Upload
vankhanh
View
341
Download
26
Embed Size (px)
Citation preview
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
1
FORMULIR PENDAFTARAN
PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIATAHUN 2013
JUDUL KARYA:
KONSTRUKSI ATAP
STADION MADYA TENGGARONG
KATEGORI KARYA :
ARSITEKTUR
Diajukan oleh:
Nama / Institusi : Edy Nugraha / PT. PP (Persero) Tbk.
Bidang Kegiatan : Kontraktor pada Proyek Stadion Madya
Desa Teluk Dalam, Tenggarong Seberang
Kutai Kartanegara – Kalimantan Timur
Alamat & Telepon : PT. PP (Persero) Tbk
Plaza PP – Wisma Subiyanto
Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo Jakarta
Tel. 021 – 8403909/ 8403883, Fax. 021 – 8403914
Pimpinan : Ir. Bambang Triwibowo
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
2
DATA UMUM
1. Nama : Edy Nugraha/ PT. PP (Persero) Tbk
2. Tanggal Pendirian : 26 Agustus 1953
3. Alamat : PT. PP (persero) Tbk
Plaza PP – Wisma Subiyanto
Jl. TB. Simatupang No. 57
Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760
4. Telepon : (021) 8403909/ 8403883
5. Fax : (021) 8403914
6. Email : [email protected]
7. Bidang Pekerjaan : Construction and Investment
8. Pemilik Pekerjaan : Pemerintah TK II Kab. Kutai Kartanegara
Jakarta, 23 Oktober 2013
Ir. Taufik Hidayat, M.TechCorporate Secretary
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
3
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYAPENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA 2013
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Edy NugrahaJabatan : Project ManagerBertindak untuk dan atas nama*) : PT. PP (Persero) TbkAlamat : Plaza PP - Wisma Subiyanto
Jl. TB. Simatupang No. 57Pasar Rebo – Jakarta 13760
No. Telepon/Fax : (021) 8403909/ 8403883 / Fax (021) 8403914Email : [email protected]
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya koonstruksi yang kami ajukan denganjudul “Konstruksi Atap Stadion Madya Tenggarong” adalah hasil karya cipta saya danbukan milik atau hasil karya cipta pihak lain baik secara individu maupun kelompok,serta belum pernah kami ajukan pada kegiatan penghargaan maupun lomba sejenislainnya.
Bila di kemudian hari ternyata pernyataan yang saya/kami buat ini tidak benar, makasaya membebaskan Panitia/Penyelenggara Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia2013 termasuk Dewan Juri dari tuntutan pihak ketiga serta bersedia untuk menerimasanksi sebagai berikut :
1. Secara otomatis tidak diikutsertakan dalam proses penjurian2. Dicabut penetapannya sebagai pemenang/penerima Penghargaan Karya
Konstruksi Indonesia 2013 dan wajib mengembalikan seluruh penghargaan yangtelah diterima.
3. Diajukan secara pidana apabila karya yang kami ajukan di kemudian hariterbukti bukan merupakan karya orisinil kami atau merupakanjiplakan/tiruan/pengakuan atas karya pihak lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, 23 Oktober 2013Yang membuat pernyataan,
Edy Nugraha
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
4
DATA UMUM PROYEK
1. Nama Proyek : Pembangunan Stadion Madya Kutai Kartanegara
2. Pemilik Proyek : Pemerintah TK II Kab Kutai Kartanegara
3. Konsultan Perencana : PT. ARC Studio
4. Konsultan MK : PT. Bimaseta Cipta Optimal
5. Kontraktor : PT. PP (Persero) Tbk – PT. Artha Mas Sejahtera KSO
6. Nilai Kontrak + PPN : Rp. 320.589.999.999,50
7. Waktu Pelaksanaan : 1120 hari kalender (6 Nov 2006 – 30 Nov 2009)
8. Waktu Pemeliharaan : 180 hari
9. Denda Keterlambatan : 1 ‰ (per seribu) dari NK, maksimum 5 %
10.Sumber Dana : APBD TK 1 Kaltim, APBD TK 2 Kukar TA 2006-2009
11.Sifat Kontrak : Unit Price
DATA STADION1. Lokasi bangunan : Jl. Perjiwa di tepi Sungai Mahakan
2. Site Area : 32.000 m2
3. Luas lantai dasar : 8600 m2
4. Total floor area : 34.467 m2
5. Luas lapangan sepak bola : 68 x 105m
6. Kapasitas penonton : 25.000 orang
7. Kapasitas tempat duduk VIP : 400 VIP
8. Kapasitas VVIP : 100 VVIP
Stadion ini termasuk stadion madya dengan kapasitas 10.000-30.000 orang.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
5
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu even olahraga nasional Indonesia yang dikenal dengan PON (Pekan
Olah Raga Nasional) mendaulat Provinsi Kalimantan Timur sebagai tuan rumah untuk
penyelenggaraan PON XVII. Acara tersebut merupakan salah satu even olah raga
besar di Indonesia sehingga pemerintah Provinsi Kalimantan Timur perlu menyiapkan
Stadion yang cukup memadai untuk even tersebut.
Salah satu stadion yang disiapkan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
khususnya pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara adalah Stadion Tenggarong yang
terletak di Kompleks GOR Aji Imbut, arah tenggara dari Keraton Kerajaan Kutai dan di
bangun di atas tanah seluas 70 hekar.
Stadion Tenggarong tersebut di design untuk memenuhi aspek standar
internasional untuk bangunan olahraga, sehingga perhitungan – perhitungan teknis,
sistem evakuasi dan keselamatan, serta ketersediaan fasilitas bagi pengunjung difable.
Meskipun demikian, design Stadion Tenggarong tetap harus menampilkan adat
kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur sebagai salah satu ciri khas.
Salah satu hal yang perlu juga menjadi pertimbangan dalam design adalah
Stadion Tenggarong ini di design untuk dapat menampung 25.000 pengunjung.
Sebagai salah satu stadion yang digunakan untuk PON XVII, Provinsi Kalimantan
Timur khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara, ingin membuat sebuah stadion yang
modern sehingga dipilihlah penutup atap membrane sebagai design penutup atapnya.
Pemilihan material membrane sebagai penutup atap selain untuk modernisasi
penutup atap stadion juga sebagai icon kabupaten Kutai Kartanegara. Hal ini
dikarenakan lokasi Stadion tenggarong yang terletak dibagian dataran yang lebih
rendah, sehingga dapat terlihat dari Kota Tenggarong yang terletak pada dataran yang
lebih tinggi, dengan design lampu LED yang memantul pada badan stadion dan atap
membrane menjadikannya sebagai landmark baru dengan kesan modern pada pesona
Kota Tenggarong.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
6
Design modern pada Stadion Tenggarong tidak meninggalkan aspek kenyamanan
bagi pengunjung. Dimana Stadion Tenggarong merupakan Stadion pertama di Indonesia
yang menggunakan penutup atap membrane.
Proses alih teknologi baru ini sempurna dilakukan oleh anak – anak Indonesia,
sehingga tidak berlebihan apabila Stadion Madya Tenggarong ini dianggap sebagai
Engineering Masterpiece.
Gambar 1.1. Stadion Madya Tenggarong
1.2 Tujuan PenulisanTujuan penulisan proposal karya ini adalah :
1. Mengetahui design modern yang teraplikasi bersamaan dengan adat
kebudayaan setempat
2. Mengetahui proses alih teknologi atap membrane pada konstruksi atap stadion
di Indonesia
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
7
1.3 Batasan MasalahBatasan masalah dalam pembuatan proposal karya ini adalah :
1. Membahas tentang konstruksi penutup atap membrane pada Stadion
Tenggarong Kutai Kartanegara
1.4 KeaslianKarya konstruksi atap Stadion Madya Tenggarong ini baru pertama kali di
Indonesia, dengan teknologi yang baru dipergunakan di Indonesia, yaitu penutup
membrane dengan luasan 6300 m2.
1.5 Manfaat PenulisanManfaat penulisan proposal karya ini adalah :
1. Menjadikan karya konstruksi stadion ini sebagai acuan untuk karya konstruksi
sejenis.
2. Pemacu semangat kepada anak – anak Indonesia untuk terus berkarya,
melakukan proses alih teknologi khususnya di bidang konstruksi
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
8
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Arsitektur StadionKecenderungan dewasa ini, stadion dituntut tidak hanya memiliki fasilitas
olahraga yang baik dan fasilitas yang nyaman untuk penonton, tetapi juga harus
memiliki arsitektur yang indah dan unik. Hal ini karena stadion yang megah dan
cantik menjadi icon tersendiri dari sebuah kota.
Harmonisasi sebuah arsitektur stadion dapat dicapai apabila salah satu elemen
dibuat dominan dan elemen yang lainnya tidak dominan atau tidak terlihat sama
sekali.
1. Dominan atap
Contoh arsitektur stadion dengan dominasi atap bisa ditemui di Stadion
Olympia Park, Munich.Pada stadion ini dinding seakan tidak tampak,
tertutup oleh atap yang melayang diatas lapangan rumput.
Gambar 2.1 Olympia Park Stadium Munich
2. Dominan Façade
Contoh arsitektur dengan dominasi façade bisa ditemui di mount stand di
lord’s cricket London. Konsep yang baik ketika stadion berada di tengah
kota, maka façade dibuat lebih dominan mengikuti façade sepanjang jalan
di kota itu.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
9
Gambar 2.2Mount Stand, Lord’s Cricket London
3. Dominan Struktur
Stadion dengan dominasi struktur, umumnya menonjolkan elemen
penyangga vertikal seperti kolom atau dinding masif vertikal, seperti yang
dapat ditemui di Stadion Parc des Princes di Paris.
Gambar 2.3Mount Stand, Lord’s Cricket London
2.2 Struktur AtapTerbuka atau tertutup atap sebagian adalah pemandangan yang sering kita temui
pada stadion – stadion sepak bola di negara – negara berkembang. Di Indonesia,
pada kurun waktu antara tahun 1962 sampai dengan tahun 2007 satu-satunya
stadion yang mempunyai atap tertutup keseluruhan hanyalah Gelora Bung Karno.
Baru setelah tahun 2008 Indonesia memiliki 2 stadion baru di Provinsi
Kalimantan Timur dengan atap tertutup keseluruhan, salah satunya adalah
Stadion Madya Tenggarong. Sejak tahun 2008 sampai dengan sekarang mulailah
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
9
Gambar 2.2Mount Stand, Lord’s Cricket London
3. Dominan Struktur
Stadion dengan dominasi struktur, umumnya menonjolkan elemen
penyangga vertikal seperti kolom atau dinding masif vertikal, seperti yang
dapat ditemui di Stadion Parc des Princes di Paris.
Gambar 2.3Mount Stand, Lord’s Cricket London
2.2 Struktur AtapTerbuka atau tertutup atap sebagian adalah pemandangan yang sering kita temui
pada stadion – stadion sepak bola di negara – negara berkembang. Di Indonesia,
pada kurun waktu antara tahun 1962 sampai dengan tahun 2007 satu-satunya
stadion yang mempunyai atap tertutup keseluruhan hanyalah Gelora Bung Karno.
Baru setelah tahun 2008 Indonesia memiliki 2 stadion baru di Provinsi
Kalimantan Timur dengan atap tertutup keseluruhan, salah satunya adalah
Stadion Madya Tenggarong. Sejak tahun 2008 sampai dengan sekarang mulailah
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
9
Gambar 2.2Mount Stand, Lord’s Cricket London
3. Dominan Struktur
Stadion dengan dominasi struktur, umumnya menonjolkan elemen
penyangga vertikal seperti kolom atau dinding masif vertikal, seperti yang
dapat ditemui di Stadion Parc des Princes di Paris.
Gambar 2.3Mount Stand, Lord’s Cricket London
2.2 Struktur AtapTerbuka atau tertutup atap sebagian adalah pemandangan yang sering kita temui
pada stadion – stadion sepak bola di negara – negara berkembang. Di Indonesia,
pada kurun waktu antara tahun 1962 sampai dengan tahun 2007 satu-satunya
stadion yang mempunyai atap tertutup keseluruhan hanyalah Gelora Bung Karno.
Baru setelah tahun 2008 Indonesia memiliki 2 stadion baru di Provinsi
Kalimantan Timur dengan atap tertutup keseluruhan, salah satunya adalah
Stadion Madya Tenggarong. Sejak tahun 2008 sampai dengan sekarang mulailah
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
10
bermunculan stadion – stadion baru di Indonesia dengan atap tertutup secara
keseluruhan.
Berbagai tipe bentuk konstruksi atap stadion dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Atap didukung oleh kolom bagian depan dan kolom bagian belakang.
2. Atap kantilever dengan kolom di bagian belakang tribun
3. Atap membentang dari bagian belakang dan dibagian depan didukung oleh
balok bentang panjang (long span beam), dan biasanya long span beam ini
menpunyai pondasi tersendiri.
Gambar 2.4. Tipe bentuk konstruksi atap stadion
Berbagai jenis struktur atap dapat dikelompokkan sebagai berikut
1. Beton bertulang
Beton bertulang berbentuk cangkang yang dengan ketebalan 75 mm – 100
mm dilengkungan 1 arah atau 2 arah dengan perhitungan teknik yang tepat
memungkinkan untuk bisa menahan beban. Penggunaan beton bertulang
sebagai atap stadion jarang digunakan.
2. Steel Truss
Jenis struktur atap steel truss banyak ditemui di Indonesia, seperti di Stadion Tri
Dharma Gresik.
Gambar 2.5.Stadion Tri Dharma Gresik
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
11
3. Space Frame
Penggunaan Space frame umum terlihat pada stadion – stadion saat ini,
seperti Stadion Segiri Samarinda dan Stadion Jaka Baring Palembang
Gambar 2.6a.Stadion Segiri Samarinda
Gambar 2.6b. Stadion Jaka Baring Palembang
4. Cable Net Structure
Stuktur Atap yang menggunakan kabel baja berbentuk jaring, penutup atap
yang digunakan pada struktur ini umumnya PVC, Acrylic, dan
polycarbonate, seperti pada atap Stadion Olympic di Munich, Gambar 2.1
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
11
3. Space Frame
Penggunaan Space frame umum terlihat pada stadion – stadion saat ini,
seperti Stadion Segiri Samarinda dan Stadion Jaka Baring Palembang
Gambar 2.6a.Stadion Segiri Samarinda
Gambar 2.6b. Stadion Jaka Baring Palembang
4. Cable Net Structure
Stuktur Atap yang menggunakan kabel baja berbentuk jaring, penutup atap
yang digunakan pada struktur ini umumnya PVC, Acrylic, dan
polycarbonate, seperti pada atap Stadion Olympic di Munich, Gambar 2.1
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
11
3. Space Frame
Penggunaan Space frame umum terlihat pada stadion – stadion saat ini,
seperti Stadion Segiri Samarinda dan Stadion Jaka Baring Palembang
Gambar 2.6a.Stadion Segiri Samarinda
Gambar 2.6b. Stadion Jaka Baring Palembang
4. Cable Net Structure
Stuktur Atap yang menggunakan kabel baja berbentuk jaring, penutup atap
yang digunakan pada struktur ini umumnya PVC, Acrylic, dan
polycarbonate, seperti pada atap Stadion Olympic di Munich, Gambar 2.1
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
12
5. Catenary Cable Structure
Struktur atap dengan menggunakan sederetan kabel baja yang
dipergunakan untuk menggantung struktur atap itu sendiri, seperti pada
atap Stadion Faro di Portugal.
Gambar 2.7.Faro Stadium, Portugal
2.3 Penutup AtapBerdasarkan tipe material, stadion di dunia dikelompokkan menjadi
1. Profiled metal sheeting (Baja, Alumunium)
2. Beton Bertulang
3. PVC
4. Acrylic
5. GRP (Glass Reinforce Plastic)
6. Polycarbonate
7. Membrane / Fabric
Untuk stadion di Indonesia, paling banyak ditemui penutup atap dengan tipe
material profiled metal sheeting dari alumunium. Untuk penutup atap stadion dari
meterial beton bertulang, PVC, Acrylic, GRP, polycarbonat jarang ditemui.
Sedangkan untuk tipe membrane / fabric baru ditemui di Stadion Madya
Tenggarong.
2.4 MembraneStruktur membran merupakan sistem struktur yang modern, ditemukan pertama
kali pada pertengahan abad ke 20. Kelebihan dari struktur membran adalah
bentuknya yang tipis, fleksibel, ringan, kuat tarik tinggi, memiliki durabilitas yang
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
13
baik, memiliki tingkat insulasi panas dan insulasi suara yang baik, serta tidak
mudah terbakar. Dengan kelebihannya tersebut, struktur membran sering kali
dipergunakan untuk penutup atap seperti stadion, gedung teater, tribun kolam
renang, hall pameran, mall, dan atap – atap gedung dengan bentangan besar
lainnya.
Berdasarkan tipe strukturnya membrane dikelompokkan menjadi 3 tipe :
1. Tension and Suspension Membrane Structure
Tension/suspension membrane structure merupakan representasi design
dewasa ini. Pada tipe struktur ini, keseluruhan permukaan membrane
membentuk curva, tidak ada titik nol dari lengkungan kurvanya, sehingga
merepresentasikan lengkung membrane yang alami dan halus. Design
dengan tipe ini lebih disukai oleh arsitek karena menawarkan nilai estetika
yang tinggi. Contoh tension and suspension membrane structure dapat
dijumpai pada Venice Hotel di Shenzen, China.
Gambar 2.8. Venice Hotel di Shenzen, China
2. Frame Membrane Structure
Merupakan tipe rangka struktur yang ditutup oleh membrane. Umumnya
rangka berbahan baja dengan steel truss atau space truss. Contohnya di
Stadion Madya Tenggarong, Indonesia.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
13
baik, memiliki tingkat insulasi panas dan insulasi suara yang baik, serta tidak
mudah terbakar. Dengan kelebihannya tersebut, struktur membran sering kali
dipergunakan untuk penutup atap seperti stadion, gedung teater, tribun kolam
renang, hall pameran, mall, dan atap – atap gedung dengan bentangan besar
lainnya.
Berdasarkan tipe strukturnya membrane dikelompokkan menjadi 3 tipe :
1. Tension and Suspension Membrane Structure
Tension/suspension membrane structure merupakan representasi design
dewasa ini. Pada tipe struktur ini, keseluruhan permukaan membrane
membentuk curva, tidak ada titik nol dari lengkungan kurvanya, sehingga
merepresentasikan lengkung membrane yang alami dan halus. Design
dengan tipe ini lebih disukai oleh arsitek karena menawarkan nilai estetika
yang tinggi. Contoh tension and suspension membrane structure dapat
dijumpai pada Venice Hotel di Shenzen, China.
Gambar 2.8. Venice Hotel di Shenzen, China
2. Frame Membrane Structure
Merupakan tipe rangka struktur yang ditutup oleh membrane. Umumnya
rangka berbahan baja dengan steel truss atau space truss. Contohnya di
Stadion Madya Tenggarong, Indonesia.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
13
baik, memiliki tingkat insulasi panas dan insulasi suara yang baik, serta tidak
mudah terbakar. Dengan kelebihannya tersebut, struktur membran sering kali
dipergunakan untuk penutup atap seperti stadion, gedung teater, tribun kolam
renang, hall pameran, mall, dan atap – atap gedung dengan bentangan besar
lainnya.
Berdasarkan tipe strukturnya membrane dikelompokkan menjadi 3 tipe :
1. Tension and Suspension Membrane Structure
Tension/suspension membrane structure merupakan representasi design
dewasa ini. Pada tipe struktur ini, keseluruhan permukaan membrane
membentuk curva, tidak ada titik nol dari lengkungan kurvanya, sehingga
merepresentasikan lengkung membrane yang alami dan halus. Design
dengan tipe ini lebih disukai oleh arsitek karena menawarkan nilai estetika
yang tinggi. Contoh tension and suspension membrane structure dapat
dijumpai pada Venice Hotel di Shenzen, China.
Gambar 2.8. Venice Hotel di Shenzen, China
2. Frame Membrane Structure
Merupakan tipe rangka struktur yang ditutup oleh membrane. Umumnya
rangka berbahan baja dengan steel truss atau space truss. Contohnya di
Stadion Madya Tenggarong, Indonesia.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
14
Gambar 2.9.Stadion Madya Tenggarong, Indonesia
3. Air-supported or Air-inflated Membrane Structure
Merupakan tipe struktur membrane yang menggunakan udara yang
dihembuskan secara terus menerus di dalam struktur membrane sehingga
membrane mengembang sampai kaku, sehingga bisa menahan berat
sendirinya dan beban – beban yang lain. Contohnya adalah Tokyo Dome,
Jepang.
Gambar 3.0. Tokyo Dome, Jepang.
Berdasarkan tipe materialnya membrane dikelompokkan menjadi 3 tipe
1. PVC Type Membrane Material
Material membrane dengan tipe PVC disusun oleh high strength fiber sebagai
base fabric, seperti polyamide, polyester, atau polyvinyl. Umumnya material
membrane tipe ini, diperlukan treatment pada permukaannya dengan
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
15
menggunakan poly-vinyl-di-flour (PVDF) atau acrylic untuk meningkatkan
daya ketahanan atau durability dan memperbaiki kemampuan membersihkan
diri self cleaning.
2. PTFE Type Membrane Material
Material membrane tipe PTFE disusun olehglass fiber cloth dengan lapis
permukaan poly-tetra-fluoro-ethylene (PTFE) sebagai base fabric. Tidak perlu
diberikan treatment khusus pada permukaan material ini, karena susunan
senyawa kimianya sangat stabil. Dibandingkan dengan tipe PVC, tipe PTFE
mempunya daya tahan lebih baik dan kemapuan self cleaning yang lebih baik.
3. ETFE Type Membrane Material
Material membran tipe ETFE disusun oleh lapisan tipis ethylene-tetra-fluoro-
ethylene. Material ini memiliki tingkat tembus cahaya (Translucencyrate ≈
90%), sehingga umum digunakan sebagai material atap pengganti kaca.
Namun, karena tidak ada base fabric pada material membran tipe ini,
kekuatannya kurang kuat, sehingga umumnya tidak digunakan dalam tension
membrane structure, lebih diaplikasikan pada frame membrane structure atau
air supported membrane structure.
4. ePTFE Type Membrane Material
Material membrane tipe ePTFE disusun oleh expanded PTFE sebagai base
fabric. Membrane jenis ini lebih fleksible dan lebih liat dibanding tipe
membrane yang lainnya. Tingkat tembus cahaya lebih besar dibanding tipe
PTFE (Translucency rate ≈ 40%). Selain itu material ini memungkinkan untuk
didaur ulang.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
16
BAB IIIANALISA
3.1 Design ArsitekElemen yang terlihat menonjol dari desain arsitektur Stadion Madya Tenggarong
adalah bentuk atap busur. Atap simetris dengan lengkungan busur seperti pelangi
dengan membrane yang membungkus lengkungan tampak elegan.
Design arsitek Stadion Madya Tenggarong sangat menarik, dibalik raga yang
begitu mengadopsi modernitas dan kekinian secara utuh, terdapat sejumput lokalitas
yang menjadi jiwanya.
Bentuk bangunan dibuat dari transformasi simbol-simbol seni karya
Tenggarong.
Perisai merupakan alat penangkis dalam peperangan melawan musuh. Selain
itu perisai juga dapat menjadi alat penolong saat waktu kebakaran dan melindungi diri
dari nyala api, perlengkapan menari dalam tari perang, dan juga sebagai
perlengkapan untuk upacara.
Penutup atap diambil dari transformasi simbol perisai, yang melambangkan
pertahanan dan ketahanan dalam olah raga khususnya sepak bola. Sedangkan
struktur atap merupakan simbol dari tombak yang melambangkan penyerangan dan
kekuatan.
Bangunan ini menyimbulkan suatu pertahanan dan kekuatan. Kedua simbol itu
tidak dapat dipisahkan, karena merupakan suatu komponen yang saling melengkapi.
Dari transformasi nilai-nilai seni karya masyarakat Tenggarong dan
menggabungkan kedua unsur pertahanan dan kekuatan tersebut diwujudkan dalam
suatu bangunan modern, sportif dengan mencerminkan tendon, tidak melupakan
acuan berasal dari perisai dan tombak yang ditransform ke dalam bahasa bangunan.
3.2 Design Struktur AtapAtap Stadion Madya Tenggarong simetris terhadap sumbu x dan sumbu y.
Bentang busur atap yang membentuk lengkung pelangi memiliki panjang 232,93 m
dan ketinggian puncaknya pada tengah bentang adalah 37,98 m. Terdapat 30 Rafter
dengan struktur kantilever, mulai axis 1 – 30 dengan bentang paling panjang adalah
36,7 m di tengah bentang.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
17
Rafter ini berfungsi mendukung beban dari busur pelangi. Masing – masing
rafter ini menyalurkan bebannya ke kolom beton bertulang yang menyatu dengan
portal beton bertulang dan pondasi bangunan stadion. Diantara 2 rafter terdapat 4
purlin yang berbentuk busur, purlin ini yang berfungsi memberikan bentuk seperti
ombak pada membrane.Total berat baja atap adalah 430 Ton, dan total permukaan
membrane adalah 6300 m2. Tegangan leleh untuk material baja, fy = 345 Mpa.
Gambar 3.1 Layout rangka atap Stadion Madya Tenggarong
Gambar 3.2.Potongan Melintang Axis 15 – Kolom Pondasi Rafter Atap
KETERANGAN LAYOUT RANGKA ATAP• Busur/ Ahj = 24 Section Rangka belah ketupat yang membentuk busur pelangi.• Rafter/ Chj = 30 Section Rafter plane frame yang menyokong busur main truss.• Purlin / Ghj = Rangka yang memberi bentuk lengkung elegan pada membrane.
232,93 m
PanjangBusur Ahj= 265 m
36,7 m
Busur Main Truss dibentukoleh 24 section,tiap sectionnyadenganpanjang 12 m
PurlinGhj
RafterChj
BusurAhj
Detail A
A
1
5
1020
15
25
30
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
18
3.3 Elemen Penyusun Rangka AtapKomponen utama rangka atap stadion madya tenggarong terdiri dari
1. Bearing
Bearing berguna selain untuk memikul beban konstruksi, baik beban
vertikal maupun beban horizontal arah longitudinal dan transversal, juga
untuk mengakomodasi pergerakan struktur (movement) serta
rotasi.Pemilihan tipe ditentukan sejak perencanaan, berdasarkan data dari
perhitungan beban, movement, maupun rotasi.Jenis bearing yang
digunakan di Stadion Madya Tenggarong ini adalahspherical bearing.
Gambar 3.3 Spherical Bearing
Berdasarkan kapasitas gayanya, ada 3 tipe spherical bearing yang
digunakan di Stadion Madya Tenggarong, terlihat dalam tabel berikut:
Tabel. 3.1 Tipe Spherical Bearing
Type of BearingsCompressive
Force (kN)
Tension
Force (kN)
Shearing
Force (kN)
Quantity
(Unit)
Axis
Location
Spherical Bearing 1 4000 1000 1000 4Giant Steel
Support
Spherical Bearing 2 1500 1300 300 48Axis
10 - 21
Spherical Bearing 3 1000 1000 200 72Axis
1-9 & 22-30
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
19
Section 1
Gambar 3.4 Spherical bearing yang digunakan di Stadion Madya Tenggarong
Spherical bearing mampu berotasi dengan kapasitas besar (0.02~0.03 Rad),
sehingga konsep perletakan sendi sesuai konsep perencanaan dapat
diaplikasin dengan baik di lapangan.Spherical Bearing juga berotasi konsisten
di segala arah, sehingga sangat cocok jika digunakan untuk perletakan
struktur rangka busur ruang yang lebar dan membentuk lengkungan kurva.
2. Kolom pendek
Kolom pendek berada di antara bearing dengan rafter atap
Gambar 3.5 Kolom Pendek
3. Rafter (CHJ)
Potongan tipikal rafter chj section 1 dan section 15, terlihat seperti berikut
Gambar 3.6 Rafter Chj Section 1 (Bentang Terpendek)
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
20
Gambar 3.7 Rafter Chj Section 15 (Bentang Terpanjang)
4. Busur (AHJ)
Potongan tipikal busur , seperti berikut
Gambar 3.8 Potongan tipikal busur Ahj Section 1, 6, dan 12
5. Purlin (GHJ)
Elemen rangka atap yang berfungsi memberikan bentuk seperti ombak
pada membrane.
Gambar 3.9 Potongan tipikal purlin Ghj
36.8 m
Welding On SiteWelding On Site
Section 15
Section-1 Section-6 Section-12
4.95
m
4.2
m
2.4
m
Pipa 12”
Pipa 12”
Pipa 10”Pipa 10” Pipa 10” Pipa 10”
Pipa 12”
Pipa 12”
Pipa 12”
Pipa 12”
Pipa 10”
Pipa 10”
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
21
Berat komponen busur Ahj dan rafter Chj antara lain sebagai berikut:
Tabel 3.2 Berat Komponen Busur Ahj dan Rafter Chj
3.4 Membrane
Tipe struktur Atap membrane Stadion Madya Tenggarong merupakan
rangka struktur baja yang diselimuti membrane (Frame Membrane
Structure).Membrane menggunakan tipe PVC dengan base fabric polyester tipe
T2 ex Ferrari dengan treatment coating PVDF ex. Ferrari 1002S Naizil pada
permukaan atasnya.
Ketebalan material membrane 0,78 mm, coating 100% PVDF dengan
ketebalan coating 350 microns, tingkat tembus cahaya ( Translucency ≈ 15%).
Membran harus diproduksi dengan material dasar PVC yang dilapisi dengan
PVDF. PVC membran dengan lapisan PVDF sulit dibandingkan dengan
bermacam-macam produk perusahaan lain, meskipun mereka sama-sama
mengklaim melapisi dengan PVDF. Hal yang penting adalah bagaimana bahan
tersebut di las. PVDF dengan kandungan tinggi tidak dapat di las langsung
karena dapat melekat pada material yang mempunyai PVDF tinggi. T2 Fluotop
dari Ferrari mempunyai tingkat PVDF yang tinggi. Proses tambahan akan
AHJ Berat (kg) Berat (ton)
ahj_sec_01 7692.13 7.7ahj_sec_02 7420.32 7.4ahj_sec_03 6877.05 6.9ahj_sec_04 7285.03 7.3ahj_sec_05 7188.36 7.2ahj_sec_06 6572.08 6.6ahj_sec_07 7329.95 7.3ahj_sec_08 6767.05 6.8ahj_sec_09 7229.38 7.2ahj_sec_10 7490.71 7.5ahj_sec_11 7134.36 7.1ahj_sec_12 6040.94 6.0ahj_sec_13 5662.52 5.7ahj_sec_14 7514.23 7.5ahj_sec_15 7488.32 7.5ahj_sec_16 7069.75 7.1ahj_sec_17 7137.07 7.1ahj_sec_18 6740.99 6.7ahj_sec_19 6934.02 6.9ahj_sec_20 7036.17 7.0ahj_sec_21 7074.44 7.1ahj_sec_22 7393.13 7.4ahj_sec_23 7369.26 7.4ahj_sec_24 7227.60 7.2
169674.86 169.67
CHJ Berat (kg) Berat (ton)
chj_01 2088.65 2.1chj_02 2002.20 2.0chj_03 2356.47 2.4chj_04 3074.98 3.1chj_05 3363.97 3.4chj_06 3650.51 3.7chj_07 5629.85 5.6chj_08 6071.18 6.1chj_09 6494.49 6.5chj_10 6988.33 7.0chj_11 7221.10 7.2chj_12 7560.81 7.6chj_13 8301.10 8.3chj_14 8500.97 8.5chj_15 8557.03 8.6
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
22
dibutuhkan untuk overlap welding. Sebagai alternatif, dapat dipakai cara
pengelasan dengan meletakkan plat pada bagian bawah di antara membran.
Hanya PVC dengan dengan kandungan PVDF yang rendah dapat di las secara
langsung. Ini adalah cara untuk menguji kandungan PVDF dari membran.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
23
BAB IVPELAKSANAAN
4.1 Fabrikasi AtapFabrikasi atap dilakukan oleh subkontraktor yang telah ditunjuk oleh
Kontraktor Utama, yaitu PT. Bangun Sarana Baja (PT. BSB). Pelaksanaan
fabrikasi atap dilakukan di workshop dengan luas lahan 75000 m2 di Gresik Jawa
Timur.
Fabrikasi yang dilakukan terhadap material baja meliputi proses
pemotongan (cutting), pembengkokan (bending), pengelasan, sand blasting, dan
galvanizing. Penggunaan teknologi CNC atau Computer Numerical Control
menjamin ketelitian dan akurasi yang baik sesuai dengan shop drawing yang
telah dibuat.
Gambar 4.1.pemotongan material pipa
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
24
Gambar 4.2. Fabrikasi material pipa untuk rafter Chj dan Purlin Ghj
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
25
Gambar 4.3. Fabrikasi material pipa untuk busur Ahj
4.2 Pemasangan Rangka AtapSebelum pemasangan rangka atap baja, beberapa pekerjaan persiapan
dilakukan antara lain perbaikan tanah dasar, pembuatan pondasi telapak beton
dilokasi dudukan shoring penyangga atap, pemasangan angkur atap dan bearing
di atas kolom beton bertulang KR1 dan KR 2. Memposisikan rangka atap pada
lahan sesuai dengan sequence pemasangannya dan pengelasan di lapangan
untuk penggabungan rafter –rafter Chj.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
26
Gambar 4.4. Pengelasan di lapangan dan Pemasangan bearing Rafter Chj
Komponen – komponen shoring disusun terlebih dahulu (prefab) sehingga
membentuk tiang – tiang penyangga dan siap angkat untuk ditempatkan di posisi
yang telah ditentukan sebelumnya.
Dua tipe shoring yang digunakan merupakan kategory heavy duty shoring,
yaitu. King shore dengan beban ijin untuk 1 kolomnya adalah 180 kN dan Peri
PD-8 dengan beban ijin untuk 1 kolomnya adalah 80 kN.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
27
Gambar 4.5. Pemasangan shoring dan Pemasangan bearing Busur Ahj
Pemasangan rangka atap / erection dimulai dari ujung-ujung busur Ahj di
sisi utara dan selatan, yaitu busur Ahj section 1 dan Ahj Section 24.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
28
Gambar 4.6. Start Erection Busur Ahj section 1
Ketika pemasangan busur Ahj section 4 sampai dengan section 12, rafter
Chj harus dipasang terlebih dahulu, demikan juga berlaku untuk sisi simetrisnya.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
29
Gambar 4.7. Erection Busur Ahj section 3,4, dan 5
Untuk mencegah gerakan horisontal rafter – rafter Chj yang sudah
terpasang, maka diberi pengaku horisontal dengan memasang 1 atau 2 buah
purlin.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
30
Gambar 4.8. Erection Rafter Chj
Hasil pengelasan yang baik mutlak diperoleh dalam pekerjaan ini, sehingga
inspeksi dan pengujian yang ketat harus dilakukan. Berbagai uji kualitas
pengelasan yang dilakukan pada proyek ini antara lain, inspeksi las secara visual
oleh tenaga ahli, Penetrant Inspection, Magnetic Particle Inspection (MPI) dan X-
ray.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
31
Gambar 4.9. Penetrant Inspection
Pemasangan dari kedua sisi ujung utara dan selatan pada akhirnya
bertemu di tengah – tengah bentang. Setelah dilakukan pengujia las pada semua
join rangka atap, maka secara bertahap shoring dibongkar.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
32
Gambar 4.10. Erection di tengah bentang
4.3 Pemasangan MembranPemasangan membrane dilakukan setelah rangka atap selesai dipasang.
Rangka atap harus dibersihkan dulu dari sisa-sisa pengelasan yang tajam atau
besi-besi yang digunakan sebagai alat bantu saat pemasangan rangka atap. Hal
ini dilakukan untuk menghindarirobeknya membranesaat proses pemasangan.
Proses pemasangan membrane terdiri dari proses – proses berikut:
1. Melipat membrane
Pelipatan membran sesuai dengan lipatan yang direncanakan untuk
memudahkan saat proses menggelar membrane di atas rangka atap.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
33
2. Menggelar seling
Seling ini diperuntukkan sebagai landasan membrane saat di atas rangka
atap, sehingga memudahkan saat menggelar membrane.
Gambar 4.12.Menggelar Seling
3. Mengangkat Membran
Tahap selanjutnya membrane yang sudah dilipat sesuai rencana, diangkat
ke atas rangka atp menggunakan bracket yang sudah disiapkan
sebelumnya. Membrane kemudian digelar memanjang ke depan dan ke
belakang. Standard clamp yang berbentuk seperti rel gordyn dipasang
pada satu sisi membrane.Gambar prinsip koneksi membrane seperti pada
Gambar 4.13 dan Gambar 4.14.
Gambar 4.13. Menggelar Seling Gambar 4.14. Standar Clamp
Gambar 4.11. LipatanMembrane
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
34
Gambar 4.15. Koneksi Membrane ke pipa bagian atas dari Rafter Chj
Gambar4.16. Prinsip Koneksi Membrane dan rel membrane
4. Membuka Lipatan membrane
Setelah salah satu sisi samping membrane sudah dibautkan pada pipa
bagian atas rafter CHj, tahapan berikutnya adalah menggelar membrane
melintang ke sisi disebelahnya, dan memasukkan standard clamp seperti
yang sudah dilakukan pada sisi yang satunya.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
35
5. Memasukkan kabel baja di sisi depan dan di belakang membrane
6. Pengencangan kedua sisi membran
Setelah itu tarikan standard clamp di kedua sisi dikencangkan dengan
dengan mur baut.
Gambar 4.19 Membrane sebelum dan sesudah dikencangkanpada kedua sisinya
Gambar 4.17 Menggelar membrane
Gambar 4.18.Edge Cable, sisi depandan belakang
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
36
7. Penutupan rongga dengan membrane
Pada gambar 4.16.dan gambar 4.17, setelah membrane dikencangkan,
maka tersisa rongga yang masih berlubang pada masing – masing sisi
membrane yang bertemu.
Gambar 4.20.Rongga pada pertemuan membrane
Rongga yang muncul pada tiap – tiap lokasi pertemuan membrane ditutup
dengan membrane yang direkatkan pada membrane utama.Teknik
perekatannya, umumnya disebut hot air welded seam, yaitu dengan
memanaskan kedua sisi membrane yang akan direkatkan dengan udara
panas yang dihasilkan dari heat gun / hot air blower, kemudian diberikan
tekanan dengan menggunakan pressure roller, seperti terlihat pada
gambar 4.21.
Gambar 4.21. Proses hot air welded seam dengan hot air gun danpressure roller
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
36
7. Penutupan rongga dengan membrane
Pada gambar 4.16.dan gambar 4.17, setelah membrane dikencangkan,
maka tersisa rongga yang masih berlubang pada masing – masing sisi
membrane yang bertemu.
Gambar 4.20.Rongga pada pertemuan membrane
Rongga yang muncul pada tiap – tiap lokasi pertemuan membrane ditutup
dengan membrane yang direkatkan pada membrane utama.Teknik
perekatannya, umumnya disebut hot air welded seam, yaitu dengan
memanaskan kedua sisi membrane yang akan direkatkan dengan udara
panas yang dihasilkan dari heat gun / hot air blower, kemudian diberikan
tekanan dengan menggunakan pressure roller, seperti terlihat pada
gambar 4.21.
Gambar 4.21. Proses hot air welded seam dengan hot air gun danpressure roller
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
36
7. Penutupan rongga dengan membrane
Pada gambar 4.16.dan gambar 4.17, setelah membrane dikencangkan,
maka tersisa rongga yang masih berlubang pada masing – masing sisi
membrane yang bertemu.
Gambar 4.20.Rongga pada pertemuan membrane
Rongga yang muncul pada tiap – tiap lokasi pertemuan membrane ditutup
dengan membrane yang direkatkan pada membrane utama.Teknik
perekatannya, umumnya disebut hot air welded seam, yaitu dengan
memanaskan kedua sisi membrane yang akan direkatkan dengan udara
panas yang dihasilkan dari heat gun / hot air blower, kemudian diberikan
tekanan dengan menggunakan pressure roller, seperti terlihat pada
gambar 4.21.
Gambar 4.21. Proses hot air welded seam dengan hot air gun danpressure roller
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
37
Gambar 4.22. Rongga ditutup dengan membran yang direkatkan padamembran utama di kedua sisi
Gambar 4.23. Hasil akhir pemasangan membrane
Gambar 4.24. Stadion Madya Tenggarong pada malam hari
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
37
Gambar 4.22. Rongga ditutup dengan membran yang direkatkan padamembran utama di kedua sisi
Gambar 4.23. Hasil akhir pemasangan membrane
Gambar 4.24. Stadion Madya Tenggarong pada malam hari
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
37
Gambar 4.22. Rongga ditutup dengan membran yang direkatkan padamembran utama di kedua sisi
Gambar 4.23. Hasil akhir pemasangan membrane
Gambar 4.24. Stadion Madya Tenggarong pada malam hari
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
38
BAB V
KESIMPULAN
Stadion di Indonesia dewasa ini mempunyai design arsitektur yang modern
dan unik. Pada Proyek Stadion Tenggarong design yang ditonjokan antara lain
Atap membran merupakan teknologi modern yang baru diterapkan di Indonesia,
kemudian arsitektur luar yang menonjolkan kolom – kolom struktur kantilever.
Dengan persyaratan design arsitek yang cukup ketat di atas, kontraktor
dituntut agar bisa melakukan proses alih teknologi baru, dan mengerti konsep
utuh dari design arsitektur sebuah bangunan, sehingga dalam proses pengerjaan
bisa dilakukan dengan sebaik mungkin dan ikut andil dalam mewujudkan design
tersebut.
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
39
VISUALILSASI STADION MADYA TENGGARONG
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
40
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
41
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
42
Demikian informasi yang kami ajukan untuk Penghargaan Karya Konstruksi
Indonesia tahun 2013 ini disampaikan dengan sebenar-benarnya.
Jakarta, 23 Oktober 2013
Ir. Taufik Hidayat, M.TechCorporate Secretary
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
43
LAMPIRAN FOTOKOPI KTP
KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong
44
DAFTAR PUSTAKA
1. Li Zhongli, Analisys Report for Fabric Canopy of Tenggarong Madya Stadium
Indonesia, Beijing, Januari 2008
2. Li Zhongli, Erection Scheme for Membrane of Tenggarong Madya Stadium Indonesia,
Beijing, November 2008
3. FX. Supartono, Li Zhongli, dan Wang Xiujiang, Membrane Structure, A Modern and
Aesthetic Structural System – Seminar & Pameran HAKI 2011, Jakarta, 2011
4. Geraint John, Rod Sheard, dan Ben Vickery, STADIA: A Design and Development
Guide Fourth edition, 2007
5. Indonesia Architecture, On Focus – Stadion Tenggarong, 2008