Konsumsi Rokok Dan Dampak Psikologis Terhadap Remaja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Konsumsi Rokok Dan Dampak Psikologis Terhadap Remaja

Citation preview

  • Konsumsi Rokok dan Dampak Psikologis Terhadap RemajaNova Ilhafni 1204108010070Teknik Pertambangan

  • Pengertian MerokokMerokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi si perokok itu sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. http://www.obatoles.com/images/rokok.jpg

  • Pengertian MerokokPada awalnya kebanyakan orang mengisap tembakau dengan menggunakan pipa. Tembakau yang dikunyah (chewing tobacco) merupakan salah satu cara konsumsi jarang dilakukan. Pada tahun 1840-an barulah dikenal rokok.Mendekati tahun 1881 baru terjadi produksi rokok secara besar-besaran dengan bantuan mesin. Melalui reklame, rokok menjadi terkenal dan pada tahun 1920 sudah tersebar ke seluruh duniaAngka kejadiannya pada remaja-remaja di Amerika Serikat pada tahun 2000 melebihi 25% dari angka kejadian merokok pada orang dewasa, dan dikatakan terdapat peningkatan sekitar 50% dari tahun 1988. Lebih dari diperkirakan sekitar 3000 remaja mulai merokok setiap hari.

  • Masa Remajahttp://1.bp.blogspot.com/-XZCqgivV2Rc/UhY3-JdqdWI/AAAAAAAAAf8/D-_o-DUsy5U/s320/pengertian+remaja.jpgMasa remaja adalah masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa

  • Kurun Waktu Masa RemajaDalam tulisan Ny. Y. Singgih D. Gunarso dan Singgih D. Gunarso (1978:16) disebutkan di Indonesia baik istilah pubertas maupun adolesensia dipakai dalam arti yang umum. Selanjutnya ditegaskan akan dipakai istilah remaja, tinjauan psikologis yang ditujukan pada seluruh proses perkembangan remaja dengan batas usia 12 sampai 22 tahun. Maka selanjutnya dari perkembangan kurun waktu dapat disimpulkan :Masa pra remaja kurun waktunya sekitar 11 s.d 13 tahun bagi wanita dan pria sekitar 12 s.d 14 tahun.Masa remaja awal sekitar 13 s.d 17 tahun bagi wanita dan bagi pria 14 s.d 17 tahun 6 bulan.Masa remaja akhir sekitar 17 s.d 21 tahun bagi wanita dan bagi pria sekitar 17 tahun 6 bulan s.d 22 tahun.Disebutkan kata sekitar kurun waktunya karena pertumbuhan dan perkembangan antara individu satu dan yang lain tidak persis sama, mungkin kurang atau mungkin lebih beberapa bulan atau minggu.

  • Faktor-faktor Risiko Bagi Remaja Untuk MerokokSeperti penggunaan zat-zat (substances) lainnya, terdapat beberapa faktor risiko bagi remaja sehingga mereka menjadi perokok. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor psikologik, faktor biologic, dan faktor lingkungan serta regulasi atau peraturan penjualan rokok.http://3.bp.blogspot.com/-WBBcWw1GyZw/Tv5 2Fok_TI/AAAAAAAAAIc/1gvgN11gAHA/s1600/ROKOK+BOY.jpg

  • Faktor PsikologikFaktor Perkembangan SosialAspek perkembangan pada remaja antara lain: [1] menetapkan kebebasan dan otonomi, [2] membentuk identitas diri, [3] penyesuaian perubahan psikosoial berhubungan dengan maturasi fisik. Merokok dapat menjadi sebuah cara bagi remaja agar mereka tampak bebas dan dewasa saat mereka menyesuaikan diri dengan teman-teman sebayanya yang merokok.

    https://analisah.files.wordpress.com/2014/01/merokok-di-kalangan-pelajar.jpg

  • Faktor PsikiatrikStudi epidemiologi pada remaja didapatkan asosiasi antara merokok dengan depresi dan cemas. Gejala depresi lebih sering pada remaja perokok daripada bukan perokok. Remaja yang memperlihatkan gejala depresi dan cemas mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk memulai merokok daripada remaja yang asimtomatik. Remaja dengan gangguan cemas bisa menggunakan rokok untuk menghilangkan kecemasan yang mereka alami.

    https://psikologi2009.files.wordpress.com/2011/04/psikologi-pribadikuper_daffodilmuslimahmultiplycom.jpg?w=500

  • Faktor BiologicFaktor KognitifFaktor lain adalah merasakan adanya efek bermanfaat dari nikotin. Sebagai contoh, beberapa dewasa perokok melaporkan bahwa merokok memperbaiki konsentrasi. Telah dibuktikan bahwa deprivasi nikotin mengganggu perhatian dan kemampuan kignitif, tetapi hal ini akan berkurang bila mereka diberi nikotin atau rokok. https://theteenology.files.wordpress.com/2014/02/rokok-dan-alkohol.jpg

  • Faktor BiologicFaktor Jenis KelaminPatut diperhatikan bahwa belakangan ini kejadian merokok meningkat pada remaja wanita. Wanita perokok dilaporkan menjadi percaya diri, suka menentang, dan secara social cakap, keadaan ini berbeda dengan laki-laki perokok yang secara social tidak amanFaktor EtnikDi Amerika Serikat, angka kejadian merokok tertinggi pada orang-orang kulit putih dan penduduk asli Amerika, serta terendah pada orang-orang Amerika keturunan Afrika dan Asia. Ini sebagian dapat menjelaskan mengapa ada perbedaan risiko pada beberapa etnik dalam hal penyakit yang berhubungan dengan merokok.

  • Faktor BiologicFaktor GenetikVariasi genetic mempengaruhi fungsi reseptor dopamin dan enzim hati yang memetabolisme nikotin. Konsekuensinya adalah meningkatnya resikio kecanduan nikotin pada beberapa individu. Variasi efek nikotin dapat diperantarai oleh polimorfisme gen reseptor dopamine yang mengakibatkan lebih besar atau lebih kecilnya ganjaran (reward) dan mudah kecanduan obat. Pada studi genetic molekuler akhir-akhir ini, individu dengan alela TaqIA (A1 dan A2) dan Taq1B (B1 dan B2) dari gen reseptor dopamine D2 lebih mungkin merokok 100 atau lebih dalam hidupnya dan mereka lebih awal memulai merokok serta lebih sedikit usaha untuk meninggalkannya.

  • Faktor Lingkungan

    Faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan penggunaan tembakau antara lain orang tua, saudara kandung ataupun teman sebaya yang merokok, terpapar reklame tembakau, artis pada reklame tembakau di media. Orang tua memegang peranan terpenting. Dari remaja yang merokok, didapatkan 75% salah satu atau kedua orang tuanya merokok.

    http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/530695/big/cowok-terong-131219-a.jpg

  • Faktor Regulatori

    Peningkatan harga jual atau diberlakukan cukai yang tinggi, akan menurunkan pembelian dan konsumsi. Pembatasan fasilitas untuk merokok, dengan menetapkan ruang/daerah bebas rokok, diharapkan mengurangi konsumsi. Tetapi kenyataannya terdapat peningkatan kejadian memulai merokok pada remaja, walaupun telah dibuat usaha-usaha untuk mencegahnya.

  • Bahaya Penggunaan Tembakau dan Terpapar Asap TembakauTerpapar asap rokok selama 8 jam sebanding dengan merokok langsung 20 batang perhari. Konsekuensi dari merokok antara lain meningkatnya kejadian infeksi saluran napas bagian atas, batuk, asma, sinusitis, penyakir kardiovaskular, kematian maupun absen dari kerja atau sekolah. Anak dan kaum muda yang merokok, pertumbuhan dan perkembangan parunya segera terpengaruhi oleh asap rokok tersebuthttp://www.alodokter.com/wp-content/uploads/2014/10/bahaya-menjadi-perokok-pasif-alodokter.jpg

  • Penatalaksanaan Remaja PerokokProgram penghentian merokok pada remaja kurang berhasil. Beberapa tipe intervensi pengobatan melalui beberapa studi telah disebarkan untuk remaja. Kelemahan utama studi tersebut adalah dalam hal disain, kurangnya validasi biokemikal, laporan yang kurang terhadap rerata penurunan penggunaan tembakau, dan kurangnya grup control.

  • Penatalaksanaan Remaja PerokokRiwayat remaja perokokSebuah studi kohort prospektif yang dilakukan di sekolah pada 276 perokok dengan umur 12 sampai 18 tahun, angka kejadian penghentian merokok adalah 46% pada perokok jarang, 12% pada perokok 1-9 batang perhari, dan 6,8% pada perokok 10 batang perhari. Kaum muda tidak merasa kebutuhan menurunkan mata rantai yang membahayakan terhadap paparan tembakau,. Beberapa remaja, kecanduan nikotinnya ada dalam tahap bulan madu (honeymoon phase). Keberhasilan pengobatan tergantung pada penyesuaian secara individu dan cara yang tepat yang dapat meningkatkan motivasi.

  • Penatalaksanaan Remaja PerokokIntervensi psikososialkeberhasilan penghentian merokok dapat dihindari oleh faktor-faktor social seperti adanya perokok lain di dalam rumah tangga. Tingkah laku remaja mengikuti pola yang kompleks dari teman sebaya, pemimpin gang/kelompok, orang tua, dan model-model lain yang berperan.

    : http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/669102/big/rokok1.jpg

  • Penatalaksanaan Remaja PerokokPendekatan farmakologiTerapi pengganti nikotin seperti tempelan kulit dan permen (transdermal patches and gum) telah menghasilkan penurunan kejadian dari 9-44% pada dewasa perokok. Sebuah studi terapi penganti nikotin pada remaja baru-baru ini melaporkan bahwa efek samping nikotin yang ditempelkan serupa dengan dewasa. Studi tersebut mendapatkan penurunan kecil gejala-gejala putus obat dengan penggunaan nikotin yang ditempelkan selama 8 minggu, dan hanya 1 dari 22 remaja yang tetap pantang setelah 6 bulan.

  • Penatalaksanaan Remaja PerokokPendekatan kombinasiKombinasi intervensi biopsikososial dan farmakoterapi yang telah sukses pada dewasa, bisa juga dilakukan pada remaja. Dukungan perilaku mempunyai efikasi sekitar 2 kali farmakoterapi pada dewasa. Studi intervensi farmakologik pada remaja perokok sudah pernah dilakukan sebelumnya.Youth-Tailored AproachSedikit data tersedia untuk membuat disain intervensi yang tepat pada remaja. Akan tetapi dengan menonjolkan pengaruh social merokok dalam kehidupannya dan penampilan remaja, dapat memperbaiki efikasi program pengobatan. Focus grus dan peer-facilatated grups depat meningkatkan proses tersebut. Intervensi penghentian merokok berdasarkan computer (computer-based) akhir-akhir ini memperlihatkan angka kejadian usaha meninggalkan rokok selama 24 jam pada remaja sebesar 30%. Dampak pendekatan model ini dihubungkan dengan penurunan merokok pada remaja dalam jangka panjang.

  • Pencegahan Merokok

    Sejak tahun 1960-an telah dilakukan banyak program pencegahan merokok baik di sekolah dasar maupun sekolah menengah. Program anti merokok yang dilakukan di sekolah terutama memfokuskan pemberian informasi tentang bahaya merokok bagi kesehatan. Akhir-akhir ini kebanyakan program pencegahan merokok berdasarkan satu dari dua pendekatan psikososial yaitu; [1] pendekatan pengaruh social (social influences approach) dan [2] pendekatan melatih cara menghadapi kehidupan (skills training approach).http://www.anneahira.com/images_wp/upaya-pencegahan-merokok.jpg

  • Cara Berhenti Merokok

    Cukup banyak orang yang berhasil menghentikan kebiasaan merokok secara mendadak. Berbagai cara mereka lakukan misalnya dengan menghindari bergaul dengan perokok, mengganti rokok dengan permen atau buah. Menginformasikan bahwa mereka akan berhenti merokok pada keluarga atau teman-teman. Dengan cara-cara ini mereka berharap keinginan untuk berhenti merokok akan dapat untuk diwujudkan. Bila keluarga atau teman-teman sudah tahu maka mereka akan malu untuk merokok. http://sehateasy.com/wp-content/uploads/2014/08/terapi-berhenti-merokok.jpg

  • Peran Dokter di Masyarakat

    http://assets.kompas.com/data/photo/2013/05/26/2222287-dokterrokok-620X310.jpgDokter atau tenaga medis lainnya hendaknya mempersiapkan diskusi persoalan penghentian tembakau pada setiap kesempatan. Dengan cara melakukan identifikasi penggunaan tembakau selama kontrol kesehatan rutin atau penyembuhan penyakit yang dipresipitasi oleh penggunaan tembakau, terpapar tembakau, nasehat penghentian, pengibatan, dan rujukan hendaknya ditawarkan kepada orang tua atau pasien secara tepat.

  • TERIMAKASIHhttp://4.bp.blogspot.com/-tx-Zi9QVcnw/VJmlb8ZLyeI/AAAAAAAAEJk/fjVOGpkrl7I/s1600/1%2BRokok%2BGanja%2BSama%2BBahayanya%2Bdengan%2B20%2BRokok%2BTembakau.jpg