18
KONTRAK BELAJAR PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) MATA AJAR KEPERAWATAN ANAK PENILAIAN, KLASIFIKASI & PENATALAKSANAAN DIARE PADA ANAK USIA 2 BULAN S.D. 5 TAHUN DISUSUN OLEH : SUGIHARTI KUMALA DWI PW (G6B205038) PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 0

kontrak anak

  • Upload
    geny

  • View
    40

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

leaflet hypertensi

Citation preview

Page 1: kontrak anak

KONTRAK BELAJARPENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL)

MATA AJAR KEPERAWATAN ANAK

PENILAIAN, KLASIFIKASI & PENATALAKSANAAN DIARE PADA ANAK USIA 2 BULAN S.D. 5 TAHUN

DISUSUN OLEH :

SUGIHARTI KUMALA DWI PW

(G6B205038)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG 2005

0

Page 2: kontrak anak

BAB I

TOPIC INQUIRY DAN TUJUAN

A. TOPIK INQUIRY

Penyakit diare sangat rentan terhadap anak usia balita sehingga harus

diwaspadai oleh setiap orang tua sebelum dikategorikan sebagai penyakit yang

bisa mewabah pada orang lain. Diare merupakan defekasi encer lebih dari 3

kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja. Diare awal disebut

sebagai diare akut yang terjadi secara mendadak pada bayi ataupun anak yang

sebelumnya sehat.

Di Indonesia, diare akut yang diderita oleh anak balita diperkirakan

1 – 9 % akan berkembang menjadi diare persisten. Data lain mencatat

sepanjang bulan Januari 2005 ini bahkan dicatat oleh Dinas Kesehatan DKI

sekitar 1,322 juta anak terkena diare. Di Jawa Tengah khususnya Semarang

pada bulan Februari 2005 ini didapatkan data sebagai berikut:

RSUD Tugu Rejo : 41 pasien

RS Telogo Rejo : 123 pasien

RS Roemani : 126 pasien

Hasil pantauan SCTV, pasien diare di rumah sakit umum daerah

Semarang ternyata mayoritas pasien diare adalah anak-anak berasal dari

pinggiran kota dengan lingkungan kumuh dan tingkat ekonomi kurang

mampu. Mereka berasal dari daerah pinggiran kota Semarang bagian timur

diantaranya kelurahan Mangunharjo, Dadapan dan Meteseh. Kondisi ini

membuat anak-anak yang mengkonsumsi makanan kurang higienis sangat

mudah terserang diare. Apalagi kesadaran mereka untuk menjaga kebersihan

sangat rendah, seperti tidak mencuci tangan saat makan dan rendahnya tingkat

kesehatan karena gizi buruk.

Secara teori, faktor resiko terjadinya diare diantaranya usia, malnutrisi,

berat badan lahir rendah, gangguan imunitas, pemberian susu hewan dan pola

penyapihan. Sedangkan penyebab utama diare persisten adalah adanya

1

Page 3: kontrak anak

kerusakan mukosa usus yang berkelanjutan sehingga mukosa usus tak sempat

mengadakan regenerasi efektif. Akibat yang terjadi adalah adanya kehilangan

cairan, perubahan keseimbangan asam basa, hipoglikemi, gangguan gizi dan

gangguan sirkulasi. Dalam keadaan seperti ini, gejala fisik yang harus

diperhatikan adalah tanda-tanda dehidrasi yang meliputi kelopak mata cekung,

bibir kering, ubun-ubun besar cekung, elastisitas dinding perut berkurang,

sekresi air mata berkurang,dan. buang air kemih berkurang.

Menurut Dr. Boediarso, SpA(K) dalam simposium bertema Problematik

Gastroenterologi Anak Terkini, mengemukakan bahwa penatalaksanaan diare

pada anak sakit terdiri dari rehidrasi, terapi nutrisi, pengobatan

medikamentosa dan pemberian vitamin.

Peran perawat yang berada di barisan terdepan dalam pelayanan di rumah

sakit, utamanya pada klien anak-anak membutuhkan ketrampilan yang

memadai untuk bisa memahami penilaian, klasifikasi dan penatalaksanaan

diare pada anak usia 2 bulan sampai dengan 5 tahun. Perawat dituntut untuk

mampu melakukan asuhan keperawatan secara profesional yang pada

gilirannya nanti harus bisa melakukan evaluasi terhadap tindakan yang

diberikan.

Mengingat kompleksitas persoalan yang harus mampu dikuasai oleh

perawat khususnya dalam perawatan anak usia 2 bulan sampai 5 tahun, saya

ingin mencoba mendalami dalam penilaian, klasifikasi dan penatalaksanaan

tentang diare pada anak sakit usia tersebut, dengan harapan kompetensi

keperawatan yang diharuskan ditempuh dapat saya capai dan pengalaman ini

dapat dijadikan bekal kelak setelah selesai masa pendidikan pada tatanan

praktik klinik keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian singkat pada topic inquiry, memberi gambaran kepada saya

tentang masalah yang akan saya nanti dalam praktik profesi ners nantinya.

Adapun rumusan masalah yang ingin saya angkat adalah “bagaimanakah

2

Page 4: kontrak anak

penilaian, klasifikasi dan penatalaksanaan diare pada anak usia 2 bulan

sampai dengan 5 tahun?”

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah selesai mengikuti pengalaman belajar lapangan (PBL), saya

mampu melakukan penilaian , klasifikasi dan penatalaksanaan diare pada

anak usia 2 bulan sampai dengan 5 tahun.

2. Tujuan Khusus

a. mampu melakukan pengkajian tentang diare pada anak usia 2 bulan

– 5 tahun

b. mampu melakukan analisa data tentang diare pada anak usia

2 bulan – 5 tahun

c. mampu melakukan perencanaan tindakan keperawatan pada anak

diare usia 2 bulan – 5 tahun

d. mampu melakukan implementasi rencana tindakan pada anak diare

usia 2 bulan – 5 tahun

e. mampu melakukan evaluasi dari tindakan keperawatan yang telah

diberikan untuk mengatasi anak diare pada usia 2 bulan – 5 tahun

f. membuat analisa hasil pembelajaran penilaian, klasifikasi dan

penatalaksanaan diare pada anak usia 2 bulan - 5 tahun.

3

Page 5: kontrak anak

BAB II

SUMBER PEMBELAJARAN

Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut saya menggunakan sumber-

sumber pembelajaran yang ada secara optimal meliputi:

1. Pasien dan keluarganya

2. Clinical expert

3. Literatur

4. Surfing Internet

4

Page 6: kontrak anak

BAB III

STRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran kali ini adalah:

1. Menyusun kontrak belajar

2. Membaca literatur dan surfing internet

3. Membuat resume dari literatur yang ada

4. Melakukan penilaian, klasifikasi dan penatalaksanaan diare pada

pasien anak usia 2 bulan – 5 tahun.

5. Berdiskusi dengan clinical expert

6. Berdiskusi dengan keluarga pasien

5

Page 7: kontrak anak

BAB IV

ANNOTATED BIBLIOGRAPHY

No REFERENSI ISI

1

2

dr. I.K.G. Suandi, SpA. Diit pada

anak sakit. Jakarta: EGC. 1999.

hal: 61

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan

Anak FKUI. Ilmu Kesehatan

Anak Jilid 1. Jakarta: Infomedika.

2002 (cetakan 10)

Diare adalah : defekasi encer lebih dari 3X

dengan atautanpa darah dan atau lender

dalam tinja.

Diare akut ialah diare yang terjadi secara

mendadak pada bayi dan anak yang

sebelumnya sehat.

3 John Biddulph & John Stace.

Kesehatan anak. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

1999. hal : 123

Penyebab utama diare adalah :

1. infeksi usus oleh virus, bakteri atau

parasit

2. infeksi lain pada anak : otitis media,

pneumonia, campak, malaria

3. manutrisi energi protein

4. diet makanan yang merangsang usus

5. kasus – kasus bedah

4

5

Teguh Hadi Prayitno. Penderita

diare menyesaki RSUK.

http.//www.suaramerdeka.com.

Februari 2005

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan

Anak FKUI. Ilmu Kesehatan

Anak Jilid 1. Jakarta: Infomedika.

2002 (cetakan 10)

Faktor resiko terjadinya diare diantaranya

usia, malnutrisi, berat badan lahir rendah,

gangguan imunitas, pemberian susu hewan

dan pola penyapihan.

6 Suriadi SKp dan Rita Yuliani,

SKp. Asuhan keperawatan pada

Patofisiologi Diare :

meningkatnya motilitas dan cepatnya

6

Page 8: kontrak anak

anak. Edisi I. Jakarta: CV Sagung

Seto. 2001: hal : 83-86

pangosongan pada intestinal merupakan

akibat dari gangguan absorbsi dan

ekskresi cairan dan elektrolit yang

berlebihan,

cairan, sodium, potassium dan

bikarbonat berpindah dari rongga

ekstraseluler ke dalam tinja, sehingga

mengakibatkan dehidrasi kekurangan

elektrolit dan dapat terjadi asidosis

metabolik

7

8

Dr. Petrus Adrianto.

Penatalaksanaan dan

pencegahan diare akut. Jakarta:

EGC.1995. ha :11-12

John Biddulph & John Stace.

Kesehatan anak. Yogyakarta:

Gajah Mada University. Hal: 123-

126

Cara menilai pasien diare (format

penilaian)

Diagnosis Dehidrasi penyebab kematian

diare didapatkan melalui wawancara,

melihat dan meraba

9

10

Dr. Petrus Adrianto.

Penatalaksanaan dan

pencegahan diare akut. Jakarta:

EGC.1995. ha :11-12

……Tata laksana penderita

diare. hhtp//www.tatalaksana

diare.com.

Pengobatan oleh petugas kesehatan pada

anak penderita diare.

Tata laksana penderita diare

11 Suriadi SKp dan Rita Yuliani,

SKp. Asuhan keperawatan pada

anak. Edisi I. Jakarta: CV Sagung

Seto. 2001: hal : 85-90

Asuhan keperawatan pada anak dengan

penyakit diare (pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi, implementasi dan

evaluasi)

12 TIM PMPT-IDAI. Buku Bagan Penilaian dan klasifikasi anak sakit umur 2

7

Page 9: kontrak anak

Manajemen Terpadu Balita

Sakit (MTBS). Depkes RI

bekerjasama dengan WHO dan

Unicef. 1999

bulan sampai 2 tahun

BAB V

8

Page 10: kontrak anak

PENCAPAIAN TUJUAN & PENILAIAN

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disusun, saya akan

melakukan kegiatan sebagai berikut :

1. menyusun dan menyerahan naskah kontrak belajar kepada

pembimbing untuk dikoreksi.

2. mengidentifikasi kasus yang akan dijadikan kelolaan terkait dengan

kontrak belajar serta melakukan pengkajian dengan klien dan keluarga

untuk mendapatkan data ojektif dan data subjektif serta mengelola nya.

3. menyusun laporan pelaksanaan pengelolaan pasien penderita diare.

4. mendiskusikan dengan clinical expert.

5. membaca dan membuat ringkasan tentang penilaian, klasifikasi, dan

penatalaksanaan diare pada anak usia 2 bulan s/d 5 tahun.

6. membuat laporan pengkajian dan analisa data, perencanaan tindakan

keperawatan, implementasi rencana tindakan, evaluasi dari tindakan

keperawatan dan membuat analisa hasil pembelajaran.

SISTEM PENILAIAN

Pencapain tujuan pembelajaran yang telah dilakukan diukur

dengan beberapa tolok ukur, yaitu:

1. Batas waktu.

Kompetensi manajemen nyeri dapat dicapai dalam waktu 6 minggu

pada stase pembelajaran klinik mata ajar keperawatan anak.

2. Afektif.

Menunjukkan kemampuan memehami manajemen nyeri.

3. Kognitif:

Menunjukkan kemampuan untuk menjelaskan: Pengertian nyeri,

tanda dan gejala nyeri, patofisiologi nyeri dan managemen nyeri.

4. Psikomotor:

9

Page 11: kontrak anak

Mampu mendemonstrasikan dalam :Pengkajian nyeri, menganalisis

data temuan dan menentukan diagnosis, menyusun rencana

keperawatan, mengimplementasikan rencana keperawatan, dan

mengevaluasi tindakan keperawatan dan respon klien.

5. Proses pembelajaran:

a. Tersusunnya naskah kontrak belajar.

b. Membuat resume.

c. Mengelola kasus.

d. Diskusi dengan clinical expert.

BAB VI

10

Page 12: kontrak anak

WAKTU

Waktu pelaksanaan kontrak belajar ini pada saat di ruang infeksi/non

infeksi IRNA C1 di Rumah Sakit Dr. Karyadi Semarang hingga selesai seluruh

stase anak (tanggal 19 September s/d 15 Oktober 2005).

Semarang, Agustus 2005

Mengetahu i Pembimbing Mahasiswa

(Nikmah Alatas. S.Kp) Sugiharti Kumala Dwi P

NIM : G6B205038

11

Page 13: kontrak anak

(Nikmah Alatas. S.Kp)

12