Upload
vuongdat
View
226
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
KONTRIBUSI KEDISIPLINAN, FASILITAS DAN
LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA DI SMP
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
FEBRINIA ANANDA GUSWI
A 410 140 162
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
1
KONTRIBUSI KEDISIPLINAN, FASILITAS DAN LINGKUNGAN
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SMP
Abstrak
Pendidikan di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang signifikan, namun
kemajuan pendidikan di Indonesia tidak lepas dari beberapa kekurangan yang perlu
diperbaiki yaitu hasil belajar matematika. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar matematika. Beberapa diantaranya bersumber dari siswa yaitu
kedisiplinan belajar, bersumber dari alat yakni fasilitas belajar, dan bersumber dari
luar yaitu lingkungan belajar. Tujuan penelitian, (1) menguji kontribusi kedisiplinan
belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, (2) menguji kontribusi fasilitas
belajar terhadap hasil belajar matematika, (3) menguji kontribusi lingkungan belajar
siswa terhadap hasil belajar matematika, (4) menguji kontribusi kedisiplinan,
fasilitas, dan lingkungan belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar
matematika. Jenis penelitian berdasarkan pendekatannya kuantitatif. Populasi
penelitian 251 siswa kelas VII SMP Negeri 5 Surakarta. Sampel penelitian 154 siswa
ditentukan dengan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel menggunakan
proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan regresi linear ganda. Hasil
penelitian, (1) Kedisiplinan belajar siswa berkontribusi secara positif dan signifikan
terhadap hasil belajar matematika dengan (α = 5%) sebesar 18,64%. (2) Fasilitas
belajar siswa juga berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap hasil belajar
matematika dengan (α = 5%) sebesar 15,74%. (3) lingkungan belajar siswa
berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap hasil belajar matematika dengan
(α = 5%) sebesar 9,53%. (4) Kedisiplinan, fasilitas, dan lingkungan belajar secara
bersama-sama berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap hasil belajar
matematika dengan (α = 5%) sebesar 43,91%.
Kata kunci : kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, lingkungan belajar, hasil belajar
matematika.
Abstract
Education in Indonesia today has made significant progress, but the progress of
education in Indonesia can not be separated from some deficiencies that need to be
improved that is the result of learning mathematics. There are several factors that
influence the learning outcomes of mathematics. Some of them are sourced from
students that is discipline learning, sourced from the tool that is learning facility, and
sourced from outside that is learning environment. (2) test the contribution of
learning facilities to mathematics learning outcomes, (3) test the contribution of
student learning environment to mathematics learning outcomes, (4) test the
contribution of discipline, facilities, and the learning environment together towards
the results of mathematics learning. This a research quantitative approach. The
2
population is 251 students of class VII of SMP Negeri 5 Surakarta. The sample of
154 students studied is determined by Slovin formula. The sampling technique using
proportional random sampling. Data collection techniques used questionnaires and
documentation. Data analysis techniques use multiple linear regression. Result of the
research, (1) Student learning discipline contribute positively and significantly to
mathematics learning result with (α = 5%) equal to 18,64%. (2) Student learning
facilities also contribute positively and significantly to mathematics learning result
with (α = 5%) equal to 15,74%. (3) student learning environment contribute
positively and significantly to mathematics learning result with (α = 5%) equal to
9,53%. (4) Discipline, facilities, and learning environment together contribute
positively and significantly to mathematics learning outcomes with (α = 5%) of
43,91%.
Keywords: learning discipline, learning facility, learning environment, mathematics
learning result.
1. PENDAHULUAN
Tercapainya suatu pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar siswa.
Hasil belajar menurut Purwanto (2010: 44) adalah proses belajar mengajar yang
sesuai dengan tujuan pendidikan dan menjadi acuan dalam perubahan perilaku
yang terjadi. Hasil belajar yang memuaskan tentu menjadi harapan bagi semua
pihak termasuk guru dan orang tua.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Programme for
Internasional Student Assessment (PISA) pada tahun 2015 rangking Indonesia
untuk matematika masih berada pada peringkat rendah, yaitu peringkat 63 dari
70 negara. Hasil belajar matematika di Indonesia berdasarkan hasil Ujian
Nasional tahun 2017 sudah mengalami peningkatan, akan tetapi peningkatan
tersebut hanya dibeberapa kota besar di Indonesia. Khususnya di SMP Negeri 5
Surakarta menurut data Kemendikbud hasil Ujian Nasional Tahun 2017, rata-
rata Ujian Nasionalnya hanya mencapai 75,47.
Keberagaman hasil belajar siswa SMP Negeri 5 Surakarta dipengaruhi
oleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor
yang bersumber dalam diri siswa, salah satunya adalah kedisiplinan belajar
siswa. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar diri
siswa, seperti fasilitas serta lingkungan belajar siswa disekolah. Agar hasil
3
belajar siswa dapat meningkat, maka faktor-faktor tersebut harus ditingkatkan
dan diperbaiki.
Faktor yang bersumber dari dalam diri siswa dan berpengaruh terhadap hasil
belajar matematika siswa adalah kedisiplinan belajar. Disiplin merupakan peran
yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sikap disiplin
tersebut dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif. Hal
tersebut didukung oleh pernyataan dari Tu’u (2004: 163) yang menyatakan
bahwa disiplin belajar akan berdampak positif bagi kehidupan siswa, mendorong
mereka belajar konkret dalam praktik hidup di sekolah serta
beradaptasi.Menurut Okonofua, Paunesku, & Walton (2015) bahwa konsep
kedisiplinan mampu mendorong siswa dalam mempelajari lebih lanjut tentang
kemampuannya. Tingkat kedisiplinan belajar siswa di SMP Negeri 5 Surakarta
masih kurang, karena masih banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas dari
guru dengan tepat waktu dan masih banyak siswa yang mengejakan PR di
sekolah bukan dirumah.
Faktor yang berasal dari alat adalah fasilitas belajar. Menurut Ibrahim dan
Oesman (2015) fasilitas sekolah adalah salah satu syarat pendidikan dasar yang
harus dijaga. Orangtua sering mempertimbangkan tentang kelengkapan fasilitas
sekolah, disamping itu kondisi bangunan sekolah dan segala komponennya juga
berpengaruh signifikan terhadap pembelajaran. Fasilitas belajar mempunyai
peran yang sangat penting dalam mempermudah dan membantu siswa pada
kegiatan belajar mengajar. Fasilitas dapat berupa sumber belajar dan sarana
prasarana belajar. Di SMP Negeri 5 Surakarta, fasilitas belajar yang disediakan
oleh sekolah sudah cukup memenuhi. Namun masih tampak beberapa LCD yang
ada disetiap kelas tidak dimanfaatkan secara baik dan dalam kondisi rusak. Jika
fasilitas belajar terpenuhi, maka akan berdampak positif juga terhadap hasil
belajar siswa.
Faktor yang berasal luar diri siswa adalah lingkungan belajar. Menurut
Apsari, Adi, & Octoria (2014) agar dapat belajar dengan nyaman sangat
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan disekitar siswa. Sehingga dengan adanya
lingkungan yang kondusif, maka suasana belajar akan terasa nyaman.
Lingkungan belajar yang sangat kondusif akan berdampak baik pada hasil
4
belajar siswa. Karena dengan lingkungan yang nyaman, akan sangat membuat
siswa bersemangat dalam belajar. Untuk lingkungan didalam SMP Negeri 5
Surakarta sudah dapat dikategorikan baik, karena hubungan antar guru dengan
siswa dan siswa dengan siswa sangat terjalin dengan baik. Tetapi untuk
lingkungan fisik di sekolah tersebut masih kurang, karena sekolah tersebut
berada di tengah-tengah kota Surakarta yang sangat bising dengan kendaraan
yang lalu lalang pada saat jam pembelajaran.
Hipotesis dalam penelitian ini: (1) Terdapat pengaruh kedisiplinan
belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. (2) Terdapat pengaruh fasilitas
belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. (3) Terdapat pengaruh
lingkungan belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. (4) Terdapat
pengaruh kedisiplinan, fasilitas, dan lingkungan belajar siswa secara bersama-
sama terhadap hasil belajar matematika.
Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) menguji kontribusi kedisiplinan
belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, (2) menguji kontribusi fasilitas
belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, (3) menguji kontribusi
lingkungan belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, (4) menguji
kontribusi kedisiplinan, fasilitas, dan lingkungan belajar siswa secara bersama-
sama terhadap hasil belajar matematika.
2. METODE
Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya yaitu kuantitatif dengan
desain penelitian korelasional karena dalam penelitian ini peneliti tidak mungkin
mengontrol semua variabel luar (Sutama,2015,57). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah hasil belajar matematika dengan jenis data yang digunakan
jenis data interval. Sedangkan untuk variabel bebas penelitian ini adalah
kedisiplinan belajar siswa, fasilitas belajar, dan lingkungan belajar. Tempat
penelitian di SMP Negeri 5 Surakarta berlokasi di Timuran, Banjarsari,
Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan mulai bulan Maret 2018
sampai Juni 2019. Populasi penelitian sebanyak 251 siswa kelas VII SMP
Negeri 5 Surakarta. Sampel penelitian sebanyak 152 siswa ditentukan dengan
rumus Slovin. Teknik pengambilan data sampel menggunakan teknik
5
proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis dara menggunakan
regresi linear ganda.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data dalam penelitian ini diperoleh dari angket kedisiplinan, fasilitas, dan
lingkungan belajar siswa yang diberikan kepada sample dalam penelitian ini.
Setiap variabel masing-masing terdiri dari 15 item pernyataan. Data hasil belajar
matematika diperoleh dari nilai Ujian Tengah Semester genap kelas VII SMP
Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan data yang telah
diperoleh, dilakukan 5 uji prasyarat regresi linear berganda yaitu uji normalitas,
uji linearitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.
Kedisiplinan belajar siswa diperoleh nilai minimum 37, nilai maksimum
60, rata-rata 50,27, median dan modus berturut-turut sebesar 50 dan 49 serta
standar deviasi 5,01. Fasilitas belajar siswa diperoleh nilai minimum sebesar 36,
nilai maksimum 58, rata-rata 48,71, median dan modus berturut-turut sebesar 48
dan 58 serta standar deviasi sebesar 6,02. Lingkungan belajar siswa diperoleh
nilai minimum sebesar 37, nilai maksimum 60, rata-rata 48,52, median dan
modus berturut-turut sebesar 48 dan 43 serta standar deviasi sebesar 5,18.
Hasil belajar matematika dikumpulan dengan menggunakan metode
dokumentasi dengan nilai ujian tengah semester genap tahun ajaran 2017/2018,
dengan nilai minimum sebesar 45, nilai maksimum 92, rata-rata 66,86, median
dan modus berturut-turut sebesar 68 dan 68 serta standar deviasi sebesar 9,57.
Hasil uji normalitas pada penelitian ini diperoleh masing-masing variabel
memiliki nilai Lobs < Ltabel. Artinya, data dari masing-masing variabel baik
variabel bebas maupun terikat berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
6
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
Pada uji linearitas, data dikatakan linear apabila Fobs ≤ Ftabel. Pada
penelitian ini didapatkan nilai Fobs ≤ Ftabel, sehingga masing-masing variabel
bebas memiliki hubungan yang linear terhadap variabel terikat.
Tabel 2. Hasil Uji Linearitas
Variabel Harga F
Keterangan Fobs Ftabel
X1 terhadap Y 2,109 2,666 Linear
X2 terhadap Y 1,895 2,666 Linear
X3 terhadap Y 0,526 2,666 Linear
Data dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas apabila nilai
tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Hasil pada penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel bebas mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, dapat
disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi korelasi.
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
X1 dan X2 0,45104718 2,21706295
X1 dan X3 0,58656481 1,70484144
X2 dan X3 0,53641061 1,86424349
Uji ini dikatakan tidak ada heteroskedastisitas jika P-value > nilai taraf
signifikansi sebesar 0,05 atau 5%. Uji pada penelitian ini menunjukkan bahwa
seluruh P-Value > 0,05 sehingga model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
Variabel Lobs Ltabel
Kedisiplinan Belajar (X1) 0,067130 0,0713959
Fasilitas Belajar (X2) 0,070055 0,0713959
Lingkungan Belajar (X3) 0,070322 0,0713959
Hasil Belajar Matematika (Y) 0,069245 0,0713959
7
Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel P-Value
Kedisiplinan Belajar (X1) 0,769517
Fasilitas Belajar (X2) 0,065672
Lingkungan Belajar (X3) 0,24091
Dikatakan tidak terjadi autokorelasi jika du < dw < 4-du. Hasil uji
autokorelasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa 1,6971 < 1,7805 < 2,2236
maka tidak terjadi autokorelasi.
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi
Variabel du < dw < 4 – du
Kedisiplinan Belajar (X1), Fasilitas
Belajar (X2), Lingkungan Belajar (X3)
terhadap Hasil Belajar Matematika (Y)
Du = 1,6971
4-du = 2,2236
Dw = 1,7805
1,6971 < 1,7805 < 2,2236
Diperoleh persamaan Y = 1,5924 + 0,6038 X1 + 0,4187 X2 + 0,3425 X3
dengan interpretasi setiap kenaikan satu dari variabel kedisiplinan belajar (X1),
akan meningkatkan hasil belajar matematika siswa (Y) sebesar 0,6038. Setiap
kenaikan satu dari variabel fasilitas belajar (X2) akan meningkatkan hasil belajar
matematika siswa (Y) sebesar 0,4187. Setiap kenaikan satu dari variabel
lingkungan belajar (X3) akan meningkatkan hasil belajar matematika siswa (Y)
sebesar 0,3428
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel Koefisien Regresi
Konstanta 1,5924
Kedisiplinan Belajar (X1) 0,6038
Fasilitas Belajar (X2) 0,4187
Lingkungan Belajar (X3) 0,3425
Berdasarkan pengujian menggunakan uji F diperoleh 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 38,27 dan
𝐹(0,05;3;151) = 2,66, sehingga praduga penelitian atau H0 ditolak. Dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara kedisiplinan, fasilitas, dan lingkungan
belajar terhadap hasil belajar matematika.
8
Tabel 7. Rangkuman pada ANOVA Regresi Linear Ganda
Karena H0 dotolak, maka dapat dilanjutkan uji parsial menggunakan uji t.
Berdasarkan uji t diperoleh 𝑡(0,025;150) = 1,975. Pada komputasi diperoleh
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑌 𝑋1 = 3,189, karena 𝑡(0,025;150) < 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑌 𝑋1, maka terjadi penolakan
pada H0, sehingga secara parsial kedisiplinan belajar siswa berkontribusi
terhadap hasil belajar matematika. Hal ini bersesuaian dengan pendapat oleh
Tamardiyah (2017) yang meniyimpulkan bahwa siswa yang memiliki tingkat
kedisiplinan belajar yang tinggi maka akan semakin baik pula hasil belajarnya.
Uji 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑌 𝑋2 = 2,532, maka H0 ditolak karena 𝑡(0,025;150) < 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑌 𝑋2,
sehingga secara parsial fasilitas belajar berkontribusi terhadap hasil belajar
matematika Lestari dan Arigiyati (2016) menyimpulkan bahwa kecenderungan
akan lengkapnya fasilitas belajar disekolah juga dapat menambah semangat
siswa dan mampu menunjang pembelajaran secara efisien. Diperoleh
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑌 𝑋3= 2,045 sehingga H0 ditolak, karena 𝑡(0,025;150) < 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑌 𝑋3,
sehingga secara parsial lingkungan belajar berkontribusi terhadap hasil belajar
matematika. Penelitian yang telah dilakukan Priastuti (2016) dalam jurnalnya
menyimpulkan bahwa lingkungan belajar siswa berkontribusi langsung terhadap
hasil belajar matematika, lingkungan yang kondusif mampu memberikan
semangat bagi siswa untuk belajar.
Nilai koefisien determinasi atau R Square (R2) sebesar 43,35%
menunjukkan bahwa pengaruh variabel kedisiplinan, fasilitas, dan lingkungan
belajar siswa terhadap hasil belajar matematika sebesar 43,35% atau variabel
bebas mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 43,35% dan sisanya yaitu
56,65% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tabel 8. Analisis Koefisien Korelasi Ganda dan Koefisien Determinasi
Model R R Square (R2)
1 0.6584 0.4335
Df SS MS F
Regression 3 6534,19 2178,06 38,27
Residual 150 8536,52 56,91
Total 153 15070,72
9
4. PENUTUP
Kedisiplinan, fasilitas, dan lingkungan belajar siswa memberikan
kontribusi terhadap hasil belajar matematika dengan α = 0,05. Kontribusi
kemandirian siswa, fasilitas belajar, dan kreativitas guru saat mengajar terhadap
hasil belajar matematika sebesar 43,35%.
Nilai sumbangan relatif dan efektif yang diberikan variabel kedisiplinan
belajar siswa terhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 43% dan 18,64%,
nilai tersebut menunjukkan bahwa kedisiplinan belajar siswa memberikan
kontribusi positif dan signifikan terhadap hasil belajar matematika.
Nilai sumbangan relatif dan efektif yang diberikan variabel fasilitas
belajar siswa terhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 35% dan 15,17%,
nilai tersebut menunjukkan bahwa fasilitas belajar siswa memberikan kontribusi
positif dan signifikan terhadap hasil belajar matematika.
Nilai sumbangan relatif dan efektif yang diberikan variabel lingkungan
belajar siswa terhadap hasil belajar matematika yaitu sebesar 22% dan 9,53%,
nilai tersebut menunjukkan bahwa lingkungan belajar saat mengajar
memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap hasil belajar matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Apsari, B. S,. Adi W., & Octoria D. (2015). Pengaruh Efikasi Diri, Pemanfaatan
Gaya Belajar Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Akutansi
(Studi Kasus di SMK Negeri 1 Surakarta). Jurnal Pendidikan Ekonomi. 3(1),
91-102.
Ibrahim, N. M, & Oesman, M. M. (2016). Assessment on the Condition of School
Facilities: Case study of the selected public schools in Gombak district.
Social and Behavioral Sciences, 222, 228-234.
Lestari, L., & Arigiyati, T. (2016). “Hubungan Antar Minat, Fasilitas dan Persepsi
Terhadap Kemampuan Mengajar Guru Matematika Dengan Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas VII SMP Se-Kecamatan Kasihan”. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Matematika. 4(2), 195-203
Okonofua, J. A., Paunesku, D., Walton, G. M.. (2015). Brief Intervention to
Encourage Empathic Discipline Cuts Suspension Rates in Half Among
Adolescents. International Journal. 113(19), 5221-5226
10
Priastuti, Andhita Windy. “Dukungan Fasilitas dan Lingkungan Keluarga Terhadap
Prestasi Belajar Matematika di SMP”. S1 Thesis, Program Studi Pendidikan
Matematika. Universitas Muhammadyah Surakarta.
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sutama. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Kuatitatif, Kualitatif, PTK, R & D.
Surakarta: Fairuz.
Tamardiyah, Nurulia D. (2017). Minat Kedisiplinan Dan Ketekunan Belajar
Terhadap Motivasi Berprestasi dan Dampaknya Pada Hasil Belajar
Matematika. Jurnal Manajemen Pendidikan. 12(1), 26-37
Tu’u, T. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.