Upload
puji-siswanto
View
19
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Ph darah
Citation preview
KONTROL OTONOM PADA SISTEM RESPIRASI
Oleh :Ika Eliza Cholistyana
Program Study BiologiJurusan Pendidikan IPA
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUniversitas Syarif Hidatullah
Jakarta2011
pendahuluan
• Pernapasan dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh organisme dari hasil metabolisme.
• Respirasi dalam pengertian sebenarnya adalah pertukaran gas, dimana O2 yang dibutuhkan untuk metabolisme sel masuk ke dalam tubuh dan CO2 yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru (Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler, 2001) Agar terjadi pertukaran sejumlah gas untuk metabolisme tubuh diperlukan usaha kerja pernapasan.
• Gerakan pernapasan diatur oleh sistem saraf pusat pada medula oblongata yang terdiri dari pusat inspirasi dan ekspirasi, kedua pusat ini bekerja bergantian sehingga terjadi ritme pernapasan.
Lanjutan…….
• Pengendalian dan pengaturan pernapasan dilakukan oleh sistem persyarafan, mekanisme kimia, dan mekanisme non kimia (Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 2008). Sistem syaraf secara ornmal mengatur kecepatan ventilasi alveolus hampir sama dengan permintaan tubuh, sehingga tekanan O2 darah arteri (PO2) dan tekanan CO2 (PCO2) hampir tidak berubah bahkan selama latihan sedang sampai berat dan kebanyakan stress pernapasan lainnya (Fisiologi Kedokteran, 2005).
• Kita dapat menahan napas secara sadar dalam waktu singkat namun hampir setiap terdapat mekanisme otomatis (kontrol otonom) yang mengatur pernapasan kita.
Apa itu kontrol otonom????
Kontrol otonom merupakan pengatur pernapasan dimana
sistem kardiovaskuler mengkoordinasikan
kerja sistem respirasi.
Oowww…….Dimana letak
kontrol otonom ya??????
• pusat kontrol pernapasan
berlokasi dimedulla
oblongata dan pons.
Pengendalian…?????
Pengaturan pernapasan oleh persarafan dilakukan
oleh korteks cerebri, medulla oblongata, dan
pons
Lanjutan….. Saat bernapas dalam-dalam, mekanisme umpan balik
negative mencegah paru-paru agar tidak membesar secara berlebihan, sensor peregangan mengirimkan impuls saraf kembali ke medula yang akan menghambat pusat kontrol pernapasannya.
• Pons Pada pons terdapat 2 pusat pernapasan yaitu pusat
apneutik dan pusat pnumotaksis. Pusat apneutik terletak di formasio retikularis pons bagian bawah. Yang berfungsi untuk mengkoordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi dengan cara mengirimkan rangsangan impuls pada area inspirasi dan menghambat ekspirasi. Sedangkan pusat pneumotaksis terletak di pons bagian atas. Impuls dari pusat pneumotaksis adalah membatasi durasi inspirasi, tetapi meningkatkan frekuensi respirasi sehingga irama respirasi menjadi halus dan teratur, proses inspirasi dan ekspirasi berjalan secara teratur pula.
Uraian….• Korteks Cerebri Berperan dalam pengaturan pernapasan yang bersifat
volunter sehingga memungkinkan kita dapat mengatur napas dan menahan napas. Misalnya pada saat bicara atau makan.
• Medulla oblongata Terletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan
automatik atau spontan. Pada kedua oblongata terdapat dua kelompok neuron yaitu Dorsal Respiratory Group (DRG) yang terletak pada bagian dorsal medulla dan Ventral Respiratory Group (VRG) yang terletak pada ventral lateral medula. Kedua kelompok neuron ini berperan dalam pengaturan irama pernapasan.
Pusat kontrol berfungsi membantu mempertahankan
homeostasis dengan cara memonitor kadar CO2 dalam darah dan mengatur jumlah
CO2 yang di buang oleh alveoli ketika kita
menghembuskan napas.
Hemmm…Terus fungsinya
pa ya…????
Pengaruh
Pengaruh konsentasi CO2 terhadap penurunan
pH
Konsentrasi CO2 muncul pada perubahan pH darah dan cairan jaringan (cairan sererospinal) yang mengenai otak. CO2 bereaksi dengan air untuk membentuk asam karbonat, yang akan menurunkan pH.
Ketika pusat kontrol mendeteksi penurunan pH (peningkatan CO2) cairan serebrospinal atau darah, pusat kontrol tersebut akan meningkatkan kedalaman dan laju pernapasan serta kelebihan CO2 dibuang di dalam udara yang dihembuskan.
Pengaruh
Pengaruh konsentrasi O2 dalam darah konsentrasi O2 dalam darah umumnya
mempunyai sedikit pengaruh pada saat pusat kontrol pernapasan. Akan tetapi, ketika kadar O2 turun sangat hebat, misalnya sensor O2 di aorta dan arteri karoid di leher akan mengirimkan sinyal peringatan ke pusat kontrol pernapasan, dan pusat itu merespons dengan cara meningkatkan kedalaman dan laju pernapasan. Peningkatan konsentrasi CO2 indikasi kuat mengenai adanya penurunan konsentrasi O2, karena O2 yang dihasilkan melalui proses respirasi seluler.
Lanjutan…
pernapasan yang dalam dan cepat secara berlebihan mengeluarkan banyak sekali CO2 dari darah sehingga pusat pernapasan untuk sementara waktu berhenti mengirimkan impuls ke otot rusuk dan diafragma. Pernapasan akan berhenti menghidupkan kembali pusat pernapasan.
pusat pernapasan merespons terhadap berbagai ragan sinyal saraf dan kimiawi, menyesuaikan laju dan kedalaman pernapasan. Akan tetapi, kontrol pernapasan hanya akan efektif jika dikoordinasikan dengan kontrol sistem sirkulasi.
Gambar