Upload
arifuddin-nurdin
View
97
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kontrol
Citation preview
SISTEM KONTROL PNEUMATIK(PENGONTROLAN PANCI TUANG)
I. TUJUAN PERCOBAAN
- Melatih mahasiswa memahami penggunaan pneumatik untuk suatu keperluan
produksi.
- Membantu mahasiswa dalam merangkai kontrol peneumatik sesuai yang
diinginkan.
- Mahasiswa dapat merencanakan penggunaan peralatan peneumatik yang tepat.
- Meningkatkan penggunaan peralatan pneumatik sebagai alat pemindah cairan
kimia yang berbahaya.
- Mempercepat proses pemindahan bahan cairan kimia untuk keperluan produksi.
- Mengurangi resiko kecelakaan kerja.
- Melatih mahasiswa untuk merawat dan memperbaiki sistem yang mengalami
kerusakan.
II. TEORI DASAR
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak,
keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Perkataan
pneumatik itu berasal dari kata yunani pneuma yang berarti nafas atau udara. Jadi
pneumatik berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara mampat.
Peneumatik merupakan cabang teoritis dari aliran auto mekanika fluida dan
tidak hanya meliputi penelitian-penelitian aliran-aliran udara melalui sistem saluran,
yang terdiri dari pipa-pipa, selang-selang , gawai (senar) dan sebagainya, tetapi juga
aksi dan penggunaan udara mampat.
Dalam pengertian teknik pneumatik meliputi alat-alat pengerak, pengukuran,
pengaturan, pengendalian, perhubungan dan perentangan yang meminjam (mengambil)
gaya dan penggeraknya dari udara mampat. Pada mulanya pemakaian udara mampat
terbatas untuk alat-alat kerja dengan peralatan tumbuk atau putar. Setelah itu, peralatan
udara mampat sudah ditinggalkan dan mulailah digunakan teknik mekanis dan otomatis
sebagai alat bantu yang cocok sekali pada pelaksanaan produksi. Jadi peralatan udara
mampat dalam semua cabang produksi sudah menjadi keharusan dibidang-bidang
mekanis dan otomatisasi.
Prinsip dasar peneumatik dalam industri diseluruh dunia sebenarnya dimulai
ketika industri-industri itu membutuhkan otomatisasi dan resionalisasi rangkaian
operasional secara kontinyu. Untuk mempertinggi angka produktifitas dengan biaya
relatif murah.
2.1 Keuntungan pneumatik
Fluida kerjanya mudah didapat tanpa biaya,
Bersih dan kering,
Tidak diperlukan pendinginan (penyegaran) fluida kerja,
Biaya pemasangan murah,
Dapat disimpan dengan baik (kemampuan udara mampat menyimpan energi),
Tidak peka terhadap suhu,
Aman terhadap kebakaran dan ledakan,
Jaminan kerja besar,
Rasional (menguntungkan),
Dapat dibebani lebih,
Fluida kerjanya cepat,
Udara pembuangan dapat digunakan lagi,
Konstruksi kokoh.
2.2 Kerugian pneumatik
Ketermampatan (udara),
Kegerbakan (volatile),
Bahaya pembekuan,
Pelumasan udara mampat,
Ketakteraturan,
Biaya energi tinggi,
Gangguan suara (bising),
Kelembaban udara,
Kehilangan energi dalam bentuk kalor,
Gaya tekan terbatas,
Tidak ada sinkronisasi.
Secara umum kerja pneumatik dapat dibedakan menjadi beberapa bagian antara
lain :
Unit kerja kompressor
Udara isap
Udara Simpan
Udara Dimampatkan
Udara dialirkan
Unit penyaringan
Unit sistem
Unit pelayangan udara (Air Service Unit . ASU)
Terminal distributor
katup-katup
Alat-alat bantu kontrol
Silinder kerja ganda
III. ALAT DAN PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan bahan
Meja kerja (flug in board)
Selang plastik
Silinder kerja ganda
Katup 5/2 bistabil
Katup 3/2 normali close jenis tombol
Katup 3/2 normali close jenis pedal
Katup pengatur kecepatan
3.2 Deskripsi alat2 yang digunakan pada kontrol pneumatik
Aktuator
a. Silinder Kerja Tunggal :
b. Silinder Kerja Ganda :
Elemen-elemen Kontrol
a. Katup pengatur kecepatan :
b. Katup Kontrol 3/2
3/2 Normal Tertutup :
3/2 Normal Terbuka :
c. Katup Kontrol 5/2
5/2 Monostabil :
5/2 Bistabil :
Sumber Energi / Suplai Energi
a. Katup ON/OFF 2/2 :
b. Unit pelayanan udara / Air service unit (ASU) :
c. Distributor :
Keterangan : 5/2 maksudnya : 5 = jumlah saluran
2 = jumlah posisi kontrol
dimana : A, B : Saluran kerja
R, S : Saluran buang
P : Sumber udara bertekanan
3.3 Prosedur percobaan
Menyiapkan peralatan yang digunakan,
Memasang semua katup pada meja percobaan,
Memasang silinder kerja ganda pada meja percobaan,
Merangkai selang (kapiler) pada katup-katup dan pada silinder kerja ganda,
Pastikan semua selang rapat pada posisinya,
Mulailah mengamati proses kerja dari rangkaian pneumatik dengan menekan
tombol.
Mengulangi percobaan beberapa kali sampai betul-betul dipahami.
IV. PERMASALAHAN
Gerakan keluar dan masuk silinder harus dengan dua tombol (jenis tombol dan
pedal). Kecepatan maju dan mundur dapat diatur sendiri. Bila dalam perancangan
diameter silinder yang digunakan 150 mm dan panjang langkah 500 mm, maka
buatlah diagram rangkaian kontrol pneumatik untuk masalah ini.
Gambar.1 Sistem pneumatik pada penuangan cairan kimia.
Gambar.2 Skema rangkaian selang kontrol
Gambar.3 Skema rangkaian selang kontrol saat torak bergerak menuju TML.
Gambar.4 Skema rangkaian selang kontrol saat torak bergerak menuju TMD.
V. ANALISA RANGKAIAN
Gerakan torak keluar (menuju TML),
Pada saat katup on/of diaktifkan maka udara siap berada di ASU untuk
disuplai masuk kedalam rangkaian. Pada saat katup kontrol 3/2 jenis manual
ditekan maka titik “P” akan berhubungan langsung dengan titik “A”, kemudian
memberikan sinyal tekanan menuju katup 5/2 dimana melalui saluran Z. Pada
katup 5/2, titik “P” akan terhubung langsung dengan titik “A”. Sebelum masuk
kesilinder udara akan diatur kecepatannya dengan katup kontrol aliran searah
sehingga torak akan bergerak menuju titik mati luar. Udara dari sisi torak satu
akan terbuang melalui selang yang satu lagi dan menuju titik “B” dan langsung
dikeluarkan pada titik “S”.
Gerakan torak kedalam (menuju TMD),
Pada saat katup on/of diaktifkan maka udara siap berada di ASU untuk
disuplai masuk kedalam rangkaian. Pada saat katup kontrol 3/2 jenis tombol
ditekan maka titik “P” akan berhubungan langsung dengan titik “A”, kemudian
memberikan sinyal tekanan menuju katup 5/2 dimana melalui saluran Y. Pada
katup 5/2, titik “P” akan terhubung langsung dengan titik “B”. Sebelum masuk
kesilinder udara akan diatur kecepatannya dengan katup kontrol aliran searah
sehingga torak akan bergerak menuju titik mati dalam. Udara dari sisi torak satu
akan terbuang melalui selang yang satu lagi dan menuju titik “A” dan langsung
dikeluarkan pada titik “R”.
VI. KESIMPULAN
Dengan sebuah torak pada selinder kerja ganda beserta rangkaian kontrolnya
dapat digunakan sebagai alat pemindah cairan kimia.
Kecepatan gerakan torak dapat diatur dengan bukaan katup kontrol aliran searah
(one-way restrictor).
Prinsip kerja katup kontrol 5/2 bistabil yaitu dimana bila salah satu sisinya
aktif yang satunya pasti tidak aktif.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Kriist, Thomas. 1993. Dasar-Dasar
Pneumatik. Erlangga: Jakarta.
Supratman, dkk. 1999. Laporan Praktikum Sistem Kontrol Pneumatik. Politeknik Negeri Ujung Pandang: Makassar.