Upload
nur-indah-kartikasari
View
113
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
konversi satuan
Citation preview
TEKNIK PERTANIAN
2010
STATISTIKA DINAMIKASatuan dan Vektor
By : Delvi Yanti, S.TP, MP
F A K U L T A S T E K N O L O G I P E R T A N I A NU N I V E R S I T A S A N D A L A S
Pengantar Statistika
Mekanika adalah mempelajari gaya-gaya terhadap benda diam dan bergerak.
Mekanika terbagi menjadi :
1. Mekanika benda tegar
2. Mekanika benda deformable
3. Mekanika fluida
Statistika tidak mempelajari pengaruh dari waktu, sedangkan dinamika
mempelajari pengaruh dari waktu.
1. Konversi Satuan
Besaran apapun yang kita ukur seperti panjang, massa atu kecepatan,
terdiri dari angka dan satuan. Sering kita diberikan besaran dalam satuan
tertentu dan kita ingin menyatakannya dalam satuan lain. Misalnya kita
mengetahui jarak dua kota dalam satuan kilometer dan kita ingin mengetahui
berapa jaraknya dalam satuan meter, untuk itu kita harus mengkonversi satuan
tersebut. Konversi berarti mengubah. Sebelum kita melakukan konversi satuan,
kita harus memahami pengertian satuan, dimensi, dan faktor koreksi.
Satuan : sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besaran,
contoh : meter, feet, mili (panjang) ; gram, pound, slug (massa).
Dimensi : satuan yang dinyatakan secara umum dalam besaran primer,
contoh : massa (M), panjang (L).
Factor konversi : angka tak berdimensi yang merupakan ekivalensi
satuan yang bersangkutan.
Satuan :
1. Satuan internasional (SI)
Kelebihan Satuan Internasional (SI) adalah kemudahan dalam
pemakaiannya, karena menggunakan sistem decimal (kelipatan 10) dan
hanya satu satuan pokok untuk setiap besaran dengan penambahan
awalan untuk satuan yang lebh besar atau lebih kecil.
2. FPS
Digunakan sebagai bahan kuliah Statika dan Dinamika di PS Teknik Pertanian Fateta Unand By : Delvi Yanti
Tabel 1. Sistem Unit Satuan
Nama Panjang Waktu Massa GayaSI Meter (m) Detik (s) Koligram (kg) Newton (N)
FPS Foot (ft) Detik (s) Slug Pound (lb)
Tabel 2. Faktor Konversi Satuan
Kwantitas FPS SIGaya Pound (lb) 4,4482 NMassa 14,5938 kg
Panjang Foot (ft) 0,3048 m
Tabel 3. Prefiks
Eksponensial Prefiks Simbol SIMultiple1.000.000.000 109 Giga G1.000.000 106 Mega M1.000 103 Kilo KSub multiple0,001 10-3 Milli M0,000 001 10-6 Micro µ0,000 000 001 10-9 Nano n
Selain mengkonversi satuan dalam sistem internasional, kita juga harus
mengetahui konversi satuan dalam sistem yang berbeda, antara lain dari
satuan Sistem Internasional ke Sistem British atau sebaliknya. Sebagai contoh,
kita mengukur panjang sebuah meja dalam satuan inchi dan kita ingin
menyatakannya dalam centimeter. Untuk itu kita perlu mengetahui faktor
konversi.
Digunakan sebagai bahan kuliah Statika dan Dinamika di PS Teknik Pertanian Fateta Unand By : Delvi Yanti
Contoh :
1. 125 = …………………
Penyelesaian :
125 x x = 0,01058
2. 20 mN x 10 MN = ……….. kN2
Penyelesaian :
20 mN x 10 MN = x
=
= X
Digunakan sebagai bahan kuliah Statika dan Dinamika di PS Teknik Pertanian Fateta Unand By : Delvi Yanti
= 200 kN2
3. 50 Knot = …………….. km/jam ?
Penyelesaian :
1 knot = 1,151 mil/jam —– 1 mil/jam = …………. Km/jam ?
1 mil = 1,61 km
Jadi, 1 mil/jam = 1,61 km/jam
1,151 mil/jam = 1,85311 km/jam
50 not = 50 (1,151 mil/jam) = 50 (1,85311 km/jam) = 92,6555 km/jam
2. Vektor
Vektor mempunyai besaran dan arah
Skalar mempunyai besaran
2.1 Operasi Vektor
a. Penjumlahan vektor
Digunakan sebagai bahan kuliah Statika dan Dinamika di PS Teknik Pertanian Fateta Unand By : Delvi Yanti
A -A
A B
A B
R = A+B
A
B
R = A+B
i). Cara Segitiga ii). Cara jajaran genjang
b. Pengurangan vektor
i). Cara Segitiga ii). Cara jajaran genjang
2.2 Vektor komponen
Dalam menggambarkan sesuatu, selalu menggunakan koordinat x dan y
(untuk dua dimensi) atau koordinat xyz (untuk tiga dimensi). Apabila sebuah
vektor membentuk sudut terhadap sumbu x positif, pada bidang koordinat xy,
maka kita bisa menguraikan vektor tersebut ke dalam komponen sumbu x atau
komponen sumbu y, kedua vektor komponen tersebut biasanya saling tegak
lurus. Perhatikan Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Vektor Komponen
Vektor F yang membentuk sudut teta terhadap sumbu x positif, diuraikan
menjadi komponen sumbu x, yaitu Fx dan dan komponen pada sumbu y, yakni
Fy. Ini merupakan contoh vektor komponen.
Cara menghitung besar Fx dan Fy, Vektor Resultan, dan Arah Vektor Resultan
Digunakan sebagai bahan kuliah Statika dan Dinamika di PS Teknik Pertanian Fateta Unand By : Delvi Yanti
Fx
θFyO
y
x
FR
A
-B
R’ = A-B = A + (-B)
A
-B
R’ = A-B = A + (-B)
Untuk menentukan besar vektor komponen, perlu diketahui rumus sinus,
cosinus dan tangent, perhatikan Gambar 2 berikut ini.
Gambar 2. Rumus Sinus, Cosinus dan Tangent
Berdasarkan rumus sinus, cosinus dan tangent maka besar vektor
komponen, vektor resultan dan arah vektor resultan dapat ditentukan dengan
rumus berikut :
Besar vektor komponen Fx Fx =F cos θ
Besar vector komponen Fy Fx =F sin θ
Besar ektor resultan F =
Arah vektor resultan tan θ =
θ =
Contoh soal 1 :
Tentukanlah komponen-komponen vektor gaya (F) yang besarnya 40 N dan
membentuk sudut 60o terhadap sumbu x positif (lihat gambar)
Digunakan sebagai bahan kuliah Statika dan Dinamika di PS Teknik Pertanian Fateta Unand By : Delvi Yanti
θ
A
BC
A
BC
θ
Fx FR
y
Panduan jawaban :
komponen vektor F pada sumbu x dan y (Fx dan Fy) :
a. Fx =F cos θ
Fx = (40 N) (cos 60°)
Fx = 20 N
b. Fy = F sin θ
Fy = (40 N) (sin 60°)
Fy = 43,8 N
c. F =
F = N
F= 48.15 N
d. θ =
θ=
θ= 65.46
Digunakan sebagai bahan kuliah Statika dan Dinamika di PS Teknik Pertanian Fateta Unand By : Delvi Yanti
θFyO x