Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MAK : 1800.951.012.057
PROPOSAL MANAJEMEN
KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN
TEKNOLOGI UPSUS, KOMODITAS STRATEGIS, TSP,
TTP DAN BIO-INDUSTRI
Dr. Husnain, SP., MP
BALAI PENELITIAN TANAH
BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2017
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul RDHP
: Pelaksanaan Koordinasi dan Pendampingan UPSUS PAJALE Litbang Sumberdaya Lahan
2. Unit Kerja : Balai Penelitian Tanah
3. Alamat Unit Kerja : Jl. Tentara Pelajar No. 12 Cimanggu, Bogor
4. Sumber Dana : DIPA/RKA-KL Satker: Balai Penelitian Tanah, TA. 2016
5. Status Penelitian Lanjutan
6. Penanggung Jawab a. N a m a b. Pangkat/Golongan c. Jabatan c1. Fungsional c2. Struktural
: : : : : :
Dr. Husnain Pembina (IV/a)
Peneliti Madya Kepala Balai
7. Lokasi : Sumatera Selatan
8. Agroekosistem : Lahan Kering dan Lahan Sawah
9. Tahun Mulai : 2015
10. Tahun Selesai : 2017
11. Output Tahunan : 1. Teradopsinya teknologi Balai Penelitian Tanah di lokasi UPSUS, TTP dan TSP
2. Koordinasi yang efektif dan efisien antara Balai Penelitian Tanah dengan UK/UPT Pusat dan Daerah dalam pelaksanaan UPSUS, TTP dan TSP.
12. Output Akhir 1. Tercapainya target luas tanam dan swasembada pangan utama.
2. Teradopsinya teknologi Badan Litbang Pertanian, khususnya Balai Penelitian Tanah di lokasi UPSUS, TTP dan TSP.
13. Biaya : Rp. 150.000.000 (Seratus lima puluh juta rupiah)
Koordinator Program
Dr. Ir. I Wayan Suastika, M.Si NIP. 19610815 199003 1 001
Penanggung Jawab RKTM
Dr. Husnain, SP., MP NIP. 19730910 200112 2 001
Mengetahui,
Kepala Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian
Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. NIP. 19640623 198903 1 002
Kepala Balai Penelitian Tanah
Dr. Husnain, SP., MP
NIP. 19620210 198703 2 001
ii
RINGKASAN USULAN KEGIATAN
1. Judul RKTM : Pelaksanaan Koordinasi dan Pendampingan UPSUS PAJALE Litbang Sumberdaya Lahan
2. Nama dan Alamat UK : Balai Penelitian Tanah
Jl. Tentara Pelajar 12, Komplek Penelitian Pertanian Cimanggu, Bogor 16114
E-mail: [email protected]
Website: //balittanah.litbang.pertanian.go.id
3. Sifat Usulan Kegiatan : Lanjutan
4. Penanggung Jawab : Dr. Husnain, SP., MP
5. Justifikasi : Swasembada Padi, Jagung Kedelai (PAJALE) adalah satu tujuan mutlak yang ingin dicapai oleh Kementerian Pertanian saat. Upaya Khusus (UPSUS) untuk mencapai swasembada tersebut dilakukan melalui perbaikan teknologi di tingkat petani dan pendampingan percepatan penanaman, dan pendampingan penggunaan bantuan alsintan. Selain UPSUS, pemerintah juga memiliki program pembangunan Taman Science Pertanian (TSP) dan Taman Teknologi Pertanian (TTP) di seluruh Indonesia. Diharapkan dengan adanya TSP dan TTP ini maka akan terbangun sinergi antara penghasil teknologi (Lembaga Penelitian dan Universitas) dan pengguna teknologi (pengusaha dan petani) dalam pemanfaatan teknologi terkini yang berujung pada peningkatan produktivitas dan nilai tambah hasil pertanian. Balittanah dituntut untuk terlibat aktif melakukan kegiatan pendampingan dan pengawalan untuk mendukung keberhasilan program strategis tersebut.
6. Tujuan :
a. Jangka Pendek : 1. Melakukan pendampingan dan pengawalan teknologi dalam rangka pencapaian swasembada PAJALE melalui program UPSUS.
2. Melakukan pendampingan dan pengawalan teknologi dalam rangka pembangunan TSP dan TTP di seluruh Indonesia.
3. Menyediakan bahan-bahan pelatihan yang meliputi aspek penyiapan lahan, pemupukan, konservasi tanah, dan pengomposan.
4. Melakukan bimbingan teknis kepada petani dan aparat setempat.
b. Jangka Panjang : Tercapainya swasembada PAJALE dan percepatan adopsi teknologi Badan Litbang pertanian, khususnya Balai Penelitian Tanah, kepada pengguna.
iii
7. Luaran :
a. Jangka Pendek : 1. Meningkatnya produksi Padi, Jagung, dan Kedelai,
2. Teradopsinya tekonologi Balai Penelitian Tanah di lokasi UPSUS, TTP dan TSP.
3. Tersosialisasikannya teknologi Balai Penelitian Tanah di masing-masing lokasi UPSUS, TSP, dan TTP.
b. Jangka Panjang : Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian melalui peningkatan Luas tanam dan adopsi teknologi Badan Litbang Pertanian, khususnya Balai Penelitian Tanah, oleh pelaku industri pertanian dan pengambil kebijakan.
8. Outcome : Sistem produksi pertanian berbasis teknologi terkini dan peningkatan nilai tambah produk pertanian untuk meningkatkan daya saing.
9. Sasaran Akhir : Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai melalui perluasan areal tanam, peningkatan produktivitas, kualitas, dan nilai tambah hasil pertanian
10. Lokasi Kegiatan : Sumatera Selatan
11. Jangka Waktu : Januari - Desember 2017
12. Sumber Dana : DIPA Balittanah TA. 2017
13. Anggaran : Rp. 150.000.000 (Seratus lima puluh juta rupiah)
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peningkatan produksi pertanian dapat ditempuh melalui 2 pendekatan yaitu pendekatan
perluasan areal tanam (ekstensifikasi) dan peningkatan produktivitas (intensifikasi).
Pendekatan ekstensifikasi dapat dilakukan jika masih cukup tersedia lahan yang dapat
dikonversi untuk produksi pertanian dengan mempertimbangkan kesesuaian lahan, kelestarian
lingkungan, biaya dan tenaga kerja. Pendekatan ini dalam jangka pendek secara nyata dapat
meningkatkan produksi nasional. Pendekatan intensifikasi ditempuh dengan introduksi teknologi
usahatani yang lebih baik dari usahatani sebelumnya seperti penyiapan lahan yang benar,
penggunaan benih unggul berdaya hasil tinggi, pemupukan yang tepat, pengendalian hama dan
penyakit, dan pemanenan yang baik, serta menggunakan alsintan.
Menurut World Economic Forum (WEF) 2011 bahwa indeks inovasi Indonesia berada
pada posisi ke 36. Kemampuan inovasi Indonesia ini setara dengan negara-negara yang
pertumbuhan perekonomiannya berbasis inovasi. Namun demikian, dilaporkan juga bahwa
kemampuan pengembangan inovasi ini belum didukung kesiapan pengguna untuk mengadopsi
teknologi tersebut. Dalam kasus ini, Indonesia berada pada posisi ke 94. Berdasarkan pada
pertimbangan tersebut, maka pemerintah perlu mendorong peningkatan adopsi teknologi,
khususnya dibidang pertanian, melalui keterlibatan tenaga peneliti dalam program UPSUS,
pembangunan Taman Science Pertanian (TSP) dan Taman Teknologi Pertanian (TTP) di seluruh
Indonesia. Diharapkan dengan adanya program UPSUS, TSP dan TTP ini maka akan terbangun
sinergi antara penghasil teknologi (Lembaga Penelitian dan Universitas) dan pengguna
teknologi (pengusaha dan petani) dalam pemanfaatan teknologi terkini yang berujung pada
peningkatan produktivitas dan nilai tambah hasil pertanian.
1.2. Dasar Pertimbangan
Transfer teknologi pertanian dari lembaga-lembaga penelitian baik oleh pemerintah
maupun swasta berjalan kurang memuaskan, akibatnya teknologi budidaya dan pasca panen di
tingkat petani tidak mengalami perubahan yang berarti. Lambatnya transfer teknologi ini
disebabkan oleh berbagai faktor antara lain teknologi yang dihasilkan tidak sesuai dengan
kebutuhan pengguna, mahalnya ongkos untuk menerapkan teknologi tersebut dan lemahnya
sistem yang mendukung proses transfer teknologi tersebut.
2
Upaya untuk menggenjot produksi pertanian mutlak diperlukan untuk mengurangi
ketergantungan kepada negara lain. Upaya tersebut ditempuh melalui penyediaan sarana dan
prasarana produksi yang memadai dan perbaikan teknologi usahatani dan pasca panen untuk
meningkatkan produktivitas. Pelaksanaan program UPSUS, pembangunan TSP dan TTP di
berbagai daerah di Indonesia diharapkan dapat secara efektif menjembatani penghasil teknologi
dan pengguna teknologi. Dalam kaitan tersebut maka keterlibatan tenaga ahli (peneliti) Badan
Litbang Pertanian, khususnya Balai Penelitian Tanah, sangat penting untuk memperkenalkan,
mengawal dan mendampingi proses diffuse teknologi tersebut.
1.3. Tujuan
a. Jangka Pendek :
1. Melakukan pendampingan dan pengawalan teknologi dalam rangka pencapaian
swasembada PAJALE melalui program UPSUS.
2. Melakukan pendampingan dan pengawalan teknologi dalam rangka pembangunan TSP
dan TTP diseluruh Indonesia.
3. Menyediakan bahan-bahan pelatihan yang meliputi aspek penyiapan lahan,
pemupukan, konservasi tanah, dan pengomposan.
4. Melakukan bimbingan teknis kepada petani dan aparat setempat.
b. Jangka Panjang :
Tercapainya swasembada PAJALE dan percepatan adopsi teknologi Badan Litbang
pertanian, khususnya Balai Penelitian Tanah, kepada pengguna (petani, penyuluh, Pemda,
swasta dan praktisi pertanian lainnya) untuk mewujudkan target kedaulatan pangan.
1.4. Keluaran yang diharapkan:
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
a. Jangka Pendek:
1. Meningkatnya produksi padi, jagung, dan kedelai.
2. Teradopsinya tekonologi Balai Penelitian Tanah di lokasi UOSUS, TTP DAN TSP.
3. Tersosialisasinya teknologi Balittanah di lokasi UPSUS, TSP, dan TTP.
3
b. Jangka Panjang :
Peningkatan produktivitas pertanian melalui peningkatan adopsi teknologi Badan
Litbang Pertanian, khususnya Balai Penelitian Tanah, oleh pelaku industri pertanian dan
pengambil kebijakan di pusat dan daerah.
1.5. Perkiraan Manfaat dan Dampak Kegiatan
Pendampingan UPSUS dapat mempercepat tercapainya swasembada pangan khususnya
padi, jagung, dan kedelai. Swasembada dapat dilakukan melalui penambahan luas tanam baik
di lahan sawah maupun di lahan kering, peningkatan produktivitas melalui introduksi teknologi
serta melalui Introduksi alsintan dan pendampingan penggunaannya seperti traktor roda 4 dan
roda 2, combine harvester, jarwo transplanter, eskavator, pompa air dan sebagainya.
Pendampingan Balittanah pada program TSP dan TTP di berbagai daerah di Indonesia
dapat mempercepat capaian target dibangunnya TSP dan TTP yaitu sebagai media bagi peneliti,
dosen dari berbagai Universitas dan pemerhati pertanian lainnya untuk memperkenalkan
teknologinya kepada pengguna, memperluas jangkauan inovasi pertanian ke pengguna,
mengoptimalkan penggunaan sumberdaya lokal, dan meningkatkan produktivitas dan nilai
tambah hasil pertanian.
Peningkatan produktivitas dan nilai tambah hasil pertanian melalui perbaikan teknik
budidaya dan pasca panen akan secara langsung dapat meningkatkan pendapatan petani,
mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, meningkatkan daya saing produk
pertanian Indonesia, dan melestarikan sumberdaya pertanian.
4
II. METODOLOGI/PROSEDUR
2.1. Pendekatan (Kerangka Pemikiran)
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan pemikiran bahwa saat ini sudah sangat mendesak
diluncurkan strategi khusus guna mempercepat tercapainya swasembada pangan khususnya
padi, jagung, dan kedelai. Upaya yang telah dilakukan beberapa tahun ke belakang pada
kenyataannya belum menjadikan negara kita yang dikenal sebagai salah satu negara agraris
dunia mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Arus impor pakan seperti beras,
jagung, kedelai, daging sapi, bawang merah, buah-buahan dan sebagainya terus membanjir
masuk ke Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut program UPSUS diluncurkan semata-mata
untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan, khususnya padi, jagung, dan kedelai.
Implementasi inovasi pertanian yang dihasilkan lembaga-lembaga penelitian saaat ini
didorong untuk dapa diimplementasikan di tingkat petani. Pendekatan konvensional yang
selama ini dilakukan yaitu melalui penyuluhan, temu wicara, seminar, workshop dan
penyebaran brosur/leafleat meskipun cukup baik namun membutuhkan waktu lama untuk
meyakinkan pengguna untuk menerapkan teknologi tersebut.
Pembangunan Agro-Techno Park (TTP) diarahkan berfungsi sebagai 1) pusat penerapan
teknologi di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan pengolahan hasil (pasca panen)
yang telah dikaji oleh lembaga penelitian, swasta, perguruan tinggi untuk diterapkan dalam
skala ekonomi dan 2) tempat pelatihan, pemagangan, pusat diseminasi teknologi, dan pusat
advokasi bisnis ke masyarakat luas. Sedangkan TSP diarahkan untuk berfungsi sebagai 1)
penyedia pengetahuan terkini oleh dosen dari universitas setempat, peneliti dari lembaga
litbang pemerintah, dan pakar teknologi yang siap diterapkan untuk kegiatan ekonomi, 2)
penyedia solusi teknologi yang tidak terselesaikan di Techno Park, dan 3) sebagai pusat
pengembangan aplikasi teknologi lanjut bagi perekonomian lokal.
2.2. Ruang Lingkup Kegiatan
Pada tahun anggaran 2017, kegiatan ini akan meliputi:
Pendampingan program UPSUS, di Kabupaten Banyuasin, Musi Rawas dan Musi Banyuasin
5
1.5. Metode Pelaksanaan Kegiatan
1.5.1. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Pendampingan UPSUS akan difokuskan di 3 Kabupaten di Sumatera Selatan yaitu,
Banyuasin, Musi Banyuasin dan Musi Rawa yang menjadi tanggung jawab Balai Penelitian
Tanah. Kegiatan meliputi pendampingan penambahan Luas Tambah Tanam baik Padi,
jagung maupun kedelai. Pendampingan dilakukan terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah
yaitu Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan TNI di wilayah terebut.
Berdasarkan data LTT tahun 2015 dan 2016 sudah dapat diprediksi LTT yang akan
dapat dicapai setiap bulannya di tahun 2017, hal ini dihubungkan dengan umur tanaman
padi. Percepatan tanam padi, jagung dan kedelai dilakukan dengan melakukan evaluasi
data capaian LTT dan dibandingkan dengan capaian pada waktu tertentu. Bila data LTT
pada bulan berjalan lebih rendah artinya capaian tidak sesuai dengan target. Bila hal ini
terjadi, maka Dandim dan jajaran Babinsanya serta Kepala Dinas serta jajarannya diundang
untuk membahas strategi percepatan capaian LTT. Hasil kesepakatan yang diperoleh
selanjutnya diimplementasikan ke seluruh daerah untuk diambil tindakan sebagaimana
mestinya. Dengan metode tersebut diharapkan capaian LTT dapat sesuai dengan yang
diharapkan.
6
III. ANALISIS RISIKO
Tabel 1. Daftar risiko dalam pelaksanaan kegiatan
No Risiko Penyebab Dampak
1 Capaian Luas Tambah Tanam (LTT) per periode masa tanam tidak tercapai
Pergeseran musim penghujan Keterbatasan tenaga kerja tersedia
Target produksi pajale tidak tercapai
2 Lokasi tidak sesuai yang
diharapkan terutama dari
aspek luasan dan
keterjangkauan
Usulan Pemda tidak mengacu
pada syarat lokasi
Implementasi
program tidak sesuai
jadwal dan tujuan
tidak tercapai
3 Pemda tidak mendukung 1. Program tidak tersosialisasi dengan baik.
2. Tidak masuk dalam program prioritas Pemda
Keberlanjutan program tidak terjamin setelah kegiatan selesai
4 Kekurangan tenaga kerja lapangan
1. Penduduk usia kerja banyak yang jadi TKI
2. Penduduk banyak yang bekerja off-farm
Pelaksanaan berbagai rencana kegiatan tidak terlaksana
5 Pencairan anggaran terlambat
1. Laporan keuangan dari lapangan terlambat.
2. Laporan realisasi fisik dari lapang terlambat
Pelaksanaan kegiatan terlambat
6 Pengadaan sarana dan prasarana terlambat
1. Spesifikasi sarana dan prasarana tidak lengkap.
2. Pengusulan pengadaan terlambat
Gagal panen dan menghilangkan kepercayaan petani
Tabel 2. Daftar penanganan risiko
No Risiko Penyebab Penanganan
1 Capaian Luas Tambah Tanam (LTT) per periode masa tanam tidak tercapai
Pergeseran musim penghujan Keterbatasan tenaga kerja tersedia
Penyediaan dan
pengadaan alsintan
dipercepat
2 Lokasi tidak sesuai yang
diharapkan terutama dari
aspek luasan dan
keterjangkauan
Usulan Pemda tidak mengacu
pada syarat lokasi
Sosialisasi program
TSP dan TTP ke
Bupati, Kepala SKPD
terkait dan aparat
tingkat Kecamatan
dan desa
3 Pemda tidak mendukung 1. Program tidak tersosialisasi Pelibatan yang aktif
7
No Risiko Penyebab Penanganan
dengan baik. 2. Tidak masuk dalam program
prioritas Pemda
aparat PEMDA dalam berbagai tahapan kegiatan dan pelaksanaan field day melibatkan Bupati
4 Kekurangan tenaga kerja lapangan
1. Penduduk usia kerja banyak yang jadi TKI
2. Penduduk banyak yang bekerja off-farm
Introduksi alsintan dan pemberdayaan kelompok tapi
5 Pencairan anggaran terlambat
1. Laporan keuangan dari lapangan terlambat.
2. Laporan realisasi fisik dari lapang terlambat
Penempatan tenaga detasering
6 Pengadaan sarana dan prasarana terlambat
1. Spesifikasi sarana dan prasarana tidak lengkap.
2. Pengusulan pengadaan terlambat
Mengecek kelengkapan dokumen
8
IV. TENAGA DAN ORGANISASI
4.1. Tenaga dan Organisasi
No Nama, Gelar dan NIP Jabatan
Kedudukan dalam RKTM
Alokasi Waktu (OB)
Struktural Fungsional
1 Dr. Husnain, SP., MP
Kepala Balai
Peneliti Madya Penanggung Jawab
6
2 Dr. Ai Dariah Peneliti Utama Anggota 4
3 Dr. I Wayan Suastika Koordinator Program
Peneliti Muda Anggota 4
4 Dr. Etty Pratiwi Peneliti Muda Anggota 4
5 Dr. Neneng L Nurida Peneliti Madya Anggota 4
6 Ir. Jati Purwani, MSi Peneliti Madya Anggota 4
7 Ratri Ariani, SP Calon Peneliti Anggota 4
8 Pm (BPTP Sumsel) Peneliti Madya Anggota 2
9 Pm (BPTP Sumsel) Peneliti Madya Anggota 2
1.2. Jangka Waktu Kegiatan Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan X
Sosialisasi Program X X
Koordinasi Instansi
Pusat dan Daerah
X X X X X X X X X X X
Pelaporan UPSUS X X X X X X X X X X X X
Implementasi program X X X X X X X X X
Laporan Tengah Tahun
dan Akhir
X X
4.3 Pembiayaan
X Rp. 1.000,-
Jenis belanja Triwulan
Biaya (Rp) I II III IV
Belanja Bahan (5212110) 750 750 750 1.000 3.250
Honor Ouput Kegiatan (521213)
0 2.500 2.850 0 5.350
Sewa Kendaraan 8.000 8.000 8.000 8.000 32.000
Belanja Barang untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811)
1.000 1.000 2.000 400 4.400
Belanja Perjalanan Biasa (524111)
25.000 25.000 30.000 25.000 105.000
9
Jenis belanja Triwulan
Biaya (Rp) I II III IV
Jumlah 34.750 37.250 43.600 34.400 150,000