14
eJournal Ilmu Pemerintahan, 2021, 9 (1): 75-88 ISSN 2477-2458 (online), ISSN 2477-2631 (cetak), ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2021 KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS BANGUN BERSAMA DALAM PENGELOLAAN DANA CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) DI DESA BATUAH KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nur Asiah 1 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan Pelaksanaan Koordinasi Pemerintah Desa dengan Perusahaan PT. Komunitas Bangun Bersama (KBB) dalam Pengelolaan Dana CSR (Corporate Social Responsibility) di Desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten kutai Kartanegara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan menggunakan metode observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Koordinasi Pemerintah Desa dengan PT. Komunitas Bangun Bersama (KBB) dalam Pengelolaan dana CSR (Corporate Social Responsibility) di Desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupten Kutai Kartanegara tidak terselenggara dengan baik sebab semua usulan pemerintah desa tidak dilaksanakan oleh pihak perusahaan. Pelaksanaannya memiliki berbagai kendala dalam menjalankan program kerja yaitu seperti Kurangnya ketegasan dari pihak pemerintah desa dan kurang berpastisipasinya masyarakat. Kata Kunci : Pemerintah Desa, Koordinasi, pengelolaan dana CSR. Pendahuluan Ada banyak perusahaan di Desa Batuah, namun hanya beberapa perusahaan saja yang melaksanakan program CSR, salah satunya PT. Komunitas Bangun Bersama (KBB). PT. Komunitas Bangun Bersama merupakan perusahaan yang telah resmi memiliki IUP yang beroperasi di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang bergerak dibidang pertambangan. Selain itu, perusahaan ini telah beroperasi lama di Desa Batuah. Untuk data CSR PT. Komunitas Bangun Bersama pada tahun 2019 sebesar Rp. 161.000.000, meliputi pemberian bantuan dana bagi pembangunan turab kuburan muslimin RT. 5 Tani Maju bulan Januari 2019 sebesar Rp. 15.000.000, rotari (karang taruna) bulan Februari 2019 sebesar 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

eJournal Ilmu Pemerintahan, 2021, 9 (1): 75-88 ISSN 2477-2458 (online), ISSN 2477-2631 (cetak), ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2021

KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS

BANGUN BERSAMA DALAM PENGELOLAAN DANA CSR

(CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) DI DESA BATUAH

KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI

KARTANEGARA

Nur Asiah1

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan

Pelaksanaan Koordinasi Pemerintah Desa dengan Perusahaan PT. Komunitas

Bangun Bersama (KBB) dalam Pengelolaan Dana CSR (Corporate Social

Responsibility) di Desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten kutai

Kartanegara.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan

menggunakan metode observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi.

Analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Koordinasi Pemerintah Desa dengan

PT. Komunitas Bangun Bersama (KBB) dalam Pengelolaan dana CSR

(Corporate Social Responsibility) di Desa Batuah Kecamatan Loa Janan

Kabupten Kutai Kartanegara tidak terselenggara dengan baik sebab semua

usulan pemerintah desa tidak dilaksanakan oleh pihak perusahaan.

Pelaksanaannya memiliki berbagai kendala dalam menjalankan program kerja

yaitu seperti Kurangnya ketegasan dari pihak pemerintah desa dan kurang berpastisipasinya masyarakat.

Kata Kunci : Pemerintah Desa, Koordinasi, pengelolaan dana CSR.

Pendahuluan

Ada banyak perusahaan di Desa Batuah, namun hanya beberapa perusahaan

saja yang melaksanakan program CSR, salah satunya PT. Komunitas Bangun

Bersama (KBB). PT. Komunitas Bangun Bersama merupakan perusahaan yang

telah resmi memiliki IUP yang beroperasi di wilayah Kabupaten Kutai

Kartanegara yang bergerak dibidang pertambangan. Selain itu, perusahaan ini

telah beroperasi lama di Desa Batuah. Untuk data CSR PT. Komunitas Bangun

Bersama pada tahun 2019 sebesar Rp. 161.000.000, meliputi pemberian bantuan

dana bagi pembangunan turab kuburan muslimin RT. 5 Tani Maju bulan Januari

2019 sebesar Rp. 15.000.000, rotari (karang taruna) bulan Februari 2019 sebesar

1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Page 2: KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 9, Nomor 1, 2021: 75-88

76

Rp. 8.000.000, perawatan tenda bulan April 2019 sebesar Rp. 10.000.000,

pengadaan kursi plastik kantor desa bulan Mei 2019 sebesar Rp. 10.000.000,

parit kantor desa bulan Juli 2019 sebesar Rp. 10.000.000, tribun lapangan bulan

Juni 2019 sebesar Rp. 20.000.000, bantuan MTQ bulan Mei 2019 sebesar Rp.

10.000.000, ulang tahun desa bulan Juni 2019 sebesar Rp. 15.000.000, penutupan

parit RT. 11 bulan Agustus 2019 sebesar Rp. 20.000.000 dan PHBN bulan Juni

2019 sebesar Rp. 5.000.000. Selain itu, akan dilaksanakan lanjutan pelebaran

jalan RT. 9 (Puskesmas) bulan Desember 2019 sebesar Rp. 30.000.000 dan

kolam SDN 005 Loa Janan bulan September 2019 sebesar Rp. 8.000.000 (Data

Kantor Desa Batuah, 2019).

Berdasarkan observasi, PT. Komunitas Bangun Bersama memberikan CSR

dengan adanya pertimbangan seperti perbaikan sarana dan prasarana yang hanya

difokuskan ke beberapa tempat yang lebih dekat dengan lokasi perusahaan

beroperasi, sarana dan prasarana yang sudah bagus atau sudah direnovasi kembali

direnovasi berulang kali padahal masih banyak sarana dan prasarana lain yang

belum direnovasi sama sekali dan kondisi yang memprihatinkan, serta

pembangunan yang hanya dilaksanakan di beberapa lokasi saja. Hal ini

memnyebabkan program CSR bagi pembangunan di Desa Batuah tidak merata.

Wawancara awal dengan sekretaris Desa Batuah, menyatakan bahwa

“Perusahaan wajib melakukan CSR atau disebut tanggung jawab sosial yang

dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab terhadap sosial maupun

lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu

kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat sekitar dan menjaga

lingkungan serta dana yang berguna untuk masyarakat sekitar. Khususnya

masyarakat yang berada disekitar perusahaan tersebut. Dapat dikatakan bahwa

CSR merupakan proses pendekatan antara perusahaan ke masyarakat agar lebih

dikenal sehingga mereka dapat dukungan dari masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi penulis, fenomena yang terjadi terkait

Koordinasi Pemerintah Desa Batuah dengan PT. Komunitas Bangun Bersama

yaitu pihak perusahaan menjalankan CSR terlebih dahulu tanpa sepengetahuan

pihak desa, dan pihak desa telah bersepakat dengan perusahaan melakukan

pertemuan guna membahas masalah CSR untuk masyarakat dan lingkungan.

Namun, pertemuan tersebut seringkali tidak dihadiri oleh pihak perusahaan

sehingga menyebabkan kurangnya komunikasi antar pemerintah desa, masyarakat

dan juga perusahaan tersebut. Akibatnya, tanggung jawab sosial dan lingkungan

yang harusnya dilaksanakan oleh perusahaan tidak berjalan dengan baik.

Diketahui keberhasilan CSR itu sendiri melibatkan 3 faktor yaitu pemerintah,

perusahaan dan masyarakat sekitar perusahaan sebagai sasaran CSR. Berdasarkan

latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Koordinasi Pemerintah Desa dengan PT. Komunitas Bangun Bersama (KBB)

dalam pengelolaan dana CSR (Corporate Social Responsibility) di Desa Batuah

Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara“.

Page 3: KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

Koordinasi Pemerintah Desa dengan PT. Komunitas Bangun Bersama (Nur Asiah)

77

Kerangka Dasar Teori

Kordinasi Koordinasi dapat didefinisikan sebagai “proses penyepakatan bersama

secara mengikat berbagai kegiatan atau unsur yang berbeda-beda sedemikian rupa

sehingga disisi yang satu semua kegiatan atau unsur itu terarah pada pencapaian

suatu tujuan yang telah ditetapkan dan di sisi lain keberhasilan yang satu tidak

merusak keberhasilan yang lain” (Ndraha, 2011:291). Pendapat lain menyatakan

bahwa koordinasi adalah “penyesuaian diri dari masing-masing bagian, dan usaha

menggerakkan serta mengoperasikan bagian-bagian pada waktu yang cocok,

sehingga dengan demikian masing-masing bagian dapat memberikan sumbangan

terbanyak pada keseluruhan hasil” (Kencana, 2011:33).

Selain itu koordinasi diartikan sebagai “suatu usaha kerja sama antara

badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu, sehingga terdapat

saling mengisi, saling membantu dan saling melengkapi, dengan demikian

koordinasi dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mampu menyelaraskan

pelaksanaan tugas maupun kegiatan dalam suatu organisasi” (Hasibuan, 2011:6).

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa koordinasi

adalah proses kesepakatan bersama secara mengikat berbagai kegiatan atau unsur

(yang terlihat dalam proses) pemerintahan yang berbeda-beda pada dimensi

waktu, tempat, komponen, fungsi dan kepentingan antar pemerintah yang

diperintah, sehingga disatu sisi semua kegiatan dikedua belah pihak terarah pada

tujuan pemerintahan yang ditetapkan bersama dan disisi lain keberhasilan pihak

yang satu tidak dirusak keberhasilan pihak yang lain.

Mengukur Koordinasi (Effective Cordination) Adapun efektif tidaknya pelaksanaan koordinasi terhadap kegiatan-kegiatan

suatu kelompok, terutama ditentukan oleh (Handayaningrat, 2014:128) : (1)

Kemampuan Pimpinan Kelompok, (2) Tipe Kelompok yang dipimpinnya dan (3)

Situasi dimana Kelompok tersebut Melakukan Tugasnya.

Corporate Social Responsibility (CSR)

World Bank mendefinisikan konsep pembangunan berkelanjutan secara

operasional sebagai “A process whereby future generations receive as much

capital per capita, or more than, the current generation has available”. Definisi

tersebut menggambarkan bahwa penurunan modal natural yang diakibatkan oleh

kegiatan operasional perusahaan seharusnya dapat dikompensasikan dengan

peningkatan bentuk modal yang lain, yang dapat dituangkan melalui pelaksanaan

keberadaan tujuan perusahaan, yaitu tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Secara etimologis, istilah CSR di Indonesia disebut sebagai tanggungjawab sosial

perusahaan. Istilah tanggungjawab sosial perusahaan sebagai “sebuah tindakan

pengambilan keputusan yang rasional dan menghormati kelangsungan hidup dan

harkat semua pihak sehingga tidak hanya memikirkan kepentingan diri tapi

Page 4: KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 9, Nomor 1, 2021: 75-88

78

kepentingan umum” (Wibisono, 2017:81). Ambadar (2018:102) mendefinisikan

CSR merupakan “salah satu upaya perusahaan untuk menciptakan

keberlangsungan usaha dalam menciptakan dan memelihara keseimbangan antara

mencetak keuntungan, fungsi-fungsi sosial, dan pemeliharaan lingkungan hidup

(triple bottom line).” Implementasi CSR merupakan salah satu upaya membangun

konsep sustainable development yang menghendaki hubungan yang harmonis

antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, sebab dunia usaha merupakan

salah satu stakeholder yang memiliki peranan penting terkait dengan kepemilikan

terhadap potensi sumberdaya manusia dan modal perusahaan.

Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus

mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat

mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. “Bentuk, macam, dan

komposisi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat

keuntungan di masa depan” (Sutrisno, 2011:5). Keputusan investasi merupakan

kebijakan terpenting dari dua kebijakan lain dalam manajemen keuangan.

Investasi modal sebagai aspek utama kebijakan manajemen keuangan karena

investasi adalah bentuk alokasi modal yang realisasinya harus menghasilkan

manfaat atau keuntungan di masa yang akan datang.

Pengertian Desa

Dalam pembangunan nasional, desa memegang peranan yang sangat

penting, sebab desa merupakan struktur pemerintahan terendah dari sistem

pemerintahan Indonesia. Pengertian desa dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 tentang Desa pada Pasal 1 Ayat 1 disebutkan desa adalah “desa dan desa

adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah

kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang

diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.”

Pemerintah Desa menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa pada Pasal 1 Ayat 3 adalah “Kepala Desa atau yang disebut dengan nama

lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.”

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian

deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan dan

bertujuan memberikan gambaran serta menjelaskan dari variabel yang diteliti.

Page 5: KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

Koordinasi Pemerintah Desa dengan PT. Komunitas Bangun Bersama (Nur Asiah)

79

Hasil Penelitian

Koordinasi Pemerintah Desa dengan PT. Komunitas Bangun Bersama dalam

Pengelolaan Dana CSR (Corporate Social Responsibility) di Desa Batuah

Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara

Informasi, Komunikasi dan Teknologi informasi

Informasi

PT. Komunitas Bangun Bersama selalu menerima informasi yang diberikan

oleh Pemerintah Desa Batuah ketika pelaksanaan musyawarah perencanaan

pembangunan desa dan akan mempelajari informasi yang disampaikan untuk

menyesuaikan dengan data di lapangan sebagai landasan PT. Komunitas Bangun

Bersama memberikan bantuan dengan dana CSR (Corporate Social

Responsibility) kepada Pemerintah Desa Batuah dan masyarakat desa, seperti

yang disampaikan oleh Pimpinan PT. Komunitas Bangun Bersama dalam kutipan

wawancara berikut ini:

“Informasi selalu kami dapatkan dari Pemerintah desa dan tak jarang dari

masyarakat desa, informasi inilah yang menjadi pertimbangan kami untuk

memberikan dana CSR (Corporate Social Responsibility) kami. Kami perlu

melihat program mana yang mereka ajukan yang akan kami berikan dana

CSR (Corporate Social Responsibility) terlebih dahulu dan seberapa besar

dana yang akan kami berikan, karena semua harus sesuai untuk rincian

anggaran yang diajukan disetiap program kegiatan ataupun pembangunan”.

(Wawancara tanggal 13 Februari 2020)

Sehingga dapat diketahui bahwa pertukaran informasi yang dilakukan

Pemerintah Desa Batuah dengan PT. Komunitas Bangun Bersama dalam

pengelolaan dana CSR (Corporate Social Responsibility) dilakukan ketika

melakukan musyawarah perencanaan pembangunan desa, informasi yang diterima

oleh PT. Komunitas Bangun Bersama menjadi data yang digunakan untuk

mempertimbangkan program kegiatan ataupun pembangunan yang terlebih

dahulu diberikan bantuan dana CSR (Corporate Social Responsibility) dari semua

program yang telah diajukan oleh Pemerintah Desa Batuah bersama masyarakat

desa dalam musyawarah perencanaan pembangunan.

Teknologi Informasi

Dalam Musyawarah Perencanaan pembangunan desa Pemerintah Desa

Batuah pada Pemerintah Desa sebelumnya melakuan pertukaran informasi dengan

PT. Komunitas Bangun Bersama masih menggunakan sistem dengan cara surat

menyurat tidak memanfaatkan teknologi informasi dalam melakukan pertukaran

informasi seperti surat elektronik atau e-mail. Berbeda dengan Pemerintah Desa

Batuah yang baru saat ini yang mana semua kegiatan Pemerintah Desa sudah

menggunakan surat elektrik atau yang biasa disebut dengan E-email sehingga

mempermudah staff melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan, karena

kegiatan yang dilaksanakan oleh beberapa Rukun Tetangga tidak termasuk

Page 6: KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 9, Nomor 1, 2021: 75-88

80

kedalam program yang diajukan Pemerintah Desa Batuah bersama masyarakat

desa dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa, seperti yang di

ungkapkan oleh staf Pemerintah Desa Batuah dalam kutipan wawancara berikut

ini:

“Biasanya saya yang akan mengirimkan semacam proposal dari beberapa

ketua RT kepada perusahaan melaui email, proposal itu berisi rincian

kegiatan dan anggaran yang diajukan oleh para ketua RT untuk memohon

bantuan dana dari CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Komunitas

Bangun Bersama, selain proposal saya juga sering mengirim undangan

kegiatan yang diadakn di desa kepada pihak perusahaan agar lebih cepat

dan lebih mudah untuk diterima langsung oleh pihak perusahaan”.

(Wawancara tanggal 13 februari 2020)

Proposal yang dikirimkan oleh Pemerintah Desa Batuah melalui email akan

segera ditinjau oleh karyawan PT. Komunitas Bangun Bersama bagaian

pengeloaan dana CSR (Corporate Social Responsibility) dan menyerahkan

proposal tersebut kepada pimpinan PT. Komunitas Bangun Bersama untuk

mendapatkan persetujuan.

Masyarakat melalui staf Pemerintah Desa Batuah akan mengirimkan

proposal kegiatan ataupun pembangunan kepada PT. Komunitas Bangun Bersama

untuk meminta bantuan dana melalui dana CSR (Corporate Social Responsibility)

untuk membantu anggaran kegiatan ataupun pembangunan yang akan dilakukan

di lingkungan RT tersebut.

Teknologi informasi yang digunakan oleh pihak pemerintah desa Batuah

pada tahun 2019 ini belum modern, sebab mereka masih menggunakan surat

menyurat yang mana membutuhkan waktu yang cukup lama, maka dari itu

Pemerintah Desa Batuah yang baru ini memanfaatkan teknologi informasi yang

sedang berkembang pesat saat ini yaitu dengan E-mail berkembangnya teknologi

informasi sangat membantu proses komunikasi antara pemerintah desa dengan

pihak perusahaan. E-mail merupakan alat komunikasi tertulis yang digunakan

untuk menyampaikan pesan atau informasi dari pihak yang satu kepada pihak

lainnya.

Pemerintah Desa Batuah dan PT. Komunitas Bangun Bersama

menggunakan teknologi informasi berupa surat elektronik atau email dalam

bertukar informasi tentang proposal kegiatan ataupun pembangunan yang

diajukan oleh Ketua RT, karena kegiatan atau pumbangunan yang akan

dilaksanakan oleh Ketua RT tidak masuk kedalam program yang diajukan ketika

musyawarah perencanaan pembangunan desa.

Komunikasi

Komunikasi yang dilaksanakan setahun sekali dalam Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Desa untuk membahas pengelolaan dana CSR

disetiap pertemuannya PT. Komunitas Bangun Bersama selalu mengirimkan

Page 7: KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

Koordinasi Pemerintah Desa dengan PT. Komunitas Bangun Bersama (Nur Asiah)

81

perwakilan perusahaan yang merupakan staf yang memiliki tugas menagtur

pengelolaan dana CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Komunitas Bangun

Bersama, seperti yang dijelaskan oleh Pimpinan PT. Komunitas Bangun Bersama

dalam kutipan wawancara berikut:

“Komunikasi perusahaan kami dengan pihak pemerintah Desa Batuah

selalu kami lakukan ketika Musrembangdes, yang di dalam rapat itu

pemerintah desa dan masyarakat menyampaikan beberapa program yang

bisa kami alokasikan dan CSR dari perusahaan kami untuk mendukung

pembangunan desa, penyampaian program tersebut akan dipahami dan

dicatat oleh karyawan kami yang mewakili PT. Komunitas Bangun

Bersama dalam rapat tersebut.” (Wawancara tanggal 13 Februari, 2020)

Komunikasi antara Pemerintah Desa dengan PT. Komunitas Bangun

Bersama tidak hanya sebatas dalam Musrembangdes yang dilakukan setahun

sekali, komunikasi tetap dilakukan dalam setiap kesempatan, seperti dalam

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Rukun Tetangga yang ada di Desa

Batuah, seperti yang diungkapkan oleh Hasil wawancara dengan staf Desa Batuah

mengenai komunikasi mengemukakan bahwa:

“Komunikasi kami dengan PT. Komunitas Bangun Bersama tidak hanya

sebatas dalam Musrembang tetapi juga dalam rapat-rapat lainnya dan ketika

akan diadakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak Rukun

Tetangga (RT) maka akan dilakukan rapat lagi dengan pihak perusahaan.

Jadi kegiatan itu sudah direncanakan, ya itu tadi kalau ada kegiatan-

kegiatan yang mendadak kita bisa undang kembali PT. Komunitas Bangun

Bersama untuk ikut berpartisipasi. (Wawancara tanggal 13 Februari, 2020)

Komunikasi Pemerintah Desa Batuah dengan PT. Komunitas Bangun

Bersama dalam pengelolaan dana CSR (Corporate Social Responsibility) di Desa

Batuah dilakukan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa dengan

agenda penyampaian perencanaan program pembangunan desa oleh pemerintah

desa bersama perwakilan masyarakat dan akan dipertimbangkan oleh PT.

Komunitas Bangun Bersama untuk program mana yang akan dialokasikan dana

CSR-nya. Tetapi diluar tentang pengelolaan dana CSR (Corporate Social

Responsibility) PT. Komunitas Bangun Bersama tetap melakukan komunikasi

dalam rapat-rapat lainnya bersama Rukun Tetangga dan pemerintah desa untuk

membahas kegiatan yang akan melibatkan PT. Komunitas Bangun Bersama.

Komunikasi yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Desa Batuah dengan

pihak perusahaan PT. Komunitas Bangun Bersama yaitu hanya terjadi setahun

sekali dan mereka berkomunikasi hanya dilakukan pada saat Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Desa untuk membahas pengelolaan dana CSR

disetiap pertemuannya. Selain komunikasi mengenai Pengelolaan Dana CSR

Komunikasi Pemerintah Desa dengan pihak perusahaan PT. Komunitas Bangun

Bersama masih tetap berjalan ketika sedang rapat lainnya.

Page 8: KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 9, Nomor 1, 2021: 75-88

82

Kesadaran Pentingnya Koordinasi; Berkoordinasi; Koordinasi Built-In di

dalam setiap Job atau Task

Koordinasi yang dilakukan pada tahun 2018 antara Pemerintah Desa Batuah

dengan PT. Komunitas Bangun Bersama tentang kelanjutan pengelolaan dana

CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Komunitas Bangun Bersama hanya

sekali dilakukan, yaitu ketika masyarakat ingin mengirimkan proposal untuk

pembangunan mushola di SDN 019, seperti yang dijelaskan oleh staf

Pemerintahan Desa Batuah dalam kutipan wawancara berikut ini:

“Sepanjang 2019 kami jarang melakukan koordinasi ulang setelah

komunikasi langsung dalam musrembangdes pada tahun 2018, terdata

hanya ada satu proposal yang saya kirimkan kepada PT. Komunitas Bangun

Bersama untuk permohonan bantuan dana dari CSR (Corporate Social

Responsibility) untuk pembangunan mushola di SDN 019 yang berasal dari

permohonan pihak sekolah”. (Wawancara tanggal 13 februari 2020)

Setelah pihak Pemerintah Desa Batuah melakukan koordinasi ulang tentang

pengeloaan dana CSR (Corporate Social Responsibility) untuk pembangunan

mushola di SDN 019 PT. Komunitas Bangun Bersama meninjau ulang dan

memberikan persetujuan untuk membantu membangunkan mushola dengan

menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibility), Seperti yang

dijelaskan oleh karyawana PT. Komunitas Bangun Bersama dalam kutipan

wawancara berikut ini:

“Untuk di tahun 2019 kami hanya menerima satu proposal yang masuk ke

email kami, yaitu permohonan bantuan untuk pembangunan mushola di

SDN 019 menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibility)

perusahaan, walaupun pembangunan mushola ini tidak ada dalam program

yang telah diajukan dalam musrembang pada tahun 2018, kami tetap

memberikan bantuan karena sepanjang 2019 kami belum ada mengeluarkan

dana CSR (Corporate Social Responsibility) kami untuk kegiatan ataupun

pembangunan yang telah diajukan 2018 lalu, mungkin karena kurangnnya

koordinasi dari Pemerintah Desa Batuah setelah musrembangdes

dilaksanakan”. (Wawancara tanggal 13 februari 2020)

Tingkat kesadaran dari Pemerintah Desa Batuah dalam menindak lanjuti

pengelolaan dana CSR (Corporate Social Responsibility) dari PT. Komunitas

Bangun Bersama sangat kurang yang dampaknya dapat dilihat dari tidak adanya

satupun program kegiatan dan pembangunan yang telah diajukan pada

musyawarah perencanaan pembangunan desa pada tahun 2018 berjalan pada

tahun 2019, justru program yang baru saja diajukan oleh masyarakat pada tahun

2019 berupa pembangunan mushola pada SDN 019 langsung ditindaklanjuti oleh

PT. Komunitas Bangun Bersama dengan membangunkan mushola di SDN 019

menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibility).

Kesadaran pentingnya koordinasi pada Pemerintah Desa Batuah dan PT.

Komunitas Bangun Bersama dalam pengelolaan dana CSR (Corporate Social

Page 9: KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

Koordinasi Pemerintah Desa dengan PT. Komunitas Bangun Bersama (Nur Asiah)

83

Responsibility) sangat kurang sebab diluar kegiatan rapat itu Pemerintah Desa

Batuah sangat jarang membuka komunikasi untuk berkoordinasi dalam

mempertanyakan kelanjutan dari pengelolaan dana CSR (Corporate Social

Responsibility) pada PT. Komunitas Bangun Bersama, hal ini mengakibatkan

terhambatnya pembangunan yang akan di laksanakan dan dampaknya dapat

dilihat dari tidak adanya satupun program kegiatan yang terlaksana.

Kesepakatan dan Komitmen

Kesepakatan

Program kegiatan dan pembangunan yang diajukan oleh Pemerintah Desa

Batuah bersama masyarakat desa akan dijalankan oleh PT. Komunitas Bangun

Bersama sesuai dengan keadaan perusahaan dan bagaimana usaha dari

pemerintah desa bersama masyarakat dalam mengawal pelaksanaan

pengalokasian dana CSR (Corporate Social Responsibility) juga program mana

yang sangat membutuhkan dana CSR (Corporate Social Responsibility).

Masyarakat desa sering mempertanyakan kelanjutan dari dana CSR

(Corporate Social Responsibility) PT. Komunitas Bangun Bersama kepada

Pemerintah Desa Batuah ketika akan dilaksanakan kegiatan yang sudah diajukan

dalam musrembangdes dan ketika tidak ada kelanjutan pembangunan di desa.

Sehingga dapat dipahami bahwa kesepakatan untuk pengelolaan dana CSR

(Corporate Social Responsibility) PT. Komunitas Bangun Bersama tidak dalam

bentuk resmi dan tertulis, kesepakatan hanya ada dalam pembahasan musyawarah

perencanaan pembangunan desa sehingga perlu ada usaha lebih dari pihak

Pemerintah Desa Batuah untuk mengawasi PT. Komunitas Bangun Bersama

dalam memberikan CSR (Corporate Social Responsibility) yang telah diajukan

oleh Pemerintah Desa Batuah bersama dengan perwakilan masyarakat dalam

musyawarah perencanaan pembangunan desa, sehingga masyarakat desa hanya

bisa menunggu PT. Komunitas Bangun Bersama memberikan CSR (Corporate

Social Responsibility) dalam kegiatan-kegiatan desa tanpa bisa menuntut

langsung kepada PT. Komunitas Bangun Bersama. Tetapi masyarakat desa bisa

menekan Pemerintah Desa Batuah untuk melakukan koordinasi dengan PT.

Komunitas Bangun Bersama agar memberikan dana CSR (Corporate Social

Responsibility) untuk kegiatan dan pembangunan yang akan dilaksanakan di

tahun 2019.

Komitmen

Total ada 13 kegiatan dan pembangunan yang diajukan oleh Pemerintah

Desa Batuah bersama masyarakat desa kepada PT. Komunitas Bangun Bersama

dalam musyawarah perencanaan pembangunan untuk mendapat alokasi dana dari

CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Komunitas Bangun Bersama ditahun

2019, tetapi sepanjang tahun 2019 seluruh kegiatan dan pembangunan yang telah

diajukan dengan jumlah 13 kegiatan dan pembangunan itu satupun tidak ada yang

Page 10: KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 9, Nomor 1, 2021: 75-88

84

menerima dana CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Komunitas Bangun

Bersama, seperti yang disampaikan oleh Kepala Desa Batuah dalam kutipan

wawancara berikut:

“Untuk kegiatan dan pembangunan pada tahun 2019 yang telah kita ajukan

untuk menerima dana CSR (Corporate Social Responsibility) PT.

Komunitas Bangun Bersama satupun kegiatan dan pembangunan tidak

menerima sama sekali dana CSR (Corporate Social Responsibility) PT.

Komunitas Bangun Bersama, justru mereka malah membangun sebuah

mushola di SD 019”. (Wawancara tanggal 14 Februari 2020).

Pihak PT. Komunitas Bangun Bersama pun membenarkan bahwa mereka

tidak menjalankan CSR (Corporate Social Responsibility) mereka untuk

memberikan dana dalam kegiatan dan pembangunan yang telah diajukan

sebelumnya oleh Pemerintah Desa Batuah bersama mayarakat desa dalam

musyawarah perencanaan pembangunan desa.

Sepanjang tahun 2019 masyarakat desa melihat hanya satu saja

pembangunan yang dilakukan oleh PT. Komunitas Bangun Bersama yaitu

pembangunan mushola di SDN 019, selain itu masyarakat desa tidak ada lagi

melihat pembangunan ataupun mendapatkan informasi bahwa adanya kegiatan

yang menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Komunitas

Bangun Bersama.

Komitmen dari Pemerintah Desa dan PT. Komunitas Bangun Bersama

dalam pengelolaan dana CSR (Corporate Social Responsibility) tidak berjalan

sesuai dengan kesepakatan yang terbentuk dalam musyawarah perencanaan

pembangunan desa pada tahun 2018, justru PT. Komunitas Bangun Bersama

membangunkan sebuah mushola di SDN 019 menggunakan dana CSR

(Corporate Social Responsibility) yang tidak ada dalam daftar program kegiatan

dan pembangunan yang diajukan oleh Pemerintah Desa bersama perwakilan

masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa pada tahun 2019.

PT. Komunitas Bangun Bersama menilai bahwa ketika ada proposal

pembangunan ataupun kegiatan masuk ke dalam perusahaan itu menjadi sebuah

kebutuhan masyarakat desa untuk meminta bantuan dana dari CSR (Corporate

Social Responsibility) PT. Komunitas Bangun Bersama, sehingga ketika

Pemerintah Desa ataupun masyarakat tidak mengirimkan proposal kegiatan

ataupun pembangunan maka PT. Komunitas Bangun Bersama tidak akan

melakukan apapun.

Feedback

Feedback yang didapat dari Pemerintah Desa Batuah tidak ada karena

program yang diajukan dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa pada

tahun 2018 sama sekali tidak berjalan, tetapi justru PT. Komunitas Bangun

Bersama menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibility) untuk

membangun mushola di SDN 019 dengan permintaan dari pihak masyarakat

Page 11: KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

Koordinasi Pemerintah Desa dengan PT. Komunitas Bangun Bersama (Nur Asiah)

85

disekitar sekolah dan berdampak pandangan positif yang dirasakan oleh PT.

Komunitas Bangun Bersama dari masyarakat disekitar mushola yang dibangun

terkhusus orangtua siswa yang bersekolah di SDN 019, karena merasa anak-anak

mereka yang bersekolah di SDN 019 lebih aman karena tidak perlu menyeberang

jalan dan menempuh jarak lebih jauh untuk melaksanakan sholat ketika jam

sekolah.

Faktor Penghambat dan Pendukung Koordinasi Pemerintah Desa dengan PT.

Komunitas Bangun Bersama dalam Pengelolaan Dana CSR (Corporate Social

Responsibility) di Desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai

Kartanegara

Faktor Penghambat

Faktor penghambat Koordinasi Pemerintah Desa dengan PT. Komunitas

Bangun Bersama dalam Pengelolaan Dana CSR (Corporate Social Responsibility)

di Desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara

dikemukakan hasil wawancara dengan Kepala Desa Batuah mengemukakan

bahwa:

“Masih Kurangnya ketegasan yang kami berikan sehingga ada beberapa

program yang terbengkalai, dan kurangnya partisipasi masyarakat serta

kurangnya dukungan dari masyarakat itu sendiri, karena banyak masyarakat

yang tidak merasakan dampak pelaksanaan” (Wawancara tanggal 14

februari 2020).

Tetapi menurut Pimpinan PT. Komunitas Bangun Bersama ini

mengganggap jika masyarakat ini aktif serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan

program CSR ini maka masyarakat akan merasakan manfaatnya sendiri, seperti

dalam kutipan wawancara berikut ini :

“Hal-hal yang menghambat pengelolaan dana CSR dalam pembangunan

masyarakat di Desa Batuah untuk 4 jenis kegiatan yaitu membantu

mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup, membangun

kepercayaan dan rasa saling menghormati, memperkecil konflik dan

mendukung social local entrepreuners meliputi rencana program yang

dibutuhkan masyarakat masih bersifat partial atau per kelompok dan kurang

berpartisipasinya masyarakat dalam pelaksanaan CSR karena idealnya

membangun masyarakat akan lebih berhasil jika ada kebersamaan dan

keterlibatan aktif dari masyarakat tersebut”. (Wawancara tanggal 13

Februari, 2020)

Faktor penghambatnya Koordinasi Pemerintah Desa Dengan PT.

Komunitas Bangun Bersama dalam pengelolaan Dana CSR di Desa Batuah

menurut dari masyarakat mengemukakan bahwa:

“Faktor penghambat pengelolaan dana CSR yaitu sumberdaya manusia

yang kurang terampil sehingga kurangnya dukungan dari masyarakat itu

sendiri yang menyebabkan masyarakat banyak yang acuh dengan ini,

Page 12: KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 9, Nomor 1, 2021: 75-88

86

sehingga hanya beberapa yang dapat merasakan dari hasil kinerja desa dan

perusahaan”. (Wawancara tanggal 14 Februari 2020).

Berdasarkan hasil wawancara mengenai faktor penghambat koordinasi

Pemerintah Desa Batuah dengan PT. Komunitas Bangun Bersama dalam

Pengelolaan Dana CSR (Corporate Social Responsibility) di Desa Batuah

Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara diketahui bahwa masih

kurangnya ketegasan yang diberikan oleh pihak Pemerintah Desa serta kurangnya

aktifnya masyarakat dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Desa serta perusahaan.

Faktor Pendukung

Faktor pendukung Koordinasi Pemerintah Desa dengan PT. Komunitas

Bangun Bersama dalam Pengelolaan Dana CSR (Corporate Social Responsibility)

di Desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara

dikemukakan hasil wawancara dengan Kepala Desa Batuah mengemukakan

bahwa:

“yang merupakan pendukung program kami salah satunya adalah

meningkatkan kerja sama kami dalam melaksanakan suatu program CSR,

dan teknologi informasi yang sudah berkembang sehingga memudahkannya

kami melakukan koordinasi salah satunya adalah menggunakan e-mail”

(Wawancara tanggal 14 Februari 2020)

Faktor pendukung menurut Pimpinan PT. Komunitas Bangun Bersama

dalam Koordinasi Pemerintah Desa dengan PT. Komunitas Bangun Bersama

dalam Pengelolaan Dana CSR (Corporate Social Responsibility) di Desa Batuah

Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara mengemukakan bahwa:

”Kami tidak pernah mempersulit masyarakat dalam hal pembangunan sebab

kami tidak selalu berpatokan dengan usulan pemerintah desa, jika ada

masyarakat yang memiliki usulan untuk meminta bantuan guna untuk

kepentingan bersama kami akan membantu agar kami bisa menjalin

hubungan baik dengan lingkungan sekitar sehingga mempermudah

masyarakat dalam hal ini” (Wawancara tanggal 13 Februari 2020)

Sehingga dapat dipahami bahwa faktor pendukung dari Koordinasi

Pemerintah Desa Batuah dengan PT. Komunitas Bangun Bersama dalam

Pengelolaan Dana CSR (Corporate Social Responsibility) di Desa Batuah

Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara diketahui bahwa sebagai

pendukung untuk memudahkannya kegiatan program CSR di Desa Batuah.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

1. Informasi, Komunikasi dan Teknolgi informasi antara Pemerintah Desa

Batuah dengan PT. Komunitas Bangun Bersama dalam pengelolaan dana

CSR pada saat musyawarah desa untuk rapat program yang diadakan sekali

Page 13: KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

Koordinasi Pemerintah Desa dengan PT. Komunitas Bangun Bersama (Nur Asiah)

87

setahun yang namanya Musrembang, dan komunikasi pemerintah desa

dengan pihak perusahaan itu masih sudah mendekati lebih baik sebab setiap

kegiatan rapat atau kegiatan program CSR tetap melibatkan pemerintah desa

dan teknologi informasi yang sering digunakan adalah surat menyurat dan

menggunakan via email.

2. Kesadaran Pentingnya koordinasi; berkoordinasi; koordinasi built-in di dalam

setiap job atau task dalam pengelolaan dana CSR antara pemerintah desa dan

pihak perusahaan masih kurang maksimal sebab banyaknya kegiatan program

CSR yang masih belum bisa dilaksanakan oleh pihak perusahaan sehingga

programnya yang harusnya rutin tiap bulan justru sebaliknya. Setiap program

yang Pemerintah Desa Batuah usulkan hampir seluruhnya tidak dipenuhi oleh

PT. Komunitas Bangun Bersama.

3. Kesepakatan dan komitmen yaitu merupakan suatu landasan untuk terjadinya

suatu hubungan antara pemerintah desa dan pihak perusahaan untuk mencapai

tujuan tertentu, dilihat dari kesepakatan sudah berjalan cukup baik dan untuk

komitmen sendiri masih tergolong buruk sebab tidak selalu memegang teguh

komitmen yang telah disepakati sebelumnya.

4. Feedback Adanya keuntungan yang diterima baik dari pemerintah desa, pihak

perusahaan, serta masyarakat dalam setiap program CSR. perusahaan PT.

Komunitas Bangun Bersama. Pemerintah desa hanya membuat program dan

mengawasi pelaksanaannya dilapangan dan tetap dari pihak perusahaan yang

menjalankannya.

5. Faktor penghambat yaitu kurangnya pehaman serta kepedulian dari pihak

perusahaan serta kurangnya ketegasan yang diberikan dari pihak pemerintah

desa sehingga membuat perusahaan merasa baik-baik saja jika tidak

menjalankan program CSR. Sedangkan Faktor pendukungnya yaitu diberikan

pelatihan dan pendidikan kepada seluruh pemerintah desa serta dari pihak

perusahaan agar memiliki rasa bertanggung jawab dalam menjalankan suatu

program baik program CSR atau yang lain.

Saran

1. Meningkatkan komunikasi yang sudah terjalin antara Pemerintah Desa

dengan PT. Komunitas Bangun Bersama, agar pembangunan yang

dilaksanakan sesuai keinginan bersama.

2. Dalam penyelenggaraan program CSR alangkah baiknya jika koordinasinya

selalu ikut serta dalam proses pengawasan guna meningkatkan efektifitas

pembangunan desa tersebut. Serta perlu adanya perbaikan manajeman waktu

agar dalam proses pembangunan yang telah direncanakan dapat berjalan

sesuai dengan yang direncanakan.

3. Perlu dibuatkannya daftar absen/daftar hadir setiap perusahaan yang hadir

rapat agar dapat menjadi bahan evaluasi dalam melakukan fungsinya-

fungsinya. Serta perlu diberikannya sangsi bagi setiap anggota yang sering

Page 14: KOORDINASI PEMERINTAH DESA DENGAN PT. KOMUNITAS …

eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 9, Nomor 1, 2021: 75-88

88

tidak hadir atau tidak melaksanakan program CSR agar dapat memberikan

efek jerah.

4. Perencanaan lebih transparan agar masyarakat lebih tau tentang apa yang

direncanakan oleh pemerintah khususnya dalam pembangunan fisik.

5. Perlumya 3P (profit,people, dan planet) yaitu penggabungan 3 elemen strategi

yang mana memiliki visi dan misi dan tata nilai prinsip berkelanjutan baik

dari desa,perusahaan serta masyarakat.

Propit :

keuntungan : perlunya di tingkatkan kerja sama antar perusahaan dari adanya

CSR ini sangat di untungkan sebab dapat membantu pembangunan di desa

batuah.

Kerugian : dengan minimnya koordinasi pemerintah desa batuah dengan

pihak perusahaan menyebabkan terhambatnya kegiatan pembangunan di desa

batuah.

6. People : dengan adanya pemberdayaan masyarakat di desa Batuah dapat

membuat perubahan sosial yang mana menjadi lebih berdaya, memiliki

pengetahuan serta kemampuan kita juga harus memperhatikan tingkat

kesejahtraan masyarakat.

7. Planet : menciptakan lingkungan di desa yang asri yang bersih menjaga

lingkungan tetap asri,dan memanfaatkan sumberdaya yang ada, dan yang

terpenting adalah meminimalisir dampak negative dari operasional

perusahaan.

Daftar Pustaka

Ambadar, Jackie. 2018. Corporate Social Responsibility dalam Praktek di

Indonesia. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Handayaningrat, Soewarno. 2014. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan

Manajemen. Jakarta: Haji Masagung.

Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Kencana, Syafiie Inu. 2011. Manajemen Pemerintahan. Jakarta: Pustaka Reka

Cipta.

Ndraha, Taliziduhu. 2011. Kybernologi 1 Ilmu Pemerintahan Baru. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sutrisno. 2011. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:

Ekonosia

Wibisono, Y. 2017. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Fascho Publishing.

Gresik.

Dokumen-dokumen :

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pada Pasal 1 Ayat 1

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pada Pasal 1 Ayat 3