4
14 August, 2012 Office of Chief Economist Commodities | Insight Volume 16, Agustus 2012 News USDA memperkirakan produksi kedelai Amerika Serikat (AS) tahun ini akan berada di level 2,69 miliar bushel atau sekitar 73,3 juta ton (1 bushel kedelai setara 27,2 kilogram). Proyeksi produksi ini lebih rendah 13,5% dari proyeksi USDA sebelumnya 3,06 miliar bushel. Angka produksi tersebut merupakan yang terendah sejak tahun 2007 karena cuaca panas terburuk dalam 80 tahun yang menggagalkan panen. Tidak hanya Amerika Serikat, produksi kedelai Uni Eropa untuk musim 2012- 2013 diperkirakan juga turun 15% menjadi 1,1 juta ton. Kondisi tersebut dapat berdampak kepada kenaikan harga kedelai baik di pasar internasional dan pasar domestik Indonesia mengingat Indonesia masih mengimpor sebagian besar kedelai. Pemerintah mengakui target swasembada lima komoditas pangan, beras, jagung, kedelai, gula, dan daging pada 2014, masih terhambat luas lahan yang belum mencukupi. Perluasan lahan pertanian baru terhambat ketidakpatuhan daerah terhadap aturan alih fungsi lahan sampai perlawanan hukum dari pemilik hak guna usaha lahan (HGU) yang menganggur. Pemerintah menilai untuk meningkatkan produksi pangan tidak cukup dengan meningkatkan produktivitas, tapi harus menambah lahan baru. Apalagi sebagian lahan pertanian beralih fungsi untuk keperluan lain. Pemerintah memaparkan Kementerian Kehutanan mengambil langkah konkret menambah lahan pertanian dengan pengecekan lahan di beberapa daerah. Dari pengecekan diperoleh potensi lahan pertanian di sana 300 ribu hektare, di Maluku 300 ribu hektare, dan Papua 500 ribu hektare, sehingga total potensi lahan untuk pertanian 1,1 juta hektare. Namun, pemerintah mengatakan lahan 1,1 juta hektare tidak dapat digunakan dalam waktu dekat. Beberapa hambatan yang ditemui adalah faktor infrastruktur, investor, anggaran pemerintah, serta integrasi pusat dan daerah. Realisasi pertumbuhan industri manufaktur semester I 2012 turun menjadi 6,09% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 6,35%. Penurunan kinerja industri semester I terutama karena tertekannya tiga sektor industri yakni tekstil, baja dan industri berbasis kayu. Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, mengatakan penurunan kinerja sektor industri tekstil terjadi seiring dengan kondisi gejolak ekonomi dunia, terutama karena sebagian besar hasil produksi produk tekstil dialihkan untuk pasar ekspor di kawasan Eropa dan Amerika. Sektor lain yang mempengaruhi kinerja industri semester I adalah industri baja. Kinerja sektor ini melemah disebabkan karena kondisi global yang berimbas pada penurunan permintaan, sehingga berakibat over supply produk baja di pasar global. Produsen baja global pun mengalihkan pasarnya ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Quote of the Week "The latest round of global data releases shows that European activity is the main drag on the global economy at present," Barclays Capital USDA Soybean Price (USD/bushel) Source: Bloomberg 6 8 10 12 14 16 18 Apr-10 Jun-10 Aug-10 Oct-10 Dec-10 Feb-11 Apr-11 Jun-11 Aug-11 Oct-11 Dec-11 Feb-12 Apr-12 Jun-12 Aug-12 Gold Daily Price (USD/troy oz) Source: Bloomberg 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 Jul-12 NYMEX Oil Price (USD/barrel) Source: Bloomberg 40 60 80 100 120 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 Jul-12

Kopi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Coffee

Citation preview

  • 14 August, 2012

    Office of Chief Economist

    Commodities | Insight

    Volume 16, Agustus 2012

    News

    USDA memperkirakan produksi kedelai Amerika Serikat (AS) tahun ini akan berada di level 2,69 miliar bushel atau sekitar 73,3 juta ton (1 bushel kedelai setara 27,2 kilogram). Proyeksi produksi ini lebih rendah 13,5% dari proyeksi USDA sebelumnya 3,06 miliar bushel. Angka produksi tersebut merupakan yang terendah sejak tahun 2007 karena cuaca panas terburuk dalam 80 tahun yang menggagalkan panen. Tidak hanya Amerika Serikat, produksi kedelai Uni Eropa untuk musim 2012-2013 diperkirakan juga turun 15% menjadi 1,1 juta ton. Kondisi tersebut dapat berdampak kepada kenaikan harga kedelai baik di pasar internasional dan pasar domestik Indonesia mengingat Indonesia masih mengimpor sebagian besar kedelai.

    Pemerintah mengakui target swasembada lima komoditas pangan, beras, jagung, kedelai, gula, dan daging pada 2014, masih terhambat luas lahan yang belum mencukupi. Perluasan lahan pertanian baru terhambat ketidakpatuhan daerah terhadap aturan alih fungsi lahan sampai perlawanan hukum dari pemilik hak guna usaha lahan (HGU) yang menganggur. Pemerintah menilai untuk meningkatkan produksi pangan tidak cukup dengan meningkatkan produktivitas, tapi harus menambah lahan baru. Apalagi sebagian lahan pertanian beralih fungsi untuk keperluan lain. Pemerintah memaparkan Kementerian Kehutanan mengambil langkah konkret menambah lahan pertanian dengan pengecekan lahan di beberapa daerah. Dari pengecekan diperoleh potensi lahan pertanian di sana 300 ribu hektare, di Maluku 300 ribu hektare, dan Papua 500 ribu hektare, sehingga total potensi lahan untuk pertanian 1,1 juta hektare. Namun, pemerintah mengatakan lahan 1,1 juta hektare tidak dapat digunakan dalam waktu dekat. Beberapa hambatan yang ditemui adalah faktor infrastruktur, investor, anggaran pemerintah, serta integrasi pusat dan daerah.

    Realisasi pertumbuhan industri manufaktur semester I 2012 turun menjadi 6,09% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 6,35%. Penurunan kinerja industri semester I terutama karena tertekannya tiga sektor industri yakni tekstil, baja dan industri berbasis kayu. Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, mengatakan penurunan kinerja sektor industri tekstil terjadi seiring dengan kondisi gejolak ekonomi dunia, terutama karena sebagian besar hasil produksi produk tekstil dialihkan untuk pasar ekspor di kawasan Eropa dan Amerika. Sektor lain yang mempengaruhi kinerja industri semester I adalah industri baja. Kinerja sektor ini melemah disebabkan karena kondisi global yang berimbas pada penurunan permintaan, sehingga berakibat over supply produk baja di pasar global. Produsen baja global pun mengalihkan pasarnya ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

    Quote of the Week

    "The latest round of global data releases

    shows that European activity is the main

    drag on the global economy at present,"

    Barclays Capital

    USDA Soybean Price (USD/bushel)

    Source: Bloomberg

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    Apr-

    10

    Jun-

    10

    Aug-

    10

    Oct

    -10

    Dec-

    10

    Feb-

    11

    Apr-

    11

    Jun-

    11

    Aug-

    11

    Oct

    -11

    Dec-

    11

    Feb-

    12

    Apr-

    12

    Jun-

    12

    Aug-

    12

    Gold Daily Price (USD/troy oz)

    Source: Bloomberg

    600800

    100012001400160018002000

    Jan-

    10

    Apr-

    10

    Jul-1

    0

    Oct

    -10

    Jan-

    11

    Apr-

    11

    Jul-1

    1

    Oct

    -11

    Jan-

    12

    Apr-

    12

    Jul-1

    2

    NYMEX Oil Price (USD/barrel)

    Source: Bloomberg

    40

    60

    80

    100

    120

    Jan-

    10

    Apr-

    10

    Jul-1

    0

    Oct

    -10

    Jan-

    11

    Apr-

    11

    Jul-1

    1

    Oct

    -11

    Jan-

    12

    Apr-

    12

    Jul-1

    2

  • hal 2

    Commodities Insight

    Volume 16, Agustus 2012

    Konsumsi kopi global pada tahun 2012/13 diperkirakan masih tumbuh positif walaupun perekonomian global masih diterpa krisis Eropa. Dampak krisis ekonomi terefleksikan pada pertumbuhan konsumsi kopi yang rendah di kawasan Uni Eropa sementara di AS konsumsi kopi menunjukkan perkembangan yang stabil. Apabila dibagi ke dalam dua kelompok yaitu negara importer kopi serta negara eksportir kopi maka pada tahun ini pertumbuhan konsumsi kopi di negara eksportir diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan negara importir. EIU memperkirakan konsumsi kopi di negara importir periode 2011/12 turun - 0,3% (yoy) sementara konsumsi kopi di negara eksportir kopi tumbuh 3% (yoy). Pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di Asia dan Amerika Latin serta dibarengi oleh tumbuhnya middle income class serta tuntutan gaya hidup minum kopi kelas menengah-atas menunjang tingginya konsumsi kopi di kawasan emerging market.

    Kebiasaan minum kopi yang sulit untuk dihilangkan menjadikan konsumsi kopi dunia tetap bertahan. Di AS misalnya, setelah pada krisis global 2008/09 perubahan pola konsumsi kopi mulai bergeser dari coffee shop ke rumah maka saat ini para penjual kopi tersebut mengaplikasikan beberapa strategi penjualan kopi agar out of home sector coffee tetap dapat bertahan. Salah satunya dengan menjual kopi brews untuk diolah di rumah.

    Tahun 2011/12 diperkirakan produksi kopi dunia akan mengalami penurunan ke level 7,8 juta ton ~ 130,7 juta 60-kg karung (-2,6% yoy). Salah satu indikasinya adalah penurunan produksi kopi di Brasil. Penurunan produksi kopi Brasil terkait erat dengan siklus produksi kopi tahunan, dimana setelah produksi meningkat pesat di tahun sebelumnya akan diikuti oleh penurunan produksi di tahun berikutnya. Produksi kopi Brasil pada masa panen 2011/2012 diperkirakan hanya akan mencapai angka 2,6 juta ton (44 juta 60-kg karung) , lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 2,3 juta ton (48 juta 60-kg karung). Produksi kopi di daerah Meksiko dan Amerika Tengah juga diperkirakan mengalami penurunan pada periode 2011/12, salah satu sebabnya adalah adanya curah hujan tinggi yang merusak tanaman kopi pada Oktober 2011.

    Produksi kopi untuk periode 2012/13 diperkirakan akan kembali meningkat. Hal tersebut diakibatkan beberapa faktor seperti siklus produksi yang naik di Brazil sebagai negara produsen kopi terbesar dan adanya program ekspansi produksi kopi dan juga revitalisasi kebun kopi yang dicanangkan pemerintah di masing-masing negara penghasil kopi mulai dari Amerika Latin, Afrika serta Asia. Dengan mempertimbangkan program tersebut, produksi kopi diperkirakan tumbuh 10,6% dan 0,5% di periode 2012/13 dan 2013/14. Perkiraan pertumbuhan positif itu juga didukung dengan asumsi bahwa kondisi cuaca terbilang kondusif.

    Kopi (Coffee) Konsumsi Kopi Dunia

    (m 60-kg bags; Oct-Sep crop year)

    Share Produksi Kopi Dunia Berdasarkan Negara, 2010/11

    Source: ICO, EIU

    Konsumsi Kopi Dunia Berdasarkan Negara* (juta ton)

    Source: International Coffee Organization (ICO), EIU

    Produksi Kopi Dunia (m 60-kg bags; Oct-Sep crop year)

    Source: ICO, EIU

    Source: ICO

    134.3135.4

    136.5

    139.8

    143.9

    2009/10 2010/11 2011/12 2012/13 2013/14

    3.43.33.33.3Indonesia

    Negara 2009/10 2010/11 2011/12F 2012/13F

    Dunia 134 135.4 136.5 139.8Amerika Serikat 21.2 21.8 22.0 22.2

    Jepang 7 7.1 7.3 7.3EU 41.6 39.3 38.5 39Korea Selatan 1.6 1.7 1.8 1.9Brasil 18.4 19.1 20 21.2

    Vietnam 1.6 1.6 1.7 1.93.43.33.33.3Indonesia

    Negara 2009/10 2010/11 2011/12F 2012/13F

    Dunia 134 135.4 136.5 139.8Amerika Serikat 21.2 21.8 22.0 22.2

    Jepang 7 7.1 7.3 7.3EU 41.6 39.3 38.5 39Korea Selatan 1.6 1.7 1.8 1.9Brasil 18.4 19.1 20 21.2

    Vietnam 1.6 1.6 1.7 1.9

    122.9

    134.2130.7

    144.5 145.2

    2009/10 2010/11 2011/12 2012/13 2013/14

    Brazil44%

    Vietnam17%

    Indonesia9%

    Colombia7%

    Ethiopia6%

    India4%

    Mexico4%

    Guatemala3%

    Honduras3%Uganda

    3%

  • hal 3

    Commodities Insight

    Volume 16, Agustus 2012

    Indikator harga kopi dunia yang diukur melalui ICO composite indicator price di bulan Juli 2012 menunjukkan angka 159 cents/lb, turun sebesar -24% dibandingkan ICO composite indicator price di bulan Juli 2011 (yoy) dan turun sebesar -16% (ytd). Sejalan dengan indikator harga kopi ICO, ditinjau berdasarkan jenis kopi, angka forecast haga dari EIU menunjukkan bahwa harga kopi Arabica diproyeksikan turun sampai mencapai 196,7 cents/lb di akhir tahun 2012 (-27,4%yoy) sementara harga kopi Robusta diproyeksikan menurun ke kisaran 97,9 cents/lb (-10%yoy). Outlook harga kopi yang menurun didorong oleh adanya ekspektasi surplus stok kopi global pada periode dua tahun ke depan serta sentimen pelemahan ekonomi global akibat dari krisis Eropa.

    Perkebunan kopi di Indonesia sebagian besar adalah perkebunan milik rakyat (>95%) dan sisanya merupakan milik negara dan swasta. Namun produktivitas perkebunan rakyat masih relatif rendah dibandingkan dengan perkebunan negara. Apabila ditinjau dari segi wilayah, pulau Sumatera mempunyai produktivitas tertinggi dalam produksi kopi yaitu sebesar rata-rata kg/ha. Kemudian diikuti oleh wilayah Sulawesi yang mempunyai produktivitas sebesar 679 kg/ha. Sumatera Utara mempunyai produktivitas perkebunan kopi rakyat paling tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia yaitu 1005 kg/ha. Pada tahun 2012 produksi kopi Indonesia diperkirakan mencapai 718 ribu ton atau meningkat 13% dari tahun sebelumnya. Angka tersebut berdasarkan asumsi kondisi cuaca yang kondusif.

    Indonesia mengekspor sebagian besar kopi yang diproduksinya (~70%). Ekspor kopi Indonesia sebagian besar terdiri dari ekspor kopi Robusta (82%). Tujuan terbesar ekspor kopi Indonesia adalah negara AS, Jerman dan Jepang. Pada tahun 2012 diperkirakan ekspor biji kopi Indonesia mengalami penurunan, hal t ersebut diindikasikan dari penurunan volume ekspor biji kopi, berdasarkan data AEKI (Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia) pada triwulan 1 2012 yang turun -55% (yoy). Sementara itu, volume ekspor kopi olahan (bubuk) pada periode yang sama justru naik sangat tajam yaitu 300% (yoy). Melejitnya ekspor kopi olahan karena permintaan kopi global saat ini lebih didominasi oleh kopi olahan yang siap diseduh di rumah terkait dengan menurunnya konsumsi kopi di coffee shop karena krisis ekonomi.

    Tren permintaan kopi global saat ini mendorong pemerintah untuk mengembangkan road map program hilirisasi industri kopi nasional dan pengembangan specialty coffee (contohnya kopi luwak). Ke depan, diharapkan hilirisasi industri kopi dapat lebih menangkap pasar lebih luas baik di domestik maupun ekspor.

    Perkembangan Harga Komposit Kopi ICO

    Produksi Kopi Indonesia (000 ton)

    Source: ICO

    Source: Direktorat Jenderal Perkebunan

    Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan *angka sementara **angka estimasi

    Produktivitasi Perkebunan di Indonesia

    (kg/ha))

    0

    200

    400

    600

    800

    2005 2006 2007 2008 2009 2010* 2011**

    Rakyat Negara Swasta

    682

    671.

    3

    647.

    4

    640.

    4

    682.

    2

    676.

    5

    698

    682.

    6

    684.

    1

    634 7

    18

    2002

    2003

    2004

    2005

    2006

    2007

    2008

    2009

    2010

    2011

    2012F

    210.36212.19213.04193.9 193.66189.02 188.9 182.29

    167.77160.46157.68145.31

    159.07

    Jul-11

    Aug-11

    Sep-11

    Oct-11

    Nov-11

    Dec-11

    Jan-12

    Feb-12

    Mar-12

    Apr-12

    May-12

    Jun-12

    Jul-12

  • hal 4

    Commodities Insight

    Volume 16, Agustus 2012

    Composite Index Performance

    Disclaimer Published by PT Bank Mandiri (Persero) which regulated by Indonesian Banking Regulatory. This document is for information purposes only. The information and opinion in this document has been obtained from sources believed reliable, but no guarantee is given regarding its accuracy or completeness and it should not be relied upon as such. All opinion expressed here may not necessarily be shared by all employees within Bank Mandiri and its group and are subject to change without notice. No part of this document may be reproduced in any manner without written permission of Bank Mandiri. Additional information is available upon request.

    Commodities Price Movement

    !" #

    $%&$'&%' ''()*

    ++,

    #

    $-$'&%' ''(-*)(

    +

    $'

    +

    $'&%' '-

    ,

    &*--'

    .

    !" #

    $%&$'&%' '&'

    +

    *

    #

    '

    ,

    #

    $-$'&%' '&&%*((%

    +

    $'

    +

    $'&%' '&&%*

    #

    ,

    '

    /

    0

    0

    !0 1 2

    3

    !4

    !" #

    $%&$'&%' ))'*(5-

    #

    $-$'&%' ))%*-&(

    +

    $'

    +

    $'&%' ))'*

    ,

    %

    ,

    .

    0

    !!60 0

    !0 !" #

    $%&$'&%' %'

    #

    )*'%'

    #

    $-$'&%' %'

    ,,

    *&

    #

    (

    +

    $'

    +

    $'&%' %'&)*'

    ,

    %

    2604!

    !" #

    $%&$'&%' %

    ,

    %)*-((

    #

    $-$'&%' %

    ,

    &(*5&'

    +

    $'

    +

    $'&%' %

    ,

    -)*'

    ,

    7

    68!

    9

    1 :! ;0

    ! !" #

    $%&$'&%' '

    ##

    *(

    ,

    #

    #

    $-$'&%' '

    #

    ,

    *(

    +

    #

    +

    $'

    +

    $'&%' '

    ##

    *'%'

    !0

    =

    #

    $%&$'&%'

    #

    ,

    '*5&)

    ?

    086

    6 !" #

    $-$'&%'

    #

    )

    ,

    *

    #

    %

    +

    $'

    +

    $'&%'

    #

    ,

    '*-

    #

    ,

    ?

    !

    = @

    !

    A

    ! A!0

    4!

    !" #

    $%&$'&%'

    +

    &-*

    #

    ,

    #

    #

    $-$'&%' 5()*

    ,+

    5

    +

    $'

    +

    $'&%' 5(&*(

    +

    @

    6

    !

    B

    /

    664C!

    = D

    E

    @

    6

    E ;"

    3

    !

    F

    GH

    IJKL

    MN

    HOP

    Q

    RR

    JS

    M T

    R U

    LJ

    M

    R V

    S

    TWTX

    JK

    Y

    FZ [\

    W

    ] ^

    \

    WN

    J_J `

    F

    M

    _K

    M

    _

    Ta

    Z

    H

    ]

    bc

    defg h

    i

    j

    ik

    jl

    i

    m

    l

    no

    p

    qr

    s

    g h

    i

    j

    ik

    jl

    ikn

    mt

    n

    U

    LJ

    M

    R V

    S

    TWTX

    JK

    Y

    u

    fv

    wx

    y

    urzr

    y

    r

    e

    w{

    |

    W

    \

    I

    O

    K

    Y

    qr

    {

    v

    r} ~

    {

    ed f

    x

    e

    r

    ed

    ~

    {

    e

    {

    f

    w

    y

    d

    r

    w{

    g

    {

    f

    r}

    fe

    x

    r

    r

    {

    r

    v

    zr u

    f

    {

    czr

    cr

    e

    {

    e

    {

    br

    x

    rz

    {w

    r