Upload
harisman-edi
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 KOREKSI GEOMETRIK .pdf
1/5
TUGAS PRAKTIKUM
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Oleh:
HARISMAN EDI
NRP : A153140011
PROGRAM STUDI MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
8/10/2019 KOREKSI GEOMETRIK .pdf
2/5
LANGKAH-LANGKAH KOREKSI GEOMETRIK
Data raster yang biasanya diperoleh dari hasil scanning peta, foto udara dan citra satelit
belum berisi informasi yang menunjukkan referensi spasial, baik yang tersimpan di dalam file
atau yang disimpan sebagai suatu file yang terpisah. Sehingga untuk menggunakan beberapa dataraster secara bersama dengan data spasial yang lain yang sudah ada, diperlukan proses
georeferencing ke dalam sebuah sistem koordinat yang disebut koreksi geometrik.
Parameter tingkat keakurasian dari proses ini adalah nilai yang dipresentasikan oleh
selisih antara koordinat titik kontrol hasil transformasi dengan koordinat titik kontrol, yang
dikenal dengan nama RMS (Root Mean Square) Error . Nilai RMS Error yang rendah akan
menghasilkan hasil koreksi geometri yang akurat. Sebagai contoh, hasil transformasi boleh jadi
masih berisi kesalahan yang significant karena rendahnya/sedikitnya titik control yang
dimasukkan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi RMS Error ini yaitu :
1. Tingkat ketelitian titik kontrol lapangan
2. Tingkat ketelitian titik kontrol citra
3. Jumlah dan distribusi letak titik control
4. Model transformasi yang digunakan
Proses georeferensing format raster dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama dapat
dilakukan dengan menggunakan koordinat yang tetera pada peta, baik dalam bentuk *.jpg maupun *.pdf.
Sedangkan cara kedua dapat mengguanakan data *.shp yang didapatkan dari GPS.
Prosedur/cara pertama georeferensing, hal yang harus dilakukan adalah menambahkan data
berupa gambar ke dalam software ArcMap. Pada toolbar, dipilih menu File, kemudian pilih Add
Data. Penambahan data gambar juga dapat dilakukan dengan mengklik icon Add Data . Akan
muncul Gambar 1a, kemudian gambar yang dipilih dan tombol Add diklik. Setelah tombol Add
diklik, akan muncul Gambar 1b dan pilih OK. Gambar 2 akan muncul di layer.
8/10/2019 KOREKSI GEOMETRIK .pdf
3/5
Gambar. 1
Gambar. 2
8/10/2019 KOREKSI GEOMETRIK .pdf
4/5
Langkah selanjutnya adalah mengubah koordinat geografis DMS ( degree, minute,
second ) ke dalam koordinat DD ( decimal degree ). Perpotongan x dan y lingkaran merah pada
Gambar 3 dikoreksi dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
DD : Decimal degree; D : Degree; M: Minute; dan S: Second
Gambar. 3
Koreksi selanjutnya dilakukan dengan memilih ikon Add Control Point pada
toolbar georeferencing. Kursor kemudian diarahkan dan diklik pada tanda + gambar di layer.
Gambar diklik kanan, kemudian dipilih Input X and Y seperti pada gambar 4a.
Kemudian diinput koordinat yang sudah dihitung dengan menggunakan rumus DD di atas
seperti pada Gambar 4a. Pada koreksi ini, digunakan paling sedikit empat titik dengan. Setelah
keempat titik koordinat telah diinput, langkah selanjutnya adalah mengecek kesalahan dengan
mengklik icon View Link Table . Maksimal nilai Total RMS Error yang dapat ditoleransi
adalah 0,05 (Gambar 4c). Hasil koreksi gambar kemudian disimpan dengan mengklik toolbar
Georeferensing kemudian pilih Update Georeferensing apabila hasil koreksi akan disimpan
pada file yang sama, atau Recify apabila hasil koreksi akan disimpan pada file yang berbeda
(Gambar 4d).
8/10/2019 KOREKSI GEOMETRIK .pdf
5/5
Gambar. 4
Cara kedua dengan menggunakan data *.shp atau disebut dengan referensi. Peta dalam
bentuk *.jpg dan *.shp di-add ke layer. Untuk memudahkan proses georeferensing, simbol peta
*.shp diubah menjadi hollow pada fill-nya, dan ditebalkan garisnya.
Selanjutnya, ikon Add Control Point diklik dan diklikkan kembali pada bagian
peta *.jpg yang mudah dikenali. Kursor kemudian disorot ke layer *.shp, diklik kanan, kemudian
pilih zoom to layer (Gambar 5). Pada bagian peta yang mudah dikenali tadi, diklik kiri.
Prosedur ini dilakukan berulang kali sampai kedua data ter-overlay-kan dengan sempurna.
Gambar. 5