Upload
yeni-adhaningrum
View
288
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
KOSMETIKA PALSU DAN BAHAYA NYA
Disusun oleh :
Rahmanur Surya Zulfa (1041011121)
Rani Puspita (1041011122)
Tary Nuryana (1041011147)
Ufia Dinata (1041011154)
Vinsensius Jeffry A. (1041011157)
Yasinta Fatekhatun N. (1041011163)
Yeni Adhaningrum (1041011197)
Jessica N (1041111073)
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI “YAYASAN PHARMASI”
SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Kosmetik saat ini telah menjadi kebutuhan manusia yang tidak bisa
dianggap sebelah mata lagi. Baik wanita maupun pria sejak dari bayi hingga
dewasa, semua membutuhkan kosmetik. Lotions untuk kulit, powder, sabun, pasta
gigi, dan shampo merupakan salah satu dari sekian banyak kategori kosmetik.
Dan sekarang semakin terasa bahwa kebutuhan kosmetik yang beraneka bentuk
dengan keunikan kemasan serta keunggulan dalam memberikan fungsi bagi
konsumen menuntut industri kosmetik untuk semakin terpicu mengembangkan
teknologi yang tidak saja mencakup peruntukkannya dari kosmetik itu sendiri
namun juga kepraktisannya di dalam penggunaannya.
Perkembangan kosmetik yang demikian pesat dan semakin tingginya
tingkat kritisi dari masyarakat, membuat pemerintah khususnya Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia untuk dapat membuat kebijakan dan
aturan-aturan tentang kosmetik yang tidak saja mampu mengkomodasi kemauan
dan keinginan industri kosmetik dari sisi inovasi dan kreativitasnya namun juga
harus dapat mengajak industri kosmetik untuk dapat menghasilkan kosmetik yang
aman, bermutu dan bermanfaat.
Kosmetika sudah menjadi ‘kebutuhan’ tersendiri bagi kaum perempuan,
maka dalam dunia kosmetika rawan terjadi penipuan dan pemalsuan. Penipuan
tersebut biasanya berupa khasiat yang tidak sesuai dengan kenyataan. Ada jenis
kosmetika yang pada kemasannya tercantum keterangan dapat memutihkan kulit
(wajah), ternyata menimbulkan iritasi dan bahkan membuat kulit (wajah)
menghitam. Pemalsuan misalnya berupa menempelkan label dari merek terkenal
untuk sebuah kosmetika produksi rumahan dengan komposisi yang tidak dikontrol
ahli kosmetika serta tidak terdaftar di BPOM.
Pemalsuan produk kosmetik terlihat makin canggih. Tidak hanya bungkus,
tetapi dari plastik segel dan lain sebagainya terlihat mirip dengan asli. Sampai
botol-botol kecil, baik plastik maupun kaca telah mereka persiapkan sedemikian
rupa. Meskipun kalau kita jeli, tetap akan terlihat beda antara yang asli dengan
yang palsu. Contoh kosmetik pada produk palsu tidak tertulis nomor
registerasinya. Kalaupun ada nomor registrasinya sudah pasti hampir hilang
karena proses pembersihan botol. Maka seringkali kemasan kosmetik palsu
terlihat kurang sempurna. Sebagai konsumen hendaknya kita harus cerdas dalam
memilih dan menggunakan kosmetik.
BAB II
ISI
I. Pengertian Kosmetika
Menurut Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia No. HK.00.05.4.1745 tentang Kosmetik, dinyatakan bahwa
definisi kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk
digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan
organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau
badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Ini berarti
bahwa sesuatu dimasukkan ke dalam kosmetik jika memenuhi maksud dan
fungsi sebagaimana tersebut di atas.
Untuk mengenali kosmetik yang aman, bermutu dan bermanfaat,
masyarakat harus membaca semua keterangan pada label kosmetik. Label atau
penandaan kosmetik sekurang-kurangnya mencantumkan nama dan alamat
produsen, nama kosmetik, kegunaan, cara penggunaan kosmetik, komposisi
bahan penyusun kosmetik tersebut dengan menggunakan nama International
Nomenclature Cosmetic Ingredient (INCI) (contoh aqua dan bukan water) dan
diurutkan dari persentase besar ke kecil, nama dan alamat perusahaan yang
bertanggungjawab terhadap peredaran kosmetik, netto atau berat bersih, no
batch dan tanggal daluwarsa serta peringatan bila ada (contoh : bahan
aluminum fluorida untuk sediaan hygiene mulut pada penandaannya harus
dicantumkan “mengandung aluminium fluorida”).
Hal lain yang juga wewenang Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia, adalah pengaturan untuk klaim pada kosmetik. Kosmetik
hanya dapat mengklaim manfaat sebagai kosmetik. Dan tidak mengklaim
pengobatan ataupun terapetik. Klaim manfaat kosmetik harus secara
internasional dapat diterima dan didasarkan pada data dan / atau sesuai dengan
formulasi kosmetik. Perusahaan atau orang yang bertanggungjawab pada
peredaran kosmetik dapat mengklaim manfaat kosmetik tersendiri dengan
menggunakan protokol yang secara ilmiah dapat diterima disertai data teknis
dan data klinis yang pasti.
Setiap produk kosmetik yang layak beredar selalu dilengkapi kode
nomor dari Balai POM. Kosmetika yang bermerek tapi memiliki harga murah
biasanya perlu diwaspadai. Banyak produk bermerek terkenal yang ternyata
palsu beredar di pasaran. Seperti merk kosmetik POND'S yang sering kita lihat
tayangannya di televisi itu asli karena sudah melalui pemeriksaan Balai POM
Pusat. Tetapi ada produk kosmetik POND'S yang dipalsukan pada daerah
tertentu. Merek terkenal yang palsu itu dikirim ke luar negeri untuk diberi
lisensi, lalu masuk kembali ke Indonesia seolah berasal dari pabriknya yang
ada diluar negeri.
II. Bahan Kosmetik
Bahan kosmetik adalah bahan atau campuran bahan yang berasal dari
alam dan atau sintetik yang merupakan komponen kosmetik. Maksud dan
tujuan adanya peraturan bahan kosmetik antara lain bahwa kosmetik yang
beredar di wilayah Indonesia harus menggunakan bahan kosmetik yang
memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat. Di dalam peraturan ini
tercakup daftar bahan kosmetik yang dilarang digunakan sebagai bahan
kosmetik, daftar bahan yang diizinkan digunakan dalam kosmetik dengan
pembatasan dan persyaratan penggunaan, daftar bahan pewarna yang diizinkan
digunakan dalam kosmetik, daftar bahan pengawet yang diizinkan digunakan
dalam kosmetik, dan daftar bahan tabir surya yang diizinkan digunakan dalam
kosmetik.
Bahan – bahan yang boleh digunakan dan bahan yang dilarang
digunakan dalam kosmetika telah diatur dalam peraturan BPOM nomor
HK.03.1.23.08.11.07517 tahun 2011 tentang persyaratan teknis bahan
kosmetika. Dalam peraturan tersebut telah mencantumkan semua bahan
kosmetik yang dilarang digunakan sebagai kosmetik, karena bahan tersebut
dapat menimbulkan alergen serta efek samping yang tidak diinginkan. Sampai
saat ini terdapat 1243 bahan yang dilarang digunakan sebagai bahan kosmetik.
Selain itu peraturan tersebut juga menjelaskan bahan yang diizinkan digunakan
dalam kosmetik dengan pembatasan dan persyaratan penggunaan yang telah
ditentukan.
III. Cara Pembuatan Kosmetika
Cara pembuatan yang baik atau good manufacture practices (GMP)
merupakan tool untuk pembuatan produk sehingga dihasilkan produk yang
aman, bermutu dan bermanfaat. Prinsip yang diterapkan di dalam GMP adalah
mencegah terjadinya kontaminasi silang baik dari sisi kimia, fisika maupun
mikrobiologi dan konsistensi produk terjamin baik keamanan, mutu dan
manfaatnya. Di bidang kosmetik, dikenal dengan sebutan Cara Pembuatan
Kosmetik yang Baik atau CPKB.
Pokok-pokok CPKB di Indonesia tercantum di dalam Keputusan Deputi
Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen, No.
HK.00.05.4.3870 tentang Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik. Hal-
hal yang menjadi perhatian di dalam pedoman CPKB yaitu sistem manajemen
mutu, personalia, bangunan, peralatan, sanitasi dan higiene, produksi,
pengawasan mutu, dokumentasi, internal audit, penyimpanan, kontrak produksi
dan analisis, penanganan keluhan serta penarikan produk.
IV. Izin Edar Kosmetik
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu maksud diberlakukannya izin
edar atau persetujuan pendaftaran produk di Indonesia adalah untuk
melindungi masyarakat dari peredaran produk yang tidak memenuhi
persyaratan keamanan, mutu dan kemanfaatannya. Untuk mengeluarkan nomor
izin edar atau nomor persetujuan pendaftaran, Pemerintah dalam hal ini Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia melakukan evaluasi dan
penilaian terhadap produk tersebut sebelum diedarkan. Tak terkecuali dengan
kosmetik. Hal ini sebagaimana diamanatkan pada UU No. 23 tahun 1992
tentang Kesehatan, Pasal 41 yang berbunyi ‘sediaan farmasi dan alat kesehatan
hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar’ dengan penjelasannya
bahwa ‘sediaan farmasi dan alat kesehatan yang dapat diberi izin edar dalam
bentuk persetujuan pendaftaran harus memenuhi persyaratan mutu, keamanan
dan kemanfaatan’.
Dasar hukum untuk melaksanakan pendaftaran kosmetik di Indonesia
adalah Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 326/ Menkes/Per/XII/1976
tentang Wajib Daftar Kosmetika dan Alat Kesehatan yang diubah menjadi
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 140/MenKes/Per/III/1991 tentang Wajib
Daftar Alat Kesehatan, Kosmetika dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
dan pada tahun 2003 dikeluarkanlah Keputusan Kepala Badan POM No.
HK.00.05.4.1745 tentang Kosmetik dan Keputusan Deputi Bidang Pengawasan
Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen No. PO.01.04.42.4082
tentang Pedoman Tata Cara Pendaftaran dan Penilaian Kosmetik.
V. Kosmetik Palsu
Dalam artikel berita www.detik.com diberitakan bahwa Kasat Obat
Berbahaya Dirnarkotika Polda Metro Jaya AKBP Sugeng Rikolo di Mapolda
Metro Jaya Jakarta melakukan penggerebegan pabrik pembuatan kosmetik
palsu merek-merek ternama di sebuah ruko di kawasan Peta Selatan, Kalideres,
Jakarta Barat. Dalam penggerebekan tersebut, polisi berhasil mengamankan
200 kardus berisi kosmetik palsu antara lain berisi sabun-sabun merek Pond's,
Dove, shampo Head&Shoulder, hand body lotion dan eye shadow merek
Pond's yang produk aslinya diproduksi PT Unilever Indonesia. Selain itu,
polisi juga menyita mesin-mesin produksi dan 12 orang karyawan perusahaan
itu.
Kini berbagai macam kosmetika yang tersedia di pasar hasil produksi
pabrik kosmetika di dalam negeri dan di luar negeri. Bagi konsumen pemakai,
apalagi pemula berbagai macam kosmetik ini tentu membingungkan untuk
memilih dan menentukan pemakaian nya. Apalagi banyak sekali kosmetika
yang sebenarnya memiliki khasiat, efek, atau tujuan yang sama diberi nama
berbeda oleh produsen karena alasan waktu pemakaian, tempat pemakaian,
atau cara pemakaian.
Karena tuntutan masyarakat yang semakin tinggi maka perkembangan
kosmetika pun semakin cepar dan ditandai dengan munculnya kosmetika palsu.
Kosmetika palsu merupakan suatu sediaan kosmetik yang dibuat dan diedarkan
secara tidak sesuai dengan peraturan pemerintah dan ketetapan BPOM
mengenai kosmetika.
Hasil penelitian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia)
memaparkan, bahwa hasil instan memang menjadi keinginan masyarakat
dalam membeli kosmetik. Masyarakat belum sadar bahwa kalau tidak ada
kosmetik (aman) yang hasilnya instan. Kosmetik pemutih sebenarnya hanya
memiliki daya pencegahan pigmentasi yang lebih kuat. Tapi bila sudah dapat
merubah warna kulit, harus konsultasi ke dolter kulit, tidak dijual secara
sembarangan. Krim pemutih yang apat memutihkan kulit dalam waktu singkat,
bahkan hanya dalam waktu 2 minggu wajah pemakai sudah putih dan bersinar
justru harus dicurigai bahwa kosmetik yang digunakan mengandung bahan
kimia berbahaya, seperti merkuri (Hg), asam retinoat, hidroquinon, zat
pewarna rodamin B, daan merah K3.
Berdasarkan pemjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa kosmetikk
palsu dapat memiliki kandungan bahan – bahan berbahaya bagi kesehatan jika
digunakan secara terus-menerus.
Selain itu pembuatan kosmetik yang tidak sesui dengan Cara
Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) juga berdampak negatif pada kulit,
hal ini disebabkan adanya pertumbuhan mikroorganisme dalam sediaan
kosmetik sehingga dapat menimbulkan alergi dan iritasi pada kulit. Dari segi
higienitas, keadaan ruang produksi tidak mencukupi. Karung-karung tersimpan
dalam suhu yang rendah sehingga memungkinkan tercemarnya jamur atau
bakteri patogen. Sedangkan mesin-mesin produksi terlihat kotor, juga
memungkinkan tercemarnya bakteri. Penerangan hanya mengandalkan dari
cahaya beberapa lampu TL. Kosmetik yang tidak memenuhi persyaratan CPKB
dalam pembuatanya merupakan kosmetik palsu, kosmetik ini biasanya dibuat
oleh oknum yang memalsukan produk terkenal dan menjualnya dengan harga
yang jauh lebih murah.
Berikut contoh daftar kosmetika palsu yang terazia oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan (POM) RI pada 2008-2009:
Merek Kosmetik Rias Wajah dan Mata: Merek kosmetik perawatan kulit:1. Cassandra Superior Quality Lipstick No. 1-10 1. Caronne Beauty Day Cream2. Cassandra Superior Lip Gloss No. 1-12 2. Caronne Whitening Cream (Day Care)3. GLD Garland Lipstick No. 9 3. Caronne Whitening Cream (Night Care)4. Marie Anne Beauty Shadow No. 4, 5, 6, 8 4. CR Lien Hua Bunga Teratai Day Cream5. Marie Anne Blush On No. 3 5. CR Lien Hua Bunga Teratai Night Cream6. Sutsyu Eye Shadow Blusher 01 6. CR Racikan Ling Zhi Day.Cream
7. Sutsyu 18 Colors Eye Shadow 017. CR Racikan Ling Zhi Night Cream With Vit.E
8. Sutsyu Lipstick Colors Fix No. 1, 3, 4, 6 8. CR Day Cream With Vit.E9. Sutsyu Lipstick Colors Fix No. 5 9. CR UV Whitening Night Cream10. Asnew Blush On 10. CR UV Whitening Day Cream11. Cameo Makes You Beauty Detox 4 in 1 Complete Make Up 11. DR’s Secret 3 Skinlight12. Marimar Eye Shadow Powder Cake 12. DR’s Secret 4 Skinrecon
13. Natural Belle Colors Fix Lipstick No. 31313. Dr. Fredi Setyawan Extra Whitening Cream
14. Olay 4 in 1 Complete Make Up 14. Dr. Fredi Setyawan Whitening Cream II15. Pond’s Detox Complete Beauty Care Make Up Kit 15. Fruity Vitamin C16. Pond’s Detox Eye Shadow Blusher Lip Gloss, Creme Powder No. 1-2 16. Plentiful Night Cream17. Pond’s Detox Complete Beauty Care Eye Shadow Two Way Cake 17. QL Papaya Peeling Gel18. Pond’s Detox Complete Beauty Care 18. QL Day.Cream 19. QM Natural Vitamin C E 20. Scholar Night CreamMerek kosmetik pewarna rambut: 21. Top Gel MCA Extra Pearl Cream Plus1. Casandra Hair Dye Pink C-14 22. Top Gel MCA Extra Cream2. Casandra Hair Dye Maroon C-17 23. Top Gel TG-3 Extra Cream3. Casandra 3D Profesional Hair Colors Cream Hair Dye Wine Red C-9 24. Topsyne Aloe Beauty Cream TS- 8584. Salsa Hair Colorant Pink Colors (S- 018 ) 25. Topsyne Beauty Cream TS-35. Salsa Hair Colorant Cherry Red (S- 019 ) 26. Topsyne Beauty Cream TS- 8026. Casandra Hair Dye Maroon C-17 27. Topsyne Beneficial Skin Cream TS- 8687. Casandra 3D Profesional Hair Colors Cream Hair Dye Grape Red C-11 28. Topsyne Vit C Placenta 29. Topsyne Day Cream Night Cream
30. Topsyne Vit E C TS- 819
31. Topsyne Extra Beauty TS- 821Merek Kosmetik Mandi: 32. Elastiderm Decolletage Chest and Neck
1. Jinzu Strawberry White Beauty Soap33. Obagi Nu-Derm Blender Skin Lightener Blending Cream
34. Obagi Nu-Derm Blender Skin Lightener with sunscreen
35. Obagi Nu-Derm Toleran Anti Pruritic Lotion
36. Obagi C RX System Clarifying Serum 37. Obagi C RX C Therapy 38. Olay Total White 39. Olay Krim Pemutih 40. Pond’s Age Miracle Day and Night Cream 41. Qianyan 42. Quint’s Yen 43. Skin Enhacer 44. Temulawak Nutrition Cream
VI. Bahaya Kosmetika Palsu
Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) RI pada 2008-2009 silam
telah melakukan pengawasan, sampling, dan pengujian di laboratorium dan
berhasil menemukan beberapa produk kosmetik yang mengandung zat-zat
berbahaya seperti Hidrokinon, Merkuri, Asam Retinoat, Zat Warna Merah K.3,
Merah K.10 dan Jingga K.1 pada sekitar 70 produk kosmetik yang telah
beredar di masyarakat. Bahan – bahan tersebut merupakan baha yang dilarang
digunakan dalam kosmetik karena dapat memberikan efek samping yang
merugikan.
Merkuri atau Air Raksa
Air raksa biasanya digunakan untuk mengawetkan hewan yang sudah mati
seperti harimau, anjing, macan tutul, dan sebagainya. Merkuri atau air
raksa ini tergolong ke dalam kategori logam berat yang berbahaya yang
dalam konsentrasi yang kecil sekalipun sudah merupakan zat racun.
Penggunaan merkuri dalam kosmetik akan menyebabkan berbagai macam
masalah seperti perubahan pada warna kulit, bintik-bintik hitam pada kulit,
iritasi kulit, alergi, kerusakan pada otak, ginjal, dan juga gangguan
perkembangan janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis yang
tinggi dan bisa menyebabkan muntah-muntah. Selain itu, yang lebih
berbahaya ialah bahwa merkuri atau air raksa ini merupakan zat
karsinogenik atau zat yang bisa menyebabkan kanker pada manusia.
Asam Retinoat
Bahan kimia ini cukup beresiko tinggi apabila ikut dalam campuran bahan
untuk kosmetika. Asam retinoat bisa menyebabkan rasa terbakar pada
kulit, kulit kering, dan juga cacat pada rahim (teratogenik).
Hidrokinon
Hidrokinon berdasarkan resep dokter termasuk salah satu obat keras yang
patut diminimalisir bahkan dihindari penggunaannya. Bahaya pemakaian
obat keras tanpa pengawasan dokter bisa menyebabkan iritasi kulit yang
merah dan rasa terbakar serta bercak-bercak hitam. Selain itu penggunaan
jangka panjang dapat menyebabkan kelainan ginjal, kanker darah, maupun
kanker sel hati.
Bahan Pewarna Berbahaya
Di samping beberapa bahan kimia yang telah disingkapkan di atas, yang
tak kalah berbahanya ialah penggunaan bahan pewarna berbahaya seperti
pewarna Merah K.3, Merah K.10, dan juga Jingga K.1 yang merupakan zat
warna sintetis yang pada umumnya digunakan sebagai pewarna pada
tekstil, zat warna kertas, dan tinta. Zat warna ini merupakan zat
karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker dan salah satu zat warna
Rhodamin B (Merah K.10) bisa menyebabkan iritasi saluran pernafasan
dan juga menyebakan kerusakan pada hati.
VII. Analisis Masalah Pemalsuan Kosmetika
a. What (apa)
Apa yang membuat maraknya pemalsuan produk kosmetik?
1. Perekonomian negara yang tidak stabil, menyebabkan pendapatan tidak
sesuai dengan harga kebutuhan hidup. Hal tersebut menyebabkan
sebagian orang mencari sendiri solusi dalam mengatasi
perekonomianya dengan cara menyimpang dan melakukan penipuan,
memealsukan produk kosmetik merupakan salah satunya.
2. Para konsumen kurang teliti dalam membeli produk kosmetik.
Ketidaktelitian konsumen dalam membeli komsetik menyebabkan
kosmetik palsu semakin beredar luas
3. Prilaku konsumen yang selalu membuang kemasan kosong kosmetik
dalam keadaan masih utuh. Kemasan kosmetik yang dibuang secara
utuh dapat memungkinkan adanya pengisian ulang oleh para pemalsu
kosmetik.
b. Why (mengapa)
Mengapa konsumen tetap mau menggunakan kosmetik palsu?
Hal ini disebabkan karena harga kosmetik palsu dengan merk terkenal
lebih murah dibandingkan dengan harga kosmetik merk terkenal asli,
sehingga konsemen tidak menghiraukan bahaya dari bahan yang
terkandung di dalam kosmetik palsu jika digunakan dalam jangka
panjang. Sebagian besar konsumen yang merasa kesulitan dalam
mengidentifikasi yang mana kosmetik bermerk terkenal palsu dan yang
mana kosmetik yang asli, sehingga konsumen mudah tertipu.
c. Where (dimana)
Dimana kosmetik palsu dapat ditemukan?
Peredaran kosmetik palsu di kota besar masih bisa ditemukan,
meskipun memiliki daya beli masyarakat yang menengah keatas dan
peredaranya cenderung sedikit. Hal ini disebabakan pengetahuan
konsumen dalam mengidentifikasi kosmetik palsu masih rendah.
Sedangkan didaerah kabupaten, peredaran kosmetik palsu banya
beredar, bukan hanya di toko kosmetik bahkan disebuah toko self
service diskon banyak menjual kosmetik palsu tersebut. Beberapa
penemuan baru menyebutkan peredaran kosmetik palsu juga dilakukan
melalui kedok cream buatan dokter spesialis yang dijual secara
individual.
d. Who (siapa)
Siapa yang berperan penting dalam kasus pemalsuan kosmetik?
Produsen kosmetik asli
Konsumen kosmetik
Aparat dan lembaga terkait
e. When (kapan)
Kapan ada tindakan untuk mengatasi pemalsuan produk yang digalakan
oleh pemerintah?
Pemerintah membuat undang-undang dalam menanggapi masalah
pemalsuan produk kosmetik, yakni dengan mengeluarkan peraturan
pemerintah HK.03.1.23.08.11.07517 tahun 2011 tentang persyaratan
teknis bahan kosmetika, serta kosmetik yang beredar harus memiliki
izin edar sesuai dan sudah teregistrasi oleh BPOM dengan No.
HK.00.05.4.1745 tentang Kosmetik dan Keputusan Deputi Bidang
Pengawasan Obat Tradisional.
Pemerintah menggerakkan aparat dan lembaga terkait untuk melakukan
penggrebekan an aksi sweeping.
f. How (bagaimana)
Bagaimana solusi untuk mengatasi pemalsuan kosmetik?
Komsumen merupakan unit terakhir dalam sistem peredaran kosmetik
palsu, berdasarkan hasil analisis masalah dapat disimpulkan bahwa
faktor utama yang mempengaruhi kasus pemalsuan salah satunya
adalah konsumen yang merupakan faktor penentu dalam mengatasi
angka pemalsuan produk kosmetik. Sehingga perlu adanya persuasi
untuk merubah perilaku konsumen dalam menanggapi masalah
pemalsuan kosmetik.
VIII. Bagaimana membedakan kosmetik asli dan kosmetik palsu ?
Beberapa tips yang dapat digunakan untuk membeli kosmetik dengan aman :
Hanya membeli kosmetik dari penjual terpercaya, pastikan membeli
kosmetik hanya dari gerai resmi dan terpercaya.
Perhatikan kemasan jangan terburu – buru dalam membeli kosmetik, cek
kemasan masih dalam keadaan baik dan tidak cacat, serta perhatikan pila
nomor registrasi yang tertera, lebih baik bila kita mengetahui kompenen
dalam kosmetik.
Perhatikan warna dan aroma, tinta pada kosmetik palsu biasanya lebih
kusam, tidak setebal produk asli dan warna kosmetik biasanya lebih terang.
Belilah kosmetik asli buatan indonesia sebab kosmetik asli buatan indonesia
biasanya berasal dari bahan – bahan alami asli indonesia. Carilah produk
kosmetik asli indonesia yang sudah terkenal seperti martha tilaar, sari ayu,
citra, dll
Anda harus curiga jika anda membeli sebuah produk kosmetik yang sudah
anda sering beli tapi dengan harga di bawah standar. Ini sangat
mencurigakan karena banyak produk kosmetik yang sudah di palsukan di
pasaran
Lihatlah no registrasi Badan POM atau izin edarnya sebelum membeli
sebuah produk kosmetik. Jika tidak ada maka lebih baik jangan di beli.
Selain aman menurut kesehatan, bagi anda seorang muslimah maka label
”HALAL” dari MUI harus menjadi pilihan utama.
BAB III
PENUTUP
Kosmetika palsu berkembang pesat di lingkungan masyarakat karena
kurangnya penanganan yang tegas dari pihak pemerintah dalam menangani
tindak pemalsuan kosmetika, serta kurang kepedulian masyarakat untuk
mengetahui bahaya yang ditimbulkan pada pemakaian kosmetik palsu dan upaya
pencegahan kosmetik palsu itu sendiri pada masyarakat.