22
PROPOSAL KERJA PRAKTEK Diajukan Ke PT TOTAL E&P INDONESIE EVALUASI FORMASI BERDASARKAN DATA WIRELINE LOG PADA DAERAH “X” SUMUR “Y” OLEH : DESKA BAYU MINARNO 111 090 049 HERMAWAN AGUS PRASETYO 111 090 106

Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

Diajukan Ke PT TOTAL E&P INDONESIE

EVALUASI FORMASI

BERDASARKAN DATA WIRELINE LOG

PADA DAERAH “X” SUMUR “Y”

OLEH :

DESKA BAYU MINARNO 111 090 049

HERMAWAN AGUS PRASETYO 111 090 106

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sesuai dengan kurikulum yang ada di Jurusan Teknik Geologi , Fakultas

Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta, tahun ajaran 2012 setiap mahasiswa

dalam mencapai gelar kesarjanaan program pendidikan strata 1 sebelum melakukan

Tugas Akhir perlu melaksanakan kerja praktek yang topiknya sesuai dengan teori yang

didapat dalam bangku kuliah serta aplikasinya dilapangan kerja. Pada kesempatan ini

judul yang diambil : Evaluasi Formasi Berdasarkan Data Wireline Log Pada Sumur

“X” Daerah “Y”.

Dalam proses eksplorasi dalam dunia perminyakan diperlukannya ketelitian,

kecermatan dan ketepatan sehingga dapat menghindari kerugian bagi perusahaan.

Dalam kegiatan eksplorasi terdapat dua kegiatan yaitu penyelidikan geologi permukaan

(surface investigation) dan penyelidikan geologi bawah permukaan (subsurface

investigation). Kemajuan teknologi telah menghasilkan data-data bawah permukaan

yang dapat menampilkan dengan akurasi tinggi gambaran bawah permukaan. Berupa

data seismic, data log, data core ataupun cutting. Sehingga telah melampaui data-data

yang dihasilkan dari penyelidikan

Dalam pekerjaan eksplorasi minyak dan gas bumi tahapan evaluasi formasi

secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan data wireline log (log mekanik) merupakan

salah satu tahapan yang penting dilakukan dan merupakan salah satu kriteria utama

sebagai dasar dalam mengambil keputusan geologi pada eksplorasi migas.

Log mekanik dapat digunakan untuk menentukan karakteristik fisik batuan

seperti litologi, porositas, geometri pori dan permeabilitas mengidentifikasikan zona-

zona produktif, menentukan ketebalan dan kedalaman zona produktif, menentukan

kandungan fluida dalam reservoar dan memperkirakan cadangan hidrokarbon. Sehingga

mengevaluasi formasi dengan data log mekanik sangat penting untuk mengetahui

bagaimana fluida yang terdapat didalamnya dapat keluar melalui sistem pori-pori guna

meramalkan kejenuhan dan volume dari hidrokarbon yang dapat bergerak.

Log merupakan salah satu gambaran terhadap kedalaman (satuan waktu) dari

satuan perangkat kurva yang mewakili parameter-parameter yang diukur secara

menerus di dalam suatu sumur (Schlumberger ,1986). Parameter yang biasa diukur

adalah sifat kelistrikan (spontaneous potensial), tahan jenis batuan, daya hantar listrik,

sifat keradioaktifan dan kemenerusan sifat gelombang suara (sonic/akustik). Metoda

Page 3: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

perekamannya dengan cara menurunkan suatu sonde atau peralatan ke dasar

lubang pemboran.

I.2 Maksud dan Tujuan

1. Memenuhi salah satu kurikulum yang ada di Jurusan Teknik Geologi,

Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta

2. Mengaplikasikan teori dan konsep-konsep yang telah diterima dikuliah dan

menerapkanya pada kondisi lapangan yang sebenarnya, khususnya data-

data log mekanik dalam pengolahan dan interprentasi pada eksplorasi

minyak dan gas bumi.

3. Mengetahui secara langsung bentuk, fungsi maupun cara kerja dari peralatan

dan teknik pengolahan dan interprentasi data yang digunakan.

4. Sebagai bekal dimasa depan dan menambah wawasan dan kemampuan

bagi mahasiswa dalam pengoptimalan pengetahuan serta pengalaman kerja

di lapangan.

II. DASAR TEORI

Evaluasi formasi adalah suatu proses analisis ciri-ciri dan sifat-sifat batuan

dibawah permukaan tanah dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur,

dengan tujuan utamanya adalah : mengidentifikasi reservoar, perkiraan cadangan

hidrokarbon ditempat dan perkiraan perolehan hidrokarbon. Pengukuran dalam lubang

sumur ini salah satunya adalah log sumur dengan tabel (wireline log).

Log sendiri merupakan suatu grafik kedalaman (bisa juga waktu), dari suatu perangkat

kurva yang mewakili parameter-parameter yang diukur secara menerus dalam suatu

sumur ( Schlumberger, 1986). Adapun parameter yang diukur adalah sifat kelistrikan,

tahanan jenis batuan, daya hantar listrik, sifat keradioaktifan, dan sifat meneruskan

gelombang suara. Metode perekamannya adalah dengan cara menurunkan suatu alat

atau sonde kedasar lubang pemboran. Kemudian alat tersebut ditarik dengan

kecepatan tetap dan untuk mendapatkan data yang akurat seringkali dilakukan

beberapa kali perekaman dengan kombinasi alat yang berbeda.

Page 4: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

Dalam mengevaluasi suatu formasi dilakukan dengan 2 macam evaluasi, yaitu :

1. Evaluasi Kualitatif

Pada evaluasi kualitatif ini parameter-parameter yang dievaluasi antara lain :

A. Zona batuan reservoir

Batuan reservoir yang sarang dapat dibedakan dengan zona batuan kedap

dengan melihat bentuk-bentuk kurva log. Adapun kenampakan antara lapisan

batuan kedap dengan batuan sarang pada log adalah:

Zona batuan kedap dicirikan oleh :

1. Harga kurva sinar gamma yang tinggi

2. Tidak terbentuk kerak Lumpur pemboran, diameter lubang bor kadang-

kadang membesar (tidak selalu)

3. Adanya separasi negatif pada mikrolog

4. Harga tahanan pada zona terusir (Rxo) hampir sama dengan tahanan

jenis formasi (Rt)

5. Harga porositas netron lebih tinggi dari pada harga porositas densitas.

Zona batuan reservoir yang sarang dicirikan :

1. Harga kurva sinar gamma yang rendah

2. Harga kurva SP menjauhi garis dasar serpih

3. Terbentuknya kerak lumpur pemboran

4. Adanya separasi positif pada mikro log

5. Mempunyai harga porositas menengah sampai tinggi

B. Jenis litologi

Jenis litologi zona reservoir dapat ditentukan berdasarkan kenampakan defleksi

log tanpa melakukan perhitungan. Adapun kenampakan litologi batuan reservoir

adalah sebagai berikut :

Batupasir pada log dicirikan :

1. Defleksi sinar gamma rendah

2. Terjadi separasi positif pada kurva tahanan jenis mikro

3. Kadang-kadang mempunyai diameter lubang bor yang relatif lebih kecil

karena cenderung membentuk kerak lumpur yang tebal

Page 5: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

Batugamping pada log dicirikan:

1. Defleksi kurva sinar gamma rendah

2. Harga b lebih tinggi (lebih tinggi daripada batupasir)

3. Terjadi separasi pada kurva tahanan jenis mikro apabila batugamping

tersebut porous, dan terjadi separasi negatif bila batugamping tidak

porous

4. Kurva log netron berhimpit dengan kurva log densitas

5. Lubang bor kadang-kadang membesar

C. Jenis cairan pengisi formasi

Untuk membedakan jenis cairan yang terdapat dalam formasi apakah air,

minyak atau gas dapat ditentukan dengan melihat log tahanan jenis dan

gabungan log netron-densitas. Zona hidrokarboan ditujukan dengan adanya

separasi antara harga tahanan jenis zona terusir (Rxo) dengan harga tahanan

jenis formasi (Rt). Separasi tersebut dapat positif atau negatif tergantung pada

harga Rmf / Rw. Untuk harga Rmf yang lebih besar daripada harga Rw (harga

Rmf / Rw > 1), harga perbandingan Rxo dengan Rt akan maksimum dan hampir

sama dengan harga Rmf / Rw di zona air. Nilai Rxo / Rt yang lebih rendah

daripada harga maksimum tersebut menunjukan adanya hidrokarbon dalam

formasi. Pada lubang bor dimana harga Rmf < daripada harga Rw (Rmf / Rw

kecil), zona hidrokarbon ditunjukan oleh harga Rxo / Rt < 1.

Untuk membedakan gas atau minyak yang terdapat dalam formasi

dapat dilihat pada gabungan log netron-densitas. Zona gas ditujukan oleh

harga porositas netron yang jauh lebih kecil daripada harga porositas densitas,

sehingga akan ditujukan oleh separasi kurva log netron dan log densitas yang

lebih lebar.

Dalam zona minyak kurva netron dan kurva densitas membentuk

separasi positif yang lebih sempit daripada zona gas (dalam formasi bersih).

Pada zona lempungan kurva netron dan densitas berhimpit atau membentuk

separasi negatif ( Harga porositas netron lebih besar daripada harga porositas

densitas).

Zona air ditujukan oleh separasi kurva netron dan densitas yang sempit

atau berhimpit. Zona air dibedakan dengan zona minyak dengan melihat harga

Page 6: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

tahan jenisnya. Zona akan menunjukan harga tahanan jenis formasi (Rt) yang

lebih tinggi daripada zona air.

D. Mobilitas hidrokarbon

Dalam suatu sumur hidrokarbon, seluruh cadangan hidrokarbon

didalam resevoir tidak dapat dikeluarkan semua, ada hidrokarbon yang tersisa

didalam formasi, karena mobilitas hidrokarbon tersebut dipengaruhi oleh

densitas dan viskositas dari hidrokarbon tersebut sehingga berdasarkan

perbandingan kejenuhan air formasi (Sw) dengan kejenuhan air pada zona

terusir (Sxo) dapat ditentukan apakah hydrokarbon yang dapat bergerak atau

hydrokarbon yang tidak dapat bergerak.

2. Evaluasi Kuantitatif

Pada melakukan evaluasi kuantitatif parameter-parameter yang harus diidentifikasi

adalah :

A. Litologi

Untuk menetukan litologi suatu formasi digunakan log sonik log

densitas dan log netron. Untuk mengidentifikasi litologi suatu formasi dapat

digunakan metoda :

Plot M-N

Plot M/N

Semua perhitungan diatas menggunakan persamaan dari

Schlumberger, (1972).

B. Porositas

Porositas didefinisikan sebagai volome pori-pori persatuan volume dari

suatu formasi. Nilai dari kesarangan dari suatu formasi dapat ditentukan

dari log netron, densitas dan sonik. Adapun perhitungan mencari harga

kesarangan adalah sebagai berikut:

Dengan mengunankan log densitas

Dengan menggunakan log netron

Dengan menggunakan log sonik

Page 7: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

C. Tahanan jenis air formasi (Rw)

Tahanan jenis air formasi merupakan tahanan jenis air yang terdapat

dalam formasi sebelum formasi tersebut ditembus oleh bit pemboran yang

sering disebut connate water.

Tahanan jenis air formasi dapat ditentukan dengan 4 jenis metoda:

Metoda Rwa

Metoda Sp

Rw dari test produksi

Rw ditentukan dari harga yang sudah diketahui

D. Tahanan jenis cairan Lumpur (Rmf)

X R1

Dimana : Rmf = Tahanan jenis mud filtrat pada kedalaman

tertentu(ohmm)

Ts = Suhu permukaan (0F)

Tf = Suhu formasi (0F)

R1 = Rmf di permukaan dilihat dari log header

E. Tahanan jenis formasi (Rt)

Tahanan jenis formasi (Rt) merupakan harga tahanan jenis dari

formasi yang cukup jauh dari bor dan tidak dipengaruhi oleh pemboran

atau invasi ,sehingga tahanan jenis tersebut merupakan harga tahanan

jenis yang aktual.

Harga tahanan jenis tersebut dapat langsung dibaca pada log

tahanan jenis dengan alat yang dalam (LLD/Laterallog deep) atau dari log

induksi (ILD/introduction log deep).

F. Tahanan jenis zona terusir (Rxo)

Harga tahannan jenis dari zona terusir (Rxo) ini dapat dibaca pada

log MSFL (Micro Spherical Focused Log) atau dari log MLL (Micro Lateral

Log).

Rmf =Ts + 6,77

Tf + 6,77

Page 8: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

G. Kejenuhan air pada zona terusir (Sxo)

Kejenuhan air pada zona terusir dapat ditentukan dengan

mengguanakan persamaan modifikasi Simandoux (1986).

H. Kejenuhan air formasi (Sw)

Harga kejenuhan air formasi dapat ditentukan dengan

menggunankan persamaan dari Schlumberger (1972) atau modifikasi

Simandoux (1986).

I. Indeks Mobilitas Hidrokarbon

Harga indeks hidrokarbon yang terakumulasi dalam suatu formasi

dapat ditentukan dari harga Sw dan Sxo ,yaitu merupakan harga

perbandingan dari Sw per Sxo .Jika didapat Sw/Sxo = 1, maka minyak

yang terdapat didalam batuan reservoir termasuk minyak yang tidak

dapat bergerak.

Sw/Sxo < 1, maka termasuk hidrokarbon yang dapat bergerak

(moveable hydrocarbon ), dan suatu akumulasi hidrokarbon akan

komersial jika harga Sw/Sxo < 0,7.

Konsep hidrokarbon bergerak (moved hydrocarbon) ini lebih baik

digunakan untuk reservoir-reservoir minyak daripada reservoir-reservoir

gas (Schlumberger, 1985/86).

J. Kejenuhan Hidrokarbon Yang Dapat Bergerak

Dalam suatu sumur hidrokarbon, seluruh cadangan hidrokarbon

didalam resevoir-reservoir tidak dapat dikeluarkan semua, ada hidrokarbon

yang tersisa didalam formasi .Kejenuhan hidrokarbon sisa pada zona

dirumuskan sebagai :

Shr = 1 – Sxo

Kejenuhan hidrokarbon yang dapat bergerak adalah sebesar

kejenuhan hidrokarbon (Sh) dari formasi dikurangi harga hidrokarbon sisa

(Shr) ,atau sama dengan harga kejenuhan air pada zona terusir (Sxo)

dikurangi harga kejenuhan air formasi (Sw).

Page 9: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

K. Volume Hidrokarbon Yang Dapat Bergerak

Dengan mengetahui harga kejenuhan hidrokarbon yang dapat

bergerak, akan dapat ditentukan juga besarnya volume hidrokarbon yang

dapat naik ke permukaan. Dengan mengetahui prosentase volume

hidrokarbon yang bergerak ini akan dapat diketahui ekonomis tidaknya

suatu cadangan hidrokarbon dalam reservoir .

Bagian-bagian Log :

a. Kepala Log (Heading)

Sebuah Log umumnya memiliki judul/kepala pada bagian atas yang mencantumkan

semua informasi yang berhubungan dengan sumur, misalnya jenis instrumen yang

digunakan, kalibrasi instrumentasi, komentar-komentar mengenai pengukuran, skala

kurva dan informasi lainnya

b. Kolom Log (Track)

Umumnya terdiri dari 3 macam kolom kurva, yang dikenal sebagai kolom1,2 dan 3,

dihitung dari kiri kekanan. Kolom kedalaman memisahkan kolom1 dan 2 dan tiap

kolom kurva boleh memuat lebih dari satu kurva. Biasanya dicetak pada kertas

dengan ukuran 11” terdiri dari satu kolom kedalaman dan beberapa kolom kurva ,

dimana angka kedalaman membagi sumbu panjang log dengan pembagian skala

tertentu. Kadang-kadang bisa terdiri atas 4 kolom kurva dan 1 kolom kedalaman

atau lebih banyak lagi tergantung kebutuhan .

c. Skala Log

Skala log ditampilkan pada kepala log dalam skala linier maupun logaritmik.

d. Skala Kedalaman

Terdiri dari dua skala kedalaman (standar) yang satu digunakan untuk korelasi

sedangkan yang lain digunakan untuk keperluan interpretasi yang rinci. Satuan

kedalam bisa dalam kaki (Feet) atau meter tergantung satuan yang digunakan dalam

perusahaan minyak.

Pada skala korelasi, garis-garis kedalaman akan terjadi setiap 5 meter atau 10 kaki,

sedangkan skala rinci terjadi setiap 1 meter atau 2 kaki.

e. Kecepatan Logging

Kecepatan loging terekam pada sisi kiri dan kanan dari log lapangan, berupa garis

patah-patah. Garis ini akan terbentuk setiap satu menit dan panjang garis tersebut

Page 10: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

dalam meter atau kak (feet) sehingga jika dikalikan 60 menit akan didapatkan

kecepatan loggin dalam meter per jam atau feet per jam.

Khususnya pada log nuklir, kecepatan loging sangat berpengaruh terhadap

keakuratan data statistik yang diambil (LQC). Jika kecepatan loging tinggi maka data

yang diambil mempunyai angka statistik yang rendah sehingga resolusi kurva

menjadi rendah sebaliknya jika kecepatan loging rendah, walaupun banyak data

yang terekam tapi secara keseluruhan mungkin tidak diparlukan sehingga tidak

efisien.

f. Corak Kurva

Setiap kurva ditunjukkan dengan corak yang unik, ada yang berbentuk garis patah

panjang, garis pendek patah, garis lurus, garis titik dan titik-titik. Ada juga yang

menggunakan warna untuk masing masing kurva yang tujuannya untuk

memudahkan dalam pembacaan kurva tersebut.

Jenis-jenis log yang sering digunakan untuk evaluasi formasi antara lain :

1. Log Spontaneous Pontensial (SP)

Digunakan untuk :

menentukan jenis litologi

menentukan kandungan lempung

Vlp = 1 – (sp/ssp)

Dimana : Vlp = Volume lempung

Sp = Harga kurva sp dari formasi (dibaca dari log)

Ssp = Static spontaneous potensial

menentukan harga tahanan jenis air formasi (Rw)

2. Log Gamma Ray

Digunakan untuk :

menentukan jenis litologi

menentukan volume lempung

Vlp =GRlog - GRmin

GRmax - GRmin

Page 11: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

Dimana : Vlp = Volume lempung

GRlog = Harga kurva GR formasi

GRmin = Harga log GR minimum

GRmax = Harga log GR maksimum

3. Log Resistivitas

Tipe-tipe log resistivitas yang digunakan untuk mengukur resistivitas formasi yaitu :

log induksi

log elektroda

Digunakan untuk :

mendeterminasi kandungan fluida dalam batuan reservoar

mengidentifikasikan zona permeable

menentukan porositas

4. Log Densitas

Digunakan untuk :

identifikasi litologi

menentukan porositas

identifikasi adanya kandungan gas

mendeterminasi densitas hidrokarbon

5. Log Netron

Digunakan untuk :

identifikasi litologi

menentukan porositas

identifikasi adanya gas

6. Log Sonik

Digunakan untuk :

identifikasi litologi

menentukan porositas

Page 12: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pengumpulan Data

Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

Data Literature, Jurnal, Makalah dan Laporan penelitian terdahulu

Data Log mekanik dari sumur-sumur pemboran

Data Geologi bawah permukaan lainnya sebagai data pendukung

3.2. Analisa Data

Analisa data dan evaluasi data dari kurva log hasil logging pada sumur-sumur

pemboran yang kemudian digunakan untuk menganalisa sifat-sifat fisik litologi dari

kandungan fluida.

3.3. Interpretasi Data

Dari analisa data digunakan untuk identifikasi reservoir, menentukan zona-zona

produktif hidrokarbon dan memperkirakan cadangan hidrokarbon pada suatu

formasi yang berfungsi sebagai reservoir.

3.4 Rencana Susunan laporan kerja.

Halaman Judul

Halaman Pengesahan

Halaman Persembahan

Kata Pengantar

Daftar isi

Daftar Gambar

Daftar Tabel

Daftar Lampiran

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Metode Penelitian

1.4. Lokasi Daerah, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN “X”

BAB III. TINJAUAN GEOLOGI

3.1. Geologi Regional Daerah Telitian

Page 13: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

3.1.1. Sedimentasi cekungan Daerah Telitian.

3.1.2. Stratigrafi Regional

3.1.3. Struktur Geologi

3.2. Geologi Daerah Telitian

3.3. Batuan Induk, Reservoar, Penutup dan Migrasi Hidrokarbon

3.4. Porositas dan Permeabilitas

3.5. Sifat Listrik Batuan

3.6. Sifat Radioaktif

BAB.IV. KARAKTERISTIK FORMASI BERDASARKAN LOG

4.1. Dual Laterolog MSFL

4.1.1. Kurva SP log

4.1.2. Kurva GR log

4.1.3. Kurva Resistivity

4.2. Spectral Density Dual Speed Neutron log

4.2.1. Kurva Neutron Porosity

4.2.2. Kurva Bulk Density

4.3. Porosity

4.4. Saturasi

4.4.1. Saturation water (Sw)

4.4.2. Saturation Transition Zone (Sxo)

BAB. V. PERHITUNGAN POROSITAS, SATURASI, VOLUME HC

5.1. Porositas

5.2. Saturasi

5.2.1. Saturation water (Sw)

5.2.2. Saturation Transition Zone (Sxo)

5.3. Volume Hidrokarbon

5.4. Litologi Batuan

BAB VI. EVALUASI POTENSI CADANGAN HIDROKARBON

6.1. Tinjauan Umum dan Interpretasi Kualitatif Wireline Log

6.1.1. Macam Wireline log dan Kegunaannya

6.1.2. Interpretasi Kualitatif Wireline log

6.2. Perhitungan Potensi Cadangan Hidrokarbon

Page 14: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

7.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

IV. TEMPAT PELAKSANAAN

Kerja Praktek ini dilaksanakan di PT TOTAL E&P INDONESIE

V. WAKTU PELAKSANAAN

Setelah disesuaikan dengan jadwal akedemik, waktu pelaksanaan kerja praktek ini

dilaksanakan selama satu bulan dan direncanakan pada bulan Maret 2013 atau

pada waktu lain yang telah ditentukan dengan penyesuaian jadwal perusahaan.

Rencana kerja yang diusulkan :

KegiatanMinggu

ke 1

Minggu

ke 2

Minggu

ke 3

Minggu

ke 4

Studi Literatur        

Praktek Lapangan dan

Pengumpulan Data       

Analisa Data        

Interpretasi data dan Diskusi        

Presentasi and Evaluasi        

VI. ALAT DAN FASILITAS

Untuk mendukung kegiatan penelitian maka dibutuhkan beberapa alat pendukung

yang diantaranya:

1. Data wireline log

2. Literatur yang berkait

3. Peralatan yang menunjang penelitian

Fasilitas:

1. Akses ke perpustakaan

Page 15: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

2. Akses internet

3. Akses untuk penggandaan data

VII. PENUTUP

Dengan diberikannya kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan kerja

praktek di perusahaan akan lebih mengenalkan dan mendekatkan mahasiswa pada

lingkungan kerja yang nyata dan akan dapat membuka wawasan mahasiswa pada

bidang teknologi geologi yang dipakai dalam dunia perusahaan, sehingga

keterkaitan antara Lembaga Perguruan Tinggi dan dunia kerja semakin dapat

ditingkatkan.

Kesempatan yang diberikan oleh pihak perusahaan tentunya akan dimanfaatkan

semaksimal mungkin oleh mahasiswa yang hasil kerja praktek akan disusun dalam

bentuk laporan dan akan dipresentasikan di universitas (jurusan).

VII. LAMPIRAN

Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, kami lampirkan beberapa

dokumen, antara lain:

Surat pengantar kerja praktek dari Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi

Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Transkrip IP sementara

Page 16: Kp Deska Hermy - Evaluasi Formasi

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL KERJA PRAKTEK

Diajukan Ke PT TOTAL E&P INDONESIE

“EVALUASI FORMASI BERDASARKAN DATA WIRELINE LOG

PADA DAERAH “X” SUMUR “Y””

Yogyakarta, 6 November 2012

Mahasiswa,

Hermawan Agus Prasetyo Deska Bayu Minarno

NIM. 111 090 106 NIM. 111 090 049

Menyetujui ,

Dosen Pembimbing

Ir. H. Kuwat Santoso, M.T NIP. 19530721 198603 1 001