54
Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat Ir. Agustina Erni, M.Sc Asdep Penanganan Kekerasan Terhadap Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kppa Ppt Peran Menteri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

peran

Citation preview

PowerPoint Presentation

Perlindungan Anak BerbasisMasyarakatIr. Agustina Erni, M.ScAsdep Penanganan Kekerasan Terhadap AnakKementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakPrestasi Anak-anak Indonesia

Pecatur junior Indonesia menorehkan prestasi yang mengagumkan dengan meraih juara di 2nd Chelyabinsk Region Governors Chess Cup Youth Team Tournament Cup of Russia di SatkaChristian Murib (siswa SD asal Wamena) danNatalisa Dori (siswa SD asal Yapen Waropen)peraih medali emas Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary School (ASMOPS) 2011

Kekerasan Terhadap Anak

Kasus Kejahatan Seksual

Lanjutan Hasil Survei Kekerasan Terhadap Anak Tahun 2013 yang dilakukan oleh KPP-PA bekerjasama dengan Kemsos dan BPS menemukan pada kelompok umur 18-24 tahun, menunjukkan sebesar 1 dari 2 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan setidaknya mengalami salah satu kekerasan seksual, fisik atau emosional. Data Komnas PA pada tahun 2013 terdapat terdapat 1620 kasus kekerasan terhadap anak : 490 (30%) kekerasan fisik, 313 (19%) kekerasan emosional, 817 (51 %) kekerasan seksual.

LanjutanBerdasarkan data dari Ditjen Pemasyarakatan, Kemenkumham pada bulan Agustus 2014 Anak yang Berhadapan dengan Hukum meliputi:Jumlah tahanan anak sebanyak 1.441 anak, terdiri dari anak laki-laki sebanyak 1.409 anak dan anak perempuan sebanyak 32 anak.Jumlah narapidana anak sebanyak 3.154 anak, terdiri dari anak laki-laki sebanyak 3.096 anak dan anak perempuan sebanyak 58 anak.Laporan Triwulan 1 3 Tahun 2014PPT Jawa TengahUsia korban kekerasan berdasarkan kelompok umurKelompok usia pelaku kekerasanPelaku kekerasan terhadap anakTindak kekerasan terhadap anakPelayanan yang diberikanKebijakan PemerintahKeputusan Presiden No 36/1990 tentang Ratifikasi KHAUU No. 23/2003 tentang Perlindungan AnakUU No. 23/2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam KeluargaUU No. 21/2007 tentang Penghapusan Tindak Pidana Perdagangan OrangUU No. 11/2012 tentang Sistem Peradilan Pidana AnakPermen PP-PA No. 4/2006 tentang Penyelenggaraan dan Kerjasama Pemulihan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Perpres No. 69/2008 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan OrangPermen PP-PA No. 9/2008 tentang Tata Cara dan Mekanisme Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau Korban Tindak Pidana Perdagangan OrangPermen PP-PA No. 01/2009 tentang Standar Pelayanan Minimal Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang di Kabupaten/Kota

KEBIJAKAN PEMERINTAHPermen PP-PA No. 05/2010 tentang Panduan Pembentukan dan Pengembangan Pusat Layanan TerpaduPermen PP-PA No. 11/2011 tentang kebijakan pengembangan kabupaten/kota layak anak (KLA)Permen PP-PA No. 06/2013 tentang Pelaksanaan Pembangunan Keluarga.UU No. 35/2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan AnakRPJMN tahun 2015 2019UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah DaerahPermen PP-PA No. 6 Tahun 2014 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dan Hak Anak Melalui Forum Organisasi Keagamaan Peraturan Daerah Jawa Tengah tentang Perlindungan Anak

INPRES No 05/2014 tentang Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan RakyatMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan KeamananMenteri Pendidikan dan KebudayaanMenteri AgamaMenteri KesehatanMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakMenteri Dalam NegeriMenteri SosialBappenasMenteri KeuanganMenteri Komunikasi dan InformatikaMenteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaMenteri Pariwisata dan Ekonomi KreatifJaksa AgungKepala Kepolisian RIPara Gubernur/Bupati dan Walikota

GN AKSA mengamanatkan partisipasi pihak untuk melakukan pemberantasan kejahatan seksual secara serentak dengan melibatkan:

Pemerintah (Kementerian/Lembaga) Sektor Swasta Organisasi Perempuan (Dharma Pertiwi, Dharma Wanita) Organisasi Masyarakat Organisasi Profesi Sekolah (PAUD, TK, SD, SLTP dan SLTA) Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Mayarakat Keluarga Anak Media

Menteri Pendidikan dan Kebudayaanmeningkatkan kualitas materi pendidikan agama dan budi pekerti di satuan pendidikan.memasukan ke dalam kurikulum tentang hak dan kewajiban anak, kesehatan reproduksi, dan pemberdayaan anak.melindungi anak di satuan pendidikan dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidikan dan tenaga pendidikan serta pihak lain dari lingkungan sekolah.memberikan sanksi yang berat terhadap pendidikan dan tenaga kependidikan yang lalai melaksanakan tugasnya yang mengakitbatkan terjadinya kejahatan seksual dan kekerasan terhadap anak.

Menteri Agamameningkatkan kualitas materi pendidikan agama dan budi pekerti di satuan pendidikan agama dan keagamaan.memasukan ke dalam kurikulum tentang hak dan kewajiban anak, kesehatan reproduksi, dan pemberdayaan anak.melindungi anak di satuan pendidikan dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidikan dan tenaga pendidikan agama dan keagamaan serta pihak lain dari lingkungan pendidikan agama dan keagamaan. memberikan sanksi yang berat terhadap pendidikan dan tenaga kependidikan yang lalai melaksanakan tugasnya yang mengakitbatkan terjadinya kejahatan seksual dan kekerasan terhadap anak di satuan pendidikan agama dan keagamaan.meningkatkan sosialisasi dan peran serta tokoh agama dan organisasi keagamaan dalam pencegahan dan pemberantasan kejahatan seksual terhadap anak.

Menteri Kesehatanmelakukan KIE pada anak dan masyarakat tentang kesehatan reproduksi dan dampak kejahatan seksual terhadap pertumbuhan.sosialisasi pada tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan untuk memberikan informasi kepada kepolisian dan pihak terkait adanya dugaan kejahatan seksual terhadap anak.memberikan penanganan yang cepat pada anak korban kejahatan seksual sesuai yang dibutuhkan.

Menteri Komunikasi dan Informatikameningkatkan koordinasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), asosiasi media cetak dan media elektronik dalam rangka pencegahan dan pemberantasan kejahatan seksual terhadap anak.meningkatkan sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatifmelaksanakan diseminasi dan sosialisasi upaya pencegahan dalam pemberantasan kejahatan seksual terhadap anak di daerah tujuan wisata.melakukan koordinasi dengan pihak terkait kepariwisataan untuk pencegahan dan pemberantasan kejahatan seksual terhadap anak di daerah tujuan wisata.

Kementerian SosialMeningkatkan kapasitas Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dalam upaya pencegahan dan pemberantasan kejahatan seksual terhadap anak melalui penguatan peran keluarga. Mengoptimalkan penanganan pendampingan dan kapasitas pekerja sosial profesional dalam upaya rehabilitasi, integrasi dan reunifikasi sosial korban dan pelaku kejahatan seksual.Memberikan penanganan kesehatan jiwa pada pelaku kejahatan seksual terhadap anak bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Kum HAMMemberikan bantuan sosial kepada anak korban kejahatan seksual dari keluarga yang tidak mampu.Memberikan sanksi kepada para pengurus, pengasuh, pekerja sosial dan tenaga kesejahteraan sosial di LKSA yang lalai dalam melindungi anak terhadap kejahatan seksual dan kekerasan terhadap anak.Melindungi anak di LKSA dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh para pengurus, pengasuh, pekerja sosial dan tenaga kesejahteraan sosial serta pihak lain dalam lingungan LKSA. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anakmelakukan koordinasi dengan menteri/lembaga dan pemerintah daerah dalam melaksanakan ketahanan keluarga dan KLA.melakukan koordinasi dalam pengawasan bekerjasama dengan KPAI, organisasi kemasyarakatan perempuan, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), akademisi, pemerhati masalah anak, Forum Anak Nasional, media serta dunia usaha dalam pencegahan dan pemberantasan kejahatan seksual anak.melakukan sosialisasidan advokasi pada pemangku kepentingan tentang upaya pencegahan dan pemberantasan kejahatan seksual terhadap anak.mengefektifkan peran P2TP2A di provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka pencegahan dan pemberantasan kejahatan seksual terhadap anak.

Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah bekerja sama dengan lembaga masyarakat lebih banyak pada penanganan anak korban kekerasan.Upaya pencegahan dan reintegrasi belum banyak dilakukan secara optimal. Pencegahan kekerasan merupakan bagian yang sangat penting, karena akan menurunkan jumlah kekerasan baru.Luasnya masalah, maka upaya pencegahan tidak dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri.Luasnya aspek pencegahan yang berakar di masyarakat, maka upaya mengembangkan pencegahan berbasis masyarakat menjadi keharusan

BAGAIMANA MENCEGAH TERJADINYA TINDAK KEKERASAN TERHADAP ANAK?AnakOrtu / PengasuhKeluarga LuasKomunitas dan Masy SipilPemkabPemerintah DesaPem. KecamatanPemprovPem PusatKomunitas InternasionalMelibatkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintahanKetentuan Peraturan PerundanganUU. No. 35/2014 tentang Perubahan UU. No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak, Pasal 72 mencantumkan:(1) Masyarakat berperan serta dalam Perlindungan Anak, baik secara perseorangan maupun kelompok (2) Peran Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh orang perseorangan, lembaga perlindungan anak, lembaga kesejahteraan sosial, lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan, media massa, dan dunia usaha

Praktek Terbaik Lembaga MitraUNICEFPengembangan Sistem Perlindungan Anak (pemetaan SPA di Jateng, Jatim, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Aceh dan NTT)Pendidikan Sebaya (untuk pencegahan KTA di Surakarta dan Klaten)RUTGERS WPFPelaksanaan Program Laki-laki Peduli

(dengan melibatkan orang-orang muda dan dewasa sebagai mitra dalam pengasuhan dan sebagai agen perubahan, dalam pemenuhan hak hak anak PLAN IndonesiaKelompok Perlindungan Anak Desa (KPAD) mengembangkan mekanisme perlindungan anak desa untuk menjamin perlindungan anak dan aspirasi untuk memberdayakan anak dalam upaya perlindungan diri mereka sendirisaat ini sudah dibentuk di 40 desa di Provinsi Jawa Tengah dan NTBWorld Vision IndonesiaPengembangan Area Development Program (memiliki 54 Area Development Programs & 85.000 anak santun)

PEMBELAJARAN dalam Perlindungan Anak EfektifPendekatanKELUARGABerbasisANAKBerbasisMASYARAKATRutgers WPFUNICEFPLAN IndonesiaWorld Vision IndonesiaDiperlukan INTERVENSI TERINTEGRASIPerlindungan AnakKELUARGA

(HARUS MERUBAH MINDSET, SEMAKIN PEKA DAN RAMAH PADA ANAK)ANAK

(ANAK HARUS TAHU CARA MEMBELA DIRI KETIKA TERANCAM)MASYARAKAT

(HARUS RAMAH DAN LAYAK BAGI TUMBUH KEMBANG ANAK)Pengintegrasian dalam kegiatan SKPDPerencanaan dan PenganggaranPemerintah DaerahPerguruan TinggiLembaga Swadaya MasyarakatLembaga SwastaLembaga DonorUntuk AnakUntuk OrangtuaUntuk MasyarakatUntuk PencegahanUntuk PenangananUntuk ReintegrasiContoh Praktek Terbaik Perlindungan AnakDaerahSubjekBentuk PraktekBantenPelayanan Perlindungan KeluargaPenyuluhan Calon Pengantin dan Konsultasi KeluargaYogyakartaResko Dyah UtamiForum anak dan alumni forum anakSulawesi SelatanP2PT2AKampanye forum media/ iklan Radio bersama dengan Perguruan TinggiNTTP2PT2AAdvokasi Dewan dan kesempatan magangKalimantan TimurP2PT2APR talkshow acara-acara anak mudaAmbonKongres Wanita IndonesiaPendidikan Kepemimpinan Pemuda dan Gerakan Orang Tua PintarOrganisasi KeagamaanMuslimat Nahdlatul Ulama Indonesia (Muslimat Nu) Memberikan perlindungan hukum terhadap hak perempuan dan anak yang diperlakukan tidak adil bahkan mendapatkan penganiayaanNasyiatul Aisyiyah Memberikan layanan hukum (konsultasi hukum) tentang kasus-kasus sekitarPenguatan konten media ramah perempuan dan anak perempuan dan anakPelatihan kapasitas advokasi kekerasan terhadap perempuan dan anak Pemuda Muhammadiyah Sosialisasi perlindungan perdagangan manusia PENCEGAHAN KEKERASAN BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN REMBANGSEBUAH PERJALANAN PANJANG MENUJU DESA RAMAH ANAKPAIMANKPAD DESA GUNEMTAHAPAN PEMBENTUKAN KPAD PEMBENTUKAN KPADKENAPA KELOMPOK PERLINDUNGAN ANAK DESA PERLU DIBENTUK ?AGAR SEMUA ANAK DI DESA GUNEM TERLINDUNGI DARI SEGALA BENTUK KEKERASAN DN MEMILIKI AKSES TERHADAP PELAYANAN PERLINDUNGAN ANAK YANG BERKUALITAS.TUGAS KPADMelakukan sosialisasi tentang hak dan perlindungan anakMengumpulkan data dan menerima informasi serta menerima pengaduan dari masyarakat tentang pelanggaran hak dan tindak kekerasan terhadap anakMelakukan mediasiMelakukan pendmpingan terhadap ABHMemberikan masukan terhadap kebijakan kepala desa terkait perlindungan anak

Visi dan MisiStruktur organisasiSTRATEGI YANG DILAKUKANKESEPAKATAN BERSAMA UNTUK PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KASUS ANAK DI /DESA GUNEM

PROGRAM KERJA KPAD GUNEMNOKEGIATAN1.Mengalokasikan ADD untuk pencegahan dan penanganan kasus anak2.Evaluasi Kesepakatan pencegahan dan penanganan kasus anak dengan MUSPIKA3.Pembuatan Arsip Perdes PA4.Identifikasi Plat nomor rumah5. Reorganisasi Forum Anak Desa6.Pertemuan rutinJANGKA PENDEKNOKEGIATAN1.Penambahan media penyuluhan PA2.Pemutaran Film Pa dan KDRTJANGKA MENENGAHJANGKA PANJANGNOKEGIATAN1.Pemenuhan sarana dan prasarana kesekretariatan KPAD di desa gunem2.Pemilihan SelterBEBERAPA KERJA YANG SUDAH DILAKUKAN :Menangani beberapa Kasus di Desa GunemMembuat kesepakatan pencegahan untuk penanganan Kasus Anak di Desa Gunem dengan MuspikaSosialisasi Perlindungarn Anak : Baliho, Nomor Rumah, Event anak di DesaPembuatan Perdes Perlindungan AnakMenjadi Fasilitator dari masyarakat untuk Perlindungan dan Partisipasi anaklanjutan6. Road show dari desa ke desa Mendampingi pengembangan Desa Ramah Anak (Replikasi DRA) ke desa lain di Kabupaten Rembang bersama tim Fasilitator dari Kabupaten.7. Mempunyai Desa Binaan untuk difasilitatori menjadi Desa Ramah anak . ( = Pembentukan KPAD)