13
Pengantar Pengantar kriminologi kriminologi Pengampu : Pengampu : Diana Lukitasari Diana Lukitasari

KRIMINOLOGI 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KRIMINOLOGI 1

Pengantar kriminologiPengantar kriminologi

Pengampu : Pengampu :

Diana LukitasariDiana Lukitasari

Page 2: KRIMINOLOGI 1

Kriminologi :Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang Kriminologi :Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang

kejahatan ; Crime = kejahatankejahatan ; Crime = kejahatan

Logos = ilmuLogos = ilmu

Bonger :Kriminologi sebagai ilmu pengetahuan yang Bonger :Kriminologi sebagai ilmu pengetahuan yang

bertujuan menyelidiki gejala kejahatan seluas-bertujuan menyelidiki gejala kejahatan seluas- luasnya.luasnya.

Bonger membagi kriminologi menjadi kriminologi murni yaitu:Bonger membagi kriminologi menjadi kriminologi murni yaitu:

1. Antropologi Kriminal 1. Antropologi Kriminal

Ilmu pengetahuan tentang manusia yang jahat. Ilmu Ilmu pengetahuan tentang manusia yang jahat. Ilmu

pengetahuan ini memberikan jawaban atas pertanyaan pengetahuan ini memberikan jawaban atas pertanyaan

tentang orang jahat dalam tubuhnya mempunyai tanda-tentang orang jahat dalam tubuhnya mempunyai tanda-

tanda seperti apa?. tanda seperti apa?.

Page 3: KRIMINOLOGI 1

2. Sosiologi Kriminal 2. Sosiologi Kriminal

Ilmu pengetahuan tentang kejahatan sebagai suatu Ilmu pengetahuan tentang kejahatan sebagai suatu

gejala masyarakat. Pokok persoalan yang dijawab oleh gejala masyarakat. Pokok persoalan yang dijawab oleh

bidang ilmu ini adalah sampai dimana letak sebab-bidang ilmu ini adalah sampai dimana letak sebab-

sebab kejahatan dalam masyarakat.sebab kejahatan dalam masyarakat.

3. Psikologi Kriminal3. Psikologi Kriminal

Ilmu pengetahuan tentang penjahat yang dilihat dari Ilmu pengetahuan tentang penjahat yang dilihat dari

sudut jiwanya. sudut jiwanya.

4. Psikopatologi dan Neuropatologi 4. Psikopatologi dan Neuropatologi

Ilmu tentang penjahat yang sakit jiwa atau urat syaraf.Ilmu tentang penjahat yang sakit jiwa atau urat syaraf.

5. Penologi5. Penologi

Ilmu tentang tumbuh dan berkembangnya hukuman.Ilmu tentang tumbuh dan berkembangnya hukuman.

Page 4: KRIMINOLOGI 1

I.I.PENGERTIAN KRIMINOLOGIPENGERTIAN KRIMINOLOGI

Pemberian nama kriminologi dilakukan oleh Pemberian nama kriminologi dilakukan oleh P.Topinard P.Topinard (1830-1911). Seorang ahli Antropologi Perancis. Seperti halnya ilmu-(1830-1911). Seorang ahli Antropologi Perancis. Seperti halnya ilmu-ilmu sosial lainnya,kriminologi berkembang sejak pertengahan abad ilmu sosial lainnya,kriminologi berkembang sejak pertengahan abad 19. Demikian pula, sebagaimana halnya dengan limu – ilmu sosial 19. Demikian pula, sebagaimana halnya dengan limu – ilmu sosial lain, ada berbagai pihak yang masih meragukan, apakah kriminologi lain, ada berbagai pihak yang masih meragukan, apakah kriminologi itu layak sebagai ilmu (science).itu layak sebagai ilmu (science).

E.H.Sutherland dan Donald R.Cressey E.H.Sutherland dan Donald R.Cressey juga mengatakan juga mengatakan bahwa krminologi bukanlah suatu ilmu. Tetapi para ahli kriminologi bahwa krminologi bukanlah suatu ilmu. Tetapi para ahli kriminologi berharap bahwa ia akan menjadi satu ilmu; alasannya adalah bahwa berharap bahwa ia akan menjadi satu ilmu; alasannya adalah bahwa inti dari ilmu adalah hukum atau dalil – dalilnya yang bersifat valid inti dari ilmu adalah hukum atau dalil – dalilnya yang bersifat valid (sahih) secara universal. Dalil yang demikian itu hanyalah diperoleh (sahih) secara universal. Dalil yang demikian itu hanyalah diperoleh dari unit-unit yang tetap dan homogen; sedang kejahatan bukanlah dari unit-unit yang tetap dan homogen; sedang kejahatan bukanlah unit yang tetap dan homogen, melainkan berbeda – beda menurut unit yang tetap dan homogen, melainkan berbeda – beda menurut tempat dan waktu; oleh karena itu dalil yang universal tidaklah tempat dan waktu; oleh karena itu dalil yang universal tidaklah mungkin ditarik dari kejahatan; dan studi ilmiah terhadap tingkah laku mungkin ditarik dari kejahatan; dan studi ilmiah terhadap tingkah laku kriminal juga tidak mungkin pula. kriminal juga tidak mungkin pula.

Page 5: KRIMINOLOGI 1

Kritik terhadap kriminologi sebagai ilmu, seperti halnya dengan Kritik terhadap kriminologi sebagai ilmu, seperti halnya dengan

kritik terhadap ilmu-ilmu sosial dengan menekankan pada dalil yang kritik terhadap ilmu-ilmu sosial dengan menekankan pada dalil yang universal merupakan hal yang berlebihan, karena memang sifat ilmu-universal merupakan hal yang berlebihan, karena memang sifat ilmu-ilmu sosial dan juga psikologi tidaklah seperti ilmu-ilmu alam yang ilmu sosial dan juga psikologi tidaklah seperti ilmu-ilmu alam yang bersifat eksak. Ilmu-ilmu sosial dan psikologi tidak akan dapat bersifat eksak. Ilmu-ilmu sosial dan psikologi tidak akan dapat menemukan dalil tunggal yang dapat memberikan penjelasan untuk menemukan dalil tunggal yang dapat memberikan penjelasan untuk semua tingkah laku yang dipelajarinya, tetapi di dalam semua tingkah laku yang dipelajarinya, tetapi di dalam penyelidikannya, ilmu-ilmu sosial termasuk kriminologi juga penyelidikannya, ilmu-ilmu sosial termasuk kriminologi juga menggunakan pandangan ilmiah dalam mencari penyebabnya, dan menggunakan pandangan ilmiah dalam mencari penyebabnya, dan juga menggunakan metode ilmiah.juga menggunakan metode ilmiah.

Berbagai definisi dikemukakan oleh banyak ahli, dan dapat Berbagai definisi dikemukakan oleh banyak ahli, dan dapat dikatakan belum terdapat kebulatan pendapat tentang kriminologi. dikatakan belum terdapat kebulatan pendapat tentang kriminologi. Hanya saja yang tampak adalah bahwa definisi para ahli itu semua Hanya saja yang tampak adalah bahwa definisi para ahli itu semua mengandung perkataan atau istilah “kejahatan dan/atau penjahat”.mengandung perkataan atau istilah “kejahatan dan/atau penjahat”.

Sutherland Sutherland memberikan definisi, memberikan definisi, kriminologi kriminologi adalah adalah seluruh seluruh pengetahuan yang berhubungan dengan kejahatan sebagai gejala pengetahuan yang berhubungan dengan kejahatan sebagai gejala sosialsosial. Wilayah kriminologi meliputi terjadinya perundang – undangan, . Wilayah kriminologi meliputi terjadinya perundang – undangan, pelanggaran terhadap ketentuan perundang – undangan itu, dan reaksi pelanggaran terhadap ketentuan perundang – undangan itu, dan reaksi masyarakat terhadap pelanggaran ini.masyarakat terhadap pelanggaran ini.

Page 6: KRIMINOLOGI 1

Disamping itu terdapat kriminologi terapan yang Disamping itu terdapat kriminologi terapan yang berupa :berupa :

1.Higiene Kriminal1.Higiene Kriminal

Usaha yang bertujuan mencegah terjadinya Usaha yang bertujuan mencegah terjadinya kejahatan, misalnya: usaha pemerintah menerapkan kejahatan, misalnya: usaha pemerintah menerapkan UU.UU.

2.Politik Kriminal2.Politik Kriminal

Usaha penanggulangan kejahatan dimana kejahatan Usaha penanggulangan kejahatan dimana kejahatan sudah terjadi disini dilihat sebab-sebab seseorang sudah terjadi disini dilihat sebab-sebab seseorang melakukan kejahatan. Bila disebabkan faktor melakukan kejahatan. Bila disebabkan faktor ekonomi, maka usaha yang dilakukan meningkatkan ekonomi, maka usaha yang dilakukan meningkatkan ketrampilan/membuka lapangan kerja. Jadi tidak ketrampilan/membuka lapangan kerja. Jadi tidak semata-mata dengan penjatuhan sanksi.semata-mata dengan penjatuhan sanksi.

3.Kriminalistik3.Kriminalistik

Ilmu tentang pelaksanaan penyidikan teknik Ilmu tentang pelaksanaan penyidikan teknik kejahatan dan pengusutan kejahatan.kejahatan dan pengusutan kejahatan.

Page 7: KRIMINOLOGI 1

Kriminologi meliputi tiga bagian pokok, ialah:Kriminologi meliputi tiga bagian pokok, ialah:

a.a.Sosiologi HukumSosiologi Hukum, yaitu usaha untuk menganalisa kondisi yang , yaitu usaha untuk menganalisa kondisi yang mempengaruhi berkembangnya hukum pidana dan juga penjelasan mempengaruhi berkembangnya hukum pidana dan juga penjelasan tentang berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang dipakai di dalam tentang berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang dipakai di dalam pelaksanaan peradilan pidana.pelaksanaan peradilan pidana.

b.b.Etiologi KriminalEtiologi Kriminal, ialah usaha untuk mengadakan analisa ilmiah , ialah usaha untuk mengadakan analisa ilmiah mengenai penyebab kejahatanmengenai penyebab kejahatan

cc..PenologiPenologi, yang menyelidiki tentang pengadilan kejahatan; istilah , yang menyelidiki tentang pengadilan kejahatan; istilah penologi ini kurang memuaskan, sebab bidang ini meliputi juga penologi ini kurang memuaskan, sebab bidang ini meliputi juga berbagai metode kontrol sosial yang bersifat menjatuhkan pidana berbagai metode kontrol sosial yang bersifat menjatuhkan pidana (punitif) maupun yang non punitif.(punitif) maupun yang non punitif.

MICHAEL dan ADLER MICHAEL dan ADLER mengatakan kriminologi adalah mengatakan kriminologi adalah keseluruhan pengetahuan tentang tingkah laku dan sifat penjahat, keseluruhan pengetahuan tentang tingkah laku dan sifat penjahat, lingkungannya dan cara pengulangannya baik secara resmi maupun lingkungannya dan cara pengulangannya baik secara resmi maupun setengah resmi oleh organ ketertiban masyarakat, dan oleh anggota setengah resmi oleh organ ketertiban masyarakat, dan oleh anggota masyarakat.masyarakat.

Page 8: KRIMINOLOGI 1

Menurut Menurut WOODWOOD, istilah kriminologi meliputi keseluruhan , istilah kriminologi meliputi keseluruhan pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman (jadi pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman (jadi pengetahuan empiris) yang berhubungan dengan kejahatan pengetahuan empiris) yang berhubungan dengan kejahatan dan penjahat, termasuk pula reaksi masyarakat terhadapnya.dan penjahat, termasuk pula reaksi masyarakat terhadapnya.

SEELIG SEELIG melukiskan kriminologi sebagai ajaran yang nyata melukiskan kriminologi sebagai ajaran yang nyata secara psikis maupun fisik tentang gejala kejahatan.secara psikis maupun fisik tentang gejala kejahatan.

SAUER SAUER berpendapat bahwa kriminologi merupakan berpendapat bahwa kriminologi merupakan pengetahuan tentang kejahatan individu dan bangsa pengetahuan tentang kejahatan individu dan bangsa beradab. Obyek penyelidikannya pertama-tama adalah beradab. Obyek penyelidikannya pertama-tama adalah kriminalitas sebagai gejala dalam kehidupan secara individual kriminalitas sebagai gejala dalam kehidupan secara individual (perbuatan dan pelakunya), dan kedua adalah kriminalitas di (perbuatan dan pelakunya), dan kedua adalah kriminalitas di dalam kehidupan bernegara dan bangsa-bangsa.dalam kehidupan bernegara dan bangsa-bangsa.

CONSTANTCONSTANT, melihat kriminologi sebagai pengetahuan , melihat kriminologi sebagai pengetahuan empiris yang bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang empiris yang bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kejahatan dan penjahat (etiologi). mempengaruhi terjadinya kejahatan dan penjahat (etiologi). Termasuk di dalamnya faktor-faktor sosial, ekonomis maupun Termasuk di dalamnya faktor-faktor sosial, ekonomis maupun individual psikologis. individual psikologis.

Page 9: KRIMINOLOGI 1

VRIJVRIJ memberikan penjelasan kriminologi sebagai pengetahuan memberikan penjelasan kriminologi sebagai pengetahuan yang menyelidiki kejahatan, terutama kejahatan sebagai kejahatan yang menyelidiki kejahatan, terutama kejahatan sebagai kejahatan itu sendiri dan selanjutnya juga menyelidiki sebab dan akibatnya.itu sendiri dan selanjutnya juga menyelidiki sebab dan akibatnya.

Dari definisi yang mengandung istilah Dari definisi yang mengandung istilah “kejahatan dan “kejahatan dan penjahat”,penjahat”, maka orang akan berfikir pada hukum pidana, oleh maka orang akan berfikir pada hukum pidana, oleh karena obyek hukum pidana pun juga kejahatan dan penjahat. karena obyek hukum pidana pun juga kejahatan dan penjahat. Apakah dengan demikian pengertian “kejahatan” dalam Apakah dengan demikian pengertian “kejahatan” dalam kriminologi juga apa yang oleh pembentuk hukum pidana di suatu kriminologi juga apa yang oleh pembentuk hukum pidana di suatu negara dan dalam waktu tertentu merupakan tindak pidana?. Atau negara dan dalam waktu tertentu merupakan tindak pidana?. Atau dengan perkataan lain, kriminologi terikat pada pengertian dengan perkataan lain, kriminologi terikat pada pengertian kejahatan secara yuridis?.kejahatan secara yuridis?.

Sebagian besar ahli tersebut tidak dapat menerima sepenuhnya Sebagian besar ahli tersebut tidak dapat menerima sepenuhnya pengertian kejahatan yang hanya terikat pada pengertian yuridis, pengertian kejahatan yang hanya terikat pada pengertian yuridis, meskipun terdapat pula penulis yang berpendapat demi praktisnya meskipun terdapat pula penulis yang berpendapat demi praktisnya dalam kriminologi dipergunakan saja pengertian kejahatan seperti dalam kriminologi dipergunakan saja pengertian kejahatan seperti yang terdapat pengertian yuridis. Mereka ini antara lain adalah yang terdapat pengertian yuridis. Mereka ini antara lain adalah BADER BADER dan dan VON HENTIGVON HENTIG. Demikian juga . Demikian juga DONALD R.TAFTDONALD R.TAFT, , untuk sementara dan demi praktisnya kriminologi harus untuk sementara dan demi praktisnya kriminologi harus mempergunakan definisi kejahatan menurut hukum; meskipun mempergunakan definisi kejahatan menurut hukum; meskipun demikian penyelidikan terhadap pola tingkah laku yang lain, demikian penyelidikan terhadap pola tingkah laku yang lain, seperti konflik atau eksploitasi, akan memberikan penjelasan seperti konflik atau eksploitasi, akan memberikan penjelasan untuk memahami dan menanggulangi kejahatan.untuk memahami dan menanggulangi kejahatan.

Page 10: KRIMINOLOGI 1

Dalam hal ini, Dalam hal ini, NOACHNOACH mengingatkan bahwa kenyataannya mengingatkan bahwa kenyataannya

pembentuk undang-undang selalu ketinggalan zaman dengan fakta pembentuk undang-undang selalu ketinggalan zaman dengan fakta

yang nyata, dalam arti bahwa biasanya terjadi dahulu perbuatan yang yang nyata, dalam arti bahwa biasanya terjadi dahulu perbuatan yang

segera atau setelah berjalan beberapa saat, oleh anggota masyarakat segera atau setelah berjalan beberapa saat, oleh anggota masyarakat

dicela, dan baru kemudian dinyatakan sebagai tindak pidana. dicela, dan baru kemudian dinyatakan sebagai tindak pidana.

Diberikan contoh tentang Diberikan contoh tentang “joy riding”“joy riding” yang dalam waktu yang cukup yang dalam waktu yang cukup

lama bukan merupakan delik yang khusus, tetapi diperlakukan sebagai lama bukan merupakan delik yang khusus, tetapi diperlakukan sebagai

pencurian bensin. Bagaimana pula dengan masalah “inseminasi pencurian bensin. Bagaimana pula dengan masalah “inseminasi

buatan” terhadap wanita?. Apakah dengan demikian si wanita itu dapat buatan” terhadap wanita?. Apakah dengan demikian si wanita itu dapat

dituduh melakukan perzinahan, dan apakah dokter dan donor dalam dituduh melakukan perzinahan, dan apakah dokter dan donor dalam

inseminasi buatan tersebut dapat dituduh sebagai peserta dalam inseminasi buatan tersebut dapat dituduh sebagai peserta dalam

perbuatan itu?.perbuatan itu?.

Prof.Soedharto,SH,Prof.Soedharto,SH, dengan mengutip pendapat dari dengan mengutip pendapat dari HOEFNAGELSHOEFNAGELS

mengatakan bahwa mengatakan bahwa KRIMINOLOGIKRIMINOLOGI adalah adalah disiplin yang faktual dan disiplin yang faktual dan

bukan suatu disiplin yang normatif, meskipun mempunyai bukan suatu disiplin yang normatif, meskipun mempunyai

hubungan istimewa dengan hukum, terutama hukum pidanahubungan istimewa dengan hukum, terutama hukum pidana..

Page 11: KRIMINOLOGI 1

Hukum pidana menciptakan kejahatan dengan mengancam suatu Hukum pidana menciptakan kejahatan dengan mengancam suatu

perbuatan dengan sanksi yang berupa pidana, dan rumusan delik perbuatan dengan sanksi yang berupa pidana, dan rumusan delik

dalam hukum pidana inilah yang menjadi ruang pangkal dari dalam hukum pidana inilah yang menjadi ruang pangkal dari

kriminologi.kriminologi.

KRIMINOLOGIKRIMINOLOGI merupakan disiplin yang ideografis, artinya merupakan disiplin yang ideografis, artinya

menggambarkan kenyataan – kenyataan yang terjadi di dalam menggambarkan kenyataan – kenyataan yang terjadi di dalam

masyarakat, akan tetapi di samping itu ia merupakan disiplin yang masyarakat, akan tetapi di samping itu ia merupakan disiplin yang

nomothetis yang berusaha memperoleh kenyataan-kenyataan (dalil) nomothetis yang berusaha memperoleh kenyataan-kenyataan (dalil)

umum.umum.

VAN BEMMELENVAN BEMMELEN selanjutnya mengatakan unsur selanjutnya mengatakan unsur “asusila”“asusila”

ditentukan menurut etika, sedangkan unsur ditentukan menurut etika, sedangkan unsur “merugikan”“merugikan” ditentukan ditentukan

menurut limu ekonomi. Kesulitannya sebenarnya terletak di dalam menurut limu ekonomi. Kesulitannya sebenarnya terletak di dalam

unsur unsur “masyarakat”“masyarakat”, yang merupakan kelompok-kelompok yang tidak , yang merupakan kelompok-kelompok yang tidak

selalu mempunyai pandangan yang sama terhadap kelakuan mana selalu mempunyai pandangan yang sama terhadap kelakuan mana

yang dianggap sebagai dapat dijatuhi pidana/nestapa. Di antara apa yang dianggap sebagai dapat dijatuhi pidana/nestapa. Di antara apa

yang bersifat yang bersifat “pantas dipidana”“pantas dipidana” dan dan “diperbolehkan”“diperbolehkan”, masih , masih

terdapat hal lain yang layak dcekal, terdapat hal lain yang layak dcekal, “dibiarkan/diabaikan”“dibiarkan/diabaikan”, ,

“diizinkan”“diizinkan” dan seterusnya dan seterusnya “diharuskan”“diharuskan”..

Page 12: KRIMINOLOGI 1

NOACHNOACH setelah membicarakan definisi – definisi setelah membicarakan definisi – definisi tersebut diatas, yang semuanya kurang memuaskan, tersebut diatas, yang semuanya kurang memuaskan, berkesimpulan bahwa berkesimpulan bahwa sasaransasaran atau atau obyek kriminologiobyek kriminologi adalah adalah kejahatankejahatan dan dan tingkah laku tercelatingkah laku tercela (misdaad en (misdaad en wangedrag)wangedrag). Yang dimaksud kejahatan adalah apa yang . Yang dimaksud kejahatan adalah apa yang menurut hukum (pidana) dinyatakan dapat dijatuhi pidana, menurut hukum (pidana) dinyatakan dapat dijatuhi pidana, termasuk di dalamnya pelanggaran yang menurut termasuk di dalamnya pelanggaran yang menurut pandangan lama adalah pandangan lama adalah “delik undang-undang”“delik undang-undang” (wetsdelict)(wetsdelict); sedangkan ; sedangkan “tingkah laku tercela”“tingkah laku tercela” (wangedrag)(wangedrag) adalah setiap penyimpangan itu diketahui, adalah setiap penyimpangan itu diketahui, akan menimbulkan keresahan di dalam kelompok tersebut. akan menimbulkan keresahan di dalam kelompok tersebut. Yang relevan bagi kriminologi adalah Yang relevan bagi kriminologi adalah ‘perbuatan yang ‘perbuatan yang tampak dan menyimpang dari norma kelompok, yang tampak dan menyimpang dari norma kelompok, yang menimbulkan keresahan di dalam kelompok itu’menimbulkan keresahan di dalam kelompok itu’..

Selanjutnya Selanjutnya NOACHNOACH membuat definisi yaitu : membuat definisi yaitu : KRIMINOLOGIKRIMINOLOGI adalah adalah pengetahuan tentang bentuk pengetahuan tentang bentuk gejala, sebab dan akibat dari kejahatan dan tingkah gejala, sebab dan akibat dari kejahatan dan tingkah laku tercelalaku tercela..

Page 13: KRIMINOLOGI 1

3 ( tiga) unsur di dalam definsi kriminologi menurut 3 ( tiga) unsur di dalam definsi kriminologi menurut NOACHNOACH, ,

yaitu bentuk gejala, sebab dan akibat. Penjelasannya sebagai yaitu bentuk gejala, sebab dan akibat. Penjelasannya sebagai

berikut :berikut :

a.a.Bentuk gejala (bentuk luar) meliputi: sifat, ruang lingkup dan Bentuk gejala (bentuk luar) meliputi: sifat, ruang lingkup dan

frekuensi kriminalitas, demikian juga bagaimana kriminalitas frekuensi kriminalitas, demikian juga bagaimana kriminalitas

itu itu dilakukan.dilakukan.

b.Sebab kriminalitas meliputi: wilayah yang sangat luas yang b.Sebab kriminalitas meliputi: wilayah yang sangat luas yang

menimbulkan persoalan yang paling besar di dalam menimbulkan persoalan yang paling besar di dalam

kriminologikriminologi Sampai sekarang ini masih terdapat Sampai sekarang ini masih terdapat

perbedaan pendapat di antara perbedaan pendapat di antara mereka yang berpendapat mereka yang berpendapat

bahwa kriminalitas disebabkan karena bahwa kriminalitas disebabkan karena pengaruh lingkungan pengaruh lingkungan

dan mereka yang berpendirian bahwa dan mereka yang berpendirian bahwa kriminalitas timbul kriminalitas timbul

karena struktur kepribadian pelakunya,dan karena struktur kepribadian pelakunya,dan mereka yang mereka yang

berpendapat bahwa kriminalitas timbul karena saling berpendapat bahwa kriminalitas timbul karena saling

berpengaruhnya bakat dan lingkungan.berpengaruhnya bakat dan lingkungan.

c.Akibat meliputi: tiga wilayah, yaitu terhadap si pelaku sendiri c.Akibat meliputi: tiga wilayah, yaitu terhadap si pelaku sendiri

terhadap korban, dan terhadap masyarakat, yang masing-terhadap korban, dan terhadap masyarakat, yang masing-

masing saling berpengaruh kuat satu dengan yang lainnya.masing saling berpengaruh kuat satu dengan yang lainnya.