19
DAN SELAMAT BERJUMPA

Kriminologi, Pidana Konflik Sos

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fsb

Citation preview

Page 1: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

DAN SELAMAT BERJUMPA

Page 2: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

Oleh :Oleh :PROF.PROF.DR.H.DR.H.M. M. SAID KARIM, SH. SAID KARIM, SH. MHMH. M.Si. M.Si

Page 3: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

1. Nama lengkap : PROF.DR.H.Muhammad Said Karim, SH. MH. M.Si

2. Tempat/ Tgl Lahir : Pare-Pare, 11 Juli 19623. Jabatan/Pekerjaan Sekarang :

1. Dosen di Fakultas Hukum & Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar. Ketua Konsentrasi H.Pidana Program Pasca Sarjana UNHAS

2. Dosen di Beberapa PTS & Penyelenggara Program Pasca Sarjana di Indonesia.

3. Guru Besar Hukum Pidana & H.Acara Pidana Fak.Hukum Unhas.4. Konsultan Hukum di Beberapa Perusahaan Swasta &

Instansi Pemerintah. 5. Ketua Yayasan LBH Cita Keadilan Makassar.

4. Pendidikan : S3 Doktor Ilmu Hukum Pascasarjana Unhas 5. Alamat : Jln Andi Mangerangi I No. 29 Makassar HP. 0811 41 0890 - 08234 808 0890

Page 4: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

Kriminologi pertama kali dikemukakan oleh P. Topinard (1830-1911). Kriminologi terdiri dari kata crime yang berarti kejahatan dan logos yang berarti ilmu pengetahuan, maka kriminologi dapat berarti ilmu yang mempelajari sebab2 org melakukan kejahatan, dan bagaimana menanggulanginya.

W.A. Bonger: Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan menyelidiki gejala kejahatan seluas-luasnya.

WME. Noach: Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki gejala-gejala kejahatan, sebab-musabab serta akibat-akibatnya.

Page 5: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

Kriminologi memberikan sumbangannya dalam penyusunan perundang-undangan baru (proses kriminalisasi), menjelaskan sebab-sebab terjadinya kejahatan (etiologi criminal) yang pada akhirnya menciptakan upaya-upaya pencegahan terjadinya kejahatan (criminal prevention).

Page 6: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

Pertama, dari sudut pandang hukum (a crime from the legal point of view). Batasan kejahatan dari sudut pandang ini adalah setiap tingkah laku yang melanggar hukum pidana.

Kedua, dari sudut pandang masyarakat (a crime from the sociological point of view). Batasan kejahatan dari sudut pandang ini adalah: setiap perbuatan yang melanggar norma-norma yang masih hidup di dalam masyarakat.

Page 7: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

1. Mazhab Itali atau Mazhab AntropologiTokohnya C.Lambrosso, penjahat dipandang dari

segi Antropologis memiliki tanda-tanda tertentu, misalnya tulang dahi, melengkung dan tidak simetris, roman wajah lain dari pada biasanya.

Ajaran ini kemudian dikembangkan oleh: Ferry. Inti ajarannya rumus timbulnya kejahatan adalah hasil dari keadaan fisik individu, dan sosial pada suatu waktu tertentu, dan keadaan sosial memberi bentuk pada kejahatan.

Page 8: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

2. Mazhab Perancis atau Mazhab LingkunganTokoh mazhab ini adalah Lacassagne, inti ajarannya menyatakan

bahwa keadaan sosial adalah pembenihan terjadinya penyebab kejahatan. Tokoh penting dalam ajaran ini adalah Gabriel Tarde menyatakan Kejahatan sebagai gejala sosiologis dikuasai oleh peniruan.

3. Mazhab Bio SosiologisTokoh ajaran ini Ferry. Inti ajarannya tiap-tiap kejahatan adalah hasil dari

unsur yang terdapat dalam individu, masyarakat dan keadaan Fisik.

4. Mazhab SpiritualTokoh M.D. Baets. Inti ajarannya menyatakan makin meluasnya pada lapisan

masyarakat, Pengasingan diri terhadap TUHAN, serta pandangan hidup dan pandangan dunia, adalah merupakan dasar hitam dimana kebusukan dan kejahatan berkembang dengan subur.

Page 9: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

PPENGERTIAN ENGERTIAN K KONFLIK ONFLIK

- Configere (Latin) Saling Memukul.Configere (Latin) Saling Memukul.- Sosiologis Proses sosial antara - Sosiologis Proses sosial antara

dua orang/kelompok, atau lebih dua orang/kelompok, atau lebih dimana sala satu pihak berusaha dimana sala satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan, membuat cara menghancurkan, membuat tidak berdaya. tidak berdaya.

Page 10: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

PENGERTIAN PENGERTIAN KONFLIK :KONFLIK : Hubungan selain Ciptakan Kerja Sama Hubungan selain Ciptakan Kerja Sama

dapat Juga Lahirkan Konflik bila dapat Juga Lahirkan Konflik bila masing2 anggota masyarakat kelompok masing2 anggota masyarakat kelompok memiliki kepentingan tujuan sendiri2 & memiliki kepentingan tujuan sendiri2 & tidak bekerja sama.(Gibson 1997).tidak bekerja sama.(Gibson 1997).

BBenturan dgn kekerasan phisik antara enturan dgn kekerasan phisik antara dua atau lebih Kelompok Masyarakat dua atau lebih Kelompok Masyarakat mengakibatkan cidera, korban jiwa, mengakibatkan cidera, korban jiwa, harta benda, tdk aman, dis integrasi harta benda, tdk aman, dis integrasi sosial hambat Pemb Nasional Untuk sosial hambat Pemb Nasional Untuk Kesejahteraaan. (Pasal 1 ayat 1 RUU Kesejahteraaan. (Pasal 1 ayat 1 RUU Penanganan Konflik Sosial).Penanganan Konflik Sosial).

Page 11: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

Menurut Dahrendort, ada enam jenis Konflik. 1.Konflik antara atau dalam peran sosial (peran keluarga dan profesi).

2.Konflik antara klpok2 sosial (contoh antar keluarga, gank).

3.Konflik kelompok terorganisir dan tidak teroganisir (contoh Massa melawan Petugas).

4.Konflik antar satuan nasional (Contoh Kampanye, Perang Saudara).

5.Konflik antar Agama. 6.Konflik antar politik.

Page 12: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

1.Perbedaan Individu yg meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.

2.Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan. 3.Perbedaan kepentingan antara Individu

dengan Kelompok. 4.Perubahan Nilai yg Cepat, Mendadak Dlm

Masyarakat. 5.Pengaruh/Provokasi dari Para Provokator 6.Kecemburuan Sosial dalam masyarakat. 7.Ketidakpuasan Masyarakat atas Kebijakan

Publik yg tidak Aspiratif, tidak Akuntabel, tidak Proporsional.

8.Diabaikannya nilai-nilai Agama,Budaya dlm Masyarakat.

Page 13: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

1.MENIMBULKAN KORBAN LUKA, JIWA, HARTA BENDA MANUSIA.

2.MENIMBULKAN PERMUSUHAN, RASA TIDAK AMAN. MENGGANGGU STABILITAS PEMERINTAHAN UTK PELAYANAN MSYRKAT. 3.MENIMBULKAN PELANGGARAN HUKUM, PERDATA, PIDANA, & PELANGGARAN HAM.(UU 39/1999 JO UU NO.26/2000).

FUNGSI HUKUM DLM PENYELESAIAN : BERSIFAT PRIMER REMIDIUM atau ULTIMUM REMEDIUM.

Page 14: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

Menurut William Hendrk : 1.Integrating, didasarkan pd usaha

memahami perbedaan dan mencari Solusi yg bisa diterima semua pihak.

2.Obliging, Menghargai lawan, dan dengan demikian mereka merasa dihargai, biasanya mereka melunak dan mau menyelesaikan masalah.

3.Compromising, Penyelesaian dengan jalan tengah semua pihak rela/ikhlas berkorban demi terwujudnya Perdamaian sbg tujuan penyelesaian konflik.

Page 15: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

*Menangani sebab2 Konflik dan berusaha membangun hubungan baru yg bisa bertahan lama, diantara kelompok yg bermusuhan.

*Adalah Proses untuk mencapai Solusi sebuah Konflik.

*Menurut Nicole Ball Resolusi Konflik memiliki 2 tahap Negosiasi dan TT Perjanjian formal penghentian permusuhan/konflik.

Page 16: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

1.Meningkatkan kewaspadaan Individu, Daerah Nasional, terhdp oknum tertentu yg ucapan dan tindakannya mencurigakan. 2.Meningkatkan Partisipasi Aktif Masy Tokoh Agama, Masya, guna memberi bimbingan yg menyejukkan kpd Masya luas agar tercipta suasana kondusif. 3.Penentu Kebijakan menghindari mengeluarkan suatu kebijakan yg tidak aspiratif, tidak akomodatif, tidak proporsional, yg dapat menyulut emosi masyarakat. 4.Pem Pusat, Daerah, Aparat TNI Polri, dan Masy harus Antisipatif sejak dini jika terjd gejala Awal Konflik.

Page 17: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

5.Aparat Keamanan yg bertugas didaerah Konflik Harus Netral, dan Mengedepankan hal-hal yg bersifat Persuasif. 6.Aparat Keamanan yang bertugas harus didukung dengan Peralatan dan Fasilitas Penunjang yang memadai, agar pelaksanaan tugas secara optimal tercapai. -oOo-

Page 18: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

E-mail:

[email protected]

Page 19: Kriminologi, Pidana Konflik Sos

Terima Terima kasihkasih