Kronologis Komisi A

FORUM DOKTER PKM NON PNS KAB. LAMTIM, Sekretariat : Desa Braja Harjosari Kecamatan BrajaSelebah Lamtim

KRONOLOGIS TENTANG PERJALANAN PERJUANGAN DOKTER PUSKESMAS

NON PNS DI LAMPUNG TIMUR

Sehubungan dengan Undang Praktek Kedokteran No 29 Tahun 2004 dan UU Kesehatan No 36

Tahun 2009 bahwa masyarakat berhak untuk memperoleh Pelayanan Kesehatan yang Profesional

tidak terkecuali untuk masyarakat Kabupaten Lampung Timur. Sekedar untuk memberikan

gambaran jumlah Tenaga Medis (dokter umum dan dokter gigi) dilihat dulu bahwa pada tahun

2013 jumlah penduduk Kabupaten Lampung Timur berkisar ± 1.000.000 jiwa, jika dihitung

proporsi kebutuhan dokter secara maksimal untuk masyarakat Lampung Timur, maka 1 orang

dokter dapat melayani 10.000 penduduk, jadi disimpulkan Kabupaten Lampung Timur

membutuhkan sekitar 100 orang dokter. Sementara jumlah dokter yang bertugas di Puskesmas

adalah sekitar 33 orang dokter yang tersebar di 33 Puskesmas, jadi dibutuhkan sekitar 64 orang

dokter. Bahkan masih ada Puskesmas yang tidak mempunyai dokter sama sekali. Sementara

untuk jumlah dokter gigi yang bertugas di Puskesmas di Kabupaten Lampung Timur hanya 6

orang dokter gigi, jadi dibutuhkan 94 orang dokter gigi untuk Kabupaten Lampung Timur.

Januari yang lalu Program BPJS Kesehatan yang merupakan Program Nasional sudah berjalan

diseluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Lampung Timur. Dokter adalah ujung

tombak Pelayanan Kesehatan, tak terkecuali sebagai Pelaksana BPJS Kesehatan di Kabupaten

Lampung Timur. Ada sekitar 22 orang Dokter Non PNS yang bertugas di Puskesmas Kabupaten

Lampung Timur dengan rincian 17 orang Dokter PTT Daerah Dengan Cara Lain dan 5 orang

Dokter PTT Pusat.

Ke-17 orang Dokter PTT Daerah Dengan Cara Lain diangkat sejak tahun 2009 hingga 2013 dan

3 orang dokter diangkat tahun 2014 tanpa ada SK hanya dibekali dengan SPT. Karena SK ke-17

Dokter PTT Daerah Dengan Cara Lain ini harus diperbaharui setiap tahunnya dan menyesuaikan

dg Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengangkatan dan Penempatan Dokter

sebagai Pegawai Tidak Tetap. Maka Status Legalitas ke-17 Dokter PTT dengan cara lain ini

tidak jelas apakah sebagai Dokter PTT Daerah atau sebagai Dokter PTT Pusat, maka Dinas

Kesehatan Lampung Timur bersama Pemerintah Daerah melakukan Pengkajian secara Hukum

untuk menerbitkan Peraturan Bupati (Perbub) yang bertujuan untuk mendapatkan Status


Legalitas kami dan mengatur sistem penggajian kami. Sebagai informasi bahwa dari bulan

Januari 2014 hingga bulan Juni 2014 ini, kami sama sekali tidak diberikan SK sebagai Payung

Hukum untuk melaksanakan tugas pelayanan medis di Puskesmas, begitu juga dengan Hak kami

yaitu berupa gaji hingga bulan Juni ini tidak kami peroleh sama sekali, jika kami tanya dengan

Plt Kadinkes Lampung Timur alasannya Peraturan Bupati belum ada dan kejelasan Legalitas

kami belum jelas, padahal Gaji kami sudah di anggarkan dan sumber dana berasal dari APBD

sebagai Dokter PTT Daerah dengan cara lain. Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan Lampung

Timur beserta beberapa dokter yang menjadi perwakilan kami juga Ketua IDI Cabang Lampung

Timur pernah mengadakan pertemuan di Pemda sebanyak 2x untuk menetapkan Status Legalitas

kami.

Pada pertemuan yang kedua dan terakhir di Pemda Lampung Timur diputuskan dan ditetapkan

bahwa Status Legalitas kami adalah sebagai Dokter Kontrak seperti yang diberitakan di Harian

Koran Radar Lampung tanggal 26 Mei 2014 dan info dari bag UP dinkes Lamtim bahwa berkas

perjanjian kontrak kami sudah ada di bag UP hanya menunggu tanda tgn Plt Kadis. Padahal

sebelumnya Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur sudah mengadakan studi banding ke

Kemenkes RI tentang Status Legalitas kami, hasilnya Status Legalitas kami layak sebagai dokter

PTT Daerah. Selain itu berdasarkan Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pedoman

Pengangkatan dan Penempatan Dokter sebagai Pegawai Tidak Tetap hanya ada dua opsi yaitu

sebagai Dokter PTT Pusat dan sebagai Dokter PTT Daerah.

Apa sebenarnya yang menjadi alasan Pemda Kabupaten Lampung Timur sehingga bisa

memutuskan kami dalam Wacana sebagai Dokter Kontrak pun hingga sekarang kami tidak tahu.

Kami menolak wacana Pemda Lampung Timur yang menetapkan bahwa Status Legalitas kami

sebagai Dokter Kontrak dengan alasan :

1. Kami tidak akan mendapat SMB (Surat Keterangan Selesai Masa Bakti) sebagai bukti

legal tertulis yang menyatakan bahwa kami telah mengabdi pada Negara. SMB

merupakan salah satu syarat untuk melanjutkan program pendidikan dokter spesialis dan

sebagai salah satu syarat untuk mengikuti CPNS.

2. Masa kerja kami sebelumnya tidak terhitung jika di angkat sebagai CPNS


3. Kami sebagai profesi dokter tidak layak jika dijadikan sebagai tenaga kontrak pada

instansi pemerintah mengingat keahlian dan keilmuan kami tidak bisa disamakan dengan

keilmuan lainnya.

4. Gaji yang kami peroleh hanya Rp. 1.600.000.00/ bulan (tahun 2012) dan dinaikan Rp.

2.050.000.00/bulan (tahun 2014) belum lagi potongan-potongan lainnya.

5. Status masa depan kami tidak jelas mengingat dengan mekanisme Dokter Kontrak maka

sewaktu2 kami dapat diberhentikan. Kami bukan tenaga kerja yg sewkt2 dibutuhkan,

kami tenaga kes medis sangat dibutuhkan oleh masyarakat Lamtim. Status masa depan

kami tidak jelas mengingat dengan mekanisme Dokter 6. Dokter kontrak tentu saja sangat

merugikan kami dan menurut kami tidak manusiawi.

Sebenarnya kami pernah memohon ke Dinas Kesehatan dan Pemda Lampung Timur yaitu

sewaktu pertemuan yang ke-2 kalinya yang membahas tentang Status Legalitas kami, agar kami

dapat dipertimbangkan untuk menjadi CPNS Jalur Khusus, seperti sesuai dengan surat

Kemenkes RI Nomor : KP.01.02.1.1.A.194 perihal Pengangkatan Dokter menjadi CPNS melalui

PP Nomor 56 Tahun 2012 dan Permenkes RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Kriteria Fasilitas

Pelayanan Kesehatan Terpencil, sangat terpencil, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang tidak

diminati dan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 9 Tahun 2012 tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil. Pemda dan Dinas kesehatan

Lampung Timur tidak memberikan tanggapan sama sekali, hal ini tentu saja sangat merugikan

bagi kami para dokter yang telah mengabdi sejak tahun 2009 hingga sekarang. Apalagi PP

Nomor 56 tahun 2013 ini hanya berlaku hingga tahun anggaran 2014.

Kami pernah menanyakan langsung ke dinas propinsi, dan hasil yang kami dapatkan ternyata

memang benar PP tahun 56 telah dijalankan di kabupaten Lampung Selatan, Bandar Lampung

dan Lampung Tengah, selama ada anggaran gaji dari APBD. Sementara gaji kami dokter di

lampung timur yang belum jelas legalitasnya inipun sudah ada anggaran gaji dari APBD, jadi

masalahnya kenapa PP 56 Tahun 2012 tidak bias dijalankan di Lampun timur ??

Jika Pemda Kabupaten Lampung Timur tetap mengeluarkan Wacana Dokter Kontrak dengan

mengeluarkan berkas perjanjian sebagai Dokter Kontrak maka kami ke-17 dokter dan 5 orang


Dokter PTT Pusat akan bersama-sama mengundurkan diri dari tempat tugas kami sbg aksi

keprihatinan terhadap nasib teman sejawat kami. Kami ke-22 orang dokter yang bersatu dalam

satu wadah Forum dokter Puskesmas Non PNS Kabupaten Lampung Timur yang menolak

wacana Pemerintahan Daerah Kabupaten Lampung Timur Status Legalitas ke-17 orang dokter

sebagai Dokter Kontrak, ini kami perbuat atas kesadaran kami sendiri tanpa paksaan dari siapa

pun.

Demikianlah permasalahan ini kami utarakan, Semoga Bp. Dewan Komisi A Lamtim dpt

memahami, memaklumi kondisi kami agar bisa menanggapi permasalahan kami ini sehingga:

1. Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur dapat melaksanakan amanat sesuai dengan

surat Kemenkes RI Nomor : KP.01.02.1.1.A.194 perihal Pengangkatan Dokter menjadi

CPNS melalui PP Nomor 56 Tahun 2012, Permenkes RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang

Kriteria Fasilitas Pelayanan Kesehatan Terpencil, sangat Terpencil, dan Fasilitas

Pelayanan Kesehatan yang tidak diminati dan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian

Negara Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Calon Pegawai

Negeri Sipil. Kami memohon ke Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kabupaten Lampung

Timur u mempertimbangkan kami menjadi CPNS Jalur Khusus.

2. Pemerintah Kabupaten Lampung Timur dalam menentukan Status Legalitas kami

berpedoman kepada Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengangkatan

dan Penempatan Dokter sebagai Pegawai Tidak Tetap yang isinya hanya ada dua opsi

yaitu sebagai Dokter PTT Pusat dan sebagai Dokter PPT Daerah. Mengingat sebelumnya

Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur Sudah mengadakan Studi Banding ke

Kemenkes RI tentang Status Legalitas kami yang isinya kami bisa sebagai Dokter PTT

Daerah bukan sebagai Dokter Kontrak.

3. Seperti pada Permenkes RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Kriteria Fasilitas pelayanan

Kesehatan Terpencil, sangat terpencil, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang tidak

diminati, mohon kiranya tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada Bp. Dewan mel

audensi ini agar bisa memberi masukan kepada Bp Plt Kadinkes shg SK Bupati Lamtim

diperbaharui dan menyesuaikan dengan Permenkes ini mengingat Kabupaten Lampung

Timur adalah daerah yang benar2 tidak diminati melihat jumlah dokternya hanya 33

dokter.


Documents

Kronologis Komisi A