Upload
isni-khoirunisa
View
125
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH AIR PERASAN RIMPANG JAHE MERAH
( Zingiber officinale Rosc ) TERHADAP KADAR ASAM URAT SERUM
Studi Eksperimental terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar dengan
Pembebanan Otak Kambing
Karya Tulis Ilmiah
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai gelar Sarjana Kedokteran
Diajukan oleh
Isni Khoerunisa
012106194
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2013
ii
iii
iv
PRAKATA
Assalamursquoalaikum WrWb
Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala berkah dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul
ldquoPengaruh Air Perasan Rimpang Jahe Merah terhadap Kadar Asam Urat
Serum Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar dengan
Pembebanan Otak Kambingrdquo Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Sultan Agung Semarang
Penulis menyadari akan kekurangan dan keterbatasan sehingga selama
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bantuan bimbingan
dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih sebesar ndash besarnya kepada
1 dr H Iwang Yusuf MSi selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Sultan Agung yang telah membantu dalam pemberian ijin data
2 dr Qothrunnada Djamrsquoan MSi Med selaku dosen pembimbing I yang
telah meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam
memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan
3 dr H Muhtarom MKes selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam
memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan
v
4 Dra Edijanti Goenarwo SApt dan dr H Sampurna M Kes sebagai
anggota tim penguji yang telah memberikan masukan sehingga penyusunan
karya tulis ilmiah ini terselesaikan
5 Seluruh staf Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang
yang telah membantu dalam penelitian
6 Ayahku Drs H A Thosim MM ibuku Hj Surati dan kakak tercinta (drRina
Eka H dan Letda Laut (KH) Syaiful Anwar P) atas dukungan semangat dan
doa yang tiada henti sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan
7 Keluarga besar Laboratorium Farmakologi yang telah memberikan dukungan
8 Teman ndash teman di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
angkatan 2010 sahabat penulis (Liana Rahmawati Indri Setiani Ida
Wahyuningsih Lina Puji A Novia Aulia Mustika Amanda Salsa Febriana)
dan semua pihak yang telah ikut membantu terselesainya karya tulis ilmiah
ini yang tidak dapat disebukan satu persatu
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan karya tulis ilmiah ini Semoga penelitian ini dpat bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan para pembaca pada umumnya dan
khususnya mahasiswa kedokteran
Wassalamursquoalaikum WrWb
Semarang Desember 2013
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAAN iii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI vi
DAFTA R SINGKATAN xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
INTISARI xv
BAB I PENDAHULUAN 1
11 Latar Belakang 1
12 Rumusan Masalah 3
13 Tujuan Penelitian 3
131 Tujuan Umum 3
132 Tujuan Khusus 3
14 Manfaat 4
141 Manfaat Teoritis 4
142 Manfaat Praktis 4
vii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
21 Asam Urat 5
211 Definisi 5
212 Purin 5
213 Metabolisme Asam Urat 7
214 Hiperurisemia 10
215 Penyebab Hiperurisemia 10
216 Pengobatan Hiperurisemia 12
22 Tanaman Jahe 13
221 Definisi 13
222 Nama lain Jahe 14
223 Taksonomi 14
224 Morfologi 15
225 Daerah asal dan Penyebaran 16
226 Jenis Tanaman Jahe 18
227 Kandungan Kimia Jahe 19
228 Khasiat Jahe 25
229 Metode Air Perasan 26
23 Mekanisme Kerja Jahe terhadap Hiperurisemia 27
24 Allopurinol 29
241 Definisi 29
viii
242 Dosis 29
243 Farmakodinamik 29
244 Farmakokinetik 31
245 Indikasi 31
246 Kontraindikasi 31
247 Efek Samping 32
25 Otak Kambing 32
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33
27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34
28 Kerangka Teori 36
29 Kerangka Konsep 37
210 Hipotesa 37
BAB III METODE PENELITIAN 38
31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38
311 Jenis Penelitian 38
312 Rancangan Penelitian 38
32 Variabel dan Definisi Operasional 38
321 Variabel Penelitian 38
3211 Variabel Bebas 38
3211 Variabel Terikat 38
322 Definisi Operasional 38
ix
3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38
3222 Kadar asam urat serum 39
33 Populasi dan Sampel 39
331 Populasi penelitian 39
332 Sampel penelitian 39
34 Alat dan Bahan Penelitian 40
341 Alat 41
342 Bahan 41
35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41
351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41
352 Penentuan dosis otak kambing 42
353 Penentuan dosis allopurinol 43
354 Persiapan penelitian 43
355 Pelaksanaan penelitian 43
356 Pengambilan sampel darah serum 45
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45
36 Alur Penelitian 46
37 Tempat dan Waktu Penelitian 47
38 Analisa Hasil 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48
41 Hasil Penelitian 48
42 Pembahasan 51
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55
51 Kesimpulan 55
52 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
LAMPIRAN 61
xi
DAFTAR SINGKATAN
PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase
MO Molibdat
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6
TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24
TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49
TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol
30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk
dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
ii
iii
iv
PRAKATA
Assalamursquoalaikum WrWb
Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala berkah dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul
ldquoPengaruh Air Perasan Rimpang Jahe Merah terhadap Kadar Asam Urat
Serum Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar dengan
Pembebanan Otak Kambingrdquo Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Sultan Agung Semarang
Penulis menyadari akan kekurangan dan keterbatasan sehingga selama
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bantuan bimbingan
dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih sebesar ndash besarnya kepada
1 dr H Iwang Yusuf MSi selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Sultan Agung yang telah membantu dalam pemberian ijin data
2 dr Qothrunnada Djamrsquoan MSi Med selaku dosen pembimbing I yang
telah meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam
memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan
3 dr H Muhtarom MKes selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam
memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan
v
4 Dra Edijanti Goenarwo SApt dan dr H Sampurna M Kes sebagai
anggota tim penguji yang telah memberikan masukan sehingga penyusunan
karya tulis ilmiah ini terselesaikan
5 Seluruh staf Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang
yang telah membantu dalam penelitian
6 Ayahku Drs H A Thosim MM ibuku Hj Surati dan kakak tercinta (drRina
Eka H dan Letda Laut (KH) Syaiful Anwar P) atas dukungan semangat dan
doa yang tiada henti sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan
7 Keluarga besar Laboratorium Farmakologi yang telah memberikan dukungan
8 Teman ndash teman di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
angkatan 2010 sahabat penulis (Liana Rahmawati Indri Setiani Ida
Wahyuningsih Lina Puji A Novia Aulia Mustika Amanda Salsa Febriana)
dan semua pihak yang telah ikut membantu terselesainya karya tulis ilmiah
ini yang tidak dapat disebukan satu persatu
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan karya tulis ilmiah ini Semoga penelitian ini dpat bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan para pembaca pada umumnya dan
khususnya mahasiswa kedokteran
Wassalamursquoalaikum WrWb
Semarang Desember 2013
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAAN iii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI vi
DAFTA R SINGKATAN xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
INTISARI xv
BAB I PENDAHULUAN 1
11 Latar Belakang 1
12 Rumusan Masalah 3
13 Tujuan Penelitian 3
131 Tujuan Umum 3
132 Tujuan Khusus 3
14 Manfaat 4
141 Manfaat Teoritis 4
142 Manfaat Praktis 4
vii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
21 Asam Urat 5
211 Definisi 5
212 Purin 5
213 Metabolisme Asam Urat 7
214 Hiperurisemia 10
215 Penyebab Hiperurisemia 10
216 Pengobatan Hiperurisemia 12
22 Tanaman Jahe 13
221 Definisi 13
222 Nama lain Jahe 14
223 Taksonomi 14
224 Morfologi 15
225 Daerah asal dan Penyebaran 16
226 Jenis Tanaman Jahe 18
227 Kandungan Kimia Jahe 19
228 Khasiat Jahe 25
229 Metode Air Perasan 26
23 Mekanisme Kerja Jahe terhadap Hiperurisemia 27
24 Allopurinol 29
241 Definisi 29
viii
242 Dosis 29
243 Farmakodinamik 29
244 Farmakokinetik 31
245 Indikasi 31
246 Kontraindikasi 31
247 Efek Samping 32
25 Otak Kambing 32
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33
27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34
28 Kerangka Teori 36
29 Kerangka Konsep 37
210 Hipotesa 37
BAB III METODE PENELITIAN 38
31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38
311 Jenis Penelitian 38
312 Rancangan Penelitian 38
32 Variabel dan Definisi Operasional 38
321 Variabel Penelitian 38
3211 Variabel Bebas 38
3211 Variabel Terikat 38
322 Definisi Operasional 38
ix
3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38
3222 Kadar asam urat serum 39
33 Populasi dan Sampel 39
331 Populasi penelitian 39
332 Sampel penelitian 39
34 Alat dan Bahan Penelitian 40
341 Alat 41
342 Bahan 41
35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41
351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41
352 Penentuan dosis otak kambing 42
353 Penentuan dosis allopurinol 43
354 Persiapan penelitian 43
355 Pelaksanaan penelitian 43
356 Pengambilan sampel darah serum 45
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45
36 Alur Penelitian 46
37 Tempat dan Waktu Penelitian 47
38 Analisa Hasil 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48
41 Hasil Penelitian 48
42 Pembahasan 51
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55
51 Kesimpulan 55
52 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
LAMPIRAN 61
xi
DAFTAR SINGKATAN
PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase
MO Molibdat
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6
TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24
TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49
TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol
30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk
dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
iii
iv
PRAKATA
Assalamursquoalaikum WrWb
Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala berkah dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul
ldquoPengaruh Air Perasan Rimpang Jahe Merah terhadap Kadar Asam Urat
Serum Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar dengan
Pembebanan Otak Kambingrdquo Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Sultan Agung Semarang
Penulis menyadari akan kekurangan dan keterbatasan sehingga selama
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bantuan bimbingan
dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih sebesar ndash besarnya kepada
1 dr H Iwang Yusuf MSi selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Sultan Agung yang telah membantu dalam pemberian ijin data
2 dr Qothrunnada Djamrsquoan MSi Med selaku dosen pembimbing I yang
telah meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam
memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan
3 dr H Muhtarom MKes selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam
memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan
v
4 Dra Edijanti Goenarwo SApt dan dr H Sampurna M Kes sebagai
anggota tim penguji yang telah memberikan masukan sehingga penyusunan
karya tulis ilmiah ini terselesaikan
5 Seluruh staf Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang
yang telah membantu dalam penelitian
6 Ayahku Drs H A Thosim MM ibuku Hj Surati dan kakak tercinta (drRina
Eka H dan Letda Laut (KH) Syaiful Anwar P) atas dukungan semangat dan
doa yang tiada henti sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan
7 Keluarga besar Laboratorium Farmakologi yang telah memberikan dukungan
8 Teman ndash teman di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
angkatan 2010 sahabat penulis (Liana Rahmawati Indri Setiani Ida
Wahyuningsih Lina Puji A Novia Aulia Mustika Amanda Salsa Febriana)
dan semua pihak yang telah ikut membantu terselesainya karya tulis ilmiah
ini yang tidak dapat disebukan satu persatu
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan karya tulis ilmiah ini Semoga penelitian ini dpat bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan para pembaca pada umumnya dan
khususnya mahasiswa kedokteran
Wassalamursquoalaikum WrWb
Semarang Desember 2013
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAAN iii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI vi
DAFTA R SINGKATAN xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
INTISARI xv
BAB I PENDAHULUAN 1
11 Latar Belakang 1
12 Rumusan Masalah 3
13 Tujuan Penelitian 3
131 Tujuan Umum 3
132 Tujuan Khusus 3
14 Manfaat 4
141 Manfaat Teoritis 4
142 Manfaat Praktis 4
vii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
21 Asam Urat 5
211 Definisi 5
212 Purin 5
213 Metabolisme Asam Urat 7
214 Hiperurisemia 10
215 Penyebab Hiperurisemia 10
216 Pengobatan Hiperurisemia 12
22 Tanaman Jahe 13
221 Definisi 13
222 Nama lain Jahe 14
223 Taksonomi 14
224 Morfologi 15
225 Daerah asal dan Penyebaran 16
226 Jenis Tanaman Jahe 18
227 Kandungan Kimia Jahe 19
228 Khasiat Jahe 25
229 Metode Air Perasan 26
23 Mekanisme Kerja Jahe terhadap Hiperurisemia 27
24 Allopurinol 29
241 Definisi 29
viii
242 Dosis 29
243 Farmakodinamik 29
244 Farmakokinetik 31
245 Indikasi 31
246 Kontraindikasi 31
247 Efek Samping 32
25 Otak Kambing 32
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33
27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34
28 Kerangka Teori 36
29 Kerangka Konsep 37
210 Hipotesa 37
BAB III METODE PENELITIAN 38
31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38
311 Jenis Penelitian 38
312 Rancangan Penelitian 38
32 Variabel dan Definisi Operasional 38
321 Variabel Penelitian 38
3211 Variabel Bebas 38
3211 Variabel Terikat 38
322 Definisi Operasional 38
ix
3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38
3222 Kadar asam urat serum 39
33 Populasi dan Sampel 39
331 Populasi penelitian 39
332 Sampel penelitian 39
34 Alat dan Bahan Penelitian 40
341 Alat 41
342 Bahan 41
35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41
351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41
352 Penentuan dosis otak kambing 42
353 Penentuan dosis allopurinol 43
354 Persiapan penelitian 43
355 Pelaksanaan penelitian 43
356 Pengambilan sampel darah serum 45
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45
36 Alur Penelitian 46
37 Tempat dan Waktu Penelitian 47
38 Analisa Hasil 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48
41 Hasil Penelitian 48
42 Pembahasan 51
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55
51 Kesimpulan 55
52 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
LAMPIRAN 61
xi
DAFTAR SINGKATAN
PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase
MO Molibdat
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6
TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24
TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49
TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol
30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk
dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
iv
PRAKATA
Assalamursquoalaikum WrWb
Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala berkah dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul
ldquoPengaruh Air Perasan Rimpang Jahe Merah terhadap Kadar Asam Urat
Serum Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar dengan
Pembebanan Otak Kambingrdquo Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Sultan Agung Semarang
Penulis menyadari akan kekurangan dan keterbatasan sehingga selama
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bantuan bimbingan
dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih sebesar ndash besarnya kepada
1 dr H Iwang Yusuf MSi selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Sultan Agung yang telah membantu dalam pemberian ijin data
2 dr Qothrunnada Djamrsquoan MSi Med selaku dosen pembimbing I yang
telah meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam
memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan
3 dr H Muhtarom MKes selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu tenaga pikiran ilmu serta kesabarannya dalam
memberikan bimbingan nasehat dan saran sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan
v
4 Dra Edijanti Goenarwo SApt dan dr H Sampurna M Kes sebagai
anggota tim penguji yang telah memberikan masukan sehingga penyusunan
karya tulis ilmiah ini terselesaikan
5 Seluruh staf Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang
yang telah membantu dalam penelitian
6 Ayahku Drs H A Thosim MM ibuku Hj Surati dan kakak tercinta (drRina
Eka H dan Letda Laut (KH) Syaiful Anwar P) atas dukungan semangat dan
doa yang tiada henti sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan
7 Keluarga besar Laboratorium Farmakologi yang telah memberikan dukungan
8 Teman ndash teman di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
angkatan 2010 sahabat penulis (Liana Rahmawati Indri Setiani Ida
Wahyuningsih Lina Puji A Novia Aulia Mustika Amanda Salsa Febriana)
dan semua pihak yang telah ikut membantu terselesainya karya tulis ilmiah
ini yang tidak dapat disebukan satu persatu
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan karya tulis ilmiah ini Semoga penelitian ini dpat bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan para pembaca pada umumnya dan
khususnya mahasiswa kedokteran
Wassalamursquoalaikum WrWb
Semarang Desember 2013
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAAN iii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI vi
DAFTA R SINGKATAN xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
INTISARI xv
BAB I PENDAHULUAN 1
11 Latar Belakang 1
12 Rumusan Masalah 3
13 Tujuan Penelitian 3
131 Tujuan Umum 3
132 Tujuan Khusus 3
14 Manfaat 4
141 Manfaat Teoritis 4
142 Manfaat Praktis 4
vii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
21 Asam Urat 5
211 Definisi 5
212 Purin 5
213 Metabolisme Asam Urat 7
214 Hiperurisemia 10
215 Penyebab Hiperurisemia 10
216 Pengobatan Hiperurisemia 12
22 Tanaman Jahe 13
221 Definisi 13
222 Nama lain Jahe 14
223 Taksonomi 14
224 Morfologi 15
225 Daerah asal dan Penyebaran 16
226 Jenis Tanaman Jahe 18
227 Kandungan Kimia Jahe 19
228 Khasiat Jahe 25
229 Metode Air Perasan 26
23 Mekanisme Kerja Jahe terhadap Hiperurisemia 27
24 Allopurinol 29
241 Definisi 29
viii
242 Dosis 29
243 Farmakodinamik 29
244 Farmakokinetik 31
245 Indikasi 31
246 Kontraindikasi 31
247 Efek Samping 32
25 Otak Kambing 32
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33
27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34
28 Kerangka Teori 36
29 Kerangka Konsep 37
210 Hipotesa 37
BAB III METODE PENELITIAN 38
31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38
311 Jenis Penelitian 38
312 Rancangan Penelitian 38
32 Variabel dan Definisi Operasional 38
321 Variabel Penelitian 38
3211 Variabel Bebas 38
3211 Variabel Terikat 38
322 Definisi Operasional 38
ix
3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38
3222 Kadar asam urat serum 39
33 Populasi dan Sampel 39
331 Populasi penelitian 39
332 Sampel penelitian 39
34 Alat dan Bahan Penelitian 40
341 Alat 41
342 Bahan 41
35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41
351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41
352 Penentuan dosis otak kambing 42
353 Penentuan dosis allopurinol 43
354 Persiapan penelitian 43
355 Pelaksanaan penelitian 43
356 Pengambilan sampel darah serum 45
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45
36 Alur Penelitian 46
37 Tempat dan Waktu Penelitian 47
38 Analisa Hasil 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48
41 Hasil Penelitian 48
42 Pembahasan 51
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55
51 Kesimpulan 55
52 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
LAMPIRAN 61
xi
DAFTAR SINGKATAN
PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase
MO Molibdat
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6
TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24
TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49
TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol
30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk
dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
v
4 Dra Edijanti Goenarwo SApt dan dr H Sampurna M Kes sebagai
anggota tim penguji yang telah memberikan masukan sehingga penyusunan
karya tulis ilmiah ini terselesaikan
5 Seluruh staf Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang
yang telah membantu dalam penelitian
6 Ayahku Drs H A Thosim MM ibuku Hj Surati dan kakak tercinta (drRina
Eka H dan Letda Laut (KH) Syaiful Anwar P) atas dukungan semangat dan
doa yang tiada henti sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan
7 Keluarga besar Laboratorium Farmakologi yang telah memberikan dukungan
8 Teman ndash teman di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
angkatan 2010 sahabat penulis (Liana Rahmawati Indri Setiani Ida
Wahyuningsih Lina Puji A Novia Aulia Mustika Amanda Salsa Febriana)
dan semua pihak yang telah ikut membantu terselesainya karya tulis ilmiah
ini yang tidak dapat disebukan satu persatu
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan karya tulis ilmiah ini Semoga penelitian ini dpat bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan para pembaca pada umumnya dan
khususnya mahasiswa kedokteran
Wassalamursquoalaikum WrWb
Semarang Desember 2013
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAAN iii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI vi
DAFTA R SINGKATAN xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
INTISARI xv
BAB I PENDAHULUAN 1
11 Latar Belakang 1
12 Rumusan Masalah 3
13 Tujuan Penelitian 3
131 Tujuan Umum 3
132 Tujuan Khusus 3
14 Manfaat 4
141 Manfaat Teoritis 4
142 Manfaat Praktis 4
vii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
21 Asam Urat 5
211 Definisi 5
212 Purin 5
213 Metabolisme Asam Urat 7
214 Hiperurisemia 10
215 Penyebab Hiperurisemia 10
216 Pengobatan Hiperurisemia 12
22 Tanaman Jahe 13
221 Definisi 13
222 Nama lain Jahe 14
223 Taksonomi 14
224 Morfologi 15
225 Daerah asal dan Penyebaran 16
226 Jenis Tanaman Jahe 18
227 Kandungan Kimia Jahe 19
228 Khasiat Jahe 25
229 Metode Air Perasan 26
23 Mekanisme Kerja Jahe terhadap Hiperurisemia 27
24 Allopurinol 29
241 Definisi 29
viii
242 Dosis 29
243 Farmakodinamik 29
244 Farmakokinetik 31
245 Indikasi 31
246 Kontraindikasi 31
247 Efek Samping 32
25 Otak Kambing 32
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33
27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34
28 Kerangka Teori 36
29 Kerangka Konsep 37
210 Hipotesa 37
BAB III METODE PENELITIAN 38
31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38
311 Jenis Penelitian 38
312 Rancangan Penelitian 38
32 Variabel dan Definisi Operasional 38
321 Variabel Penelitian 38
3211 Variabel Bebas 38
3211 Variabel Terikat 38
322 Definisi Operasional 38
ix
3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38
3222 Kadar asam urat serum 39
33 Populasi dan Sampel 39
331 Populasi penelitian 39
332 Sampel penelitian 39
34 Alat dan Bahan Penelitian 40
341 Alat 41
342 Bahan 41
35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41
351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41
352 Penentuan dosis otak kambing 42
353 Penentuan dosis allopurinol 43
354 Persiapan penelitian 43
355 Pelaksanaan penelitian 43
356 Pengambilan sampel darah serum 45
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45
36 Alur Penelitian 46
37 Tempat dan Waktu Penelitian 47
38 Analisa Hasil 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48
41 Hasil Penelitian 48
42 Pembahasan 51
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55
51 Kesimpulan 55
52 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
LAMPIRAN 61
xi
DAFTAR SINGKATAN
PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase
MO Molibdat
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6
TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24
TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49
TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol
30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk
dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAAN iii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI vi
DAFTA R SINGKATAN xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
INTISARI xv
BAB I PENDAHULUAN 1
11 Latar Belakang 1
12 Rumusan Masalah 3
13 Tujuan Penelitian 3
131 Tujuan Umum 3
132 Tujuan Khusus 3
14 Manfaat 4
141 Manfaat Teoritis 4
142 Manfaat Praktis 4
vii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
21 Asam Urat 5
211 Definisi 5
212 Purin 5
213 Metabolisme Asam Urat 7
214 Hiperurisemia 10
215 Penyebab Hiperurisemia 10
216 Pengobatan Hiperurisemia 12
22 Tanaman Jahe 13
221 Definisi 13
222 Nama lain Jahe 14
223 Taksonomi 14
224 Morfologi 15
225 Daerah asal dan Penyebaran 16
226 Jenis Tanaman Jahe 18
227 Kandungan Kimia Jahe 19
228 Khasiat Jahe 25
229 Metode Air Perasan 26
23 Mekanisme Kerja Jahe terhadap Hiperurisemia 27
24 Allopurinol 29
241 Definisi 29
viii
242 Dosis 29
243 Farmakodinamik 29
244 Farmakokinetik 31
245 Indikasi 31
246 Kontraindikasi 31
247 Efek Samping 32
25 Otak Kambing 32
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33
27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34
28 Kerangka Teori 36
29 Kerangka Konsep 37
210 Hipotesa 37
BAB III METODE PENELITIAN 38
31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38
311 Jenis Penelitian 38
312 Rancangan Penelitian 38
32 Variabel dan Definisi Operasional 38
321 Variabel Penelitian 38
3211 Variabel Bebas 38
3211 Variabel Terikat 38
322 Definisi Operasional 38
ix
3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38
3222 Kadar asam urat serum 39
33 Populasi dan Sampel 39
331 Populasi penelitian 39
332 Sampel penelitian 39
34 Alat dan Bahan Penelitian 40
341 Alat 41
342 Bahan 41
35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41
351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41
352 Penentuan dosis otak kambing 42
353 Penentuan dosis allopurinol 43
354 Persiapan penelitian 43
355 Pelaksanaan penelitian 43
356 Pengambilan sampel darah serum 45
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45
36 Alur Penelitian 46
37 Tempat dan Waktu Penelitian 47
38 Analisa Hasil 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48
41 Hasil Penelitian 48
42 Pembahasan 51
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55
51 Kesimpulan 55
52 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
LAMPIRAN 61
xi
DAFTAR SINGKATAN
PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase
MO Molibdat
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6
TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24
TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49
TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol
30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk
dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
vii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
21 Asam Urat 5
211 Definisi 5
212 Purin 5
213 Metabolisme Asam Urat 7
214 Hiperurisemia 10
215 Penyebab Hiperurisemia 10
216 Pengobatan Hiperurisemia 12
22 Tanaman Jahe 13
221 Definisi 13
222 Nama lain Jahe 14
223 Taksonomi 14
224 Morfologi 15
225 Daerah asal dan Penyebaran 16
226 Jenis Tanaman Jahe 18
227 Kandungan Kimia Jahe 19
228 Khasiat Jahe 25
229 Metode Air Perasan 26
23 Mekanisme Kerja Jahe terhadap Hiperurisemia 27
24 Allopurinol 29
241 Definisi 29
viii
242 Dosis 29
243 Farmakodinamik 29
244 Farmakokinetik 31
245 Indikasi 31
246 Kontraindikasi 31
247 Efek Samping 32
25 Otak Kambing 32
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33
27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34
28 Kerangka Teori 36
29 Kerangka Konsep 37
210 Hipotesa 37
BAB III METODE PENELITIAN 38
31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38
311 Jenis Penelitian 38
312 Rancangan Penelitian 38
32 Variabel dan Definisi Operasional 38
321 Variabel Penelitian 38
3211 Variabel Bebas 38
3211 Variabel Terikat 38
322 Definisi Operasional 38
ix
3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38
3222 Kadar asam urat serum 39
33 Populasi dan Sampel 39
331 Populasi penelitian 39
332 Sampel penelitian 39
34 Alat dan Bahan Penelitian 40
341 Alat 41
342 Bahan 41
35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41
351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41
352 Penentuan dosis otak kambing 42
353 Penentuan dosis allopurinol 43
354 Persiapan penelitian 43
355 Pelaksanaan penelitian 43
356 Pengambilan sampel darah serum 45
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45
36 Alur Penelitian 46
37 Tempat dan Waktu Penelitian 47
38 Analisa Hasil 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48
41 Hasil Penelitian 48
42 Pembahasan 51
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55
51 Kesimpulan 55
52 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
LAMPIRAN 61
xi
DAFTAR SINGKATAN
PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase
MO Molibdat
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6
TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24
TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49
TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol
30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk
dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
viii
242 Dosis 29
243 Farmakodinamik 29
244 Farmakokinetik 31
245 Indikasi 31
246 Kontraindikasi 31
247 Efek Samping 32
25 Otak Kambing 32
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar 33
27 Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah 34
28 Kerangka Teori 36
29 Kerangka Konsep 37
210 Hipotesa 37
BAB III METODE PENELITIAN 38
31 Jenis dan Rancangan Penelitian 38
311 Jenis Penelitian 38
312 Rancangan Penelitian 38
32 Variabel dan Definisi Operasional 38
321 Variabel Penelitian 38
3211 Variabel Bebas 38
3211 Variabel Terikat 38
322 Definisi Operasional 38
ix
3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38
3222 Kadar asam urat serum 39
33 Populasi dan Sampel 39
331 Populasi penelitian 39
332 Sampel penelitian 39
34 Alat dan Bahan Penelitian 40
341 Alat 41
342 Bahan 41
35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41
351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41
352 Penentuan dosis otak kambing 42
353 Penentuan dosis allopurinol 43
354 Persiapan penelitian 43
355 Pelaksanaan penelitian 43
356 Pengambilan sampel darah serum 45
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45
36 Alur Penelitian 46
37 Tempat dan Waktu Penelitian 47
38 Analisa Hasil 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48
41 Hasil Penelitian 48
42 Pembahasan 51
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55
51 Kesimpulan 55
52 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
LAMPIRAN 61
xi
DAFTAR SINGKATAN
PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase
MO Molibdat
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6
TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24
TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49
TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol
30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk
dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
ix
3221 Pemberian sir perasan jahe merah 38
3222 Kadar asam urat serum 39
33 Populasi dan Sampel 39
331 Populasi penelitian 39
332 Sampel penelitian 39
34 Alat dan Bahan Penelitian 40
341 Alat 41
342 Bahan 41
35 Cara Penelitian dan cara pengamatan 41
351 Penentuan dosis air perasan jahe merah 41
352 Penentuan dosis otak kambing 42
353 Penentuan dosis allopurinol 43
354 Persiapan penelitian 43
355 Pelaksanaan penelitian 43
356 Pengambilan sampel darah serum 45
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum 45
36 Alur Penelitian 46
37 Tempat dan Waktu Penelitian 47
38 Analisa Hasil 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48
41 Hasil Penelitian 48
42 Pembahasan 51
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55
51 Kesimpulan 55
52 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
LAMPIRAN 61
xi
DAFTAR SINGKATAN
PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase
MO Molibdat
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6
TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24
TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49
TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol
30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk
dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55
51 Kesimpulan 55
52 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
LAMPIRAN 61
xi
DAFTAR SINGKATAN
PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase
MO Molibdat
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6
TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24
TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49
TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol
30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk
dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
xi
DAFTAR SINGKATAN
PRPP Phosphoribosylpyrophosphatase
MO Molibdat
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6
TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24
TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49
TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol
30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk
dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 21 Sumber Purin dalam Makanan Per 10 gram 6
TABEL 22 Hasil Uji Fitokimia ekstrak jahe merah dan herba suruhan 24
TABEL 41 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompok 49
TABEL 42 Uji beda kadar asam urat serum dengan Post Hoc 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol
30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk
dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Rumus Kimiawi Asam Urat 5Gambar 22 Metabolisme Nukleotida Purin 9Gambar 23 Rimpang Jahe Merah 10Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh allopurinol
30Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya 30Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk
dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat serum tikus putik jantan galur wistar 61Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas shapiro wilk
dan uji homogenitas levene statistik 62Lampiran 3 Hasil uji oneway anova dan uji beda Post Hoc 63Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat 64Lampiran 5 Surat Penelitian 65Lampiran 6 Ethical Clearance 66Lampiran 7 Gambar proses penelitian 67
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
xv
INTISARI
Jahe merah merupakan tanaman tradisional Indonesia yang mempunyaikandungan senyawa flavonoid dapat menghambat enzim xantin oksidase danmenurunkan kadar asam uratPenggunaan jahe merah untuk menurunkan kadarasam urat serum masih terbatas pada pengalaman empiris belum diketahuikeefektifan jahe merah dengan metode air perasan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh air perasan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control groupsdesign ini menggunakan tikus putih jantan galur wistar sejumlah 30 ekor yangdikelompokkan secara random menjadi 5 kelompok Kelompok I diberikan pakanstandar dan otak kambing 143 gekorhariKelompok II diberikan pakanstandarotak kambing dan allopurinol 18 mgekorhariKelompok III diberikanpakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 075 gkgbb KelompokIV diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahe merah 15gkgbbKelompok V diberikan pakan standarotak kambing dan air perasan jahemerah 3 gkgbbPemberian secara oral satu kali sehari selama 14 hari danpengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-15Analisa yang digunakanadalah Oneway anova yang dilanjutkan dengan Post Hoc Lsd
Hasil rata ndash rata kadar asam urat serum (mgdL) kelompok IIIIIIIVdanV masing ndash masing adalah 331 244 269235dan 313 Hasil uji Oneway anovadidapatkan hasil p = 0023artinya terdapat perbedaan kadar asam urat palingtidak antara dua kelompok Hasil Post Hoc Lsd menunjukan ada beda bermaknaantara kelompok I dengan IIkelompok I dengan IVkelompok II dengan V dankelompok IV dengan V
Disimpulkan bahwa air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadarasam urat serumKata kunci Air perasan jahe merahAllopurinolAsam urat
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
1
BAB I
PENDAHULUAN
11 LATAR BELAKANG
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan tradisional (Koswara 2009)
Secara invitro jahe merah manunjukan aktivitas yang lebih unggul
dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah terutama kandungan zat kimianya
yaitu flavonoid (Sukandar 2009) Flavonoid telah diketahui berperan
sebagai antioksidan dan mampu menghambat enzim xantin oksidase
sehingga menurunkan kadar asam urat (Hayati 2004) Seperti pada
penelitian Mudrikah (2006) yang meneliti tentang ekstrak jahe merah dan
campurannya dengan herba suruhan dapat berperan sebagai
antihiperurisemia Penggunaan metode lain seperti metode air perasan
maupun rebusan tanaman secara alami di masyarakat sering digunakan
dalam mengobati penyakit (Mahendra 2006) Namun penggunaan air
perasan jahe merah untuk menurunkan kadar asam urat serum masih
terbatas pada pengalaman empiris sehingga perlu penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui keefektifan jahe merah terhadap kadar asam urat serum
dengan metode air perasan
Dalam keadaan normal asam urat dapat dikeluarkan melalui ginjal
Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya melalui
ginjal terlalu sedikit maka kadarnya dalam darah akan meningkat yang
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
2
disebut dengan hiperurisemia (Hidayat 2009) Kadar asam urat yang
tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai
peroksidase lipid (Fajar dan Dwi 2010) Komplikasi akibat tingginya
kadar asam urat (hiperurisemia) adalah kencing batu kerusakan ginjal
penyakit jantung stroke kerusakan saraf peradangan tulang
(Vitahealth2005) Di Indonesia epidemiologi hiperurisemia masih belum
diketahui dengan pasti tetapi beberapa data hasil penelitian seperti di
Sinjai (Sulawesi Selatan) didapatkan angka kejadian hiperurisemia 10
pada pria dan 4 pada wanita dan satu survei epidemiologik yang di
lakukan di Bandungan Jawa Tengah atas kerjasama WHO-COPCORD di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 243 pada laki-laki dan
117 pada wanita (Purwaningsih 2009)
Kandungan zat aktif pada jahe merah (Zingiber officinale Rosc)
adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa
zingiberen zingeron oleoresin kamfena limonen borneol sineol sitral
zingiberal felandren terdapat juga sagaolgingerol pati damar asam-
asam organik seperti asam oksalat Vitamin A B dan C serta flavonoid
(Septiana dkk 2006) Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak jahe
merah herba suruhan dan campurannya memiliki efek antihiperurisemia
yaitu dengan menurunkan konsentrasi asam urat tikus putih jantan
hiperurisemia yang diinduksi jus hati ayam selama 14 hari hingga 4551
3944 dan 4202 Tetapi campuran ekstrak jahe merah dan herba
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
3
suruhan menunjukan efek antihiperurisemia yang tidak sinergis bila
dibandingkan dengan pemberian ekstrak secara tunggal pada tikus dengan
induksi jus hati ayam (Mudrikah 2006) Kadar purin yang ada pada hati
ayam hanya 243mg100g sedangakan kadar purin pada otak kambing
lebih banyak yaitu 854 mg100g (Cahanar dan Suhanda2006)
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka ingin diteliti
mengenai pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
12 PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
ldquo Adakah pengaruh air perasan jahe merah (zingiber officinale
rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing ldquo
13 TUJUAN PENELITIAN
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh air perasan jahe merah (zingiber
officinale rosc) terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
132 Tujuan Khusus
1321 Mengetahui pengaruh pemberian air perasan jahe merah
(zingiber officinale rosc) dengan dosis 075 gkgbb15
gkgbb dan 3 gkgbb terhadap kadar asam urat serum pada
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
4
tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan otak
kambing
1322 Mengetahui perbedaan pengaruh ketiga dosis air perasan
jahe merah (zingiber officinale rosc) dengan allopurinol
terhadap kadar asam urat serum dengan pada tikus putih
jantan galur wistar dengan pembebanan otak kambing
14 MANFAAT PENELITIAN
141 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi untuk kajian ilmu pengetahuan khususnya efek
farmakologi air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc ) terhadap
kadar asam urat serum
142 Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh air
perasan jahe merah (zingiber officinale rosc) terhadap kadar asam urat
serum
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
21 Asam Urat
211 Definisi
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme
maupun
(xanthine oxidase) terutama
(Pati dkk
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
212 Purin
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel-sel tubuh yang sudah tua Pembuatan
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
purin diangkut ke hati lalu mengalami oksi
dan kelebihan asam urat dibuan
(Dalimartha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan y
dihasilkan dari metabolisme pemecahan purin yang berasal dari diet
maupun dihasilkan secara endogen oleh dehidrogenase xanthine
(xanthine oxidase) terutama di hati dan usus
Pati dkk 2004)
Gambar 21 Rumus kimiawi Asam Urat
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
sel tubuh yang sudah tua Pembuatan atau sintesis purin juga bisa
dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
angkut ke hati lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat
dan kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal lewat urine dan usus
(Dalimartha 2008)
5
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
pemecahan purin yang berasal dari diet
oleh dehidrogenase xanthine
Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein
Purin didapat dari makanan selain itu juga berasal dari penghancuran
atau sintesis purin juga bisa
bahan seperti CO2
glutamine glisin asam aspartat dan asam folat Hasil metabolisme
dasi menjadi asam urat
g melalui ginjal lewat urine dan usus
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
6
Purin merupakan salah satu jenis nitrogen bukan protein darah
yang berperan sangat penting pada peranan biologik Purin segera
diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan Absorpsi terutama
terjadi dalam usus halus yang kemudian melalui vena porta dan
dibawa kehati untuk disintesis Purin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisir menjadi
asam urat (Guyton 2003)
Untuk mengetahui kadar purin dalam makanan di bawah ini
tercantum tabel kadar purin sebagai berikut
Tabel 21 Sumber purin Dalam Makanan Per 10 gram
Makanan Purin (mg 100 g)
OtakBabatParuDaging sapiDaun melinjoKangkungBayaKacang tanahMelinjoTempeTahu
854470398385366298290236223141108
(Cahanar dan Suahnda 2006)
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
7
213 Metabolisme Asam urat
Asam nukleat yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein didalam traktus intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim ribonuklease deoksiribonuklease dan
polinuklease (Rodwell 2003)
Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis mononukleotida
menjadi nukleosida yang kemudian bisa diserap atau diurai lebih
lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta
pirimidin Basa purin akan teroksidasi menjadi asam urat yang dapat
diserap dan selanjutnya diekskresikan ke dalam urin (Rodwell 2003)
Proses katabolisme purin menjadi asam urat yaitu adenosin
pertama ndash tama akan mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim
adenosin deaminase Fosforilasi ikatan N-glikosidat inosin dan
guanosin yang dikatalis oleh enzim nukleosida purin fosforilase akan
melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin Hipoxanthin dan
guanine selanjutnya membentuk xanthin dalam reaksi yang dikatalisis
masing ndash masing oleh enzim xantin oksidase dan guanase Kemudian
xantin teroksidasi menjadi asam urat dalam reaksi kedua yang
dikatalisi oleh enzim xantin oksidase (Rodwell 2003)
Walaupun proses sintesis dan degradasi nukleotida purin terjadi
pada semua jaringan namun proses pembentukan asam urat terjadi di
jaringan yang memiliki banyak enzim xantin oksidase yaitu terutama
terjadi di hati dan usus halus (Siswoyo 2005)
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
8
Asam urat yang telah terbentuk kemudian dilepaskan ke darah dalam bentuk
bebas dan dalam jumlah kecil terikat protein serum Asam urat bebas dapat
melalui membran glomerulus (Iryaningrum 2005) Sedangkan asam urat protein
serum akan terikat dengan albumin plasma yang mempunyai masa paruh 15 hari
(Prado 2012)
Asam urat diekskresi oleh ginjal melalui 4 jalur yaitu filtrasi reabsorbsi
sekresi dan reabsorbsi pascasecretory Urat secara bebas disaring pada glomerulus
kemudian pada tubulus proksimal terjadi sekresi asam urat yang merupakan
produk akhir metabolisme dan transport aktif Sekresi asam urat dari tubulus
proksimal ditambah dengan hasil filtrasi dari glomerulus yang hampir tidak ada
reabsorbsi asam urat pada tubulus yang menyebabkan ekskresi yang cepat ke
dalam urin (Guyton 2006)
Pada mamalia selain primata derajat tinggi asam urat akan dipecah oleh
enzim urikase dan akan membentuk produk akhir yaitu alantonin yang
mempunyai sifat sangat larut di dalam air Oleh karena manusia tidak memiliki
enzim urikase hal ini tidak terjadi pada manusia itulah yang menyebabkan
produk akhir dari katabolisme purin berupa asam urat (Rodwell 2003)
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
9
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein dan dari
penghancuran sel ndash sel tubuh)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase amp RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase amp fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin amp pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Hipoxantin Inosin
Asam urat
Asam urat bebas didarah Asam urat terikat protein serum
Ekskresi sebagai asam urat di urine Terikat dengan albumin plasma
Gambar 2 2 Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo 2008)
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
10
214 Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat darah diatas normal yaitu diatas 70
mgdl pada pria dan 60 mgdl pada wanita yang terjadi karena
peningkatan metabolisme asam urat (overproduction) penurunan
pengeluaran asam urat urin (underexcretion) atau gabungan keduanya
(Sudoyo 2006)
Kadar asam urat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin Kadarnya akan meningkat pada orang lanjut usia yaitu 35 ndash 85
mgdl sedangkan nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin
adalah 250-750 mg24 jam (Indriasari 2009)
215 Penyebab Hiperurisemia
Salah satu proses terjadinya hiperurisemia adalah peningkatan
produksi atau sintesis urat Proses ini bersifat abnormal berlebihan
dan menunjukan adanya gangguan mekanisme kontrol sintesis purin
Mekanisme lain adalah gangguan pada ekskresi urat melalui urin atau
gabungan kombinasi keduanya (Sudoyo 2006)
2151 Produksi urat berlebihan
Produksi berlebihan dari asam urat dapat terjadi
oleh beberapa keadaan seperti defisiensi hypoxanthine
phosphoribosylpyrophosphatase (PRPP) dan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase Kelainan pada enzin PRPP
yang juga berbasis genetik akan mengakibatkan produksi
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
11
asam urat yang berlebihan pula Sampai saat ini telah
diketahui setidaknya 7 perubahan struktur molekuler dan
seluruhnya memberikan hasil yang sama berupa
peningkatan asam urat Pada pasien dengan defisiensi
fructose-1-phosphate aldolase akan terjadi peningkatan
degradasi nukleosida adenin dan hasil akhir juga
hiperurisemia (Sudoyo 2006)
2152 Penurunan pembuangan asam urat
Lebih dari 90 penderita hiperurisemia menetap
mengalami gangguan pada proses pembuangan asam urat di
ginjal Penurunan pengeluaran asam urat terutama
disebabkan oleh kondisi asam darah meningkat
(Ketoasidosis DM kelaparan keracuanan alkohol
keracunan obat aspirin dll) Selain itu penggunaan
beberapa obat (contohnya Pirazinamid-salah satu obat
dalam paket terapi TBC) dapat bepengaruh dalam
menghambat pembuangan asam urat (Sudoyo 2006)
2153 Kombinasi Keduanya
Konsumsi alkohol mempermudah terjadinya
hiperurisemia karena alkohol meningkatkan produksi serta
menurunkan pembuangan asam urat Minuman beralkohol
contohnya Bir terkandung purin yang tinggi serta
alkoholnya merangsang produksi asam urat di hati Pada
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
12
proses pembuangan hasil metabolisme alkohol
menghambat pembuangan asam urat di ginjal (Sudoyo
2006)
Pada 99 kasus gout dan hiperurisemia dengan
penyebab primer ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme
undersecretion pada 80-90 kasus dan overproduction
pada 10-20 kasus Sedangkan kelompok hiperurisemia
dan gout sekunder bisa melalui mekanisme overproduction
dan mekanisme undersecretion (Sudoyo 2006)
216 Pengobatan Hiperurisemia
2161 Istirahat
Jika terjadi serangan akut maka sendi harus diistirahatkan
2162 Olah raga teratur (senam)
Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan
membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot
disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak
2163 Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi peradangan dan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
13
allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat di
dalam tubuh
2164 Berat badan ideal
Bagi mereka yang kegemukan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15
dibawah normal
2165 Diet rendah purin
Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung
purin
2166 Hindari alcohol
Seseorang yang menderita hiperurisemia harus
menghindari alkohol Karena alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma asam laktat plasma yang dihasilkan ini
akan menghambat pengeluaran asam urat(Junaidi2006)
22 Tanaman Jahe
221 Definisi
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan rempah-rempah
Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan Jahe merupakan tanaman obat
berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae) Jahe berasal dari Asia Pasifik
yang tersebar dari India sampai Cina ( Paimin 2008)
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
14
222 Nama lain Jahe
2221 Nama daerah Zingiber officinale Rosc mempunyai nama
umum atau nama Jahe dengan aneka sebutan misalnya Aceh
(halia) Batak karo (bahing) Lampung (jahi) Sumatra Barat
(sipadeh atau sipodeh) Jawa (jae) Sunda (jahe) Madura
(jhai) Bugis (pese) dan Irian (lali) (Muhlisah F 2005)
2222 Nama asing Halia haliya padi haliya udang (Malaysia)
luya allam (Filipina) adu ale ada (India) sanyabil (Arab)
chiang prsquoI khan ciang kiang sheng chiang (Cina) gember
(Belanda) ginger (Inggris) gingembre herbe au giingembre
(Perancis) (Hapsoh 2008)
223 Taksonomi
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan
tanaman jahe termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Ordo Musales
Family Zingiberaceae
Genus Zingiber
Spesies officinale
(Hapsoh 2008)
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
15
224 Morfologi
Gambar 23 Rimpang Jehe Merah (Zingiber officinale Rosc)
Seperti anggota suku Zingiberacea lainnya tanaman jahe
tergolong tenaman berbatang semu tinggi 30 cm sampai 1 m
rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga Rimpang jahe
berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
berwarna coklat beraroma khas (Paimin 2008)
2241 Daun
Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
daun rumput-rumputan besar Pada bagian atas daun lebar
dan ujung agak lancip bertangkai pendek berwarna hijau
tua agak mengkilap Sementara bagian bawah berwarna
hijau muda dan berbulu halus Panjang daun sekitar 5 - 25
cm dengan lebar 08 - 25 cm (Paimin 2008)
2242 Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir
tidak berbulu dengan panjang 5 - 7 cm dan bergaris tengah
2 - 25 cm Bulir itu menempel pada tangkai bulir yang
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
16
keluar dari akar rimpang dengan panjang 15 ndash 25 cm
tangkai bulir dikelilingi daun pelindung yang berbentuk
bulat lonjong berujung runcing dengan tepi berwarna
merah ungu atau hijau kekuningan (Paimin 2008)
2243 Batang
Batang tanaman merupakan batang semu yang
tumbuh tegak lurus Bagian luar batang agak licin dan
sedikit mengkilap berwarna hijau tua Biasanya batang
dihiasi titik-titik berwarna putih Batang ini biasanya basah
dan banyak mengandung air sehingga tergolong tanaman
herba (Paimin 2008)
2244 Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman
jahe Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman Oleh karenanya tujuan penanaman
jahe selalu untuk memperoleh rimpangnya Rimpang jahe
memiliki aroma khas bila dipotong berwarna putih kuning
atau jingga Sementara bagian luarnya kuning kotor atau
bila telah tua menjadi agak coklat keabuan (Paimin 2008)
225 Daerah asal dan penyebaran
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina terutama sebagai bahan minuman bumbu masak dan
obat-obatan tradisional (Hasanah 2004)
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
17
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis di benua Asia dan
Kepulauan Pasifik Akhir - akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica Brazil
Hawai Afrika India China dan Jepang Filipina Australia Selandia Baru
Thailand dan Indonesia Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah
Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah 2004)
Daerah utama produsen jahe di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi
Sumedang Majalengka Cianjur Garut Ciamis dan Subang) Banten (Lebak dan
Pandeglang) Jawa 2 ndash Budidaya dan Teknologi Pascapanen JaheTengah
(Magelang Boyolali Salatiga) Jawa Timur (Malang Probolinggo Pacitan)
Sumatera Utara (Simalungun ) Bengkulu dan lain-lain (Hasanah 2004)
Syarat tumbuh tanaman jahe untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari
budidaya tanaman tersebut diantaranya adalah pertama ketinggian tempat
tanaman jahe sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai wilayah
pegunungan dari ketinggian 0 ndash 1500 m dari permukaan laut Kedua Curah
hujan dan kelembapan tanaman jahe membutuhkan curah hujan yang tinggi yaitu
2500 ndash 3000 mm per tahun Berkaitan dengan curah hujan yang relatif tinggi
tersebut tanaman jahe membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan
yang optimal sekitar 80 Ketiga Jenis tanah ditanam dijenis tanah apapun jahe
bisa tumbuh Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal tanaman ini
menghendaki tanah yang subur gembur dan berdranaise yang baik Keempat agar
pertumbuhan optimal jahe memerlukan tempat terbuka yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari dari pagi sampai sore hari (Paimin 2008)
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
18
226 Jenis tanaman jahe
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran bentuk dan
warna rimpangnya Umumnya dikenal 3 varietas jahe yaitu
2261 Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah
atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan (Harmono 2005)
2262 Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau
jahe emprit ruasnya kecil agak rata sampai agak
sedikit menggembung Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah sehingga rasanya lebih pedas
disamping seratnya tinggi Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak
atsirinya (Harmono 2005)
2263 Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil
jahe merah selalu dipanen setelah tua dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Harmono 2005)
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
19
227 Kandungan kimia tanaman jahe
Rimpang jahe mengandung 2 komponen yaitu
2271 Volatile oil (minyak menguap)
Biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberin aroma yang khas pada jahe umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Minyak
atsiri merupakan salah satu dari dua komponen utama
minyak jahe Jahe kering mengandung minyak atsiri 1-3
sedangkan jahe segar yang tidak dikuliti kandungan minyak
atsiri lebih banyak dari jahe kering Bagian tepi dari umbi
atau di bawah kulit pada jaringan epidermis jahe
mengandung lebih banyak minyak atsiri dari bagian tengah
demikian pula dengan baunya Kandungan minyak atsiri
juga ditentukan umur panen dan jenis jahe Pada umur
panen muda kandungan minyak atsirinya tinggi
Sedangkan pada umur tua kandungannyapun makin
menyusut walau baunya semakin menyengat (Paimin
2008)
2272 Non-volatile oil (minyak tidak menguap)
Biasa disebut oleoresin salah satu senyawa
kandungan jahe yang sering diambil dan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit Sifat pedas tergantung dari
umur panen semakin tua umurnya semakin terasa pedas
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
20
dan pahit Oleoresin merupakan minyak berwarna coklat
tua dan mengandung minyak atsiri 15-35 yang diekstraksi
dari bubuk jahe Kandungan oleoresin dapat menentukan
jenis jahe Jahe rasa pedasnya tinggi seperti jahe emprit
mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak
rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit
(Paimin2008)
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman jahe terutama golongan flavonoida
fenolik terpenoida dan minyak atsiri dimana flavonoid
mampu menormalkan asam urat ureum kreatinin (Paimin
2008) Senyawa fenol jahe merupakan bagian dari
komponen oleoresin yang berpengaruh dalam sifat pedas
jahe (Kesumaningati 2009) sedangkan senyawa terpenoida
adalah merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dapat diisolasi dari bahan nabati dengan
penyulingan minyak atsiri (Paimin 2008) Kandungan
kimia tanaman jahe merah antara lain sineol geraniol
zingiberan zingiberol shagol farnesol d-borneol linalol
kavikol metilzingediol dan resin (Wijayakusuma 2006)
Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dan
penghambat xantin oksidase (Sriningsih 2008)
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
21
22721 Flavonoid
Senyawa aktif pada tumbuhan sebagai obat
antihiperurisemia adalah senyawa golongan flavonoid serta
golongan alkaloid dan kedua senyawa tersebut terkandung
dalam jahe merah (Chaerul 2001Mudrikah 2006)
Flavonoid mempunyai kerangka dasar yang terdiri
atas 15 atom karbon dengan 2cincin benzena terikat pada
suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6
(Madhavi et al 1985 Maslarova 2001) Flavonoid
memiliki beberapa jenis antara lain flavon yang memiliki
aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol
Senyawa krisin apigenin luteolin galangin kaempferol
dan quarsetin dapat juga bekerja sebagai inhibitor xantin
oksidase dengan mekanisme kerja hampir sama dengan
allopurinol (Hayati 2004)
Hubungan antara struktur flavonoid dengan
aktivitasnya sebagai inhibitor xantin oksidase disebabkan
karena adanya gugus hidroksil C-5 dan C-7 dan ikatan
rangkap antara C-2 dan C-3 sehingga mengakibatkan posisi
ring B co-planar terhadap ring A sehingga lebih
memudahkan dalam berinteraksi dengan enzim xantin
oksidase (Heryanto 2003) Selain itu adanya gugus
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
22
hidroksil pada flavonoid turut berperan dalam memberikan
efek penghambatan (Cos et al 1998)
Flavonoid telah diketahui bersifat inhibitor bagi enzim
xantin oksidase dan diharapkan bermanfaat dalam
pencegahan penyakit asam urat Mekanisme tipe hambatan
yang terjadi umumnya mengarah pada jenis inhibisi
kompetitif namun beberapa mengarah pada jenis inhibisi
nonkompetitif Jenis flavonoid sebagai inhibitor kompetitif
terhadap enzim xantin oksidase diantaranya adalah
teavilin teaflavin-3-galat teaflavin-3-3rsquo-digalat (-)-
epigalokatekin-3-galat dan asam galat (Jen et al 2000)
serta glukopiranosida yang merupakan derivat apigenin
(Jiao et al 2006) Sedangkan beberapa golongan flavonolol
meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki
efek hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme
inhibitor nonkompetitif (Nagao et al 1997)
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
23
22722 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder
yang terbesar Pada umumya alkaloid mencakup senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari
sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan
banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol
jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan
Umumnya alkaloid tidak berwarna bersifat optis aktif dan
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harbone
1987Trevor 2000)
Alkaoid tumbuhan juga dipercaya sebagai obat gout
yang mampu menekan dan mengurangi frekuensi serangan
akut dan menghilangkan rasa nyeri dengan menhambat
sintesis dan pelepasan leukotrien (Mycek1997Mudrikah
2006)
22723 Gingerol
Komponen utama dari jahe segar adalah senyawa
homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol
Gingerol sangat tidak stabil dengan adanya panas dan pada
suhu tinggi akan berubah menjadi shogaol Shogaol lebih
pedas dibandingkan gingerol merupakan komponen utama
jahe kering (Mishra 2009) Gingerol pada jahe bersifat
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
24
antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah penyebab utama
stroke dan serangan jantung Gingerol juga diduga
membantu menurunkan kadar kolesterol Gingerol
merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakandi laboratorium sebagai
penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya
Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe (Tejasari2009)
Beberapa senyawa termasuk gingerol shogaol dan
zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis
seperti efek antioksidan antiinflammasi analgesik
antikarsinogenik dan kardiotonik (Hernani 2001)
Tabel 22 Hasil Uji Fitokimia ektrak jahe merah dan herbasuruhan
(Mudrikah 2006)
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
25
228 Khasiat Jahe
Tanaman jahe merah yang sering digunakan dimasyarakat
sebanyak 15 gram dan mempunyai efek melancarkan sirkulasi
darah antirematik antiradang peluruh keringat peluruh dahak
(expectorant) dan antibatuk (antitusive) Khasiat jahe merah
dalam bidang pengobatan tradisional antara lain sebagai obat
reumatik sakit pada persendian asam urat tinggi pegal linu
asma batuk sakit perut menurunkan kolesterol masuk angin
mual muntah influenza meningkatkan stamina dan menambah
nafsu makan (Wijayakusuma 2006)
Berdasarkan penelitian dan pengalaman jahe merah
sebagai bahan baku obat dengan rasanya yang panas dan pedas
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit Misalnya untuk pencahar (laxative) penguat lambung
(stomachic) peluluh masuk angin (expectorant) peluluh cacing
penyebab penyakit (anthelmintic) sakit encok (rheumatism) sakit
pinggang lumbago) pencernaan kurang baik (dyspepsia radang
setempat yang mengeluarkan nanah dan darah radang
tenggorokan (bronchitis) bengek (asma) muntah ndash muntah dan
nyeri otot kurang daya penglihatan (alextric) pengobatan balak
(leucoderma) kurang darah (anemia) saban ndash saban
(strangurary) sakit kusta borok sakit demam panas dan serasa
terbakar di badan penyakit darah perangsang syahwat sakit
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
26
gangguan lambung serta keracunan makan udang atau kepiting
Jahe merah juga merupakan bahan baku obat yang berfungsi
menambah stamina (tonikum) obat untuk menghilangkan rasa
nyeri otot obat penyakit cacing untuk menambah terang
penglihatan sakit kepala dan sebagai obat untuk melawan gejala
penyakit (alophathia) (Tim lentera 2004)
229 Metode Air Perasan
Penggunaan metode perasan merupakan cara yang sangat
mudah dibandingkan metode ektraksi dan sudah lazim di lakukan
di masyarakat Metode selain ekstraksi seperti rebusan dan
perasan secara alami bertujuan untuk memindahkan zat-zat
berkhasiat yang ada didalam tanaman ke dalam larutan air
(Mahendra 2006) Sehingga cenderung lebih mudah diserap dan
memiliki reaksi lebih cepat (Dalimarta 2008) Penggunaan
metode ekstraksi sendiri mempunyai kesulitan diantaranya adalah
dalam pemilihan pelarut yang harus tepat yaitu pelarut yang
digunakan dalam ekstraksi harus dapat menarik komponen aktif
dari campuran serta membutuhkan waktu yang lama (Gamse
2002)
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
27
23 Mekanisme kerja jahe merah terhadap hiperurisemia
Menurut penelitian sebelumnya secara in vitro jahe
terbukti memiliki kandungan quersetin catechin kaemferol galic
acid vanilic acid tannic acid (Ghazemzadeh 2011) Golongan
flavonolol meliputi jenis flavonol krisin luteolin kaemferol
kuersetin mirisetin dan isorhamnetin dilaporkan memiliki efek
hambatan terhadap xantin oksidase melalui mekanisme inhibitor
nonkompetitif (Nagao et al 1997)
Mekanisme penghambatan xantin oksidase oleh flavonoid
dapat secara kompetitif maupun nonkompetitif dan umumnya
mengarah pada jenis inhibisi kompetitif karena adanya kemiripan
struktur antara flavonoid dengan xantin (substrat) Kerja spesifik
xantin oksidase terhadap xantin melalui reaksi
transferpenembahan oksigen pada atom C nomor 2 dan C nomor 8
oleh asam amino pada sisi aktif enzim disertai dengan reduksi
kofaktor Molibdat dari MO(VI) menjadi MO(IV) (Massey et
al1970)
Inhibitor kompetitif seperti allopurinol memiliki struktur
mirip dengan subtrat Sehingga apabila terdapat inhibitor ini
bersama ndash sama subtrat (xantin) maka inhibitor tersebut akan lebih
bereaksi dengan xantin oksidase dibanding dengan subtratnya
sendiri sehingga efek penghambatan pembentukan asam urat dapat
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
28
berlangsung terus selama masih terdapat inhibitor tersebut dalam
lingkungan (Voet 2001)
Sedangkan pada jenis inhibisi nonkompetitif seperti jenis
flavonoid yang luteolin tidak terjadi kompetisi dalam
memperebutkan sisi aktif enzim Inhibitor dan substrat tidak
memiliki kemiripan struktur Inhibitor berikatan dengan enzim
pada lokasi diluar sisi aktifnya sehingga terjadi efek penghambatan
karena mengubah bentuk sisi aktif enzim tersebut (Voet 2001)
Pengobatan penyakit gout dapat dilakukan dengan cara
menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah ataupun dengan
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan Penggunaan jahe merah
sebagai obat asam urat salah satunya dapat disebabkan oleh efek
antiinflamasi yang dapat ditimbulkan oleh senyawa aktif yang ada
dalam jahe merah Penelitian secara in vitro menunjukan bahwa
ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas siklooksigenase
dan lipooksigenase dalam asam arakidonat sehingga menyebabkan
penurunan jumlahh prostaglandin dan leukotrien yang merupakan
dua buah mediator inflamasi (Mudrikah2006)
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
29
24 Allopurinol
247 Definisi
Allopurinol merupakan obat golongan urikosurik atau obat
yang digunakan untuk mengurangi pembentukan asam urat yang
berupa senyawa pyrazolo-pyrimidine dan suatu isomer
hipoksantin (Mudrikah2006)
248 Dosis
Dosis allopurinol untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg
sehari 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat Untuk pasien
gangguan fungsi ginjal dosis cukup 100-200 mg sehari Dosis
untuk hiperurisemia sekunder 100-200 mg sehari Untuk anak 6-
10 tahun 300 mg sehari dan anak dibawah 6 tahun 150 mg sehari
(Wilmana2007)
249 Farmakodinamik
Purin dalam diet bukanlah sumber asam urat yang penting
Purin dalam jumlah yang penting secara kuantitatif dibentuk dari
asam amino format dan karbondioksida dalam tubuh Purin
ribonukleotida tersebut yang tidak bergabung ke dalam asam
nukleat dikonversi menjadi xantin atau hipoksantin dan
dioksidasi menjadi asam urat Allopurinol bekerja dengan
menghambat xantin oksidase enzim yang mengubah hipoxantin
menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat Selain itu juga
menghambat purin (Katzung2010)
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
30
Gambar 24 Mekanisme penghambatan sintesis asam urat oleh
allopurinol (Mudrikah2006)
Gambar 25 Patofisiologi gout dan mekanisme kerja obatnya
(Carter 2006)
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
31
2410 Farmakokinetik
Sekitar 80 allopurinol diabsorpsi setelah pemberian
peroral dan memiliki waktu paruh terminal dalam serum sebesar
1-2 jam Seperti asam urat allopurinol sendiri dimetabolisme oleh
xantin oksidase tetapi senyawa hasilnya yakni aloxantin tetap
memiliki kemampuan untuk menghambat xantin oksidase dan
mempunyai durasi kerja yang cukup lama sehingga allopurinol
cukup diberikan hanya sekali sehari ( Katzung2010)
2411 Indikasi
Obat allopurinol terutama berguna untuk mengobati
penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat
dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi
Allopurinol berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera metaplasia mieloid leukemia limfoma
psoriasis hiperurisemia akibat obat dan radiasi (Wilmana2007)
2412 Kontraindikasi
Hati ndash hati pemberian pada penderita yang hipersensitifitas
dan wanita hamil Hindari penggunaan pada penderita dengan
gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimtomatik
Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan
kulit atau demam Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan katarak Penggunaan pada wanita hamil hanya jika
ada pertimbangan manfaat diandingkan risikonya Allopurinol
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
32
dapat juga meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut
sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan
bersama pada awal terapi (Katzung2010)
2413 Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah reaksi kulit Bila
kemerahan kulit timbul obat harus dihentikan karena gangguan
mungkin menjadi lebih berat Reaksi alergi berupa demam
menggigil artralgia dan pruritus juga pernah dilaporkan
Gangguan saluran cerna kadang juga dapat terjadi
(Wilmana2007)
25 Otak Kambing
Hiperurisemia dapat menyerang siapa saja dan salah satu
penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berkadar purin tinggi misalnya jeroan (otak kambing)
sehingga dalam konsentrasi purin meningkat dan kadar asam
uratnya tinggi (Fitriana 2005)
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakuakan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana 2005) Pada 8 hari pertama tikus hanya diberikan
campuran otak kambing dan pakan standar serta minum untuk
meningkatkan kadar asam uratnya dan memperkecil kerja urikase
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
33
untuk mengubah asam urat menjadi alantonin kemudian
pemberian otak kambing dilanjutkan dengan disertai perlakuan
sampai 14 hari dan didapatkan kenaikan kadar asam urat serum
pada tikus yang hanya diberikan otak kambing selama 14 hari yaitu
sebesar 343 mgdl (Pratiwi 2012)
Otak kambing merupakan jeroan yang mempunyai
kandungan purin tinggi dan juga kolesterol yang berbahaya hal ini
dapat merangsang pembentukan asam urat yang berlebihan
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan
pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat
dengan persendian dan akhirnya apabila persendian tersebut
digerakkan maka akan terjadi pergesekan antara kristal ndash kristal
tersebut sehingga menimbulkan nyeri (Ferry 2006)
26 Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Tikus putih jantan galur wistar merupakan salah satu
spesies tikus yang sering digunakan sebagai bahan percobaan
dalam berbagai penelitian terutama dalam percobaan toksisitas
hal tersebut dikarenakan antara tikus dan manusia mempunyai
fisiologi dan anatomi yang hampir sama sedangkan proses
biokimia dan biofisik juga mempunyai kesamaan berdasarkan
fungsi fisiologisnya bahkan kemiripan tidak hannya pada struktur
genom saja tetapi tingkat DNA sequence (Koeman 1987) Asupan
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
34
makanan tikus 5-6 g100g BBhari dan asupan air 10-12 mlhari
Volume maksimal yang dapat diberikan pada tikus per oral adalah
5 ml (Kusumawati 2004) Konsentrasi asam urat darah tikus
normal berkisar antara 12 ndash 50 mgdl (Girindra 1988)
27 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah
271 Usia
Hiperurisemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia
diatas 40 tahun hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada
pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia sedangkan
pada wanita baru meningkat setelah menopouse pada rentang usia
60 ndash 80 tahun (Miller 2010 Edwards 2009 luk 2005)
272 Jenis Kelamin
Kejadian hiperurisemia pada pria lebih tinggi daripada wanita
Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang
lebih tinggi dan berkaitan dengan estrogen Hormon estrogen ini
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin Pria tidak
memiliki estrogen yang tinggi sehingga asam urat sulit
diekskresikan melalui urin dan menyebabkan risiko peningkatan
kadar asam urat pada pria lebih tinggi (Putra 2009)
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
35
273 Konsumsi purin
Bahan makanan yang mengandung purin tinggi dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 05 ndash 075 grml
Contoh makanan yang mengandung purin tinggi adalah otak hati
ginjal ikan sardine Sedangkan yang mempunyai kandungan purin
rendah adalah kacang ndash kacangan buncis dan lain ndash lain (Fauzia
2010)
274 Gagal Ginjal
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal maka tubuh akan
akan mengalami kesulitan mengeluarkan timbunan asam urat
melalui urin Timbunan asam urat inilah yang dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat (Purwaningsih 2009)
275 Obat ndash obatan
Beberapa obat ndash obatan berperan dalam memicu terjadinya
peningkatan kadar asam urat contohnya seperti obat ndash obatan
diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat
menurunkan ekskresi asam urat urin (Purwaningsih 2009
Lelyana 2008)
275 Penyakit
Peningkatan kadar asam urat terjadi pada orang yang sering
mengkonsumsi alkohol leukemia penyebaran kanker diabetes
mellitus gagal ginjal gagal jantung kongestif keracunan timah
hitam malnutrisi latihan yang berat (Indriasari 2009)
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
36
28 Kerangka Teori
Keterangan = Efek Positif ( Aktivasi )
= Efek Negatif ( Inhibisi )
Induksi otakkambing
Nukleosida
xantin
Jahe Merah
Flavonoid
Allopurinol
Asam UratSerum
Obat - obatan
Gagal ginjal
Konsumsi purin
Usia
Jenis kelamin
Guanin Adenosin
Hipoxantin
Inosin
Purin
Xantin
oksidase
Alloxanthine
Penyakit gagal ginjal Gagaljantung diabetes mellituskonsumsi alkohol berlebihan
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
37
29 Kerangka Konsep
210 Hipotesa
Ada pengaruh air perasan jahe merah ( zingiber officinale rosc )
terhadap kadar asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar
dengan pembebanan otak kambing
Air Perasan Jahe Merah Kadar Asam Urat Serum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31 Jenis dan Rancangan Penelitian
311 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental laboratorium
312 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only
control group design
32 Variabel dan Definisi Operasional
321 Variabel penelitian
3211 Variabel bebas Pemberian air perasan jahe merah
3212 Variabel terikat Kadar asam urat serum tikus putih
jantan galur wistar
322 Definisi Operasional
3221 Pemberian air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah adalah air yang diperoleh dari 15 g
jahe merah segar yang diparut lalu diperas sehingga didapatkan
air perasan sebanyak 5 ml Dosis empiris untuk manusia
tersebut dikonversikan menjadi dosis tikus kemudian dibuat
tiga takaran dosis yaitu frac12 kali dosis 1 kali dosis dan 2 kali
dosis sehingga didapatkan masing ndash masing dosis adalah 005
mlekorhari 01 mlekorhari dan 02 mlekorhari yang
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
39
diberikan pada masing ndash masing kelompok tikus satu kali
sehari menggunakan sonde oral selama 14 hari
Skala Rasio
3222 Kadar asam urat serum
Kadar asam urat serum dinyatakan dalam satuan mgdl
yang diketahui lewat uji laboratorium dengan spektrofotometri
Parameter mgdl
Skala Rasio
33 Populasi dan Sampel
331 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian adalah tikus putih jantan galur
wistar yang dipelihara di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Semarang
332 Sampel penelitian
Berdasarkan kriteria WHO besar sampel penelitian
minimal pada hewan coba dalam satu kelompok adalah 5 ekor
untuk mengetahui efek suatu bahan terhadap fungsi fisiologis
tubuh (Kusumawati2004)
Pada penelitian ini besar sampel penelitian dibagi menjadi
5 kelompok yang dipilih secara random Tiap kelompok terdiri dari
6 ekor tikus Sehingga didapatkan besar sampel adalah 30 ekor
tikus
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
40
Kriteria Inklusi
Usia (25 ndash 3 bulan)
Sehat pada penampilan luar gerak aktif makan dan minum
normal tidak ada luka dan tidak cacat
Berat badan 150 ndash 200 g
Kriteria Eksklusi
1 Tikus sakit selama masa penelitian
2 Tikus yang mati selama penelitian
34 Alat dan Bahan
341 Alat
Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumannya
Timbangan OHAUS
Gelas ukur
Tabung reaksi
Hematokrit
Sentrifuge
Spektrofotometer
Sonde oral
Parutan
Saringan
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
41
342 Bahan
Allopurinol
Air perasan jahe merah
Aquadest
Otak kambing
Pakan Standar
35 Cara penelitian dan cara pengamatan
351 Penentuan Dosis air perasan jahe merah
Air perasan jahe merah didapatkan dari jahe merah segar yang
diparut dengan menggunakan parutan kemudian hasil parutan
tersebut diperas sehingga menghasilkan air Air tersebut yang
merupakan air perasan jahe merah
Jahe 15 gram diparut dan diperas sehingga mendapatkan hasil
perasan 5 ml Manusia dengan berat badan 70 kg mempunyai nilai
konversi 0018 terhadap tikus dengan berat badan 200 gram
(Kusumawati2004)
Dosis terapi air perasan jahe merah pada tikus (200g)
= 0018 X 5 ml
= 01 mlekorhari
= 300 mg200 g
= 15 gkgbb
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
42
Dipakai tiga macam dosis
frac12 X dosis empiris
= 05 X 01 ml
= 005 mlekorhari
= 150 mg200 g = 075 gkgbb
2 X dosis empiris
= 2 X 01 ml
= 02 mlekorhari
= 600 mg200 g = 3 gkgbb
352 Penentuan dosis otak kambing
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan digunakan
campuran otak kambing dan pakan standar untuk meningkatkan
kadar asam urat serum dengan dosis 20 gram tiap tikus selama 14
hari (Fitriana2005) Pada penelitian ini pemberian pakan standar
dengan otak kambing dipisahkan otak kambing dikukus kemudian
diblender dengan halus kemudian disonde ke tikus putih jantan
galur wistar
Dosis otak kambing untuk tikus putih jantan galur wistar (200 g)
yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
= 20 gram 14 hari
= 143 gekorhari
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
43
353 Penentuan dosis allopurinol
Pemberian dosis allopurinol pada manusia adalah 100 mghari
Nilai konversi dosis manusia dewasa 70 kg ke tikus 200 gram
adalah 0018 sehingga dosis terapi allopurinol untuk tikus 200
gram dapat diperoleh sebagai berikut
Dosis terapi untuk manusia X nilai konversi untuk tikus
= 100 mg X 0018
= 18 mgekorhari
354 Persiapan penelitian
a) Menyiapkan timbangan OHAUS
b) Menyiapkan hewan coba berupa tikus jantan galur wistar 30
ekor
c) Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
d) Menyiapkan induksi otak kambing
e) Menyiapkan alat dan bahan untuk mengambil sampel darah
yaitu mikrohematokrit alkohol 70 dan kapas
f) Menyiapkan alat dan bahan untuk penguji kadar asam urat
serum
355 Pelaksanaan penelitian
1) Menimbang berat badan tikus dan menandainya
2) Membagi tikus menjadi 5 kelompok masing ndash masing
kelompok terdiri dari 6 tikus yang diambil secara random
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
44
3) Mengadaptasikan tikus dengan lingkungan kandangnya serta
pakannya
4) Kelompok I Kelompok yang diberi pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)
Kelomkpok II Kelompok kontrol positif yang diberi
pakan standart induksi otak kambing 143 gekorhari dan
aquadest ad 2 ml (pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian
allopurinol 18 mgekorhari (pagi) dan aquadest 2 ml (sore)
Kelompok III Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi)setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok IV Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 15 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Kelompok V Kelompok yang diberi pakan standart
induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest ad 2 ml
(pagi) setelah 8 hari ditambahkan pemberian air perasan jahe
merah sebanyak 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml (sore)
Pada 15 hari setelah perlakuan maka tikus diambil serum
darahnya sebagai post test
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
45
356 Pengambilan sampel darah serum
Siapkan mikro Haematokrit ndash Tubes yang steril botol
penampung darah yang steril dan kapas steril Cara pengambilan
darah dimulai dengan memasukkan mikro haematokrit ndash Tubes
pada vena ophtalmicis yang terletak disudut bola mata tikus Putar
perlahan ndash lahan mikro Haematokrit ndash Tubes sampai darah keluar
dan tampung darah yang keluar tersebut dengan menggunakan
botol penampung Bila besarnya volume darah yang diinginkan
cabut mikro Haematokrit ndash Tubes Bersihkan sisa darah yang
terdapat pada sudut bola mata dengan menggunakan kapas steril
357 Cara pengamatan kadar asam urat serum
Pemeriksaan kadar asam urat serum dilakukan dengan metode
spektrofotometri
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
46
36 Alur Penelitian
Tikus Putih Jantan Galur Wistar 30 ekor
Pengelompokan secara random ( 5 kelompok )
KIPakan standar+Induksi otakKambing143gekorhari + aquadest ad2 ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing
143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestAd 2ml (sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2 ml (sore)
KVPakan standar +Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad 2ml(pagi)+aquadestad 2ml (sore)
KIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari (pagi) +aquadestad 2 ml (sore)
KIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml(pagi) +Allopurinol18mgekorhari+aquadestad 2 ml (sore)
KIVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah 15gkgbb+ aquadest 2 cc(sore)
KVPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +
Air perasanjahe merah 3gkgbb+ aquadest 2cc(sore)
KIIIPakan standar+Induksi otakkambing143gekorhari+ aquadest ad2 ml (pagi) +Air perasanjahe merah075 gkgbb+ aquadest 2
cc (sore)
Pemeriksaan kadar asam urat serum pada hari ke 15
Tikus putih jantan galur wistar 30 ekor dipuasakan 12 jam pada hari ke 15
Induksi otak kambing untuk K I II III IV V selama 8 hari
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
47
37 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Waktu Pelaksanaan Oktober 2013
38 Analisa Hasil
Data yang diperoleh dari kelima kelompok tersebut diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program computer SPSS for
windows Pertama untuk mengetahui mean dan standar deviasi
menggunakan uji deskriptif Selanjutnya untuk mengetahui data tersebut
normal dan homogen maka dilakukan uji normalitas dengan shapiro-wilk
dan uji homogenitas levene statistik Didapatkan data normal dan bersifat
homogen maka dilakukan uji analisa dengan uji parametrik one way anova
dan terdapat hasil perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoct LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang berbeda
(Dahlan2008)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Hasil Penelitian
Penelitian pengaruh air perasan jahe merah tyerhadap kadar asam urat
serum ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang Sampel sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi dalam 5
kelompok tiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus Selama 8 hari kelima
kelompok tersebut diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143
gekorhari dan aquadest ad 2 ml Kemudian setelah hari ke 8 kelompok I tetap
diberikan pakan standar dan induksi otak kambing 143 gekorhari dan aquadest
ad 2 ml Kelompok II diberikan pakan standar induksi otak kambing 143
gekorhari allopurinol 18 mgekorhari dan aquadest ad 2 ml Kelompok III
diberikan pakan standar induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe
merah 075 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Kelompok IV diberikan pakan standar
induksi otak kambing 143 gekorhari air perasan jahe merah 15 gkgbb dan
aquadest ad 2 ml Kelompok V diberikan pakan standar induksi otak kambing
143 gekorhari air perasan jahe merah 3 gkgbb dan aquadest ad 2 ml Setelah
14 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar asam urat pada hari ke 15 Asupan
makanan yang diberikan tiap tikus yaitu 5-6 g100gBBhari dan selama penelitian
tidak ditemukan sampel yang sakit ataupun mati
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
49
Tabel 4 1 Rata ndash rata kadar asam urat serum tiap kelompokKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat
(plusmn Standar Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033235 plusmn 016313 plusmn 063
Tabel 41 menunjukan bahwa kelompok I (kontrol negatif) memiliki rata ndash
rata kadar asam urat yang paling tinggi diantara kelompok lainnya Kelompok IV
(air perasan jahe merah dengan dosis satu kali yaitu 15 gkgbb) memiliki rata-
rata kadar asam urat yang paling rendah yaitu 235 mgdl Untuk lebih mengetahui
perbedaan kadar rata ndash rata tiap kelompok penelitian dapat dilihat pada grafik
gambar 41
Gambar 41 Grafik rata ndash rata kadar asam urat tiap kelompok
331
244269
235
313
0
05
1
15
2
25
3
35
kontrol negatif kontrol positif air perasan jahemerah 005
mlekorhari
air perasan jahemerah 01
mlekorhari
air perasan jahemerah 02
mlekorhari
Rata - rata kadar asam urat tiapkelompok (mgdl)
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
50
Hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-wilk test didapatkan
sebaran data normal dengan nilai Pgt005 pada semua kelompok (lampiran 2)
Hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene statistik kadar asam urat
menunjukan data homogen dengan nilai Pgt005 (lampiran 2) Karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dan sebarannya homogen maka untuk membedakan
kadar asam urat antara berbagai kelompok perlakuan dilakukan uji statistik yaitu
Oneway Anova (lampiran 3)
Uji Oneway Anova didapatkan hasil p = 0023 (plt005) artinya terdapat
perbedaan kadar asam urat paling tidak antara dua kelompok Untuk mengetahui
perbedaan kadar asam urat antara kelompok perlakuan yang mana maka
menggunakan uji Post Hoc LSD (lampiran 3)
Tabel 42 Uji beda kadar asam urat dengan Post Hoc LSDKelompok Signifikan KemaknaanKelompok I dan IIKelompok I dan IIIKelompok I dan IVKelompok I dan VKelompok II dan IIIKelompok II dan IVKelompok II dan VKelompok III dan IVKelompok III dan VKelompok IV dan V
0012006700060575044007820043029801890023
Berbeda bermaknaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermaknaTidak berbedaTidak berbedaBerbeda bermakna
Hasil uji Post Hoc LSD terdapat perbedaan kadar asam urat yang
bermakna antara kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok II (kontrol positif)
Kelompok I (kontrol negatif) dan kelompok IV (air perasan jahe merah 15
gkgbb) Kelompok II (kontrol positif) dan kelompok V (air perasan jahe merah
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
51
3gkgbb) Kelompok IV (air perasan jahe merah 15 gkgbb) dan kelompok V (air
perasan jahe merah 3gkgbb)
42 Pembahasan
Kelompok I (kelompok kontrol negatif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat yang paling tinggi yaitu 331 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan
yang bermakna antara kelompok I dengan kelompok II dan kelompok I dengan
kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok I
dengan kelompok III dan kelompok I dengan kelompok V
Kelompok II (kelompok kontrol positif) mempunyai rata ndash rata kadar asam
urat 244 mgdl Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok II dengan kelompok I dan kelompok II dengan kelompok V Tetapi
tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II dengan kelompok III dan
kelompok II dengan kelompok IV
Kelompok III yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 075
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 269 mgdl Dari hasil uji beda
tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok III dengan kelompok I
dan kelompok III dengan kelompok II Kelompok III dengan kelompok IV dan
kelompok III dengan kelompok V
Kadar rata ndash rata asam urat tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok II (kontrol positif) dan kelompok IV
(air perasan jahe merah 1 5 gkgbb) tetapi kadar rata ndash rata asam urat pada
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
52
kelompok III ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar rata- rata asam urat
pada kelompok V (air perasan jahe merah 3 gkgbb)
Kelompok IV yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 15
gkgbb mempunyai kadar asam urat rata ndash rata yang paling rendah 235 mgdl
Dari hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok IV
dengan kelompok I Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV
dengan II Dan kelompok IV dengan kelompok III Hal tersebut dikarenakan tidak
diketahuinya kadar asam urat serum sebelum perlakuan karena kadar asam urat
serum sebelum perlakuan juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan
setelah perlakuan Terdapat perbedaan bermakna juga antara kelompok IV dengan
kelompok V Kadar rata ndash rata asam urat serum kelompok IV tersebut juga lebih
rendah bila dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok
allopurinol
Kelompok V yaitu kelompok yang diberi air perasan jahe merah 3 gkgbb
mempunyai kadar asam urat rata ndash rata 313 mgdl Dari hasil uji beda tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok V dengan kelompok I Tetapi
terdapat perbedaan bermakna kelompok V dengan kelompok II dan kelompok V
dengan kelompok IV Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
V dengan kelompok III
Kadar rata ndash rata asam urat kelompok V tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kadar rata ndash rata asam urat pada kelompok allopurinol air
perasan jahe merah 075 gkgbb dan air perasan jahe merah 15 gkgbb
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
53
Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan dosis air perasan jahe merah
dua kali dari dosis yang biasa digunakan di masyarakat akan menurunkan efek air
perasan jehe merah tersebut sehingga kadar asam uratnya lebih tinggi daripada
dosis satu kali Hal tersebut dikarenakan pada dosis yang dilebihkan ada
kemungkinan terjadi penurunan efek bahkan keracunan karena sudah melewati
dosis maksimum yaitu batas dosis yang relatif aman diberikan kepada penderita
(Zaman 2001) Selain itu tidak dilakukannya perhitungan kadar asam urat
sebelum perlakuan juga dimungkinkan berpengaruh terhadap kadar asam urat
setelah perlakuan
Uji Post Hoc LSD menunjukan pgt005 artinya tidak adanya perbedaan
yang bermakna antara beberapa kelompok yaitu kelompok I dengan kelompok
III kelompok I dengan kelompok V kelompok II dengan kelompok III kelompok
II dengan IV kelompok III dengan IV dan kelompok III dengan kelompok V
walaupun secara uji statistik tidak memiliki perbedaan yang bermakna akan tetapi
terdapat perbedaan secara deskriptif dari ratandashrata kadar asam urat antara
kelompok Hal tersebut dikarenakan tidak diketahuinya kadar asam urat sebelum
perlakuan pada tiap kelompok yang mungkin saja mempengaruhi hasil kadar rata
- rata yang ada asam urat setelah perlakuan Hasil penelitian sebelumnya
menunjukan ekstrak jahe merah 11558 mgkgBB mampu menurunkan kadar
asam urat serum 4551 campuran ekstrak jahe merah dan herba suruhan hanya
mampu menurunkan kadar asam urat serum 4202 dan pada allopurinol 33
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
54
mgkgBB mampu menurunkan kadar asam urat sebanyak 9251 (Mudrikah
2006)
Hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan jahe merah 15 gkgbb
mempunyai kemempuan menurunkan kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol Air perasan jahe merah 15 gkgbb terbukti memiliki kadar asam urat
rata- rata yang lebih rendah yaitu 235 mgdl bila dibandingkan dengan kadar
asam urat rata ndash rata kelompok perlakuan lainnya Selain itu air perasan jahe
merah 075 gkgbb juga dapat menurunkan kadar asam urat serum hingga 269
mgdl meskipun penurunannya tidak sebesar air perasan jahe merah 15 gkgbb
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa air perasan jahe merah dapat menurunkan
kadar asam urat serum
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukannya pemeriksaan
kadar rata ndash rata asam urat sebelum perlakuan karena kemungkinan pengukuran
kadar asam urat sebelum perlakuan juga mempengaruhi hasil pengukuran kadar
asam urat setalah perlakuan dan dapat menjadi acuan dalam menganailsa kadar
asam urat tikus tersebut Selain itu kendala yang didapatkan adalah tidak bisa
menyediakan air perasan jahe merah setiap hari karena keterbatasan waktu maka
air perasan jahe merah dibuat 7 hari sekali Air perasan jahe merah yang dibuat
setiap hari akan lebih segar dan dimungkinkan mempunyai efektivitas yang baik
serta sarana prasarana kandang tikus yang tidak dipisah tiap individu tikus
membuat sebaran pakan standar tiap tikus tidak merata
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51 Kesimpulan
511 Pemberian air perasan jahe merah berpengaruh terhadap kadar
asam urat serum pada tikus putih jantan galur wistar dengan
pembebanan otak kambing
512 Rata ndash rata kadar asam urat serum pada kelompok kontrol negatif
kelompok kontrol positif kelompok III kelompok IV dan
kelompok V berturut ndash turut adalah 331 mgdl 244 mgdl 269
mgdl 235 mgdl dan 313 mgdl Kelompok III dan kelompok V
memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol positif
513 Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat serum yang bermakna
secara uji statistik antara kelompok II dengan kelompok IV
Artinya kelompok air perasan jahe merah 15gkgbb mempunyai
pengaruh penurunan terhadap kadar asam urat serum setara dengan
allopurinol
52 Saran
521 Perlu dilakukan penelitian jahe merah dengan sediaan dan dosis
yang berbeda dan dengan metode pre post control group design
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
56
DAFTAR PUSTAKA
Cahanar P Suhanda I 2006 Makan Sehat Hidup Sehat Penerbit BukuKompas Jakarta hal 31
Carter M A 2006 Gout dalam Sylvia A P And Lorraine M W (Eds)Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi VI Buku II1242-1246 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
Chairul 2001 Tempuyang Untuk menghadang Asam Urat intisari onlinehttpwwwdenutrioncomintisari dikutip tanggal 17 Juli 2013
Cos P et al 1998 Structure-Activity Relationship and Classification ofFlavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide ScavengersJ Nat Prod 6171-76
Dahlan S 2008 Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif Bivariatdan multivariate dilengkapi dengan Menggunakan SPSS PenerbitSalemba Medika Jakarta
Dalimartha 2003 Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III Penerbit Puspa SwaraJakarta hal 162
Edwards NL 2009 Causes Co-morbidities and Compications of Long-StandingHyperuricemia Management of Gout In The Elderly New Solutions to anAge-OldDisease httpwwwclinicalgeriatricscomfilesgout6LTpdfdikutip tanggal 20 April 2013
Fajar dan Dwi 2010 Mandala of Health Efek Catechin Terhadap Kadar AsamUrat CndashReactive Protein(Crp) Dan Malondialdehid Darah Tikus Putih(Rattus Norvegicus) Hiperurisemia Purwokerto
Fauzia G 2010 Faktor ndash Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Uratpada Wanita Anggota Majelis Taklim Al amin Kecamatan CilandakFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta
Ferry 2006 Asam Urat intisari online httpwwwinfopersadaindocom dikutip tanggal 17 Juli 2013
Fitriana 2005 Pengaruh Infusa Herba Meniran terhadap Penurunan Kadar AsamUrat Serum Darah Tikus Hiperurisemia intisari onlinehttpwwwlitbangcom dikutip tanggal 30 April 2013
Gamse T 2002 Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction GrazUniversity of Technology
Girindra A 1988 Biokimia Patologi Hewan PAU ITB Bogor
Gunawan D dan Mulyani S 2004 Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid IPenerbit Penebar Swadaya Jakarta
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
57
Guyton AC Hall JE 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11 EGCJakarta hal 308-323
Hapsoh Y 2008 Budidaya Jahe Prospek dan Permasalahannya UniversitasSumatera Utara Pers Medan
Harborne JB 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara Modern menganalisisTumbuhan edisi 2 ITB Bandung hal 354
Harmono 2005 Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe Agromedia Pustaka Jakarta
Hasanah 2004 Teknologi produksi benih jahe Perkembangan Teknologi TROXVI (1) hal 9-16
Hayati RT 2004 Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif seledri dalammenghambat aktivitas enzim xantin oksidase skripsi sarjana FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Bogor
Hernani dan E Hayani 2001 Identification of chemical components on redginger (Zingiber officinale var Rubrum) by GC-MS Proc InternationalSeminar on natural products chemistry and utilization of natural resourcesUI-Unesco Jakarta 501-505
Heryanto 2003 Biofarmaka Definisi dan Fungsinya dalam Pengobatan GoutPusat Studi Biofarmaka Bogor
Hidayat R 2009 Gout dan Hiperurisemia Medicinus Vol 22 No1
Indriasari D 2009 A-Z Deteksi Obati dan Cegah Penyakit Pustaka GrahatamaYogyakarta hal 24- 25
Iryaningrum M 2005 Artritis Gout Diagnosis dan Pengelolaan FakultasKedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Jen KL Ping CC Shoe YLS 2000 Inhibition of xanthine oxidase and supressionof intracelluler reaktive oxigen species in HL-60 cells by theaflavin-3-3-digallat (-)-epigallocathecin-3-gallate propyl gallate J Agric Food Chem482736-2743
Jioa RH Ge HM Shi DA Tan RX 2006 An Apigenin-Derived XanthineOksidase Inhibitor from Palhinhae cernua J Nat Prod 691089-1091
Juniadi I 2006 Rematik dan Asam UratBhuana Ilmu Komputer Jakarta
Katzung BG 2010 Farmakologi dasar dan klinik edisi 8 penerbit salembaMedika farmakologi hal 577-579
Koeman JH 1987 Pengantar Umum Toksikologi Penerbit Gadjah MadaUniversity Press Yogyakarta
Koswara S 2009 Jahe dan Hasil Olahannya Jakarta Pustaka Sinar Harapan
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
58
Kusumawati D 2004 Bersahabat Dengan Hewan Coba Gajah Mada Universitypress Yogyakarta 8-10 66-74 87-94
Luk A J Simkin PA 2005 Epidemiology of Hyperuricemia and Gout TheAmerican Journal of Managed Care hal 11
Lelyana R 2008 Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Sripsi ProgramPascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang
Madhavi DL RS Singhal PR Kulkarni 1985 Technological Aspects of FoodAntioxidants Toxilogical and Health Perspectives Marcel Dekker IncHongkong 161-265
Mahendra 2006 Pengaruh Pemberian Rebusan Biji Adas ( Foeniculum VulgareMill)Terhadap pertumbuhan Jamur Candida Albicans intisari onlinehttpwwwjurnal-ktihtm dikutip tanggal 17 April 2013
Massey V Komai H Palmer G Elion GB 1970 J Biol Chem 2452837-2844
Maslarova NV Yanishlieva (2001) Inhibiting oxidation dalam Jan PokornyNedyalka Yanislieva dan Michael Gordon Antioxidants in food Practicalapplications Woodhead Publishing Limited Cambridge 22-70
Miller A V Ranatunga SKM Francis ML 2010 Gout EmedicineRheumatology
Mudrikah 2006 Potensi Ekstrak Jahe Merah dan Campurannya dengan HerbaSuruhan sebagai Antihiperurisemia pada Tikus skripsi sarjana BiokimiaFMIPA Institut Pertamian Bogor Bogor
Muhlisah F 2005 Temu-temuan dan Empon-Empon Budi Daya danManfaatnya Penerbit Kanisius Yogyakarta
Mycek Marry J 1997 Farmakologi Ulasan Bergambar Agus a penerjemahPenerbit widya Medika Jakarta
Naajjmudin D 2011 Daun Salam mampatkan Diare intisari onlinehttpwwwdjamilahnajmuddincomdau -salam-mampatkan-diare dikutiptanggal 17 Juli 2013
Nagao A Seki Kobaya SM 1999 Inhibition of xanthine oxidase by flavonoidsBioscibiotecnolbiochem 63 1787-1790
Paimin 2008 Budidaya Pengolahan Perdagangan Jahe Penebar SwadayaJakarta
Pati S Sahu P Mohapatra 2004 Orissa Journal of Medical Biochemistry TheRole of Uric Acid in Cardiovascular Disease and Its Clinical Implicationshal 40
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
59
Prado E 2012 The Journal of NCBI High plasma uric acid concentrationcauses and consequencesUS National Library of Medicine NationalInstitut of Health
Pratiwi L 2012 Pengaruh campuran vitamin C dan infusa daun salam terhadapkadar asam urat serum dengan pembebanan otak kambing skripsi sarjanakedokteran semarang
Putra Tjokorda 2009 Hiperurisemia Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5Jilid III Jakarta Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Indonesiahal 2550-2559
Purwaningsih T 2010 Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus diRumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Intisari onlinehttpundipacid dikutip tanggal 30 April 2013
Rodwell V W 2003 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin BiokimiaHarper Diterjemahkan oleh Andry Hartono Penerbit Buku KedokteranEGC Jakarta Hal 378-393
Septiana Aisyah Tri Dkk 2006 Pengaruh Spesies Zingiberaceae (Jahe TemuLawak Kunyit dan Kunyit putih) dan Ketebalan Irisan SebelumPengeringan terhadap Kadar dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak AsetonYang Dihasilkan Teknologi Pertanian Vol XXVI No2 JurusanTeknologi Pertanian FT UNSOED Purwokerto
Siswoyo 2005 Pengaruh Suplementasi Kreatin terhadap Kadar Asam UratDarah pada Siswa Pria Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut Jakartayang melakukan Olahraga Angkat Beban Jakarta Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia Program Studi Ilmu Gizi
Sriningsih 2008 BPPT httpwwwsimplisiacomsimlisiahtml dikutip tanggal17 Juli 2013
Sukandar 2009 Uji efek teratogenik kombinasi ekstrak rimpang jahe merah danekstrak buah mengkudu pada tikus Wistar intisari online httpi-libugmacid dikutip tanggal 30 April 2013
Sudoyo A W setiyo H Alwi I Simandibrata 2006 Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam edisi IV Penerbit FKUI Jakarta 1203-1205
Tejasari 2009Ginger (Zingiber Officinale Roscue ) Root BioactiveCompoundsIncreased Cytolitic Response of NaturalKiller (Nk) Cells AgainstLeucemic Cell Line K-562 inVitro intisari onlineHttpWwwIptekNetIdIndPustaka_PanganPdfProsidingOral dikutip tanggal 17 Juli 2013
Tim Lentera 2004 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib Penerbitagromedia Pustaka Jakarta
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
60
Tim redaksi VITAHEALTH 2005 Asam Urat PT Gramedia Pustaka UtamaJakarta
Trevor R 2000 Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Penerbit ITB Bandung
Widodo FY 2008 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin intisari onlinehttpelibfkuwksacid dikutip tanggal 30 April 2013
Wilmana P 2007 Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid dalam Farmakologi danTerapi edisi 5 Departemen Farmakologi dan terapeutik FakultasKedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Wijayakusuma H 2006 Atasi Asam Urat dan Rematik Ala Hembing PenerbitPuspa Swara Jakarta
Zaman N 2001 Ars Prescibendi Resep yang Rasional Penerbit AirlanggaUniversity Press Surabaya
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel kadar asam urat tikus jantan galur wistarKelompok Kode Sampel Asam urat (mgdl)Kelompok I(kontrol negatif)
Kelompok II(kontrol positif)
Kelompok III(air perasan jahe merah 075gkgbb)
Kelompok IV(air perasan jahe merah 15gkgbb)
Kelompok V(air perasan jahe merah 3gkgbb)
AIA2A3A4A5A6
O1O2O3O4O5O6
J11J12J13J14J15J16
J21J22J23J24J25J26
J31J32J33J34J35J36
343259323353459248
174199362259249221
299257248261230319
236214224230253253
259241378269348379
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
62
Lampiran 2 Rata ndash rata kadar asam urat hasil uji normalitas homogenitasdan ujiRata ndash rata Kadar Asam UratKelompok Rata ndash rata kadar Asam Urat (plusmn Standar
Deviasi)Kontrol NegatifKontrol PositifAir perasan jahe merah 075gkgbbAir perasan jahe merah 15gkgbbAir perasan jahe merah 3gkgbb
331 plusmn 076244 plusmn 065269 plusmn 033
235 plusmn 016
313 plusmn 063
Uji Normalitas Shapiro wilkKelompok SignifikanKontrol NegatifKontrol PostifAir perasan jahe merah 075 gkgbbAir perasan jahe merah 15 gkgbbAir perasan jahe merah 3 gkgbb
051104440561
0525
0139
Hasil uji Homogenitas dengan Levene TestLevene statistic Df1
Df2Sig
232 4 25 0085
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
63
Lampiran 3 Hasil uji Oneway AnovaSum ofSquares Df Mean Square F Sig
BetweenGroups
4232 4 1058 3423 0023
Within Groups 7727 25 0309Total 11959 29
Uji Beda antar kelompok dengan Post Hoc LSD(I)kodesampel
(J)kodesampel
MeanDifference(I-J) Std Error Sig 95 Confidence Interval
LowerBound
UpperBound
A O 8675833() 3209754 012 206522 1528644J1 6158000 3209754 067 -045261 1276861J2 9571667() 3209754 006 296106 1618228
J3 1825500 3209754 575 -478511 843611O A -
8675833()3209754 012 -1528644 -206522
J1 -2517833 3209754 440 -912844 409278J2 0895833 3209754 782 -571478 750644J3 -
6850333()3209754 043 -1346094 -023972
J1 A -6158000 3209754 067 -1276861 045261
O 2517833 3209754 440 -409278 912844
J2 3413667 3209754 298 -319694 1002428J3 -4332500 3209754 189 -1094311 227811
J2 A -9571667()
3209754 006 -1618228 -296106
O -0895833 3209754 782 -750644 571478
J1 -3413667 3209754 298 -1002428 319694
J3 -7746167()
3209754 023 -1435678 -113556
J3 A -1825500 3209754 575 -843611 478511O 6850333() 3209754 043 023972 1346094
J1 4332500 3209754 189 -227811 1094311J2 7746167() 3209754 023 113556 1435678
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
64
Keterangan kode sampel
A = Kontrol negatif
O = Kontrol positif
J1 = Air perasan jahe merah 075 gkgbb
J2 = Air perasan jahe merah 15 gkgbb
J3 = Air perasan jahe merah 3 gkgbb
Keterangan Kelompok
Kelompok 1 Kontrol negatif ( induksi otak kambing)
Kelompok II Kontrol positif (allopurinol)
Kelompok III Air perasan jahe merah 075 gkgbb
Kelompok IV Air perasan jahe merah 15 gkgbb
Kelompok V Air perasan jahe 3 gkgbb
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
65
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
66
Lampiran 5 Surat Penelitian
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
67
Lampiran 6 Ethical Clearence
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar
68
Lampiran 7 Air perasan jahe merah kandang besar tikus kelompokperlakuan tikus proses perhitungan berat badan tikuspemberian pakan standar pada tikus putih jantan galur wistar