13
KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH AMPAS TEBU DAN KULIT JAGUNG DENGAN BAHAN PEREKAT PVAc DAN TEPUNG UMBI SINGKONG Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Diajukan oleh: CARISSA RAHMITASARI A420150154 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JUNI, 2019

KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH ...eprints.ums.ac.id/74152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfdipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas dari limbah ampas

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH ...eprints.ums.ac.id/74152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfdipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas dari limbah ampas

KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH AMPAS TEBU

DAN KULIT JAGUNG DENGAN BAHAN PEREKAT PVAc DAN TEPUNG

UMBI SINGKONG

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Diajukan oleh:

CARISSA RAHMITASARI

A420150154

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

JUNI, 2019

Page 2: KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH ...eprints.ums.ac.id/74152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfdipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas dari limbah ampas

i

HALAMAN PERSETUJUAN

KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH AMPAS TEBU

DAN KULIT JAGUNG DENGAN BAHAN PEREKAT PVAC DAN TEPUNG

UMBI SINGKONG

Diajukan oleh :

CARISSA RAHMITASARI

A420150154

Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk

dipertanggungjawabkan di hadapan tim penguji skripsi.

Surakarta, 27 Mei 2019

Dra. Aminah Asngad, M.Si.

NIK/NIP/NIDN/NUPN 227 / 062809590

Page 3: KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH ...eprints.ums.ac.id/74152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfdipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas dari limbah ampas

ii

HALAMAN PENGESAHAN

KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH AMPAS TEBU

DAN KULIT SINGKONG DENGAN BAHAN PEREKAT PVAC DAN

TEPUNG UMBI SINGKONG

OLEH

CARISSA RAHMITASARI

A420150154

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

pada hari Rabu, 26 Juni 2019

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Dra. Aminah Asngad, M.Si. ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dra. Titik Suryani, M.Sc. ( )

(Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Efri Roziaty S.Si., M.Si. ( )

(Anggota 2 Dewan Penguji)

Dekan,

(Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum)

NIDN 0028046501

Page 4: KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH ...eprints.ums.ac.id/74152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfdipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas dari limbah ampas

iii

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Carissa Rahmitasari

NIM : A420150154

Program Studi : Pendidikan Biologi

Judul Skripsi : Kualitas Kertas Seni dari Kombinasi Limbah Ampas Tebu

dan Kulit Jagung dengan Bahan Perekat Pvac Dan Tepung

Umbi Singkong

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa naskah publikasi yang saya serahkan ini

benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan plagiat karya orang lain, kecuali yang

tertulis dan bebas dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila

kemudian hari ini terbukti naskah publikasi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab

sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surakarta,

Yang membuat pernyataan,

CARISSA RAHMITASARI

A420150154

Page 5: KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH ...eprints.ums.ac.id/74152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfdipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas dari limbah ampas

1

KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH AMPAS TEBU DAN

KULIT SINGKONG DENGAN BAHAN PEREKAT PVAC DAN TEPUNG UMBI

SINGKONG

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Abstrak

Ampas tebu dan kulit jagung merupakan limbah dengan kandungan selolusa

cukup tinggi, sehingga dijadikan bahan baku dalam pembuatan kertas. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui kualitas kertas seni dari kombinasi ampas tebu

dan kulit jagung dengan bahan perekat PVAc dan tepung umbi singkong melalui

uji kekuatan tarik, ketahanan sobek dan uji sensoris. Penelitian ini menggunakan

metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola factorial dengan 3 kali

pengulangan. Factor 1 : kombinasi antara ampas tebu dan kulit jagung (A), A1

(50:50), A2 (30:70), A3(40:60). Faktor 2 : bahan perekat (P), P1 (PVAc 5%),

P2(tepung umbi singkong 5%). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

adalah deskriptif kualitatif . Hasil penelitian menunjukkan kertas seni yang paling

disukai masyarakat pada perlakuan A2P1 karena masyarakat menyukai warnanya

yang cerah, seratnya tidak terlalu nampak, dan tekstur halus. Terdapat perbedaan

kualitas kertas dari perbandingan limbah ampas tebu dan kulit jagung yang

berbeda dengan bahan perekat PVAc dan tepung umbi singkong.

Kata Kunci : kertas seni, Ampas tebu, kulit jagung, PVAc, tepung umbi

singkong.

Abstracts

Bagasse and corn peel is a waste with a high content of Selolusa, so it is

used as a raw material in the manufacture of paper. The purpose of this research is

to know the quality of art paper from the combination of bagasse and corn peel

with PVAc adhesive and cassava powder through tensile strength test, tear

resistance and sensory test. This study uses the detailed random draft (RAL)

method of factorial pattern with 3 times the repetition. Factor 1: Combination of

bagasse and corn peel (A), A1 (50:50), A2 (30:70), A3 (40:60). Factor 2:

Adhesive material (P), P1 (PVAc 5%), P2 (cassava flour 5%). The data collection

techniques on this research are qualitative descriptive. The results showed the

most favored art paper in the A2P1 treatment because the community favored its

bright color, the fibers were not very visible, and the texture was subtle. There are

any differences of the art paper quality from the comparison of bagasse and corn

skin with PVAc and cassava powder on sensory testing.

Keywords: Art paper, bagasse, corn peel, PVAc, cassava powder.

1. PENDAHULUAN

Kertas merupakan bahan berbentuk tipis yang terbuat dari kayu dapat

dimanfaatkan oleh berbagai hal, mulai dari bahan dasar untuk menulis,

menggambar, pembuatan buku, pembuatan kerajinan maupun yang lainnya.

Page 6: KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH ...eprints.ums.ac.id/74152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfdipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas dari limbah ampas

2

Banyaknya kertas yang dibutuhkan masyarakat, memicu para industri kertas untuk

meningkatkan produksinya. Dalam pembuatan kertas menggunakan bahan baku

yang mengandung serat selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang umumnya berasal

dari kayu untuk dijadikan pulp yang diambil dari hutan.

Kayu yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas biasanya

mengandung serat pendek untuk mempermudah pengolahannya dalam pembuatan

pulp, seperti pada pohon pinus, palpyrus, dan mulbery. Banyaknya bahan baku

yang dibutuhkan berdampak terhadap kerusakan lingkungan seperti gundulnya

hutan akibat penebangan pohon yang dilakukan secara terus-menerus, sehingga

menyebabkan kebakaran dimusim kemarau dan banjir pada saat musim

penghujan. Cara mencegah terjadinya kerusakan lingkungan tersebut, salah

satunya dengan memanfaatkan limbah hasil pertanian untuk dijadikan bahan baku

pengganti dalam pembuatan kertas. Menurut hasil penelitian Prabawati (2008)

menyatakan bahwa merang dan pelepah pohon pisang dapat dimanfaatkan

sebagai bahan alternatif pembuatan kertas yang ramah lingkungan dan kertas yang

dihasilkan darikedua bahan tersebut mempunyai keungulan yang terletak pada

corak dan warnanyayang khas. Sehingga pada penelitian ini memanfaatkan ampas

tebu dan kulit jagung sebagai bahan baku pengganti dalam pembuatan kertas.

Kulit jagung merupakan limbah hasil pertanian yang sampai saat ini

pemanfaatanya kurang maksimal, sehingga sering dianggap sebagai sampah

kemudian dibakar dan hanya menimbulkan dampak pencemaran pada lingkungan.

Komposisi kimia kulit jagung diantaranya lignin 15%, abu 5.09%, alkohol-

cyclohexane 4.57%, dan selulosa 44.085 (Fagbemigun,2014). Kandungan selulosa

yang tinggi pada kulit jagung, penelitian ini memanfaatkan sebagai bahan baku

pembuatan kertas.

Tebu merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan

baku pembuatan gula dan penyedap rasa yaitu dengan mengambil sarinya saja,

setelah diolah tebu akan menghasilkan limbah berupa ampas tebu. Ampas dari

tebu ini memilki kandungan kimia seperti abu 3%, lignin 22%, selulosa 37%, sari

1%, pentosan 27%, dan sio 3% (Yosephine,2012). Tingginya serat yang dimiliki

ampas tebu dapat dijadikan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan kertas.

Page 7: KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH ...eprints.ums.ac.id/74152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfdipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas dari limbah ampas

3

Penggunaan larutan NaOH dalam pembuatan kertas untuk menghilangkan

lignin sehingga dapat menghasilan mutu selulosa yang baik. Penambahan NaOH

dapat membantu untuk menambah kekuatan fisik pada kertas. Sebab adanya

NaOH, lignin yang terlarut banyak dan yang tersisa pada pulp kecil sehingga

ikatan antar serat akan lebih kompak (Haroen, 2011). Menurut Surest (2010)

dengan konsentrasi NaOH 5% didapatkan rendamen pulp tertinggi yaitu 54,875%,

sedangkan dengan konsentrasi NaOH 10% didapatkan kandungan selulosa

tertinggi yaitu 83,0367 %. Pada penelitian ini menggunakan NaOH dengan

konsentrasi 10% untuk menghilangkan lignin pada ampas tebu dan kulit jagung.

Selain itu, menurut Kurnia (2009) semakin meningkatnya konsentrasi etanol yang

digunakan pada larutan pemasakan, akan menyebabkan kandungan lignin yang

hilang semakin banyak dan batas konsentrasi maksimal adalah 40%.

Perekat juga sangat dibutuhkan dalam pembuatan kertas yaitu untuk

mengikat serat. Pembuatan kertas dengan penambahan perekat dapat memperkuat

ikatan antar serat dengan ketahan tarik dan sobek pada kertas yang tinggi

(Fajriani,2010). Umumnya bahan perekat yang digunakan adalah PVAc. Hasil

penelitian Widyawati (2015), ketahan tarik dan kekuatan sobek kertas tertinggi

diperoleh pada perlakuan K1T2 ( NaOH 10% dan PVAc 5%) yaitu 23,97 N.

Selain PVAc, bahan perekat yang dapat digunakan berasal dari pati. Menurut

Sulistyo (2012), kombinasi antara selulosa dan pati tapioka mampu meningkatkan

ketahanan plastik. Menurut Syamsu (2014), sampel dengan penambahan NaOH

10%, Kaolin 0% dan tapioka 5% didapatkan indeks ketahanan tarik terbaik yaitu

17,10 N m g- dan penambahan NaOH 10%, Kaolin 0% dan tapioka 5%

didapatkan hasil ketahanan sobek terbaik yaitu 2,14 mN m-2 g-1. Keefektifan

kedua bahan perekat tersebut digunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan

bahan perekat dari tepung umbi singkong 5% dan PVAc 5% dalam meningkatkan

ketahan tarik dan sobek pada kertas.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini adalah bagaimana kualitas kertas seni dari kombinasi limbah

ampas tebu dan kulit jagung dengan bahan perekat PVAc dan tepung umbi

singkong?

Page 8: KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH ...eprints.ums.ac.id/74152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfdipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas dari limbah ampas

4

Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas kertas

seni dari kombinasi limbah ampas tebu dan kulit jagung dengan bahan perekat

PVAc dan tepung umbi singkong.

2. METODE

Penelitian ini dilakukakn untuk pembuatan kertas yang membandingkan 2 bahan

perekat dengan proses Kimia (Chemical Pulping), yaitu proses Organosolv berupa

proses Alcell. Untuk pengujian karakteristik kertas (ketahanan tarik dan kekuatan

sobek) dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses, Fakultas Teknologi

Pertanian, Universitas Gajah Mada. Sedangkan untuk pengujian sensoris

dilakukan di universitas Muhammadiyan Surakarta.

Metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola

factorial dengan 3 kali ulangan. Penelitian ini menggunakan 2 faktor. Factor

pertama yaitu kombinasi limbah ampas tebu dan kulit jagung (A) yaitu

A1(50%:50%), A2(30%:70%), A3 (40%:60%). Faktor kedua yaitu penambahan

bahan perekat (P), yaitu P1(PVAc 5%) dan P2(tepung umbi singkong 5%).

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan oleh 10 orang

panelis dengan memberikan sampel dari masing-masing perlakuan yang diujikan

pada lembar angket yang telah disediakan.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif

kualitatif. Kemudian data hasil pengujian kualitas kertas dengan uji sensoris yang

meliputi tekstur, kenampakan serat, warna, serta daya terima masyarakat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian sensoris yang dilakukan meliputi tekstur, kenampakan serat, warna, dan

daya tarik panelis terhadap produk tersebut. Untuk pengujian sensoris dilakukan

kepada 10 panelis yang dipilih secara acak dari mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Surakarta untuk mengisi angket yang telah disiapkan. Adapun

hasil uji sensoris adalah sebagai berikut :

Page 9: KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH ...eprints.ums.ac.id/74152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfdipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas dari limbah ampas

5

Table 2. Data Hasil Uji Sensoris Kertas dari Limbah Ampas Tebu dan Kulit Jagung dengan

Perbedaan Bahan Perekat PVac dan Tepung Umbi Singkong.

Perlakuan

Uji Sensoris

Keterangan Tekstur

Kenampakan

serat Warna Kesukaan

A1P1 Kasar Sangat

Tampak##

Kuning Cukup

suka

Konsentrasi Ampas tebu 50%

: Kulit Jagung 50% dengan

penambahan PVAc 5%

A2P1 Halus Cukup

tampak#

Kuning

cerah#

Suka # Konsentrasi Ampas tebu 30%

: Kulit Jagung 70% dengan

penambahan PVAc 5%

A3P1 Cukup

halus

Cukup

Tampak

Kuning Suka Konsentrasi Ampas tebu 40%

: Kulit Jagung 60% dengan

penambahan PVAc 5%

A1P2 Halus# Tampak Kuning

cerah

Suka Konsentrasi Ampas tebu 50%

: Kulit Jagung 50% dengan

penambahan Tepung umbi

singkong 5 %

A2P2 Cukup

halus

Tampak Kuning Suka Konsentrasi Ampas tebu 30%

: Kulit Jagung 70% dengan

penambahan Tepung umbi

singkong 5 %

A3P2 Kasar##

Tampak Kuning##

Cukup

suka##

Konsentrasi Ampas tebu 40%

: Kulit Jagung 60% dengan

penambahan Tepung umbi

singkong 5 %

Keterangan : #

: nilai uji sensoir tinggi ##

: nilai uji sensoris rendah

Pengujian sensoris yang dilakukan meliputi tekstur, kenampakan serat,

warna, dan daya tarik panelis terhadap produk tersebut. Untuk pengujian sensoris

dilakukan kepada 10 panelis yang dipilih secara acak dari mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Surakarta untuk mengisi angket yang telah disiapkan. Adapun

hasil uji sensoris adalah sebagai berikut:

Page 10: KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH ...eprints.ums.ac.id/74152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfdipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas dari limbah ampas

6

Gambar 1. Uji Sensoris kertas seni

a) Tekstur

Berdasarkan gambar 4.3. menunjukkan bahwa pada masing-masing perlakuan

penilaian panelis rata-rata kertas seni memiliki tekstur yang cukup halus,

kecuali pada perbandingan bahan baku 50:50 dengan PVAc 5% dan 40:60

dengan tepung umbi singkong memiliki tekstur yang kasar. Hal ini disebabkan

komposisi kulit jagung yang lebih banyak daripada ampas tebu. Kulit jagung

memiliki serat yang lebih panjang sehingga sulit hancur dan memiliki ikatan

serat yang panjang sehingga membuat ikatannya solid dan menyebabkan

teksturnya kasar. Menurut penelitian Sucipto (2009), tekstur permukaan

dipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas

dari limbah ampas tebu dan kulit jagung, pencetakan menggunakan screen

sehingga permukaan kertas tidak rata, berbeda dengan kertas dipasaran yang

menggunakan metode pressing sehingga kertas yang dihasilkan lebih halus dan

rata. Faktor lain yang menyebabkan kertas seni tersebut kasar yaitu pada saat

penggilingan, dimana pulp yang digiling dengan waktu yang lebih lama

menyebabkan komposisi pulp lebih homogen sehingga ampas tebu dan kulit

jagung dapat hancur dan tekstur yang nampak menjadi lebih halus dari pada

pulp yang digiling dengan waktu yang kurang lama. Menurut Asngad (2016),

semakin lama waktu yang digunakan saat penggilingan menyebabkan pulp

lebih homogen sehingga tekstur yang Nampak menjadi lebih halus dibanding

A1P1 A2P1 A3P1 A1P2 A2P2 A3P2

Tekstur 1,9 3,3 2,5 3,9 2,4 1,8

Kenampakan serat 1,7 3,3 2,6 3,2 1,8 2,2

Warna 3,3 3,4 2,9 3,4 2,9 2,9

Kesukaan 2,8 3,8 3,2 3,2 3,4 2,8

00,5

11,5

22,5

33,5

44,5

Rat

a-ra

ta

Page 11: KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH ...eprints.ums.ac.id/74152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfdipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas dari limbah ampas

7

dengan waktu yang sebentar. Selain itu, tekstur permukaan kertas juga dapat

dipengaruhi oleh teknik pencetakan.

b) Kenampakan Serat

Berdasarkan gambar 4.3. menunjukkan bahwa kenampakan serat kertas seni

pada semua perlakuan nampak, terutama pada perlakuan 50:50 dengan PVAc

5% dan 30:70 dengan tepung umbi singkong 5% dimana serat sangat terlihat.

Hal itu disebabkan ikatan serat yang terbentuk panjang yaitu dengan komposisi

ampas tebu dan kulit jagung yang seimbang (50: 50). Ikatan serat yang panjang

tersebut menyebabkan serat pada kertas menjadi terlihat ka rena baik ampas

tebu maupun kulit jagung yang sulit hancur sehingga membuat serat tersebut

nampak ketika kertas sudah dicetak. Pencetakan kertas tersebut berpengaruh

terhadap kenampakan serat yang ada pada kertas. Menurut penelitian (Sucipto,

2009), Kenampakan serat pada kertas seni pelepah pisang, terlihat lebih unik

dengan menampilkan serat-serat yang panjang dengan permukaan yang tidak

rata. Selain itu, proses pencetakan juga mempengaruhi hasil pada kenampakan

serat. Kenampakan serat ini juga dapat dipengaruhi oleh bahan kimia (NaOH

dan etanol) yang berperan dalam pemisahan dan pemutusan serat yang

merupakan larutan alkali pada proses pemotongan serat tidak sempurna

sehingga ampas tebu dan kulit jagung sulit dihancurkan yang menyebabkan

serat masih tetap tampak ketika pencetakan. Hal ini didukung penelitian Qodri

(2016), yang menyatakan bahwa semakin banyak larutan yang digunakan

dalam pemasakan menyebabkan nilai kenampakan serat yang dihasilkan akan

semakin tinggi.

c) Warna

Berdasarkan Tabel 4.2. Rerata penilaian panelis terhadap warna kertas seni dari

limbah ampas tebu dan kulit jagung antara 2.9 sampai 3.4, hal ini dapat dilihat

dari gambar 4.3. Berdasarkan uji sensoris terhadap warna diketahui bahwa

panelis mempunyai tingkat kesukaan paling tinggi pada perlakuan 30:70

dengan PVAc 5%. Kertas seni hasil penelitian memiliki warna hampir sama,

Page 12: KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH ...eprints.ums.ac.id/74152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfdipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas dari limbah ampas

8

sebab kertas seni dari limbah ampas tebu dan kulit jagung tanpa menggunakan

pewarna sehingga menghasilkan warna kuning muda (cerah). Tingkat

kecerahan warna yang berbeda dikarenakan masih adanya NaOH sisa

perebusan sedangkan jika dicuci dengan bersih kertas yang dihasilkan akan

berwarna lebih putih. Perubahan warna juga dipengaruhi oleh waktu

penjemuran yang tidak merata. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Pujiarti

(2006), yang menyatakan bahwa penjemuran (sinar matahari) berpengaruh

terhadap stabilitas warna.

d) Kesukaan (Daya terima masyarakat)

Daya terima masyarakat atau dapat disebut parameter overall (keseluruhan)

merupakan parameter penerimaan umum yang dilakukan untuk mengetahui

penerimaan konsumen secara menyeluruh terhadap suatu produk. Berdasarkan

gambar 4.3. kertas seni berbahan dasar limbah ampas tebu dan kulit jagung

yang banyak disukai pada perlakuan 30:70 dengan PVAc 5%, hal ini

dikarenakan masyarakat menyukai warnanya yang cerah (kuning), seratnya

tidak terlalu nampak, dan tekstur halus. Dapat disimpulkan bahwa ketertarikan

dan penilaian masyarakat terhadap kertas berbeda-beda, tergantung bagaimana

mereka menilai dari sudut pandang masing-masing.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan disimpulkan bahwa kertas seni yang paling

disukai masyarakat pada kombinasi ampas tebu 30% dan kulit jagung 70%

dengan bahan perekat PVAc 5% karena masyarakat menyukai warnanya kuning,

seratnya tidak terlalu nampak, dan tekstur halus.

Daftar Pustaka

Asngad, Aminah., N, Inna Siti., & Siska, Suci. (2016). “ Pemanfaatan Kulit

Kacang dan Bulu Ayam Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Kertas

Melalui Chemical Pulping Dengan Menggunakan NaOH dan CaO.

Bioeksperimen, 2, 1, 25-34.

Fagbemigun, Taiwo K., Fagbemi, O.D., Otitoju, O., Mgbachiuzor E., &Igwe,

C.C. (2014). Pulp and Paper-making Potential of Corn Husk. International

Journal of AgriScience, 4, 4, 209-213.

Page 13: KUALITAS KERTAS SENI DARI KOMBINASI LIMBAH ...eprints.ums.ac.id/74152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfdipengaruhi oleh teknik pencetakan dan ukuran serat. Pada pembuatan kertas dari limbah ampas

9

Fajriani, E. (2010). Aplikasi Perekat Dalam Pembuatan Kayu Laminasi. Laporan

Akhir Praktikum. Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan. Bogor :

IPB.

Pujiarti, Rini., & Kasmudjo. (2006). Pengembangan Teknologi Pemanfaatan

Hasil Hutan Berbasis Masyarakat. Banjarbaru: Universitas Lambung

Mangkurat.

Qodri, Icmi Al. (2016). Kualitas Kertas Seni Berbahan Baku Pelepah Tanaman

Salak Dengan Perlakuan Konsentrasi Naoh Dan Lama Pemasakan.

Naskah Publikasi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sucipto., Wijana, Susinggih., & Wahyuningtyas, Ely. (2009). Optimasi

Penggunaan NaOH dan Tapioka Pada Produksi Kertas Seni dari Pelepah

Pisang. Jurnal Teknologi Pertanian, 10, 1, 46-53.

Surest, Azhary H., & Satriawan, Dody. (2010). Pembuatan Pulp dari Batang

Rosella dengan Proses Soda ( Konsentrasi NaOH, Temperatur Pemasakan,

dan Lama Pemasakan). Jurnal Teknik Kimia, 17, 3, 1-7.

Susanti, R., & Fibriana, Fidia. (2017). Teknologi Enzim. Yogyakarta : CV ANDI

OFFSET. Hal 101.

Widyawati, Anis. (2016). Kualitas Kertas Seni Berbahan Baku Pelepah Tanaman

Salak dengan Perlakuan Konsentrasi NaOH dan Konsentrasi Lem PVAc.

Naskah Publikasi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yosephine, Allita., Gala, Victor., Ayucitra, Aning., & Retnoningtyas, Ery

Susiany. (2012). Pemanfaatan Ampas Tebu dan Kulit Pisang Dalam

Pembuatan Kertas Serat Campuran. Jurnal Teknik Kimia Indonesia, 1, 2,

94-100.