kuisioner gaky.docx

  • Upload
    ayu9318

  • View
    330

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

FORMULIR KUESIONERI.Identitas Reapondena.Nama responden : Sri Karminahb.Nama ayah/ibu :c.Pekerjaan : Ibu rumah tanggad.Pekerjaan Suami/Istri : PNSe.Jumlah anak : 2 (Dua)f.Alamat : Desa Wingko tinompo, RT. 01 RW. 03 NO. 5 Kel. NgombolKec. Porworejo Jawa TengahII.Karakteristik Respomsena.Umur / tgl lahir : 48 tahun / 8 maret 1964b.Jenis kelamin : PerempuanIII.Pemeriksaan Fisik/Laba.TB : 152 cmb.BB : 47 kgc.ZScore :d.Jenis Gangguan : Hyperthyroide.TGR : Grade 2IV.Konsumsi Makanan Kaya YodiumNo.BahanMakananTdkprnh1-3X/bln http://vhychocolatenurse.blogspot.com/2012/05/gangguan-akibat-kekurangan-yodium-gaky.html

Perbedaan desa dan kota Menurut R Bintarto, Desa atau kota merupakan suatu hasil perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisografis, sosial, ekonomi, politk dan kultural yang terdapat pada suatu daerah serta memiliki hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daeah lain.Menurut Paul H Landis,a.Untuk maksud statistic.Pedesaan adalah daerah dengan jumlah penduduk kurang dari 2500 orangb.Sedang untuk maksud kajian psikologi socialDesa adalah daerah dimana hubungan pergaulanya ditandai dengan derajat intensitas yang tinggi.Menurut Sutarjo Kartohadikusumo,Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bermukim sutau masyarakat yang berkuasa dan masyarakat tersebut mengadakan pemerintah sendiri.Unsure-unsur dalam desa meliputi :a.Daerah (lingkungan geografis)b.Penduduk, yang meliputi berbagai hal tentang kependudukan seperti : jumlah, persebaran, mata pencaharian dllc.Tata kehidupan, meliputi segala hal yang yang menyangkut seluk beluk kehidupan masyarakat desa.Sedangkan pengertian desa dalam kehidupan sehari-hari atau secara umum sering di istilahkan dengan kampung,yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota,yang di huni sekelompok masyrakat di mana sebagian besar mata pencaharianya sebagai petani sedangkan secara atmininistrastif desa adalah yang terdiri dari satu atau lebih atau dusun di gabungkan hingga menjadi suatu daerah yang berdiri sendiri atao berhak mengatur rumah tangga sendiri (otonomi). SYARAT-SYARAT DESAMempunyai wilayah, Adanya penduduk, Mempunyai pemerintahan, Berada langsung di bawah camat, Mempunyai kebiasaan-kebiasaan pergaulan sendiri. FUNGSI DESAFungsi Desa sebagai :sumber bahan pangan, penghasilan bahan mentah, penghasil tenaga kerja, pusat-pusat industri kecil. KLASIFIKASI DESABerdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi yang dimilikinya,desa dapat diklasifikasikan menjadi berikut ini :a. Desa swadayaDesa swadaya adalah suatu wilayah pedesaan yang hampir seluruh masyarakatnya mampu memenuhi kebutuhannya dengan cara mengadakan sendiri.Ciri-ciri desa swadaya :1) Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya.2) Penduduknya jarang.3) Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.4) Bersifat tertutup.5) Masyarakat memegang teguh adat.6) Teknologi masih rendah.7) Sarana dan prasarana sangat kurang.8) Hubungan antarmanusia sangat erat.9) Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga.b. Desa swakaryaDesa swakarya adalah desa yang sudah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri,kelebihan produksi sudah mulai dijual kedaerah-daerah lainnya.Ciri-ciri desa swakarya :1) Adanya pengaruh dari luar sehingga mengakibatkan perubahan pola pikir.2) Masyarakat sudah mulai terlepas dari adat.3) Produktivitas mulai meningkat.4) Sarana prasarana mulai meningkat.5) Adanya pengaruh dari luar yang mengakibatkan perubahan cara berpikir.c. Desa swasembadaDesa swasembada adalah desa yang lebih maju dan mampu mengembangkan semua potensi yang ada secara optimal,dengan ciri-ciri berikut :1) Hubungan antarmanusia bersifat rasional.2) Mata pencaharian homogen.3) Teknologi dan pendidikan tinggi.4) Produktifitas tinggi.5) Terlepas dari adat.6) Sarana dan prasarana lengkap dan modern. CIRI-CIRI MASYARAKAT DESAa. Kehidupan tergantung pada alamb. Toleransi sosialnnya kuatc. Adat-istiadat dan norma agama kuatd. Kontrol sosialnya didasarkan pada hokum informale. Hubungan kekerabatan didasarkan pada Gemeinssehaft (paguyuban)f. Pola pikirnya irrasionalg. Struktur perekonomian penduduk bersifat agraris.a)Homogeny socialBiasanya desa terdiri dari beberapa kerabat yang masih mempunyai hubungan eratb)Hubungan primerDengan hubungan yang masih erat sehingga sifat kebersamaan, kegotong royongan sangat tercermin dalam keseharianya.c)Mempiunyai kpontrol social yang kletatMasalah yang dihadapi merupakan masalah bersama dan juga harus diselesaikan dan disoroti bersama pula.d)Nilai kegotong royongan masih subure)Terdapat ikatan social yang berupa nilai-nilai yang berupa nilai-nilai adat dan kebudayaan yang harus dipatuhi oleh setiap anggpta masyarakat POTENSI DESApotensi fisik : pertanianpotensi social : gotong royong, apatur desa, lembaga social FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM PERHUBUNGAN DESATopografi, Letak desa, Fungsi desa DEFINISI DESAA. Menurut UU No. 5 Tahun 1979DESA adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk, sebagai kesatuan masyarakat hokum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat dan mempunyai hak otonomi dalam ikatan negara kesatuan RI.B. Menurut SUTARDJO KARTOHADIKUSUMODESA adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.C. Menurut tinjauan geografiDESA adalah suatu perwujudan geografis, yang ditimbulkan oleh unsure-unsur fisigrafis, sosial, ekonomi, politik dan budaya dan memiliki hubungan timbal-balik dengan daerah lain. POLA PERSEBARAN DESA Faktor-faktor yang mempengaruhi pola persebaran desa:Letak desa, Keadaan iklim, Kesuburan tanah, Tata air, Keadaan ekonomi, Keadaan budaya POLA PERSEBARAN DESA 1. Pola memanjang mengikuti jalan raya. Pola ini umumnya terdapat di pedalaman2. Pola mengikuti rel kereta api3. Mengikuti garis pantai4. Pola masyarakatPenyebarannya:a. Terdapat di daerah pegunungan (dataran tinggi)b. Daerah yang berelief kasar5. Pola Desa TersebarPola desa yang tidak teratur. Pola desa ini banyak dijumpai di daerah Karst (Kapur) DEFINISI KOTA A. Menurut MENTERI DALAM NEGERI RI NO. 4/19801.KOTA adalah suatu wilayah yang mempunyai batas administrasi wilayah2. KOTA adalah lingkungan kehidupan yang mempunayi cirri non-agrarisB. Secara GEOGRAFISKOTA adalah suatu bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsure-unsur alami dan non-alami dengan gajala pemusatan penduduk tinggi, corak kehidupan yang heterogen, sifat penduduknya individualistis dan materialistis. CIRI FISIK KOTA Adanya sarana ekonomi, Gedung pemerintahan, Alun-alun, Tempat parker, Sarana rekreasi, Sarana olah raga, Komplek perumahan. CIRI MASYARKAT KOTA Ciri Masyarakat Kota- Adanya keanekaragaman penduduk- Sikap penduduk bersifat individualistik- Hubungan sosial bersifat Gesselsehaft (Patembayan)- Adanya pemisahan keruangan yang dapat membentuk komplek-komplek tertentu- Norma agama tidak ketat- Pandangan hidup kota lebih rasional KLASIFIKASI KOTA A. Menurut Jumlah Penduduk1. Kota Kecil =penduduknya antara 20.000-50.000 jiwa2. Kota sedang =penduduknya antara 50.000-100.000 jiwa3. Kota besar =penduduknya antara 100.000-1.000.000 jiwa4. Metropolitan =penduduknya antara 1.000.000-5.000.000 jiwa5. Megapolitan =penduduknya lebih dari 5.000.000 jiwaB. Menurut tingkat perkembangan1. Tahap eopolis adalah tahap perkembangan desa yang sudah teratur dan masyarakatnya merupakan peralihan dari pola kehidupan desa kea rah kehidupan kota.2. Tahap polis adalah suatu daerah kota yang sebagian penduduknya masih mencirikan sifat-sifat agraris.3. Tahap metropolis adalah suatu wilayah kota yang ditandai oleh penduduknya sebagaian kehidupan ekonomi masyarakat ke sector industri.4. Tahap megapolis adalah suatu wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa kota metropolis yang menjadi satu sehingga membentuk jalur perkotaan.5. Tahap tryanopolis adalah suatu kota yang ditandai dengan adanya kekacauan pelayanan umum, kemacetan lalu-lintas, tingkat kriminalitas tinggi.6. Tahap necropolis (Kota mati) adalah kota yang mulai ditinggalkan penduduknya.

Definisi desa dan kota Wilayah perkotaan/perdesaan merupakan salah satu satuan wilayah yang umum digunakan. Perkotaan/perdesaan di sini merujuk pada pengertian desa perkotaan (urban) atau desa perdesaan (rural) bukan kota (city). Untuk memahami klasifikasi desa perkotaan dan desa perdesaan perlu dijelaskan tentang beberapa pengertian secara statistik sebagai berikut:

1. Daerah perkotaan, adalah suatu wilayah administratif setingkat desa/kelurahan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan aksesibilitas sejumlah fasilitas perkotaan, seperti jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana kesehatan umum, dan sebagainya yang relatif mudah ditinjau dari segi jarak.

2. Daerah perdesaan, adalah suatu wilayah administratif setingkat desa/kelurahan yang belum memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan aksesibilitas sejumlah fasilitas perkotaan, seperti jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana kesehatan umum, dan sebagainya yang relatif sulit dari ditinjau dari segi jarak.

Kriteria desa perkotaan yang digunakan di Indonesia telah mengalami beberapa kali penyempurnaan, sesuai dengan perkembangan pembangunan wilayah. Penyempurnaan tersebut dilakukan setiap 10 tahun sekali dan biasanya menjelang pelaksanaan Sensus Penduduk (SP). Sampai sekarang sudah dilakukan 4 (empat) kali penyempurnaan yang secara berturut-turut menghasilkan kriteria desa perkotaan 1961, kriteria desa perkotaan 1971, kriteria desa perkotaan 1980, dan kriteria desa perkotaan 2000. Menjelang SP 1990 tidak dilakukan penyempurnaan kriteria desa perkotaan sehingga tidak ada kriteria desa perkotaan 1990. Demikian juga menjelang pelaksanaan Sensus Penduduk 2010 tidak dilakukan penyempurnaan kriteria desa perkotaan, sehingga kriteria desa perkotaan yang digunakan adalah kriteria desa perkotaan 2000 yang hanya terdapat sedikit penajaman.

Kriteria desa perkotaan 2000 merupakan kriteria yang sampai sekarang masih diterapkan. Kriteria desa perkotaan 2000 menggunakan tiga indikator sebagai ukurannya, yaitu: kepadatan penduduk per km2 (KPD), persentase rumah tangga pertanian (PRT), dan keberadaan atau akses untuk mencapai fasilitas perkotaan (AFU). Berdasar tiga indikator tersebut diketahui bahwa suatu desa dapat mencapai skor maksimum yang besarnya 26 dan dapat mencapai skor minimum yang besarnya 2. Sedangkan batas skor (cut of point) yang digunakan untuk penentuan desa perkotaan besarnya 10. Sehingga desa-desa yang mempunyai total skor 10 atau lebih ditetapkan sebagai desa perkotaan, sebaliknya desa-desa dengan total skor kurang dari 10 ditetapkan sebagai desa perdesaan.

Pada Tabeldi bawah ini disajikan secara lengkap variabel, klasifikasi, skor, dan kriteria yang digunakan dalam klasifikasi desa perkotaan-perdesaan.

Variabel, Klasifikasi, Skor, dan Kriteria Desa Perkotaan 2000

Variabel/ KlasifikasiSkor

(1)(2)

TOTAL SKOR

Skor minimum2

Skor maksimum26

1. Kepadatan penduduk

< 5001

500 1.249 2

1.250 2.4993

2.500 3.9994

4.000 5.9995

6.000 7.4996

7.500 8.4997

8.500 2,5 km0

C).Sekolah Menengah Umum (SMU)

Ada atau 2,5 km1

> 2,5 km0

D).Pasar

Ada atau 2 km1

> 2 km0

E).Bioskop

Ada atau 5 km1

> 5 km0

F).Pertokoan

Ada atau 2 km1

> 2 km0

G).Rumah Sakit

Ada atau 5 km1

> 5 km0

H).Hotel/Bilyar/Diskotek/Panti pijat/Salon

Ada1

Tidak ada0

I).Persentase Rumah Tangga Telepon

8,001

< 8,000

J).Persentase Rumah Tangga Listrik

90,001

< 90,000

Total Skor 10 Desa Perkotaan (Urban)Total Skor < 10 Desa Perdesaan (Rural)

Kesimpulannya: Jika total skor di atas 10 = tergolong desa perkotaan, jika kecil dari 10 = desa perdesaan.>> http://syahyutivariabel.blogspot.com/2012/09/perbedaan-desa-dan-kota.html

SOLO--Suplementasi iodium terbukti meningkatkan kecerdasan anak usia 25-59 bulan sebesar 8,8 IQ poin. Caranya dengan menambahkan iodium ke dalam air minum yang ditempatkan dalam kendi, lalu dikonsumsi.Hal itu merupakan hasil penelitian salah satu doktor lulusan Program S3 Prodi Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana UNS, Yulia Lanti Retno Dewi. Yulia meraih gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Pengaruh Iodisasi Air Minum dalam Kendi Terhadap Kadar Iodium Urin dan Kecerdasan Anak Usia 25-59 Bulan di Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah di Ruang Sidang II Gedung Rektorat UNS, Senin (23/7). Ia berhasil meraih nilai 3,90.Yulia menerangkan penelitian dilakukan dengan memberikan suplementasi iodium pada anak usia 25-59 bulan, selama 12 pekan. Setelah dicek lagi, kecerdasan anak itu meningkat 8,8 IQ poin.Fungsi iodium di dalam tubuh, terangnya, adalah membentuk hormon di dalam kelenjar tiroid. Sekresi hormon tiroid dipertahankan sedemikian rupa melalui mekanisme umpan balik, sehingga kadarnya optimal untuk menjalankan fungsinya. Jika karena suatu sebab, produksi hormon tiroid kurang, akan terjadi hipotiroid, bila kelebihan akan terjadi hipertiroid.Pada hipotiroid, ungkapnya, pergerakan menjadi lamban, kadar protein dalam cairan otak meningkat. Hormon tiroid mempunyai efek yang nyata pada perkembangan otak, membuat peka sistem syaraf dan meningkatkan aktivitas otak.

Setelah mengadakan penelitian, Yulia juga menyimpulkan penambahan iodium ke dalam air minum yang ditempatkan dalam kendi terbukti efektif meningkatkan kadar iodium dalam urin anak usia 25-59 bulan. Penggunaan kendi sebagai wahana suplementasi iodium dalam air minum juga terbukti praktis, mudah, murah, efektif dan ramah lingkungan.Saya menyarankan Kepala Puskesmas Ngargoyoso segera memberikan suplementasi iodium dalam kendi pada anak usia di bawah lima tahun, sambil menunggu siapnya biaya dan infrastruktur bagi penggunaan garam beriodium secara universal, terangnya.Ia juga menyarankan adanya sosialisasi penggunaan kendi di daerah Ngargoyoso dengan penekanan pada aspek kesehatan. Caranya, merebus air sebelum diminum.