Upload
setya-dhana-santika-aji
View
3
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
komputasi geodetik
Citation preview
Kuliah-1 / Hal 1
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
Persamaan Linier dan Non-Linier
Persamaan dengan 3 variabel:
12 321 =++ xxx
Salah satu solusi dari persamaan diatas:
312
3
2
1
−===
xxx
Secara umum, persamaan linier dengan n variabel:
(1)
dengan
naaa ,....,, 21 = koefisien (diketahui)
nxxx ,....,, 21 = variabel (tidak diketahui)
b = konstanta (diketahui)
Persamaan (1) dikatakan linier karena semua variabel pada
setiap suku berderajat 1 (satu).
bxaxaxa nn =+++ ....2211
Kuliah-1 / Hal 2
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
Contoh : 432 2211 =++ xxxx
43 22/1
1 =+ xx
0sin2 21
1 =+− xx
13 321 +=− xxx
solusi simultan:
321 =+ xx ………….(1)
121 =− xx …………..(2)
eliminasi 2x dari pers (2) dengan pers (1:)
321 =+ xx
42 1 =x
21 =x
substitusikan 1x ke pers (1) untuk mendapatkan 2x
32 2 =+ x
12 =x
solusi 21 =x dan 12 =x
dari prosedur diatas, perlu suatu prosedur sistematik untuk
sistem persamaan linier yang lebih kompleks.
Kuliah-1 / Hal 3
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
Soal :
12 321 =−+ xxx
22 321 =++ xxx
42 21 =+− xx
Carilah solusi persamaan diatas!
Kuliah-1 / Hal 4
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
Sistem Persamaan Linier / SPL (Generalisasi)
Sebuah sistem persamaan linier ( m x n ) adalah sistem
yang terdiri dari m persamaan dengan n variabel:
11212111 ..... bxaxaxa nn =+++
22222121 ..... bxaxaxa nn =+++
mnmnmm bxaxaxa =+++ .....2211
Contoh: SPL (3 x 3):
11212111 ..... bxaxaxa nn =+++
22222121 ..... bxaxaxa nn =+++
33232131 ..... bxaxaxa nn =+++
Secara umum, bisa dikatakan ada 2 proses dalam
memecahkan solusi SPL ( m x n ):
1. Reduksi sistem (eliminasi variabel-variabel)
2. Deskripsi kumpulan solusi
Kuliah-1 / Hal 5
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
Definisi 1
Dua buah SPL dengan n variabel dikatakan ekivalen
apabila kedua sistem tersebut mempunyai kumpulan solusi
yang sama.
Prosedur reduksi harus menghasilkan SPL baru yang
ekivalen
TEOREMA 1
Apabila salah satu operasi elementer berikut diterapkan
pada sebuah SPL akan diperoleh sistem baru yang
ekivalen:
1. Menukar letak diantara dua persamaan
2. Mengalikan sebuah persamaan dengan sebuah skalar
tidak nol
3. Menambahkan atau mengurangkan sebuah persamaan
yang telah dikalikan dengan sebuah konstanta dengan
satu persamaan lainnya.
Kuliah-1 / Hal 6
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
Untuk lebih jelasnya
NOTASI OPERASI ELEMENTER
ji EE ↔ Pertukaran letak pers. ke- i dengan ke j
ikE Pers. ke i dikalikan dengan skalar tidak nol k
jkEE +1 Pers. ke j yang telah dikalikan dengan skalar k
ditambahkan pada pers. ke i
Kuliah-1 / Hal 7
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
Contoh:
Gunakan operasi elementer SPL berikut:
12 32 −=+ xx
1553 321 =−+ xxx (a)
2242 321 =−+ xxx
31 EE ↔ 2242 321 =−+ xxx
1553 321 =−+ xxx (b)
12 32 −=+ xx
12/1 E 2242 321 =−+ xxx
1553 321 =−+ xxx (c)
12 32 −=+ xx
12 3EE − 12 321 =−+ xxx
22 32 −=−− xx (d)
12 32 −=+ xx
Semua sistem persamaan di atas (a,b,c,d) adalah ekivalen !
Kuliah-1 / Hal 8
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
Soal:
642 321 =++ xxx
1x 22 3 =+ x
1073 321 =++ xxx
1. Pertukarkan letak dua persamaan
2. Kalikan sebuah persamaan dengan konstanta ≠ 0
3. Tambahkan hasil kali dari suatu persamaan dengan satu
konstanta pada persamaan lainnya.
Kuliah-1 / Hal 9
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
ELIMINASI GAUSS
Teknik ini merupakan teknik yang paling sederhana dan
terkenal dalam hal penyederhanaan SPL berdasarkan
operasi elementer.
Contoh:
Tentukan solusi SPL berikut:
22 321 =+− xxx
12 321 =−+ xxx
523 321 −=−+− xxx
12 2EE − , 13 3EE + 22 321 =+− xxx
335 32 −=− xx
15 32 =+− xx
23 EE + 22 321 =+− xxx
335 32 −=− xx
22 3 −=− x
Kuliah-1 / Hal 10
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
solusi
13 =x dari persamaan terakhir
02 =x substitusi 3x ke persamaan ke dua.
11 =x substitusi 2x dan 3x ke persamaan pertama
Catatan:
Tujuan dari Eliminasi Gauss adalah mereduksi sistem
persamaan asal menjadi sistem yang ekivalen yang
berbentuk “segitiga (triangular)”
Soal:
14321 =−++ xxxx
34321 =+−+− xxxx
22 4321 =−++− xxxx
Kuliah-1 / Hal 11
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
Eliminasi Gauss (pada sistem ( m x n )):
Step 1:
Bila perlu lakukan pertukaran persamaan pertama dengan
persamaan lainnya sehingga 1x akan tampak pada
persamaan pertama.
Step 2:
Eliminasi 1x pada persamaan-persamaan lainnya selain
persamaan pertama, dengan cara menambahkan
persamaan pertama yang telah dikalikan dengan konstanta
yang sesuai.
Step 3:
Untuk sementara, abaikan persamaan pertama. Perhatikan
persamaan sisanya (sistem ( m - 1) x n dengan variabel
( nxxx ,....,, 32 ). Ulangi prosedur (1) dan (2) untuk sistem
terakhir.
Kuliah-1 / Hal 12
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
Bentuk asal:
11212111 ..... bxaxaxa nn =+++
22222121 ..... bxaxaxa nn =+++
mnmnmm bxaxaxa =+++ .....2211
Dengan menggunakan step 1 dan step 2 menghasilkan:
1'
1'
212'
111' ..... bxaxaxa nn =+++
2'
2'
222' ..... bxaxa nn =++
mnmnm bxaxa ''22
' ..... =++
Sekarang kita lihat (m – 1) persamaan terakhir. Dengan
menggunakan step 1 dan step 2 diperoleh:
1'
1'
313'
212'
111' ..... bxaxaxaxa nn =++++
2''
2''
323''
222'' ..... bxaxaxa nn =+++
3''
3''
333'' ..... bxaxa nn =++
mnmnm bxaxa ''''31
'' ..... =++
dan seterusnya, sehingga diperoleh bentuk “triangular”
untuk m = n atau independent.
Kuliah-1 / Hal 13
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
Dalam hal m < n , akan diperoleh:
111212111 .......... dxcxcxcxc nnmm =+++++
222222 .......... dxcxcxc nnmm =++++
mnmnmmm dxcxc =++ .....
Kuliah-1 / Hal 14
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
Contoh:
Gunakan eliminasi Gauss untuk memecahkan:
a. 32 32 =+ xx
422 321 =++− xxx
1321 =+− xxx
31 EE ↔ 1321 =+− xxx
422 321 =++− xxx
32 32 =+ xx
12 2EE + 1321 =+− xxx
63 3 =x
32 32 =+ xx
32 EE ↔ 1321 =+− xxx
32 32 =+ xx
63 3 =x
solusi: 23 =x
2/12 =x
2/11 −=x
substitusi ke belakang!!
Kuliah-1 / Hal 15
Material Kuliah IHG 1, 2005-2006
b. Gunakan eliminasi Gauss untuk memecahkan
32 321 =+− xxx
14 21 −=+− xx
1242 31 =+ xx
12 EE + 、 13 2EE − 32 321 =+− xxx
22 32 =+ xx
624 32 =+ xx
23 2EE − 32 321 =+− xxx
22 32 =+ xx
200 32 =+ xx
Tidak ada solusi atau nilai untuk 1x , 2x , 3x yang dapat
memenuhi persamaan ketiga. SPL tersebut tak
konsisten.