14
Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang, Definisi dan Tujuan Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 (1 st International Conference on Islamic Economics, Makkah) yang dihadiri cendekiawan muslim seperti Umer Chapra, M. Nejatullah Shidiqqi, Fahim Khan menggagas sebuah konsep baru tentang ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam seperti yang pernah dilakukan pada masa-masa kejayaan Islam. Latar belakang kemunculan ide tersebut karena saat itu sedang terjadi ‘perang dingin’ antara US dan Uni Soviet. US mewakili blok ekonomi kapitalis dan Soviet mewakili blok ekonomi sosialis. Beberapa negara Islam dipaksa untuk memilih salah satu dari 2 blok ekonomi besar tersebut. Akibatnya ada perasaan tidak puas terhadap kedua blok ekonomi tersebut karena dianggap tidak ada yang mewakili nilai-nilai Islam secara penuh. Lalu diusulkan lah pembuatan istilah Ekonomi Islam sebagai solusi dari tidak adanya kecocokan terhadap 2 blok besar ekonomi. Dorongan utama kemunculan ilmu ekonomi Islam, antara lain: 1. Alasan praktis, untuk menyusun kembali kehidupan ekonomi yang sesuai syariah 2. Alasan intelektual, untuk mengembangkan ilmu ekonomi yang sesuai syariah Perkembangannya, sebelum tahun 1990 gambaran besar sebuah sistem ekonomi Islam dan membahas mengenai filosofi dan konsep dasar dari ekonomi Islam. Setelah tahun 1990 bidangnya menyempit kepada keuangan dan perbankan karena tujuan pragmatis lebih dikedepankan. Pengembangan ekonomi Islam bisa dilakukan dengan 2 cara: 1. Re-Invent: Pembangunan dari awal yang digali dari dalil-dalil. 2. Patchwork: Menggunakan teori yang sudah ada dari ekonomi konvensional. Contoh dari pengembangan dengan Re-Invent, mencari institusi pada masa kejayaan Islam yang bisa membuat Islam maju seperti pada saat Dinasti Utsmaniyah (Turki Ustmani) ada lembaga waqaf yang bisa membangun jalan, pertanian, universitas dari waqaf. Kelemahan utama ekonomi Islam karena tidak ada metodologi yang baik sebagai sebuah ilmu. Hal penting dalam diskusi metodologi adalah menguraikan dan menetapkan peraturan- peraturan, prosedur, standar, dan yang paling penting, kriteria saintifik yang dengannya kita dapat membedakan benar dan salah dalam menilai dan mengevaluasi teori-teori ekonomi. Maka ada kebutuhan ekonomi Islam sebagai sebuah disiplin ilmu. Metodologi menguraikan dan menetapkan peraturan-peraturan, prosedur, standar, dan yang paling penting, kriteria saintifik yang dengannya kita dapat membedakan benar dan salah dalam menilai dan mengevaluasi teori-teori ekonomi. Tujuan membangun teori dalam sebuah disiplin ilmu dan mengevaluasi teori yang dihasilkan. Fokus kesesuaian metode, teknik penalaran, dan membebaskan pikiran dari subjektivitas - Epistemologi dan Metodologi

Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

  • Upload
    haminh

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi

- Latar Belakang, Definisi dan Tujuan

Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 (1st International Conference on Islamic

Economics, Makkah) yang dihadiri cendekiawan muslim seperti Umer Chapra, M. Nejatullah

Shidiqqi, Fahim Khan menggagas sebuah konsep baru tentang ekonomi yang didasarkan pada

nilai-nilai Islam seperti yang pernah dilakukan pada masa-masa kejayaan Islam. Latar

belakang kemunculan ide tersebut karena saat itu sedang terjadi ‘perang dingin’ antara US

dan Uni Soviet. US mewakili blok ekonomi kapitalis dan Soviet mewakili blok ekonomi

sosialis. Beberapa negara Islam dipaksa untuk memilih salah satu dari 2 blok ekonomi besar

tersebut. Akibatnya ada perasaan tidak puas terhadap kedua blok ekonomi tersebut karena

dianggap tidak ada yang mewakili nilai-nilai Islam secara penuh. Lalu diusulkan lah

pembuatan istilah Ekonomi Islam sebagai solusi dari tidak adanya kecocokan terhadap 2 blok

besar ekonomi.

Dorongan utama kemunculan ilmu ekonomi Islam, antara lain:

1. Alasan praktis, untuk menyusun kembali kehidupan ekonomi yang sesuai syariah

2. Alasan intelektual, untuk mengembangkan ilmu ekonomi yang sesuai syariah

Perkembangannya, sebelum tahun 1990 gambaran besar sebuah sistem ekonomi Islam dan

membahas mengenai filosofi dan konsep dasar dari ekonomi Islam. Setelah tahun 1990

bidangnya menyempit kepada keuangan dan perbankan karena tujuan pragmatis lebih

dikedepankan.

Pengembangan ekonomi Islam bisa dilakukan dengan 2 cara:

1. Re-Invent: Pembangunan dari awal yang digali dari dalil-dalil.

2. Patchwork: Menggunakan teori yang sudah ada dari ekonomi konvensional.

Contoh dari pengembangan dengan Re-Invent, mencari institusi pada masa kejayaan Islam

yang bisa membuat Islam maju seperti pada saat Dinasti Utsmaniyah (Turki Ustmani) ada

lembaga waqaf yang bisa membangun jalan, pertanian, universitas dari waqaf.

Kelemahan utama ekonomi Islam karena tidak ada metodologi yang baik sebagai sebuah

ilmu. Hal penting dalam diskusi metodologi adalah menguraikan dan menetapkan peraturan-

peraturan, prosedur, standar, dan yang paling penting, kriteria saintifik yang dengannya kita

dapat membedakan benar dan salah dalam menilai dan mengevaluasi teori-teori ekonomi.

Maka ada kebutuhan ekonomi Islam sebagai sebuah disiplin ilmu.

Metodologi menguraikan dan menetapkan peraturan-peraturan, prosedur, standar, dan

yang paling penting, kriteria saintifik yang dengannya kita dapat membedakan benar dan

salah dalam menilai dan mengevaluasi teori-teori ekonomi.

Tujuan membangun teori dalam sebuah disiplin ilmu dan mengevaluasi teori yang

dihasilkan.

Fokus kesesuaian metode, teknik penalaran, dan membebaskan pikiran dari subjektivitas

- Epistemologi dan Metodologi

Page 2: Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

Filosofi Ilmu Pengetahuan memiliki 3 cabang, antara lain: Ontologi, Epistemologi, dan

Aksiologi.

-Ontologi: hakikat apa yang dikaji.

-Epistemologi: bagaimana teori pengembangannya.

-Aksiologi: manfaat apa dari suatu ilmu.

Lalu manfaat dari ketiga cabang filsafat ilmu tersebut,

-Ontologi: pemahaman Islam tentang realitas ekonomi dan fondasi konsep ekonomi Islam

“Perspektif” baru Ilmu Ekonomi

-Epistemologi: metode ekonomi Islam, konsep kunci ekonomi Islam, dan skema konseptual

ekonomi Islam “Pendekatan” baru Ilmu Ekonomi

-Aksiologi: meneliti nilai yang bias dalam ilmu ekonomi mainstream dan menanamkan etika

Islam dalam ilmu ekonomi Pedoman “nilai” baru dalam Ilmu Ekonomi.

Metodologi Ekonomi Islam masuk ke dalam

cabang Epistemologi. Sehingga pembahasan

lebih banyak tentang filsafat ilmu

pengetahuan hanya menekankan kepada

epistemologi.

Epistemologi Teori dari ilmu pengetahuan.

Tujuan mengklarifikasi asal-usul, sifat, varietas, batas-batas dari sebuah ilmu

pengetahuan. Sehingga tujuan akhirnya adalah pencarian kebenaran

Metodologi, memberikan pedoman dan kriteria bagaimana menilai dan membenarkan teori

dari sumber-sumber pengetahuan.

Epistemologi, memberikan gambaran yang lebih besar akan sumber pengetahuan dan

pembenarannya pada ilmu (discipline).

- Ruang Lingkup Metodologi Ekonomi Islam: Objek, Sumber, Rujukan, Metode, dan

Proses

Ruang Lingkup Metodologi

Objek

-Apa yang dibahas? Kenapa perlu

ekonomi? Kenapa ekonomi Islam?

- Apa konsep, prinsip dasarnya?

-Bagaimana perbandingannya dengan

konsep lain yang identik?

Sumber Rujukan

-Dalam hal ini terkait dengan bagaimana

dan darimana manusia dapat memperoleh

objek yang kemudian dijadikan ilmu

pengetahuan

Metode

- Terkait dengan langkah-langkah teknis

apa saja yang dapat dilakukan untuk

membentuk teori; termasuk didalamnya

kerangka pikir yang dibangun.

Verifikasi vs falsifikasi

Induktif vs deduktif

Islamisasi ekonomi vs ushul fiqh

Prosedur

-Apa saja komponen (subject matter,

sumber ilmu metode) yang seharusnya

ada dalam membentuk teori

-Langkah-langkah dan tahapan

sistematis yang perlu dijalankan

-Kriteria validitas dari teori yang telah

dibentuk

Epitemologi

Metodologi Ekonomi Islam

Page 3: Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

Tujuan pembentukan teori dalam ilmu ekonomi Islam:

1. Untuk menghasilkan teori ekonomi yang bisa menghubungkan kondisi ideal dan

realitas.

2. Untuk menghasilkan teori ekonomi yang mampu menjelaskan realitas dan

hubungannya secara menyeluruh.

3. Untuk menghasilkan teori ekonomi yang dapat merealisasikan tujuan.

Page 4: Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

Kuliah 3: Islamic Worldview I

- Worldview sebagai Landasan Paradigma Berpikir

Worldview adalah persepsi atau paradigma tentang kehidupan di dunia.

Worldview Nilai-nilai Perilaku

Semua aspek kegiatan manusia dipengaruhi oleh pandangan atau visinya terhadap dunia.

Sedangkan nilai-nilai pada pada diri manusia diturunkan dari pandangannya terhadap dunia

(worldview).

Dengan worldview seseorang akan mampu menjawab pertanyaan tentang hakikat kehidupan

di dunia, yang kemudian menjadi basis/prinsip dalam menjalani kehidupan.

Secara dasar sumber ilmu, Ekonomi Islam sudah berbeda dengan Ekonomi Konvensional.

Ekonomi konvensional hanya bersumber kepada 2 hal: 1) Analisis Teori; dan 2) Observasi.

Namun ekonomi Islam memiliki sumber ilmu lain yang berbeda dengan ekonomi

konvensional yakni wahyu Allah (Al-Qur’an) dan perilaku nabi (Sunnah). Hal ini terjadi

karena ada perbedaan worldview sebagai landasan berpikir. Seperti ada pandangan bahwa

sumber daya digunakan untuk memenuhi hasrat (ekonomi konvensional) atau ada juga

pandangan bahwa sumber daya digunakan untuk suatu kebutuhan (ekonomi Islam).

- Implikasi Worldview terhadap Pembentukan Nilai

Worldview bisa terbentuk dengan 2 cara:

1. Secara Natural, internalisasi worldview ke dalam diri sendiri/masyarakat secara alami

melalui aktivitas-aktivitas yang dipengaruhi dengan budaya, teknologi, dan pengetahuan.

2. Secara Sistematik, worldview dapat dimaknai ke dalam manusia/masyarakat melalui

proses pendidikan bidang-bidang ilmiah.

Karena nilai mempengaruhi perilaku, hal ini membentuk paradigma seseorang dalam

membangun ilmu. Misalnya seseorang yang berasal dari keluarga Atheis akan mencoba

membangun teori evolusionism karena ingin menjawab permasalahan dalam kehidupan

mereka yang dianggap pentng. Worldview membentuk kepentingan para ilmuwan.

- Nilai dan Perilaku (Ekonomi) Manusia

Nilai Perilaku Ekonomi

Mencari keuntungan profit Menabung berdasrkan motif bunga

Peduli masa depan/keluarga Menabung hanya untuk simpanan

Ketaatan agama Menabung untuk ibadah haji

Walaupun ketiga aktivitas diatas sama-sama menabung, namun motif dari masing-masing

individu berbeda. Worldview akan menentukan nilai, dan nilai akan menentukan perilaku.

Ilmu Ekonomi: Bebas Nilai?

Bukti Ilmu Ekonomi tidak bebas nilai

Tingkatan 1 Pilihan peneliti terhadap topik yang akan diteliti.

Tingkatan 2 Pilihan peneliti terhadap variabel dan asumsi yang digunakan.

Tingkatan 3 Pilihan metode penelitian, kualitatif atau kuantitatif.

Tingkatan 4 Pilihan terhadap tujuan dan cara untuk mencapainya.

Tingkatan 5 Pilihan terhadap kebijakan yang digunakan.

Page 5: Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

Lima tingkatan tersebut menjadi bukti bahwa Ilmu Ekonomi bukanlah Value Free namun

Value Loaded karena di dalamnya banyak dipengaruhi oleh nilai dan preferensi dari

penelitinya. Pada dasarnya tidak ada ilmu yang bebas nilai, namun tren sekarang dalam ilmu

ekonomi sebagai ilmu pengetahuan, ilmu ekonomi harus fokus hanya kepada observasi dan

analisis faktual untuk menemukan ketidakseragaman dalam perilaku manuasia.

Ilmu Ekonomi bisa menjadi sebuah ilmu yang disebut Value Free diawali dari adanya The

Vienna Circle pada 1930an. Pertemuan tersebut bermaksud untuk menghapus proporsi-

proporsi yang tidak dapat dibuktikan menurut prinsip-prinsip ilmiah seperti seni, agama dan

moral. Ilmu harus bisa dibuktikan melalui pengamatan empiris.

Lionel Robbins dalam esainya “The Nature and Significance of Economic Science”

menyatakan bahwa ilmu ekonomi netral, diantara tujuan-tujuannya dan memperjanjikan

pembaruan bagi “posivitisme” secara besar-besaran. Lionel Robbins didukung oleh 2 ekonom

ternama lain, Samuelson dan Milton Friedman.

- Secular Worldview: Definisi dan Konsep

Sekuler adalah aktivitas yang berhubungan dengan “here and now”, aktivitas hanya

mementingkan keduniawi dalam hidup.

Sekulerisme adalah proses pembebasan akal dari kontrol agama dan kontrol metafisik.

Hasilnya adalah penurunan secara perlahan terhadap pemahaman agama dan pengaruhnya

terhadap kehidupan; pemisahan antara kehidupan dan agama.

Sekulerisasi dilakukan dengan 3 cara:

1. Perlakuan terhadap alam alam sebagai objek yang dapat dieksploitas manusia.

2. Bidang politik/negara otoritas tertinggi diberikan kepada manusia

3. Pemaknaan nilai semua norma, nilai, hukum dapat diubah menurut keinginan manusia.

Sekulerisme + Materialisme = Menyatakan bahwa hanya dunia yang nyata sehingga yang

mengacu kepada akhirat menjadi tidak relevan ekonomi harus didasarkan kepada cost

benefit analysis.

Karakteristik Secular Worldview

1. Pandangan barat lebih menitikberatkan pada aspek amterial dari kesejahteraan manusia.

2. Religion is privacy.

3. Not recognize for divine guidance.

4. Penalaran manusia merupakan sumber paling utama.

5. Self interest and market system no room for Govt

6. Authority taken away from religion.

7. Deconsetrating of Value.

Kuliah 4: Islamic Worldview II

- Islamic Worldview: Definisi dan Konsep

Dalam tradisi klasik Islam, istilah worldview belum diketahui. Pada abad 20 pun, ulama

berbeda pendapat dalam menyebut Istilah worldview.

Maulana al-Mawdudi mengistilahkan Islami Nazariat (Islamic Vision)

Sayyid Qutb mengunakan istikah al-Tasawwur al-Islamy (Islamic Vision)

Page 6: Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

Mohammad Ashif al-Zayn menyebut al-Mabda’ al-I slamy (Islamic Principle)

Prof. Syed Naquib al-Attas menamakan Ru’yatul Islam lil wujud (Islamic Worldview).

Dalam terminologi Islam, padanan kata worldview disebut sebagai “tasawwur”, yang

memiliki dasar “sawwara” QS Ali Imron (3): 6 dan QS Al Araf (7): 11

Sehingga Islamic Worldview didefinisikan, sebuah gambaran yang komprehensif atau absolut

tentang Islam yang tujuannya adalah untuk menjelaskan secara holistik prinsip-prinsip Islam

dasar jujur dan komprehensif sedemikian rupa sehingga menjadi dasar untuk pandangan

hidup dan mengakar dalam diri seseorang.

Islamic Worldview memiliki 7 karakteristik, 1) authencic; 2) final; 3) ultimate; 4) reality; 5)

truth; 6) existence; 7) life.

Implikasi Islamic Worldview terhadap Ilmu Ekonomi, Ilmu ekonomi Islam adalah ilmu

ekonomi dari pandangan hidup Islami.

-Aspek dunia dipandang sebagai persiapan untuk aspek akhirat

-Aspek akhirat memiliki signifikansi yang utama dan final

-Tidak kesemuanya menunjukkan perilaku pengabdian atau tidak menghiraukan aspek dunia.

Elemen Utama Islamic Worldview: 1) God; 2) Man; 3) Nature; 5) Religion; 6) Aim in Life.

- Falah sebagai Orientasi Islamic Worldview

Pada dasarnya tujuan hidup setiap orang adalah untuk mencapai kesejahteraan, meskipun

manusia memaknai kesejahteraan dengan perspektif yang berbeda-beda.Sebagian besar

paham ekonomi konvensional memaknai kesejahteraan sebagai kesejahteraan material

duniawi.

Dalam Islam tujuan hidupnya adalah Falah. Falah dalam bahasa Arab berarti kesuksesan,

kemuliaan, dan kemenangan. Al-Quran menyebut musflihun dalam QS 3:104, QS 7:8 dan

157, QS 9:88 dan 23, QS 23:102, QS 24:51, dan aflah dalam QS 23:1, QS 91:9.

Falah dalam hal ini berarti kesejahteraan holistik dan seimbang antara dimensi: 1) material-

spiritual, 2) individual-sosial, 3) kesejahteraan dunia-akhirat.

Maqashid Syariah Maslahah Falah.

Falah dapat terwujud apabila terpenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup secara seimbang

sehingga tercipta maslahah. Maslahah adalah bentuk segala keadaan, baik material maupun

non material, yang mampu meningkatkan kedudukan manusia sebagai makhluk yang paling

mulia.

Maslahah dasar bagi kehidupan manusia adalah sesuai maqashid syariah yang terdiri dari

agama (dien), jiwa (nafs), intelektual (aql), keturunan (nasl), dan material (maal).

Contoh penerapan maqashid syariah:

Dien kewajiban salat 5 waktu

Nafs makan makanan yang halalan thoyiban

‘Aql kewajiban menuntut ilmu

Nasl pelarangan zina

Maal pelarangan riba

- Komparasi Secular Worldview dan Islamic Worldview

Page 7: Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

Secular Worldview Islamic Worldview

Menitikberatkan pada aspek material

dari kesejahteraan manusia.

Al-Qur’an dan As-sunah merupakan

sumber rujukan yang paling utama

dalam suatu masyarakat dan peran

rasionalits merupakan subordinat dari

wahyu.

Agama merupakan masalah private dan

tidak memiliki peran dalam ruang publik

Menitikberatkan pada aspek material dan

spirituil dari manusia.

Agama tidak dipahami sebagai petunjuk

Ekonomi merupakan bagian dari Islam

sebagai sebuah sistem yang menyeluruh

Penalaran manusia merupakan sumber

paling utama

Islamic Man

Self interest & market system Huquq, market system and government

intervention

Authority is taken away from religion

Deconsecrating of religion

Nilai dan Moral: Secular vs Islamic

Secular Islamic

1. Pemilihan nilai adalah fungsi dari

proses demokrasi dan bersifat

fleksibel secara tak terbatas, yang

bergantung pada pandangan umum.

1. Shura (Konsultasi) adalah dasar dari

pemilihan nilai. Fleksibilitasnya

terbatas pada apa yang diperbolehkan

oleh syariah.

2. Penekanan pada duniawi menjadi

faktor penentu.

2. Pertimbangan terhadap akhirat

menjadi elemen utama yang mengatur

perilaku ekonomi manusia.

Kesimpulannya Islamic Worldview ≠ Secular Worldview

Kuliah 5: Ilmu Pengetahuan dalam Islam

Pengetahuan hasil pengamatan yang bersifat tetap karena tidak diperlukan pengujian

secara kritis. Dengan demikian, pengetahuan tidak bersifat sistematik, tidak objektif, dan

tidak universal.

Ilmu pengetahuan menurut John Ziman rangkaian konsep dan kerangka konseptual yang

saling berkaitan dan telah berkembang sebagai hasil percobaan dan pengamatan yang

bermanfaat untuk percobaan lebih lanjut.

Perbedaan pengetahuan dan ilmu pengetahuan

Pengetahuan Ilmu Pengetahuan

Page 8: Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

Informasi dan fakta Informasi tentang suatu fakta

jarang disertai penjelasan

tentang mengapa dan

bagaimana. Tidak ada penujian

kritis hubungan sebab-akibat

antara satu fakta dengan fakta

lain.

Diperlukan uraian yang

sistematis,pengklasifikasian fakta

berdasarkan prinsipprinsip yang

berlaku.

Kebenaran Kebenaran yang diakui oleh

pengetahuan bersifat tetap.

Kebenaran dalam ilmu

pengetahuan harus selalu diuji

oleh pengujian kritis baik melalui

observasi maupun eksperimen

Prosedur Prosedur mendapatkan

pengetahuan melalui panca

indera.

Berdasarkan metode ilmiah:

pengamatan, eksperimen,

generalisasi, verifikasi.

Dalam Islam, menurut sumbernya ada dua macam pengetahuan:

1. Revealed knowledge (wahyu; ilmu ladunni), yaitu ilmu yang didapatkan langsung

dari Allah

2. Acquired knowledge, yaitu ilmu yang didapat dari usaha manusia

Dasar pentingnya menimba ilmu:

1. Kata pertama yang turun dalam Alquran adalah ‘iqra’ yang artinya ‘bacalah’

2. Surat Al-Mujadillah ayat 1 dan Al-Faatir ayat 2 yang menunjukkan bahwa keimanan

yang dimiliki seseorang akan mendorongnya untuk menuntut ilmu, dan sebaliknya,

ilmu akan meningkatkan keimanannya.

Klasifikasi ilmu menurut Al Ghazali:

1. Fardhu ‘ain: ilmu tentang cara mengamalkan perbuatan yang wajib. Contohnya ilmu

agama (rukun Islam)

2. Fardu kifayah: ilmu yang tidak dapat dikesampingkan demi menegakkan urusan

duniawi. Contohnya ilmu kedokteran dan matematika.

Klasifikasi ilmu menurut Ibnu Khaldun:

1. Aqliyah, terdiri dari ilmu hikmah dan falsafah. Didapat manusia karena alam

berpikirnya (melalui panca indera) sehingga dapat sampai kepada objek, persoalan,

segi demonstrasi, dan aspek pengajaran. Penelitiannya dapat menghasilkan mana yang

benar dan salah, sesuai dengan kedudukannya sebagai manusia berpikir.

2. Naqliyah atau ilmu tradisional yang bersumber dari Alquran dan sunnah.

Klasifikasi ilmu menurut Shah Waliyullah:

1. Al manqulat, ilmu agama yang mengacu pada tafsir dan hadits.

2. Al ma’qulat, ilmu dimana akal pikiran memegang peranan penting.

3. Al maksyufat, ilmu yang diterima langsung dari Allah (sumber Ilahi) tanpa

keterlibatan panca indera maupun akal pikiran.

Sumber ilmu pengetahuan:

Page 9: Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

1. Menurut sekuler:

a. Pengalaman (empiri) menyusun teori berdasarkan pengalaman dan berdasarkan

induksi

b. Akal (ratio) menyusun teori berdasarkan akal dan berdasarkan metode deduksi

2. Menurut Islam:

a. Alquran dan hadits, sebagai sumber utama pengetahuan

b. Rasionalitas, sumber pengetahuan karena manusia dapat berpikir dan mampu

menyerap pengetahuan yang dibentuk oleh pikirannya

c. Panca indera, media untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dengan pengalaman

dan observasi

d. Spiritualitas, diperoleh melalui tasawuf

Page 10: Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

Kuliah 6: Ekonomi (Islam) sebagai Objek: Definisi, Konsep, dan Sejarah

- Definisi dan Konsep Ekonomi Islam

Perbedaan worldview membentuk perbedaan sudut pandang bagi Ekonomi Islam dan

konvensional dalam melihat fenomena dan masalah-masalah ekonomi.

Islamic Understanding of Economic Phenomena

1. Pembentukan fondasi, aksioma, dan premis

2. Sistemasi konsep

3. Subject-matter, body of knowledge (mikro-makro), cakupan dan batasan

Untuk mendefinisikan Ilmu Ekonomi Islam secara jelas maka terdapat dua klasifikasi untuk

membentuk definisi yaitu hadd dan fasl.

Hadd membangun definisi berdasarkan subjek-matter atau masalah utama yang ingin

dibahas dalam suatu disiplin ilmu.

Fasl membangun definisi berdasarkan perbedaan ilmu tersebut terhadap disiplin ilmu lain.

Hadd

- untuk menjelaskan dan menerangkan dasar, cakupan dan batasan dari disiplin

- appropriate terminology

- tidak ada ambiguitas

Fasl

- untuk memperlihatkan dengan jelas perbedaan antara ekonomi Islam dan ekonomi

mainstream

- untuk membedakan dengan ekonomi konvensional

Definisi berdasarkan Hadd

1. A study deriving and applying Islamic principles in economics.

Fokus Studi: Menggaris bawahi dan menerapkan satu kumpulan prinsip, perintah dan aturan

syariah yang menjadi dasar, pedoman dan paradigma dalam menganalisis realitas dan

permasalahan ekonomi.

2. A study of how human can actualize and realize the Islamic economic objectives.

Fokus Studi: Membantu mencapai kehidupan yang ideal bagi manusia sebagaimana dipahami

dari tujuan-tujuan tersebut.

3. A study of the economic problems in Islamic perspective and tries to solve it in Islamic

framework, values, approaches, and Institutions.

Fokus Studi: Menganalisis dan menyelesaikan permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh

masyarakat. Perbedaannya dengan ekonomi konvensional adalah dari pendekatan dan

tujuan-tujuannya dalam memecahkan permasalahan ekonomi.

4. A study of the behavior of man (the ‘Islamic Man’) related to his economic life

Fokus Studi: Analisis bagaimana agen-agen ekonomi (individu, pemerintah, masyarakat,

lembaga) membuat pilihan yang dibatasi oleh sumber daya yang langka dan keinginan

mereka yang banyak.

Definisi berdasarkan Fasl

Page 11: Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

Untuk membentuk definisi ilmu ekonomi yang berbeda dengan mainstream economics, kita

harus mampu membedakan dengan ekonomi mainstream dalam 3 hal: The aims of study, the

approach of study, dan the scope of study.

Perbedaan Ekonomi Konvensional Ekonomi Islam

The aims of study • mempelajari perilaku

manusia menghadapi

kelangkaan serta

“memberikan kebebasan

kepada manusia untuk apa

sumber daya yang terbatas

tersebut digunakan”.

• Untuk itu ekonomi hanya

mempelajari bagaimana cara

mengalokasikan sumber

daya yang terbatas tersebut

secara optimum

• Ekonomi Islam

merupakan “goal

oriented disciplin” yang

berarti ekonomi Islam

tidak hanya

mempelajari bagaimana

cara (means)

pengalokasian sumber

daya terbatas secara

efisien tetapi juga

mempelajari tujuan

(ends) dari penggunaan

sumber daya tersebut

The approach of study • Dilakukan mengedepankan

rasionalitas dan empirical

result.

• Studi dilakukan

berdasarkan pada

“perspektif Islam”

The scope of study • bagaimana aktifitas

ekonomi manusia dalam

menghadapi keterbatasan

serta memberikan

kebebasan bagi individu

untuk menentukan tujuan

(ends) dari digunakannya

sumber daya yang terbatas.

• Oleh karena itu ekonomi

berfungsi untuk

“mengeksplorasi dan

menjelaskan” dan bukan

untuk memberikan

“advocate” atau melarang

“condemn”.

• Mempelajari perilaku

manusia ditengah

keterbatasan dengan

perspektif Islam.

• Studi tentang ‘Islamic

Man’ dalam membuat

keputusan.

Kesimpulan dari dua klasifikasi tersebut, ekonomi konvensional adalah sebuah studi tentang

cara untuk mengalokasikan sumber daya sedangkan ekonomi Islam adalah studi untuk

mengalokasikan sumber daya dalam mencapai falah.

- Aksioma dalam Ekonomi Islam

Aksioma adalah sesuatu yang dapat dibuktikan dengan sendirinya atau dianggap berharga

yang mencerminkan sebuah nilai.

Asumsi-asumsi yang dibangun dalam ekonomi konvensional didasarkan kepada pemahaman

sekuler dengan mendeligitimalisasi unsur etika dari analisa ekonomi dan value yang

Page 12: Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

dibangun hanya lewat akal dan pengalaman. Hal ini jelas berbeda dengan ekonomi Islam

dimana bangunan asumsinya berdasarkan wahyu dan akal.

1. Aksioma tauhid (kesatuan) merupakan bentuk dimensi vertikal yang memadukan segi

politik, ekonomi sosial dan religius dalam kehidupan manusia menjadi satu integratif

2. Adil/keseimbangan

3.

- Self Interest vs Huquq

Self interest bersifat atomistic dimana manusia diasumsikan hanya mengedepankan

kepentingan pribadi dengan selalu berorientasi pada bagaimana mendapatkan keuntungan

untuk dirinya. Sedangkan Islam memiliki konsep ‘haqq’ atau dalam plural menjadi ‘huquq’

yang bermakna tugas atau tanggung jawab. Maksudnya manusia bukan hanya memiliki

kepentingan pribadi untuk dilayani namun juga tanggung jawab sosial secara bersama.

Konsep self interest berdasar dari filosofi individualism sedangkan huquq memiliki dimensi

tidak hanya individu namun juga Tuhan, sosial, dan alam.

Self interest memiliki kemungkinan terjadi konflik dengan social interest sedangkan huquq

tidak karena kepentingan yang dibawa bukan hanya diri sendiri namun juga keberadaan

Tuhan, sosial, dan alam.

- Fungsi dan Peran Sejarah dalam Pengembangan Ekonomi Islam

Kajian ekonomi dalam Islam telah mengalami evolusi yang panjang dengan bidang kajian

ilmu interdisiplin seperti tafsir Al-Quran, hukum, sejarah, ilmu sosial, politik, filsafat moral.

Pemikiran sejarah ekonomi Islam terdiri dari beberapa babak: Era Kenabian, Kulafaur

Rasyidin, Translasi, Kemunduran, Revitalisasi.

- Contoh Penerapan Pemikiran

Teori Permintaan dan Penawaran Ibnu Khaldun (808 AH/1406 AD). Dahulu interaksi antara

permintaan dan penawaran tidak begitu dipahami di dunia barat sampai akhir abad ke-19 dan

ke-20. Sedangkan jauh sebelum itu, Ibnu Khaldun sudah mengatakan bahwa kenaikan

penawaran atau penurunan permintaan menyebabkan kenaikan harga, demikian pula

sebaliknya.

Page 13: Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

Kuliah 7: Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional

- Normativisme dan Positivisme dalam Ekonomi

Ekonomi positif pada dasarnya tidak bergantung pada etika ataupun normatif. Tugas ekonomi

positif adalah membentuk sebuah sistem generalisasi yang dapat digunakan untuk membuat

prediksi yang tepat mengenai konsekuensi dari berbagai perubahan keadaan. (Keynes)

Ilmu Ekonomi Positif bagaimana ekonomi bekerja membuat prediksi perilaku ekonomi

Ilmu Ekonomi Normatif apa yang seharusnya terjadi integrasi dari moral

Seni dari Ilmu Ekonomi hubungan positif dan normatif bagaimana mencapai tujuan

Dominasi Positivisme dalam ekonomi konvensional dikarenakan sumbangan 3 tokoh: Adam

Smith, Alfred Marshall, Lionel Robbins.

Risalah pertama yang komprehensif dan sistematis tentang fondasi ilmu ekonomi sekuler

adalah buku Adam Smith, The Wealth of Nation (1776). Pemikirannya, self interest

merupakan penggerak utama aktivitas ekonomi dan invisible hand dapat memastikan

pertumbuhan yang berkeadilan. Lalu pada tahun 1920, Alfred Marshall dalam buku From

Wealth to Human Welfare memberikan pembaruan esensi dari Ilmu Ekonomi. Kesejahteraan

manusia dan kemajuannya merupakan perhatian utama, namun kekayaan tetap dijadikan

sebagai sarana dari kesejahteraan itu. Lalu Lionel Robbins menyerang pemikiran Marshall

dengan esainya, The Nature and Significance of Economic Science. Menurut Robbins,

perasaan sejahtera dalam diri seseorang tidak dapat diukur dan tidak dapat bergantung pada

pencapaian ekonominya saja. Kemudian dia mendefiniskan ilmu ekonomi sebagai “the

science that studies human behavior as a relationship between ends and scarce means that

have alternative uses.” Sebagai sebuah ilmu, ekonomi dianggap memiliki sifat netral

terhadap tujuannya, ekonomi tidak memperhatikan apakah tujuan agen ekonomi itu baik atau

buruk.

- Hubungan antara Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional

Aturan dasar hubungan ilmu ekonomi Islam dengan ilmu ekonomi konvensional yaitu

interpretasi apapun yang disampaikan oleh teori ekonomi konvensional yang didasarkan pada

dalil-dalil dan aksioma yang berasal dari nilai atau moral sekuler dan bertentangan dengan

syariat Islam tidak dapat diadopsi dalam ilmu ekonomi Islam.

Contoh Teori Marxis

Materialisme adalah dasar. Etika dan agama tidak dibantah namun keberadaan mereka

digunakan seperlunya saja sesuai kebutuhan dalam rangka merealisasikan target-target

material. Filosofi marxis ini bertentangan dengan kepercayaan Islam, maka teori ini ditolak

dan tidak dapat dimanfaatkan secara langsung dalam membangun teori ekonomi Islam

Contoh Teori Kapitalis

Beberapa ekonom barat seperti Max Weber sudah melangkah agak jauh dengan memasukkan

nilai moral dan agama dalam ekonomi seperti dalam karyanya “The Protestant Ethic and the

Spirit of Capitalism”. Namun banyak juga ekonomi barat yang mengklaim netralitas ilmiah.

Manusia dipandang sebagai makhluk ekonomi yang mengonsumsi, memproduksi

berdasarkan materi murni. Secara metodologi, asumsi-asumsi tersebut tidak sah terhadap

syariah dan nilai-nilai Islam.

Page 14: Kuliah 1 dan 2: Pengantar Metodologi - Latar Belakang ... … · Kemunculan istilah Ekonomi Islam pada tahun 1976 ... proses pendidikan bidang-bidang ilmiah. ... Tingkatan 4 Pilihan

- Sudut Pandang Islam

Ekonom Islam menemukan bahwa dominasi positivisme dari ilmu ekonomi tidak dapat

diterima karena 2 alasan:

1. Tanpa disadari, Robbins berpikir bahwa kelangkaan dari sumber daya merupakan

perwujudan dari kekikiran alam; alam tidak menyediakan dengan cukup untuk

memenuhi semua keinginan kita. Sementara Islam mempercayai bahwa Allah telah

menciptakan dunia dan seisinya dengan ukuran. Sehingga yang sebenarnya terjadi

adalah adanya keterbatasan manusia dalam mengolah sumber daya alam yang

tersedia.

2. Ilmu ekonomi sekuler hanya memperhatikan aspek duniawi dari keberadaan manusia

dengan mengesampingkan aspek spiritual. Islam menuntut hubungan yang mendalam

antara keduanya.

- Konflik antara Worldview dan Tujuan Ekonomi

Worldview sekuler yang hanya memikirkan duniawi dengan mengedepankan maksimalisasi

self-interest dan berlandaskan positivisme memiliki perbedaan dengan tujuan ekonomi yang

bersifat normatif seperti stabilitas ekonomi, distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata,

stabilitas ekonomi, keseimbangan ekologis, dll. Karena adanya perbedaan tersebut, tujuan

ekonomi menjadi sulit dicapai secara sempurna.

- Peran Ekonomi Konvensional dalam Pengembangan Ekonomi Islam

Keuntungan bisa didapatkan oleh ekonomi Islam dengan cara meninjau kembali teori

ekonomi konvensional yang sudah ada untuk mengetahui bagaimana teori tersebut

dikembangkan dalam rangka merespon permasalahan ekonomi lalu memeriksa asumsi yang

digunakan. Asumsi yang tidak selaras dengan prinsip Islam akan ditolak, asumsi yang tidak

bertentangan dengan nilai Islam disesuaikan dengan pengembangan ekonomi Islam. Ekonomi

Islam juga dapat belajar dari segi klasifikasinya, analisisnya, dan bagaimana mengukur

variabel.

- Kesimpulan

- Evolusi ilmu ekonomi konvensional menunjukkan bagaimana dominasi positivisme

dalam perkembangan keilmuan.

- Di sisi lain, ilmu ekonomi Islam tetap mengakui eksistensi normativisme tanpa

mengesampingkan peran penting positivisme dalam menggambarkan bagaimana

dunia yang sebenarnya.

- Walaupun terdapat perbedaan antara ilmu ekonomi konvensional dan ilmu ekonomi

Islam, ilmu ekonomi Islam tetap bisa mendapatkan manfaat dari kemajuan dan

perkembangan ilmu ekonomi konvensional yang sudah berevolusi dan berkembang

selama berabad-abad.