Upload
dhina-fhajarwati
View
556
Download
85
Embed Size (px)
Citation preview
Kuliah 1
KOSMETOLOGI
DOSEN PENGAJAR
DSR.NOPRIZON, M.KES, APT
PENDAHULUAN
Berkembangnya ilmu pengetahuan di segala
bidang, kemajuan di bidang teknologi,
perkembangan sosial budaya, telah membawa
perobahan dalam sikap hidup seseorang.
Kemajuan peradaban dan taraf kehidupan
manusia, telah membawa manusia kearah
pemenuhan kebutuhan, baik bersifat primer
maupun bersifat sekunder.
LANJUTAN….
Pada zaman modern ini, kelainan kulit estetik telah
merupakan problema yang mendapat perhatian
khusus dalam kehidupan manusia.
Pemakaian kosmetika merupakan hal yang sangat
diperlukan oleh seseorang, sejak usia bayi sampai
usia lanjut, tidak terkecuali pria maupun wanita
dengan tujuan untuk mendapatkan kulit yang
sehat, wajah yang cantik, penampilan pribadi yang
baik dan kepercayaan pada diri sendiri.
Perhatian yang berlebihan terhadap
masalah kulit estetik, meluasnya pemakaian
kosmetika oleh masyarakat dengan segala
dampak positif dan negatif yang diterima
oleh kulit, telah membawa perkembangan
pula dalam ilmu Kedokteran pada
umumnya, di bidang Dermatologi pada
khususnya.
LANJUTAN….
Dokter Ahli Kulit tidak hanya mengembangkan
ilmunyadalam bidang Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin,
tetapi juga telah mengembangkan ilmu di bidang kulit
estetik yang meliputi penyakit kulit dengan keluhan
estetik, kelainan kelainankulit akibat penggunaan-
penggunaan kosmetika, teknik perawatan kulit dan
penggunaan kosmetika, mempelajari segala sesuatu
tentang kosmetika, baik mengenai bentuk dan bahan-
bahannya, maupun absorpsi dan efeknya pada kulit
dan Ilmu Bedah Kulit Estetik.
LANJUTAN….
Demikian pula dengan penderita yang datang
kepada seorang Dokter Ahli Kulit pada saat ini,
tidak hanya dengan keluhan tentang penyakit
kulit, tetapi juga dengan segala problema kulit
estetik, pertanyaan-pertanyaan tentang perawatan
kulit, penggunaan kosmetika dan lain-lain.
Dibentuknya Sub Bagian Kosmetologi di FKUI —RSCM
LANJUTAN….
pada tahun 1970 dan sampai saat ini telah
berkembang di beberapa Bagian Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin lainnya di
Indonesia, telah memegang peranan
penting dalam menangani segala masalah
yang menyangkut bidang kulit estetik
tersebut di atas.
LANJUTAN….
SEJARAH KOSMETOLOGI DAN KOSMETIKA
Dlm sejarah kosmetologi dan kosmetika, ilmu
kedokteran telah ikut mengambil peranan sejak
zaman kuno.
Data-data diperoleh , dari penyelidikan
antropologi, aerkologi, dan etnologi di Mesir
dan India dengan ditemukannya salep-
saleparomatik, bahan-bahan pengawet mayat
dll yang dapat dianggap sebagai bentuk awal
dari kosmetika.
Seorang bapak ilmu kedokteran
HIPPOCRATES (460 — 370 S.M.) dan
kawan-kawan telah membuat resep-resep
kosmetika dan menghu-bungkannya dengan
ilmu kedokteran.
LANJUTAN….
Ilmu Kedokteran bertambah luas dan
kosmetologi terus berkembang, maka
diadakan pemisahan kosmetologi dari Ilmu
Kedokteran (HENRI de NODEVILI 1260—
1325), dikenal 2 bentuk kosmetika :
1. Kosmetika untuk merias (decoratio)
2. Kosmetika untuk pengobatan kelainan
patologi kulit.
LANJUTAN….
GOODMAN, H. (1936), seorang dermatolog
telah mempelajari secara mendalam
tentang kosmetika baik mengenai sifat-
sifat fisika, kimia, fisiologi dari bahan-
bahannya, maupun tentang pemakaian dan
akibat-akibatnya pada kulit.
LANJUTAN….
Pada tahun 1700—1900 kosmetika dibagi
menjadi:
1. Cosmetic decorative yang lebih banyak
melibatkan ahli kecantikan.
2. Cosmetic treatment yg berhubungan
dengan ilmu kedokteran dan beberapa ilmu
pengetahuan lainnya seperti dermatologi,
farmakologi, kesehatan gigi dll.
LANJUTAN….
Pada abad modern ini kosmetologi dan
kosmetika telah melibatkan banyak profesi,
seperti dokter ahli kulit, ahli farmasi, ahli
kimia, ahli biokimia, ahli mikrobiologi, ahli
fotobiologi, ahli imunologi, ahli kecantikan
dan lain-lain.
LANJUTAN….
PENGERTIAN KOSMETOLOGI DAN KOSMETIKA
Kosmetologi
Menurut JELLINEX, kosmetologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari hukum-
hukum kimia, fisika, biologi dan mikrobiologi
tentang pembuatan, penyimpanan dan
penggunaan bahan kosmetika.
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani)
yang berarti “berhias”. Bahan yang dipakai
dalam usaha untuk mempercantik diri ini,
dahulu diramu dari bahan alami yang terdapat
di sekitarnya. Namun, sekarang kosmetika
tidak hanya dari bahan alami tetapi juga
bahan sintetik untuk maksud meningkatkan
kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).
Definisi kosmetik menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI No.445/MenKes/1998 adalah sediaan
atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada
bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir dan
organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut
untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampilan, melindungi supaya tetap dalam keadaan
baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan
untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.
Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan
yang dikenakan pada kulit manusia untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya
tarik serta merubah rupa. Karena terjadi
kontak antara kosmetika dengan kulit, maka
kosmetika akan diserap oleh kulit dan masuk
ke bagian yang lebih dalam dari tubuh.
Jumlah kosmetika yang terserap kulit
bergantung pada beberapa faktor, yaitu
kondisi kulit pemakai dan keadaan kosmetik
yang dipakai. Kontak kosmetik dengan kulit
menimbulkan akibat positif berupa manfaat
dari kosmetik dan akibat negatif atau
merugikan berupa efek samping kosmetik
(Wasitaatmadja, 1997).
Produk kosmetik sangat diperlukan oleh
manusia, baik laki-laki maupun perempuan.
Produk-produk itu dipakai secara berulang
setiap hari dan diseluruh tubuh, mulai dari
rambut sampai ujung kaki (Tranggono dan
Latifah, 2007).
Kosmedik
Dalam perkembangan kosmetika,saat ini pada
beberapa produk tertentu batas antara
kosmetika dan obat menjadi kabur.
LUBOWE (1955) mengemukakan istilah
Cosmedics disusul oleh FAUST(1975) dengan
istilah Medicated Cosmetics untuk bentuk
gabungan dari kosmetika dan obat.
LANJUTAN….
Kosmedik adalah kosmetika yang ke
dalamnya ditambahkan bahan-bahan aktif
tertentu seperti zat-zat anti bakteri atau
jasad renik lainnya, anti jerawat, anti gatal,
anti produk keringat, anti ketombe dan lain-
lain dengan tujuan profilaksis, desinfektan,
terapi dan lain-lain.
LANJUTAN….
Kosmetika hipoalergik
Kosmetika hipoalergik; adalah kosmetika yang di
dalamnya tidak mengandung zat-zat yang dapat
menyebabkan reaksi iritasi dan reaksi sensitasi.
Kosmetika jenis ini bila dapat terwujud akan
merupakan kosmetika yang lebih aman untuk
kesehatan kulit.
LANJUTAN….
Banyak bahan-bahan yg sering menimbulkan
reaksi iritasi dan sensitasitelah dikeluarkan dari
daftar kosmetika hipoalergik seperti senyawa
arsenik , aluminium sulfat , aluminium klorida,
balsam peru, fenol, formaldehide, gum arabika,
lanolin, senyawa merkuri , paraphenylendiamin,
senyawa bismuth, oil of bergamot, oil of lavender,
salicylic acid, resorsinol, Heksaklorofen dll.
LANJUTAN….
Kosmetika tradisional
Kosmetika tradisional adalah kosmetika
yang terdiri dari bahan-bahan yang berasal
dari alam dan diolah secara tradisional.
Di samping itu, terdapat kosmetika semi
tradisional, yaitu kosmetika tradisional yang
pengolahannya dilakukan secara modern
dengan
LANJUTAN….
mencampurkan zat-zat kimia sintetik ke
dalamnya.
Seperti bahan pengawet, pengemulsi dan lain-
lain.
Kegunaan kosmetika ini dalam ilmu kedokteran
baik untuk pemeliharaan kesehatan kulit
maupun untuk pengobatan masih memerlukan
penelitian lebih lanjut.
LANJUTAN….
PENGGOLONGAN KOSMETIKA
Banyaknya kosmetika yang beredar dengan
segala macam bentuk dan nama, telah
membingungkan baik para pemakai maupun
pihak-pihak lain yang berperan serta di
dalamnya.Untuk itu para ahli berusaha
mengelompokkan kosmetika sesederhana
mungkin.
Tetapi penggolongan yang dibuat masing-
masing ahli ternyata tidak sama satu dengan
lainnya, sehingga terdapat beberapa bentuk
penggolongan sebagai berikut:
Penggolongan menurut Peraturan Menteri
Kesehatan R.I. berdasarkan kegunaan dan
lokalisasi pemakaian pada tubuh, kosmetika
LANJUTAN….
digolongkan menjadi 13 golongan:
1. Preparat utk bayi; minyak bayi, bedak bayi, dll.
2. Preparat untuk mandi; minyak mandi bath
capsules dll.
3. Preparat untuk mata; maskara, eye shadow, dll.
4. Preparat wangi-wangian; parfum, toilet water
dll
LANJUTAN….
5. Preparat untuk rambut; cat rambut,
hairspray, pengeriting rambut dll.
6. Preparat pewarna rambut; cat rambut
Hairbleach dll.
7. Preparat make up (kecuali mata); pemerah
bibir, pemerah pipi, bedak muka dll.
LANJUTAN….
8. Preparat untuk kebersihan mulut; mouth
washes, pasta gigi, breath freshener dll.
9. Preparat untuk kebersihan badan;
deodoran, feminim hygiene spray dll.
10. Preparat kuku; cat kuku, krem dan lotion
kuku, dll.
LANJUTAN….
11. Preparat perawatan kulit; pembersih,
pelembab, pelindung dll.
12. Preparat cukur; sabun cukur, after shave
lotion, dll.
13. Preparat untuk suntan dan sunscreen;
suntan gel, sunscreen foundation dll.
LANJUTAN….
Penggolongan menurut NATER, Y.P. dan
kawan-kawan berdasarkan kegunaannya:
1. Higiene tubuh : sabun, sampo, cleansing.
2. Rias : make up, hair color.
3. Wangi-wangian : deodorant, parfum, after
shave.
4. Proteksi : sunscreen dll.
LANJUTAN….
Pembagian berdasarkan cara bekerjanya,
kosmetika
dibagi dalam kelompok:
1. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit
terdiri dari:
a. Pembersih (cleansing) : pembersih dengan
bahan dasar air (face tonic, skin freshener
dan lain-lain), pembersih dengan bahan
dasar
LANJUTAN….
minyak (cleansing cream, cleansing milk, dll),
pembersih dengan bahan dasar padat masker).
b. Pelembab (moisturizing) : cold cream, night
cream, moisturizing, base make up dll.
c. Pelindung (protecting) : sunscreen, foundation
cream dll.
d. Penipis (thinning) : bubuk peeling dll
LANJUTAN….
2. Kosmetika rias (decorated cosmetic):
kosmetika yang di pakai untuk make up
seperti: pemerah pipi, pemerah bibir, eye
shadow dll.
3. Kosmetika wangi-wangian : parfum,
cologne, deodoran, vaginal spray, after
shave dll.
LANJUTAN….
TERIMA KASIHSAMPAI MINGGU DEPAN