Upload
dianmutia
View
189
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
medical
Citation preview
KULIAH THT 1 LENGKAP
Dr. Noor Laila Hajati, Sp.THT
O T O L O G Y( TELINGA )
FUNGSI : ALAT PENDENGARANALAT KESEIMBANGAN
ANATOMI FISIOLOGI
PATOLOGI
PENATALAKSANAAN
ANATOMI TELINGATelinga dibagi 3 bagian:1. AURIS EKSTERNA ( TELINGA
LUAR )2. AURIS MEDIA ( TELINGA
MEDIA )3. AURIS INTERNA ( TELINGA
DALAM )
AURIS EKSTERNA ( TELINGA LUAR )
A. Aurikulum = Pinna = ( Daun Telinga )
B. Meatus akustikus eksternus ( MAE ) – Liang Telinga –
• AURIKULUM• Mempunyai kerangka tulang rawan yang
ditutupi oleh kulit berambut yang melekat langsung pada perikondrium.
• Melekat pada os temporale.• Bagian yang tidak mempunyai tulang rawan
disebut LOBULUS.
BAGIAN DARI DAUN TELINGA1. CONCHA2. TRAGUS3. ANTI TRAGUS4. HELIX5. ANTI HELIX6. LOBULUS7. FOSSA SCAPOID
DIPERSYARAFI OLEH
• Cabang Auriculo temporalis n.V
• n. Auriculo mayor
cab. C2, C3
• n. Occipitalis minor
MEATUS AKUSTIKUS EKSTERNUS = LIANG TELINGA• Saluran menuju telinga tengah membrana tympani• Diameter 0,5 cm• Panjang 2,5 – 3 cm• Terdiri dari:
1. PARS KARTILAGENUS
2. PARS OSEUS
• 2/3 Bagian Medial
• Berupa tulang
• Dilapisi kulit tipis tanpa rambut melekat erat pada tulang dan
didapatkan kelenjar keringat
• 1/3 Lateral MAE
• Berupa tulang rawan elastis lanjutan Aurikulum
• Dilapisi kulit melekat erat, mengandung:
Jaringan Subkutan, rambut, kelenjar cerumenosa, kelenjar keringat
TELINGA TENGAH ( AURIS MEDIA )Merupakan ruang berisi udara yang terletak didalam os temporale.Terdiri dari :1. Tuba eustachii2. Kavum timpani3. Antrum os mastoideum dengan sellule mastoiden
Dilapisi oleh mukosa epitel selapis kubis bersilia kontinu dengan nasofaring
KAVUM TIMPANIBagian terpenting dari telinga tengah
dan merupakan kotak dengan 6 dinding.
Dibagi menjadi 3 bagian:
1. Epitimpanum
2. Mesotimpanum
3. Hipotimpanum
Batas-batas:1. Dinding superior = tegmen timpani
- Merupakan tulang yang sangat tipis ( 1mm )- Batas epitimpani dengan fossa kranii media (lobus temporalis)
2. Dinding imperior- Sangat tips, dan- Merupakan batas hipotimpanum dengan bulbus vena yugularis
3. Dinding posterior- Berhubungan dengan antrum mastoideum melalui aditus ad antrum
4. Dinding anterior- A. karotis interna, dan - Muara tuba eustachii
5. Dinding medialMerupakan dinding pemisah dengan labirin terdiri dari:a. Kanalis semirkularisb. Kanalis N. VII pars horisontalc. Foramen ovaled. Promontoriume. Foramen rotundum
6. Dinding lateralPars oseus : hanya sebagian kecilPars membranacea = membrana timpani
MEMBRANA TYMPANI
• Merupakan batas telinga luar – telinga tengah
• Berbentuk kerucut dengan basis lebar dan oval sedangkan puncak kerucut ke arah medial (umbo)
• Terlihat oblig dari liang telinga• Tipis berwarna putih mengkilap
seperti mutiara, terbagi atas:a. Pars flasida (membrana shrapnelli)b. Pars tensa
Terletak pada bag. atas berbentuk bulan sabit, berlapis 2 yaitu:1. Lap. luar kelanjutan dari epitel kulit MAE2. Lap. dala, dilapisi oleh mukosa sel kubiod bersilia (sama seperti saluran nafas)
a. PARS FLASIDA ( MEMBRANA SHRAPNELLI )
b. PARS TENSATerletak di bagian bawah terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
1. Lapisan luar
2. Lapisan dalam
3. Lapisan Tengah, terdiri dari:
- Serat Collagen elastis
- Ke arah luar berjalan radier
- Ke arah dalam berjalan sirkuler
= flaksida
Gambaran yang tampak pada membrana tympani:
1. Umbo : bagian tulang malleus yang menonjol di membrana tympani
2. Reflek cahaya : conus of light3. Prosus longus malleus melekat pada membrana tympani
Secara Imagener membrana tympani dibagi 4 Secara Imagener membrana tympani dibagi 4 kuadran :kuadran :Pposus longus malleus di Umbro
- Antero Superior Postero superior
- Antero inferior Postero inferior
Fungsi membrana tympani• Memudahkan saluran suara (udara) padat (tulang
pendengaran) dalam kavum tympani• Memperkeras bunyi yang masuk
Isi Kavum TimpaniIsi Kavum Timpani1. Tulang pendengaran:
a. Malleus
b. Inkus
c. Stapes
2. Muskulus
- M. tensor timpani, dan
- M. stapedius
2. Ligamentum
3. Nervus
- Chorda tympani
- N. Timpanikus
TUBA EUSTACHII • Saluran penghubung kavum tympani dengan
nasofaring• Panjang kurang lebih 37 mm dengan arah dari kavum
tympani Nasofaring : infero Antero Medial
• Perbedaan level muara dalam kavum tympani muara di nasofaring:
- Dewasa : 1 mm- Bayi : horizontal (sama)
• Fungsi : drinase dan ventilasi
AURIS INTERNA( L a b i r i n )
Didalam labirin ada 2 alat panca indra:ORGANUS AUDITUS ALAT DENGARORGANUS STATUS ALAT IMBANG
Dalam Os Pyramidalis
Masing-masing terdiri dari 2 tabung:
1. Pars Oseus (berdinding tulang)
2. Pars Membranaseus (berdinding membran) berada dalam tabung pertama
PARS OSEUS Berisi Perilymph (memisahkan dengan pars membranaseus). Perylimph vestibulum melalui duktus perilympatikus berhubungan dengan liquor cerebrospinalis.
PARS MEMBRANASEUS berisi Endolymph.
Endolymph bersama-sama dengan utrikulus dan sakkulus yang berada di vestibulum keluar dari os pyramid melalui duktus endolymphatikussakkus endolymp dalam lipatan durameter.
ARTI KLINISMelalui jalur-jalur tersebut infeksi didalam labirin sebagai lanjutan keradangan didalam kavum timpani, dapat menjalar ke Endokranium.
ORGANON AUDITUSOrganon ini membentuk seperti rumah siput dengan 2,5 lingkaran .
Duktus khoklearis
1. a. D.K Oseus terdapat skala vestibuli dan timpani yang dipisahkan oleh lamina spiralis oseusb. Lapisan spiralis oseus pada daerah basal rumah siput lebih lebar, makin kepuncak makin mengecil. Kebalikan dari lamina spiralis membranaseus.
2. a. D.K Membranaseus (skala media), berisi Endolymp. Dipisahkan oleh perilymp dengan D.K Oseusb. Berbentuk segi tiga, dibatasi oleh membrana Reisner dan membrana Basalis.
Pada membrana basalis didapatkan tumpukanNeuroepitel yang disebut organon corti yang
merupakan inti dan jiwa organon auditusc. Setiap organon corti mengeluarkan saraf membentuk ganglion spirale bersatu membentuk N. COKHLEARIS
ORGANON STATUS
Dibentuk oleh kanalis semikularis oseus dan kanalissemikularis membranaseus.Terdiri dari :
• Pars horizontalis• Pars vertikalis posterior• Pars vertikalis anterior
Pada bagian vestibulum K.S.S membranaseus melebar disebut AMPULA.Didalam ampula didapatkan crista yang merupakan tumpukan neuroepitel. Pada puncak-puncaknya tumbuh rambur-rambut yang disebut cupula. Dari crista ini keluar N. AMPULARIS.
• Didalam Utrikulus dan Sakkulus didapati tumpukan neuroepitel yang disebut makula. Pada permukaan makula tumbuh rambut-rambut yang pada puncaknya didapatkan tumpukan kalsium karbonat yang disebut OTOLIT.
• Dari makula keluar N. SAKKULUS dan N. UTRIKULUS.• Crista dan Makula merupakan inti jiwa organon status.
N. COKHLEARISN. AMPULARIS +N. SAKKULUS N. VESTIBULARISN. UTRIKULUS N. OCTAVUS
SYMTOMOLOGI
Umum : Gejala yang menyertai : ♥ Febris
♥ Muntah♥ Konvulsi♥ Sakit kepala
● Head ache● Sepalgia
Khusus : Gangguan / kelainan telinga
1. Deafness / Hearing Loss2. Otorhoe : keluar cairan3. Otalgia : sakit telinga4. Vertigo : rasa berputar5. Tinnitus : mendenging6. Deat-mutism : bisu – tuli7. Itching : gatal
DEAFNESS / HEARING LOSS Pendengaran menurun atau hilang sama sekali♥ Keradangan♥ Trauma♥ Obat-obatan♥ Kongenital♥ Dll.
OTORHOE : Running ear, dischanging ear, draining ear.Keluarnya cairan dari telingaKwalitas / jenis :● Serous / encer :
♪ Radang akut ♪ (OMA, OE)
● Mukous / kental : radang kronis● Purulent : radang kronis + detruksi tulang● Hemorraghic :
♪ Ruptura MT♪ Trauma
Kwantitas : banyak / sedikit
OTALGIA• Sakit / nyeri pada telinga spontal / tidak• Otogenik / non otogenik
PERANTARAAN : ● N. V● N. IX● N. X● CERVIKAL : C2, C3.
SPONTAN● Barotitis perubahan tekanan mendadak● Oclutio Tuba, OMA non perporata● Otitis eksterna bulosa
Non spontan : Timbulnya sakit pelan-pelan.● Tragus Pain : nyeri timbul bila tragus ditaik. a.i. OE● Mastotoid Pain : nyeri tekan pada mastoid Abses pada mastoid
Non Otogenik : nyeri alih 10 T1. Tooth (gigi)2. Tongue (lidah)3. Tonsil 4. Throat (tenggorok)5. Thyroid6. Trachea7. Tuba Eustachii8. Temporomandibular joint9. Tic (IX)10.Trapezius
VERTIGO
● Rasa mau jatuh kedepan / belakang● Benda rasa berputar terhadap dirinya atau sebaliknya
TINITUSTelinga rasa berbunyi (desis denging)
Gangguan bicara karena gangguan pendengaran● True Deaf - mutism● Semi Deaf – mutism
DEAF-MUTE : BISU - TULI
ITCHING : Gatal Pada liang telinga● Otomycosis● Maserasi kulit MAE
KELAINAN PADA AURIS EKSTERNA
I. AURIKULA OTHEMATOM
● Timbunan darah antara Perichondrium dan Chondrium● Bila cairan serous Pseudo Othemato● Etiologi :
♥ Tanpa sebab♥ Trauma
● Tanpa keluhan Benjolan pada daun telinga (makin membesar)● Terapi :
♥ Fungsi secara steril♥ Bebat tekan : - Gips
↓ - Bola kasa padat yang dijahit pada 1 minggu
♥ Komplikasi : Perikhondritis
II. PERIKONKHONDRITIS
● Radang pada Perikhondrium daun telinga● Etiologi :
♥ Trauma♥ Luka bakar
● Klinis :♥ Nyeri makin meningkat / hebat♥ Udem Hyperemi, keras♥ Fluktuasi (-)♥ Khas : lobulus tidak terkena
● Terapi :♥ Tanda abses (+) insisi bila ada Kartilago
yang Nekrosis Eksisi♥ A.B dosis tinggi♥ Analgetika♥ M.R.S
Komplikasi : Deformitas daun telinga = CauliflowerLain-lain ~ Penyakit-penyakit kulit
LIANG TELINGA
OTITIS EKSTERNAKeradangan pada liang telinga Akut dan kronis
Kausa : ● Bakteri, jamur bersama- Alergi, virus, (eksem) sama● Trauma korek-korek● Berenang● PH asam Basa proteksi terhadap kuman menurun
OTITIS EKSTERNA DIFUSAOTITIS EKSTERNA DIFUSA
● Mengenai 2/3 dalam MAE● Ku. Antara lain pseudomonas, staphyloc, albus, E. coli, dll.
OTITIS EKSTERNA DIFUSAOTITIS EKSTERNA DIFUSA
Keluhan :♥ Rasa gatal nyeri hebat (otalgia)♥ Otorhoe (cair), kadang berbau.
Tanda-tanda :♥ Liang telinga udem♥ Sekret purulent♥ Pendengaran kadang-kadang menurun♥ Tragus pain♥ Nyeri membuka mulut
TX :● Setelah dibersihkan diberikan tampon kecil yang sudah ditetesi dengan larutan Barowi (kompres) atau anti septik + kostikosteroid atau antibiotika T.T ( hati-hati dengan tx. Hypersentivitas ! ) tampon diusahakan tetap basah dengan menetesi T.T setiap 3 – 5 jam.● Analgetika● A.B. Sistemik kalau perlu● Jangan membiasakan sering korek-korek telinga.
OTITIS EKSTERNA MALIGNAOTITIS EKSTERNA MALIGNA
● O.E + DM● Meluas secara progresif subcutis Organ-organ sekitar (selulitis, osteomelitis)● Nyeri hebat, sekret >>● Udem liang sempit jaringan granulasi● Purulent fasial
TX :● AB dosis tinggi terhadap pseuomonas aerog● Debridemant● Obat-obat diabet K.P. dalam
OTITIS EKSTERNA SIRKUMSKRIPTAOTITIS EKSTERNA SIRKUMSKRIPTA
=PURUNKEL = BISUL =PURUNKEL = BISUL Keradangan pada folikel Keradangan pada folikel rambutrambut
● 1/3 depan MAE● Ku. Staphyloc albus, S. Aureus. Stroptoc.● Path. Folikel rambut yang lepas terinfeksi infiltrat lumen sempit karena adanya perlekatan subkutis dengan perichondrium sulit meregang nyeri hebat.
Keluhan :● Otalgia spontan, tragus pain setelah korek-korek telinga● Nyeri ↑↑ bila membuka mulut● Pendengaran ↓ bila furuncle menutup MAE● Subfebril
OTITIS EKSTERNA SIRKUMSKRIPTAOTITIS EKSTERNA SIRKUMSKRIPTA
=PURULKEL = BISUL =PURULKEL = BISUL Keradangan pada folikel Keradangan pada folikel rambutrambut
Pemeriksaan :● Tortikolis sisi yang sakit (Spasme m. sternocleido mastoideus)● Udem dan hyperemi - sekitar liang telinga
- sulkus retroaurik ~ mastoiditis● Tragus pain● Lumen MAE sempit, membrana tympani utuh (kalau terlihat)
FURUNKEL DD MASTOIDITIS AKUT
AX.- Otoroe- Nyeri
- - Tragus pain (+)- Mengunyah
- Beberapa minggu ( - )
PX.INSP.
Palps.
Otoskopi
- Udem & hyperemi difusa- Aurikulum terdorong ke depan
- Nyeri bila tragus pain ditekan lama menghilang- K.G.B membesar
- Udem MAE- Sekret MAE
- Udem dan hyperemi daerah mastoid Au depan ~ bawah
- Mastoid ditekan makin lama makin sakit-( - )
- Udem postero superior- Mulkopus MAE ( + )
RO.Mastoid - N
- Sel mastoid rusak
KOMPLIKASI :
1. Limphadinitis2. Perichondritis3. Ericepelas
TERAPI :
1. - Tampon. Larutan Barabi dan Antibiotik TT - Bila abses (+) aspirasi insisi secara
steril salep A.B
2. Analgetika3. A.B sistemal4. Istirahat makanan lunak
OTOMIKOSIS
● Infeksi jamur pada MAE - aspergilus
- candida
albican ↑↑ karena faktor kelembaban ↑↑
● Keluhan : ♥ Gatal >> ♥ Rasa penuh ♥ Keluar cairan
PX : ● Massa abu-abu putih kadang-kadang darah ( + )● Sekret hitam kapas Aspergilus reiger
TX :● MAE dibersihkan obat-obatan anti jamur topikal.● Larutan asam acetat 2 – 5 % dalam alkohol
OTITIS EKSTERNA BULOSA
● OEB AerosaVirus
● OEB Hemorragika
Nyeri pada telinga (akut)● Otorrole serous / hemorragic● Px : bulla pada MAE / MT DD : OMA
Tx :● T.T● Obat-obat simptomatis
KERADANGAN TELINGA TENGAH
OTITIS MEDIA ( OM )
Keradangan mukosa telinga tengah sebagian seluruhnya
OMA OMS/ OMP
OMSK (OMPK)O.M
OM. Serosa Akut(Barotrauma)
OM. Non Supurativa (OM Serosa)
OM. Serosa Kronis (Glue Ear)
• Pertahanan tubuh terganggu (ISPA)• Sumbatan Tuba Eustachii• Kuman :
♥ Strep. Henaolitikus, Staph. Aurius ♥ Pneumok. Hemoph. Int, Pseudo. Aun
• Rinogen• Trauma• Hematogen Penyakit-penyakit berat
OTITIS MEDIA AKUTOTITIS MEDIA AKUT
Stadium :
1. Oklutio tubae (tuba catar)2. Hyperemis (Kataralis)3. Supurasi (Bombans)4. Perporasi5. Resolusi
• ISPA Mukosa tuba eustachii & kavum tympani• UDEM mukosa tuba eustachii Fungsi Tuba terganggu, yaitu :
♥ Ventilasi “Supply O2 ↓↓ ♥ Drainase * MT - N
- Retraksi ↓ - Keruh ~ OMS
Tek. Kav. tym ↓↓ (hypotensi)
= “VAKUM”=
1. STADIUM OKLUTIO TUBAE
KLINIS:
AX. :• Telinga terasa penuh• Pendengaran terganggu• Kadang-kadang otalgia• Kadang-kadang tinitus / grebek2
• Keluhan-keluhan adanya ISPA
2. STADIUM KATARALIS (HYPEREMIS)
1. PERMIABILITAS pembuluh darah & lympe ↑↑2. PERMIABILITAS DINDING 2 SEL ↑↑3. Terjadinya proliferasi sel-sel kelenjar Submokosa
TRANSUDASI CAIRAN = “HYDROPS EX VACUO”
PX. (OTOSKOPI)
• MT. HYPEREMIS• MT. RETRAKSI
(Tertarik ke Medial )Dengan Tanda-tanda :
♥M.T tampak cekung ♥ Prosesus Brevis lebih menonjol ♥Manubrium Mallei lebih horizontal & lebih pendek ♥ Plika Anterior tidak tampak lagi ♥ Reflek cahaya hilang atau berubah
• Kadang-kadang tampak “AIR FLUID level & AIR BUBBLES” dalam kavum tympani
TX.
• T.H Vasokontruksi• Atasi dengan obat-obat ISPA
AX. :• Keluhan Otalgia hebat (anak gelisah)• Febris ↑ kejang• Keluhan ISPA (+)• Keluhan Stadium Kataralis ↑↑
PX. :Membrana Tymphani :• Sangat Hyperemis• Cembung (Bombans)• Kadang-kadang adanya Pulsasi
TX. :• Parasentese (insisi MT), daerah bawah belakang (postero imferior)• A.B (Gol. Penicilline) dosis tinggi • T.H Decongestan• Obat-obat ISPA
3. STADIUM SUPURASI (BOMBANS)
HYDROP EX. VACUO PERTAHANAN MUKOSA ↓ + KUMAN DARI ISPA Eksudat Purulen Tekanan Kav. Tympani ↑↑
AX :• Otorrhoe• Pendengaran ↓• Keluhan-keluhan stadium Hyperemis ↓
PX :• MAE : sekret (++)• MT :
♥ Perforasi ; hyperemis antero-imferior = central )
♥ Pulpasi pus pada lubang
4. STADIUM PERPORATA
Bila Parasentese tidak dilakukan :1. Pembeberian A.B sisa mukopus
mengalami organisasi jaringan ikat pada kavum tympani tuli konduksi2. Perforasi spontan tekanan kavum tympani ↓
TX :• Oor toilet• A.B• Parasentese bila lubang perforasi kecil dan penderita masih
mengeluh adanya otalgia
Komplikasi :• Abses Subperiosteal• Meningitis sebelum adanya A.B
5. STADIUM RESOLUSI (PENYEMBUHAN) Proses penyakit (-) sembuh Klinis :
Ax : Gangguan pendengaran (perforasi) Keluhan-keluhan lain (-)
Px.• MAE bersih• MT Normal / perforasi (+)
Sekret (-) (menutup 7 – 10 hari)
Tx : ( - )• Nasehat : jangan kemasukan air• Jaga jangan ISPA
= OMA : penyembuhan (10 hari – 2 minggu).Fungsi pendengaran bila tidak adanya squele akan normal : 1 – 2
bulan
OTITIS MEDIA PURULENTA KRONIK( SUPURATIVA)
Perjalanan penyakit :• Oma & perforasi, OM serosa >> 2 bulan
ETIOLOGI :• Terapi OMA yang tidak adequat• Virullensi kuman yang tinggi• Ku : pseudomonas A. Staph. E. Coli proteus.
Faktor yang mempengaruhi :• Faktor Rinogen : ISPA yang berulang• Faktor : Eksogen : kebersihan MAE yang jelek• Keadaan umum
“Keradangan atau infeksi kronis mengenai mukosa dan struktur tulang di dalam kavum timpani, Ditandai dengan perforasi membrana timpani, sekret yang keluar terus menerus / hilang timbul”.
GAMBARAN PATOLOGI :I. Gambaran Perubahan Membrana Tympani
1. Perforasi Sentral :● Perforasi pada Pars tensa
Sentral bulat Sentral ginjal
Total2. Perforasi Marginal :
Perforasi pada Pinggir Margo tymphani tulang destruksi
3. Perforasi Attic : Perforasi pada pars Flaksida Kholesteatom (+), pada Epitympanum.
II. PERUBAHAN PADA MUKOSA :
a. Hipertropi : mukosa kavum tympani hanya mengalami
pembesaran sel.b. Degeneratif : mukosa mengalami degeneratif jaringan granulasi / polip.c. Metaplasi : mukosa kavum tympani sel kuboid
menjadi sel epitel kholesteatom.
III. PERUBAHAN PADA TULANG
a. Osteitisb. Destruksi, Nekrosis
GAMBARAN KLINIKAda 2 jenis OMPK :Dibagi atas perubahan perforasi M.T
I. Type Benigna ● Perforasi sentral pars tensa ● Terbatasi pada perubahan mukosa yi : menebal. Granulasi (-), cholesteatom (-) ● Tidak mengenai tulang ● Jarang mengalami komplikasi
II. Tipe Maligna Ada 2 Type : Komplikasi (+) kematian
a). Degeneratif :● Perforasi subtotal / total● Mukosa - granulasi (+)
- polipb). Metaplastik :
● Perforasi marginal / attic● Kholesteatom (+)● Destruksi tulang pada margo tympani
KHOLESTETOMA
“Lapisan dari pengelupasan lapisan keratin epitel bertatah dalam kavum timpani atau kavum mastoid”.
TEORI TERJADINYA
1. Teori invaginasi : Adanya tekanan negatif dari kavum tympani tertariknya epitel dari lapisan luar MT kedalam kavum tympani.2. Teori migrasi : Tumbuhnya sel epiel dari MAE kedalam kavum tympani mell. Perforasi M.T3. Teori Metaplasia : Sel-sel kuboid mukosa kavum tympani berubah menjadi sel-sel epitel bertatah.
Pengelupasan lapisan epitel berlangsung terus kholesteatom >> menekan tulang sekitar destruksi tulang = Pressure nekrosis.
Keluhan :
1. Otoroe● Terus menerus / kumat-kumatan > 2 bulan● Kental & berbau kholesteatom / destruksi tulang● Encer tidak berbau mukosa hypertropi
2. Pendengaran menurun Berat ringan tergantung patologi yang terjadi. Antara lain karena :
● Sekret >> dalam MAE● Perforasi M.T● Penebalan mukosa meliputi osikule foramen ovale,
foramen Rotundum● Kerusakan dari osikel, paling dini : adalah nekrose dari
procesus inkus● Ketulian konduksi. Tuli persepsi bila sudah terjadi invasi
ke labirin.
DIAGNOSA OMPK
Pemeriksaan :● Sekret (+)● Perforasi MT ~ variasi● Penebalan mukosa granulasi / polip / kholesteatom● Test pendengaran (suara bisik, garpu tala, audiometri)● Fhoto mastoid rongga (+) = kholesteatom
TERAPIType Benigna : konservatifStadium Aktif :
● A.B, cuci telinga (H2O2 3%), obat T.T● Cari faktor-faktor penyebab (kausa)
Stadium Tenang : myringoplastiType Maligna : operasi Mastoidektomi
Komplikasi :● Mastoiditis kronik● Laringitis● Meningitis● Abses Otak
MASTOIDITIS KRONIS
• Merupakan kelanjutan OMPK• Bersama sering disebut : Otomastoiditis kronik• Dx. : OMPK• Tx : Mastoidektomi
Tujuan Mastoidektomi :1. Menghilangkan sumber infeksi2. Mencegah terjadinya komplikasi3. Sejauh mungkin mempertahankan fungsi pendengaran.
Macamnya : baca buku ajar !
KOMPLIKASI OTOMASTOIDITISKRONIS
Komplikasi terjadinya apabila pertahanan telinga yang normal terlewati, antara lain :
● Mukosa kavum tympani (URT)● Dinding tulang kavum tympani dan sel-sel mastoid Bila terjadi patologi pertahanan runtuh menekan
struktur lunak sekitarnya
CARA PENYEBARAN :1. Hematogen Osteotromboplebitis2. Erosi tulang3. Melalui jalan yang sudah ada
● Fraktur tulang tenggorak, operasi.
KLASIFIKASI KOMPLIKASI
1. Labirinitis :● Adanya Fistel pada kanalis semi sirkularis lat, atau pada foramen ovale karena erosi dari kholesteatom
Tanda : Vertigo, muntah-muntah ↑↑ bila kepala digerakkan.
● Nistagmus Horizontal (mata)● Fistula sign (+) : bila tragus ditekan secara mendadak vertigo
Tx. Mastoidektomi
2. Parese n. VII
II. Komplikasi Intra Temporal Medial
II. Komplikasi Ektra Kranial Imperior
11. Abses Retroaurikuler Kholesteatom “pressure nekrosis” kortekmastoid abses Retroaurikularis Tanda :
● Aurikulum terdorong ke sisi yang sakit● Kepala miring ke sisi yang sakit
2. Abses Bezold Kerusakan tip mastoid pus masuk kedalam fasia m. sternocleido mastoedeum abses Bezold
3. Abses Mouret Bila pus menembus m. Digastrikus
Terapi :Insisi abses diikuti dengan mastoedektomi
III. Komplikasi Intrakranial Superior
Erosi pada tegmen oleh kholesteatom infeksi langsung ke fossa kranii media dan posterior
1. Abses Ektradura
● Penimbunan pus antara tegmen & Dura
Tanda : nyeri kepala & telinga yang hebat
Tx. Mastoidektomi drainase pus
2. Meningitis
Keradangan menyeluruh pada ruang subarachnoid Tanda :
● Nyeri kepala hebat● Muntah-muntah● Febris tinggi● Gelisah kesadaran ↓● Kaku kuduk dan tanda-tanda menengen (reflek patologis)● LP : kelainan (-)
Tx :● MRS ke Neurologi● A.B dosis tinggi Mastoidektomi bila sudah tenang
3. Abses Otak
Mengenai lobus temporalis
Keluhan :● Nyeri kepala hebat● Muntah-muntah
Tx. :● Trepanasi bedah saraf● Mastoidektomi
Didapatkan berbagai macam kelainan kongenital telinga luar (Aurikula) :• SITE ( LETAK )• SIZE ( UKURAN )• SHAPE ( BENTUK )
Terjadi akibat gangguan perkembangan arkusbrankhial I dan II.
1. BAT’S EAR ( LOP EAR )2. ANOTIA3. MIKROTIA DAN ATRESIA LIANG TELINGA4. FISTULA PRE AURIKULARIS
KELAINAN KONGENITAL
1. BAT’S EAR ( LOP EAR )1. BAT’S EAR ( LOP EAR )
• Bentuk daun telinga lebar dan berdiri• Paling sering• Pendengaran normal• Gangguan estetika → Psikologis• Tx : Operasi
2. ANOTIA2. ANOTIA
• Daun telinga tidak terbentuk
3. MIKROTIA DAN ATRESIA LIANG TELINGA3. MIKROTIA DAN ATRESIA LIANG TELINGA
• Biasanya terjadi bersama-sama• Kadang diikuti dengan gangguan tulang pendengaran ( telinga tengah )• Jarang diikuti dengan gangguan telinga dalam karena berbeda dalam perkembangan embriologik• Bisa unilateral atau bilateral• Penyebab belum jelas a.l :
- Faktor genetik- Virus- Intoksikasi bahan kimia- Waktu hamil ( talidomid )
• Makin jelek bentuk daun telinga makin jelek pula kelainan telinga tengah• Penunjang Px : Audiometer dan radiologi • Tx : Operasi rekonstruksi
= Memperbaiki fungsi pendengaran= Kosmetika
4. FISTULA PRE AURIKULATIS4. FISTULA PRE AURIKULATIS
• Kelainan heriditer yang dominan• Lubang kecil bulat/oval depan tragus dan sekitarnya• Sering keluar secret yang berasal dari kelenjar sebasea• Obstruksi → infeksi → Pyoderma atau selulitis fasial• Tx : Keluhan + → operasi
Benda Asing Pada Liang Telinga Luar
● Berdasarkan Anamnesa antara lain :♥ Binatang♥ Benda-benda mainan
● Px : Ektraksi benda asing