Kuliah Penyakit Parasit Karnivora

Embed Size (px)

Citation preview

Penyakit Parasiter pada Carnivora (Anjing dan Kucing).

Penyebab : Cacing Nematoda Cacing Cestoda Cacing Trematoda Protozoa : golongan koksidia : Toxoplasma dan Isospora Ektoparasit

Nematoda A. Cacing kait pada anjing dan kucing Famili Ancylostomatidae Anggota cacing ini disebut cacing kait bentuknya seperti kait (pada ujung anterior melengkung).

Menyebabkan angka kesakitan (morbiditas) dan mortalitas / kematian yang tinggi terutama karena cacing menghisap darah di daerah saluran pencernaan.

1

Contoh : Ancylostoma Hospes : anjing, kucing, srigala Lokasi : usus halus A. caninum A. tubae forme A. brazilienze = hospes anjing = hospes kucing = hospes anjing dan kucing

Distribusi : daerah tropis yang lembab

Patogenesis Menyebabkan akut / kronis anemia hemoragi Umum pada anak anjing dan anjing < 1 tahun (infeksi trans mamae) kadar Fe rendah. Kehilangan darah mulai hari ke -8 setelah infeksi (L3 infeksi peroral) cacing sudah dewasa muda, sudah punya gigi pada capsula bucalis memotong mukosa usus yang mengandung arteriola perdarahan. Tiap cacing menghisap darah 0,1 ml / hari. Infeksi berat (beberapa ratus cacing ) anemia akut pada anak anjing. Infeksi ringan pada anjing dewasa anemia tidak terlalu berat sumsum darah sudah bisa mengkompensasi untuk menambah produksi darah. Tapi tetap terjadi defisiensi Fe terjadi anemia mikrositik hypochromic. Bila infeksi percutan reaksi pada kulit berupa eksim basah terutama interdigital. Gejala Klinik Pada infeksi akut : 2

Anemia, gangguan pernafasan. Pada anak anjing yang menyusui anemia berat, diare berdarah, berlendir, sesak nafas. Bias karena anoxia karena anemia, bias karena kerusakan pada pulmo.

Pada infeksi kronis : Kurus / berat badan turun, bulu kusam, nafsu makan turun, pica (makan benda asing). Gangguan pernafasan, lesi kulit.

Diagnosis Berdasar gejala klinis, sejarah, didukung pemeriksaan darah dan tinja, telur pergram tinja / epg bias untuk konfirmasi berat ringan penyakit. Anak anjing yang masih menyusu gejala klinisnya lebih hebat, walau belum ditemukan telur cacing di tinja. Ditemukan telur cacing di tinja sudah merupakan konfirmasi tentang adanya infeksi. Pengobatan : Anthelminthika a.l : Tenium, Mebendazole, Fenbendazole, Dichlorfos, Nitroscanate. Untuk infeksi berat : injeksi Fe, diet tinggi protein, tranfusi untuk anjing muda. Kontrol : Pemberian obat cacing regular, kebersihan lingkungan Anjing bias saja disapih dan dewasa diobati 3 bulan sekali. Anjing bunting diobati minimal 1 kali selama bunting. Anjing menyusui diobati umur 1 2 minggu (2 x), diulang 2 minggu kemudian (obat khusus untuk anak anjing).

3

Dosis tinggi fenbendazole mencegah infeksi prenatal diberikan 3 minggu sebelum dan sesudah beranak. (Bisa untuk Toxocara dan Ancylos)

Lantai kandang harus kering, bersihkan tiap hari Bila ada wabah, tanah di treatment dengan Sodium borat membunuh larva cacing (tapi jangan membunuh rumput).

A. tubaeformae Hospes : kucing Siklus Hidup = pada anjing (A. caninum), dikucing tidak ada infeksi transmamae. A. braziliense Hospes : anjing dan kucing. caninum, tapi insiden infeksi

Siklus hidup = A. transmamae sedikit Patogenesis

Terjadi hypoalbuminemia. Bukan penghisap darah yang ganas, pada anjing tidak terlalu pathogen terjadi gangguan pencernaan dan kadang kadang diare.

Pengobatan = A. caninum Kepentingan utama A. Braziliense adalah : penyebab cutaneus larva migran pada orang. Lesi menciri dengan Tortous erythremathosus inflamatory tract di dalam dermis dan gatal yang berat yang disebabkan oleh larva infektiv A. Braziliense (L3) bisa juga karena larva cacing Uncinaria menembus kulit mengembara di dermis, larva tidak berkembang, tapi lesi pada kulit bertahan selama beberapa minggu.

Uncinaria Hospes : anjing, kucing, serigala Lokasi : usus halus Species = U. Stenochepala Cacing kecil panjang 1 cm. 4

Siklus Hidup = seperti A. Caninum tetapi tanpa migrasi dipulmo (pada infeksi oral). Bisa infeksi percutan, infeksi trans mamae tidak ada. Periode Prepaten (PP) = hari Umum ditemukan pada anjing pekerja Bukan penghisap darah yang ganas Anak anjing yang terinfeksi berat terjadi : Hypoalbuminemia Anemia ringan Diare Anorexia Lemah

Patogenesis dan Gejala Klinik

Pada anjing yang sensitif pedal dermatitis pada kulit interdigital. Dari gejala klinik Pemeriksaan tinja menemukan telur cacing

Diagnosis

Diferential diagnosis Menemukan tinja yang mengandung telur cacing menjadi larva.

Obat dan kontrol Anthelmintik reguler Kebersihan lingkungan Dermatitis pada kaki sukar diobati, tetapi pelan pelan akan berkurang bila tidak ada reinfeksi.

TOXOCARAToxocara canis Hospes : anjing Lokasi : usus halus Distribusi : seluruh dunia

5

Identifikasi Cacing : putih, besar, panjang 10 cm Telur : coklat tua, subglobular, cangkang tebal berlekuk

Pathogenesis Infeksi ringan sedang : Fase migrasi larva sempurna, tanpa tejadi kerusakan jaringan yang nyata Cacing dewasa hanya menimbulkan reaksi ringan di usus.

Infeksi berat Fase pulmoner dari larva ditandai pneumonia, kadang edema pulmo Cacing dewasa menyebabkan enteritis sumbatan dapat parsial/komplit Perforasi, peritonitis, sumbatan saluran empedu.

Tanda tanda klinis Infeksi ringan sedang Tidak ada tanda tanda klinis selama fase pulmoner dari migrasi larva

6

Cacing dewasa di usus menyebabkan pot belly, gagal tumbuh, diare. Kadang kadang cacing keluar bersama feses atau muntahan Batuk Frekuensi nafas meningkat Keluar discharge berbusa dari hidung Hewan yang terinfeksi secara transplacental dapat mati dalam beberapa hari setelah lahir. Kadang kadang terjadi kejang. Diagnosis yang ditegakkan pada fase pulmoner dari infeksi berat hanya diagnosis sementara. Diagnosis didasarkan pada tanda-tanda pneumonic pada kotoran, bahkan dapat diketahui 2 minggu setelah lahir. Pemeriksaan feses ditemukan telur berbentuk sub globuler, warna coklat, dengan dinding tebal berlekuk.

Infeksi berat berhubungan dengan kerusakan pulmo

Diagnosis

Pengobatan dan Pengawasan Dosis Anjing diberi pengobatan pada saat usia 2 minggu ulangi lagi 2 minggu kemudian untuk mencegah infeksi prenatal. Induknya juga harus diobati pada waktu yang sama. Dosis tambahan diberikan lagi saat anjing berusia bulan. Jika diberi anjing baru diberi obat 2 x dengan interval 14 hari. Cacing dewasa dapat dibunuh dengan obat antihelmintik. Drug of choice : Piperazine. 2nd line drug : Benzimidazole, Fenbendazole, Mebendazole, Nitroscanate.

VISCERAL LARVA MIGRANS Infeksi pada manusia yang disbabkan larva Toxocara canis, terutama pada kulit. Terjadi pada anak yang sering kontak dengan hewan atau sering kontak dengan daerah yang terkontaminasi kotoran hewan. 7

Inovasi larva sebagian besar terbatas pada hati tapi kadang-kadang larva dapat menembus ke sirkulasi dengan mengifasi ke organ lain, yang paling sering adalah ke mata.

Pengawasan dan Pencegahan Antihelmintik Juga kebersian hewan piaraan

Toxocara cati Hospes : kucing Lokasi : usus halus Distribusi : seluruh dunia

Identifikasi Cacing : - Putih, besar - Cervikal alae memiliki bentuk seperti anak. - Cacing jantan memiliki tonjolan pada ujung ekor Telur : sub globular, dinding tebal berlekuk, hampir tidak berwarna Tidak ada fase migrasi Tanda-tanda : pot belly, diare, bulu yang jelek, gagal tumbuh. Patogenesis dan tanda klinis

Diagnosis Telur pada tinja

8

Pengobatan Sama dengan pengobata toxocara canis

Pengawasan Memberi antihelmintik sejak dini dan berulang Memindahkan kucing dari tempat yang lembab

ToxascarisHospes Lokasi Species Distribusi Identifikasi Telur Siklus hidup Hewan terinfeksi jika menelan telur yang berisis larva 2 atau menelan larva yang terdapat pada daging tikus. Perkembangan selanjutnya berlangsung di dinding dan lumen usus Tidak ada migrasi Periode prepatent : kurang lebih 11 minggu Cacing : mirip T. Canis, perbedaanya adalah tidak adanya tonjolan pada ujung ekor cacing jantan. Perbedaan dengan T.canis adalah pada bentuk cervical alae , yaitu berbentuk lanceolate. : - Ovoid - Dinding tebal, halus : anjing dan kucing : usus halus : toxocara leonina : seluruh dunia

Pengobatan Pengobatan dengan dengan antelmintika Tingkat kebersihan hewan

Spirocerca Hospes : anjing, kadang kadang kucing 9

HI : kumbang tahi Spesies : Spirocerca lupi Distribusi : daerah tropis dan sub tropis Cacing dewasa ditemukan di dalam nodul granulomatosa yang besar, di dalam dinding esofagus. Menyebabkan gejala klinis yang macam macam termasuk osteophageal osteosarcoma

Migrasi larva menyebabkan lesi yang khas pada dinding aorta, dimana cacing dewasa ditemukan dalam lesi granulomatosa pada dinding esofagus dan lambung.

Identifikasi Lesi granulomatosa sebesar bola golf ciri khas Sejumlah cacing berwarna pink terlihat pada seksi lesi granulomatosa tersebut, tetapi sukar diambil karena berbentuk coil dan panjang 8 cm Siklus hidup

Telur berlarva melalui tinja / muntahan HI L3 mengkista tertelan HO (anjing)

Patogenesis dan Gejala klinis Larva yang bermigrasi menyebabkan luka parut pada dinding dalam aorta. Bila berat bisa menyebabkan kekakuan, ruptur aorta. 10

Granuloma pada esofagus mencapai ukuran 40 cm menyebabkan disfagia / sulit menelan, muntah karena ada sumbatan dan radang.

Komplikasi Esophageal osteosarcoma (jarang) tingkat invasi cepat metastase Jarang terjadi juga : spondylosis pada vertebra thoracica atau hyperthropic pulmonary, osteoarthrophathy pada tulang tulang panjang (etiologi belum diketahui).

Diagnosis Ditemukan telur pada feses/ muntahan bila ada fistula pada granuloma. Endoscopy dan radiography

Treatment Diethyl Carbamazine : 20 mg/ kg BB per oral untuk 10 hari Disophenol : 7 mg/kg BB sub cutan, diulang setelah 7 hari.

Tidak ada obat yang efektif untuk larva/cacing muda Kontrol Sukar, karena ada HI dan H paratenik (ayam, burung liar, tidus, kadal) Anjing jangan diberi makan organ organ visceral mentah (jerohan) dari H paratenik.

Trichuris Lokasi : usus besar, terutama sekum Distribusi : seluruh dunia Cacing dewasa panjang 4 6 cm

Identifikasi

11

Bentuk seperti cambuk, bagian posterior tebal dan anterior kecil (seperti filament) disebut cacing cambuk Terbenam dalam mukosa (bagiananterior cacing)

Hospes T. vulvis : anjing T. serrata : kucing

Siklus hidup Stadium infektif : L1 dalam telur keluar bersama tinja Di alam bisa hidup beberapa tahun Cara infeksi : langsung (tanpa HI)

Patogenesis Pada umumnya infeksi ringan dan asimtomatik Infeksi berat menyebabkan diptheritic inflamation pada mukosa sekum hal ini disebabkan gerakan kontinyu dari ujung anterior cacing yang berada dalam mukosa sekum untuk menghisap darah dan cairan. Gejala klinis Cacing dewasa pada sekum, untuk menimbulkan gejala, jumlah cacing harus cukup banyak. Diare, kadang kadang bisa berdarah Infeksi berat bisa terjadi pada anjing

EchinococcusE. granulosus Host : E. granulosus : Anjing, anjing liar, kecuali rubah E. equinus : Anjing, rubah 12

H I : E. granulosus : hewan pengerat, manusia, babi E. equines : Kuda dan Keledai Lokasi : cacing dewasa di usus halus Cyste hydatid di hati dan paru H I Distribusi : E. granulosus : seluruh dunia E. equines : terutama eropa

Identifikasi Makroskopis : pj 6 mm, bagian cacing t.d 1 buah scolek, 3 atau 4 buah segmen, segmen gravid pjnya hampir bagian dari panjang cacing Mikroskopis : Scolek, segmen mempunyai genital tunggal, embriophore mirip dg Taenia spp, tersusun radier dan mengandung 6 buah onchosphere yang memiliki kait Siklus Hidup Periode prepaten 40 50 hari, hanya satu segmen gravid yang dibuahi per hari Onchosphere bisa hidup di dunia luar 2 tahun Kadang onchosphere masuk ke sirkulasi sistemik dan berkembang di jaringan/organ lain Pertumbuhan hidatid lamban, maturitas dicapai dalam 6 12 bulan Pada hati dan paru ukuran cysta mencapai 20 cm, dirongga perut ukuran cysta bisa sangat besar dan berisi cairan Kapsul cysta terdiri dari : membrane luar dan epitel germinal di sebelah dalam. Saat cysta hampir matang kapsul induk yang berisi beberapa scolek bertunas Sebagian kapsul induk terlepas dan berada bebas dalam cairan hidatid kapsul induk + scolek disebut hydatid sand Patogenesis dan gejala klinis Cacing dewasa tidak pathogen, tidak menimbulkan gejala klinis 13

Pada hewan domestik, hydatid di hati atau paru biasanya tidak menimbulkan gejala Onchosphere yang ada di ginjal, pancreas, CNS, sumsum tulang menyebabkan gejala yang bervariasi akibat pertumbuhan cysta yang menekan jaringan sekitarnya

Pada manusia gejala yang diakibatkan hydatid lebih parah. Diagnosis Pada manusia : tes serologis fiksasi komplemen atau immunoelectrophorosis Pada anjing : segmen cacing berukuran 2 3 mm, oval memiliki kutub genital tunggal Pemberian antihelmintik purgative (missal arecoline hydrochloride) sehingga cacing dapat keluar bersama feses Nekropsi : cacing pita terlihat seperti papilla kecil halus Pengobatan Praziquantel Selama pengobatan anjing sebaiknya dikurung selama 48 jam mencegah penularan Pada manusia cysta hydatid harus dioperasi Albendazole Kontrol Makanan anjing : hindarkan dari kontaminasi hydatid Jauhkan anjing dari tempat penjagalan jangan sampai anjing makan daging sisa hewan yang disembelih E. multicularis Host : anjing liar, anjing dan kucing H I : hewan pengerat, mamalia, manusia Lokasi : cacing dewasa usus, hydatid di hati H I Distribusi : belahan utara, timur tengah, India, Jepang Identifikasi Secara umum = E. granulosus, tapi biasanya bersegmen 4 5 Siklus hidup dan pathogenesis H I menelan onchosphere stadium larva berkembang di hati, disebut cysta multilokuler atau alveolar yaitu suatu pertumbuhan difus dengan beberapa rongga berisi matrik gelatinosa dimana scolek tertanam 14

Pertumbuhan stadium intermediate invasive, meluas local dan dapat metastase

Famili DilepididaeCacing pita pada anjing, kucing, unggas Scolek memiliki rostellum dengan beberapa baris kait Stadium intermedite cystisercoid

DipylidiumHost : anjing kucing, jarang pada manusia H I ; kutu (C. canis, C felis, Pulex iritans) Pijal (Trichodectes canis) Lokasi : usus halus Cystiserkoid pada kutu dan pinjal Spesies : Dipilidium caninum Distribusi : seluruh dunia Identifikasi Panjang maks 50 cm Scolek memiliki rostellum yang menonjol dengan 4 5 kait Proglotid mudah dikenali, panjang, seperti biji mentimun, dengan 2 set organ genital pada tiap sisi Siklus hidup H I menelan segmen yang mengandung onchosphere masuk rongga abdomen berkembang menjadi cystiserkoid Cystiserkoid berkembang dalam tubuh kutu/pinjal 30 hari Host menelan kutu/pinjal yang mengandung systicerkoid berkembang sampai menghasilkan segmen gravid Pathogenesis dan gejala klinis Cacing dewasa bersifat non pathogen Segmen yang berada pada anus menyebabkan anjing sering menggaruk daerah perineum atau menggosok-gosokan anus ke lantai Diagnosis Ditemukan segmen disekitar perineum Jika segmen masih baru bisa diamati bentuknya seperti biji mentimun dan dua alat genital ditepinya Jika segmen sudah kering/mengkerut, pecahkan segmen lihat dibawah mikroskop Pengobatan dan control Antihelmintik : nitroscanate, niclosamide, bunamidine, parsiquantel, Insektisida untuk membasmi kutu/pinjal

DiphyllobothriumMerupakan parasit penting banyak berefek pada mamalia pemakan ikan 15

Host : manusia, anjing, kucing, babi, beruang H I 1. copepoda (crustacean air) contoh cyclops 2. ikan air tawar Identifikasi panjang cacing mencapai 20 cm scolek mempunyai bhotria segmen dewasa dan masak berbentuk segi 4 dan porus genetalis di central

Siklus hidup telur punya operculum corasidium yang bersilia dan motil tertelan copepoda berkembang jadi larva parasitic I yaitu procercoid (dalam darah copepoda) Copepoda termakan ikan procercoid bermigrasi ke otot ikan/organ viscera menjadi larva II/plerocercoid (ukuran 5 mm, sudah punya scoleks yang menciri) Bila ikan yang mentah/kurang masak termakan HD plerocercoid menjadi cacing dewasa di usus HD Periode prepaten 4 minggu dari makan plerocercoid Pathogenesis dan gejala klinis Pada manusia menyebabkan anemia makrositik, menyerupai anemia pernisiosa karena kurang vit B12 Diagnosis Menemukan telur cacing di tinja Pengobatan Praziquantel, niclosamide efektif untuk cacing dewasa Control Anjing, kucing jangan diberi makan ikan mentah

SpirometraHost : anjing, kucing, carnivor liar

Siklus Sama D.

hidup dengan Latum, 16

Procercoid pada crustacea, Plerocercoid pada amphibian, burung dan mamalia, Orang dapat terinfeksi plerocercoid bila : Minum air yang mengandung crustacean infected, Makan hospes yang mengandung plerocercoid (misal : makan daging babi yang kurang masak) Zoonosis tersebut dikenal sebagai sparganosis Sparganum : nama kuno dari plerocercoid Sparganosis ditandai dengan adanya larva sepanjang 35 mm di otot dan jaringan subcutan terutama di jaringan periorbita menyebabkan edema dan radang

Cacing paruMetastrongylus pada anjing dan kucing Cacing golongan ini (superfamily) berlokasi di paru2 Genus yang penting 1. Oslerus(filaroides), merupakan cacing terbesar, ovovivipar telur menetas di trachea, periode prepaten 10 - 18 minggu. Filaroides osleri berlokasi di saluran nafas bagian atas yaitu di paryenchym paru. Host ; anjing, kucing, Lokasi : cacing di dalam nodul fibrosa di trachea di bagian bifurcasio dan bronchi, Spesies : Filaroides osleri, Ciri2 : kecil, pucat, langsing, panjang sampai 1,5 cm, Diagnosis : berdasar lesi dan lokasi cacing

Phatogenesis Nodul pada trachea mulai nampak 2 bulan setelah infeksi Warna nodul abu2 agak merah muda, cacing yang kecil terlihat menjulur dipermukaan nodul, Nodul fibrosis dan masuk di mukosa diameter 2 cm, kebanyakan ada di bifurcation trachea atau beberapa cm dari area tersebut Gejala klinis Pada umumnya tidak tampak, nodul2 tersebut hanya kadang2 terdeteksi pada nekropsi, Gejala yang tampak gangguan respirasi batuk yang keras terutama setelah berlari2, Kasus banyak terjadi pada anjing berumur 6 12 bulan, Infeksi ini penting untuk anjing pekerja kalau untuk anjing yang hanya dirumah, jarang aktivitas, nodul di trachea bisa ditolerir sehingga anjing bisa hidup lama dan hanya mengalami sedikit gangguan Diagnosis Swab pada mucus pharink, tapi perlu pengulangan, Bila batuk mengeluarkan dahak bisa ditemukan larva cacing, Pemeriksaan tinja dengan metode pengapungan/boerman, Bronchoscopy unuk melihat nodul dan koleksi larva 17

dengan anestesi, Radiography (sinar X) untuk mendeteksi nodul yang besar pada lateral thorax Pengobatan Preparat : benzimidazole, fenbendazole, oxfandazole mengurangi jumlah larva yang keluar Control Sukar kecuali induk yang terinfeksi bisa dideteksi kemudian diobati sebelum melahirkan dan selama laktasi.

AelurostrongylusSpesies : A. obstrusus, Host : kucing, H I : moluska, Lokasi : parenchyma paru2 dan bronchi, Distribusi : seluruh dunia Identifikasi: Cacing, telur dan larva tampak pada jaringan paru, Cacing 1 cm, langsing, rapuh sukar diambil secara utuh Siklus hidup Cacing ovovivipar L1 keluar bersama tinja termakan H I (siput) menjadi L3 yang infektif, Bila HD kucing makan H I L3 masuk melalui peredaran darah /limfe ke paru, Periode prepaten : 4 6 minggu, Cacing bisa hidup diparu sampai beberapa tahun Pathogenesis Cacing ini pathogenesisnya rendah, infeksi hanya ditemukan secara kebetulan saat nekropsi Pada kebanyakan kasus pada paru terlihat foci multiple kecil dengan pusat ke abu2an berisi cacing dan debris jaringan tapi pada kasus yang berat nodul yang besar bisa tampak pada permukaan paru dengan perkejuan dibagian sentral Secara mikroskoipik alveoli terblokir oleh telur cacing, larva dan reruntuhan sel dapat berlanjut menjadi granuloma Perubahan khas hipertropi dan hyperplasi muscular pada tunica media arteri pulmonalis, perubahan ini ireversibel Perubahan yang lain bisa cepat kembali normal dan pulmo akan kembali normal dalam 6 bulan, walau masih ada sedikit cacing yang tersisa Gejala klinis Ringan, Kucing istirahat : batuk ringan, kronis, Kucing exercise : batuk, bersin, sesak nafas ringan, keluar sputum mucoid Diagnosis Pemeriksaan tinja dengan metode natif, sentrifuse, Bearman untuk menemukan L1, Pharyngeal swab, Radiologi Pengobatan Farbendazole Control HD (kucing) jauhkan dengan H I (siput)

18

AngiostrongylusHost : anjing H I : siput, Lokasi : ventrikel kanan jantung, arteri pulmonalis Distribusi seluruh dunia, Spesies : A. vasorgum Identifikasi: Cacing langsing, panjang 2,5 cm Siklus hidup Periode prepaten 7 minggu Cacing bertelur di arteri pulmonalis yang besar masuk ke kapiler menetas L1 masuk ke alveoli masuk ke trachea ke saluran cerna L1 keluar bersama tinja L1 masuk ke H I infektif dalam 17 hari. H I termakan HD L3 melalui aliran darah dan limfe ke pulmo bisa juga ke hati Cacing bisa hidup di anjing lebih 2 tahun Pathogenesis Angyostrongylosis pada anjing biasanya kronis, berbulan2 bertahun2 Efek patogenik biasanya karena ada cacing larva dan telur di vena yang besar dan di arteriola, capiler pulmo. Sumbatan ini bisa menyebabkan gagal jantung Terjadi endarteritis. Periartritis fibrosis, pada nekropsi vena terpalpasi seperti pipa Penyakit bisa berkembang ke ventrikel kanan terjadi endokarditis pada valvula tricuspidalis Terjadi gangguan pada system penjedalan darah sehingga terjadi subcutan hematoma Gejala klinis Biasanya tak tanmpak Bila infeksi berat, pada anjing yang aktif tachypnea, batuk berdahak, sputum campur darah Pada infeksi berat yang lama gejala tampak walau anjing sedang istirahat. Syncope yang berulang2 Infeksi akut batuk keras, dyspnoe, sputum putih kekuningan mengandung darah Diagnosis Pemeriksaan feses L1 Pemeriksaan sputum L1 Dihubungkan dengan gangguan pernafasan dan sirkulasi, Pengobatan: Mebendazole, selama 5 hari 1x/hari. Control:Terhadap H I (siput)

Trematoda gastrointestinalEchinochasmus perfoliatus H D : anjing, kucing. H I ; siput Menyebabkan interitis yang berat 19

Pengobatan : benzimidazole, oxyclozamide,nafozamide, brotionide. Control terhadap siput

Trematoda di heparPlatynosomum fastossum Host : kucing Lokasi : hati, duktus biliverus H I ; siput, kadal, bisa juga katak Siklus hidup telur termakan HI berkembang jadi serkaria, mengkista (metaserkaria) di tubuh H I kucing terinfeksi jika makan H I Patogenesis Cacing menyebabkan disfungsi hati Gejala klinis Diare, muntah, ikterus, Pada stadium akhir Muntah dan diare makin sering bisa mati Pengobatan: Praziquantel 20 mg/kg BB, Nitroscanate 100 mg/kg BB, Thiabendazole, Dianophenethide Dirofilaria immitis Host : anjing, kadang2 kucing, H I/vector : Nyamuk, Lokasi : system cardiovaskuler, Cacing dewasa di vntrkl kanan, a. pulmonalis dan vena cava

Identifikasi Makroskopis Cacing panjang, langsing 20 30 cm, ekor cacing jantan berbentuk spiral yang khas untuk filaroids, ukuran dan lokasi khas untuk D. immitis Mikroskopis Microfilaria dalam darah tidak punya selubung, panjang 307 332 m, lebar 6,8 m. Ujung anterior lonjong, ujung posterior tumpul Pathogenesis Jika jumlah cacing sedikit gejala belum tampak 20

Pada infeksi berat, cacing menyumbat sirkulasi, menyebabkan gagal jantung kanan kongestif yang kronis Cacing yang masih aktif menyebabkan endokarditis pada katup jantung dan endarteritis pulmoner proliferatif akibat adanya respon terhadap produk2 yang dieksresi oleh cacing tersebut Gumpalan cacing hidup/mati menyebabkan emboli paru Setelah 9 bulan terjadi hipertensi pulmoner dikompensasi dengan terjadinya hipertrofi ventrikel kanan dapat menyebabkan gagal jantung kongestif yang ditandai dengan edema dan ascites Gumpalan cacing menyumbat vena cava posterior sindroma vena cava ditandai dengan hemolisis, hemoglobinuria, bilirubinemia, ikterus, anoreksia, collaps dalam 2 3 hari bisa mati Sumbatan microfilaria pada pembuluh darah ginjal jarang terjadi Gejala klinis Pada infeksi berat anjing lemah, tidak aktif, Batuk ringan tapi kronis, pada stadium lanjut bisa batuk darah, sesak napas, edema ascites, Sindroama vena cava akut : hemoglobinuria, ikterus, kolaps Diagnosis Berdasar gejala berupa gangguan jantung/cardiovascular, Adanya microfilaria dalam darah, Foto thorak penebalan arteri pulmonalis, hipertrofi pada ventrikel kanan, Angyografi Pengobatan Obat-obat untuk gangguan jantung, Thiacetarsamide iv 2x/hari selama 3 hari membunuh cacing dewasa. Anjing harus istirahat 2 6 minggu, Diathiaziamine, levamisol per oral selama 10 14 hari, Evermectin single dosis Operasi untuk mengambil cacing dewasa Control : nyamuk

Babesiosis pada anjingSpesies : Babesia canis Distribusi : Eropa, asia, afrika, amerika Vector : Rhipicephalus sanguineus (caplak)

Gejala klinis Yang sering terjadi: demam, anemia, jaundice, hemoglobinuria Kasus akut dapat terjadi pada anjing yang dibawa ke daerah endemic kolaps, anemia bisa mati dalam 1 2 hari 21

Gejala lain : ascites, bronchitis, purpura haemorrhagica, nyeri otot Diagnosis Menemukan parasit dalam sel darah merah, Adanya inklusi dalam monosit Pengobatan Chemotherapy dengan pentamidine, phenamidine, diminazine acerturate Profilaksis : acaricide untuk membasmi caplak, Babesia pada kucing Spesies : B. felis Gejala : anemia, ikterus.

Ektoparasit pada anjing dan kucingPada anjing : kutu penggigit : Trichodectes canis

Kutu penghisap : Linognathus setosus

Pada kucing : kutu penggigit : Felicola subrostratus

Pathogenesis Infestasi yang berat sering terjadi pada hewan terlantar dan kurang gizi Pada anjing linognathus menyebabkan anemia Pada kucing bulu panjang yang tidak terawat sering terjadi infestasi Felicola Trichodectes adalah kutu yang aktif, gerakanya cepat, menyebabkan gatal berkepanjangan, sehingga anjing menggaruk2 terus dan akhirnya kulitnya jadi luka dan bulunya rontok 22

Pada infestasi kombinasi dari ke 2 kutu, anjing bisa mati karena anemia dan kelemahan Gejala klinis Hewan menggaruk2 terus Pada infeksi berat kelemahan telur kutu mudah ditemukan disekitar bulu Trichodectes : kecil kuning, lignonatus lebih besar dan kebiruan Pengobatan dan control Bedak, sabun, shampoo yang mengandung insektisida organochlorine, organophosphate atau carbamate. Pyrethrum, rotenne, benzyl benzoate Obat2 tersebut ada pula yang berbentuk spray Pengobatan diulang setelah 14 hari untuk membunuh kutu yang baru menetas Untuk profilaksis ; collar neck yang diberi dichlorvos/diazenon.

Kudis yang disebabkan SarcoptesKudis pada anjing Predileksi : telinga, moncong, muka, siku Tanda dan gejala : eritema pada kulit, papula, pembentukan sisik dan krusta dan alopecia. Hewan menggaruk2 terus, luka Setelah infeksi primer anjing mulai menggaruk2 dalam 1 minggu Kalau tidak ditangani beberapa bulan seluruh kulit akan terinfeksi , anjing menjadi lemah, kurus dan baunya tidak enak

23

Diagnosa Belakang telinga adalah daerah yang pertama kena, Gatal terus menerus Mudah menular, Untuk diagnosa pasti , pemeriksaan kerokan kulit menemukan tungau Pengobatan dan control Anjing dimandikan 1 minggu sekali dengan preparat acaricidal selama 4 minggu atau lebih, sampai lesi hilang Acaricida yang efektif : organochlorm, gamma HCN, bromocyclin, runnel Beberapa preparat dikombinasi dengan surfaktan yang membantu mengelupaskan sisik dan melunakan krusta, anjing yang sakit harus diisolasi agar tidak menular ke yang lain Untuk mengurangi gatal kortikosteroid

Kudis pada kucingHost : kucing Spesies : Notoedres cati Distribusi : seluruh dunia Morfologi Mirip Sarcoptes, badan bulat, kaki pendek Badan berlipat2 secara konsentris, tidak ada spina Siklus hidup sama dengan Sarcoptes Pathogenesis Sangat menular, tapi tidak sering terjadi pada kucing Lesi kering, tidak berkrusta, kulit menebal dan kasar Lokasi : belakang telinga, muka, bisa menyebar ke kaki dan ekor Gatal terus menerus Diagnosis Gatal terus menerus, lokasi lesi, penyebaran cepat Menemukan tungau dari kerokan kulit Pengobatan Krusta dilunakan dengan cairan paraffin atau sabun sebelum diberi acaricide Larutan selenium sulfide 1 % Pengobatan 1 minggu sekali selama 4 6 minggu Organochlorine jangan dipakai bisa meracuni pussy

Kudis demodectic pada anjing

24

Pathogenesis Bulu rontok (pada wajah dan kaki depan) diikuti penebalan kulit, lesi tidak meluas, Infeksi local dan ringan bisa sembuh sendiri Jika lesi meluas dapat berbentuk : 1. squamous kering, eritema ringan, kebotakan luas, desquamasi dan penebalan kulit pada beberapa kasus hanya wajah dan cakar yang terkena 2. pustular/Follicular parah, kadang disertai infeksi bakteri (biasanya Staphilococcus) kulit mengkerut dan menebal, banyak pustule berisi serum pus darah sehingga disebut kudis merah baunya tidak enak semua tipe kudis demodekotik adalah tanpa rasa gatal demodek lebih pathogen dibanding tungau yang lain sebab respon imun berperan sangat besar dalam infeksi tersebut demodek diduga menyebabkan imunodefisiensi yang menekan respon limfosit T Diagnosis kerokan kulit yang dalam untuk mendapatkan tungau di folikel dan glandula sebacea kulit dilunakkan dulu dengan paraffin cair dan dikerok sampai berdarah biopsy jarang Pengobatan Pengobatan diulang karena letaknya dalam, pada tipe squamous dapat sembuh dalam 1 2 bulan. pada tipe pustular penyembuhan lebih 3 bulan anjing dimandikan dengan sampho anti ketombe keringkan, acaricide ; rotenone, organophosphate, runnel, cythioate; pengobatan dilakukan tiap minggu selama 4 5 minggu Kudis demodek pada kucing. Jarang, bisa sembuh sendiri Lokasi : kelopak mata dan daerah periocular, Bisa menyebabkan kebotakan Pengobatan : rotenone

Pinjal pada anjing dan kucingGenus yang penting : Ctenocephalides, anjing : C. Canis, kucing : C. Felis

25

C. felis penyebaranya luas, pada banyak daerah merupakan spesies yang dominan pada anjing dan manusia seperti halnya pada kucing Pinjal tersebut merupakan H I dari cacing pita pada anjing dan kucing (D. caninum) Gigitan Ctenocephalides juga dapat menyebabkan alergi pada anjing dan kucing (alerqi flea bite dermatitis)

Pulex irritantMerupakan parasit primer pada manusia, tapi di beberapa daerah umum ditemukan pada anjing dan kucing Dapat sebagai H I D. caninum Dapat menyebabkan flea bite dermatitis Pathogenesis Inflamasi, kulit bengkak, gatal ringan, hewan stress Bila gigitan berulang dapat terjadi alerqi (flea bite alerqi) (flea bite alerqic) merupakan reaksi hipersensitif terhadap saliva pinjal yang dilepaskan kekulit hospes saat menggigit, Dalam saliva mengandung hapten (incomplete antigen) yang akan berkombinasi dengan kolagen pada kulit hospes disebut complete allergen pada kucing alerqi ini menyebabkan military dermatitis/eczema. Cara deteksi dengan palpasi kulit diselubungi oleh papula kecil, banyak, coklat, berkerak Diagnosis Bila ada indikasi infestasi pinjal tapi tidak ditemukan pinjal, hewan dispray dengan insecticida,ditaruh di plastic/kertas, Debris yang jatuh diperiksa merupakan pinjal/kotoran pinjal yang berwarna coklat tua, Dengan vacuum cleaner Pengobatan dan control Pada fle bite allerqic corticosteroid, Obat topical/sistemik insektisida, spray, shampo, setiap minggu sekali, Preparat organophosphate, organochlorine,pyrethrum, Flea collar yang berisi dichlorvos atau diazenon dengan konsentrasi kecil pada kucing, Pada anjing dan kucing pada leher bisa terjadi dermatitis karena pemakaian collar neck, Kebersihan lingkungan , rajin memvacum karpet.

OtodectesPenyakit kudis otodectic, Otodectes cynotis Host : anjing, kucing, Lokasi : telinga luar Morfologi : seperti psoroptes dan chorioptes, tubuh ovoid, kaki panjang, diproyeksikan kelateral tubuh

26

Siklus hidup seperti chorioptes hanya berada di permukaan tubuh kulit hospes (tidak membuat terowongan) Total 3 minggu Pathogenesis Awal infeksi ada eksudat seperti lilin berwarna coklat, menjadi berkerak, Tungau hidup didalam kerak diatas kulit, Jika ada infeksi bakteri sekunder otitis yang purulen Gejala klinis pada pussy Hewan sering menggeleng2kan kepala, menggaruk telinga karena gatal, Adanya masa seperti lilin pada liang telinga, terjadi luka pada liang telinga, Jika ada ifeksi bakteri sekunder ada nanah, Garukan bisa terjadi iritasi pada telinga, Kepala yang sering digeleng2kan menyebabkan hematom telinga. Gejala klinis pada anjing Sering menyebabkan otitis externa, Exudat seperti lilin berwarna kecoklatan hitam, Gatal2 yang terus menerus, Terlalu sering mengeleng2kan kepala hematom pada telinga Diagnosis Berdasar gejala/tingkah laku/kucing, Adanya exudat seperti lilin berwarna gelap, Menemukan tungau dengan auroscope, Memeriksa kotoran/exudat telingan dengan mikroskop. Treatment Tetes telinga yang mengandung acarisid, antibiotic, anti jamur, analgetik, corticosteroid, Acaricide gamma HCN, piperonyl butoxide, rotenone Sebelum diobati, liang telinga dibersihkan dulu. Pengobatan diulang dalam 10 14 hari untuk membunuh tungau yang baru menetas. Pada peternakan anjing/kennels atau anjing2 yang ada dalam 1 kandang/1 rumah, bila ada yang kena infeksi tungau semua harus diobati

CaplakCaplak lunak/argasidae pada anjing/kucing Otobius megnini/spinose ear tick Lokasi : telinga anjing, bisa juga ke manusia hewan lain Pathogenesis Telur diletakan di semak2 dinding, yang berparasit adalah stadium larva dan nympha (dewasa tidak) menyebabkan inflamasi berat, exudat seperti lilin dalam liang telinga. Pada infeksi berat terjadia nemia dan kelemahan Caplak keras/ixodidae 1. Rhipecephalus sanguineus/ the brown dog tick Terutama berparasit pada anjing Merupakan vector : babesia canis, erlichia canis 27

Penyebab tick paralysis pada anjing 2. Ixodes canisnga/british dog tick Merupakan problem pada kennels, karena caplak dapat hidup di semak2 lantai, dinding rumah Pada infeksi berat : gatal2 , bulu rontok, anemia Pengobatan dan control Chemical acaricide, Dipping, Spraying, Showering Membersihlkan lingkungan dengan acariside Macam2 acaricide organophosphate, carbamate, butocarb, farmmamidine, amitras, ptrethroids Sediaan injeksi : ivermectin, closantel

28