55
Semangat Pagi….

Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

Semangat Pagi….

Page 2: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

2

Perkembangan Psikologi Anak

Oleh :drg. Indra Bramanti, Sp.KGABagian Kedokteran Gigi Anak

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada

Page 3: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

3

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

MENURUT PROF.DR.F.J.MONKS

DKK- ILMU YANG

MEMPELAJARI FAKTOR-

FAKTOR UMUM

PERKEMBANGAN

(PERUBAHAN) YANG TERJADI

PADA SESEORANG

Page 4: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

4

Definisi pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan :perubahan fisikpeningkatan jumlah sel ukurankuantitatiftinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigipola bervariasi Perkembangan :kualitatif maturationsistematis, progresif dan berkesinambungan

Page 5: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

KARTINI KARTONO-PSIKOLOGI

PERKEMBANGAN(PSIKOLOGI ANAK) ILMU YANG

MEMPELAJARI TINGKAH LAKU MANUSIA MULAI MASA

BAYI SAMPAI MASA ADOLESENS (MENJELANG DEWASA)

KESIMPULAN: PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ADALAH

CABANG DARI PSIKOLOGI YANG MEMBAHAS

TENTANG GEJALA JIWA SESEORANG, BAIK YANG

MENYANGKUT PERKEMBANGAN ATAU

KEMUNDURAN PERILAKU SESEORANG SEJAK

MASA KONSEPSI SAMPAI DEWASA.

Page 6: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

6

Ciri-ciri tumbuh kembang

perubahan dalam aspek fisik dan psikis

perubahan dalam proporsi

Lenyapnya tanda-tanda yang lama

Diperoleh tanda-tanda baru

Page 7: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

7

Prinsip-prinsip tumbuh kembang

proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu --- maturasi, lingkungan dan faktor genetik

pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi

variasi waktu muncul (onset), lama, dan efek dari tiap tahapan tukemb

mempunyai ciri khas

Page 8: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

8

Never ending process --seumur hidup dan meliputi seluruh aspek

Cephalocaudal

Proximodistal

Differensiasi

hal yang unik -- setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum perkembangannya

Tugas perkembangan

Page 9: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

9

perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat

perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya

perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan

Page 10: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

10

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

1. Faktor genetik faktor keturunan -- masa konsepsi bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang

kehidupan menentukan beberapa karakteristik seperti jenis

kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen

Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.

Page 11: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

11

2. Faktor eksternal / lingkungan

• mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan

• faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya

Page 12: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

kdk2-anis_dkkd'07 12

a. Keluarganilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku

b. Kelompok teman sebayalingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.

Page 13: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

13

c. Pengalaman hiduppengalaman hidup dan proses pembelajaran

membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari

Tahapan proses pembelajaran mengenali kebutuhan penguasaan ketrampilan menjalankan tugas integrasi ke dalam seluruh fungsi mengembangkan penampilan perilaku yang

efektif.

Page 14: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

14

d. KesehatanTingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individuKesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)Nutrisi adekuat Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --- tumbuh kembang terganggu

e. Lingkungan tempat tinggal: Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi

Page 15: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

TAHAP PERKEMBANGAN

PSIKOLOGIS ANAK

Teori Bigot:

0-1 th : masa anak menyusu

1-3 th : masa pencoba

3-6 th : masa pemain

6-12/13 th: masa anak sekolah

12/13- 15 th : masa remaja awal

15-18 th : masa remaja pertengahan

Page 16: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

18-21 th: masa remaja akhir

21 th keatas : masa dewasa.

a) Masa menyusu ( 0-1 th) :

- aktivitas anak hanya tidur

- sudah ada gerakan refleks, tangan-kaki

- Reaksi thd stimulus :

positif : tersenyum, tertawa

negatif: menangis

Page 17: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

b) Masa Pencoba ( 1-3 th) - Sudah bisa berjalan area gerak bertambah

luas - senang menyelidiki sesuatu mencoba

segalanya. - Dasar pendidikan moral sudah dapat

diterapkan: - Cuci tangan sebelum makan - gosok gigi sesudah makan - Sudah dapat bermain sendiri.

c) Masa Pemain/ Pra sekolah - Perkembangan nafsu eksplorasi, rasa ingin

tahu makin besar - Pendidikan moral makin dikembangkan untuk

menurunkan egoisme anak.

Page 18: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

18

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

1. Neonatus (lahir – 28 hari)

Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan.

Page 19: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

19

2. Bayi (1 bulan – 1 tahun)Bayi usia 1-3 bulan :

mengangkat kepala mengikuti obyek dengan mata melihat dengan tersenyum bereaksi terhadap suara atau bunyi mengenal ibunya dengan penglihatan,

penciuman, pendengaran dan kontak menahan barang yang dipegangnya mengoceh spontan atau bereaksi dengan

mengoceh

Page 20: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

20

Bayi usia 3-6 bulan : • mengangkat kepala sampai 90°• mengangkat dada dengan bertopang

tangan• belajar meraih benda-benda yang ada

dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya

• menaruh benda-benda di mulutnya,• berusaha memperluas lapang pandang• tertawa dan menjerit karena gembira bila

diajak bermain• mulai berusaha mencari benda-benda

yang hilang

Page 21: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

21

Bayi 6-9 bulan : duduk tanpa dibantutengkurap dan berbalik sendirimerangkak meraih benda atau mendekati seseorangmemindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lainmemegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjukbergembira dengan melempar benda-bendamengeluarkan kata-kata tanpa artimengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lainmulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan

Page 22: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

22

Bayi 9-12 bulan :

berdiri sendiri tanpa dibantu

berjalan dengan dituntun

menirukan suara

mengulang bunyi yang didengarnya

belajar menyatakan satu atau dua kata

mengerti perintah sederhana atau larangan

minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya

ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke

mulutnya

berpartisipasi dalam permainan

Page 23: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

23

3. Todler (1-3 tahun)

peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik

Anak usia 12-18 bulan :

mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah

menyusun 2 atau 3 kotak

dapat mengatakan 5-10 kata

memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

Page 24: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

24

Anak usia 18-24 bulan : mampu naik turun tanggamenyusun 6 kotakmenunjuk mata dan hidungnyamenyusun dua katabelajar makan sendirimenggambar garis di kertas atau pasirmulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecilmenaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besarmemperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka

Page 25: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

25

Anak usia 2-3 tahun :

anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan

satu kaki

membuat jembatan dengan 3 kotak

mampu menyusun kalimat

mempergunakan kata-kata saya

Bertanya

mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya

menggambar lingkaran

bermain dengan anak lain

menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya

Page 26: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

26

4. Pre sekolah (3-6 tahun)Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.

Anak usia 3-4 tahun:

berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga

berjalan pada jari kaki

belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri

menggambar garis silang

menggambar orang (hanya kepala dan badan)

mengenal 2 atau 3 warna

bicara dengan baik

bertanya bagaimana anak dilahirkan

mendengarkan cerita-cerita

bermain dengan anak lainmenunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya

dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

Page 27: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

27

Anak usia 4-5 tahun : mampu melompat dan menarimenggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badandapat menghitung jari-jarinyamendengar dan mengulang hal-hal penting dan ceritaminat kepada kata baru dan artinyamemprotes bila dilarang apa yang diinginkannyamembedakan besar dan kecilmenaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.

Page 28: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

28

Anak usia 6 tahun:

• ketangkasan meningkat

• melompat tali

• bermain sepeda

• menguraikan objek-objek dengan gambar

• mengetahui kanan dan kiri

• memperlihatkan tempertantrum

• mungkin menentang dan tidak sopan

Page 29: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

29

5. Usia sekolah (6-12 tahun)Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.

Anak usia 6-7 tahun : membaca seperti mesin mengulangi tiga angka mengurut ke belakang membaca waktu untuk seperempat jam anak wanita bermain dengan wanita anak laki-laki bermain dengan laki-laki cemas terhadap kegagalan kadang malu atau sedih peningkatan minat pada bidang spiritual

Page 30: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

30

Anak usia 8-9 tahun: kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik

meningkat menggunakan alat-alat seperti palu peralatan rumah tangga ketrampilan lebih individual ingin terlibat dalam segala sesuatu menyukai kelompok dan mode mencari teman secara aktif

Page 31: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

31

Anak usia 10-12 tahun:

• pertambahan tinggi badan lambat

• pertambahan berat badan cepat

• perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak

• mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian sendiri

• memasak, menggergaji, mengecat

• menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu

• membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu

• teman sebaya dan orang tua penting

• mulai tertarik dengan lawan jenis

• sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan

Page 32: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

32

6. Remaja (12-18/20 tahun)Konsep diri berubah sesuai dengan

perkembangan biologiMencoba nilai-nilai yang berlakuPertambahan maksimum pada tinggi,berat badanStres meningkat terutama saat terjadi konflikAnak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemukBerbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil), kesukaan seksual mulai terlihatmenyesuaikan diri dengan standar kelompokanak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara tentang pakaian, make-uphubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan diri dari orang tuatakut ditolak oleh teman sebaya

Page 33: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

33

Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik, mengejar karir, identitas seksual terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol, membentuk hubungan yang menetap.

Implikasi keperawatan: bantu remaja untuk mengembangkan kemampuan koping atau strategi mengatasi konflik.

Page 34: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

34

Teori-teori tumbuh kembang

Development task theory (Robert Havighurst) --- 6 stages

1. Infancy & Early Childhood (masa bayi dan kanak-kanak awal)

Belajar berjalan, mengambil makanan padatBelajar bicaraBelajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)Belajar tentang perbedaan jenis kelaminMembentuk konsep-konsep sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisikBelajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mengembangkan hati nuraniBelajar mengadakan hubungan emosi

Page 35: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

35

2. Middle childhood (masa sekolah) Membangun perilaku yang sehat Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk

permainan-permainan yang luar biasa Belajar bergaul dengan teman sebaya Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas

dan feminitas Mengembangkan ketrampilan dasar seperti

membaca, menulis dan berhitung Mengembangkan konsep-konsep yang

dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai Pencapaian kemandirian Membangun perilaku dalam kelompok sosial

maupun institusi (sekolah)

Page 36: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

36

3. Adolescence (remaja )

Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman

sebaya baik laki maupun perempuan

Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas

Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain

Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan

Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif

Memilih dan mempersiapkan pekerjaan

Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga

Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual

Pencapaian tanggungjawab sosial

Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun

dalam berperilaku

Page 37: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

37

Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud)

a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)karakteristik :

• aktivitas melibatkan mulut (sumber utama kenyamanan)

• Perasaan dependen (bergantung pada orang lain)• Individu yang terfiksasi --- kesulitan mempercayai

orang lain, menunjukkan perilaku seperti menggigit kuku, mengunyah permen karet, merokok, menyalahgunakan obat, minum alkohol, makan terlalu banyak, overdependen.Implikasi : prosedur pemberian makan sebaiknya memberikan kenyamanan dan keamanan.

Page 38: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

38

b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler)Karakteristik :

Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamananMasa “toilet training” --- dapat terjadi konflikMengotori adalah aktivitas yang umumGangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian obsesif-kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam dan tempertantrum

Implikasi : “toilet training” sebaiknya adalah sebagai pengalaman yang menyenangkan, pujian yang tepat dapat menimbulkan kepribadian yang kreatif dan produktif

Page 39: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

39

c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah)Karakteristik : Organ genital sebagai sumber kenyamanan Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual

menjadi terbukti Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan

kesulitan dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu, dan takut.

Implikasi : mengembangkan identitas seksual. Anak sebaiknya mengenali hubungan dengan orang lain di luar anggota keluarga.

Page 40: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

40

d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah)Karakteristik :

energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektualIni adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak muncul (tidur). Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus (perasaan erotik) dengan teman sebaya yang sama jenis kelaminnya. Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri muncul pada waktu ini Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri.

Implikasi : anjurkan anak mencari aktivitas fisik dan intelektual

Page 41: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

41

e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja sampai dewasa)

Karakteristik : genital menjadi pusat dari tekanan dan

kesenangan seksual Produksi hormon seksual menstimulasi

perkembangan heteroseksual Energi ditujukan untuk mencapai hubungan

seksual yang matur Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum

matang, kemudian mulai berkembang kemampuan untuk menerima dan memberi cinta

Implikasi : anjurkan untuk mandiri, dapat membuat keputusan sendiri dan berpisah dengan kedua orang tua

Page 42: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

42

Teori perkembangan Psikososial (Erik H Erickson )

a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan)Indikator positif : belajar percaya pada orang lainIndikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, pengasingan. Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman ---- menghasilkan kepercayaan. Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur dan eliminasi yang buruk.

Page 43: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

43

b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt) -- todler (1-3 tahun)Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diriIndikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalahAnak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri. Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragujika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu.

Page 44: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

44

c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah ( 3-6 tahun)

Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri sendiri.Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadiInisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin sama. Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif. Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang berlawanan dengan orang tua. Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain.

Page 45: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

45

d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6-12 tahun)

Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun rasa bersaing dan ketekunan. Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah dan teman sebaya. Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan produksi benda-benda serta mengembangkan harga diri melalui pencapaianAnak dipengaruhi oleh guru dan sekolah. Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa memandang usaha anak untuk belajar bagaimana sesuatu bekerja melalui menipulasi adalah sesuatu yang bodoh atau merupakan masalah. Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di sekolah, ketidaksuksesan dalam perkembangan ketrampilan fisik dan mencari teman.

Page 46: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

46

e. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) -- remaja (12 - 18 tahun)

Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri, merencanakan aktualisasi diriIndikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu menemukan identitas diriIndividu mengembangkan penyatuan rasa “ diri sendiri”. Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku. Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas --- kebingungan peran, yang sering muncul dari perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-raguan.

Page 47: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

47

Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952)

a. fase sensorimotor (lahir – 2 tahun) tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks

(lahir – 1 bulan) tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan) tahap 3 : reaksi sirkular sekunder

(4-8 bulan) tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder

(8-12 bulan) tahap 5 : reaksi sirkular tersier

(12-18 bulan) tahap 6 : intervensi dari arti baru

(18-24 bulan)

Page 48: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

48

b. fase preoperasional (2-7 tahun)simbol seperti kata untuk mewakili manusia, benda dan tempat.kemampuan berfokus hanya pada satu aspek pada satu waktu, dan pemikiran sering terlihat tidak logismobil menabrak anjing karena anak laki-laki marah pada anjing tersebut

- tahap pre konseptual (2-4 tahun)sangat egosentris, “saya”, Perkembangan bahasa, kata-kata dengan objek

- tahap intuituf (4-7 tahun)Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi sesuatu dengan satu atribut biasanya warna atau bentuk

Page 49: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

49

c. fase konkret operasional (7-11 tahun) memecahkan masalah konkret mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya

ukuran, mengerti kanan dan kiri Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu,

tapi tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa kemungkinannya dan dengan demikian tidak dapat berpikir mengenai masalah ke depan

d. Fase formal operasional (11-15 tahun) pemikiran rasional, bersifat keakanan kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan

muncul pemikiran ilmiah menyadari masalah moral dan politik dari berbagai

pandangan yang ada

Page 50: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

50

Teori perkembangan moral Kohlberg (1968)

a. Tingkat premoral (prekonvensional) : lahir sampai 9 tahunkewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima secara sosialKontrol didapatkan dari luar.Anak menggabungkan label baik dan buruk, benar dan salah dalam perilakutawar menawar, pembagian yang seimbang dan kejujuran menjadi munculHidup dinilai dengan bagaimana anak dapat memuaskan kebutuhan dari orang lain.

- tahap orientasi hukuman dan kepatuhan (lahir - 6 tahun) : Peraturan diikuti untuk menghindari hukuman

- tahap orientasi egoistik secara sederhana (6-9 tahun) :Anak menyesuaikan minat diri sendiri dengan aturan, berasumsi bahwa penghargaan atau bantuan akan diterima.

Page 51: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

51

b. Tingkat moralitas konvensional : 9-13 tahunUsaha dilakukan untuk menyenangkan orang lain. Kontrol didapat dari dalamAnak setia dan peduli pemeliharaan dan pengharapan keluarga tanpa memperhatikan konsekuensinya

- tahap “ anak laki-laki yang baik, anak perempuan yang manis” (9-10 tahun)

Keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain merupakan hal yang paling sering.

Anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan Hidup dinilai dari seberapa bagus hubungan interpersonal

dengan mengidentifikasi kepentingan individu secara emosional.

- tahap autoritas memeprtahankan moralitas (10-13 tahun) Anak melakukan kewajiban untuk menghindari kritik oleh

yang berwenang Identifikasi pergeseran pada agama atau institusi sosial

seperti sekolah

Page 52: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

52

c. Tingkat moralitas pasca konvensional : 13 tahun sampai meninggalindividu memperoleh nilai moral yang benarkontrol adalah dari dalamPencapaian nilai moral yang benar terjadi setelah dicapai formal operasionalTidak semua orang mencapai tingkat ini

- orientasi kontraktual dan legalistikIndividu memilih prinsip moral untuk mematuhi atau meninggalkan aturanIndividu berhati-hati untuk tidak melanggar hak-hak dan kehendak orang lainTerjadi konflik pandangan moral dan legalOrang akan bekerja untuk mengubah aturan.

- orientasi prinsip etis yang universalIndividu bersikap dalam cara yang menghargai martabat. Tahapan ini jarang dicapai. Jika rancangan pemikiran dari dalam diganggu, akan muncul rasa bersalah.

Page 53: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

Referensi

Current Pediatric Diagnosis and Treatment.2001. Hay,Jr., dkk (Growth and Development)

Dentistry for the child and Adolescent.1999. Mc Donald and Avery (Psychologic Management of children’s Behaviors)

Fundamentals of Pediatric Dentistry.1995. Mathewson and Primosch. (Behavior Management) 53

Page 54: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

Indra Bramanti, 2012

Page 55: Kuliah Perkembangan Psikologi Anak

Topik-topik Diskusi

Tip-tip praktis memanage perilaku anak

Perilaku drg rasa takut anak

Evaluasi pengalaman ketakutan pada anak

Guideline klinis pada manajemen perilaku

55