Upload
keon
View
97
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kuliah Pertemuan 2. Strukturisasi Spasial dalam Studi Pemodelan Transportasi. Pendahuluan . Model suatu sistem wilayah (perkotaan) adalah model spasial, sehingga diperlukan cara untuk menjelaskan karakteristik spasial secara numerik. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Kuliah Pertemuan 2
Strukturisasi Spasial dalam Studi Pemodelan Transportasi
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
2
Pendahuluan Model suatu sistem wilayah
(perkotaan) adalah model spasial, sehingga diperlukan cara untuk menjelaskan karakteristik spasial secara numerik.
Suatu wilayah sebagai daerah studi perlu dibagi dalam beberapa zona dan dinyatakan secara numerik untuk setiap zona (misal.: ukuran tata guna lahan)
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
3
… Pendahuluan
Jaringan transportasi didefinisikan sebagai urutan ruas jalan dan noda.
Ruas : Potongan Jalan, Jalan Kereta Api, dll.
Noda : Persimpangan Jalan, Stasiun, dll.
Setiap ruas, noda diberikan nomor untuk mengidentifikasi data yang berkait dengan ruas, noda dan zona.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
4
Ilustrasi Spasial ke Numeris
102 10342512 smp/menit
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
5
Daerah Studi PengertianDaerah studi ditetapkan sebagai suatu ruang/spasial (obyek) yang dilakukan perencanaan dan pemodelan untuk memprediksi kebutuhan transportasi yang ada di dalam/dari/menuju ke daerah tersebut. Daerah studi dapat berupa daerah perkotaan atau pengembangan kota di masa yang akan datang.
CordonDaerah studi dibatasi oleh suatu garis batas yang disebut sebagai cordon. Cordon ditentukan untuk tidak memotong jalan yang sama lebih dari dua kali. Cordon dapat ditentukan sebagai batas alami, seperti sungai, jalan kereta api,dll.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
6
… Daerah Studi
300
310
320
330 340
350
360
370
DAERAH STUDI
EXTERNAL CORDON LINE
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
7
Zona Daerah studi biasanya dipecahkan
menjadi beberapa zona. Zona adalah satuan wilayah yang merupakan pendekatan terhadap agregasi bangkitan/tarikan individu.
Zona dianggap sebagai satuan pergerakan terkecil sehingga seluruh sifat pergerakan merupakan rata-rata atau mewakili dari seluruh bagian zona. Variabilitas sifat pergerakan sering menjadi kendala yang tidak dapat diantisipasi dalam zona.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
8
… Zona Ukuran zona tergantung dari tujuan
pekerjaan yang dapat berupa banyak zona-zona kecil atau sedikit zona-zona luas.
Zona kecil memiliki akurasi yang lebih baik namun memerlukan data yang lebih banyak dan waktu pemprosesan komputer yang lama.
Zona luas memiliki intra-zonal trip yang cukup besar yang sulit untuk dibebankan kepada jaringan jalan.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
9
… Zona
Zona luas sesuai untuk strategic study karena memiliki periode jangka panjang.
Banyak studi jangka menengah menggunakan zona-zona kecil yang selanjutnya diagregasikan menjadi sejumlah zona-zona yang lebih besar.
Zona kecil biasanya digunakan di daerah pusat kota dimana tata guna tanah/lahan lebih rapat. Zona luas digunakan untuk daerah pinggiran kota.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
10
Syarat Penentuan Sistem Zona Batas zona diusahakan bertepatan dengan
batas daerah/wilayah kajian. Besar zona konsisten dengan kerapatan
jaringan tinjauan. Luas zona tidak terlalu kecil agar pergerakan
dapat dibebankan ke jaringan secara efektif. Batas masing-masing zona sesuai dengan
jenis perkembangan tata ruang kota (diusahakan agar sehomogen mungkin).
Batas- batas zona dapat menggunakan batas administratif, batas alam, batas jaringan atau batas jenis tata guna lahan.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
11
Pembagian Zona Untuk menjelaskan pergerakan yang berasal
dari luar daerah studi (daerah yang lain) diperlukan suatu zona yang disebut sebagai zona eksternal. Data populasi zona eksternal biasanya digunakan untuk mendapatkan nilai akurasi tinggi dan mengkaji pengaruh pergerakan dalam daerah studi, meskipun demikian tidak perlu diperinci sebagaimana model yang digunakan dalam daerah studi.
Zona-zona yang berada di dalam daerah studi disebut sebagai zona internal.
Zona eksternal tidak memiliki batas yang pasti dan ditetapkan lebih besar dari zona internal.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
12
Ukuran ZonaRata-rata ukuran zona dapat ditentukan dengan jumlah populasi. Well (1975) merangkumkan untuk studi perencanaan transportasi di UK. :
Daerah Studi terpusat di_ Populasi Jumlah
zonaRata-rata populasi
BarnsleyGt. YarmouthCambridgeSloughNorwichHullDoncasterSheffield
91000127000144000144000170000345000387000730000
72529010375153200430
12602450160014002280225019301700
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
13
Representasi ZonaAktivitas tata guna lahan diasumsikan berlokasi pada suatu titik dalam zona yang disebut dengan pusat zona (Black, 1981)
ZONE 1
ZONE 2
ZONE 3
ZONE 4
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
14
… Daerah Studi
210
200
220230
240 250
300
310
320
330 340
350
360
370
DAERAH STUDI
INTERNAL ZONA
EXTERNAL ZONA
260
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
15
Pola Perjalanan dalam Jaringan
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
16
Sifat Pergerakan dalam Zona1. Pergerakan dalam zona (intra zonal trip) yaitu
pergerakan dari dan ke zona yang sama umumnya diabaikan (dianggap = nol).
2. Pergerakan antar zona internal (internal zonal trip) yaitu pergerakan dari dan ke zona yang termasuk zona internal.
3. Pergerakan antar zona internal dan eksternal, yaitu pergerakan ke luar/masuk wilayah studi.
4. Pergerakan antar zona eksternal yaitu pergerakan antar zona yang melewati wilayah studi yang dikenal sebagai through traffic.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
17
Keuntungan Penggunaan Sistem Zona
Nomor dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi kota
Sistem grid dapat digunakan untuk menentukan pusat zona
Tipe dan intensitas tata guna lahan dapat diagregasi dengan sistem zona.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
18
Sistem TransportasiJaringan transportasi dapat dimodelkan dengan metode grafis. Jaringan dapat direpresentasikan dalam bentuk ‘ruas’ dan ‘noda’ (Black, 1981).
Ruas merupakan fasilitas transportasi (misal. Jalan, rute bis, dll.). Dalam pemodelan sebaiknya menggunakan ruas-ruas yang penting untuk menghindari sistem yang rumit.
Node 1
Node 2
Node 4
Node 5
Node 3
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
19
Representasi Ruas• Noda adalah tempat dimana ruas-ruas
jalan berpotongan atau tempat dimana orang atau barang memasuki jaringan (bus stop, stasiun, terminal, dll.).
• Pusat Zona adalah noda khusus dan merupakan noda yang menunjukkan asal dan tujuan perjalanan
• Untuk menghubungkan ruas dengan pusat zona digunakan dummy link atau centroid connector.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
20
Hubungan antara Zona, Ruas, Noda, Pusat Zona dan Centroid Connector
2526
27 28
143
144
145
146147
148
149
150
151152
153
154
Zone Boundary
Links (Road)Centroid Connectors
Centroids
Nodes
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
21
Keuntungan Metode Grafis dalam Penetapan Jaringan Transportasi Jaringan dapat dinyatakan secara numerik
dan juga karakteristik sistem dapat dikaitkan untuk setiap ruas dan jalan, contohnya: jalan satu atau dua arah, kecepatan, waktu tempuh, kapasitas, tingkat pelayanan dll.
Seluruh informasi dapat dinyatakan dalam bentuk matriks.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
22
Keuntungan Metode Grafis dalam Penetapan Jaringan TransportasiMatriks digunakan dengan dua maksud :
1) Menunjukkan informasi masing-masing ruas, misalnya : panjang, kapasitas. Matriks ini menggunakan noda dan nomor untuk menyatakan kolom dan baris.
2) Menunjukkan informasi antara setiap pasangan zona, misalnya : jarak, waktu atau jumlah pergerakan. Matriks ini mempunyai nomor zona untuk menyatakan baris dan kolom. Nilai setiap ruas jalan ditambahkan untuk mendapatkan total waktu tempuh, biaya, dll.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
23
Screen Lines
Screen Line adalah sebuah garis yang membagi daerah studi menjadi dua bagian yang relatif hampir sama dimana digunakan untuk menentukan lokasi traffic counting bagi kalibrasi hasil pemodelan dalam wilayah studi tersebut.
Syarat screen line : diusahakan merupakan batas alami misalnya : jalan kereta api, atau sungai, sehingga tidak berubah lokasi untuk waktu yang akan datang.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
24
Contoh Screen Line pada Daerah Studi
2526
27 28
143
144
145
146147
148
149
150
151152
153
154
Screen Line
Titik Pertemuan Screen Line dengan Links
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
25
Ada Pertanyaan ?
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
26
Tugas 1Silahkan saudara membuat kelompok maksimal 3 orang. Tugas Saudara adalah membuat peta numeris (zona, ruas, noda, centroits dll.) untuk wilayah kabupaten tertentu (contoh Kabupaten Bantul, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sleman, dll.). Peta spasial kabupaten bisa secara bebas Saudara tentukan sendiri wilayahnya (boleh dari luar jawa, jika memungkinkan). Tugas dikerjakan selama 2 minggu.
Teknik Pengumpulan Data dalam Pemodelan Transportasi
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
28
Batasan Praktis dalam Kajian Transportasi untuk Penentuan Survei1. Waktu Pelaksanaan Kajian2. Horison Kajian, terdapat dua situasi
yang harus dipertimbangkan yaitu : Tahun Rencana Pendek dan Tahun Rencana Panjang (misal. 20 tahun).
3. Batas Daerah Kajian, batas kajian harus lebih luas dari batas wilayah yang diperkirakan berpengaruh.
4. Sumber Daya Kajian.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
29
Jenis Survei Sistem Prasarana Transportasi :1. Inventarisasi prasarana jalan : desain
geometrik, pengendalian lalu lintas, tata guna lahan, fasilitas jalan lainnya.
2. Inventarisasi kinerja angkutan umum.3. Inventarisasi fasilitas dan kebutuhan
parkir : survei inventarisasi ruang parkir dan survei kebutuhan parkir.
4. Inventarisasi waktu tempuh.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
30
… Jenis Survei Sistem Tata Guna Lahan1. Survei Wawancara Rumah Tangga (home
interview survey): guna mendapatkan informasi rumah tangga untuk karakteristik latar belakang sosial-ekonomi suatu pergerakan : anggota keluarga, usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, kepemilikan kendaraan dan intensitas pergerakan per hari oleh anggota keluarga. Survei wawancara rumah tangga dapat juga menanyakan karakteristik pergerakan, misal : jenis tata guna lahan (zona asal dan tujuan), waktu berangkat dan tiba), tujuan pergerakan, dan moda transportasi.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
31
… Jenis SurveiSampel wawancara rumah tangga dapat diukur dalam prosentase Bruton (1985) :
PopulasiUkuran Sampel (rumah tangga)
Rekomendasi Minimum
di bawah 50.00050.000 – 150.000
150.000 – 300.000300.000 – 500.000
500.000 – 1.000.000di atas 1.000.000
1 : 51 : 8
1 : 101 : 151 : 201 : 25
1 : 101 : 201 : 351 : 501 : 70
1 : 100
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
32
… Jenis Survei2. Survei Angkutan Umum, bertujuan untuk
mendapatkan informasi jumlah naik-turunnya penumpang untuk setiap rute, profil pembebanan untuk setiap rute, zone asal dan tujuan pergerakan, tujuan pergerakan, moda transportasi dari zona asal ke angkutan umum, serta moda transportasi dari angkutan umum ke zona tujuan.
3. Survei Angkutan Barang, guna mendapatkan informasi karakteristik barang, jenis kendaraan yang digunakan, jenis dan volume barang yang diangkut, zona asal dan tujuan, informasi penggunaan multi moda, dll.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
33
… Jenis Survei4. Survei wawancara tepi jalan, menanyakan
informasi yang sama dengan survei lainnya : jenis kendaraan, tingkat isian penumpang, zona asal dan tujuan pergerakan. Kelemahan survei ini : mengganggu arus lalu lintas dan pengambilan sampel 100 % tidak dapat dilaksanakan jika arus lalu lintas terlalu sibuk.
Biasanya dilakukan di ruas jalan yang berpotongan dengan external cordon line guna mendapatkan informasi perjalanan dari/ke luar daerah studi.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
34
… Jenis SurveiRekomendasi ukuran sampel survei wawancara di tepi jalan (Ortuzar dan Willumsem, 1994) :
Arus lalu lintas (kendaraan/jam)
Ukuran sampel
900 atau lebih700 – 899500 – 699300 – 499200 – 299
1 - 199
1 : 101: 81 : 61 : 41 : 31 :2
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
35
… Jenis Survei Traffic Counting :
Menghitung/mencacah jumlah kendaraan yang melewati pada suatu ruas jalan dalam waktu tertentu.
Survei ini digunakan untuk mengkalibrasi hasil pemodelan transportasi. TC dilakukan di ruas jalan yang berpotongan dengan screen line dan external cordon line.
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
36
Lokasi TC dan Road Side Interview
2526
27 28
143
144
145
146147
148
149
150
151152
153
154
Screen Line
Titik Pertemuan Screen Line dengan Links
TRAFFIC COUNTING
ROAD SIDE INTERVIEW
HOME INTERVIEW
Pere
ncan
aan
(Pem
odel
an)
Tran
spor
tasi
Jurusan Teknik SipilUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
37
Thank You