Kuliah Traumatologi

  • Upload
    macen

  • View
    170

  • Download
    25

Embed Size (px)

Citation preview

  • TRAUMATOLOGI

    Dr. GUNTUR BUMI NASUTION.Sp.F

    KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGALFK USU

  • I. PENDAHULUAN Trauma berarti ruda paksa berupa pukulan atau tindakan kekerasan yang menimbulkan luka pada jaringan tubuh yang masih hidup maupun mati. Stress, emosi dan gangguan mental atau gangguan tingkah laku juga termasuk trauma tetapi tidak menyebabkan luka. Setiap trauma tentu akan meninggalkan efek baik fisik maupun psikis. Disini kita akan membicarakan trauma yang disebabkan oleh benda-benda yang ada disekitar kita, baik alami maupun yang dibuat oleh manusia. Adapun benda-benda atau alat-alat yang digunakan untuk tujuan ini mulai dari alat yang primitif seperti kampak, belati, busur, ketapel dan lain-lain sampai ke alat modern dan canggih seperti senjata api dan senjata pemusnah lainnya.

  • II. DEFENISI Traumatologi adalah ilmu (cabang ilmu bedah) yang mempelajari berbagai luka-luka dan berbagai kekerasan / trauma serta interaksi antar luka dan kekerasan.

  • III. PENGGOLONGAN TRAUMA A. TRAUMA BERDASARKAN ETIOLOGIA.1. Trauma mekanik. 1. Trauma tumpul 2. Trauma tajam 3. Trauma tembakA.2. Luka termis. 1. Temperatur panas 2. Temperatur dinginA.3. Luka kimiawi. 1. Zat korosif 2. Zat iritasiA.4. Luka lain

    B. TRAUMA BERDASARKAN DERAJAT KUALIFIKASI LUKAB.1. Luka ringan. B.2. Luka sedang. B.3. Luka berat

    C. TRAUMA BERDASARKAN MEDIKOLEGAL C.1. Perbuatan sendiri (bunuh diri) C.4. Luka tangkis C.2. Perbuatan orang lain (pembunuhan) C.5. Luka dibuat C.3. Kecelakaan

    D. TRAUMA BERDASARKAN WAKTU KEMATIAN D.1. Ante-mortem. D.2. Post mortem

  • 1. Trauma tumpul Trauma tumpul adalah suatu ruda paksa yang diakibatkan oleh benda tumpul pada permukaan yg mengakibatkan luka. Trauma tumpul disebabkan oleh benda2 yang mempunyai permukaan tumpul sprti : batu, kayu, martil, kepalan tangan, kena bola, terjatuh dari tempat ketinggian dan kecelakaan lalu lintas. Trauma tumpul terkadang tidak memberikan kelainan yang jelas pada permukaan tubuh tetapi trauma tumpul dapat menyebabkan tiga macam luka yaitu : 1. contusio (Luka memar). 2. abrasio (Luka lecet). 3. vulnus laceratum(Luka robek).A.1. TRAUMA MEKANIK

  • a. Contusio (Luka memar ). Luka memar adalah suatu keadaan dimana terjadi penggumpalan darah dalam jaringan yang terjadi sewaktu orang masih hidup, dikarenakan pecahnya pembuluh darah kapiler dan darah memasuki jaringan ikat sehingga tempat tersebut menjadi bengkak dan berwarna merah kebiru-biruan.

  • Tanda luka memar : Kulit kelihatan berwarna merah kebiru-biruan dan lama-lama kehijauan dan akhirnya coklat, kuning lalu hilang setelah sembuh. Perubahan warna ini terjadi karena penguraian haemoglobin.

    Luas luka memar tergantung pada :1. Faktor pembuluh darah : bila jaringan yang kena / rusak adalah arteri maka terlihat luka memar yang luas yang disebut hematom. Bila yang rusak adalah kapiler-kapiler maka memar terjadi adalah kecil yang disebut echimosis.2. Kerasnya benturan :semakin keras benturan semakin luas luka memar.3. Daerah yang terkena :bila yang terkena adalah jaringan ikat longgar, maka memarnya lebih luas dari jaringan ikat.

  • Beda antara luka memar dan lebam mayat

    Luka memar Lebam mayat Dijumpai pembengkakan ja- Tidak dijumpai. ringan oedema. Permukaan lebih tinggi dari Sama dengan kulit kulit. Terjadi diluar kapiler dan di- Didalam kapiler. dalam jaringan. Lokalisasi luka tidak tentu. Lokasi tertentu yaitu dibagian teren - dah dari tubuh mayat. Darahnya tidak bisa dicuci. Darahnya bisa dicuci. Didaerah tertekan batas tidak Didaerah tertekan batas jelas dengan jelas. daerah tidak tertekan.

  • b. abrasio (Luka lecet ).

    Luka lecet terjadi akibat pergeseran kulit dengan benda tumpul yang mempunyai permukaan kasar dan kerusakan tubuh hanya trbatas pada lapisan kulit yang terluar / kulit ari.

  • c. vulnus laceratum (Luka robek ). Terjadi bila benda yang mengenai tubuh menyebabkan bagian kulit dan jaringan dibawah kulit robek dan luka robek ini mudah terjadi pd daerah yang menutupi tulang.

    Luka robek dapat Menentukan :- arah trauma.- kuat trauma.- penyebab trauma: apakah karena kecelakaan, bunuh diri atau berkelahi.- secara kasar benda penyebab dari luka tersebut

  • Trauma Tumpul Regional.1. Trauma tumpul pada anggota gerak.2. Trauma tumpul pada dada dan perut.3. Trauma tumpul pada kepala dan Leher

    Kerusakan otak akibat trauma tumpul dapat berupa :a.Memar otak (contusio cerebri).b.Perdarahan intracranial.c.Robek otak (laceratio cerebri).Perdarahan intracranial ini terdiri dari 4 jenis antara lain :Perdarahan epidural.Perdarahan subdural.Perdarahan subarachnoid.

  • Penyebab kematian dari suatu luka A.Langsung.- Perdarahan hebat.- Lukanya organ2 vital misalnya jantung, paru, limpa, aorta.- Syok.

    B.Tidak langsung.- Adanya sepsis (septicemi).- Infeksi sekunder.- Tetanus.- Piemia : adanya pus dalam darah.- Meningitis dan lain-lain.

  • Trauma tajam adalah suatu ruda paksa yang mengakibatkan luka pada permukaan tubuh oleh karena benda-benda tajam. Luka ini dapat disebabkan oleh karena alat-alat pemotong seperti pisau silet, gunting, kampak kelewang dan pecahan gelas/kaca.

    2. TRAUMA TAJAM. TANDA-TANDABentuk luka teratur seperti elips, tepi luka rata, tidak dijumpai jembatan jaringan berupa garis atau titi, sekitar luka biasanya bersih.

  • Luka akibat trauma tajam dibagi 3 jenis :A.Luka iris.B.Luka tusuk.C.Luka bacok.

    a. LUKA IRIS (1,2,3)Luka iris adalah luka yang disebabkan karena alat untuk memotong dengan mata tajam dengan cara menekan dan menggeser pada permukaan kulit. Tenaga menggeser lebih besar dari tenaga menekan.Contoh : benda tajam : pisau, silet, pecahan kaca dan taji.Ciri-ciri luka iris (1,2,3)Panjang luka lebih besar dari pada dalamnya luka.Tepi luka tajam dan rata, pada lapisan kulit tepi luka tajam dan berliku-liku.Ujung luka runcing.Rambut ikut teriris.Tidak ada jembatan jaringan.

  • b. LUKA TUSUKLuka tusuk adalah luka yang disebabkan oleh karena alat dengan ujung yang runcing dengan mata tajam ataupun tumpul atau adalah alat dengan ujung yang runcing dengan penampang bulat, segitiga dengan cara menusukkan sehingga masuk kedalam jaringan tubuh.Contoh : pisau, keris, sangkur, pecahan kaca, kikir dengan penampang bulat, segitiga, lembing, gancu dan obeng.ASPEK MEDIKOLEGALLuka tusuk pada bunuh diri antara lainLuka tusuk yang menggerombol, pertama dangkal, luka tusuk percobaan, kemudian lebih dalam.Lokalisasi tertentu adalah daerah perut, daerah jantung, adakalanya hanya satu tusukan.Pakaian biasanya disingkirkan sebelum menusuk.Tidak ada tangkis.Tempat kejadian perkara rapi, tidak porak-poranda. Sifat luka pada kasus pembunuhan :Luka tusuk lebih dari satu, tidak mempunyai tempat atau lokasi khusus, seringkali luka-luka didapat pada waktu korban mengadakan perlawanan.Luka-luka yang terakhir disebut luka tangkis.Lokasi luka biasanya pada daerah leher, dada dan pada daerah perut dimana organ-organ vital terdapat.

  • c. LUKA BACOK Luka bacok ini terjadi karena benda tajam mengenai kulit dengan sisi tajamnya mempunyai arah kurang lebih tegak lurus dengan permukaan kulit. Untuk menimbulkan luka ini diperlukan tenaga besar sewaktu mengayunkan senjata.Contoh : pedang, arit, kapak, golok, baling-baling, kipas angin, baling-baling kapal laut atau pesawat udara.Tanda-tanda (2,5) Luka berbentuk celah, kedua pinggir luka rata dan kadang-kadang dalamnya luka sampai ketulang, tidak dijumpai jembatan jaringan.

  • Perbedaan trauma tumpul dgn trauma tajam.

    Trauma tumpulTrauma tajam a. Bentuk luka Tidak teraturTeratur b. Tepi luka Tidak rataRata c. Jembatan jaringan AdaTidak ada d. Rambut Tidak ikut terpotongIkut terpotong e. Dasar luka Tidak teraturBerupa garis atau titik f. Sekitar luka Ada luka lecet atauBiasanya bersih memar

  • 3. TRAUMA TEMBAK ( LUKA TEMBAK )Luka tembak adalah luka yang disebabkan karena adanya penetrasi anak peluru dengan adanya faktor kecepatan sehingga menembus kulit, masuk kedalam tubuh dan merusak jaringan didalamnya.

  • Pada jenazah anak peluru harus ditemukan untuk identifikasi dari senjata api yang digunakan. Bila sukar menemukan anak peluru dapat digambar (r_foto). Pada orang hidup tidak selalu anak peluru dikeluarkan dan tergantung pada lokasinya dan juga pada beratnya operasi untuk mengeluarkan anak peluru tersebut. Untuk identifikasi senjata api, bila peluru dijumpai pertama-tama dicocokkan tentang :a.Kaliber.B.Jumlah alur.C.Arah alur.Akibat yang timbul adalah :Anak peluru menimbulkan lubang luka dan klim lecet atau memar.Mesiu yang tidak terbakar menimbulkan klim tattooMesiu yang setengah terbakar akan menimbulkan klim jelaga.Gas atau api yang menimbulkan daerah terbakar. Jarak maksimal semburan api adalah 15 cm, mesiu tidak terbakar kira-kira 1 meter.

  • Luka tembak dibagi dalam1. Luka tembak masuk. Dibedakan menurut pembagian jarak tembak :

    A. Luka tembak masuk tempel. Umumnya 99% merupakan perbuatan bunuh diri. Caranya dengan menempelkan ujung laras pada kulit dengan satu tangan dan tangan lain menarik picu senjata. Luka akan berbentuk lobang denga lecet disekitar lubang, yang disebut klim lecet.

    B. Luka tembak masuk jarak sangat dekat. Luka terdiri dari lubang luka dengan klim lecet. Diluarnya akan dijumpau klim tattoo akibat tertanamnya butir-butir mesiu yang tidak terbakar sempurna pada kulit. Klim jelaga akibat asap menempel dan kulit berwarna kemerahan karena udara panas. Luka tembak sangat dekat bila jaraknya kurang dari 15 cm.

    C. Luka tembak masuk jarak dekat. Luka tembak ini bila jaraknya kurang dari 50 cm. Pada sekitar lubang luka masuk dijumpai klim tattoo, klim lecet (contusio ring), tidak ada lagi daerah terbakar. Klim memar adalah khas untuk luka tembak masuk dan ini disebabkan karena adanya daya tembus dan gerakan giroskopis anak peluru.. Pada luka tembak masuk jarak dekat jarak lebih dari 15 cm tetapi kuarng dari 50 cm tidak dijumpai daerah yang terbakar tetapi dikelilingi oleh klim memar, klim jelaga, dan klim tatto.

    D. Luka tembak masuk jarak jauh. Pada luka tembak masuk jarak jauh dijumpai lubang luka bekas peluru dengan klim memar. Pada luka yang mengenai sasaran hanyalah anak peluru saja, sedangkan partikel-partikel lainnya tidak mencapai sasaran, karena daya tempuhnya kurang, Dijumpainya luka yg terdiri dari luka dgn klim lecet saja.

  • 2. Luka tembak keluar.Pada luka tembak keluar tidak ditemui cincin luka lecet. Bentuk lukanya tergantung pada posisi keluarnya anak peluru.

    Ada 3 kemungkinan yang terjadi :1. Luka tembak masuk lebih kecil dari luka tembak keluar. Terjadi jika anak peluru mengenai tulang yang keras, sehingga kepingan tulang sendiri berlaku sebagai anak peluru juga.2. Luka tembak masuk sama dengan luka tembak keluar. Terjadi jika daya tembus anak peluru hampir sama dengan waktu keluarnya.3. Luka tembak masuk lebih besar dari luka tembak keluar. Terjadi jika sesudah peluru masuk mengenai jaringan lunak, daya tembusnya hanya cukup untuk sekedar bisa keluar saja.

  • Medikolegal dari luka tembak. Kemungkinan luka tembak terjadi pada :

    a. Suicide.Bunuh diri dengan cara menembak diri sendiri biasanya pada daerah yang mudah dicapai dan hampir seluruhnya adalah luka tembak masuk tempek. Yang paling sering didaerah temporal kanan. Kalau pistol ditemukan tergenggam erat dalam tangannya, maka ini menunjukkan bahwa pistol berada didalam tangannya sewaktu masih ia hidup (cadaveric spasme)

    b. Homicide.Tembakan peluru pada pembunuhan biasanya ditujukan pada daerah vital dan berturut-turut ditujukan pada daerah lain dari tubuh. Biasanya dijumpai luka tembak masuk jarak dekat.

    C. Accidental atau kecelakaan.Terjadi akibat kecelakaan sewaktu membersihkan senjata api dengan peluru belum dikeluarkan dan tertekan picu pistol, meletus mengenai orang lain atau dirinya sendiri.

  • Cara mengirimkan anak peluru :

    Anak peluru yang dijumpai dalam tubuh manusia, sewaktu otopsi, haruslah dikirakan dan perlu mendapat perhatian, karena dapat tertukar nanti dengan anak peluru lain. Anak peluru setelah dibersihkan dari kotoran dan darah dengan alkohol atau air, lalu dibungkus dengan kapas dan dimasukkan kedalam kotak misalnya bekas kotak defil, kotak korek api dan lain-lain, lalu dibungkus rapi dengan kertas dan diikat dengan benang atau tali tanpa sambungan, serta diberi label dan segel. Kemudian dibuat proses verbal atau berita acara pembungkusan dengan disertai contoh segel yang dipakai. Setelah selesai diserahkan pada pihak penyidik yang nantinya akan diperiksa lebih lanjut di bagian LABKRIM.

  • A.2. LUKA TERMIS LUKA BAKAR Luka bakar adalah luka yang disebabkan nyala api, benda-benda panas, radiasi panas, listrik dan sinar tembus (x-ray). Jika dapat disebabkan oleh zat kimia yang korosif seperti asam sulfat, asam nitrat, asam karbol yang disebut juga luka bakar kimiawi (chemical burns), dan luka bakar yang disebabkan oleh cairan panas atau uap disebut Scalds

  • Luka bakar dapat diklasifikasikan menurut :

    1. Dalamnya: (Menurut Depuytren) Luka bakar tkt I (extremitas/ superficial redness). Luka bakar tkt II (vesikula). Luka bakar tkt III (kerusakan jaringan kulit yang superficial). Luka bakar tkt IV (kerusakan seluruh lapisan kulit). Luka bakar tkt V (kerusakan sampai kejaringan otot) Luka bakar tkt VI (terbakar hangus).2. Luasnya : Luas luka bakar dapat ditentukan dengan cara rule of nine (dewasa).3. Dalam dan luasnya :Ringan: Luka bakar tkt I < 10% luas permukaan tubuh. Luka bakar tkt II < 15% permukaan tubuh. Luka bakar tkt III hanya 20% permukaan tubuh.Sedang: Luka bakar tgt I 10 - 12%. Luka bakar tkt II 15 - 30% yang lebih dalam. Luka bakar tkt III 5 - 10% mngenai wajah, tangn & kaki.Berat : Luka bakar tkt I meliputi wajah, tangan, kaki & kelamin. Luka bakar tkt II 20%. Luka bakar tkt III 10%, luka bakar mengenai saluran . nafas, luka bakar dengan komplikasi fraktur.

  • klasifikasi Luka bakar menurut kedalamnya :Luka bakar tingkat I (extremitas/ superficial redness). Epidemis utuh, kulit merah karena vasodilatasi (eritema), jaringan dibawah epidermis mengalami sedikit oedem. Setelah beberapa hari bagian teratas epidermis akan mengelupas sebagai penyebab terjadinya luka bakar tingkat I adalah terbakar oleh sinar matahari, terlalu lama terkena sinar ultraviolet serta kontak yang singkat dengan panasnya lidah api, air panas dan benda panas. Luka bakar tingkat I ini tidak menimbulkan jaringan parut setelah sembuh.

  • Luka bakar tingkat II(vesikula).Pembentukan gelembung (vesikula) yang berisi cairan yang mengandung banyak albumin dengan tepi kemerahan, sel-sel jaringan lebih banyak rusak. Luka ini dapat menimbulkan bahaya toxemia. Vesikula ini terjadi antara kutis dan kutis vera. Sebagai penyebab terjadinya luka bakar tingkat II adalah cairan panas, lidah api dan benda panas. Luka bakar tingkat II ini dapat menimbulkan jaringan parut tetapi perubahan warna bisa menetap.

  • Luka bakar tingkat III (kerusakan jaringan kulit yang superficial).Kutis dan sebagian kutis vera mengalami destruksi, tetapi folikel rambut dan kelenjar keringat tidak mengalami destruksi. Epitel baru terbentuk dari permukaan yang rusak dan dapat terbentuk jaringan parut yang tipis dan elastis. Semua elemen kulit bisa didapati pada jaringan parut ini. Disini tidak terjadi kontraktur atau kelainan bentuk. Lymp syaraf sensoris tidak ikut terbakar rangsangan panasnya dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat.

  • Luka bakar tingkat IV(kerusakan seluruh lapisan kulit).

    Seluruh lapisan kulit terbakar, juga folikel rambut dan kelenjar keringat. Pada penyembuhan terjadi jaringan parut yang tidak mengandung elemen kulit. Dapat terjadi kelainan bentuk dan kelainan fungsi akibat terjadi kontraktur. Ujung-ujung syaraf sensoris mengalami kerusakan sehingga tidak menimbulkan rasa sakit.

  • Luka bakar tingkat V (kerusakan sampai kejaringan otot) dan VI (terbakar hangus).

    Dijumpai kerusakan kulit, sub kutis, otot-otot, tulang dan syaraf. Infeksi didaerah tersebut cepat terjadi dan lama baru mengalami penyembuhan dan keadaan ini sering diikuti dengan shock yang biasanya timbul dalam waktu 24-27 jam. Prognosa sulit ditentukan sebelum 72 jam sebab shock ini dapat mengajibatkan kematian.

  • Berat ringannya luka bakar dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu :- Luas luka lebih menentukan karena luka bakar tingkat I atau II jika mengenai 1/3 luas permukaan tubuh bisa fatal. Jika > 20% luas permukaan tubuh, bisa timbul shock, jika > 50% bisa fatal.- Lokalisasi misalnya : kepala, leher, badan, bagian muka abdomen, leher berbahaya daripada tungkai.- Umur : laki-laki lebih tahan daripada wanita.- derajat kepanasan : prognosa lebih jelek pada panas yang lebih tinggi.- Lamanya kontak : kontak lebih lama prognosanya lebih jelek.Scalds (luka bakar oleh karena cairan panas / uap) mempunyai sifat-sifat :Rambut tidak terbakar atau hangus dan tidak ada penghitaman (blackening) pada daerah luka.Vesikel banyak dijumpai sepanjang daerah kontak cairan panas dengan tubuh.

  • Penyebab kematian pd luka bakar :

    Shock.Mati lemas.Biasanya karena inhalasi, CO2 dan CO dari hasil pembakaran.Kecelakaan atau luka.Kematian terjkadi akibat tertimpa balok, terjatuh dan lain-lain.Peradangan membran serosa dan organ dalam seperti meningitis, peritonitis, oedema glottis, bronchitis dan bronchopneumonia.Hipoproteinemia, hilangnya cairan, gagal ginjal dan anemia.Kehabisan tenaga.Erisipels, septicemia, piaemia, gangren dan tetanus.

  • Gambaran post mortem A. Pemeriksaan luar.

    Dapat dilakukan pemeriksaan pakaian dengan teliti untuk mengetahui apakah ada minyak tanah, bensin dan sebagainya. Distribusi kebakaran pada pakaian dapat mewujudkan cara pembakaran itu mulai dan dapat pila menentukan posisi korban sewaktu terbakar. Tubuh biasanya mengerut, tangan terangkat seperti posisi petinju sewaktu mempertahankan diri (pequilistik attitude). 1. Kulit berwarna putih akibat radiasi panas. 2. Panas tinggi akibat bahan bakar padat seperti logam panas.Bila dikenakan sedikit saja dapat menimbulkan eritema.Bila dikenakan dalam waktu lama timbul keadaan seperti daging dipanggang dan terjadi seperti arang. 3. Terbakar karena ledakan-ledakan dalam tambang atau mesiu, daerah terbakar luas dan hitam. 4. Minyak tanah, ada penghitaman dan bau minyak tanah.Pada vesikula dapat ditemukan darah beku albumin dan klorida. Dasarnya merah atau bintik-bintik merah dan ada lingkaran merah sekitar vesikula. Ini merupakan tanda vital bahwa korban masih hidup pada waktu terjadi kebakaran.

  • B. Pemeriksaan dalam :- Tulang tengkorak bisa fraktur atau pecah akibat panas yang tinggi.- Kongesti, saluran pernafasan dan sekresi lendir bertambah.- Kongesti pleura, kongesti paru-paru.- Luka pada duodenum, limfa membesar dengan konsistensi lembek.

    Tanda-tanda korban masih hidup saat terbakar : Adanya partikel karbon (jelaga) pada kerongkongan dan saluran pernafasan bagian distal juga dalam lambung.Tanda-tanda luka bakar pada saluran pernafasan seperti oedema laring.Kadar CO dalam darah lebih tinggi yang menyebabkan warna kulit lebih merah terang (cherry red)Reaksi kemerahan dan luka bakar pada kulit.

  • Menentukan lamanya luka bakar :

    - warna merah dari kulit terbentuk langsung setelah terjadi kebakaran.- Bulla terbentuk kira-kira 1 jam kemudian.- Nanah terbentuk 36 jam (2-3 hari).- Kulit terkelupas dalam 4-6 hari.- Bertukar kulit 14 hari kemudian.- Parut dan cacat terbentuk setelah beberapa minggu atau bulan - bergantung pada banyaknya supurasi dan pertukaran kulit.

    Aspek medikolegalBunuh diri.Pembunuhan.Kecelakaan.

  • A.4. TRAUMA LAIN LUKA AKIBAT LISTRIK Luka yang disebabkan arus listrik yang fatal umumnya bersifat kecelakaan dimana jenis arus listrik bolak balik (AC) lebih sering sebagai penyebab kecelakaan sedangkan kecelakaan karena arus listrik searah (DC) lebih jarang, pada umumnya terjadi dipabrik-pabrik seperti pabrik pemurnian logam dan penyepuhan.

  • Gambaran klinis luka akibat listrik

    Pada saat terjadinya kotak dengan arus listrik, terdapat spasme otot general yang menyebabkan korban menggenggam alat konduktor dengan erat atau melemparkan korban dengan jarak tertentu. Kematian tiba-tiba dapat terjadi jika arus listrik melewati jantung atau pusat pernafasan. Kadang-kadang korban nampaknya seperti mati tetapi sebenarnya dalam keadaan yang disebut suspendic animation.

  • Luka bakar listrik yang khas sering terjadi pada tempat masuk dan tempat keluarnya arus listrik :

    1. Jika tempat masuknya diujung-ujung jari, tonjolan kulit akan datar dan cap jari hilang pada daerah yang terbuka. Secara mikroskopik, dijumpai kompresi stratum corneum, dengan pemisahan ruangan dengan berbagai ukuran memberi gambaran seperti jaringan-jaringan atau sarang tawon. Lebih lanjut perbedaan gambaran antara luka bakar listrik dan luka bakar thermal adalah luka bakar listrik memperlihatkan suatu deposit mental ketika luka listrik akibat elektroda.2. Pada tempat keluar, jaringan biasanya terpisah dalam bentuk luka puncture atau luka laserasi. Jika tempat luka keluarnya pada kaki, sepatu yang dipakai dapat robek. Secara mikroskopik, luka keluar mirip penampakan terhadap luka bakar pada tempat masuk kecuali dengan ditemukannya metalisasi pada tempat masuk. Gangren dari bagian ekstremitas karena spasme arteri dapat terjadi. Pada kasus-kasus tertentu, korban dapat terbakar seluruhnya dengan koagulasi panas dari otot (degenerasi zenker) sering dengan fragmentasi dan spiraling serabut jaringan.

  • Penyebab kematian

    Kematian akibat sengatan listrik berasal dari shock ketika akibat inhibisi vagal oleh karena defek terkejut secara tiba-tiba. Hal ini bisa juga dikarenakan fibrilasi jantung jika arus listrik melewati jantung atau karena paralisis pusat pernafasa, jika arus listrik melalui medulla oblongata. Pada luka bakar yang luas, hasil akhirnya bisa kematian akibat nefrosis haemoglubinuria.

  • Gambaran post mortem

    Pada sejumlah kasus, biasanya dijumpai lesi eksternal pada tempat masuk dan tempat keluar arus listrik. Lesi ini bisa tidak ada jika kontak yang luas antara kulit dengan konduktor. Gambaran khusus dari lesi pada tempat masuk berupa kawak, bentuk yang mirip dengan bentuk konduktor, dengan pembentukan garis-garis tepi. Disekeliling kawah terdapat daerah pucat dengan garis hyperemia. Bisa juga dijumpai luka bakar dan luka kehitam-hitaman jika tegangan tinggi dan tahanan tinggi. Pada tempat keluar, bisa dijumpai retaknya jaringan yang bisa berupa ruptur tertentu pada telapak kaki. Keduanya berupa luka kering dan secara mikroskopik dijumpai nekrosis koagulasi dengan deformasi sel-sel dan pendataran sel pada tempat masuk.Ekspresi wajah biasanya tenang, bola mata kongesti, dan pupil berdilatasi. Rigor mortis muncul lebih awal dan lebam mayat terbentuk sempurna. Pada pemeriksaan dalam tidak terdapat penemuan khusus untuk luka akibat listrik. Mungkin dijumpai oedema paru dan gambaran umum dari tanda-tanda asfiksia. Edema serebral dan perdarahan perivaskular telah diketahui kadang-kadang dijumpai trauma pada tulang.

  • Jenis luka akibat sambaran petir :

    Surface burn. Suatu keadaan dimana luka bakar yang terdapat pada tubuh biasanya berkaitan dengan benda-benda metal yang dipakai korban.

    Linier burn. Adalah luka bakar yang mempunyai ukuran 2,5 cm 25 cm x 3 mm 2,5 mm yang sering didapatkan didaerah kulit yang mempunyai tahanan rendah, misalnya pada daerah yang basah atau daerah lipatan-lipatan kulit.

    Arborescence/ filigree burn . Arborescence atau filigree adalah luka bakar yang mempunyai gambaran bercabang-cabang seperti cabang atau ranting pohon, yang segera akan menghilang bila korban cepat mendapat pertolongan.

  • Akibat yang ditimbulkan oleh petir disebabkan oleh 2 hal yaitu :

    Arus listrik yang bertegangan sangat tinggi. Hal ini akan menimbulkan luka bakar, yang biasanya relatif terbatas hanya pada permukaan saja atau superficial.Adanya efek ledakan (blast effect) dari udara yang ekspansi dengan cepat, hal ini dapat menyebabkan robek atau pecahnya pakaiankorban, dimana sering menimbulkan kesan akan adanya unsure kejahatan.

  • Aspek medikolegal

    Kebanyakan berupa accidental yang disebabkan kontak dengan kabel yang robek atau rusak pada peralatan rumah tangga atau industrial.Kasus suicide pernah dicatat. Kasus homicide meskipun jarang, tetapi bisa terjadi. Hal ini dilakukan dengan menempatkan kabel berarus dibeberapa tempat dimana korban diharapkan akan menyentuhnya.Suicidal electrocaution merupakan metode eksekusi dibeberapa negara berupa homicide yang dibenarkan dan dapat diterima.

  • Kesulitan dalam diagnosa ???Seorang dapat dibunuh dengan cara dicekik atau diracuni kemudian luka bakar listrik dibuat dijari-jarinya supaya nampak mati akibat shock listrik. Pada kasus-kasus demikian, bahkan pemeriksaan mikroskopik dari luka akibat listrik tidak banyak berguna untuk membedakan kasus ante mortem atau post mortem. Pada situasi tersebut pemeriksaan post mortem yang teliti untuk bukti-bukti trauma dan analisa kimia organ dalam untuk bukti-bukti keracunan selalu bermanfaat. ###