10
Begitu banyak ayat A l-Qur’an dan hadits-hadits yang menunjukkan keutamaan orang-orang yang berilmu atas ahli ibadah yang tidak berilmu. Pepatah mengatakan bahwa ilmu lebih utama daripada harta karena ilmu akan menjaga pemiliknya sedangkan harta, pemiliknyalah yang harus menjaganya. Dan sesungguhnya, iman seseorang kepada Allah dan hari akhir itu haruslah dibangun di atas ilmu. Tidak mungkin seseorang dapat memiliki iman kepada hal-hal tersebut tanpanya. Tanpa ilmu, seseorang hanya akan beragama tanpa memiliki dasar yang kuat dan hanya ikut-ikutan saja. Akhirnya imannya akan mudah goyah oleh syubhat-syubhat yang kini begitu merajalela. Di bawah ini adalah beberapa keutamaan orang-orang yang berilmu: Dalam surat Al-Mujadalah Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman:“…Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” (Al-Mujaadalah: 11) Rasulullah pernah bersabda: “Keutamaan Orang Alim atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah dari sahabatku.” (HR. Ad Dailami). Beliau juga bersabda dalam sabdanya yang lain: “Ulama adalah pewaris para nabi.” (HR At-Tirmidzi)

Kultum Berilmu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kultum berilmu

Citation preview

Page 1: Kultum Berilmu

Begitu banyak ayat A l-Qur’an dan hadits-hadits yang menunjukkan keutamaan orang-orang yang berilmu atas ahli ibadah yang tidak berilmu. Pepatah mengatakan bahwa ilmu lebih utama daripada harta karena ilmu akan menjaga pemiliknya sedangkan harta, pemiliknyalah yang harus menjaganya. Dan sesungguhnya, iman seseorang kepada Allah dan hari akhir itu haruslah dibangun di atas ilmu. Tidak mungkin seseorang dapat memiliki iman kepada hal-hal tersebut tanpanya. Tanpa ilmu, seseorang hanya akan beragama tanpa memiliki dasar yang kuat dan hanya ikut-ikutan saja. Akhirnya imannya akan mudah goyah oleh syubhat-syubhat yang kini begitu merajalela. Di bawah ini adalah beberapa keutamaan orang-orang yang berilmu:

 

Dalam surat Al-Mujadalah Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman:“…Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” (Al-Mujaadalah: 11)

 

Rasulullah pernah bersabda: “Keutamaan Orang Alim atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah dari sahabatku.” (HR. Ad Dailami).

 

Beliau juga bersabda dalam sabdanya yang lain: “Ulama adalah pewaris para nabi.” (HR At-Tirmidzi)

 

Dalam hadits-hadits beliau, Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam tidak pernah meminta kepada Allah untuk ditambahkan kepada beliau kecuali ilmu. Seandainya ada sesuatu yang lebih utama dari ilmu, pastilah beliau akan mengajarkan ummatnya untuk meminta hal tersebut.

Selain itu, dalam surah Az-Zumar: 9 dan Al-Hasyr: 20, Allah membandingkan antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui dan ahli surga dengan ahli neraka dengan redaksi yang mirip. Hal ini menunjukkan bahwa beda derajat orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu adalah sama dengan beda derajat ahli surga dengan ahli neraka.

Page 2: Kultum Berilmu

 

Dalam surah Al-Mulk Allah berfirman “Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu siapa yang lebih baik amalnya…” (Al-Mulk: 2). Ulama menjelaskan bahwa maksud dari ahsanu amalan adalah yang paling ikhlas dan yang benar, yakni sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam. Bagaimana mungkin kita dapat meraih hal ini tanpa ilmu?

 

Tidurnya orang yang berilmu lebih ditakuti daripada sholatnya orang yang tidak berilmu. Hal ini bisa terjadi karena tidurnya orang yang berilmu pastilah bertujuan untuk istirahat agar dia mampu beribadah lagi kemudian. Selain itu, orang yang mengamalkan ilmunya akan tidur dengan mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah di dalamnya sehingga tidurnya tersebut akan bernilai ibadah. Sedangkan, ibadahnya orang yang bodoh akan rawan terhadap bid’ah dan justru menjadikan syetan menyukainya.

 

“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

 

Imam Syafi’i pernah berkata: menuntut ilmu lebih afdhol daripada shalat nafil (shalat tahajjud).

 

Imam Bukhari berkata: “Ilmu itu sebelum berkata dan beramal”

 

Demikianlah beberapa dalil yang menunjukkan besarnya kutamaan-keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahi ibadah. Namun, perlu diperhatikan bahwa dalam setiap dalil tersebut, kata ilmu selalu didahului oleh alif-lam yang menunjukkan bahwa hanya ilmu-ilmu tertentu saja yang wajib untuk dicari oleh setiap muslim. Ilmu apa sajakah itu?

Ibnu Hajar Al-Atsqolani menyebutkan dalam kitab Fathul Baari bahwa ilmu yang hukumnya fardhu ‘ain untuk dicari oleh setiap muslim adalah: “Ilmu syar’i yang bermanfaat mengetahui kewajiban mukallaf dari perkara din-nya, baik urusan ubadah dan mu’amalah. Serta ilmu tentang Allah, sifat-Nya, dan kewajiban kita terhadap urusan tersebut, dan menyucikan-Nya dari kekurangan. Adapun semua itu berputar pada tafsir, hadits, dan fiqh.” (Fathul Baari 1/141)

Wallaahu A’lam bis Shawwab

Page 3: Kultum Berilmu

Menuntut Ilmu memudahkan jalan menuju surga: • …… • Artinya : …”Baransiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan memberikan jalan menuju Jannah. Sessungguhnya para malaikat benar-benar meletakkan sayapnya kepada orang yang mencari ilmu, karena ridha terhadap apa yang dicarinya. Para penghuni langit dan bumi sampai hewan-hewan laut memohonkan ampunan dan rahmat baginya. Kelebihan orang yang berilmu atas ahli ibadah ialah seperti kelebihan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya orang yang berilmu ( ulama ) adalah pewaris para nabi. Sedangkan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi hanya mewariskan ilmu. Maka barangsiap yang mengambilnya ( ilmu ), berarti ia telah mengambil bagian yang banyak ( melimpah ).” ( HR. At Tirmidzi ) 3. • Hadits Abdullah bin Mas’ud tentang dua macam hasad yang diperkenankan • • Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain. (Shahih Muslim No.1352) 4. • Pahalanya tidak terputus • • ( • Artinya: • Dari Abu Hurairah r.a, dai berkata: ” Rosulullah saw bersabda: Apabila anak adam meninggal dunia, terputuslah ilmunya kecuali tiga perkara, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholih yang mendo’akannya. (HR. Muslim) 5. • Mencari ilmu adalah ibadah kepada Allah • • • Artinya : • Qutaibah bin Said berkata kepada kami: Jarir berkata kepada kami: dari Hisyam bin ‘Urwah dari bapaknya : saya mendengar Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash berkata : saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : sesungguhnya Allah SWT tidak mencabut ilmu dari manusia dengan sekali cabutan, akan tetapi Ia mencabut ilmu tersebut dengan cara mencabut (nyawa) para Ulama, sehingga apabila tidak tersisa lagi seorang yang pandai (di dunia ini), maka orang – orang akan menunjuk seorang yang bodoh menjadi pemimpin (panutan) mereka. Kemudian mereka ditanya (tentang sesuatu perkara) kemudian mereka memberikan putusan tanpa menggunakan ilmu sehingga mereka menjadi tersesat dan menyesatkan orang lain. (HR. Muslim) 6. • Keutamaan orang berilmu •: • • Hadis riwayat Abu Musa ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Perumpamaan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dalam mengutusku untuk menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan yang membasahi bumi. Sebagian tanah bumi tersebut ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa tanah-tanah tandus yang tidak dapat menyerap air lalu Allah memberikan manfaatnya kepada manusia sehingga mereka dapat meminum darinya, memberi minum dan menggembalakan ternaknya di tempat itu. Yang lain menimpa tanah datar yang gundul yang tidak dapat menyerap air dan menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan orang yang mendalami ilmu agama Allah dan memanfaatkannya sesuai ajaran yang Allah utus kepadaku di mana dia tahu dan mau mengajarkannya. Dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang karenanya aku diutus. (Shahih Muslim No.4232) 7. • Keutamaan orang berilmu • ( • “Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi).Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’) 8. • Keutamaan orang berilmu • • Dari Abu Bakrah ra., Dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Jadikanlah dirimu orang alim atau orang yang menuntut ilmu atau orang yang selalu mendengar pelajaran agama, atau pun orang yang mencintai (tiga golongan yang tersebut);

Page 4: Kultum Berilmu

dan janganlah engkau menjadi (dari) golongan yang kelima, yang dengan sebabnya engkau akan binasa." 9. • Peringatan bagi orang yang menuntut ilmu • ( • “Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam mejelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka…neraka. (HR. Al- Tirmidzi dan Ibn Majah)

Ilmu merupakan suatu fadilah dan kemuliaan yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki oleh Allah swt. Orang yang diberikan kesempatan oleh Allah swt memiliki ilmu yang banyak maka dia sesungguhnya telah mendapatkan suatu anugrah dan manfaat yang besar sekali dengan ilmunya tersebut. Karena dengannya, dia dapat mengetahui dan memahami makna dari hidup ini secara benar dan hakiki.

Ilmu merupakan sebaik-baiknya perbuatan Amal shaleh, ia juga merupakan sebaik- baiknya amal ibadah, yaitu ibadah sunah, karena ilmu merupakan bagian dari jihad di jalan Allah swt. Klo kita berpikir sejenak, dapat diketahui bahwa agama itu terdiri atas 2 unsur : 1. Ilmu dan petunjuk

2. Perang dan jihad

Tidak mungkin sekarang agama Allah swt dapat berdiri dengan tegak kecuali harus terdapat 2 unsur diatas, dan unsur yang pertama didahulukan dari unsure yang kedua. Maka dari ini Nabi saw tidaklah mengubah suatu kaum sebelum menyampaikan dakwah untuk beribadah kepada Allah swt, maka ilmu lebih didahulukan daripada perang. Allah swt berfirman :

Adakah sama orang- orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran ( Az-zumar : 9 )

Tidaklah sama perumpamaan orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui, atau kata lainnya yaitu orang yang pintar dengan orang yang bodoh, sebagaimana tidaklah sama orang yang hidup dengan orang yang mati. Ilmu merupakan cahaya dan petunjuk bagi manusia yang dapat mengeluarkannya dari kegelapan dan kesempitan dunia ini. Disamping itu ilmu juga sebagai akses utama untuk menuju ridho Allah swt, dengan nya Allah swt mengangkat derajat orang yang berilmu dengan kemuliaan yang banyak sekali. Allah swt berfirman :

niscaya Allah akan meninggikan orang- orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ( Al-Mujadalah : 11 )

mungkin secara singkat saya akan menyebutkan beberapa keutamaan orang yang memiliki ilmu dengan orang yang tidak memiliki ilmu, diantaranya yaitu : 1. Ilmu merupakan warisan para nabi.

Nabi yang diutus oleh Allah swt tidaklah mewariskan dan meninggalkan harta untuk dijadikan sebagai manusia bekal bagi kehidupannya, melainkan mewariskan ilmu yang dapat

Page 5: Kultum Berilmu

menyelamatkan manusia dari kegelapan, menerangi akan tujuan hidup ini yaitu untuk bisa mengenal Allah swt serta menjalankan ibadah kepadanya dan menjauhi larangannya.

2. Orang yang berilmu dapat mengantarkannya kepada jalan syahid diatas kebenaran, adapun dalilnya yaitu firman Allah swt :

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang- orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.( Ali Imron : 18 )

Dari ayat diatas dapat kita ambil intisarinya yaitu orang yang berilmu dan para malaikat merupakan orang yang bersaksi bahwa Allah swt adalah Tuhan semesta alam yaitu tuhan yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya.

3. Orang yang berilmu merupakan orang yang terus menerus mengerjakan perintah Allah swt dan menjauhi larangannya sampai hari kiamat. Dalil yang menguatkan pendapat diatas yaitu hadist yang diriwayatkan oleh Muawiyah ra berkata : Aku telah mendengar Rosulullah saw berkata : barang siapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah swt maka Allah swt akan memahamkannya didalam urusan agama…… ( HR Bukhori )

Imam Ahmad bin Hambal ra berkata : apabila mereka itu bukan ahli hadist, maka saya tidak tau lagi siapakah mereka.

4. Disamping itu ilmu merupakan jalan untuk menuju surga, sebagaimana dari hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra berkata : bahwa Rosulullah saw bersabda : barang siapa yang berjalan untuk mencari ilmu, maka Allah swt akan memudahkannya jalan untuk menuju surga. ( HR Muslim )

5. Allah swt mengangkat derajat orang yang berilmu baik itu didunia dan diakhirat.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menjadikan kita untuk lebih giat dalam mencari ilmu yang dapat mengantarkan kita kepada Surga.

 

ADAB MENUNTUT ILMU

Dalam menuntut ilmu perlu diperhatikan beberapa adab, yaitu :

Page 6: Kultum Berilmu

1. Niat

Niat dalam menuntut ilmu adalah untuk mencari ridho Allah. Hendaknya diringi dengan hati yang ikhlas benar-benar karena Allah. Bukan untuk menyombongkan diri, menipu orang lain ataupun pamer kepandaian, tetapi untuk mengeluarkan diri dari kebodohan dan menjadikan diri kita bermanfaat bagi orang lain.

2. Bersungguh-sungguh

Dalam menuntut ilmu haruslah bersungguh-sungguh dan tidak pernah berhenti. Allah mengisyaratkan dalam firman-Nya yang berbunyi : “Dan orang-orang yang berjuang di jalan Kami pastilah akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan Kami.”

3. Terus-menerus

Hendaklah kita jangan mudah puas atas ilmu yang kita dapatkan sehingga kita enggan untuk mencari lebih banyak lagi. Seperti pepatah yang disampaikan oleh Sofyan bin Ayyinah : “Seseorang akan tetap pandai selama dia menuntut ilmu. Namun jika ia menganggap dirinya telah berilmu (cepat puas) maka berarti ia bodoh.” Allah lebih menyukai amalan yang sedikit tapi dilakukan secara terus menerus dibandingkan amalan yang banyak tetapi hanya dilakukan sehari saja.

4. Sabar dalam menuntut Ilmu

Salah satu kesabaran terpuji yang harus dimiliki oleh seorang penuntut ilmu adalah sabar terhadap gurunya seperti kisah Nabi Musa as dan Nabi Khidr as (QS Al Kahfi : 66-70). Kita jangan cepat putus asa dalam menuntut ilmu jika mendapatkan kesulitan dalam memahami dan mempelajari ilmu. Allah tidak menyukai orang yang berputus asa dari rahmat-Nya seperti firman-Nya ……(?)

5. Menghormati dan memuliakan orang yang menyampaikan ilmu kepada kita

Di antara penghormatan murid terhadap gurunya adalah berdiam diri maupun bertanya pada saat yang tepat dan tidak memotong pembicaraan guru, mendengarkan dengan penuh khidmat, dan memperhatikan ketika beliau menerangkan, dan sebagainya.

6. Baik dalam bertanya

Bertanya hendaknya untuk menghilangkan keraguan dan kebodohan diri kita, bukan untuk meremehkan, menjebak, mengetes, mempermalukan guru kita dan sebagainya.l Aisyah ra tidak pernah mendengar sesuatu yang belum diketahuinya melainkan sampai beliau mengerti. Orang yang tidak mau bertanya berarti menyia-nyiakan ilmu yang banyak bagi dirinya sendiri. Allah pun memerintahkan kita untuk bertanya kepada orang yang berilmu seperti dalam firman-Nya dalam QS 16:43.

KONDISI KEILMUAN

Page 7: Kultum Berilmu

Keadaan saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang diharapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Di mana-mana orang-orang sudah terlalu mengagung-agungkan dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan untuk kepentingan dunia dan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keseimbangan dan keselarasan lingkungan di sekitarnya. Bahkan penjelajahan ke planet mars saja selain untuk ilmu pengetahuan juga untuk mencari kemungkinan apakah di sana dapat ditempati oleh manusia. Memang sungguh serakah manusia-manusia ini.

Kewajiban menuntut ilmu tidak hanya mengenai ilmu pengetahuan umum saja tetapi juga ilmu pengetahuan agama yang hukumnya fardlu ‘ain, karena beramal tanpa berilmu sama saja dengan bohong dan tidak ada artinya di mata Allah. Maka jika salah, kita dapat terjerumus ke perbuatan dosa. Umat Islam juga tidak boleh ketinggalan dalam hal ilmu pengetahuan dan tidak boleh pula menjadi orang yang bodoh karena orang pintar akan lebih disenangi. Dengan kepinteran yang kita miliki, kita tidak akan mudah ditipu dan dibohongi orang lain. Imam Syafiiy sendiri selalu merasa kurang akan ilmu yang dimilikinya dan selalu mencatat setiap ilmu yang diperolehnya karena takut lupa.

Beberapa ilmuwan Islam antara lain yaitu :

a. Jabir bin Hayyan (720-815 M)

Beliau adalah seorang sarjana Fisika dan Kedokteran. Karyanya mencapai 200 buah, di antaranya adalah tentang kimia yang antaa lain “Al-Khawasul Kabir” dan “MA Ba`dal Thabi`ah”. Ilmu kimia Jabir telah dianggap sejajar dengan Aristoteles dalam ilmu logika.

b. Al Khawarizmy, Muhammad bin Musa Al Khawarizmy (780-850 M)

Beliau adalah ahli aljabar dan ilmu bumi. Karyanya yang menjadi referensi berbagai tulisan tentang ilmu bumi, yaitu “Suratul Ardli”.

c. Al-Farghaniy, Abul Abbas Ahmad Al-Farghaniy (hidup sekitar tahun 861 M)

Beliau adalah seorang ahli perbintangan/astronomi. Karyanya antara lain adalah “Al Madkhal Ila Ilmi Haiatil Fabik” yang sudah diterjemahkan ke bahasa latin.

d. Al-Bhairuniy, Abduraihani Muhammad bin Ahmad (937-1048 M)

Beliau adalah ahli kedokteran, perbintangan, matematika, fisika, ilmu bumi dan sejarah. Karyanya antara lain adalah “At-Tafhim Li Awaili Shima’atit Tanjim” yang berisi tentang Tanya jawab ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan, dan ilmu falak.