36
KUNJUNGAN SEKJEN KEMENAG RI Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara Be rn as Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36, Jan-Feb 2017 ISSN 2252-360X LEBIH DEKAT MELAYANI UMAT MEMPERBAIKI PERADABAN NEGERI, [email protected]. @KanwilKemenagProvNTT @KemenagNTT

KUNJUNGAN SEKJEN KEMENAG RI Be rnasntt.kemenag.go.id/file/majalah/9b3a614eebea587d6befaca350e8b7d9.pdf · dan struktur naskah. E lZÇvP l ]uµ l ]l u o]lv ... dapat mendiagnosa dengan

  • Upload
    vuthuy

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KUNJUNGAN SEKJEN KEMENAG RI

Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara

BernasEdisi

1 Tahu

n VI, N

omor

36, Ja

n-Feb

2017 ISSN 2252-360X

LEBIH DEKAT MELAYANI UMATMEMPERBAIKI PERADABAN NEGERI,

[email protected].@KanwilKemenagProvNTT @KemenagNTT

DIRGAHAYUHARI AMAL BAKTI KE-71KEMENTERIAN AGAMA RI

3 Januari 1946 - 3 Januari 2017

Lebih Dekat Melayani Umat

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

1

Membangun Masyarakat Beragama NTT Beriman, Cerdas, Rukun, dan Sejahtera

Pelindung :Kepala Kantor Wilayah

Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Penanggungjawab :Kepala Bagian Tata Usaha

Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Pemimpin Umum :Drs. Sarman Marselinus

Wakil Pemimpin Umum:H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd

Pemimpin Redaksi./Redaktur Pelaksana :

John. B. Seja

Dewan Redaksi :Yohanes F. G.M. Wassa

Bobby BabaputraYakobus Sabon IgorGenoveva Menggol

Robertus FidiantoDaniel H. N. Ngaji, S.Kom

Sirkulasi :Genoveva Menggol; Gabriel Were

Design Grafis/Layout/ Foto :Daniel H. N. Ngaji, S.Kom

Kontributor Daerah :Kantor Kementerian Agama Kabupaten/

Kota dan Madrasah Negeri se-NTT

ALAMAT REDAKSI/ SIRKULASI :Subbag Informasi dan Humas

Kanwil Kementerian Agama NTTJl. Frans Seda Kupang,

Telp/Fax [email protected]

Diterbitkan sebagai Media Komunikasi dan Informasi

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

PERCETAKAN :CV. INARA

Jl. Amabi, Samping Gereja Maranatha OebufuHP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT

Redaksi menerima berita, opini, baik dari kalangan internal maupun dari penulis di luar lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai dengan misi penerbitan majalah ini. Redaksi berhak melakukan editing tanpa mengubah isi dan struktur naskah. Naskah yang tidak dimuat tidak dikembalikan

DITERBITKAN OLEH SUB BAGIAN INFORMASIKANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Salam Redaksi

1

Salam Sejahtera.

Segenap kru redaksi BERNAS menyampaikan selamat tahun baru 2017, kiranya Tuhan senantiasa memberikan kesehatan kepada kita sekalian sehingga dapat mengisi tahun 2017 dengan hal-hal baik yang berguna bagi sesama. Setidaknya menjadi lebih baik dari tahun kemarin.

Pada edisi perdana di tahun 2017 ini, kami berupaya menyuguhkan kepada pembaca nan budiman berbagai peristiwa menonjol seperti pelaksanaan perayaan HAB ke-71, kunjungan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, kunjungan rombongan dari Provinsi Riau dalam rangka melakukan study banding terkait kerukunan, serta pelaksanaan Rakor Pimpinan di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Semuanya itu kami memaknainya sebagai berkah awal tahun demi mewujudnyatakan komitmen bersama “lebih dekat melayani umat”.

Kisah pelaksanaan perayaan HAB ke-71 tingkat Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur yang ‘lebih dekat melayani umat’ kami suguhkan pada rubrik fokus utama. Usai ke-71 tentu merupakan usia yang matang. Karena itu, ukuran kematangan dan kedewasaannya terletak pada bagaimana lembaga ini mewujudkan apa yang telah ditetapkan sebagai visi Kementerian Agama melalui excellent service.

Pada rubrik liputan khusus kami sajikan kunjungan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI. Kunjungan ini merupakan suatu kehormatan sekaligus berkah bagi ASN Kementerian Agama di Provinsi Nusa Tenggara Timur karena mendapatkan suntikan motivasi yang berguna bagi pelaksanaan tugas dan fungsi Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT sepanjang tahun 2017.

Hal menarik lainnya akan kami tampilkan pada rubrik seputar Kanwil termasuk berbagai peristiwa di berbagai daerah wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang kami hadirkan pada rubrik Seputar Flobamora. Di ujung perjumpaan kita, kami tampilkan potret pegawai sederhana yang telah mendapatkan pengakuan berupa penghargaan karena upayanya menjaga kelestarian lingkungan.

Pada akhirnya, kami membingkai semua itu dengan ungkapan Do Small Things With A Great Love. Semoga apa yang kami sajikan dapat membuat para pembaca sekalian memperoleh inspirasi untuk pelayanan publik yang berkualitas. Selamat Membaca.

Selamat MembacaRedaksi

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

2

DAFTAR ISI

Salam Redaksi 1

Daftar Isi 2

Editorial 3

Fokus Utama 4-7

Ssst, Ini Bukan SARA 8

Liputan Khusus 9-11

Bidik Lensa 12-14

Seputar Kanwil 15-22

Lintas Flobamora 23-29

Sahabat BERNAS 30-31

Bianglala 32

Fokus Utama Hal. 4 - 7

Liputan Khusus Hal. 9 - 11

Sahabat BERNAS Hal. 30 - 31

Memperbaiki Peradaban Negeri, Lebih Dekat Melayani Umat“Bersih Melayani”, tetapi juga menghadirkan moto yang setidaknya dipandang sebagai upaya untuk terus membatinkan dalam diri setiap aparatur agar “Lebih Dekat Melayani Umat.”

Sekjen Kemenag RISambangi Kanwil NTT“Kehadiran bapak Sekjen sekiranya membawa berkah buat NTT dan berkah pula bagi Pak Sekjen dalam pelaksanaan tugas”.

Dari Tosa UntukKelestarian Ekologi“Bekerja dengan tulus, penuh semangat, dan dedikasi. Mencintai pekerjaan sebagai sebuah Rahmat Tuhan Dalam Mensejahterakan Keluar-ga, Melayani Sesama, dan memuliakan Tuhan“

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

3

Bene Diagnoscitur, Bene Curatur

Editorial

Su ka c i ta H a r i A m a l B h a kt i ke - 7 1 Kementerian Agama RI telah berlangsung dengan berbagai perayaan. Sukacita ASN

Kementerian Agama dirasa pantas karena sederet prestasi membanggakan yang berhasil ditorehkan di tahun 2016 sebagai bentuk ungkapan syukur. Ini menunjukkan bahwa segenap ASN Kementerian Agama telah berupaya memberikan pelayanan terbaik demi kepuasan masyarakat beragama.

S u ka c i ta i n i h e n d a k nya menjadikan ASN Kementerian Agama berbekal spirit 5 Nilai Budaya Kerja menjalankan roda organisasi agar berjalan seirama dengan derap perubahan dan tuntutan yang dikehendaki oleh masyarakat. Dengan demikian dapat mendiagnosa dengan baik apa yang menjadi kebutuhan dan tuntutan masyarakat serta memenuhi secara tepat guna. “Bene Diagnoscitur, Bene Curatur”. Yang didiagnosis dengan baik akan diobati dengan baik.

Dalam konteks pelayanan Kementerian Agama, proses diagnosa tersebut membutuhkan kepekaan segenap jajaran Kementerian Agama sehingga lebih mengena dalam merespons kebutuhan umat beragama. Tuntutan dan kebutuhan umat beragama yang dilayani kita mafhum hanya bisa direspons dengan baik bila struktur anggaran memungkinkan. Terkait hal ini, jangan sampai dengan pola penganggaran berbasis eselon justru menepikan kenyataan struktur Kementerian Agama yang berbasis

komposisi umat beragama yang dilayani di daerah. Keberadaan 12 sasaran strategis yang menjadi ujung

tombak pelayanan Kementerian Agama menunjukkan komitmen kita sebagai pelayan masyarakat yang kehadirannya berguna bagi umat beragama yang dilayani merupakan warna khas ASN Kementerian Agama. ‘Lebih Dekat Melayani Umat’ yang menjadi

spirit pelayanan kita sepanjang tahun 2017 akan menyentuh kebutuhan riil umat

bila kita memberikan jawaban sesuai kebutuhan umat beragama. Apakah

pelayanan kita sudah memuaskan kebutuhan umat? Jawaban tentang pertanyaan ini bisa direfleksikan dengan melihat tumpukan proposal di ruang kerja kita. Sejauh mana kita memberikan respon yang memuaskan. Itulah kebutuhan umat beragama.

Meningkatkan 12 sasaran strategis melalui pelayanan yang memuaskan

kepada segenap umat beragama merupakan intensi seluruh ASN Kementerian Agama. Mewujudkannya sesuai aspirasi umat beragama merupakan hal yang kita upayakan bersama selaku pelayan yang baik. Mumpung masih di awal tahun, ada baiknya kita kembali melihat kegiatan-kegiatan yang ada dengan pertanyaan sudahkah memenuhi kebutuhan umat dan merupakan respon atas kebutuhan umat yang kita layani? Bila masih kurang memadai, ada baiknya segera melakukan penyesuaian sehingga masyarakat beragama yang kita layani merasakan kehadiran kita dengan satu kata memuaskan. Semoga…

SURAT PEMBACAApakah para guru atau pun penyuluh boleh mengirimkan naskah opini pada majalah Bernas? Kalau bisa bagaimana mekanismenya? Terima kasih sukses selalu untuk kru Bernas. (Gabs)

Jawaban : Terima kasih Bapak Gabs yang budiman. Terkait naskah opini kepada para penyuluh maupun para guru kami sediakan pada rubrik bianglala. Untuk mekanisme pengiriman naskah melalui email kami [email protected] subject naskah bianglala disertai biodata singkat. Namun sebelum mengirim naskah ada baiknya menghubungi Subbag Informasi & Humas untuk mengetahui tema majalah agar penulisan sesuai tema. Kami menunggu opini Bapak.

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

4

Fokus Utama

Kupang (BERNAS) - Tahun ini, tepatnya tanggal 03 januari 2017, Kementerian Agama RI merayakan hari jadinya yang ke-71. Sebuah usia yang kelewat matang kalau disejajarkan dengan umur manusia. Bahkan sudah dikelompokkan dalam usia lanjut. Benar, tetapi itu jika diukur dari usia hidup manusia. Akan tetapi, sebuah lembaga sekelas Kementerian Agama, ukurannya tidak hanya sampai di situ, seolah-olah kriteria harapan hidup manusia menjadi standarnya. Usia perjalanan Kementerian Agama masih akan sangat panjang. Karena itu, ukuran kematangan dan kedewasaannya terletak pada bagaimana lembaga ini mewujudkan apa yang telah ditetapkan sebagai visi Kementerian Agama.

Tidak bisa diabaikan begitu saja, bahwa berbagai pencapaian prestasi dalam proses menjadi sebuah lembaga yang matang, telah membentuk Kementerian Agama sebagai satu diantara sekian lembaga-lembaga pemerintah yang dinilai cukup mampu mewujudkan harapan masyarakat. Hal ini tentu sebanding dengan gigihnya perjuangan dan kuatnya kesadaran dalam diri setiap aparatur yang bekerja di dalamnya untuk terus berubah dan berbenah, bermetamorfosis menjadi lembaga birokrasi yang bersih dan melayani.

Tahun kemarin, masih jelas dalam ingatan kita, perayaan Hari Amal Bhakti ke-70 mengusung tema “Bersih Melayani”. Tema ini tidak lekang oleh waktu atau

Memperbaiki Peradaban Negeri, Lebih Dekat Melayani Umat

pun tenggelam begitu saja setelah seluruh rangkaian perayaaan HAB tahun lalu ditutup. Bahkan tema ini dipandang cukup strategis untuk terus menanamkan lebih dalam kesadaran bahwa seluruh tugas dan fungsi setiap jabatan yang menyebar di dalam setiap aparatur Kementerian Agama pada hakikatnya bertujuan agar masyarakat atau umat merasa disentuh dan dilayani. Karenanya, tahun 2017, selain tetap mengusung tema “Bersih Melayani”, tetapi juga menghadirkan moto yang setidaknya dipandang sebagai upaya untuk terus membatinkan dalam diri setiap aparatur agar “Lebih Dekat Melayani Umat.”

Pemahaman tersebut, sangat disadari oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saiffudin. Dalam sambutannya, Menteri Agama mengatakan bahwa dengan Lebih Dekat Melayani Umat, kita akan lebih memahami apa yang mesti diperbuat untuk memperbaiki peradaban di negeri tercinta ini.

Karena itu cara untuk sampai pada memahami apa yang mesti dibuat adalah dengan lebih meningkatkan kepekaan dalam mendeteksi aspirasi masyarakat, lebih sigap membereskan masalah, dan lebih cekatan memenuhi kebutuhan umat. Hal ini tentu akan memberi nilai lebih ketika dilaksanakan dengan kebulatan hati dan sinergitas yang tentunya selalu dijiwai oleh 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama.

“Insya Allah hasilnya akan nampak nyata dan jadi

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

5

berkah bagi kita semua,” kata Menag.Jika sudah demikian keadaannya maka tepat

seperti yang dikatakan Menteri Agama bahwa reformasi birokrasi yang berorientasi pada semakin tingginya peradaban manusia sesungguhnya adalah perwujudan dari nilai-nilai agama.

Soft Culture dan ArtistikMengawali tahun 2017, Kepala Kanwil Kementerian

Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus meminta ASN Kemenag di Provinsi NTT melakukan dua hal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi yakni soft/kelembutan dan artistik. Cara pendekatan ini paling tidak bermaksud mau berupaya lebih mengenal, menggali, memahami, dan mendapatkan respons yang positif dari masyarakat. Cara demikian tidak lain sebagai tindakan untuk menemukan apa yang sesungguhnya menjadi kebutuhan masyarakat.

Permintaan Kakanwil tersebut disampaikan dalam sambutan ketika membuka kegiatan HAB ke-71 tingkat Kanwil Provinsi NTT (Selasa, 03/01/2017) di hadapan segenap ASN Kanwil, Kemenag Kabupaten Kupang, Kemenag Kota Kupang, MAN Model Kupang, dan MTsN Kupang.

Kakanwil Sarman meminta para ASN untuk menumbuhkembangkan soft culture dan soft attitude di lingkungan Kemenag Provinsi NTT. Selain mengedepankan kelembutan, Kakanwil juga minta

unsur artistik senantiasa mengiringi pelayanan ASN Kemenag sepanjang tahun 2017 sehingga dapat mendekatkan pelayanan kepada umat.

"Upayakan motto lebih dekat melayani umat dapat diimplementasikan dalam tugas pelayanan kita di sepanjang tahun 2017," ajak orang nomor satu di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT. Kakanwil Sarman menambahkan bahwa usia 71 menunjukkan usia yang sudah matang sehingga berbagai prestasi yang sudah diraih kiranya dapat ditambahkan di waktu mendatang.

Di sela acara pembukaan HAB yang ditandai dengan pelepasan Balon Gas 371, Kakanwil berharap rangkaian kegiatan HAB ke-71 yang dilakukan dapat membuat para ASN Kemenag merasa bangga sebagai bagian dari Kementerian Agama.

"Bangkitkan dan tumbuh kembangkan dengan tidak melakukan hal-hal yang mengecewakan Kementerian Agama," pinta Kakanwil. Kakanwil juga mengajak ASN untuk terus bersyukur atas pencapaian yang telah diraih baik secara pribadi maupun sebagai satu kesatuan lembaga Kementerian Agama.

Sebelumnya, ketua panitia HAB ke-71 tingkat Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Djata Dominikus, M.Si ketika membaca laporan panitia menyampaikan bahwa selain upacara HAB, ada beragam kegiatan yang akan dilaksanakan yakni tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Dharmaloka, jalan santai kerukunan,

Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus meletakan karangan bunga di taman makam pahlawan Dharmaloka Kupang

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

6

pertandingan volley eksebisi pejabat, bhakti social dengan melakukan aksi donor darah dan pembersihan pantai, serta berbagai perlombaan olahraga.

“Semua yang kita lakukan ini adalah tidak lain sebagai bentuk penghayatan terhadap moto Lebih Dekat Melayani Umat,” kata Djata Domikus usai menyaksikan pelepasan balon 371 di halaman Kanwil Kemenag NTT.

Perayaan HAB di DaerahBeragam cara dan kegiatan merayakan HAB juga

dilakukan di daerah-daerah se-NTT. Masing-masing Kabupaten menampilkan keunikan dan kekhasan yang dikemas begitu rupa sehingga perayaan selain bernuansa hikmad tetapi juga bersuasana gembira dan energik. Bahkan jauh hari sebelum acara puncak, beberapa Kantor Kemenag telah menggelar kegiatan-kegiatan yang bukan saja melibatkan kalangan internal saja tetapi juga menghadirkan dan mengundang pihak luar atau mitra kerja Kementerian Agama.

Tidak hanya sampai disitu, komunikasi intensif dan apik pada akhirnya mendaulatkan beberapa pimpinan daerah o to n o m i u nt u k m e n j a d i inspektur upacara dalam perayaan puncak apel HAB 2017. Sebut saja di Alor

misalnya, atas prakarsa Kepala Kantor, Muhammad Marhaban dan jajarannya atau boleh jadi sudah menjadi tradisi dalam setiap perayaan HAB di lingkungan Kantor Kementerian Agama yang wilayahnya selain dikenal dengan sebutan Tanah Kenari tetapi juga tempat Alquran tertua di Asia berada, merebut hati penguasa daerah Bupati Alor, Drs Amon D j a b o t u r u n g u n u n g dan langung memimpin upacara HAB bukan di pusat

pemerintahan, akan tetapi di Pulau Pantar, tepatnya di MTs. Negeri Pantar Kabir.

Di halaman MTs Negeri Pantar inilah, Bupati Alor, Amon Djobo menyampaikan empat prinsip kepribadian yang harus dimiliki oleh setiap ASN Kementerian Agama yakni ASN Kementerian Agama Kabupaten Alor harus menjadi Cermin, Motor penggerak, bebas dari KKN dan menjadi sponsor Pemerintah Daerah.

Hal yang sama juga, dilakukan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sumba Tengah, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Flores Timur dengan lapang, rela memberikan podium Pembina Upacara kepada para pimpinan daerah untuk sejenak menjadi Inspektur Upacara HAB ke-71 tingkat Kabupaten/kota.

Tampak para ASN Kanwil Kemenag Provinsi NTT sedang melakukan aksi donor darah yang berlangsung di Kanwil Kemenag Provinsi NTT

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

7

Mungkin suasana agak berbeda HAB -71 juga dirasakan oleh Kantor Kemenag Kabupaten Flores Timur. Kantor Kementerian yang dinahkodai Karolus Sara Buang Lera pasca menerima tongkat estafet kepemimpinan dari Petrus Pedo Beke itu, pada Acara HAB selain mendaulat Aloysius Ola Sony, staf ahli Bupati Flotim sebagai Inspektur Upacara, dalam kesempatan yang sama meluncurkan buku buah karya FKUB Flotim dengan judul "Pendidikan Nilai Kerukunan".

Saat menyerahkan buku Pendidikan Nilai Kerukunan, Ketua FKUB Flotim Rm. Bernadus Bala Kerans, Pr menyampaikan terima kasih kepada Kantor Kementerian Agama Flores Timur atas dukungan dan kerjasama yang baik sehingga dapat menerbitkan buku yang isinya berkaitan dengan isu-isu Kerukunan sebagai bahan refleksi, referensi dalam meningkatkan kerukunan umat beragama di Kabupaten Flores Timur.

Sedangkan yang spesial datangnya dari daerah-daerah yang Upacara HAB langsung dipimpin oleh Kepala Kantor. Sebut saja salah satunya Malaka, Yosefina Neonbeni, Srikandi dari Timor di Lingkungan Kementerian Agama NTT ini dalam kesederhanaan merayakan HAB di Kabupaten yang berbatasan tanah dengan negara Timor Leste mengungkapkan harapan Menteri Agama dengan mengatakan bahwa seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama harus selalu mengembangkan wawasan dan meningkatkan keterampilan serta kesigapan dalam bertugas dengan bersikap sebagai agamawan sekaligus negarawan yang menempatkan kepentingan umat dan bangsa diatas kepentingan pribadi dan kelompok.

Sementara itu Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Rote Ndao dan Sumba Barat tentu juga merasakan suasana yang berbeda. Untuk pertama

kalinya, ASN Kemenag dan mitra kerja di wilayah masing-masing mengalami kehadiran pemimpin baru yang langsung menjadi inspektur upacara HAB. Tampilnya pemimpin baru ini setidaknya sebagai langkah memperkenalkan secara lebih luas pemimpin baru di daerah ini, tentunya dengan semangat dan motivasi serta energy baru dalam menata birokrasi dan komunikasi yang lebih baik dengan mitra kerja di daerah.

Peristiwa-peristiwa seperti ini memberi pesan bahwa meskipun tugas dan fungsi dalam keseharian boleh berbeda namun tujuan dan subyek pembangunan adalah manusia atau umat yang sama. Karena itu, komunikasi partnership, dengar pendapat adalah hal yang mesti terus dilestarikan agar dengan demikian semakin banyak informasi dan pengetahuan yang dapat menjadi sumber kaya dalam mengenal secara riil kebutuhan masyarakat dan menjawabnya secara tepat. Di situlah letak pemaknaan akan motto Lebih Dekat Melayani Umat. Di samping itu, setidaknya dapat merepresentasikan anggapan public bahwa ASN Kementerian Agama memiliki keunggulan religiusitas yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dimaknai sebagai ibadah.

Dengan demikan, tepat dan benar yang dikatakan KH. Agus Salim seperti yang dikutip Menteri Agama dalam sambutannya yang dibacakan Kakankemenag Sikka, Drs. Petrus Fahik. “Jabatan dan tugas Kementerian Agama sungguh besar dan mulia karena sangat menentukan nasib bangsa ini. Kesatuan kebangsaan kita akan terpelihara secara kokoh dan tidak dapat dipecah belah amatlah sangat tergantung pada kebijakan dan kecakapan aparatur Kementerian Agama.” Dirgahayu Kementerian Agama RI.***(bobby babaputra)

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

88

Sssttt...Ini Bukan SARA

Hakim : Apa sudah mantap ingin cerai?Ferdy : Sudah pak Hakim.Hakim : Tidak menyesal?Ferdy : Tidak pak Hakim. Saya sudah tidak kuat, siapa yang kuat berumah tangga, setiap hari istri keluyuran ke bar, diskotik, dan karaoke.Hakim : Apa istrimu suka mabuk-mabukan?Ferdy : Tidak pak Hakim.Hakim : Terus ngapain ke bar, diskotik, dan karaoke??Ferdy : Nyari saya pak Hakim. Saya khan jadi malu sama teman-teman. n

Ibu : Hallooo…ini PLN kah?Operator : Halloo selamat malam. Call Center PDAM. Ada yang bisa dibantu?Ibu : Hallooo…ini PLN kah? Dasar tidak becus pelayanan macam apa kayak

begini listrik padam nyaris setiap hari. Kami punya alat elektronik bisa rusak semua. (Dengan nada emosi).

Operator : Maaf ibu. Ini bukan PLN. Ini PDAM.

Ibu : Kau juga sama saja!! Pelayanan tidak becus. Kami punya air juga tidak keluar sudah lama. Praaakkk (Gagang telepon ditutup). n

MantapBercerai Gara-gara

Malu SamaTeman

Ini Tentang Pelayanan

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

9

Liputan Khusus

Kupang (BERNAS) - Bertepatan dengan pelaksanaan Hari Raya Imlek 2568 Tahun 2017, Sabtu (28/01/2017), Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT mendapat kunjungan kehormatan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si. Kunjungan ini menjadi motivasi dalam pelaksanaan tugas Kanwil Kemenag Prov. NTT sepanjang tahun 2017.

Di lobby depan Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Sekjen Kemenag RI disambut dengan sapaan adat Sikka oleh Yosef A. Babaputra, S.Fil, staf Sub Bagian Inmas Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT didampingi istri. Makna dalam sapaan a d a t a d a l a h u c a p a n selamat datang kepada Sekjen Kemenag RI dan rombongan ke Provinsi NTT khususnya ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT.

"Kehadiran bapak S e k j e n s e k i r a n y a membawa berkah buat NTT dan berkah pula bagi Pak Sekjen dalam pelaksanaan tugas". Demikian makna lain yang tersirat dalam sapaan adat tersebut.

Bertemu ASN Kanwil, Sekjen Ingatkan Tiga HalSekretaris Jenderal Kementerian Agama RI,

Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si, dalam acara tatap muka bersama seluruh ASN Kanwil Kemenag Prov. NTT di Aula I Kanwil, Sabtu siang (28/01/2017), menekankan tiga hal yang perlu diperhatikan oleh segenap ASN Kementerian Agama. Ketiga hal tersebut berkaitan pertama, dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan dan

pengamalan umat beragama; kedua, hal-hal dasar dalam perumusan perjanjian kinerja, dan ketiga, pengalokasian anggaran yang sesuai dengan kebutuhan

Sekjen Kemenag RISambangi Kanwil NTT

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

10

dan tuntutan perubahan.Berkaitan dengan tugas dan fungsi Kementerian

Agama dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan beragama, Sekjen mengingatkan kembali akan falsafah hidup orang Indonesia yaitu rukun, harmoni, dan selamat. Menurutnya, tugas seluruh aparatur Kementerian Agama adalah terus meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dalam masyarakat dengan menjadikan Indonesia sebagai basis kehidupan keberagamaan.

"Kalau jadi Islam, jangan jadi orang Arab; kalau jadi Kristen, jangan jadi orang Yahudi; kalau jadi Hindu, jangan jadi orang India. Kita adalah orang Indonesia yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu... dan kita semua bukanlah tamu atau orang asing di negeri ini," demikian beliau mengutip kembali pernyataan terkenal Presiden I RI, Ir. Soekarno.

Dalam kaitan dengan perjanjian kinerja, Sekjen mengingatkan seluruh ASN untuk mempelajari Keputusan Menteri Agama (KMA) nomor 702 Tahun 2016 Tentang Pedoman Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, Dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja Pada Kementerian Agama. Beliau juga meminta agar pembuatan sasaran program, indikator dan target capaian haruslah benar-benar konkrit, jelas, dan terukur. Kementerian Agama, tambahnya, terus berupaya untuk secepatnya menerapkan e-kinerja, sehingga penilaian pejabat untuk menduduki suatu jabatan misalnya, akan menjadi lebih mudah, obyektif, dan terukur.

Hal ketiga adalah pengalokasian anggaran. Menurut

Plt. Irjen Kemenag RI tersebut, kelemahan pengalokasian dan distribusi anggaran di Kementerian Agama s e l a m a i n i l e b i h disebabkan data yang tidak akurat, t idak valid. Ketidakvalidan data pada akhirnya menyebabkan alokasi a n g ga ra n d i s a t u tempat berkelebihan, s e m e n t a r a d i tempat lain justru berkekurangan.

" Fa k t a b a h w a distribusi anggaran kita belum berjalan baik, tunjangan sertifikasi

atau uang makan misalnya di satu daerah kelebihan dan di daerah lain kekurangan. Karena itu gali data kembali, gunakan data yang valid dan benar. Data harus jadi source, bukan sebagai p e n d u k u n g , sehingga tidak s a l a h l a g i dalam eksekusi program," pinta Sekjen.

Cerdas Hadapi Media Sosial

"Kita mesti cerdas hadapi media sos ia l . Jangan mudah bagikan sebuah informasi. Harus terlebih dahulu d i k o r e k s i , v a l i d a s i , d a n kritisi terutama m e n y a n g k u t informasi yang m e n g g e r u s kerukunan hidup umat beragama." Demikian kata

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

11

Nur Syam di hadapan segenap ASN di lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Sabtu, 28/01/2017, di aula utama Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT.

Diakui Sekjen, pengaruh media sosial sangat luar biasa. Karenanya, informasi dari media sosial, sambung Sekjen, tidak semuanya harus disebarkan karena baik bagi kita, belum tentu baik juga bagi orang lain. "Zaman ini adalah zaman cyberwar. Siapa yang menguasai media informasi, dia menguasai dunia. Karena itu, perlu secara jeli memanfaatkan media sosial agar tidak menyebarkan hoax. Lawan hoax dengan tidak menyebarkannya," ajak Sekjen.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Nur Syam memuji kerukunan hidup umat beragama di Provinsi Nusa Tenggara Timur sembari mengingatkan para ASN Kementerian Agama di lingkup Kanwil Kemenag Provinsi NTT terkait tugas dan fungsi Kementerian Agama yang paling utama yakni peningkatan pemahaman dan pengamalan beragama di tengah masyarakat.

"Umat beragama kita, tingkat pemahaman beragamanya mesti makin baik bahwa beragama yang Indonesia, beragama yang moderat. Mari beragama

seperti beragamanya orang Indonesia supaya kita tidak merasa menjadi tamu di negeri ini," ajak Sekjen.

Sekjen mengaku bersyukur karena indeks kerukunan beragama di Indonesia sudah semakin meningkat walau di sana-sini masih ada gesekan-gesekan. Gesekan-gesekan yang terjadi, menurut Sekjen, menyadarkan kita semua bahwa harmoni dan kerukunan sangatlah penting.

Acara tatap muka yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut, selain diikuti segenap ASN pada Kanwil Kemenag Prov. NTT, juga dihadiri oleh Ketua Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Kupang, Dr. Harun Natonis, para Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota sedaratan Timor, yakni Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Belu, Kab. Malaka, Kab. TTU, Kab. TTS, Kab. Kupang dan Kepala Kemenag Kota Kupang, para pejabat eselon IV Kemenag Kota dan Kab. Kupang, dan peserta kegiatan Rakor Penguatan Lembaga Pendidikan Islam, yang terdiri dari para kepala seksi pendidikan/bimas/penyelenggara pendidikan Islam, seluruh kepala madrasah (49 madrasah negeri dan 16 madrasah swasta), serta para pimpinan pondok pesantren se - Nusa Tenggara Timur. ***(JW/Yen/Prily/BBp/phw)

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

12

Bidik Lensa

Penyerahan Plakat dari Kakanwil Kemenag Riau, Drs. H. Ahmad Supardi Hasibuan, MA kepada Gubernur NTT, Drs. Frans Leburaya disaksikan Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus

Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus didampingi Kabag TU, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd saat membuka kegiatan RAKORPIM yang ditandai dengan pemukulan gong

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

13

Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman

Marselinus tabur bunga di pusara pahlawan

Taman Makam Pahlawan Dharmaloka, Kupang

Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus Menandatangani rekomendasi hasil diskusi para pimpinan satker Kemenag seluruh NTT pada acara penutupan RAKORPIM

Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus

ketika memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan

Sinkronisasi Program Keagamaan Pendidikan Islam

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

14

Para pejabat eselon III di lingkup Kanwil Kemenag Prov. NTT foto bersama Kakanwil dan pengurus DWP Kanwil Kemenag NTT

Jalan sehat kerukunan dalam rangka HAB

ke-71 tingkat Kanwil Kemenag Provinsi NTT

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus menyambut kedatangan Kapolda NTT, Brigjen Polisi Drs. Agung Sabar Santoso, SH dengan menyelempangkan selendang khas NTT

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

15

Seputar Kanwil

Kupang (BERNAS) - Plh. Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Yorhans S. Lopis, M.Si, dalam sambutan pada acara pembukaan kegiatan Pembinaan Keluarga Hitasukhaya (Keluarga Sejahtera) mengatakan bahwa keluarga adalah sebuah Negara kecil.

Bertempat di Sasando Hotel Kupang, Minggu (26/02/2017), Yorhans Lopis lebih lanjut berbicara tentang pelaksanaan Pembangunan Keluarga Bahagia Sejahtera yang telah diatur melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 Tahun 1994 Pasal 2 yang berbunyi bahwa Pembangunan Keluarga Sejahtera diwujudkan melalui pengembangan kualitas keluarga, diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu oleh masyarakat dan keluarga.

Dikatakan Lopis, dalam mengatur keluarga/perkawinan yang benar, kiranya perlu diterapkan fungsi-fungsi menajemen yang diakronimkan dengan POAC yakni Planning (Perencanaan), Organising (Organisasi), Actuating (Penggerak), Controlling (Kontrol). Jika ini diterapkan, sambung Lopis, maka hasilnya yakni Keluarga Bahagia & Sejahtera. "Jika keluarga bahagia dan sejahtera maka Negara aman, pembangunan berjalan dengan lancar, kemakmuran

secara menyeluruh dapat tercapai," ujar Yorhans Lopis.Kegiatan Pembinaan Keluarga Hitasukhaya (Keluarga

Sejahtera) dilaksanakan dari tanggal 26 s/d 28 Februari 2017 dengan menghadirkan 34 peserta dari berbagai Kabupaten/Kota se - Provinsi NTT dengan tujuan untuk memberikan pembekalan kepada para peserta tentang keluarga bahagia dan sejahtera, memberikan pembekalan tentang cara mewujudkan keharmonisan keluarga, serta memberikan pembekalan tentang menjaga keutuhan dan mengatasi konflik dalam keluarga ditinjau dari pandangan umum dan pandangan agama Buddha.***(Prily/Yen)

Yorhans Lopis : Keluarga AdalahSebuah Negara Kecil

Kupang (BERNAS) - Kapolda NTT, Brigadir Jenderal Polisi Drs. Agung Sabar Santoso, SH menginginkan adanya MoU dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur terkait pembinaan anggota Bhabinkamtibmas agar dapat dibekali dengan pengetahuan agama dan penghayatan nilai-nilai keagamaan dalam rangka peningkatan kapasitas sehingga dapat melayani masyarakat dengan lebih baik.

Hal tersebut disampaikan Kapolda NTT saat membawakan materi upaya mencegah radikalisme dan sikap intoleran dihadapan peserta Rakorpim di Hotel Neo, Jumat, (17/02/2017).

Dalam pemaparan materi, mantan Kapolda Sulawesi

Tenggara ini memaparkan terkait radikalisme global hingga perkembangan radikal ISIS di Indonesia dan ancaman radikalisme dan intoleransi di wilayah hukum POLDA NTT. Pada kesempatan tersebut, mantan direktur kerjasama BNN ini mengungkapkan berbagai tantangan pemberantasan radikalisme di wilayah NTT yakni infiltrasi jaringan/ sel teroris di masyarakat pedalaman NTT (Flores, Lembata, dan Alor), wilayah NTT dijadikan persinggahan teroris/mantan teroris, pelatihan kelompok radikal di wilayah NTT, keberadaan kelompok rentan ideologi radikalisme, dan keberadaan napi terorisme.

Terkait membangun kebersamaan untuk menangkal gerakan radikal dan intoleransi, Kapolda mengatakan pentingnya menghayati nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara dan mempertebal rasa kebangsaan serta sadar bahwa Indonesia dibangun diatas keanekaragaman. Karenanya, penting untuk memahami ajaran agama yang dianut dengan baik, membangun kesadaran bahwa untuk memerangi radikalisme perlu kerjasama seluruh elemen masyarakat. Untuk itu, Kapolda mengajak agar senantiasa mengawasi pendatang baru di lingkungan masing-masing teristimewa WNA yang akhir-akhir ini cukup banyak ke NTT.***(JW/Jose/Yen)

Kapolda NTT Ingin Buat MoU Dengan Kemenag NTT

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

16

Kupang (BERNAS) - Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd minta para pejabat di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT untuk meninggalkan cara kerja pola lama dan menyesuaikan dengan cara

kerja pola baru yang mengedepankan transparansi dan berdasarkan aturan main yang berlaku.

Penegasan Kabag TU tersebut disampaikan ketika membawakan materi bagian sekretariat secara panel bersama para Kasubag pada lingkup Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Jumat, (17/02/2017).

Sementara itu, terkait perubahan pola kerja, senada dengan Kabag TU, Kepala Bidang Urusan Agama Katolik, Drs. Yakobus Beda Kleden, MM yang juga mendapat kesempatan memaparkan materi perihal pembangunan Zona Integritas (ZI) dalam mewujudkan WBK/WBBM menyampaikan bahwa telah terjadi perubahan pola kerja, jika dulu menulis apa yang dipikirkan dan dikerjakan, maka kini menulis dan mendokumentasikan apa yang dikerjakan.

Kepala Bidang Urusan Agama Katolik yang juga merupakan Presiden ZI ini menambahkan perubahan paradigma dari Kemenag yakni bekerja adalah pelayanan, peneladanan, dan pemberdayaan. Lebih lanjut, mantan Kasubag Hukmas & KUB ini membeberkan dihadapan para

pimpinan satker perihal penilaian capaian organisasi tahun 2017 yakni penerapan anjab-ABK, SOP, fasilitas pelaksana Reformasi Birokrasi, penyelesaian TLHP, dan SAKIP. Sekaligus menjelaskan alur pembangunan ZI menuju WBK mulai dari Penandatanganan dokumen

pakta integritas, pencanangan pembangunan ZI secara terbuka, proses pembangunan ZI yakni program pencegahan korupsi, identifikasi pengajuan calon unit kerja WBK kepada MENPAN & RB, monitoring dan penilaian oleh tim independen, hingga penetapan unit kerja oleh WBK/WBBM.

Ayah dua orang anak ini lantas memberikan catatan p e n t i n g l a i n n y a y a k n i penyusunan renstra tingkat Kanwil juga Kabupaten/Kota hingga madrasah menurunkan renstra dari Kementerian,

Indikator kinerja harus linier dengan indikator kinerja diatas dan dibawahnya. Sehubungan dengan hal tersebut, beliau mengatakan bahwa dapat memanfaatkan reformulasi Indikator Kinerja Utama yang dibuat oleh pusat.

Di penghujung materi yang disampaikan, mantan Kasubag Ortala & Kepeawaian ini memaparkan target Kemenag tahun 2018 yakni LAKIP terbaik. Untuk itu, beliau melepaskan pertanyaan kepada para pimpinan satker, sanggupkah meningkatkan nilai LAKIP menjadi seredah-rendahnya 14,00?. *** (JW/Prily/yen)

Kabag TU Minta PejabatTinggalkan Cara Kerja Lama

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

17

Kupang (BERNAS) - Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, pada pelaksanaan pembukaan kegiatan Sosialisasi Program Keagamaan Bidang Pendidikan Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT beberapa waktu lalu (13/02) bertempat di Swiss Belinn Hotel Kupang.

"Pendidikan Pondok Pesantren diharapkan dapat menghasilkan santri yang sungguh-sungguh Islam dan juga Indonesia. Untuk itu diharapkan agar pengelolaan

Pondok Pesantren dapat membangun interkasi sosial yang baik dengan kelompok/masyarakat dan pemerintah setempat," lanjut Kakanwil.

"Pondok Pesantren kini telah maju dan go public. Karena itu, kita harus membangun interaksi sosial yang baik. Orang tidak lagi mengenal pondok pesantren berdasarkan asumsi melainkan mengalami langsung bahwa pondok pesantren membentuk image/citra yang mengusung ciri keagamaan yang sangat kuat yang membantu Visi Kementerian Agama," tambah Kakanwil.

Mengakhiri sambutan, Kakanwil berharap agar pengelola santri dapat mendesain program kegiatan yang meningkatkan kualitas interaksi dengan mitra dan masyarakat serta pemerintah di lokasi setempat. Pesantren diharapkan dapat bertumbuh baik khusus di Prov. NTT dan kiranya Kementerian Agama dapat berbangga dengan lahirnya santri Islam NTT yang berkualitas, sungguh-sungguh Islami dan Indonesia yang memelihara Kebhinekaan dan membangun suasana hidup bersahaja.***(Prily/JW/yen)

Kupang (BERNAS) - Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemenag RI, Dr. H. Hilmi Muhammadiyah, M.Si saat membawakan materi mewujudkan ASN Kementerian Agama yang berintegritas menegaskan tentang fungsi budaya kerja yang mesti dihayati dan diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ASN Kementerian Agama yakni menyamakan mindset dalam nilai dasar, persepsi, dan sikap kerja, menumbuhkan kesadaran majemuk (cipta, rasa, karsa, dan spiritual), membentuk perilaku yang benar dan baik, mengubah budaya personal menjadi budaya kolektif, serta membangun citra aparatur yang bersih, berwibawa, dan profesional.

Di awal penjelasannya, Hilmi langsung menyuguhkan data perihal rekapitulasi hukuman disiplin pegawai Kementerian Agama sejak tahun 2011 s.d 2016. Dikatakan, ASN Kementerian Agama mesti menjaga integritas yang baik dan benar sebagai syarat mutlak.

"Banyak laporan pengaduan menyangkut integritas ASN pada Kementerian Agama. Kini, banyak laporan juga menyangkut istri dua mungkin karena sudah ada tukin," ujar sosok humoris ini yang disambut tawa para hadirin.

Dijelaskan, sesuai PMA Nomor 41 tahun 2016

pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal meliputi audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya seperti sosialisasi mengenai pengawasan, pembimbingan dan konsultasi, diklat pengawasan, pemaparan hasil pengawasan, dan pengelolaan hasil pengawasan.

"Kedepan kami di Itjen akan lebih berfungsi sebagai pendampingan dengan memberikan solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi satker," ujar pria asal Makassar mengakhiri sembari berharap seluruh ASN Kementerian Agama Provinsi NTT dapat menjalankan fungsi budaya kerja di lingkungan kerja masing-masing.***(JW/Jose)

Sekretaris Itjen Tekankan Fungsi Budaya Kerja

Pesantren Memiliki Makna Keislaman dan Keaslian Indonesia

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

18

Kupang (BERNAS) - Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus menegaskan kebijakan tahun 2017 yang dikelompokkan dalam 3 (tiga) tugas dan fungsi (tusi) utama Kementerian Agama yakni tusi agama, tusi pendidikan, dan tusi tata kelola pemerintahan. Diharapkan dapat dijabarkan secara berjenjang untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas sepanjang tahun 2017, Kamis, (16/02/2017), bertempat di Neo Hotel

Penegasan tersebut disampaikan Kakanwil Sarman saat membawakan materi usai membuka kegiatan

RAKORPIM yang mengusung tema meneguhkan komitmen bersama menjadi pelayan masyarakat beragama yang berintegritas di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dalam pemaparannya, Kakanwil membeberkan rumusan kebijakan yakni meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga agama dan stakeholders antara lain dengan melakukan pertemuan berkala minimal 3 bulan sekali. Selain itu, mengoptimalisasi peran penyuluh agama PNS maupun non PNS dengan indikator pertemuan evaluasi kinerja penyuluh 2 sampai 3 bulan sekali dan membuat dokumentasi atau rekaman peristiwa dialog (visual) kehidupan umat lintas agama juga mengidentifikasi konflik akibat intoleransi.

Terka i t pe layanan keagamaan, Kakanwi l mengharapkan agar setiap bidang/seksi memberikan pelayanan bantuan rehab sarana ibadah minimal satu dalam setahun dengan tersedianya juknis untuk merealisasikan bantuan tersebut. Lebih lanjut, Kakanwil juga menegaskan tentang pemanfaatan peningkatan kualitas dan pengelolaan potensi ekonomi umat.

Sedangkan untuk fungsi pendidikan, Kakanwil mengharapkan agar para siswa tidak hanya memiliki pengetahuan yang luar biasa tetapi juga mesti memiliki akhlak, berbudi pekerti, dan berkarakter mulia. Karenanya, Kakanwil minta agar penilaian soal akhlak siswa dibuatkan instrumen oleh para guru, diberikan penilaian, dan diberikan penghargaan setiap semester. Selain dua hal

tersebut, Kakanwil juga menekankan agar angka putus sekolah mesti dikurangi serta penyelenggaraan sekolah yang berseri yakni bersih, sehat, rindang, dan artistik. Soal ini, diminta agar juga diberikan penilaian dan penghargaan.

Menyangkut fungsi tata kelola pemerintahan, Kakanwil menegaskan bahwa tugas birokrasi adalah mengadministrasi pembangunan. Oleh karena itu, Kakanwil membeberkan 14 poin sesuai arahan Sekjen sebagai pencapaian kinerja yang diukur yakni pertama; Tersedianya renstra revisi 2015-2019. Kedua; Tersedianya

RKT tahun 2017. Ketiga; Tersedianya perjanjian kinerja tahun 2017. Keempat; Penerapan SAIBA secara optimal dengan mengoptimalkan peran duta akrual dalam rangka meraih laporan keuangan dengan predikat WTP. Kelima; Penyerapan anggaran ditargetkan 100 %. Keenam; Pembangunan ZI menuju WBK WBBM. Ketujuh; Pelaksanaan SAKIP. Kedelapan; Penetapan standar pelayanan dan SOP. Kesembilan; Penetapan Anjab dan ABK. Kesepuluh; Penerapan SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah). Kesebelas; Penyelesaian TLHP. Upayakan ada progres minimal 75 %. Keduabelas; Meningkatkan kualitas layanan data.

Ketigabelas; Merintis e-office. Dan terakhir, peningkatan kapasitas SDM. "Kebijakan-kebijakan yang saya buat bukan sekedar asal dibuat namun telah berdasarkan pada aturan, dari berbagai sumber dan juga oleh para narasumber berkompeten serta saya bagikan dalam bentuk kebijakan yang saya kira dapat membantu kita semua dalam melaksanaan tugas-tugas kita,” ungkap Kakanwil.

***(Prily/JW/yen)

Kakanwil Tegaskan Kebijakan Tahun 2017

Kupang (BERNAS) - Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus menantang para Kepala Madrasah

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

19

Kupang (BERNAS) - Setelah kurang lebih sebulan para ASN lima sastker, yang terdiri dari Kanwil Kemenag Prov. NTT, Kemenag Kab. Kupang, Kemenag Kota Kupang, MAN Kupang, dan MTsN Kupang meraya meriahkan Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-71, Selasa (07/02/2017), kegiatan tersebut resmi ditutup oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus.

Acara penutupan yang berlangsung di halaman Kanwil Kemenag Prov. NTT tersebut, Kakanwil Sarman mengajak segenap ASN untuk mendoakan dan melahirkan

perubahan-perubahan agar Kementerian Agama semakin eksis dan lebih dekat lagi melayani umat. Menurutnya, perubahan-perubahan tersebut akan lahir bila segenap ASN mampu menjiwai lima nilai budaya kerja Kementerian Agama dan mengedepankan semangat artistik, atau jiwa

seni, yang darinya lahir inovasi dan kreativitas.

Lebih lanjut, beliau j u ga m e nya m p a i ka n apresiasi kepada panitia HAB yang diketuai oleh Kabid Pendidikan Katolik, Drs. Djata Dominikus.Panitia kali ini dinilainya telah mampu mengkonkritkan motto HAB ke-71,"Lebih Dekat Melayani Umat", dengan kegiatan-kegiatan bakti sosial berupa donor darah dan bedah rumah.

Pada acara penutupan tersebut, Ketua Seksi Olahraga Panitia HAB, Rasyid R. Mukin yang adalah Kepala MTsN Kupang mengumumkan Kantor Kemenag Kabupaten Kupang sebagai juara umum.

Kabupaten Kupang mendapatkan predikat juara umum setelah unggul dalam beberapa pertandingan penting seperti juara I Volli Putra dan Putri dan Juara I dan II Tenis Meja. Sedangkan pada pertandingan tarik tambang dan Lari Karung, Kabupaten Kupang menduduki peringkat II dan III. Selain itu, Kabupaten Kupang juga mendapat predikat sebagai tim dengan suporter terbaik.

Selain mendapat piala tetap, Kabupaten kupang juga berhak membawa pulang piala bergilir dan hadiah uang sebagai bentuk penghargaan untuk mensuport pembinaan olahraga. Atas pencapaian hasil tersebut, Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus menyampaikan apresiasi dan selamat kepada Kantor Kemenag Kabupaten Kupang. *** (phw /yen)

Penutupan HAB,Kabupaten Kupang Borong Piala

Kakanwil Tantang Para Kamad Jangan Tidur Malam…. (Kamad) Kanwil Kemenag NTT untuk tidak boleh tidur sebelum mendapatkan gagasan dan ide baru yang dapat mendorong peningkatan kualitas dan prestasi di sekolah binaan.

Pernyataan itu disampaikan Sarman Marselinus di depan puluhan Kepala Madrasah dalam kegiatan Peningkatan Mutu Kepala Madrasah, Selasa(14/02/2017) malam di Asrama Haji Transit Kupang.

Kakanwil menjelaskan menjadi Kepala Madrasah itu memiliki kemiripan tugas dan tanggung jawab seperti pelatih sepak bola yang harus mengetahui secara lebih mendalam timnya secara orang per orang, terjun dalam setiap pelatihan dan juga terlibat dalam kegiatan-

kegiatan publik serta memantau perkembangan informasi terbaru sehinga dapat meramu secara baik timnya dan pada akhirnya menghasilkan yang terbaik bagi tim. Kakanwil mengakui tanpa kerja keras dari para kepala madrasah, dirinya menjadi tidak berarti apa-apa dalam tugas dan fungsinya sebagai pimpinan.

“Apalah artinya saya tanpa dukungan bapak/ibu. Saya ini seumpama sebuah kendaraan tanpa roda. Tanpa anda semua kita tidak dapat bergerak maju. Saya menaruh harapan itu pada bapak ibu,” kata Kakanwil.

Kegiatan Peningkatan Mutu Kepala Madrasah ini dilaksanakan selama 3 hari (14-16/02/2017) didanai DIPA Bidang Pendidikan Islam Kanwil Kemenag NTT itu mengikutsertakan 40 peserta yang terdiri dari 12 Kepala MI, 16 Kepala MTs dan 12 Kepala MA. *** (bobby/phw/yen)

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

20

Kupang (BERNAS) - Berbicara tentang mayoritas dan minoritas, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya, mempunyai pandangan tersendiri. Menurutnya, mayoritas baru berguna jika mampu melindungi minoritas. Hal tersebut disampaikannya ketika menerima rombongan Kanwil Kemenag dan FKUB Prov. Riau di aula utama Kantor Gubernur, Selasa, (14/02/2017.

Menurut Gubernur, berbicara tentang mayoritas dan minoritas menjadi tidak bermakna apa-apa bila yang mayoritas tidak mampu menjadi pelindung bagi yang minoritas.

Dalam tatap muka yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, Gubernur NTT memaparkan kondisi Provinsi Nusa Tenggara Timur secara umum berupa profil dan program yang dilaksanakan. Terkait pembinaan kerukunan di NTT, Frans Leburaya menjelaskan bahwa selama ini Pemerintah Provinsi NTT senantiasa melakukan komunikasi dan membangun kemitraan dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat; seperti : Dialog Pemda dan tokoh agama maupun dialog Pemda dan Pemuda Lintas Agama.

Selain menjalin komunikasi yang intensif dan membangun kemitraan, Gubernur NTT juga mengatakan bahwa Pemda Provinsi NTT senantiasa memberikan dukungan penuh kegiatan kerohanian dengan memfasilitasi kegiatan Natal bersama, Paskah Oikumene, Pekan Suci Semana Santa, STQ maupun MTQ, Halal Bihalal, Haji, dan Utsawa Dharmagita.

Lebih lanjut, Gubernur NTT juga menyampaikan bahwa Pemda NTT mengalokasikan dana bantuan hibah dan bantuan social. Dikatakan, untuk tahun anggaran 2017 bantuan hibah keagamaan mencapai Rp. 4.515.000.000,- untuk digunakan dalam rangka pembangunan sarana ibadah, pemberdayaan ekonomi umat, dan organisasi keagamaan.

Diakui Frans Leburaya, NTT pernah mengalami konflik

pada tahun 1998. Namun, sambung Gubernur, selepas itu kerukunan di tengah masyarakat terus membaik dan sampai kini tetap rukun. Hendaknya, tetap rukun sampai kapan pun. Lebih jauh, Gubernur NTT menjelaskan bahwa kerukunan umat di NTT merupakan hasil dari kearifan local yang telah diwariskan pendahulu secara turun temurun.

G u b e r n u r m e n a n d a s k a n , mempelajari kerukunan umat beragama di Nusa Tenggara Timur jauh lebih baik

dengan melihat dan merasakan sendiri secara langsung apa yang terjadi di Nusa Tenggara Timur.

Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Drs. H. Ahmad Supardi Hasibuan, MA saat bertatap muka dengan Gubernur NTT, Drs. Frans Leburaya di ruang rapat Gubernur, Selasa, (14/02/2017)dalam kunjungan koordinasi peningkatan, pemeliharaan, dan pengelolaan kerukunan umat beragama tahun 2017 mengungkapkan keinginan rombongan dari Provinsi Riau untuk melihat laboratorium sosial di Nusa Tenggara Timur.

Diakui Kakanwil Kemenag Riau asal Sumatera Utara ini, Provinsi Riau perlu belajar banyak pada Nusa Tenggara Timur terkait kerukunan umat beragama., Kunjungan ke NTT, menurutnya, guna mengetahui dan merasakan suasana kerukunan di Nusa Tenggara Timur yang kental akan kearifan local.

"Kami di Riau mayoritas Muslim dan ingin melihat bagaimana NTT yang mayoritas Kristiani mengelola kerukunan," ujar Kakanwil humoris disambut tepuk tangan hadirin.Hadir mendampingi rombongan tersebut, Kakanwil dan sejumlah pejabat eselon III Kanwil Kemenag Prov. NTT.*** (JW/Phw/yen)

Gubernur NTT:Mayoritas Berguna Jika...

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

21

Lintas FLOBAMORA

Soe (BERNAS) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. TTS, Saturlino Correia, S.Th, didampingi Kepala Seksi Urusan Agama Kristen, Wasti A Fallo, S.Pd, beserta segenap ASN Kristen Kemenag TTS menyerahkan sumbangan pada acara penyerahan sumbangan diakonia dari Persekutuan Mentari 46 (pegawai Kristen Kantor Kemenag Kab. TTS) kepada Panti Asuhan Ume Manekan Soe, bertempat di Aula Utama Panti Asuhan, Senin (16/01/2017).

Dalam sambutan, Saturlino menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada bapak J. Christian selaku pimpinan panti asuhan, yang telah bersedia memberi diri untuk mengasuh dan membesarkan anak-anak yatim piatu dan menjadi orang tua bagi mereka di pantia asuhannya tersebut.

“Ini adalah pekerjaan yang amat mulia, dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melakukannya,” tutur Saturlino.

Sementara itu, Ketua Panti Asuhan Ume Manekan Soe menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan tak terhingga kepada persekutuan Mentari 46 Kantor Kementerian Agama Kab. TTS yang telah berbagi kasih dengan anak-anak yang ada di panti tersebut.

Untuk diketahui, anak-anak yang diasuh oleh bapak J. Christian yang ada pada saat ini berjumlah 46 orang dengan 14 orang pengasuh.

Kunjungan pelayanan kasih ini diakhiri dengan doa oleh Kepala Seksi Urusan Agama Kristen dan foto bersama dengan seluruh anak-anak Panti Asuhan Ume manekan Soe.

***(Yublina Nakamnanu, Edy Katu /phw)

Kakankemenag TTS SerahkanSumbangan Di Panti Asuhan

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

22

Maumere (BERNAS) - Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik, Drs. Eusabius Binsasi bersama ibu didampingi Kepala Bidang Urusan Agama Katolik Kanwil Kemenag Prov. NTT, Yakobus B. Kleden, MM, menghadiri acara peringatan 100 Tahun karya Misi para Suster Servae Spiritus Sanctus (SSpS) di Indonesia dan Timor Leste di Biara Susteran SSpS untuk Indonesia bagian timur di Kewapante, Jumat

(13/01/2017).Dirjen Bimas Katolik hadir mewakili Menteri Agama

RI, Drs. Lukman Hakim Saifuddin. Hal ini dikatakan oleh Dirjen ketika mengawali sambutannya. Ia dengan bangga menyampaikan salam hangat dari Menag RI kepada masyarakat NTT, khususnya Kabupaten Sikka tempat perayaan ini dilaksanakan dan teristimewa selamat berbahagia bagi para suster SSpS.

Dalam sambutannya, mantan Kakanwil Kemenag Prov. NTT ini membanggakan kehadiran Kongregasi SSpS karena para suster SSpS telah menjadikan umat Katolik di Republik ini menjadi masyarakat dan bangsa yang bermartabat.

“Karya-karya para suster seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan karya sosial adalah bukti bahwa kehadiran mereka telah menjadikan masyarakat lebih bermartabat. Karena mereka lebih mengenal saudaranya, lingkungannya, dan Tuhannya,” ungkap Pak Eus, sapaan akrabnya.

Se lan jutnya , a lumnus STFK Leda lero in i menyampaikan bahwa kontribusi umat Katolik kepada bangsa Indonesia harus datang dari NTT dalam berbagai aspek, seperti: Pendidikan, Kesehatan, dan SDM. Hal ini dikarenakan 50% umat Katolik di Indonesia berada di NTT.

“Para Suster jangan melupakan Indonesia. Karena Indonesia pun membutuhkan benih-benih SDM yang baik dari para Suster untuk membangun Indonesia, karena Indonesia juga membutuhkan tenaga pendidik dan kesehatan yang berkompeten dan profesional,” ujar pria asal Timor ini.

Di akhir sambutan, pak Eus berpesan agar kerja sama antara kongregasi-kongregasi dan tarekat-tarekat

dengan pemerintah tetap dipertahankan. Pun keharmonisan, persaudaraan dan kerukunan secara internal dalam diri dan kehidupan umat Katolik terus dipupuk sehingga kehidupan keagamaan menjadi lebih baik.

H a d i r p u l a dalam acara i tu , KaKankemenag Kab. Sikka, Drs. Petrus F a h i k d a n p a r a

pejabat stuktural di lingkup Kankemenag Kab. Sikka. Turut hadir para pembina, guru, dan santriwan/wati Pesantren Wali Sanga Ende dengan membawakan acara Qasidah.***(yongkiparera/JW)

Labuan Bajo (BERNAS) - Seluruh anggota perwakilan BWI (Badan Wakaf Indonesia) Cabang Manggarai Barat dalam program kerjanya di tahun-tahun mendatang berupaya memberdayakan tanah wakaf yang ada khususnya yang bernilai produktif untuk kepentingan peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan umat.

Hal tersebut disepakati dalam rapat perdana BWI Cabang Manggarai Barat bersama unit Bimbingan Masyarakat Islam yang berlangsung di Aula Kantor, Senin (9/01/2017).

Ini penting menurut para anggota BWI agar keberadaan tanah wakaf ini tidak saja untuk pembangunan fisik tetapi juga untuk pembangunan ekonomi demi kesejahteraan lahir dan batin umat disekitar keberadaan tanah wakaf tersebut khususnya dan umat Islam pada umumnya.

Dirjen Bimas Katolik HadiriPeringatan Karya Misi 100 tahun SSpS

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

23

Larantuka (BERNAS) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Flores Timur pada Puncak Peringatan HAB ke-71 Kementerian Agama RI tingkat Kabupaten Flores Timur, Selasa (03/01/2017), resmi meluncurkan buku edisi kedua dengan judul “Pendidikan Nilai Kerukunan”.

Acara peluncuran buku ditandai dengan penyerahan buku edisi kedua karya FKUB Kabupaten Flores Timur yang bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kab. Flores Timur dari Ketua FKUB, Rm. Bernadus Bala Kerans, Pr kepada Staf Ahli Bupati Flotim, Aloyisus Ola Soni, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara pada upacara bendera dan disaksikan oleh ratusan peserta upacara yang terdiri dari seluruh jajaran ASN Kemenag Flotim serta para undangan.

Saat menyerahkan buku Pendidikan Nilai Kerukunan untuk diluncurkan, Rm. Bernadus Bala Kerans, Pr mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Flores Timur atas dukungaan dan kerjasama yang baik sehingga dua tahun berturut-turut FKUB dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur dapat menghasilkan dua edisi buku yang berkaitan dengan kerukunan sebagai bahan refleksi, referensi dan legitimasi untuk mempertahankan serta meningkatkan kerukunan umat beragama di Kabupaten

Flores Timur. “Ini buku kedua kami (FKUB) bersama Kementerian Agama Kab. Flores Timur yang orientasinya adalah bagaimana memperkenalkan nilai-nilai kerukunan kepada umat beragama secara khsusus di lingkungan pendidikan. Tentunya kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Agama Kab. Flores Timur yang telah mendukung penerbitan buku edisi ke dua ini,” ungkapnya.

Ditambahkan, pemanfaatan buku ini akan diupayakan fokus kepada lembaga pendidikan di sekolah-sekolah dan juga masyarakat umum yang membutuhkan referensi tentang nilai-nilai kerukunan.

Untuk diketahui, buku edisi pertama kemitraan antara FKUB dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur terbit pada tahun 2015 dan diluncurkan oleh Bupati Flores Timur, Yoseph Lagadoni Herin, pada puncak peringatan HAB ke-70 di lapangan upacara Kantor Bupati Flores Timur.

Dengan diluncurkan buku kedua ini, FKUB Kab. Flores Timur menegaskan sebagai forum yang sangat peduli tentang kerukunan umat beragama, sehingga melahirkan karya-karya nyata yang dapat bermanfaat bagi banyak orang.***(peter/prily)

Selain terus berupaya memberdayakan tanah wakaf yang produktif, anggota BWI juga sepakat untuk mulai menata tanah wakaf di Manggarai Barat dengan melakukan inventarisasi dan pendataan mulai dari letak, luas hingga status tanah wakaf tersebut.

Rencana kerja dan program ini BWI ini pun didukung penuh oleh Dewan Pertimbangan BWI Perwakilan Kabupaten Manggarai Barat serta Ketua MUI Manggarai Barat, Sakar A. Jangku, M.Si yang turut hadir pada kesempatan rapat yang dipimpin oleh Kepala Seksi Bimais Mabar, Drs. H. Abdul Kader.***(JM/Prily)

FKUB FlotimResmi LuncurkanBuku Edisi Kedua

Berdayakan Tanah Wakaf Produktif

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

24

Mbay (BERNAS) - Umat Paroki St. Petrus Martir Ndora Kec. Nangaroro Kab. Nagekeo yang diwakili sejumlah Tokoh Masyarakat dan Tokoh Umat menggelar musyawarah pendirian lembaga Pendidikan Menengah Atas yang hingga saat ini belum satupun lembaga pendidikan setingkat SMA berada di wilayah itu.

P a n i t i a p e n g g a g a s m u sya w a ra h u m a t N d o ra menghadirkan Kementerian Agama Kab. Nagekeo sebagai fasilitator yang dihadiri oleh KaKankemenag Kab. Nagakeo, Yosef Nganggo, S.Ag; Kasie Pendakat, Fidelis Seran; Pengawas PAK, Vinsentius Mako dan Yohanes Jago serta pengelolah Yayasan Pendidikan Umat Katolik Cabang Nagekeo (Yapersukna), Romo Aster Lado, Pr.

Yo s e f N g a n g g o p a d a kesempatan itu menyambut baik niat dan cita-cita besar yang dirindukan oleh umat setempat. Namun Kakanmenag menjelaskan bahwa, kehadiran SMAK adalah inisiatif umat setempat serta kesanggupan lembaga itu untuk membiyayainya seluruh kebutuhannya kedepan.

“Kehadiran Kementerian Agama pada saat ini sebagai fasilitator dalam memaparkan mekanisme serta regulasi yang harus dipatuhi sesuai 8 (delapan standar) pendidikan minimum yang harus dimiliki oleh sebuah lembaga pendidikan”. Jelas Yos Nganggo.

Yos Nganggo juga menjelaskan tujuan utama dari lembaga tersebut adalah melahirkan kader-kader awam katolik yang militansi tinggi dan berakhlak mulia dalam upaya membendung arus globaliasi informasi yang terkadang dapat merusak moral manusia.

Musyawarah yang dipandu oleh Ketua Panitia Penggagas, bapak Pius Mare, bersepakat bahwa umat dan masyarakat Ndora berkomitmen untuk siap mendirikan SMAK ditempat itu dan mentaati semua regulasi yang berlaku.

Hadir juga pada musyawarah tersebut Pastor Paroki Ndora dan beberapa tokoh penting dari wilayah

itu diantaranya mantan Ketua DPRD Nagekeo, Gaspar Batu Bata; Anggota DPRD Provinsi NTT, Tomas Tiba dan beberapa tokoh umat.

Musyawarah para tokoh masyarakat dan tokoh umat Ndora berlangsung di Kantor Desa Bidoa

Kec. Nangaroro Kab. Nagekeo pada hari Jumat (6/1/2017).***(Vall N/Prily)

Umat Ndora Gelar MusyawarahHadirkan SMAK di Wilayahnya

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

25

Kalabahi (BERNAS) - Bertempat d i Hote l Mercure Convention Centre Ancol -Jakarta Selatan, Minggu (26/2/2017), Bupati Alor, Amon Djobo didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Alor, Drs. Muhammad Marhaban beserta Kasubag Hukum dan KUB Kanwil Kementerian Agama NTT, Bobby Oktovianus, S.Sos, menghadiri acara Penganugerahan Kerukunan Umat Beragama ( H a r m o n y A w a r d ) y a n g d i p a d u k a n d e n g a n Kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Agama RI.

Sesuai dengan undangan dari Sekjen Kemenag RI tertanggal 21 Februari 2017, Bupati Alor diundang untuk menerima trophy Harmony Award yang diserahkan oleh

Menteri Agama RI.Dalam sambutan, Menteri Agama RI, Lukman

Hakim Saefudin, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Gubernur, Bupati, dan Walikota yang telah membantu Kementerian Agama dalam membangun kerukunan umat beragama di daerah masing-masing.

Hadir Pula dalam acara tersebut beberapa Gubernur, Walikota dan Bupati antara lain yakni Gubernur Papua, Gubernur Kalimantan Tengah, Gubernur Kepulauan Riau, Bupati Kota Sungai Penuh,Wali Kota Tomohon, Wali Kota Purwakarta, Bupati Jayapura, Bupati Tabanan, Bupati Alor dan Bupati Banyuwangi.*** (Lim/JW)

Ruteng (BERNAS) - Bertempat di Aula Makodim 1612/Manggarai (22/02), 15 orang ASN Kemenag Kab. Manggarai dengan sukarela memenuhi undangan Komandan Kodim 1612 Manggarai untuk mendonorkan darahnya. Kegiatan sosial ini dicanangkan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke 56, Korem 161 Wira Sakti Kupang.

Komandan Kodim 1612/Manggarai, Hartanto Dwi Priono, S.T, mengapresiasi partisipasi Kemenag Kab. Manggarai dalam merespon undangan kami.

“Kegiatan ini diselenggarakan demi kemanusiaan. K a r e n a a l a s a n ke m a n u s i a a n i n i l a h kami menggandeng PMI cabang Ruteng, agar darah bapak-bapak dan ibu-ibu bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya melalui wadah PMI,” lanjut Hartanto.

Di tempat terpisah, ASN Kemenag Kab. Ngada juga memenuhi undangan K o d i m 1 6 2 5 / B a j a w a m e n g g e l a r ke g i a t a n bakti sosial donor darah bertempat di Unit Donor

Darah (UUD), PMI Kab. Ngada (22/02/2017).Aksi donor darah yang digelar Kodim 1605/Ngada

dilakukan berkat kerjasama dengan PMI Kab. Ngada diikuti personel TNI baik anggota maupun perwira dari satuan Kodim 1605/Ngada, Satgas Yonif Raider 641.

Kegiatan ini, diikuti oleh beberapa instansi vertikal, BUMN, dan Pemda serta juga terbuka untuk umum terutama mereka yang sudah mempunyai kebiasaan rutin mendonor darah tiap 3 bulan.

***(HardiM/Prily/Ritno/bbp)

HUT KOREM 161/WIRASAKTI, ASN Kemenag Manggarai & Ngada Terlibat Donor Darah

Alor Dianugerahi Harmony Award Tahun 2016

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

26

Tambolaka (BERNAS) - Kepala Kantor Kementerian Agama, Drs. Fransiskus, menyerahkan dana bantuan sebesar Rp. 30.000.000,- kepada Komisi Liturgi Keuskupan Weetebula, yang diterima lansung oleh Rm. Andreas Era, O'Carm, dan disaksikan oleh Kepala Seksi Bimas Katolik

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat Daya, Herma Yosep Reda Lete, S.Ag, M.AB, para pengawas, penyuluh dan staf Bimas katolik di ruangan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat Daya, Senin

(13/02/2017).KaKankemenag mengatakan bahwa pemberian

dana bantuan bukan asal beri tetapi melalui proses yang panjang, seperti pemasukan proposal mohon bantuan dana dan lainnya.

“Kami dari pihak Kankemenag Kabupaten Sumba Barat Daya membuat rencana dan proses yang sangat panjang dan sampai pada saat ini permohonan ditanggapi dan dikabulkan sehingga pada kesempatan ini kami selaku Kepala Kantor bersama Seksi Bimas Katolik secara sah menyerahkan bantuan senilai 30 juta,” kata Fransiskus kepada Pastor Andreas.

Pada kesempatan yang sama, Fransiskus juga menitip pesan agar dana bantuan dapat dimanfaatkan sesuai peruntukannya dan dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kami berharap agar dana tersebut digunakan sesuai sasarannya sehingga

pertanggungjawaban dikemudian hari tidak mengalami kendala, dan setelah dana ini mohon segera membuat laporannya,” kata Fransiskus dengan nada harap.

***(@me Yos/Jose)

Kefamenanu (BERNAS) - Bencana Banjir Bandang di Desa Nonotbatan Kecamatan Biboki Anleu Kabupaten TTU akhir Januari lalu meninggalkan kesulitan hidup bagi 108 Kepala Keluarga. Kejadian tersebut membuat para ASN Kankemenag Kab. TTU pun merasa terpanggil untuk menggabungkan diri dalam group “Komunitas Satu Biinmafo Peduli Bencana” dengan memberikan sumbangan sukarela apa adanya untuk sedikit membuat saudara/saudari yang menderita sedikit tersenyum pada Senin (13/02/2017).

“Sedikit pun tak apalah, asal bisa membuat mereka (masyarakat yang terkena bencana) sedikit tersenyum,” demikian kata Arnol Bria Sae sambil menyodorkan sumbangannya.

Sebelumnya, bencana Banjir Bandang ini sudah ditangani Pemda TTU, POLRI, TNI, LSM dan Group Komunitas Satu Biinmaffo sebagai pertolongan pertama.***(wens/jose)

Kemenag SBD Bantu Komisi Liturgi Keuskupan Weetebula

ASN Kemenag TTU Sukarela Bantu Korban Bencara Banjir

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

27

Ende (BERNAS) – “Persoalan layanan buku nikah akan mempersulit dan menghambat proses urusan akta kelahiran anak”. Hal tersebut di tegaskan Kepala SDI Nio Niba, Agustinus Meo, kepada KaKankemenag Ende dan rombongan dalam tatap kegiatan tatap muka bersama para Tokoh Agama Islam dan Umat Muslim Dusun Nio Niba dan Maukaro Kecamatan Maukaro di ruang rapat SDI Nio Niba, Sabtu (04/02/2017).

"Pada sekolah yang saya pimpin ini, jumlah siswa 86 orang. 83 siswa beragama Islam dan 3 siswa beragama Katolik. Sebagian besar siswa belum memiliki akta kelahiran. Hal ini disebabkan oleh status pernikahan orang tua mereka simpang siur dengan tidak ada kepastian hukum. Kita mau konsultasi ke KUA Kecamatan yang terpusat di Kecamatan Nangapanda namun dengan topografi alam yang sekian sulit dan menantang yang berdampak pada

besaran biaya transport. Sementara masyarakat muslim di sini rata-rata para perantau yang hanya berharap dari kemurahan alam yakni hasil laut. Kehidupan ekonomi mereka sangat rendah. Semoga ada solusi yang bijak dengan kehadiran bapak-bapak dari Kemenag Ende hari ini,” ungkap guru Agus.

Menyikapi keluhan tersebut, KaKankemenag Ende mengingatkan Kasi Pendis dan KUA Kecamatan selaku unit teknis untuk melakukan pendataan dan membangun kerja sama dengan dinas/instansi terkati seperti Pengadilan Agama dan Dinas Pedaftaran Penduduk untuk dapat membantu menolong siswa yang mengalami kendala kepemilikan akta kelahiran. Sebab tanpa adanya akta kelahiran, maka peluang siswa untuk mendapat bantuan seperti beasiswa miskin atau program KIP (Kartu Indonesia Pintar) terhambat.***(Nipa/Prily)

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

28

Waikabubak (BERNAS) - Mantan Kepala Kantor Kemenag Sumba Barat yang pertama, bapak Laurensisus Nani Boeloe, berpulang ke pangkuan Ilahi pada Sabtu (11/02/2017) di rumah kediaman almarhum di Waitabula Kab. Sumba Barat Daya.

Keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Barat bersama-sama melayat kerumah duka, Senin (13/02) pukul 10.30 wita. Rombongan KanKemenag Sumba Barat menggunakan 5 mobil beserta sejumlah rombongan motor dari keluarga besar MTsN Waikabubak.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Barat, Seingo Bili, S.Pd.,MM, menyampaikan turut berdukacita yang mendalam atas kepergian bapak Laurensius Nani Boeloe.

“Bel iau adalah Kepala Kantor K e m e n a g S u m b a B a r a t y a n g pertama yang sudah berjasa dalam kepemimpinannya dan beliau juga selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan gereja dan kiranya perbuatan baik beliau dan arwahnya diterima di sisi Bapa di Surga serta karya dan pengabdian bapak Laurensisus Nani Boeloe akan kami

lanjutkan demi pelayanan bagi masyarakat,” tandas Seingo Bili.***(Anggi/BBp)

W a i n g a p u ( B E R N A S ) - Ke p a l a Kankemenag Kab. Sumab Timur, Maxy Lakapu, S.Pd.,M.Pd.K, menemui Kasie Hak Tanah dan Pe n d a f ta ra n Ta n a h Ka nto r Pe r ta n a h a n Kab . Sumba T imur, Daniel Liunesi, dalam pengurusan sertifikat

Kakankemenag Sumba Timur Tandatangani Perubahan Status Tanah

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

29

tanah KUA Kecamatan. Pada kesempatan ini KaKankemenag sekaligus

menandatangani perubahan status hak milik Tanah menjadi Hak Pakai oleh Kankemenag Kab. Sumba Timur dengan luas tanah sebesar 500 M2 yang terletak di Kel. Hambala Kec. Kota Waingapu Kab. Sumba Timur pada hari Selasa (14/02/2016).

“Kebanyakan orang yang gagal bukan karena tidak punya kemampuan, tapi hanya karena mereka tidak yakin bisa mencapainya. Tidak ada kata terlambat untuk memulai, dan tidak ada kata menyerah sebelum mencoba,” demikian disampaikan oleh KaKankemenag Kab. Sumba Timur saat dikonfirmasi oleh terkait pengurusan tanah KUA Kecamatan.***(Jefri Sft/Jose)

W a i b a k u l (BERNAS) - Forum Perbendaharaan K a n t o r K e m e n t e r i a n Agama Kabupaten Sumba Tengah m e n g a d a k a n pertemuan dalam rangka melakukan pendampingan d a n b i m t e k p e n g g u n a a n a p l i k a s i S A S (Sistem Aplikasi S a t k e r ) b a g i B e n d a h a r a P e n g e l u a r a n dan Bendahara P e n g e l u a r a n P e m b a n t u . P e r t e m u a n t e r s e b u t dipimpin oleh staf keuangan Adri F.B.Hapal, S.Sos b e r t e m p a t d i Aula Kankemenag K a b . S u m b a Tengah, Jumat (17/02/2017).

M e n u r u t Adri, salah satu kegunaan dari Aplikasi SAS adalah untuk membuat SPM (Surat Perintah Membayar). Selain itu, aplikasi tersebut juga akan membantu Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran Pembantu dalam pelaksanaan pengelolaan Anggaran terutama untuk kelancaran Pembukuan Bendahara dan penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Bendahara tepat waktu.

Selain hal tersebut, forum ini juga merupakan wadah bagi para Bendahara untuk menyampaikan segala persoalan yang dihadapi dalam pengelolaan keuangan kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Tengah agar sedini mungkin dapat mendeteksi segala kesulitan dan persoalan yang dihadapi sehingga dapat dicarikan solusinya. Hadir pada pertemuan tersebut staf bagian keuangan, tim SPIKAN, bendahara pengeluaran, bendahara pengeluaran pembantu, dan staf bagian umum pengelola Inmas. ***(FRS/Yen)

Forum Perbendaharaan LakukanPertemuan Bahas Aplikasi SAS

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

30

Sahabat BERNAS

30

Nama Rofinus Tosa mungkin masih asing di telinga para ASN di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa

Tenggara Timur, apalagi bicara namanya di belantara bumi Flobamora. Maklum, beliau bukanlah seorang pejabat tinggi yang dikenal publik secara luas. Beliau juga bukan sosok yang senantiasa hadir pada setiap hingar-bingar kegiatan resmi kantor. Beliau hanyalah seorang Pegawai Tidak Tetap (PTT) pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat yang ditugaskan sebagai cleaning service yang kesehariannya akrab dengan sampah dan kotoran serta jauh dari publikasi media.

Berbeda jika sosok Rofinus Tosa di mata para ASN Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat. Rofinus Tosa dikenal karena melalui usaha d a n ke r j a ke ra s sosok yang satu ini, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat dua kali menerima p e n g h a r g a a n s e b a ga i J u a ra I Lomba Kebersihan Kantor Dinas/SKPD Tingkat Kabupaten Manggarai Barat dua tahun berturut-turut yakni pada tahun 2013 dan tahun 2014.

Bekerja sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat sejak tahun 2012, suami dari Kristian Lifan ini tak membutuhkan waktu lama untuk menunjukkan sumbangsihnya pada Kantor Kementerian Agama

Dari Tosa UntukKelestarian Ekologi

Kabupaten Manggarai Barat. Cukup setahun, Rofinus langsung memberikan gelar prestisius karena asri dan bersihnya lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat.

Berbekal prinsip bekerja tulus, penuh semangat dan dedikasi. Ayah dari Karolina Aelredista Yosmi dan Gregorius Bituresensis Juan ini tidak suka neko-neko dan mengutamakan pengabdian serta kerja keras untuk membuat orang banyak tersenyum. Bahkan terkadang dia harus bekerja hingga larut malam untuk mengurusi taman dan membersihkan berbagai jenis sampah yang berasal dari dedaunan pohon yang tumbuh asri di seluruh area kantor Kemenag Manggarai Barat.

Prestasi yang ditorehkan berkat ketekunan, keuletan, dan kerja keras mantan pegawai pada CV. Budi Bajo dan PT. Mutiara ini menjadi kebanggaan seluruh jajaran di Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat. Apresiasi pun diberikan kepada pria sederhana ini.

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

31

BIODATANama : Rofinus TosaTempat/Tanggal Lahir : Lamba, 10 Agustus 1980Jenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : LancangAgama : KatolikPendidikan Terakhir : SMUKeluargaNama Istri : Kristian LifanPekerjaan : IRTAnak : 1. Karolina Aelredista Yosmi 2. Gregorius Bituresensis JuanRiwayat Pekerjaan : 1. Bekerja di CV. Udi Bajo (Tahun 2002-2008) 2. Bekerja PT. Mutiara (Tahun 2009-2011) 3. Bekerja sebagai Cleaning Service di Kementerian Agama

Manggarai Barat (Tahun 2012 –Sekarang)Penghargaan : 1. Juara I Lomba Kebersihan Kantor Dinas/SKPD Tingkat Kabupaten Manggarai Barat (Tahun 2013) 2. Juara I Lomba Kebersihan Kantor Dinas/SKPD Tingkat Kabupaten Manggarai Barat (Tahun 2014)Prinsip & Motivasi Kerja: “Bekerja dengan tulus, penuh semangat, dan dedikasi. Mencintai

pekerjaan sebagai sebuah Rahmat Tuhan Dalam Mensejahter-akan Keluarga, Melayani Sesama, dan memuliakan Tuhan“

31

“Saya tidak pernah berpikir sampai begini pak. Prinsip saya selama ini kerja saja apa yang sudah menjadi tugas saya dan bisa buat orang senang,” ungkapnya kala itu sembari mengaku senang dengan bentuk perhatian Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat saat itu yang memberikan apresiasi.

Om Rofinus, sapaan akrabnya sehari-hari t idak hanya membersihkan dan membuat l i n g k u n ga n Ka n t o r Ke m e n t e r i a n A ga m a Kabupaten Manggarai Barat menjadi asri dan sejuk tetapi juga berhasi l merubah lahan kosong menjadi lahan produktif dengan hasil kebun berupa jagung, ketela dan pepaya. Itu semua karena pria kelahiran Lamba, 10 Agustus 1980 ini banyak menggunakan waktunya juga untuk menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan di lahan kosong milik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat sehingga bisa dinikmati oleh para ASN.

Semua yang diperoleh bukan hasil sulap

sekejab pria asli Manggarai berusia 36 tahun tetapi merupakan bentuk komitmen, kesetiaan, dan ketekunan menjaga serta memelihara kebersihan Kantor Kemenag Manggarai Barat sesuai tugas yang diembannya.

Rofinus Tosa boleh jadi hanyalah “orang pinggiran” dalam sebuah organisasi besar bernama Kementerian Agama tetapi Rofinus Tosa melalui aksi nyata telah mengharumkan nama Kementerian Agama setidaknya di lingkungan Kabupaten Manggarai Barat. Potret sosok Rofinus Tosa telah mengajarkan kepada kita tentang pentingnya melakukan pekerjaan sekecil apapun itu dengan cinta yang besar, niscaya akan berhasil baik.

Setidaknya lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat yang bersih, rimbun, asri, sejuk, dan indah adalah bukti yang dinikmati oleh siapapun yang berkunjung kesana termasuk masyarakat beragama di wilayah Manggarai Barat. Sebuah bentuk pelayanan yang nyata sesuai tagline Lebih Dekat Melayani Umat. ***(Gerald Wassa)

Edisi 1 Tahun VI, Nomor 36 Januari-Februari 2017

32

Bianglala

Pada tanggal 3 Januari 2017 Kementerian Agama merayakan Hari Amal Bakti ke-71. Umur 71 tahun merupakan usia yang

cukup matang bagi perjuangan dalam kehidupan sebuah organisasi dalam konteks berbangsa dan bernegara. Kiprah Kementerian Agama selama ini telah berhasil dengan berbagai program pembinaan kehidupan umat beragama dan kerukunan umat beragama yang masyarakatnya memiliki pluralitas pemeluk agama.

Menyadari peran fundamental Kementerian dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara maka tema HAB tahun 2017 adalah “Lebih Dekat Melayani Umat” dengan tagline “Bersih Melayani”. Moto ini memang sengaja ditetapkan karena disadari bahwa Hari Amal Bhakti ke - 71 ini menjadi momentum untuk semakin memperkuat komitmen seluruh ASN terhadap etos kerja sebagai pelayan masyarakat (public servant).

Tentu saja sebagai pelayan public dalam bidang agama seluruh jajaran Kementerian Agama sangat perlu memaknai moto “lebih dekat melayani umat” dengan tepat dan berdaya guna. Di dalam konteks Kementerian Agama hadir untuk ada bersama umat supaya memahami lebih dekat apa yang dirasakan, dibutuhkan, dan apa yang diharapkan memang perlu alasan cukup kuat untuk umat menaruh ‘trust’ pada Kementerian Agama. Membangun ‘trust’ mesti dengan pelayanan berkualitas dan itu berarti membangun hubungan kepercayaan dan memperkuat nilai-nilai untuk membantu dalam setiap keadaan. Searah dengan hal ini, ASN Kementerian Agama kiranya sepakat kalau motto "Lebih Dekat Melayani Umat" (acceduntministrare ad populum) dimaknai bahwa jajaran Kementerian Agama harus lebih peka mencermati, mengetahui, dan memahami aspirasi serta kebutuhan masyarakat,

Lebih Dekat Melayani UmatOleh Fransiskus Adi, S.Pd.

(Kepala Seksi Sistem Informasi Bidang Urusan Agama Katolik)

lebih sigap melihat dan menyelesaikan masalah, serta lebih cekatan menanggapi dan memenuhi kebutuhan umat.

Sehubungan dengan itu, pelayanan publik berkualitas akan muncul saat nilai-nilai etika diutamakan untuk memberikan pelayanan berkualitas bagi masyarakat dengan keragaman agama dalam mendapatkan kepuasan dan keadilan. Pelayanan terbaik membutuhkan nilai dan kebiasaan pelayanan beretika, dalam pengawasan manajemen yang berintegritas untuk pelayanan. Landasan pelayanan berkualitas adalah merawat loyalitas dengan memperkuat mutu etos kerja yang merupakan gabungan yang kuat dari nilai integritas, profesionalisme, inovatif, tanggung jawab, dan keteladanan.Etos kerja model ini menjadi keutamaan yang sudah seharusnya menjadi warna tersendiri dalam seluruh pelayanan Kementerian Agama. Ada keyakinan yang sangat kuat bahwa dengan karakter seperti ini seluruh jajaran Kementerian Agama mendapatkan ‘trust’ dari semua umat.

K e t i k a s e m u a A S N K e m e n t e r i a n Agama mendapatkan ‘trust’ dari umat, maka kesempatan untuk “lebih dekat melayani umat” (acceduntministrare ad populum) lebih terbuka. Umat pasti sangat percaya bahwa ASN Kementerian Agama mempunyai komitmen yang tinggi untuk hadir sebagai pelayan masyarakat dan pengayom semua umat beragama, mampu memahami, dan menangkap aspirasi masyarakat, peka terhadap masalah, sigap dan tepat dalam menyelesaikannya, cekatan dalam merespon dan memenuhi kebutuhan umat. Untuk itu, Kementerian Agama mengharuskan jajarannya agar senantiasa memperkuat etos kerja, mengembangkan wawasan, meningkatkan keterampilan dan kesigapan dalam menjalankan misi dan tugasnya dengan penuh integritas. n

KELUARGA BESARKANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMURBERSAMA

DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Drs. Sarman MarselinusKakanwil

Kakanwil Kem

enag Prov. NTT, D

rs. Sarman M

arselinus ikut serta dalam kegiatan D

onor Darah

dalam rangka H

AB ke-71

ISSN 2252-360X