89
KURIKULUM 2018 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN (UNPAR) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 2018

KURIKULUM 2018 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK ...ti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2020/08/BUKU...3. Capaian pembelajaran tidak hanya memperhitungkan pengaplikasian keilmuan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • KURIKULUM 2018 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INDUSTRI

    UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN (UNPAR)

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

    2018

  • 2

    Halaman Pengesahan

    Dirumuskan,

    Kaprodi Teknik Industri

    Disetujui,

    Dekan FTI

    Disahkan,

    Rektor UNPAR

  • 3

    DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4

    BAB 2 EVALUASI KURIKULUM 2013 ...................................................................................................... 6

    1. SWOT .......................................................................................................................................... 7

    2. Evaluasi Semester ..................................................................................................................... 15

    3. Masukan Pemangku Kepentingan ........................................................................................... 17

    BAB 3 PROFIL LULUSAN ....................................................................................................................... 17

    BAB 4 CAPAIAN PEMBELAJARAN ....................................................................................................... 27

    1. Sikap ......................................................................................................................................... 27

    2. Pengetahuan ............................................................................................................................ 28

    3. Keterampilan Umum ................................................................................................................ 28

    4. Keterampilan Khusus ............................................................................................................... 29

    BAB 5 BAHAN KAJIAN.......................................................................................................................... 38

    BAB 6 MATA KULIAH ........................................................................................................................... 52

    1. Mata Kuliah BKSTI .................................................................................................................... 52

    2. Mata Kuliah UNPAR ................................................................................................................. 54

    3. Mata Kuliah Praktikum Terintegrasi........................................................................................ 54

    4. Mata Kuliah Teknik Industri UNPAR ....................................................................................... 55

    BAB 7 STRUKTUR DAN KERANGKA KURIKULUM .............................................................................. 56

    BAB 8 METODE PEMBELAJARAN ....................................................................................................... 56

    BAB 9 PENILAIAN ................................................................................................................................. 69

    BAB 10 SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN ....................................................................... 73

    BAB 11 PROSEDUR TRANSISI ............................................................................................................... 78

    BAB 12 PENUTUP .................................................................................................................................. 89

  • 4

    BAB 1 PENDAHULUAN Teknik Industri menurut Insitute of Industrial and System Engineers (IISE) berkaitan dengan

    perancangan, perbaikan dan instalasi sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, material,

    informasi, peralatan dan energi. Teknik Industri membutuhkan pengetahuan dan keterampilan

    khusus di bidang matematika, fisika, dan ilmu-ilmu sosial serta prinsip dan metode analisis dan

    rekayasa. Dengan demikian, performansi dari sistem yang dihasilkan dapat dispesifikasikan,

    diperkirakan dan dievaluasi.

    VISI Jurusan Teknik Industri

    Menjadi komunitas akademik humanum dalam bidang teknik industri yang mengembangkan

    potensi lokal hingga ke tataran global demi peningkatan martabat manusia dan keutuhan alam

    ciptaan.

    MISI Jurusan Teknik Industri

    1. Membangun komunitas akademik humanum dalam bidang teknik industri dalam rangka

    mengembangkan potensi lokal hingga ke tataran global;

    2. Menyelenggarakan penelitian dalam bidang teknik industri yang hasilnya disebarluaskan

    melalui proses pembelajaran serta diabdikan demi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian

    alam ciptaan;

    3. Menyelenggarakan pembelajaran berdasarkan hasil penelitian dalam bidang teknik industri

    untuk peningkatan martabat manusia dan keutuhan alam ciptaan;

    4. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil penelitian dalam bidang

    teknik industri untuk peningkatan martabat manusia dan keutuhan alam ciptaan.

    Program Studi Sarjana Teknik Industri sebagai salah satu program dari Jurusan Teknik Industri

    juga berusaha untuk mencapai Visi dan Misi Jurusan tersebut pada level sarjana, yaitu

    menghasilkan luaran sarjana teknik industri untuk peningkatan martabat manusia dan keutuhan

    alam ciptaan.

    Dokumen berupa buku Kurikulum ini dimaksudkan untuk memenuhi standar Penyusunan

    Kurikulum Program Studi di Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR). Bagian-bagian penting di

    dalam kurikulum program sarjana seperti profil lulusan, capaian pembelajaran, bahan kajian serta

    struktur kurikulum dapat dilihat pada buku ini. Proses penyusunan kurikulum ini dilakukan

    dengan prosedur seperti tercantum pada Gambar 1.1 berikut.

  • VISI MISI Jurusan

    Teknik Industri

    (Bab 1)

    Stakeholders

    Pengguna

    Lulusan

    Alumni

    Mahasiswa Dosen

    BKSTI

    Bab 2

    Pemerintah

    KKNI

    Profil Lulusan Sarjana Teknik Industri UNPAR

    (Bab 3)

    Capaian Pembelajaran Lulusan

    (Bab 4)

    IISE

    Bahan Kajian dan Mata Kuliah

    (Bab 5, 6)

    A

    Universitas Katolik

    Parahyangan (SINDU)

    B

  • 6

    Gambar 1.1. Tahap Penyusunan Kurikulum

    A

    Struktur dan Kerangka Kurikulum

    (Bab 7)

    Metode Pembelajaran

    (Bab 8)

    Penilaian

    (Bab 9)

    B

    Sarana dan Prasarana

    (Bab 10)

  • BAB 2 EVALUASI KURIKULUM 2013

    1. SWOT

    Bagian ini berisi kekuatan dan kelemahan dari kurikulum 2013 serta kesempatan dan ancaman

    yang ada saat ini yang dapat dievaluasi untuk pengembangan kurikulum 2018. Analisis keempat

    hal tersebut didasarkan pada pengalaman penerapan kurikulum 2013, kondisi lingkungan, serta

    Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

    Berikut adalah daftar kekuatan, kelemahan, kesempatan, serta ancaman yang teridentifikasi.

    Kekuatan (Strength)

    1. Kurikulum yang disesuaikan dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan program studi;

    2. Capaian pembelajaran disesuaikan dengan standar kompetensi yang ditetapkan Direktorat

    Jendral Pendidikan Tinggi;

    3. Capaian pembelajaran tidak hanya memperhitungkan pengaplikasian keilmuan Teknik

    Industri di bentuk usaha korporasi tetapi juga usaha kecil dan menengah;

    4. Capaian pembelajaran memperhitungkan isu keberlanjutan lingkungan;

    5. Terdapat capaian pembelajaran kurikulum yang menekankan perlunya kemampuan

    komunikasi yang baik;

    6. Capaian kompetensi pembelajaran disusun dengan turut memperhatikan kemampuan

    lulusannya dalam menjaga keseimbangan kesehatan jasmani dan rohani;

    7. Capaian kompetensi pembelajaran disusun dengan turut mengakomodasi perkembangan

    usaha terkini yang berbasis teknologi;

    8. Terdapatnya keterkaitan antar mata kuliah yang jelas sehingga dapat menunjukkan

    pengembangan tingkat kedalaman materi pembelajaran yang diterima mahasiswa dalam

    mencapai kompetensi tertentu di tingkat pendidikan sarjana;

    9. Hasil penilaian pembelajaran transparan;

    10. Penilaian hasil pembelajaran—melalui ujian tertulis—dilakukan secara objektif;

    11. Adanya kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan timbal balik dari hasil penilaian;

    12. Setiap mata kuliah diampu oleh dosen-dosen yang memiliki latar belakang pendidikan dan

    pengalaman yang sesuai;

    13. Tersedianya banyak mata kuliah pilihan;

    14. Sistem informasi yang baik dalam pendokumentasian penilaian hasil belajar mahasiswa;

    15. Fasilitas multimedia pembelajaran di tiap kelas yang memadai;

    16. Fasilitas perpustakaan yang memadai;

    17. Fasilitas-fasilitas pembelajaran yang terus menerus diperbarui sesuai perkembangan keilmuan

    dan teknologi.

    Kelemahan (Weakness)

    1. Capaian kompetensi sikap kurang jelas dan komprehensif dalam hal mahasiswa sebagai

    bagian dari lingkungan sosial dan warga Negara Indonesia;

    2. Kurikulum belum fleksibel dalam mengakomodasi minat dan keinginan mahasiswa;

    3. Belum ada keterkaitan yang jelas antara kurikulum tingkat Sarjana dengan tingkat Magister;

  • 8

    4. Beberapa mata kuliah penunjang pencapaian kompetensi lulusan masih bersifat pilihan

    sehingga pencapaian kompetensi lulusan kurang maksimal;

    5. Proses pembelajaran belum bisa mengakomodasi pendekatan multidisiplin;

    6. Sebagian besar proses pembelajaran belum menyajikan contoh permasalahan nyata sebagai

    bahan pembelajaran;

    7. Belum terintegrasinya proses pembelajaran dengan penelitian dan pengabdian masyarakat

    yang dilakukan;

    8. Sebagian besar proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah/konvensional

    sehingga belum mengakomodasi proses pembelajaran kolaboratif antarpeserta didik dalam

    mencapai capaian pembelajaran;

    9. Sebagian besar Rencana Pembelajaran Semester (RPS) belum disusun, dilaksanakan, dan

    dievaluasi dengan tepat;

    10. Kurangnya waktu pertemuan perkuliahan untuk mengakomodasi sekian banyak materi yang

    harus disampaikan dan dikuasai;

    11. Kurangnya pengetahuan mengenai ragam metode pembelajaran yang dapat menjadi pilihan

    untuk cara pembelajaran efektif sesuai karakteristik mata kuliah;

    12. Belum adanya bentuk pembelajaran wajib berupa pengabdian kepada masyarakat yang

    distrukturkan dalam kurikulum;

    13. Beban pembelajaran praktikum mahasiswa berlebih;

    14. Beban pembelajaran mahasiswa tidak seimbang di tiap semesternya;

    15. Sistem penilaian belum bisa menilai secara menyeluruh rangkaian proses pembelajaran yang

    berlangsung;

    16. Belum adanya prosedur sosialisasi ataupun pembuatan kesepakatan kriteria dan tata cara

    penilaian pembelajaran mata kuliah antara dosen dan mahasiswa;

    17. Teknik penilaian sebagian besar mata kuliah belum bisa mengakomodasi capaian terkait

    kompetensi afektif, kooperatif, dan psikomotorik;

    18. Beban kerja dosen yang terlalu tinggi karena nisbah dosen dan mahasiswa yang belum ideal;

    19. Perhitungan beban kerja dosen yang belum tepat;

    20. Kurangnya tenaga laboran untuk mendukung kegiatan dan pemeliharaan laboratorium;

    21. Kurangnya tenaga profesional untuk membantu proses pengajaran;

    22. Luas ruang kelas yang tidak mencukupi untuk mengakomodasi metode-metode

    pembelajaran tertentu;

    23. Luas laboratorium yang kurang memadai;

    24. Jumlah alat dan fasilitas laboratorium yang masih terbatas sehingga seringkali mempersulit

    penjadwalan kegiatan pembelajaran;

    25. Evaluasi kurikulum yang melibatkan mahasiswa, penggunaan lulusan, dan alumni tidak

    dilakukan secara teratur.

    Kesempatan (Opportunity)

    1. Adanya kerjasama dan evaluasi kurikulum secara rutin melalui Badan Kerjasama

    Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI);

    2. Banyaknya industri di wilayah Bandung dan Jawa Barat untuk dijadikan studi kasus dan

    contoh dalam pengajaran;

    3. Arah pengembangan industri oleh pemerintah yang tidak hanya berfokus pada industri besar

    namun juga industri yang tergolong ke dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM);;

  • 9

    4. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan memberi kemudahan;

    5. Semakin terjangkaunya harga-harga produk teknologi informasi;

    6. Semakin berkualitasnya produk teknologi informasi yang ditawarkan;

    7. Semakin banyak jenis-jenis bisnis berbasis teknologi;

    8. Kemudahan akses informasi;

    9. Munculnya celah-celah pekerjaan baru seiring perkembangan teknologi informasi;

    10. Usaha penanaman nilai-nilai Pancasila dan persatuan dalam keragaman yang semakin

    digiatkan oleh pemerintah.

    Ancaman (Threat)

    1. Dinamika dan kebutuhan stakeholder yang cepat berubah;

    2. Tingginya persaingan antarprogram studi dan antaruniversitas dalam kerjasama dengan

    industri;

    3. Tuntutan untuk dapat bersaing dengan lulusan-lulusan universitas lain di tingkat internasional

    4. Tuntutan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi terkait sumbangsih penelitian

    yang tidak hanya publikasi ilmiah namun hingga komersialisasi;

    5. Tuntutan lulusan yang memiliki kemampuan praktis;

    6. Pergerakan informasi yang sangat cepat;

    7. Prioritas kebutuhan penguasaan kompetensi yang berubah seiring perkembangan industri

    4.0;

    8. Munculnya tuntutan kompetensi-kompetensi baru seiring perkembangan industri 4.0;

    9. Isu lingkungan dan keberlanjutan yang harus menjadi perhatian;

    10. Kondisi lingkungan sosial yang rentan gesekan/perselisihan;

    11. Adanya kelompok-kelompok masyarakat yang sangat reaktif;

    12. Kencederungan pola sikap masyarakat yang individualistis;

    13. Kecenderungan generasi ke depan yang menyukai hal-hal yang serba instan;

    14. Kemampuan membaca dan menulis yang belum baik dari sebagian besar masyarakat;

    15. Konsep ketuhanan yang hanya menjadi formalitas di masyarakat.

    Selanjutnya, strategi yang dikembangkan terkait identifikasi SWOT di atas dituangkan dalam

    Tabel 2.1 dalam rangka pengembangan kurikulum Program Studi Sarjana Teknik Industri.

  • Tabel 2.1. TOWS Strategi Pengembangan Kurikulum

    SWOT Kesempatan (Opportunity) Ancaman (Threat)

    O1. Arah pengembangan industri oleh pemerintah yang tidak hanya berfokus pada industri besar namun juga industri yang tergolong ke dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

    T1. Dinamika dan kebutuhan stakeholder yang cepat berubah

    O2. Adanya kerjasama dan evaluasi kurikulum secara rutin melalui Badan Kerjasama Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI)

    T2. Tingginya persaingan antarprogram studi dan antaruniversitas dalam kerjasama dengan industri

    O3. Semakin banyak jenis-jenis bisnis berbasis teknologi

    T3. Tuntutan lulusan yang memiliki kemampuan praktis

    O4. Kemudahan akses informasi T4. Prioritas kebutuhan penguasaan kompetensi yang berubah seiring perkembangan industri 4.0

    O5. Semakin terjangkaunya harga-harga produk teknologi informasi

    T5. Munculnya tuntutan kompetensi-kompetensi baru seiring perkembangan industri 4.0

    O6. Semakin berkualitasnya produk teknologi informasi yang ditawarkan

    T6. Kondisi lingkungan sosial yang rentan gesekan/perselisihan

    O7. Munculnya celah-celah pekerjaan baru seiring perkembangan teknologi informasi

    T7. Kencederungan pola sikap masyarakat yang individualistis

  • 11

    SWOT Kesempatan (Opportunity) Ancaman (Threat)

    O8. Banyaknya industri di wilayah Bandung dan Jawa Barat untuk dijadikan studi kasus dan contoh dalam pengajaran

    T8. Isu lingkungan dan keberlanjutan yang harus menjadi perhatian

    T9. Konsep ketuhanan yang hanya menjadi formalitas di masyarakat

    T10. Kecenderungan generasi ke depan yang menyukai hal-hal yang serba instan

    T11. Tuntutan untuk dapat bersaing dengan lulusan-lulusan universitas lain di tingkat internasional

    Kekuatan (Strength) S1. Capaian pembelajaran disesuaikan dengan standar kompetensi yang ditetapkan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

    Peningkatan kerjasama dalam pemahaman dan evaluasi penyusunan kurikulum dengan stakeholder (Kemenristekdikti, alumni, pengguna lulusan, BKSTI, badan profesi, dll) (S1-O2-O7)

    Peningkatan kerjasama dalam pemahaman dan evaluasi penyusunan kurikulum dengan stakeholder (Kemenristekdikti, alumni, pengguna lulusan, BKSTI, badan profesi, dll) (S1-T1)

    S2. Capaian pembelajaran tidak hanya memperhitungkan pengaplikasian keilmuan Teknik Industri di bentuk usaha korporasi tetapi juga usaha kecil dan menengah

    Peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran melalui peningkatan kerjasama dalam usaha aplikasi keilmuan Teknik Industri dengan industri UMKM dalam bentuk perkuliahan ataupun studi kasus(S2- S6-O1-O4)

    Mempertahankan capaian terkait isu lingkungan dan keberlanjutan serta meningkatkan kualitas pembelajaran untuk mencapai kompetensi terkait (S4-T8)

  • 12

    SWOT Kesempatan (Opportunity) Ancaman (Threat)

    S3. Capaian kompetensi pembelajaran disusun dengan turut mengakomodasi perkembangan usaha terkini yang berbasis teknologi

    Peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran melalui kerjasama dan sharing pengalaman atau studi kasus dari berbagai jenis industri berbasis teknologi (S3-O3-O4)

    Mempertahankan capaian terkait keseimbangan jasmani dan rohani serta meningkatkan kualitas pembelajaran di mata kuliah terkait (S5-T9)

    S4. Capaian pembelajaran memperhitungkan isu keberlanjutan lingkungan

    Penyesuaian Mata Kuliah Pilihan dengan celah-celah pekerjaan yang akan muncul di kemudian hari (S7-O7)

    S5. Capaian kompetensi pembelajaran disusun dengan turut memperhatikan kemampuan lulusannya dalam menjaga keseimbangan kesehatan jasmani dan rohani

    S6. Fasilitas-fasilitas pembelajaran yang terus menerus diperbarui sesuai perkembangan keilmuan dan teknologi

    S7. Tersedianya banyak mata kuliah pilihan

    Kelemahan (Weakness) W1. Capaian kompetensi sikap kurang jelas dan komprehensif dalam hal mahasiswa sebagai bagian dari lingkungan sosial dan warga Negara Indonesia

    Penyediaan fasilitas dan jumlah alat laboratorium yang dapat mengakomodasi tugas/projek mahasiswa di kelas terutama terkait teknologi informasi (W12-O5-O6)

    Peningkatan kerjasama dalam pemahaman dan evaluasi penyusunan capaian kurikulum dengan stakeholder (Kemenristekdikti, alumni, pengguna lulusan, BKSTI, badan profesi, dll) (W1-T1-T4-T5)

    W2. Kurikulum belum fleksibel dalam mengakomodasi minat dan keinginan mahasiswa

    Peningkatan kerjasama dengan industri lokal dan bisnis-bisnis berbasis teknologi dalam studi kasus yang digunakan di proses pembelajaran (W4-O3-O8)

    Pelaksanaan tracer study, survei pengguna lulusan, mahasiswa yang dilakukan setiap tahun untuk perbaikan pembelajaran (W2-W5-T1-T4-T5)

  • 13

    SWOT Kesempatan (Opportunity) Ancaman (Threat)

    W3. Proses pembelajaran belum bisa mengakomodasi pendekatan multidisiplin

    Peningkatan jumlah bahan pembelajaran melalui studi-studi kasus dan projek yang melibatkan tenaga profesional untuk mengasah kemampuan praktis mahasiswa (W3-W4-W7-T3)

    W4. Sebagian besar proses pembelajaran belum menyajikan contoh permasalahan nyata sebagai bahan pembelajaran

    Peningkatan kerjasama dengan tenaga profesional yang merupakan alumni untuk memperlancar kerjasama industri (W7-T2)

    W5. Evaluasi kurikulum yang melibatkan mahasiswa, penggunaan lulusan, dan alumni tidak dilakukan secara teratur

    Pendefinisian capaian sikap terkait kenegaraan serta persatuan dan kesatuan yang ditanamkan dalam proses pembelajaran (W1-T6)

    W6. Belum adanya bentuk pembelajaran wajib berupa pengabdian kepada masyarakat yang distrukturkan dalam kurikulum

    Memasukan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai salah satu aktivitas wajib dalam kurikulum pembelajaran bekerjasama dengan lembaga di universitas (W6-T7)

    W7. Kurangnya tenaga profesional untuk membantu proses pengajaran

    Sosialisasi pengenalan berbagai metode pembelajaran yang efektif kepada dosen untuk diterapkan dalam pembelajaran terutama terkait sisi afektif, kooperatif, dan psikomotorik (W10-T1-T3-T6-T9-T10)

  • 14

    SWOT Kesempatan (Opportunity) Ancaman (Threat)

    W8. Teknik penilaian sebagian besar mata kuliah belum bisa mengakomodasi capaian terkait kompetensi afektif, kooperatif, dan psikomotorik.

    Penyusunan Teknik Penilaian yang lebih baik sehingga dapat menilai keseluruhan proses dan kompetensi afektif, kooperatif, dan psikomotorik (W8-W9-T1-T3-T6-T9-T10)

    W9. Sistem penilaian belum bisa menilai secara menyeluruh rangkaian proses pembelajaran yang berlangsung

    Perbaikan tata ruang kelas dan penambahan ruang kelas atau luas ruangan sehingga dapat mengakomodasi metode-metode belajar terkait pencapaian berbagai aspek kompetensi (W11-T1-T3-T11)

    W10. Kurangnya pengetahuan mengenai ragam metode pembelajaran yang dapat menjadi pilihan untuk cara pembelajaran efektif sesuai karakteristik mata kuliah

    W11. Luas ruang kelas yang tidak mencukupi untuk mengakomodasi metode-metode pembelajaran tertentu

    W12. Jumlah alat dan fasilitas laboratorium yang masih terbatas sehingga seringkali mempersulit penjadwalan kegiatan pembelajaran

  • 2. Evaluasi Semester Kurikulum 2013 disusun berdasarkan kesesuaian kompetensi lulusan (kompetensi utama,

    pendukung dan lainnya) dengan elemen kompetensi menurut Kepmendiknas

    No.045/U/2002,.Selain itu, kurikulum INTI disusun mengacu pada panduan BKSTI (Badan Kerja

    Sama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia) dikategorikan dalam 9 jenis

    mata kuliah:

    1. Pengetahuan Umum

    2. Ilmu Sosial dan Manajemen

    3. Sains

    4. Sains Rekayasa

    5. Matematika dan Statistika

    6. Sains Rekayasa Industri

    7. Desain Rekayasa Industri

    8. Mata Kuliah Wajib Perguruan

    Tinggi(UNPAR)

    9. Mata Kuliah Pilihan

    Berdasarkan pertimbangan di atas, Kurikulum Program Studi Teknik Industri UNPAR 2013

    memiliki total sebanyak 67 mata kuliah. Setiap MK memiliki keunikan masing-masing yang

    membuat MK tersebut memiliki kontribusi terhadap pencapaian profil lulusan dan pencapaian

    kompetensi sebagai lulusan Sarjana Teknik Industri. Tabel 2.2. di bawah ini menunjukkan sebaran

    mata kuliah di setiap semester, termasuk praktikum, responsi dan studio yang mendukung

    pelaksanaan perkuliahan. Hasil evaluasi pelaksanaan menunjukkan bahwa praktikum sebanyak 4

    buah pada semester VI sangat membebani mahasiswa mengingat kegiatan praktikum pada

    umumnya memiliki beban yang relatif lebih besar dibandingkan tatap muka perkuliahan.

    Tabel 2.2. Distribusi mata kuliah pada tiap semester

    Smt. Jumlah

    MK Jumlah

    Praktikum Jumlah

    Responsi Jumlah Studio

    Jumlah SKS

    I 10 2 1 18

    II 10 1 3 19

    III 9 2 2 20

    IV 9 1 2 20

    V 8 1 1 19

    VI 9 4 18

    VII 8 1 17

    VIII 4 13

    Kurikulum 2013 untuk Program Studi Teknik Industri ditunjukkan dengan penetapan Mata Kuliah

    Inti. Mata Kuliah Inti Teknik Industri UNPAR dalam Kurikulum 2013 terdiri dari mata kuliah dari

    kelompok Industrial/Engineering Science, Industrial/Engineering Design, dan Penelitian Operasional

    I dan II. Sebaran dalam semester dan jumlah SKS untuk Mata Kuliah Teknik Industri UNPAR dapat

    dilihat pada Tabel 2.3.

  • 16

    Tabel 2.3. Mata Kuliah Inti (Kendali Mutu) Teknik Industri UNPAR

    Kode Nama Mata Kuliah SKS Semester

    Matematika dan Statistika

    IND-202 Penelitian Operasional I 3 IV

    IND-301 Penelitian Operasional II 3 V

    Industrial/Engineering Science

    IND-214 Ekonomi Teknik 3 IV

    IND-207 Analisis Sistem Kerja 2 III

    IND-211 Proses Manufaktur 3 II

    IND-315 Pengendalian dan Penjaminan Mutu 3 V

    IND-309 Pemodelan Sistem 3 V

    IND-306 Simulasi Sistem 2 VI

    IND-206 Perencanaan dan Pengendalian Produksi 3 IV

    Industrial/Engineering Design

    IND-208 Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2 IV

    IND-315 Perancangan Sistem Teknik Industri I 3 V

    IND-318 Perancangan Sistem Teknik Industri II 3 VI

    IND-302 Perancangan Produk 2 VI

    IND-405 Perancangan Tata Letak Fasilitas 2 VII

    IND-407 Analisis Kelayakan Usaha 2 VII

    Mata kuliah INTI di atas digunakan sebagai mata kuliah kendali mutu yang menjamin setiap

    lulusan Teknik Industri UNPAR memiliki keahlian yang seharusnya dimiliki oleh lulusan di bidang

    Teknik Industri. Namun, berdasarkan pengamatan terhadap penerapan mata kuliah INTI di atas

    pada kurikulum 2013, diketahui bahwa mata kuliah INTI ini sangat membebani mahasiswa

    sehingga memperpanjang masa studi mahasiswa, oleh sebab itu dengan mempertimbangkan

    perkembangan penerapan metode pembelajaran dan penilaian yang semakin baik, maka sistem

    kendali mutu menggunakan mata kuliah INTI ini sebaiknya tidak diterapkan lagi dalam kurikulum

    selanjutnya. Mutu lulusan dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan melalui perbaikan proses

    yang di antaranya mencakup metode pembelajaran dan penilaian.

  • 17

    3. Masukan Pemangku Kepentingan Masukan pemangku kepentingan dalam penyusunan kurikulum 2018 ini diperoleh dari hasil (1)

    Survei Pengguna Lulusan, (2) Tracer Study (Survei Alumni), dan (3) Survei Mahasiswa. Berikut ini

    adalah beberapa rangkuman hasil survey yang telah dilakukan.

    SURVEI PENGGUNA LULUSAN

    Jumlah responden yang mengisi pertanyaan-pertanyaan dalam survei berikut adalah sebanyak 6

    orang (dari 11 pengguna lulusan yang diminta kesediaannya untuk mengisi kuesioner). Keenam

    pengguna lulusan berasal dari berbagai bidang perusahaan, yaitu FMCG, Manufaktur, dan

    Perbankan. Hal yang dinilai dalam survei ini adalah rata-rata kemampuan alumni menurut

    pengguna lulusan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa segi profesionalisme dan komunikasi

    alumni Teknik Industri UNPAR merupakan 2 hal utama yang banyak dinilai di kategori “Baik” oleh

    para pengguna lulusan, sedangkan kelemahan yang perlu diatasi adalah kemampuan Bahasa

    Inggris.

    Beberapa kelemahan dan kelebihan lain yang dinyatakan para pengguna lulusan melalui

    pertanyaan terbuka dapat dilihat di bawah ini.

    Kelemahan:

    Sedikit pelupa

    Kemampuan bahasa Inggris kurang terasah saat kuliah

    Sulit mencari pekerjaan, jaringan alumni kurang sehingga kurang informasi mengenai lowongan pekerjaan, sering sakit karena memforsir kerja, kurang mampu mengatur waktu, kurang teliti, tidak mudah berbasa basi, sulit menahan emosi, tidak sabaran, kurang handal dalam publicspeaker, penampilan kurang menarik

    Cenderung meremehkan orang yang lebih tidak pintar

    Tidak ada

    Bahasa Inggris sebatas reading, sedangkan speaking masih kurang

    Pengetahuan hanya sebatas basic dan masih perlu pendalaman

    Komunikasi kurang baik, sedikit sombong

    Kelebihan:

    Bisa menyesuaikan dengan pekerjaan yang ada

    Mampu bekerja di bawah tekanan deadline, mudah bekerja sama dengan tim (tergantung apakah dulu saat kuliah sering ikut kegiatan organisasi)

    Dalam bekerja di bawah tekanan, mampu menyelesaikan tugas dengan cepat dan sesuai target, cepat belajar, mampu mempelajari sistem dengan cepat, memiliki banyak ide (kreatif), mudah beradaptasi, sangat baik dalam teamwork, tidak mudah putus asa, flexible, kuat mental

    Tetap bisa berpikir santai dan adil dalam menyelesaikan masalah

    Tidak ada

    Tahan tekanan, kerja efisien, logika berpikir baik, bekerja cepat, Catatan: Tidak semua alumni seperti ini sehingga tidak bisa digeneralisasi, karena UNPAR adalah universitas bukan pabrik yg menghasilkan produk yg seragam

    Kritis, cerdas, tangkap terhadap teknologi, sadar akan pentingnya inovasi

    Di dalam survei ini, para pengguna lulusan pun memberikan masukan mengenai kemampuan-

    kemampuan yang perlu dimiliki oleh para lulusan Teknik Industri UNPAR ke depan.

  • 18

    Kemampuan yang harus dimiliki:

    Harus kuat dalam penggunaan logika, analisa dan problem solving, kemampuan komputerisasi juga harus kuat.

    Cerdas, cepat beradaptasi dengan lingkungan, mudah bekerja sama dengan orang lain, memiliki jiwa kepemimpinan

    Harus tampil profesional, memiliki wawasan yang lebih luas tentang pekerjaan, memperdalam softskill seperti penggunaan microsoft office dan software-software lain karena sangat berguna di pekerjaan.

    Karakter=Tidak sombong Pengetahuan=Logistics dan management Keterampilan=SAP

    Jujur, logika, teamwork, fastlearner

    Skill, komunikasi, integritas, kejujuran, kerendahan hati, dan inovasi

    SURVEI ALUMNI

    Survei alumni yang telah dilakukan melibatkan angkatan 2009 hingga 2012 sebanyak total 81

    responden dengan jumlah responden yang cukup merata antar angkatan (16-25 orang). Survei ini

    dilakukan selama 1 bulan. Rata-rata IPK alumni yang berpartisipasi dalam survei ini adalah sebesar

    3,09 dengan masa studi rata-rata 4,24 bulan.

    Kondisi alumni yang berpartisipasi dalam survei ini didominasi oleh mereka yang saat ini bekerja

    pada perusahaan milik orang lain yaitu sebanyak 60 orang. Sangat sedikit alumni yang memilih

    berwirausaha (3 orang) atau pilihan “lainnya” dari 81 responden yang terjaring. Pekerjaan-

    pekerjaan pertama alumni sebagian besar (81,25%) diperoleh setelah para alumni tersebut lulus

    sarjana dengan rataan waktu tunggu sebesar 3,48 bulan sedangkan sisanya memperoleh

    pekerjaan pertama sejak sebelum lulus sarjana.

    Cakupan bisnis dari perusahaan-perusahaan tempat alumni bekerja saat ini yang paling banyak

    adalah pada skala nasional kemudian diikuti multinasional dan terakhir lokal. Sementara bidang

    usaha tempat para alumni bekerja saat ini paling banyak adalah di bidang perdagangan besar dan

    eceran, reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor, kemudian jasa keuangan dan asuransi,

    industri pengolahan, tranportasi/pergudangan, informasi-komunikasi, serta jasa kesehatan dan

    kegiatan sosial.

    Selain berbagai hal terkait demografi, terdapat beberapa poin kompetensi yang disurvei kepada

    alumni berkaitan dengan penguasaan atau tingkat kualitas karakter yang dimiliki oleh alumni-

    alumni tersebut saat lulus dari program sarjana. Berikut ini adalah rangkuman penilaian poin-poin

    yang dimaksud:

    1. Karakter lulusan: terdapat 13 poin karakter lulusan yang dinilai. Dari penilaian yang dilakukan

    lulusan/alumni terhadap diri mereka sendiri, didapat penilaian bahwa level kualitas karakter

    dari para lulusan ketika lulus dari program sarjana berada di level “Baik” untuk ketiga belas

    karakter tersebut.

    2. Kompetensi Umum Lulusan: terdapat 11 poin kompetensi umum lulusan yang dinilai. Sama

    halnya dengan karakter lulusan, penilaian terhadap kesebelas poin ini berada di level “Baik”.

    3. Kompetensi Utama: terdapat 13 kompetensi utama yang dinilai. Kompetensi utama ini

    berkaitan spesifik dengan kemampuan lulusan sebagai sarjana Teknik Industri. Penilaian untuk

    ketiga belas kompetensi ini pun dapat dikatakan mencapai level “Baik”.

  • 19

    4. Kompetensi Pendukung: terdapat 6 poin kompetensi pendukung dengan hasil penilaian yang

    sama karakteristiknya dengan ketiga kompetensi-kompetensi sebelumnya.

    5. Kompetensi Lain: terdapat 5 poin kompetensi yang ditanyakan di bagian ini dimana

    karakteristik hasil penilaiannya pun kurang lebih sama dengan kompetensi lainnya.

    Sementara itu, berdasarkan penilaian terhadap poin-poin karakter lulusan, poin tertinggi

    ditunjukkan oleh karakter lulusan yang “Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,

    agama, kepercayaan, dan pendapat orang lain”, sedangkan poin terendah dimiliki oleh poin

    “Nasionalisme” lulusan serta “Kepedulian terhadap masyarakat kelas bawah”.

    KONDISI PEKERJAAN ALUMNI

    Berdasarkan data yang ada, sebagian besar alumni Teknik Industri UNPAR memilih untuk bekerja

    pada orang lain setelah mereka menyelesaikan program sarjana. Alasan-alasan yang mungkin

    mendasari kecenderungan ini antara lain:

    1. Lulusan ingin menimba pengalaman terlebih dahulu pada bisnis yang sudah mapan untuk

    kemudian diterapkan pada usahanya kelak.

    2. Karakteristik sebagian mahasiswa TI UNPAR yang memang bukan risk taker sehingga akan

    lebih aman/ terjamin penghasilannya apabila bekerja pada suatu perusahaan/sistem bisnis

    yang sudah mapan.

    3. Kurangnya kompetensi, pengetahuan, dan jiwa kewirausahaan yang didapatkan atau dipupuk

    saat menempuh studi di Teknik Industri UNPAR. Hal ini didukung oleh hasil penilaian

    kompetensi terkait kewirausahaan yang memang mendapatkan poin terendah walaupun

    masih dapat diinterpretasikan lebih dari cukup.

    4. Image kewirausahaan yang masih belum bergengsi dibandingkan titel bekerja pada

    perusahaan-perusahaan besar nasional maupun multinasional.

    5. Penghasilan yang lebih besar yang terjamin didapatkan dari bekerja di perusahaan-perusahaan

    yang sudah mapan skala nasional dan multinasional.

    Pilihan alumni yang sebagian besar bekerja pada perusahaan orang lain setelah kelulusan atau

    bahkan terus memilih jenis pekerjaan ini ke depannya memang memiliki keuntungan sendiri bagi

    alumni dan almamater, yaitu terasahnya kemampuan alumni pada penyelesaian sistem

    bisnis/perusahaan yang sudah relatif kompleks serta kemungkinan terbangunnya jejaring antara

    almamater dengan perusahaan-perusahaan besar ini melalui alumni bersangkutan.

    Tiga teratas bidang spesifik pekerjaan alumni adalah pada pemasaran, penelitian dan

    pengembangan produk/bisnis/jasa, analis, dan perencanaan produksi. Analis dan perencanaan

    produksi ini memiliki proporsi yang hampir sama. Pada keempat bidang pekerjaan inilah lulusan-

    lulusan Teknik Industri UNPAR banyak direkrut dan mungkin memang pada pekerjaan-pekerjaan

    ini dibutuhkan kompetensi dan karakter dari lulusan-lulusan Teknik Industri UNPAR. Berdasarkan

    keempat bidang pekerjaan ini, dapat diperkirakan bahwa kompetensi dan karakter yang

    dibutuhkan adalah kemampuan melihat peluang pengembangan produk/bisnis/jasa, kemampuan

    analisis kelayakan usaha, melakukan inovasi, berpikir kritis, ketekunan, dan ketelitian.

    Kompetensi-kompetensi ini perlu terus dipupuk dan bahkan ditingkatkan.

  • 20

    Adapun masukan-masukan lain dari alumni terkait kemampuan lain yang harus dimiliki oleh

    lulusan Teknik Industri UNPAR dapat dilihat pada Tabel 2.4. berikut.

    Tabel 2.4. Usulan Kemampuan Lain untuk Lulusan TI UNPAR

    No Kemampuan Lain bagi Lulusan TI

    1 Analisa keuangan

    2 Bahasa asing

    3 Beradaptasi dengan lingkungan

    4 Entrepreneurship

    5 Implementasi Ilmu ke Permasalahan Nyata di Lapangan (Studi Kasus)

    6 Isu-isu nasional

    7 Kemampuan melihat peluang

    8 Komunikasi ide

    9 Pengetahuan etikal

    10 Public speaking

    11 Tahu keterkaitan antarilmu

    12 Teknologi yang lebih canggih untuk olah data sesuai perkembangan di dunia kerja

    Adanya usulan kemampuan poin 9 dan 11 menunjukkan bahwa masih ada lulusan TI UNPAR yang

    merasakan adanya kekurangan pengetahuan tentang etika profesi serta pemahaman keterkaitan

    antarilmu yang dipelajari. Masalah ini perlu menjadi perhatian karena sebenarnya kemampuan-

    kemampuan poin 9 dan 11 ini sangat mendasar sehingga wajib dipenuhi.

    KOMPETENSI ALUMNI SAAT LULUS

    Berdasarkan hasil survei terhadap berbagai poin karakter dan kompetensi lulusan, nilai “Cukup”

    hingga “Baik” didapatkan untuk setiap poinnya. Penilaian terhadap karakter dan kompetensi ini

    memang memiliki standar yang berbeda-beda bagi setiap lulusan. Interpretasi yang bisa

    dilakukan dari hasil penilaian kompetensi diri oleh diri alumni sendiri adalah bahwa sistem

    pembelajaran yang dirancang dan dijalankan selama ini oleh TI UNPAR telah mampu memenuhi

    kebutuhan para mahasiswa dalam memperoleh karakter atau mencapai tingkat kompetensi

    tertentu yang menjadi standar kebutuhan masing-masing mahasiswa. Namun demikian, nilai yang

    diperoleh belumlah sempurna sehingga masih terdapat celah perbaikan/peningkatan yang dapat

    dilakukan seperti disarankan oleh para alumni seperti pada Tabel 2.5. berikut.

    Tabel 2.5. Saran Perbaikan dari Alumni

    No Saran Perbaikan

    1 Ada asistensi tambahan bagi kuliah yang sulit

    2 Ada program untuk mengasah softskill

    3 Ada studi kasus real/update

    4 Coba komunikasi dengan bahasa inggris dalam kegiatan belajar/mengajar

    5 Dosen dapat menuntun dan mendengar mahasiswa dengan lebih baik

    6 Fasilitas dan sks mata kuliah proses pembentukan dan pemesinan ditambah

    7 Fasilitasi mahasiswa dengan konsultasi oleh psikolog profesional dan informasikan ketersediaan fasilitas ini dengan jelas

  • 21

    8 Kerja lapangan diperbanyak

    9 Mahasiswa diajarkan bertanggungjawab

    10 Membangun kepercayaan diri berbahasa Inggris

    11 Menambah MKP yang wajib diambil mahasiswa

    12 Menambahan perangkat-perangkat praktikum yang sesuai perkembangan zaman

    13 Pastikan semua pengajar mengajar dengan efektif

    14 Pengalaman dan pengetahuan di finance & marketing

    15 Perkuat ikatan alumni

    16 Perlu web yang mengakomodasi segala informasi yang dibutuhkan mahasiswa sehingga tidak perlu lagi banyak panduan kertas

    17 Survei ini dilakukan secara berkala

    18 Tingkatkan juga sisi manufaktur jangan hanya manajemen

    19 Undang praktisi, investor/pengusaha startup untuk matkul tertentu sehingga motivasi meningkat

    KURIKULUM

    Di aspek kurikulum, terdapat 4 hal yang dinilai, yaitu fasilitas pembelajaran, metode

    pembelajaran, suasana belajar, serta struktur kurikulum. Poin terendah dimiliki oleh “Kecukupan

    jumlah fasilitas laboratorium dan kelengkapannya”. Hal ini memang secara nyata dirasakan

    dengan banyaknya shift praktikum yang harus dibuat untuk mengakomodasi praktikum semua

    mahasiswa di laboratorium-laboratorium prodi Teknik Industri. Selain itu kelengkapan fasilitas

    laboratorium pun perlu diperhatikan dari sisi kebaruan alat-alat laboratorium yang relevan

    dengan perkembangan teknologi terkini. Hal ini menjadi saran perbaikan yang diajukan juga oleh

    alumni untuk mendukung penyempurnaan proses pembelajaran dengan materi-materi terkini.

    Poin rendah lainnya ditemui pada hal distribusi beban belajar/kuliah di tiap semester. Poin pada

    hal ini memang merupakan poin terendah namun masih berada dalam kategori “Cukup”.

    Distribusi beban belajar/kuliah memang dirasakan kurang seimbang antara tiap semester.

    Dampak negatif ketidakseimbangan beban semester ini adalah tidak efektivitasnya proses

    pembelajaran di dalam kelas karena mahasiswa sulit berkonsentrasi karena kelelahan ataupun

    memikirkan tugas-tugas lain yang harus dikerjakan. Hal ini tentunya perlu diperbaiki.

    SURVEI MAHASISWA

    Survei terhadap mahasiswa dilakukan melalui penyebaran tautan kuesioner online. Hasil

    penyebaran kuesioner mampu menjaring 80 orang mahasiswa aktif dari berbagai angkatan.

    Beberapa hal yang disurvei dari para mahasiswa antara lain fasilitas pembelajaran dan sumber

    daya manusia, teknik proses pembelajaran, suasana yang mendukung proses pembelajaran, serta

    struktur kurikulum tahun 2013. Sementara itu, mahasiswa pun diberi kesempatan menyampaikan

    kritik dan saran dalam hal lain mengenai proses pembelajaran dalam pertanyaan terbuka.

    Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap berbagai hal di atas, nilai terendah didapatkan oleh

    poin distribusi beban belajar/kuliah di tiap semester (3,06) yang berada di bawah level “Baik”.

    Solusi untuk hal ini perlu diberikan pada perancangan kurikulum baru nantinya.

  • 22

    Beberapa kritik/saran yang berhasil dirangkum dari input yang masuk melalui pertanyaan terbuka

    antara lain terkait fasilitas dalam kelas, kebaruan/relevansi alat laboratorium, beban studi,

    distribusi beban studi, komunikasi, teknik mengajar, dan koordinasi dalam perkuliahan, serta

    aturan dalam proses belajar/mengajar. Hal-hal ini pun perlu menjadi pertimbangan untuk

    perbaikan proses pembelajaran ke depan.

    FASILITAS PEMBELAJARAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

    Berdasarkan poin penilaian terhadap kategori pembelajaran dan SDM, kualitas ruang kelas dan

    kelengkapannya mendapatkan nilai terendah. Hal ini dikonfirmasi dengan kritik-kritik yang

    diberikan oleh mahasiswa mengenai fasilitas AC, kursi kuliah, letak beberapa tempat duduk yang

    tidak memungkinkan untuk mahasiswa melihat ke papan tulis, dan papan tulis kaca yang sulit

    dibaca. Walaupun mahasiswa masih memberikan nilai di kategori “Cukup” namun hal-hal

    tersebut tentu menyebabkan ketidaknyamanan dalam belajar sehingga perlu diperbaiki.

    Hal selanjutnya adalah mengenai peralatan laboratorium dan kualitas laboratorium tersebut.

    Memang kecukupan peralatan, ruang serta kualitas laboratorium masih dirasakan kurang. Hal ini

    terlihat dari banyaknya shift praktikum yang harus dibuat untuk mengakomodasi praktikum

    seluruh mahasiswa.

    Sementara itu kualitas dosen memang memperoleh nilai tertinggi walaupun masih perlu

    ditingkatkan dalam kualitas segi pengajaran karena masih ditemui keluhan-keluhan mahasiswa

    mengenai cara mengajar dosen yang tidak baik yang belum ada pengendalian dan perbaikannya,

    koordinasi antardosen yang kurang dalam hal pengajaran, serta kebutuhan akan dosen yang

    tidak hanya mengajarkan materi kuliah tetapi juga membina mahasiswa untuk memiliki pola pikir

    yang baik serta perilaku yang baik.

    TEKNIS PROSES PEMBELAJARAN

    Secara umum, teknis proses pembelajaran berada di tengah-tengah kategori “Cukup” dan

    “Baik”. Efektivitas metode dan teknologi yang digunakan dalam pembelajaran masih perlu

    ditingkatkan melalui IDE (interactive digital environment) ataupun cara komunikasi di dalam

    kelas. Videotutorial dapat diberikan oleh dosen dalam IDE sehingga dapat mengakomodasi

    proses belajar mahasiswa-mahasiswa yang tidak hadir di kelas atau dengan kata lain

    memudahkan mahasiswa yang tidak hadir untuk mengejar materi.

    Hal-hal lain mengenai metode pembelajaran yang menjadi keluhan mahasiswa adalah terkait cara

    menyampaikan materi di kelas yang terlalu cepat. Cara mengajar dan penyampaian materi ini

    disarankan oleh mahasiswa untuk dievaluasi dan disupervisi karena terdapat mahasiswa yang

    menyatakan bahwa banyak yang belum memahami materi yang disampaikan. Selain itu

    penyusunan jadwal kuliah pun menjadi hal yang disarankan oleh mahasiswa dimana mata kuliah

    hitungan jangan bertumpuk di hari yang sama. Sedangkan untuk lama kelas, mata kuliah dengan

    3 sks diharapkan menyediakan waktu istirahat di tengah kelas. Waktu istirahat ini dapat diberikan

    selama kurang lebih 15 menit disesuaikan dengan kompleksitas materi yang disampaikan. Selain

    itu dalam proses pembelajaran pun, dosen sering memberikan tugas kuliah. Tugas kuliah ini

    memang sebisa mungkin dapat dibahas sehingga menjadi feedback bagi mahasiswa mengenai

    level pengertian mereka akan materi yang disampaikan dan kemungkinan besar adanya feedback

    ini akan berdampak terhadap kualitas ujian mahasiswa.

  • 23

    Pada poin kejelasan prosedur dalam proses pembelajaran, baik kuliah, praktikum, dll. Masih

    ditemui keluhan mengenai ketidakkonsistenan peraturan dalam praktikum. Hal ini tentunya perlu

    diperbaiki agar tidak merugikan mahasiswa maupun sistem pembelajaran dalam praktikum

    terkait.

    SUASANA YANG MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN

    Pada suasana yang mendukung proses pembelajaran, interaksi mahasiswa-dosen dan mahasiswa-

    mahasiswa menjadi aspek penilaian. Poin terkecil terdapat pada interaksi dosen-mahasiswa

    walaupun masih dalam kategori “Cukup”. Interaksi-interaksi yang selama ini terjadi memang

    sebagian besar sebatas hanya saat perkuliahan dan FRS/PRS mahasiswa. Dosen wali dan

    kesadaran akan perannya bagi mahasiswa perlu disosialisasikan terus kepada dosen wali dan

    mahasiswa sehingga mahasiswa pun menyadari bahwa mereka dapat mengandalkan dosen wali

    untuk meminta input/pendapat/saran dalam hal-hal akademik yang menjadi hambatan mereka.

    Peningkatan interaksi dosen wali dan anak wali dalam bersama-sama mencari jalan keluar atas

    permasalahan anak wali merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan

    suasana yang mendukung pembelajaran.

    Interaksi dosen dan mahasiswa yang mendukung suasana pembelajaran pun adalah

    mengusahakan adanya kebebasan berpendapat dan berpikir dalam proses pembelajaran. Dengan

    hal ini maka mahasiswa seharusnya tidak takut lagi untuk mengemukakan pendapatnya pada

    proses pembelajaran. Sikap dosen yang baik dan terbuka terhadap pemikiran dan kritik

    mahasiswa pun wajib adanya untuk mendukung suasana belajar yang baik dalam kaitan interaksi

    dosen dan mahasiswa.

    STRUKTUR KURIKULUM

    Pada struktur kurikulum, terdapat 3 hal yang dinilai, yaitu kesinambungan/keterkaitan materi

    kuliah antarsemester, distribusi beban kuliah, kejelasan aturan sistem kurikulum. Pada analisis ini,

    terdapat kecenderungan penilaian yang berbeda antarangkatan terutama pada poin distribusi

    beban kuliah dan aturan kurikulum.

    Perhatian utama ditunjukkan pada distribusi beban kuliah/belajar yang cenderung dinilai pada

    tingkat “Buruk” oleh angkatan 2013-2014 dan cenderung dinilai “Cukup” oleh angkatan 2015.

    Beban kuliah yang terlalu tinggi dirasakan saat ini di semester 6. Beberapa dampak yang terlihat

    dari beban yang terlalu tinggi ini adalah kurangnya perhatian mahasiswa terhadap proses

    pengajaran di kelas dan juga terhadap materi yang diberikan.

    Sikap mahasiswa yang seperti ini akibat beban yang terlalu tinggi menyebabkan sulit mengertinya

    mahasiswa terhadap materi yang disampaikan sehingga jaminan mahasiswa mengerti materi

    bukan saja terletak pada cara mengajar dosen tetapi juga pada perhatian yang diberikan

    mahasiswa. Beban yang dirasakan terlalu tinggi ini menjadi akar masalah yang harus diselesaikan.

    Beban kuliah pun harus dipertimbangan sesuai dengan SKS mata kuliah tersebut. Isu ini muncul

    karena terdapat kritik mahasiswa yang menilai adanya ketidaksesuaian beban tugas yang

    diberikan dengan sks mata kuliah tersebut dibandingkan dengan mata kuliah lainnya.

  • 24

    BAB 3 PROFIL LULUSAN

    Lulusan Sarjana Teknik Industri Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) diharapkan memiliki

    kompetensi di bidang Teknik Industri mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan umum dan

    keterampilan khusus yang sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Level 6.

    Profil lulusan sarjana Teknik Industri UNPAR adalah

    1. Lulusan memiliki kompetensi di bidang Teknik Industri pada level operasi dan manajerial

    dalam berbagai jenis organisasi (competent industrial engineers).

    2. Lulusan memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam tim demi tujuan organisasi

    (team-oriented professionals).

    3. Lulusan memiliki kemampuan beradaptasi dengan perkembangan terkini untuk proses

    belajar lebih lanjut (continuous learners).

    Profil yang didefinisikan di atas didasarkan pada kebutuhan akan kompetensi lulusan saat ini yang

    mencakup juga standar KKNI level 6. Tabel 3.1. menunjukan keterkaitan antara profil lulusan

    sarjana Teknik Industri UNPAR dengan capaian pembelajaran lulusan yang sesuai dengan KKNI

    level 6.

    Tabel 3.1. Keterkaitan Profil dan CPL KKNI Level 6

    Profil Lulusan Capaian Pembelajaran Lulusan

    1. Lulusan memiliki kompetensi di bidang

    Teknik Industri pada level operasi dan

    manajerial dalam berbagai jenis organisasi

    (competent industrial engineers).

    Menguasai konsep teoretis sains alam, aplikasi

    matematika rekayasa; prinsip-prinsip rekayasa

    (engineering fundamentals), sains rekayasa dan

    perancangan rekayasa yang diperlukan untuk

    analisis dan perancangan sistem terintegrasi.

    Mampu menerapkan matematika, sains, dan

    prinsip rekayasa (engineering principles) untuk

    menyelesaikan masalah rekayasa kompleks

    pada sistem terintegrasi (meliputi manusia,

    material, peralatan, energi, dan informasi)

    Mampu mengidentifikasi, memformulasikan

    dan menganalisis masalah rekayasa kompleks

    pada sistem terintegrasi berdasarkan

    pendekatan analitik, komputasional atau

    eksperimental

    Mampu merumuskan solusi untuk masalah

    rekayasa kompleks pada sistem terintegrasi

    dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomi,

    kesehatan dan keselamatan publik, kultural,

  • 25

    sosial dan lingkungan (environmental

    consideration)

    Menguasai prinsip dan teknik perancangan

    sistem terintegrasi dengan pendekatan sistem

    Mampu merancang sistem terintegrasi sesuai

    standar teknis, keselamatan dan kesehatan

    lingkungan yang berlaku dengan

    mempertimbangkan aspek kinerja dan

    keandalan, kemudahan penerapan dan

    keberlanjutan, serta memperhatikan faktor-

    faktor ekonomi, sosial, dan kultural

    Mampu meneliti dan menyelidiki masalah

    rekayasa kompleks pada sistem terintegrasi

    menggunakan dasar prinsip-prinsip rekayasa

    dan dengan melaksanakan riset, analisis,

    interpretasi data dan sintesa informasi untuk

    memberikan solusi

    Menguasai pengetahuan tentang teknik

    komunikasi dan perkembangan teknologi

    terbaru dan terkini

    Menguasai prinsip dan issue terkini dalam

    ekonomi, sosial, ekologi secara umum

    Mampu memilih sumberdaya dan

    memanfaatkan perangkat perancangan dan

    analisis rekayasa berbasis teknologi informasi

    dan komputasi yang sesuai untuk melakukan

    aktivitas rekayasa

    Memahami tanggung jawab profesi dan aspek

    etikal keprofesian

    2. Lulusan memiliki kemampuan untuk

    bekerja sama dalam tim demi tujuan

    organisasi (team-oriented professionals)

    Mampu melakukan komunikasi baik secara

    tertulis maupun lisan yang efektif di tataran

    global dan nasional

    Mampu melakukan kerjasama dalam sebuah

    kelompok kerja.

    3. Lulusan memiliki kemampuan beradaptasi

    dengan perkembangan terkini untuk

    proses belajar lebih lanjut (continuous

    learners).

    Mampu mengenali kebutuhan, dan mengelola

    pembelajaran diri seumur hidup.

  • 26

    Selanjutnya, Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Sarjana Teknik Industri dijabarkan ke

    dalam CPL yang lebih detail meliputi Sikap (S), Pengetahuan (P), Keterampilan Umum (KU) dan

    Keterampilan Khusus (KK).

  • 27

    BAB 4 CAPAIAN PEMBELAJARAN Secara umum, capaian pembelajaran lulusan (CPL) program studi Teknik Industri bersumber dari

    Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang dapat diunduh dari http://kkni-

    kemenristekdikti.org/pendidikan/CP_draft . Capaian pembelajaran program studi sarjana Teknik

    Industri UNPAR terdiri dari sikap, pengetahuan umum, keterampilan umum dan keterampilan

    khusus yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

    1. Sikap

    S1 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious.

    S2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika.

    S3 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila.

    S4 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa.

    S5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain.

    S6 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; terutama mereka yang lemah dan tersisihkan.

    S7 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

    S8 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.

    S9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.

    S10 Menginternalisasi semangat kemandirian kejuangan dan kewirausahaan.

    S11 Menjadi cendekia yang menjunjung tinggi kebenaran, kebaikan, dan keindahan

    S12 Mampu melakukan pemberdayaan masyarakat di bidang sosial, budaya, ekonomi dan hukum.

    S13 Menunjukkan sikap jujur, luhur dan setia dalam menjalankan profesi dan pekerjaaannya

    S14 Menunjukkan sikap saling percaya, saling melayani, dan menjunjung tinggi kesetaraan dalam profesi dan pekerjaannya.

    Sikap yang menjadi ciri khas warga Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) ditunjukkan pada

    CPL S11, S12, S13 dan S14. Lulusan Sarjana di UNPAR diharapkan menjadi cendekia yang

    menjunjung tinggi kebenaran, kebaikan dan keindahan (S11); mampu melakukan pemberdayaan

    masyarakat di bidang sosial, budaya, ekonomi dan hukum (S12); menunjukkan sikap jujur, luhur

    http://kkni-kemenristekdikti.org/pendidikan/CP_drafthttp://kkni-kemenristekdikti.org/pendidikan/CP_draft

  • 28

    dan setia dalam menjalankan profesi dan pekerjaannya (S13) serta menunjukkan sikap saling

    percaya, saling melayani, dan menjunjung tinggi kesetaraan dalam profesi dan pekerjaannya

    (S14). Pencapaian CPL Sikap ini menjadi tanggung jawab bersama antara pengelola mata kuliah

    umum (MKU) di tingkat Universitas serta tanggung jawab program studi Teknik Industri.

    2. Pengetahuan

    P1 Menguasai konsep teoritis sains-rekayasa (engineering sciences), prinsip-prinsip rekayasa (engineering principles), dan perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem terintegrasi.

    P2 Menguasai konsep sains alam dan prinsip dalam mengaplikasikan matematika rekayasa.

    P3 Menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem terintegrasi dengan pendekatan sistem.

    P4 Menguasai prinsip dan issue terkini dalam ekonomi, sosial, ekologi secara umum.

    P5 Menguasai pengetahuan tentang teknik komunikasi dan perkembangan teknologi terbaru dan terkini.

    3. Keterampilan Umum

    KU1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memerhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya.

    KU2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur.

    KU3

    Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memerhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik seni.

    KU4 Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi.

    KU5 Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data.

    KU6 Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat, baik di dalam maupun di luar lembaganya.

    KU7 Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya.

  • 29

    KU8 Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggungjawabnya dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri.

    KU9 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

    4. Keterampilan Khusus

    KK1 Mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip rekayasa (engineering principles) untuk menyelesaikan masalah rekayasa kompleks pada sistem terintegrasi (meliputi manusia, material, peralatan, energi, dan informasi.

    KK2 Mampu menemukan sumber masalah rekayasa kompleks pada sistem terintegrasi melalui proses penyelidikan, analisis, interpretasi data, dan informasi berdasarkan pendekatan analitik, komputasional atau eksperimental.

    KK3 Mampu melakukan riset yang mencakup identifikasi, formulasi, dan analisis masalah rekayasa pada sistem terintegrasi.

    KK4 Mampu merumuskan alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah rekayasa kompleks pada sistem terintegrasi dengan memerhatikan faktor-faktor ekonomi, kesehatan, dan keselamatan publik, kultural, sosial, dan lingkungan (environmental consideration).

    KK5

    Mampu merancang, memperbaiki, menerapkan, serta mengendalikan sistem terintegrasi dengan mempertimbangkan standar teknis, aspek kinerja, kendala, kemudahan, penerapan, keberlanjutan serta memerhatikan faktor-faktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan publik, kultural, sosial dan lingkungan.

    KK6 Mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan dan analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang sesuai untuk melakukan aktivitas rekayasa pada bidang sistem terintegrasi.

    KK7 Mampu menyampaikan ide dan rekomendasi secara efektif dalam bentuk lisan, tulisan, dan visual, baik di tingkat nasional maupun tataran global

    Selanjutnya, Capaian Pembelajaran Lulusan di atas dibebankan kepada mata kuliah dengan

    pembagian pada matriks keterkaitan seperti dapat dilihat di Tabel 4.1. dan 4.2. berikut.

  • Tabel 4.1. Keterkaitan MK dan Capaian Sikap-Pengetahuan

    No

    Mata Kuliah

    Sikap Pengetahuan

    S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 P1 P2 P3 P4 P5

    1 Fisika Dasar I √

    2 Kalkulus Dasar √

    3 Pengantar Teknik Industri

    4 Logika √ √ √ √ √ √ √

    5 Bahasa Indonesia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

    6 Pendidikan Kewarganegaraan

    √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

    7 Menggambar Teknik √ √

    8 Praktikum Menggambar Teknik

    9 Bahasa Inggris

    10 Fisika Dasar II √

    11 Praktikum Fisika Dasar

    12 Pemrograman Komputer

    13 Praktikum Pemrograman Komputer

    14 Statistika Deskriptif

    15 Etika √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

    16 Pancasila √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

    17 Matriks dan Ruang Vektor

    18 Pengantar Ilmu √

  • 31

    No

    Mata Kuliah

    Sikap Pengetahuan

    S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 P1 P2 P3 P4 P5

    Ekonomi

    19 Material Teknik √

    20 Penelitian Operasional I

    21 Statistika Inferensi

    22 Praktikum Statistika Industri

    23 Mekanika Teknik

    24 Proses Manufaktur √

    25 Praktikum Proses Manufaktur

    26 Kalkulus Peubah Banyak

    27 Agama Katolik √ √ √ √ √ √ √ √

    28 Fenomenologi Agama

    √ √ √ √ √ √

    29 Estetika √ √ √ √ √ √ √ √ √

    30 Penelitian Operasional II

    31 Ergonomi √ √ √

    32 Perancangan Alat Bantu

    33 Perencanaan dan Pengendalian Produksi

  • 32

    No

    Mata Kuliah

    Sikap Pengetahuan

    S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 P1 P2 P3 P4 P5

    34 Organisasi dan Manajemen Perusahaan Industri

    35 Analisis Biaya √

    36 Perancangan Produk √

    37 Praktikum Perancangan Produk

    38 Psikologi Industri √

    39 Penelitian Operasional III

    40 Pemodelan Sistem √

    41 Rekayasa Sistem Kerja

    42 Praktikum Ergonomi dan Rekayasa Sistem Kerja

    43 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

    44 Perancangan Sistem Terintegrasi I

    45 Ekonomi Teknik √ √

    46 Pengendalian dan Penjaminan Mutu

    47 Perancangan Sistem K3

    48 Lingkungan dan

    Ekologi Industri

  • 33

    No

    Mata Kuliah

    Sikap Pengetahuan

    S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 P1 P2 P3 P4 P5

    49 Metodologi Penelitian

    50 Sistem Produksi dan Rantai Pasok

    √ √

    51 Perancangan Sistem Terintegrasi II

    52 Simulasi Sistem

    53 Praktikum Simulasi Sistem

    54 Perancangan Tata Letak Fasilitas

    55 Perancangan Sistem Terintegrasi III

    56 Otomasi Sistem Manufaktur

    57 Praktikum Otomasi Sistem Manufaktur

    58 Kerja Praktek √

    59 Analisis dan Perancangan Perusahaan

    60 Skripsi √ √

  • 34

    Tabel 4.2. Keterkaitan MK dan Capaian Keterampilan Umum-Khusus

    No

    Mata Kuliah

    Keterampilan Umum Keterampilan Khusus

    KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU9 KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7

    1 Fisika Dasar I

    2 Kalkulus Dasar

    3 Pengantar Teknik Industri

    4 Logika

    5 Bahasa Indonesia √

    6 Pendidikan Kewarganegaraan

    7 Menggambar Teknik

    8 Praktikum Menggambar Teknik

    9 Bahasa Inggris

    10 Fisika Dasar II

    11 Praktikum Fisika Dasar

    √ √

    12 Pemrograman Komputer

    13 Praktikum Pemrograman Komputer

    14 Statistika Deskriptif √ √

    15 Etika

    16 Pancasila

    17 Matriks dan Ruang Vektor

    18 Pengantar Ilmu

  • 35

    No

    Mata Kuliah

    Keterampilan Umum Keterampilan Khusus

    KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU9 KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7

    Ekonomi

    19 Material Teknik

    20 Penelitian Operasional I

    21 Statistika Inferensi √ √

    22 Pratikum Statistika Industri

    23 Mekanika Teknik

    24 Proses Manufaktur √

    25 Praktikum Proses Manufaktur

    26 Kalkulus Peubah Banyak

    27 Agama Katolik

    28 Fenomenologi Agama

    29 Estetika

    30 Penelitian Operasional II

    √ √

    31 Ergonomi

    32 Perancangan Alat Bantu

    33 Perencanaan dan Pengendalian Produksi

  • 36

    No

    Mata Kuliah

    Keterampilan Umum Keterampilan Khusus

    KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU9 KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7

    34 Organisasi dan Manajemen Perusahaan Industri

    35 Analisis Biaya

    36 Perancangan Produk √

    37 Praktikum Perancangan Produk

    √ √

    38 Psikologi Industri

    39 Penelitian Operasional III

    √ √

    40 Pemodelan Sistem √

    41 Rekayasa Sistem Kerja

    42 Praktikum Ergonomi dan Rekayasa Sistem Kerja

    √ √

    43 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

    √ √

    44 Perancangan Sistem Terintegrasi I

    √ √ √

    45 Ekonomi Teknik √

    46 Pengendalian dan Penjaminan Mutu

    47 Perancangan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    48 Lingkungan dan √

  • 37

    No

    Mata Kuliah

    Keterampilan Umum Keterampilan Khusus

    KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU9 KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7

    Ekologi Industri

    49 Metodologi Penelitian Teknik Industri

    √ √

    50 Sistem Produksi dan Rantai Pasok

    51 Perancangan Sistem Terintegrasi II

    √ √ √ √

    52 Simulasi Sistem √ √ √

    53 Praktikum Simulasi Sistem

    √ √

    54 Perancangan Tata Letak Fasilitas

    55 Perancangan Sistem Terintegrasi III

    √ √ √ √

    56 Otomasi Sistem Manufaktur

    √ √

    57 Praktikum Otomasi Sistem Manufaktur

    √ √ √

    58 Kerja Praktek √ √

    59 Analisis dan Perancangan Perusahaan

    60 Skripsi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

  • BAB 5 BAHAN KAJIAN

    Penentuan bahan-bahan kajian setiap Mata Kuliah yang ada di dalam Kurikulum 2018 TI UNPAR

    dilakukan dengan memperhatikan bahan-bahan kajian yang disyaratkan oleh BKSTI, masukan dari

    lulusan, dan Body of Knowledge yang berasal dari Institute of Industrial and System Engineers

    (IISE) perkembangan keilmuan TI. Bahan-bahan kajian setiap Mata Kuliah dijabarkan dengan

    format “Nama Mata Kuliah (jumlah sks) “ sebagai berikut:

    Kalkulus (4 SKS):

    - Pertaksamaan

    - Fungsi dan Limit

    - Turunan

    - Penggunaan Turunan

    - Integral

    - Penggunaan Integral

    - Fungsi Transenden

    - Teknik Pengintegralan

    - Bentuk Tak Tentu dan Integral tak Wajar

    - Deret Tak Hingga

    - Geometri di Bidang dan Ruang

    - Turunan di Rn

    - Integral Lipat Dua

    - Persamaan Diferensial Biasa

    Matriks dan Ruang Vektor (2 SKS):

    - Sistem Persamaan Linear

    - Matriks

    - Determinan

    - Vektor di Bidang dan di Ruang

    - Ruang Vektor Euklid

    - Ruang Vektor Umum

    - Ruang Hasil Kali Dalam

    - Nilai Karakteristik dan Vektor Karakteristik

    - Transformasi Linear, Diagonalisasi Matriks secara Ortogonal

    Kalkulus Peubah Banyak (2 SKS):

    - Parameterisasi

    - Fungsi bernilai vektor

    - Permukaan di R3

    - Turunan di Rn

    - Metode lagrange dan aplikasinya

    - Integral garis dan integral permukaan yang meliputi parameterisasi permukaan, luas

    permukaan

    - Integral fungsi atas permukaan

    - Teorema Green

  • 39

    Penelitian Operasional (9 SKS)

    - Proses Pemodelan dan formulasi masalah

    - Penyelesaian model programa linier dengan cara grafis

    - Metode simpleks

    - Teori Dualitas dan Analisis sensitivitas

    - Topik lanjut pada metode simpleks (revised simplex)

    - Pemrograman sasaran

    - Permasalahan transportasi

    - Permasalahan penugasan dan transshipment

    - Pengenalan software (solver, LINDO/LINGO) - Programa bilangan bulat

    - Teori dasar jaringan

    - Perumusan masalah jaringan

    - Penyelesaian permasalahan jaringan minimum cost flow dan algoritma simpleks untuk

    jaringan

    - Konsep dasar programa dinamis

    - Programa dinamis deterministik

    - Programa dinamis probabilitistik

    - Pengantar proses stokastik

    - Rantai Markov diskrit,

    - Matriks probabilitas transisi, persamaan Chapman-Kolmogorov dan klasifikasi rantai

    Markov

    - First passage time dan kondisi steady-state pada rantai Markov

    - Rantai Markov kontinu

    - Pengantar antrian, struktur model antrian, proses kelahiran & kematian

    - Model-model antrian Poisson yang didasarkan pada proses kelahiran dan kematian

    - Jaringan antrian dan proses pengambilan keputusan berdasarkan model antrian

    - Perumusan zero sum game, pemecahan game sederhana.

    - Game dengan strategi campuran, pemecahan game dengan metode grafis dan simpleks

    Statistika Industri (5 SKS)

    - Konsep dasar probabilitas

    - Variabel random

    - Distribusi Probabilitas

    - Ekspektasi Matematis

    - Distribusi Probabilitas Teoritis Diskrit (Binomial, Poisson, Hypergeometri)

    - Distribusi Probabilitas Teoritis Kontinu

    - Transformasi Fungsi Variabel Random

    - Distribusi Probabilitas Teoriti Kontinu Lanjutan (distribusi t dan distribusi F)

    - Distribusi-distribusi statistik

    - Pengujian hipotesis

    - Estimasi parameter

    - Statistika Nonparametrik

    - Analisis Variansi

  • 40

    - Analisis Regresi Linier

    - Design of Experiment

    Praktek Statistika Industri (1 sks):

    - Konsep dasar probabilitas

    - Variabel random

    - Distribusi Probabilitas

    - Distribusi Probabilitas Teoritis Diskrit

    - Distribusi Probabilitas Teoritis Kontinu

    - Distribusi Probabilitas Teoriti Kontinu Lanjutan (distribusi t dan distribusi F)

    - Distribusi-distribusi statistik

    - Pengujian hipotesis

    - Estimasi parameter

    - Analisis Variansi

    - Analisis Regresi Linier

    - Design of Experiment

    Fisika Dasar (4 SKS):

    - Kinematika Benda Titik

    - Gerak Relatif

    - Dinamika Benda Titik (hukum-hukum

    - Newton dengan konsep gaya, usaha dan energi, impuls dan momentum, hukum

    - hukum kekekalan)

    - Dinamika Sistem Benda Titik (pusat massa)

    - Gerak Rotasi (momentum sudut, rotasi benda tegar dengan sumbu tetap)

    - Elastisitas dan Osilasi

    - Gelombang Mekanik

    - Statika dan Dinamika fluida

    - Termofisika (teori kinetik gas, kalor dan usaha, hukum I termodinamika, efisiensi, siklus

    Carnot)

    - Elektostatik (medan dan gaya listrik)

    - Hukum Gauss

    - Energi Potensial

    - Listrik, Potensial Listrik

    - Kapasitor

    - Magnetostatik

    - GGL Induksi Magnetik

    - Arus Bolak-Balik

    - Gelombang Elektromagnetik

    - Fisika Modern

    - Fisika Atom Elektrostatik

    Praktikum Fisika Dasar (1 SKS):

  • 41

    Menggambar Teknik (2 SKS):

    - Gambar teknik, perancangan dan teknik industri

    - Konstruksi geometrik

    - Pembuatan sketsa, garis dan penamaan

    - Gambar 3D dan proyeksi orthografik

    - Auxiliary views

    - Dimensi dan toleransi

    - Toleransi dan fit

    - Model perakitan dan exploded assembly

    - Thread, Fasteners dan spring, dll

    - Bill of Material

    - Dokumentasi gambar dan gambar kerja

    Praktikum Menggambar Teknik (1 SKS):

    - Pembuatan sketsa, garis dan penamaan

    - Proyeksi Orthografik

    - Gambar 3D

    - Model perakitan dan exploded assembly

    - Auxiliary views

    - Dimensi

    Mekanika Teknik (2 SKS):

    - Sistem gaya, resultan, konsep diagram benda bebas, persamaan keseimbangan

    - Analisis struktur, truss dan frame, gaya terdistribusi dan gaya dalam

    - Konsep tegangan-regangan, tegangan dan regangan akibat beban aksial

    - Pengenalan plastisitas dan perhitungan tegangan sisa (residual stresses), tegangan (dan

    regangan) akibat momen puntir, tegangan (dan regangan) akibat momen lentur

    - Pengaruh distribusi momen lentur yang tak seragam (tegangan akibat gaya lintang),

    analisis tegangan (lingkaran Mohr)

    - Teori kegagalan (failuretheory), dan persoalan statis tak tentu

    Material Teknik (2 SKS):

    - Pengelompokan material

    - Sifat material: mekanik, fisik, kimia, teknologi

    - Standar material, standar poduk, dan standar uji

    - Uji mekanik dan interpretasinya

    - Uji tarik, impak, kekerasan, fatigue, mulur, puntir

    - Ikatan atom; dasar kristalografi; logam dan sistem pemaduan

    - Paduan logam berbasis besi

    - Diagram Fe-Fe3C

    - Transformasi fasa

    - Nonferrousalloys

    - Dasar teori penguatan logam

  • 42

    Pemrograman Komputer (2 SKS):

    - Pembuatan Diagram Alir

    - Hakekat pemrograman dan pembuatan program sederhana

    - Pendefinisian dan manipulasi fungsi dan prosedur

    - Logika pengambilan keputusan

    - Logika pengulangan

    - Array 1 dimensi

    - Array 2 dimensi

    - Struktur datarecord

    PraktikumPemrograman Komputer (1 SKS):

    - Teknik pemgrograman, pembuatan algoritma, diagram alir

    - Hakekat pemrograman, bahasa pemrograman, pengantar bahasa JAVA

    - Input output

    - Logika pengambilan keputusan

    - Logika pengulangan

    - Array 1, 2 dimensi

    - Manipulasi fungsi dan prosedur

    - Struktur data record

    Pengantar Ilmu Ekonomi (2 SKS):

    - Pengertian dan ruang lingkup ekonomi

    - Utilitas

    - Permintaan dan Penawaran

    - Elastisitas

    - Teori Produksi

    - Biaya produksi

    - Struktur Pasar: persaingan sempurna dan kompetisi monopolistik

    - Struktur Pasar: oligopoli dan monopoli

    - Produksi dan Pendapatan Nasional

    - Konsumsi, tabungan dan investasi

    - Uang dan lembaga perbankan

    - Kebijakan fiskal

    - Perdagangan internasional

    Psikologi Industri (2 SKS):

    - Pengertian dan ruang lingkup psikologi industri dan organisasi

    - Metode riset dan pengukuran dalam psikologi

    - Arti kerja bagi manusia dan evolusi perkembangan kerja dalam organisasi industri

    - Perbedaan individu: motivasi, emosi, minat, sikap

    - Rekrutmen dan seleksi

    - Pengukuran performansi dan kompetensi

    - Pengembangan dan pelatihan

    - Team dan Teamwork

    - Pengelolaan stress dan kelelahan kerja (dari sisi psikologis)

  • 43

    - Socialinfluence

    Organisasi dan Manajemen Perusahaan Industri (3 SKS)

    - Pengertian manajemen

    - Proses dasar manajemen

    - Pengertian Dasar Organisasi

    - Dimensi Kontekstual : Analisis Lingkungan

    - Dimensi Kontekstual: Teknologi Organisasi

    - Dimensi Sturktural : Birokrasi

    - Struktur Organisasi dan Design

    - Pendekatan Perancangan Organisasi

    - Sasaran dan Efektivitas Organisasi

    - Implementasi Organisasi

    Analisis Biaya (2 SKS):

    - Proses Akuntansi

    - Laporan Keuangan

    - Konsep Biaya

    - Biaya Bahan Langsung

    - Biaya Pekerja Langsung

    - Biaya Pabrik Tak Langsung

    - Kalkulasi Biaya Pesanan

    - Kalkulasi Biaya Proses

    - Harga Pokok Penjualan

    - Produk Samping dan Produk Gabungan

    - Sistem Biaya Standar dan Analisis Variansi Biaya

    - Analisis Titik Impas

    Pengantar Teknik Industri (3 SKS):

    - Pengertian disiplin engineering, design sebagai ciri disiplin engineering, proses design

    - Pengertian teknik industri dan ruang lingkup pekerjaannya

    - Pengertian sistem terintegrasi

    - Pendekatan scientificmanagement

    - Pendekatan Administrative dan Behaviour

    - Pendekatan ManagementScience

    - Pendekatan & perfomansi integratedsystem

    - Pengaruh perkembangan teknologi informasi dan pendekatan global

    Ekonomi Teknik (3 SKS)

    - Aliran Cash

    - Konsep Nilai Waktu dari uang (time value of money)

    - Nilai Ekivalensi Sekarang

    - Nilai Tahunan

    - Internal Rate of Return

    - Payback Period

  • 44

    - Indeks Profitabilitas

    - Sensitivitas

    - Depresiasi

    - Inflasi dan deflasi

    - Analisis Penggantian

    - Analisis Pajak

    - Analisa Biaya dan Manfaat Investasi

    Simulasi Sistem (2 SKS)

    - Pengantar simulasi

    - Simulasi Montecarlo

    - Langkah-langkah pemodelan simulasi

    - Dasar simulasi kejadian diskrit

    - Struktur dasar program simulasi

    - Pembangkit bilangan random

    - Pembangkit variat random

    - Verifikasi dan validasi model simulasi

    - Teknik reduksi variansi

    - Pengembangan skenario simulasi

    - Analisis keluaran program simulasi

    - Pemodelan dan simulasi sistem manufaktur dan layanan

    - Unit eksperimen

    - Faktor-faktor untuk percobaan

    - Perancangan model eksperimen

    - Penentuan perlakuan

    - Pelaksanaan percobaan

    Praktikum Simulasi Sistem (1 SKS)

    - Perumusan masalah dan tujuan pemecahan masalah

    - Karakterisasi sistem masalah

    - Identifikasi variabel-variabel keputusan, lingkungan dan parameter untuk menyusun

    model simulasi

    - Pembuatan model konseptual

    - Pemrograman dengan bahasa simulasi

    - Pengumpulan data dan verifikasi

    - Pengembangan skenario simulasi

    - Pelaksanaan simulasi

    Ergonomi dan Rekayasa Sistem Kerja (4 SKS):

    - Anthropometri dan alat ukur anthropometri

    - Fisiologi kerja

    - Biomekanika kerja

    - Aplikasi ergonomi di industri

    - Perancangan alat kerja

    - Aspek mental pada ergonomi

  • 45

    - Lingkungan kerja

    - Peta-peta kerja dan alat analisis operasi

    - Teknik-teknik perancangan sistem kerja

    - Motion Study

    - TimeStudy

    - Predeterminedtimesystems

    - WorkSampling

    Praktikum Ergonomi dan Rekayasa Sistem Kerja (1 SKS)

    - Antropometri

    - Biomekanika

    - Faal kerja

    - Beban kerja mental

    - Penginderaan dan display

    - Work sampling

    - Motion and time study

    Proses Manufaktur (3 SKS):

    - Dasar-dasar proses manufaktur modern

    - Metrologi Industri

    - Proses pengecoran

    - Proses pembentukan pemesinan

    - Proses plat metal

    - Teori proses pemesinan

    - Teknologi pahat

    - Mesin dan Operasi pemesinan

    - Proses gerinda

    - Proses pengelasan

    - Membuat rencana proses dari suatu benda kerja yang diberikan

    - Memilih parameter proses yang diperlukan untuk membuat benda kerja

    - Menjalankan proses pemesinan

    - Pengenalan CAD/CAM dan NC

    Praktikum Proses Manufaktur (1 SKS):

    - Metrologi Industri

    - Proses Pengecoran

    - Proses Plat Metal

    - Proses Gerinda dan Kerja Bangku

    - Proses Pengelasan

    - Eksekusi Proses Pemesinan

    - Pengenalan CAD/CAM dan NC

    - Rencana Proses dari Benda Kerja

  • 46

    Pengendalian dan Penjaminan Mutu (3 SKS):

    - Konsep mutu

    - Manajemen dan penjaminan mutu

    - Dimensi mutu produk dan analisis kapabilitas

    - Prinsip pengendalian mutu proses dan rancangan (on-line & off-line)

    - Pengendalian proses secara statistika

    - Peta kontrol

    - Inspeksi dan sampling penerimaan

    - Perancangan eksperimen

    Perencanaan dan Pengendalian Produksi (3 SKS):

    - Pengelolaan permintaan dan prosedur peramalan

    - Teknik-teknik peramalan

    - Penyusunan Jadwal Induk Produksi: perencanaan produksi agregat

    - Penyusunan jadwal produksi induk: proses disagregasi dan pengelolaan jadwal produksi

    induk

    - Perencanaan dan pengendalian persediaan independen

    - Perencanaan Kebutuhan Material

    - Perencanaan kebutuhan kapasitas

    - Penjadwalan produksi single machine

    - Penjadwalan produksi flow shop

    - Penjadwalan produksi job shop

    - Pengendalian lantai pabrik dan pengendalian pembelian

    - Konsep keseimbangan lintas perakitan

    - Metode-metode keseimbangan lintas perakitan

    - Performansi keseimbangan lintasan perakitan

    Sistem Produksi dan Rantai Pasok (3 SKS):

    - Konsep sistem produksi berbasis proyek

    - Penyusunan diagram jaringan

    - Metode CPM untuk penjadwalan proyek

    - Metode pengendalian pelaksanaan proyek

    - Konsep Sistem Produksi Tepat Waktu

    - Penentuan jumlah kanban dan production smoothing

    - Konsep theoryofconstraint

    - Teknik Drum-Buffer-Rope (DBR) dan softwareOptimalProductionTheory (OPT)

    - Konsep Lean Manufacturing

    - Konsep Green Manufacturing

    - Konsep Manajemen Rantai Pasok

    - Distribution Requirement Planning

    - Enterprise Resource Planning

    - Teknologi Informasi dalam Rantai Pasok

    - Performansi Rantai Pasok

  • 47

    Pemodelan Sistem (2 SKS):

    - Sistem dan Berpikir sistem

    - Konsep Sistem

    - Pemodelan sistem untuk pemecahan masalah

    - Proses pendefinisian masalah dan Proses pemodelan matematik

    - Pemodelan dengan formulasi matematik Deterministic

    - Analisis Model dan Validasi Model

    - Pemodelan dengan formulasi matematik stokhastik

    - Analisis dan validasi model, dan implementasi model

    Lingkungan dan Ekologi Industri (2 SKS)

    - Teknologi dan sustainability

    - Relevansi ekologi biologi pada teknologi

    - Perubahan teknologi dan risiko

    - Konsep sustainability dan rekayasa sustainability

    - Pengembangan produk dan sustainability

    - Pengantar konsep lifecycleassessment

    - Ekosistem industri

    - Analisis aliran material

    - Energi dan ekosistem industri

    - Air dan ekosistem industri

    - Urban dan ekosistem industri

    - Pengelolaan lingkungan di perusahaan dengan ISO 14000

    Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (3 SKS)

    - Konsep sistem informasi dan pengambilan keputusan

    - Aplikasi-aplikasi khusus sistem informasi

    - Pengembangan sistem informasi

    - Pendefinisian kebutuhan

    - Pemodelan Proses

    - Pemodelan Data

    - Arsitektur Sistem Informasi

    - Perancangan interface

    - Manajemen Proyek Sistem Informasi

    - Implementasi sistem informasi

    - Diagram alir

    - Pemodelan data dan proses

    - Pembuatan model proses

    - Pembuatan model data

    - Normalisasi basis data

    - Pemrograman basis data

    - Pemrograman search dan query sesuai kebutuhan

    - Pengenalan sistem pendukung keputusan

  • 48

    Perancangan Tata Letak Fasilitas (2 SKS):

    - Pengantar perancangan fasilitas

    - Pendekatan untuk perancangan tata letak fasilitas

    - Perhitungan kebutuhan fasilitas

    - Model matematik untuk masalah tata letak

    - Algoritma dasar untuk masalah tata letak

    - Tata letak Teknologi kelompok

    - Sistem Pemindahan material

    - Tata letak untuk gudang penyimpanan

    - Penentuan lokasi pabrik

    Analisis dan Perancangan Perusahaan (3 SKS):

    - Identifikasi peluang usaha

    - Penyusunan Rencana usaha

    - Analisis industri

    - Analisis pasar

    - Perencanaan pasar

    - Analisis operasi dan produk

    - Perancangan organisasi

    - Proyeksi keuangan

    - Penentuan discountrate

    - Strategi Pengembangan Usaha

    Metodologi Penelitian (2 SKS):

    - Pengertian dan konsep penelitian

    - Permasalahan dalam bidang teknik industri

    - Penyusunan kerangka teoritik

    - Pendekatan dalam penelitian teknik industri: perancangan, pemodelan, eksperimen,

    survey

    - Perancangan penelitian

    - Teknik Pengumpulan data

    Kerja Praktek (2 SKS):

    Skripsi (6 SKS):

    Pendidikan Agama/Fenomonologi Agama (2 SKS):

    Logika (2 SKS):

    Etika (2 SKS):

    Estetika (2 SKS):

    Bahasa Inggris (2 SKS):

  • 49

    Pendidikan Kewarganegaraan (2 SKS):

    Pancasila (2 SKS):

    Bahasa Indonesia (2 SKS):

    - Penulisan karya ilmiah dan perbandingan dengan tulisan umum

    - Struktur dasar karya ilmiah

    - Ejaan Bahasa Indonesia

    - Penulisan kalimat yang efektif

    - Penulisan paragraf

    - Jenis pengutipan dan cara pengutipan yang benar

    - Etika dalam penulisan karya ilmiah

    Perancangan Sistem Terintegrasi I (3 SKS):

    - Analisis Pasar

    - Perancangan Proses

    - Perancangan Metode dan Sistem Kerja

    - Perancangan Lingkungan Fisik

    - Pengukuran Waktu Baku

    - Perancangan Lintasan Perakitan

    Perancangan Sistem Terintegrasi II (3 SKS):

    - Perencanaan Produksi

    - Perencanaan Kebutuhan Material dan Kapasitas Produksi

    - Perancangan Proses Bisnis

    - Perancangan Struktur Organisasi

    - Perancangan Prosedur Operasional Baku

    Perancangan Sistem Terintegrasi III (2 SKS):

    - Perhitungan Jumlah Mesin, MPPC dan Luas Lantai

    - Perancangan Tata Letak dengan GT Layout

    - Penentuan Material Handling dan From To Chart

    - Perancangan Tata Letak dengan Process Layout

    - Perancangan Tata Letak Kantor

    - Perancangan Storage

    - Evaluasi Pemilihan Layout dan Perhitungan HPP

    - Perhitungan Kelayangan Finansial

    - Proposal Bisnis

    Perancangan Alat Bantu (2 SKS)

    - Pengenalan Jig & Fixture

    - Supporting & locating

    - Clamping & workholding

    - Power & modular workholding

    - Template & plate jig

    - Angle plate & channel/box jig

    - Fixture body design

  • 50

    - Fixture for Machining Process

    - Fixture for Assembly and Inspection

    - Pengenalan Konsep Material Handling

    - Unit Material Handling

    - Unit Transportation Material Handling

    - Storage System Material Handling

    Otomasi Sistem Manufaktur (2 SKS)

    - Pengantar Otomasi Proses Manufaktur.

    - Sistem kendali terotomasi (open & closed loop system).

    - Sensor & actuator

    - Industrial Robotic

    - Programmable Logic Controller

    - Automated Material Handling

    - Automated Identification and Data Capture

    - Automated Assembly System

    - Automated Sorting

    - Automated Inspection

    - Flexible Manufacturing System

    - Industry 4.0: IoT

    Praktikum Otomasi Sistem Manufaktur (1 SKS)

    - Programmable Logic Controller

    - Automated Identification and Data Capture: RFID

    - AS/RS

    - Micro Controller

    - Automated Sorting: Dual Conveyor

    - Industry 4.0: IoT

    Perancangan Produk (2 SKS)

    - Metodologi perancangan produk dan perencanaan produk

    - Identifikasi kebutuhan konsumen

    - Penentuan spesifikasi teknis produk

    - Pembuatan dan penilaian kons