Kurikulum 2019 - learninghub.id · Prinsip-prinsip Dasar dan Analisis Dampak Lingkungan pada Kegiatan Operasi atau Usaha B. Kalender Kurikulum 2019. 9 4. April ... Pemaksimalan Analisa

1

Connecting Knowledge

Kurikulum 2019

learninghub.icjr.or.id | | @ICJRLearningHub ICJR Learning Hub icjrlearnhub

2

Kurikulum ICJR Learning Hub 2019 | Connecting Knowledge

3

Sekilas Tentang

4


5

1. Sekilas Tentang Kami

ICJR Learning Hub didirikan oleh ICJR, yang bertujuan untuk mendorong upaya

penghubungan pengetahuan, baik dari sisi teoritis maupun praktis yang berguna

bagi komunitas hukum dan juga masyarakat pada umumnya. ICJR Learning Hub

menyediakan program pelatihan secara mendalam yang disampaikan oleh para

praktisi dan akademisi hukum yang berpengalaman. Proses pengajaran yang

disampaikan oleh para praktisi dan akademisi hukum, akan membantu Anda

mendapatkan informasi dan tren yang ada di lingkungan kerja Anda.

Sebagai lembaga yang berkosentrasi pada peningkatan kapasitas dan pengetahuan,

ICJR Learning Hub mendesain berbagai program pendidikan tentang berbagai bidang

hukum dan kompetensi termasuk memperkuat keterampilan dalam komunikasi

tertulis dan lisan yang akan membuat Anda menjadi bagian yang berharga dari tim

Anda.

2. Layanan Kami

ICJR Learning Hub memiliki beragam layanan yang kami sebut sebagai Learning

Program. Learning Program didesain dan dibangun untuk dapat mencakup berbagai

topic dan pengetahuan yang dapat menjawab tantangan terkini yang dihadapi oleh

komunitas hukum dan masyarakat secara umum.

A. Tentang ICJR Learning Hub

6


5 Kegiatan dalam Learning Program terdiri dari:

1. Public Lecture

Public Lecture adalah kegiatan penambahan pengetahuan tentang topik

tertentu dengan narasumber pilihan yang diselenggarakan untuk peserta

secara terbatas dan berlokasi di Kantor ICJR Learning Hub. Kegiatan ini tidak

dipungut biaya dan merupakan komitmen kami untuk mengelola pengetahuan.

2. Public Training

Public training adalah kegiatan training dengan topic tertentu dengan

narasumber pilihan. Public Training ini didesain untuk komunitas hukum

dan masyarakat secara umum. Kegiatan Public Training merupakan layanan

training yang dipungut biaya dengan jumlah peserta yang dibatasi. Public

Training diadakan secara regular setiap bulan.

3. Pendidikan Khusus Profesi Advokat

Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) adalah pendidikan yang didesain

untuk menyiapkan Anda ataupun rekan dan kerabat Anda untuk dapat menjadi

Advokat sesuai dengan ketentuan UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat.

Dalam penyelenggaraan PKPA ini, ICJR Learning Hub memiliki perjanjian

dengan DPN PERADI dan salah satu Fakultas Hukum yang terakreditasi B.

Dengan biaya dan sistem pembayaran yang terjangkau, mengikuti PKPA yang

diselenggarakan oleh kami dapat menjadi pilihan terbaik Anda.

4. Public Discussion

Public Discussion merupakan layanan dari ICJR Learning Hub untuk

mengangkat isu-isu hukum terkini dan mendiskusikan dampaknya dalam

suatu forum yang besar. Tujuan dari Public Discussion yang adalah untuk

mensosialisasikan berbagai kebijakan yang ada ataupun terbaru agar maksud

dari kebijakan tersebut dapat tersampaikan secara tepat.

5. In-House Training

ICJR Learning Hub dapat pula menyelenggarakan training yang bertemakan

hukum, khusus untuk perusahaan atau institusi Anda, dengan tema,

narasumber, dan lokasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi kami melalui email di

7

[email protected] untuk mendapatkan proposal penawaran in-house

training dari kami.

3. Mengapa memilih kami?

ICJR Learning Hub berkomitmen untuk menghadirkan pengetahuan yang aktual dan

penting bagi komunitas hukum ataupun bagi masyarakat. ICJR Learning Hub juga

memiliki jaringan publikasi yang luas dan promosi yang baik yang dapat membuat

kualitas suatu kegiatan di Learning Hub menjadi berpengaruh dan dikenal oleh

masyarakat.

Digawangi oleh Tim Manajemen yang professional dan memiliki jaringan yang luas

menjadikan ICJR Learning Hub menjadi suatu lembaga yang dapat Anda pilih untuk

mengembangkan pengetahuan yang Anda perlukan.

Tentang ICJR Learning Hub

8


Selama 2019, ICJR Learning Hub akan membuat 36 Public Training, dengan rincian

sebagai berikut:

1. Januari

a. Pemaksimalan Kinerja Berdasarkan Analisa Standard Operating

Procedures

b. Sengketa PKWT dan PKWTT pada Perjanjian Kerja Outsourcing antara

Perusahaan, Penyedia Jasa, dan Pekerja (Angkatan ke-1)

2. Februari

a. Public Speaking - Teknik Berbicara yang Berkualitas, Berbobot, dan

Bermanfaat

b. Kontrak Hukum E-Commerce di Indonesia

c. Inovasi Sistem Keuangan di Era Digital (Fintech)

d. Aspek Hukum dan Kode Etik Pengadaan Barang dan Jasa

3. Maret

a. Corporate Social Responsibility Berbasis ISO 26000:2010

b. Strategi Litigasi Sengketa Hasil Pemilu atau Pemilukada di Mahkamah

Konstitusi

c. Personal Branding, Smart Leadership, dan Teknik Mendalami Emosi

Klien

d. Prinsip-prinsip Dasar dan Analisis Dampak Lingkungan pada Kegiatan

Operasi atau Usaha

B. Kalender Kurikulum 2019

9

4. April

a. Penanganan Perselisihan Kasus Pidana, Perdata, dan Administrasi

antara Pasien dan Pekerja Kesehatan

b. Contract Drafting and Negotiation Skill

c. Hukum Perkebunan & Legal Aspect of Palm Oil Plantation (Industri

Perkebunan Kelapa Sawit)

d. Analisa Hukum Perpajakan

5. Juli

a. Tata Cara Pencegahan dan Langkah Hukum pada Kasus Hilangnya

Arsip

b. Tinjauan Risiko Hukum dan Analisa Laporan Legal Due Diligence

c. Mengatasi Risiko Transaksi Perjanjian Keuangan dalam Perusahaan

Berbasis ISO 31000:2018

d. The Art of Handling The Law of Negotiation

6. Agustus

a. Peranan Cyber Security dalam Keamanan dan Kestabilan Perusahaan

b. Pandangan Hukum Dalam Pemaksimalan Prosedur Bisnis Properti di

Indonesia

c. Pandangan Hukum Perjanjian Merger dan Akuisisi

d. Digital Forensik untuk Komunitas Hukum (Angkatan ke-2)

7. September

a. Aspek Perlindungan Hukum, Praktek & Permasalahan, Kebijakan

dalam Pembebasan Tanah

b. Pemaksimalan Analisa Akuntansi Forensik dan Audit Forensik

c. Hukum Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama

Telekomunikasi

d. Teknik Identifikasi pada Medikolegal Forensik

8. Oktober

a. Pemaparan Kontrak Bisnis, serta Teknik Negosiasi dan Penyelesaian

Sengketa Pada Perusahaan

b. Sengketa PKWT dan PKWTT pada Perjanjian Kerja Outsourcing antara

10


Perusahaan, Penyedia Jasa, dan Pekerja (Angkatan ke-2)

c. Analisis Beban Kerja (Workload Analysis) dalam Manajemen SDM

Perusahaan

d. Teknik Beracara Melalui Arbitrase & Alternatif Penyelesaian Sengketa

9. November

a. Effective Selling Skills & Negotiation for Accountant Executive (AE)

b. Manajemen Anti Suap di Korporasi Berbasis ISO 37001:2016 (Anti-

Bribery Management Systems)

c. Sengketa Cost Recovery Kepemilikan Usaha Minyak, Gas, Mineral, dan

Batubara di Indonesia

d. Analisa Hukum Terhadap Penyelewengan Keuangan

10. Desember

a. Peningkatan Kemahiran Mitigasi Risiko Non Performing Loan

b. Antisipasi Konflik Berkelanjutan Atas Kerusakan Lingkungan

11

JANUARI 2019

12


13

1. Pemaksimalan Kinerja Berdasarkan Analisa Standard Operating Procedures

Karena menjadi sebuah acuan kerja, membuat Standard Operating Procedures (SOP)

menjadi bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Untuk itu diperlukan

langkah-langkah yang tepat, yang bertujuan untuk menciptakan acuan kerja yang

baik, agar dapat memaksimalkan fungsi kerja di setiap sistemnya.

Materi yang akan dibahas:

1. Mempelajari proses bisnis

2. Mempelajari flow chart alur proses

3. Membuat narasi flow chart alur proses

Biaya investasi senilai Rp 3.555.000,- per orang, dengan durasi acara selama 8 jam.

Dapatkan potongan harga untuk pendaftaran lebih dari 1 orang, atau pembayaran

lebih awal.

Untuk ketentuan dan informasi lebih lanjut, silakan lihat pengumumannya di :

http://learninghub.icjr.or.id

2. Sengketa PKWT dan PKWTT pada Perjanjian Kerja Outsourcing antara Perusahaan, Penyedia Jasa, dan Pekerja (Angkatan ke-1)

Banyaknya orang yang mencari pekerjaan, terkadang menyulitkan suatu perusahaan

dalam menyeleksi calon pekerjanya. Itulah salah satu faktor yang membuat beberapa

perusahaan memilih pihak kedua sebagai penyambungnya. Perusahaan kedua ini

adalah perusahaan outsourcing. Dari sisi perusahaan, tentu banyak yang diuntungkan

dalam hal ini. Namun dari sisi pekerja, tentu banyak pula yang merasa dirugikan dalam

hal ini. Diperlukan pengedukasian bagi perusahaan utama dalam memilih perusahaan

outsourcing. Begitu juga sebaliknya, perlu dilakukan evaluasi dan peningkatan sistem

bagi perusahaan outsourcing untuk mendapatkan kepercayaan dari perusahaan

utama.


1. Pengkajian klausal hukum ketenagakerjaan dengan bahasa yang lebih

Januari 2019

14


sederhana

2. Analisa kesesuaian perjanjian kerjasama antara perusahaan utama dan

perusahaan outsourcing berdasarkan peraturan pemerintah dan norma baru,

serta tindak lanjut putusan MK

3. Analisa sistem PKWT dan PKWTT dalam perjanjian kerja

4. Pengalihan Perlindungan Hubungan Kerja

5. Study kasus penerapan perjanjian PKWT dan PKWTT dalam penyelesaian

sengketa



lebih awal.



15

FEBRUARI 2019

16


17

1. Public Speaking - Teknik Berbicara yang Berkualitas, Berbobot, dan Bermanfaat

Kemahiran berbicara akan menjadi brand yang kuat bagi setiap orang. Dimana kata-

kata yang disampaikan dengan baik, akan menentukan juga bobot dan kualitas orang

tersebut. Tentunya hal ini sangat dibutuhkan oleh pada advokat, terutama untuk

meyakinkan publik dengan isu yang berlangsung, atau setidaknya untuk membela

klien dengan baik. Tutur berkualitas dan pemahaman isu tentu akan menambah nilai

kepercayaan setiap orang kepada orang tersebut.

Materi yang akan disampaikan:

1. Teknik mudah menghafal materi presentasi dengan Mind Mapping

2. Study kasus :

a. Teknik mengatasi rasa takut

b. Teknik pembukaan powerfull

c. Teknik menyusun isi Presentasi yang mudah di pahami

d. Teknik membuat illustrasi yang tertanam di dalam alam bawah sadar

audiens

e. Teknik bahasa tubuh yang elegant

f. Teknik penutupan yang powerfull



lebih awal.



2. Kontrak Hukum E-Commerce di Indonesia

Perkembangan e-commerce di Indonesia semakin meningkat, begitu juga dengan

daya pembelinya. Sayangnya peningkatan ini tidak berjalan beriringan dengan

hukum yang mengaturnya. Di Indonesia, belum ada persyaratan yang jelas mengenai

pengakomodiran atau syarat-syarat sahnya suatu kontrak elektronik yang dilakukan

Februari 2019

18


oleh e-commerce dengan pembeli. Padahal Indonesia memiliki prinsip dasar

keberlakuan suatu kontrak yang mengacu pada Pasal 1320 KUHPerdata, sehingga

dapat pula diterapkan pada kontrak elektronik.


1. 4 jenis e-commerce di Indonesia beserta pengurusan perizinannya : Online

Marketplace, Classified Ads, Daily Deals, dan Online Retail

2. Prosedur transaksi elektronik sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor

11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transksi Elektronik (“UU ITE”), serta

Prosedur e-commerce dalam Pasal 1320 KUHPerdata

3. Prosedur pembatalan kontrak elektronik berdasarkan Pasal 1454 KUHPerdata

4. Teknik penyelesaian sengketa transaksi



lebih awal.



3. Inovasi Sistem Keuangan di Era Digital (Fintech)

Financial Technology atau fintech, atau dalam bahasa Indonesia, lebih populer dengan

sebutan tekfin (Teknologi Finansial), adalah salah satu industri dimana berbagai

para pelaku baik institusi dan perusahaan memanfaatkan teknologi untuk membuat

layanan keuangan menjadi lebih efisien.Pelatihan ini akan memberikan gambaran,

wawasan dan sudut pandang mengenai revolusi tekfin beserta perubahan, inovasi,

tantangan beserta kesempatan, sehingga dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan

layanan finansial yang kita tawarkan.


1. Introduksi Fintech dan Ekosistemnya, serta Struktur dan Inovasi Layanan

Keuangan

2. Sistem dan Proses Transaksi Elektronik

19

3. Pemrosesan Transaksi Pembayaran

4. Tren dan Masa Depan Uang, Lending, dan Funding

5. Infrastruktur Penunjang

6. Hukum dan Perundangan yang Berlaku



lebih awal.



4. Aspek Hukum dan Kode Etik Pengadaan Barang dan Jasa

Agar pengadaan barang dan jasa berjalan dengan efektif dan efisien, manajemen di

perusahaan harus mengontrol hal ini dengan baik. Prinsip-prinsip persaingan yang

sehat, transparan, terbuka, dan perlakuan yang adil kepada semua pihak haruslah

dijunjung tinggi, sehingga setiap pengadaan dapat dipertanggungjawabkan dengan

baik dari segi fisik, keuangan, maupun manfaatnya. Berdasarkan Keputusan Presiden

No. 61 Tahun 2004 yang merevisi Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003, yang telah

mengatur pelaksanaan pengadaan barang/jasa, kerangka peraturan pengadaan

barang/jasa harus ditegakkan berdasarkan prinsip-prinsip yang berlaku. Termasuk

dalam pemahaman aspek hukum yang akan menganalisa bahaya dan kelemahan

dalam pelasanaan pengadaan barang dan jasa.


1. Pengantar dan Orientasi Hukum Kontrak Pengadaan dan Ahli Hukum Kontrak

Pengadaan

2. Anatomi Kontrak Pengadaan (Kontrak Barang, Jasa Konsultasi, Jasa

Konstruksi, Jasa Lainnya)

3. Teori dan Teknik Review Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

4. Pemberian Pendapat Hukum Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

5. Kotrak Pengadaan Internasional (Kontrak KPBU dan FIDIC Contract)

Februari 2019

20


6. Kode Etik Ahli Hukum Kontrak Pengadaan

7. Mekanisme Pelaporan Pemberian Pendapat Hukum Kontrak Pengadaan

8. Simulasi Penyusunan Kontrak Pengadaan dan Pelaporan Pemberian Pendapat

Hukum Kontrak Pengadaan.



lebih awal.



21

MARET 2019

22


23

1. Corporate Social Responsibility Berbasis ISO 26000:2010

Pada 2010, ISO mengeluarkan Standar Internasional 26000:2010, tentang Guidance on

Social Responsibility, yang berupa panduan bagi perusahaan dalam merencanakan,

melaksanakan, monitoring dan evaluasi program Corporate Social Responsibility

(CSR). Dalam ISO ini, telah menjelaskan taata kelola perusahaan (organizational

governance), hak asasi manusia (human rights), praktik ketenagakerjaan (labour

practices), lingkungan hidup (the environment), praktik operasi yang fair (fair

operating practices), isu-isu konsumen (consumer issues), serta keterlibatan dan

pengembangan masyarakat (community involvement dan development). Sehingga ISO

26000 ini dapat digunakan sebagai panduan yang komprehensif dan efektif dalam

melaksanakan CSR perusahaan secara berkelanjutan dalam jangka panjang.


1. Latar Belakang dan Manfaat CSR

2. Implementasi dalam Studi Kasus CSR Perusahaan di Indonesia

3. CSR dalam PROPER Beyond Compliance

4. Pemahaman ISO 26000:2010 Guidance on Social Responsibility, dan Integrasi

ISO 26000 kedalam CSR Perusahaan

5. Identifikasi, Ekspektari, dan Mengelola Stakeholders



lebih awal.



2. Strategi Litigasi Sengketa Hasil Pemilu atau Pemilukada di Mahkamah Konstitusi

Sejak didirikannya Mahkamah Konstitusi pada tahun 2003, hingga Juni 2018, sebanyak

591 Undang-Undang telah diuji, dengan hasil putusan diantaranya : permohonan

kabul, permohonan ditolak, permohonan tidak diterima, permohonan ditarik kembali,

Maret 2019

24


permohonan gugur, hingga permohonan ditolak karena MK tidak berwenang.

Sedangkan untuk perkara perselisihan hasil pemilu, terhitung sebanyak 657 kasus

telah diputus, diantaranya : putusan sengketa pemilu legislatif, sengketa pemilu

presiden, dan putusan sengketa pemilu DPD. Begitupula dengan perkara perselisihan

hasil pilkada, sebanyak 910 kasus telah diputus di MK. Dengan semakin banyaknya

permohonan pengujian UU terhadap UUD NRI 1945 disengketakan di MK, hal ini

menunjukkan bahwa adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap kualitas regulasi

sehingga berujung pada pengujian Undang-Undang di MK. Sehingga diperlukan

banyak perbaikan yang dapat mendorong Indonesia menjadi semakin lebih baik lagi.


1. Seluk Beluk Beracara di Mahkamah Konstitusi

2. Hukum Acara Pengujian UndangUndang di MKRI (PUU)

3. Hal-hal yang penting untuk diperhatikan dalam Pengujian Undang-Undang

(PUU)

4. Beberapa macam Legal Standing

5. Case Building PUU di Mahkamah Konstitusi



lebih awal.



3. Personal Branding, Smart Leadership, dan Teknik Mendalami Emosi Klien

Bagi advokat muda, pembuktian kredibilitas diri sangat dibutuhkan. Salah satunya

adalah dengan memberikan kata-kata dan berbobot dengan lugas dan dapat

dimengerti oleh klien. Selain itu pembuktian kemahiran seorang advokat juga dapat

dilihat dari cara advokat tersebut dalam menangani suatu perkara. Tak hanya itu,

advokat muda pun harus mahir dalam membaca emosi klien, dan pandai dalam hal

memediasi dan juga negosiasi. Banyak keuntungan yang akan diperoleh oleh advokat

ketika sudah menguasai teknik-teknik ini, sehingga peluang pasar yang diciptakan

25

pun akan semakin besar.


1. Teknik berbicara dan mengatur strategi yang meyakinkan di depan publik

2. Teknik mempromosikan diri secara langsung dan media sosial

3. Teknik menarik perhatian masyarakat

4. Ilmu psikologi terkait Pemaparan mediasi dan negosiasi perkara pidana

5. Pemaparan mediasi dan negosiasi perkara perdata

6. Study kasus penanganan perkara pidana (perkelompok)

7. Study kasus penanganan perkara perdata (perkelompok)



lebih awal.



4. Prinsip-prinsip Dasar dan Analisis Dampak Lingkungan pada Kegiatan Operasi atau Usaha

Merujuk pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2012 tentang Jenis

Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Hidup, patut dipahami oleh para pelaksana kunci dan pelaksana operasi

di seluruh kegiatan bisnis. Sayangnya, sebagian besar perusahaan masih gagal atau

kurang berhasil dalam membangun proyek, yang disebabkan karena gagal menjaga

kualitas lingkungan. Biasanya hal ini baru disadari ketika masalah lingkungan sudah

terjadi didalam tahapan kegiatan perusahaannya. Sehingga diperlukan pelatihan

khusus untuk mencegah terjadinya kesalahan dan kerugian, yang dapat diatasi

dengan pemahaman persyaratan aspek lingkungan bagi para pengambil keputusan,

perancang pembangunan pada level bisnis atau perusahaan berlandaskan peraturan

lingkungan hidup di Indonesia.

Maret 2019

26



1. Overview industri vs dampak lingkungan

2. Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan(Ekologi)

3. Hukum Lingkungan Hidup yang berlaku di Indonesia

4. Pengertian, proses dan manfaat Amdal, serta Prosedur pelaksanaan Amdal

5. Diskripsi proyek (cara pengumpulan informasi, dll)

6. Skoping (pelingkupan)

7. Pembentukan Tim Amdal dan pengelolaan Tim

8. Penyusunan Kontrak Kerjasama dan Kerangka Acuan (Term of Reference)

9. Pengambilan keputusan,

10. Dokumen KA (Kerangka Acuan),

11. Dokumen Andal (Analisa Dampak Lingkungan),

12. Dokumen RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan),

13. Dokumen RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan),

14. Partisipasi masyarakat,

15. Baku Mutu Lingkungan, Izin Lingkungan, dan Analisis Resiko Lingkungan,

16. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan keterkaitannya dengan Amdal



lebih awal.



27

APRIL 2019

28


29

1. Penanganan Perselisihan Kasus Pidana, Perdata, dan Administrasi antara Pasien dan Pekerja Kesehatan

Kesalahpahaman antara pihak rumah sakit dengan pasien, masih sering terjadi.

Biasanya, pasien menganggap pelayanan maupun kinerja dokter yang menangani

masih belum maksimal, dan merasa adanya pembohongan hingga malpraktik yang

dilakukan. Sedangkan pihak rumah sakit ataupun dokter yang menangani merasa

sudah memberikan pelayanan yang terbaik dan maksimal. Apalagi mengenai

sosialisasi BPJS. Banyak pasien BPJS yang mengeluh jika pelayanan yang diberikan

melalui fasilitas ini kurang maksimal, dan obat-obat yang digunakan pun kurang

berkhasiat. Masalah ini tak jarang hingga dibawa ke ranah hukum. Sehingga para

pengacara, tenaga medis, dan rumah sakit, harus memahami betul mekanisme apa

saja yang dapat terjadi dan bagaimana penyelesaiannya.


1. Aspek hukum rumah sakit dan fasilitas kesehatan menurut UU No. 44 Tahun

2009 Tentang Rumah Sakit

2. Aspek hukum dan pelayanan pasien menurut UU No. 40 Tahun 2004 Tentang

Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU No 24 Tahun 2011 Tentang Badan

Penyelenggara Program Jaminan Kesehatan

3. Etika Profesi dan Kode Etik Tenaga Kesehatan berdasarkan UU No. No. 29

Tahun 2004 tentang Praktek kedokteran dan Permenkes 161 Tahun 2010

tentang Uji kompetensi

4. Mekanisme mediasi antara pemberi dan penerima jasa kesehatan

5. Study kasus penanganan permasalahan pidana, perdata, dan administrasi

(berkelompok)



lebih awal.

Untuk ketentuan dan informasi lebih lanjut, silakan lihat pengumumannya di


April 2019

30


2. Contract Drafting and Negotiation Skill

Pemahanan tentang hukum perjanjian atau hukum perikatan dalam contract drafting

sangat diperlukan. Pasalnya setiap kegiatan pasti memiliki kontrak kerja, dan

didalamnya harus tertulis jelas apa yang menjadi hak, kewajiban, dan tanggung jawab

dari masing-masing pihak. Mengingat terjadinya perkembangan berbagai kontrak

terutama di dunia bisnis, khususnya transaksi lintas negara, proses pengaturan

kontrak kerja ini harus semakin teratur. Kaidah serta norma hukum di dalamnya pun

harus bersifat universal. Sehingga keabsahan kontak yang akan disepakati bersama

akan terlindungi oleh hukum dan dapat berjalan dengan baik.


1. Pengertian Dasar, Tahapan, dan Anatomi Kontrak Bisnis

2. Langkah-Langkah Pembuatan dan Penelaahan Kontrak Bisnis serta Negosiasi

Kontrak Bisnis

3. Identifikasi Pokok Pikiran dan Perumusannya dalam Kalimat Hukum

4. Teknik Negosiasi Kontrak, termasuk persiapan perundingan negosiasi,

strategi, dan negosiasi

5. Praktkk Pembuatan Kontrak, termasuk perumusan hasil negosiasi, presentasi,

dan pembahasannya



lebih awal.



3. Hukum Perkebunan & Legal Aspect of Palm Oil Plantation (Industri Perkebunan Kelapa Sawit)

Pada masa perkembangan industri dan bisnis yang pesat dengan kompetisi yang

kuat, menjadikan perusahaan dan pengusaha mencari celah dan terobosan untuk

mengembangan produk di berbagai lini. Salah satunya ialah usaha perkebunan kelapa

31

sawit, yang merupakankomoditi yang menjanjikan dan bisa menjadi alternative

pengganti bahan bakar minyak. Harga minyak kelapa sawit yang cenderung menanjak,

dan cadangan bahan bakar minyak yang semakin menipis membuat komoditas

kelapa sawit semakin menarik untuk dilirik. Untuk meminimalisir risiko yang terjadi,

diperlukan pemahaman mendalam tentang bisnis ini, termasuk pada peraturan dan

ketentuan yang berlaku.


1. Update Kebijakan dan Peraturan Terkait Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia

2. Alternatif Pembiayaan Bagi Perkebunan Kelapa Sawit

3. Kebijakan Bank Untuk Penyaluran Kredit Bagi Perkebunan Kelapa Sawit Skala

Kecil dan Menengah

4. Aspek Hukum dan Persiapan IPO (initial public offering) Terkait Perusahaan

Perkebunan

5. Tata Cara Perubahan Peruntukan Fungsi Kawasan Hutan, Pelepasan Kawasan

Hutan dan Pemerolehan Lahan Perkebunan Terkait Kawasan Hutan

6. Cara Pemerolehan dan Proses Sertifikasi HGU terkait Perkebunan Kelapa

Sawit

7. Ijin Lingkungan dan Program Proper terkait industri Perkebunan Kelapa Sawit,

serta Aspek Teknis serta Perizinan usaha perkebunan kelapa sawit; Syarat,

tata cara dan proses Pemerolehan Izin; Izin terkait usaha perkebunan kelapa

sawit (IUP; IUP-B; IUP-P; STD-B;STD-P); Departemen-departemen terkait

dan kewenangannya dalam Palm Oil Plantation; Konsep kemitraan dan pola-

pola kemitraan dalam usaha perkebunan kelapa sawit)

8. Penuntasan dan Implikasi Lambatnya Penuntasan Rencana Tata Ruang

Provinsi (RTRWP) Terhadap Industri Perkebunan Kelapa Sawit

9. Legal Audit dan Aspek Hukum Akuisisi pada Perusahaan Perkebunan Kelapa

Sawit



lebih awal.

April 2019

32




4. Analisa Hukum Perpajakan

Ada 3 masalah utama dalam sektor perpajakan, yaitu kejelasan kebijakan, certainty

atau kepastian pengaturan, dan consistensy atau konsistensi penerapan kebijakan.

Selain itu, Mahkamah Konstitusi (MK) menerbitkan putusan No.63/PUU-XV/2017

tanggal 26 April 2018 salah satunya menyatakan bahwa frasa “pelaksanaan hak dan

kewajiban kuasa” dalam pasal 32 ayat 3A UU KUP tidak mengikat dan berkekuatan

hukum jika mengatur terkait perluasan atau pembatasan hak dan kewajiban warga

Negara, yang bersifat conditionally unconstitutional. Pasca putusan MK, harus ada

elaborasi tentang pembatasan syarat menjadi kuasa wajib pajak, sampai adanya

aturan baru. Dengan kata lain, diperlukan pengaturan yang memastikan adanya

standar kompetensi kuasa wajib pajak dan menjamin wajib pajak sebagai pemakai

jasa terhindar dari kerugian.


1. Ketentuan Umum dan Prosedur Perpajakan (Termasuk Penagihan,

Pemeriksaan, Pembayaran, Pelaporan, dan Penetapan Pajak, serta Tata Cara

dan Ruang Lingkup Pengadilan Pajak)

2. Pajak Pertambahan Nilai (Termasuk Subjek, Objek, Tarif, Faktur, dan SPT

PPN), dan PBB, Bea Materai, BPHTB, Pajak Provinsi, Kota, dan Kabupaten

3. SPT OP & PPH OP (Termasuk Mekanisme Perhitungan PPH Pribadi/Non-

Usahawan)

4. SPT Badan & Pajak Penghasilan Badan (Termasuk Perhitungan dan Pengisian

SPT Tahunan PPH Badan 1771)

5. Litigasi dan Hukum Acara Pengadilan Pajak

6. Manajemen Pajak dan Pemeriksaan Pajak (Audit Pajak)



33

lebih awal.



April 2019

34


35

JULI2019

36


37

1. Tata Cara Pencegahan Pemecatan dan Langkah Hukum pada Kasus Hilangnya Arsip

Arsip menjadi bagian yang sangat penting dan berkesinambungan. Sayangnya banyak

orang yang belum menyadari betapa pentingnya arsip yang dimiliki. Hilangnya arsip

dapat menyebabkan seseorang di pecat ataupun dikenakan sanksi pidana. Untuk itu,

kita perlu memahami manajemen yang baik dalam menyimpan sebuah arsip.


1. Penjabaran manajemen kearsipan berdasarkan PP RI No. 28 Tahun 2012

Tentang Pelaksanaan UU No. 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan

2. Pembagian kelompok penyimpanan arsip

3. Menganalisa arsip yang hilang, membuat atau mencari kembali arsip yang

hilang, dan membuat surat pernyataan hilangnya arsip

4. Study kasus pengarsipan



lebih awal.



2. Tinjauan Risiko Hukum dan Analisa Laporan Legal Due Diligence

Kegiatan pemeriksaan dari segi hukum terhadap suatu perusahaan atau obyek

transaksi, harus sesuai dengan tujuan transaksi, yaitu untuk memperoleh informasi

atau fakta yang dapat menggambarkan kondisi suatu perusahaan atau obyek transaksi.

Dalam hal ini, secara luas LDD dapat membantu menemukan sebanyak mungkin

fakta atau informasi tentang transaksi yang hendak dilakukan sebelum transaksi

dilaksanakan, termasuk informasi mengenai kekuatan dan kelemahan serta potensi

permasalahan dari perusahaan yang diaudit. Sehingga dengan pemahaman yang

mendalam mengenai LDD, akan membantu eksekutor dalam mereview pelaksanaan

dan strategi praktis yang benar, dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

Juli 2019

38



1. Peran dan Alur Kerja Legal Due Diligence (Termasuk Identifikasi Risiko Hukum,

Argumentasi dan Negosiasi, dan Analisis Laporan)

2. Penyiapan Checklist dan Tinjauan Hukum LDD (Termasuk Hambatan,

Kepatuhan Hukum, Aktiva, Sengketa, dan Tumpang Tindih Peraturan dalam

LDD)

3. Penyiapan Laporan LDD (Termasuk Konsekuensi Hukum dan Usulan Tindakan

Lanjutan)

4. Analsis Laporan LDD (Termasuk Pengaruh Transaksi dan Identifikasi Risiko)



lebih awal.



3. Mengatasi Risiko Transaksi Perjanjian Keuangan dalam Perusahaan Berbasis ISO 31000:2018

Risiko hukum dan kepatuhan sering diabaikan oleh perusahaan. Dampaknya

perusahaan bisa saja di tuntut oleh pihak lain yang merasa di rugikan. Untuk itu perlu

dilakukan pemahaman mendalam mengenai manajemen risiko hukum dan kepatuhan,

untuk memastikan pergerakan perusahaan dalam keadaan yang benar.


1. Mengenal risiko hukum dan cakupannya pada perusahaan

2. Menganalisa sumber-sumber risiko hukum

3. Pengenalan Good Corporate Governance (GCG) yang berkaitan dengan risiko

hukum

4. Study kasus risiko hukum korporasi

39



lebih awal.



4. The Art of Handling The Law of Negotiation

Seorang advokat harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sehingga pesan

yang ingin disampaikan akan diterima dengan baik oleh lawan bicara, terutama klien.

Perilaku yang baik ketika menghadapi klien dan membuat keputusan yang tepat,

menjadi tingkat penentu kemahiran seorang advokat. Sehingga kekeliruan atau

kesalahpahaman dalam berargumentasi pun dapat diminamisir, dan kredibilitas

sebagai advokat yang baik pun akan melekat pada diri Anda.


1. Making a new client: the power of introduction

2. How to make a deal with clients

3. Leadership

4. Have a good manner (manage business meals with grace)

5. Communicate

6. Dress appropriately

7. What makes a good management decision



lebih awal.



Juli 2019

40


41

AGUSTUS2019

42


43

1. Peranan Cyber Security dalam Keamanan dan Kestabilan Perusahaan

Semakin dekatnya teknologi pada manusia, menyebabkan kejahatan cyber pun

semakin meluas. Dalam hal ini banyak pelanggaran data yang dicuri dan berdampak

pada stabilitas perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk

itu setiap perusahaan harus melakukan pengamanan data untuk menjaga stabilias

perusahaan.


1. Memahami 5 tren cyber : metode serangan, ancaman cyber dari rantai pasok,

regulasi keamanan cyber, perluasan pasar asuransi cyber, dan dampak

interupsi bisnis

2. Teknik penyimpanan data dan pengecekan secara rutin

3. Study kasus mencegah kejahatan cyber dalam lingkup perusahaan



lebih awal.



2. Pandangan Hukum Dalam Pemaksimalan Prosedur Bisnis Properti di Indonesia

Saat ini properti menjadi bisnis yang sangat menggiurkan di Indonesia, seiring dengan

perkembangan perekonomian di Indonesia. Mulai banyak properti-properti yang

menawarkan keunggulannya ke pasar, dan mulai banyak pula keinginan pasar untuk

memiliki properti yang menunjang. Sayangnya, masih banyak pembebasan lahan yang

digunakan terkadang berbelit, sehingga aspek teori yang melingkupi Undang-Undang

Pokok Agraria, hak atas tanah yang berlaku di Indonesia, hak milik atas rumah susun/

apartemen, sertifikat dan proses pendaftaran atas tanah, juga terkait perjanjian jual

beli, peralihan hak atas tanah dan solusi atas sengketa pertanahan merupakan aspek

yang dibutuhkan oleh para pelaku bisnis properti.

Agustus 2019

44



1. Memahami dasar hukum pertanahan dan politik hukum pertanahan nasional

di Indonesia

2. Sistem kepemilikan dan penguasaan tanah berdasarkan hukum tanah

nasional

3. Sistem pendaftaran tanah di Indonesia

4. Memahami syarat-syarat dan ketentuan umum dalam pengembangan dan

pembangunan Perumahan dan pemukiman/Residensial Area


pembangunan Rumah susun


pembangunan Perhotelan

7. Peralihan dan pembebanannya



lebih awal.



3. Pandangan Hukum Perjanjian Merger dan Akuisisi

Seiring dengan meningkatnya dinamika bisnis, merger dan akuisisi (M&A) mulai

menjadi pilihan strategis di Indonesia. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat,

perkembangan teknologi yang pesat, dan persaingan yang ketat, membuat strategi

organik, strategi pertumbuhan secara alami, menjadi tidak mencukupi lagi bagi

banyak perusahaan. M&A memungkinkan perusahaan tumbuh lebih cepat dibanding

merintis dari awal. Karena sifatnya yang kompleks, M&A dan memiliki risiko tersendiri,

hingga memungkinkan 70% yang melakukannya dinyatakan gagal. Oleh karena itu,

eksekutif pada perusahaan yang menjalankan proses anorganik perlu memahami

secara menyeluruh cara menjalankan proses M&A.

45


1. Pengertian, Tujuan dan Jenis-jenis Merger & Akuisisi dan perkembangan dari

aspek hukum

2. Kontrak/perjanjian Merger & Akuisisi yang terkait dengan formality, kedaan

wan-prestasi/ default, dan Konsekuensi default, Remedies (Kompensasi

& ganti rugi), serta kualifitas perbuatan melawan hukum (Tort) dalam

pelaksanaan Merger & Akuisisi,

3. Merger & Akuisisi sebagai salah satu bentuk restruksturisasi Organisasi

Bisnis termasuk Praktek Konsolidasi/ Peleburan dan Pemisahan Perusahaan

(Corporate Split), praktek Split-Off dan Spin-Off

4. Status Legal Entitas yang terkait dengan praktek merger & Akusisi (Badan

Hukum, Badan Usaha Non Badan Hukum)

5. Praktek & Prosedur Merger & Akuisisi pada Perusahaan Terbuka (Emiten) dan

Perusahaan Publik, perusahaan Perbankan, Pembiayaan, Perusahaan Efek

dan Asuransi

6. Praktek dan Prosedur Merger & Akuisisi pada Perusahaan Daerah, Koperasi

dan Yayasan

7. Kaitan Merger & Akuisisi dengan jenis perjanjian/ kegiatan yang dilarang

Berdasarkan UU Larangan Praktek Monopoli & Persaingan Usaha Tidak Sehat

8. Akibat hukum serta Perlindungan terhadap Kreditur, Karyawan & Pemegang

Saham Minoritas dan Aspek Perpajakan atas Merger & Akuisisi

9. Kebutuhan Uji tuntas secara hukum Legal Due Deligence (LDD) dalam

pelaksanaan Merger & Akuisisi.



lebih awal.



Agustus 2019

46


4. Digital Forensik untuk Komunitas Hukum (Angkatan ke-2)

Kejahatan cyber semakin besar dengan adanya perkembangan teknologi. Perlu

pengetahuan yang besar juga untuk menangani kejahatan ini. Terutama untuk

mencegah hilangnya data-data penting yang berkaitan dengan stabilitas perusahaan.

Sehingga dibutuhkan pelatihan khusus untuk para pekerja yang khusus menjaga

data-data tersebut agar tidak hilang dan disimpan dalam keadaan aman, atau

bahkan mengembalikan data yang sudah hilang. Tujuannya tentu menajaga stabilitas

pergerakan perusahaan, baik dalam bentuk data mentah, keuangan, klien, dan juga

dokumen-dokumen penting yang disimpan di dalam dunia maya.


1. Proses Investigasi Komputer Forensik

2. Digital Evidence (Barang Bukti Digital)

3. Study kasus tentang :

a. Forensik Sistem Operasi Windows

b. Akuisisi dan Duplikasi Data

c. Mengembalikan Data dan Partisi yang Terhapus

d. Investigasi Forensik Menggunakan Access Data FTK

e. Investigasi Forensik Menggunakan Using Encase

4. Steganography dan Forensic File Gambar

a. Application Password Crackers

b. Investigasi Serangan Jaringan Wireless dan Serangan Web

c. Melacak Email dan Investigasi Kejahatan Email

5. Forensik Mobile

a. Laporan Investigasi Forensik

b. Menjadi Saksi Ahli di Bidang Forensik



lebih awal.



47

SEPTEMBER 2019

48


49

1. Aspek Perlindungan Hukum, Praktek & Permasalahan, Kebijakan dalam Pembebasan Tanah

Perangkat hukum pertanahan cenderung diterapkan secara silogisme dengan logika

deduktif semata tanpa mempertimbangkan pengaruh faktor dan proses sosial

yang ada. Ini merupakan akibat pengaruh aliran positivisme dalam sistem hukum

Indonesia. Kaedah hukum yang dibuat penguasa lewat undang-undang harus ditaati

masyarakat tanpa memperhitungkan apakah kaedah itu benar dan adil, atau malah

sebaliknya. Keberadaan peraturan demi peraturan di bidang pertanahan tidak

menjamin perlindungan bagi rakyat dari kesewenang-wenangan aparat pemerintah

yang selalu membawa jargon “pembangunan dan kepentingan umum”. Agar tidak

simpang siur, diperlukan pemahaman yang lebih mendalam menyangkut aturan-

aturan pembebasan tanah serta bagaimana praktek pembebasan lahan yang perlu

diperhatikan dalam konteks reformasi hukum pertanahan, ganti rugi pembebasan

lahan dan penyelesaian sengketa akibat dari pembebasan lahan.


1. Pengaturan Hukum Tanah di Indonesia

2. Konversi Tanah Barat ke Hak Atas Tanah Nasional

3. Jenis-jenis Hak Atas Tanah

4. Pengadaan Tanah dan Pembebasan Tanah

5. Pencabutan Hak Atas Tanah

6. Larangan Kepemilikan Tanah Absentee

7. Ganti Rugi Pembebasan Tanah

8. Studi Kasus & Evaluasi



lebih awal.



September 2019

50


2. Pemaksimalan Analisa Akuntansi Forensik dan Audit Forensik

Ketika tingkat kejahatan dan korupsi meningkat, kebijakan dan peraturan pun kurang

berfungsi, serta lemahnya sistem keamanan, peran akuntansi forensik dan audit

forensik menjadi sangat penting. Akuntansi forensik dan audit forensik merupakan

tindakan menganalisa dan membandingkan kondisi di lapangan dengan kriteria yang

berfungsi menjadi bukti di pengadilan, yang sifatnya proaktif dan reaktif. Dengan

analisa ini, akan membuktikan kemungkinan fraud, deteksi kerugian keuangan, dan

sebagai dapat digunakan sebagai alat saksi ahli di pengadilan.


1. Dasar dan ruang lingkup audit forensik

2. Hubungan antara forensic accounting dengan fraud auditing

3. Audit investigatif

4. Teknik wawancara

5. Pencegahan fraud

6. Penelusuran kerugian

7. Langkah dan pendekatan audit dalam penyimpangan



lebih awal.

Untuk ketentuan dan informasi lebih lanjut, silakan lihat pengumumannya di:


3. Hukum Pembangunan Dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi

Masalah sengketa pembangunan dan keberadaan menara bersama yang terjadi

selama ini telah menimbulkan keresahan di kalangan pelaku bisnis usaha

telekomunikasi. Oleh karena itulah pemerintah menerbitkan Peraturan Bersama

(PB) Mendagri, Menteri Pekerjaan Umum, Menkominfo serta Kepala BKPM tentang

Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi, sebagai

51

upaya mengatasi persoalan-persoalan yang ada. Workshop dua hari ini Partner

Kami mencoba untuk membantu para stakeholders agar mendapatkan pemahaman

mengenai urgensi dan dampak dari diterbitkannya Peraturan Bersama tersebut.


1. Permasalahan hukum beserta penyelesaian sengketa terkait dengan

pemberlakuan menara bersama

2. Contract Drafting terkait Perjanjian mengenai penggunaan menara bersama

3. Tinjauan Umum mengenai urgensi dari keberadaan menara bersama

berdasarkan Peraturan Bersama (PB) Mendagri, Menteri Pekerjaan Umum,

Menkominfo serta Kepala BKPM tentang Pedoman Pembangunan dan

Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi

4. Tata cara perizinan pembangunan menara bersama, termasuk persyaratan

administratif dan persyaratan teknis



lebih awal.



4. Teknik Identifikasi pada Medikolegal Forensik

Tak dapat dipungkiri jika kasus pemerkosaan, pencabulan, kekerasan, dan kasus

racun, masih sering terjadi di Indonesia. Proses identifikasi yang tidak mudah pun

membuat bukti-bukti perkara semakin rumit untuk didapatkan. Untuk melatih

kecepatan dan ketepatan dalam memberikan bukti-bukti, perlu adanya praktis

yang sesuai, sehingga training medikolegal ini akan membantu para dokter maupun

advokat atau pihak-pihak terkait dalam menemukan bukti-bukti perkara.


1. Visum et Repertum dan Perundang-undangan yang berhubungan dengan Ilmu

Kedokteran Forensik

2. Visum et Repertum korban Hidup

September 2019

52


3. Etika dan medikolegal

4. Otopsi dan diagnosis

5. Study kasus :

a. Identifikasi mati mendadak karena sakit

b. Identifikasi pembunuhan

c. Identifikasi kejahatan seksual

d. Identifikasi kecelakaan lalu lintas dan korban massal

e. Identifikasi racun

f. Visum klinik

g. Publikasi hasil identifikasi



lebih awal.



53

OKTOBER2019

54


55

1. Pemaparan Kontrak Bisnis, serta Teknik Negosiasi dan Penyelesaian Sengketa Pada Perusahaan

Permasalahan dalam kontrak bisnis sering dialami oleh perusahaan. Untuk itu

diperlukan penanganan secara cermat agar perusahaan tidak dirugikan secara bisnis

ataupun financial. Sehingga mereview kontrak bisnis dan penanganan perselisihan

perlu dilakukan dengan strategi dan teknik yang tepat.


1. Pemahaman seluk beluk kontrak atau perjanjian bisnis

2. Pemahaman tahapan efektif penyusunan kontrak

3. Menyusun strategi negosiasi dalam mencapai kesepakatan kontrak

4. Menyusun strategi penanganan perselisihan kontrak

5. Membanti penentuan ganti rugi

6. Study kasus penyelesaian kontrak bisnis



lebih awal.



2. Sengketa PKWT dan PKWTT pada Perjanjian Kerja Outsourcing antara Perusahaan, Penyedia Jasa, dan Pekerja (Angkatan ke-2)

Banyaknya orang yang mencari pekerjaan, terkadang menyulitkan suatu perusahaan

dalam menyeleksi calon pekerjanya. Itulah salah satu faktor yang membuat beberapa

perusahaan memilih pihak kedua sebagai penyambungnya. Perusahaan kedua ini

adalah perusahaan outsourcing. Dari sisi perusahaan, tentu banyak yang diuntungkan

dalam hal ini. Namun dari sisi pekerja, tentu banyak pula yang merasa dirugikan dalam

hal ini. Diperlukan pengedukasian bagi perusahaan utama dalam memilih perusahaan

outsourcing. Begitu juga sebaliknya, perlu dilakukan evaluasi dan peningkatan sistem

bagi perusahaan outsourcing untuk mendapatkan kepercayaan dari perusahaan

Oktober 2019

56


utama.


1. Pengenalan hukum ketenagakerjaan

2. Pengkajian klausal hukum ketenagakerjaan dengan bahasa yang lebih

sederhana

3. Analisa kesesuaian perjanjian kerjasama antara perusahaan utama dan

perusahaan outsourcing berdasarkan peraturan pemerintah dan norma baru,

serta tindak lanjut putusan MK

4. Analisa sistem PKWT dan PKWTT dalam perjanjian kerja serta penyelesaian

sengketanya

5. Pengalihan Perlindungan Hubungan Kerja



lebih awal.



3. Analisis Beban Kerja (Workload Analysis) dalam Manajemen SDM Perusahaan

Di era persaingan yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk bisa

mengelola sumber daya manusia (SDM) secara efektif. Salah satunya metode untuk

mengetahuinya dengan analisis beban kerja, dengan menganalisis waktu yang

seharusnya dikonsumsi pemegang jabatan dibandingkan dengan waktu efektif yang

tersedia, maka akan diperoleh nilai beban kerja suatu jabatan, unit, atau perusahaan.

Berapa kelebihan atau kekurangan jumlah SDM pada suatu perusahaan akan diperoleh

dengan membandingkan kebutuhan jumlah karyawan yang optimum dengan jumlah

SDM yang ada. Implikasi dari hasil analisis beban kerja ini, selain pengurangan/

penambahan jumlah SDM juga dapat berupa rekomendasi penyempurnaan job

description, system operating procedure (SOP), restrukturisasi organisasi, dan

pelatihan peningkatan kompetensi.

57


1. Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Jenis Analisa Beban Kerja (Workload

Analysis)

2. Jenis-Jenis Tugas (Pokok, Tambahan, Lain-lain, Rutin, Berkala, Insidentil)

3. Waktu Pelaksanaan Tugas, Kelonggaran Waktu, dan Penyelidikan Waktu

4. Beban Kerja Standar

5. Perhitungan Beban Kerja Jabatan, Individu, Unit Kerja, dan Perusahaan

6. Perhitungan Kebutuhan Jumlah SDM yang Optimum

7. Perhitungan Kelebihan/Kekurangan Jumlah SDM

8. Rekomendasi Penyempurnaan Job Description (Desain Ulang Tugas Jabatan)

dan SOP

9. Rekomendasi Penyempurnaan Struktur Organisasi (Penggabungan/

Pemisahan Unit Kerja)

10. Latihan Menghitung Beban Kerja, Latihan Wawancara Analisa Beban Kerja,

dan Kebutuhan Jumlah SDM Optimum Suatu Jabatan/Unit/Perusahaan



lebih awal.



4. Teknik Beracara Melalui Arbitrase & Alternatif Penyelesaian Sengketa

Bukan hanya sekedar memutuskan perkara atau perselisihan, penyelesaian sengketa

melalui mediasi dan arbitrase menjadi cara yang paling ampuh digunakan oleh saksi

ahli. Sehingga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sengketa, dan dana yang

dikeluarkan pun dapat terkontrol dengan baik. Para pihak dapat menyelesaikan

sengketa tanpa adanya publikasi yang dapat merugikan reputasi dan lain sebagainya.

Arbitrase, mediasi atau cara-cara lain penyelesaian sengketa di luar proses pengadilan

mempunyai maksud untuk menyelesaikan sengketa. Untuk itu diperlukan wawasan

Oktober 2019

58


yang luas dan pemahaman mendalam sebagai dasar upaya penyelesaian sengketa

melalui jalur non litigasi ini.


1. Pengantar Alternatif Penyelesaian Sengketa (Jenis dan Alternatif

Penyelesaian Sengketa)

2. Prosedur dan Mekanisme Pelaksanaan Arbitrase

a. Hukum Acara dan Pilihan Hukum dalam Pelaksanaan Arbitrase

b. Pemeriksaan dan Pembuktian Arbitrase

c. Permasalahan Putusan Provisionil atau Putusan Sela

3. Putusan Arbitrase dan Eksekusinya (Bentuk, Isi, Sifat Hukum, Sifat Final,

Binding, Penetapan Pengadilan, dan Irah-irah Eksekusi Arbitrase)

4. Putusan Arbirase Asing

a. Pengakuan dan Pelaksanaan Putusan Arbitrase Asing, serta UU Arbitrase

dan PERMA

b. New York, Washington, dan MIGA Convention

5. Pembatalan Putusan Arbitrase (Arbitrase Lokal dan Arbitrase Internasional)

6. Contoh-contoh Klausula Arbitrase dan Praktik Penyelesaian SCR Arbitrase



lebih awal.



59

NOVEMBER 2019

60


61

1. Effective Selling Skills & Negotiation for Accountant Executive (AE)

Meyakinkan calon pembeli adalah tugas utama seorang Account Executive. Namun

pada praktiknya, hal ini masih harus ditingatkan lagi, seiring dengan perkembangan

pasar global dan persaingan yang ada di Indonesia. Ada beberapa tahapan yang

menyangkut tool kits yang perlu dipersiapkan dalam Sales Planner seperti Benefits,

Profit Story, dan Success Story dari produk yang akan ditawarkan. Kemampuan

mengatasi keberatan atau penolakan pelanggan dengan berdasarkan data fakta,

juga masih perlu perhatian, dan hal ini terjadi sebagai akibat dari kurang lengkapnya

pengetahuan mereka tentang calon pelanggan, produk yang mereka jual, serta pesaing

dan produk pesaing. Bagaimana menggali dan menggunakan persamaan atau sikap

yang sama untuk memperoleh kesepakatan dalam Selling Process, merupakan suatu

keterampilan yang sangat menentukan dalam sebuah negosiasi, karena itu seorang

Account Executive wajib memiliki effective selling skills.


1. Pemahaman Peran Account Executive

2. Pemahaman Target dan Pesaing Pasar

3. Penyiapan Aspek Penting Sales Planner

4. Penggunaan Prinsip Dasar Komunikasi Efektif dalam Selling Process

5. Standar Aktivitas Account Excecutive di Kantor dan di Lapangan

6. Proses Sales Presentations dan Teknik Meyakinkan Pelanggan

7. Penggunaan LAER Proccess dan Prinsip Dasar Negosiasi

8. Teknik Negosiasi dan Kesepakatan

9. Evaluasi Kelebihan dan Kekurangan Pribadi Terhadap Pelanggan



lebih awal.



November 2019

62


2. Anti Money Laundering Berbasis ISO 37001:2016 (Anti-Bribery Management Systems)

Gerakan anti penyuapan harus diutamakan, hal ini didukung dengan adanya ISO

37001:2016 yang mengatur tentang Sistem Manajemen Anri-Penyuapan. Dengan

adanya ISO ini, pergerakan setiap keuangan atau kondisi yang menyangkut

penyuapan dapat terkontrol dengan baik. Diperlukan banyak informasi kepada

karyawan, terutama dalam budaya sadar risiko pencucian uang pendanaan terorisme

pada setiap karyawan terutama petugas front liner, serta teknik mitigasi risiko-risiko

yang mungkin timbul pada area yang rentan dengan pencucian uang dan pendanaan

terorisme sesuai dengan PBI dan UU terkait.


1. Rezim Anti Money Laundery di Indonesia, dan Bentuk, Tahapan, Modus, dan

Metode Pencucian Uang

2. Standar Internasional dalam Anti Pencucian Uang dan lembaga yang

berwenang

3. Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Menurut Undang-Undang tentang

Pemberantasan TPPU Terkini, serta Kriminalisasi Pidana Pencucian dalam

UU 8/2010

4. Indikator, Unsur, dan Cara Mendeteksi Transaksi Keuangan yang Mencurigakan

dan Pembuktian

5. Analisa Transaksi dan Kebijakan dan Prosedur Tertulis Pencegahan Money

Laundry

6. Pengendalian Intern terkait dengan Pencegahan Money Laundry

7. Sistem Informasi manajemen, Sumber Daya Manusia dan Pelatihan Sebagai

Pencegahan Money Laundry dan Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan,

Transaksi Keuangan Tunai, Transaksi Keuangan yang Dikecualikan

8. Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penyitaan, serta Studi Kasus dan Tahapan

Peradilan

9. Perlindungan Khusus Bagi Pelapor dan Saksi

10. ISO 37001:2016 (Anti-bribery management systems)

63



lebih awal.



3. Sengketa Cost Recovery Kepemilikan Usaha Minyak, Gas, Mineral, dan Batubara di Indonesia

Banyak yang mengira jika kegiatan usaha minyak, gas, mineral dan batubara adalah

bisnis korporasi swasta, sehingga pembiayaannya tidak perlu di ganti. Padahal

bisnis ini adalah proyek negara, dan hanya kontraktor negara yang dapat bekerja

dan memproduksi migas atas nama negara. Sehingga pemerintah pun bertanggung

jawab dalam menyediakan pekerjaan dan talangan dana untuk kegiatan ini. Hal ini

dapat menyebabkan ketimpangan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan-

perusahaan migas. Pasalnya kelemahan ini terjadi karena faktor cost recovery,

bukan karena tidak adanya pengaturan bagi hasil produksi antara perusahaan dan

pemerintah.

Disinilah sengketa “cost recovery” berawal. Sering terjadi kesalahpahaman antara

pemerintah dan korporasi pengenai penanganan cost recovery ini. Sehingga

dibutuhkan pemaparan lebih lanjut mengenai cost recovery yang berkaitan dengan

production sharing contract (PSC) yang telah di bentuk pada UU No. 22 Tahun 2001

dan Peraturan Presiden No. 9 tahun 2013.


1. Pemahaman Cost Recovery

2. Pemahaman Syarat dan Ketentuan PSC

3. Pemahaman Gross Split Contract berdasarkan Permen No. 8 Tahun 2017

4. Implementasi dan dampak PSC

5. Pengkajian Cost Recovable VS Non Recovable

6. Regulasi PP No. 79 Tahun 2010 : Procedure of Income Tax Calculation

7. Study kasus : Persetujuan Penyelesaian Pekerjaan berdasarkan Program &

Budget, Financial Quarterly Report, dan Authorization For Expenditure

November 2019

64




lebih awal.



4. Analisa Hukum Terhadap Penyelewengan Keuangan

Skandal keuangan dan akuntansi yang terjadi di berbagai negara telah mendorong

ketidakpercayaan publik terhadap penegakan good governance. Di Indonesia, publik

menyaksikan secara gamblang berbagai tindak kecurangan yang terjadi, seperti

korupsi, kolusi, dan nepotisme, hingga membawa Indonesia pada salah satu dari tiga

negara terkorup di Asia. Untuk meminimalisir penyelewengan ini, diperlukan adanya

fraud audit. Guna mencegah terjadinya fraud yang jelas-jelas merugikan banyak

pihak, penegakan tata kelola yang baik (good governance) di berbagai institusi,

baik pemerintah, perusahaan maupun lembaga non-profit lainnya menjadi suatu

kebutuhan mendesak yang tidak dapat ditawar lagi.


1. Fundamental dan filosofi dari Fraud

2. 4 pilar strategi anti-fraud

3. Fraud detection method: red flag indicators

4. Fraud risk assessment

5. Investigative audit

6. Whistle blower system

7. Monitoring & reporting system

8. Case study

9. 4 pendekatan investigation fraud

10. Strategi efektif investigation fraud

11. Prosedur pemeriksaan audit investigasi fraud

12. Prinsip-prinsip audit investigation fraud

65

13. Strategi interview dalam investigation fraud

14. Studi kasus



lebih awal.



November 2019

66


67

DESEMBER 2019

68


69

1. Peningkatan Kemahiran Mitigasi Risiko Non Performing Loan

Indonesia sudah memiliki UU Pencegahan dan Penanggulangan Krisis Sistem

Keuangan (PPKSK), dan menjadikan lembaga keuangan khususnya perbankan harus

lebih berhati-hati dalam mengelola bisnisnya. Imbas pelemahan ekonomi global yang

berdampak negatif pada perekonomian Indonesia mengakibatkan kecenderungan

sekarang ini tingkat rasio NPL (Non Performance Loan) bank-bank meningkat.

Tentunya jika kondisi ini tidak cermat diantisipasi oleh sektor perbankan maka

penyaluran kredit akan terhambat dan tingkat rasio NPL akan terus meningkat.

Diperlukan strategi yang tepat dan cepat yang harus segera diterapkan agar bisnis

perbankan akhirnya dapat berjalan dengan baik dan lancar yang dapat membantu

pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sehingga dibutuhkan pelatihan khusus dalam

strategi pembuatan EWS (Early Warning System) untuk melindungi aset bank dari

kredit bermasalah sehingga dengan EWS bank khususnya bagian pengawasan kredit

dapat terus menerus menimbang risiko-risiko kredit dari kredit yang dikucurkan oleh

bank baik kredit konsumer, korporasi, maupun UMKM. Diharapkan tingkat rasio NPL

bank dapat dijaga dalam tingkat yang sehat.


1. Analisa Penyebab dan Tanda Kredit Bermasalah

2. Aspek Hukum Kredit Bermasalah

3. Penentuan Alternatif, Negosiasi, dan Mediasi Penyelesaian Kredit Bermasalah

(Termasuk Pelunasan, Penjualan Asset, Offset Jaminan, Restrukturisasi

Kredit, dan Litigasi)

4. Decision Making Penyelesaian Kredit Bermasalah

5. Adminsitrasi dan Dokumentasi

6. Diskusi dan Study Kasus (Termasuk Aspek Hukum Penagihan, Pemahaman

Karakter dan Teknik Menghadapi Klien, dan Kemampuan Menyusun Strategi

dalam Bernegosiasi)



lebih awal.

Desember 2019

70




2. Antisipasi Konflik Berkelanjutan Atas Kerusakan Lingkungan

Isu lingkungan hidup menjadi salah satu itu yang sangat diperhatikan oleh beberapa

perusahaan besar, terutama migas, tambang, dan perusahaan sektor lain yang

bersimbiosis langsung dengan lingkungan. Ada kewajiban yang harus dilakukan oleh

perusahaan yang bergantung pada lingkungan ini, terutama tidak diperbolehkan

merusak lingkungan dan harus mengembalikan sumber daya yang telah dipergunakan

untuk produksi. Salah satu cara tradisional untuk menangani isu ini adalah dengan

ad-hoc reaktif, yang terbukti sangat memuaskan. Sehingga diperlukan perancangan

dan penggabungan kebutuhan bisnis operasional dengan peraturan-peraturan yang

berlaku.


1. Overview: natural resources industry (SDA) vs environmental impact and

legislation in Indonesia

2. EIA (AMDAL) Government Regulations

3. Anti-Pollution Compliance Regulations

4. Dangerous Substances and Wastes (B3 dan Limbah B3).

5. Waste Management (Pengelolaan Limbah) related Regulations

6. Resources Conservation and Recovery Regulations

7. Local Government (“Peraturan Daerah”) – as new comer and stringent

8. Access to Information on the Environment Compliance Regu lations

9. Classification, Packaging, Labeling and Notification of Dangerous Substances)

Regulations.

10. Environmental Crime (pidana lingkungan) Regulations

11. Problem of Prevention

12. Roles of MAPS (*Mekanisme Alternative Penyelesaian Sengketa) in

Environmental Dispute Solution

13. Occupational Health, Safety and Envirornment at Work

71

14. Environmental legislation: kini dan prediksi kedepan

15. Stakeholders dan peran CSR

16. Studi Kasus: Perusahaan yang berhenti/terganggu beroperasi akibat kasus

hukum lingkungan



lebih awal.



Desember 2019

72


Anda ingin hukum di Indonesia menjadi lebih baik?

Anda bisa terlibat dalam Komunitas Mitra ICJR untuk Keadilan (KoMIK) dengan

melakukan donasi sebesar Rp 10.000.000,-/tahun.

Sebagai bagian dari KoMIK, Anda akan mendapatkan 1 buah Paspor KoMIK dengan

berbagai reward yang menarik:

1. GRATIS mengikuti 3 regular training atau GRATIS mengikuti 2 special training

2. Untuk keikutertaan 7 kali regular training, Anda berkesempatan mengikuti 1

regular training GRATIS, dan berlaku kelipatan

3. GRATIS mengikuti 3 public discussions

4. GRATIS mengikuti 1 public lecture

5. Mendapatkan hasil penelitian ICJR

6. Mendapatkan undangan pertemuan akhir tahun

7. Mendapatkan newsletter KoMIK setiap bulannya

Seluruh sumbangan/donasi anda akan dipergunakan oleh ICJR untuk kepentingan

pelaksanaan program reformasi kebijakan pidana di Indonesia

C. Dukung Reformasi Hukum di Indonesia

73

Sekretariat :Untuk segala perubahan akan kami informasikan

melalui website :

learninghub.icjr.or.id

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami

melalui:

Alamat : Jl. Attahiriyah No. 29, Pejaten Barat,

Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Telepon : 021 789 1190

Faximili : 021 789 1190

Whatsapp : 0817 1711 1154

Email : [email protected]

| | @ICJRLearningHub ICJR Learning Hub icjrlearnhub

Documents

Kurikulum 2019 - learninghub.id · Prinsip-prinsip Dasar dan Analisis Dampak Lingkungan pada Kegiatan Operasi atau Usaha B. Kalender Kurikulum 2019. 9 4. April ... Pemaksimalan Analisa