Upload
gufronn
View
236
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Ybyhyh
Citation preview
Halaman 1
KURIKULUM PELATIHAN PETUGAS ASISTEN EPIDEMIOLOGI LAPANGAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Surveilans Epidemiologi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
manajemen kesehatan untuk memberikan dukungan data dan informasi
epidemiologi agar pengelolaan program kesehatan dapat berdaya guna
secara optimal. Informasi epidemiologi yang berkualitas, cepat, dan akurat
merupakan evidence atau bukti untuk digunakan dalam proses
pengambilan kebijakan yang tepat dalam pembangunan kesehatan.
Selama ini pengertian konsep surveilans epidemiologi sering dipahami
hanya sebagai kegiatan pengumpulan data dan penanggulangan KLB.
Pengertian seperti itu menyembunyikan makna analisis dan penyebaran
informasi sebagai bagian yang sangat penting dari proses kegiatan
surveilans epidemiologi. Menurut WHO, surveilans adalah proses
pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematik
dan terus-menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang
membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.
Pada level paling bawah, Puskesmas diharapkan mampu menjadi ujung
tombak pelayanan kesehatan, termasuk melaksanakan surveilans
epidemiologi wilayah kerjanya. Oleh karenanya, Puskesmas harus
didukung dengan petugas surveilans epidemiologi – (Asisten Epidemiologi
Lapangan) yang kompeten.
Merujuk Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116/Menkes/SK/VIII/
2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi
Kesehatan, Puskesmas memiliki peran sebagai berikut :
Halaman 2
a. Pelaksana surveilans epidemiologi nasional di wilayah puskesmas
b. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan penyakit dan masalah
kesehatan
c. Melakukan koordinasi surveilans epidemiologi dengan praktek dokter,
bidan swasta dan unit pelayanan kesehatan yang berada di wilayah
kerjanya
d. Melakukan koordinasi surveilans epidemiologi antar puskesmas yang
berbatasan
e. Melakukan SKD-KLB dan penyelidikan KLB di wilayah puskesmas
f. Melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit dan masalah
kesehatan spesifik lokal
Pada kenyataannya, masih banyak Puskesmas di Indonesia yang tidak
memiliki petugas PAEL dengan latar pendidikan yang sesuai, sehingga
belum dapat melaksanakan surveilans epidemiologi secara optimal. Untuk
menjamin berlangsungnya penyelenggaraan sistem surveilans
epidemiologi kesehatan di tingkat Puskesmas, maka diperlukan dukungan
sumberdaya kesehatan sebagai aparat pelaksana yang dapat bekerja
secara profesional dalam menjalankan perannya. Oleh karena itu, perlu
adanya upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia kesehatan
melalui pendidikan dan pelatihan, khususnya Pelatihan bagi petugas
asisten epidemiologi lapangan (PAEL) di puskemas dan kabupaten.
Berdasarkan pengalaman pelatihan asisten epidemiologi lapangan yang
telah diselenggarakan sebelumnya, langkah pertama yang dilakukan untuk
menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi bagi petugas/asisten
epidemiologi lapangan (PAEL) di wilayah Puskesmas ini ialah
penyempurnaan kurikulum dan modul pelatihan. Dengan demikian,
diharapkan para fasilitator, widyaiswara, peserta latih, dan penyelenggara
pelatihan memiliki acuan dalam proses pembelajaran.
Halaman 3
B. Filosofi Pelatihan
Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi ini menggunakan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya.
b. Dipertimbangkan setiap ide, dan pendapat, sejauh berada di dalam
konteks pelatihan.
2. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada penerapan
prosedur yang sudah baku
3. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk:
a. Berkesempatan melakukan eksperimentasi berbagai kasus dengan
menggunakan metode pembelajaran antara lain demonstrasi/
peragaan, studi kasus, dan praktik baik secara individu maupun
kelompok.
b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu
dengan bimbingan fasilitator/instruktur
4. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan lulus dalam uji kompetensi.
II. KOMPETENSI
1. Mampu memahami kebijakan tentang penyelenggaraan sistem
surveilans epidemiologi kesehatan di lapangan
2. Mampu memahami dasar-dasar epidemiologi
3. Mampu menerapkan dasar-dasar surveilans epidemiologi dalam
penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan di lapangan
4. Mampu melakukan penyelidikan dan penanggulangan KLB di lapangan
5. Mampu mengelola data surveilans epidemiologi dengan menggunakan
aplikasi software epi info 2000 dan aplikasi lainnya
6. Mampu melakukan koordinasi dan advokasi hasil surveilans
epidemiologi di lapangan
Halaman 4
III. TUJUAN PELATIHAN
Setelah mendapat pelatihan, peserta mampu melaksanakan tugas sebagai
pelaksana (asisten) epidemiologi lapangan sesuai pedoman.
Halaman 5
IV. RANCANG BANGUN PROGRAM PEMBELAJARAN
Judul Materi Diklat : Kebijakan tentang penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan di lapangan Tujuan M. Diklat : Setelah pelatihan, peserta mampu memahami kebijakan tentang penyelenggaraan sistem surveilans
epidemiologi kesehatan di lapangan
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja
Topik topik/pokok bahasan
metoda
Media dan alat bantu pembelajaran
Wkt
JPL
Referensi
1. Memahami Kebijakan Surveilans dan Penanggulangan KLB Nasional
1.1 Kebijakan Surveilans dan Penanggulangan KLB Nasional dipahami
1.1.1 Dapat memahami Kebijakan Surveilans dan Penanggulangan KLB Nasional (C,A)
1. Kebijaksanaan umum surveilans dan penanggulangan KLB
2. Kebijaksanaan teknis Surveilans dan penanggulangan KLB
Ceramah interak-tif, tanya jawab, curah pendapat
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
2T 1. Kepmenkes RI No.1116 ttg Ped Peny SE Kes
2. Kepmenkes RI No.1479 ttg Ped system SE Peny menular & tidak menular
3. Permenkes No.41 / 1991 ttg Penang Wabah P menular
4. Permenkes No 949/ 2004 ttg Ped SKD KLB
C : Cognitif A:Affective P: Psikomotor
Halaman 6
Judul Materi Diklat : Dasar-dasar epidemiologi
Tujuan M. Diklat : Setelah pelatihan, peserta mampu memahami dasar-dasar epidemiologi
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja
Topik topik/pokok bahasan
metoda
Media dan alat bantu pembelajaran
Wkt
JPL
Referensi
1. Memahami pendekatan epidemiologi
1.1 Pendekatan epidemiologi dipahami
1.1.1 Dapat memahami konsep dasar epidemiologi (C, A)
1. Konsep dasar epidemiologi
Pengertian
Konsep pendekatan epidemiologi
Interaksi antara Agent, Host, dan Environment
Ceramah interak-tif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi.
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
(2T) Modul 1 : Dasar-dasar Epidemiologi
2. Memahami Riwayat Alamiah Penyakit
2.1 Riwayat Alamiah Penyakit dipahami
2.1.1 Dapat memahami prepatogenesis (C,A)
2.1.2 Dapat memahami patogenesis (C, A)
2.1.3 Dapat memahami proses perkembangan penyakit menular (C, A)
1. Prepatogenesis
2. Patogenesis
3. Proses perkembangan penyakit menular:
Penyebab penyakit
Reservoir penyakit
Tempat keluarnya penyebab penyakit dari pejamu
Cara penularan penyakit
Tempat masuknya penyakit
Kerentanan pejamu
Ceramah interak-tif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi, penugasan
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
3
(1T, 2P)
Modul 1-3 : Modul surveilans
3. Memahami konsep penyakit tidak menular
1.1 konsep penyakit tidak menular dipahami
4.1.1 Dapat memahami konsep penyakit tidak menular
Konsep penyakit tidak menular
Ceramah interak-tif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi.
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
2T
4. Mengidentifikasi variabel epidemiologi
4.1 Variabel epidemiologi diidentifikasi
4.1.1 Dapat mengidentifikasi variabel tempat (C,A)
4.1.2 Dapat mengidentifikasi variabel waktu (C,A)
4.1.3 Dapat mengidentifikasi variabel orang (C,A)
1. Variabel tempat 2. Variabel waktu 3. Variabel orang
Ceramah interak-tif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi, studi kasus
Media : Contoh kasus, gambar, movie, slide tayangan Alat bantu : LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
2T Modul 1-3 : Modul surveilans
Halaman 7
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja
Topik topik/pokok bahasan
metoda
Media dan alat bantu pembelajaran
Wkt
JPL
Referensi
5. Menghitung dengan menggunakan ukuran-ukuran epidemiologi
5.1 Penghitungan dengan menggunakan ukuran-ukuran epidemiologi dilakukan
4.1.1 Dapat melakukan penghitungan dengan menggunakan ukuran-ukuran epidemiologi (C,A)
1. Tendensi sentral 2. Rate 3. Ratio 4. Proporsi
Ceramah interak-tif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi, penugasan
Media :
Contoh kasus, gambar, movie, slide tayangan
Alat bantu :
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
1T, 2P
C : Cognitif A:Affective P: Psikomotor
Halaman 8
Judul Materi Diklat : Dasar-dasar surveilans epidemiologi dalam penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan di lapangan
Tujuan M. Diklat : Mampu menerapkan dasar-dasar surveilans epidemiologi dalam penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan di lapangan
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja
Topik topik/pokok bahasan
metoda
Media dan alat bantu
pembelajaran
Wkt
JPL
Referensi
1. Menjelaskan konsep dasar dan langkah-langkah surveilans epidemiologi
1.1 Konsep dasar dan langkah-langkah surveilans epidemiologi dijelaskan
1.1.1 Dapat menjelaskan konsep dasar dan langkah-langkah surveilans epidemiologi (C, A)
1. Pengertian surveilans epidemiologi dan kegunaannya
2. Langkah-langkah surveilans epidemiologi
a. Komponen surveilans epidemiologi
b. Mekanisme surveilans epidemiologi
Ceramah interaktif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi
Media :
Slide tayangan
Alat bantu :
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
2T Modul 4 : Surveilans epidemiologi
2. Memahami sumber dan jenis data
2.1 Sumber dan jenis data dipahami
2.1.1 Dapat menjelaskan Sumber dan jenis data (C, A)
1. Sumber data surveilans epidemiologi
2. Jenis data surveilans epidemiologi
3. Formulir Surveilans
Ceramah interaktif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi
Media : Slide tayangan Formulir Surveilans Alat bantu : LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
2T Modul 4 : Surveilans epidemiologi
3. Memahami kelengkapan, ketepatan, dan kebenaran laporan
3.1 kelengkapan, ketepatan, dan kebenaran laporan dipahami
3.1.1 Dapat memahami kelengkapan, ketepatan, dan kebenaran laporan
1. Alur Pelaporan 2. Kelengkapan laporan 3. Ketepatan waktu
laporan 4. Kebenaran laporan
Ceramah interaktif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi
Media : Slide tayangan Alat bantu :
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC, lembar kasus
2T Modul 4 : Surveilans epidemiologi
Halaman 9
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja
Topik topik/pokok bahasan
metoda
Media dan alat bantu
pembelajaran
Wkt
JPL
Referensi
4. Memahami Sistem Kewaspadaan Dini KLB dan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
4.1 Sistem Kewaspadaan Dini KLB dan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dipahami
Dapat memahami Sistem Kewaspadaan Dini KLB dan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
1. Pengertian dan Konsep SKD KLB
2. Kegiatan SKD KLB di Puskesmas dan Dinas Kesehatan
a. Pengumpulan dan pengolahan data
b. Analisis dan penyajian data
c. Interpretasi data
d. Kesimpulan dan tindak lanjut
e. Diseminasi informasi
Ceramah interaktif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi, praktik
Media :
Slide tayangan
Alat bantu :
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
6
(2T,4P)
Modul 4 : Surveilans epidemiologi
5. Melakukan surveilans penyakit potensial KLB, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dan new emerging diseases
5.1 surveilans penyakit potensial KLB dan new emerging diseases dilakukan
5.2 Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dilakukan
5.1.1 Dapat melakukan surveilans penyakit potensial KLB dan new emerging diseases
5.1.2 Dapat melakukan surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Surveilans penyakit potensial KLB dan new emerging diseases: 1. Diare 2. DBD 3. Malaria 4. Chikungunya 5. Hepatitis C 6. Leptospirosis 7. Avian Influenza 8. Swine Flu
Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi: 1. Surveilans AFP 2. Surveilans Difteri 3. Surveilans tetanus
neonatorum 4. Surveilans Campak
Ceramah interaktif, tanya jawab, curah pendapat, latihan, praktik lapangan
Media :
Contoh kasus, gambar, movie, slide tayangan
Alat bantu :
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
74
(8,12P, 54PL)
Manual pemberantasan WHO 2000
Panduan praktis surveilans epidemiologi penyakit, Ditjen PP&PL, 2003
Halaman 10
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja
Topik topik/pokok bahasan
metoda
Media dan alat bantu
pembelajaran
Wkt
JPL
Referensi
6. Memahami surveilans penyakit-penyakit pada Puskesmas dan RS sentinel
Surveilans penyakit-penyakit pada Puskesmas dan RS sentinel dipahami
Dapat memahami surveilans terpadu penyakit –penyakit pada Puskesmas dan RS sentinel
1. Surveilans penyakit (29 penyakit) di Puskesmas sentinel
2. Surveilans terpadu penyakit (49 penyakit) di RS sentinel
Ceramah
interaktif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi
Media :
Gambar, slide tayangan
Alat bantu :
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
2T Kepmenkes RI No. 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Pedoman penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan
Kepmenkes RI No. 1479 tentang Pedoman sistem SE penyakit menular dan tidak menular
Panduan Sentinel Puskesmas dan RS
C : Cognitif A:Affective P: Psikomotor
Halaman 11
Judul Materi Diklat : Penyelidikan dan penanggulangan KLB
Tujuan M. Diklat : Setelah pelatihan, peserta mampu melakukan penyelidikan dan penanggulangan KLB di lapangan
epidemiologi
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja
Topik topik/pokok bahasan
metoda
Media dan alat bantu
pembelajaran
Wkt
JPL
Referensi
1. Memahami Konsep Penyelidikan KLB
1.1 Konsep penyelidikan KLB dipahami
1.1.1 Dapat mememahami penyelidikan KLB
1. Pengertian wabah dan kriteria KLB
2. Penyakit menular yang berpotensi wabah/KLB/PHEIC
Ceramah interak-tif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi
Media :
Contoh kasus, gambar, movie, slide tayangan
Alat bantu :
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
2T Modul 5 : Penyelidikan dan penanggulangan KLB
Buku pedoman : Penyelidikan dan penanggulangan KLB (revisi, 2004)
2. Memahami Sistem Pelaporan KLB/Wabah
2.1 Sistem Pelaporan KLB/Wabah dipahami
2.1.1 Dapat memahami Sistem Pelaporan KLB/Wabah
1. Jenis Laporan KLB 2. Isi Laporan KLB 3. Alur Laporan KLB
Ceramah interak-tif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi, praktik lapangan
Media :
Contoh kasus, gambar, movie, slide tayangan
Alat bantu :
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
2T Modul 5 : Penyelidikan dan penanggulangan KLB
3. Memahami langkah-langkah penyelidikan epidemiologi
3.1 Langkah-langkah penyelidikan epidemiologi dipahami
3.1.1 Dapat memahami langkah-langkah penyelidikan epidemiologi
1. Persiapan Lapangan: a. Konfirmasi kasus b. Koordinasi
dengan unit terkait
c. Persiapan logistik 2. Memastikan adanya
KLB: 3. Verifikasi Diagnosis 4. Definisi dan
Identifikasi Kasus 5. Gambaran
Epidemiologi
Ceramah interak-tif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi
Media :
Contoh kasus, gambar, movie, slide tayangan
Alat bantu :
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
3T Buku pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan KLB (revisi, 2004)
Halaman 12
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja
Topik topik/pokok bahasan
metoda
Media dan alat bantu
pembelajaran
Wkt
JPL
Referensi
6. Pengembangan hipotesis
7. Evaluasi hipotesis 8. Memperbaiki
hipotesis dan melakukan penyelidikan lanjut: a. deskriptif b. analitik
9. Implementasi pengawasan dan pemantauan
10. Diseminasi temuan dan penyusunan laporan
4. Melakukan penyelidikan epidemiologi sesuai standar
3.1 penyelidikan epidemiologi sesuai standar dilakukan
3.1.1 Dapat melakukan penyelidikan epidemiologi sesuai standar
Langkah-langkah penyelidikan epidemiologi pada penyakit: 1. Diare 2. DBD 3. Rabies 4. Malaria 5. Antraks 6. Campak 7. Demam Chikungunya 8. Diphteri 9. Hepatitis A 10. Leptospirosis 11. Pes 12. AFP 13. Tetanus Neonatorum 14. Avian Influenza 15. Swine Flu 16. Misterius
Studi kasus, Presentasi, praktik lapangan
Media :
Lembar kasus, gambar, movie, slide tayangan
Alat bantu :
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
72
(6T,12P,54PL)
Buku pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan KLB (revisi, 2004)
5. Melakukan penyelidikan KLB keracunan
Penyelidikan KLB keracunan makanan dilakukan
Dapat melakukan penyelidikan KLB keracunan makanan
1. Gambaran klinis
2. Etiologi
3. Penyelidikan epidemiologi
Ceramah interak-tif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi, studi kasus
Media :
Contoh kasus, gambar, movie, slide tayangan
6
(2T,4P)
Buku pedoman : Penyelidikan dan penanggulangan KLB (revisi, 2004)
Halaman 13
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja
Topik topik/pokok bahasan
metoda
Media dan alat bantu
pembelajaran
Wkt
JPL
Referensi
a. Teknik Penetapan etiologi KLB keracunan makanan
b. Identifikasi sumber keracunan
4. Penanggulangan KLB
Alat bantu :
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
C : Cognitif A:Affective P: Psikomotor
Halaman 14
Judul Materi Diklat : Pengelolaan data surveilans epidemiologi
Tujuan M. Diklat : Setelah pelatihan, peserta mampu mengelola data surveilans epidemiologi dengan menggunakan aplikasi software epi info 2003
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja
Topik topik/pokok bahasan
metoda
Media dan alat bantu
pembelajaran
Wkt
JPL
Referensi
Mengoperasikan aplikasi Epi Info 2000
Aplikasi Epi info 2000 dioperasikan.
1. Dapat menyusun struktur data
2. Dapat membuat template/kuesioner.
3. Dapat mengentri data
4. Dapat mentransformasi data
5. Dapat membuat grafik.
6. Dapat membuat mapping melalui epimap
7. Dapat menganalisis data
1. Struktur data
2. Pembuatan template (Query)
3. Entry data
4. Transformasi data
5. Grafik
6. mapping
7. Analisis
Ceramah interak-tif, tanya jawab, diskusi, latihan, penugasan.
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
28
(6T,22P)
Mengoperasikan Software GIS dan EWARS
Software GIS dan EWARS dioperasikan
1. Dapat membuat spot map
2. Dapat membuat area map
1. Pembuatan Spot map
2. Pembuatan Area map
Ceramah interak-tif, tanya jawab, diskusi, latihan, penugasan.
Media :
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
20
(6t,14P)
Halaman 15
Judul Materi Diklat : Komunikasi dan advokasi hasil surveilans epidemiologi di tingkat Puskesmas Tujuan M. Diklat : Setelah pelatihan, peserta mampu melakukan komunikasi dan advokasi hasil surveilans epidemiologi di
lapangan
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja
Topik topik/pokok bahasan
metoda
Media dan alat bantu
pembelajaran
Wkt
JPL
Referensi
1. Melakukan komunikasi risiko penyakit menular dan tidak menular
1.1 komunikasi risiko penyakit menular dan tidak menular dilakukan
Dapat melakukan komunikasi risiko penyakit menular dan tidak menular
1. Pengertian 2. Membangun komunikasi
risiko yang efektif: a. Perencanaan b. Persiapan c. Respon d. Evaluasi krisis
Ceramah interak-tif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi, simulasi
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
3
(1T,2P)
Modul Risk Communication: Avian Influenza
Modul Risk Communication:
Asean Plus 3
2. Melakukan advokasi hasil surveilans
2.1 Advokasi hasil surveilans dilakukan
Dapat melakukan advokasi hasil surveilans
1. Pengertian 2. Langkah-langkah advokasi
a. Mendefinisikan isu strategis berdasarkan temuan surveilan untuk kebijakan publik
b. Menentukan tujuan advokasi
c. Mengembangkan pesan advokasi
3. Cara melakukan advokasi a. Analisisis Pemangku
kepentingan (Stake holder)
b. Strategy Advokasi
c. Pendekatan
Ceramah interak-tif, tanya jawab, curah pendapat, diskusi, role play
Media :
Skenario dan bahan role play, gambar, movie, slide tayangan
Alat bantu :
LCD Projector, bahan ajar, flipchart, PC
3
(1T,2P)
Pedoman Program Surveilans (PD3I, EID, dll)
Halaman 16
V. STRUKTUR PROGRAM
No Materi Waktu
T P PL JML
A Materi Dasar
1. Kebijakan tentang penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan di lapangan 2 2
B Materi Inti
1. Dasar-dasar epidemiologi 8 4 12
2. Dasar-dasar surveilans epidemiologi dalam penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan di lapangan 18 16 54 88
a. Konsep dasar dan langkah-langkah surveilans epidemiologi 2
b. Sumber dan jenis data 2
c. Kelengkapan, ketepatan, dan kebenaran laporan 2
d. Sistem Kewaspadaan Dini KLB dan Pemantauan Wilayah Setempat 2 4
e. Surveilans penyakit potensial KLB, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dan new emerging diseases 8 12 54
f. Surveilans penyakit-penyakit pada Puskesmas dan RS sentinel 2
3. Penyelidikan dan penanggulangan KLB 15 16 54 85
a. Konsep Penyelidikan KLB 2
b. Sistem Pelaporan KLB/Wabah 2
c. Langkah-langkah penyelidikan epidemiologi 3
d. Penyelidikan epidemiologi sesuai standar 6 12 54
e. Penyelidikan KLB keracunan 2 4
4 Pengelolaan data surveilans epidemiologi 12 36 48
Halaman 17
a. Aplikasi Epi Info 2000 6 22
b. Software GIS 6 14
C Materi Penunjang
1. Komunikasi dan advokasi hasil surveilans epidemiologi di tingkat Puskesmas 2 4 6
2. Building Learning Commitment 2 6 8
TOTAL 104 150 216 249
PERSENTASE 0.24 0.33 0.43
Keterangan: Ujian tengah dan ujian komprehensif= 6 JPL Pembukaan & penutupan, test penjagagan, dan pengarahan program = 5
Halaman 18
VI. PROSES PEMBELAJARAN
PEMBUKAAN
Dasar Survelans Epidemiologi
Surveilans Epidemiologi Penyakit
Potensial KLB
Tes Penjajagan
Pengarahan Prog. Diklat
UJIAN TENGAH WAKTU
(FORMATIV)
Pengelolaan Data Surveilans Epidemiologi
(Epi Info dan GIS)
Praktik Lap. Surv Epid.
Pengumpulan Data di
Puskesmas
Pengolahan dan Analisis
Data
Intepretasi dan
Penyusunan Laporan
Komunikasi Risiko dan Advokasi
Penyajian Kelas (pra seminar)
SEMINAR
HASIL SURV. EPID.
(EXPOSE PADA PUSKES)
Penyelidikan Epidemiologi (KLB)
Penyelidikan Penyakit Menular
Praktik Lapangan Penyelidikan
Epidemiologi Penyakit
Menular
Pengumpulan Data di
Puskesmas
Pengolahan dan Analisis
Data
Intepretasi dan
Penyusunan Laporan
Penyajian kls (pra seminar)
SEMINAR
HASIL PENYELIDIKAN
EPID (EXPOSE PADA
PUSKES)
Ujian Komprhensif
Kembali ke
Permanen System
PENUTUPAN
Kebijkan Prog. Surv. Epid
Building Learning Comm.
Halaman 19
VII. PESERTA, TIM PELATIH, DAN PENYELENGGARA
A. Peserta
1. Kualifikasi Peserta pelatihan sebagai berikut:
a. Petugas surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau
Puskesmas
b. Petugas surveilans Dinas Kesehatan Propinsi
c. Petugas surveilans B/BTKL PP & PL
d. Petugas surveilans Kantor Kantor Kesehatan Pelabuhan
2. Kriteria peserta
a. Latar belakang pendidikan minimal D-3 Kesehatan atau sederajat
b. Bekerja di unit surveilans
c. Usia maksimal 40 tahun
d. Mampu mengoperasikan komputer terutama program windows,
ecxell, power point dan akses ke internet yang dibuktikan dengan
pernyataan pimpinan.
e. Sehat jasmasni dan rokhani (dibuktikan dengan surat keterangan
dokter).
f. Dapat bekerjasama dalam tim.
3. Jumlah peserta
Jumlah peserta dalam satu kelas maksimal 30 orang
B. Pelatih
Kriteria pelatih
a. Memiliki kemampuan dalam bidang surveilans epidemiologi
b. Pendidikan minimal D3 Kesehatan
c. Menguasai materi spesifik yang akan diampu
d. Mempunyai pengalaman mengajar/ melatih sesuai materi yang
diampu.
Halaman 20
C. Master of Training (MOT)
Master of Training (MOT) PAEL berupa tim terdiri dari 2 (dua) orang
yang berkemampuan (mastery) dalam mengendalikan proses
pembelajaran.
MOT ditetapkan oleh Dirjen P2 dan PL berdasarkan usulan Balai
(Besar) Pelatihan Kesehatan.
D. Penyelenggara
1. WHO: memfasilitasi pembiayaan pelatihan
2. Ditjen PP & PL: pengelola kegiatan pelatihan
3. Balai (Besar) Pelatihan Kesehatan: pelaksana pelatihan
4. Dinas Kesehatan Propinsi: pendukung pelatihan
5. Puskesmas: tempat praktik lapangan
VIII. EVALUASI
Evaluasi yang digunakan selama proses pembelajaran, terdiri dari evaluasi
terhadap:
1. Peserta, meliputi:
a. Tes penjajagan
b. Ujian komprehensif
2. Pelatih/Instruktur, meliputi:
Penguasaan materi
Pencapaian tujuan pembelajaran
Pengelolaan proses
Ketepatan waktu
Sistematika penyajian
Penggunaan metode dan alat bantu diklat
Kesempatan tanya jawab
Kemampuan menyajikan
Kerjasama antar tim pelatih
Memotivasi peserta
Halaman 21
Kepribadian
Empati dan sikap kepada peserta
Penampilan
3. Penyelenggaraan, meliputi:
a. Pengalaman peserta dalam pelatihan ini
b. Antusiasme peserta untuk mengikuti program pelatihan
c. Kenyamanan ruang kelas
d. Penyediaan alat bantu pelatihan dalam kelas
e. Penyediaan dan pelayanan bahan belajar (seperti penggandaan dan
bahan diskusi)
f. Penyediaan konsumsi dan akomodasi
g. Kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan
IX. SERTIFIKASI
Peserta wajib mengikuti materi pelatihan asisten epidemiologi lapangan
sekurang-kurangnya 95% dari alokasi waktu pelatihan. Jika dinyatakan lulus
dalam mengikuti ujian akhir, peserta berhak memperoleh sertifikat dengan 3
(tiga) angka kredit.