2
Gula jawa atau biasa yang disebut dengan gula aren adalah pemanis yang dibuat dari nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula jawa dihasilkan dengan pengolahan yang masih terbilang tradisional. Gula jawa sudah dikenal sejak lama masyarakat Indonesia, terutama penduduk pedesaan yang masih menggunakan gula jawa sebagai gula konsumis sehari-hari dibanding dengan gula tebu. Gula jawa dihasilkan dari bunga jantan pohon enau yang disimpah bumbung bambu dalam beberapa waktu. Kemudian menghasilkan nira yang dimasak dengan olahan tradisional untuk mendapatkan gula aren asli dan terbaik. Gula aren memiliki cita rasa yang sangat manis dibandingkan dengan gula biasa pada umumnya yang mengandung bahan pemutih gula atau campurkan pemanis buatan. Indonesia merupakan penghasil terbesar dalam produksi gula aren terbaik. Namun, pengolahan dalam pabrik yang masih tradisional menyebabkan produksi gula jawa memakan waktu lama sehingga jumlah produk yang dihasilkan sedikit dan distribusi produk tidak meluas. Dewasa ini, gula jawa sudah jarang ditemui di warung-warung. Padahal, masyarakat masih membutuhkannya untuk konsumsi sehari-hari. Banyaknya produsen yang berhenti memproduksi gula jawa dikarenakan proses yang lama dan tradisional, alat produksi tidak canggih sehingga generasi muda enggan meneruskan. Justru sekarang banyak pabrik gula pasir berdiri karena proses lebih cepat dan produk banyak dibandingkan gula jawa. Dari segi pembeli, gula pasir lebih praktis digunakan karena bentuknya tidak menggumpal seperti gula jawa.

kwu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kwu

Citation preview

Page 1: kwu

Gula jawa atau biasa yang disebut dengan gula aren adalah pemanis yang dibuat dari

nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula jawa dihasilkan dengan

pengolahan yang masih terbilang tradisional. Gula jawa sudah dikenal sejak lama masyarakat

Indonesia, terutama penduduk pedesaan yang masih menggunakan gula jawa sebagai gula

konsumis sehari-hari dibanding dengan gula tebu. Gula jawa dihasilkan dari bunga jantan

pohon enau yang disimpah bumbung bambu dalam beberapa waktu. Kemudian menghasilkan

nira yang dimasak dengan olahan tradisional untuk mendapatkan gula aren asli dan terbaik.

Gula aren memiliki cita rasa yang sangat manis dibandingkan dengan gula biasa pada

umumnya yang mengandung bahan pemutih gula atau campurkan pemanis buatan.

Indonesia merupakan penghasil terbesar dalam produksi gula aren terbaik. Namun,

pengolahan dalam pabrik yang masih tradisional menyebabkan produksi gula jawa memakan

waktu lama sehingga jumlah produk yang dihasilkan sedikit dan distribusi produk tidak

meluas. Dewasa ini, gula jawa sudah jarang ditemui di warung-warung. Padahal, masyarakat

masih membutuhkannya untuk konsumsi sehari-hari. Banyaknya produsen yang berhenti

memproduksi gula jawa dikarenakan proses yang lama dan tradisional, alat produksi tidak

canggih sehingga generasi muda enggan meneruskan. Justru sekarang banyak pabrik gula

pasir berdiri karena proses lebih cepat dan produk banyak dibandingkan gula jawa. Dari segi

pembeli, gula pasir lebih praktis digunakan karena bentuknya tidak menggumpal seperti gula

jawa.

Padahal, ditinjau dari manfaatnya, gula jawa lebih banyak mengandung gizi daripada

gula pasir. Beberapa unsur kandungan senyawanya seperti : vitamin B kompleks, glukosa,

garam mineral dan yang paling utama memiliki kadar kalori yang cukup tinggi diselingi

dengan kadar glisemik gula terendah yakni 35 GI (Indeks Glisemik). Gula jawa juga memiliki

keunggulan yakni gula jawa tidak secara langsung larut dalam tubuh, namun diserap secara

perlahan, oleh karenanya gula jawa dapat bertahan lama di dalam tubuh. Sehingga tidak

secara langsung meningkat kadar gula darah dalam tubuh. Gula jawa aman dikonsumsi oleh

penderita diabetes.

Berdasarkan manfaat tersebut, sudah selayaknya produksi gula jawa dipertahankan

bahkan ditingkatkan. Untuk dapat bersaing dengan gula yang menyebar di pasaran, diperlukan

inovasi baru untuk memikat pembeli seperti penambahan varian rasa. Selain itu, diperlukan

rekayasa proses agar proses lebih cepat dan produk yang terbentuk banyak sehingga produsen

tertarik untuk memproduksi gula jawa. Jika hal ini berhasil diterapkan di Indonesia, bukan hal

yang tidak mungkin jika gula jawa dapat bersaing di pasar internasional.

Page 2: kwu