121
{KyuNara Ficlet} 10 Things I Hate About You, Cho Kyuhyun >>> 3 April 2011 Nara duduk di balkon kamarnya yang lumayan megah. Dia duduk menghadap ke luar dan membiarkan angin segar menghembuskan rambutnya yang berkibar indah. Sesekali dia menghela nafas dengan berat sambil memfokuskan pandangannya ke sebuah penjuru yang bahkan ia sendiri tak tahu dimana ujungnya. Tangannya sedang memegang handphone dan mengecek inbox SMS’nya, namun hasilnya nihil. Tetap tak ada satupun pesan baru yang masuk kesana. Jarinya beralih menekan beberapa nomor yang membentuk kombinasi angka yang sudah sangat ia hafal diluar kepala, namun beberapa detik kemudian..hasilnya sama. Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan servis area..” Nara agak memanyunkan bibirnya dan menekan tombol reject dengan agak emosi. “Hahh.. China..”, desahnya pelan sambil memeluk lututnya, “Kira-kira dia sedang apa, ya?”, tanyanya lirih. “Apa dia sudah sarapan?” “Apa dia sudah minum multivitamin?” “Apa dia tidur dengan waktu yang cukup dan nyenyak?” “Apakah dia..”, Nara diam dan tak bisa melanjutkan ucapannya sendiri. Namun detik berikutnya dia seperti menyadari satu hal dan malah menggaruk kepalanya samabil mendengus kecil, Cish~ untuk apa aku mengkhawatirkannya?.” Akhirnya Nara mengambil Ipod yang semula ia simpan disampingnya. Ia memasangkan headphone buttons berwarna putih miliknya ke telinganya dan memilih lagu secara acak. Ternyata lagu dari Rihanna feat NeYo – Hate That I Love You.. “Aigoo, kenapa lagunya seperti ini?”, keluhnya sejenak. Namun akhirnya Nara membiarkan lagu itu tetap terputar dan kini bibirnya malah ikut melantunkan tiap lirik dari lagu itu. “And I hate how much I love you boy.. I can’t stand how much I need you..” Dan karena lagu itu, akhirnya pikiran Nara malah terbawa jauh ke dunia khayalnya. *** 10. “I Hate the way you care ’bout me” Berdasarkan cerita dari semua orang, Cho Kyuhyun adalah member tercuek yang ada di Super Junior. Baginya, hidup hanya memerlukan 3 hal : Buku matematika, Laptop / PSP dan dirinya sendiri. Selama ada 3 hal itu, maka selama itu pula Kyuhyun tak akan mempedulikan orang lain disekitarnya. Tapi kenapa disaat semua 3 hal itu ada di hadapannya, Kyuhyun masih bisa menelfon Nara dan menanyakan tentang ujiannya disekolah? Kenapa Kyuhyun masih sempat mengejek Nara disaat dia tak bisa mengerjakan berbagai soal matematika yang menurutnya amat sangat mudah? Kenapa Kyuhyun masih bisa menyeka air mata Nara setiap kali gadis itu mengingat tentang kedua orangtuanya yang hidup terpisah darinya? Kenapa Kyuhyun selalu menggenggam tangannya setiap kali Nara merasa lelah dengan hubungan mereka berdua dan berniat untuk pergi? Kenapa ia menahannya? Kenapa pria itu selalu peduli segala hal tentangnya?

KyuNara Scene

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KyuNara Scene

{KyuNara Ficlet} 10 Things I Hate About You, Cho Kyuhyun >>> 3 April 2011Nara duduk di balkon kamarnya yang lumayan megah.  Dia duduk menghadap ke luar dan membiarkan angin segar menghembuskan rambutnya yang berkibar indah.  Sesekali dia menghela nafas dengan berat sambil memfokuskan pandangannya ke sebuah penjuru yang bahkan ia sendiri tak tahu dimana ujungnya.Tangannya sedang memegang handphone dan mengecek inbox SMS’nya, namun hasilnya nihil.  Tetap tak ada satupun pesan baru yang masuk kesana.Jarinya beralih menekan beberapa nomor yang membentuk kombinasi angka yang sudah sangat ia hafal diluar kepala, namun beberapa detik kemudian..hasilnya sama.  “Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan servis area..”  Nara agak memanyunkan bibirnya dan menekan tombol reject dengan agak emosi.“Hahh.. China..”, desahnya pelan sambil memeluk lututnya, “Kira-kira dia sedang apa, ya?”, tanyanya lirih.  “Apa dia sudah sarapan?”“Apa dia sudah minum multivitamin?”“Apa dia tidur dengan waktu yang cukup dan nyenyak?”“Apakah dia..”, Nara diam dan tak bisa melanjutkan ucapannya sendiri.  Namun detik berikutnya dia seperti menyadari satu hal dan malah menggaruk kepalanya samabil mendengus kecil, “Cish~ untuk apa aku mengkhawatirkannya?.”Akhirnya Nara mengambil Ipod yang semula ia simpan disampingnya.  Ia memasangkan headphone buttons berwarna putih miliknya ke telinganya dan memilih lagu secara acak.

Ternyata lagu dari Rihanna feat NeYo – Hate That I Love You..“Aigoo, kenapa lagunya seperti ini?”, keluhnya sejenak.  Namun akhirnya Nara membiarkan lagu itu tetap terputar dan kini bibirnya malah ikut melantunkan tiap lirik dari lagu itu.“And I hate how much I love you boy.. I can’t stand how much I need you..”Dan karena lagu itu, akhirnya pikiran Nara malah terbawa jauh ke dunia khayalnya.***10.  “I Hate the way you care ’bout me”Berdasarkan cerita dari semua orang, Cho Kyuhyun adalah member tercuek yang ada di Super Junior.  Baginya, hidup hanya memerlukan 3 hal : Buku matematika, Laptop / PSP dan dirinya sendiri.  Selama ada 3 hal itu, maka selama itu pula Kyuhyun tak akan mempedulikan orang lain disekitarnya.Tapi kenapa disaat semua 3 hal itu ada di hadapannya, Kyuhyun masih bisa menelfon Nara dan menanyakan tentang ujiannya disekolah?Kenapa Kyuhyun masih sempat mengejek Nara disaat dia tak bisa mengerjakan berbagai soal matematika yang menurutnya amat sangat mudah?Kenapa Kyuhyun masih bisa menyeka air mata Nara setiap kali gadis itu mengingat tentang kedua orangtuanya yang hidup terpisah darinya?Kenapa Kyuhyun selalu menggenggam tangannya setiap kali Nara merasa lelah dengan hubungan mereka berdua dan berniat untuk pergi?  Kenapa ia menahannya?Kenapa pria itu selalu peduli segala hal tentangnya?

9. “I Hate the way you called me, “Kwan Nara sayang..”Nara membenci caranya dalam mengucapkan kata-kata itu. Kyuhyun selalu memanggilnya dengan nada dingin, atau penuh nada ejekan yang membuatnya merasa seperti manusia paling hina diatas muka bumi ini.  Belum lagi ditambah dengan senyuman sinis yang mengingatkan Nara pada drakula yang ada di cerita mitos sejarah yang ia pelajari di sekolah.Tapi Nara juga membenci setiap kali ia tak bisa mendengar kalimat itu terucap dari bibir pria itu.Nara membenci perasaannya sendiri saat ia merasa asing setiap kali Kyuhyun tak memanggilnya, “Kwan Nara sayang..”Nara membenci saat menyadari bahwa ia sangat merindukan intonasi bernada dingin itu saat ini..8. “I hate the way you stare into my eyes”Nara benci setiap kali ia harus memandang mata Kyuhyun.  Entahlah, rasanya Nara seperti terhipnotis untuk kembali jatuh ke sebuah jurang yang sangat dalam dan sejauh apapun ia berusaha untuk mendaki keluar dari jurang itu, Nara tak akan pernah bisa keluar.Oh, Nara tidak akan bisa keluar selama sepasang mata itu tetap setia menatapnya dan kembali mendorongnya untuk terjatuh, lagi dan lagi.7.  “I hate the way you understands me”Selama ini, Nara merasa bahwa tak ada satupun orang yang benar-benar mengerti tentangnya.  Biarpun kelihatan ceria di sekolah ataupun dilingkungan orang yang mengenalnya, sebenarnya ia adalah anak yang introvert.

Page 2: KyuNara Scene

Nara benci saat ada seseorang yang bertindak seolah ia tahu segalanya mengenai Nara.Nara tak suka saat ada seseorang yang berkata, “Aku tahu kenapa kau bersikap seperti ini..”Nara  benar-benar benci saat ada seseorang yang merengkuh kepalanya dan membiarkannya menangis terisak di pundaknya.Nara benci saat ada seseorang yang megelus rambut dan bahunya, tak mengatakan apapun saat ia sedang terisak, seakan-akan orang itu hanya ingin membiarkan Nara meluapkan emosinya saja tanpa memaksanya untuk bercerita mengenai hal yang membuatnya menangis seperti itu.Dan ia benci saat mengakui bahwa yang setia melakukan semua hal itu adalah pria bernama Cho Kyuhyun.6.  “I hate it, when you decide to kiss my forehead than lips”Nara iri setiap kali mendengar cerita temannya mengenai bagaimana mereka berciuman dengan kekasihnya masing-masing.Selama ini Nara hanya bisa menjadi pendengar setia tentang,“bagaimana perasaan mereka saat melakukan itu?” “bagaimana debaran jantungmu meningkat drastis saat kau bisa merasakan helaan nafas yang semakin mendekat?“Nara ingin merasakannya juga.  Debaran jantung itu, helaan nafas itu, tak bisa dipungkiri..Nara juga menginginkannya.  Namun Kyuhyun tak pernah melakukannya.  Hanya ciuman di kening lah yang pernah Nara rasakan dari seorang Kyuhyun.Nara membenci saat Kyuhyun mengatakan bahwa alasan ia tak melakukannya adalah karena ia ingin menjaga Nara sebaik mungkin dan Nara juga membenci bagaimana ia selalu

tersenyum tak jelas setiap kali ia mengingat alasan itu.Nara membenci saat mengakui bahwa ia juga lebih menyukai hal itu dibandingkan dengan ciuman di bibir.5.  “I hate when you always have a spell on me”Spell, tidak harus selalu mengenai mantra yang bersifat mistis atau ghaib.  Bagi Nara, spell adalah setiap kata-kata yang diucapkan oleh Kyuhyun.Nara benci bagaimana ia selalu menuruti ucapan pria itu biarpun terkadang diselingin dengan keluhan atau dengusan kesal.  Tapi biarpun begitu, tak bisa dipungkiri..Nara pasti mengikuti setiap ucapan Kyuhyun.Jika Kyuhyun menyuruhnya untuk berhenti menangis, pasti Nara akan berhenti menangis biarpun mungkin dalam waktu yang lama.Jika Kyuhyun menyuruhnya untuk makan, Nara akan makan biarpun sambil mengeluh.Dan hal yang paling Nara benci adalah..Nara tak pernah bisa meninggalkan pria itu, padahal Kyuhyun tak pernah mengatakan untuk jangan meninggalkannya. Entahlah, apakah Cho Kyuhyun adalah seorang penyihir mantra?4.  “I hate it, when you said : I’M SINGLE MAN”Nara sangat benci hal ini!  Sangat amat teramat benci sekali!Ia muak mendengar gosip yang beredar tentang Kyuhyun dengan artis wanita lain dari berbagai profesi : penyanyi, aktris, model dan lain sebagainya.Dan rasanya ia ingin membunuh Kyuhyun setiap kali pria itu mengatakan di depan kamera atau di berbagai acara TV bahwa ia masih single dan membuat berbagai harapan kosong untuk ribuan gadis di dunia ini.  Nara

benci mengakuinya, ya..ia cemburu.Dan kadar kebencian Nara semakin bertambah setiap kali Kyuhyun berkata bahwa ia tak ingin identitas Nara terungkap ke media dan mengundang berbagai kemungkinan terburuk mengenai keselamatan dirinya.Ya, Nara benci mendengarnya karena itu malah semakin membuat ia semakin mencintai pria itu.3.  “I hate the way you make me like the weakest person”Nara benci saat Kyuhyun membuatnya seperti seorang gadis yang seakan tak bisa melakukan apapun tanpanya.  Ia sangat benci akan hal itu.Sebelum bertemu dengan Kyuhyun, Nara adalah gadis yang kuat dan mandiri.  Bagi Nara, air mata adalah hal yang tabu untuk dikeluarkan dari seluruh syaraf yang ada di tubuhnya.Dulu Nara selalu merasa bahwa hidupnya bisa baik-baik saja asalkan ada sebuah PSP dan game bernama starcraft yang selalu mendampinginya.Namun entah sejak kapan Kyuhyun bisa membuatnya menjadi seorang gadis yang lemah seperti ini. Nara membenci saat dia menangis dan Kyuhyun akan segera merengkuh bahunya, itu malah semakin membuatnya merasa semakin lemah.Namun Nara juga membenci untuk mengakui bahwa ia sangat nyaman untuk selalu berdiri dengan Kyuhyun yang selalu ada disampingnya saat ia sedang merasa goyah untuk melangkah.2. “I hate it when you said : I’m okay.  Don’t worry”Nara membenci setiap kali Kyuhyun berpura-pura kuat untuk melakukan segalanya.  Nara tak suka saat Kyuhyun memaksakan dirinya untuk memberikan kebahagiaan untuk

Page 3: KyuNara Scene

orang yang sangat berarti baginya, biarpun ia sadar bahwa mungkin ia akan pingsan setelah ia selesai melakukan hal itu.Nara benci setiap kali Kyuhyun lupa sarapan, makan siang atau makan malamnya demi latihan  terus menerus sepanjang hari.  Tanpa henti.Nara benci setiap kali Kyuhyun jatuh sakit dan dengan ringannya ia berkata,  “Aku tidak apa-apa.  Kau tidak usah khawatir..”Nara sangat membenci kenyataan bahwa ia sangat mempedulikan mengenai kondisi pria itu.1.  “I Hate That I Love You”Tak ada penjelasan yang berarti mengenai alasan yang satu ini.  Hanya saja Nara merasa, ia sangat membutuhkan Kyuhyun untuk segala hal yang terjadi padanya.Nara membutuhkan tempat bersandar jika ia sedang menangis..Nara membutuhkan seseorang yang bisa membuatnya tertawa..Nara membutuhkan seseorang yang bisa membuatnya cemburu..Nara membutuhkan seseorang saat ia sedang merasa sendirian..Nara membutuhkan seseorang yang bisa selalu ia khawatirkan..Nara membutuhkan Cho Kyuhyun..***DDRRTTT..DDRRTTT..Suara getaran handphone itu menyadarkan Nara dari lamunannya.  Ia mengalihkan pandangannya ke samping dan melihat handphone LG Lollipop merahnya itu berputar di tempat danlayarnya berkerlap-kerlip ceria.Nara mengambil handphone itu dan melihat nama sang penelpon,Calling..- Master Of Evil -

“Yoboseyo?”, sapa Nara dengan suara datar.“Ya~ kenapa nada suaramu seperti itu?  Kau tidak senang mendengar suaraku, hah?”,celotehan Kyuhyun itu langsung terdengar cepat dan membuat Nara mendengus kesal, “Cho Kyuhyun yang tampan, apa kau tahu kalau aku sudah menelfonmu dari kemarin tapi handphonemu tidak aktif terus?  Aku sudah mengirimu SMS beberapa kali dan kau tak pernah membalasnya?  Sebenarnya apa maumu, hah?”, suara Nara terdengar agak meninggi dan emosinya mulai meluap.Kyuhyun terkekeh kecil, “Aku senang kau peduli padaku..”, ucapnya ringan, “Itu tandanya kau sayang padaku.  Oh, bukan sayang, tapi cinta yang saaangaat besar.  Bukan begitu, Kwan Nara sayang?”, tanyanya dengan nada menggoda dan jahil.Nara mendengus lagi, “Ah, sudahlah..lupakan saja hal itu.”Ia memutuskan untuk mengganti topik pembicaraan mereka berdua, “Ngomong-ngomong, bagaimana keadaan di China? Kudengar kau diikuti oleh C-ELF ya?”“Yah, begitulah. Lumayan menjemukan disini. Aku rindu kimchi..”, nada suara Kyuhyun seperti menggantung di akhir kalimat, “..dan juga kau”, lanjutnya dengan nada tenang.TREK!Kyuhyun hanya bisa menganga saat sambungan telefon diantara mereka berdua langsung diputus oleh gadis itu. “Aish..”, Kyuhyun mendengus kecil, “..memangnya aku tidak boleh menggombal untuk sesekali, hah?”, tanyanya pelan. Namun detik selanjutnya, ia memainkan handphone LG Lollipop berwarna biru itu di tangannya dan tertawa kecil, “Sepertinya..itu bukan gombal.”

Sementara itu, jari Nara masih terdiam di atas tombol reject di handphonenya. Dia mendengus kesal saat mengingat ucapan Kyuhyun barusan itu, “Bagaimana bisa kau membandingkan aku dengan kimchi, Cho Kyuhyun yang tampan?.”Namun tak bisa dipungkiri jika senyum Nara langsung terkembang lebar dan wajahnya terasa memanas seperti kepiting yang sedang direbus. “Nado bogoshippo, Cho Kyuhyun-ssi.”***–END–

{KyuNara Scene} Cho Kyuhyun VS Kwan Nara>>> 17 maret 2011…SBS Strong Heart recording LIVE…“Hahaha~”, penonton di dalam studio itu langsung tertawa terbahak-bahak saat melihat tingkah konyol dari Kang Ho Dong maupun Lee Seung Gi yang menjadi pembaca acara strong heart.  Kyuhyun tersenyum simpul, sekedar untuk menunjukkan kesopanan yang formal.Ho Dong membalik cue card miliknya dan langsung menatap Kyuhyun penuh minat, “Kyuhyun-ssi~!”, serunya dengan nada khasnya dan langsung membuat Kyuhyun segera memfokuskan pikirannya pada pertanyaan Ho Dong, “Ah, ye?”.“Akhir-akhir ini pamormu sedang berada di atas puncak, Kyuhyun-ssi.  Bahkan katanya kau sudah menggantikan posisi Siwon-ssi sebagai frontman maupun icon dari Super Junior…”, ucapnya dan membuat Siwon yang juga menjadi bintang tamu di acara itu langsung menatapnya tajam.Kyuhyun menggeleng cepat, “Animida~! Aku hanya maknae yang mencoba untuk melakukan yang terbaik”, jawabnya

Page 4: KyuNara Scene

diplomatis.  Siwon mengangguk puas saat mendengar jawaban Kyuhyun, “Ah~santai saja, hyung.  Aku tak memiliki abs sepertimu, jadi tak mungkin aku menjadi icon Super Junior”, ucapnya saat menyadari perubahan ekspresi di wajah Siwon dan kembali membuat penonton tergelak.Seung Gi langsung menambahkan, “Ah, keundae..memang banyak sekali perubahan yang terlihat dalam diri Kyuhyun-ssi.  Wajahnya menjadi tampan sekali ‘kan?”, tanya Seung Gi dan langsung membuat Kyuhyun mendelik, “Maksudmu, aku tidak tampan sebelum ini, Seung Gi-ssi?”, balasnya tajam dan membuat Seung Gi salah tingkah, “Ah~ani..aigoo, Kyuhyun-ssi, jangan membuat tanggapan yang membuat homepage ku dikunjungi oleh para antis”, rengeknya dan membuat Kyuhyun tertawa kecil.Ho Dong langsung menanyakan hal yang membuat Kyuhyun lupa bernafas untuk sejenak, “Pasti kekasihmu sangat bangga melihat perubahanmu ini, Kyuhyun-ssi”, ucapan Ho Dong langsung membuat penonton berteriak riuh, banyak yang mengeluh lebih tepatnya.Kyuhyun menatap kearah Leeteuk yang juga sedang menatap ke arahnya.  Dia memberikan tatapan ‘hyung, ottokhae?’, namun Leeteuk hanya mengangkat bahu dan mengalihkan pandangannya kearah kamera yang sedang mengambil gambar dirinya.Kyuhyun tersenyum simpul dan menggeleng pelan, “Tidak ada yang akan merasa bangga.  Aku belum memiliki kekasih”, jawabnya ringan.  “Perubahan ini hanya akan dinikmati oleh para ELF dan untuk Super Junior sendiri”.Di sisi panggung, Eunhyuk menoel pundak Leeteuk yang

terlihat agak kecewa, “Hyung~boleh aku menginap di lantai 12 selama seminggu ini?  Aku rasa akan terjadi perang dunia ketiga antara duo iblis itu”Leeteuk hanya mengangguk pelan dan menatap Kyuhyun yang masih berbicara ke arah kamera, “Cho Kyuhyun, neo neomu baboya~!  Berapa kali lagi kau ingin membuat ratu iblis itu marah-marah terus?”Bukan tanpa alasan jika Kyuhyun menjawab seperti ini, tapi dia masih memikirkan karirnya kedepan.  Tentang perasaan ELF dan juga kelangsungan karir Super Junior.  Bukan saat yang tepat untuk mengungkapkan kenyataan bahwa dia telah memiliki kekasih semenjak 2 tahun yang lalu.Dan Kyuhyun yakin bahwa gadis itu akan memaklumi jawabannya ini.******…Nara’s Bedroom…Nara mengunyah potato crispy di tangannya itu dengan santai.  Pandangannya masih tak lepas menatap kearah televisi yang sedang menyiarkan acara Strong Heart.  Dia menatap TV dengan pandangan bosan sampai akhirnya dia mendengarkan pertanyaan Ho Dong, “Pasti kekasihmu sangat bangga melihat perubahanmu ini, Kyuhyun-ssi”.Potongan potato crispy yang sedang dipegangnya itu kini terhenti di udara dalam perjalanan menuju mulutnya.  Tanpa disadari, jantungnya berdebar lebih kencang saat menunggu Kyuhyun memberikan jawaban.  Nara benar-benar mengharapkan Kyuhyun mengatakan suatu hal tentang dirinya ataupun memberikan jawaban bahwa dia sudah memiliki kekasi…

“Tidak ada yang akan merasa bangga.  Aku belum memiliki kekasih”Dan jawaban singkat itu langsung membuat Nara tersadar dan kemudian langsung terkekeh pelan, “Aish~jinjja..untuk apa kau mengharapkan hal itu, Kwan Nara?”, ucapnya kesal dan mengutuk dirinya sendiri yang tadi merasa berdebar saat menunggu jawaban pria itu.  Kini dia melanjutkan memakan potato crispynya itu dalam kebisuan dan masih menatap kosong ke arah TV.“Cish~ apa-apaan ini?”, Nara mengusap air mata yang tiba-tiba mengalir dari ujung pelupuk matanya, tanpa dia sadari matanya kini terasa makin panas. Air mata itu kembali mengalir tanpa dia inginkan dan membentuk sungai kecil di pipinya.  Matanya masih menatap kearah TV yang sedang menyorot gambar Kyuhyun yang sedang tertawa kecil saat mendengar guyonan dari Ho Dong maupun Seung Gi, “Na…jeongmal babo gateun”, desisnya.Nara paham bahwa dia tak seharusnya berharap jika Kyuhyun akan mempublikasikan hubungan mereka secara terang-terangan di hadapan publik.  Nara paham akan hal itu, sangat amat paham.  Namun ketika mendengar kenyataan itu secara langsung, entah kenapa itu malah membuat hatinya makin sakit. “Aishh~sejak kapan kau menjadi cengeng seperti ini, Kwan Nara?”, rutuknya pada dirinya sendiri sambil menyeka air matanya.Dia mengedarkan pandangan dan menemukan handphone miliknya yang tergeletak begitu saja di sampingnya.  Nara mendesah untuk beberapa saat dan akhirnya mengambil handphone itu dengan tegas dan

Page 5: KyuNara Scene

segera membuka casingnya.  Dia melepaskan baterai handphonenya kemudian mengambil sim card dari dalamnya.Ketika sim card itu sudah berada di tangannya, dia kembali menatap kearah TV dan mendesis pelan, “Cho Kyuhyun?  Nugulka?  Aku tak mengenalnya…”, tepat ketika ucapan Nara itu selesai diucapkan, tangannya langsung mematahkan sim card itu menjadi dua bagian dan segera membuangnya ke tempat sampah yang ada di kamarnya.Kwan Nara sudah menjadi single semenjak detik ini.  Oh, bukan…Nara masih single semenjak 2 tahun yang lalu.  Kenapa?  Karena Cho Kyuhyun bukanlah kekasihnya sejak dulu.  Ya, Nara tak pernah  mengenal Cho Kyuhyun.Nara menguap pelan dan beranjak menuju kasurnya kemudian mencoba menutup matanya rapat-rapat. Dia berharap saat dia bangun keesokan harinya, dia akan sadar dari semua mimpi ini.  Mimpi mengenai dirinya yang menjadi kekasih Cho Kyuhyun selama 2 tahun dan menyembunyikannya dari khalayak publik.  Ya, besok pagi Nara pasti akan bangun dari mimpi itu.Semua kejadian ini hanyalah mimpi yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan.*****…Super Junior’s Dorm 11th Floor, Kyuhyun & Sungmin’s bedroom…“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau sedang berada di luar jangkauan servis area.  Cobalah beberapa saat lagi…”Kyuhyun mendengus pelan dan langsung menekan tombol reject di handphonenya.  Dia melemparkan handphonenya begitu saja ke atas kasur miliknya, “Aishh~”, keluhnya

sambil memijat keningnya yang tiba-tiba terasa amat pusing, “Dimana dia?”.Sungmin menurunkan majalah yang sedang dibacanya dan menatap heran kearah dongsaengnya itu, “Waeyo?”, tanyanya.  Kyuhyun menghela nafas dengan berat sebelum akhirnya menjawab, “Si bodoh itu…tidak mengangkat telefonku”, jawaban Kyuhyun itu langsung membuat Sungmin mengangguk paham.“Nara?”, tanyanya memastikan.  Kyuhyun langsung mendelik tajam, “Kau pikir, ada berapa gadis yang ada di otakku ini, hyung?”, sahutnya yang merasa bahwa Sungmin menilainya seperti playboy yang memiliki ribuan gadis dalam otaknya.Sungmin terkekeh dan akhirnya mendecak heran, “Ckck~kau memang aneh, Kyuhyun-ah.  Jika Nara datang ke dorm, sikapmu sangat dingin padanya.  Tapi giliran dia menjauhimu, kau malah kelabakan seperti sekarang.  Aigoo~”, Sungmin makin prihatin dengan hubungan maknae groupnya ini.Kyuhyun mendengus kesal, “Cish~aku bukannya khawatir dengan keadaannya.  Aku hanya ingin menyuruhnya untuk segera mengembalikan kaset game milikku secepatnya”, elaknya tapi Sungmin sudah tahu bahwa jawabannya hanya kebohongan semata.  Dongsaengnya yang satu ini memang tak mau memperlihatkan kenyataan bahwa sesungguhnya dia sangat mencintai gadis bernama Kwan Nara itu.“Kyuhyun-ah…”, Eunhyuk melongokkan kepalanya ke dalam kamar milik Kyuhyun dan Sungmin, dia membawa sebuah kotak berwarna coklat yang dibungkus dengan sangat rapi di tangannya.  “Ada kiriman untukmu”, ucapnya.“Oh..”, Kyuhyun menjawab singkat dan segera menghampiri

Eunhyuk, “Dari siapa, hyung?”, tanyanya.  Eunhyuk mengangkat bahunya, “Molla~ aku menemukannya di depan pintu dan diatasnya ada kartu yang ditujukan untukmu”, jawabnya ringan.  “Mungkin hadiah dari ELF”, tambahnya.Kyuhyun mengangguk mengiyakan perkiraan Eunhyuk, kini dia duduk di tepi kasurnya kemudian membuka bungkusan kotak itu dengan hati-hati.  Setelah kotak itu terbuka, dia melihat beberapa benda yang tampak familiar dimatanya, “Benda ini…”, ucapan Kyuhyun terhenti saat melihat sebuah kotak IPad yang sama persis dengan yang pernah diberikan oleh Donghae padanya dan Nara.  Selain kotak IPad, ada pula gantungan kunci dan sepasang sepatu berwarna biru metalik yang membuat Kyuhyun makin heran, “Kenapa dia mengembalikannya?”Sungmin dan Eunhyuk yang daritadi memperhatikan perubahan ekspresi wajah maknaenya itu, langsung menghampiri Kyuhyun dengan agak khawatir, “Waeyo? Apa isinya itu benda berbahaya?”. Tanya Sungmin waspada.Eunhyuk mencoba mencuri lihat isi dari kotak itu, “Apa isinya, Kyuhyun-ah?  Bom?!  Racun?!  Atau jangan-jangan itu kaset yadong yang sengaja kupesan kemarin sia…AAWWWW!  Hyung, neomu appo~”, Eunhyuk merengek sambil mengelus kepalanya yang mendapatkan jitakan pelan dari Sungmin, “Jangan berbicara macam-macam, apalagi tentang yadong”, Sungmin mengingatkan Eunhyuk untuk tak mencemari kesucian otak maknaenya ini.“Arasseo~”, jawab Eunhyuk agak kesal.Akhirnya setelah kembali memfokuskan pikirannya, Kyuhyun mendesis pelan, “Ini…

Page 6: KyuNara Scene

hadiah yang pernah kuberikan pada Nara”, jawabnya dan membuat kedua hyungnya itu menatapnya heran, “Hah?!  Kau memberikannya hadiah?  Jinjjayo?!”, bukannya mengkhawatirkan kondisi emosi Kyuhyun, mereka berdua malah lebih merasa heran saat mendengar bahwa Kyuhyun pernah memberikan hadiah untuk Nara.Namun ketika mata Kyuhyun sudah menatap kearah mereka berdua dengan ganas, Sungmin dan Eunhyuk langsung mengalihkan topic pembicaraan.  “Ah~masalahnya sekarang…kenapa Nara mengembalikan hadiah ini padamu?”, tanya Sungmin dengan nada agak takut saat menatap tatapan tajam dari Kyuhyun.Eunhyuk menggumam sejenak dan kemudian menjentikkan jarinya dengan semangat, “Jika berbicara mengenai masalah cinta, siapa lagi yang lebih ahli selain…”******“Itu berarti dia ingin putus”, Donghae dan Haejin maupun Ririn dan Siwon menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Kyuhyun dengan kompak.  Sedangkan Kyuhyun, Sungmin dan Eunhyuk langsung menganga tak percaya, “PUTUS?!”.Kini kedua pasangan itu sedang berkumpul bersama Kyuhyun, Sungmin dan Eunhyuk di lantai 12 dan membicarakan mengenai hal yang amat membuat Kyuhyun penasaran mengenai tujuan Nara mengembalikan kotak berisi hadiah pemberiannya ini. Haejin mengangguk semangat sambil tak melepaskan genggaman tangannya dari lengan Donghae, “Jika seorang gadis mengembalikan semua barang pemberian kekasihnya, kemungkinan yang paling kuat

adalah gadis itu mau berpisah denganmu”.“Atau mungkin dia merasa bosan karena selalu dinomor duakan dengan game”, jawab Ririn singkat dan langsung membuat Siwon terkekeh, “Baby~bagi mereka berdua, nomor satu itu adalah game.  Jadi tidak ada masalah dalam hal itu”, jelasnya dan dibalas dengan anggukan paham dari Ririn, “Ah~keurae…”.Kyuhyun mulai merasa segalanya menjadi tidak jelas, semua hal ini terlalu tiba-tiba.  Rasanya tidak mungkin jika Nara tiba-tiba melakukan hal seperti ini padanya.  Dan apa itu tadi? PUTUS?  Tuhan, bahkan untuk sedetik saja dalam 2 tahun terakhir ini..1 kata dan 5 huruf itu tak pernah terlintas dalam pikirannya. Biarpun mereka sering sekali bertengkar karena hal sepele tapi…“Mungkin karena hal itu…”, Sungmin menggumam pelan dan membuat semua pandangan tertuju ke arahnya, “Mwo, hyung?!”, Kyuhyun langsung mendesak Sungmin, pikirannya sudah benar-benar blank saat ini.“Mungkin dia cemburu saat melihat semua skandal yang sedang menimpamu sekarang?”, tebak Sungmin.  Semua orang mengangguk pelan, seperti memikirkan adanya kemungkinan itu namun Kyuhyun langsung menggeleng sambil terkekeh pelan, “Jika dia cemburu, seharusnya dia tinggal datang ke dorm dan memukulku dengan sapu atau melempari tubuhku dengan buku paket matematikanya, bukannya mengembalikan semua hadiah ini”, jelasnya.Donghae  mengangguk cepat, “Ah~itu lebih masuk akal”, jawabnya yakin.  Sungmin mendesah pelan saat menyadari bahwa tebakannya itu salah.  “Lalu apa yang membuatnya

seperti ini?”, tanya Eunhyuk yang kini makin menjadi penasaran dengan sikap Nara yang berubah secara tiba-tiba.Haejin dan Ririn berpandangan sejenak kemudian menatap Kyuhyun dengan galak, “Jangan jadi pengecut begitu~!  Ayo datangi dia di rumahnya dan tanyakan hal ini secara langsung!!”, ucap mereka berdua dengan kompak dan langsung membuat Kyuhyun menganga lebar.“Hah?”*******…Kwan’s House…Mobil milik Siwon itu kini berhenti di sebuah rumah yang lumayan megah dan cukup membuat beberapa penumpang di dalam mobil itu cukup tercengang tak percaya, kecuali Kyuhyun tentunya.  “Kau yakin ini rumahnya?”, tanya Eunhyuk dari bangku belakang, matanya masih mengagumi desain rumah itu.  Kyuhyun mengangguk pelan dan matanya masih menatap kearah rumah itu dengan ragu, “Hyung, ottokhae?”, tanyanya agak panik dan gugup.  “Lebih baik kita pulang ke dorm saja!”Donghae menepuk bahu Kyuhyun dengan penuh gaya kebapakan, “Kyuhyun-ah, cinta itu harus diperjuangkan~!  Jika kau tak mau berusaha, maka hubungan kalian selama 2 tahun itu tak akan berarti apa-apa”, ucapnya bijak dan didukung dengan anggukan dari Haejin yang setia disampingnya.“Aishh~”, Kyuhyun mendengus kesal dan menatap kearah pasangan itu, “Jangan dekat-dekat denganku, hyung.  Kau tahu ‘kan bahwa aku sangat alergi dengan pasangan yang romantis?”, pintanya dan menyender ke pintu yang ada di bangku tengah. Dia mulai merasakan bulu kuduknya langsung meremang saat melihat

Page 7: KyuNara Scene

tangan Haejin yang melingkar erat di lengan Donghae.Namun Siwon dan Ririn langsung menyela, “Kyuhyun-ah, kami ini romantic couple~!  Mereka berdua itu skinship couple~!”, protes Siwon, Ririn mengangguk singkat, “Romantis itu tidak sama dengan skinship”, tambah Ririn.Haejin membelalak lebar, “Jagiya~mereka mengejek kitaaa..”, kini dia merengek manja sambil menunjuk kearah Siwon dan Ririn dengan penuh aegyo, yang membuat Kyuhyun sangat ingin menamparnya dengan sepatu sneakers yang sedang dikenakannya. (.____.)“HENTIKAN!”, Kyuhyun tak bisa menahan emosinya lagi dan malah berteriak di dalam mobil dengan seluruh kemampuan vibra yang dimiliki olehnya sehingga membuat semua penumpang langsung terdiam membisu karena shock mendengar suara Kyuhyun yang menggelegar, “Diam!  Sekarang bantu aku memikirkan cara supaya aku bisa bertemu dengannya!”, ucapnya sambil berusaha mengatur nafasnya yang masih terengah-engah.Sungmin mendecak heran, “Cara apalagi yang kau maksud?  Kau tinggal keluar dari mobil, berjalan ke depan pintu, memencet bel rumahnya, menunggunya keluar rumah dan kemudian mengatakan, ‘Saranghae’,” ucapan Sungmin itu langsung dibalas dengan lemparan sepatu sneakers milik Kyuhyun yang terbang ke kepalanya.  “Ya, Kyuhyun-ah..aku hanya memberi pendapat saja!”.Siwon mencoba menenangkan suasana diantara mereka dan mengatakan sesuatu pada Kyuhyun, “Yang pertama harus kau lakukan adalah bertemu dengan dia dahulu.  Mengenai hal yang harus kau bicarakan, itu bisa terjadi secara alami”,

ucapnya dengan nada tenang.  Ririn mengangguk semangat, “Ne, contohnya seperti kita ya, hubby?”, tanyanya dengan penuh aegyo dan membuat Kyuhyun harus mengepalkan tangannya erat-erat untuk tak melemparkan sebelah sepatunya ini ke kepala kekasih hyungnya itu.Tanpa mengatakan apapun lagi, Kyuhyun akhirnya turun dari mobil dan berjalan menuju rumah kekasihnya itu dengan langkah ragu.  Sementara keenam orang lainnya kini sibuk berebutan mencari posisi strategis di depan jendela untuk mengintip hal yang terjadi di luar.  Sungmin menggumam pelan, “Kira-kira apa yang akan terjadi padanya ya?”.Donghae menjawab singkat, “Kurasa…dipukul dengan sapu?”Eunhyuk menggeleng, “Ani, itu terlalu lemah.  Nara pasti bisa melakukan hal yang lebih spektakuler seperti…mengangkat pot bunga dan melepamparkannya kearah Kyuhyun?”Siwon menyela, “Kenapa kalian malah menyumpahi hal yang seperti itu?!  Kalian harus yakin bahwa Tuhan selalu melindungi langkah umatnya”, jawabnya alim dan membuat penumpang di dalam mobil itu langsung menatapnya dengan pandangan takjub, termasuk Ririn yang notabene adalah kekasihnya sendiri.******…Nara’s Bedroom…Nara masih asyik memainkan PSP-nya saat bel di rumahnya berbunyi kencang.  Dia mencoba untuk tak peduli dan membiarkan tamu itu berpikiran bahwa tak ada siapapun di rumah, entahlah…saat ini dia sedang malas untuk bertemu dengan siapapun.  Dia hanya ingin sendiri.

TING TONG..TING TONG..TING TONG..Bunyi bel itu tak kunjung berhenti dan membuat Nara agak emosi, namun tetap berusaha untuk tak mempedulikan suara itu.  Tapi sampai 5 menit kemudian, suara bel itu masih tetap terdengar jelas, menandakan bahwa sang tamu itu masih tetap gigih untuk bertemu dengannya.“Aishh~”, dia mendengus kesal dan menaruh PSP itu di kasurnya kemudian beranjak menuju lantai dasar.  Dia mengenakan jaket berwarna biru safir dan mengikat rambutnya ke belakang membentuk ekor kuda kemudian mencuci muka seadanya.“Ah~ ne, tunggu sebentar!”, Nara menuruni tangga dengan langkah malas sambil menguap beberapa kali.  Hari ini dia benar-benar kurang tidur karena tadi pagi-pagi buta, Nara harus mengantarkan kotak yang berisi hadiah pemberian dari  Kyuhyun itu.  Jadi sebenarnya dia sangat ingin menghabiskan waktu liburannya ini dengan tidur seharian penuh, namun apa daya?  Godaan untuk menyelesaikan level game di PSPnya itu ternyata lebih menggoda dibandingkan untuk tidur. (.___.)TING TONG..TING TONG..Nara mendecak kesal, “Ya~sabarlah sedikit”, desisnya sebelum membuka pintu itu.  Dia sudah benar-benar kesal karena tamu ini sudah mengacaukan rencana liburannya yang sempurna, namun sebisa mungkin Nara tetap berusaha mengatur emosinya.  Setidaknya dia masih memiliki etika untuk menghormati tamu kan?Akhirnya tangan Nara membuka pintu rumahnya dan melihat sosok yang paling tidak ingin dia lihat saat ini, kini sedang berdiri tepat dihadapannya. 

Page 8: KyuNara Scene

Nara terkejut untuk sejenak namun dia mencoba memasang wajah tenang dan bersikap dingin di hadapan pria ini, “Ada perlu apa, Cho Kyuhyun yang tampan?”.Kyuhyun terkekeh pelan saat mendengar nada angkuh yang keluar dari bibir gadis ini, “Cish~jadi aku harus punya alasan khusus untuk datang ke rumah kekasihku sendiri?”, tanyanya singkat.  Ekspresi di wajah Nara langsung mendengar satu kata : kekasih.“Tidak ada yang akan merasa bangga.  Aku belum memiliki kekasih”Nara mendengus kesal dan menatap mata Kyuhyun dengan tegas, “Siapa yang kau maksud dengan kekasih, Cho Kyuhyun-ssi? Bukankah Cho Kyuhyun yang tampan itu belum memiliki kekasih semenjak dia putus dengan Haneul?”, tanya Nara dengan nada dingin, sama seperti sebelumnya.Kyuhyun terlihat agak kesal, “Ya~!  Berhenti membawa-bawa nama dia lag…”, ucapan Kyuhyun terputus saat dia menyadari satu hal, “Ah~ arasseo!  Kau pasti cemburu dengan semua ucapanku di Strong Heart kemarin ‘kan?”, tanyanya langsung.Nara masih tak menjawab dan menatap mata Kyuhyun dengan pandangan tertajam dan terdingin yang dimiliki olehnya, “Cemburu?  Teruslah bermimpi, Cho Kyuhyun yang tampan”, ucapnya tenang dan tak menunjukkan kegugupan yang biasanya muncul saat Kyuhyun menanyakan mengenai perasaan Nara yang sesungguhnya.Kyuhyun tersenyum penuh arti, “Kwan Nara cemburu pada ucapan Cho Kyuhyun.  Ommona~ bukankah itu sangat memalukan, Kwan Nara sayang?  Kau sendiri yang selalu mengatakan bahwa kau tak akan pernah cemburu padaku, tapi

kenyataannya sekarang kau malah cembu…”BRAKK!Nara langsung menutup pintu itu dengan sekuat tenaga tanpa menunggu Kyuhyun menyelesaikan ucapannya terlebih dahulu.  Dia benar-benar kesal, kenapa pria satu itu sangat amat tidak peka?!  Kenapa sosok Cho Kyuhyun yang sekarang ini sangat berbeda dengan sosoknya yang dulu?!“Kwan Nara sayang~ aku akan hitung mundur dari 20, jika kau keluar sebelum hitungan ini selesai..itu tandanya, kau tergila-gila padaku!”, Nara bisa mendengar seruan Kyuhyun dengan jelas dari balik pintu itu.  “Cish~siapa pula yang mau mengakui hal memalukan seperi itu?”, gumam Nara sambil berencana untuk kembali ke kamarnya dan tak mempedulikan tindakan gila pria itu.“20..”“19..”Hitungan mundur yang diucapkan oleh Kyuhyun kini mulai mendekati akhirnya.  Nara masih tak peduli, tapi tiba-tiba matanya menangkap sebuah ember yang bisa dimanfaatkan untuk membalaskan semua rasa kesalnya pada Cho Kyuhyun yang tampan itu.  Tidak masalah kan untuk membuat Cho Kyuhyun menjadi  sedikit kebasahan di tengah cuaca terik seperti ini?Setelah mengambil ember itu, Nara langsung beranjak ke kamar mandi dan mengisinya dengan air hingga penuh.  “6..” , sayup-sayup suara hitungan Kyuhyun masih terdengar di telinga Nara.  Senyum sinis tak pernah lepas dari raut wajahnya saat dia mematikan keran air.“5..”Kini Nara berjalan keluar dari kamar mandi dengan membawa ember yang terisi penuh oleh

air, langkahnya terasa berat saat dia mencoba menuruni tangga.“4..”Senyum Nara masih terpampang jelas.“3..”Air yang ada di ember itu kini mulai bergemericik.“2…”Kaki Nara baru akan menginjak lantai dasar saat matanya tak sengaja melihat penampakan di atas lantai yang akan dia pijaki.  Glek!“1..”“KECOAKKKK!!!!”, teriakan Nara langsung membahana di seluruh penjuru rumah dan otomatis kakinya langsung menjadi oleng, ditambah lagi dengan beban berat dari ember yang sedang dibawanya itu kini membuatnya tak bisa menghindar dari suatu hal yang juga tak ia sadari.Yang ia sadari hanyalah, tiba-tiba ruangan disekelilingnya menjadi amat gelap dan tak lama kemudian muncul ribuan bintangan yang berputar hebat di kepalanya. Ditambah dengan kicauan burung yang merdu, sungguh..saat ini Nara seperti merasa…Hei, ini bukan film Tom & Jerry kan? (.___.) kenapa deskripsinya harus seperti itu? (.___.) *****“1..”DUAKK!Dari dalam rumah, Kyuhyun mendengar teriakan Nara dan diiringi dengan suara tubrukan yang cukup kencang.  Kyuhyun merasa agak khawatir, “Ya~!  Jangan bercanda!”, ucapnya dengan nada tenang yang berkesan dipaksakan.Setelah beberapa saat tak terdengar suara apapun dari dalam rumah, Kyuhyun tak bisa berpura-pura tenang lagi.  “Kwan Nara!  Jawab aku!  Jangan mencoba untuk main-

Page 9: KyuNara Scene

main di saat seperti ini”, kini Kyuhyun menggedor-gedor pintu itu dengan ekspresi panik.  Keenam orang yang awalnya sedang menunggu di dalam mobil itu, sekarang langsung menghampiri Kyuhyun yang masih menggedor-gedor pintu dengan kalap, “Waegurae?”, tanya Donghae.“Tadi…dia berteriak dan kemudian disusul dengan suara tubrukan yang keras”, jelas Kyuhyun sambil berusaha membuka kenop pintu, “Aish~dikunci!”.Siwon menyuruh Kyuhyun untuk minggir dan dia mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu itu, namun Donghae segera berdiri di sampingnya dan ikut membantu Siwon.  Ririn dan Haejin hanya menatap mereka berdua dari belakang dengan penuh ekspresi kagum, “Kyaaa~hubby, hwaiting~!!!”“Jagiya~kau tampan sekali!!!”Sungmin dan Eunhyuk menatap kedua gadis itu dengan ekspresi heran dan mengalihkan pandangannya kearah Siwon dan Donghae yang sedang tersenyum-senyum kecil.  Eunhyuk mendesah heran, “Apa wanita selalu menganggap bahwa pria yang akan mendobrak pintu itu terlihat sangat keren?”Sungmin mengangkat bahunya, “Molla~, tapi yang pasti..Siwon dan Donghae hanya ingin berlagak keren di depan mereka berdua”, jawabnya sambil mengedikkan kepalanya kearah Ririn dan Haejin yang masih menyemangati kekasihnya masing-masing.  Eunhyuk menggeleng heran, “Hyung~menurutmu lebih baik menjadi pasangan kekasih yang romantis, atau selalu melakukan skinship, atau malah pasangan yang pelit?”.Sungmin menatap Eunhyuk dengan heran, “Aku ingin

menjadi pasangan yang normal, dan kriteria normal itu sama sekali tak ada di pilihan yang kau ucapkan tadi ”.Sementara itu, Kyuhyun yang sudah kepalang panik dan bosan menunggu Siwon dan Donghae yang dari tadi tak bisa mendobrak pintu itu, akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke samping rumah dan menemukan ada sebuah jendela yang terbuka lebar.  Tanpa membuang waktu, Kyuhyun langsung menerobos masuk dari jendela itu dan akhirnya dapat masuk ke dalam rumah dalam waktu singkat.“Ya~!! Kau dimana?!”, seru Kyuhyun sambil berjalan keluar dari kamar yang diperkirakannya sebagai kamar tamu karena tak ada satupun foto keluarga Kwan yang terpajang disitu.  Dia mengedarkan pandangannya ke sekitar dan menemukan tubuh kekasihnya itu sedang terkulai tak berdaya di atas lantai, di sampingnya terdapat sebuah ember dan genangan air yang membasahi seluruh tubuhnya.Kyuhyun segera menghampiri Nara dan menepuk-nepuk pipinya dengan agak kencang, “Ireona~!  Kwan Nara, palli ireona~!”, ucapnya namun Nara tak kunjung bangun.  Kyuhyun masih agak panik, “Aishh~”, akhirnya dia memutuskan untuk menggotong tubuh Nara menuju pintu.  Tapi…“Arghhh!!”, Kyuhyun kesulitan untuk mengangkat tubuh Nara, “Kenapa kau berat sekali??!!”, serunya kesal dan masih berusaha untuk mengangkat tubuhnya.  Dia tak menyangka bahwa tubuh mungil kekasihnya itu ternyata sangat berat, diluar perkiraannya.Saat tubuh Nara sudah agak terangkat, tiba-tiba mata Kyuhyun tak sengaja melirik ke baju Nara yang kini sudah basah kuyup karena genangan air itu hingga membuat lekuk tubuhnya

menjadi terlihat jelas dan membuat Kyuhyun menelan ludah dengan gugup.  Namun dia langsung menggelengkan kepalanya dengan sekuat tenaga dan menepuk pipinya beberapa kali untuk menemukan kembali kesadarannya, “Cho Kyuhyun!  Fokus~!”, desisnya seakan memberikan sugesti pada dirinya sendiri.Akhirnya Kyuhyun melepaskan jaket yang sedang dipakainya dan langsung menyampirkannya ke atas tubuh kekasihnya itu, “Babo!  Sudah sendirian di rumah, memakai baju tipis seperti itu pula?!  Kau kira tubuhmu itu seksi, hah?”, omelnya.  Kini tubuh Nara sudah tertutupi oleh jaket Kyuhyun dan membuat nafasnya menjadi agak lebih lega.Kyuhyun kembali mencoba mengangkat tubuh Nara, “Lain kali kau harus mencoba untuk diet, Kwan Nara sayang”, desisnya saat dia lagi-lagi kesulitan untuk mengangkat tubuh kekasihnya itu.  “Huppp~!”, dengan mengerahkan seluruh tenaganya, akhirnya Kyuhyun dapat mengangkat tubuh Nara dan kini beranjak menuju pintu rumah.Tak lama kemudian dia membuka kunci pintu dan langsung menghadapi ekspresi heran dari keenam orang itu, “Dia pingsan?”, tanya Ririn heran.  Kyuhyun mengangguk cepat dan langsung menatap Siwon, “Hyung, antarkan kami ke rumah sakit!”, serunya.Siwon masih terlihat ragu, “Kyuhyun-ah, kau tak memikirkan akibatnya jika media massa melihatmu menggendong seorang gadis yang tak dikenal?”, tanyanya khawatir.  Kyuhyun diam sejenak dan mendengus kesal, “Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?”.Haejin tiba-tiba berdiri di samping Kyuhyun, “Serahkan

Page 10: KyuNara Scene

pada kami!  Biar aku dan Ririn yang akan mengantarkan Nara ke rumah sakit.  Pasti tak akan ada yang curiga jika kami berdua yang mengantarkannya”, jelas Haejin.Donghae menatapnya dengan khawatir, “Jagiya, tapi siapa yang akan mengantarkanmu kesana?”“Aku bisa menyetir”, ucap Ririn dengan penuh percaya diri.  Kemudian dia menatap kea rah Siwon dengan penuh aegyo, “Hubby, kemarikan kunci mobilmu.  Biar aku yang menyetirnya”.Siwon menelan ludah dengan gugup, “Baby, lebih baik aku yang mengantarkan kalian kesana..”.Ririn langsung manyun, “Hubby, kau tidak percaya padaku?!”, rengeknya.Kyuhyun langsung melemparkan sepatunya kearah pasangan itu, “Siwon hyung, sudahlah!!  Jangan bertengkar disaat seperti ini!  Biarkan Ririn menyetir!”, serunya dan merebut kunci mobil dari tangan Siwon dan segera menyerahkannya pada Ririn, “Cepat kalian berangkat!  Dan jika dia sudah sadar, cepat segera beri kabar padaku”, pesan Kyuhyun dan dibalas dengan anggukan Haejin dan Ririn.Setelah membaringkan Nara di bangku tengah, Kyuhyun langsung menutup pintu mobil dan menatap Ririn dan Haejin, “Gomawo atas bantuan kalian”, ucapnya dan dibalas dengan acungan jempol dari keduanya.  “Sama-sama, adik ipar”, jawab mereka kompak dan langsung membuat Kyuhyun terkekeh pelan, “Jangan lupa kabari aku!”Akhirnya Ririn mulai menyalakan mesin mobil dan memanaskan mesinnya terlebih dahulu, sementara itu Kyuhyun kembali kearah hyung’nya yang masih berdiri di depan pintu rumah.  “Hyung, sebaiknya kita

tunggu di dalam rumah saja.  Bisa-bisa orang lain menyadari kehadiran kita disini”, ajak Kyuhyun sambil membuka pintu rumah milik keluarga Kwan.  Sungmin dan Eunhyuk langsung masuk ke dalam, namun tak begitu dengan Donghae dan Siwon yang masih menatap lurus ke depan.Kyuhyun menatap kedua hyungnya dengan heran, “Hyung, ayo masuk!”, ajaknya.  Donghae menggeleng, “Tidak, aku ingin memastikan dia sudah berangkat dengan selamat”, ucapnya sambil mengarahkan matanya kearah Haejin yang sedang berada di dalam mobil.  Kyuhyun mengepalkan tangannya kuat-kuat untuk menahan emosinya, dia berusaha sekuat tenaga supaya tidak melemparkan pot bunga disampingnya ini kearah hyungnya itu.Akhirnya Siwon berkata pelan, “Sebaiknya aku yang mengantarkan mereka ke rumah sakit”.  Kyuhyun mendesah kesal, “Hyung, sudahlah~ Ririn bilang dia bisa menyetir kan?”, ucapnya karena menganggap kekhawatiran hyungnya ini terlalu berlebihan.  Siwon menggeleng, “Kyuhyun-ah, dia memang bisa menyetir mobil.  Tapi mobil itu hanya permainan mobil yang sering ada di game center.  Bukan mobil yang sesungguhnya”, ucapan Siwon itu langsung membuat Kyuhyun menganga lebar.“Mwoya?!! Kenapa hyung tidak bilang dari tad…”, ucapan Kyuhyun langsung terhenti saat dia mendengar teriakan kedua gadis itu dan disusul dengan suara tabrakan yang cukup keras.  Kyuhyun, Donghae dan Siwon langsung berlari ke depan, kemudian melihat mobil Marcedes Benz milik keluarga Choi itu sudah menabrak tiang listrik tak jauh dari tempat mereka berada.

“Mobilku…”, Siwon meratap sedih melihat nasib mobilnya sedangkan Ririn hanya tersenyum lebar, “Hubby, mianhaeyo~”, ucapnya sambil membentuk gambar hati diatas kepalanya.  Sementara itu Donghae bisa melihat Haejin sedang berusaha mengatur nafasnya yang terlihat sangat terkejut, “Jagiya~kita masih belum menikah!  Jangan mati dulu~”, teriak Donghae.Dan kali ini Kyuhyun sudah tak tahan untuk melemparkan pot bunga itu ke kepala Donghae.*****…7 hours later, 02.00AM…Kyuhyun menyesap cappuccino di gelasnya dan memandang kearah TV dengan pandangan kosong.  Ririn dan Haejin masih belum memberikan kabar apapun padanya, padahal sudah 7 jam berlalu semenjak keberangkatan mereka berdua.Dia mengalihkan pandangannya ke samping dan melihat para hyungnya sudah tidur terlelap di sofa.  Siwon dan Donghae yang awalnya sangat khawatir dengan kedua kekasihnya itu pun akhirnya tertidur juga karena kelelahan menunggu.  Eunhyuk dan Sungmin yang tidak sengaja bergabung dalam masalah inipun akhirnya memilih untuk tidur karena tak tahu apa yang harus mereka lakukan.Kyuhyun juga sebenarnya sangat mengantuk, apalagi jadwalnya kemarin sangat padat hingga membuat tubuhnya amat lelah.  Tapi entahlah..rasanya dia masih merasa tidak tenang sebelum mengetahui kabar gadis itu.  Apakah dia sudah sadar?  Apakah dia baik-baik saja?  Apakah…Ah~terlalu banyak pertanyaan yang ada di kepala Kyuhyun sekarang.  Dan sangat memalukan untuk mengakui bahwa dirinya sangat

Page 11: KyuNara Scene

mengkhawatirkan kondisi kekasihnya itu.Tak lama kemudian, telinga Kyuhyun mendengar suara deru mesin mobil yang berhenti di depan rumah.  Dia langsung bangkit dan segera mengintip dari balik tirai jendela yang langsung menghadap keluar, ternyata benar!.  Mobil Marcedes Benz milik Siwon kini sudah terparkir di depan rumah dan diikuti dengan kemunculan Haejin juga Ririn.Kyuhyun mengernyitkan alisnya, “Dimana dia?”, desisnya saat tak melihat sosok Nara yang tak turun dari mobil.  Karena tak bisa menahan rasa penasarannya, akhirnya dia langsung beranjak ke pintu untuk menemui Haejin dan Ririn.“Ah, Kyuhyun-ah…”, ucap Haejin yang terdengar agak terkejut karena melihat kemunculan Kyuhyun yang tiba-tiba.  Ririn langsung tergesa-gesa menutup pintu mobil bagian tengah dan tersenyum gugup, “Kau masih bangun?”, tanyanya.  Kyuhyun melihat bahwa kedua gadis itu terlihat salah tingkah saat menyadari kehadirannya.“Aku tak bisa tidur”, jawab Kyuhyun singkat.  Mereka berdua mengangguk paham, namun Kyuhyun langsung menyela, “Dimana dia?”, tanyanya jelas.  Haejin menggaruk kepalanya, “Itu…Nara baik-baik saja, tapi…”Kyuhyun menatap Haejin dengan curiga, “Tapi?”Ririn langsung menengahi, “Kurasa lebih baik kau jangan bertemu dengannya dulu, Kyuhyun-ah.  Dia masih butuh waktu untuk mengingat semuanya”, ucap Ririn dan makin membuat Kyuhyun heran, “Mengingat apa?”, tanyanya tajam.  Ririn menyadari kecerobohannya dalam mengatakan hal itu dan langsung

menutup mulutnya kemudian menggeleng kencang.  Tapi hal itu malah membuat Kyuhyun makin curiga, “Sebenarnya ada apa?”.Haejin menjawab dengan ragu, “Kurasa lebih baik jika kau berbicara langsung dengannya”, ucapnya dan membukakan pintu mobil bagian tengah untuk mempersilakannya masuk.  Kyuhyun melongokkan kepalanya ke dalam mobil dan melihat Nara sedang menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong, gadis itu seperti tak menyadari kehadirannya sama sekali.  Dan dia baru menyadari bahwa dikepala Nara sudah dipasang perban putih yang melilit rapi.Kyuhyun agak heran melihat sikapnya, “Ya!”, sentaknya dan membuat Nara segera menoleh dengan ekspresi terkejut.  Dia mundur menjauhi Kyuhyun dan terlihat amat takut, “Kyuhyun-ssi, kenapa kau ada disini?”, tanyanya singkat dan membuat Kyuhyun menganga.“Jangan main-main denganku, Kwan Nara sayang”, ucap Kyuhyun waspada, takut jika Nara hanya mempermainkannya saja.  Namun ekspresi wajah Nara tetap sama, masih terlihat takut, “Kenapa kau..tahu namaku?”, tanyanya lirih.Kyuhyun makin tak mengerti apa yang terjadi, “Kau..serius tidak mengenalku?!”.Nara mengangguk singkat, “Aku hanya tahu kau adalah Super Junior Cho Kyuhyun”, jawabnya pelan.  Kyuhyun langsung berbalik menghadap Haejin dan Ririn, “Apa yang sebenarnya sudah terjadi?!  Kenapa malah dia tak ingat padaku?!  Dan sikapnya itu, kenapa dia seperti orang yang hilang inga…”, ucapan Kyuhyun terhenti saat memikirkan kemungkinan itu.  Sedangkan Haejin dan Ririn malah menunduk takut, tak berani menatap wajah Kyuhyun.

“Dia…hilang ingatan?”, tebak Kyuhyun , wajahnya masih terlihat tidak percaya.  Namun sedetik kemudian, Haejin dan Ririn mengangguk sangat pelan.  “Nara…hanya lupa tentang hubungan kalian, Kyuhyun-ah”.“HAH?!”*****“Kau tak tahu ini siapa?”, tanya Donghae pada Nara, dia menunjuk Kyuhyun yang masih kelihatan blank dan tak mempercayai apa yang sudah terjadi.  Nara menjawab pelan, “Aku tahu, dia adalah Cho Kyuhyun.  Dan kalian adalah member Super Junior”, jawabnya polos.Sungmin langsung menyela, “Aniya.  Maksud kami bukan itu.  Maksudnya..kau tak tahu tentang hubungan kalian berdua?!”, tanyanya heran.  Nara menggeleng, “Memangnya aku punya hubungan apa dengannya?  Apa jangan-jangan…aku ini adik Kyuhyun-ssi yang terpisah?”, jawabnya asal dan membuat semua orang disitu langsung mendesah kecewa kemudian beralih kearah Kyuhyun yang menyender ke tembek dengan lemas, “Dia…benar-benar lupa”, ucap Ririn meyakinkan para pria yang ada di situ.“Dokter bilang, sebelum benturan itu terjadi…otak Nara sedang memikirkan satu hal yang benar-benar ingin dia lupakan dan mungkin dia ingin melupakan status kalian”, jelas Haejin dan membuat Kyuhyun mendesah berat, “Kenapa hanya tentang aku?!”, tanyanya kecewa.“Apa aku memiliki hubungan yang penting denganmu?”, tanya Nara dan menatap langsung ke mata Kyuhyun.  “Kelihatannya dari caramu mengkhawatirkanku, hubunganku denganmu sangat…entahlah, penting?”, tebak Nara.

Page 12: KyuNara Scene

Eunhyuk baru akan menjawab pertanyaan Nara itu ketika Kyuhyun mendengus kesal dan menatap Nara dengan tajam, “Hubungan kita berdua itu sangat penting!  Dan aku bersumpah akan membuatmu mengingat kembali tentang hubungan kita, Kwan Nara sayang”, janjinya dan membuat Nara terlihat semakin bingung, “Kwan Nara sayang?”, ulangnya heran.Kyuhyun tak peduli dengan keheranannya dan mengalihkan pandangannya itu ke seluruh hyungnya, “Ayo kita pulang”, ajaknya cepat.  Siwon menatap Kyuhyun dengan ragu, “Kau mau pulang?  Lalu bagaimana dengan dia?”, ucapnya sambil menunjuk kea rah Nara yang terlihat blank.“Biarkan saja.  Besok aku akan mencari cara untuk membuatnya mengingat kembali tentang semuanya.  Jadi sekarang ayo kita pulang dan segera berpikir!”, ucapnya dengan nada agak tinggi, seperti memaksa keempat hyungnya itu untuk segera pulang.Haejin dan Ririn langsung mendekati kekasihnya masing-masing dan merajuk, “Jagiya, biarkan aku tinggal disini untuk sehari ya?”Donghae mengernyit heran, “Untuk apa?”.“Aku ingin membantu Nara mengingat hubungannya dengan Kyuhyun.  Mungkin aku bisa membuatnya sedikit mengingat sesuatu”, jelasnya.  Ririn juga mengangguk dan tersenyum kearah Siwon, “Hubby, aku juga ingin membantu~”, pintanya.Siwon mengangguk mengiyakan dan mengelus kepala Ririn, “Baiklah.  Kalian berdua tinggallah di sini dan bantulah Nara mengingat bahwa dia adalah kekasih Kyuhyun”.Haejin dan Ririn mengangguk kompak lalu beralih menatap Kyuhyun, “Tenang saja, adik

ipar.  Kami pasti membantumu semaksimal mungkin”, ucap mereka sambil mengacungkan jempolnya kearah Kyuhyun.Kyuhyun hanya tersenyum simpul dan membungkuk singkat, “Gomawo, kakak ipar”.******“Hati-hati di rumah!  Jangan lupa kunci semua pintu dan jangan biarkan seekor nyamukpun menyentuhmu, Jagiya!!”, seru Donghae dari jendela mobil dan detik berikutnya mulut Donghae telah dibungkam oleh Eunhyuk dan Sungmin yang merasa malu dengan kelakuan temannya itu.Siwon hanya menengok dari jendela dan melambaikan tangannya kearah Ririn, “Mimpi indah, Baby~”, ucapnya dan dibalas dengan kiss bye dari Ririn, “Ne, hubby”.Kyuhyun beralih menatap kedua gadis itu, “Aku mohon bantuan dari kalian berdua, Haejin-ah, Ririn-ah”, katanya dan segera dijawab dengan jawaban kompak, “OK~!”“Baiklah, kami pulang dulu!  Bye~”, setelah mengucapkan hal itu, Siwon segera menstarter mobilnya dan beranjak menjalankan mobil menuju dorm Super Junior.  Haejin dan Ririn berpandangan sekilas dan kemudian tersenyum penuh arti.  Mereka saling melakukan toss dengan bahagia, “Berhasil!”, desis Ririn dan dijawab dengan anggukan Haejin.“Lebih baik kita masuk dulu.  Bisa gawat kalau ada yang mendengar hal ini”, ajak Haejin.Setelah mereka masuk ke dalam rumah, mereka langsung menangkap keberadaan Nara yang sedang menatap mereka dengan antusias.  “Mereka semua sudah pergi?”, tanya Nara dengan suara pelan.Ririn mengacungkan jempolnya, “Sudah.  Mereka sudah kembali ke dorm”, ucapnya.  Nara langsung terkekeh pelan dan

segera duduk di sofa dengan ekspresi lega, kini tangannya membuka perban putih yang membalut kepalanya.  “Aish~aku risih memakai perban ini.  Onnie mengikatkan perbannya terlalu kencang”, keluhnya.  Haejin dan Ririn hanya tersenyum kecil, “Mianhae, ini hanya untuk mendukung kebohongan kita kan?”,Akhirnya Nara berhasil melepaskan perban itu dengan sempurna dan segera menaruh perbannya di atas meja, “Haha~ mereka memang sangat polooos!.  Bagaimana bisa mereka percaya jika ada seseorang yang hilang ingatan tapi hanya mengenai hubungannya dengan kekasihnya saja?  Aigoo~ dimana-mana juga amnesia itu selalu lupa mengenai segalanya”, kata Nara dan didukung dengan anggukan kedua temannya itu.“Mungkin acting kita bertiga tadi terlalu meyakinkan?”, tanya Ririn dan membuat mereka bertiga tertawa puas. Tapi detik berikutnya Haejin langsung menjitak kepala Nara, “Dasar Kwan Nara!  Kau hampir membuat kami mati saat menabrak tiang listrik, tahu!”Ririn langsung menambahkan, “Keurae~!  Kau tiba-tiba bangun dan berbisik, ‘Onnie~’.  Aishh~kukira itu suara Sadako!”, ucapnya.  “Makanya kami berteriak ketakutan dan kami malah menabrak tiang listrik.  Untungnya mereka semua tak curiga sama sekali tentangmu”.Nara tersenyum kecil dan mengikat rambutnya kebelakang sehingga membentuk kuncir kuda, “Aishh~lagipula sejak awal itu aku sama sekali tidak pingsan, Onnie.  Aku hanya penasaran saja dengan hal yang akan dilakukan oleh si bodoh itu

Page 13: KyuNara Scene

saat melihatku pingsan”, ucap Nara.Haejin tersenyum penuh arti, “Bagaimana rasanya digendong oleh Kyuhyun?”Nara mendesah kesal, “Onnie~ aku harus menahan emosiku supaya tidak menjitak kepalanya atau meninju mukanya!.  Kau tahu?  Saat menggendongku tadi, dia mengeluh tubuhku berat sekali dan menyuruhku diet!  Cish~ padahal aku ingin sekali menimpuknya dengan asbak ini”, jawabnya sambil mengangkat sebuah asbak yang ada di atas meja.“Tapi dia terlihat sangat mengkhawatirkanmu, Nara-ya.  Dia sampai tidak sabar menunggu pintu didobrak dan memilih masuk lewat jendela”, jelas Ririn dan membuat Nara mendengus pelan, “Aniya, onnie~ jika dia mengkhawatirkanku itu sama saja dengan kiamat”, ucap Nara skeptic.Haejin dan Ririn menyerah untuk memberi masukan pada maknaenya ini, “Hahh~ya sudahlah.  Terserah kau saja”, jawab Ririn.  Tapi Haejin masih terlihat penasaran, “Nara-ya, sebenarnya apa latar belakang dari semua rencana ini?”Nara menjawab santai, “Aku hanya ingin memberikan pembalasan padanya.  Kemarin dia mengatakan bahwa dia tak memiliki kekasih dan sekarang aku memberikannya kesempatan untuk merasakan bagaimana keadaannya saat dia tak memiliki kekasih”.“Jadi…semua hal ini, hanya untuk balas dendam?!”, tanya Ririn tak percaya.  Nara mengangguk ringan, “Onnie tahu sendiri kan jika aku benci untuk menerima kekalahan? apalagi jika aku kalah di tangan Cho Kyuhyun yang tampan itu, ahh..lebih baik aku mati saja”, jawabnya lagi.

Haejin dan Ririn mulai terlihat ragu untuk membantu kelanjutan dari misi ini, “Nara-ya, bagaimana jika kita ketahuan?”Nara menggeleng yakin, “Tidak mungkin.  Mereka bisa percaya mengenai masalah hilang ingatan ini, dan akan mudah bagi kita untuk melanjutkan rencana ini.  Onnie tenang saja, mereka tak secerdas yang kelihatannya”, ucapnya santai.“Lagipula aku penasaran dengan hal yang akan dilakukan oleh si bodoh itu untuk mengembalikan ingatanku.  Onnie juga penasaran kan?”, tanyanya menggoda rasa ingin tahu Ririn dan Haejin.  Dan detik berikutnya mereka langsung mengangguk semangat dan membuat senyum Nara kembali terkembang lebar.Sebuah keputusan yang amat salah jika kau ingin mempermainkan Kwan Nara, Cho Kyuhyun yang tampan.******T.B.C…Siwon’s Car…“Jadi apa yang harus kita lakukan, hyung?”, tanya Kyuhyun dengan wajah cemas sekaligus bingung.  Siwon hanya menggaruk kepalanya dan menguap pelan, matanya masih fokus menatap jalanan.  “Mollayo.  Lebih baik kita bicarakan di dorm dan meminta bantuan Eeteuk hyung.  Aku benar-benar mengantuk, jangan paksa aku untuk berpikir dalam keadaan seperti ini”, jawabnya dan membuat Kyuhyun mendesah kecewa.Kyuhyun menengok ke bangku belakang, mencoba meminta masukan dari ketiga hyungnya yang lain.  “Hyung, apa yang sebaiknya kita lakuka…”, ucapan Kyuhyun langsung terputus saat melihat ketiga orang itu tengah tertidur pulas dan saling menyender ke bahu satu sama lain. Donghae menyender ke Sungmin,

Sungmin menyender ke Eunhyuk dan Eunhyuk menyender ke kaca jendela dengan posisi yang…kurang enak untuk dilihat. (.___.)“Aish~!”, Kyuhyun mendengus kesal dan mengacak-acak rambutnya sendiri, “Gadis bodoh itu…tak pernah bisa berhenti membuatku khawatir!  Babo!”, ucapnya lirih dan membuat Siwon terkekeh, “Bukan Nara yang tidak bisa berhenti membuatmu khawatir tapi kau yang tak bisa berhenti mengkhawatirkannya”, jawab Siwon sambil menyenggol punggung Kyuhyun.Kyuhyun terdiam untuk sejenak dan kemudian mencibir, “Cish~ tidak mungkin, hyung.  Jika benar begitu, itu tandanya aku sudah gila”, elaknya.Siwon menjawab ringan, “Kau memang sudah gila”.“Ah~ayolah, hyung.  Jangan mengejekku seperti ini.  Aku benar-benar butuh masukan pendapat!”, Kyuhyun mulai merengek karena hyungnya ini malah mencibirnya dan bukan membantunya.  Siwon terkekeh pelan, “Kau hanya perlu mengingatkannya dengan semua hal yang pernah kalian lakukan bersama, Kyuhyun-ah”, jawabnya dan membuat Kyuhyun agak penasaran, “Hah?”Siwon mengangguk singkat, “Yah, maksudku…kalian saling bicara dari hati ke hati dan…”“STOP!”, Kyuhyun menyela ucapan Siwon dan menutup kupingnya rapat-rapat, “Hyung, tolong jangan gunakan bahasa kiasan seperti hati ke hati.  Kau membuatku merasa mual dengan kata-katamu itu”, ucapnya dan membuat Siwon mengernyitkan alisnya heran, namun akhirnya mengangguk pasrah, “jadi bicaralah berdua dan kau harus membicarakan tentang semua hal mengenai kalian selama 2 tahun ini, Kyuhyun-ah”

Page 14: KyuNara Scene

Kyuhyun menghela nafas dengan berat, “Itu terlalu sulit”, jawabnya.  Siwon menatapnya heran, “Waeyo?  Ayolah~ kau pasti bisa!”Kyuhyun menggeleng yakin, “Itu sulit, hyung.  Karena selama 2 tahun ini, aku dan dia hanya menghabiskan waktu dengan bertanding game!”, jawabnya putus asa dan membuat Siwon menganga kemudian menggeleng heran, “Makanya aku bilang tadi, kau sudah gila!”.******…Nara’s Bedroom…“SELINGKUH?!”, Haejin dan Ririn membelalak tak percaya saat mendengar kata itu terucap dari bibir Nara.  Nara mengangguk sambil mencomot potato crispy lagi dan memasukkannya dalam mulutnya, “Memangnya kenapa?”, tanyanya ringan.Haejin menggeleng kencang, “Andwae!  Tak akan pernah kuizinkan kau selingkuh, Nara-ya”, ucapnya bijak, “Nanti kau malah terkena karma dari perbuatanmu ini!!  Pokoknya tidak boleh!”.Nara terkekeh, “Ayolah onnie~ ini zaman modern dan kau masih percaya dengan karma?  Aigoo~ jangan-jangan Donghae Oppa yang mengajarkan adat Mokpo itu padamu?”, tanyanya ringan dan memakan potato crispynya lagi.  Haejin menggembungkan pipinya dengan kesal, “Jangan berbicara yang aneh-aneh tentang Mokpo!  Itu kampung halamanku juga”, ucapnya tajam dan membuat Nara segera nyengir kecil dan mengacungkan jari telunjuk juga jari tengahnya hingga membentuk huruf V.  “Ups~ sorry, Onnie”, ucap Nara polos.Ririn masih penasaran, “Kenapa kau ingin selingkuh, Nara-ya?”.Nara menggumam pelan, “Bukan selingkuh dalam artian

sebenarnya, Onnie.  Maksudku..aku hanya ingin dekat dengan seorang pria untuk membuat si bodoh itu cemburu”, jawabnya dan membuat Haejin juga Ririn makin menganga, “Kau…sudah membohonginya dengan berpura-pura amnesia, sekarang juga ingin membuatnya cemburu?!  Aigoo~ Kwan Nara, kau benar-benar ratu iblis!”, ucap Ririn tak percaya dan Nara hanya mengangkat bahunya dengan ringan, “Raja Iblis memang hanya pantas dengan Ratu Iblis ‘kan?”, jawabnya santai.Haejin menggeleng-gelengkan kepalanya, masih shock.  “Okay, kita berdua hanya bisa membantu sebisanya.  Asalkan kau berjanji untuk tak menjalin hubungan lebih dengan pria itu.  Kau hanya boleh mendekatinya untuk membuat Kyuhyun cemburu.  Arasseo, Nara-ya?”, tanya Haejin memastikan.  Bagaimanapun juga Cho Kyuhyun adalah dongsaeng Donghae, dan bagi Haejin..keluarga Donghae adalah keluarganya juga.  Jadi sebisa mungkin Haejin mencoba netral diantara dua iblis ini, biarpun sulit tentunya.Nara mengangguk singkat, “Arasseo, Lee Haejin-ssi”, jawab Nara dengan nada merendahkan khasnya dan membuat Haejin menjitak kepalanya dengan gemas.Ririn ikut menengahi, “Jadi kau sudah tahu mau selingkuh dengan siapa?”Nara  menggeleng, “Aku tidak ada ide.  Onnie punya nama yang bisa dipertimbangkan?”, nada bicara Nara seakan menunjukkan bahwa dirinya adalah gadis tercantik di dunia, dan membuat Ririn yang sangat gemas itu langsung pura-pura mencekik lehernya, “Aigoo~seriuslah sedikit!!”, ucapnya.

Nara terkekeh, “Haha~ arasseo.  Tapi aku berpikir untuk mendekati seorang artis”, jawabnya.  Haejin mengernyit heran, “Artis?!”.Nara menatap Haejin dengan penuh aegyo, “Onnie~ kau pasti punya banyak nomor handphone artis kan?  Ayolah~ masa seorang leader Felidis tak memiliki nomor handphone beberapa artis tampan?”, goda Nara dan membuat Haejin mendesah pasrah kemudian mengeluarkan handphonenya, “Arasseo, kau ingin dengan siapa?  Mungkin saja aku punya nomor handphonenya dan mereka bisa diajak bekerja sama dengan kita”.Nara menjawab yakin, “SONG JOONGKI!!”.“Hah?!  Aku tak punya nomornya!!”,  tolak Haejin tapi Nara menatapnya curiga, “Onnie, jangan berbohong~!.  Felidis sudah berkali-kali memenangkan award di Music Bank dan kau pasti sudah berkali-kali bertemu dengan Joongki.  Mana mungkin kau tak punya nomor handphonenya?”, desak Nara tapi Haejin masih menggeleng, “Sumpah!  Selama Music Bank itu aku tak pernah lepas dari pengawasan Donghae!  Mana bisa aku dekat-dekat dengan Joongki, Nara-ya?”.Nara mengangguk kecewa dan gantian menatap Ririn, “Onnie, kau punya ide?”.  Ririn langsung menggeleng, “Mana kutahu tipemu yang seperti apa, Nara-ya?!”, ucapnya skeptic.Nara menggumam lagi, “Uhm..bagaimana jika member SHINee?”, tanyanya.Haejin dan Ririn menggeleng cepat, “Mereka itu cerewet, apalagi Key.  Dia sering curhat tentang semua masalahnya pada hubby”, ucap Ririn dan didukung oleh anggukan Haejin, “Minho juga.  Dia sama sekali tak mau lepas dari Donghae.

Page 15: KyuNara Scene

Hahh~ membuatku cemburu saja”, lanjut Haejin.Nara berpikir lagi, “CNBLUE Jonghyun?  Umurnya tak terlalu berbeda jauh dariku kan?”.“Kau ingin dibunuh oleh JooEun?”, tanya Haejin, mengingatkan Nara pada JooEun, kekasih Eunhyuk yang sangat mengangumi CNBLUE Jonghyun bahkan melebihi kekagumannya pada kekasihnya itu sendiri. (.___.)“Kenapa kau tak meminta bantuan dari artis JYP saja?  Bukankah Haejin akan lebih mudah meminta bantuan dari mereka karena mereka sama-sama satu manajemen?”, Ririn menawarkan satu usul yang membuat Nara dan Haejin mengangguk membenarkan ucapannya.  Haejin memainkan handphone di tangannya dengan gaya angkuh, “Kau mau dengan siapa, Nara-ya?  Jika dengan member 2PM atau 2AM, aku bisa menjamin kepastiannya”, ucapnya penuh percaya diri.Nara tersenyum lebar, “Nichkhun Oppa!”“Dia sudah menikah dengan Victoria Onnie!”, Haejin langsung mengingatkan.“Taecyeon Oppa?”“ANDWAE!!”, Haejin langsung panik saat mendengar nama itu keluar dari bibir Nara.  Tapi Nara langsung menatapnya dengan merajuk, “Onnie~ ayolah, dia kan hanya cinta lamamu”.  Haejin masih menggeleng kencang, “Siapapun boleh, asal jangan dia!”.Nara mendesah kecewa lalu berpikir lagi, “Im Seulong?”“ITU JUGA JANGAN!!”, Haejin langsung mengguncang-guncangkan bahu Nara, seperti benar-benar mencegahnya memilih Seulong.  Nara menatapnya malas, “Onnie, kau bilang boleh siapa saja selain Taecyeon Oppa?!”, dengusnya agak kesal.

“Jebal, jangan kedua orang itu”, Haejin kini malah mengatupkan kedua tangannya di depan Nara.  “Ya?  Jangan mereka berdua.  Pilihlah yang lain”, tanyanya dengan pandangan penuh harap.  Nara mendecak kesal dan berpikir lagi, “Junsu Oppa saja kalau begi…”“JANGAN!!”, Haejin menyela lagi.  Nara langsung emosi, “Onnie!  Jadi aku harus dengan siapa?!  Ini tidak boleh, Itu juga jangan.  Aigoo~”.“Chansung saja, Chansung!”, Ririn langsung menjawab dengan santai, “Umurnya tak terlalu beda jauh denganmu, Nara-ya.  Dan dia itu teman dekatmu ‘kan, Haejin-ah?”, tanya Ririn memastikan.  Haejin mengangguk ragu, “Tapi kalau Chansung…”“Onnie~!!!!!”, seru Nara, “Kau ini terlalu banyak affair!  Mentang-mentang member JYP Nation itu tampan-tampan semua!”, lanjutnya dengan nada kesal dan membuat Haejin akhirnya menghela nafas dengan berat, “Arasseo!  Baiklah kalau begitu, aku akan berbicara dengan Chansung.  Semoga saja dia bisa membantu”, ucapnya terpaksa dan segera menekan nomor handphone milik Chansung.Perlu menunggu waktu beberapa lama hingga akhirnya nada sambung itu terhenti dan terdengar suara sapaan berat dari seberang sana, “Yoboseyo, Chansungie?”******…Tomorrow Morning, Super Junior’s Dorm, 11th Floor…“Operasi saja otaknya!”, jawab Ryeowook dengan ekspresi polos saat Kyuhyun menceritakan kembali kejadian yang menimpa Nara kemarin kepada para member yang belum tahu mengenai hal ini : Ryeowook, Yesung, Leeteuk, Heechul dan Shindong.

Kyuhyun langsung melemparkan sandal yang sedang dipakainya itu kearah Ryeowok, “Pikirkan cara yang lebih logis!”, ucapnya dengan nada dingin dan membuat Ryeowook meringis kesakitan karena sambitan sandal itu tepat mengenai kepalanya, “Maknae iblis!”, umpatnya pelan.Kyuhyun mencoba untuk tak peduli dan kembali menatap kea rah hyungnya yang lain, “Ottokhae, hyung?!”, tanyanya meminta pendapat.Shindong menggumam sejenak, “Menurutku akan lebih baik jika kau berbicara baik-baik padanya dan mengingatkan tentang hubungan kalian secara perlahan”, jawabnya kemudian didukung dengan anggukan Yesung.Kyuhyun mendesah bingung, “Tapi masalahnya, aku bingung bagaimana harus mengawali pembicaraan itu dan apa saja yang harus kuceritakan padanya selain cerita kami yang selalu bermain game?!”, ucapnya pesimis.  Dia menjambak rambutnya dengan depresi, “Argh~aku bisa gila!”Heechul tersenyum kecil, “Dari dulu kau sudah gila, Kyuhyun-ah”, katanya dan membuat Kyuhyun menatapnya tajam, namun Heechul segera menambahkan, “Aniya..maksudku kau sudah gila karena gadis itu, bukan gila dalam arti yang sebenarnya”, ucapnya dengan nyali yang agak ciut setelah melihat tatapan tajam dari maknaenya itu.Leeteuk tak sengaja melirik kearah kotak berwarna coklat yang tergeletak begitu saja di samping TV yang ada di lantai 11 ini.  Dia bangkit untuk mengambil kotak itu dan mengecek isinya, “Kyuhyun-ah, barang apa ini?”, tanyanya sambil mengangkat sepasang sepatu berwarna biru metalik yang ada di dalam kotak itu.

Page 16: KyuNara Scene

Kyuhyun menengok sekilas dan menjawab dengan lemah, “Itu hadiah dariku untuknya.  Tiba-tiba saja kemarin dia mengembalikannya padaku”.Leeteuk mengangguk paham, “Berarti dia sudah ada niatan untuk putus denganmu sebelum kecelakaan itu terjadi”, ucapnya dan membuat Kyuhyun mendengus kesal, “Hyung, aku sudah mendengar hal itu dari berbagai mulut dan kau tak perlu menjelaskannya lagi”, katanya dengan nada muak.Leeteuk terkekeh kecil dan menaruh kotak itu ke pangkuan Kyuhyun kemudian menyuruhnya untuk segera bangkit, “Ayo kita berangkat”, ajaknya dan membuat Kyuhyun menatapnya dengan heran.  “Kemana, hyung?”“Kau mau membuang waktu untuk diam disini dan membiarkan Nara tetap lupa mengenai semua hal tentangmu?”, tanyanya cepat.  Kyuhyun diam sejenak dan menatap kotak coklat itu dengan hampa, “Apa gunanya jika aku pergi ke sana tapi aku tak tahu harus berbuat apa, hyung?”, ucapnya pesimis.Leeteuk menatapnya tegas, “Jadi apa yang kau inginkan sekarang?”, jiwa leadernya mulai terlihat jelas saat mengatakan hal itu hingga membuat member lainnya menjadi agak segan.  Kyuhyun menghela nafas dengan berat, “Aku…benar-benar tidak tahu, hyung.  Tapi aku masih belum yakin jika datang ke rumahnya sekarang adalah jalan yang terbaik”, ucapnya skeptis.“Hah~ ya sudahlah, terserah kau!”, Leeteuk yang agak kecewa dengan sikap pengecut maknaenya itu akhirnya memutuskan untuk tak peduli, “Tak kusangka Cho Kyuhyun itu masih belum dewasa”, desisnya kesal dan langsung merebahkan tubuhnya ke sofa

sedangkan Kyuhyun masih diam saja di tempatnya semula.Member lain yang ada di situ langsung berbisik-bisik dengan takut saat melihat leader dan maknaenya itu saling beradu pendapat, “Ottokhae?”, bisik Ryeowook ke tiga hyungnya yang lain.  Heechul menggeleng dengan pandangan blank, “Baru kali ini aku lihat Eeteuk semarah itu”.“Wajar saja, hyung.  Jika aku jadi Eeteuk hyung, mungkin aku akan kesal setengah mati karena ulah Kyuhyun yang tak berani ke rumah Nara.  Memalukan harga diri kita sebagai lelaki saja”, jawab Yesung masih dengan suara yang berbisik, takut terdengar oleh maknaenya itu.“Keurae!  Tapi apa kalian punya ide lag…”, ucapan Shindong itu langsung terputus saat melihat Donghae masuk ke dalam dorm dengan langkah tergesa dan dengan nafas yang tersengal-sengal, “KYUHYUN-AH!!  MANA KYUHYUN-AH?!”, tanyanya panik dan mengedarkan pandangannya ke sekitar, matanya menangkap pandangan dari para member yang tertuju padanya, “MANA KYUHYUN?!”, tanyanya sekali lagi.“Aku disini, hyung~”, jawabnya sambil mengangkat tangannya dengan lemas. “Tidak usah berteriak-teriak seperti itu, telingaku masih normal”, tambahnya.Donghae tak mempedulikan ucapan Kyuhyun dan malah langsung berderap ke arahnya dengan ekspresi gusar yang tak dapat dia sembunyikan, “Kyuhyun-ah!!  Ige…”, ucapnya tak sabar sambil mengeluarkan handphone miliknya dari dalam saku celananya, “Haejin mengSMSku”.Kyuhyun mendengus, “Lalu apa hubungannya denganku?  Sejak

kapan aku menjadi operator yang harus mendengar kabar bahwa Haejin telah mengSMSmu?”, tanyanya dengan nada kesal karena Donghae mengingatkan pada dirinya yang dari kemarin tidak bisa menghubungi Nara yang nomor handphonenya sedang tidak aktif hingga saat ini.Donghae menjitak kepala Kyuhyun, “Dengarkan aku dulu!.  Haejin bilang, dia sedang bertemu dengan Chansung!”, ucapnya, masih dengan ekspresi panik.  Kyuhyun masih belum mengerti, “Lalu?  Ada yang penting dengan hal itu?!  Ayolah hyung, mereka itu satu manajemen jadi tak heran jika Haejin bertemu dengan Chan…”“Haejin pergi dengan Nara!.  Dan pertemuan itu memang atas keinginan Nara sendiri!!”, sela Donghae dan membuat Kyuhyun membelalak lebar, “MWOYA?!!”, teriaknya tanpa sadar.Detik berikutnya, Kyuhyun langsung berdiri dari duduknya dan menatap para hyungnya itu dengan pandangan cemas yang tak terkira.  “HYUNG, ANTARKAN AKU KE GEDUNG JYP!!!”“Hah?”, semua member masih terlihat bingung dengan perkataan maknaenya itu.  “Gedung JYP?”“SEKARANG!!!!”, teriakan Kyuhyun yang menggelegar dan membahana itu langsung membuat para member berdiri secara refleks dan mengikuti langkah Kyuhyun yang keluar dengan langkah tergesa.  Shindong mendesah sebal, “Sejak kapan ada maknae yang bisa memerintah hyungnya seperti ini?”.Leeteuk menjawab singkat, “Apa boleh buat, kita tak pernah bisa melawan perkataan Raja Iblis!”******…JYP Entertainment…

Page 17: KyuNara Scene

“Waah~”, Nara menganga lebar saat melihat isi dari gedung trainee milik JYP, “Luasnyaa~”.Haejin segera menarik tangan Nara dan menutup mulut sahabatnya itu, “Jangan kampungan!.  Kau harus menjaga sikapmu disini”, desisnya dan membuat Nara berontak melepaskan diri dari bekapan tangan Haejin karena dia tak bisa bernafas, “Ahrasshoyo, Ohhnie..”, Nara menjawab dengan nafas tersengal dan dengan intonasi yang tidak jelas.Haejin melepaskan bekapan tangannya dari mulut Nara, “Bagus!.  Dan ingat, namamu Lee Nara, saudara sepupu Lee Haejin yang datang ke sini karena ingin meminta tanda tangan dan berfoto bersama Chansung.  Kau harus ingat identitasmu itu!”, jelas Haejin dengan suara berbisik karena tak ingin didengan oleh orang lain.Nara menggembungkan pipinya, “Hahh~ padahal aku kira Onnie mau mengenalkanku secara tulus pada Chansung, ternyata hanya untuk berfoto saja”, ucapnya kecewa dan segera dibalas dengan jitakan Haejin, “Babo!  Aku tak mau membuat hubunganmu dengan Kyuhyun itu putus!”.Nara menatapnya heran, “Aish~ arasseoyo.  Lagipula Chansung juga menolak untuk membantu misi kita ‘kan?  Ya sudahlah, gwenchanha.  Anggap saja ini kesempatan bertemu dengan malaikat tampan itu”, ucap Nara dengan senyum lebarnya dan membuat Haejin menggelengkan kepala dengan heran, “Cho Kyuhyun, malang sekali nasibmu selama 2 tahun ini”, desisnya heran.Nara masih mengedarkan pandangannya dengan penuh rasa penasaran ke segala arah gedung JYP, dan akhirnya melihat sosok yang dari dulu selalu ada di dalam

khayalannya. “Onnie!!  Itu Nichkhun dan Taecyeon!!  Onnie, Onnie, Onnie!! Onnieeeee~”, Nara menggigit bajunya untuk menahan suara teriakannya dan mencubiti lengan Haejin dengan gemas.  “Onnie!!  Ada 2 malaikat!!!  Onnieeeee~ aku mau pingsan!!!”.“Ya!! Pingsan ya pingsan saja, tapi tidak usah mencubiti tanganku seperti ini!”. Haejin menepuk-nepuk tangan Nara dengan agak kencang karena cubitan asalnya itu makin merajarela di lengannya, “Kwan Nara, berhenti mencubitku!”Nara masih menggigit bajunya dan menatap Haejin dengan penuh harap, “Kenalkan aku pada merekaaaa~!”, pintanya sambil menarik-narik lengan baju Haejin.  Namun Haejin langsung menggeleng, “Sirheo!!  Kau akan kukenalkan pada Chansung, bukan pada mereka berdua!”, ucapnya sambil menarik tangan Nara untuk segera menuju ruang dimana Chansung sedang menunggu mereka berdua.Nara berontak dari genggaman tangan Haejin.  Tapi apa daya, tenaganya tak cukup kuat untuk melawan tenaga dari gadis yang sering dibilang After School Gahee’s Junior itu.  Jadi Nara hanya menatap sosok Nichkhun dan Taecyeon yang semakin menjauh dengan pandangan hampa, “Oppaa~!!”, desis Nara dengan penuh gaya dramatis.  Sungguh, baru kali ini dia memperlihatkan sosok fangirlnya secara terang-terangan. (.__.)  Dan hal itu tentu saja terlihat agak…memalukan.  Padahal selama 2 tahun ini dia selalu melihat sosok Cho Kyuhyun yang digilai oleh ratusan ribu gadis di Korea secara langsung namun tetap saja hanya para member 2PM yang bisa membuat seorang

Kwan Nara berteriak histeris seperti ini.“Onnie kejam!”, Nara merengek, hampir menangis.  “Onnie, aku ini fans berat mereka berdua.  Apalagi Taec…”“Ah, Chansungie!”, Haejin mengangkat tangannya dan melambai ke satu penjuru.  Nara mengikuti arah tujuan lambaian itu dan langsung menganga lebar.  Seorang pria dengan tubuh kekar dan badan yang tegap, kini sedang melambai kearah mereka (kepada Haejin lebih tepatnya).  Nara langsung merasakan lututnya gemetar hingga tak mampu menahan beban tubuhnya lagi, “Onnie…jangan kesitu!.  Aku bisa pingsan!  Dia tampan sekali!”.Haejin terlihat tak peduli dan kembali menarik tangan Nara hingga akhirnya mereka berdua kini sudah berdiri di hadapan Hwang Chansung, maknae 2PM.  Haejin langsung memperkenalkan Nara padanya, “Ah, ini sepupuku yang kemarin kuceritakan.  Dia penggemar beratmu”, jelasnya.  Chansung mengangguk paham dan segera mengulurkan tangannya sambil tersenyum ramah, “Annyeonghaseyo, Chansung imnida”, katanya memulai perkenalan.Nara merasa tubuhnya kini menggigil hebat namun tangannya tetap terangkat untuk meraih uluran tangan itu, “Aku Kwan…AWWWW!.  Maksudku, Lee Nara imnida”, Nara buru-buru mengoreksi namanya saat kaki Haejin itu mendarat dengan sangat sempurna di atas kakinya.Chansung terkekeh pelan melihat kelakuan dua gadis di depannya ini dan lalu menatap Nara secara langsung, “Jadi, mana kameranya?  Katanya kau ingin berfoto denganku?”******

Page 18: KyuNara Scene

…Super Junior’s Mini Bus, In Front of JYP Building…“Dimana dia?!”, Kyuhyun melongokkan kepalanya kesana-kemari, matanya masih memperhatikan setiap penjuru gedung JYP itu dari dalam mobil.  Terlihat sekali dari ekspresinya bahwa dia sangat cemas dengan gadis itu.Leeteuk menarik kerah baju Kyuhyun kebelakang, seakan menyuruhnya untuk menjauhi kaca jendela mobil.  “Jangan gegabah.  Mungkin saja ada paparazzi disini”, ucap Leeteuk singkat.  Kyuhyun mendesah kesal dan akhirnya menatap Donghae dengan penuh penasaran, “Hyung, apa benar kalau Nara yang meminta Haejin untuk membantunya menemui Chansung?”, tanyanya.Donghae mengangguk dan menunjuk ke satu arah, “Lihat saja, itu mobil milik Haejin dan dia jarang bawa mobil kecuali jika dia sedang pergi dengan seseorang”, Kyuhyun menengok kea rah mobil yang ditunjuk oleh Donghae dan kembali mendengus, “Cish~ Lagi-lagi 2PM?!”, rutuknya kesal.  Sulit untuk diakui, namun kali ini Kyuhyun yakin bahwa rasa yang tengah bergejolak di dalam dirinya ini adalah rasa cemburu.  Ya, Kyuhyun yakin tentang hal itu.Ryeowook yang agak ketakutan saat melihat ekspresi Kyuhyun yang hanya diam dan menatap lurus kearah gedung JYP itu, akhirnya memutuskan untuk sedikit menghiburnya.  “Kyuhyun-ah, ayolah~ jangan terlalu khawatir seperti itu.  Ini, minumlah dulu supaya perasaanmu menjadi sedikit membaik”, ucap Ryeowook sambil menyerahkan sekaleng minuman ringan padanya.Kyuhyun melirik kaleng minuman itu sekilas dan mengambilnya dengan ekspresi

dingin.  Setelah kaleng minuman itu sudah ada ditangannya, bukannya meminumnya tapi dia malah kembali menatap ke depan dan mendesis pelan, “Jadi kau sama sekali tidak mengingatku dan malah mengingat mereka berenam? Mencoba mencari kesempatan ditengah kesempitan, hah?”.Tepat saat kata-kata Kyuhyun itu berakhir, keenam member lainnya dapat mendengar suara yang langsung membuat tubuh mereka merinding.  Kyuhyun mencengkram kaleng minuman itu dengan sangat erat hingga membuat kalengnya menjadi penyok dan buih soda meluap keluar dari dalamnya.  Tak urung cairan soda itu kini merembes membasahi celana sekaligus jok bangku mobil.Baru saja Heechul akan memarahi maknaenya itu, namun kata-katanya tertahan karena desisan yang terucap tajam, “Kwan Nara, kau akan mati ditanganku!”Ryeowook yang ketakutan setengah mati saat melihat ekspresi Kyuhyun itu langsung merangkul lengan Leeteuk yang juga tengah menganga lebar.  Tidak hanya Leeteuk dan Ryeowook, namun Shindong, Yesung, Heechul dan Donghae yang juga ada di mobil itupun menelan ludah dengan gugup saat mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Kyuhyun.Karena mereka tahu bahwa duel sengit antara duo iblis itu akan segera dimulai.“Ayo kita kembali ke dorm!. SEKARANG!!”*******…JYP Building…“Tampan sekalii~!!!”, entah sudah keberapa kalinya Nara mengatakan hal itu sambil terus memperhatikan beberapa foto dirinya dengan Chansung yang diambil beberapa waktu yang lalu.  Haejin mengorek telinganya dengan ekspresi

bosan, “Sekali lagi kau mengatakan hal itu, maka genap sudah 100 kali kau memuji bahwa Chansung itu tampan, Nara-ya”, ucapnya tanpa minat.Nara tak terlihat peduli dan kini menciumi layar handphonenya dengan mesra, “Aaah~ Hwang Chansung, tampan sekali dirimu~!!”, ucapnya dengan nada merajuk dan membuat Haejin lagi-lagi merinding karena melihat sifat sahabatnya yang kini berubah drastis.“Lebih baik kau bersikap seperti biasanya, Kwan Nara-ssi”, ucap Haejin sambil beerkalan menuju pintu utama dari gedung JYP itu.  “Aku mual melihat keadaanmu yang sekarang”, tambahnya lagi.  Nara tetap tak peduli, “Ahh~ aku sangat bahagi…”.Ucapan Nara terhenti saat melihat beberapa orang gadis dengan penampilan yang cukup mencolok itu masuk dari pintu utama.  Mereka melambai kearah Haejin yang membungkuk formal, “Annyeonghaseyo”, sapanya sopan dan dibalas dengan senyuman ramah dari mereka semua.“Haejin-ah, lama tidak bertemu denganmu.  Bagaimana kabar promosi Felidis?”, tanya salah satu diantaranya.  Haejin tersenyum lebar, “Baik, Ye Eun Onnie. Doakan saja semoga kami bisa menyusul untuk promosi dalam skala Internasional”.Detik berikutnya, Haejin terlibat perbincangan yang cukup ramai dengan beberapa gadis itu. Ya, para member Wonder Girls lebih tepatnya.  Namun perhatian Nara hanya tertuju pada 1 gadis yang memakai sweater biru dan memakai earphone di telinganya.  Sungguh, hanya dengan meliriknya sekilas pun Nara yakin bahwa semua  pria pasti akan tergila-gila untuknya.

Page 19: KyuNara Scene

“Ah, Onnie..kenalkan.  Ini sepupuku, Lee Nara.  Nara, kau sudah tahu kan siapa mereka?”, tanyanya yakin.  Nara mengangguk singkat dan memaksakan untuk tersenyum, “Tentu saja aku tahu.  Ini Sunye Onnie, Ye Eun Onnie, Yoo Bin Onnie, Soo Hee Onnie dan…”, Nara menelan ludah untuk sejenak sebelum menyebut namanya, “Hye Lim Onnie”.Nara tak bisa berhenti mengagumi sosok gadis di hadapannya ini. Baru kali ini dia melihat sosoknya secara langsung selain dari acara music maupun fotonya di internet.  Dan yang dapat Nara simpulkan adalah : cantik, tinggi semampai, atraktif dan memiliki bakat yang tak dimilikinya. Beberapa alasan yang memungkinkan membuat seorang Cho Kyuhyun berpaling dari Kwan Nara tentunya.“Onnie..aku tunggu di mobil saja ya?”, Nara meminta izin untuk keluar dari forum itu dan tanpa menunggu jawaban dari Haejin, Nara langsung pergi meninggalkan gedung itu kemudian beranjak menuju mobil Haejin yang terparkir di lapangan parkir.Nara mencoba membuka pintu mobil itu, “Aish~babo.  Terkunci!”, desisnya dengan nada kesal.  Dia berniat untuk masuk kembali ke dalam gedung namun ketika mengingat keberadaan gadis itu, Nara jadi enggan untuk kembali menemuinya.Akhirnya Nara memutuskan untuk menunggu Haejin keluar sambil bersandar pada bagian samping mobil.  Beberapa kali dia harus mengeratkan jaketnya karena udara dingin yang begitu menusuk tulangnya, “Hahhh~ dingin sekali”, ucapnya lirih sambil menggosokkan kedua telapak tangannya untuk memberikan sedikit kehangatan.  Sesekali uap dingin

keluar dari setiap hembusan nafas Nara.Karena agak bosan menunggu, Nara mengeluarkan IPodnya dari dalam tas.  Dia memasangkan earphone ke telinganya dan memilih lagu secara acak.  Namun detik berikutnya dia malah tercengang heran saat mendengar melodi yang mengalun dari IPodnya,“Naoe rowo dodoe neol sanghaek hal tteun…”(It doesn’t matter even if I’m lonely)“Misoga naui eolgure beonjyeo…”(Everytime I thinking of you, smile flashes on my face)Nara mengecek track lagu yang sedang terputar di playlistnya dan kemudian malah terkekeh hambar, –Super Junior {Kyuhyun} -  Hope My Dreams that Never Sleep–“Cish~ kau selalu datang di saat yang tidak tepat, Cho Kyuhyun yang tampan”, ucapnya ketus.  Namun telinganya tak urung tetap menikmati tiap nada yang dialunkan dari bibir pria itu.  Kaki Nara menghentakkan tanah dengan pelan sesuai dentuman musik dan wajahnya menengadah ke langit yang luas.Cho Kyuhyun?.Nara akui bahwa dia tak setampan Hwang Chansung yang baru saja ditemuinya tadi.  Nara tahu bahwa tubuh seorang Cho Kyuhyun itu tak sekekar Ok Taecyeon, dan tak perlu melihat secara jelas, semua itu dapat dilihat secara sekilas.  Sungguh perbandingan yang sangat kontras dan berbanding terbalik.Nara tahu bahwa pria itu tak akan pernah berhenti mengejeknya sebagai gadis bodoh dan sama sekali tak memiliki bakat apapun.Nara paham bahwa Cho Kyuhyun akan selalu ditempa oleh skandal dengan gadis cantik dari kalangan manapun. 

Tua maupun muda, artis ataupun bukan, penyanyi atau dari profesi lainnya.  Nara sangat paham akan hal itu, sangat amat paham.Dan Nara juga sangat amat mengetahui bahwa saat ini dia sedang merindukan sosok pria menyebalkan dan tidak sempurna itu.Tiba-tiba Nara merasakan ada sesuatu bulir yang jatuh ke hidungnya.  Tidak hanya satu, namun banyak.  Nara mencoba sadar dari lamunannya dan menatap ke langit biru diatasnya, buliran kristal berwarna transparan itu kini mulai menghujani tubuhnya.  “Salju?”, tanya Nara takjub.  Inilah salju pertama selama musim dingin tahun sekarang dan secara tidak terduga, Nara teringat akan pembicaraan Ririn yang disampaikannya kemarin malam.“Salju pertama itu melambangkan perasaan yang murni dan paling tulus dari dasar hati seorang wanita.  Jika saat salju pertama itu turun dan kau sedang memikirkan seseorang, maka kau benar-benar mencintai orang itu.  Tidak terkecuali.”Nara tersenyum kecil dan kemudian menghembuskan nafas dengan berat, asap dingin kembali keluar dari mulutnya.  “Dan aku memikirkan tentangmu, Cho Kyuhyun”, ucap Nara dengan nada terpaksa, seakan masih belum menerima segala pemikirannya itu.  “Cish~ nan jeongmal babo gateun”, desisnya sambil terkekeh pelan, masih menertawakan jalan pikirannya barusan.“Nara-ya!!”, Haejin keluar dari dalam gedung dan beranjak menghampiri Nara dengan langkah tergesa, asap putih mengepul dari mulutnya setiap kali dia menghembuskan nafas.  “Aigo~ dingin sekali!  Kenapa kau tak masuk ke dalam saja?”,

Page 20: KyuNara Scene

tanya Haejin sambil mengibaskan salju yang ada di rambut Nara, “Kau pasti kedinginan kan?”, tanyanya khawatir.Nara menggeleng ringan, “Aniya.  Malah karena aku menunggu disini, aku jadi bisa melihat salju pertama yang turun di tahun ini”, ucapnya senang.  Haejin agak mengernyit heran, “Salju pertama?”, tanyanya ragu namun kemudian teringat ucapan Ririn kemarin, “Ah!  Keurae!  Salju pertama ya?  Lalu siapa yang kau pikirkan saat itu?”.Nara tersenyum samar dan menatap Haejin dengan pandangan penuh aura Iblis yang hanya dimiliki oleh dirinya sendiri, “Cho…”, Nara menggantungkan kalimatnya, tapi Haejin sudah tersenyum lebar saat mendengar nama Cho itu disebut, “Cho?”, tanya Haejin penasaran.“Cho…”“Cho?!  Cho apa?!  Cho…”“Cho…i Minho”, jawab Nara ringan dan tersenyum lebar.  “Aku membayangkan Choi Minho datang menemaniku yang sedang kedinginan di bawah guyuran salju ini sambil membawakan boneka teddy bear yang ada di MV Hello”, tambahnya ringan dan langsung membuat Haejin naik darah.  “KWAN NARA!  KAU MEMANG RATU IBLIS!”, serunya sambil mencekik leher gadis itu dengan penuh nafsu.“Hhhekkk!! Onnie, lep..phas..kan!  Se..sak!”Tak perlu ada yang tahu mengenai perasaannya yang sesungguhnya.  Untuk saat ini, cukup dirinya sendiri yang tahu tentang hal itu.  Dan suatu saat nanti, Nara akan memberikan kesempatan untuk pria itu mengetahui seluruh isi hatinya.  Ya, suatu saat nanti.*******

…Super Junior’s Dorm, 11th Floor…“Kwan Nara akan mati di tanganku!. Kwan Nara akan bertekuk lutut di hadapanku!. Kwan Nara akan menjadi budakku!  SE-LA-MA-NYA!”, desis Kyuhyun selama mereka berada di dalam lift menuju lantai 11.  Dia terus mengulangi kata-kata itu tanpa henti dan membuat member lainnya merasa merinding.Yesung menjitak kepala Donghae dan berbisik, “Ini gara-gara kau!.  Kalau kau tak memberitahu bahwa Nara sedang ada di gedung JYP, pasti masalahnya tak akan seperti ini”.  Donghae meringis dan menjawab pelan, “Mana kutahu bahwa kejadiannya akan seperti ini, hyung?!”, ucapnya memberikan pembelaan pada dirinya sendiri.“Kyuhyun-ah, sudahlah.  Kata-katamu tadi terlalu berlebihan”, Leeteuk mencoba menenangkan Kyuhyun yang sangat terlihat emosi, namun nyalinya langsung ciut saat melihat Kyuhyun yang menatapnya dengan tajam, “Hyung, biarkan aku mengurus masalahku sendiri”, ucapnya dengan nada dingin dan membuat Leeteuk dan member lainnya menelan ludah dengan penuh rasa takut, “Ah, ne~”, jawab mereka dengan kompak.TTING!Pintu lift terbuka di lantai 11 dan Kyuhyun berderap keluar dari dalam lift, mendahului kelima hyungnya yang masih shock dengan tatapan penuh nafsu membunuh dari maknaenya itu.  Shindong langsung menghembuskan nafas lega saat Kyuhyun sudah berjalan menjauh, “Hahh~tatapannya tadi sangat menyeramkan!. Aku kira kita akan diterkam olehnya”, ucap Shindong dan dibalas dengan anggukan member yang lain.

Namun baru saja Ryeowook, Yesung, Leeteuk, Heechul, Shindong dan Donghae melangkah keluar dari lift, Kyuhyun sudah kembali keluar dari dalam dorm sambil membawa kotak coklat pemberian dari Nara sekaligus membawa kantong plastic yang terisi penuh oleh beberapa jenis benda.“Ya!  Kau mau kemana?”, Heechul menahan langkah Kyuhyun yang tergesa untuk masuk ke dalam lift, “Kita baru sampai dan kau mau pergi lagi?”, tanyanya lagi. Kyuhyun  menjawab singkat, “Membunuh Kwan Nara!”.  Kemudian dia masuk ke dalam lift dan menghilang di balik pintu lift yang kini tertutup rapat.Leeteuk menganga, “Hah?!”Ryeowook yang merasa ada yang tak beres dengan benda yang dibawa oleh Kyuhyun di dalam kantong plastic itu, akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam dorm.  Dia mengecek semua bahan makanan yang seharusnya ada di dalam rak makanan, ternyata benar..ada beberapa bahan makanan yang hilang.  “Tapi kenapa yang hilang malah spagetthi?”.*****…Kwan’s House…“Kamsahamnida.  Anda bisa kembali ke dorm, biar nanti saya menelfon member lainnya untuk menjemput saya”, ucap Kyuhyun sebelum dia turun dari mini bus yang mengantarkannya ke rumah keluarga Kwan.  Supir itu mengangguk paham dan setelah Kyuhyun turun dengan selamat, dia langsung kembali ke dorm dan meninggalkan Kyuhyun seorang diri di depan rumah yang megah itu.“Cho Kyuhyun, kau pasti bisa!”, ucapnya yakin seakan memberikan sugesti pada dirinya sendiri.  Akhirnya dia maju perlahan dan memencet

Page 21: KyuNara Scene

bel rumah itu beberapa kali.  Namun setelah beberapa saat menunggu, masih belum ada yang membukakan pintu untuknya.  “Aish!  Kemana dia?!”.Kyuhyun memutuskan untuk menelfon handphone gadis itu, namun..“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau sedang berada di luar jangkauan servis area.  Cobalah beberapa saat lagi…”“Argh!”, Kyuhyun segera menekan tombol reject dan kembali memasukkan handphone itu ke dalam saku celananya.  Dia memencet bel lagi hingga beberapa kali, namun hasilnya tetap sama.  Tak ada yang menyambutnya.Kyuhyun bisa merasakan angin musim dingin kembali berhembus kencang dan membuatnya agak menggigil, “Aigoo~!!”, desisnya sambil merapatkan retsleting jaketnya.  Dia menggosok-gosokkan kedua tangannya untuk mendapatkan kehangatan.  “Dingin sekali!!”, keluhnya sebari diiringi oleh asap putih yang keluar dari mulutnya.Akhirnya Kyuhyun memilih untuk duduk dan menunggu hingga gadis itu membukakan pintu untuknya.  Tak peduli harus menunggu berapa lama, Kyuhyun akan tetap menunggu disini.  Dia bertekad bahwa masalah ini harus segera terselesaikan.  Secepatnya!Dia duduk dengan menyender ke pintu rumah sehingga otomatis pandangannya langsung menghadap ke halaman rumah milik keluarga Kwan yang hijau dan tertata rapi.  Karena bosan, akhirnya Kyuhyun mengeluarkan handphonenya dan membuka tracklist lagunya.  Ternyata ada sebuah lagu yang dulu pernah Nara kirimkan padanya lama sebelum kecelakaan kemarin terjadi.

Kyuhyun masih ingat pesan gadis itu yang menyuruhnya mendengarkan lagu itu hingga selesai, “Kau harus mendengarkan lagu ini, Cho Kyuhyun yang tampan.  Aku jamin kau tak akan menyesal karena telah mendengarnya”.Tanpa dia sadari, tangannya kini memutarkan lagu itu.  Ternyata sebuah instrument piano milik Yiruma – Maybe.Kyuhyun mendengarkan alunan piano itu dengan seksama dan tersenyum simpul saat mengingat kata-kata gadis itu.  ‘Cho Kyuhyun yang tampan’, entah sejak kapan Kyuhyun sangat merindukan panggilan yang awalnya sangat ia benci setengah mati itu.  Dan terlebih lagi, dia sangat merindukan gadis yang selalu menyebut nama panggilan itu.Padahal belum genap sehari semenjak Nara hilang ingatan, namun Kyuhyun merasa sudah ada satu hal yang berbeda dalam hidupnya.  Ya, dulu Kyuhyun pernah mengatakan, “Ada atau tidaknya Kwan Nara dalam hidupnya, tak akan ada yang berubah.  Namun ada yang terasa berbeda”.Semua itu benar adanya.  Hidup Kyuhyun tidak berubah.  Dia masih bisa bernafas dan berjalan dengan tenang.  Dia masih bisa berbincang dengan hyungnya.  Dia masih bisa makan seperti biasa.  Kyuhyun masih bisa hidup seperti sebelumnya, tanpa ada yang berubah.Namun dia tidak mendengar suara yang bernada dingin itu lagi.  Dia tak bisa mendengar sebuah nama panggilan yang terucap dari bibir mungil itu, “Cho Kyuhyun yang tampan”.  Kyuhyun tak tahu harus menujukan  panggilan “Kwan Nara sayang” pada siapa lagi, selain gadis itu.  Dan dia tak  menemukan partner dalam bermain game lagi.  Itulah yang

membuat hidupnya terasa berbeda.Ternyata kehadiran gadis bodoh itu sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi seorang Cho Kyuhyun.“Ah, salju?!”, tanyanya tak percaya karena salju pertama di musim dingin tahun ini telah menampakkan dirinya. Kyuhyun mendesah kesal saat pintu itu tak kunjung dibuka sedangkan dirinya sudah benar-benar menggigil kedinginan karena menunggu diluar rumah, apalagi ditambah dengan salju yang kini mengguyur daerah sekitarnya.Akhirnya dia memutuskan untuk memakai tudung jaketnya, berharap bisa sedikit merasa lebih hangat.  “Jika aku mati kedinginan, itu semua gara-gara kau, Kwan Nara sayang”*******…Haejin’s Car…“Mengaku bahwa kau telah berbohong?!”, tanya Haejin tak percaya saat mendengar kata-kata yang keluar dari bibir sahabatnya itu.  Nara mengangguk, “Kupikir aku sudah keterlaluan karena sudah membohonginya hanya karena alasan cemburu.  Aku akan mencoba untuk menjadi lebih dewasa”, ucapnya singkat dan membuat Haejin menganga, “Jinjjayo?!”Nara menggumam yakin, “Ne.  Aku yakin, Onnie.  Cho Kyuhyun dan Kwan Nara tak akan selamanya menjadi pasangan yang childish kan?”.Haejin makin menganga, “Kau terkena demam musim dingin, hah?!  Bagaimana bisa seorang Kwan Nara berpikiran seperti itu?”, Haejin memegang kening Nara, mencoba memastikan suhu tubuhnya.  Namun Nara langsung menepis tangannya, “Onnie~sudahlah.  Aku lelah dan ingin segera pulang lalu tidur di kasurku yang nyaman”, ucap Nara, mcoba menghentikan pembicaraan ini.  Haejin

Page 22: KyuNara Scene

menggeleng heran, “Ck~ dasar kau”.Akhirnya Haejin memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah Nara, “Onnie, ayo masuk dulu”, ajak Nara dan diiyakan oleh Haejin.  Setidaknya secangkir teh hangat akan sedikit membuat tubuhnya sedikit menjadi lebih segar kan?Baru saja saat Nara membuka pintu pagar, tiba-tiba teriakan itu langsung terdengar. “KWAN NARA, CEPAT BUKA PINTUNYA!  AKU BISA MATI KEDINGINAN DISINI!”.“Eh?”, Nara dan Haejin menengok ke sumber suara dan menemukan sesosok pria yang memakai jaket berwarna coklat  dan membawa beberapa bungkus kantung plastic.  Tanpa perlu menebak lagi, Nara sudah tahu bahwa sosok itu adalah Kyuhyun.  Begitupun dengan Haejin.Haejin yang merasa dia tak boleh mengganggu moment ini akhirnya meminta izin untuk pamit, “Ups, Nara-ya..tampaknya aku ada rapat dengan Jin Young sajangnim.  Membicarakan mengenai konsep Album Felidis yang terbaru.  Jadi, aku harus pergi~  Annyeong..”, tanpa menunggu persetujuan dari Nara, Haejin langsung melenggang pergi sambil melambaikan tangannya.“Onnie!!  Kajima~!!”, Nara mencoba menahan langkah Haejin namun Haejin langsung masuk ke dalam mobilnya dan menancap gasnya tanpa ba-bi-bu lagi.  Dia melihat sosok Nara yang menatap kepergiannya dengan wajah anic dari kaca spion mobilnya kemudian Kyuhyun tiba-tiba sudah ada di belakang gadis itu.  Kelihatannya mereka mengobrolkan sesuatu.Haejin tersenyum tipis dan segera menelfon Ririn dengan dial number, “Yoboseyo, Ririn-

ah?  Bagaimana jika kita ke café?”.“Untuk apa?  Kurasa kita harus merayakan perubahan duo iblis itu, Ririn-ah.  Mereka sedang dalam proses menjadi malaikat.  Hahaha~.  Kulanjutkan ceritanya di café.  Oke?”Haejin berharap, mulai besok panggilan Iblis itu sudah tak melekat pada diri mereka berdua.  Oh, mungkin juga tidak…  Ah, entahlah.  Haejin tak ingin berharap banyak.  Karena berharap Kyuhyun dan Nara menjadi sosok malaikat adalah sama dengan melihat dirinya yang akan berhenti melakukan skinship dengan Donghae.Semua itu mustahil.Eh, tapi tak ada hal yang mustahil ‘kan?*******Nara menatap kepergian Haejin dengan wajah cemas, “Onnie~ Kajima!!!”, teriaknya.  Namun Haejin seakan tuli dan tetap menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh hingga meninggalkan Nara sendirian di sana.  Oh, bukan sendirian rupanya karena…“Buka…kan pint…tunya!”, tiba-tiba suara yang sudah amat dikenalnya itu sudah ada di belakangnya.  Cho Kyuhyun berdiri tepat di belakangnya dan berbicara dengan suara yang bergetar karena menggigil kedinginan, “Ak..ku bisa ma..ti keding..nginan disin..ni, Kwan  Nar..ra”, lanjutnya dengan suara yang masih bergetar.Nara menoleh ke arahnya dan memperhatikan seluruh tubuh pria itu, dari ujung kepala hingga ujung kaki.  Memang benar, di jaketnya itu sudah ada taburan salju yang menempel tipis, menandakan bahwa pria ini sudah menunggu agak lama di depan rumahnya  dan warna kulit wajahnya sudah benar-benar berubah menjadi pucat karena cuaca dingin ini.  Nara

mendesah pelan, merasa agak khawatir.  “Cho Kyuhyun-ssi, sudah berapa lama kau menunggu disini?”, tanyanya dengan nada seakan-akan dia belum mendapatkan ingatannya kembali.Nara berpikir bahwa bukan saat yang tepat untuk mengakui kebohongannya sekarang, mungkin sebentar lagi dia akan mengakui hal itu.  Tapi bukan sekarang.Nara bisa menangkap pandangan kecewa yang terpancar dari mata Kyuhyun, “Kau mas..sih belu..m ingat ten..tang diri..ku?”, tanyanya dengan suara serak.  Nara benar-benar miris melihat keadaan pria ini dan akhirnya memutuskan untuk menarik tangannya ke depan pintu, “Kau bodoh, Kyuhyun-ssi.  Kenapa kau mesti menunggu diluar selama hujan salju ini?  Kenapa kau tidak pulang saja?!”, tanyanya dengan gemas sambil membuka kunci pintu rumahnya.  Kyuhyun tidak menjawab dan masih menggigil kedinginan.Akhirnya pintu rumah terbuka dan Nara segera mendorong tubuh Kyuhyun untuk segera masuk ke dalamnya, “Aish~ kau diam saja disana.  Aku ingin mengambil baju milik Appa dan handuk untuk mengeringkan rambutmu”, ucapnya.  Nara menyuruh Kyuhyun untuk duduk di sofa ruang tamu dan menyuruhnya untuk menunggu sedangkan dirinya pergi ke kamar orang tuanya untuk mengambil salah satu baju milik Ayahnya yang akan dipinjamkan untuk Kyuhyun.Selama perjalanan menuju kamar, Nara masih mengomel pelan.  “Babo!  Menunggu di depan rumah saat hujan salju?  Kau kira rumahku ini tempat penampungan mayat yang membeku menjadi boneka salju, Cho Kyuhyun yang tampan?” desisnya dengan suara pelan

Page 23: KyuNara Scene

karena takut Kyuhyun mendengarnya.Akhirnya Nara memutuskan mengambil 1 kaus milik Ayahnya dan membawanya ke ruang tamu untuk diberikan pada Kyuhyun.  Namun tiba-tiba telinganya mendengar ada suara yang asing dari arah dapur, “Heh?  Apa itu?”, tanyanya penasaran dan segera berderap menuju dapur.  Namun matanya tidak menangkap sosok Kyuhyun yang sedang duduk di sofa ruang tamu, pria itu menghilang entah kemana.  “Eh?!  Kemana dia?”.Namun tiba-tiba seraut wajah yang dicarinya itu malah melongok dari salah satu sisi dapur, “Mencariku, Kwan Nara?”, tanyanya.  Nara mengernyit heran saat melihat Kyuhyun yang sedang berada di dapur dengan memakai celemek dan membawa sebuah wajan beserta sebuah spatula.“Apa yang sedang kau lakukan?!”, tanya Nara yang tak terima jika dapurnya direcoki oleh tangan pria itu.  Dia mencoba merebut spatula dan wajan dari tangan Kyuhyun, namun Kyuhyun dengan sigap langsung mengatasi hal itu.Kyuhyun menutup wajah Nara dengan wajan dan mendorong tubuhnya dengan bantuan ujung spatula yang sedang dibawanya, “Diamlah!.  Aku akan membuatmu kembali mengingat segalanya”, jawabnya singkat dan mengarahkan Nara untuk duduk di meja makan rumahnya.  “Duduklah dengan tenang disitu, Kwan Nara-ssi”.Nara masih bingung dengan hal yang akan dilakukan oleh pria itu, namun dia mencoba untuk menurut saat mendengar bahwa Kyuhyun akan membuat ingatan tentang hubungan mereka berdua akan kembali lagi.  Dan jujur saja, Nara penasaran dengan hal yang akan dilakukan oleh pria itu.

Sementara itu Kyuhyun beranjak kembali ke dapur dan mulai mengeluarkan benda-benda yang senagaja dia bawa dari dorm.  Dari posisinya ini, Nara bisa melihat bahwa Kyuhyun membawa spaggethi dan bahan makanan lainnya.  “Hah?”, gumamnya heran.Kyuhyun menoleh ke arahnya dan tersenyum kecil, “Daripada memperhatikan ketampananku, lebih baik kau membuka kotak berwarna coklat yang ada di atas meja”, ucapnya dengan penuh percaya diri sehingga membuat Nara ingin melemparinya dengan vas bunga yang ada disampingnya.  Namun dia masih mengingat bahwa saat ini dia sedang pura-pura hilang ingatan, dan jika dia melakukan hal itu..malah hanya akan membuat kebohongannya itu terbongkar.  Jadi sebisa mungkin Nara menahan emosinya, biarpun hal itu sangat sulit untuknya.Akhirnya Nara mengambil kotak berwarna coklat yang ada disampingnya itu, matanya masih mengernyit heran.  Bukankah ini kotak berisi hadiah yang pernah Nara kembalikan padanya?  Kenapa dia membawanya kemari lagi?Kyuhyun melirik sekilas kearah Nara yang masih tercengang saat melihat kotak itu.  Dia tertawa kecil sambil mengambil sebuah pisau yang ada di dalam laci rak, kemudian mulai mengiris bawang putih kemudian mencincangnya sampai halus.  “Kau ingat dengan hadiah-hadiah itu?”, tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari bawang putih di tangannya.Nara menggeleng pelan, “Aku…tak ingat.  Sama sekali tak ingat”, jawabnya lirih, merasa berdosa karena sudah berbohong lagi pada pria yang dicintainya itu.  Kyuhyun mendesah agak kecewa, “Baiklah…”, ucapnya

singkat dan kini mulai mengiris bawang Bombay.“Gantungan kunci itu adalah…”******…HyongDon Games Shop, 2 Juli 2008…“Lihat itu!  Hadiah utamanya Nintendo Wiii!”, Nara berseru dengan riang saat melihat sebuah spanduk yang cukup besar itu terpampang di sebuah toko mainan.  Beberapa orang berkumpul didalam toko itu dan terlihat antusias, sama seperti Nara.Kyuhyun memperhatikan spanduk itu, “Untuk mendapatkan Nintendo Wiii, anda harus mengikuti games tembak target sesuai sasaran”, ucapnya setelah membaca peraturan dalam permainan untuk merebutkan Nintendo Wiii itu.  Nara langsung menatap Kyuhyun dengan pandangan berbinar, “Ayo kita ikut games itu!  Kita sudah terlatih dalam hal menembak di games Time Crisis ‘kan?”, tanya Nara dengan nada berharap.Kyuhyun mendengus, “Ayolah~ itu hanya Nintendo.  Kita sudah punya PSP”, ucapnya dengan nada malas.  “Untuk apa mengharapkan hadiah yang tak lebih bagus dari barang yang kita miliki?”Nara langsung diam setelah mendengar perkataan Kyuhyun.  Pandangan berbinar yang ada di matanya itu kini berganti dengan pandangan dingin yang dimilikinya.  “Arasseo”, jawabnya datar dan bernjak meninggalkan Kyuhyun sendirian di tengah keramaian games shop itu. Kyuhyun memanggil Nara dengan nada cemas, “Ya!  Kau mau kemana?!”Nara tak menjawab dan tetap melangkah maju, meninggalkan Kyuhyun.   Namun beberapa saat kemudian, dia berhenti melangkah dan berbalik menghadap kearah kekasihnya

Page 24: KyuNara Scene

itu.  “KAU PENGECUTTTTT!!!!”, teriak Nara dengan suara yang sangat kencang dan menggelegar hingga membuat beberapa pengunjung itu langsung menatap mereka dengan heran.  “BILANG SAJA KALAU KAU TAK MAU DIKALAHKAN OLEHKU DALAM GAME ITU KAN?!  HADAPI KEKALAHANMU ITU, PRIA TAMPAN!”, tambahnya lagi sambil melemparkan sebuah boneka anime Harvest Moon yang terpajang di rak etalase itu kearah Kyuhyun.Kyuhyun menatap kepergian gadis itu dengan menganga lebar.  Tak lama kemudian dia mendengar suara bisikan beberapa orang yang membicarakan mengenai kejadian tadi kemudian tertawa terkekeh seakan mengejeknya.  Kyuhyun mendengus kesal dan akhirnya memutuskan untuk pergi dari toko itu sebelum keadaan makin memburuk.Tapi sebelum meninggalkan toko, matanya menatap kearah arena pertandingan tembak target itu. “KAU PENGECUTTTTTTTT!!”Kata-kata itu terus terdengar dan terulang di dalam memori otak Kyuhyun.  “Aish~!”, dia mengacak-acak rambutnya dengan kesal dan akhirnya mendengus kesal. Dengan langkah yang diseret, akhirnya dia mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membeli tiket guna mengikuti pertandingan itu.“Aku bukan pria pengecut, Kwan Nara sayang”.*****Nara mengelilingi pandangan ke setiap sudut toko yang ada di mall ini.  Sesekali dia memakan ice cream cone yang dibelinya tadi sambil tak berhenti melihat setiap objek yang dapat menarik perhatian matanya.

Selama 3 jam ini, Nara berjalan-jalan sendirian di mall tanpa ditemani oleh Kyuhyun.  Dia berpikir bahwa dia tak perlu ditemani oleh pria pengecut seperti itu.  Nara lebih suka berjalan-jalan sendirian seperti ini.  Lebih tenang dan damai, menurutnya.“Betul-betul pantang menyerah ya?”, ucap seorang pria yang melintas di hadapan Nara.  Teman pria itu mengangguk mengiyakan, “Sudah hampir 3 jam dan dia masih bersikeras untuk terus bermain.  Padahal kurasa dia sama sekali tak berbakat dalam permainan seperti itu”, balas temannya.Nara mulai tertarik saat mendengar kata permainan yang diucapkan oleh mereka, “Maniak games jugakah?”, tanya Nara dalam hati.  Dia masih mendengar percakapan mereka saat mendengar jawaban lain, “Lagipula apa menariknya sebuah Nintendo Wiii di jaman sekarang?  Aigo~ lebih baik memiliki PSP ‘kan?”.Nara langsung terdiam dan merasakan ada hal yang tidak beres dengan perkataan pria itu.  Hati Nara mengatakan bahwa pria yang dibicarakan oleh kedua orang tadi adalah sosok yang sudah dikenalnya itu.  “Aissh~ gawat!”, desis Nara sambil segera memakan potongan terakhir dari Ice Cream conenya kemudian dia segera beranjak kembali menuju toko games itu.“Ya!  Player A kalah lagi!  Aigo~ ini adalah percobaan yang ke 103, namun dia gagal lagi”, suara MC itu langsung terdengar jelas di telinga Nara dan matanya langsung menangkap sosok pria yang memakai jaket berwarna hitam itu.  Dia menunduk kecewa dan menggeleng pelan, kelihatannya amat kecewa.Tanpa pria itu ketahui, Nara tengah tersenyum penuh arti

saat melihat sosoknya itu.  “Aku selalu tahu, kau bukan pria pengecut”, gumam Nara sambil melipat kedua tangannya di depan dada.  “Kau hanya pria yang penuh dengan rasa gengsi, Cho Kyuhyun yang tampan”.Akhirnya Nara berdiri di luar toko itu dan menyender ke tembok di samping toko.  Dia tak bisa menahan senyumnya saat membayangkan perasaan jengkel pria itu saat menerima kekalahan 103 kali berturut-turut.  “Hahaha~…”“Apa yang sedang kau tertawakan?”, tiba-tiba saja Kyuhyun sudah berdiri di hadapannya dengan wajah yang ditekuk muram.  Nara menggeleng singkat namun tak bisa menyembunyikan senyumnya, “Hanya ada satu kejadian yang lucu saja”, jawabnya.Kyuhyun mengangguk singkat, mencoba untuk tak peduli.  Namun detik berikutnya dia menunjukkan sebuah gantungan kunci berbentuk replica Nintendo Wiii kepada Nara, “Aku kalah 103 kali dan ini adalah hadiah hiburannya”, jawabnya pelan, benar-benar merasa malu.Nara terlihat terkejut sejenak dan akhirnya tersenyum lebar, “Gwenchanha.  Yang penting kau sudah mencoba”, jawabnya sambil menerima gantungan kunci itu.  Kyuhyun tak menjawab dan menatap Nara dengan yakin, “Suatu hari nanti, aku pasti akan membelikanmu Nintendo Wiii!”Nara terkekeh pelan dan memasukkan gantungan kunci itu ke dalam tas selempangnya.  “Tidak perlu.  Bukankah kita sudah punya PSP?  Kurasa itu saja sudah cukup”, jawab Nara dan langsung membuat Kyuhyun menganga.  “YA!  Kalau begitu, untuk apa aku susah-susah memainkan games it…”

Page 25: KyuNara Scene

Ucapan Kyuhyun langsung terhenti saat Nara merangkul lengannya dan berbisik pelan, “Aku tak perlu media untuk permainan itu, yang sekarang kubutuhkan hanya lawan tandingku ini mau mentraktirku makan siang sebelum aku memberitahu ke member lainnya bahwa maknae Super Junior kalah telak 103 kali dalam permainan tembak target”.“Kau tak mau hal ini bocor dan menjadi bahan tertawaan mereka ‘kan, Cho Kyuhyun yang tampan?”******Nara tersenyum simpul saat mendengar cerita Kyuhyun itu.  Dia benar-benar tak menyangka bahwa kekasihnya ini masih mengingat kejadian 2 tahun yang lalu itu.  Bahkan Nara sendiri hampir melupakannya.Kyuhyun melirik kearah Nara yang terlihat sedang tersenyum simpul.  Dia juga ikut tersenyum sambil mengangkat spagetthi yang sudah direbusnya itu.  “Mengenai sepatu biru itu, kurasa tak harus dijelaskan.  Aku membelikan sepatu itu untukmu saat ulang tahunmu yang ke 17 karena aku tahu bahwa kau sangat menginginkannya semenjak beberapa bulan sebelumnya”, jelasnya.Nara  mengangguk paham dan kembali menutup kotak itu dan menatap kearah Kyuhyun yang sedang mengaduk spagetthi dan menuangkan bumbu racikan buatannya sendiri ke atasnya.  “Jadi..hubunganku denganmu adalah, kekasih?”, tanya Nara.Kyuhyun diam sejenak dan menggeleng pelan, “Kita bukan kekasih”, jawabnya singkat dan membuat Nara merasa jantungnya berhenti berdebar untuk sejenak saat mendengar jawabannya itu.  “Bukan..kekasih?”, tanyanya memastikan.

Kyuhyun mengambil sendok dan garpu dan menaruhnya disamping piring itu, “Keurae, kita bukan kekasih”, kini dia beranjak menuju meja makan sambil membawa piring berisi spagetthi itu.  “Kau dan aku adalah dua orang yang ditakdirkan untuk bersama.  Dan kita tak perlu julukan apapun untuk hal itu”, jawabnya ringan dan menyajikan makanan itu kepada Nara kemudian dia duduk di bangku yang berhadapan langsung dengannya.“Kau dan aku tak perlu mengungkapkan segalanya dengan kata-kata yang manis ataupun dengan hal yang romantis.  Kita memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan segalanya.  Dan selama 2 tahun ini, kita mengungkapkan hal itu dengan games”, tambahnya dan menyerahkan sebuah garpu pada Nara.  Nara menerima garpu itu tanpa berbicara apapun, Kyuhyun yang memperhatikan segala tingkahnya itu hanya bisa tersenyum dan mengacak rambutnya dengan lembut.“Dan kau tahu?  Selama 2 tahun itu kau selalu membicarakan mengenai member 2PM, apalagi Taecyeon dan Chansung.  Aish~”, Kyuhyun mendecak kesal.  “Aku tahu, sampai kiamat datang pun aku tak akan bisa memiliki badan yang sekekar Taecyeon.  Jadi aku hanya bisa membuat spagetthi ini karena kau bilang bahwa kau suka saat melihat Chansung membuat spagetthi untuk kekasihnya.  Setidaknya aku bisa sedikit mendekati tipe pria idamanmu kan?”, tanyanya ringan.Nara masih diam dan tak menjawab apapun namun tangannya mulai menyendok spagetthi itu.  “Kau  tahu?”, tiba-tiba saja Nara berbicara dengan nada pelan hingga membuat Kyuhyun harus

menajamkan pendengarannya, “Hah?”, tanya Kyuhyun.Nara mengangkat wajahnya dan langsung menatap mata Kyuhyun dengan tajam, “Jika spagetthi ini rasanya masih sama seperti saat kau membuatkannya untukku di Italy, aku tak akan segan-segan membunuhmu, Cho Kyuhyun yang tampan”.Kyuhyun langsung membelalak lebar dan terlihat sangat shock, “MWOYA?!! KENAPA KAU INGAT HAL ITU?!”, tanyanya histeris.  Nara tak bisa menahan tawanya lagi, “Hahahaha~  Cho Kyuhyun babo~!  Aku ingat segalanya, Cho Kyuhyun yang tampan”, ejeknya sambil tertawa terbahak-bahak.  Kini wajah Kyuhyun sudah menjadi merah padam karena merasa malu sekaligus emosi karena gadis ini berhasil menipunya dan membuatnya khawatir setengah mati.“KWAN NARA, KAU…!!”, Kyuhyun langsung menghampiri Nara dan mencekik lehernya dengan penuh amarah.  “Kau tak tahu bahwa aku sangat mengkhawatirkanmu, hah?!”, tanyanya kesal.  Nara hanya terkekeh dan tiba-tiba memeluk tubuh Kyuhyun dengan erat, “Gomawo.  Jeongmal gomawo, Cho Kyuhyun”, bisiknya sambil tak melepaskan pelukannya itu.Baru kali ini Nara merasakan bahwa pria bodoh ini sangat memiliki peran penting dalam kehidupannya.Kyuhyun melepaskan pelukan Nara dan beralih menatap mata Nara dengan penuh arti dan seakan dapat menembus seluruh syaraf yang ada di tubuhnya.  Kini tangan Kyuhyun beralih mengelus pipi Nara dengan lembut, “Kau…bodoh! Amat sangat bodoh!”, bisiknya dengan nada kesal namun bibirnya tak bisa berhenti memperlihatkan senyum.Nara ikut tersenyum kecil, “Dan kau lebih bodoh karena telah

Page 26: KyuNara Scene

mencintai gadis yang bodoh ini”.Kyuhyun mencubit pelan pipi gadis itu, namun tiba-tiba Nara bisa melihat bahwa wajah Kyuhyun perlahan makin mendekat ke wajahnya.  Nara ingin mencoba untuk berontak dan melepaskan diri, namun entah setan apa yang menghipnotis dirinya saat matanya malah terpejam pelan dan tak berniat untuk melakukan apapun.Lama kelamaan Nara bisa merasakan wajah Kyuhyun makin mendekat walau dengan mata yang terpejam.  Sungguh, jantung Nara tak bisa berhenti berdebar seribu kali lipat lebih cepat.  Tuhan, jika ini adalah waktu yang tepat, maka Nara tak akan menolak ciuma…“HATSSYIIII!!!!”, tiba-tiba saja suara bersin itu terdengar jelas di telinga Nara dan diiringi dengan ‘hujan lokal’ yang tepat mengenai wajahnya.  Nara membuka matanya dan melihat Kyuhyun sedang mengusap hidungnya dan bersin lagi, “HATTSYII!!”.“CHO KYUHYUN SIALAN!!  KELUAR DARI RUMAHKU!  SE-KA-RANG JUGA!!”“Ya!!  Kau  tega mengusirku di tengah hujan salju seperti ini?!!”******-END-{KyuNara Scene} Don’t Say Goodbye >>> 14 maret 2011“Tak ada yang bisa kami lakukan.  Maaf, nona”*“Penyakit Sinus?!”“Berkembang menjadi kanker paru-paru”“Bagaimana bisa ini semua terjadi?!  Kau harus memberi tahu Kyuhyun, Nara-ya!”“Andwae, Haejin Onnie. Jangan beritahu dia.  Jebal, hanya kau yang bisa kupercaya saat ini. 

Tolong, Onnie…jangan beritahu dia.”“Tapi…”“Percuma.  Semuanya sudah terlambat.”*Nara mencoba memejamkan matanya.  Satu hari lagi telah ia habiskan dari sisa waktunya.  Entah berapa hari lagi ia dapat melewati malam-malam seperti ini.Entahlah, Nara juga tak…DEG!Tiba-tiba Nara merasa nafasnya menjadi sesak, jantungnya seakan dihimpit oleh beban yang teramat berat hingga membuatnya tak sanggup untuk mengambil oksigen sedikitpun. Dia meraba-raba meja di samping kasurnya untuk mengambil handphone dan langsung menekan dial number yang membuatnya tersambung ke satu orang, “On..nie, naf..fasku ses..sak..”*Haejin mendorong ranjang beroda itu untuk melewati lorong rumah sakit menuju UGD bersama dengan beberapa perawat,  Nafas Nara sudah terlihat makin tersengal, “Bertahanlah, Nara-ya!  Bertahanlah!.”“Maaf nona, anda tidak boleh masuk”“Tapi, suster…”Pintu itu ditutup dengan rapat seakan memblokade seluruh langkah Haejin.  Ia tak bisa melakukan apa-apa lagi.  Tangannya langsung merogoh saku tasnya dan mengambil handphonenya dan menekan beberapa nomor yang sudah dihafalnya diluar kepala.“Kyu..hyun-ah, Nara..  Nara..  Dia sekarang…”*Kyuhyun tak tahu apa yang telah ia lakukan selama 10 menit kebelakang.  Ia tak sadar apa yang telah dilaluinya.  Yang ia sadari hanyalah, sekarang dia

sudah ada di sini.  Di depan ruang UGD dan mendengar semua penjelasan dari bibir Haejin.“Dia..tak ingin mengkhawatirkanmu.  Dia ingin..kau hidup dengan tenang”“Dan kau percaya bahwa aku bisa hidup dengan tenang dengan cara seperti ini, Haejin-ah?”Haejin masih terisak, “Mianhae.  Aku tak bermaksud…”Kyuhyun beranjak dari duduknya dan melangkah gontai ke depan ruang UGD itu.  Dia menatap lurus dengan pandangan kosong.  Yang bisa dilihatnya kali ini hanyalah benda-benda tajam yang diujungnya terdapat bercak darah.Dan itu darah gadis yang amat dicintainya.“Kau sangat bodoh, Kwan Nara sayang”*“Kwan Nara sayang…”Aku tahu jika tak ada yang abadi di dunia ini. Semuanya akan hilang, musnah, lenyap tanpa bekas.Dan panggilan itu, dengan nada suara yang berat dan penuh ejekan itu…Entah sampai kapan aku bisa mendengarnya.Yang aku tahu, itu tak akan pernah bertahan selamanya.  Aku tahu itu.  Amat sangat tahu.Dan aku tak pernah berharap jika cerita ini akan bertahan selamanya.Maafkan aku, Cho Kyuhyun yang tampan.Semua ini diluar kuasaku…Maaf.Maaf…Maaf.******Semua ini akan bertahan selamanya.Kau dan aku akan bersama selamanya.

Page 27: KyuNara Scene

Katakan saja aku egois, tapi untuk kali ini…aku percaya bahwa keabadian itu nyata.Dan aku percaya hal ini terjadi hanya terjadi diantara kau dan aku.“Cho Kyuhyun yang tampan…”Panggilan dengan suara bernada dingin dan diikuti dengan senyum penuh ejekan itu pasti akan selalu kudengar hingga aku mati, karena kau akan selalu bersamaku.Benar ‘kan, Kwan Nara sayang?Kita akan selalu bersama ‘kan?Tolong, untuk kali ini..katakan YA.  Hanya untuk kali ini saja, katakan YA.Biarpun itu hanya suatu kebohongan, tapi tolong katakan 1 kata itu.Tolong, sekali ini saja…*****Kyuhyun menatap kosong kedalam ruangan bernuansa putih di hadapannya.Segalanya sangat jelas terlihat dimatanya.Dan sosok gadis yang terbaring lemah itulah yang hanya menjadi pusat perhatiannya.  Tak ada yang lain.  Hanya sosoknya.Air mata Kyuhyun menitik perlahan dan membuat sungai kecil di pipinya.Kyuhyun tak mencoba untuk menyekanya, untuk kali ini…biarkanlah air matanya mengalir demi gadis bodoh itu.  Hanya untuk kali ini.Helaan nafasnya yang perlahan-lahan melemah dan alat penunjuk arus denyut nadi yang mulai menunjukkan garis lurus yang sempurna itu seakan membuat semuanya terulang kembali.Bagaikan sebuah film yang tak bisa ia hentikan.*****“Kwan Nara, kau memang sangat bodoh!”.“Siapa yang kau bilang bodoh, Cho Kyuhyun yang tampan?”

“Tentu saja kau, Kwan Nara sayang”.“Dan kau lebih bodoh karena telah memilih gadis bodoh ini untuk menjadi kekasihmu.  Benar ‘kan, Cho Kyuhyun-ssi?”.*“Hentikan ucapanmu dan segera pikirkan nama untuk bayi ini, Cho Kyuhyun!”“Starcraft?”“Biarpun kita maniak game, tapi nama itu adalah suatu cerminan diri seseorang.  Mana mungkin kita menamai anak ini dengan starcraft?!  Babo gateun~”“Noona bilang, namai saja Allen!”“Allen?”*“Kau pasti…merasa takut bahwa aku sedang berdua-duaan bersama gadis Italy dan kau takut aku mabuk di pub bersama gadis Italy itu.  Betul begitu ‘kan?”. “Bagaimana kau bisa tahu?!!” “Tertulis jelas di dahimu bahwa ‘Kwan Nara LOVE Cho Kyuhyun’”. “Jinjjayo?” “Tentu saja tidak, bodoh.  Di dahimu tak tertulis apa-apa selain BABO” “Mwoyaa?!” *“Memasak…bersama?”“Memangnya kenapa?  Toh kita berdua kan bisa memasak…Ramyeon”.“Hah~ ya sudahlah, daripada kita mati kelaparan…kurasa lebih baik kita makan ramyeon”*“Ajarkan aku matematika”.“Kau lebih bodoh dari keledai”“Aku tak butuh cacian darimu, yang penting..sekarang ajari aku matematika”,*“Cho Kyuhyun pabo!  Awas jika kau beranjak dari tempatmu!  Akan kubunuh kau~!”.“Kau merasa dirimu seksi, hah?”

“MEMANG KENAPA KALAU AKU TIDAK SEKSI, HAH?  KAU KIRA HANEUL YANG CEKING ITU SEKSI SAMPAI KAU MAU MENCIUMNYA?!!!   KAU KIRA KAU ADALAH  PRIA PALING TAMPAN SEDUNIA, HAH?”“Ya!!  Kwan Nara, kau sudah gila!!!!”*“N”, “Nara adalah gadis yang sadis karena dia selalu mengancamku”“A”, “Ancamannya adalah merusakkan PSP kesayanganku”“R”, “Ratusan kali pun aku tak pernah bosan untuk mengatakan bahwa Nara adalah gadis yang sadis”“A”, “Anehnya, aku tak pernah bisa berhenti mencintai gadis sadis ini”*“Jadi..hubunganku denganmu adalah, kekasih?”“Kita bukan kekasih”“Bukan..kekasih?”“Kau dan aku adalah dua orang yang ditakdirkan untuk bersama.  Dan kita tak perlu julukan apapun untuk hal itu”“Kau dan aku tak perlu mengungkapkan segalanya dengan kata-kata yang manis ataupun dengan hal yang romantis.  Kita memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan segalanya.  Dan selama 2 tahun ini, kita mengungkapkan hal itu dengan games”*“Dan kau tahu jika aku bukan tipe pria seperti itu ‘kan, Kwan Nara sayang?”.“Keurom.  Aku sangat tahu akan hal itu..dan aku tak pernah berharap kau berubah menjadi pria seperti itu.  Cukup dengan sosok Cho Kyuhyun yang seperti ini, aku sudah merasa cukup.  Lebih dari cukup malah”Gadis ini…selalu bisa membuat emosinya naik turun seperti roller coaster.  Kadang gadis ini bisa membuat dirinya merasa

Page 28: KyuNara Scene

bosan setengah mati, merasa kesal sampai ke puncak ubun-ubun, atau malah merasa rindu sampai Kyuhyun rela berlari keujung dunia untuk menyusulnya.“Sama sepertiku.  Seorang Kwan Nara pun sudah lebih dari cukup untukku”*“Ada atau tidaknya Kwan Nara dalam hidupnya, tak akan ada yang berubah.  Namun ada yang terasa berbeda”.Semua itu benar adanya.  Hidup Kyuhyun tidak berubah.  Dia masih bisa bernafas dan berjalan dengan tenang.  Dia masih bisa berbincang dengan hyungnya.  Dia masih bisa makan seperti biasa.  Kyuhyun masih bisa hidup seperti sebelumnya, tanpa ada yang berubah.Namun dia tidak mendengar suara yang bernada dingin itu lagi.  Dia tak bisa mendengar sebuah nama panggilan yang terucap dari bibir mungil itu, “Cho Kyuhyun yang tampan”.  Kyuhyun tak tahu harus menujukan  panggilan “Kwan Nara sayang” pada siapa lagi, selain gadis itu.  Dan dia tak  menemukan partner dalam bermain game lagi.  Itulah yang membuat hidupnya terasa berbeda.Ternyata kehadiran gadis bodoh itu sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi seorang Cho Kyuhyun.*“Kau tidak berpikir bagaimana jika kita berpisah, ‘hah?!  Kau tidak pernah berpikir tentang hal itu, Kwan Nara?!”“Aku yakin bahwa kita pasti bisa melewati hal ini”“Bagaimana bisa aku percaya jika seorang gadis yang tidak tidur semalam ini bisa mengerjakan soal ujian, ‘hah?!  Bagaimana aku bisa percaya?!”“Aku selalu percaya padamu.  Dan aku mohon, untuk kali ini…

kau harus percaya padaku.  Aku pasti, ah..aniya, maksudku..kita pasti bisa”*Garis lurus itu terbentuk sempurna.Kyuhyun bisa mendengar teriakan histeris Haejin dan dia juga melihat dokter itu menyelimuti Nara dengan selimut putih, hingga menutupi wajahnya.Dia menatap semuanya dengan matanya sendiri.Dengan jelas, sangat amat jelas.“Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin”, dokter itu menepuk bahu Kyuhyun dan melewatinya begitu saja.  Sedangkan isakan Haejin masih terdengar di telinga Kyuhyun.Matanya masih menatap ke sosok yang tergolek tak berdaya di hadapannya.  Entah setan apa yang menyihir dirinya hingga dia melangkah mendekati tubuh kekasihnya yang sudah tidak bernyawa itu.Tangan Kyuhyun membuka selimut yang menutupi wajahnya dan dia melihat paras yang hanya dimiliki oleh gadis itu.  Kyuhyun melihat garis senyum yang hanya tergurat di wajah kekasihnya.  Kyuhyun melihat bibir yang bahkan belum sempat dimiliki olehnya.Kyuhyun melihat…segalanya.“Bangunlah, Kwan Nara.  Bangun..aku mohon, bangunlah”, Kyuhyun mengelus rambut gadis itu dengan sangat lembut.  Kata-kata itu terucap perih dari bibirnya, “Kau lupa?  Kita masih belum menyelesaikan level terakhir starcraft yang kita mainkan.  Bukankah kau bilang ingin mengalahkanku?  Jadi bangunlah dan kita lakukan pertandingan itu, Kwan Nara sayang”.Kyuhyun beralih mengelus pipinya, “Hei, kenapa kau belum bangun?  Ayolah, waktu kita tak banyak.  Aku masih ada

schedule lainnya.  Hei, bangunlah…”, entah sejak kapan suara Kyuhyun berubah menjadi isakan kecil yang bahkan tak kuasa untuk ia kendalikan.“Bangunlah dan kalahkan aku!  Atau…aku akan sengaja mengalah untukmu, asalkan kau bangun!  Kwan Nara!!  KWAN NARA!  BANGUNLAH!”*****“Ireona!  Bangunlah!!”Kyuhyun tersentak kaget dan segera mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. “NARA!”“Aku disini~”, ucap suara dengan nada khas itu sambil melambaikan kedua tangannya di hadapan Kyuhyun yang masih melongo. “Kau bermimpi ya?”“Cepat sadar dari mimpimu dan kembali ajarkan aku soal matematika ini”, tambahnya sambil menyodorkan sebuah buku paket matematika miliknya.  “Aku tak boleh membuang waktu sedikitpun.  Ujian Negara tinggal 2 bulan lagi dan akan percuma jika aku lolos ke Seoul University sedangkan aku gagal dalam Ujian Nega…”Ucapan Nara terhenti karena Kyuhyun langsung merengkuh lehernya dan mengecup bibirnya dengan lembut.   Nara tersontak kaget dan segera melepaskan diri dari rengkuhan tangan Kyuhyun, “MWOYA?!  KENAPA TIBA-TIBA SEPERTI INI?!”, ucapnya tak terima sambil mengelaap bibirnya dengan kaus yang sedang dipakainya, seakan benar-benar jijik.Kyuhyun terkekeh pelan namun air matanya tetap mengalir di pipinya.  Nara terlihat sedikit kahwatir dan segera mengecek bibir Kyuhyun, “Waeyo?!  Apa gigimu tertabrak gigiku, ‘hah?  Kenapa menangis?!”Kyuhyun hanya menggeleng lemah, “Aku hanya bermimpi buruk.  Tentangmu”, ucapnya

Page 29: KyuNara Scene

lirih.  Nara langsung menatapnya penasaran, “Tentangku?  Mimpi apa memangnya?”.Kyuhyun menyeka air matanya dan segera mengacak-acak rambut Nara dengan gemas, “Kau tidak perlu tahu”, jawabnya sambil memeletkan lidahnya.  Nara langsung membelalak lebar, “YA!  KAU MENYEBALKAN!”Namun Kyuhyun langsung melirik kalender yang terpasang di dinding, “18 Januari ya?”, gumamnya.  Dia langsung mengambil pulpen yang sedang dipegang oleh Nara dan segera beranjak menuju kalender itu kemudian menuliskan sebuah kalimat di kotak tanggal 18 Januari.FIRST KISS :*“CHO KYUHYUN SIALAN!  ITU HAL YANG MEMALUKAN!”.  Detik berikutnya, Kyuhyun langsung terkena lemparan buku paket matematika yang mengarah tepat ke arahnya.  Dan untuk kali ini, Kyuhyun tak mencoba untuk melawan.  Dia ingin menikmati segalanya.Kehadiran gadis ini disampingnya, kelakuannya yang tidak peka, dan semua rasa tulusnya.Kyuhyun menyadari bahwa gadis ini sangat berarti, hingga dia tak pernah ingin kehilangannya.Tidak akan pernah.“Ngomong-ngomong, lain kali kau harus gosok gigi dulu, Kwan Nara sayang.  Ada sedikit bau yang tidak mengenakkan saat kita berdua berciuma…”“CHO KYUHYUN SIALAN!!  PERGI DARI RUMAHKU!!  SE-KA-RANG!”****—END—

{KyuNara Scene} How Sweet It Is>>> 19 april 2011

Nara membolak-balik lembar buku yang ada di hadapannya. Tak terasa kurang dari 24 jam lagi ia akan menghadapi Ujian Negara.Otaknya sudah lelah belajar,matanya sudah letih memandang deretan angka-angka yang baginya memuakkan.  Sejenak dia berpikir : bagaimana kekasihnya bisa menyukai pelajaran yang memuakkan seperti ini?!Dia telah berulang kali membaca deretan angka tersebut,mencoret beberapa angka dibukunya mencoba memahami angka-angka tersebut. Namun tetap saja hasilnya sama otaknya akan berhenti pada satu titik akhir yang sebenarnya belum selesai.Nara menghela nafasnya berat. Dia meraih iPhone nya dan membuka aplikasi twitter. Sudah berapa hari dia tidak mengunjungi dunia maya tersebut.“otak kan juga perlu istirahat..” gumamnyaTak ada yang menarik dari isi TimeLine nya saat ini.Ada mention baru dari teman-temannya dan juga dari kedua sahabatnya,chochoilee.‘@chochoilee_rin : Nara-ya~ Semangat untuk Ujian besok! Aku tau kau bisa~! Hwaiting!’‘@chochoilee_LHJ : Nara-ya~ Semoga berhasil untuk Ujian besok! ^^ Fighting~!’Nara tersenyum melihat mention dari teman-temannya itu. Tangannya segera bergerak menekan tombol touchscreen dengan fasih dan me replay mention-mention tersebut.‘@chochoilee_rin : Umma~! Bogoshipo~! Bagaimana keadaan umma? Aku mengirim pesan bbm kenapa tidak dibalas >.< gomawo umma~! Ne hwaiting~!!’‘@chochoilee_LHJ : onnie ya~! Gomawo ^^ ne aku akan berusaha untuk Ujian Negara

nya. Doakan aku ya onnie~! Ehhh onnie akan operasi? >.< semoga lekas sembuh! Fighting untuk kita berdua~^^’Dan kembali dia memainkan jemarinya di layar sentuh tersebut.‘semua terima kasih atas doa kalian ^^ semoga aku dapat mengerjakan soal-soal Ujian itu dengan lancar. Hwaiting~!’Sekilas senyum muncul dari wajah cantik Nara,namun tak dapat dipungkiri dia sekarang sedang gelisah. Kekasihnya sejak 3 hari yang lalu belum mengucapkan apapun untuknya. Hanya sekedar untuk menyemangatinyapun tidak.Dia membuka konten pesan dari ponselnya. Ponsel nya tidak rusak,memang tak ada pesan baru dari kekasihnya semenjak 3 hari yang lalu. Apa dia masih sakit? Atau dia memang lupa? >.<“aku berharap tidak terjadi apa-apa padamu Cho Kyu Hyun yang ….” Nara mengela nafas lagi. “tampan..” lanjutnya dengan penuh rasa lelah yang terpancar jelas dari wajahnya.“ayolah Nara-ya, kau besok Ujian kenapa kau jadi seperti ini?! Persetan dengan iblis itu! Bukankah dia memang selalu seperti itu?! Aisshhh~!”.Nara beranjak dari duduknya menuju ke kamar mandi, membasuh mukanya berharap semangat belajarnya akan kembali. Berharap bayang-bayang kekasihnya bisa hilang dari pikirannya untuk saat ini saja. Hanya agar dia bisa kembali berkonsentrasi belajar.Beberapa saat kemudian ponselnya berbunyi ‘Kwan Nara Sayang ada pesan masuk! Cepat buka! Jangan malas-malas seperti itu atau kuhajar kau!’ (.____.)Suara ringtone itu memang khusus dibuat KyuHyun untuk Nara. Suara menyebalkan dan

Page 30: KyuNara Scene

hardikan yang sering mereka gunakan untuk berbicara satu-sama lain.“untuk saat ini aku sedang tidak memiliki hasrat untuk membaca pesan dari siapapun Cho Kyu Hyun yang tampan~ walaupun itu pesan darimu~!”, Nara meninggalkan poselnya tergeletak begitu saja di atas klosetnya dan beranjak turun menuju ruang TV nya. Sungguh dia butuh sesuatu yang dapat membuat otaknya lebih fresh sekarang.Dia meraih PSP putih miliknya,entah sudah berapa lama dia tidak memainkan PSPnya ini.“hhh~ mianhae aku baru sempat menyentuhmu. Aissshhh~ kalau saja aku tak belajar untuk Ujian mungkin aku sudah sampai level akhir!!” gerutu Nara sambil terus memainkan PSPnya dengan rasa rindu yang meluap dan hanyut dalam dunianya sendiri sehingga tak mempedulikan dunia yang lain -_-***-Park Ri Rin apartment-Bell apartment Ririn berbunyi dan sesosok gadis dengan kaus tipis sabrina serta hotpants hitamnya menanti dibalik pintu tersebut.“ahhh kau Haejin-ah. Masuk dulu aku masih harus mandi..”“kau belum mandi onn?” tanya Haejin yang beranjak masuk dan menghempaskan diri di kasur Ririn. Mereka sudah biasa seperti ini,memang apartment Ririn bisa dikatakan sebagai basecamp dari chochoilee jika mereka bertiga tidak ada perkerjaan.Namun ada yang berbeda, ada yang kurang, tidak ada Nara saat ini. Dan tujuan Haejin berkunjung hanya karena ia dan Ririn akan mengunjungi adik tercinta mereka, Nara.15 menit kemudian Ririn sudah siap dengan dress panjang dan

cardigan yang memang cocok untuk tubuh tingginya.“Haejin ah~! Kau sudah bawa kan Galaxy Tab mu?” tanya Ririn sambil mengoleskan maskara pada bulu matanya dan bedak pada wajahnya.“sudah~! Aku juga sudah menghubungi poppa untuk bersiap-siap disana.. tapi.. jankaman onnie ya~ memang kita mau ngapain sih?” Haejin bertanya dengan muka polosanya. Ririn hanya bisa geleng kepala melihat ke-tidak-nyambungan adiknya ini kambuh.“kamu sudah menghubungi Hae,sudah prepare semua tapi kamu tak tau kita mau ngapain?” Haejin hanya mengangguk lagi.“Haejin ah~ kita kan punya rencana buat nyemangatin si Nara?”“ohh geuraeyo~ tapi acaranya apa ya onnie?” Ririn lagsung berbalik bada menatap adiknya dengan mulut menganga hebat. Bagaimana bisa adiknya ini bisa bertambah ‘tulalit’ semakin hari?!“LEE HAE JIN!! APA KAU KURANG ASUPAN GIZI DARI LEE DONG HAE?!”“sepertinya begitu.. otakku kurang berfungsi dengan baik akhir-akhir ini. Aku rasa karena sudah 2 minggu ini aku tidak skinship dengannya. Huweee~! Aku kangen poppa onnie~!!”mulut Ririn yang tadinya sudah menganga lebar sekarang berasa ingin copot dari kepalanya. Ujung-ujungnya dia harus mendengar keluh kesah Haejin yang rindu pada Donghae. Padahal didalam hatinya yang paling dalam dia juga rindu dengan Hubby nya. Setelah putus yang memang berakhir dengan balikan itu Ririn jadi tambah mencintai Siwon *nggak tau kenapa nulis bagian ini agak sedikit menyindir xD lol lol /nari ala Briptu****

-Super Junior M Dormitory-“aku tak mau hyung!”“ayolah hanya sekali saja~~!” bujuk Donghae“tidak mau ya tidak mau! Sihreoyo!”“ini untuk Nara juga Kyu! Jadi bisakah kau korbankan ego mu sebentar?” tegas Sungmin“aku punya jalanku sendiri untuk menyemangatinya hyung!”“dengan apa?! Bersemedi mendoakan dia? Mana dia tau!” sahut Zhoumi sambil menoyor kepala Kyuhyun .___.“dan dia marah kan? Buktinya dia tak membalas pesanmu.” Sahut Siwon sambil menunjukkan iPhone Kyuhyun dengan konten pesan yang masih terbuka.“jangan buka-buka seenaknya!” ketus Kyuhyun “udah deh Donghae hyung sama Siwon hyung sana pergi shooting aja! Trus Sungmin hyung sama Ryewook hyung buat lagu aja sana. Nah Eunhyuk hyung nonton video di laptop hyung aja sana sama ajakin Henry sekalian. Trus kamu Zhoumi hyung belanja cari diskonan dehhh~!”Sesaat kemudian berbagai barang sudah menghujam badan Kyu,Kyu hanya bisa merintih kesakitan.“aku tak se pervert itu Kyu! Lagi pula aku hanya melihat si JinHae skinship akhir-akhir ini,udah nggak pernah liat gituan lagi~” sanggah Hyuk diikuti tatapan dari semua member.“loh? Kok videoku? Jangan bilang kamu … Eunhyuk ah~! Kau kurang ajar!” *skip bagian EunHae nanti saya galaw yang buat -_-*“jadi bagaimana? Tetap tidak mau?” tawar Siwon. Kyuhyun menggeleng lagi sambil menirukan gesture Siwon yang tidak setuju.“no no no! tidak! Sihreo! Adwae!”

Page 31: KyuNara Scene

“jangan keras kepala Kyu. Sekeras-kerasnya Nara dia juga perempuan.” Bujuk Sungmin.Kyuhyun berpikir sejenak, benar walaupun kekasihnya itu sama evil nya dengan dirinya dia tetaplah seorang wanita. Dan seorang wanita paling suka jika diperlakukan sebaik mungkin oleh kekasihnya. Apalagi dimasa yang bisa dikatakan sulit seperti yang dialami Nara sekarang. Namun Kyu segera menampik statemen yang baru saja dia buat.“dia bukan wanita hyung~” jawab Kyu santai. Entah bagaimana reaksi Nara jika mendengar Kyuhyun mengucapkan kata-kata ini.“lalu jika dia bukan wanita berarti kau tak normal?” tangkis Donghae“bukan begitu.. errhhh~ ahh arra arra memang kalian ingin aku melakukan apa? Malhaebwa! Ppaliwa!” para member saling senyum satu sama lain dan membicarakan tentang misi mereka.***-Rumah Nara-Nara menguap,matanya lelah karena sudah hampir 1 jam dia menatap layar PSPnya tanpa henti.“sepertinya ada yang salah dengan mataku. Tidak kupakai main seminggu saja baru main 1 jam sudah pedas. Gawat ini..”Nara menguap lagi dan terdengarlah bell pintu rumahnya yang berbunyi. Siapa yang bertamu di rumahnya? Jarang-jarang ada tamu yang berkunjung ke rumahnya.“ne.. sebentar..”Nara membuka pintu rumahnya dan mendapati kedua sahabatnya dibalik pintu itu dan langsung menghambur memeluk Nara.“Nara-ya, bogoshipoyo~!” kata Ririn dan Haejin kompak. Nara mengeratkan pelukannya dengan kedua sahabatnya.

“na ddo boshipo..” mereka melepas pelukan mereka masing-masing.“untuk apa kemari?” tanyaNara dengan muka penasaran.“eumm,menurutmu?” tanya Haejin“kerja sambilan? -_-““YA!” bentak kedua gadis itu bersamaan,Nara hanya nyengir tak berdosa.“bercanda.. ayo masuk!”Nara melangkah masuk dan menuju dapur membuat minuman serta mengambil beberapa snack.“mau ngobrol dimana?” tawarNara.“terserah kau saja.. Umma Appa mu tidak pulang?” tanya Ririn penasaran.“tidak.. masih sibuk di Jepang. Bahkan kurasa mereka tak mengingat kalau aku besok Ujian..”“jangan seperti itu,mungkin nanti malam setelah mereka selesai bekerja mereka akan menghubungimu.” Nasihat Ririn dan Haejin melangkah menuju dapur membantu membawakan minuman yang tadi dibuat Nara untuk mereka.“ne umma.. terima kasih kalian mau berkunjung. Aku sudah dibuat gila menghadapi soal-soal itu! Ehh iya kita disini saja, tak ada orang dirumah.” Jawab Nara sambil meletakkan nampan berisi snack diatas meja di ruang TV itu.“beneran deh otakku mau meledak!” kata Nara gusar sambil menjambak rambutnya.“sudah sudah istirahat dulu deh.. otak juga nggak baik kalo dipaksain”Nara mengangguk menyetujui saran Haejin.“ehm sebenernya Nara-ya~”“kenapa onnie?” tanya Nara bingung“kita kemari karena ada keperluan..” lanjut Haejin takut-takut. Memang sudah lama keberingasan (?) sang ratu iblis tidak kambuh. Tapi ini menyangkut hal yang sangat

sensitif. Menyangkut tentang hubungan Nara dan Kyuhyun. Menyangkut antara hidup dan mati ke tujuh member dan mereka berdua.“malhaebwa~ aku tak punya banyak waktu nih~! Sibuk!” rasa takut mereka berdua hilang dan menjadi rasa kesal campur jengkel. Haejin menoyor kepala Nara.“jangan sok sibuk seperti itu!”Nara hanya nyengir, saat ini dia sudah tidak terlalu kepikiran masalah raja iblis itu lagi.“anu.. begini.. kami disuruh SiHae menyampaikan ini padamu.” Kata Ririn takut-takut.Nara mengerutkan dahinya bingung.“ada apa sih? Jangan bilang ada hubungannya sama iblis itu!” raut muka Nara berubah, jantung Ririn dan Haejin sudah tidak karuan takut kalau-kalau adiknya ini bisa ngamuk.Mungkin kalau hanya ngamuk saja mereka tidak kena imbas atau paling tidak mereka bisa meredamkan amarahNara. Tapi masalahnya besok  Nara Ujian,U-J-I-A-N! mereka takut Nara akan depresi (walaupun belum pernah ada kejadian seperti ini) ditambah lagi kondisi orang tua Nara yang bisa dibilang tidak mengingat kalau anaknya sendiri besok akan menjalani Ujian Negara.“Kyuhyun ingin berbicara denganmu..” jawab Ririn ragu-ragu diikuti anggukan dari Haejin.Nara sudah mulai malas dipikirannya sekarng adalah bagaimana dia bisa ke Taipe dan membakar hidup-hidup seorang Cho Kyu Hyun.“kenapa tidak bicara sendiri?! Kenapa harus lewat kalian?”“katanya dia sudah mengirim pesan untuukmu tadi pagi, tapi kau tak membalas.” Jawab Haejin. Emosi  Nara sudah di ubun-ubun, sudah cukup dengan Kyuhyun yang tidak menghubunginya selama dua

Page 32: KyuNara Scene

hari dan tidak menyemangatinya masih ditambah dengan kelakuan raja blis yang menurutnya sangat tidak JANTAN!“Cho Kyuhyun yang tampan awas kau besok! Setelah Ujian aku akan menyusulmu ke Taipei dan membakarmu dengan kedua tanganku sendiri! Kau yang memulai, dan kuterima tantanganmu~!”“ayolah Nara~ jika kau tidak mau melakukannya karena kau tak ingin lakukanlah untuk kami..” bujuk Ririn“kalian pasti memakai alasan itu..”“jebal~” sekarang Haejin dan Ririn sudah menampakkan puppy eyes mereka membujuk Nara agar setuju.“aissshhh pasti seperti ini! Arra arra,memang apa yang akan dia lakukan?” Nara menahan emosinya sejenak mencoba mendengar apa yang akan dilakukan bocah tengil satu itu. Haejin mengeluarkan Samsung Galaxy Tab nya,dan sesaat kemudian ada telefon dari ‘poppa’ nya.“poppaaaa~!” Haejin berteriak semangat sambil memandang Galaxy tab nya itu. Dia sedang melakukan video call dengan Donghae.“mommaaa~ bogoshiposeo!!” bisa dilihat Donghae dari seberang sana sudah memanyunkan bibirnya memberikan gesture ‘kisseu’ kepada Haejin.“poppa,otakku terganggu nihhh gara-gara 2 minggu nggak ketemu kamu! Kangenn poppaaaa!! Muahhhh~” Haejin membalas gesture ‘kisseu’ Donghae dengan ‘kisseu’ juga.“kurang asupan dari aku tuh momma! Makanya momma ke Taipe dehhh nanti aku kasih vitamin ya?” jawab Donghae ditambah kerlingan mautnya -_-“iya nihhh~ tapi Felidis sedang sibuk-sibuknya poppa >.< poppa

saja yang nanti malam minggu ke Seoul? Otthe?” sekarang Haejin sudah tersenyum genit pada Donghae.Nara sudah bergidik ngeri melihat kedua pasangan skinship itu. Rasanya makanan didalam perutnya bergejolak ingin keluar. Sampai sekarnag dia belum terbiasa melihat hal-hal seperti itu. Karena dia akan mulai membayangkan jika dia ada di posisi Haejin dan Donghae adalah Kyuhyun. Dia menggelengkan kepalanya tak percaya apa yang dia pikirkan saat ini.Ririn yang sedari tadi uda frustasi liat kelakuan Nara dan Haejin segera merebut Galaxy Tab itu dari tangan Haejin.“YA! Lee Dong Hae! Kalau kau ingin bermesra-mesraan jangan disini dan jangan sekarang! Kita kan harus menjalankan misi dulu!” dari arah yang berlawanan suara tidak jelas atau bisa dikatakan suara gaduh dari hasil berebut Galaxy tab pun mengundang tanya Ririn.Terdengar suara ‘itu babykan? Aku mau ngomong!’ dan sekarang sudah nampak wajah Siwon dengan senyum sumringah serta dimplenya *aduhhh saya meleleh sama dimplenya dia /dihajar mput onn xD*“babyyyy kangennn!” rengek Siwon dari sana. Ririn tersipu dengan tingkah Siwon itu.“aku juga kangen hubbyyy! Cepat pulang ya! Hei bagaimana Bianca?” Ririn mulai menjaili Siwon sekarang.Setelah beberapa hari yang lalu dia bertindak konyol dengan menyuruh Siwon menggaet Bianca sampai sekarang dia masih suka menjaili ‘hubby’ nya agar menggaet Bianca *digaet bener ntar banjir bandang pindah Seoul xD /plakk*.Dibelakang Ririn Haejin mendecak sebal, tadi dia mesra-mesraan sama Hae nggak boleh.

Ehhh sekarang onnienya mesra-mesraan juga sama Siwon.Dilain  sisi Nara sudah benar-benar tidak tahan! Dia menghambur menuju wastafel terdekat dan sukses! Perutnya sudah benar-benar tak tahan mendengarkan dan menyaksikan 2 keajaiban dunia itu (?).“kau muntah beneran?” tanya Haejin kaget. Ririn masih sibuk mesra-mesraan sambil malu-malu kuda dengan Siwon.Naramengangguk sambil memegangi perutnya yang sekarang kosong.“kalau onnie berdua dirumahku hanya ingin aku melihat kalian bermesraan sebaiknya kalian pulang. Aku butuh kesehatan untuk besok jadi jangan buat aku muntah-muntah dengan cara seperti ini -_-“ Haejin meringis,Ririn menghentikan aktivitasnya sejenak.“YA! Kalian berdua! Kita kan mau menjalankan misi untuk Kyu dan Nara kenapa malah kalian yang pacaran?! Kyu sudah siap!” Sungmin berteriak jengkel melihat tingkah teman-temannya. Lalu Ririn memberikan Galaxy Tab itu kepada Nara.Awalnya Nara tak mau mengambilnya namun kembali JinRin mengeluarkan puppy eyes mereka.  “baiklah!” diterimanya Galaxy Tab itu.Dilihatnya Kyuhyun sedang duduk dibelakang piano dan tersenyum kikuk. Terdengar suara Sungmin “Kyuhyun-a cepat bicara!” Kyuhyun kembali gugup dan memandang ke arah bawah.“Nara ya~ mianhae aku tak mengabarimu selama 3 hari ini. Ponselku kemarin jatuh ke tempat cucian waktu mau motoin Hae hyung yang cuci piring. Jadi salahkan dia Sampai sekarang ponselku masih rusak,tadi aku mengirim pesan padamu menggunakan ponsel Henry. Dan…” Kyuhyun

Page 33: KyuNara Scene

memilin tangannya,dia sangat gugup.Ini bukan dia!Tapi entah mengapa mulutnya tetap mengucapkan kata-kata manis itu padaNara. Mungkin karena dia memang merasa bersalah pada Nara.Nara tak kalah gugup,wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus. Dia juga gugup dengan tingkah laku Kyuhyun walaupun awalnya dia sudah mau menerkam Kyuhyun hidup-hidup. Namun itu semua sirna setelah mendengar ucapan Kyuhyun.JinRin berusaha mati-matian untuk tidak tertawa melihat wajah adik mereka. Begitu juga dengan member Super Junior M yang lain. Sungmin sudah mau kelepasan ketawa namun langsung dibekap oleh Ryeowook. Itu bisa menggagalkan semua.“dan apa?” tanya Nara. Akhirnya Kyuhyun kembali mengumpulkan keberaniannya.“mianhae baru sempat mengucapkan ini. Selamat berjuang Kwan Nara sayang! Semoga kau bisa meraih hasil maksimalmu! Dan ingat apa yang sudah aku ajarkan padamu! Jangan sampai aku melihat nilai Matematikamu buruk, kubunuh kau nanti!” kata Kyu dengan senyum mengembang, anehnya bukan dengan seriangaian evil yang seperti biasa ia lakukan.Belum sempat Nara menjawab Kyu sudah berbicara lagi.“oh iya.. aku sudah menyiapkan sesuatu untukmu. Jangan pergi kemana-mana lihat aku! Arrachi?!”Kyuhyun mulai memainkan piano dihadapannya. Mengalunkan intro lagu Michael Buble-How Sweet It is. Dia mulai bernyanyi dengan suara indah yang sangat dikagumi Nara, hanya karena suara indah itu yang membuat Nara jatuh hati pada Kyuhyun.

Needed the shelter of someone’s armsAnd there you wereNeeded someone to understand my ups and downsAnd there you wereWith sweet love and devotionTouching my emotionsI wanna stopAnd thank you babyI just wanna stopAnd thank you babyWhoa Oh YeahHow sweet it is to be loved by youHow sweet it is to be loved by youKyuhyun memejamkan matanya mendalami lagu itu yang dipersembahkan khusus untuk Nara. Nara terkejut, anehnya tidak ada rasa aneh didalam perutnya yang menandakan dia akan muntah. Dia.. sudah tidak bisa berkata apa-apa. Bahagia. Hanya itu yang dia rasakan sekarangI close my eyes at nightWondering where would I be without you in my life?Everything I did was such a boreEverywhere I went you knowI’d been there beforeBut you brighten up for me all my daysWith a love so sweet in so many waysI wanna stopAnd thank you babyI just wanna stop and thank you babyWhoa, ohHow sweet it is to be loved by youHow sweet it is to be loved by youYou were better to me than I was to myselfFor me there is you and there ain’t nobody elseI wanna stopAnd thank you babyI just wanna stopAnd thank you babyOh, whoa, oh

How sweet it is to be loved by youHow sweet it is to be loved by youHow sweet it is to be loved by youHow sweet it is to be loved by youKyuhyun menyelesaikan performnya tanpa cacat sedikitpun. Semua member terpana, mereka terkejut bagaimana Kyuhyun mendalami lagu tersebut.Sebentar hening menyapa di ruangan tersebut. Begitu juga denganNara, masih terkesima, terkejut? Sangat!“hehehe,bagaimana Kwan Nara sayang? Bagus kan? Kau harus berbangga hati memiliki kekasih sepertiku” bangga Kyuhyun.Nara hanya tersenyum saja menatap Galaxy Tab dihadapannya.“kenapa kau tersenyum saja? Katakan sesuatu!” rajuk Kyuhyun.“YA! Cho Kyuhyun yang tampan! Apa-apaan itu tadi?! Kau mencoba merayuku huh?” diluar dugaan Nara malah menjawab dengan jawaban yang tidak diharapkan oleh semua.JinRin menepuk dahi mereka pelan dan mulut mereka menganga hebat.Adaapa dengan Nara?Semua wanita akan takluk jika diperlakukan seperti itu. Bahkan tak jarang yang akan menangis, apa lagi ini,  yang berbuat seperti itu adalah seorang Super Junior Cho Kyuhyun.Pemandangan ini akan sangat teramat jarang ditemui. Dan setelah ditemui respon dari Nara malah sangat mengejutkan!Member Super Junior lain mendesah dan tak jarang saling pukul karena saking jengkelnya mereka. Tak jauh beda dari Kyuhyun dia juga terkejut. Dia menghampiri Hae yang sedari tadi membawa Galaxy Tab yang diarahkan kepadanya.

Page 34: KyuNara Scene

“APA YANG KAU KATAKAN?!” bentak Kyuhyun“aku bilang apa yang kau lakukan?! Sudah kubilang dari dulu aku tidak mempan dengan rayuanmu! Dan kau tak pantas merayu!” Kyuhyun tambah terkejut.“Sumpah demi Tuhan Nara bagaimana Tuhan bisa menciptakan makhluk sepertimu?!” tanya Kyuhyun kesal dan entah sejak kapan dia juga sedikit tertular Siwon -_-“ahhh sudah kubilang kan hyung! Nara bukanlah wanita! Aku tak tau dia itu makhluk apa!” wajah kesal Kyuhyun sudah benar-benar nampak. Nara hanya terkekeh saja seperti tak memahami bagaimana jengkel dan sebalnya kekasihnya saat ini.“kenapa kau malah tertawa?!” bentak Kyuhyun terhadap Galaxy tab nya itu.“hkhkhk.. kau bisa menyemangatiku dengan caramu sendiri Kyuhyun-ah. Aku geli melihatmu sok romantis begitu! Geli sekaligus ngeri~” jawab Nara sambil menahan tawanya.“cshhhh.. arraseo. Kwan Nara sayang semangat untuk ujianmu! Kalau sampai hasilnya jelek akan kubunuh kau! Kau pikir les privatku dulu hanya cuma-cuma?! Kau harus membayarnya dengan nilai yang baik! Arrachi?!” Nara masih terkekeh pelan mengingat Kyuhyun tadi.“ayolah Nara kau jangan membuatku malu! Ini bukan ideku! Ini ide hyungku!”“hkhkhk,arra arra..”Nara berusaha mengontrol tawanya dan akhirnya dia berhasil meredamkan tawanya.“Kyuhyun-ah~ Cho Kyuhyun yang tampan aku menyayangimu”TREK!Sambungan telefon langsung terputus.

Nara lari ke atas menuju kamarnya disambung dengan wajah Ririn dan Haejin yang shock. Belum juga rasa keterkejutan mereka reda karena tingkah laku Kyuhyun tadi sekarang mereka mendengar Nara mengucapkan ‘Cho Kyuhyun yang tampan aku menyayangimu’ ?!mungkin bagi pasangan biasa itu adalah hal yang lazim. Dan mengucapkan itu didepan umum bukan sesuatu yang salah. Tapi ini berbeda,yang mereka dengar sekarang adalah aksi dari kedua duo evil. Pasangan yang hanya mempedulikan game dan ke-evil-an saja!Tak jauh berbeda dengan dorm Super Junior disana.“hyung-nim tidak ada hujan badaikan?” tanya Ryeowook. Yang lain hanya menggeleng lemah.“apa.. tadi yang kita lihat itu benar-benar Kwan Nara? Jangan-jangan itu arwahnya?” tanya Eunhyuk masih dengan wajah ‘babo’ nya -_-“pajo! Kurasa itu tadi bukanNara,tak mungkin Nara seperti itu.” Jawab Henry. Kyuhyun tidak mempedulikan ocehan dari hyung-hyungnya dan Henry. Entah perasaan apa ini yang membuat bibirnya terangkat ke atas.“hyung. Aku pinjam ponselmu!” kata Kyu pada Siwon.“untuk apa?” Kyu tidak menjawab dan mengetik nomor yang sudah sangat ia hafal dan mengirim pesan untuk nomor itu.***-Kamar Nara-Nara masih menutupi wajahnya yang memanas karena malu. Ini untuk pertama kalinya dia mengucapkan itu.“aku rasa aku sudah gila~~! Aaaaa~!” Nara menghentakkan kakinya dan masih menutup mukanya. Lalu ponselnya berdering ‘Kwan Nara Sayang

ada pesan masuk! Cepat buka! Jangan malas-malas seperti itu atau kuhajar kau!’. Dia meraba meja disebelah tempat tidurnya dan mengambil ponselnya.From : CSW oppaGomawo~ aku juga menyayangimu Kwan Nara sayang. Kau harus berusaha semaksimal mungkin. Kwan Nara fighting! \(^o^)/“ne.. Narafighting!”***-E.N.D-{KyuNara Scene} IPad, Thanks To You>>> 22 april“Misi rahasia?”, tanya Leeteuk tak percaya atas usul yang disampaikan 4 membernya dari lantai 11 : Eunhyuk, Yesung, Ryeowook dan Sungmin. Mereka berempat mengangguk cepat, “Hyung, kami khawatir dengan gaya berpacaran mereka”, ucap Sungmin.Eunhyuk menambahkan, “Hyung bisa bayangkan?  Bisa-bisa dorm lantai 11 dijadikan arena tinju oleh mereka berdua jika mereka berdua sudah bertengkar”.“Dan menjadi ajang latihan oktaf vocal”, ucap Yesung mengingat teriakan Kyuhyun dan Nara yang bisa mengalahkan gelombang ultrasonic dari kelelawar jika mereka sudah beradu pendapat.Ryeowook mengangguk polos, “Hyung, kau tahu kenapa aku selalu membeli mangkuk plastik untuk  lantai 11?  Karena mangkuk dari keramik itu sudah pecah oleh mereka berdua”, sahutnya mengiba.Leeteuk mendecak heran sekaligus bingung, “Jinjjayo?  Aigoo..tapi, misi rahasia apa yang harus kita berikan pada mereka berdua?”, tanyanya bingung.  Sungmin menggumam pelan, “Bagaimana jika kita menyuruh mereka untuk tinggal bersama di dorm selama  sehari penuh dan memberikan

Page 35: KyuNara Scene

berbagai misi untuk mendapatkan sebuah hadiah?”.Yesung langsung semangat, “Ya!  Selama sehari itu, mereka tak boleh keluar dari dorm!”.Ryeowook menambahkan, “Jangan lupa pasangkan kamera tersembunyi untuk memantau kehidupan mereka berdua!”.Tapi Eunhyuk menemukan satu kekurangan, “Tapi hadiah apa yang harus kita berikan supaya mereka mau mengikuti misi ini?”.Mereka berlima saling berpandangan dan melihat sebuah kotak paket berwarna coklat yang ditujukan untuk Donghae, kiriman dari ELF China.  Senyum licik langsung tergurat di bibir mereka, “IPad!!”Donghae yang daritadi hanya diam memperhatikan pembicaraan mereka, langsung shock.  “Ya!!  Itu pemberian fans~!!   Lagipula kenapa mesti IPad?!”Sungmin menghela nafas sejenak dan mencoba untuk menjelaskan hal itu kepada Donghae, “Itu karena….”*******…Super Junior’s Dorm, 11th Floor, Saturday 11th December 2010..“Waahh~”, Nara dan Kyuhyun sama-sama melongo saat melihat iklan online shop yang mereka kunjungi di sebuah blog.  Tangan Kyuhyun masih memainkan kursor mouse, mengklik setiap gambar yang menarik minatnya.  Sedangkan Nara masih asyik duduk disamping kekasihnya, ikut antusias dengan gambar di layar computer itu.  “Waaah~”, ucap mereka lagi berbarengan.“Memori internalnya 27GB…”, gumam Kyuhyun, matanya masih tak lepas dari sebuah benda yang terpampang di layar komputernya.  Nara

mengangguk semangat, “Mereknya Apple pula…”.“Waaah~”, mereka menganga berbarengan lagi.  Ekspresi mereka berdua saat itu persis seperti 2 anak kecil yang melihat iklan permen lollipop yang menurut mereka sangat enak. (.___.)Eunhyuk keluar dari kamarnya dan langsung terkejut saat melihat pasangan ini sedang duduk berdampingan dan tak bertengkar.  Keduanya nampak sangat akur dan memandangi layar computer dengan pandangan berbinar, dan hal itu agak membuat Eunhyuk merinding.  Sebuah kesempatan yang sangat langka untuk melihat keduanya diam dan tak saling beradu pendapat.Sementara itu, Ryeowook dan Yesung yang daritadi sudah diam di kamar semenjak Nara datang ke dorm (karena takut terkena piring terbang yang dilemparkan oleh salah satu diantara mereka berdua), langsung keluar kamar saat tak mendengar ada teriakan ataupun suara piring pecah dari arah ruang tamu.  Mereka juga kaget saat melihat Kyuhyun dan Nara duduk berdampingan di sofa dan terlihat akur.“Mereka kerasukan arwah romeo dan Juliet ya?”, tanya Eunhyuk pada Yesung dan Ryeowook yang hanya bisa mengangkat bahu bingung, “Tumben bisa akur”.Sungmin yang baru pulang dari minimarket untuk membeli krim malam wajahnya, merasa heran saat melihat Ryeowook, Eunhyuk dan Yesung yang berdiri terdiam memperhatikan pasangan gamers itu.  “Kalian sedang apa?”.Ryeowook menunjuk kearah Kyuhyun dan Nara yang masih asyik memperhatikan layar computer dan tak mempedulikan pandangan heran dari mereka berempat, “Ini…ada tanda-tanda

kiamat di dorm kita”, ucapnya polos.Sungmin memiringkan kepalanya dan mendekati mereka berdua, penasaran dengan hal yang dilihat oleh kedua sejoli ini hingga membuat mereka sangat akur.  Tapi setelah mengetahui hal itu, dia langsung menganga lebar, “IPad?!  Kalian bisa tidak bertengkar hanya karena IPad?!”“Waaahh~”, Kyuhyun dan Nara tetap menganga lebar, masih kagum dan tak mempedulikan keheranan member lainnya.*******Donghae menganga mendengar penjelasan Sungmin, “Hanya karena IPad?!”Para member lantai 11 langsung mengangguk mengiyakan, “Donghae-ya, kau tidak prihatin melihat nasib maknae kita yang terus-terusan menjalani masa pacaran seperti itu?  Kita harus membantu mereka merasakan cinta yang sesungguhnya!”, ucap Yesung berapi-api.Leeteuk menepuk bahu Donghae dengan  kebapakan, “Relakan sajalah, bukannya kau punya banyak IPad hadiah dari fans?”.Donghae menghela nafas dengan berat, “Hahh~arayo.  Demi maknae kita, aku akan merelakan satu IPadku di…”“Bukan satu, tapi dua!.  Untuk Nara dan Kyuhyun masing-masing satu”, sela Eunhyuk, memotong ucapan Donghae dan makin membuat Donghae menganga.  “Mereka pasti tak mau menggunakan satu IPad berdua kan?”.“Ya~!  Lee Hyukjae, ini namanya pemerasan!!”******…Nara’s Bedroom…Nara membuka laci meja belajarnya dan mengambil sebuah buku tabungan berwarna krem.  Dia membuka-buka buku itu dengan penuh harap, tapi

Page 36: KyuNara Scene

kemudian mendesah kecewa. “150 ribu won?”, gumamnya pelan.Dia melirik kearah notebooknya, disana terpampang gambar sebuah IPad yang sangat menarik minatnya, “Yaa~darimana aku mendapatkan sisa 750 ribu won?”, Nara mengeluh sambil menaruh kembali buku tabungannya ke dalam laci meja.  Setelah itu, dia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur dan menatap nanar ke langit-langit kamarnya, “Hahhh~”, desahnya kesal.“Tuhan, kalau kau memang baik…berikanlah aku jalan untuk mendapatkan IPad itu”, bisiknya sambil merapatkan kedua tangannya dan menutup mata rapat-rapat, seakan berharap dengan penuh kesungguhan.  “Ayolah, Tuhan.  Kau pasti selalu baik pada umatnya ‘kan?  Please~ sekali ini saja, kabulkan permintaanku~”.DDRRTTT…DRRTTT…Handphone Nara bergetar beberapa kali, menandakan ada telefom yang masuk.  Dia membuka matanya dan melirik ke meja belajarnya dan menemukan bahwa handphonenya masih bergetar.  “Selalu saja ada yang mengganggu~”, rutuknya sebal dan beranjak menuju meja kemudian mengambil handphonenya dengan malas. Calling…

Teuki Oppa  “Yoboseyo?”, sapa Nara dengan malas, sebelah tangannya kini menggaruk pipinya yang tiba-tiba terasa gatal.  “Ada apa, Oppa?”“Nara-ya, berminat untuk mendapatkan IPad dengan cuma-cuma?”

Omongan Leeteuk kini terdengar bagaikan sebuah oase di tengah padang pasir yang gersang di telinga Nara.******…MBC Stasion, Super Junior Foresight Location…“Hah?!  Cuma-cuma?!  Maksudnya…gratis?”, tanya Kyuhyun tak percaya saat Leeteuk mengatakan bahwa dia akan memberikan IPad pada dirinya.  Leeteuk mengangguk mengiyakan, “Ne, gratis.  Bagaimana?  Penawaran yang menarik ‘kan?”, ucap Leeteuk memastikan.Kyuhyun tak bisa menyembunyikan senyum bahagianya, tapi otaknya masih merasa heran dengan kebaikan leadernya yang berkesan tiba-tiba ini.  “Hyung, pasti ada sesuatu di balik ini semua kan?  Pasti kau ingin memanfaatkanku ‘kan?  Apa kau ingin menyuruhmu menjadi comblang antara kau dengan Raehoon, hah?”, desak Kyuhyun tajam.  Raehoon memang adalah seorang staff di StarKing, dan katanya Leeteuk sudah menaruh hati pada gadis itu semenjak dia menjadi MC tetap di Starking.Wajah Leeteuk langsung memerah, “Mwoya?!  Aku tak perlu bantuanmu untuk mendekati Raehoon.  Aku juga bisa sendiri”, elaknya.  Kyuhyun mengangguk paham, “Jadi, kau serius ingin memberikanku IPad secara cuma-cuma, hyung?”.Leeteuk mengangguk lagi, “Akan kita bicarakan masalah itu di dorm saja.  Kita masih harus fokus ke acara dulu”, jelasnya.  Kyuhyun mengangguk semangat dan memeluk leadernya itu, “Aaaa~Eeteuk hyung, saranghae!”, desisnya.Kyuhyun menepuk-nepuk bahu Kyuhyun, “Sudahlah, jangan berlebihan~”, ucapnya saat Kyuhyun makin mengeratkan pelukannya dan berniat untuk

mencium pipinya, “YA!  Cho Kyuhyun , hentikan!!”.“Kyuhyun-ssi, tolong kemari!  Kita akan mengambil solo scene untukmu!”, tiba-tiba seorang staff  MBC memanggil Kyuhyun untuk mengambil part scenenya.  Kyuhyun mengangguk paham, “Ne~”, jawabnya dan meninggalkan Leeteuk yang merasa diselamatkan dari ciumannya barusan.Saat Kyuhyun telah berada jauh dari jangkauan pendengarannya, Leeteuk segera menelfon Ryeowook yang sedang berada di dorm.  “Ryeowook-ah, bagaimana keadaan disana?  Persiapan disana sudah siap semuanya?”“Ne, hyung~  Semuanya sudah dipasang pada tempatnya!  Kapan hyung pulang?”“Setelah recording selesai, kami akan segera pulang.  Siapkan segalanya dengan sempurna!”, Leeteuk mengingatkan dongsaengnya itu.  Ryeowook menggumam paham, “Arasseo, hyung~”, jawabnya dan segera memutuskan sambungan telefonnya.Leeteuk kini beralih menelfon seseorang yang menjadi target selanjutnya.  Dia menunggu beberapa saat hingga telefon itu diangkat oleh pemiliknya, “Yoboseyo?”“Nara-ya, berminat untuk mendapatkan IPad dengan cuma-cuma?”******…Super Junior’s Dorm, 12th Floor…Nara keluar dari lift dan segera beranjak menuju sebuah pintu yang berada di ujung koridor.  Dia membetulkan letak tas yang menggantung di pundaknya dan melirik jam tangannya sekilas, pukul 4 sore.  Sesuai dengan waktu yang disuruh oleh Leeteuk kepadanya.Akhirnya dia mengetuk pintu dorm itu dan tak lama kemudian

Page 37: KyuNara Scene

muncullah sosok Donghae dan Eunhyuk dengan wajah yang (pura-pura) heran, “Eh, Nara?  Kenapa kau kesini?  Kau lupa jika Kyuhyun berada di lantai 11?”, tanya Eunhyuk.Nara terkekeh pelan, “Animida, Oppa.  Aku kesini karena disuruh oleh Leeteuk Oppa.  Katanya ada sesuatu yang ingin dia berikan padaku”,ucapan Nara itu langsung membuat wajah Donghae sedikit murung, mengingat IPadnya akan diberikan untuk duo iblis ini.  “Donghae Oppa, waekeurae?”, tanya Nara heran.Eunhyuk langsung menginjak kaki Donghae dengan hentakan yang cukup keras, “Aigoo~ jangan pedulikan dia!  Dia hanya sedang ada masalah dengan Haejin”, elak Eunhyuk sambil membekap mulut Donghae untuk mencegahnya berteriak kesakitan.Nara menyipitkan matanya, sedikit curiga.  Tapi pada akhirnya, dia hanya mengangguk paham dan mencoba tak mempedulikan sikap kedua pria ini.  “Boleh aku masuk?”, tanyanya sopan.  Eunhyuk mengangguk semangat sambil masih membekap mulut Donghae yang mengaduh kesakitan karena sampai sekarangpun kakinya masih diinjak oleh Eunhyuk, “Hmmmp!!  Hmmmpp…”“Diamlah!  Kau bisa membuat segalanya menjadi ketahuan!”, desis Eunhyuk saat Nara mulai berjalan menjauh.  Donghae melirik kearah kakinya, Eunhyuk juga mengikuti arah pandangan sahabatnya itu dan ternyata…“Aiya~kenapa kau tak bilang daritadi?!”, serunya sambil mengangkat kakinya dari kaki Donghae.“Babo! Neomu appayo~!!”, serunya sambil mengelus-ngelus kakinya yang kini memerah.  Eunhyuk tak peduli dan malah mengintip kearah Nara yang kini

sedang duduk di ruang tengah.  Gadis itu duduk di lantai karena di lantai 12 ini memang tak disediakan sofa.Kini Eunhyuk langsung menarik tangan Donghae untuk segera keluar dari dorm secara diam-diam tanpa sepengetahuan Nara.  Gadis itu masih sibuk memperhatikan kondisi dorm lantai 12 yang masih terasa asing baginya,“Let’s Go~!”, desisnya sambil menarik tangan Donghae yang masih menggerutu kesal.  Setelah menutup pintunya, Eunhyuk tak lupa mengunci pintu itu dari luar, tanpa menimbulkan suara sedikitpun dan membiarkan Nara terkunci di dalamnya.“Oke, sekarang kita ke lantai 11!”*****Kyuhyun turun dari mobil van milik SM Entertainment dengan semangat.  Dia mendahului langkah Leeteuk dan tersenyum bahagia, “Ah~ tak kusangka kau begitu baik, hyung.  Nanti aku akan membuat klarifikasi di tiap variety show bahwa kau tak pernah berbuat jahat padaku selama 6 bulan aku menjadi member SuJu”, ucapnya riang.Leeteuk menjitak kepala maknaenya itu, “Mwoya?!  Itu sudah terlanjur kau katakan dimana-mana!  Bagaimana kau mau mengklarifikasinya?”, tanyanya heran.  Kyuhyun nyengir lebar dan langsung naik ke dalam lift dengan langkah yang amat ringan.Setelah lift berhenti di lantai 12, Leeteuk dan Kyuhyun berjalan sejajar menuju ke ruangan yang ada di ujung koridor.  Leeteuk membuka pintu dorm dengan kunci yang dimilikinya sementara Kyuhyun hanya diam di belakangnya.“Kau masuk duluan.  Aku ke lantai 11 dulu, ada yang mau kubicarakan dengan Hyukjae mengenai jadwal SuKiRa”, jelas

Leeteuk saat pintunya telah terbuka.  “Tenang saja, ada Donghae di dalam kok”.  Kyuhyun mengangguk paham dan segera masuk ke dalam dorm tanpa curiga sedikitpun.Setelah masuk ke dalam dorm, Kyuhyun segera meletakkan tas dan melepaskan sepatu sneakersnya.  Dia memijat lehernya yang terasa pegal dan meregangkan tubuhnya untuk sejenak, “Ahh~ Donghae hyung, aku sangat lapar.  Apa yang kalian masak hari in…”.Ucapan Kyuhyun langsung terhenti saat dia melihat sosok gadis yang sedang duduk di lantai ruang tengah sambil bersender ke tembok.  Di telinganya terpasang earphone sehingga memungkinkannya tak mendengar apapun dan pandangannya hanya terutuju pada PSP yang ada ditangannya.  “Kenapa dia ada disini?”, gumam Kyuhyun tanpa sadar.Dia merasakan ada sesuatu yang telah direncanakan diluar sepengetahuannya. Kyuhyun segera berbalik menuju pintu dan mencoba untuk membuka kenop pintu itu tapi..“Aish~ Terkunci?!”, desisnya tak percaya.  Dia mencoba menelfon handphone para member, tapi tak ada satupun yang menjawab telefonnya.  Pasti ada sesuatu yang tidak beres!, pikirnya.******Nara mendengar ada suara gemerisik yang menggangguk konsentrasinya dalam memainkan game di PSPnya.  Dia melirik ke sekeliling dan melepaskan earphonenya untuk mendengar dan melihat apa yang sedang terjadi.  Matanya langsung menangkap sosok yang sedang berdiri di depan pintu sambil membuka kenop dengan penuh usaha.  “Hee~kenapa kau ada di sini?”, tanya Nara heran

Page 38: KyuNara Scene

dan beranjak berjalan menuju sosok itu, Cho Kyuhyun.Kyuhyun menengok ke belakang dan menatap mata Nara, “Kau sendiri kenapa ada disini?  Kau lupa jika aku tinggal di lantai 11?”, tanyanya.  Nara mengangkat bahu dan menaruh PSPnya kedalam tas yang dibawanya, “Aku ingin bertemu dengan Eeteuk Oppa”, jawabnya singkat.  Kyuhyun mendengus pelan, “Ah~ya..aku lupa bahwa kau sangat mengagumi hyung”, sungutnya.Nara terkekeh, “Jangan bilang kau sedang cemburu padaku, Cho Kyuhyun yang tampan”, tebaknya dan langsung dijawab dengan jitakan kecil di kening Nara, “Teruslah bermimpi, Kwan Nara sayang”, ucapnya dengan nada yang sangat merendahkan.Nara menggembungkan pipinya, agak sebal.  “Eeteuk Oppa bilang, dia mau memberikanku IPad secara gratis”, jelasnya tanpa diminta dan membuat Kyuhyun menganga, “Hah?!  Dia juga bilang seperti itu padaku!”, ucapnya tak percaya.Kini pasangan kekasih itu mulai berpandangan dengan tatapan blank, “Kau tahu?  Sepertinya ada yang tidak beres, karena…”, ucapan Kyuhyun dibarengi dengan gerakannya yang memutar kenop pintu, “Pintunya terkunci..lagi”.Nara membelalak lebar dan langsung mendorong tubuh Kyuhyun untuk segera minggir dari depan pintu, “Ya!  Dikunci lagi?!  Ige mwoya?!  Oppadeul~ BUKA PINTUNYA!!”, Nara langsung kalap dan mencoba membuka kenop pintu dengan sekuat tenaga. “Ya, Cho Kyuhyun!  Kau pasti punya kunci duplikatnya kan?”Kyuhyun menatapnya jengah, “Kwan Nara sayang, gunakan otakmu!.  Pintu ini selain memakai kunci biasa juga memakai kombinasi angka

untuk kemanan.  Dan aku tak tahu kode keamanan di lantai 12 ”, ucapnya sambil menunjuk kearah benda berbentuk kotak yang ditengahnya terpampang berbagai nomor.“Kalau begitu, coba saja asal-asalan!”, ucapnya sambil berniat untuk memasukkan sembarang nomor, tapi Kyuhyun langsung menahan tangannya.  “Kau hanya punya 3 kesempatan!.  Tak boleh asal-asalan!”.Nara langsung terduduk lemas, hampir mau menangis, “Ya~!  Kenapa membermu itu usil sekali?!  Mengunci kita berdua terus-terusan.  Apa sebenarnya mau mereka semua?!”, tanyanya kesal.  Kyuhyun mendesah berat, sama kesalnya seperti kekasihnya itu.  Sebenarnya apa yang diinginkan para hyungnya itu? Belum sempat Kyuhyun memikirkan jawabannya, tiba-tiba sudah ada selembar kertas yang disisipkan melalui celah bawah pintu.  Kyuhyun menggeser tubuh Nara dengan kakinya, “Ya~!  Minggir!”, sentaknya dan Nara langsung bergeser dengan patuh, sedang tak berniat membalas perkataan raja iblis itu.Kyuhyun mengambil kertas itu dan melihat sebaris tulisan yang dikenalnya, kemudian dia langsung menggedor pintu dengan kalap. “Ya!! Kalian semua ada diluar kan?!  Buka pintunya!!”, serunya penuh emosi.  Nara yang mengerti bahwa para member sedang berada di luar pintu, langsung ikut menggedor dengan penuh nafsu, “Oppadeul!!  Jebal!!  Aku sudah bosan dikurung dengan si bodoh ini!!”, teriaknya dan langsung membuat Kyuhyun mendelik tajam, “Siapa yang kau sebut bodoh, Kwan Nara sayang?”“Tentu saja kau, Cho Kyuhyun yang tampan”, ucap Nara

dengan tajam dan balas mendelik.“Yaa~jangan bermesraan seperti itu!  Bacalah mission card dari kami!”, teriak seseorang dari luar pintu dan membuat Kyuhyun dan Nara segera menutup mulutnya.  Mereka berdua kini melirik sebuah kertas berwarna putih yang diatasnya tertulis beberapa baris kalimat :Cho Kyuhyun dan Kwan Nara…Apa kabar? Kekekeke~Kami harap kalian bisa tinggal dengan damai di dorm ini, keterangan selanjutnya bisa kalian lihat di dalam kaset recorder yang ada di depan TV.Nyalakanlah dan kalian akan tahu apa yang terjadi dan apa yang harus kalian lakukan.Nara segera beranjak ke depan TV yang ada di ruang tamu dan menemukan ada sebuah kaset recorder yang tergeletak begitu saja, “Maksudnya ini?”, tanyanya memastikan.  Kyuhyun mengangkat bahu, “Mungkin saja.  Coba kau nyalakan”, Kyuhyun melipat kertas itu dan beranjak menuju kearah Nara yang sedang memasukkan kaset ke dalam deck pemutar.“Annyeong~”, kini wajah Leeteuk, Donghae, Eunhyuk, Sungmin, Ryeowook dan Yesung langsung muncul di layar TV setelah kaset recorder itu diputar.  Nara dan Kyuhyun saling berpandangan, masih heran.  Tapi Kyuhyun mengedikkan kepalanya kea rah TV, “Kita tonton saja dulu”, ucapnya.  Nara mengangguk mengiyakan.“Kwan Nara dan Cho Kyuhyun.  Aigoo~kadang aku bingung kenapa kalian bisa berpacaran dan bertahan hingga 2 tahun”, ucap Eunhyuk dan dibalas dengan anggukan member lainnya yang berada di situ.“Kalian sama sekali tidak seperti orang yang berpacaran. 

Page 39: KyuNara Scene

Kalian sadar itu?”, ucap Sungmin sambil menghadap kamera.  “Jadi…”“Kami akan mengadakan SECRET MISSION untuk kalian!!”, ucap mereka layaknya saat mereka memandu sebuah acara variety show.  Nara dan Kyuhyun hanya menganga melihat video itu, “Hah?”, ucap mereka berbarengan, masih heran.“Jadi, Cho Kyuhyun dan Kwan Nara…kalian akan kami kurung di dorm ini selama sehari penuh.  Kalian tidak boleh keluar dari dorm dengan alasan apapun.  Ah, ya~ Nara, kami sudah meminta izin ke sekolahmu dan bilang bahwa kau ada urusan keluarga selama 2 hari.  Jangan khawatir~!”, ucap Leeteuk santai.  Nara langsung emosi, “Mwoya?!  Kenapa seenaknya saja?!”Yesung menambahkan, “Kalian akan mendapat beberapa misi yang harus kalian selesaikan dalam sehari itu.  Dan jangan pernah berpikir untuk tidak melakukan misi yang telah kami suruh karena kami bisa mengintai kalian”, ucapnya misterius.  Kyuhyun segera mengitarkan pandangannya dan menemukan sebuah kamera tersembunyi yang dipasang di posisi yang strategis untuk mengintai setiap kegiatan mereka, “Aissh, jinjja! Ini keterlaluan~!”, keluhnya.Ryeowook tiba-tiba muncul di depan kamera dan tersenyum lebar, “Nara-ya, semua bahan-bahan untuk memasak sudah kusiapkan di kulkas.  Jadi kalian tak perlu keluar dari dorm”, jelasnya.  Nara mendengus kesal, “Siapa juga yang berminat untuk masak? Kita kan bisa…”“Dilarang DELIVERY ORDER!”, seru Ryeowook yang seperti bisa menebak jalan pikiran Nara.  Nara akhirnya mengangguk dengan berat,

“Arasseo~ Arasseo”, jawabnya mengalah.Kini Donghae muncul di layar TV sambil tersenyum lebar, “Dan jika kalian telah menyelesaikan misi tersebut, kami sudah menyiapkan hadiah untuk kalian”, serunya dan memperlihatkan 2 kotak yang dimata Kyuhyun dan Nara terlihat bagaikan harta karun yang tak bernilai harganya, “IPad merk Apple dengan memori internal 27GB.  Persis seperti yang kalian lihat bersama-sama waktu itu”.“Waaah~”, Nara dan Kyuhyun langsung menganga lebar dan menatap IPad itu dengan pandangan kagum.“Misi yang pertama sudah kami sisipkan di atas kulkas”, ucap Leeteuk ringan, “Sampai berjumpa  besok, Cho Kyuhyun yang tampan dan Kwan Nara sayang~”, ejeknya membuat Nara dan Kyuhyun agak merinding mendengar nama panggilan mereka berdua diucapkan oleh orang selain mereka masing-masing.Nara dan Kyuhyun berpandangan sejenak dan akhirnya saling menghela nafas dengan berat, “Apa boleh buat, ini semua demi IPad”, ucap Nara dan diiyakan oleh Kyuhyun.Kini mereka berdua berjalan menuju kulkas dan mengambil sebuah kertas yang ada diatasnya.  Terdapat beberapa baris tulisan lagi, mereka berdua langsung membacanya :“Segeralah ke kamar Hankyung dan temukan misi pertama kalian disana”,  Kyuhyun membaca tulisan itu.  Nara mengangguk paham dan segera mengedarkan pandangannya, “Kamar Hankyung Oppa…yang itu kan?”, tanyanya memastikan sambil menunjuk ke satu arah.  Kyuhyun mengangguk, “Kau masuk duluan.  Aku mau

mengambil handphoneku dulu yang ada di dalam tas”, pintanya.Nara menggumam ringan dan masuk ke kamar dengan santai, otaknya kini hanya fokus pada IPad yang akan diberikan untuknya secara gratis.  Mengenai masalah misi ini, ah…Nara tak takut.  Dia dan Kyuhyun pasti bisa melewati segala misi apapun (biarpun harus dengan bertengkar terlebih dahulu, tentunya).Sedangkan Kyuhyun beranjak ke pintu untuk mengambil tasnya yang tadi tergeletak begitu saja.  Dia merogoh isi tas dan mengambil handphonenya, “Ya~ kenapa baterenya mesti habis di saat seperti ini?!”, gerutunya kesal.  Dia berniat mengambil charger miliknya yang disimpan di sisi lain tas sebelum Nara berteriak kencang,“IGE MWOYA?!”.Kyuhyun yang agak khawatir, langsung berderap menuju kamar milik Hankyung dan dia langsung menangkap sosok Nara yang tengah berdiri terpaku menghadap kearah kasur, “Ya~neo waekurae?”, tanyanya heran.Tangan Nara terangkat dengan gemetar dan menunjuk kea rah kasur, “Itu…di atas kasur…ada…”, ucapan Nara terputus, terdengar sangat gugup.  Kyuhyun mengalihkan pandangannya kearah kasur namun sedetik kemudian matanya langsung terbelalak lebar, “BAYI?!”Bayi yang awalnya tengah terlelap itu kini merasa terganggu dengan keadaan bising di sekitarnya, hingga akhirnya…“HUWEEEEEEE~!”“Yaa!  Cho Kyuhyun, jigeum ottokhae?!!”******…Super Junior’s Dorm, 11th Floor…Mata Eunhyuk dan beberapa member lainnya kini tak lepas

Page 40: KyuNara Scene

memperhatikan televisi yang tersambung langsung dengan kamera tersembunyi yang mereka pasang di lantai 12 untuk memantau setiap gerakan Kyuhyun dan Nara.  Leeteuk mendesah ragu, “Benarkah misi kita ini tidak keterlaluan untuk mereka?  Maksudku…aku mengkhawatirkan nasib bayi itu”.Eunhyuk mengibaskan tangannya dengan santai, “Ah~hyung, tenang saja.  Sebodoh-bodohnya mereka berdua, pasti mereka bisa menjaga bayi itu dengan baik ‘kan?  Apalagi ini hanya sehari, bayi itu pasti masih hidup kok”.Ryeowook menggaruk kepalanya dengan ekspresi polos, “Hyung~ kau ingat? Jika mereka berdua bertengkar, mereka sering membanting apapun tanpa melihat apa yang sedang mereka lempar.  Bisa saja ada kemungkinan bayi itu yang…” , dia tak meneruskan kata-katanya, merinding sendiri membayangkan apa yang akan terjadi.“ANDWAE!!  ITU KEPONAKANKU!!”, teriak Donghae yang tak terima jika nasib keponakannya itu terancam di tangan duo iblis itu.  “Ya~!  Ottokhae?!  Jika dia dilempar oleh Kyuhyun atau Nara, apa yang harus kukatakan pada sepupuku itu?”!”, tanyanya panik.Sungmin menjawab dengan santai, “Ya, buat saja bayi yang baru dengan Haejin”.********…Super Junior’s Dorm 12th Floor…“HUWEEEE~!!”, bayi itu masih menangis dan makin lama rengekannya makin kencang.  Nara masih diam di tempat dan tak berhenti membuka tutup mulutnya.  “Ini..bayinya..nangis. Jadi..jadi..jadi..”, ia masih gugup dan tak tahu harus melakukan apa.

Kyuhyun juga sama, dia tak bergeming sama sekali. Tangannya benar-benar gemetar melihat bayi dihadapannya ini, jadi mereka harus tinggal selama sehari penuh bersama bayi ini?!Nara akhirrnya mengambil inisiatif duluan untuk menghampiri bayi itu, tapi masih belum berani menyentuhnya.  “Ya!!  Ottokhae?!”, serunya saat bayi itu kini mulai meraung-raung hingga membuat gendang telinga Nara seakan mau pecah.  Kyuhyun menggelengkan kepalanya beberapa kali, seperti mencoba untuk mendapatkan kesadarannya kembali.  “Itu…gendong saja”, ucapnya singkat.Nara mendengus, “Cho Kyuhyun, ini bayi!  Bukan balita!  Semua tubuhnya masih rentan untuk dipegang!”, serunya kesal.Tapi akhirnya dengan penuh nekat dan karena tak tahan mendengar tangisannya, Nara memberanikan diri untuk menggendong bayi itu biarpun pegangannya masih agak kaku.  “Cup cup cup~”, kini ia mencoba menenangkan bayi itu hingga tangisannya kini hanya tinggal isakan kecil saja.Saat Nara sedang menggendongnya, Kyuhyun melihat ada kertas yang awalnya tertutupi oleh adanya bayi itu.  Dia langsung mengambil kertas itu dan melihat ada tulisan bertuliskan Mission #1 di atasnya.Misi #1 : Berikan nama untuk bayi ini setelah itu buatkan susu dan jangan lupa siapkan makan untuknya!! p.s : selesaikan semua misi ini, baru kalian akan menemukan kertas yang berisi misi selanjutnya~Nara yang ikut melihat isi dari kertas itu langsung mendesis heran, “Nama?”.  Tangannya masih mengelus-ngelus pundak

bayi itu, kini dia sudah mulai terbiasa untuk menyentuh tubuh mungil ini.  “Memangnya kita punya hak untuk menamainya?”.Kyuhyun mengangkat bahu, “Molla.  Tapi kurasa kita harus menyelesaikan misi ini secepatnya”, ucapnya.  Dia melirik bayi yang digendong oleh kekasihnya itu, ternyata dia sudah kembali terlelap, “Hee?  Dia sudah tidur lagi?!”, tanyanya tak percaya.  Nara tersenyum penuh kemenangan, “Tangan seorang wanita itu selalu menjadi hal terhebat selain sihir.  Kau harus tahu itu~”.Kyuhyun mendecak heran, “Ya~ tanganmu memang hebat, tapi otak dan hatimu itu tetap saja seperti batu”, ucapnya asal dan membuat Nara membelalak kesal, “Ya~!!  Cho Kyuhyun, neo….!!”“Hik..Hik..Hiks”, bayi di gendongan Nara mulai merengek saat mendengar kebisingan di sekitarnya.  Nara langsung diam dan menutup mulutnya sementara itu Kyuhyun malah terkekeh senang, “Pelankan suaramu itu, Kwan Nara sayang” ejeknya dan langsung dibalas dengan hentakan kaki Nara yang mendarat mulus di kakinya yang jenjang.  “Awww~!!!”“Hentikan ucapanmu dan segera pikirkan nama untuk bayi ini, Cho Kyuhyun yang tampan!”, desisnya karena takut bayi ini kembali terbangun.  Kyuhyun memfokuskan pikirannya dan memikirkan beberapa nama yang muncul di otaknya, sementara itu Nara kini tengah menidurkan kembali bayi itu di kasur.“Starcraft?”, ucap Kyuhyun singkat dan membuat Nara menatapnya galak.  “Biarpun kita maniak game, tapi nama itu adalah suatu cerminan diri seseorang.  Mana mungkin kita menamai anak ini dengan

Page 41: KyuNara Scene

starcraft?!  Babo gateun~”, kata-kata Nara itu agak membuat Kyuhyun merinding, “Sejak kapan kau jadi bijak seperti ini?”.Pertanyaan Kyuhyun itu kembali dibalas dengan sebuah injakan di kakinya, “Jangan biacara macam-macam.  Pikirkan nama yang lain!”.“Keundae…bukankah kita harus tahu jenis kelamin bayi ini, baru kita bisa mencari nama yang tepat?”, tanya Kyuhyun.  Nara mengangguk mengiyakan, “Ah~keurae.  Kalau begitu, cepat periksa”.“Kenapa mesti aku?!  Mataku masih suci! Bagaimana jika dia itu bayi perempuan?  Kau saja yang memeriksa”, serunya.  Nara segera menggeleng, “Mataku juga masih suci, Cho Kyuhyun yang tampan”, tolaknya enggan.Kyuhyun menggaruk kepalanya dengan kesal, “Arggh~sudahlah, tunggu sebentar!”, ucapnya dan beranjak keluar kamar, “Aku akan menelfon noona dan menanyakan nama yang bagus untuknya”.Nara menatap kepergiannya tanpa minat dan kembali mengalihkan pandangannya ke bayi yang secara perlahan kembali ia letakkan di atas kasur.  Dia amat sangat mungil, hingga membuat Nara takut jika dia akan menyakitinya saat menggendongnya tadi.  Beginikah perasaan seorang Ibu saat menggendong anaknya?Nara terkekeh sendiri saat memikirkan hal barusan.  Ck~sejak kapan dia memiliki naluri keibuan seperti ini? Ah~ dirinya sudah mulai gila! (.____.)Akhirnya dia memutuskan untuk membuat susu saja, toh tak ada lagi yang bisa dikerjakan olehnya.  Nara pun beranjak ke dapur dan membuka rak makanan kemudian menemukan sebuah kotak susu.  Dia

menaruh susu itu disampingnya dan mulai merebus air. Tapi masalah baru datang lagi…Dia tak tahu takaran yang tepat untuk membuat susu!“Yaa~kenapa tak ada petunjuknya sih?”, rutuknya sambil membolak balik kotak susu itu dan tetap tak menemukan cara ataupun takaran untuk membuat susu ini.Saat Nara sedang berkonsentrasi dengan kotak susu itu, tiba-tiba saja Kyuhyun sudah berada di sampingnya dengan wajah berbinar, “Dapat!!  Noona bilang, namai saja Allen!  Bisa untuk perempuan atau laki-laki kan?”, tanyanya meminta pendapat.  Tapi Nara terlihat tak peduli dan menggumam seadanya, “Hmm, nama yang bagus~”, ucapnya ringan dan masih fokus pada kotak susu itu.  “Mana sih petunjuk penggunaannya?!”Kyuhyun hanya manyun saat idenya atas nama bayi itu tak diindahkan oleh gadis ini, “Ya! Setidaknya pujilah aku~  aku sudah bersusah payah mencari alasan supaya noona tak curiga mengapa aku tiba-tiba menanyakan nama anak padanya!”, ketusnya.Nara tak menjawab dan akhirnya menyerah, “Ah~sudahlah, masukkan secukupnya berdasarkan insting saja”, gumamnya dan membuka kotak susu itu kemudian memasukkan beberapa sendok bubuk susu  ke dalam botol yang khusus disediakan olehnya.Ingin rasanya Kyuhyun menelan bulat-bulat gadis di sampingnya ini!******“Selesai~!!”, seru Nara semangat sambil mengencangkan tutup botol susu yang disiapkannya untuk Allen.  Kyuhyun masih memicingkan mata ke arah botol susu itu, “Apa ini sudah benar-benar aman untuk Allen?”, tanyanya

ragu.  Nara memandang Kyuhyun dengan pandangan merendahkan, “Jika kau ragu dengan susu buatanku ini, silakan membuat yang baru, Cho Kyuhyun-ssi”, ucapnya dan beranjak meninggalkan Kyuhyun yang masih diam terpaku dan mencoba menahan emosinya.Kyuhyun mengatur nafasnya dan berbisik pelan, “Sabarlah, Cho Kyuhyun.  Sabaaar~ Tenaaang~Santaai~.  Jangan emosi~ Jangan emosi”.  Jujur saja, Kyuhyun sudah merasa frustasi padahal mereka baru tinggal bersama kurang dari 1 jam.Selama ini Kyuhyun dan Nara tak mengetahui arti berpacaran selain : bertemu dan bertanding game. Jadi wajar saja jika mereka masih asing saat mengetahui kenyataan bahwa banyak masalah yang bisa terjadi di dalam berpacaran selain bertengkar karena kalah dalam memainkan satu game.Tapi dia tak pernah menyangka bahwa tinggal bersama gadis itu benar-benar sesulit ini.  Apalagi ditambah dengan kehadiran bayi itu, membuatnya merasa telah menjadi seorang…“Ayah?”, desisnya tak percaya.  Sedetik kemudian wajahnya memerah saat mengingat moment ketika Nara menggendong Allen dengan hati-hati dan penuh perhatian.  Dia tak menyangka bahwa kekasihnya itu bisa berlaku layaknya seorang Ibu pada umumnya.“Aaaaargh!!”, dia langsung menjambak rambutnya dan membenturkan kepalanya dengan sengaja kearah kulkas untuk mendapatkan kesadarannya kembali.  Dia tak percaya bahwa tadi dia berpikir melihat Nara yang tersenyum sambil menggendong Allen dan memanggilnya Yeob…

Page 42: KyuNara Scene

“Cho Kyuhyun!!  Buatkan makanan untuk Allen!!”, angan-angan Kyuhyun yangsedang terbang ke langit ketujuh, tiba-tiba saja seperti dihempaskan ke dasar bumi saat dia mendengar kata-kata bernada dingin itu.  Kini Nara sedang berada di hadapannya dan menggendong Allen yang sedang meminum susu dengan tenang, kelihatannya dia nyaman berada di pelukan kekasihnya itu.Kyuhyun menarik nafas lagi dan menepuk pipinya beberapa kali, masih berusaha mengumpulkan kesadarannya.  “Dia makan apa?”, tanyanya blank.  Nara menatapnya jengah, “Allen makan darah perawan yang cantik seperti Haneul”, ucapnya kesal karena mendengar ucapan bodoh kekasihnya ini.Kyuhyun mendecak kesal, “Yaa~kenapa membawa-bawa nama dia lagi?!”.“Kau yang bodoh, Cho Kyuhyun.  Masih saja bertanya : ‘Dia makan apa?’.  Ya tentu saja Allen makan makanan bayi.  Aish, jinjja~”.Kyuhyun mengangguk paham dan membuka rak makanan dengan malas-malasan sementara itu Nara meninggalkannya sendirian, “Ya~!  Mau kemana kau?!”, tanya Kyuhyun saat melihat Nara pergi.  “Tanganku pegal menggendong Allen, aku mau menidurkannya”, jawabnya singkat dan kembali masuk ke dalam kamar.Kyuhyun  mendecak kesal dan mengambil sekotak bubur bayi yang ada di dalam rak dan membaca petunjuk untuk memasak bubur itu.  “Ah~mudah sekali!”, ucapnya sambil menyiapkan panci untuk merebus air.Setidaknya Allen tak akan marah seperti Leeteuk hyung jika bubur yang dibuat olehnya ini kelebihan air, bukan? Jadi,

Kyuhyun langsung memasak bubur itu dengan penuh percaya diri dan tanpa ragu-ragu.******“Kau memasak bubur atau merebus air?”, tanya Nara saat melihat semangkuk bubur yang dibawakan oleh Kyuhyun kepadanya.  Bubur di tangannya ini sama sekali tak pantas disebut sebagai bubur karena bentuknya yang terlalu cair.  Bahkan dimata Nara, bubur ini hanya terlihat seperti air berwarna keruh.  “Kau memang tak pernah bisa belajar dari pengalamanmu memasak ramyeon dulu, ya?”, ejek Nara dan membuat Kyuhyun menatapnya tajam.“Sudahlah, aku saja yang membuat buburnya”, Nara beranjak menuju dapur, “Jaga Allen!  Jangan sampai dia jatuh dari kasur!”, ucap Nara khawatir.  Kyuhyun menggumam mengiyakan dan kini duduk di pinggir kasur dan menatap Allen yang sedang asyik memegang botol susu di tangannya dan menatap Kyuhyun dengan pandangan polos.Tanpa sadar, tangan Kyuhyun bergerak mengelus pipi Allen dan mencubitnya pelan.  Dia tersenyum kecil saat melihat Allen terkekeh senang saat dia melakukan hal itu, “Aigoo~neomu kweiyopda”, desisnya pelan dan mengelus rambut bayi itu.Entahlah, tapi Kyuhyun benar-benar merasakan kedamaian ketika melihat tawa Allen yang senang saat Kyuhyun menyentuhnya.  Rasanya seluruh rasa lelah yang Kyuhyun rasakan sehabis syuting itu langsung sirna dan menghilang tanpa bekas.  Mungkin inilah perasaan Ayahnya saat melihat dirinya sewaktu kecil yang berlari-lari ke arah Ayahnya setiap beliau pulang kerja.

Entah atas dasar apa, Kyuhyun memberanikan diri untuk menggendong tubuh mungil itu dengan hati-hati.  Dan ajaibnya, Allen tak menangis sama sekali.*******“Aishh, si bodoh itu! Masa’ membuat bubur seperti ini saja dia tak bisa?”, Nara mengeluh sambil mengaduk bubur di mangkuknya.  Kini dia berjalan menuju kamar tempat Kyuhyun dan Allen berada.  Tapi langkahnya langsung terhenti saat dia melihat sosok Kyuhyun yang tengah tertawa kecil sambil mencubit pipi bayi itu.Nara merasakan jantungnya berdebar tak karuan saat melihat senyuman itu, apalagi saat ini Kyuhyun sedang mencoba menggendong Allen, biarpun masih terlihat agak takut dan khawatir.  Entah kapan terakhir kali Nara merasa berdebar saat melihat sosok Cho Kyuhyun, mungkin terakhir kali adalah saat dia belum berkenalan dengannya dan masih tergila-gila padanya sebagai sosok ELF.Tapi kali ini berbeda.Debaran di jantung Nara bukan terjadi karena dia melihat wajah tampannya atau karena mendengar suara merdunya yang bisa meluluhkan hati siapapun.  Tapi terjadi karena dia melihat sosok lain dari seorang iblis yang biasa menemani harinya selama 2 tahun terakhir.Dia menemukan sosok malaikat di dalam raga Cho Kyuhyun.*******…Super Junior’s Dorm, 11th Floor…“INI DIA!!!  Ini adegan yang dari kemarin kutunggu-tunggu!!”, ucap Eunhyuk semangat.  Leeteuk, Yesung, Sungmin, Donghae dan Ryeowook yang awalnya sedang menonton DVD Drama You’re Beautiful, langsung beranjak kearah Eunhyuk yang masih setia memperhatikan

Page 43: KyuNara Scene

perkembangan Kyuhyun dan Nara dari kamera CCTV.  “Mwo?  Mwo?”, tanya Leeteuk penasaran.“Lihat sendiri, hyung!!!  Lihat~ persis adegan di film India kan?!”, serunya.  Kini di TV terlihat sosok Kyuhyun yang sedang menggendong Allen dan juga Nara yang memperhatikan keduanya secara sembunyi-sembunyi dari dekat pintu kamar.  “Ya!!  Ini harus didokumentasikan!”.Leeteuk menggeleng heran saat melihat respon Eunhyuk yang menurutnya terlalu berlebihan.  Tapi akhirnya dia menyadari bahwa pasangan itu telah menyelesaikan misinya yang pertama, “Ah~tak kusangka mereka bisa menanganinya dengan cepat”, ucapnya sambil mengeluarkan handphone dari sakunya kemudian memencet nomor handphone Kyuhyun.“Saatnya memberikan misi kedua”.*******“Jadi bagaimana kita menyuapinya?”, tanya Nara bingung.  Kyuhyun mengangkat bahunya dengan ringan, “Yaa~begitu saja”, ucapnya sambil menunjuk kearah Allen yang sedang tidur terlentang sambil menghisap jempolnya.Nara mendelik kearah kekasihnya itu, “Cho Kyuhyun, kau pernah makan bubur sambil tiduran?”, tanyanya.  Kadangkala ucapan kekasihnya ini benar-benar bodoh dan bahkan sama sekali tak masuk akal. Maka dari itu, Nara masih bingung kenapa pria bodoh ini bisa menjadi salah satu peserta olimpiade matematika.  Cish~Kyuhyun menggaruk kepalanya, “Jadi kau mau bagaimana?”, tanyanya balik.  Nara berpikir sejenak dan akhirnya menyuruh Kyuhyun untuk menggendong Allen, “Kenapa digendong?”, tanyanya heran.  Nara menginjak kakinya lagi, “Jangan

banyak bicara.  Aku lelah”, ucapnya dan mengangkat tubuh Allen ke pelukan Kyuhyun, hingga kini Nara bisa menyuapinya dengan leluasa.“Aigoo~kelihatannya dia kecil, tapi ternyata berat ya?”, gumam Kyuhyun yang mulai merasa tangannya pegal setelah menggendong Allen selama beberapa saat.Nara terkekeh pelan, “Kau sudah pegal menggendongnya selama beberapa menit? Apa kau bisa bayangkan rasanya menjadi seorang Ibu yang selalu membawa beban seberat itu selama 9 bulan?”, tanyanya sekilas dan kembali menyuapkan sesendok bubur ke mulut Allen yang mungil, “Ommo~anak pintar”, pujinya.Kyuhyun diam sejenak, masih mencerna setiap kata-kata Nara barusan.  Ya, selama hidupnya ini..Kyuhyun belum pernah memikirkan hal itu.  Bagaimana perasaan Ibunya saat mengandungnya dulu, saat mendidiknya mengenai etika dan menjaganya hingga ia bisa seperti sekarang.  Dan sekarang ia mengetahui hal itu karena kata-kata seorang gadis seperti Kwan Nara.  Aigoo~Tepat saat Nara menyuapkan sendok terakhir ke mulut Allen, tiba-tiba handphone Kyuhyun berbunyi.  Ia segera menyerahkan Allen pada Nara dan mengangkat telefon itu.  Ternyata dari Leeteuk.“Yoboseyo, hyung?!”, tiba-tiba saja emosi Kyuhyun kembali muncul lagi saat mengingat ulah mereka berenam yang mengerjainya.  “Ya~cepat keluarkan kami dari sini!”, pintanya.Leeteuk terkekeh dari seberang telefon, “Tenanglah, masih ada 2 misi lagi yang harus kalian selesaikan”, ucapnya ringan dan membuat Kyuhyun ingin melemparkan sandal yang sedang dipakainya ini ke kepala

leadernya itu.  “Dan misi kedua ada di balik TV”.  Tepat setelah mengatakan hal itu, Leeteuk langsung memutuskan sambungan teleponnya dan membuat Kyuhyun segera beranjak kea rah TV untuk mengambil petunjuk mengenai misi selanjutnya.Misi #2 :  Kalian lapar?  Segeralah memasak~  Kalian mengantuk?  Segeralah tidur~Kyuhyun mengernyit heran membaca misi ini.  Rasanya ini lebih seperti menebak petunjuk dibandingkan dengan memberikan misi. Nara keluar dari kamar sambil menggendong Allen, “Siapa yang menelpon?”, tanyanya.  Kyuhyun menjawab sambil melambaikan kertas yang berisi misi itu, “Leeteuk hyung, dan ini misi kita selanjutnya…”Nara terlihat tertarik dan membaca tulisan di kertas itu, “Memasak?  Tidur?”, ulangnya.  Ia menatap Kyuhyun, “Kau tahu artinya?”, tanyanya dan dijawab dengan gelengan.  Nara menggumam, “Sepertinya…kita disuruh untuk memasak bersama”, tebaknya.Kyuhyun terlihat agak terkejut, “Memasak…bersama?”Nara mengangguk santai, “Memangnya kenapa?  Toh kita berdua kan bisa memasak…”, Nara melanjutkan ucapannya dengan berat, “Ramyeon”.Kyuhyun mendesah kecewa, “Hah~ yasudahlah, daripada kita mati kelaparan…kurasa lebih baik kita makan ramyeon”, lanjutnya dan dijawab dengan anggukan lemah dari Nara.Kini mereka berdua sudah berada di dapur dan telah menggunakan celemek masing-masing.  Allen kini tengah berada di dalam kain yang dipanggul ke punggung Kyuhyun (karena Nara tak ingin membiarkan Allen sendirian di kamar tanpa ada yang mengawasi).  Karena digendong

Page 44: KyuNara Scene

di punggung, tangan Kyuhyun jadi bebas untuk membantu Nara yang sedang menyiapkan peralatan untuk memasak.“Coba kau ambil ramyeonnya”, ucap Nara sambil menyalakan kompor.  Kyuhyun beranjak mengambil ramyeon yang ada di rak makanan, tapi tepat saat dia berbalik untuk memberikan ramyeon itu untuk Nara…DDUAKK!“Huweeeeee~!!”, Allen langsung menangis histeris saat kepalanya membentur salah satu dari pintu rak yang dibuka Kyuhyun.  Kyuhyun lupa bahwa dia sedang menggendong Allen dipunggungnya hingga dia tak memikirkan kemungkinan itu.  “Aiyaa~yayayaya..uljjima!”, Kyuhyun langsung panik.Nara tergopoh-gopoh datang menghampiri mereka dan melihat dahi Allen yang agak memerah, “YA!  APA YANG KAU LAKUKAN?!”, Nara memekik khawatir sekaligus panik dan langsung mengambil Allen dari gendongan Kyuhyun, “Mengapa bisa seperti ini?!  Allen masih bayi, tahu!  Seluruh tubuhnya ini rentan terhadap benturan!  Aishh~kau bodoh sekali!”, sentaknya dan segera menepuk-nepuk punggung bayi itu sambil meniupi bekas benturan di dahinya.  “Uljjima~”, kata Nara sambil membawa pergi Allen dari hadapan Kyuhyun.Kyuhyun menggaruk kepalanya, sedikit merasa bersalah.  Dia benar-benar lupa jika Allen sedang berada di gendongannya tadi.  “Aishh~kau ceroboh sekali, Cho Kyuhyun!”, desisnya sambil menjitak kepalanya sendiri.Tangisan Allen masih terdengar dari dalam kamar, Kyuhyun bingung dengan apa yang harus dilakukannya sekarang.  Dia ingin membantu Nara menenangkan bayi itu, tapi dia

takut akan disemprot lagi oleh kata-kata pedas gadis itu.Tapi matanya tertarik ke air yang kini telah mendidih di dalam panci yang berada di atas kompor.  Dia juga melirik ke 2 bungkus ramyeon di tangannya, “Hhh~anggap saja ini sebagai permintaan maaf dariku”, ucapnya sambil beranjak mendekati kompor dan memasukkan ramyeon itu ke dalam panci.Untuk kali ini dia berharap takaran air yang dia gunakan sudah tepat.******…Super Junior’s Dorm, 11th Floor…“YA!!  Itu kening keponakanku!!  Aigoo~ aku bisa dibunuh oleh sepupuku jika aku mengembalikannya dengan memar seperti itu!!”, Donghae langsung panik saat melihat adegan Kyuhyun yang tak sengaja membenturkan kepala Allen ke salah satu pintu rak makanan.Sungmin masih menjawab ringan, “Bukankah sudah kubilang?  Kau tinggal membuat bayi baru bersama Haejin”*****…Super Junior’s Dorm, 12th Floor…Kyuhyun mendorong pintu kamar dengan sangat hati-hati, berusaha tak menimbulkan suara yang bisa mengganggu ketenangan dua penghuni di dalamnya.  Di tangannya, dia membawa nampan yang terdapat dua mangkuk berisi ramyeon buatannya.Dia melongokkan kepalanya terlebih dahulu, mencoba mengecek keadaan.  Ternyata Nara sedang mengelus-ngelus kepala Allen sambil menggumam menyenandungkan sebuah lagu anak-anak, sedangkan Allen kini sudah tidur terlelap sambil menghisap jempolnya.  “Ehem~”, Kyuhyun berdehem pelan hingga

membuat Nara menengok ke arahnya.  Pandangannya masih agak marah, “Mwo?  Jika ingin menyakiti Allen, jangan kemari!”, ucapnya ketus.Kyuhyun nyengir kecil dan mengangkat nampan yang dibawanya, “Ayo makan”, ajaknya singkat.Nara menyipitkan pandangannya, “Kau yang masak?”, tanyanya tak percaya.  Kyuhyun mengangguk dan beranjak mendekati Nara yang duduk di tepi kasur, “Kali ini kujamin rasanya enak”, ucapnya yakin dan menyerahkan semangkuk ramyeon itu pada Nara yang masih ragu.“Sudahlah, makan saja dulu~”, Kyuhyun memulai memakan ramyeon duluan.  Nara yang juga merasa lapar, akhirnya terpaksa memakan ramyeon buatan kekasihnya itu.  Tapi sedetik kemudian, ekspresi wajahnya langsung berubah, “Ini…kau yang membuatnya sendiri?”, tanyanya memastikan.  Kyuhyun mengangguk semangat, “Enak ‘kan?”.Nara tersenyum simpul dan mengangguk seadanya, “Lumayan.  Setidaknya tidak seperti yang sering dikatakan oleh Leeteuk Oppa”, ucapnya ringan dan membuat Kyuhyun menjitak kepalanya pelan.  Nara terkekeh dan diam untuk sejenak, “Lain kali jangan seperti itu lagi”, ucapnya tiba-tiba dan membuat Kyuhyun heran.“Kau harus berhati-hati, jangan ceroboh.  Suatu saat nanti kau akan merasakan menjadi Ayah dan posisi Allen tadi akan digantikan dengan posisi anakmu.  Dan kau tak boleh menyakiti anakmu sendiri”, ucapan Nara itu kembali membuat Kyuhyun terdiam, masih sibuk mencerna setiap kata-katanya.

Page 45: KyuNara Scene

Tapi akhirnya dia mendesah pelan dan mengangguk paham, “Arasseo, yeobo”, ucapnya dan kembali memakan ramyeonnya.  Nara agak terkejut dengan panggilan yang tadi diucapkan oleh Kyuhyun, tapi dia tak menolaknya dan tak memprotesnya sama sekali.  Panggilan itu cukup dapat diterima oleh telinganya yang biasanya sukar sekali untuk menerima hal-hal romantis seperti itu.Rasanya sudah saatnya hubungan mereka sedikit menjadi lebih dewasa.*******…30 Minutes Later, Super Junior’s Dorm, 12th Floor…“Kau tidur disini dengan Allen.  Biar aku tidur di kamar yang lain saja”, ucap Kyuhyun saat waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.  Sudah tiba saatnya untuk beristirahat bagi mereka berdua.Nara mengangguk dan kini tidur di samping Allen yang sudah terlelap pulas, “Jangan bermimpi tentangku, Cho Kyuhyun yang tampan”, ucap Nara saat Kyuhyun hendak mematikan lampu kamar.  Kyuhyun mendengus cepat, “Teruslah berharap, Kwan Nara sayang”, ucapnya dan langsung mematikan lampu.  Nara tak bisa menyembunyikan senyumnya saat mendengar ucapan kekasihnya itu.Sementara itu, Kyuhyun kini beranjak menuju kamar milik Leeteuk dan Donghae yang berada di ujung ruangan.  Dia menguap beberapa kali dan mereangkan tubuhnya untuk sejenak, “Argh, pegalnyaa~”.Tangannya telah memegang kenop pintu dan berniat untuk membukanya, namun…”Loh?  Loh? Loh?”, kenop pintu itu lagi-lagi tak bisa dibuka.  Kyuhyun sudah merasakan ada hal yang tak beres dan beralih ke kamar milik Heechul, namun

hasilnya tetap sama.  PINTUNYA TERKUNCI!Kini dia mengerti maksud dari kartu yang berisi misi itu, Kalian mengantuk?  Segeralah tidur~Itu berarti : Kyuhyun dan Nara harus tidur dalam kamar yang sama!!Kyuhyun mendecak kesal dan bimbang untuk sejenak.  Apa yang harus dia lakukan sekarang?! Kembali ke kamar itu?  Lalu tidur bersama gadis itu?“Aishh~”, Kyuhyun mengutuk pelan dan akhirnya kembali berjalan menuju kamar, karena tak memiliki pilihan lain.  Dia membuka pintu kamar dengan perlahan dan mendengar dengkuran halus milik Nara.  Itu tandanya dia sudah terlelap, mungkin. (.___.).  Kini Kyuhyun berjalan berjingkat-jingkat, berusaha tak menimbulkan suara sedikitpun dan perlahan-lahan naik ke atas kasur.  “Hhh~”, dia bernafas lega saat dia telah berada di atas kasur dan tak membangunkan salah satu diantara mereka berdua.Kyuhyun melirik kearah Nara dari ujung matanya.  Dengan sinar bulan yang masuk dari sela-sela jendela, dia melihat tangan kekasihnya itu tengah berada di atas tubuh Allen, seperti sedang memeluknya dan ingin menjaganya dengan maksimal.Dia tersenyum sekilas memikirkan setiap hal yang terjadi hari ini.  Hari ini dia melihat sisi yang berbeda dari seorang Kwan Nara yang dikenalnya selama 2 tahun terakhir.Hari ini Kyuhyun tidak melihat seorang Kwan Nara yang selalu cuek dengan hal yang terjadi di sekelilingnya, tapi seorang Kwan Nara yang peduli dengan setiap hal yang terjadi dengan bayi ini.

Hari ini Kyuhyun tidak melihat Kwan Nara yang sering berteriak tanpa alasan yang jelas, tapi seorang Kwan Nara yang telah memberikan nasehat kecil yang menunjukkan bahwa kekasihnya itu lebih dewasa dibandingkan dirinya sendiri.Kyuhyun tersenyum samar dan memiringkan tubuhnya hingga menghadap kearah Nara yang sedang tertidur lelap dengan Allen di pelukannya. Entah setan apa yang menghipnotis tubuh Kyuhyun hingga kini tangannya menggenggam tangan Nara yang tengah memeluk Allen sedangkan sebelah tangannya lagi tengah mengelus pipi kekasihnya itu.  “Ternyata kau tak seburuk yang kubayangkan, Kwan Nara sayang”.Inilah kali ketiga saat tangan Nara dan Kyuhyun terpaut bersama.  Dan ini bukanlah anniversary mereka.********…Super Junior’s Dorm, 11th Floor…“YEAHHHH~!!!!”, kini Eunhyuk, Leeteuk, Ryeowook, Donghae, Yesung dan Sungmin langsung berteriak bahagia saat melihat Kyuhyun menggenggam tangan Nara dan mengelus pipi gadis itu dengan sebelah tangannya yang lain.  Kebahagiaan mereka berenam kini tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.  “HYUNG!  KITA BERHASIL!!”, seru Ryeowook sambil memeluk Leeteuk yang hampir menangis saking bahagianya.“Yaa~! Ini wajib di dokumentasikan!!”, ucap Eunhyuk sambil memastikan bahwa dia sedang merekam adegan di recorder CCTV itu.  “Ya Tuhan, maknae kita!!”, ucapnya masih tak percaya dengan kejadian ini.Sementara itu Sungmin dan Yesung langsung mengambil soju dan beberapa cemilan dari

Page 46: KyuNara Scene

dalam kulkas, “KITA PESTA HARI INI!!”.Donghae?  Awalnya dia memang ikut berteriak bahagia, tapi pada akhirnya dia langsung murung saat mengingat kenyataan bahwa 2 IPadnya akan berpindah tangan ke duo iblis itu.******[Epilog..]…Super Junior’s Dorm, 12th Floor, Tomorrow Morning…Kyuhyun langsung membuka kertas yang berisi misi ketiga yang diberikan oleh para hyungnya itu.  Tadi pagi-pagi sekali, Leeteuk sudah mengirimkannya SMS yang memberitahukannya mengenai keberadaan mission card.  Sementara itu, Nara sedang memandikan Allen sambil bercanda riang.Misi #3 : Ambillah foto keluarga~ ;]  Gunakan kamera Polaroid yang ada di lemari TV. Setelah itu, serahkan hasil foto itu pada kami dari celah pintu.  Dan baru kalian bisa bebas!!Kyuhyun mengenyitkan alisnya, “Foto keluarga?”, tanyanya heran.  Tapi rasa herannya itu tak berlangsung lama saat dia melihat Nara yang keluar dari kamar mandi bersama Allen yang sudah memakai baju baru, “Ahh~keurae..foto keluarga”, gumamnya paham.Nara yang tak tahu menahu, hanya bisa menghampiri Kyuhyun yang sedang memegang kamera Polaroid di tangannya, “Itu misi selanjutnya?”, tanyanya.  Kyuhyun mengangguk dan menyerahkan kartu itu padanya, “Foto keluarga?”, ulang Nara, masih belum paham.Kyuhyun tak menjawab dan hanya menunjuk dirinya, Allen dan Nara dengan jarinya lalu mengangkat kamera Polaroid di tangannya.  Nara mengangguk paham, “Oh~ arasseo”,

ucapnya.  Dia kemudian berdiri di samping Kyuhyun sambil menggendong Allen, “Kalau begitu, Ayo lakukan~”, ucapnya santai.  Kyuhyun sedikit heran dengan sikap Nara yang bisa langsung mengiyakan misi ini tanpa banyak pertanyaan.  Tapi biarlah..toh itu satu keuntungan juga untuknya.Setelah melakukan sedikit pengarahan gaya (Allen berada di tengah dengan Kyuhyun dan Nara yang mengapitnya), mereka bersiap melakukan self camera.  “Allen, lihat ke kamera~”, ucap Nara sambil menunjuk kearah kamera yang sedang diset timernya oleh Kyuhyun.  Allen menatap kamera itu tanpa ekspresi kemudian segera menggengam jempol Kyuhyun dengan erat saat dia sudah duduk disampingnya.Kyuhyun memulai melakukan hitungan mundur, “Lihat ke kamera dan senyu…”“Appaa~ Umma~”, tiba-tiba Allen bergumam pelan sambil memainkan jari Kyuhyun dan Nara hingga membuat keduanya langsung menganga, “Heh?!”CKREKK~Lampu blitz itu tiba-tiba menyala tepat saat perhatian Kyuhyun dan Nara teralihkan kea rah Allen.  Sia-sia saja semua tindakan yang telah Kyuhyun lakukan untuk mengatur pose mereka bertiga, apalagi ditambah dengan ekspresi bodoh dari muka mereka berdua saat mendengar kata-kata Allen barusan.“IGE MWOYA?!  ULANGI LAGI!!”, teriak Nara yang kesal saat melihat hasil foto barusan, ekspresi wajahnya sangat mirip seperti idiot. Kyuhyun menggeleng panik, “Tidak bisa, dari awal..sisa foto di kamera ini hanya ada satu”, ucapnya sama kesalnya seperti Nara.

“Ehehehehe~”, Allen hanya tertawa senang melihat dua iblis itu bisa sengsara karenanya.******END{KyuNara Scene} Irreplaceable>>> 18 maret 2011“Siapa namanya?”“Cho Kyuhyun, sajangnim.”Pria bertubuh agak tambun dan berkumis tipis itu mengangguk paham.  Beberapa kali dia mengetukkan pulpen ekslusif miliknya ke atas meja.  Sementara pria bertubuh kurus dihadapannya hanya diam menunduk, seakan takut untuk sekedar bertatap mata dengan pria bertubuh tambun itu.“Sudah berapa lama?”“Kira-kira sekitar…2 tahun.  Itu informasi yang saya dapatkan.”“Cukup lama.  Tak kusangka dia bisa bertahan dengannya hingga selama itu.  Kau punya fotonya?”Pria bertubuh kurus itu mengangguk dan menyerahkan selembar foto Kyuhyun, “Dia…anggota Super Junior, sajangnim.”“Really?”, pria bertubuh tambun itu membalas singkat dan memperhatikan selembar foto di tangannya dengan seksama.  Detik berikutnya, dia menaruh kertas itu ke atas meja dan berkata singkat, “Bawa dia kemari.”“Ne?”, tanya pria bertubuh kurus itu dengan tak percaya.  “Bawa kemari?  Tapi sajangnim, dia itu artis besar dan tak mudah untuk mencari jadwalnya yang koso…”Ucapannya langsung terhenti saat pria bertubuh tambun itu mengangkat tangannya dan memberikan gesture yang seakan mengusirnya untuk segera pergi dari ruangan megah miliknya.  “Bawa – dia – kemari.  Itu yang kuinginkan.”Pria bertubuh kurus itu menelan ludahnya dengan berat sebelum

Page 47: KyuNara Scene

akhirnya dia mengangguk pasrah, “Saya mengerti, Kwan Sajangnim.”*****“Kwan…apa?”“Nara, Umma.  Kwan Nara”.Wanita separuh baya itu mengangguk paham, tangannya masih memasukkan beberapa telur ke dalam kantung plastik.  “Kau yakin itu namanya, Ahra-ya?”Ahra mengangguk yakin, “Hyukjae yang memberitahukannya padaku.  Katanya gadis itu sangat…”, dia terlihat ragu untuk melanjutkan ucapannya namun wanita separuh baya itu sudah terlanjur penasaran.  “Sangat apa?  Katakan pada Umma, Ahra-ya”“Sangat…menyeramkan. Menurut Hyukjae, Nara itu bisa menghancurkan dorm lantai 11 jika dia sudah marah.  Lalu dia sering menghina Kyuhyun dan mengejeknya habis-habisan.  Dan…”“MWORAGO?!”, Wanita itu langsung membanting kantung telur itu ke dalam trolley yang dibawanya hingga telur itu langsung pecah.  “GADIS SEPERTI ITU YANG AKAN MENJADI ISTRI DARI PUTRAKU?!”“Umma, sabarlah.  Belum tentu kabar itu benar-benar kenyataan ‘kan?.”“BAWA GADIS ITU KE RUMAH KITA.  DAN ADIKMU TAK BOLEH TAHU TENTANG HAL INI!  AHRA-YA, LAKUKAN SEKARANG!”*****… 2 Februari 2011 …Kyuhyun menaruh kopernya secara sembarangan dan langsung merebahkan tubuhnya ke atas kasur empuk miliknya.  Sungmin yang melihat kelakuan maknaenya itu hanya bisa menggeleng heran dan mendecak kesal, “Kyuhyun-ah,

bereskan dulu barang-barangmu!.”, serunya.Kyuhyun menggeliat malas diatas kasurnya, “Besok pagi saja, hyung.  Aku mengantuk.  Jinjja~”, ucapnya dengan nada manja dan membuat Sungmin langsung menyerah.  Jika Kyuhyun sudah berbicara dengan nada seperti itu, tak akan ada member yang bisa memaksanya untuk melakukan hal yang lain.“Kyuhyun-ah!  Ini medali milikmu”, tiba-tiba saja Eunhyuk sudah muncul di depan pintu kamar milik Sungmin dan Kyuhyun.  Dia melemparkan sebuah medali emas kearah maknaenya itu, “Kau meninggalkannya di mobil.”Kyuhyun langsung menepuk dahinya, “Aigoo~ kenapa aku bisa lupa?”, rutuknya pada dirinya sendiri.  Sungmin menggeleng lagi, “Kau tak boleh menaruhnya sembarangan, Kyuhyun-ah.  Itu emas asli.”“Arayo”, ucap Kyuhyun sambil menaruh medali itu di kotak khusus miliknya.  “Pemberian dari ELF Indonesia ‘kan?”, tanyanya memastikan.  Sungmin menggumam mengiyakan, “Aku sampai kaget saat menerimanya.  Emas asli.  Itu hal yang sangat…”, ia tak melanjutkan ucapannya dan malah terlihat kagum.  “Wow~.”Kyuhyun terkekeh geli saat melihat ekspresi wajah Sungmin, “Mungkin sekali-kali kita harus mendatangi Indonesia.  Sekedar untuk membalas hadiah dari mereka ini”, ucap Kyuhyun dan dijawab dengan anggukan Sungmin.  “Semoga ada kesempatan supaya kita bisa kesan…”DDDRTTT..DDRTTT..Handphone Kyuhyun bergetar dan berputar pelan diatas meja kamarnya.  Sungmin menggumam pelan, “Ratu Iblis?”

“Bingo~”, jawab Kyuhyun singkat dan langsung mengangkat telefon dari gadis itu.  “Yobose…”TREEKK!“MWOYA?!”, Kyuhyun menatap handphonenya dengan pandangan tak percaya.  “Gadis bodoh!  Kenapa cuma missed call?”, tambahnya.  Kyuhyun terlihat agak manyun tapi tangannya tetap menekan tombol call saat layar handphonenya menunjukkan nomor Nara.  Entahlah, Kyuhyun tak bisa memungkiri bahwa ia agak merindukan suara gadis itu, terlebih lagi pada sosoknya.Perlu menunggu beberapa saat sebelum nada sambung itu berhenti dan diangkat oleh pemiliknya.  “Yobosey…”“CHO KYUHYUN SIALAN!  KENAPA KAU MENGANGKAT TELEFON TADI?!  ITU PULSA TERAKHIR DI HANDPHONEKU!”.  Belum sempat Kyuhyun menyelesaikan kalimatnya, teriakan Nara sudah membahana dari speaker handphonenya hingga membuat Kyuhyun menjauhkan handphone dari telinganya secara refleks.  Bahkan Sungmin bisa mendengar suara nyaring gadis itu (.____.)“Kurasa lebih baik aku keluar sekarang”, gumam Sungmin sambil membawa bantal pinknya sebelum perang dunia ketiga itu mulai berkobar dikamarnya.Kyuhyun mendecak kesal, “Kau menelfonku duluan, otomatis aku harus mengangkatnya, Kwan Nara sayang”.  Dia benar-benar menyesal karena telah merindukan sosok gadis ini, jika pada kenyataannya dia malah disambut dengan teriakan nyaringnya.“Cho Kyuhyun yang tampan, kau harus berpikir panjang!.  Aku ini masih SMA, jatah pulsa untukku itu tak sebanyak

Page 48: KyuNara Scene

dirimu.  Lagipula kau harus berpikir jika…”TREKK!Kyuhyun langsung memutuskan sambungan telefonnya dan mendengus kesal, “Cish~  kali ini gara-gara pulsa, hah?”, desisnya pelan.Kyuhyun mulai sangsi jika mereka berdua bisa bertingkah selayaknya pasangan kekasih pada umumnya.  Rasanya setiap saat dia merindukan sosok gadis itu, pada saat itu pula ada masalah yang menghampiri mereka berdua.  Mulai dari masalah Haneul, Game, Matematika, kesibukan mereka berdua, dan sekarang…pulsa?!Dia menggaruk kepalanya dengan gemas kemudian langsung membuka aplikasi banking di handphonenya.  “50 ribu won, cukup ‘kan?”, tanyanya, lebih kepada dirinya sendiri.  Dia memasukkan nomor handphone gadis itu dan tak lama kemudian sejumlah pulsa itu telah berpindah tangan ke seorang gadis bernama Kwan Nara.*****TREKK!Nara menganga tak percaya saat sambungan telefonnya diputus oleh Kyuhyun.  “MWOYA?!”, teriaknya kesal.  Dia mendengus kencang dan langsung mengacak-acak rambutnya dengan gemas, “Arghh!  Aku bisa gila jika terus-terusan seperti ini~”, serunya histeris.  Ia memutuskan untuk berbaring di kasur empuknya dan memejamkan matanya untuk sejenak.Jujur, pada awalnya Nara berniat untuk menanyakan kabarnya selama Super Show di Singapore kemarin.  Banyak hal yang ingin dia tanyakan pada Cho Kyuhyun.   Namun karena terlalu banyak, Nara bingung untuk menanyakan hal apa yang harus dia tanyakan terlebih dahulu. Dan entah kenapa, yang

keluar dari mulutnya hanyalah omelan tidak berarti.  Padahal Nara ingin bertanya…‘Apa kau tidur nyenyak di hotel?’. ‘Apakah ada stalker yang mengikutimu?’. ‘Apakah kau makan dengan teratur disana?’.‘Apakah tenggorokanmu baik-baik saja?’. ‘Apakah…’ “Ya Tuhan, aku bisa gila!!”, kini Nara langsung menjitak kepalanya sendiri, untuk mendapatkan kesadarannya kembali.  “Kwan Nara, sadarlah.  Belum tentu Cho Kyuhyun yang tampan itu memikirkan dirimu selayaknya kau memikirkannya sekarang.  Ayolah, Kwan Nara.  Ambil nafas dalam-dalam, hembuskan perlahan.  Ambil nafas dala…”DDRTT..DDRRTTT..Handphone  Nara bergetar, menandakan ada SMS yang masuk.  Ia bangkit dari tidurnya dan beranjak mengambil handphonenya dengan langkah gontai. Kepalanya masih terasa berputar, membuatnya merasa mual. Mungkin ini ada hubungannya dengan semua jadwal bimbingan belajarnya yang sangat padat.  Ditambah dengan jadwal pelajaran tambahan dari sekolahnya.Nara merasa badannya benar-benar remuk. Tapi apa boleh buat, Ujian Negara tinggal beberapa bulan lagi dan Nara tak ingin menyia-nyiakan waktu untuk belajar.  Baginya saat ini, dia akan berusaha semaksimal mungkin. Hingga pada saatnya dia menemui titik henti yang sangat tajam, baru pada saat itu dia akan menyerah.Nara membuka flip handphonenya dan mendapati satu SMS dari Kyuhyun.  Namun detik berikutnya, ia langsung membelalak lebar saat matanya melihat beberapa angka

nol yang terpampang di layar handphonenya.  “Hee?!  Ini angka nol’nya ada…”.“EMPAT?!  50 RIBU WON?!”, tanyanya tak percaya.  Dia menggelengkan kepalanya dengan heran dan tersenyum sinis, “Cish~ kau kira aku gadis manja yang selalu meminta kekasihnya untuk mengisikan pulsa?  Cho Kyuhyun yang tampan, kau sangat bodoh. Jinjja~”.Tak lama kemudian, Nara kembali mengirimkan pulsa itu kepada Kyuhyun dan langsung mematikan handphonenya.  Nara melemparkannya ke kasur dengan cukup kencang, sedangkan dia hanya duduk di meja belajarnya.Untuk beberapa saat, dia hanya diam dan berpangku tangan di atas meja.  Pandangannya benar-benar kosong, namun kepalanya masih terasa berputar dan makin membuatnya mual.  Ia mencoba untuk memijat dahinya, sekedar untuk mengurangi rasa pusing yang seakan tak mau pergi darinya.Tapi matanya tiba-tiba tertuju ke satu penjuru kamar yang di dindingnya terpajang kalender, “2 hari lagi ya?”, gumamnya pelan saat menyadari sebuah tanggal yang sudah dia lingkari dengan spidol, tepat di tanggal 3 Februari.  “Aish, apa yang harus kuberikan untuknya?”Saat sedang sibuk berpikir, tiba-tiba Nara merasakan ada cairan hangat yang mengalir dari hidungnya dan sedikit tercium bau amis.  Dia menyeka hidungnya dan darah segar telah menyebar di tangannya.  “Geez, mimisan lagi?”, tanyanya heran dan langsung mengambil tissue untuk menyumbat hidungnya supaya darah mimisannya berhenti mengalir.“Ini sudah ketiga kalinya aku mimisan di minggu ini.  Aigoo~ kurasa sudah saatnya aku cek ke dokter”, gumamnya pelan.

Page 49: KyuNara Scene

Akhir-akhir ini, Nara sering sekali mimisan.  Mungkin dikarenakan semua jadwal sekolah dan bimbingan belajar yang menyiksanya hingga membuatnya lupa untuk menjaga kesehatan dirinya sendiri. Nara mengambil jaket tebalnya dan langsung menyampirkannya ke tubuhnya.  Tak lupa dia mengenakan masker untuk melindungi hidungnya supaya tidak beku dan juga mengenakan sarung tangan yang lumayan tebal.Baru saja ia membuka pintu rumahnya, angin salju yang dingin langsung menerpa tubuhnya.  “Ummaaa~ dingin sekali!”, keluhnya.  Namun dia tetap berencana untuk pergi ke dokter, setidaknya dia harus memeriksakan kondisinya ini sebelum semuanya menjadi semakin parah.Setelah semuanya siap, Nara mengunci pintu rumah dan membuka pintu pagarnya. “Okay, semuanya sudah sia…ARGGHH!”Nara tak tahu apa yang terjadi padanya di saat setelah dia selesai mengunci pintu pagar.  Sungguh, dia benar-benar tak sadar.  Yang pasti, ada bau khas yang sangat ia kenali.  Seperti bau yang selalu ia cium dari tubuh…Kyuhyun?*****DRRT..DRRTT..“Kyuhyun-ah, ada SMS!”, seru Yesung pada Kyuhyun yang sedang mandi sambil bersenandung pelan.  Kyuhyun mematikan air dari shower dan melongokkan kepalanya dari balik pintu kamar mandi, “Arayo~ biarkan saja.  Pasti hanya SMS dari gadis bodoh itu”, ucapnya dengan ringan, kemudian dia kembali melanjutkan mandinya.Yesung mengangkat bahunya dan meninggalkan kamar Kyuhyun dan Sungmin.  Dia

beranjak kembali ke ruang tengah dan meneruskan menonton salah satu episode Running Man bersama member lainnya.  Baru saja beberapa saat ketika semuanya berjalan tenang dan damai, tiba-tiba saja Kyuhyun berteriak kencang.  “IGE MWOYA?!  DIKEMBALIKAN LAGI?!”Yesung, Sungmin, Ryeowook dan Eunhyuk saling bertatapan heran, namun Ryeowook langsung mengangkat bahunya dengan ekspresi tak tahu.  “Kurasa…lebih baik kita tidak ikut-ikutan masalah mereka”, ucapnya, mencoba bijak dan langsung diiyakan oleh member lainnya.Tapi tak lama kemudian, Kyuhyun keluar dari kamar dengan mengenakan semua peralatan menyamarnya.  Biarpun wajahnya ditutupi oleh masker, tapi member lainnya bisa melihat bahwa dimata Kyuhyun sudah tersirat hasrat untuk membunuh seseorang.  Dan orang itu tentu saja adalah…“Kwan Nara”, gumam Kyuhyun sambil mengikatkan tali sepatunya, “akan mati ditanganku!.”Sungmin langsung menahan langkah maknaenya itu, “Ya!.  Sadarlah, dia itu perempuan, Kyuhyun-ah”.Kyuhyun langsung menggeleng kencang, “Mana ada perempuan yang menolak pulsa yang diberikan oleh kekasihnya dan langsung mematikan handphonenya?  Dia itu ratu iblis, hyung!”, sahutnya dengan tak sabar dan langsung melewati Sungmin untuk keluar dari dorm.Yesung mendecak heran, “Jadi kali ini, masalahnya gara-gara…pulsa?”, ucapnya saat sosok Kyuhyun sudah menghilang di balik pintu dorm.  Ryeowook, Eunhyuk dan Sungmin ikut

heran menatap kelakuan pasangan kekasih itu.“Tak adakah masalah yang lebih elit, KyuNara?”*****Kyuhyun keluar dari lift dengan langkah tergesa.  Dia tetap waspada dengan suasana di sekelilingnya, sebisa mungkin ia tetap tak ingin penyamarannya ini diketahui oleh khalayak ramai.  Dia membungkuk singkat saat melewati receptionist yang ada di front office, hanya untuk menunjukkan keformalan yang tak berarti.Setelah berada di luar gedung, Kyuhyun langsung beranjak ke basement sambil mengeluarkan kunci mobilnya.  Namun tepat saat dia akan memencet tombol untuk membuka kunci mobil, tubuh Kyuhyun sudah ditarik secara paksa oleh seseorang.Kyuhyun mencoba berontak sekuat mungkin, tapi rasanya mustahil karena tubuh yang sedang menariknya secara paksa itu benar-benar kekar dan kuat.  Sangat berbanding terbalik dan kontras jika dibandingkan dengan tubuh Kyuhyun yang kurus kering seperti saat ini (.____.)“HHMMP!  HMMP!”, Kyuhyun melirik kesana kemari, sekedar untuk mencari bantuan.  Tapi percuma, di basement ini tak ada siapapun.  Terlebih lagi, Kyuhyun menyadari jika kamera pengawas di situ telah diakali oleh orang yang sedang menyekapnya sehingga Kyuhyun yakin jika security di situ tak akan menyadari bahwa dia tengah disekap oleh oleh tak dikenal ini.“Diamlah dan jangan berisik!”, desis pria bertubuh kekar itu sambil menutup hidung Kyuhyun dengan selembar sapu tangan yang telah dilumuri oleh obat bius.  Kyuhyun tetap mencoba untuk berontak namun tak ada hasil yang signifikan. 

Page 50: KyuNara Scene

Dia malah merasa pusing dan nafasnya menjadi sesak.  Sangat sesak.Dan yang ia lihat selanjutnya hanyalah langit luas yang hitam pekat.Terlalu gelap, hingga ia tak bisa melihat apa-apa.*****“Lepph..phas..kan!”, suara teriakan Nara hanya terdengar samar karena mulutnya tengah dibekap oleh seseorang.  “Ya!  Appha..maumu?!”Orang itu tetap tak mengatakan apapun dan malah menarik tubuh Nara untuk segera masuk ke dalam mobil yang ia parkirkan tak jauh dari situ.  Nara tetap tak mau menyerah dan masih berontak, “Lepas..”“Diamlah!  Aku ini Ahra.  Cho Ahra!”. Desis suara dari orang yang tengah membekapnya.  Nara terlihat terkejut dan langsung terdiam terpaku, “Hee?  Cho Ah…”“Ne.  Noona dari kekasihmu”, sela Ahra sambil masih tetap menggandeng tangan Nara untuk segera masuk ke dalam mobilnya.  “Dan aku yakin jika kau adalah Kwan Nara ‘kan?”Nara tak tahu harus berkata apa dihadapan gadis ini.  Ini adalah kali pertamanya bertemu dengan salah satu dari keluarga kekasihnya sendiri.  Biarpun Kyuhyun dan Nara telah berpacaran lebih dari 2 tahun, namun mereka tetap memilih untuk melakukan backstreet.  Termasuk pada keluarga mereka masing-masing. “Aku memang Kwan Nara.  Tapi…”“Jangan coba untuk berbohong.  Aku tahu bahwa kalian berdua sudah berpacaran semenjak 2 tahun yang lalu”, ucapan tegas itu kembali membuat Nara bingung harus berbuat apa.  Kini dia hanya bisa duduk di bangku penumpang dengan ekspresi linglung, “Bagaimana kau bisa tahu tentang hal ini?”.

Ahra menjawab dengan ringan sambil memasangkan sabuk pengamannya, “Aku punya banyak informan handal”.  Namun Nara langsung bisa menebak jika pelaku dari semua ini adalah member di lantai 11, karena tak adalagi orang yang lebih tahu mengenai hubungan mereka berdua selain para member itu.Jinjja, Nara bersumpah akan melemparkan bom atom ke dalam dorm nanti! (>___<)“Ah, allgessemnida”, jawab Nara singkat dan kemudian kembali diam seribu bahasa. Dia benar-benar bingung harus berkata apa lagi kepada calon kakak iparnya ini. Ahra melirik kearah gadis disampingnya itu, “Kau…masih sekolah?”, tanyanya.  Nara mengangguk cepat, “3 SMA.”Tepat setelah Nara mengatakan hal itu, Ahra langsung mendecak heran dan menggelengkan kepalanya beberapa kali.  “Adikku ternyata pedofil”, gumam Ahra sambil memindahkan persneling gigi mobilnya hingga kini mobil yang mereka naiki itu langsung melaju di jalan raya.“Kita…mau kemana?”, desis Nara dengan suara mencicit.  Masih merasa segan.Ahra menjawab ringan sambil tetap memfokuskan pandangannya ke jalanan, “Lihatlah sendiri dan jangan banyak bertanya.”Nara langsung menelan ludahnya dengan berat saat mendengar ucapan bernada dingin yang keluar dari mulut Ahra.  Rasanya…dia seperti melihat duplikat dari seorang raja Iblis yang bernama Cho Kyuhyun.  Sama persis. Ternyata memang benar, hidup Nara tak pernah lepas dari lingkaran Iblis. (.____.) *****Kyuhyun mengerjapkan matanya beberapa kali, namun

dia langsung kembali menutup kelopak matanya saat menerima sinar terang yang seakan menusuk retinanya.  “Aish~”, dia mengerang pelan dan memijat dahinya yang terasa amat pusing.  Sekilas Kyuhyun masih bisa mencium bau obat bius yang menghampiri hidungnya, biarpun samar.Hingga akhirnya Kyuhyun membuka mata lebar-lebar dan menemukan dirinya tengah berada di sebuah kamar yang sangat mewah.  Butuh waktu beberapa detik hingga akhirnya dia bisa sadar dari semua keterkejutannya setelah melihat semua desain interior yang ada di kamar ini. Semuanya benar-benar Super Deluxe.“Woaah~”, matanya masih menyusuri semua penjuru kamar yang ditempatinya dan tak berhenti mendecak kagum.  Tapi tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka lebar dan menampakkan sesosok pria bertubuh kurus yang berjalan ke arahnya, “Anda sudah sadar, Cho Kyuhyun-ssi?  Jika sudah, mari segera ikut dengan saya.  Sajangnim sangat tidak suka jika harus menunggu lama”, ucap pria itu dengan penuh nada hormat.“Hee?”, Kyuhyun masih menggumam heran.  Dia menggaruk kepalanya sejenak, “Sajangnim?  Siapa orang yang sedang kau maksud?”, tanyanya penasaran.  Namun pria kurus itu hanya membungkuk singkat dan seakan memberi jalan bagi Kyuhyun untuk segera beranjak dari tempat tidurnya, “Akan saya antarkan anda untuk bertemu dengan sajangnim.”Kyuhyun tak memiliki pilihan lain.  Dia bangkit dari tempat tidurnya dan beranjak mengikuti langkah pria bertubuh kurus itu yang berjalan dengan langkah cepat dan lebar, “Ah, permisi…”, Kyuhyun terdengar bingung untuk memanggil nama pria itu.

Page 51: KyuNara Scene

“Lee Joomin”, jawab pria bertubuh kurus itu singkat.  Kyuhyun mengangguk paham, “Baiklah, Joomin-ssi…sebenarnya, dimana aku berada sekarang?”, tanyanya to the point.  Joomin masih berjalan dengan cepat, “Anda sedang berada di Tokyo”, jawabnya.  Kyuhyun langsung menganga lebar, masih tak percaya.  “TOKYO?!”Joomin segera berbalik menghadap kearah Kyuhyun, “Tolong jangan berisik, Cho Kyuhyun-ssi.  Sajangnim sangat tak menyukai jika ada keributan di rumahnya”, ucapan singkat yang keluar dari mulut Joomin itu langsung membuat Kyuhyun segera menutup mulut dengan kedua tangannya sambil mengangguk singkat.Selama perjalanan menuju tempat yang dimaksud oleh Joomin (ke tempat Sajangnim itu berada), Kyuhyun hanya diam membisu dan matanya masih memperhatikan setiap penjuru rumah yang megah ini.Seringkali alisnya mengernyit heran saat melihat beberapa lukisan dari cat minyak yang seakan menggambarkan paras wajah seseorang.  Kyuhyun merasa bahwa ia sangat mengenal setiap leukan garis wajah yang ada di lukisan itu.  Rasanya Kyuhyun amat mengenalnya.  Tapi…“Silakan masuk”, tiba-tiba ucapan Joomin itu langsung membuat Kyuhyun sadar dari semua lamunannya.  Kini di hadapannya sudah terbuka sebuah pintu yang terbuka lebar, “Sajangnim sudah menunggu anda di dalam.”Kyuhyun hanya mengangguk singkat dan melangkah dengan ragu.  Begitu dia masuk ke dalam ruangan itu, matanya langsung disambut dengan sebuah meja panjang dan berbagai makanan lezat sudah

terhidang di atasnya.  “Ige mwo…”“Selamat datang, anakku”, suara bernada berat itu langsung membuat Kyuhyun tersentak kaget dan mundur beberapa langkah dari tempatnya semula.  Dia mengelilingkan matanya dan menemukan sesosok pria yang bertubuh agak tambun itu muncul dari satu penjuru ruangan sambil merentangkan tangannya lebar-lebar, seakan menyambut kedatangannya.Sementara itu, Kyuhyun masih mengernyit heran saat melihat sosok pria itu.  “Aaa~ anda…siapa?”, tanyanya dengan hati-hati, takut menyinggung perasaannya.  Pria itu tersenyum kecil dan segera merangkul pundak Kyuhyun dengan penuh keakraban, “Tak kusangka anakku bisa memikat hati seorang pria tampan sepertimu”, ucapnya bangga.“Anak?”, gumam Kyuhyun pelan.  Sekilas dia memperhatikan setiap detail wajah pria ini.  Sunnguh, rasanya Kyuhyun sangat familiar dengan garis wajahnya, bentuk matanya, hidung mancungnya benar-benar refleksi cerminan dari diri…“NARA?!”Pria itu tersenyum penuh wibawa, “Syukurlah jika kau sudah bisa mengenaliku tanpa aku harus memperkenalkan diri terlebih dahulu”, ucapnya dengan tegas dan langsung membuat Kyuhyun gugup setengah mati.  Dia bisa merasakan keringat dingin mulai mengalir deras dari dahinya dan tangannya langsung bergetar hebat.“Jangan gugup seperti itu.  Kau harus membiasakan diri denganku, Kyuhyun-ah”, ucap Kwan Hyonsaeng sambil merangkul bahu Kyuhyun dan menuntunnya untuk duduk di kursi yang langsung menghadap ke meja makan.  “Lebih baik

kita berbincang sambil makan malam.  Perjalanan dari Seoul ke Tokyo itu cukup melelahkan ‘kan?  Biarpun kau naik dengan jet pribadiku, tapi tetap saja…”“JET PRIBADI?”, seru Kyuhyun tak percaya.  Dia tak menyangka bahwa keluarga kekasihnya ini memiliki jet pribadi.  Bahkan Kyuhyun menjadi bingung, apakah dia sedang berada di rumah keluarga Kwan atau malah rumah keluarga Choi?Hyonsaeng mengangguk singkat, namun dia masih terlihat heran, “Apakah Nara tak bilang tentang hal ini?  Maksudku, mengenai keadaan sosial maupun ekonomi keluarga kami?”.Kyuhyun menggeleng kencang, “Dia hanya bilang bahwa anda adalah wiraswasta yang sedang membuka cabang bisnis baru di Jepang”, jelasnya.  Hyonsaeng menggeleng sambil mendecak pelan, “Anak itu…masih belum saja berubah.  Dia masih takut untuk menujukkan status sosialnya sebagai pewaris tunggal perusahaan miliki keluarga kami”“PEWARIS TUNGGAL?”, serunya lagi, kali ini lebih dengan ekspresi tak percaya dibandingkan sebelumnya.Gadis yang bahkan tak bisa mengerjakan soal deret matematika itu akan menjadi pewaris tunggal dari sebuah perusahaan yang memiliki benefit yang menggiurkan?!YANG BENAR SAJA? *****“Kita sampai”, Ahra memarkirkan mobilnya di dalam garasi dan mematikan mesin mobilnya.  Nara melepaskan sabuk pengamannya dan menatap Ahra dengan pandangan heran, “Onnie, bisakah kau beritahu dimana…”“Sejak kapan aku memberikanmu izin untuk memanggilku dengan sebutan

Page 52: KyuNara Scene

Onnie?”, ucapan singkat yang keluar dari bibir Ahra itu langsung membuat Nara menjadi sangat tidak percaya diri dan merasa dikucilkan.  “Panggil aku Ahra saja.”Nara mengangguk pelan, “Ahra-ssi, bisa kau jelaskan dimana dan mengapa kita…”Ahra langsung menyela ucapan Nara lagi, “Kita ada di rumah keluargaku dan kau akan bertemu dengan Ibuku.  Suatu hal yang mudah ‘kan?”, tanya Ahra sambil menutup pintu mobilnya dan berjalan mendahului Nara yang masih diam mematung.Ibu? “Ya! Cepat masuk!”, Ahra melongokkan kepalanya dari balik pintu dan memberi instruksi bagi Nara untuk segera masuk ke dalam rumah.  Nara mengangguk singkat, “Ne, Onn…maksudku, arasseo, Ahra-ssi”, ucap Nara saat mengingat kembali ucapan Ahra barusan.  Dalam hati, Nara mengutuk pelan.  Jinjja, selama mengenal Cho Kyuhyun…dia selalu mengatakan bahwa noonanya, Cho Ahra adalah gadis yang ramah dan pengertian.  Tapi kenapa kenyataannya seperti ini?!!Baru saja Nara menginjakkan langkah pertamanya di dalam rumah itu, ia langsung merasa bahwa aura yang ada di sana seakan menusuk seluruh tubuhnya.  Rasanya dia benar-benar gugup hingga tak tahu harus berbuat apa.  Sementara itu, Ahra terlihat tak peduli dan masih berjalan dengan langkah ringan menuju kearah dapur.  Ternyata di dapur, telah ada seorang wanita separuh baya yang menunggu sambil mengenakan celemek berwarna merah dan menatap kearah Nara dengan pandangan yang tajam, “Kau…Kwan Nara?”

“Ne~”, Nara menelan ludahnya dengan berat dan mengangguk dengan takut-takut.Wanita itu memandang ke arahnya dengan seksama dan meneliti setiap bagian tubuh Nara, “Kau tak secantik gadis yang lainnya”, ucapnya dengan nada datar dan membuat rasa percaya diri yang ada di diri Nara kini langsung terbang ke angkasa yang luas.  “Ne, saya memang…tidak cantik”, sahutnya pelan.Namun wanita itu langsung melemparkan sebuah celemek berwarna biru itu kearah Nara yang masih terlihat lesu, “Karena kau tidak secantik mereka, maka tunjukkanlah hal yang membuatmu terlihat lebih istimewa.  Tunjukkanlah bahwa kau memang cocok untuk menjadi pasangan dari putra kesayanganku!!”“Hee?”, Nara masih menganga heran sambil memegang celemek yang ada ditangannya, “Maksud anda…”“Tugas utama seorang istri adalah memasak.  Jadi, segeralah memasak makanan yang khusus kau buat untuk suamimu nanti!”“EEHH?!”******“Jadi…”, Hyonsaeng mulai membuka pembicaraan.  “Sejak kapan kau berpacaran dengan anak kesayanganku, Kyuhyun-ah?.”Kyuhyun menggumam pelan, “Rasanya…lebih dari 2 tahun”, jawabnya dengan ragu.  Hyonsaeng mengangguk paham, “Cukup lama kurasa”, sahutnya dan dibalas dengan anggukan Kyuhyun, “Sangat lama, menurut saya.”“Lalu…kenapa kau tak berpikir untuk berkenalan denganku, Kyuhyun-ah?”, pertanyaan Hyonsaeng ini langsung membuat Kyuhyun terdesak kecil dan terlihat linglung untuk

mencari jawaban.  “Saya…hanya takut, Kwan sajang…”“Panggil aku Aboji.  Tak perlu menggunakan panggilan formal seperti itu”, sela Hyonsaeng sambil mengibaskan tangannya dan tersenyum kecil.  Kyuhyun mengangguk paham, merasa sedikit lega karena setidaknya suasana dalam pembicaraan ini tidak sekaku tadi.“Saya hanya takut…tak bisa menjalankan segalanya sebaik anda, Aboji”“Nara selalu bilang bahwa sosok yang paling dicarinya adalah sosok seperti Ayahnya.  Dan saya belum yakin bahwa itu adalah saya, Aboji”“Saya merasa bahwa saya belum bisa menjaga Nara selayaknya yang telah anda lakukan.  Dan karena hal itu, saya merasa belum pantas untuk bertemu dengan anda”, jelas Kyuhyun dengan suara lirih.  Matanya menatap lurus ke arah Hyonsaeng, namun ia benar-benar merasa segan untuk menatap mata yang penuh wibawa itu.Hyonsaeng mengangguk beberapa kali, “Belum pantas, ya?”, gumamnya lirih, “Itu alasan klasik yang selalu mereka katakan”.Kyuhyun sedikit mengernyit heran saat mendengar ucapannya, “Apa maksud Abo..”, belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, Hyonsaeng langsung mengangkat gelas winenya kea rah Kyuhyun.  Seakan mengajaknya untuk bersulang.  “Untuk kebahagiaan kalian berdua”, ucapnya singkat dan tersenyum penuh wibawa.Demi menjaga kesopanan, Kyuhyun ikut mengangkat gelasnya dan bersulang kecil.  “Untuk kebahagiaan kami berdua”, ulangnya dan segera meminum wine di dalam gelas itu.  Hyonsaeng juga ikut meneguk isi di gelas itu dan

Page 53: KyuNara Scene

menatap lurus kearah Kyuhyun yang mendecak kagum dengan rasa dari wine yang telah diminumnya, “Woa~ rasanya sangat nikmat, Aboji”.Namun detik berikutnya, Kyuhyun merasa tubuhnya menjadi gerah dan kepalanya menjadi benar-benar pusing.  Rasanya ada hal yang tidak beres karena Kyuhyun merasa semua gairahnya menjadi naik dan membuatnya serasa terbang ke awang-awang.  Sosok Hyonsaeng di hadapannya kini telah berubah menjadi bayangan samar yang…“Argh”, Kyuhyun mengerang kesakitan sambil menjambak rambutnya, masih mencoba mendapatkan kesadarannya kembali.  Tapi percuma.  Semua syaraf otaknya seakan menolak untuk bekerja kembali dan hanya membiarkan dirinya terjebak dalam rasa pusing yang tak terkira.Kyuhyun tak bisa menahannya lebih lama lagi, hingga akhirnya dia terkulai lemas di atas meja makan dan nafasnya terlihat tersengal-sengal. Hyonsaeng menatap semua kejadian tadi dengan seringai tipis dan kekehan kecil.  “Joomin!”, serunya cepat dan tak lama kemudian, Joomin sudah tiba di samping Tuan besarnya itu dengan penuh hormat.  “Ya, sajangnim?”Hyonsaeng menunjuk kearah Kyuhyun yang tengah terkulai lemas dan mengerang pelan, “Bawa dia ke kamar.  Dan lakukan semua rencana yang sudah kususun”, ucapnya dan segera beranjak meninggalkan Joomin yang mengangguk patuh.Bukan tanpa alasan jika Hyonsaeng melakukan semua hal ini, tapi dia ingin memastikan bahwa Kyuhyun adalah pria yang tepat bagi putrinya.  Itu saja.*****

“Memasak?”, tanya Nara tak percaya.  Ibu Kyuhyun mengangguk cepat, “Jadi cepatlah memasak untuk makan malam dan…”, ucapannya terdengar menggantung, namun Nara sudah mendapatkan firasat yang tidak enak mengenai kelanjutan kalimat itu.  “Masih ada pekerjaan rumah yang menumpuk untuk dikerjakan”, lanjutnya dan mengerling ke salah satu arah.  Nara mengikuti arah pandangannya dan melihat Ahra sedang membawa setumpuk baju kotor di dalam keranjang.“Hah?”, Nara masih menganga lebar saat melihat tumpukan cucian itu.  Ahra tertawa kecil saat melihat ekspresinya.  Ibu Kyuhyun langsung memberikan sebuah buku resep memasak miliknya ke tangan Nara, “Ini, kuberikan padamu.  Mungkin saja bisa dijadikan referensi untuk memilih menu makanan”, ucapnya singkat.Nara menerima buku itu denga tidak rela, “Tapi, Ommonim…tidakkah ini terlalu…”, ucapan Nara terhenti saat dia melihat wanita itu melepaskan celemeknya dan menerima tawaran jaket yang diberikan oleh Ahra, “Kalian…mau kemana?”“Kami tak ingin mengganggu konsentrasimu dalam mengerjakan semua tugas ini”,  jawab Ahra singkat dan segera mengambil kunci mobilnya.  “Kami pergi sebentar.  Dan kau…”“Selamat bekerja”, ucap kedua orang wanita itu dengan kompak dan melambaikan tangannya dengan riang hingga akhirnya sosok mereka berdua menghilang di balik pintu rumah.  Tak lama setelahnya, deru mesin mobil sudah terdengar menjauh dan tiba-tiba semuanya terasa sunyi.Nara masih diam di tempat dan menatap buku resep makanan di

tangannya dengan pandangan nanar, “Ya Tuhan~”, desahnya sedih, “Atas dasar pertimbangan apa yang membuatmu menciptakan keluarga Iblis seperti ini?!”*****Kyuhyun mengerang pelan dan mengusap matanya dengan perlahan.  Kemudian dia mencoba mengerjapkan matanya beberapa kali, namun dia langsung merasa silau saat cahaya yang terang benderang itu langsung menyambut matanya.  “Aish~”, gerutunya kesal saat kepalanya terasa pusing lagi.Dia mengedarkan pandangan ke sekitar dan kembali menemukan bahwa dirinya tengah berada di kamar mewah yang ia tempati pertama kali saat ia datang kesini.  “Kenapa bisa ada disini lagi?”, tanyanya heran.  Seingatnya tadi, dia masih duduk bersama dengan Hyonsaeng, lalu kenapa dia bisa ada disini?.  Siapa yang membawanya kemari?“Selamat malam, Tuan Muda tampan”, suara lembut dan bernada seduktif itu langsung menggema di telinga Kyuhyun.  Dia mengalihkan pandangannya ke satu arah dan menemukan sosok seorang wanita (yang bisa dibilang sebagai jelmaan malaikat) kini tengah keluar dari kamar mandi kemudian melangkah mendekatinya.Tak bisa dipungkiri, Kyuhyun meneguk liurnya dengan berat saat melihat tubuhnya.  Gadis itu hanya memakai selembar kain tipis berwarna transparant yang membuat lekuk tubuhnya terlihat jelas, dan hal itu membuat Kyuhyun bisa gila.“Kau…lebih tampan dari yang terlihat di TV”, ucap gadis itu singkat dan duduk di samping Kyuhyun yang masih bingung dengan hal yang harus dilakukannya.  Rasanya kepalanya makin menjadi pusing

Page 54: KyuNara Scene

dan rasa pusing itu malah membuat naluri pria yang dimilikinya makin berperan besar dalam mengedalikan seluruh syaraf otaknya.“Tolong…menjauh”, ucap Kyuhyun pelan.  Tangannya masih memijat keningnya sendiri, mencoba kembali menemukan kesadarannya.  “Aku…sudah punya kekasih”Gadis itu menggumam pelan, terlihat tertarik dengan kata-katanya barusan.  “Jinjjayo?  Aku juga sudah memiliki kekasih.  Tapi tak ada salahnya jika kita melakukannya, bukan?  Hanya untuk sekali ini saja dan selanjutnya…kau akan kembali pada kekasihmu kemudian berpura-pura seakan tak pernah terjadi apa-apa”, gadis itu makin mendekatkan tubuhnya ke tubuh Kyuhyun dan berbisik tepat ditelinganya, “Kau pasti menginginkannya”*****Hyonsaeng menatap semua kejadian itu dari kamera yang dipasang di kamar tempat Kyuhyun berada sekarang.  Dia memperhatikan semuanya dengan tatapan datar, namun tak bisa dipungkiri bahwa dia masih berharap bahwa pria itu bisa melewati semua hal itu.Hyonsaeng masih berharap bahwa pria itu adalah seseorang yang benar-benar tepat untuk putri semata wayangnya.Joomin mengetuk pintu ruang kerja milik Hyonsaeng hingga membuatnya mengalihkan perhatiannya sejenak, “Ya?”“Sajangnim, ini data diri milik Cho Kyuhyun”, ucapnya dan menyerahkan sebuah map yang mengkilat kearah Hyonsaeng.  Ia membuka map itu tanpa minat dan membolak-balik setiap data tentang pria itu, “1988?  Berbeda 5 tahun dengan Nara”, gumamnya pelan dan menggeleng heran.  “Tak kusangka, pedofil.”

“Dia anggota termuda di Super Junior, sajangnim”, Joomin memberikan sedikit tambahan informasi.  Hyonsaeng hanya mengangguk seadanya.  Dia masih memperhatikan isi dari lembaran kertas itu ketika Joomin terlihat tertarik dengan kejadian yang terjadi di TV yang tersambung dengan kamera CCTV di kamar yang ditempati oleh Kyuhyun, “Sajangnim…”Hyonsaeng mengalihkan pandangannya kearah TV dan sinar matanya sedikit meredup.  Detik selanjutnya, dia segera melempar map itu ke lantai dan mendengus kesal.  “Ternyata kau belum pantas untuk mendapatkan putriku.”*****Nara membolak-balik halaman dari buku resep itu dan merasa bingung harus memilih yang mana.  Lagipula memasak untuk makan malam? (.___.)  Ya Tuhan, bahkan untuk dirinya sendiri pun Nara hanya memasak ramyun sebagai hidangan makan malam.  Lalu sekarang, makan malam apa yang harus dia hidangkan?Dia membuka halaman selanjutnya dan menemukan gambar sebuah kue tart coklat yang terlihat sangat lucu dan indah.  Nara langsung tertarik saat melihat gambar itu dan segera membaca bahan-bahan yang dibutuhkan.  “Aaa~ semuanya tersedia!”, ucapnya senang.Setelah mencari menu lainnya, akhirnya Nara memutuskan untuk membuat ddokbogi dan sup kepiting sebagai menu makan malam.  Dia mengambil semua bahan makanan yang diperlukan dan menjejerkannya diatas meja yang berada disamping kompor, namun pikiran Nara lebih fokus pada kue cake yang terus-terusan mengisi pikirannya.“AWAWAW~!”, karena kurang berkonsentrasi, jari Nara terkena

serpihan dari kulit kepiting yang menancap di tangannya. “Aigoo~!!  Kwan Nara, fokus!”, serunya sambil menepuk pipinya dan kembali melanjutkan pekerjaannya.Ddokbogi dan sup kepiting sudah mulai dia olah di atas panci, tapi tak sengaja mata Nara tertuju ke tumpukan cucian yang menumpuk di hadapannya.  Dia mendesah pelan dan melangkah dengan langkah gontai, “Sejak kapan ada ratu Iblis yang beralih profesi menjadi Cinderella, ‘hah?”, gumamnya sebal.Dia memasukkan semua cuciannya ke dalam mesin cuci dan memutarkan tombol untuk mengoprasikan alat itu.  Lalu Nara kembali ke dapur dan langsung tersenyum lebar saat melihat buku resep itu, “Chocolate Cake”, ucapnya saat membaca nama cake itu.Tanpa menunggu lama, Nara segera mengeluarkan Loyang, mesin pengocok telur dan peralatan lainnya.  Tapi baru saja saat ia mulai memisahkan putih telur, Nara kembali mimisan.  Kali ini lebih parah dari sebelumnya.  “Aish~”, gerutunya sambil mengambil tissue dan menyumpalkannya ke hidungnya sendiri.Kepalanya menjadi pusing lagi, namun dia tetap bersikeras untuk melanjutkan membuat cake.  Karena Nara ingin melihat senyum pria itu saat melihat hasil cake buatannya sendiri.  Apakah dia akan bahagia?  Apa dia akan tersenyum lebar?  Apakah dia akan…“Aiyaa~ buat dulu cakenya dan baru kau bisa berkhayal mengenai hal itu, Kwan Nara”, kata Nara, seakan memberi sugesti kepada dirinya sendiri.  “Oke, yang pertama harus disiapkan…tepung terigu, lalu…”*****

Page 55: KyuNara Scene

Ahra mematikan mesin mobilnya dan segera berbisik pada Ibunya, “Umma, aku rasa dia gadis yang baik.”  Ibunya mengangguk singkat, “Umma rasa seperti itu.  Lagipula dia tidak menyeramkan seperti yang kau bilang, Ahra-ya”“Umma, informasi itu kudapat dari Hyukjae.  Jangan salahkan aku”, Ahra merengut sebal.  Ibunya terkekeh pelan, “Gwenchana.  Tapi sekarang apa yang harus kita lakukan?  Masak iya kita mengaku bahwa kita berpura-pura bersikap sinis padanya?”Ahra menggumam pelan, “Mollayo.  Kurasa lebih baik kita mengaku saja.  Daritadi aku sudah tidak tahan untuk terus-terusan bersikap sinis padanya”.  Ibu Ahra mengangguk lagi,“Ya sudahlah, mau bagaimana lagi?  Kebohongan tidak akan pernah bertahan lama ‘kan?”Setelah memutuskan hal itu, mereka berdua mulai masuk beriringan ke dalam rumah.  Tapi saat mereka baru saja membuka pintu utama, asap tebal dan bau gosong langsung menyapu wajah mereka.  “MWOYA?!”Nara tergesa-gesa berlari menyambut keduanya dengan wajah penuh tepung terigu, rambut berbau asap gosong dan dengan hidung yang tersumbat oleh tissue.  “Ah, selamat datang”, sambutnya ramah.  Namun Ahra dan Ibunya masih heran, “Kau sedang apa?!”“Me…masak?”, ucapnya ragu.  Ibu Kyuhyun masih heran, “Masakan apa yang membuat rumah ini menjadi hancur berantak…”DUARR!“Woaaa~gawat!! Gawat!!”, Nara langsung berlari kearah dapur dengan diikuti kedua orang yang sama khawatirnya dengan kondisi dapur mereka.  Alangkah terkejutnya saat mereka melihat dapur rumahnya

sudah seperti kapal pecah.  Panci yang berserakan dimana-mana, telur yang pecah, ceceran tepung terigu, serpihan kulit kepiting, dan lain sebagainya.  “Supnya lumer!”, Nara berteriak histeris saat mengecek hasil sup kepiting yang dia buat.Ahra dan Ibunya saling bertukar pandang dengan blank, tak tahu harus mengatakan apa pada gadis di hadapannya ini.  Mungkin mereka sudah sedikit mengerti mengapa para member menyebut dia sebagai Ratu Iblis.  Karena kediaman ratu Iblis yang sesungguhnya adalah di neraka, bukan di dapur (.____.)TRING!Tiba-tiba oven yang ada disitu ikut berdentang nyaring dan membuat perhatian mereka bertiga teralihkan pada oven itu.  Nara langsung membuka rak oven dan tersenyum lebar, “BERHASIL!!”, teriaknya kencang dan segera mengeluarkan seloyang kue berwarna hitam kecoklatan itu dari dalam oven.“Itu…apa?”, tanya Ahra penasaran.Nara menoleh ke arah kedua orang itu dan menunduk dalam, “Jwosonghaeyo.  Sebenarnya…dari tadi aku hanya fokus pada kue ini.  Bahkan aku lupa jika aku tengah memasak ddokbogi dan sup kepiting.  Jwosonghamnida”, ucapnya sebari membungkuk meminta maaf.  Ahra dan Ibunya langsung tersenyum kecil, “Itu…cake ulang tahun si Captain Cho?”, tanya Ahra lagi.Nara mengangguk dengan enggan, “Sepertinya aku sudah gila karena memikirkan bahwa dia akan bahagia saat melihat kue ini.  Padahal aku yakin jika para fansnya akan memberi hadiah yang lebih berharga dibanding kue in..AAWW!”, Nara langsung meringis kesakitan saat Ahra menjitak

kepalanya dengan cukup kencang.  “Ahra-ssi, kenapa kau menjitakku?!”“Jangan berpikiran bodoh seperti itu.  Kyuhyun akan bahagia.  Aku berani jamin itu”, ucap Ahra sambil merangkul bahu Nara dengan akrab dan sedikit membuatnya merasa heran dengan sikapnya.  “Dan, jangan memanggilku Ahra-ssi.  Kau adalah calon adik iparku, jadi biasakanlah memanggilku Onnie”.“Eh?”“Selamat datang di keluarga Cho, Kwan Nara”, ucap Ibu Kyuhyun dengan senyum ramahnya dan mengelus rambut Nara dengan halus.  “Jaga anakku baik-baik.  Aku yakin kau pasti bisa.  Arasseo?”Ahra langsung melanjutkan, “Buatlah dia menjadi sedikit dewasa, Nara-ya.  Jangan terus-terusan main game.  Suruh dia untuk membuka usaha lain sebagai investasi kalian berdua jika Kyuhyun sudah tidak laku di pasar musik”, jelasnya bijak.  Nara terkekeh pelan, “Onnie, kau seperti menyumpahi supaya dia tak laku menjadi penyanyi.”“Sudahlah, lebih baik sekarang kita menghias kue ini bersama-sama”, sela Ibu Kyuhyun sambil mengambil cake polo situ dari tangan Nara.  “Ahra-ya, ambil cream vanilla di kulkas.  Dan kau, Nara-ya, kabarilah Kyuhyun bahwa ulangtahunnya hari ini akan dihadiri oleh satu anggota keluarga yang baru”.Nara tersenyum simpul dan mengangguk singkat.  “Ne, algessemnida”, jawabnya riang.  Nara segera membuka flip handphonenya dan meengetik SMS untuk pria itu.To : MASTER OF EVILKutunggu di Myongsan Park jam 00.00 malam ini. MESSAGE SENT!Ahra melirik kearah Nara yang baru saja selesai mengirimkan

Page 56: KyuNara Scene

SMS, “Ciee~ asyiknya yang sedang dilanda asmara”“Onniee~~”*****Kepala Kyuhyun langsung terasa berputar saat gadis itu merengkuh lehernya dan segera mencium bibirnya dengan agresif.  Kyuhyun mencoba untuk berpikir jernih, tapi semua syarafnya menolak untuk melakukan semua itu.  “Hanya untuk malam ini”, ucap gadis itu dan makin membuat Kyuhyun merasa goyah.Hanya untuk malam ini, dan ia akan kembali ke samping Nara.Tak akan ada yang dirugikan.Entah setan apa yang menyihir Kyuhyun saat tangannya meraih pinggang gadis itu dan makin mendekatkan jarak diantara mereka berdua dan mulai membalas ciuman gadis dihadapannya ini.  “Hanya untuk malam ini…”‘Aku selalu percaya padamu, jadi kau harus percaya padaku’Kyuhyun merasa suara itu berbisik pelan ditelinganya, namun semua itu masih belum cukup untuk membuat segalanya kembali normal.  Tangan Kyuhyun masih memeluk tubuh gadis itu dan makin mengeratkan jarak diantara mereka berdua.‘Pernah berfikir untuk menikahiku?’‘Masih banyak gadis yang lebih cantik darimu yang mengantri untuk kunikahi.  Bahkan mereka berbaris rapi hanya untuk sekedar bersalaman denganku, Kwan Nara sayang’‘Sudah kuduga.  Kau sama sekali tak berpikiran panjang, Cho Kyuhyun yang tampan’‘Memang.  Aku hanya berpikir bahwa esok hari aku akan tetap menjaga dan menyayangimu.  Dan keesokan harinya, aku akan tetap memikirkan hal yang sama.  Keesokan harinya pun begitu.  Akan terus begitu hingga saatnya kau bisa

melakukan hal yang sama untukku’‘Sejak kapan kau belajar menggombal seperti itu?’‘Tapi aku yakin, kau pasti terharu saat mendengar kata-kataku barusan.  Dan kau akan berpikir, “Ahh~ Cho Kyuhyun itu pria yang sangat romantis”.  Benar ‘kan, Kwan Nara sayang?’‘Cish~ teruslah bermimpi, Cho Kyuhyun yang tampan’“HENTIKAN!”, Kyuhyun segera mendorong tubuh gadis itu untuk segera menjauh darinya.  Dia langsung menjambak rambutnya dan mengerang hebat, “BABOYA!  CHO KYUHYUN, KAU SANGAT BODOH!”Gadis itu seperti tak menyerah untuk terus mendekati Kyuhyun, “Bukankah sudah kubilang?  Hanya untuk malam in…”Kyuhyun bangkit tempat tidur dan kembali mengancingkan kemejanya, “Jebal, hentikan semua ini.  Aku hanya ingin kembali ke kehidupanku yang semula.  Kau…silakan cari pria lain”, ucapnya dengan nada dingin dan melangkah melewati gadis itu tanpa mempedulikan kondisinya sedikitpun.Kyuhyun membuka pintu kamar itu dengan penuh perasaan gelisah.  Dan tepat saat dia membuka pintu kamar, sosok Joomin sudah menunggu di sana dengan membawa sepasang handuk.  “Sudah selesai?  Cepat sekali”, ucapnya dengan sedikit nada menggoda.  Kyuhyun langsung menghampirinya dan mengguncangkan bahunya dengan tidak sabar, “Dimana Aboji, Jomin-ssi?!  Beritahu dimana ruangannya!”“Jangan panggil aku Aboji.  Anakku tak pantas mendapatkan pria tak tahu diri sepertimu”, suara berat itu langsung terdengar dari selusur tangga menuju lantai 2.  Kyuhyun menoleh dan melihat Hyonseung

sedang berdiri tegas dan menatapnya dengan sinis, “Anakku berhak mendapatkan yang lebih baik darimu”Kyuhyun meneguk ludahnya dengan berat dan melangkah dengan langkah yang diseret kearah Hyonseung, hingga akhirnya jarak diantaranya hanya terpisahkan oleh sedikit jarak yang tak berarti.  Kyuhyun tak tahu harus mengatakan apalagi, karena dia tahu bahwa dia ada di pihak yang salah.Tak ada satupun Ayah di dunia ini yang ingin melihat putrinya bersama dengan seorang pria yang telah melakukan kesalahan seperti dirinya.  Kyuhyun paham akan hal itu.  Amat sangat paham. Ia merasa lututnya benar-benar lemas dan seakan tak kuat untuk menopang seluruh berat tubuhnya.  Hingga akhirnya Kyuhyun berlutut di hadapan Hyonseung dan menundukkan kepalanya dalam-dalam, masih belum berani menatap mata yang dipancari aura ketegasan itu.  “Aku…sangat mencintainya.  Dan aku yakin bisa menjaganya”, ucap Kyuhyun dengan suara lirih.  “Hanya dia yang bisa mengerti semua tentangku dan aku yakin bahwa aku bisa mengerti semua tentangnya”Air muka Hyonseung masih belum berubah, “Kau bisa menjaganya lebih baik dariku?”Kyuhyun diam sejenak, namun akhirnya dia menarik nafas dalam-dalam dan mengangguk yakin.  “Ya, saya yakin bahwa saya bisa menjaganya lebih baik dari anda, Abo…maksudku, Kwan Sajangnim”Hyonseung mendesah pelan dan segera berbalik meninggalkan Kyuhyun dan kembali naik ke lantai 2, beranjak menuju ruang kerjanya.  Dia melirik sekilas kearah Kyuhyun yang masih diam berlutut di tempatnya semula, “Untuk apa kau masih

Page 57: KyuNara Scene

diam disitu?!  Cepat pergi dan buktikan ucapanmu itu!”Kyuhyun mendongak menatap Hyonseung yang seakan memberi instruksi untuk menyuruhnya pergi, “Pergilah dan jangan coba untuk menemuiku sebelum ada cincin yang melingkar di jari manis tangan kanan Nara”, ucapnya singkat dan menutup pintu ruang kerjanya dengan cepat.Kyuhyun tersenyum lebar dan segera bangkit dari tempatnya semula, “Ne, Aboji!!”*****… 2 Februari 2011 …Myongsan Park, 11.30 PMNara berdiri di sebuah tenda yang ada di kawasan Taman Myongsan.  Tangannya tengah membawa sebuah kotak berukuran sedang yang didalamnya terdapat kue buatannya sendiri.  Bibirnya tak pernah berhenti mengulaskan senyum lebar.  Dadanya terasa berdebar lebih cepat dari biasanya.Dia melirik ke jam tangannya, masih 30 menit lagi.*****Kyuhyun masuk ke dalam pesawat dengan penerbangan untuk kembali ke Korea.  Dia langsung mendesah lega saat punggungnya menyentuh ke sandaran kursi.  Untunglah tak ada satupun penumpang yang menyadari keberadaannya disini sebagai Super Junior Kyuhyun, karena Kyuhyun masih menggunakan semua peralatan menyamarnya.Iseng-iseng, Kyuhyun memeriksa handphonenya.  “Aish, baterainya habis”, rutuknya agak sebal dan kembali menaruh handphone itu dikantungnya.  Kyuhyun tak terlalu memusingkan masalah handphonenya, toh dia yakin bahwa tak aka nada yang khawatir mencarinya.  Apalagi umurnya akan bertambah 1

tahun lagi dalam beberapa menit ini.Matanya menatap ke jam digital yang terpampang di koridor pesawat.  “3, 2, 1…”“Happy Birthday to you, Cho Kyuhyun”*****Nara melirik ke jam tangannya.  Hanya tinggal menunggu detik sebelum menuju jam 00.00 di tanggal 3 Februari, namun sosok Kyuhyun tak tampak sedikitpun di area taman ini.  Nara merasa kakinya sudah agak pegal dan tubuhnya menggigil kedinginan karena udara yang lumayan menusuk tulangnya.Nara mendesah pelan saat jarum panjang itu berhenti tepat di angka 12.  “Kau…tak datang”*****… Seoul, 3 Februari 2010, 02.00 AM …“Aku pulang!!”, Kyuhyun langsung membuka pintu dormnya dengan riang gembira.  “Mana hadiah untuk maknae yang lucu ini?”, tanyanya dengan penuh harap.  Tapi jangankan hadiah, bahkan tak ada satupun member yang menyambut kedatangannya ini.  “Hyungdeul?  Sungmin hyung?  Ryeowookie?  Yesung Hyung?  Eunhyuk hyung?”Sama sekali tak ada yang menjawab panggilannya itu.“Cish~ perayaan ulang tahun macam apa ini?”, katanya kesal dan memutuskan untuk langsung tidur di kamarnya.  “Sudahlah, lagipula umurku sudah 23 tahun.  Untuk apa mengharapkan ucapan selamat ulang tahun?”Kyuhyun mengangguk yakin dengan asumsinya barusan dan segera merebahkan diri di kasurnya yang empuk.  “Aaa~ aku sudah 23 tahu…”“KYUHYUN-AH!!”, suara nyaring milik Ryeowook itu langsung menggema kencang saat Kyuhyun baru berencana untuk memejamkan matanya. 

Kyuhyun bangkit dengan malas, “Wae?”“Darimana saja kau?!”, tanya Yesung khawatir.  Kyuhyun menggaruk kepalanya sejenak, “Hanya…jalan-jalan”, jawabnya singkat.  Namun Sungmin dan Eunhyuk langsung menarik tangan Kyuhyun untuk keluar dari dorm dan menuju mobil milik mereka.  “Hyung, kalian mau membawaku kemana?!”*****“3 JAM?”, Kyuhyun membelalak tak percaya saat mendengar cerita dari mulut Ahra.  Ternyata para member sudah berusaha mencari keberadaan Kyuhyun selama beberapa jam kebelakang tapi sama sekali tak menemukan titik terang.  Dan masalah baru bertambah lagi, mengenai Nara.“Dia menunggu di taman selama 3 JAM? Di tengah hujan deras seperti ini?!”, tanya Kyuhyun sambil menunjuk ke luar jendela mobil.  Memang hujan turun sangat deras.Ahra mengangguk cepat, “Daritadi sudah kuajak dia pulang ke rumah, karena Umma sangat khawatir padanya.  Tapi dia bersikeras ingin menunggumu disana.  Memang kau tak menerima SMS darinya, ‘hah?!”, Ahra mulai emosi dan menjitak kepala dongsaengnya itu.“Baterai handphoneku habis”, ucapnya memberikan pembelaan diri.  Ahra mencibir pelan, “Alasan klasik.  Bilang saja kau sedang berdua-duaan bersama gadis lain ‘kan?”, ucapan Ahra itu langsung membuat wajah Kyuhyun memerah.  “Aniya!  Noona jangan sok tahu”“Kau tahu bahwa kau tak pernah bisa berbohong dari noona, Captain Cho”,katanya dan menghentikan mobilnya tepat di Myongsan Park.  “Turunlah dan segera temui dia!  Dia sudah menunggumu sangat lama”.

Page 58: KyuNara Scene

Kyuhyun langsung turun dari mobil dan memakai tudung jaketnya sebagai pelindung dari hujan deras itu.  Dia melangkah lebar dan menengok ke sekeliling untuk mencari keberadaan Nara, tapi Kyuhyun masih belum menemukannya.“HIYAAAA!!!”, teriakan itu terdengar kencang dari satu arah dan membuat Kyuhyun segera menengok, namun tepat saat dia menoleh…pada saat itu pula wajahnya terkena sambitan sepatu terbang dari orang yang tak dikenal. (.____.)“CHO KYUHYUN SIALAN!  CHO KYUHYUN JELEK!  CHO KYUHYUN MENYEBALKAN!  CHO KYUHYUN TIDAK TAHU ETIKA!  PRIA MANA YANG MEMBIARKAN SEORANG WANITA MENUNGGU SELAMA 3 JAM DI TENGAH HUJAN, HAH?”, teriakan nyaring itu membuat Kyuhyun sedikit tersenyum kecil sambil mengusap pipinya yang tadi terkena sambitan.Jujur, dia sangat senang bisa mendengar suara ejekan itu lagi.  Dia senang bisa mendengar ucapan kasar itu lagi.  Bagi Kyuhyun, 2 hal itu terasa lebih berarti jika dibandingkan dengan kehadiran seorang gadis seksi seperti sebelumnya. Tak lama berikutnya, sesosok tubuh telah muncul dari satu arah dan membawakan kotak kue.  Dia terlihat santai berjalan di tengah hujan yang deras, padahal dia tak memakai pelindung apapun.  Hanya memakai sebuah jaket, itupun tanpa tudung yang menutupi kepalanya.“Cepat buat keinginan!  Cepat!! Aku kehujanan!!”, teriaknya kesal sambil berusaha menutupi cake itu dengan menghalanginya menggunakan tangannya sebisanya.  Kyuhyun terkekeh pelan dan melepaskan jaketnya

kemudian segera menaruhnya diatas kepala mereka berdua sehingga kini mereka berdiri berdekatan dan kue itu terlindungi dari siraman air.“Jangan mencoba untuk melakukan hal yang romantis!  Kau tak pernah ditakdirkan untuk menjadi sweet boy seperti member lainnya”, ejek Nara karena Kyuhyun masih belum juga membuat make a wish.  Namun Kyuhyun menangkap satu kekurangan dari cake yang dibawa oleh Nara, “Lilinnya…mana?”“BAWEL!  KAU INI DATANG TERLAMBAT, MASIH SAJA MENUNTUT YANG MACAM-MACAM!”,  Nara membentak kesal.  “Cepat buat keinginanmu!!”Kyuhyun mendesah kecewa dan kemudian menutup matanya juga mengatupkan kedua tangannya.  Butuh waktu beberapa saat hingga akhirnya dia membuka matanya kembali dan mencium kening Nara secara tiba-tiba, “Anggap saja itu sebagai pengganti untuk prosesi peniupan lilin”, ucap Kyuhyun ringan.Nara langsung geram dan segera melemparkan kue buatannya itu ke wajah Kyuhyun secara brutal.  “CHO KYUHYUN!  SEJAK KAPAN DAHIKU DISAMAKAN DENGAN LILIN, HAH?!  KAU KETERLALUAN!!”.“Ya!!  Aku belum merasakan kuenya!  Kenapa malah dilempar?!  Ya!  Ya!! Ya! KWAN NARA, BERHENTI MENJAMBAK RAMBUTKU!”“Heeek!!  Kau jug..gha berhen..thi men..chek..kik..ku!!”*****“Cepat buat 3 permintaan!!”“ Semoga keesokan hari aku akan tetap bisa mencintainya dan menjaganya dengan baik…”“Begitupun juga keesokan harinya…”

“Dan terus sampai keesokan hari yang tiada akhir…”*****— E.N.D —{KyuNara Scene} Listen Girls, My First Kiss Story>>> 3 april 2011“Mwoya?!  Kissing scene?!”, teriak Ryeowook, Sungmin, Eunhyuk dan Yesung bersamaan.Kyuhyun mengangguk sambil membolak-balik naskah drama musical yang diperani olehnya.  Ini pengalaman pertama untuknya mendapatkan kesempatan dalam berakting dan menunjukkan bakatnya.  Tapi dia tak menyangka bahwa pengalaman pertamanya itu langsung diuji dengan adegan yang agak ekstrim, kissing scene.“Kau ingin mati ya?”, tanya Sungmin sambil menghampiri Kyuhyun yang masih diam di sofa.  Kyuhyun mengangkat bahunya ringan, “Apa boleh buat, hyung? Aku harus professional.  Lagipula aku yakin sparKYU dapat memakluminya”, jawabnya santai.Eunhyuk menjitak kepala magnaenya itu, “Babo, maksud kami bukan tentang penggemarmu, tapi tentang nasibmu ditangan ratu iblis itu.  Kurasa kau akan dikuliti hidup-hidup dan dicincang sampai halus oleh Nara”, ucap Eunhyuk sambil memikirkan nasib Kyuhyun jika Nara sampai tahu bahwa kekasihnya itu akan mendapatkan kissing scene.  Padahal Eunhyuk tahu betul jika pasangan itu belum pernah melakukan skinship yang berlebihan, apalagi berciuman.  Ryeowook dan Yesung hanya bisa mengangguk dan menatap Kyuhyun dengan iba.Kyuhyun diam sejenak dan menatap naskah ditangannya itu dengan nanar.

Page 59: KyuNara Scene

Kwan Nara akan membunuhnya saat mengetahui perannya di drama musical ini?.  Cish, tak akan pernah terjadi.  Kekasihnya itu mungkin tak akan pernah peduli mengenai apapun yang dia lakukan, bahkan jika dia mendapat peran untuk terjun dari lantai 13, Kwan Nara tak akan pernah mau mengurusinya.“Hyung, tenang saja.  Gadis itu adalah ratu iblis yang tak punya hati untuk merasa cemburu”******..Namsoon Senior High School, 3-2’s Class.. “Haahh…”Nara menghela nafas dengan berat untuk kesekian kalinya di pagi itu.  Soohyun, sahabat sekaligus teman sebangku Nara hanya bisa menatapnya dengan heran.  Gadis di sampingnya ini seperti sedang diguna-gunai oleh hal yang tidak dia ketahui.  Dan jujur saja, melihat kelakuannya yang sok melankolis seperti ini malah membuat Soohyun bergidik ngeri, lebih baik dia melihat Kwan Nara yang sinis dan bersikap dingin.  “Ya~ no waegurae?”, tanyanya hati-hati.Nara tak menjawab apapun dan kembali mengambil nafas dengan ekspresi murung, “Haahh…”Soohyun mendengus kesal karena pertanyaannya sama sekali tak diindahkan oleh gadis di sampingnya ini.  “Huh, terserahlah”, ucapnya pasrah dan mengambil tabloid mingguan yang baru saja dibelinya tadi pagi, “Daripada mengurusi kau, lebih baik aku baca majalah.  Ada liputan tentang Super Juniornya”.Nara melirik Soohyun dari ujung matanya, menangkap ada foto 10 member di album Bonamana menghiasi cover tabloid itu dan otomatis matanya melihat sosok pria yang kini sedang memenuhi pikirannya, Cho Kyuhyun.

“Haahh…”, desahnya lagi, kali ini sambil menundukkan kepalanya dan menangkupkannya di atas meja.  Soohyun melirik Nara sekilas, mencoba untuk tak peduli, tapi tak bisa.  Kini Soohyun mengeluarkan sekaleng minuman soda dari dalam tasnya dan menaruhnya di atas meja, bersebelahan dengan Nara yang sedang menunduk.  “Kwan Nara, minumlah dulu.  Kurasa kau kehausan, makanya uring-uringan seperti itu”, ucap Soohyun ringan dan membuat Nara mengernyitkan alisnya heran.  Apa hubungannya rasa haus dengan uring-uringan?  Aish, jinjja…Tapi akhirnya Nara mengambil kaleng minuman itu dengan lemas dan berkata pelan, “Gomawo”.  Soohyun mengangguk seadanya, tetapi matanya tertarik ke satu artikel yang terpampang di halaman pertama, “Wah, Kyuhyun main drama musical?”, gumamnya saat membaca deskripsi artikel itu.  Tangan Nara langsung diam di udara, saat dia hendak membuka penutup kaleng minuman.  Tapi Soohyun tak menyadari perubahan sikap dari sahabatnya itu dan malah melanjutkan membaca,“Super Junior Cho Kyuhyun melakukan debutnya dalam drama musical berjudul Three Musketeers.  Berperan sebagai D’Artagnan, salah satu dari 3 pemeran utama dalam drama itu…”, ucapan Soohyun dapat terdengar jelas ditelinga Nara biarpun dia sudah berusaha untuk tak mempedulikan ucapan gadis ini.“Rumor mengatakan bahwa akan terjadi kissing scene antara Kyuhyun dengan sang pemeran utama wanita, Kim AhSun…”Nara menelan ludah dengan berat saat mendengar kalimat terakhir Soohyun.  Tapi

Soohyun tetap tak menyadari keadaan Nara yang kini tengah menahan emosinya dengan meremas kaleng minumannya kuat-kuat, “Ck~ dasar artis..tak pernah bisa berhenti membuat sensasi.  Apa mereka pernah berpikir bagaimana perasaan penggemarnya saat melihat mereka melakukan adegan seperti itu dengan gadis lain?”, keluh Soohyun yang juga merupakan salah satu SparKYU.“Aigoo~ aku tak bisa membayangkan perasaan kekasih para artis itu.  Bagaimana rasanya saat melihat kekasihnya sendiri malah berciuman dengan gadis lain?  Aiyaa~pasti sakit sekali”, ucapnya asal dan kembali melipat tabloid itu dan memasukkannya kedalam tas, dia sudah kehilangan semangat untuk membaca artikel lainnya karena berita tentang Kyuhyun itu cukup membuatnya kecewa dan sedikit sakit hati.Setelah menaruh tabloid itu, Soohyun melirik Nara (yang tidak seperti biasanya) masih diam membisu.  Namun matanya langsung membelalak saat melihat kaleng minuman yang tadi diberikan olehnya kini telah hampir remuk dan mengeluarkan busa soda dari dalamnya.  Soohyun melihat ekspresi Nara yang menatap ke papan tulis dengan pandangan kosong tapi tangannya tetap menggenggam kaleng minuman itu dengan sekuat tenaga.“Ya!!  Kwan Nara!  Rokmu basah!”, Soohyun mengambil kaleng itu dari tangan Nara saat busa soda itu mulai menetes ke rok sahabatnya itu.  “Aishh~ada apa denganmu hari ini?!  Kau sangat aneh!  Melamun dari pagi, mendesah tak jelas, uring-uringan, dan…maaasih banyak lagi”, ucap Soohyun agak kesal karena tumpahan soda itu juga merembes ke meja mereka.  Dia mengeluarkan tissue dari

Page 60: KyuNara Scene

sakunya dan mengelap air yang ada di meja mereka, “Aish~lihatlah hasil perbuatanmu ini”, keluhnya.Nara masih terdiam selama beberapa detik tapi setelahnya dia langsung menengok kearah Soohyun dengan wajah tegang, “Soohyun-ah!”, serunya dan membuat Soohyun terkejut, “Wa..Waeyo?”, sahutnya takut.  Wajah Nara saat ini seperti macan yang akan memangsanya.“Ajarkan aku cara berciuman yang baik!!”“Hah?!”******Bukannya tanpa maksud jika Nara meminta Soohyun untuk mengajarinya cara berciuman.  Sungguh…seumur hidupnya, Nara tak pernah memikirkan hal seperti itu.  Jangankan berciuman, berpegangan tangan dengan Kyuhyun pun hanya dilakukannya sebanyak 2 kali selama 2 tahun mereka berpacaran, itupun saat anniversary mereka.Kesibukan Kyuhyun dan ketidakpedulian Nara lah yang membuat hubungan mereka tak ubahnya seperti teman biasa.Tapi tadi pagi saat Nara melihat liputan gossip yang selalu diputarkan oleh Ibunya, pikirannya langsung berubah 180 derajat.  Acara itu meliput berita tentang Kyuhyun yang akan melakukan debut drama musical dan melakukan kissing scene.  KISSING SCENE.Selama 2 tahun berpacaran, mereka berdua tak pernah sekalipun melakukan hal itu.  Dan kini kekasihnya itu harus melakukannya dengan gadis lain yang tak memiliki hubungan apapun?!. Setelah dengan Haneul, sekarang dia akan melakukannya lagi?  Di depan umum pula?! Itulah yang membuat Nara uring-uringan hari ini.******

…Gyongju Hall, Three Musketeers Practicing Room..“Kyuhyun-ssi, saat adegan kissing itu dimulai, tolong jangan melakukan blocking kearah penonton.  Karena puncak dari semuanya berada di adegan itu”, salah satu staff drama itu menjelaskan tentang semua teknis pelaksanaan kepada Kyuhyun.  Kyuhyun mengangguk paham dan kembali membuka script naskah saat staff itu sudah pergi meninggalkannya.“Annyeonghaseyo”, sapa seorang gadis berwajah manis dan bertubuh mungil kepadanya.  Kyuhyun menatapnya sekilas dan menyadari bahwa dia adalah Kim AhSun, lawan mainnya di drama musical ini, “Ah, annyeonghaseyo.  Cho Kyuhyun imnida”, sapanya balik.  Gadis itu tersenyum simpul, “Tenang saja, aku sudah tahu.  Tak ada satu orangpun yang tak mengetahui siapa kau, Kyuhyun-ssi”, pujinya.  Kyuhyun tersipu dan membungkuk sopan, “Kamsahamnida, Ahsun-ssi”.“Panggil saja aku noona.  Aku 15 tahun lebih tua daripada kau”, ucapnya dan membuat Kyuhyun terbelalak.  “Hee?!  Jeongmalyo?!”.“Haha~jangan terkejut seperti itu.  Dan mengenai adegan kissing nanti, tenanglah..aku akan memikirkan cara yang terbaik supaya aku tak diserang oleh para netizen yang cemburu padaku”, ucapnya dan membuat Kyuhyun mendesah lega.  Ternyata lawan mainnya ini memiliki pikiran yang sama dengannya dan untungnya dia tak berniat mengambil keuntungan dari dirinya. (.__.)“Ne, lagipula aku tak ingin membuat kekasihmu cemburu”, ucap AhSun.  Kyuhyun agak terkejut dengan perkataannya, “Eh, kekasih?”, Kyuhyun

mencoba berpura-pura bodoh.  Tak boleh ada yang tahu bahwa dia…“Tenang saja.  Aku tahu rahasia para selebritis, Kyuhyun-ssi.  Mengatakan di depan public bahwa dia masih single, tapi kenyataannya kekasihnya sedang menangis cemburu di rumah.  Keuraeyo?”. Tanyanya memastikan.  Kyuhyun terkekeh kaku, “Ahaha, ne~.  Begitulah kenyataannya”, akunya.AhSun mengangguk paham, “Sepertinya aku harus meminta maaf secara personal pada kekasihmu itu karena telah melakukan hal yang paling dibenci para wanita”, ucapnya sambil tersenyum simpul.Kyuhyun diam sejenak dan menggeleng pelan, “Animida, dia itu tidak sensitif.  Dia tidak akan cemburu terhadap apapun yang kulakukan”.******…Super Junior’s Dorm, 12th Floor, Living Room…“Jadi Kissing scene di dramanya itu bukan cuma rumor?”, tanya Leeteuk tak percaya.  Eunhyuk, Yesung, Ryeowook dan Sungmin mengangguk bersamaan.  “Yaa~ottokhae?  Aku tak mau di dorm kita terjadi perang dunia ketiga”, Leeteuk mulai khawatir dengan hal yang akan terjadi antara Kyuhyun dan Nara nanti.Kini semua member Super Junior (minus Kyuhyun) berkumpul di lantai 12 untuk membicarakan mengenai kelangsungan hidup maknae mereka ditangan gadis bernama Kwan Nara.  Para member dari lantai 11 meminta bantuan dari tetuah di lantai 12 mengenai hal yang harus mereka lakukan.  Tapi Leeteuk juga sama blanknya jika membicarakan mengenai penyelesaian masalah yang menimpa pasangan itu.Heechul membuka mulutnya, “Biarkan saja.  Mereka berdua ‘kan selalu begitu.  Lama

Page 61: KyuNara Scene

kelamaan juga akan kembali lagi ke hubungannya yang semula”.Donghae mengangguk mengiyakan, “Keurae, bukannya akan makin menyulitkan jika kita ikut campur masalah mereka?”.“Tapi…”, Ryeowook berkata ragu, “Aku hanya takut jika tiba-tiba di dorm lantai 11 sudah tergeletak tubuh Kyuhyun yang berlumuran darah dan kulit yang terkelupas.  Lalu Nara yang sedang mengulitinya hidup-hidup, terus…”PLAKK!!“Babo!  Kau kira Nara itu kanibal?  Dia tak sekejam itu”, ucap Sungmin mencoba meluruskan pikiran Ryeowook.  Ryeowook hanya bisa mengaduh kesakitan sambil mengusap kepalanya yang tadi sempat dijitak oleh Sungmin.“Bagaimana jika…”, Yesung mengatakan sesuatu dengan wajah serius.  Member lainnya mendengarkan dengan seksama dan akhirnya tersenyum sumringah, “IDE BAGUS!!”.******…Soohyun’s Bedroom…Soohyun menaruh tasnya tepat diatas kasur miliknya sedangkan Nara mengikutinya dengan langkah gontai dan menaruh tasnya di dekat pintu kamar.  “Haahh…”, lagi-lagi Nara mendesah lesu, membuat Soohyun seakan ingin menimpuknya dengan jam dinding yang ada dikamarnya.“Nara-ya, kenapa kau ingin belajar berciuman,‘hah?  Jujur saja, aku jadi merasa takut, rasanya keinginanmu itu seperti menunjukkan seperti kiamat sudah dekat”, ucap Soohyun jujur.  Biasanya Nara akan menghajar Soohyun  jika dia sudah berbicara yang jelek-jelek tentang dirinya, tapi kali ini Nara hanya diam dan mendesah lagi, “Haahh…”“Mwoya?!  Lama-lama kusumpal mulutmu dengan kaus

kakiku jika kau terus mendesah seperti itu”, ucap Soohyun sambil melepaskan kaus kakinya dan melemparnya kearah Nara.  Akhirnya setelah beberapa lama diam, Nara berkata sesuatu, “Aku…hanya tak mau kehilangan lagi”.Soohyun mengernyit heran, “Kehilangan?  Kau berbicara tentang Joongki?”, tanya Soohyun, menanyakan tentang kekasih Nara yang pernah diberitahukan padanya.Nara mengangguk mengiyakan, biarpun pada kenyataannya dia sedang membicarakan Kyuhyun.  “Joongki…akan bermain drama di festival seni kampusnya.  Dan dia kebagian kissing scene, seperti Kyuhyun tadi”, Nara mulai mengarang bebas.  Sebisa mungkin, tak boleh ada yang tahu bahwa Kyuhyun adalah kekasihnya, termasuk sahabatnya sendiri.Soohyun menggumam, “Ah~pantas saja kau uring-uringan saat kubicarakan tentang kissing scene Kyuhyun di sekolah tadi”.  Nara mengangguk lagi, “Lalu…aku belum pernah berciuman dengannya, tapi minggu depan dia sudah harus berakting dan berciuman dengan gadis yang menjadi lawan bicaranya.  Makanya…”, Nara tak melanjutkan kata-katanya, merasa ragu.“Kau ingin merebut ciumannya terlebih dahulu kan?”, tebak Soohyun.“O”, ucap Nara pelan.Soohyun menggumam paham, “Arasseo.  Uhmm, baiklah..aku akan mengajarkan caranya.  Yang pertama…”, Soohyun mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar dan mengambil boneka teddy bear berwarna putih yang berukuran cukup besar, “Kau harus melakukan praktek terhadap boneka ini”.“Mwohae?”, tanya Nara heran sambil menerima boneka

pemberian Soohyun.  Sahabatnya itu mengangguk semangat, “Praktekkan ciumanmu pada boneka ini”.Nara menggeleng cepat, “Sirheo!  Aku seperti orang gila, menciumi boneka~?  Cish..”, ketusnya.  Soohyun tak kehabisan akal, “Ada 2 cara untuk belajar, Nara-ya, dengan memakai boneka atau…menonton videonya langsung?”.Nara menelan ludah dengan berat, “Video?”, tanyanya tak percaya.  Seumur hidup, Nara tak pernah melihat hal seperti itu secara langsung.  Entahlah, sepertinya Kwan Nara ini terlalu polos untuk gadis seusia dirinya.  Hampir separuh hidupnya dihabiskan dengan PSP kesayangannya ataupun dengan Game Online yang menyita seluruh waktunya.“Ya Ya Ya~ lebih baik aku melakukannya dengan boneka ini”, putus Nara sambil memeluk boneka itu erat-erat.  Soohyun tersenyum puas dan bertepuk tangan senang, “Good choice~.  Lagipula aku tak punya videonya”, ucapnya ringan dan membuat Nara membelalak, “Ya~!! Kalau begitu untuk apa kau menyuruhku memilih?!”Soohyun tak peduli dan segera duduk di samping Nara.  Dia mengatur posisi dan komposisi boneka itu hingga kini berhadapan dengan posisi Nara, “Ayo taruh tanganmu di leher boneka ini!”, perintah Soohyun semangat dan bergaya sok ahli.“Hah?  Leher?  Untuk apa?!”, tanya Nara heran.  Soohyun mendecak kesal, “Kwan Nara, diamlah dan ikuti saja kata-kata Choi Soohyun ini~”, ucapnya sok.  Nara mendesah sebal dan akhirnya menaruh tangannya di leher boneka itu.  “Bagus!  Sekarang pejamkan matamu dan manyunkan bibirmu…”“Heh?!  Kok begitu?”

Page 62: KyuNara Scene

Ternyata meminta bantuan kepada Choi Soohyun adalah keputusan yang salah.*******…Gyongju Hall, Three Musketeers Practicing Room..“Okay, CUT!  Break 30 menit!”, seru sang sutradara dalam drama musical ini.  Kyuhyun melepaskan pelukannya dari pinggang AhSun dan membungkuk sopan, “Noona, apa aku memelukmu terlalu erat?”, tanyanya khawatir saat mereka melakukan satu adegan yang memaksa Kyuhyun untuk memeluk AhSun dan memutarkannya di tempat.  AhSun tersenyum memaklumi, “Gwenchanha. Santai saja”.Kyuhyun  mengangguk singkat dan mengeluarkan handphonenya dari dalam saku celananya.  Setelah menyadari bahwa tak ada satu SMS dari siapapun, dia mendesah kecewa sekaligus agak kesal.  Tak bisakah gadis itu memberinya semangat sekali saja?“Menunggu SMS dari kekasihmu?”, tanya AhSun yang tiba-tiba sudah berada di samping Kyuhyun.  Kyuhyun salah tingkah dan langsung memasukkan handphone itu kembali ke dalam sakunya, “Animida, hanya mengecek jam berapa sekarang”, elaknya.  AhSun tersenyum simpul, alasan klasik..padahal Kyuhyun mengenakan jam tangan pada saat itu.  Untuk apa susah-susah mengecek jam di handphone?“Boleh aku bertanya sesuatu?”, tanya AhSun.  Kyuhyun mengangguk cepat, “Silakan”.“Seperti apa gadis yang berhasil mencuri hati seorang Cho Kyuhyun?”, tanya AhSun penasaran. Kyuhyun agak terkejut dengan pertanyaan itu dan menggaruk kepalanya dengan gugup, “Dia…hanya gadis SMA biasa”, ucapnya jujur.

AhSun membelalakkan matanya, agak tak percaya.  “Ah~jinjjayo?  Bukan dari kalangan artis?”, tanyanya memastikan.  Kyuhyun menggeleng lagi, “Gadis biasa, seperti Nari noona dengan Shindong hyung”.AhSun mengangguk paham, “Daebak~!  Aku kira kekasihmu itu salah satu dari member SNSD atau Wonder Girls”, guraunya dan membuat Kyuhyun terkekeh.  “Lalu sudah sejauh apa hubungan kalian?”.Kyuhyun menelan ludah dengan gugup, “Sejauh…apa…hubungan kami?”.  AhSun mengangguk, “Ayolah~kalian sudah sama-sama dewasa ‘kan?  Setidaknya pasti sudah bercium…”“Belum, noona.  Belum sekalipun selama 2 tahun kami berpacaran”, jawaban Kyuhyun langsung membuat AhSun membelalak.  “Jeongmalyo?  Aiyaa~kojitmal..jangan berbohong padaku, Kyuhyun-ah.  Aku bisa memaklumi jika kalian sudah…”, ucapannya langsung berhenti saat melihat wajah Kyuhyun yang menjadi muram, “Jinjjayo?  Kalian belum pernah berciuman?  Kalau di kening?  Pipi?  Sudah kan?”.AhSun makin membelalak saat melihat Kyuhyun yang menggeleng lagi.  Dia tak pernah menyangka bahwa seorang member Super Junior yang dikenal selalu maskulin dan digilai banyak wanita, belum pernah sekalipun mencium kekasihnya.Dunia sudah gila.“Lalu ada niatan untuk melakukannya?”, tawar AhSun.“Hah?!”******…Super Junior’s Dorm, 11th Floor…“Aku pulang”, ucap Kyuhyun dengan langkah gontai.  Dia melepaskan sepatunya dan

memijat lehernya yang terasa pegal sekali, “Aigoo-ya~”, erangnya saat kakinya telah bebas dari jeratan sepatu sneakersnya.Dia benar-benar lelah setelah pulang latihan drama musical tadi.  Apalagi tadi AhSun menasehatinya mengenai hal-hal yang harus dilakukannya sebelum mencium seorang gadis, mengenai tempat yang cocok untuk berkencan, bahkan hingga kata-kata yang harus dia katakan sebelum melakukan hal itu.  Tapi sungguh, Kyuhyun sama sekali tak peduli mengenai hal itu.  Toh gadis itu juga sama sekali tak memikirkan mengenai hal seperti ciuman atau semacamnya kan?  Jadi untuk apa dia repot-repot memikirkannya?Saat dia memasuki ruang tamu, Kyuhyun melihat Eunhyuk, Yesung, Ryeowook dan Sungmin sedang berkumpul dan membuat lingkaran.  Sepertinya mereka sedang berdiskusi.  “Hyung?”, panggilnya dan membuat mereka berempat langsung pura-pura sibuk.  “Ah~kau sudah pulang, Kyuhyun-ah?”, tanya Sungmin sambil bangkit dari duduknya kemudian mengambilkan segelas lemon juice untuk roommatenya itu, “Minumlah, kau pasti lelah”.“Gomawo”, ucapnya.  Tapi pandangannya kembali tertarik kearah Yesung dan Eunhyuk yang sedang berbisik dan Ryeowook yang tersenyum kaku ke arahnya.  “Apa yang sedang kalian lakukan?”, tanyanya curiga. Yesung mendelik tajam, “Kami sedang membicarakan mengenai kesehatan ddangkoma”, ucapnya sinis dan kembali berbisik dengan Eunhyuk.Kyuhyun mengernyit heran, sejak kapan Eunhyuk hyung tertarik mengurusi ddangkoma?

Page 63: KyuNara Scene

Tapi otaknya sudah tak bisa diajak berpikir lagi.  Dia hanya ingin istirahat sebentar sebelum melakukan schedulenya yang lain.  Akhirnya Kyuhyun beranjak menuju kamarnya dengan langkah lunglai dan tak mempedulikan hyungnya yang kini saling menatap dengan pandangan saling menyalahkan, “Ya!  Yesung hyung, kau terlalu mencurigakan~!  Sejak kapan Hyukjae tertarik mengenai urusan ddangkoma?”, desis Sungmin dengan suara pelan, supaya tak terdengar Kyuhyun.Yesung tersenyum bersalah, “Mian~”.Di kamar, Kyuhyun langsung mengganti bajunya dengan piyama dan segera berbaring diatas kasurnya yang nyaman. Baru saja beberapa detik setelah dia menutup matanya untuk tidur, handphonenya berbunyi.  “Aish~!”, keluhnya sambil mengorek isi tasnya dengan malas.  Akhirnya dia menemukan handphonenya di tengah tumpukan baju gantinya dalam tas, dia menyipit saat memperhatikan nama penelpon itu.Calling..B.A.B.OTanpa Kyuhyun sadari, wajahnya menjadi agak berbinar.  Dia langsung mengangkat telefon itu, “Yoboseyo?”, tanyanya dengan nada manis.  Sulit untuk diketahui, tapi dia sedikit merindukan gadis ini.“Kemana Eeteuk Oppa?  Aku dari tadi menelfonnya, tapi dia tidak mengangkatnya terus.  Apa ada sesuatu yang terjadi padanya?”, ucap Nara langsung, bahkan tak menjawab sapaan dari Kyuhyun sebelumnya.  Senyuman di wajah pria itu langsung menghilang dan digantikan dengan guratan masam, “Mana kutahu.  Aku bukan isterinya.  Sudahlah, aku lelah sehabis latihan drama”,

ucap Kyuhyun singkat dan segera mematikan sambungan telefonnya dengan perasaan kesal.Gadis itu…benar-benar keterlaluan.  Selama satu hari penuh, dia tak mengabarinya sama sekali dan saat menelfonnya sekarang, bukannya menanyakan kabarnya setelah latihan drama tapi dia malah menanyakan mengenai leadernya.  Bukan dirinya.Cish~*******…Nara’s Bedroom…TREKK!Sambungan telefon itu langsung diputus dan membuat Nara hanya bisa menganga tak percaya.  “Ya~!  Ada apa dengannya?  Sedang PMS ya? Ck~”, decaknya heran sambil memandangi handphonenya.Nara mencoba menghubungi nomor Kyuhyun lagi, tapi percuma…handphonenya sedang dinonaktifkan.  “Ya~!  Cho Kyuhyun, no waegurae?!”, Nara memencet tombol reject di handphonenya dengan kesal.Tadi sore saat Nara baru saja pulang ke rumah sehabis menjalani praktek kilat dari Soohyun mengenai cara berciuman yang baik (?) (.___.), tiba-tiba saja Leeteuk mengSMSnya.Nara-ya, sebentar lagi liburan

musim panas. Bagaimana jika kau ikut berlibur bersama para member?  Kita ke pantai~

Jika kau setuju, telefon aku~ ^^  tenang saja, banyak gadis yang ikut kok

Tapi saat Nara ingin menelfon Leeteuk, ternyata handphone sang leader itu sedang tak aktif.  Maka dari itu dia menelfon ke

handphone Kyuhyun, tapi yang didapatkannya malah jawaban ketus seperti itu.Cish~******…Super Junior’s Dorm, 11th Floor, Tomorrow Morning…“Liburan? Pantai?”, tanya Kyuhyun tak percaya saat member di lantai 11 sedang sarapan.  Eunhyuk, Ryeowook, Sungmin dan Yesung mengangguk, “Bukankah kau diberi waktu libur selama 3 hari sebelum drama itu dimulai?  Sebaiknya kau menenangkan pikiranmu dengan berlibur”, ucap Yesung sambil menyumpit kimchinya.“Aku akan mengajak Kyorin”, seru Ryeowook tiba-tiba.  Kyuhyun mengernyitkan alisnya, “Boleh mengajak kekasih kita?”, tanyanya heran.Eunhyuk mengangguk semangat, “Tentu saja!  Kenapa tidak?  Aku juga akan mengajak JooEun”.  Yesung berkata dengan mulut yang penuh nasi, “Semoga Min Gi bisa ikut nanti”.“Bagaimana denganmu?  Kau akan mengajak Nara?”, tanya Sungmin.  Kyuhyun terkekeh meremehkan dan mengunyah nasinya, “Mengajak si bodoh itu hanya akan membuang waktuku saja.  Lagipula ada atau tidak dia disampingku, semua akan sama saja.  Tak ada yang berubah”.*****…D-Day, Let’s Go Vacation!..Kini sebuah van berukuran cukup besar sudah terparkir di dorm milik Super Junior.  Beberapa gadis yang berpenampilan serupa sudah menunggu di depan van itu.  Jika ada beberapa orang yang curiga tentang keberadaan mereka, para gadis itu akan menjawab bahwa mereka ada stylist ataupun coodi para member yang akan menemani mereka untuk melakukan jadwal acara keluar kota.

Page 64: KyuNara Scene

Para member keluar dari dorm dengan berbagai barang bawaan mereka masing-masing, setelah melihat para gadis yang sudah menunggu di depan van, mereka langsung berderap menghampiri para gadis itu.  Sikap mereka semua biasa saja, seperti sikap seorang artist dengan stylistnya.  Sebisa mungkin mereka menghindari kecurigaan dari masyarakat.Kyuhyun keluar dari dorm paling terakhir dengan langkah malas dan menguap beberapa kali.  Dia hanya membawa sebuah tas ransel berukuran sedang, sebetulnya dia malas ikut-ikutan acara seperti ini.  Apalagi jika para member lainnya sudah membawa kekasihnya masing-masing, para dia akan diperlakukan seperti nyamuk pengganggu.Nara?  Ah~jangan ditanya lagi.  Kyuhyun tidak menghubunginya lagi semenjak 3 hari yang lalu. Saat gadis itu menanyakan keberadaan Leeteuk dibandingkan menanyakan kabarnya.“Kyuhyun-ah, palliwa!!”, Donghae berteriak dari jendela van.  Kyuhyun bisa melihat bayangan seorang gadis yang duduk disampingnya, itu pasti Haejin.  Cih, tak bisakah mereka berpisah untuk sejenak saja? Kyuhyun curiga jika diantara Donghae dan Haejin telah dipasangi semacam les yang terikat erat.Kyuhyun melangkah lebih cepat dan membetulkan letak tas ransel dipunggunggnya.  Dia naik ke dalam van dengan malas, tapi pandangannya langsung terbelalak saat melihat ada sesosok gadis yang paling tidak ingin dilihatnya saat ini sedang asyik memainkan IPadnya dengan earphone yang terpasang di telinganya.  Kenapa dia bisa ada disini?!  Siapa yang mengajaknya?!

Tapi jawaban Kyuhyun langsung terjawab saat Leeteuk menyenggol bahunya dan mengedikkan kepalanya kearah Nara yang terlihat tak peduli, “Cepat temani dia”, suruhnya.  Kyuhyun terlihat enggan dan mencoba mencari tempat duduk yang lain, tapi tak ada satupun yang tersisa.Jika ada beberapa bangku yang tersisa, bangku itu telah digunakan sebagai tempat menaruh tas para member.  Sepertinya tas-tas itu sengaja diletakkan disitu sehingga tidak tersedia lagi bangku kosong, padahal sudah ada ruang yang disediakan khusus untuk menaruh tas. “Aish, jinjja!!”, serunya kesal dan terpaksa duduk disampaing kekasihnya itu.Tanpa berniat untuk menyapanya, Kyuhyun langsung mengeluarkan PSP miliknya dan memasangkan earphone ke telinganya.  Dia lebih memilih untuk melanjutkan level starcraftnya dibandingkan harus bergurau atau sekedar menanyakan kabar gadis yang tak ditemuinya selama 3 hari terakhir ini.Beberapa menit pertama, Kyuhyun menikmati permainannya.  Tapi lama kelamaan dia menjadi jengah saat melihat Siwon dan Ririn yang sedang berpegangan tangan dengan mesra ataupun melihat MinGi dan Yesung yang asyik berbicara sambil mengelus tempurung ddangkoma.  Seandainya dia bisa melakukan hal yang sama, dia ingin sekali mengajak Nara untuk bertanding game dengannya.Tapi Kyuhyun langsung menggeleng kencang dan kembali fokus ke gamenya.  Sesekali matanya melirik kearah Nara dari ujung matanya, tapi gadis itu masih terlalu konsentrasi pada game di IPadnya.

Oke, kau yang memulainya, Kwan Nara.  Kau jual, maka akan kubeli.  Kau yang memulai pertengkaran ini, maka aku akan meladeninya, Kwan Nara sayang.*****“Pantai~!!!”, teriak JooEun semangat saat van milik mereka telah sampai di sebuah pantai di daerah yang cukup terpencil. Eunhyuk menghampiri kekasihnya itu dan segera menyampirkan jaket ke pundaknya, “Awas, kau bisa hitam nanti”, ucapnya perhatian.Sedangkan Donghae dan Haejin langsung bergaya ala Rose dan Jack di dalam film Titanic, mereka melakukannya dia atas batu yang langsung menghadap ke pantai. (.___.)Min Gi dan Yesung langsung bersemangat saat melihat ada banyak kura-kura berjalan di atas pasir yang tersapu ombak.  Kyorin dan Ryeowook sudah sibuk main ciprat-cipratan air sambil berteriak seru.Kyuhyun?  Dia langsung beranjak kearah Leeteuk yang sedang memperhatikan para membernya yang lain.  Leeteuk memang datang sendirian pada saat itu, karena statusnya yang masih melajang.  “Hyung, aku minta kunci kamar”, ucapnya ketus.Leeteuk melirik kea rah Kyuhyun, “Mana Nara?”, tanyanya.  Kyuhyun mendecak kesal, bahkan hyung kesayangannya inipun lebih memperhatikan kekasihnya dan tak mempedulikan pertanyaannya barusan?.“Aku bukan pengasuhnya”, jawabnya tak peduli dan masih mengulurkan tangannya, “Mana kuncinya? Aku ingin istirahat”.Leeteuk mendecak heran dan mengeluarkan kunci kamar dari dalam sakunya, “Jangan begitu.  Dia kekasihmu, Kyuhyun-ah.  Jagalah dia baik-baik.  Saat kau kehilangan dia, baru kau akan

Page 65: KyuNara Scene

merasakan sakitnya”, ucap Leeteuk bijak.  Kyuhyun mendengus pelan, “Hah~kalau mati ya mati saja.  Tak akan ada bedanya jika dia ada di sampingku atau tidak”.Leeteuk menganga tak percaya saat mendengar kata-kata maknaenya itu, apalagi ditambah Kyuhyun mengatakannya agak kencang sehingga membuat Nara yang berada tak jauh dari situ tentu bisa mendengarnya, “Kyuhyun-ah!”“Ya~!  Kalau hyung begitu memperhatikannya, hyung saja yang pacaran dengannya.  Aish~ jinjja!”.  Kyuhyun akhirnya beranjak menuju kamarnya dan melewati Nara yang masih diam terpaku saat mendengar kata-katanya barusan.Leeteuk langsung menghampiri Nara yang kini berdiri dengan pandangan kosong, “Nara-ya, gwenchanha?”.  Nara menggeleng dan mencoba untuk tersenyum, “Gwenchana.  Aku tak akan jatuh karena omongan si bodoh itu”, ucapnya tenang.  Leeteuk tersenyum lega dan mengelus kepala gadis itu, “Tenanglah, mungkin dia hanya emosi saja”.Nara mengangguk, “Oppa, boleh aku minta kunci kamarku?”, tanyanya.  Leeteuk merogoh saku celananya dan mengeluarkan kunci lain, “Kamarmu bersebelahan dengan kamarnya”, jelasnya.  Nara mengambil kunci itu dan segera berjalan menuju kamar bernomor 302.  Dia melirik ke kamar bernomor 301, itu kamar Kyuhyun.Nara membuka pintu kamar dengan lemas dan setelah pintunya terbuka, Nara langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur yang tersedia.  Pikirannya melayang ke ucapan kekasihnya tadi..

“Hah~kalau mati ya mati saja.  Tak akan ada bedanya jika dia ada di sampingku atau tidak”.Sebegitu tak berharganyakah dirinya dimata Cho Kyuhyun?******Setelah Nara dan Kyuhyun masuk ke kamarnya masing-masing, Leeteuk segera mengumpulkan para member beserta para kekasihnya.  Mereka mengadakan rapat darurat mengenai masalah Kyuhyun dan Nara.“Jinjjayo?!  Kyuhyun mengatakan hal itu? kalau mati ya mati saja.  Tak akan ada bedanya jika dia ada di sampingku atau tidak.”, tanya Donghae tak percaya.  Haejin menggeleng heran, “Ah, pasti Nara sakit hati dengan ucapannya”.Leeteuk mengangguk mengiyakan, “Rasanya misi kita untuk menyatukan mereka dipantai ini tak berhasil.  Padahal awalnya aku pikir ide Yesung untuk menunjukkan kemesraan kalian di depan mereka itu akan membuat mereka berdua iri dan akhirnya berbaikan.  Tapi ternyata malah lebih buruk”, sesalnya.  “Kita membutuhkan ide lain”.Sungmin mengedarkan pandangannya ke segala arah, mecoba mencari inspirasi.  Tapi pandangannya langsung berhenti saat melihat balon udara berwarna mereah tua dan bertliskan, “STARCRAFT REGIONAL CHAMPIONSHIP”Dia menjetikkan jarinya dengan semangat, “Hyung, bagaimana jika…”******Nara mengerjapkan matanya beberapa kali dan mengerang pelan.  Sudah berapa lama dia tertidur?.  Dia melirik ke jam di handphonenya, pukul 5 sore.  Berarti sekitar 3 jam dia tertidur semenjak mereka sampai di pantai ini.

“Arggh~”, Nara meregangkan tubuhnya dan memijit lehernya yang terasa agak keram, mungkin karena posisi tidurnya yang salah.  Dia mengitarkan pandangannya ke sekeliling kamar, tak ada yang istimewa pada kamar ini.  Hanya sebuah kamar biasa dengan kasur dan TV, itu saja.“Ck~”, dia mendecak bosan dan memutuskan untuk meneruskan gamenya di IPad.  Dia beranjak dari kasur menuju meja, tapi matanya tertarik saat melihat ada sebuah kertas yang menyembul dari sela pintu. Nara yang penasaran, mengambil kertas itu dan membacanya dengan seksama.STARCRAFT REGIONAL CHAMPIONSHIPCome and enjoy all about starcraft game for FREE!!Mata Nara langsung terbelalak lebar dan bibirnya langsung menyunggingkan senyum bahagia.  Dia melihat alamat tempat perlombaan itu, Sip, masih berada di dekat sini!Dia segera mengambil tasnya dan membawa dompetnya.  Ekspresinya sangat terlihat antusias dan senyuman tak pernah lepas dari bibirnya.  Tapi saat Nara keluar dari kamar dan melewati kamar nomor 301, timbul niatan untuk mengajak Kyuhyun ke tempat itu dan bertanding bersama, pasti akan sangat menyenangkan.  Namun sekali lagi, ego bisa mengalahkan segalanya.  Nara menggeleng kencang dan mencoba untuk tak peduli dengan pria itu.Cho Kyuhyun, kau yang memulai segalanya.  Dan seperti biasa..aku bukan gadis yang hanya bisa diam saat ditantang oleh seseorang.  Kau selalu tahu itu kan, Cho Kyuhyun yang tampan?******Kyuhyun diam di balkon kamarnya yang menghadap

Page 66: KyuNara Scene

langsung kea rah pantai.  Dia memainkan handphonenya tanpa minat.  Hanya melihat folder foto yang berisi beberapa fotonya dengan para member dan foto gadis bodoh itu, kemudian keluar dari folder itu tanpa melakukan apapun.Entahlah, Kyuhyun bingung dengan apa yang harus ia lakukan. Dia menyadari bahwa perkataannya tadi sudah keterlaluan, tapi apa boleh buat..untuk kali ini, dia cemburu sekaligus kecewa.  Cemburu karena kekasihnya lebih memperhatikan Leeteuk, dan kecewa karena dia tak bisa mengatakan apapun yang menunjukkan bahwa dia sangat menyayangi gadis itu.“kalau mati ya mati saja.  Tak akan ada bedanya jika dia ada di sampingku atau tidak”Kyuhyun menggelengkan kepalanya dengan bingung, kata-katanya itu terlalu keterlaluan.  Lalu apa yang harus dilakukannya sekarang? DDRRTTT…DRRRTTT…Handphone Kyuhyun bergetar menandakan ada telefon yang masuk.  Dia melirik nama penelpon dengan malas.  Ternyata dari KyuJong, teman mainnya dalam bertanding starcraft.  “Yoboseyo?”“Kyuhyun-ah, kau sedang dimana?  Ayo kita bertanding!  Aku bosan main sendirian”, ajak KyuJong.  Kyuhyun mendesah kecewa, “Aku sedang diajak liburan bersama para member ke daerah…sanggokdong?”, tebaknya tak yakin.KyuJong langsung antusias, “Sanggokdong? Jinjjayo? Bukankah disana sedang ada pertandingan starcraft seregional?  Kenapa kau tidak kesana saja?”.Kyuhyun mengenyitkan alisnya taapi kemudian langsung tertarik, “Jeongmalyo?  Seregional?”.  Tapi kemudian matanya tertuju ke sebuah balon

udara berwarna merah tua yang bertuliskan mengenai lomba starcraft itu, “Keurae!  Aku melihat ada balon udara pemberitahuannya disini”, ucapnya senang.  Rasanya dia bagai mendapatkan jackpot.“Lalu kenapa tidak kesana saja?”*******Leeteuk menatap kepergian Nara dengan membawa selebaran berisi pemberitahuan lomba starcraft itu.  Oke, rencananya untuk membuat Nara pergi duluan telah berhasil.  Kini tinggal menunggu magnaenya itu menyusulnya pergi.  Dia sudah menyuruh KyuJong, sahabat Kyuhyun untuk memberitahukannya bahwa di daerah ini sedang diadakan lomba starcraft.  Namun entah usahanya itu bisa berhasil atau tidak.Baru saja Leeteuk memikirkan tentang hal itu, tiba-tiba pintu kamar bernomor 301 itu langsung terbuka dan muncullah sosok Kyuhyun yang memakai jaket tipis dan mengenakan masker untuk menyembunyikan identitasnya.  Leeteuk tak bisa menyembunyikan senyumnya, ternyata membujuk kedua mahluk ini untuk keluar dari sarangnya memang amat mudah.  Cukup hanya dengan sebuah game bernama STARCRAFT.Leeteuk segera mengirimkan SMS ke membernya yang sedang menyiapkan rencana lain di tempat yang berbeda,Rencana A SUKSES!  Kedua target sudah keluar dari sarangnya!******… STARCRAFT REGIONAL CHAMPIONSHIP Location..Nara melihat sekumpulan manusia yang berdiri antusias menghadap beberapa layar yang sedang menayangkan 2 pertandingan starcraft secara online.  Senyumnya masih terus

terkembang dan tak pernah lepas dari wajahnya.  Tempat ini layaknya surga baginya.“Ah~!  Player B kalah!  Sayang sekali~.  Apakah ada diantara pengunjung yang ingin bertanding melawan juara bertahan kita?”, suara MC itu langsung membahana di lokasi penyelenggaran acara.  Sementara itu disampingnya sudah ada satu pria yang memakai kacamata dan bertubuh agak jangkung, sepertinya itu adalah sang juara bertahan.Tangan Nara langsung teracung semangat, “Aku!!  Aku!! Aku!!”, serunya dan menerobos kerumunan orang-orang untuk segera menuju podium.  “Aku mau mencobanya!”.MC itu terlihat geli melihat Nara yang nekat melawan sang juara bertahan, “Rupanya seorang wanita.  Hm, cukup menarik~.  Kita akan lihat sejauh mana nona manis ini bisa bertahan melawan sang juara bertahan”, ucap sang MC yang terdengar meremehkan.  Nara terkekeh dan membuka bungkus permen karet yang tadi sempat dia beli di pinggir jalan, “Kau akan menyesal karena telah meremehkanku”.Nara duduk di depan sebuah computer yang tersambung langsung ke layar raksasa, hingga setiap gerakannya kini bisa dilihat oleh semua pengunjung.  Awalnya Nara masih agak canggung untuk menggerakkan dan menguasai permainan karena setiap perangkat computer ini bukan miliknya dan masing terasa asing.  Tapi lama kelamaan, tangannya mulai terbiasa dalam mengendalikan setiap control.“YES!”, seru Nara saat dia memenangkan pertandingan.  Si juara bertahan masih agak shock karena dikalahkan oleh seorang gadis yang bahkan tak dikenalnya, begitupun dengan MC yang tadi menyindirnya. 

Page 67: KyuNara Scene

Nara tersenyum simpul dan menatap kearah MC, “Tak ada lagi yang berani melawanku, ahjusshi?  Kalau begitu, aku bisa jadi juara baru ‘kan?”, tanyanya penuh percaya diri.MC itu mendehem dan berteriak lagi, “Adakah pengunjung yang berani melawan sang juara baru ini?!”.Nara tersenyum puas saat melihat tak ada satupun tangan yang terangkat, “Ya~ahjusshi, sudahlah,terima saja kenyataan bahwa pemenang di liga ini adalah seorang perempu…”, ucapan Nara langsung terputus saat seorang pria berjaket coklat dan memakai masker putih itu duduk di sampingnya, mengendalikan computer yang tadi digunakan oleh sang juara bertahan.Nara memang tak bisa melihat wajahnya, tapi ia sangat hafal dengan matanya.  Ya, mata yang selalu menemani hari-harinya selama 2 tahun terakhir, Cho Kyuhyun.Nara mendengus pelan dan kembali bersiap dengan computernya, “Akhirnya datang juga, Cho Kyuhyun yang tampan”, desisnya puas.  Kyuhyun tak menjawab apapun dan hanya fokus terhadap komputernya.  Hingga akhirnya sang MC memulai pertandingan, Nara dan Kyuhyun masih belum bicara apapun.“Mianhae”, ucap Kyuhyun datar dan dengan suara yang pelan.  Tapi Nara bisa mendengar ucapan itu dengan jelas, “Aku yang salah”.“Hah?”, tanya Nara pura-pura tak mengerti.  Matanya masih fokus ke layar computer, sama sekali tak melepaskan sedikitpun kesempatan untuk mengalahkan skor Kyuhyun.  “Memang apa kesalahan yang sudah kau lakukan?”“Semuanya.  Sikapku yang kekanakan, tentang ciuman di drama itu dan tentang kata-

kataku barusan”, jelasnya.  Nara masih tak peduli, “Kau tak salah.  Memang kenyataannya begitu kan?  Ada atau tidak ada aku disisimu, tak akan ada yang berubah”, ucapnya ringan.Kyuhyun diam sejenak dan akhirnya menjawab, “Memang tak akan ada yang berubah, tapi selalu akan ada yang terasa berbeda”, jawabnya lirih.  Nara mencoba menajamkan pendengarannya, “Mwohae?  Jadi sekarang kau ingin mengatakan bahwa kau sangat mencintaiku?”, tebak Nara pada akhirnya.Kyuhyun langsung salah tingkah saat mendengar ucapan Nara itu, “A-aniyo.  Masih banyak hal yang lebih berarti daripada memikirkan dirimu, Kwan Nara sayang”, ucap Kyuhyun sambil terus memainkan jarinya untuk mengendalikan control permainan.Nara tersenyum simpul.  Ucapan kekasihnya itu memang tak pernah berkesan manis dan membuatnya merasa terbang ke awang-awang, tapi dengan mendengar satu kata ‘Kwan Nara sayang~’, itu sudah menandakan bahwa segalanya sudah kembali seperti semula.“Ah~akui saja jika kau sangat mencintaiku, Cho Kyuhyun yang tampan~”, goda Nara.  Matanya masih memperhatikan dengan seksama tiap gerak gerik lawannya.  Kyuhyun menggeleng cepat, “Teruslah bermimpi, Kwan Nara sayang~”Memang tak akan ada yang berubah, tapi selalu akan ada yang terasa berbeda*******“Ige mwoya?!!”, teriak Donghae yang tidak terima dengan akhir cerita Kyuhyun dan Nara.  Kini mereka semua sedang memperhatikan kelakuan mereka berdua secara diam-diam, tapi pada akhirnya mereka malah dibuat gemas dan jengkel sendiri.

Eunhyuk  mendecak kesal, “Ya~!  Kejadian ini terulang lagi?!  Bahkan mereka bisa berbaikan hanya dengan perantara Starcraft?”, serunya sebal karena harapannya yang ingin melihat Kyuhyun dan Nara berbaikan dengan ala di film-film India, langsung pupus dan hancur seketika.“Lalu untuk apa aku membeli balon-balon ini?!”, tanya Yesung sambil memegang puluhan balon yang diujungnya tertaut cincin perak.  Sebenarnya mereka semua merencanakan untuk memberikan kejutan manis bagi Kyuhyun dan Nara dan mengusahakan untuk membuat mereka kembali berbaikan dengan cara paling sweet sedunia.Tapi ternyata pasangan itu bisa berbaikan hanya dengan starcraft.*******[Epilog..]“Haaah…”, Nara mendesah dengan nafas berat untuk kesekian kalinya dihari itu.  Soohyun menatap sahabatnya itu dengan jengah, “Ya!!  Ada apa lagi denganmu?!  Bukankah kau sudah kuajarkan cara berciuman yang baik?!”, tanyanya heran.Nara menjawab dengan lesu, “Tak jadi kupraktikkan.  Ternyata dia tidak benar-benar berciuman dengan gadis itu di dramanya.  Hanya seperti benar-benar berciuman saja”.Soohyun mengangguk paham, “Jadi kau tidak jadi menciumnya?”Nara menggeleng, “Tapi..”.  Soohyun menatapnya penasaran, “Tapi?  Tapi apa, Nara-ya?”“Hahhh…”, Nara tak menjawab dan malah mendesah kecewa lagi.  Soohyun menyerah, sahabatnya itu memang sudah gila karena seorang pria bernama Joongki.

Page 68: KyuNara Scene

Akhirnya Soohyun memutuskan untuk mengambil tabloid mingguan yang baru saja dibelinya dalam perjalanan ke sekolah.  Matanya terbelalak saat melihat sebuah artikel yang menjadi headline, “Super Junior Cho Kyuhyun mencium pipi salah satu penonton drama musicalnya?”“Hahhhh…”*******END{KyuNara Scene} Perfection >>> 14 maret 2011Nara  duduk sambil melipat lututnya di atas kasur, dia menempelkan headphone buttons berwarna putih miliknya itu ke telinganya.  Jantungnya berdegup kencang, sangat amat kencang malahan.  Tangannya memainkan trackball handphonenya, masih terlihat ragu dan menimbang-nimbang, “apa aku harus mendengarnya?”, desisnya pelan.Kini jarinya menekan sebuah tombol icon yang tertuju langsung ke twitter di handphonenya.  Dia memeriksa setiap tweet yang muncul disitu.  Semua isinya sama, tentang kebahagiaan para ELF yang tengah menyambut comeback Super Junior-M.Tapi Nara berbeda.Dia hanya menatap semua tweet itu tanpa minat.  Nafasnya terhembus dengan berat dan pandangannya masih nanar, tertuju lurus ke layar handphone tanpa ada garis fokus sedikitpun.  Akhirnya dia menarik nafas dalam-dalam dan memindahkan trackball handphonenya ke folder music.  Satu judul lagu yang baru saja ia download itu langsung menarik perhatiannya, “PERFECTION”.Nara menekan tombol playlist dengan rasa ragu yang tak terkira.Tapi detik berikutnya, yang terdengar malah suara DJ Radio

yang berbicara dengan bahasa Mandarin.  Nara mendecak agak sebal, “Ck, bukan clear version ternyata…”, gumamnya pelan dan kembali berkonsentrasi pada lagu itu.Intro pertama, terdengar suara gitar listrik yang menggelegar dan memberikan nuansa catchy di dalam lagu itu.  Tak lama kemudian, suara nyanyian Siwon mulai terdengar, mengawali setiap lirik dalam lagu itu.  Nara sedikit terkejut dengan lagu itu dan terlebih dengan suara Siwon yang makin berkembang dari waktu ke waktu.Tapi saat detik ke 0:25, Nara langsung merinding hebat.  Suara Kyuhyun terngiang jelas, sangat amat jelas biarpun rekaman lagu itu bukanlah clear version dan hanya rekaman cut dari radio.Nara menggigit bibirnya dan langsung menundukkan kepalanya hingga kini ia menyenderkan kepalanya ke lututnya.  Nara mencoba untuk menahan semua perasaannya yang meluap dan seakan ingin melonjak keluar dari kelopak matanya dalam bentuk air mata.Jauh di dalam lubuk hatinya, hati Nara merasa sakit saat mendengar alunan lagu itu.  Bukan karena setiap arti dari lirik lagu itu, (lagipula Nara sama sekali tak mengerti dan sama sekali tak berminat mempelajari bahasa Mandarin) tapi ia merasa sakit setiap saat dia mendengar nyanyian Kyuhyun.Suara kekasihnya itu memang terdengar baik-baik saja, tapi Nara tahu bahwa pria itu pasti merasa lelah.  Sangat lelah.  Dengan semua schedule yang sangat padat, (bahkan terkadang hingga membuatnya tak bisa tidur dengan jatah yang layak)  Kyuhyun pasti merasa muak.Bukannya Nara ingin membuat asumsi negatif dengan membuat

pernyataan seperti ini.  Tapi dia hanya merasa prihatin setiap melihat schedule Kyuhyun.  Sungguh, dia merasa bahwa tubuh kekasihnya itu kini hanyalah bagian dari sebuah robot yang seakan harus mengikuti semua schedule yang telah dibuat oleh perusahaannya.Drama Musical selama beberapa bulan lamanya dan membuat tenggorokan Kyuhyun kesakitan…Menjadi MC di Super Junior Foresight yang terkadang selesai recording saat pagi buta.Mengisi acara SuKiRa, untuk menggantikan Eunhyuk ataupun Leeteuk.Acara  fanmeeting di berbagai Negara.Konser KRY yang diadakan selama beberapa hari berturut-turut dan mengundang berbagai skandal tak mengenakkan di telinga Nara.Dan sekarang, comeback Super Junior M…”Nara makin menggigit bibirnya saat mendengar Reff dari lagu PERFECTION itu.  Lagi-lagi suara Kyuhyun terdengar jelas, dan suaranya masih tetap sama.  Tetap membuat Nara berdebar tak karuan.  Tapi debaran di hatinya kali ini bukan terjadi karena suara pria itu bisa membuatnya meleleh, namun karena ia tahu bagaimana pria itu tetap ingin menyanyi di tengah semua rasa muak dengan semua hal di sekelilingnya.Cho Kyuhyun tetap ingin menampilkan semua yang terbaik dari kemampuannya untuk seluruh orang yang mencintainya.Cho Kyuhyun tak ingin menunjukkan semua kelelahannya pada siapapun.Cho Kyuhyun selalu ingin terlihat kuat.Dan Nara selalu merasa tak pantas untuk menjadi kekasih dari seorang pria yang

Page 69: KyuNara Scene

mendekati sempurna sepertinya.  Sangat tidak pantas. Nara paham akan hal itu.  Dia tahu bahwa diluar sana masih ada banyak wanita lain yang lebih baik dan cantik dari dirinya, dan mereka akan dengan senang hati menggantikan posisinya untuk berdiri di samping Cho Kyuhyun.“Babo gateun”, lirih Nara saat lantunan lagu itu mulai mencapai klimaksnya, tepat pada saat high note yang dinyanyikan oleh Zhoumi.  Nara memejamkan matanya sejenak dan mencoba menghayati lagu itu, tapi percuma…biarpun lagu itu memiliki beat yang sangat cepat, tapi Nara sama sekali tak berniat untuk menggerakkan tubuhnya sesuai irama lagu.Dia hanya bisa merasakan rasa lelah yang pasti sedang dirasakan oleh kekasihnya.Nara memencet tombol pause dan melepaskan headphone itu dari telinganya.  Dia menghela nafas dalam-dalam dan menengadahkan kepalanya ke atas untuk mencegah supaya air matanya tak mengalir deras.Tak lama kemudian, Nara langsung mengambil handphonenya dan menekan beberapa nomor yang sudah ia hafal di luar kepala.  Perlu menunggu beberapa lama hingga akhirnya nada sambung itu terhenti dan terdengar suara sapaan berat dengan nada lemah, “Yoboseyo?”“Apa aku mengganggumu?”, tanya Nara saat menyadari bahwa suara pria itu terdengar lelah.  Suara diseberang sana hanya menggumam pelan, “Hmm..aku sedang latihan dengan hyungdeul untuk Comeback nanti”, jawab pria yang adalah Kyuhyun.Nara menggumam paham, “Oh, begitu.  Jam segini masih latihan?”

Kyuhyun diam sejenak dan melanjutkan ucapannya, “Kau belum tidur?  Ini sudah hampir jam 12 malam, Kwan Nara sayang.  Besok kau harus sekolah”, ingatnya.Nara terkekeh pelan, “Aku belum mengantuk, Cho Kyuhyun yang tampan.  Lagipula besok sekolahku libur.  Ada semacam rapat dewan sekolah”, jelasnya.“Tapi kau harus tetap tidur.  Kau tahu?  Sebentar lagi Ujian Negara dan kau tak boleh sampai saki…”“Lalu bagaimana denganmu?”, tanya Nara, menyela ucapan Kyuhyun.  “Cho Kyuhyun-ssi, jangan memikirkan tentangku.  Pikirkanlah tentang kesehatanmu.  Kau makin kurus sekarang.  Kantung matamu menghitam.  Tulang pipimu makin terlihat dan…”.“Dan…?”“Dan…kau terlihat makin jelek.  Kau tahu itu, ‘hah?”, ucap Nara dengan suara sinisnya lagi.  “Jika kau menjadi jelek, kau tak pantas lagi menyandang julukan Cho Kyuhyun yang tampan”.Kyuhyun mendengus kecil, “Cish~ aku memang bodoh.  Untuk sesaat tadi, aku berharap kau mengatakan sedikit hal romantis padaku”, ucap Kyuhyun, seakan menyesali pikirannya itu.  Nara terkekeh pelan, “Romantis?  Hahaha, hanya dalam mimpimu, Cho Kyuhyun yang tampan”.Kyuhyun mendesah pelan dan melanjutkan kata-katanya, “Yasudahlah.  Kau dan aku memang tak pernah ditakdirkan untuk melakukan hal yang romantis”, katanya singkat.  Nara menggumam mengiyakan, “Terimalah takdirmu dan jangan mengeluh”.“Arayo..arayo”, balas Kyuhyun.   “Ada lagi yang mau kau bicarakan?  Aku harus latihan lagi”

Nara menggelengkan kepalanya pelan.  Namun saat menyadari bahwa Kyuhyun tak bisa melihat gerak geriknya, ia langsung menjawab ringan. “Tidak ada.  Aku hanya ingin bilang bahwa lagu Perfection itu bagus”, ucap Nara.  Kyuhyun langsung antusias, “Ahh~ kau sudah mendengarnya?”“Sudah.  Dan suara DJ Radio itu agak mengganggu”, ucap Nara sebal.  Kyuhyun terkekeh kecil, “Nanti akan kuberikan clear versionnya”, balasnya.Nara menggumam mengiyakan, “Sudahlah, kau bilang mau latihan ‘kan?  Sana latihan”.“Kau juga, cepatlah tidur.  Biarpun besok libur tapi kau harus tetap tidur tepat waktu”, ingat Kyuhyun.“Arayo, Cho Kyuhyun yang tampan”, ucap Nara dengan nada menggoda.  “Hoammph.. sudah ya?  Aku tidur duluan.  Annyeon…”“Nara-ya”, Kyuhyun menyela ucapan Nara tepat sebelum Nara akan memutuskan sambungan telefonnya.  Nara langsung menajamkan pendengarannya lagi, “Hmm?”“Happy Valentine”, bisik Kyuhyun dengan suara lirih, seperti takut jika ucapannya itu diketahui member lainnya.  Nara agak shock sejenak tapi segera kembali menemukan kesadarannya, “Ahh, ne…Happy Valen..tine”, ucapnya terbata, masih merasa terkejut dengan ucapan Kyuhyun yang terkesan tiba-tiba.Bukan karena apa-apa.  Tapi selama 2 tahun lebih menjalin hubungan dengannya, Nara sama sekali tak pernah mendapatkan ucapan ataupun perlakuan khusus saat Valentine dari kekasihnya itu.  Dan kali ini, entah setan apa yang sedang merasuki tubuh Cho Kyuhyun.“Maaf aku tak bisa memberi apa-apa seperti yang dilakukan pria pada umumnya”, kata-kata

Page 70: KyuNara Scene

Kyuhyun itu terasa sangat dalam memberikan torehan nyata di hati Nara.  Bukan, bukan karena pria itu mengeluarkan kata-kata yang manis, tapi karena Kyuhyun masih saja memikirkan tentangnya di tengah semua kesibukan jadwalnya.  “Aku…sibuk”Nara menggumam paham, “Arasseo.  Gwenchanha.  Aku bisa memakluminya.  Lagipula, aku tak begitu suka coklat dan bunga”, Nara mencoba memberikan kata-kata hiburan untuknya.  Kyuhyun hanya terkekeh kecil.  Namun detik berikutnya, dia kembali diam.  “Nara-ya…”“Hmm?”“Tolong dukung aku.  Aku mohon, untuk sekali saja…tolong katakan bahwa kau benar-benar mendukungku”, ucap Kyuhyun dengan suara lirih.  Nara memejamkan matanya dan kembali memeluk lututnya, hatinya benar-benar merasa sakit saat mendengar suara lemah yang keluar dari bibir kekasihnya itu.  “Aku benar-benar muak, Nara-ya”.“Aku tahu kau lelah.  Sangat amat tahu.  Bahkan saat mendengar suaramu di Perfection, aku bisa tahu bahwa kau sangat lelah dan muak.  Katakan saja aku sok tahu atau semacamnya, tapi aku tahu hal itu hanya dari mendengar suaramu”, ucap Nara pelan.  Di seberang sana, Kyuhyun masih diam, seakan ikut mendengarkan ucapan Nara dengan seksama.  “Seringkali aku menyesal, kenapa kau harus menjadi artis?  Kenapa kau harus terus-terusan tersenyum manis sedangkan aku tahu bahwa tubuhmu serasa remuk? Kenapa kau harus terus menyanyi sedangkan semua orang tahu jika tenggorokanmu sakit?.  Kadangkala, aku ingin menarikmu keluar dari SMEnt,

tahu”, ucapnya dengan nada merajuk.“Itu kewajibanku”, balas Kyuhyun singkat.  Nara menggumam mengiyakan, biarpun hatinya masih merasa berat untuk mengakuinya.  “Dan kau harus tahu bahwa aku selalu mendukung setiap langkahmu, Cho Kyuhyun…”, Nara menghentikan ucapannya dan melanjutkannya dengan suara lirih, “…Oppa”“Heh?”, Kyuhyun langsung terdengar agak terkejut saat mendengar kata terakhir yang diucapkan oleh Nara.  “Kau bilang apa tadi?  Opp…”“Kyuhyun-ah, ayo latihan lagi!!”, suara yang Nara kenali sebagai suara Siwon itu terdengar memanggil Kyuhyun.Nara mengambil nafas kecil, “Latihan sana”, ucapnya singkat.  “Jangan sampai kelelahan.  Aku tak mau memiliki pacar yang tubuhnya sama seperti tengkorak berjalan”, tambahnya lagi.Kyuhyun tertawa ringan, “Aku tahu.  Kwan Nara terlalu mencintai Cho Kyuhyun, tapi gengsimu setinggi langit khayangan.  Kau tahu itu, ‘hah?”, ucap Kyuhyun dengan nada menggoda.  “Terlalu sulitkah untuk mengatakan bahwa kau mengkhawatirkan kesehatanku dan takut jika aku sakit lagi?”.Nara mengerucutkan bibirnya, tapi wajahnya terasa memanas saat mendengar ucapan Kyuhyun.  Bagaimana bisa dia mengetahui seluruh isi hatinya dengan seakurat itu?“Terserah kau saja.  Aku sedang malas berdebat denganmu, Cho Kyuhyun yang tampan”,ucap Nara pelan, mencoba untuk terdengar tak peduli padahal sesungguhnya ia sedang berusaha untuk menyembunyikan semua debaran jantungnya yang berdetak seribu kali lebih cepat.

Kyuhyun tertawa lagi, “Sudahlah, aku latihan dulu.  Kau…tidurlah”, ucapnya mengingatkan.  Nara menggumam mengiyakan, “Ya, kau juga.  Jangan latihan sampai pagi hingga tak tidur.  Sampaikan salamku pada member yang lain”, kata Nara.“Hmm, arasseo”, balas Kyuhyun.  “Selamat malam, Kwan Nara sayang”“Selamat malam, Cho Kyuhyun yang tampan”.Nara memencet tombol reject di handphonenya dan kembali menaruh benda mungil itu disampingnya.  Dia merebahkan tubuhnya keatas kasur dan menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong, hingga akhirnya dia melirik kearah kalender yang menggantung di dinding kamarnya.  “14 Februari?”, gumamnya pelan.“Aishh~”, akhirnya Nara memutuskan untuk bangkit dari tidurnya dan beranjak kearah dapur.  Di dalam kulkas, Nara menemukan sekotak es krim coklat yang sangat menggoda matanya.  Tak lama kemudian, dia langsung mengambil es krim itu dan memasukkannya ke dalam tas ranselnya.Nara beranjak ke kamarnya lagi dan mengambil jaket tebal miliknya yang tergantung dibalik pintu.  Ia mengikatkan rambut panjangnya ke belakang, menjadi model kuncir kuda dan memakau bedak seadanya.  Dia mematut lagi wajahnya di depan cermin, “Aku memang tak cantik dan sebaik gadis gadis itu, tapi…”“Akulah Kwan Nara yang selalu mendukung Cho Kyuhyun.  Itulah hal yang terpenting”*****Kyuhyun menutup flip handphonenya dan tersenyum-senyum sendiri.  Siwon, Henry, Zhoumi, Sungmin dan

Page 71: KyuNara Scene

Ryeowook yang sedang bersiap untuk latihan mempersiapkan comeback Super Junior M pun merasa heran dengan tingkah maknaenya itu.  Donghae sedang sakit diare sedangkan Eunhyuk masih belum tiba dari jadwalnya di SuKiRa.“Gui Xian, kau kenapa?”, tanya Zhoumi khawatir.  Ryeowook dan Sungmin langsung mengibaskan tangannya dengan ringan, seakan sudah memaklumi setiap tingkah Kyuhyun, “Santai saja.  Jika dia tersenyum seperti itu, tandanya dua iblis itu sedang berbaikan”, ucap Sungmin santai dan diiyakan oleh Ryeowook.Siwon menghela nafas heran, “Sudahlah, ayo kita latihan lagi”, ucapnya sambil menepukkan tangannya beberapa kali.  “Bersiap di posisi masing-masing”.Kyuhyun segera bersiap di posisinya, begitupun juga dengan member lainnya.  Namun matanya tertarik kearah Henry yang sedang membungkus kembali coklat batangan yang sedang dimakannya, “HENRY!!”“Hehh~?  Kenapa?”, tanya Henry dengan posisi membatu di tempatnya semula karena kaget dengan teriakan Kyuhyun yang tiba-tiba.  Kyuhyun langsung menghampiri kearahnya dengan langkah lebar dan kemudian berjongkok di depan dongsaengnya itu.  Dia melirik kearah coklat batangan yang masih digenggam oleh Henry, “Coklat itu…boleh untukku?”“Coklat ini?”, tanyanya sambil menunjuk ke coklat yang dipegangnya.  Kyuhyun mengangguk cepat, “Boleh untukku?”“Tapi…ini sudah kumakan beberapa, hyung”, ucapnya dan menunjukkan sisa coklat yang hanya 4 potong saja.  Kyuhyun menggeleng cepat, “Tak apa.  

Aku membutuhkannya”, ucapnya meyakinkan.  Henry tak mempunyai pilihan lain selain memberikan coklat itu untuk Kyuhyun, “Memangnya untuk apa, sih?”“Bukan untuk apa-apa”, jawabnya ringan dan memasukkan coklat itu ke saku celananya.  Dia berdiri di posisinya lagi dan langsung berteriak semangat, “AYO LATIHAN!  SEMANGAT! HWAITING!”.Sungmin menatap kearah Ryeowook yang masih menganga saat melihat perubahan drastis dari sikap Kyuhyun yang awalnya terlihat sangat lesu untuk latihan.  “Sepertinya…baru saja mendapat dukungan dari sang ratu iblis, ya?”, tanya Sungmin dan segera diiyakan oleh Ryeowook.Kyuhyun tak bisa berhenti tersenyum saat latihan kali itu.  Dan dia tak pernah membuat satu kesalahan pun dalam gerakan tariannya.  Entahlah, dia juga merasa heran bagaimana kata-kata gadis itu bisa membuatnya semangat seperti sekarang.  Dan kali ini, giliran Kyuhyun yang memberikan sedikit hadiah untuknya…*****Nara sudah berdiri di depan gedung SM Entertainment.  Suasana disitu sangat sepi dan agak mencekam. “Aish~ Star Museum?  Star Museum apa yang dari auranya saja sudah menampilkan kesan mencekam seperti ini?”, desis Nara sambil mengeratkan retsleting jaketnya.  Asap putih langsung mengepul setiap kali dia menghembuskan nafasnya, “Huwaa~ dinginn!!”, rengeknya kesal.Nara langsung mengeluarkan handphonenya dan mencoba menelfon Kyuhyun.  Tapi percuma, tak ada satupun dari

sekian banyak telefonnya yang diangkat. “Masih latihan?”, tanya Nara.  Dia melirik ke jam tangannya, pukul 01.45 AM.  Dia menggelengkan kepalanya dengan ekspresi miris, “Tubuhmu bisa remuk nanti”, ucap Nara dengan suara lirih.Akhirnya Nara hanya mengirimkan sebuah SMS pada kekasihnya itu dan berharap supaya dia cepat membacanya.“Jika kau sempat, datanglah ke Myongsan Park.  Tempatnya dekat dengan gedung SM.  Jika kau tak tahu, tanyakan saja pada member lainnya”*****“Huwaah~”, Kyuhyun langsung tergolek lemas saat lagu Perfection itu berakhir dan Siwon mengatakan bahwa latihan kali ini cukup sampai disitu.  “Lagu ini akan menjadi DAEBAK!”, ucapnya semangat dan membuat member lainnya tersenyum kecil dan mengangguk singkat.Zhoumi melemparkan sebotol air mineral kearah Kyuhyun,  ”Gui Xian!”, serunya dan Kyuhyun segera menangkap botol minuman itu dengan sigap, “Xie Xie”, ucap Kyuhyun singkat dan segera meneguk isi botol itu.Kyuhyun mengambil handphonenya yang tergeletak begitu saja diatas tumpukan handuk milik member lainnya.  Matanya langsung membulat saat melihat daftar panggilan disana, “10 missed call?”, ucapnya tak percaya.Siwon melirik kearah Kyuhyun, “Nara?”.  Kyuhyun mengangguk pelan dan membaca sebuah SMS yang masuk ke handphonenya.  Alisnya bertaut sejenak dan detik berikutnya, dia langsung menatap para member lainnya, “Ada yang tahu dimana Myongsan Park?”*****Nara melirik lagi jam tangannya, pukul 02.15 AM.  “Masih belum

Page 72: KyuNara Scene

selesai juga?”, tanyanya, lebih kepada dirinya sendiri.  Dia memutuskan untuk duduk di atas ayunan yang ada di taman itu.Tak lama kemudian, ia bisa merasakan bahwa tas ranselnya mulai basah dan punggungnya sudah terasa dingin, “Aish~ pasti esnya mencair”, ucapnya kesal dan memindahkan tas ransel yang awalnya ia gendong di pundak, sekarang ia peluk di depan dadanya.Karena bosan menunggu, Nara mengeluarkan handphonenya dan memutarkan lagu Perfection lagi.  Sesekali ia hanya menggumam mengikuti alunan lagu, tanpa mengetahui lyric yang dinyanyikan oleh para member Super Junior lainnya.  Dia hanya ikut menyanyi saat setiap ada lyric “Wo Ai Ni” saja (.___________.)Setelah lagu itu selesai, Nara kembali mengulangi lagu itu.  Kali ini dengan hati yang lebih ringan dan tak lagi merasa ragu seperti saat pertama kali dia mendengar lagu itu.  Kini Nara menyadari bahwa Kyuhyun ingin menunjukkan yang terbaik karena itu kewajibannya,  Dan Nara hanya bisa mendukungnya, apapun langkah yang pria itu ambil.Lagu itu mulai masuk ke Reff pertama yang dinyanyikan oleh Donghae.  Nara mengangguk-anggukan kepalanya mengikuti beat lagu itu.  Hingga akhirnya lagu itu masuk ke reff kedua yang dinyanyikan oleh Kyuhyun, Nara langsung terpaku saat mendengar suara nyanyian itu terdengar dari dua arah yang berbeda.Dari handphonenya dan…dari arah belakangnya!“O, Tai Wan Mei.. Ni yan li wo chu xian…Wo bu rang shei ti wo zai ni shen bian..”Nara menengok kearah belakang dan matanya menangkap sosok

seorang pria yang melangkah mendekatinya dengan memakai tudung jaket berwarna biru.  Nara terkekeh pelan saat menyadari identitas sosok itu, “Jika saja semua setan di dunia ini bisa menyanyi sepertimu, rasanya tak ada satupun orang yang akan merasa ketakutan”, ucap Nara pelan, kini dia mulai memainkan ayunannya ke depan dan belakang.“Maaf menunggu lama”, ucap Kyuhyun dan kini berdiri tepat di belakang ayunan yang sedang dimainkan oleh Nara.  Dia membantu mendorong ayunan yang dinaiki oleh Nara dengan perlahan, “Tak kusangka kau mendownload lagu itu.  Kukira kau tak akan mau mendengarnya karena tak ada suara Hankyung hyung disitu”, ucapnya pelan.Nara menganggukkan kepalanya beberapa kali, “Awalnya memang tak mau, tapi…disini tetap ada suaramu.  Dan aku tak boleh melewatkannya.  Lagipula, aku sudah punya album solo milik Hankyung Oppa, jadi…tak apa”, jelasnya.  Kyuhyun mengacak rambut Nara dengan gemas, “Kau itu…dasar!”, serunya gemas karena kekasihnya itu masih belum bisa sepenuhnya melupakan sosok Hankyung.Nara terkekeh pelan, “Latihanmu baru selesai?”, tanyanya memastikan.  Kyuhyun mengangguk, “Baru saja selesai dan aku langsung kesini”, jawabnya.  Nara menggumam pelan, “Maaf jika aku mengganggu waktu istirahatmu”.Kyuhyun menggeleng ringan, “Santai saja.  Biasanya aku pulang jam 4 pagi.  Jadi masih ada waktu sekitar…”, Kyuhyun melirik jam tangannya. “2 jam lagi”, lanjutnya.Nara mengangguk paham.  Dia menengok ke belakang dan langsung menatap wajah Kyuhyun yang terhalang oleh

tudung jaketnya, “Duduklah disitu”, ucapnya sambil mengedikkan kepalanya kearah ayunan yang ada disebelahnya.  Kyuhyun hanya bisa menuruti ucapannya dan duduk disitu, hingga kini mereka berdua duduk berdampingan di ayunan yang bersebelahan.“Aku hanya ingin mengatakan sesuatu…”, ucap Nara dan membuka tasnya.  Dia mengeluarkan sebuah kotak es krim yang sudah basah dan berembun, “Happy belated Valentine”, lanjutnya dan tersenyum manis hingga eye smilenya terlihat jelas.Kyuhyun mengernyitkan alisnya, “Untukku?”, tanyanya sambil menerima kotak es krim itu.  Nara mengangguk singkat, “Semua coklat yang ada di swalayan 24 jam itu sudah habis.  Jadi…hanya ada es krim itu”, ucap Nara, agak menyesal.Kyuhyun tersenyum kecil dan mengelus rambut Nara dengan lembut, “Gwenchanha.  Ini sudah lebih dari cukup”, ucapnya, mencoba menghibur kekasihnya itu.   Tak lama kemudian, Kyuhyun mengeluarkan sebatang coklat yang tinggal tersisa setengah, “Ini…untukmu.  Maaf, hanya tinggal setengah.  Ini pun kudapatkan dari Henry”.Nara menerima coklat yang kini sudah agak mencair itu, “Henry?”, tanyanya heran.  Kyuhyun mengangguk, “Aku..tak punya waktu ke swalayan untuk membeli coklat”, ucapnya pelan.Nara terkekeh pelan, “Aku tak peduli coklat ini berasal darimana.  Yang penting, sekarang aku menerimanya dari tanganmu”, ucapnya senang dan membuka plastic pembungkus coklat itu.  Dia memotong satu bagian coklat itu dan memakannya dengan ekspresi bahagia, “Enak~”.

Page 73: KyuNara Scene

Kyuhyun masih mengelus rambut Nara dengan gemas, “Gomawo”, ucapnya singkat.  Nara menatapnya heran, “Untuk apa?  Aku hanya memberikanmu es krim saja”.“Karena kau bersedia untuk memahami semuanya.  Aku tahu kau pasti merasa kesal setiap kali melihat ucapan ELF di twitter ataupu  media lainnya.  Aku tahu kau bosan karena aku tak pernah bisa mengajakmu kencan ke tempat yang special, aku hanya bisa mengajakmu ke tempat seperti ini…dan itupun sembunyi-sembunyi.  Aku tahu kau pasti lelah”, ucap Kyuhyun dengan pandangan nanar.Nara mendengarkan setiap ucapan kekasihnya itu sambil mengemut potongan coklat yang ada dimulutnya.  Dia menghela nafas sejenak dan menghembuskannya perlahan, “Kau tahu?  Aku memang bosan, kesal, lelah, dan terkadang aku ingin lepas dari semua yang berhubungan denganmu.  Tapi kenyataannya…tak bisa”“Jadi, jangan pernah menceritakan apapun lagi.  Kau tak perlu tahu semua kelelahanku, rasa bosan, dan rasa lelahku saat bersama denganmu.  Kau hanya perlu tahu bahwa aku selalu mendukungmu, apapun langkah yang kau ambil”, ucap Nara sambil memotongkan satu bagian coklat dan menyodorkannya ke mulut Kyuhyun,Kyuhyun memakan potongan coklat itu dan tersenyum kecil, “Anggap saja aku adalah coklat.  Coklat yang selalu bisa membuat seseorang tersenyum saat memakannya, dan aku harap kau selalu bisa tersenyum saat kau sedang bersamaku.  Bukannya merasa menyesal karena tak bisa memperlakukanku dengan baik

atau lain sebagainya”, lanjut Nara.“Aku hanya ingin kau menganggapku sebagai tempat dimana kau bisa menumpahkan semuanya.  Kau bisa menangis dan meluapkan segalanya padaku, karena aku tahu…kau tak akan pernah bisa meluapkannya di hadapan orang lain.  Jadi, lakukanlah dihadapanku”Nara tahu bahwa bahu Kyuhyun bergetar pelan, namun dia tak membahasnya dan hanya tetap menatap lurus kedepan.  Sesekali ia memainkan ayunannya kedepan dan belakang, melakukan semuanya dalam kebisuan, seakan tak ingin mengganggu Kyuhyun yang sedang menumpahkan semua perasaannya.Nara tahu bahwa Kyuhyun sangat lelah.  Ia tahu semuanya.  Dan ia muak untuk terus tersenyum di depan kamera dan semua orang yang memujanya.  Jadi untuk kali ini, biarkanlah ia menangis untuk meluapkan segalanya.Kini tangan Nara meraih telapak tangan Kyuhyun dan menyelusup ke sela-sela jarinya secara perlahan, masih dalam kebisuan.  Tangannya kini menggenggam tangan Kyuhyun dan ternyata dibalas dengan genggaman tangan Kyuhyun yang meraihnya lebih erat, “Aku…selalu mendukungmu.  Kau hanya perlu tahu itu.”Kyuhyun mengangguk pelan dan menengadahkan kepalanya, kembali menatap wajah Nara yang tersenyum kecil.  “Dan kau hanya perlu tahu bahwa aku selalu mencintaimu.  Kau tak perlu mendengar semua isu di TV atau internet, kau hanya perlu percaya padaku”, ucapnya menambahkan.Nara mengangguk mengiyakan dan melepaskan genggaman tangan Kyuhyun.  Dia memakan sisa potongan coklat di

tangannya lagi, “Ngomong- ngomong, sebenarnya apa arti dari setiap lirik Perfection itu?  Aku tak mengerti bahasa Mandarin”, ucap Nara sambil menyodorkan sepotong coklat lagi ke mulut Kyuhyun.Kyuhyun menjawab dengan suara samar, karena masih mengemut coklat itu.  “Arthi…yangh…manah?”, tanyanya.  Nara mengangkat bahunya dengan ringan, “Semuanya.  Aku sama sekali tak mengerti maksud dari lagu itu”.Kyuhyun menggumam pelan.  Ia berdiri dan kembali mendorong ayunan milik Nara dengan pelan, “Aku tak tahu semua liriknya.  Aku hanya tahu arti dari lirik yang kunyanyikan”, jelasnya.  Nara membalas paham, “Ah~ kalau begitu, apa ada lirik yang  menggambarkan perasaanmu padaku?”, tanyanya lagi.Kyuhyun berpikir sejenak, “Mungkin ada.  Satu”, jawabnya akhirnya.  Nara menoleh ke arahnya dan menatapnya penasaran, “Oh ya?  Yang mana?”, tanyanya semangat.  Kyuhyun menarik nafas dalam-dalam dan mencoba menyanyikan salah satu lirik itu.Lirik dari Reff kedua yang ia nyanyikan.“O, Tai Wan Mei.. Ni yan li wo chu xian…Wo bu rang shei ti wo zai ni shen bian..”“Bagian reff ya?”, tanya Nara memastikan.  Kyuhyun menggumam mengiyakan.  Nara langsung antusias lagi, “Lalu, apa artinya?”. Sebelum menjawab pertanyaan Nara, Kyuhyun menghentikan ayunan dan tiba-tiba langsung memeluk leher Nara dari belakang dan menaruh dagunya di pundak Nara.“I’m too perfect, I’m appearing in front of you…I will not let anyone replace me, by your side…”

Page 74: KyuNara Scene

“Tak akan kubiarkan orang lain menggantikan posisiku untuk selalu berada di sampingmu”, jelas Kyuhyun dan meraih pipi Nara hingga kini wajah mereka saling berhadapan.  Nara masih duduk di ayunan sedangkan Kyuhyun berdiri dibelakangnya.Kyuhyun mendekatkan wajahnya ke wajah Nara dan berbisik pelan, “Tak akan pernah kubiarka….AAAWWW!!”.Kyuhyun langsung mengaduh kesakitan saat Nara menjitak kepalanya dengan sepatu kets yang dipakai olehnya.  Dia mengelus-ngelus kepalanya yang terasa perih karena jitakan yang cukup keras tadi.  “YA!! Kenapa kau memukulku?!!”Nara masih memasang wajah datar dan kembali memakai sepatunya, “Aku tadi bertanya tentang lirik yang menggambarkan tentangku.  Bukannya malah lirik yang menggambarkan kenarsisanmu”, ucapnya ringan.  Kyuhyun membelalak lebar, “Narsis?!  Bagian mana yang kau bilang narsis, hah?!”“I’m too perfect”, jawab Nara dan mendengus mengejek, “Cish~ Cho Kyuhyun yang perfect?  Hahahaha~”.  Ia tertawa pelan dan  berdiri dari ayunannya.  “Jadi sekarang kau mengakui bahwa dirimu itu perfect, hah?”Kyuhyun mendecak kesal dan segera beranjak meninggalkan Nara yang masih tertawa puas, “Terserah kau saja”, ucapnya ketus.  Dia berjalan cepat dan masih mengutuk pelan karena kepalanya masih terasa sakit, “Aishh~ gadis iblis siala…”Tapi belum sempat Kyuhyun menyelesaikan ucapannya, sebuah tangan langsung merangkul lengannya dan menggelayut dengan riang.  Kyuhyun sempat shock sejenak saat melihat Nara sedang merengkuh lengannya dan

menyenderkan kepala ke pundaknya, “Arasseo.   Maafkan aku, Cho Kyuhyun-ssi”, ucapnya dan tersenyum sambil mengacungkan kedua jarinya hingga membentuk huruf ‘V’.Kyuhyun berusaha menyembunyikan senyum bahagianya, jadi dia hanya mendengus kecil dan menggaruk kepalanya sebagai upaya untuk menutupi semua rasa senangnya.  “Cish~ tak akan pernah kumaafkan kau, Kwan Nara say…”Nara tak menunggu Kyuhyun menyelesaikan ucapannya dan ia langsung mengecup pipi kanan Kyuhyun dengan cepat.  Kemudian dia langsung berpura-pura merajuk untuk membujuk Kyuhyun, “Maafkan aku, Cho Kyuhyun~”, ucapnya sambil menunjukkan semua aegyonya dan membuat Kyuhyun hanya diam dan terpaku di tempatnya semula.“Aishh~ gadis menyebalkan!!”, ucapnya kesal namun tak urung menggenggam tangan Nara dengan erat dan mengajaknya untuk pergi dari taman.  “Ayo pulang!  Tak baik bagi seorang wanita jika masih ada di luar di jam segini”, ucapnya dengan intonasi yang aneh.  Sangat terlihat bahwa ia sangat salah tingkah.Nara terkekeh pelan dan makin mengeratkan genggaman tangannya, “Kau harus tahu satu hal lagi, Cho Kyuhyun”, ucap Nara tiba-tiba dan membuat Kyuhyun menatapnya jengah.  “Apalagi yang harus kuketahui, hah?”“Bahwa aku tak akan membiarkan orang lain merebut posisimu untuk terus berada di sampingku.  Tak akan pernah.”Kyuhyun menggumam memastikan, masih tak percaya.  “Bagaimana jika yang ingin merebut posisiku adalah member 2PM?”

Nara menjawab dengan ringan, “Itu pengecualian.  Karena aku rela menukarmu dengan salah satu dari member 2PM.  Tak poeduli jika itu Taecyeon, Chansung, Wooyoung, Nickhun, Junsu atau Jun… YAYAYAYAYA!!  Cho Kyu..hyun, berhenti menjambak rambutku!!!”“KWAN NARA, AKAN KUBUNUH KAU!!!”******— E.N.D —{KyuNara Scene} Special For You, Cho Kyuhyun >>> 21 maret 2011Nara menghembuskan nafas dengan enggan saat membaca barisan tulisan yang terpampang di layar komputernya.  Tangannya masih menggerakkan kursor mouse ke bawah, mencoba membaca barisan tulisan lainnya.“Tampan, imut, manis, menakjubkan…dan, seksi?”, desis Nara tak percaya saat membaca tumpukan pujian yang ada di satu fansite yang didedikasikan untuk keberadaan kekasihnya, Cho Kyuhyun.  “Oh, Tuhan.  Bagaimana bisa badan kurus seperti itu disebut seksi oleh mereka?”, gumamnya heran.Nara menghembuskan nafasnya lagi, kali ini terlihat lebih berat dari sebelumnya. “Ah~ aku bosan.  Semuanya sama saja, memuji si bodoh itu”, ucapnya agak kesal (atau bisa dibilang cemburu).  Dia menguap bosan dan memutuskan untuk menyenderkan tubuhnya ke kursi, meregangkan tubuhnya untuk sejenak.Nara tersenyum sekilas saat mengingat pujian yang membuatnya merasa geli, “Haruskah mulai sekarang aku beralih memanggilmu menjadi Cho Kyuhyun yang seksi?”, katanya sambil menerawang, membayangkan tubuh Kyuhyun

Page 75: KyuNara Scene

yang topless.  Tidak hanya topless, namun juga…“HOOOEEK!!”, Nara langsung beranjak ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya saat membayangkan tubuh Kyuhyun, tepat seperti dalam imajinasinya yang terliar.“Ya Tuhan, bagaimana bisa badan seperti tengkorak hidup itu mereka bilang seksi?”, gumam Nara sambil membasuh wajahnya dengan air dingin, mencoba mendapatkan kesadarannya kembali.  “Ya Tuhan..dunia ini sudah gila!.”Setelah agak tenang, Nara kembali duduk di depan komputernya dan beralih membuka tumblr untuk melihat-lihat foto pria itu.  Ternyata ada banyak kiriman gambar mengenai penampilan musikalnya yang terakhir itu.  Pandangan Nara masih tidak lepas dari layar komputer, memperhatikan setiap detail dari sosok pria itu.“Aigoo~ Cho Kyuhyun…kau bisa membuat para gadis itu menjadi gila dan buta.  Sejak kapan definisi dari seksi itu berarti kurus ceking sepertimu?”, tanya Nara sambil menggelengkan kepalanya dengan beribu pertanyaan di otaknya.Kantung matanya menghitam dan pipinya menjadi tirus.  Kelihatan sekali jika berat badan kekasihnya itu kembali menyusut.  Memang, mungkin orang lain tidak akan menyadarinya tapi bagi Nara, dia sudah tahu tentang hal itu.  Sungguh, kondisi fisik kekasihnya itu terlihat amat memprihatinkan.Nara menopangkan dagu diatas kedua tangannya dan tersenyum miris, “Kau pasti lelah ya?”, desisnya.  Matanya memperhatikan setiap lekukan garis wajah pria itu, biarpun hanya lewat sebuah gambar di

komputer namun Nara tahu segalanya.Dia tahu seberapa besar perjuangan pria itu untuk meraih hal yang terbaik.Nara menghela nafas sejenak dan menggaruk pipinya, “Kau harus makan.  Kau tahu itu Cho Kyuhyun yang…”, Nara terlihat ragu untuk meneruskan kata-katanya, “…seksi?”.Namun dia langsung menggelengkan kepalanya dengan kencang dan menjitak kepalanya sendiri, “Aigoo~ tidak, tidak.  Aku bisa muntah terus-terusan jika memanggilnya dengan nama itu”.  Nara malah merinding sendiri setelah mendengar kata-kata yang keluar dari kepalanya sendiri.Nara kembali berkonsentrasi ke layar komputernya dan mulai mengetikkan dua kalimat di tab googlenya.Makanan Bergizi.*****“Hahh~”, Kyuhyun langsung mendesah lega saat punggungnya menyentuh sandaran jok mobilnya.  “YA TUHAN, AKU BEBAS!!”, teriaknya bahagia sambil merentangkan tangannya lebar-lebar sehingga tak sengaja membentur kepala Donghae yang juga sedang beristirahat sehabis menonton drama musical maknaenya itu.“Ya!  Jangan berisik!  Aku lelah, Kyuhyun-ah”, ucap Donghae sambil menepis tangan Kyuhyun yang baru saja membentur kepalanya.  Kyuhyun agak manyun, “Hyung, ikut berbahagialah untukku~”, pintanya dengan manja hingga membuat Donghae ragu bahwa yang berada disebelahnya ini adalah Cho Kyuhyun atau bukan.Donghae menjitak kepala Kyuhyun dan segera mendorong tubuhnya untuk menjauh darinya, “Menjauh sana!  Aku lelah sehabis syuting drama.”

Kyuhyun mendengus kesal dan beralih mengambil handphonenya yang dia simpan di dalam tas ranselnya.  Dia mengecek inbox, namun tak ada satupun pesan yang masuk ke handphonenya.  Bahkan gadis itu tak memberikannya selamat untuknya.Dia mendesah kecewa, “Okay, tidak ada yang ikut berbahagia untuk keberhasilan drama musikalku”, gumamnya pelan dan melirik kearah Donghae yang ternyata sedang tertidur pulas sambil memeluk bantal berbentuk ikan koki. (.____.)“Fine!”, ucapnya dengan nada kesal dan langsung memejamkan matanya rapat-rapat.*****Kyuhyun langsung turun dari mobil van khusus milik Super Junior tanpa menunggu Donghae yang masih menguap lebar dan sedang mengumpulkan seluruh jiwanya untuk kembali sadar dari angan-angannya di alam mimpi.  Dia masih merasa sebal karena seluruh kerja kerasnya seakan tak dihargai oleh siapapun, bahkan oleh Hyungnya sendiri.Cish, sungguh miris.“Ya!  Kyuhyun-ah, tunggu aku!”, teriakan Donghae sama sekali tak dipedulikan olehnya.  Bahkan Kyuhyun langsung menutup pintu lift tanpa menunggu hyungnya masuk ke dalamnya.  “KYUHYU…”Teriakan Donghae langsung hilang seiring dengan tertutupnya pintu lift itu.  Kini Kyuhyun menyenderkan tubuhnya ke dinding lift dan memijat dahinya pelan.  Otaknya seakan ingin meledak dan tak bisa diajak kompromi lagi.  Dia hanya ingin tidur selama seharian penuh.KRUYUK!“Aish~”, decaknya kesal saat perutnya menunjukkan tanda kelaparan yang tak terkira.  Dia

Page 76: KyuNara Scene

mengelus perutnya sejenak, kemudian melirik jam tangannya, “Sudah jam segini, dan aku bahkan belum makan siang dan makan malam sekaligus”, ucapnya kesal.  “Argh~ lama-lama kau bisa menjadi mayat hidup, Cho Kyuhyun”.TRING!Pintu lift terbuka dan berhenti di lantai 11.  Kyuhyun segera keluar dari dalam lift dengan langkah gontai, “Aku lapar~”, desisnya selama perjalanan menuju dormnya.“Wookie-ya, aku lap…AAAARGH!”, erangan Kyuhyun langsung berubah menjadi teriakan kaget saat melihat ada sosok gadis berambut panjang dan memakai baju putih itu sedang berjongkok di depan pintu dorm.  Penampilannya saat itu benar-benar menyeramkan, apalagi ditambah dengan rambutnya yang terlihat acak-acakan.“Aish~ kecilkan volume suaramu”, gadis itu menengok menatap Kyuhyun sambil mengorek telinganya.  “Kau bisa membuatku tuli, Cho Kyuhyun yang tampan”.Cukup dengan mendengar kalimat terakhir itu, Kyuhyun langsung mendecak kesal.  “YA!  AKU KIRA KAU ITU SETAN, KWAN NARA”, serunya sambil melemparkan sebelah sepatu ketsnya kearah gadis itu namun untungnya Nara sudah berpengalaman dalam menghadapi kasus sepatu terbang dari Kyuhyun, hingga dia bisa menghindar dengan mudah.“Aku bukan setan.  Aku ini Ratu Iblis.  Kau harus tahu itu”, kata Nara dengan nada dingin.  Dia masih terlihat sibuk berjongkok di depan pintu dorm dan seperti sedang membereskan sesuatu.  Kyuhyun menjadi agak penasaran, “Kau…sedang apa?”, tanyanya sambil melongok dan

menaruh perhatian lebih pada hal yang dilakukan gadis itu.Namun tepat saat Kyuhyun menyelesaikan kata-katanya, Nara langsung bangkit dan berdiri dengan ekspresi puas.  “Selesai!”, ucapnya semangat dan merentangkan tangannya, “Jja jang~”.  Nara menunjukkan sebuah tempat dimana sudah terdapat tikar yang terbentang rapi dan sebuah keranjang makan yang terletak di tengah tikar itu.“Mwoya?”, tanya Kyuhyun, masih agak heran.Nara tersenyum simpul dan segera menarik tangan Kyuhyun untuk segera duduk di atas tikar itu kemudian dia duduk tepat di sampingnya, “Kau menjadi sangat kurus.  Kau tahu itu?”, tanya Nara sambil membuka tutup keranjang makanan yang dibawanya.Kyuhyun diam sejenak dan menggumam pelan, “Mungkin juga.  Jadwalku sangat padat akhir-akhir ini.  Musikal, syuting Foresight, SuKiRa dan Super Show…”“Dan member lainnya bilang jika jadwal makanmu tidak teratur.  Iya ‘kan?”Kyuhyun menggeleng, “Tidak juga.  Aku selalu makan…”“Ramyeon!.  Cho Kyuhyun yang tampan, kau kira aku tidak tahu jika setiap malam itu kau selalu makan kimchi ramyeon, ‘hah?”, ucap Nara dengan ketus, kali ini sambil menjitak kepala Kyuhyun dengan tutup keranjang makanan yang sedang dipegangnya.  Kyuhyun meringis pelan, “Ya!  Berlakulah lebih lembut padaku, Kwan Nara sayang”.Nara memeletkan lidahnya, “Hanya dalam mimpimu, Cho Kyuhyun yang tampan”, ucapnya ringan dan membuat Kyuhyun segera pura-pura mencekik leher Nara.  “Dasar gadis Iblis”, serunya dan membuat Nara terkekeh pelan.

Setelah keadaan menjadi agak tenang, Nara membuka pembicaraan lagi.  “Dan kau tahu ‘kan tentang impian terbesarku?”, tanyanya.  Kyuhyun menggumam, “Memiliki kekasih seperti Taecyeon”.Nara mengangguk semangat, “Dan kau tahu bagaimana postur tubuhnya?”, tanyanya lagi.  Kyuhyun enggan untuk menjawab dan segera menatap kekasihnya itu dengan penuh tatapan membunuh, “Kau menyuruhku untuk memujinya, ‘hah?.”“Aniya~”, jawab Nara singkat.  Kemudian dia segera mengubah posisi duduk Kyuhyun yang awalnya membungkuk itu untuk menjadi lebih tegap, “Lihat, sebenarnya kau bisa memiliki postur tubuh seperti Taecyeon.  Kau hanya perlu menambah sedikit berat badanmu di sini…”, Nara menepuk pipi Kyuhyun.“Di sini…”, dia beralih menepuk perut Kyuhyun.“Dan disini!”, kini dia menepuk betis Kyuhyun.  “Setelah itu, aku yakin kau bisa menjadi lebih tampan dari semua pria di dunia ini”, ucap Nara sambil tersenyum lebar.“Jinjjayo?”, tanya Kyuhyun tak percaya, wajahnya terlihat agak berseri.  Nara kembali mengangguk semangat, “Jadi untuk menambah berat badanmu…”“Kau harus makan makanan bergizi!”, Nara langsung menyodorkan kotak makan yang dibawanya tadi ke hadapan kekasihnya itu.  Kyuhyun membelalak lebar saat melihat isi dari kotak itu, “PAPRIKA?!”“Tidak hanya paprika, tapi kau juga harus memakan semua makanan yang berprotein karbohidrat tinggi dan memiliki banyak serat.  Seperti buah, nasi, ikan, dan sayuran… ”, ucap Nara sambil mengatur kotak

Page 77: KyuNara Scene

makanan itu di atas tikar.  Suasana saat itu sudah sama seperti piknik, hanya saja lokasinya bukan di taman yang asri, tapi di depan pintu dorm lantai 11.“SHIREO!”, Kyuhyun menutup mulutnya dengan tas ransel.  Dia menggeleng kencang, “TIDAK!  JANGAN SAYURAN!.”Nara menatapnya tajam, “Kau kira kau itu Crayon Shinchan yang benci paprika, ‘hah?”, ucapnya singkat.  Namun Kyuhyun masih menggeleng, “SHIREO!.”Nara menghela nafas sejenak dan menghembuskannya perlahan. “Cho Kyuhyun, lihat pipimu.  Banyaaak jerawatnya!  Kau tidak malu, ‘hah?  Member lainnya memiliki kulit wajah yang halus sedangkan kau malah berjerawatan seperti ini”, keluh Nara sambil menunjuk pipi kekasihnya.“Tapi…”, Kyuhyun masih ragu.“Lalu lihat ini!”, Nara menunjukkan jari-jarinya yang kini terbalut plester berwarna coklat.  “Kau tahu berapa lama aku memasak semua ini? 4 JAM!  Dan semua jariku menjadi korban dari pisau dapurku sendiri, Cho Kyuhyun yang tampan”, ucapnya dengan wajah mengiba, pura-pura mencari simpati.  “Kau tak kasihan padaku?”Kyuhyun melihat setiap jari Nara dan menghela nafas dengan sebal, “Arayo!.  Aku akan makan makananmu itu tapi…”, ucapan Kyuhyun menggantung.  Nara terlihat penasaran, “Tapi…?  Tapi a pa?”“Suapi aku”, ucapnya dengan suara lirih.  Nara menganga parah, “Mwoya?!  Kau kira, kau ini anak TK?!  SHIREO!”, tolaknya dan langsung memalingkan muka.Kyuhyun berkata dengan ringan, “Ya sudah, aku juga tak akan makan”, ucapnya tak peduli dan

beranjak berdiri dan membuka pintu dorm.  Namun Nara langsung menahan langkahnya dan menyuruhnya duduk kembali, “Arayo!  Arayo!  Akan kusuapi kau”, serunya cepat dan segera mengambil sumpit dan mengambil beberapa menu yang dibuatnya.“Sayurannya sedikit saja!”, sela Kyuhyun saat gadis itu menyumpit sayuran dalam porsi yang amat banyak.  Nara menatapnya bengis, “BAWEL!  KAU HANYA PERLU MAKAN DAN DIAM!  Mudah kan?”.“Aku bukan kambing!.  Kenapa aku mesti memakan semua yang berwarna hijau it.,.UHMMP..UHHMPH..”, ucapan Kyuhyun langsung terputus saat Nara langsung menjejalkan berbagai macam sayuran yang telah dimasaknya itu ke dalam mulutnya.  Belum sempat Kyuhyun mengunyah sayuran yang ada di mulutnya, Nara sudah kembali memasukkan makanan lainnya.“Kwanh..Narhha!! Akhu..belumh..selesai meng..ngunyahh!!”“Diam dan teruslah makan sampai tubuhmu ini menjadi berisi, Cho Kyuhyun yang tampan!”*****..Di depan TV yang terhubung langsung ke kamera CCTV di depan dorm lantai 11..“WAH!!”, Ryeowook menganga lebar.“WOW!!”, Yesung membelalak tak percaya.“DAEBAK!”, Sungmin berdecak kagum.“TERUS!! MASUKKAN TERUS!!”, Eunhyuk berteriak semangat sambil mengibarkan bendera Negara  Korea Selatan yang menjadi property saat Piala Dunia berlangsung.  (.___.)Untuk saat ini, pertandingan sepak bola dalam liga apapun sama sekali tak menarik

perhatian mereka dibandingkan melihat maknae iblis mereka itu sedang disiksa oleh sang ratu iblis.Ryeowook langsung beranjak ke dapur dan membuka kulkas dan mengambil beberapa buah wortel dari dalamnya.  Dia segera membuka pintu dorm dan melemparkan wortel di tangannya ke arah pasangan itu, “Nara-ya!  Ini tambahan untuknya~”Tiba-tiba Sungmin sudah berdiri di belakang Ryeowook dan melemparkan sebuah sawi putih, “Ini juga!!.”Yesung tak mau ketinggalan, “LOBAK nya jangan ketinggalan!.”Eunhyuk?.  “Nara-ya, kita masih punya baaanyak persediaan paprika hijau!”“HYUNG!! KALIAN KEJAM!!”*****—END—