Upload
ngothuan
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
2
L A P O R A N DELEGASI DPR-RI KE SIDANG COUNCIL
ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY (APA) TANGGAL 06 – 07 MEI 2013 DI TEHRAN , IRAN
I. PENDAHULUAN The Asian Parliamentary Assembly (APA) Executive Council Meeting telah dilaksanakan di
Tehran, 6-7 Mei 2013 dan dihadiri oleh 16 dari total 41 anggota APA. Indonesia dalam hal
ini diwakili oleh 2 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yaitu Dr. K.H. Surahman
Hidayat, MA, Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) selaku Ketua Delri, dan
Ir.Muhammad Najib, M.Sc, anggota BKSAP.
Pertemuan dipimpin oleh Mr. Aboutorabi Fard, Wakil Ketua Parlemen Iran selaku
Chairman; Dr. Surahman dari Indonesia dan Dr. Mohammad Alsqour dari Yordania selaku
Vice-Chairmans; dan Rapporteur, Mr. Kazim Khan, Anggota Parlemen dari Pakistan.
Pertemuan diawali dengan sambutan selamat datang yang disampaikan oleh Chairman
dan dibuka dengan laporan Dr. Nejad Hosseinian selaku Sekjen APA.
The Asian Parliamentary Assembly (APA) lahir pada tahun 2006 di Sidang Ketujuh
Association of Asian Parliamentarians for Peace (AAPP). Dengan kata lain, APA merupakan
kelanjutan dari sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1999. APA terdiri dari 41
Parlemen Anggota dan 17 pengamat.
Setiap Anggota Parlemen memiliki sejumlah tertentu kursi di Majelis didasarkan pada
ukuran populasi mereka. Jumlah total kursi, dan karena itu, jumlah suara, saat ini 206.
Anggota Majelis harus dipilih oleh anggota Parlemen Anggota. APA Charter dan Teheran
3
Declaration mempersiapkan kerangka kerjasama antar negara-negara Asia, dan
menunjukkan kepada visi, yaitu Integrasi Asia.
II. AGENDA SIDANG
1. Opening ceremony of the Executive Council
Recitation of Holy Qurán
Welcome Speech by Mr. Abotorabi Fard, 1st Deputy Speaker of Islamic Parliament of Iran
Opening remarks by Dr Nejad- Hosseinian
Adoption of Agenda and Election of the Bureau 2. Executive Council Meeting :
Statement by the Chairman of Executive Council
Report of the Secretary General, HE Nejad-Hosseinian,
General Debate
Consideration and recommendation of the draft resolutions proposed by: 1) Standing Committee on Social and Cultural Affairs 2) Standing Committee on Economic Affairs and Sustainable Development 3) Standing Committee on Political Affairs
Taking stock of the Brain storming session on revitalization of APA 3. Closing session
III. JALANNYA SIDANG EXECUTIVE COUNCIL Pertemuan menyepakati 3 agenda utama yaitu General Debate; Pembahasan upaya
revitalisasi APA; serta Pembahasan dan rekomendasi para anggota atas rancangan
Resolusi yang disiapkan oleh 3 komite tetap urusan politik; sosial-budaya; ekonomi dan
pembangunan berkelanjutan;
Pada sesi debat umum, delegasi Indonesia menyampaikan beberapa perspektif atas isu
isu regional yang mengemuka saat ini yaitu:
a. Perlunya APA menyeimbangkan kebijakan yang dibuat di tingkat nasional dengan
regional dan global sehingga kebijakan tersebut dapat mendukung pembangunan yang memberikan manfaat yang dirasakan secara adil dan berkelanjutan secara sosial;
b. Perlunya Grand Design perencanaan yang bersifat inklusif dan lintas-sektoral yang
mengakomodir agenda dan kepentingan bersama masyarakat Asia;
4
c. Perlunya memperkuat kerjasama penanganan bencana alam dan dampak negative perubahan iklim;
d. Perlunya pengembangan kebijakan yang dapat mengakomodir kebutuhan jangka
panjang para pengungsi di Asia, termasuk hal krusial terkait kewarganegaraan; Sedangkan pada sesi pembahasan dan rekomendasi atas rancangan resolusi, delri
menyampaikan pandangannya atas 16 rancangan yang ada, yaitu antara lain terkait
Pemberantasan perdagangan narkotika; Pemberian dukungan terhadap negara Palestina;
Perlindungan serta penghargaan terhadap keragaman budaya di Asia; Pemberantasan
korupsi; Isu lingkungan hidup dan perubahan iklim; Pengentasan kemiskinan; serta pasar
energi terintegrasi di Asia;
Adapun dalam sesi diskusi mengenai upaya revitalisasi APA, delri menyampaikan urgensi
penguatan APA termasuk peninjauan kembali struktur dan mekanisme yang ada di APA
agar lebih efektif dan efisien, dan kebutuhan APA untuk memiliki visi yang jelas dan tema
serta agenda yang fokus sesuai prioritas;
Indonesia juga berpandangan bahwa tuan rumah penyelenggara sidang pleno terakhir
harus tetap memegang kendali sebagai Presiden APA hingga terdapat anggota APA yang
bersedia menjadi tuan rumah sidang pleno selanjutnya. Hal ini diharapkan dapat menjadi
preseden baik atas kegagalan APA dalam menyelenggarakan sidang pleno akhir-akhir ini
yang disebabkan ketiadaan anggota yang bersedia menjadi tuan rumah. Sidang pleno juga
hendaknya mengusung tema utama yang dapat mendorong APA memelihara momentum
yang ada di dunia internasional; Selain itu, prosedur dan mekanisme penyusunan rancangan juga harus efektif dan
merefleksikan komposisi anggota APA sehingga resolusi yang dihasilkan dapat
mengakomodir kepentingan semua anggota. Tata Tertib Dewan Eksekutif juga menjadi isu
utama yang perlu diperbaiki mengingat Dewan merupakan elit dan otak organisasi APA;
Indonesia juga berpandangan bahwa APA harus memiliki visi yang jelas dan mengusung
keunikan kawasan Asia-Pasifik. Partisipasi parlemen-parlemen di Asia-Pasifik dan
kontribusi aktif dari anggotanya dalam hal ini merupakan kunci utama kemajuan
kerjasama APA;
5
Selain agenda tersebut, pertemuan juga membahas rancangan Pernyataan Pers APA
Executive Council mengenai situasi di Suriah yang diajukan oleh Sekretariat Jenderal.
Setelah pembahasan panjang yang disebabkan perbedaan yang cukup tajam antara pihak
Suriah yang didukung oleh Iran, Irak, Palestina dan Lebanon dengan pihak Turki,
pertemuan menyepakati siaran pers dimaksud.
Terkait kesediaan anggota untuk menjadi tuan rumah, pertemuan setuju dengan
kesediaan Pakistan untuk menjadi Host bagi pertemuan APA Executive Council dan APA
Assembly pada awal Desember 2013. Sementara terkait kesediaan Kuwait dan Yordania
untuk tahun 2014, disepakati akan diputuskan setelah dilakukan konsultasi dengan
Kamboja yang akan menjadi Presiden APA periode 2014-2015;
IV. CATATAN DAN SARAN
1. Pertemuan berjalan dengan baik dan lancar. Mengenai kesekretariatan,
pertemuan council kemarin mencatat penegasan Parlemen Iran untuk
melanjutkan menanggung biaya Sekretariat APA untuk 4 (empat) tahun kedepan,
dan setelah itu Negara anggota APA diminta untuk menyiapkan skema untuk
kontribusi finansial dari masing-masing negara anggota. APA selama ini belum
mengutip kontribusi dari anggota nya.
2. Hal yang patut dicermati adalah perlunya Indonesia untuk terus mendorong APA
sebagai organisasi yang inklusif dan ideal bagi kepentingan seluruh anggota. Isu
politik seperti konflik Suriah, Palestina, agresi Israel atas Suriah sangat
mendominasi pembahasan dalam pertemuan kali ini. Iran, Suriah, Lebanon, Irak,
Kuwait menjadi mover dengan latar belakang pesertanya yang memiliki aliran
agama yang sama, banyak mengangkat masalah Suriah dan mengeluarkan
Pernyataan Pers yang berisi kutukan serangan Israel atas Suriah dan penistaan
simbol dan situs agama bersejarah di Suriah;
3. Perbedaan pendapat antara pihak Turki dan Suriah semakin mengukuhkan
perbedaan posisi kedua negara baik di tingkat eksekutif maupun legislatif atas
6
situasi konflik yang terjadi di Suriah. Satu hal yang juga patut dicatat adalah
perlunya Indonesia untuk dapat terus menunjukkan obyektifitas dan sensitifitas
yang tinggi dalam menyikapi situasi di Suriah. Kontribusi Delri yang berhasil
memecahkan kebuntuan dan solusi atas perbedaan pendapat di atas mendapatkan
apresiasi dari para peserta, dan hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih tetap
dipandang sebagai negara muslim yang moderat dan inklusif yang dapat
mengakomodir kepentingan semua pihak;
4. Minimnya tingkat kehadiran para anggota APA pada pertemuan kali ini semakin
mengukuhkan masih inklusifnya insititusi APA dan kurangnya leverage Iran dalam
APA. Tercatat tak ada satupun negara-negara Arab teluk (selain Kuwait), Asia
Tenggara (kecuali Indonesia), negara-negara Pasifik serta negara pengamat yang
hadir dalam pertemuan ini. Keengganan parlemen negara-negara pengamat untuk
hadir apalagi menjadi anggota juga harus tetap menjadi isu yang dapat terus
digulirkan untuk mendapatkan solusinya. Indonesia dalam hal ini diyakini dapat
berkontribusi secara positif atas isu dimaksud.Tingkat kehadiran yang tinggi dari
anggota dan pengamat APA pada setiap pertemuan yang diselenggarakan di
Indonesia menjadi indikasi kuat terpandangnya posisi Indonesia di APA;
5. Indonesia juga perlu menyiapkan tema besar dan fokus agenda untuk pertemuan
selanjutnya. Beberapa peserta telah mengindikasikan perlunya APA mengambil
tema dari dan untuk kepentingan bersama Asia. Untuk itu, dengan memanfaatkan
kayanya pengalaman Indonesia dalam menciptakan dan memelihara stabilitas
politik dan keamanandalam negeri dan kawasan yang berhasil mendukung
peningkatan kesejahteraan masyarakat, Delri dapat mendukung inisiatif tersebut
dengan mengambil contoh tema“Peace and Prosperity: Learning From and For
Asia”, memanfaatkan keberhasilan manajemen konflik dalam isu Aceh,
pengalaman serupa yang juga dialami oleh Kamboja yang akan menjadi presiden
APA periode 2014-2015.
7
V. Biaya Negara yang digunakan:
Biaya yang dipakai untuk perjalanan 2 (dua) orang anggota DPR , 1 (satu) staf dan 1
(satu) orang penerjemah adalah Rp. 200.082.500,-
VI. PENUTUP
Demikian laporan Delegasi DPR-RI ke Sidang Council Asian Parliamentary
Assembly (APA) yang telah berlangsung dengan lancar dan sukses pada tanggal 06 –
07 Mei 2013 di Tehran, Iran.
Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban dan untuk dipergunakan
sebagai persiapan DPR RI menghadapi sidang Pleno APA mendatang.
Jakarta, 13 Mei 2013
Ketua Delegasi, Ketua BKSAP DPR-RI
Ttd
DR. KH SURAHMAN HIDAYAT
8
GALERI FOTO DELEGASI DPR RI KE SIDANG EXECUTIVE COUNCIL
ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY (APA)
Delegasi DPR-RI melakukan foto bersama usai mengikuti Opening Ceremony of the Executive Council
Delegasi DPR-RI sedang mengikuti Sidang Executive Council dan didampingi oleh Pejabat KBRI Teheran
9
Delegasi DPR-RI melakukan foto bersama dengan Pimpinan Sidang Executive Council
Delegasi DPR-RI melakukan foto bersama, diantaranya (dari kiri ke kanan): Endah T.D. Retnoastuti (Sekretaris
Delegasi); KH. Dr. Surahman Hidayat, MA (Ketua Delegasi / Ketua BKSAP / Komisi X/ F-PKS); Ir. Muhammad Najib,
M.Sc (Anggota Delegasi / Anggota BKSAP / Komisi I/ F-PAN); Pauline Theresa Mulyono (Penterjemah).