Upload
vonga
View
232
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
L A P O R A N BANTUAN PENELITIAN PATEN UBER HKI
Oleh: 1. Dr. Warsito, S.Si., DEA. (KETUA) 2. Sri Wahyu Suciyati, S.Si., M.Si. (ANGGOTA) 3. Novi Irawan, S.Si. (ANGGOTA)
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG 2007
ALAT UKUR FREKUENSI GETARAN BERBASIS
SISTEM OPTIK
2
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul UBER HKI : Alat Ukur Frekuensi Getaran Berbasis
Sistem Optik 2. Bidang / Seksi : Fisika 3. Ketua Pengusul a. Nama : Dr. Warsito, S.Si., D.E.A. b. Jenis Kelamin : Laki-laki c. NIP : 132137868 d. Disiplin Ilmu : Fisika Instrumentasi e. Pangkat / Golongan : Penata / IIIc f. Jabatan Sekarang : - g. Fakultas/Jurusan : MIPA / Fisika h. Alamat : Jl. Sumantri Brojonegoro 1, Bandar
Lampung 35145 i. Telp/Faks/Email : 0721 704625 / 0721 704625 /
[email protected] j. Alamat Rumah : Jl. Purnawirawan VII / 41 Gunung Terang,
Bandar Lampung 35152 k. Telp/Faks/Email : 08154056557 / - / - 4. Jumlah Anggota : 2 (dua) orang a. Nama Anggota 1 : Sri Wahyu Suciyati, S.Si., M.Si. b. Nama Anggota 2 : Novi Irawan, S.Si. 5. Jumlah Biaya yang Diusulkan : Rp. 20.000.000,- 6. Jenis Program yang Dipilih : Bantuan Penelitian Paten 7. Jenis Paten : Paten Sederhana 8. Penelitian yang Mendukung : 1. Penelitian Dasar 2004 : Analisis
homogeneitas tanggapan Photoresistor terhadap cahaya terkonsentrasi
2. HB Tahun II, 2006 : Sistem Uji Tak Rusak magnetik
3. Penelitian Mandiri : Efisiensi sIstem optik dan kantilever untuk alat ukur frekuensi
Bandar Lampung, November 2007
Mengetahui: Dekan FMIPA Universitas Lampung Ketua Peneliti, Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S. Dr. Warsito, S.Si., D.E.A. NIP 131129059 NIP 132137868
Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian Unila Dr. John Hendri, M.S. NIP 131692050
3
Judul Invensi (Penemuan) : Alat Ukur Frekuensi Getaran Mekanik Berbasis Sistem Sensor Optik dan Kantilever
Nomer Permohonan Paten atau Nomer Paten P00200800438
Nama Jurusan dan Fakultas: Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Nama Perguruan Tinggi: Universitas Lampung
Nama Para Inventor (Penemu), peneliti: Dr. Warsito, DEA. Sri Wahyu Suciyati, M.Si. Novi Irawan, S.Si.
Alamat Kontak : Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Lampung Jl. Sumantri Brojonegoro 1 Bandar Lampung 35145 Hp. 08154056557 Email : [email protected]
Deskripsi Invensi/temuan: Invensi ini berhubungan dengan suatu alat ukur frekuensi getaran menggunakan sistem optik yang terintegrasi dalam kantilever terbebani, sehingga apabila alat diletakkan pada objek bergetar kantilever akan ikut bergetar dan perubahan jarak ujung kantilever terhadap titik referensi akan dideteksi oleh sistem optik yang selanjutnya terhubung dengan sistem akuisisi data secara serial ke komputer. Alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur getaran mekanis dalam arah vertikal terhadap bidang horizontal sistem kasing alat.
Bidang Penerapan Invensi : (Mohon pilih sektor industri/penerapan sebagai berikut, bisa lebih dari satu) :
Instrumentasi/Alat ukur
Kontrol
Keunggulan Invensi: Bersifat sederhana, praktis dan jangkauan frekuensi dapat diatur dengan memilih jenis kantilever, serta data langsung terbaca di komputer.
Tahap Pengembangan : (Mohon pilih salah satu)
Prototipe
4
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
1 Uraian Umum 4
2 Kegiatan Bantuan untuk Penelitian Paten
2.1. Uraian Penelitian Terdahulu 5
A. Tinjauan Pustaka Singkat 5
B. Metode dan Hasil Penelitian hingga saat ini 6
C. Kesimpulan 8
2.2. Uraian Penelusuran Paten 9
2.3. Uraian Potensi Komersialisasi 10
2.4. Uraian Potensi Paten dan Proses Pendaftaran Paten 10
2.5. Uraian dan Sasaran Bantuan Penelitian untuk Paten 10
3 Hasil dan Pembahasan 11
3.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan 11
A. Analisis sistem sensor 11
B. Analisis sistem interfacing 12
C. Analisis sistem perangkat lunak 14
D. Pengujian 15
3.2. Draft Paten 16
4 Kesimpulan 17
5 Lampiran
1. Draft Paten yang Diusulkan
2 – 4. Contoh hasil penelusuran paten di US Patent Collection
di website United State Paten and Trademark Office web site
(USPTO)
5. Program yang ada di mikrokontroler
6. Program yang ada di PC sebagai sistem akuisisi
7. Foto-foto alat yang direalisasi
5
I. URAIAN UMUM
1. Judul Penelitian /
Invensi
: Alat Ukur Frekuensi Getaran Berbasis Sistem Optik
2. Ketua Peneliti :
a. Nama Lengkap : Dr. Warsito, S.Si., DEA.
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIP : 132137868
d. Disiplin Ilmu : Fisika Instrumentasi
e. Pangkat / Golongan : Penata / IIIc
f. Jabatan Fungsional : Lektor
g. Fakultas / Jurusan : MIPA / Fisika
h. Waktu Penelitian : 12 jam / minggu
3. Anggota Peneliti
Identitas : Anggota 1 Anggota 2
a. Nama Lengkap : Sri Wahyu Suciyati, S.Si.,
M.Si.
Novi Irawan, S.Si.
b. Jenis Kelamin : Perempuan Laki-laki
c. Disiplin Ilmu : Fisika Instrumentasi Fisika Instrumentasi
d. Fakultas / Jurusan : MIPA / Fisika -
e. Waktu Penelitian : 8 jam / minggu 8 jam / minggu
4. Subyek Paten :
5. Jumlah Klaim : 6 (enam)
6. Periode Pelaksanaan : Mei – Oktober 2007
6
II. KEGIATAN BANTUAN UNTUK PENELITIAN PATEN
1. Uraian Penelitian Terdahulu
A. Tinjauan Pustaka Singkat
1. Getaran
Getaran adalah gerak bolak balik suatu objek terhadap titik kesetimbangan. Halliday
dan Resnick,1987, mengatakan jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak bolak-
balik melalui lintasan yang sama, maka gerak tersebut dinamakan getaran (vibrasi) atau
gerak osilasi. Lama waktu untuk menyelesaikan satu getaran bolak-balik disebut periode
(T dalam detik) dan banyaknya getaran tiap satuan waktu disebut frekuensi (f dalam
Hertz) yang mempunyai hubungan sebagai berikut:
fT
1 (1)
2. Getaran Pada Kantilever
Kantilever merupakan bahan yang berdimensi panjang dan tipis sehingga
memungkinkan untuk melengkung apabila kepadanya dikenakan beban (Gambar 1).
Gambar 1, menunjukkan kantilever dengan massa total mb dan panjang L, kekakuan
lentur balok EI dan massa terpusat pada ujungnya yaitu m, seperti pada Gambar 1.
berikut ini:
Gambar 1. (a) Kantilever sebelum mengalami getaran akibat masa beban m.
(b) Kantilever ketika mengalami lengkung akibat m.
(a) (b)
E,I,mb
L
m
y
L
x
y
F
u
F(L-x)
7
Setelah melakukan perhitungan, maka didapat persamaan nilai frekuensi (f) getaran
alami kantilever sebagai berikut (Paz, 1993):
4
3
2
13
bmmL
IEf
(19)
dimana :
E = Modulus Elastisitas/Modulus Young (N/m2)
I = Momen Inersia bahan (kg m2)
L = Panjang kantilever (m)
m = massa kantilever (Kg) dan mb = massa beban (Kg)
B. Metode dan Hasil Penelitian
Rencana tahapan penelitian seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Pada saat ini penelitian
yang sudah dilakukan sampai pada tahap realisasi sistem sensor getaran dan rangkaian
pengkondisi sinyal. Sistem sensor ini menggunakan prinsip utama sensor optik dan
kantilever. Sensor optik terdiri dari sumber cahaya menggunakan LED dan penerima
cahaya menggunakan LDR. Hasil perancangan sensor getaran seperti ditunjukkan
dalam Gambar 3.
Gambar 2. Tahapan penelitian.
Pada Gambar 2, tahapan sistem interfacing untuk akuisisi data ke dalam komputer
(tahapan mulai ADC 0804 hingga PC) diharapkan dapat diselesaikan dengan dana
UBER HKI tahun 2007 ini dan selanjutnya dapat diproses untuk pengurusan paten
karena berdasar hasil penelusuran paten, belum ditemukan alat sejenis.
Getaran pada objek akan dideteksi oleh sensor getaran yang menghasilkan sinyal
keluaran berupa sinyal analog sebagai fungsi waktu. Selanjutnya sinyal diolah oleh
rangkaian pengkondisi sinyal hingga siap untuk dikonversi menjadi sinyal digital oleh
ADC 0804. dan selanjutnya dihubungkan ke komputer menggunakan prinsip
interfacing serial.
8
Kantilever yang digunakan terbuat dari bahan tipis sejenis silet stain less steel yang
mempunyai daya lentur tinggi dan ketahanan terhadap keadaan awal kuat. Prinsip
utama dari sensor adalah perubahan jarak antara sumber cahaya dan penerima akibat
getaran akan menghasilkan sinyal yan berbeda pula. Sinyal inilah yang selanjutnya
direkan untuk dianalisis sebagai fungsi nilai frekuansi getaran.
Gambar 3. Foto hasil perancangan sensor berprinsip sistem optik dan kantilever.
Data hasil kalibrasi tanggapan sensor LDR terhadap jarak LED seperti ditunjukkan pada
Gambar 4. Data kalibrasi tersebut selanjutnya dimanfaatkan sebagai dasar analisis
frekuens getaran objek yang terukur. Sistem tampilan selanjutnya akan diproses
menggunakan PC sehingga didapatkan data langsung yang berupa nilai frekuensi
getaran dan bentuk sinyal dari sumber getaran tersebut.
Gambar 4. Hasil kalibrasi tanggapan LDR terhadap perubahan jarak LED.
Jarak LED Vs Tegangan Output Fototransistor
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jarak (mm)
Te
ga
ng
an
ou
tpu
t (V
olt
)
9
C. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sangat memungkinkan merealisasi alat ukur
frekuensi dari sebuah getaran mekanis menggunakan prinsip sensor optik dan
kantilever. Tahapan yang belum direalisasi pada penelitian ini adalah system
interfacing akuisisi data ke komputer yang kami harapkan dapat diselesaikan
dengan menggunakan dana UBER HKI 2007 ini, sehingga dapat dilanjutkan pada
proses berikutnya.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Foto keseluruhan alat yang direalisasi seperti pada Gambar 5, yang terdiri dari : system
sensor, pengkondisian sinyal, system catu daya dan rangkaian interfacing (ADC0804,
Mikrokontroler 89C51 dan MAX232).
1 2 3
Gambar 5. Foto keseluruhan system yang direalisasi : 1. sistem sensor, 2. sistem
pengkondisian sinyal dan interfacing, 3. kabel serial untuk komunikasi dengan DB9 PC.
10
A. Analisis sistem sensor
Sistem sensor getaran merupakan hasil dari sistem perancangan mekanis dan elektris
yang terdiri dari LED sebagai sumber cahaya, fototransistor sebagai pendeteksi cahaya,
dan kantilever sebagai komponen mekanis yang akan bergetar ketika sistem mengalami
getaran. Bentuk fisik dari sensor getaran serta sistem casing dapat dilihat pada Gambar
6 di bawah.
1 2 3 4
Gambar 6. Sistem sensor getaran dan kemasannya. 1. Kantilever, 2. Fototransistor, 3.
LED dan 4. Beban massa sebagai pemberat.
Keluaran dari sistem op-amp selanjutnya akan diolah oleh rangkaian ADC sehingga
dapat terhubung dengan mikrokontroler.
Sensor getaran yang telah direalisasikan ini memiliki frekuensi natural yang berasal dari
kantilever dan nilainya dapat dihitung secara manual menggunakan persamaan seperti di
bawah :
4
2
1
k
p
p
mmy
gmf
Dengan menggunakan persamaan tersebut dapat diketahui frekuensi natural sensor
getaran yang telah dibuat. Pada penelitian ini, hasil pengukuran diperoleh sebagai
berikut:
- massa pemberat (mp): 0,28 x 103 kg
- massa kantilever (mk): 0,2 x 103 kg
- simpangan (y): 24 x 10-3
m
- gravitasi (g): 10 m/s2
11
Dengan memasukkan data-data ini ke dalam persamaan, maka diperoleh:
4
102,01028,01024
10.1028,0
2
13
33
3
xxx
xf
994,2f Hz
Jadi frekuensi natural sensor getaran adalah 2,994 Hz.
B. Analisis sistem interfacing
Sistem interfacing direalisasi secara serial dengan tujuan agar sistem akusisi dapat
dilakukan pada jarak yang relatif lebih jauh dibandingkan dengan sistem paralel.
Rangkaian yang direalisasi seperti tampak pada Gambar 7.
Gambar 7. Foto sistem interfacing serial yang direalisasi.
Rangkaian ini interfacing ini terdiri dari rangkaian ADC 0804, rangkaian
mikrokontroler AT89C51, dan rangkaian MAX-232.
C. Analisis sistem perangkat lunak
Perangkat lunak pada prinsipnya terdiri dari dua tahapan, program yang ada di
mikrokontroler yang berfungsi untuk mengkonversi sinyal paralel menjadi sinyal serial
yang selanjutnya dikuatkan oleh MAX232 (Lampiran 5). Sedangkan perangkat lunak
yang kedua adalah perangkat lunak untuk sistem akuisisi data ke PC (Lampiran 6).
Perangkat lunak untuk sistem interfacing menggunakan program Delphi versi 6.0
contoh tampilan keluaran pada PC seperti ditunjukkan pada Gambar 8.
12
Tahapan penting dalam sistem interfacing adalah inisialisasi yaitu untuk menentukan
alamat port serial, jenis register yang digunakan, serta alamat dan konfigurasi terhadap
register yang digunakan tersebut. Alamat port serial yang digunakan dalam penelitian
ini adalah 3F8H, sedangkan register-register yang digunakan adalah Line Control
Register (LCR), Divisor Latch Low Byte, Divisor Latch High Byte, Line Status Register
(LSR).
Gambar 8. Contoh tampilan keluaran pada PC.
Frekuensi audio generator yang digunakan pada pengukuran ini adalah 1 – 16 Hz. Hasil
pengukuran getaran speaker berupa grafik-grafik getaran. Pada pengukuran getaran
speaker dengan frekuensi audio generator 9 Hz diperoleh grafik getaran seperti yang
terlihat pada Gambar 9.
13
Gambar 9. Contoh grafik hasil pengukuran getaran speaker menggunakan frekuensi
audio generator 9 Hz
3.2. Draft Paten
Draft paten selengkapnya ada pada Lampiran 1.
IV. KESIMPULAN
Alat ukur frekuensi getaran yang direalisasi terdiri dari beberapa bagian utama yaitu :
sistem sensor (LED, fototransistor, kantilever), system pengkondisi sinyal, system
interfacing, peerangkat lunak dan PC. Berdasarkan hasil pengujian, alat mampu
mengukur getaran berfrekuensi rendah sekitar 3 Hz, kemampuan mengukur frekuensi
getaran dapat ditingkatkan dengan mengatur dimensi kantilever dan massa beban.