42
MAHKOTA JAKET : PREPARASI JACKET CROWN ANTERIOR drg. Christiana Cahyani Prihastuti BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2/ TA.2012-2013 KEDOKTERAN GIGI – UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

l1 Mahkota Jaket Anterior

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: l1 Mahkota Jaket Anterior

MAHKOTA JAKET : PREPARASI JACKET CROWN ANTERIOR

drg. Christiana Cahyani Prihastuti

BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2/ TA.2012-2013

KEDOKTERAN GIGI – UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Page 2: l1 Mahkota Jaket Anterior

PENDAHULUAN : GIGI TIRUAN CEKAT (GTC)

Definisi :

Gigi Tiruan yang berkaitan dengan pemugaran dan/ atau penggantian geligi yang hilang dan tidak dapat dilepas oleh pasiennya sendiri maupun dokter gigi karena dipasangkan secara permanen pada gigi asli yang merupakan pendukung utama dari restorasi.

Macam : Crown Restoration/ Mahkota Selubung/ Mahkota Jaket,

terdiri dari:‒ Crown Anterior Akrilik, Porcelain Fused to Metal (PFM),

all porcelain ‒ Crown Posterior Porcelain Fused to Metal (PFM), all

porcelain, all metal ‒ Mahkota Pasak (Post Crown / Dowel Crown)

Bridge / Gigi Tiruan Jembatan

Page 3: l1 Mahkota Jaket Anterior

Pemulihan / penggantian dengan gigi tiruan cekat umumnya dilakukan pada : a. Gigi permanen dengan akar yang telah

tumbuh sempurnab. Bentuk anatomi gigi yang mendukung

(cukup untuk memegang atau menahan restorasinya).

c. Pertumbuhan rahang sudah selesai pembatasan umur minimum (umur 21 th.)

Page 4: l1 Mahkota Jaket Anterior

Prinsip preparasi gigiAdalah dasar pemahaman untuk melakukan preparasi secara efektif dan efisien dengan hasil yang baik guna menunjang tujuan perawatan

1. Preservation of tooth structurea. Proteksi terhadap fraktur dan keausanb. Anatomical reductionc. Ketebalan pengurangan permukaan gigi

sesuai bahan restoratif, misal : gold 1 mm; metal-ceramic 1,4 mm; ceramic 1-1,5 mm.

Page 5: l1 Mahkota Jaket Anterior

2. Retention and resistance form Retensi ditentukan oleh bentuk tapered-paralel,

ketinggian preparasi, diameter, dan tekstur permukaan. Optimal taper : 6⁰ (5-10 ⁰); umumnya >> pd gigi molar. Resistensi diperoleh dg : meningkatkan ketinggian

preparasi, sudut taper tdk terlalu besar, struktur tambahan

3. Strength and structural durability Cukup kaku dan tebal utk menahan beban oklusal

4. Occlusal stability menggunakan artikulator untuk crown lebih dari 1 unit

Page 6: l1 Mahkota Jaket Anterior

5. Marginal integrity Tepi restorasi/ finishing line dapat ditempatkan supragingival, tepat pd margin gingiva, atau subgingival.

Sebaiknya ditempatkan pada area yg memungkinkan operator finishing preparasi, mudah dibersihkan pasien, dan bisa dicetak scr akurat.

Indikasi tepi restorasi subgingival :a. Karies atau cracks meluas hingga subgingivalb. Restorasi meluas hingga subgingivalc. Extra axial length (ferrule) dibutuhkan d. Estetik

Tepi restorasi subgingival harus memperhatikan biological width pada sulkus gingiva menghindari recurrent bleeding

Page 7: l1 Mahkota Jaket Anterior

Macam bentuk tepi restorasi :

Page 8: l1 Mahkota Jaket Anterior

a. Feather Edge/ Knife Finishing Line

Preparasi menggunakan pointed end tapered fissure bur

Keuntungan :

- hanya mengurangi sedikit struktur gigi paling konservatif

- preparasi mudah

- mudah dilakukan burnishing restorasi metal

Kerugian :

batas finishing line tidak jelas resiko thdp distorsi restorasi akibat

tekanan oklusal, over contour restoration

Penggunaan :

- full metal crown

- permukaan lingual gigi posterior RB

- permukaan gigi yg sangat konveks

- gigi tilting

Page 9: l1 Mahkota Jaket Anterior

b. Chamfer Finishing Line preparasi menggunakan round end tapered fissure bur

Keuntungan : - finishing line jelas - menyediakan cukup ruang utk restorasi sesuai dg kontur gigi asli Kerugian : - tingkat kesulitan dlm preparasi : < ½ diameter bur - kesulitan burnishing restorasi metal

Penggunaan : - Full cast metal crown - Veneer metal crown

Page 10: l1 Mahkota Jaket Anterior

… Heavy Chamfer Finishing Line

Page 11: l1 Mahkota Jaket Anterior

c. Shoulder Finishing LinePreparasi menggunakan flat-end tapered bur; membentuk sudut 90⁰ pd internal line angle

Keuntungan :- Resisten terhadap tekanan oklusal dan

meminimalkan stress yg menyebabkan fraktur pd porcelain

- Maksimum estetik

Kerugian :- Pengurangan struktur gigi sangat banyak - Resiko fraktur korona gigi

Digunakan pd porcelain atau acrylic resin crowns

Page 12: l1 Mahkota Jaket Anterior

d. Bevelled Shoulder Finishing LineKeuntungan :- Bevel menambah ruang utk restorasi metal- Retensi dan resistensi >> terutama pd gigi yg

pendek

Penggunaan :Restorasi metal with facing material, misal : Porcelain fused to metal, metal-acrylic

Page 13: l1 Mahkota Jaket Anterior

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Memakai semprotan air (water spray) pada preparasi menggunakan high speed bur (200.000 rpm) : sbgpengontrol suhu, terutama pd gigi vital untuk membersihkan debris waktu preparasi

Gigi dengan karies / dekalsifikasi yang meluas ke arah gusi, maka tepi servikal restorasi sebaiknya masuk ke dalam sulkus gusi.

Gigi dengan mahkota klinis pendek, dinding aksial dibuat sejajar

Gigi dengan mahkota klinis yang tinggi, dinding aksial dibuat membentuk sudut 30 konvergen ke oklusal.

Preparasi harus mengingat arah pasang mahkota selubung ybs.

Bila ada kavitas perlu ditumpat terlebih dahulu.

Page 14: l1 Mahkota Jaket Anterior

Definisi :Restorasi yang meliputi seluruh permukaan gigi anterior, dibuat dari bahan akrilik / porselin / PFM sesuai dengan warna gigi.

CROWN ANTERIOR

Page 15: l1 Mahkota Jaket Anterior

Indikasi Crown Anterior

a. Karies dan trauma 1. gigi dg kerusakan yg luas, mis. telah melibatkan pulp injury, struktur gigi yg tersisa sedikit 2. gigi rentan fraktur pasca perawatan endodontik 3. gigi fraktur atau pertimbangan adanya microcrack

b. Gigi non vital shg terjadi diskolorasi akibat produk pemecahan hemoglobin pd pulpa nekrosis.

Page 16: l1 Mahkota Jaket Anterior

c. Tooth wear crown diindikasikan hanya jika penyebab tdk diketahui atau tdk bisa dieliminasi, dan atrisi/abrasi gigi serius.

d. Kondisi hipoplastik

gb.hipoplasi email

Page 17: l1 Mahkota Jaket Anterior

e. Malformasi bentuk, ukuran, dan inklinasi gigi

f. Sbg bagian dr restorasi lain misal : komponen bridges anterior, splints

Page 18: l1 Mahkota Jaket Anterior

Kontraindikasi Crown Anterior Mahkota klinis pendek, dengan cingulum yang datar

retensi kurang. Ruang pulpa masih lebar (usia sangat muda). Gigitan anterior dalam (“deep bite”). Kerusakan gigi yang kompleks sehingga tak

memungkinkan pembuatan mahkota jaket. Allergy / sensitif terhadap bahan yang digunakan. Bahan restorasi yang tidak mementingkan estetik

Page 19: l1 Mahkota Jaket Anterior

Adalah syarat yang harus dipenuhi pada saat mempersiapkan gigi untuk menerima restorasi.

Terdiri dari :1. Syarat Mekanis

Gigi yang dipreparasi harus :a. Memberi retensi dan resistensi terhadap gaya-gaya yang

diterima restorasib. Besar dan tinggi dinding aksial harus cukup agar gigi tetap

kuat dan tidak frakturc. Memberi ruangan yang cukup untuk ketebalan bahan

restorasi sehingga tidak mudah aus, tidak melengkung atau patah atau pecah dan tidak menyebabkan perubahan bentuk

d. Menghasilkan batas tepi preparasi cukup sehingga restorasi kuat (cukup tebal) dan tepi restorasi menyatu dengan tepi preparasi

Syarat Preparasi Crown

Page 20: l1 Mahkota Jaket Anterior

2. Syarat Biologis

Preparasi tidak boleh membahayakan vitalitas pulpa (misalnya preparasi terlalu banyak), jaringan periodontal, gigi tetangga, dan jaringan lunak di sekitar gigi yang dipreparasi (lidah, bibir, pipi, palatum, dll)

3. Syarat estetis

Memberikan ruangan yang cukup untuk ketebalan bahan restorasi dan menghasilkan warna yang baik untuk restorasi akrilik, porselen atau kombinasi.

4. Syarat higienis / kebersihan

Batas / tepi preparasi harus diletakkan di daerah self cleansing

Page 21: l1 Mahkota Jaket Anterior

I. SELEKSI WARNA Kondisi lingkungan sekitar sangat

berpengaruh, terhadap persepsi operator, maka perlu dikontrol, misalnya :

- ruangan praktek- sinar lampu- back ground pakaian dll, perlu warna

netral Bila digunakan “rubber dam” untuk isolasi

perlu dilepas terlebih dahulu.

TAHAP PEMBUATAN CROWN ANTERIOR

Page 22: l1 Mahkota Jaket Anterior

shade guide sebaiknya disesuaikan dengan bahan yang akan digunakan.

Pemilihan warna dilakukan sebelum mulai preparasi, dicocokkan dengan gigi tetangganya atau pilih yang terbaik.

Page 23: l1 Mahkota Jaket Anterior

Prinsip Umum Preparasi Crown Anterior (Mahkota Jaket Anterior) : Konsep preparasi seimbang.

Pada gigi vital pengasahan disesuaikan dengan morfologi dan demensi ruang pulpa, Untuk ini perlu X-ray photo.

Finishing line / the margin of the restoration berupa shoulder / chamfer terletak di bawah gingival margin

• Sisi proksimal sejajar• Tepi preparasi incisal sejajar sisi

tepi incisal mahkota jaket.• Panjang preparasi sedikitnya 2/3

panjang mahkota jaket

II. PREPARASI CROWN

Page 24: l1 Mahkota Jaket Anterior

1. Pengasahan bidang proksimal2. Pengasahan bidang insisal3. Pengasahan bidang labial4. Pengasahan bidang palatal5. Pengasahan bidang servikal6. Penyelesaian tahap akhir preparasi

Tahap dan Cara Preparasi Anterior Crown :

Page 25: l1 Mahkota Jaket Anterior

1. Pengasahan bidang proksimal

Alat : pointed tapered cylindrical Cara :

1. Membuat garis pedoman pada permukaan labial proksimal gigi berjarak 1-1,5 mm dari titik kontak

2. Dilakukan pengasahan dan hindari terasahnya gigi tetangga

3. Bidang proksimal dibuat konvergen ke arah insisal dengan sudut kemiringan 6o untuk mendapatkan resistensi jaringan gigi yang cukup serta arah pasang mahkota yang baik

4. Pengasahan dengan gerakan konstan dan tanpa tekanan

5. Setelah selesai periksa menggunakan sonde untuk melihat ada tidaknya undercut pada kontak proksimal

Page 26: l1 Mahkota Jaket Anterior

2. Pengasahan Bidang Insisal

Alat : straight cylindrical atau

wheel diamond bur Cara :

1. Buat pedoman pengasahan sebesar 1-1,5 mm dari tepi insisal atau dengan menggunakan pedoman groove sedalam 1-1,5 mm dari tepi insisal dengan menggunakan bur

2. Pengasahan dilakukan dengan kemiringan 45o ke arah palatal.

3. Lakukan pengecekan dengan membandingkan ketinggian bidang insisal gigi yang normal dan oklusi pada saat edge to edge harus sudah open

4. Hati-hati jangan perforasi kamar pulpa

Page 27: l1 Mahkota Jaket Anterior

3. Pengasahan bidang labial

Alat : straight cylindrical bur dan round end tapered cylindrical bur

Cara :1. Membuat pedoman groove menggunakan bur

diamond tipe straight cylindrical yang sesuai sebanyak 3 buah pada bagian 2/3 insisal sedalam 1-1,5 mm dan 2 groove pada 1/3 servikal sedalam 0,5 mm

2. Pengasahan permukaan labial :a. 2/3 insisal menggunakan bur diamond

tipe round end tapered cylindrical dari pedoman groove ke arah mesial dan distal sesuai dengan bentuk anatomi mahkota gigi

b. 1/3 servikal Dilakukan sejajar sumbu gigi sampai dasar groove, dengan gerakan dari groove ke arah mesial dan distal.

3. Pengecekan dilakukan dengan sonde untuk melihat ada tidaknya undercut

Page 28: l1 Mahkota Jaket Anterior
Page 29: l1 Mahkota Jaket Anterior

4. Pengasahan bidang palatal Alat : Flame bur round end tapered

cylindrical bur Cara :

1. Umumnya hampir sama dengan bidang labial. Arah gerakan bur dari tengah ke mesial / distal mengikuti anatomi bidang palatal

2. Preparasi dibagi menjadi 2 tahapan :a. Bidang di atas singulumb. Bidang singulum

3. Periksa hasil preparasi menggunakan sonde dan kaca mulut dari arah insisal baik bidang palatal maupun bidang labial harus sejajar sumbu gigi

Page 30: l1 Mahkota Jaket Anterior
Page 31: l1 Mahkota Jaket Anterior

Alat : round end tapered cylindrical bur (chamfer) / flat end tapered bur (shoulder) / pointed tapered cylindrical (knife-edge)

Cara : 1. Dengan menggunakan bur

sejajar sumbu gigi mengelilingi gigi membentuk finishing line

2. Untuk estetik tepi preparasi dapat masuk ke dalam sulkus gingiva

3. Hasil preparasi diperiksa dengan menggunakan sonde

5. Pengasahan Bidang Servikal

Page 32: l1 Mahkota Jaket Anterior
Page 33: l1 Mahkota Jaket Anterior

6. Penghalusan serta pembulatan sudut-sudut yang tajam

Alat : fine finishing bur berbentuk round end tapered cylindrical dan bentuk pointed tapered cylindrical

Cara :1. Semua sudut pertemuan dari 2 atau 3

bidang yang telah diasah dihaluskan menggunakan bur tersebut

2. Hasil penghalusan diperiksa dengan sonde

Page 34: l1 Mahkota Jaket Anterior

Dilakukan sebelum pencetakan, sehingga hasil cetakan margin gingiva jelas dan tajam.

Retraction cord may be placed in the periodontal sulcus to :

Provide temporary retraction (both apically and laterally) of the soft tissues surrounding prepared teeth,

Creating adequate space and access for impression material.

For precise fitting restorations.

Exact reproduction of prepared teeth is essential. Failure to obtain an accurate impression can result : Poorly fitting restorations, Recurrent decay.

III. PENURUNAN JARINGAN GINGIVA (GINGIVA RETRACTION)

Page 35: l1 Mahkota Jaket Anterior

Cara-cara retraksi gusi antara lain :

Mekanis : dengan menggunakan rubber dam atau mahkota sementara.

Kombinasi mekanis dan khemis : dengan tali (cord) yang diulasi bahan kimia tertentu yaitu; aluminium chloride, aluminium sulfate, ferric sulfate atau epinephrine (untuk ini perlu diperhatikan keadaan umum / riwayat medis penderita.

III. PENURUNAN JARINGAN GINGIVA (GINGIVA RETRACTION)

Page 36: l1 Mahkota Jaket Anterior

Tissue Retraction Utilizing Cord : Alum cord yang berwarna kuning untuk

mempermudah identifikasi. Astringedent yang mengandung ferric sulfate. Hemodent yang mengandung aluminium

chloride, dll. Bahan-bahan tersebut juga berfungsi untuk

kontrol perdarahan.

Page 37: l1 Mahkota Jaket Anterior

IV. MENCETAK

Setelah tahap retraksi gingiva dilakukan pencetakan Untuk mendapatkan bentuk negatif dari gigi dan jaringan

sekitarnya Sendok cetak yang digunakan dapat berupa sendok cetak

sebagian atau sendok cetak penuh untuk RA atau RB maupun untuk gigi posterior maupun anterior sesuai kebutuhan

Kemudian diisi / dituang dengan dental stone (gips tipe IV) untuk memperoleh model kerja (bentuk positif)

Page 38: l1 Mahkota Jaket Anterior

Bahan Cetak yang dipakai :1. “Heavy Body/ Putty type” Digunakan

sebagai cetakan pertama untuk membuat “ Individual Tray”

2. “Light Body/ Syringe Type atau Injection Type” digunakan sebagai cetakan kedua, untuk mendapatkan detail cetakan yang tajam

Kedua bahan ini terdiri dari base dan katalis

Page 39: l1 Mahkota Jaket Anterior

TEKNIK MENCETAK Double Impression technic

Memakai dua bahan dengan viskositas yang berbeda (putty dikombinasikan dengan regular atau light body)

Pertama dilakukan pencetakan dengan bahan cetak putty, setelah mengeras dikeluarkan dari mulut penderita, daerah target dipotong/dikerok sekitar 2 mm

Selanjutnya aduk base dan catalyst dari light body (perbandingan 1 : 1), masukkan dalam sendok cetak tadi (pada daerah yang sudah dikerok) dan sebagian ditaruh ke sekeliling gigi yang bersangkutan untuk mendapatkan detail yang tajam.

Kemudian sendok cetak dikeluarkan dan dicuci dengan desinfektan untuk membersihkan saliva

Kemudian dilakukan pengecoran dengan gips keras untuk mendapatkan model kerja

Page 40: l1 Mahkota Jaket Anterior

V. CATATAN GIGIT (OCCLUSAL RECORDS)

Sebagai pedoman menentukan oklusi pada model kerja.

Bahan yang digunakan : Lempeng malam merah Gips cetak Bahan cetak (jenis “heavy body” / “putty

type”).

Page 41: l1 Mahkota Jaket Anterior

REFERENSI

Smith, B. G. N., Planning and Making Crowns and Bridges, 3rd ed, London

Goldstein, R. E., Esthetics in Dentistry, 2nd ed, B. C. Decker, London

Devlin, H., 2006, Operative Dentistry, Springer, Berlin

Touati, B., Miara, P., Nathanson, D., Esthetic Dentistry & Ceramic Restorations, Martin Dunitz, London

Page 42: l1 Mahkota Jaket Anterior

REFERENSI

Ahmad, I., 2006, Protocols for Predictable Aesthetic Dental Restoration, Blackwell Publishing, Hongkong

Baum ,L., Philips, R.W. & Lund, M.R. 1997. Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi. Edisi ke 3. EGC. Jakarta.