Upload
truongxuyen
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ARTIKEL TUTOR PAKET C
LA-WB
MEDIA BELAJAR MATEMATIKA MANDIRI
UNTUK WARGA BELAJAR PAKET C MENTARI
DESA SUNGAI ALAT KECAMATAN ASTAMBUL
DISUSUN OLEH :
HJ. ITA YULIANA, S.Pd., M.Pd
SIMPOSIUM GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PERWAKILAN DARI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2016
ARTIKEL TUTOR PAKET C
LA-WB
MEDIA BELAJAR METEMATIKA MANDIRI
UNTUK WARGA BELAJAR PAKET C MENTARI
DESA SUNGAI ALAT KECAMATAN ASTAMBUL
Disusun Oleh
Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd
Untuk Mengikuti Simposium GTK
Tahun 2016
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah–Nya jualah, penulisan
artikel dengan judul ”LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri Untuk
Warga Belajar Paket C Mentari Desa Sungai Alat Kecamatan
Astambul” dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi – tingginya kepada Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Banjar atas kesempatan yang diberikan, Kepala Bidang Bina
PAUDNI selaku pembina, Kepala SKB Kabupaten Banjar, Ketua PKBM
serta rekan–rekan tutor yang begitu banyak memberikan inspirasi dan
dukungannya kepada penulis untuk mengikuti Simposium Guru dan
Tenaga Kependidikan Tingkat Nasional Tahun 2016
Akhir kata penulis menghaturkan maaf yang sebesar-besarnya
apabila pada penulisan artikel ini terdapat banyak kekurangan. Saran dan
kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan lahir bathin kepada semua
insan pendidikan non formal untuk terus berjuang dalam mencerdaskan
anak bangsa menuju masyarakat madani. Amin.
Martapura, November 2016
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................. 1
B. Permasalahan ............................................................ 3
C. Strategi Pemecahan Masalah ..................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................ 5
A. Alasan Pemilihan Strategi .......................................... 5
B. Prosedur Karya ........................................................... 6
C. Kendala Yang Dihadapi .............................................. 11
D. Faktor Pendukung ...................................................... 11
E. Dampak Yang Dirasakan ............................................. 12
F. Alternatif Pengembangan ........................................... 12
BAB III PENUTUP ........................................................................ 14
A. Simpulan ..................................................................... 14
B. Harapan ...................................................................... 14
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan LA-WB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
Gambar 2.2 Kuis Interaktif pada Komputer . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
Gambar 2.3 Kuis Interaktif pada Smartphone . . . . . . . . . . . . . . . 8
Gambar 2.4 Diskusi Yang Terjadi Dalam Kerja Kelompok . . . . . 9
Gambar 2.5 Kelompok Mempresentasikan Hasil Kerjanya . . . . . 9
Gambar 2.6 Diskusi Kelompok di Luar Kelas Pembelajaran . . . 10
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Contoh LA-WB Materi Statistik
Lampiran 2 Handout Kuis Interaktif Pokok Bahasan Statistik
Lampiran 3 Foto Dokumentasi Kegiatan Belajar
Lampiran 4 Biodata
1
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan kesetaraan merupakan salah satu contoh yang saat
ini dikenal oleh masyarakat sebagai pendidikan non formal yang
berperan sebagai alternatif pengganti pendidikan formal, yaitu
kelompok belajar Paket A sebagai pengganti pendidikan SD/MI, Paket
B sebagai pengganti pendidikan SMP/MTs, dan Paket C sebagai
pengganti pendidikan SMA. Fungsi pendidikan non formal adalah
sebagai pengganti pendidikan formal disebut sebagai substansi yang
diimplementasikan menjadi bentuk program kesetaraan (Wicaksana,
2015: 5)
Menurut Komar (2006: 219) kelompok belajar yang disingkat
dengan kejar yang berarti pula mengejar (karena ketinggalan)
melaksanakan pembelajaran dengan cara yang fleksibel yaitu belajar
sendiri dengan memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya
sendiri, saling belajar antara warga belajar yang belum mengetahui
dengan yang sudah mengetahui, dan belajar bersama dengan tutor
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan
pendidikan nonformal saat ini, antara lain: Pertama, selama ini
pendidikan nonformal belum mendapat pemahaman dan perhatian
yang proporsional seperti pendidikan formal. Kedua, masih terbatas-
nya jumlah dan mutu tenaga profesional pada institusi pendidikan
nonformal di daerah dalam mengelola, mengembangkan, dan
melembagakan pendidikan nonformal. Ketiga, masih terbatasnya
sarana dan prasarana pendidikan nonformal baik yang menunjang
penyelenggaraan maupun proses pembelajaran pendidikan nonformal.
Keempat, penyelenggaraan pendidikan nonformal sangat tergantung
pada keberadaan tenaga tutor karena tidak adanya anggaran yang
memadai untuk merekrut atau menggaji tenaga profesional secara
2
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
purna waktu. Kelima, masih relatif rendahnya partisipasi/peran serta
masyarakat dalam memprakarsai penyelenggaraan dan pelembagaan
pendidikan non formal, bahkan masih ada masyarakat yang
memandang rendah terhadap institusi pendidikan nonformal
(Pendidikan Luar Sekolah Bersinergi, 2013. www.plsbersinergi.
blogspot.co.id/2013/01/pendidikan-nonformal-di-indonesia.html diakses
tanggal 10 November 2016)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan diyatakan bahwa
beban belajar pada pendidikan kesetaraan disampaikan dalam bentuk
tatap muka, praktik keterampilan, dan kegiatan mandiri yang terstruktur
sesuai dengan kebutuhan. Namun dalam pelaksanaan pembelajaran
pendidikan kesetaraan banyak mengalami kesulitan, terutama untuk
mata pelajaran yang diujikan nasional. Mengingat banyaknya materi
yang sulit, dan kurangnya waktu tatap muka, sehingga masih banyak
materi yang belum dapat dikuasai oleh peserta didik. Inilah
permasalahan pembelajaran yang terjadi di Paket C yang berpengaruh
terhadap mutu pendidikan.
Pengalaman yang dirasakan penulis selama menjadi tutor
kesetaraan di kelompok belajar Paket C adalah: 1) keadaan warga
belajar yang heterogen, baik agama, jenis kelamin, tingkat sosial,
kemampuan akademik, usia, dan suku; 2) kehadiran warga belajar
tidak aktif dalam setiap pertemuan disebabkan berbagai alasan seperti
pekerjaan yang mereka jalani atau motivasi belajar yang rendah; 3)
terbatasnya sarana belajar seperti modul yang dimiliki oleh kelompok
belajar; 5) kegiatan pembelajaran di rumah pengelola program.
Dalam proses pembelajaran matematika, peserta didik yang
hadir kurang dapat bersikap aktif karena tidak ada modul yang menjadi
pegangan atau bahan bacaan mereka dalam belajar, sehingga mereka
lebih banyak berbicara dengan teman di sebelahnya daripada
mendengarkan penjelasan tutor. Demikian juga halnya dengan tutor,
3
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
perlu waktu yang lama untuk menyelesaikan pembahasan materi suatu
pokok bahasan tertentu. Ditambah lagi kalau ada peserta didik yang
belum menguasai subtopik prasyarat maka pembahasan akan
semakin lama karena harus mengulang kembali materi tersebut. Hal ini
karena hirarki matematika itu ketat dan kaku.
Bantuan modul kesetaraan dari Dinas Pendidikan Kabupaten
Banjar memang pernah diterima oleh PKBM Karya Bersama, namun
seiring waktu berjalan modul yang ada telah rusak atau hilang.
Sedangkan untuk membeli modul baru khusus untuk pendidikan non
formal tidak semudah seperti buku-buku formal, karena sangat jarang
toko buku yang menyediakan buku-buku pendidikan kesetaraan.
Sementara itu pendidikan tanpa ada buku ibarat ruangan gelap tanpa
cahaya lampu. Tanpa buku pula, kegiatan belajar mengajar tidak
berjalan maksimal.
Dari masalah tersebut penulis berpendapat bahwa perlu ada
bahan bacaan internal yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran sehingga warga belajar dapat menambah pengetahuan
dan informasi tanpa harus bergantung pada modul. Adanya bahan
bacaan ini dapat merangsang motivasi, keaktifan, dan keterampilan
proses warga belajar.
B. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi penulis selaku Tutor Paket C
selama ini dalam proses belajar mengajar adalah:
1. terbatasnya ketersediaan modul pembelajaran di kelompok belajar;
2. rendahnya tingkat keaktifan warga belajar dalam proses belajar.
C. Strategi Pemecahan Masalah
Peran tutor dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator,
mediator, dan pembimbing. Tutor hanya membantu proses perubahan
pengetahuan di kepala peserta didik melalui perannya menyiapkan
4
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
scaffolding dan guiding, sehingga peserta didik dapat mencapai
tingkatan pemahaman yang lebih sempurna dibandingkan dengan
pengetahuan sebelumnya. Tutor menyiapkan tangga yang efektif,
tetapi peserta didik sendiri yang memanjat melalui tangga tersebut
untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam. Menurut Ibrahim et.al.,
(Daryanto, 2010: 3) dalam era perkembangan iptek yang begitu pesat
dewasa ini, profesionalisme pendidik tidak cukup hanya dengan
kemampuan membelajarkan peserta didik, tetapi juga harus mampu
mengelola informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan
belajar.
Dalam pembelajaran matematika beragam media dapat
digunakan untuk membantu tutor menciptakan proses pembelajaran
secara lebih variatif dan efektif. Media pembelajaran berdasarkan
perkembangan teknologi, menurut Arsyad (2015: 29), dikelompokkan
ke dalam empat kelompok yaitu: 1) teknologi cetak, 2) teknologi audio
visual, 3) teknologi berbasis komputer, dan 4) teknologi gabungan.
Salah satu alternatif yang penulis terapkan dalam pembelajaran
matematika dengan adanya keterbatasan modul yang dimiliki satuan
pendidikan yaitu dengan membuat media bacaan yang dapat
digunakan baik dalam kegiatan belajar tatap muka maupun dalam
kegiatan belajar mandiri. Media bacaan ini penulis namakan LA-WB
(Lembar Aktivitas Warga Belajar). Dengan LA-WB peserta didik
dapat memperoleh informasi tentang konsep yang dipelajari melalui
kegiatan belajar yang dilakukan secara sistematis.
Media bacaan seperti ini penulis gunakan karena di Kabupaten
Banjar tidak ada toko buku yang menjual buku-buku penunjang untuk
pendidikan kesetaraan, yang ada hanya untuk pendidikan formal.
Sementara Standar Isi untuk pendidikan kesetaraan tentu tidak sama
dengan pendidikan formal. LA-WB penulis cetak per sub pokok
bahasan, sehingga tidak menimbulkan keengganan bagi warga belajar
untuk membaca dan mempelajarinya karena bentuknya yang tipis.
5
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
BAB II PEMBAHASAN
A. Alasan Pemilihan Strategi
Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara
pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan
tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media pembelajaran.
Seorang tutor pada saat menyajikan informasi kepada warga belajar
harus menggunakan media agar informasi tersebut dapat diterima atau
diserap dengan baik yang pada akhirnya diharapkan terjadi perubahan
perilaku berupa kemampuan-kemampuan dalam hal pengetahuan,
sikap, dan keterampilannya.
Keberadaan media dalam pembelajaran mampu mengikat
perhatian peserta didik terhadap apa yang disampaikan oleh pendidik.
Media pembelajaran tidak saja menambah daya tarik penyajian suatu
materi, melainkan dapat pula membantu dalam mempermudah proses
pembelajaran dan meningkatkan daya ingat, serta mengurangi
kebosanan. Penggunaan media pembelajaran dalam komunikasi dan
interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran
akan memunculkan sentuhan-sentuhan terhadap indera-indera peserta
didik, yang akhirnya dapat merangsang ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor mereka.
Alasan pembuatan media visual LA-WB dalam proses
pembelajaran matematika kesetaraan Paket C adalah sebagai berikut.
1. Modul belajar pendidikan non formal yang tersedia di satuan
pendidikan sangat terbatas jumlahnya. Sementara untuk
mendukung kelancaran proses pembelajaran matematika perlu
bantuan buku sebagai penyampai pesan agar informasi yang
diberikan tutor dapat terserap dengan baik oleh peserta didik.
Pendidikan tanpa ada buku ibarat ruangan gelap tanpa cahaya
6
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
lampu. Tanpa buku pula, kegiatan belajar mengajar tidak akan
berjalan maksimal;
2. Membantu warga belajar mendapatkan informasi tentang konsep
yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis. Warga
belajar yang telah menguasai materi pelajaran dapat menjadi tutor
sebaya bagi teman yang lain dalam kelompok belajarnya.
3. Mengaktifkan peran serta warga belajar dalam kegiatan proses
belajar.
Media visual LA-WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar)
merupakan panduan belajar matematika yang penulis buat dan
disimpan dalam bentuk PDF sehingga bisa dicetak atau dibaca melalui
komputer dan smartphone. Adapun untuk mengukur seberapa besar
pemahaman yang warga belajar dapatkan dari diskusi dengan
kelompok belajarnya dapat mereka ketahui melalui uji kompetensi
dalam bentuk kuis interaktif. Kuis interaktif penulis buat menggunakan
aplikasi Microsoft Office Powerpoint dengan program macro visual
basic. Skor yang diperoleh akan ditampilkan setelah mereka selesai
mengerjakan soal. Kuis ini berguna untuk melatih kemampuan dan
kejujuran warga belajar.
B. Prosedur Karya
1. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran pendidikan kesetaraan
Paket C harus memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik. Dalam merencanakan proses pembelajaran meliputi kegiatan
pengembangan silabus dan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Silabus dan RPP dikembangkan dengan
mengacu pada pencapaian beban belajar yang menggunakan
sistem modular dengan menekankan pada belajar mandiri,
ketuntasan belajar, dan maju berkelanjutan. Perencanaan proses
7
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
pembelajaran mengacu kepada satuan kredit kompetensi (SKK)
yang merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi
sebagai hasil belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata
pelajaran.
Dalam tahap ini juga disusun media belajar LA-WB (Lembar
Aktivitas Warga Belajar). LA-WB disusun berdasarkan Standar Isi
untuk program kesetaraan Paket C (Permendikbud RI Nomor 14
Tahun 2007). LA-WB memuat unsur-unsur seperti (a) Kompetensi
Dasar (KD) yang harus dicapai oleh warga belajar pada tiap pokok
bahasan; (b) indikator untuk menentukan keberhasilan dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran; (c) kasus, yaitu cerita
kontekstual untuk memotivasi warga belajar mempelajari tiap pokok
bahasan; (d) ringkasan materi yang disajikan per sub pokok
bahasan; (e) aktivitas, yaitu tugas yang harus dikerjakan oleh
warga belajar berupa latihan soal-soal per sub pokok bahasan.
Berikut adalah gambar tampilan dari LA-WB.
Gambar 2.1 Tampilan LA-WB
8
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
Berikutnya yang harus disiapkan adalah membuat kuis interaktif
yang disusun dengan menggunakan aplikasi Microsoft Office
Powerpoint dengan program macro visual basic.
Gambar 2.2 Tampilan Kuis Interaktif pada Komputer
Gambar 2.3 Tampilan Kuis Interaktif pada Smartphone
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan berbantuan
LA-WB bertujuan mengatasi kekurangan buku/modul yang ada di
lembaga satuan pendidikan dan membantu warga belajar dalam
memahami pelajaran. Model pembelajaran yang penulis terapkan
adalah model pembelajaran kooperatif. Setiap kelompok yang
terdiri dari 3 sampai 5 orang diberi tugas untuk menyelesaikan soal
aktivitas sebagaimana yang ada dalam LA-WB. Anggota kelompok
bekerja sama untuk dapat menyelesaikan tugas yang diberikan.
Kelompok kerja dirangsang untuk berpartisipasi aktif dengan
melibatkan mereka secara langsung dalam pembelajaran. Warga
belajar yang telah menguasai materi pelajaran dapat menjadi tutor
9
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
sebaya, karena penjelasan dari kawan lebih cepat dipahami warga
belajar dibandingkan dari tutornya, sebab taraf pengetahuan serta
pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan. Mereka saling
berbagi kemampuan, belajar berpikir kritis, saling menyampaikan
pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan,
saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan
diri sendiri maupun teman lainnya.
Gambar 2.4 Diskusi Yang Terjadi Dalam Kerja Kelompok
Hasil yang diperoleh dari kegiatan diskusi kelompok kemudian
dipresentasikan di depan kelas.
Gambar 2.5 Kelompok Mempresentasikan Hasil Kerjanya
Bentuk kerja sama warga belajar ini tidak hanya terjalin pada
saat pertemuan di kelas kelompok belajar namun juga saat mereka
belajar mandiri. Peran tutor sebaya sangat penting dalam
keberhasilan kerja kelompok. Sedangkan peran tutor lebih banyak
sebagai fasilitator. Komunikasi dengan tutor pada kegiatan belajar
10
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
mandiri berkaitan dengan kesulitan mereka memahami pelajaran
dapat berlanjut menggunakan bantuan SMS, BBM, ataupun WA.
Hal ini penting diperhatikan oleh tutor agar motivasi belajar mereka
tetap tinggi.
Gambar 2.6 Diskusi Kelompok di Luar Kelas Pembelajaran
Untuk mengetahui apakah peserta didik telah atau belum
menguasai suatu kompetensi dasar tertentu maka dilakukan
penilaian. Kegiatan penilaian dilakukan pada waktu pembelajaran
tatap muka dari hasil tugas kelompok yang diselesaikan warga
belajar dan hasil presentasi mereka di depan kelas.
Selanjutnya jika satu pokok bahasan telah selesai dipelajari
dan dibahas maka warga belajar bisa mengetahui kemampuan
yang sudah diperolehnya dengan menggunakan kuis interaktif.
Mereka bisa langsung mengetahui skor yang didapatnya. Namun
karena kuis yang dibuat ini hanya satu paket maka nilai kejujuran
sangat diperlukan. Berapa pun skor yang mereka peroleh itulah
hasil kemampuan yang dimilikinya.
3. Evaluasi
Aspek yang dinilai pada pertemuan tatap muka kejar Paket C
Mentari yang diikuti sebanyak 20 orang warga belajar meliputi
aspek tertulis dan aspek kinerja.
a. Aspek tertulis, penilaian sesuai dengan indikator yang
diharapkan.
11
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
b. Aspek kinerja, penilaian meliputi:
1) Turut serta melaksanakan tugas dalam kelompok kerjanya;
2) Bertanya kepada peserta didik lain atau kepada tutor
apabila tidak memahami soal yang dihadapinya;
3) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan
untuk menyelesaikan soal;
4) Kemampuan bekerja sama dengan anggota kelompok;
5) Kemampuan mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Adapun untuk kegiatan belajar mandiri, peserta didik dapat
menilai kemampuan diri sendiri melalui kuis interaktif. Dari kuis
interaktif ini peserta didik dapat melihat berapa skor yang mereka
peroleh.
C. Kendala Yang Dihadapi
Kendala yang dihadapi dalam penggunaan LA-WB dalam
pembelajaran matematika adalah sebagai berikut.
1. Diperlukan waktu dan motivasi dari dalam diri seorang tutor untuk
mengembangkan dan menyelesaikan penyusunan LA-WB sesuai
dengan standar isi pendidikan non formal;
2. Uji kompetensi dengan kuis interaktif hanya dapat dijalankan
dengan baik jika menggunakan komputer. Sedangkan jika
menggunakan smartphone, aplikasinya tidak bisa berjalan dengan
baik, sehingga harus dicari alternatif aplikasi lain yang kompatibel.
Hal ini karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis.
D. Faktor Pendukung
Faktor pendukung dari penggunaan LA-WB dalam pembelajaran
matematika adalah sebagai berikut.
1. Warga belajar senang karena mereka mempunyai bahan bacaan
untuk mempelajari konsep matematika walaupun ini hanya buatan
12
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
tutor. Namun hal tersebut jadi motivasi tutor untuk terus menyusun
LA-WB agar kelompok belajar mempunyai sumber bacaan internal
dan tidak hanya bergantung pada modul saja;
2. Cukup tersedia bahan rujukan untuk menyusun LA-WB disesuaikan
dengan karakteristik warga belajar.
3. Pembuatan LA-WB tidak memerlukan banyak biaya. Jika warga
belajar ingin menggandakan LA-WB maka tidak akan melanggar
hak cipta dari penerbit
E. Dampak Yang Dirasakan
Adapun dampak yang dirasakan dari penggunaan LA-WB dalam
pembelajaran matematika adalah sebagai berikut.
1. Menumbuhkan kegemaran membaca di kalangan warga belajar;
2. Materi pembelajaran matematika dapat disampaikan sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah disusun, karena masing-masing
individu sudah mempunyai bahan belajar sendiri;
3. Meningkatnya aktivitas belajar warga belajar baik melalui kegiatan
tatap muka maupun kegiatan belajar mandiri;
4. Kecenderungan warga belajar untuk tetap dan terus belajar dapat
dipertahankan;
5. Berkembangnya kecakapan pribadi (personal skills) warga belajar
seperti pemahaman potensi diri yang dimilikinya, rasa percaya diri,
mampu berkomunikasi dengan orang lain, dan kemandirian;
6. Berkembangnya kecakapan sosial (sosial skills) warga belajar yaitu
tenggang rasa dan kepedulian pada sesama (empati).
F. Alternatif Pengembangan
Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelompok belajar tutor
berupaya menanamkan motivasi pada warga belajar agar memeroleh
hasil belajar yang baik sebagai dampak dari proses pengajaran dan
dampak penggiringnya. Di era reformasi dan penuh perubahan ini
13
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
masyarakat dituntut untuk terus belajar agar dapat menyesuaikan
kemampuan dan sikapnya terhadap perkembangan jaman.
Peranan LA-WB dapat digunakan untuk membantu mengatasi
kekurangan modul bagi kelompok belajar Paket C setara SMA. Namun
harapan penulis ke depannya adalah jika ada pihak percetakan yang
mau membantu memajukan pendidikan non formal di daerah mari kita
bekerja sama untuk memperbanyak bahan bacaan ini. Adanya LA-WB
dalam pendidikan non formal merupakan salah satu alternatif dalam
mengatasi kekurangan modul sehingga warga belajar terbiasa untuk
membaca bahan belajar agar dapat meningkatkan hasil penguasaan
konsep dan subkonsepnya.
14
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil pelaksanaan kegiatan di kelompok belajar dengan
menggunakan LA-WB dalam pembelajaran matematika pada kejar
Paket C Mentari Desa Sungai Alat Kecamatan Astambul dapat ditarik
simpulan sebagai berikut.
1. Penggunaan LA-WB membantu mengatasi keterbatasan modul
yang dimiliki kelompok belajar;
2. LA-WB merupakan salah satu media untuk mempermudah
penyampaian materi pelajaran dan menambah informasi tentang
konsep yang dipelajari warga belajar melalui kegiatan belajar
secara sistematis;
3. Dapat mengembangkan budaya membaca pada warga belajar
dalam meningkatkan penguasaan konsep dan subkonsep dari
materi ajar dengan adanya bahan bacaan internal buatan tutor
sehingga melancarkan proses belajar mengajar;
4. Dengan bantuan LA-WB dalam pembelajaran matematika
berkembang pula karakter warga belajar seperti: kerja sama, saling
membantu belajar, dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Sedangkan dengan menjawab kuis interaktif warga belajar dapat
melatih kemampuan dan kejujuran dari hasil belajar yang telah
dilakukannya.
B. Harapan
Harapan penulis dalam kesempatan ini adalah sebagai berikut.
1. Kepada rekan tutor Paket C, jika pada satuan pendidikan memiliki
keterbatasan atau kekurangan modul untuk pembelajaran
kesetaraan maka rekan tutor dapat menggunakan kompetensi
15
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
menulisnya untuk mengatasi hal tersebut. Mulailah membuat
selembar demi selembar bahan ajar dalam setiap pertemuan di
kelompok belajar. Walaupun butuh waktu lama untuk menulis dan
menyelesaikannya namun kita berharap apa yang kita lakukan
bermanfaat untuk semua insan pendidikan non formal.
2. Bagi warga belajar disarankan untuk terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran. Jangan segan untuk meminta bimbingan baik
dari kawan sejawat maupun dengan tutor. Tunjukkan potensi yang
ada dalam dirimu;
3. Kepada pengelola program (SKB/PKBM) agar dapat memberikan
ruang dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada tutor dan
warga belajar untuk berkreasi dan berinovasi sehingga mereka
dapat mengembangkan ide-idenya demi kemajuan pendidikan non
formal dan untuk pengembangan diri.
4. Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan pihak terkait lainnya
dimohon dapat mempertimbangkan ketersediaan sarana dan
prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan non formal.
16
LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri untuk Warga Belajar Paket C Mentari (Hj. Ita Yuliana, S.Pd., M.Pd)
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2015, Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Komar, Oong. 2006. Filsafat Pendidikan Non Formal. Bandung: CV Pustaka Setia.
Pendidikan Luar Sekolah Bersinergi. 2013. Pendidikan Nonformal Di
Indonesia. Diambil dari www.plsbersinergi.blogspot.co.id (10 November 2016).
Wicaksana, Arif Putra. 2015. Makalah Pendidikan Non Formal
Informal “Kesetaraan”. Universitas Negeri Yogyakarta. Diambil dari www.academia.edu (10 November 2016)
Created By Ita Yuliana 0
LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar)
STATISTIK
Oleh:
Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd
MATEMATIKA PAKET C
TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2
SETARA KELAS XI
Created By Ita Yuliana 1
Statistik
Kompetensi Dasar
1. Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive.
2. Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive
serta penafsirannya
3. Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta
menafsirkannya
Kasus
Sebuah lembaga survey menemukan bahwa terdapat 10 Usaha Kecil Menengah (UKM) yang
tersebar di propinsi Banjarmasin yang memproduksi berbagai produk, seperti: kerajinan
tangan, makanan kering, dan aksesoris. Lembaga survei tersebut memperoleh data produksi
sepuluh UKM untuk tahun 2012 yakni sebagai berikut (dalam satuan Unit).
Tabel 1.1 Data Jumlah Produksi Barang UKM di Banjarmasin
UKM A B C D E F G H I J
Jumlah Produksi
(unit)
400 550 600 700 350 450 650 600 750 600
Berdasarkan data pada Tabel 1.1, lembaga survei ini memberikan data statistik kepada
pemerintah (khususnya menteri keuangan dan perdagangan) untuk merespon keadaan UKM
di Banjarmasin. Bagaimana harus menyusun informasi mengenai data tersebut?
Kamu dapat melakukannya setelah mempelajari bab ini.
Ringkasan Materi
A. Pengertian dasar statistik
1. Data adalah kumpulan keterangan-keterangan dari suatu kejadian atau obyek, baik
berupa angka, simbol, atau sifat sebelum mengambil keputusan. Sedangkan masing-
masing dari keterangan itu disebut datum
2. Statistik adalah suatu kumpulan data yang disusun dalam tabel atau diagram
3. Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara atau metode pengumpulan data,
penyajian data, pengolahan data, sampai dengan penarikan kesimpulan
4. Pada proses pengumpulan data diperlukan obyek yang sesuai dengan keterangan
yang akan dikumpulkan. Obyek tersebut disebut populasi. Sedangkan sampel
adalah sebagian dari populasi.
B. Penyajian data
1. Data dapat disajikan dalam bentuk tabel atau daftar
Contoh:
Data banyaknya kelompok belajar di Kabupaten Banjar
Created By Ita Yuliana 2
0
10
20
30
40
50
A B C D E F
Ban
yakn
ya K
eja
r
Kecamatan
0
10
20
30
40
50
A B C D E F
Ban
yakn
ya K
eja
r
Kecamatan
20%
6%
17% 27%
13%
17%
A
B
C
D
E
F
Kecamatan Banyaknya kejar
A 30
B 10
C 25
D 40
E 20
F 25
2. Data dapat disajikan dalam bentuk diagram
a. Diagram batang
b. Diagram garis
c. Diagram lingkaran
Created By Ita Yuliana 3
0
1
2
3
4
57 66 75 84
d. Histogram dan poligon frekuensi
Histogram merupakan penyajian data dikelompokkan dalam kategori atau kelas-
kelas yang ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi.
Beberapa hal yang dilakukan untuk membuat tabel distribusi frekuensi adalah:
1) Jangkauan (J) = nilai maksimum – nilai minimum
2) Banyak kelas interval (k) = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah ukuran data dan k
bilangan bulat.
3) Panjang kelas interval (p) =
Contoh:
Dari data nilai ulangan matematika untuk 10 orang warga belajar paket C kelas
XI diperoleh: 88, 68, 79, 63, 53, 77, 72, 60, 84, 57
Jawab:
J = 88 – 53 = 35
k = 1 + 3,3 log 10 = 4,3 4
p =
= 8,5 9
Nilai Frekuensi
53 – 61 3
62 – 70 2
71 – 79 3
80 – 88 2
Histogram dari daftar distribusi frekuensi di atas adalah:
e. Ogive
Ogive adalah diagram dari frekuensi kumulatif. Dari tabel distribusi frekuensi di
atas dapat dibuat tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari (fk ) atau lebih
dari (fk )
Created By Ita Yuliana 4
0
2
4
6
8
10
52,5 61,5 70,5 79,5 88,5
0
2
4
6
8
10
52,5 61,5 70,5 79,5 88,5
Nilai Nilai fk Nilai fk
53 – 61 61,5 3 52,5 10
62 – 70 70,5 5 61,5 7
71 – 79 79,5 8 70,5 5
80 – 88 88,5 10 79,5 2
Ogive dari distribusi frekuensi kumulatif pada tabel di atas adalah:
Ogive Positif
Ogive Negatif
Created By Ita Yuliana 5
Aktivitas 1
1. Tabel berikut adalah data tentang pekerjaan orang tua dari 500 siswa sebuah sekolah.
Berdasarkan data ini, buatlah sajian data berbentuk :
a. Diagram batang Pekerjaan Banyaknya
b. Diagram garis PNS 132
c. Diagram lingkaran TNI 84
Karyawan 95
Wiraswasta 127
Lain-lain 62
2. Dari pencatatan umur karyawan sebuah perusahaan diperoleh hasil sbb. :
21 45 53 19 34 35 26 29 51 44
40 45 66 32 35 47 54 23 32 30
23 34 43 33 46 46 43 23 26 29
27 30 31 35 42 45 25 38 35 33
Buatlah :
a. Sajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi data berkelompok dengan
pengelompokkan 17 – 23, 24 – 30, 31 – 37, 38 – 44, dst.
b. Tabel distribusi frekuensi kumulatif ‘kurang dari’
3. Diketahui data sbb. :
a. Buat sajian data berbetuk poligon Tinggi (cm) Frekuensi
b. Buat sajian data berbentuk ogive 131 – 140 2
141 – 150 8
151 – 160 11
161 – 170 14
171 – 180 12
181 - 190 3
Created By Ita Yuliana 6
C. Ukuran Pemusatan Data
1. Rataan hitung (mean)
a. Rataan hitung untuk data tunggal
= ∑
dengan
= rataan hitung
n = banyak data
= data ke – i
Contoh:
Tentukan rataan data berikut : 2,4,3,5,3,6,7,5,8,5,6,5,8,9,7,6,7,6,8,4
Jawab:
Terdapat 20 data, jadi n = 20
=
=
= 5,7
b. Rataan hitung untuk data berkelompok
= ∑
∑
dengan
= frekuensi kelas ke – i
= nilai tengah kelas ke – i
n = banyak kelas interval
contoh:
Tentukan rataan data berikut:
Nilai 4 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 2 5 10 11 7 3 2
Jawab:
Untuk memudahkan perhitungan kita gunakan tabel berikut:
Nilai (x) f f.x
4 2 8
5 5 25
6 10 60
7 11 77
8 7 56
9 3 27
10 2 20
= 40 = 273
Rata-rata hitung data adalah : =
= 6,825
Created By Ita Yuliana 7
c. Rataan hitung menggunakan rataan sementara
= s + ∑
∑
dengan
s= rataan sementara (biasanya diambil dari data yang memiliki frekuensi
terbesar)
= frekuensi kelas ke – i
= deviasi atau penyimpangan = – s
d. Rata-rata gabungan
Jika f1 merupakan bilangan yang mempunyai rataan hitung 1, f2 bilangan yang
mempunyai rataan hitung 2 , dan fn bilangan yang mempunyai rataan hitung n,
maka rataan hitung dari gabungan seluruh bilangan tersebut adalah:
g = ∑
∑
dengan
g = rata-rata gabungan
= frekuensi kelas ke – i
= frekuensi data ke – i
Aktivitas 2
1. Nilai rata-rata pelajaran matematika dalam suatu kelas adalah 5. Jika ditambahhkan
nilai siswa baru yang nilainya 7, maka rata-ratanya menjadi 5,1. Berapa banyaknya
siswa semula?
2. Dari data berikut
Nilai Frekuensi
31 – 40 1
41 – 50 2 a) Tentukanlah rata-ratanya dengan
51 – 60 5 cara langsung
61 – 70 15 b) Tentukan rata-ratanya dengan
71 – 80 25 menentukan dulu rata-rata
81 – 90 20 sementara
91 – 100 12
80
Created By Ita Yuliana 8
2. Median
a. Median data tunggal
Jika x1, x2, x3, . . . , xn sudah diurutkan menurut besarnya, median dapat
ditentukan dengan cara:
1) Median untuk n ganjil Me = x½( n + 1)
Contoh:
Tentukan median dari data : 2,4,5,3,3,7,8,7,8,9,7,5,4,6,3
Jawab:
Data urut : 2,3,3,3,4,4,5,5,6,7,7,7,8,8,9
Karena n = 15 (ganjil) maka Me = x8 = 5
2) Median untuk n genap Me =
(X½ n + X(½ n + 1))
Contoh:
Tentukan median dari data : 7,5,8,6,8,6,3,5,3,6,4,4,7,4
Jawab:
Data urut : 3,3,4,4,4,5,5,6,6,6,7,7,8,8
Karena n = 14 (genap) maka Me =
(x7+x8) =
(5 + 6) = 5,5
Median data berkelompok Me = tb +
dengan
Me = median
tb = tepi bawah kelas median
n = banyaknya data (jumlah frekuensi)
fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
fme = frekuensi kelas median
i = panjang kelas interval
contoh:
Tentukan median dari data berikut:
Skor f Dari sajian data di samping, banyaknya data adalah 30
1 – 5 2 jadi, n = 30
6 – 10 6 sehingga median terletak pada data ke 15 (x15)
11 – 15 10 x15 terletak pada interval 11 – 15, jadi :
16 – 20 9 tb = 10,5
21 – 25 3 fk = 2 + 6 = 8
= 30 fme = 10
i = 5
Dengan demikian Me = 10,5 +
. 5 = 10,5 + 3,5 = 14
Created By Ita Yuliana 9
Aktivitas 3
1. Tentukan median dari setiap statistik peringkat berikut ini
a. 2, 3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 9
b. 3, 4, 4, 4, 5, 6, 6, 7
c. 21, 26, 27, 28, 29, 29
2. Dari data berikut
Nilai Frekuensi
50 – 54 5 Perhatikan tabel di samping, yang
menunjukkan daftar distribusi
frekuensi nilai ulangan matematika
Paket C Mentari.
Tentukan median dari data tersebut
55 – 59 8
60 – 64 19
65 – 69 16
70 – 74 2
Jumlah 50
3. Modus
a. Modus untuk data tunggal
Nilai modus dapat dilihat dari banyaknya data yang sering muncul atau dari
datum yang memiliki frekuensi terbesar
b. Modus untuk data berkelompok
Mo = tb +
dengan
Mo = modus
tb = tepi bawah kelas modus
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
i = panjang kelas interval
Created By Ita Yuliana 10
contoh:
Tentukan modus data berikut:
Skor f pada tabel interval yang frekuensinya terbesar adalah
1 – 5 2 11– 15 yaitu dengan frekuensi 10. Interval ini disebut
6 – 10 6 interval modus dengan demikian
11 – 15 10 tb = 10,5
16 – 20 9 d1 = 10 – 6 = 4
21 – 25 3 d2 = 10 – 9 = 1
= 30 i = 5
Jadi, Mo = 10,5 +
. 5 = 10,5 + 4 = 14,5
Aktivitas 4
Hasil produksi padi kering dalam kuintal tiap hektar dari 50 desa A diberikan pada tabel
berikut
Nilai Frekuensi
5 – 19 4 Tentukan modus data tersebut
20 – 34 12
35 – 49 14
50 – 64 10
65 – 79 4
80 – 94 4
95 – 109 2
Jumlah 50
D. Ukuran Penyebaran Data
1. Kuartil
Kuartil membagi data yang berurutan menjadi 4 bagian sama besar. Ada tiga kuartil,
yaitu kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (Q2), dan kuartil atas (Q3)
a. Kuartil untuk data tunggal
1) Data diurutkan mulai dari kecil ke besar
2) Letak kuartil ke – i (dengan i = 1, 2, 3, 4) ditentukan dengan rumus :
Qi =
(n + 1) untuk ukuran data ganjil
Qi =
(in + 2) untuk ukuran data genap
Created By Ita Yuliana 11
Contoh:
Data : 2,4,5,3,3,7,8,7,8,9,7,5,4,6,3
Data diurutkan : 2,3,3,3,4,4,5,5,6,7,7,7,8,8,9
Q1 = 3 Median = Q2 = 5 Q3 = 7
b. Kuartil untuk data berkelompok Qi = tb + (
) i dengan
i = 1, 2, 3
tb = tepi bawah kelas Qi
fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas Q1
= frekuensi kelas Q1
n = banyaknya data
i = panjang kelas interval
contoh:
Tentukan kuartil-kuartil dari data berikut
Skor f
1 – 5 2
6 – 10 6
11 – 15 10
16 – 20 9
21 – 25 3
= 30
Q1 =
= sehingga interval Q1 adalah 6 – 10
tb = 5,5
fk = 2
= 6
i = 5
Q1 = 5,5 + (
) 5 = 5,5 + 4,58 = 10,08
Q2 = median =
= sehingga interval Q2 adalah 11 – 15
tb = 10,5
fk = 8
= 10
i = 5
Q2 = 10,5 + (
) 5 = 10,5 + 3,5 = 14
Created By Ita Yuliana 12
Q3 =
= sehingga interval Q3 adalah 16 – 20
tb = 15,5
fk = 18
= 9
i = 5
Q3 = 15,5 + (
) 5 = 15,5 + 2,5 = 18
2. Jangkauan dan simpangan kuartil
a. Jangkauan antarkuartil (R) R = Q3 – Q1
b. Simpangan kuartil (Qd) disebut juga jangkauan semi interkuartil
Qd = ½ (Q3 – Q1)
3. Simpangan rata-rata (SR)
a. Untuk data tunggal SR = ∑| |
b. Untuk data berkelompok SR = ∑ | |
Contoh:
Tentukan simpangan rata-rata dari data : 4,5,4,5,5,6,7,4
Jawab:
Rataan data tersebut adalah : =
= 5
Dengan demikian SR =
=
= 0,75
Jadi simpangan rata-rata data tersebut adalah 0,75
4. Ragam atau variansi (S)
a. Untuk data tunggal s2 =
∑
b. Untuk data berkelompok s2 =
∑
5. Simpangan baku atau standar deviasi (SD)
a. Untuk data tunggal s = √∑
b. Untuk data berkelompok s = √∑
Created By Ita Yuliana 13
Contoh:
Tentukan ragam dan simpangan baku dari data : 4,5,4,5,5,6,7,4
Jawab:
Rataan data tersebut adalah : =
= 5
Sehingga ragam dapat dihitung sbb.:
s2 =
=
= 1
s = √ = 1
Jadi ragam data adalah 1 dan simpangan bakunya 1
Aktivitas 5
Jawablah pertanyaan berikut !
1. Rata-rata nilai Farah untuk 6 mata pelajaran adalah 7,5. Berapakah jumlah nilai Farah
keseluruhan?
2. Tentukan ragam dan simpangan baku dari data berikut : 6, 8, 5, 4, 7, 6, 6, 4, 7, 8, 5
3. Untuk data pada histogram berikut, tentukan :
a. Rataannya
b. Median
c. Modus
d. Kuartil-kuartilnya
e. Simpangan rata-rata
f. Ragam
g. Simpangan baku
28
26
17
14
9
3 3
45,5 50,5 55,5 60,5 65,5 70,5 75,5 80,5
Start
Mata Pelajaran Matematika
Tingkat VI Derajat Mahir 2 Setara Kelas XI
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat
Dengan cara mengklik Pilihan A, B, C, D, E
Jumlah soal 10
EVALUASI STATISTIK
HJ. ITA YULIANA, S.Pd. M.Pd
Bila rataan pada tabel adalah 7, maka nilai p = ....
A
B
C
D
E
10
9
8
7
6
Rataan pada tabel berikut adalah ....
A
B
C
D
E
46,5
46,75
47,25
47,50
47,75
Modus dari data pada tabel berikut adalah ....
A
B
C
D
E
92,5
92,75
93,5
93,75
94,5
Median dari data berikut adalah ....
A
B
C
D
E
61,64
60,94
60,84
60,74
60,64
Rata-rata nilai ujian matematika 40 siswa adalah 6,2.
Setelah dua orang siswa mengikuti ujian susulan,
rata-ratanya menjadi 6,25. Rata-rata nilai kedua siswa
tersebut adalah ....
A
B
C
D
E
6,225
6,5
7,25
7,5
7,75
Simpangan baku dari data : 7, 5, 9, 8, 6 adalah ....
A
B
C
D
E
2
2
5
10
10
Simpangan rata-rata dari data : 9, 2, 3, 5, 5, 7, 8, 1
adalah ....
A
B
C
D
E
2,125
2,25
2,75
3,00
3,125
Ragam dari data 3, 3, 4, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 8, 9
adalah ....
A
B
C
D
E
37
13
40
13
41
13
43
13
45
13
Diagram lingkaran berikut menyatakan jenis
ekstrakurikuler di suatu sekolah yang diikuti 800
siswa. Banyak siswa yang mengikuti silat adalah ....
A
B
C
D
E
120 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
160 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
180 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
200 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
320 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
Berdasarkan grafik hasil ulangan matematika, banyak siswa
yang mendapatkan nilai lebih dari 7 adalah ....
A
B
C
D
E
8 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
13 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
15 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
20 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
28 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Hasil Evaluasi
Untuk mengetahui kemampuan anda, klik tombol di bawah ini:
Lihat Skor
FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN BELAJAR
Peserta didik bekerja dalam kelompoknya untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan tutor
Peserta didik berdiskusi dengan arahan tutor
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Suasana belajar kelompok
Kerja kelompok menyelesaikan tugas LA-WB
Presentasi kelompok atas hasil kerjanya
Warga belajar menggunakan kuis interaktif
Warga belajar secara berkelompok menggunakan kuis interaktif
BIODATA PESERTA SIMPOSIUM GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
TAHUN 2016
1. Nama ( lengkap dengan gelar ) : Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd
2. NUPTK : 5657751653300012
3. NIP : 19730325 199802 2004 4. Jabatan : Tutor Paket C 5. Pangkat, Gol. Ruang : Pembina / IV A 6. Masa Kerja : 18 tahun 7. Tempat, Tanggal Lahir : Banjarbaru, 25 Maret 1973 8. Agama : Islam 9. Jenis Kelamin : Perempuan
10. Judul Artikel : LA-WB Media Belajar Matematika Mandiri Untuk Warga Belajar Paket C Mentari Desa Sungai Alat Kecamatan Astambul
11. Pendidikan Terakhir : S2 12. PT/Fakultas/Jurusan : Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin / Manajemen Pendidikan 13. Prestasi yang pernah diraih : - Juara III Tingkat Nasional Lomba Tutor
Paket C Berprestasi Tahun 2013 - Juara III Tingkat Nasional Apresiasi GTK
PAUD dan Dikmas Berprestasi Tahun 2016
14. Unit Kerja : SKB Kabupaten Banjar 15. Alamat Unit Kerja : Jl. Sekumpul Ujung Desa Bincau Martapura 16. Alamat tempat belajar a. Nama Lembaga : PKBM Karya Bersama b. Nama Kejar : Paket C Mentari c. Desa/Kelurahan *) : Desa Sungai Alat d. Kecamatan : Astambul e. Kabupaten/Kota *) : Banjar f. Provinsi : Kalimantan Selatan
17. Alamat Rumah a. Jalan : Jl. Gaharu No 34 RT 11 RW 03 b. Desa/Kelurahan *) : Kelurahan Kemuning c. Kecamatan : Banjarbaru Selatan d. Kabupaten/Kota *) : Banjarbaru e. Provinsi : Kalimantan Selatan Kode Pos 70713 Telp. Rumah & HP 0852 4931 2521 Email [email protected] Martapura, 10 November 2016
Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd NIP 19730325 199802 2 004