Laboratorium Biofarmasi

Embed Size (px)

Citation preview

Laboratorium BiofarmasiFakultas FarmasiUniversitas Hasanuddin

Tugas PendahuluanANTI HIPERGLIKEMIA

Oleh

Nama : Putri SakinahNIM : N111 12 109Kel/ gol : 1/ Senin siang

Makassar2014

1) Jelaskan pengklasifikasikan DM!Jawab: 1) Diabetes Tipe IDiabetes Tipe I muncul karena sel beta pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Insulin merupakan hormon yang dihasilkan pankreas yang berfungsi untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Ketika tubuh tidak memiliki jumlah insulin yang ckup atau malah tidak insulin sama sekali dalam tubuh, akibatnya kadar gula dalam darah tidak akan terkontrol dengan baik. Kadar gula akan semakin meningkat drastis sehingga tubuh terpaksa mengeluarkan lewat urin.Pada penderita diabetes tipe I, sel beta pankreas mengalami kerusakan sehingga insulin tidak dapat diproduksi. Sampai saat ini masih belum diketahui penyebab kerusakan sel beta pankreas. Namun para ahli mengganggap bahwa infeksi virus, penyakit pankreas, penggunaan obat-obatan dan baha kimia seta gangguan endokrin lainnya bisa memicu kerusakan sel beta pankreas secara permanen. Kerusakan sel beta pankreas bisa saja karena bawaan sejak lahir karena dibetes tipe I menyerang anak-anak. Karena tidak adanya produksi isulin yana cukup, penderita harus selalu diberi suntikan insulin dari luar dan bukan diberikan secara oral. Pemberian insulin melalui suntikan lebih efektif dalam mengontrol kadar gula darah yang meningkat. Perlu diketahui bahwa pemberian insulin bukanlah upaya penyembuhan diabetes. Pemberian insulin hanya akan membantu menstabilkan kadar gula dalam darah yang meningkat. Artinya pemberian insulin terus-terusan tidak akan menjanjikan kesembuhan permanen kepada si penderita.Diabetes tipe I umunya menyerang anak-anak sampai remaja. Namun bukan berarti orang dewasa tidak akan terserang diabetes tipe I. Ingat bahwa kerusakan sel beta pankreas bisa disebabkan oleh banyak hal seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Artinya ada kemungkinan di mana sel beta pankreas mengalami kerusakan sehingga tubuh tidak lagi tidak dapat memproduksi jumlah insulin yang cukup untuk menstabilkan kadar gula darah.2) Dibetes Tipe IIBerbeda dengan tipe diabetes sebelumnya, diabetes tipe II muncul karena kekurangan insulin relative. Dalam hal ini tubuh mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup untuk mengontrol kadar gula dalam darah, namun karena sesuatu hal tubuh atau tepatnya sel reseptor insulin mengalami penolakan terhadap insulin.Penolakan terhadap insulin umumnya terjadi karena timbunan lemak terutama di bagian perut. Timbunan lemak ini menutupi permukaan sel reseptor insulin sehingga tidak menjalankan fungsinya dengan baik dalam menyerap insulin. Reaksi yang terjadi justru sebaliknya, yaitu sel menjadi resisten terhadap insulin. Diabetes tipe II menyerang tergantung pada gaya hidup, pola makan, diet, serta apakah orang tersebut memiliki riwayat diabetes dalam keluarganya tau tidak. Ini berati diabetes tipe II dapat dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup, pengaturan pola makan dan diet yang benar.Bantuan dokter memang diperlukan ketika divonis terserang diabetes tipe II namun bukan berarti harus tegantung pada pertolongan medis. Ingatlah bahwa obat-obatan hanya akan membantu menstabilkan kadar gula darah. Intinya, obat-obatan yang diberikan tidak akan menyembuhkan diabetes secara tuntas sampai akarnya. Usaha pengobatan alternatif boleh saja apalagi telah ditemukan terobosan baru untuk menangani diabetes secara efektif. Meskipun hanya berupa terapi herbal, namun telah terbukti secara klinis dapat menstabilkan kadar gula darah bahkan mengurangi ketergantungan terhadap obat dokter dan pemberian insulin karena tubuh nantinya akan dapat memproduksi jumlah insulin yang cukup untuk mengontrol kadar gula darah. Seperti penjelasan di atas, pemberian insulin dan obat-obatan bukanlah metode penyembuhan bagi penderita meskipun memberikan efek yang positif terhadap kadar gula darah. Efek keduanya hanya bersifat sementara dan penggunaan jangka panjang bukannya malah mengobati penyakitnya namun justru memperbesar resiko terkena komplikasi diabetes. Karena itulah diperlukan metode penyembuhan lain yang efektif dapat menuntaskan permalasah diabetes sampai ke akarnya.3) Diabetes Tipe IIIDitemukan tipe diabetes melitus baru sebenarnya dimulai dengan serangkaian hipotesis yang menunjukkan adanya hubungan antara dampak penyakit diabetes tehadap kinerja otak. Dari sinilah muncul jenis diabetes baru yang disebut diabetes tipe III. Sama halnya dengan penyakit diabetes lainnya, penyakit ini juga ditandai dengan adanya lonjakan gula darah yang cukup tinggi.Mengenai diabetes tipe III sebenarnya masih belum diketahui pasti apa yang menyebabkan terjadinya lonjakan gula darah dalam tubuh pankreas. Meski demikian, penyebabnya diyakini antara kerusakan sel beta pankreas dan resistensi insulin. Dengan kata lain, penyebab diabetes jenis baru ini bisa dibilang sama dengan penyakit diabetes lainnya. Hal ini nantinya juga berlaku untuk jenis diet penderita diabetes yang harus dilakukan maupun menu penderita diabetes yang harus disusun, guna mengendalikan kadar gula darah.Diabetes jenis baru ternyata selalu dihubungkan dengan kinerja otak. Otak dalam hal ini, juga menggunakan insulin untuk menyerang glukosa dalam darah. Karenanya ia memerlukan suplai insulin dalam jumlah yang cukup agar glukosa dapat terserap dengan baik. Proses ini nantinya akan membantu mengurangi kadar glukosa dalam darah. Selain itu, insulin juga berperan dalam hal meningkatkan kemampuan otak untuk mengubah dan menguatkan fungsi saraf.Ketika suplai insulin berkurang, maka otak pun akan dapat mengalami disfungsi. Kemampuannya dalam hal mengubah dan meningkatkan fungsi saraf akan berkurang. Hal ini nantinya akan berpengaruh terhadap kemampuan berpikir dan penyimpanan memori. Untuk dapat mencegah menurunnya fungsi otak, maka kadar gula darah harus selalu dijaga kestabilannya dengan selau meningkatkan fungsi sel beta pankreas. Salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai upaya meningkatkan fungsi sel beta pankreas adalah dengan berolahraga, seperti misalnya dengan melakukan senam diabetes melitus. (1 dan 2)

2) Jelaskan proses sintesis insulin!Jawab:Secara fisiologis, regulasi glukosa darah yang baik diatur insulin bersama dengan glukagon yang disekresikan oleh sel alfa kelenjar pankreas. Sintesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin (precursor hormon insulin) pada reticulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan enzim peptidase, preproinsulin mengalami pemecahan sehingga terbentuk proinsulin, yang kemudian dihimpun dalam gelembung-gelembung dalam sel tersebut. Proinsulin kemudian diurai kembali oleh enzim peptidase menjadi insulin dan peptide-C yang keduanya sudah siap disekresikan secara bersamaan melalui membran sel.Fungsi insulin sangat dibutuhkan dalam proses utilisasi glukosa yang ada dalam darah. Kadar glukosa darah yang meningkat merupakan komponen utama yang member rangsangan terhadap sel beta dalam memproduksi insulin. Diketahui terdapat beberapa tahapan dalam proses sekresi insulin, setelah adanya rangsangan oleh molekul glukosa:Tahap pertama adalah proses glukosa melewati membran sel. Untuk dapat melewati membrane sel beta dibutuhkan bantuan senyawa lain. GLUT 2 yang terdapat dalam sel beta, diperlukan dalam proses masuknya glukosa dari dalam darah, melewati membran. Kemudian molekul glukosa akan mengalami proses glikolisis dan fosforilasi di dalam sel, dan kemudian membebaskan molekul ATP.ATP tersebut akan mengaktifkan penutupan kanal K pada membran sel. Penutupan ini berakibat terhambatnya pengeluaran ion K dari dalam sel yang menyebabkan terjadinya tahap depolarisasi membrane sel, yang diikuti kemudian oleh tahap pembukaan kanal Ca. Keadaan inilah yang memungkinkan masukanya ion Ca sehingga menyebabkan peningkatan kadar ion Ca intrasel. Suasana ini dibutuhkan untuk proses sekresi insulin melalui mekanisme yang cukup rumit dan belum seutuhnya dapat dijelaskan. (3)

3) Jelaskan perbedaan insulin kerja cepat, sedang dan lambat!Jawab:Efek farmakodinamik insulin yang utama adalah pada metabolism karbohidrat/ mengatur kadar gula darah, di samping beberapa fungsi lain pada lipid, protein, dll. Sedangkan profil farmakokinetiknya terkaiterat dengan jenis insulin yang dibicarakan (kerja singkat/ cepat, menengah atau panjang) (4) .1. Insulin yang bekerja cepat (rapid acting). Seperti insulin lispro, insulin aspart serta insulin glusine menghasilkan insulin yang memiliki penyerapan di subkutan yang lebih cepat, puncak kerja yang lebih singkat dan tinggi serta masa kerja yang juga lebih singkat. Akibatnya waktu pemberian menjadi lebih dekat dengan waktu makan, bahkan dapat diberikan saat makan, serta risiko hipoglikemia pots-prandial menjadi lebih kecil (4).2. Insulin kerja cepat dan singkat (short- acting). Insulin yang kerjanya cepat, namun hanya memberi efek untuk waktu terbatas (4).3. Intermediate-acting insulin. Insulin kerja intermediet ,bekerja sesaat lebih lambat dari sort-acting insulin, dan mempunyai efek yang agak lama (4).4. Long-acting insulin. Membutuhkan beberapa jam untuk bekerja, namun durasi aksi puncaknya lebih baik dari insulin bentuk lain (4).

4) Jelaskan perbedaan insulin sensitizer dan insulin secretagegous!Jawab:.Untuk mendapatkan kadarglukosa yang normal dalam darah diperlukanobat-obatan yang dapat merangsang sel beta untuk peningkatan sekresi insulin (insulin secretagogue) atau bila diperlukan secara substitusi insulin, di samping obat-obatan yang berkhasiat menurunkan resistensi insulin ( insulin sensitizer ) (5).Jadi, insulin sensitizer adalah obat yang mampu menurunkan resistensi insulin, dan insulin secretagogous adalah obat yang mampu merangsang sel beta () untuk lebih sensitif terhadap adanya insulin (5).

5) Tuliskan 5 gol obat anti diabetic oral beserta masing-masing contoh!Jawab:Ada 5 golongan anti diabetik oral (ADO) yang dapat digunakan untuk DM dan telah dipasarkan di Indonesia yaitu golongan : sulfonylurea, meglitinid, biguanid, penghambat -glikosidase, dan tiazolidinedion. Kelima golongan obat ini dapat diberikan pada DM tipe 2 yang tidak dapat dikontrol hanya dengan diet dan latihan fisik saja (6).1. Golongan sulfonilurea :merupakan insulin secretagogues, kerjanya merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel Langerhans pankreas. Contoh obat golongan ini adalah sulfonilureagenerasi 1 (tolbutamid, tolazamid, asetoheksimid dan klorpropamid) dan sulfonilureagenerasi 2 (gliburid/ glibenklamid, glipizid, gliklazid, dan glimepirid) (6).2. Golongan Meglitinid : cara kerjanya sama dengan sulfonylurea hanya saja berbeda stuktur kimianya. Contoh obat golongan ini adalah repaglinid dan meglitinid (6).3. Golongan biguanid :sebenarnya bukan obat hipoglikemik tetapi suatu anti hiperglikemik, tidak menyebabkan rangsangan sekresi insulin dan umumnya tidak menyebabkan hipoglikemia. Contoh obat golongan ini adalah fenformin, buformin, dan metformin (6).4. Golongan Tiazolidinedion : merupakan agonist potent dan selektif PPAR, mengaktifkan PPAR membentuk kompleks PPAR-RXR dan terbentuklah GLUT baru. Di jaringan adipose PPAR mengurangi keluarnya asam lemak menuju otot, dan karenanya dapat mengurangi resistensi insulin. Contoh obat golongan ini adalah troglitazon, pioglitazon, dan rosiglitazon (6).5. Penghambat enzim -glikosidase :obat golongan ini memperlambat absorpsi polisakarida, dekstrin, dan disakarida di intestine. Dengan menghambat kerja enzim -glikosidase di brush border intestine, dapat mencegah peningkatan glukosa plasma pada orang normal dan pasien DM (6).

Soal Tambahan1) Mengapa DM dapat menyebabkan retinopati, neuropati, dan nefropati?2) Mengapa sulfonylurea generasi 1tidak digunakan lagi?Jawab:1) Komplikasi mikrovaskuler merupakan penyebab terjadinya retinopati, neuropati dan nefropati, sedangkan makroangiopati pada diabetes bermanifestasi sebagai aterosklerosis dini yang dapat mengenai organ-organ vital (jantung dan otak) (7).2. Obat hipoglikemik oral golongan sulfonylurea generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah hamper tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida, klorpropamida, tolazamida dan tolbutamida. Obat ini tidak di pergunakan lagi karena pada tahun 1970, UGDP (University Group Diabetes Program) melaporkan terdapat peningkatan kematian akibat penyakit kardiovaskular bagi penderita yang diobati dengan tolbutamid dibandingkan dengan insulin atau plasebo (8).

Daftar Pustaka

1) obatdiabetesmelitus.net/informasi/kenali-jenis-diabetes-anda-sebelum-terlambat. Diakses tanggal 30 Maret 2014.2) obatdiabetesmelitus.net/info-dan-tips/ditemukan-klasifikasi-jenis-diabetes-melitus-baru.3) www.berbagimanfaat.com/2011/09/proses-pembentukan-sekresi-insulin.html. Diakses tanggal 30 Maret 2014.4) Clavell, Mc. 2003. Medical Therapies, in: Mayo Clinic on Managing Diabetes. Delhi : Orient Paperback.5) Girard J, 1995. NIDDM and glucose transport in cells. In (Assan, R, ed) NIDDM and glucose transport in cells. Molecular Endocrinology and Development.France : CNRS Meudon.6) Staff Departement Farmakologi dan Teraupetik. 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Departement Farmakologi dan Teraupetik UI.7) Powers, A.C., 2005. Diabetes Melitus.In : Gibson, R.J., ed. The 16th Edition Of Harrisons Principles Of Internal Medicine. USA : The McGraw-Hill Companies.8) Belchetz P, Hammond P. 2003. Management of Diabetes, in: Mosbys Color Atlas and Text of Diabetes and Endocrinology. Spain : Mosby