25
Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Universitas Brawijaya

Page 2: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

CAHAYA MATAHARImenghasilkan energi kimia (ATP, NADPH dan Karbohidrat)

AIR DAN NUTRISImenyusun isi sel menjadi organ/tubuh tanaman

dapat diambil oleh akar tanaman dalam kondisi tersedia dan continue

FOTOSINTESIS6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2

Tanaman butuh cahaya matahari, air danunsur hara untuk tumbuh dan berkembang

Page 3: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

berdasarkan jumlah besaran yang dibutuhkan tanaman, unsurhara dibagi menjadi :

Dibutuhkan dalam jumlah besar

FeMn

Zn

B

Cu

MoCl

Dibutuhkan dalam jumlah kecil

N

P

K

Ca

S

Mg

untuk menyelesaikan “SIKLUS HIDUP” nya

Page 4: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Budidaya tanaman selalu mengedepankan pengoptimalan

pemberian unsur hara agar tanaman dapat tumbuh dengan baik

KONVENSIONAL

HIDROPONIK

Setelah ditemukannya sembilanjenis unsur hara makro yangberperan dalam pertumbuhantanaman oleh Jullius von Sachdan Wilhelm Knop, makabudidaya tanaman tanpa tanahsemakin berkembang.

Page 5: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

1. media tanam

Media Air Media tanam inert

▪ Pasir▪ Rockwool▪ Cocopeat▪ dll.

2. sebagai salah satu pilihan teknologi

budidaya tanaman

dapat menyediakan unsur hara tersedia dan bersifat continue

▪ Statis (rakit apung)

▪ Continuous-flow solution (NFT, DFT)

▪ Aeroponik▪ dll.

Page 6: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Arang sekam Pasir Cocopeat

Perlite Rockwool Serbuk kayu

Page 7: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman padabudidaya hiroponik, Hoagland dan Arnonmengembangkan formula larutan mineral (yang masihdapat dikembangkan) :

Larutan Hoagland

Page 8: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Namun, setiap tanaman berdasarkan jenis danfase pertumbuhannya membutuhkan komposisikonsentrasi nutrisi yang berbeda.

Jika terjadi perbedaan konsentrasi salah satuunsur dari komposisi nutrisi tanaman akanmempengaruhi pertumbuhan dan hasil.

Berdasarkan konsep tersebut dan adanyapermintaan dari suatu perusahaan yangmengharapkan komposisi nutrisi khusus (alternatif)pada tanaman dengan teknologi hidroponik,

maka kami meracik salah satu komposisi nutrisiunsur yaitu “nitrogen”, mengingat komposisinitrogen sebesar 1-5% menyumbangpertumbuhan dan hasil tanaman.

Page 9: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Mengatur unsur hara cair (larutan nutrisi) untuk hidroponik

pada tanaman tomat oleh Lab Fisiologi Tanaman FPUB.

Dengan harapan hasilnya dapat digunakan untuk acuan

budidaya tanaman secara hidroponik yang efisien

Page 10: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

MANAGEMENT LARUTAN NUTRISI

HIDROPONIK

membuat racikan larutan nutrisilarutan hidroponik

dan kontrol yg mengandungunsur makro mikro

disesuaikan dengan kebutuhanmasing-masing unsur hara padakomoditi yang dibudidayakan

TOMAT

(Dini Mardhatillah, Ariesta Yudha , AldilaPutri Rahayu, Deffi Armita, Moch. Roviq,Ellis Nihayati, S.M. Sitompul)

Page 11: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Kenapa tanaman tomat?

bermanfaat bagi kesehatan tubuh didalam upaya peningkatan daya imuntubuh

mengandung senyawa : caroten, Likopendan vitamin C sebagai provitamin A sertaantioksidan bagi tubuh

teknik budidayanya mudah

dapat dipanen berkali-kali sesuai dengankebutuhan

TOMAT(Solanum lycopersicum)

Page 12: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

screen house FP UBselama 4 bulanhidroponik substratinert (cocopeat)drip (tetes)

Tempat :Waktu :Sistem :Media :Irigasi :

Screen house Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Page 13: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Pembuatan larutan nutrisi

1

Larutan Nutrisi FPUB1NO3 = 2,5 mM

Larutan Nutrisi FPUB2NO3 = 5 mM

Larutan Nutrisi FPUB3NO3 = 7,5 mM

Pencampuran larutan nutrisi

2

Larutan Nutrisi Kontrol (di pasaransesuai anjuran)NO3 = 1.000 ppm

Page 14: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

3

HST AIR (ml) FREKUENSI (hari) TOTAL AIR (ml)

0-14 200 2 400

15-28 200 3 600

29-42 200 3 600

43-56 200 4 800

57-70 200 4 800

71-84 250 4 1000

85-98 250 4 1000

Irigasi pada sistem hidroponik substrat menggunakan sistem drip

Page 15: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

HSTKONTROL FPUB1 FPUB2 FPUB3

EC pH EC pH EC pH EC pH

0-14 2.2 6.2 1.2 6.8 1.4 7 1.6 6.9

15-28 2.3 6.3 1.1 7 1.4 7 1.7 7.1

29-42 2.3 6.5 1.3 7.2 1.5 7.3 1.7 7.3

43-56 2.2 6.5 1.3 7.3 1.4 7 1.6 7.2

57-70 2.1 6.4 1.3 7.3 1.5 7.2 1.7 7.3

71-84 2.2 6.3 1.2 7.2 1.5 7.3 1.7 7.3

85-98 2.3 6.5 1.3 7.1 1.6 7.1 1.8 7.2

Monitoring EC dan jumah larutan nutrisi yang diberikan

4

Page 16: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

PerlakuanUmur Tanaman (hst)

7 14 21 28

Kontrol 24,74 b 48,43 b 82,62 c 114,65 c

Larutan FPUB1 18,69 a 33,49 a 56,16 a 82,24 a

Larutan FPUB2 17,19 a 34,43 a 64,82 b 90.30 b

Larutan FPUB3 23,16 b 48,05 b 79,63 c 110,22 c

BNT 5% 2,50 3,77 5,97 5,80

KK (%) 9,71 7,46 6,85 4,74

Tabel 1. Rerata tinggi tanaman (cm) perlakuan perbedaan konsentrasi larutan N-NO3-

pada berbagai umur pengamatan.

Page 17: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Tabel 2. Rerata luas daun (cm2) perlakuan perbedaan konsentrasi larutan NNO3- padaberbagai umur pengamatan

PerlakuanUmur Tanaman (hst)

7 14 21 28

Kontrol 458,90 b 1174,72 c 2024,86 c 4708,62 c

Larutan FPUB1 336,12 a 705,92 a 1453,90 a 2745,91 a

Larutan FPUB2 367,17 a 832,72 b 1696,37 b 3787,26 b

Larutan FPUB3 439,55 b 1202,22 c 1968,47 c 4324,16 c

BNT 5% 47,62 108,69 160,30 493,44

KK (%) 9,66 9,02 7,29 10,30

Page 18: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Tabel 3. Rerata kandungan klorofil (mg/10 ml), stomata (jumlah stomata/mm2), jumlahtandan per tanaman (tandan per tanaman) perlakuan perbedaan konsentrasi larutan N-NO3

Perlakuan Kandungan Klorofil Stomata Jumlah tandan

Kontrol 21,50 bc 119,05 18,13 b

Larutan FPUB1 16,37 a 131.06 11,67 a

Larutan FPUB2 19,53 b 130,30 17,75 b

Larutan FPUB3 22,88 c 128,02 17,92 b

BNT 5% 2,99 tn 1,78

KK (%) 12,11 32,52 8,86

Page 19: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Grafik 1. Laju panen buah tanaman tomat

Page 20: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Tabel 4. Rerata bobot buah per tanaman (g/tanaman) perlakuan perbedaan konsentrasilarutan NNO3- pada berbagai umur panen.

= P0

= P1

= P2

= P3

PerlakuanUmur Tanaman (hst)

90 95 100 105 110 115 120 Total

P0 48,25 c 128,33 c 45,33 62,92 b 166,00 a 139,17 a 85,83 675,83 a

P1 7,67 a 16,75 a 40,21 38,25 b 178,38 a 208,88 ab 131,58 621,71 a

P2 35,54 b 83,71 b 49,33 96,25 c 230,13 b 206,25 ab 135,54 836,75 b

P3 45,29 c 151,58 c 63,58 73,63 b 247,08 b 273,71 b 129,33 984,21 c

BNT 5% 12,33 34,00 tn 19,78 50,22 71,23 tn 134,62

KK (%) 29,31 29,05 32,64 23,72 19,87 27,96 32,34 14,03

Keterangan : P0 = Kontrol ; P1 = larutan FPUB1; P2 = larutan FPUB2; P3 = larutan FPUB3

Page 21: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Perlakuan Likopen (mg/ml)Betakaroten (mg/ml)

Kontrol 0,09 0,18

Larutan FPUB1 0,1 0,16

Larutan FPUB2 0,06 0,14

Larutan FPUB3 0,09 0,15

BNT 5% tn tn

KK (%) 32,73 17,36

Tabel 5. Rerata likopen dan betakaroten (mg/ml) perlakuan perbedaan konsentrasi larutanN-NO3-

PerlakuanTotal padatan

terlarut (Brix)

Tingkat kekerasan

buah (mm/g/s)

Vitamin C

(mg/g)

Kontrol 6,00 c 2,38 7,27 b

Larutan FPUB1 4,25 a 3,01 4,99 a

Larutan FPUB2 4,75 b 2,87 5,21 a

Larutan FPUB3 5,08 b 2,83 6,45 ab

BNT 5% 0,37 tn 1,69

KK (%) 5,95 22,54 23,02

Tabel 6. Rerata Total Padatan Terlarut (Brix), Tingkat Kekerasan Buah (mm/g/s) danVitamin C (mg/g) Perlakuan Perbedaan Konsentrasi Larutan N-NO3-

Page 22: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

1. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa larutan nutrisiFPUB3 dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasiltanaman hingga 984 g bobot buah/tanaman yang lebihtinggi 31% dibanding kontrol, 36% lebih tinggi dibandingFPUB1 dan 15% lebih tinggi dibanding FPUB2,sedangkan kadar vitamin C pada FPUB3 tidak berbedanyata dengan kontrol, namun lebih tinggi 22% dariFPUB1 dan 19% lebih tinggi dari FPUB2.

2. Perubahan komposisi salah satu unsur merubah polapertumbuhan dan hasil tanaman.

Page 23: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Akan tetapi, ditemukan kendaladalam penelitian ....

karena defisiensi Ca

Blossom end rot

Persentase tanaman tomat yangbuahnya mengalami blossomend rot akibat perlakuan nutrisi :Kontrol = 56%FPUB1 = 26%FPUB2 = 31%FPUB3 = 39%

Page 24: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Diketahui bahwa kandungan Capada tanaman tomat yang buahnyaterkena Blossom end rot sebesar :▪ 30% = 110 ppm

Kami melakukan analisis Ca pada daun tomat

Page 25: Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Sehingga ....

Dapat dilakukan penambahan Ca dengan caradisemprotkan ke daun tanaman tomat pada panenke-1 dan ke-2

Berapa banyak yang dibutuhkan?

Dalam sebuah penelitian yangdilakukan oleh Sánchez et al. (2012),didapatkan hasil :

Dengan tingkat konsentrasi Ca antara2,25 g/L, produksi dan kualitas buahtanaman tomat menjadi baik, ketikakondisi iklim dan larutan nutrisi yangdiberikan adalah tepat.

Dosis :10 gr Ca dilarutkan kedalam 5 L air