34
Proposal Tugas Akhir BAB III METODE PENELITIAN 3.1 . Jenis penelitian Penelitian ini deskriptif, dimana pada pembahasan laporan akan di ulas secara luas tentang identikasi dampak pembagunan pelabuhan kontainer terhadap hutan mangrove yang diambil berdasarkan berdasarkan ruang lingkup dan rumusan masalah. Dalam penelitian ini penulis digunakan jenis metode deskriptif Studi kasus. Studi kasus yang di lakukan dalam penelitian ini dengan mempelajari daerah lingkungan hutan mangrove di pesisir pante gad di kelurahan Maryai Distrik Mariyat Kabupaten Sorong. Pengaruh Kerusakan Hutan Mangrove Terhadap Sosial Ekonomi dan Budaya pada Masyarakat Pesisir Gad Di Kelurahan Maryai Distrik Mariyat Kabupaten Sorong 18

LAHAN HUTAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

USTJ

Citation preview

BAB I

Proposal Tugas Akhir

BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1 . Jenis penelitian

Penelitian ini deskriptif, dimana pada pembahasan laporan akan di ulas secara luas tentang identikasi dampak pembagunan pelabuhan kontainer terhadap hutan mangrove yang diambil berdasarkan berdasarkan ruang lingkup dan rumusan masalah. Dalam penelitian ini penulis digunakan jenis metode deskriptif Studi kasus.

Studi kasus yang di lakukan dalam penelitian ini dengan mempelajari daerah lingkungan hutan mangrove di pesisir pante gad di kelurahan Maryai Distrik Mariyat Kabupaten Sorong.3.1 Rancangan Penelitian.

Gambar:3.1 Rancangan penelitian3.3.Waktu dan Lokasi Penelitian 3.3.1. Waktu penelitiaWaktu penelitian dan penyusunan laporan berlangsung kurang lebih 6 (enam) bulan.Kegiatan penelitian yang meliputi pemetaan daerah identifiksi pembagunan pelabuhan terhadap ekologi hutan mangrove di kelurahan Maryai Distrik Mariyat Kabupaten sorong.

Tabel 3.1.Waktu Penelitian 3.3.2. Lokasi PenelitianLokasi penelian berada di kelurahan Maryai Distrik Mariyat Kabupaten Sorong dengan lokasi penelitian 1 titik lokasi penelitian.

Gambar 3.2 Lokasi Penelitian3.4. Populasi, Sampel dan Variabel Penelitian

3.4.1. Populasi

Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah populasi wilayah yakni sepajang pesisir pantai ekologi mangrove yang di jadikan areal pesisir pantai gad.3.4.2. Sampel

Melihat situasi dan kondisi lapagan yang begitu luas dan juga keterbatasan waktu, tenaga dan dana yang ada, maka diperlukan pengambilan sampel dari populasi yang ada. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teknik sampel wilayah ( area probability sampel).Sampel wilayah (area probability sampel) adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari titik lokasi yang terdapat dalam populasi di Kelurahan Maryai.3.4.3. Variabel Penelitian

Adapun Variabel penelitian yang diambil berdasarkan sampel di atas adalah sebagai berikut :

A. Ekologi mangroveB. Sosial C. EkonomiD. BudayaTabel 3.2. Variabel Penelitian

3.5.Metode Pengumpulan DataMenurut Ledy, 1980 data klafikasih dalam 2 bentuk berdasarkan sumber pemerolehan , yaitu : data primer dan data sekunder.

3.5.1. Pengumpulan data secara langsung ( Data primer)

Pengumpulan data primer adalah suatu teknik pengumpulan data yang di peroleh secara langsung atau sumber data (informan) oleh pencari data. Data primer meliputi :

A. Observasi

Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara turun langsung ke tempat pengabilan data atau lokasi pengamatan (penelitian).Observasi lapangan di lakukan untuk mendapatkan gamabaran nyata perubahan fisik serta serta dampak yang di timbulkan akibat kerusakan pengaruh kerusakan hutan mangrove terhadap sosial ekonomi masyarakat akibat pembagunan pelabuhan container.

b.Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan komunikasi dua arah antara pencari data dan informasi (sumber data) di mana penulis mewawancari masyakat sekitar areal pembagunan pelabuhan di sekitar hutan mangrove.3.5.2.Pengumpulan secara tidak langsung (Data sekunder)

Pengumpulan data sekunder adalah suatu data yang mendukung kevalitan dari data primer atau data yang diperoleh secara tidak langsung oleh responden dengan cara mengutip dari sumber-sumber data tertentu (Tika, 1996). Data sekunder meliputi :

A. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data di lapangan dengan mengobjekkan keadaan (kenampakan objek pengamatan / studi) dalam bentuk foto.

B. Laporan Laporan Studi Kasus

Laporan Laporan atau studi kasus adalah informasih tertentu menyangkut permasalahan yang ada pada ruang waktu tertentu yang di teliti secara individu atau kelompok.

C. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah suatu teknik pengumpulan data dengan mengambil teori-teori dari berbagai buku berdasrkan ungkapan atau pandangan para ahli baik secara verbal maupun matematis.3.6. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto Suharsini (2005) Instrumen penelitian di tentukan setelah menentukan sumber data dan metode pengumpulan data ditentukan yang diiginkan.Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Leptop

2. kendaraan Roda Dua/ Motor

3. Kamerah Digital

4. Buku catatan

5. Alat Tulis

6. Papan Data + Kertas Data3.7.Tahapan Penelitian

Adapun tahapan pelaksanaan penelitian sebagai yang di lakukan adaalah sebagai berikut :3.7.1.Persiapan Instrumen Penelitian

1.Pemilihan LokasiLokasi penelitian yang di tetapkan adalah Keluran Maryai Kabupaten Sorong. Adapun pemilihan lokasi penelitian tersebut berdasarkan permasalahan pengaruh sosaial ekonomi masyarakat akibat kerusakan hutan mangrove yang di sebabkan oleh pembagunan dermaga kontainer

2.Persiapan Alat Untuk Pengambilan Data

D. Kamera

Kamera Lumix dengan daya resolusi 12 megapixl, digunakan untuk mengambil setiap objek/ gambar pada titik pembagunan jembatan dan lingkungan lahan hutan mangrove di Distrik Aimas Kabupaten Sorong.

E. Bulpen dan Kertas

Bulpen dan Kertas digunakan untuk menulis data-data pada saat pengambilan sampel.

F. Kendaraan roda dua

Kendaraan digunakan sebagai sarana transportasi dalam mengumpulkan data lapangan pada setiap titik pembagunan pada lingkungan hutan mangrove di Kelurahan Maryai Kabupaten Sorong.G. Komputer / Leptop

Komputer atau Leptop yang digunakan untuk mengolah dat yang berasal dari lokasih penelitian.3.7.2.Pelaksanaan Penelitian

1. Survei Awal

Survei adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara pengecekkan lokasi pengamatan sebelum diadakan pengamatan langsung.2. Pengurusan Administrasi

Pengurusan Administrasi guna untuk mendapatkan data-data penunjang dari instansi terkait.3. Pengumpulan Data Primer

Sketsa Lokasi Sketsa Lokasi yaitu mengambarkan secara singkat lokasi pengambilan sampel.Dokumentasi adalah menggabadiakan gambar pada lokasi penelitian serta saat pengambilan sampel.

Pengumpulan Data Sekunder adalah pengumpulan data secara langsung di lapangan.Analisa Data

Analisa data yaitu menganalisa setiap data lapangan baik itu data primer maupun data sekunder.

a. Editing

Editing adalah mengatur setiap data dan baik itu data yang di koreksi kembali

b. Klafikasi

Mengklafikasikan data berfungsi untuk membagi data berdasarkan sumber data, jenis data c. Tabulasi Data

Tabulasi adalah data-data yang akan di masukan dalam bentuk tabel d. Korelasi Data

Korelasi data pada bagian ini adalah data-data yang telah diolah korekasi kembali guna menghindari kesalahan dalam mengimput data.e. Interpretasi Data Interpretasi data yaitu suatu tahapan menganalisa data secara keseluruhan dengan membandingkan pengaruh tingkat kerusakan hutan mangrove dengan pendapatan sosial ekonomi masyarakat ,dengan kondisi dilapangan melalui suatu proses analisa data dimana semua dipresentasikan dan pertanggunjawabkan dalam persidangan.f. Revisi Laporan

Revisi Laporan yaitu laporan akan direvisi setelah interpretasi laporan

g. Rekomendasi

Rekomendasi yaitu laporan yang berisikan rujukan-rujukan kepada pemerintah, maupun masyarakat yang nantinya menggunakan laporan hasil revisi laporan pengaruh tingkat kerusakan hutan mangrove terhadap sosial ekonomi masyarakat.

3.8.Pedoman penentuan Kerusakan Mangrove

1.Daerah pengukuran

a.Sempadan pantai mangrove minal 130 kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tinggi dan terendah tahun diukur dari garis air surut terendah kea rah darat. Pada kondisi pantai yang terdapat hamparan endapan lumpur (mudflat) di gunakan batasan 100 meter dari garis pasangan tertinggi.

b.Sempadan sunggai mangrove 50 meter kearah kiri dan kanan dari garis pasang tertinggi air sungai yang masih di pengaruhi air laut. 2.Metode pengukuran

Metode pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kondisi mangrove adalah dengan menggunakan metode transek garis petak contoh (line transect plot) Metode Transek Garis dan petak contoh (tansect line plot) adalah metode pencuplikan contoh populasi suatu ekosistem dengan pendekatan petak contoh yang pada garis yang ditarik melewati wilayah ekosistem tersebut. Metode pengukuran ini merupakan salah satu metode pengukuran yang paling mudah di lakukan namun memiliki tingkat akurasi dan ketelitian yang akurat.

3.Mekanisme pengukuran

a.Wilayah kajian yang di tentukan untuk pengamatan vegetasi mangrove harus dapat mengindikasikan atau mewakili setiap zona mangrove yang terdapat di wilayah kajian.

b.Pada setiap wilayah kajian di tentukan stasiun-statiun pengamantan secara konseptual berdasarkan keterwakilan lokasi penkajian.

c.Pada setiap stasiun pengamatan tetapkan transek-transek garis dari arah laut ke darat tegak lurus garis pantai sepanjang zona hutan mangrove yang terjadi di daerah intertidal.

d.Pada setiap zona mangrove yang berada di sepanjang transek garis letak secara acak peta-peta contoh (plot) bentuk bujjur sangkar dengan ukuran 10x10m sebanyak paling kurung 3 (tiga) petak contoh plot.

e.pada setiap petak contoh plot, polt yang di tentukan yang telah di tentukan determinasi setiap jenis tuhan mangrove ada, hitung jumlah individu setiap jenis, dan ukur lingkarang batang setiap pohon mangrove setinggi dada, sekitar 1,3 meter.Tabel 3.3. kriteria baku kerusakan mangroveSumber: Keputusan mentri lingkungan hidup.Tahun 2004

3.9.Metode Analisa Data3.9.1. Struktur Komunitas Hutan Manggrove

Penutupan : perbandingan antara luas area dengan penutupan jenis I ( C) dan luas total area penutupan untuk seluruh jenis

Dimana BA = DBH/4 ( dalam cm 2 ), a.Vegetasi

Hasil pengamatan vegetasi digunakan untuk menghitung nilai nisbi dari frekuensi ,kerapatan dan dominasi setiap jenis, serta indeks nilai penting.

3.9.2. Metode Analisis Value Ekonomi Sumberdaya Manggrove

3.9.3. Analisa SWOTAnalisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (ThreathS). Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT

Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan eksternal.Tabel 3.2Matrik SWOT Keaners

Keterangan:

Sel A: Comparative Advantages

Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.

Sel B: Mobilization

Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.

Sel C: Divestment/Investment

Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).

Sel D: Damage Control

Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.

Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;

2. Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi.

3. Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor).

4. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;

5. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT

Tabel 3.3 penentuan nilai skor dan bobot SWOT

Metode analisa yang digunakan menggunakan metode analisis SWOT, dimana data yang diperoleh kemudian dianalisa dan dikaji dengan cara menganalisa factor internal (kekuatan, kelemahan) dan factor lingkkungan eksternal (peluang, ancaman) yang ada, atau dengan menggunakan analisais SWOT, selain daripada itu juga analisis tersebut digunakan mengetahui strategi kegiatan yang dapat dilakukan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength), dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Diagram SWOT dapat dilihat pada gambar 3.3 Dibawah, yaitu

Gambar 3. 3 Diagram SWOT

Kuadran 1. Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan .

Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif

Kuadran 2 : Meskimpun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.

Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi usaha (produk/pasar)

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, akan tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala/kelemahan interneal. Strategi yang harus diterapkan adalah meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadar 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan perusahan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Analisa SWOT dapat menghasilkan 4 (empat) kemungkungan strategi alternative (Rangkuti, 2006), yaitu :

Strategi strength-oppoturnities (SO), strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

Strategi Weaknesses-Opportunities (WO), strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatkan [eluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

Strategi Strength-Threats (ST), ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.

Strategi Weaknesses Threats (WT), strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman,

Adapun matriks alternative strategi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 Di bawah, adalah sebagai berikutTabel 3.3 Matriks SWOT

(Sumber : Rangkuti, 2006)

PAGE 23Pengaruh Kerusakan Hutan Mangrove Terhadap Sosial Ekonomi dan Budaya pada Masyarakat Pesisir Gad Di Kelurahan Maryai Distrik Mariyat Kabupaten Sorong