26
LAJU REAKSI Dasar Teori Laju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan atau konsentrasi molekul produk terhadap waktu. Laju reaksi tidak tetap melainkan berubah terus menerus seiring dengan perubahan konsentrasi. Laju (atau kecepatan) menunjukkan sesuatu yang terjadi persatuan waktu. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis. Konsentrasi adalah banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut. Semakin banyak zat terlarut, maka akan semakin besar pula konsentrasi larutan. suatu larutan dengan konsentrasi tinggi mengandung partikel yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Pada konsentrasi tinggi, memungkinkan tumbukan yang terjadi akan lebih banyak, sehingga membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif yang menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat. Akibatnya, hasil reaksi akan lebih cepat terbentuk. Suhu. Peningkatan suhu meningkatkan fraksi molekul yang memiliki energi melebihi energi aktivasi. Frekuensi tumbukan meningkat dengan meningkatnya suhu, dan diharapkan hal tersebut sebagai faktor untuk mempercepat suatu reaksi kimia. Luas permukaan memiliki peranan yang penting dalam laju reaksi. Apabila semakin kecil luas permukaan, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi semakin lambat. Begitupun sebaliknya. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi. Katalis ialah zat yang mengambil bagian dalam reaksi kimia dan mempercepatnya, tetapi ia sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang permanen. Jadi, katalis tidak muncul dalam persamaan kimia secara keseluruhan, tetapi kehadirannya sangat mempengaruhi hukum laju, memodifikasi, dan mempercepat lintasan yang ada, atau lazimnya, membuat lintasan

LAJU REAKSI PRAKTIKUM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laju reaksi

Citation preview

Page 1: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

LAJU REAKSI

Dasar TeoriLaju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan atau

konsentrasi molekul produk terhadap waktu. Laju reaksi tidak tetap melainkan berubah terus menerus seiring dengan perubahan konsentrasi.

                Laju (atau kecepatan) menunjukkan sesuatu yang terjadi persatuan waktu. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis.                Konsentrasi adalah banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut. Semakin banyak zat terlarut, maka akan semakin besar pula konsentrasi larutan. suatu larutan dengan konsentrasi tinggi mengandung partikel yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Pada konsentrasi tinggi, memungkinkan tumbukan yang terjadi akan lebih banyak, sehingga membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif yang menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat. Akibatnya, hasil reaksi akan lebih cepat terbentuk.                Suhu. Peningkatan suhu meningkatkan fraksi molekul yang memiliki energi melebihi energi aktivasi. Frekuensi tumbukan meningkat dengan meningkatnya suhu, dan diharapkan hal tersebut sebagai faktor untuk mempercepat suatu reaksi kimia.

                Luas permukaan memiliki peranan yang penting dalam laju reaksi. Apabila semakin kecil luas permukaan, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi semakin lambat. Begitupun sebaliknya. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.

                Katalis ialah zat yang mengambil bagian dalam reaksi kimia dan mempercepatnya, tetapi ia sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang permanen. Jadi, katalis tidak muncul dalam persamaan kimia secara keseluruhan, tetapi kehadirannya sangat mempengaruhi hukum laju, memodifikasi, dan mempercepat lintasan yang ada, atau lazimnya, membuat lintasan yang sama sekali baru bagi kelangsungan reaksi. Katalis menimbulkan efek yang nyata pada laju reaksi, meskipun dengan jumlah yang sangat sedkit.

Bahan:         Pita magnesium 4 buah         HCl 0,5M; 1M; 2M; DAN 3M         HCl 0,1 M 60ml         Na2S2O3 0,1M 60ml         H2O2 15ml         NaCl 4 tetes         FeCl3 4 tetes         Batu pualam (padat dan serbuk) 2 gram

Prosedur dan Pengamatan

Page 2: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

Prosedur Pengamatan1.       Pengaruh Konsentrasi

Menyediakan 4 buah tabung reaksi, lalu mengisi masing-masing tabung dengan pita magnesium. Memasukkan HCl 0,5 M pada tabung pertama, HCl 1 M pada tabung kedua, HCl 2 M pada tabung ketiga, dan HCl 3 M pada tabung keempat. Mengamati keempatnya, mencatat waktu yang dibutuhkan sampai reaksi berhenti.

Pita magnesium yang digunakan masing-masing berukuran 3x3 mm. Pada tabung pertama, reaksi berjalan lambat dengan waktu 6342 detik. Pada tabung kedua, reaksi berjalan agak lambat dengan waktu 397 detik. Pada tabung ketiga, reaksi berlangsung sedang dengan waktu 183 detik. Sedangkan, pada tabung keempat, reaksi berlangsung cepat yaitu dalamw aktu 51 detik.

2.       Pengaruh SuhuMemasukkan larutan 15ml Na2S2O3 0,1 M ke dalam 15ml larutan HCl 0,1 M yang ditaruh di atas kertas bertanda X. Mengamati sampai tanda X tidak terlihat dari atas. Kemudian, menaikkan suhu larutan Na2S2O3 menjadi 400C, 500C, dan 600C lalu mempraktikkan sama seperti Na2S2O3yang tidak dipanaskan. Mengamati juga, sampai tanda X menghilang. Mencatat suhu awal dan akhir.

Pada percobaan pertama, didapatkan suhu campuran sebesar 290C. laju reaksi berlangsung sangat lambat dengan waktu 888 detik. Pada suhu 400C, laju reaksi berlangsung lebih cepat dengan waktu 103 detik. Pada suhu 500C, laju reaksi tidak jauh dengan percobaan sebelumnya yaitu dalam waktu 96 detik. Pada suhu 600C, laju reaksi berlangsung paling cepat dengan waktu 66 detik. Warna akhir larutan yaitu putih pucat.

3.       Pengaruh Luas PermukaanMenyiapkan 2 buah tabung reaksi. Mengisi tabung pertama dengan bongkahan batu pualam sebanyak 2 gram, lalu menambahkan 1ml HCl 2M. Mengisi tabung kedua dengan gerusan batu pualam sebanyak 2 gram, lalu menambahkan pula 1ml HCl 2M. Mengamati laju reaksi keduanya.

Tabung pertama, membutuhkan waktu sampai laju reaksi berhenti selama 1020 detik. Sedangkan, tabung kedua membutuhkan waktu 600 detik sampai laju reaksi berhenti.

4.       Pengaruh KatalisMenyiapkan 3 buah tabung reaksi, kemudian mengisi ketiganya dengan 5ml larutan H2O2. Tabung pertama sebagai pembanding. Menambahkan tabung kedua dengan NaCl 0,1 M 2 tetes. Menambahkan tabung ketiga dengan FeCl3 0,1 M 4 tetes. Mengamati ketiganya.

Laju reaksi pada tabung pertama berlangsung selama 2 jam, 1 menit, 3 detik. Pada tabung kedua selama 1 jam, 39 menit, 22 detik. Pada tabung ketiga selama 7 menit, 54 detik.

Pembahasan                Pada praktikum kali ini, telah dilakukan percobaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Faktor-faktor tersebut yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis.                Pada percobaan pertama dilakukan pengamatan faktor laju reaksi, yaitu konsentrasi, yang dilakukan dengan mereaksikan pita magnesium bersama HCl yang konsentrasinya berbeda-beda. Pada konsentrasi yang rendah, yaitu 0,5 M, laju reaksi berjalan sangat lambat. Semakin ditingkatkan konsentrasi HCl, laju reaksi semakin

Page 3: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

berjalan cepat, yaitu saat konsentrasi dinaikkan menjadi 1 M, 2 M, dan 3 M. Hal ini membuktikan bahwa konsentrasi mempengaruhi laju reaksi. Jika konsentrasi suatu zat semakin besar maka laju reaksinya semakin cepat pula, begitu juga sebaliknya. Suatu larutan dengan konsentrasi pekat mengandung partikel yang lebih rapat, jika dibandingkan dengan larutan yang berkonsentrasi kecil (encer), sehingga lebih mudah dan lebih sering bertumbukan. Itulah sebabnya, makin besar konsentrasi suatu larutan, maka semakin cepat pula laju reaksinya.                Pada percobaan kedua, dilakukan pengamatan terhadap suhu. Pencampuran antara HCl dengan Na2S2O3, sebanyak masing-masing 15 ml; 0,1 M, diperlukan wakt selama 14 menit 40 detik. Tetapi, saat suhu Na2S2O3 dinaikkan menjadi 400C, 500C, dan 600C ternyata memerlukan waktu lebih sedikit saat pencampuran HCl. Hal ini disebabkan karena suhu turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangsung dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.                Pada percobaan ketiga, dilakukan pengamatan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi. Berdasarkan percobaan, bongkahan batu pualam sebanyak 2 gram yang direaksikan degan HCl 2 M bereaksi lebih lambat dibandingkan dengan batu pualam yang dihaluskan terlebih dahulu kemudian direaksikan dengan HCl. Berdasarkan teori, bubuk zat padat biasanya menghasilkan reaksi yang lebih cepat dibandingkan sebuah bongkahan zat padat dengan massa yang sama, karena bubuk zat padat memiliki luas permukaan yang lebih besar. Suatu zat akan bereaksi hanya jika zat tersebut bercampur dan terjadi tumbukan. Tumbukan tersebut terjadi antara luas permukaan bidang sentuh dari masing-masing molekul. Semakin luas permukaan suatu zat, semakin kecil ukuran partikel zat. Jadi, semakin kecil ukuran partikel zat, reaksipun akan berlangsung cepat.                Pada percobaan terakhir, dilakukan pengamatan katalis dalam laju reaksi. Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Dalam percobaan digunakan katalis H2O2, dimana tabung pertama dijadikan standar yang tidak diperlakukan apa-apa lalu mulai terbentuk gelembung. Namun, setelah tabung H2O2 ditambahkan NaCl 0,1 M atau FeCl3 0,1 M, waktu reaksi berlangsung sangat kontras. Pada penambahan FeCl3 reaksi berhenti pada menit ke 7, detik ke 54. Namun, saat penambahan NaCl, reaksi berhenti pada jam ke 1, menit ke 39, detik ke 22. Hal ini mungkin disebabkan karena sifat katalis yang spesifik, yaitu hanya cocok pada substansi tertentu.

KesimpulanBerdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi laju rekasi yaitu:

         Konsentrasi. Semakin tinggi konsentrasi, maka laju rekasi semakin cepat. Semakin rendah konsentrasi, maka laju reaksi semakin lambat.

         Suhu. Peningkatan suhu akan mempercepat laju reaksi.         Luas permukaan. Semakin luas permukaan, maka laju reaksi akan semakin cepat.         Katalis. Katalis yang ditambahkan akan mempercepat laju reaksi.

Page 4: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

DAFTAR PUSTAKA http://laporanwoylaporan.blogspot.com/2012/07/laju-reaksi.html

Page 5: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

I. TujuanMenentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

II. DasarTeoriLaju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau produknya per satuan waktu, yang dinyatakan dengan persamaan reaksi:Peraksi (reaktan) --> hasilreaksi (produk)Ukuran jumlah zat dalam reaksi kimia umumnya dinyatakan sebagai konsentrasi molar atau molaritas (M). Dengan demikian maka laju reaksi menyatakan berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya konsentrasi zat hasil reaksi setiap satu satuan waktu (detik). Satuan laju reaksi umumnya dinyatakan dalam satuan mol (mol/liter detik). Laju reaksi ada yang berlangsung sangat lambat, sangat cepat berada diantaranya. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi:

1. SuhuPada umumnya semakin tinggi suhu suatu sistem, semakincepat reaksi kimia berlangsung.2. Keberadaan katalisKatalis adalah zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi kimia tanpa zat itu sendiri mengalami perubahan komposisi secara permanen.3. Konsentrasi reaktanSemakin tinggi konsentrasi semakincepat reaksi.4. Tekanan reaktan berupa gasPada umumnya semakin tinggi tekanan reaktan berupa gas semakin cepat reaksi.5. Luas partikel Semakin kecil ukuran reaktan padat semakin cepat reaksi. Contohnya : Tatal kayu terbakar lebih cepat dibandingkan kayu utuh.

· TeoriTumbukan ( Collison theory)Teori ini disajikan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.Teori ini meninjau molekul yang menjalani reaksi untuk menjelaskan gejala yang diamati.Teori ini mempostulatkan agar suatu reaksi dapat terjadi, molekul harus bertumbukan satu sama lain dengan energi yang cukup untuk memutus ikatan kimia dalam reaktan.- Komplek steraktifkan (Activated complex)Spesies yang sangat energetik dansangat tidak stabil akan terbentuk. Meskipun energinya cukup, tidak semua tumbukan diantara molekul yang bereaksi akan menghasilkan produk. Karena molekul terori entasi kearah yang salah.- Energi aktivasi “Ea” (Activatonenergi)Merupakan energi minimum yang dapat menyebabkan laju reaksi. Jika tumbukan molekul tidak cukup energetik, molekul hanya akan kembali ke dalam keadaan awal meskipun sejenak molekul tersebut berubah bentuk.

III. Alat Dan Bahan Alat

1) LabuReaksi2) GelasUkur3) BekerGelas4) Stopwatch5) Pipet

Page 6: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

6) Corong7) Botol8) Timbangan9) AlatTulis10) Termometer11) Balon12) Spritus13) Kaki 314) Korek15) Kasa16) Penggerus17) Tabung reaksi

Bahan1) HCL 3 M, 1.5 M, 0.75 M2) Pualam 0.5gr x 153) Na2S2O3 0,2 M4) H2O2

5) NaCl 0,1 M6) FeCl3

Page 7: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

VI. Faktor Laju ReaksiA. Faktor RB. Faktor S1. Langkah Kerja Ambil masing-masing 3mL HCl 3M, masukkan ke dalam tabung reaksi. Timbang 0.5gr pualam dalam bentuk bongkahan sebanyak 3 kali. Masukkan 0.5gr pualam tersebut ke dalam tabung reaksi, amati banyaknya gelembung yang dihasilkan dan catat waktu yang diperlukan agar balon dapat berdiri tegak. Ulangi percobaan tersebut sampai 3 kali. Lakukan langkah yang sama dengan menggunakan pualam yang telah digerus halus. Bandingkan apa yang terjadi.2. Data Pengamatan

No. HCl (M) Massa pualam (bongkahan)

Waktu (detik) Massa pualam (serbuk)

Waktu (detik)

1 3M 0.5gr 25.28 0.5gr 2.742 3M 0.5gr 1.10.52 0.5gr 2.013 3M 0.5gr 34.73 0.5gr 1.86

Waktu rata-rata 43.51 waktu rata-rata

2.20

3. Pertanyaan1. Tuliskan reaksi yang terjadi!2. Faktor apakah yang berpengaruh terhadap reaksi pada eksperimen diatas?3. Reaksi mana yang berlangsung lebih cepat? Jelaskan jawaban anda!4. Jawaban1. HCl (aq) + CaCO3 (s) CaCl2 (s) + H2O (l) + CO2 (g)2. Faktor yang mempengaruhi reaksi pada eksperimen diatas adalah faktor luas permukaan. Semakin luas luas permukaan sentuhnya, semakin mempercepat tumbukan efektif antar partikel yang akan menghasilkan reaksi. Sehingga waktu yang dibutuhkan juga singkat. Serbuk memiliki luas permukaan lebih luas dibandingkan bongkahan, sehingga pualam serbuk lebih cepat bereaksi dengan HCl.3. Reaksi yang berlangsung lebih cepat adalah dengan penambahan pualam berwujud serbuk.Karena semakin besar luas luas permukaan, maka akan mempercepat proses tumbukkan antar partikel.

Butiran yang lebih halus bereaksi lebih cepat.Kepingan yang kasar bereaksi lebih lambat.

 

C. Faktor T

Page 8: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

1. Langkah Kerja Buatlah tanda silang pada sehelai kertas. Masukkan 25 mL Na2S2O3 0.2 M ke dalam bekker gelas. Letakkan gelas tersebut diatas kertas yang bertanda silang. Ukur suhunya dan catat. Tambahkan 5 mL HCl 1,5 M. Ukur suhunya dan catat waktu yang diperlukan sejak penambahan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi (amati dari atas bekke rgelas). Ulangi langkah kerja di atas sampai 3 kali. Masukkan 25 mL Na2S2O3 0,2 M kedalam bekker gelas lain. Panaskan hingga suhu 100 C di atas suhu percobaan pertama. Catat suhunya. Letakkan bekker tersebut di atas kertas yang bertanda silang. Tambahkan 5 mL HCl 1.5 M dan catat waktu yang dibutuhkan mulai dari penambahan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi. Ulangi langkah 5 dan 6 sebanyak 2 kali lagi.

2. Data PengamatanNO SuhuNa2S2O3 Waktu (detik) Suhu Na2S2O3 Waktu

(detik)1 t1:31 t2:31 21.06 t1:30 t2:40 11.352 t1:31 t2:31 20.09 t1:31 t2:41 10.593 t1:30 t2:30 21,22 t1:31 t2:41 10.12Waktu Rata-rata 20.79 Waktu Rata-rata 10.68

3. Pertanyaan1. Tuliskan reaksi yang terjadi!2. Faktor apakah yang berpengaruh terhadap reaksi pada eksperimen diatas?3. Reaksi mana yang berlangsung lebih cepat ? Jelaskan jawaban anda!4. Jawaban Pertanyaan1. Reaksi yang terjadiNa2S2O3(aq)+ 2HCl (aq) S02 (g) + S (s) + H2O (l) + 2NaCl (aq)2. Faktor yang mempengaruhi reaksi tersebut adalah suhu3. Reaksi yang lebih cepat adalah reaksi yang kedua (25 mL Na2S2O3 0.2 M yang dipanaskan 100C di atas suhu awal).Karena pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi antara Na2S2O3 dengan HCl adalah semakin tinggi suhu suatu larutan, maka akan semakin cepat laju reaksi yang akan terjadi. Apabila suatu suhu reaksi di naikkan, maka energi kinetik dari partikel-pertikel zat reaktan yang bertumbukkan akan semakin cepat, sehingga zat produk yang diperoleh makin besar.D. Faktor U1. Langkah Kerja Masukkan 20mL larutan H2O2 5% kedalam dua gelas kimia. Amati kecepatan gelembung pada kedua gelas tersebut dan catat. Tambahkan 20 tetes NaCl 0,1M ke dalam bekker glass 1 dan 20 tetes FeCl3 0,1M (yang anda buat dalam percobaan selanjutnya) ke dalam bekker glass 2. Bagaimana kecepatan timbulnya gelembung gas pada kedua glas kimia tersebut ? Amati dan catat.2. Data Pengamatan

No Larutan Pengamatan1 H2O2 Cepat2 H2O2 + NaCl Lambat3 H2O2 + FeCl3 Sangat Cepat

3. Pertanyaan1. Tuliskan reaksi yang terjadi!2. Faktor apakah yang berpengaruh terhadap reaksi pada eksperimen diatas?

Page 9: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

3. Reaksi mana yang berlangsung lebih cepat? Jelaskan jawaban anda!4. Jawaban1. FeCl3H2O2(aq) H2O(l) + O2(g)H2O2 + FeCl3 2FeCl2(aq) + 2HCl + O2

2. Yang mempengaruhi reaksi pada eksperimen diatas adalah faktor katalis. Katalis merupakan suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi , tetapi saat itu sendiri tidak mengalami perubahan yang kekal (zat yang ditambahkan ikut bereaksi dan setelah bereaksi akan kluar dalam bentuk semula)3. Reaksi yang berlangsug lebih cepat adalah yang ditambahkan dengan besi (III) klorida FeCl3, aksi larutan besi (III) klorida (FeCl3) terhadap peruraian larutan hidrogen peroksida (H2O2) dapat terurai menjadi air dan gas oksigen menurut persamaan :2H2O2 (aq) 2H2O(l) + O2(g) Pada suhu kamar reaksi berlangsung sangat lambat, sehingga praktis tidak teramati. Namun reaksi akan brlangsung berlangsung hebat jika larutan FeCl3 ditambahkan. Larutan FeCl3(berwarna kuning jingga) mula-mula menubah warna campuran menjadi coklat, tetapi pada akhir reaksi kembali berwarna kuning jingga, jadi menunjukka bahwa FeCl3 tidak dikonsumsi dalam reaksi tersebut dan reaksi ini termasuk dalam reaksi katalis homogen.

V. PEMBAHASANA. Faktor RPada percobaan pertama faktor yang mempengaruhi adalah konsentrasi. Hal ini dilihat dari penentuan faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan HCl dengan konsentrasi 3M, 1.5M, O.75M yang direaksikan dengan batu pualam (CaCO3). Tiap konsentrasi dilakukan sebanyak 3 kali.Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menaikan balon pada tiap konsentrasi yang digunakan. Konsentrasi HCl 3M butuh waktu 35.02 detik untuk menaikan balon. Sedangkan konsentrasi HCl 1.5M dan 0.75M memerlukan waktu lebih dari 5 menit untuk dapat menaikkan balon.Berdasarkan ketiga variasi konsentrasi HCl yang digunakan, larutan HCl dengan konsentrasi 3M memerlukan waktu yang paling cepat untuk menaikkan balon. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi HCl berpengaruh terhadap lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan batu pualam. Hal itu dikarenakan jumlah partikel zat pelarut dalam larutan HCl 3M lebih besar dibandingkan dengan yang 1.5M dan 0.75M mengakibatkan makin banyak tumbukan efektif antara partikel HCl dengan partikel CaCO3.

B. Faktor SPercobaan kedua faktor yang mempengaruhi adalah luas permukaan. Hal ini dibuktikan berdasarkan penentuan faktor yang mempengaruhi faktor laju reaksi menggunakan HCl 3M dan CaCO3 serbuk dan bongkahan sebanyak 0.5gr dan dilakukan sebanyak masing-masing 3 kali.Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menaikkan balon pada tiap jenis CaCO3 yang digunakan.Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menaikan balon menggunakan CaCO3 serbuk adalah 2.20 detik. Sedangkan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menaikan balon menggunakan CaCO3 bongkahan adalah 43.51 detik. Dapat dilihat bahwa CaCO3 serbuk membutuhkan waktu yang singkat untuk menaikkan balon.CaCO3 serbuk memiliki luas permukaan yang lebih besar dibanding CaCO3 bongkahan sehingga tumbukan yang terjadi makin besar. Makin besar tumbukan energi aktivasi makin cepat di capai dan makin mempercepat reaksiantara HCl dengan CaCO3.

C. Faktor TPercobaan ketiga menggunakan faktor suhu. Dibuktikan dengan penentuan faktor laju reaksi yang menggunakan Na2S2O3 0.2M dan HCl 1.5M. Dalam percobaan ini larutan Na2S2O3 diberi 2 perlakuan yang berbeda. Perlakuan pertama larutan tidak dipanaskan dan yang kedua dengan dipanaskan

Page 10: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

hingga suhunya naik 100C dari suhu awal. Kedua larutan tersebut kemudian di reaksikan dengan larutan HCl sampai tanda silang pada kertas tak terlihat.Tiap larutan Na2S2O3 (tidak dipanaskan dan dipanaskan) dialkukan 3 kali pengulangan. Suhu awal Na2S2O3 (tidak dipanaskan) adalah 30.670C dan membutuhkan waktu rata-rata 20.79 detik untuk menghilangkan tanda silang. Sedangkan yang dipanaskan suhu awalnya 40.67OC Dengan waktu rata-rata 10.69 detik untuk menghilangkan tanda silang. Berdasarkan percobaan tersebut diketahui bahwa suhu larutan dapat mempengaruhi lama waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan tanda silang atau mengeruhkan larutan. Makin tinggi suhu energi kinetik partikel makin besar mengakibatkan makin banyak terjadi tumbukan efektif sehingga laju reaksi makin besar.

D. Faktor UPercobaan keempat menggunakan faktor katalis. Dengan penentuan faktor laju reaksi menggunakan H2O2, NaCl, dan FeCl3. Keadaan awal H2O2 tampak banyak gelembung di sekitar tabung. Larutan H2O2 tersebut diberi 2 perlakuan bebeda. Pertama H2O2 direaksikan dengan NaCl dan keadaan gelembung pada bekker glass hampir tidak mengalami pertambahan gelembung. Kedua H2O2 direaksi dengan FeCl3 dan mengahasilkan kecepatan pertambahan gelembung sangat cepat.Larutan H2O2 terdekomposisi menjadi air dan gas O2 berdasarkan reaksi berikut :2H2O(aq)2H2O(l)+O2(g)

Penambahan NaCl mengakibatkan O2 berkurang. Sehingga NaCl menghambat pembentukan gas O2. Sedangkan FeCl3 dapat mempercepat pembentukan gas O2 sehingga memperbanyak gelembung gas O2. Zat yang menghambat reaksi disebut inhibitor, sedangkan zat yang mempercepat reaksi disebut katalisator.VI. KESIMPULANBerdasarkan percobaan yang diakukan, faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi antara lain:1. Faktor R= Faktor konsentrasi pereaksi2. Faktor S= Faktor luas permukaan3. Faktor T= Faktor suhu4. Faktor U= Faktor katalis

http://nabiladventure.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikum-kimia-laju-reaksi.html

Page 11: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

PENDAHULUAN1.1              Latar Belakang

            Dalam kehidupan ini terdapat beberapa reaksi kimia. Reaksi – reaksi kimia ini dapat berlangsung dengan cepat ataupun lambat. Reaksi kimia yang berlangsung lambat contohnya pembentukan fosil, proses pelapukan kayu, pembentuan minyak bumi dan batu bara. Sementara itu reaksi yang berlangsung dengan cepat contohnya proses pembakaran kayu, proses terbakarnya gas peristiwa – peristiwa yang meledak. Adanya perbedaan tingkat kecepatan reaksi dari berbagai jenis reaksi. Reaksi merupakan hal yang mendasari konsep laju reaksi.

Untuk dapat mengetahui lebih jelas lagi mengenai konsep laju reaksi yaitu dengan cara membakar kertas. Pada peristiwa ini terjadi reaksi pengurangan jumlah kertas akibat pembakaran dan menjadi penambahan abu yang merupakan hasil pembakaran kertas. Dalam proses industri yang melibatkan adanya reaksi kimia memerlukan peranan ilmu kimia yang memberi dasar untuk mengetahui agar sesuatu proses industri dapat menghasilkan bahan industri yang sebanyak – banyaknya dalam waktu yang singkat. Disisi lain terdapat reaksi kimia yang dikehendaki berjalan dengan lambat, misalnya bagaimana agar buah tidak cepat membusuk, bagaimana memperlambat perkaratan besi.

Oleh sebab itu dalam percobaan kali ini, akan mengetahui bagaimana suatu reaksi dapat berlangsung dengan cepat dan faktor – faktor apa saja yang dapat mempercepat suatu reaksi.

1.2              Tujuan Percobaan-             Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi-             Mengetahui makna dari laju reaksi-             Mengetahui persamaan dari laju reaksi

           

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

                     Laju reaksi adalah perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi terhadap perubahan waktu. Laju reaksi dapat dirumuskan sebagai berikut :

               Laju reaksi terukur, seringkali sebanding dengan konsentrasi reaktan suatu perangkat. Contohanya, mungkin saja laju reaksi itu sebanding dengnan konsentrasi dua reaktan A dan B, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :            V = K [ A ]x . [ B ]y

Koefisien K disebut konstanta laju, yang tidak bergantung pada konsentrasi tetapi bergantung pada temperatur. Persamaan sejenis ini ditentukan secara eksperimen disebut hukum laju

Page 12: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

reaksi. Secara formal hukum laju adalah persamaan yang menyatakan laju reaksi dan sebagai fungsi dari semua spesies yang ada termasuk produknya.                     Hukum laju reaksi mempunyai dua penerapan yang utama. Penerapan praktisnya setelah kita mengetahui hukum laju reaksi dan konstanta laju reaksi, kita dapat meramalkan laju reaksi dari komposisi campuran. Penerapan teoritis pada laju ini adalah : hukum laju merupakan pemandu untuk mekanisme reaksi. Setiap mekanisme yang diajukan harus konsisten dengan hukum laju yang diamati.                     Pada kelajuan reaksi ternyata suhu juga berpengaruh, suhu juga hampir menaikkan kelajuan dari setiap reaksi. Sebaliknya penurunan dalam suhu akan menurunkan kelajuan, dan ini tidak bergantung apakah reaksi eksotermis dan endotermis. Perubahan kelajuan terhadap suhu dinyatakan oleh suatu perubahan dalam tetapan kelajuan yang spesifik K.                     Untuk setiap reaksi, K naik dengan kenaikkan suhu, besarnya kenaikkan berbeda- beda dari sutau reaksi dengan reaksi yang lain. Bila suatu reaksi terjadi dalam beberapa langkah reaksi kemungkinan spesien perantara dibentuk, dan mereka mungkin tidak dapat dideteksi karena mereka akan segera  digunakan dalam langkah reaksi berikutnya. Meskipun demikian dengan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhinya kadang – kadang dapat diketahui seberapa jauh faktor – faktor tersebut berperan dalam mekanisme reaksi.                     Faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi :            Dalam berbagai reaksi kimia kita sering dapati reaksi berjalan sangat cepat dan adapula yang berjalan sangat lambat. Keadaan demikian dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor – faktor, yaitu :

1.      KonsentrasiJika konsentrasi suatu zat semakin besar maka laju reaksinya semakin besar pula, dan

sebaliknya jika konsentrasi semakin kecil maka laju reaksinya semakin kecil pula. Untuk beberapa reaksi, laju reaksi dapat dinyatakan dengan persamaan matematik yang dikenal dengan hukum laju reaksi atau persamaan laju reaksi.

Pangkat – pangkat dalam persamaan laju reaksi dinamakan orde reaksi. Menentukan orde reaksi dalam suatu reaksi kimia pada prinsipnya menetukan pengaruh seberapa besar perubahaan konsentrasi laju reaksi terhadap konsentrasi pereaksi.

2.      Luas PermukaanReaksi yang berlangsung dalam sistem homogen sangat berbeda dengan reaksi yang

berlangsung dengan heterogen. Pada reaksi homogen campuran zatnya bercampur seluruhnya. Hal ini dapat mempercepat berlangsungnya reaksi kimia, karena molekul – molekul ini dapat bersentuhan satu sama yang lainnya. Dalam sistem heterogen, reaksi hanya berlangsung pada bidang – bidang yang bersentuhan dari kedua fasenya. Reaksi kimia berlangsung pada kedua molekul – molekul atom – atom atau ion – ion dari zat – zat yang bereaksi telebih dahulu bertumbukkan. Maka semakin luas permukaan suatu reaksi mak semakin cepat reaksi itu berlangsung.

3.      Suhu / Temperatur

Page 13: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

Pada suhu yang tinggi, energi molekul – molekul bertambah. Laju reaksi meningkat dengan naiknya suhu, biasanya kenaikan suhu sebesar 10 oC akan menyebabkan kenaikkan laju reaksi sebesar dua atau tiga kalinya. Kenaikkan laju reaksi ini disebabkan dengan kenaikkan suhu atau menyebabkan makin cepatnya molekul – molekul pereaksi bergerak, sehingga memperbesar kemungkinan terjadi tabrakan yang efektif. Energi tumbukan bertambah yang diperlukan untuk mencapai keadaan sehingga suatu reaksi dapat berlangsung disebut energi pengaktifan.

4.      Katalis / KatalisatorBerbagai reaksi berlangsung lambat dapat di percepat dengan menambahkan zat lain

yang disebut katalis. Konsep yang menerapkan pengaruh terhadap laju reaksi diantaranya katalis menurunkan energy-energi pengaktifan suatu reaksi dengan jalan menbentuk tahap-tahap reaksi yang baru.

Ada dua jenis katalis, yaitu :-          Katalis homogen adalah ktalis yang satu fase dengan zat yang dikatalis. Jenis katalis ini

umumnya ikut breaksi, tetapi pada akhir reaksi akn kembali lagi kebentuk semula.-          Katalis heterogen adalah katalis yang tidak satu fase dengan zat-zat yang bereaksi. Jenis

katali ini umumnya logam-logam dan reaksi yang dipercepat umumnya gas-gas.Orde satu reaksi

Orde satu reaksi adalah jumlah semua eksponen dari konsentrasidalam persamaan laju reaksi, atau bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrasi zat dengan kecepatan reaksi. Jika laju suatu reaksi kimia berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari hanya satu pereaksi, maka reaksi itu dinyatakan sebagai orde pertama. Persamaan laju orde pertama dari tipe laju reaksi K=k [A]1 Jika suatu reaksi kimia berbanding lurus dengan pangkat dua suatu pereaksi maka reaksi itu disebut orde ke dua atau  k [A]2.

      Suatu reaksi tidak dapat bergantung pada konsentrasisuatu pereaksi, perhatikan pereaksi umum A + B menghasilkan AB yang ternyata orde pertama adalah A. jika kenaikan konsntrasi B tidak mungkin menaikan laju reaksi maka reaksi itu disebut orde nol.

Penentuan laju reaksi disederhanakan dengan metode isolasi. Dalam hal ini, konsentrasi semua kecuali suatu reksi dibuat berlebihan.contohnya jika B dibuat berlebihan mak dianggap konsentrasinya akan konsentrasinya selama reaksi. Maka walaupun hokum lajun reaksi sesungguhnya berorde kedua secara keseluruhan : V = k [A]x [B]y , Kita dapat menyamakan [B]dengan [B0] dan menuliskan V = k A dan V = k B yang mempunyai hokum orde pertama, karena hukumlaju yang sebenarnya di paksakan menjadi bentuk orde pertama dan mengasumsikan konsentrasi B konstan, jika hokum laju lebih rumit seperti :

Maka teknik isolasi berlebihan akan menghasilkan :

Ini merupakan hukumlaju reaksi pseudo ke dua yang lebih mudah untuk di analisa dan di kenali pada hokum lengkapnya. Ketergantunga laju pada semua reaktan dapat di cari dengan

Page 14: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

mengosilasisecara bergantung sehungga tersusunlah gambar tentang hukum laju keseluruhan konsentrasi dan kecepatan konsentrasi.

Kecepata reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi zat-zat yang breaksi, berarti semakin besar kercepatan reaksi maka konsentrasi akan semaki besar pula dan sebaliknya bila semakin kecil kecepatan konsentrasi maka konsentrasi akan semakin kecil

pula.misalnya  , bila [A] diperbesar dua kali maka  , cara mencari kecepatan orde reaksi :

1.      Jika  , maka Ini berlaku bila kecepatan di ketahui.

2.      Bial yang diktahui bukan keceptannya tapi waktunya maka  ,                     V = k [A]x [B]y

Orde suatu reaksi ditentukan dari suatu data eksperiment dengan menghitung tetapan laju denga suatu grafik atau dengan mentukan denga waktu penuh reaksi. Dengan mengetahui orde reaksi mekanisme reaksi yang mungkin dapat dikesampingkan. Factor utama adalah tahapan laju reaksi, karena tahapan ini membatsi laju reaksi keseluruhan mekanisme reaksi rantai yang secara khas sangat cepat, bergantung poada pembentukan spesi-spesi yang sangat reaktif sebagai zat antara reaksi ini dibentu di rambat dan diakhir dalam elementer yang terpisah. Mempelajari laju reaksi adalah cara terbaik untuk mengetahui mekanismenya.

BAB 3METODOLOGI PERCOBAAN

3.1       Alat dan Bahan

3.1.1    Alat – alat

-     Balp

      -     Alat tulis / Spidol

      -     Hot Plate

      -     Gelas baker

      -     Gelas ukur

Page 15: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

      -     Termometer

      -     Stowatch

      -     Pipet tetes

      -     Pipet volume

3.1.2    Bahan – bahan

      -     Larutan Na2S2O3 0,1 M       

      -     Larutan Na2S2O3 0,2 M       

      -     Larutan HCl 1 M

      -     Larutan HCl 2 M

      -     Kertas

      -     Akuades

3.2       Prosedur Percobaan3.2.1    Pengaruh Konsentrasi

      -     Disiapkan kertas putih yang telah diberi tanda ( x ) dengan menggunakan pulpen.      -     Disiapkan gelas kimia di atas kertas yang telah bertanda ( x ).      -     Diisi gelas kimia dengan larutan 5 ml Na2S2O3 0,1 M.      -     Diisi gelas ukur dengan larutan 5 ml HCl 1 M.

      -     Dicampurkan larutan 5 ml HCl 1 M dan larutan 5 ml Na2S2O3 0,1 M dalam gelas kimia.      -     Diamati dan dicatat waktu terjadi perubahan hingga tidak terlihat lagi tanda ( x ) pada kertas.      -     Diulangi langkah yang sama untuk 5 ml Na2S2O3 0,1 M dengan 5 ml HCl 2 M dan larutan 5

ml Na2S2O3 0,2 M dengan 5 ml HCl 2 M.3.2.2    Pengaruh Suhu ( 40 oC )      -     Disiapkan kertas putih yang telah diberi tanda ( x ) dengan menggunakan pulpen.

      -     Disiapkan gelas kimia berisi larutan 5 ml Na2S2O3 0,1 M      -     Dipanaskan 5 ml Na2S2O3 0,1 M tersebut pada penangas air hingga suhunya 40oC.      -     Diletakkan gelas kimia tersebut di atas kertas putih yang telah diberi tanda ( x ).      -     Dicampurkan larutan 5 ml HCl 1 M dan larutan 5 ml Na2S2O3 0,1 M dalam gelas kimia.      -     Diamati dan dicatat waktu yang diperlukan sejak ditambahkan larutan 5 ml HCl 1 M hingga

tidak terlihat lagi tanda ( x ) pada kertas.      -     Diulangi langkah yang sama untuk 5 ml Na2S2O3 0,1 M dengan 5 ml HCl 2 M dan larutan 5

ml Na2S2O3 0,2 M dengan 5 ml HCl 2 M.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.   Hasila. Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi

No. [Na2S2O3] [ HCl] Waktu (s)

1 0,1 M 1 M 433 s

2 0,1 M 2 M 215 s

Page 16: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

3 0,2 M 2 M 77 s

b. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi

No. [Na2S2O3] [HCL] Waktu (s)

1 0,1 M 1 M 72 s

2 0,1 M 2 M 44 s

3 0,2 M 2 M 22 s

               Dengan suhu 400

4.2     Reaksi-reaksi

4.3    Perhitungan

a.)    Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

-          

-          

Ordo reaksi total adalah X + Y = 1,5 + 1 = 2,5

Page 17: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

Persamaan laju reaksi = 

                                               

b).  Pengaruh suhu terhadap konsentrasi

         -     

               

-          

Ordo reaksi total adalah X + Y = 1 + 0,7 = 1,7

               

Page 18: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

Persamaan laju reaksi = 

                                               

4.4        PembahasanLaju reaksi adalah cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung atau perbandingan

perubahan konsentrsi pereaksi atau hasil reaksi terhadap perubahn waktu. Laju reaksi dapat di rumuskan :

Laju reaksi =  Orde reaksi adalah bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrsi zat

dengan kecepatan reaksi. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah sebagai berikut :

1.      KonsentrasiMakin besar konsentrasi makin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga makin besar

kemungkinan terjadinya tumbukan dengan demikian makin besar pula terjadinya reaksi atau makin besar konsentrasi maka reaksi berlangsung akan makin cepat, sebab [artike-partike zat yang bereaksi semakin besar.

2.      Luas permukaanSyarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur ataun

bersebtuhan pereaksi yang heterogen. Reaksi hanya dapat berlangsung pada bidang batas campuran. Bidang batas campurab inilaj yang di sebut bidang sentuh. Dengan memperbesar luas permukaan, maka reaksi berlangsung akan makin cepat.

3.      SuhuPada suhu tinggi, energy-energy molekul bertambah sehingga laju molekul-molekul juga

bertambah. Dengan demikian jika suhu diperbesar maka kecepatan reaksi lebih cepat berlangsung.

4.      KatalisBerbagai reaksi berlangsung lambat dapat di percepat dengan menambahkan zat lain

yang disebut katalis. Konsep yang menerapkan pengaruh terhadap laju reaksidiantaranya katalis menurunkan energy-energy pengaktifan suatu reaksi dengan jalan membentuk tahap-tahap reaksi yang baru.

Dari hasil percobaan yang diperoleh pengruh konsentrasi terhadap waktu : semakin lambat reaksi berlangsung semakin cepat reaksinya berlangsung, sebaliknya bila semakin cepat reaksi berlangsung semakin lambat reaksinya berlangsung.

Pengaruh suhu terhadap waktu, semakin cepat reaksi berlangsung maka semakin lambat waktunya berlangsung maka dari hasil percobaan yang diperoleh pengaruh konsentrasi berbanding terbalik terhdap pengaruh suhu

Adapun makna dari :-          Orde reaksi adalah bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrsi zat dengan

kecepatan reaksi.-          Orde satu adalah reaksi kimia yang berbanding lurus dengan konsentrasi.

Page 19: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

-          Orde nol adalah reaksi yangtidak mengalami perubahan atau tetap dengan konsentrasi.-          Orde negative adalah suatu reaksi yang berbanding terbalik dengan konsentrasi. 

Adapun fator-faktor kesalahan dalam percobaan ini adalah :-          Kesalahan thermometer yang menyentuh gelas kimia.-          Pada pengruh suhu badan thermometer terpegang (kesalahan dalam memegang

thermometer ) sehingga suhu yang ditunjukan thermometer ikut terpengaruh.-          Kesalahan pengelitan terhadap pipet ukur waktu mencampurkan larutan.

Pada pengruh suhu, pemanasan 400 di karenakan pada suhu 400 adalah suhu standart atau suhu dimana titik laju reaksi tersebut dapat bereaksi secara normal. Agar tidak terjadi reaksi yang tidak terlalu lama ataupun terlalu cepat. Jika suhu di bawah 400 kemungkinan laju reaksi akan lama, sedangkan jika suhu diatas 400 dikhawatirkan suhu yang terlalu panas akan mengakibatkan menguapnya terlabih dahulu natrium sulfat. Jika, hal ini terjadi maka dala praktikum tidak dapat di tentukan lagi laju reaksinya.

-          Pengaruh konsentrasi5 ml Na2S2O3 0,1 M di campurkan dengan 5 ml HCL 1 M dicatat waktu yang

diperlukan sejak penambahan larutan 5 ml HCL 1 M hingga tanda (X) todak terlihat lagi, waktu yang di butuhkan adalah 433 s. larutan menjadi keruh dan terjadi reaksi endoterm.

5 ml Na2S2O3 0,1 M dicampurkan 5 ml HCL 2 M, dicatat waktu yang diperlukan sejak penambahan larutan 5 ml HCL 2 M hingga tanda (X) tidak terlihat lagi, waktu yang dibtuthkan adalah 215 s. larutan menjadi keruh.

5 ml Na2S2O3 0,2 M dicampurkan 5 ml HCL 2 M, dicatat waktu yang diperlukan sejak penambahan larutan 5 ml HCL 2 M hingga tanda (X) tidak terlihat lagi, waktu yang dibtuthkan adalah 77 s. larutan menjadi keruh.

Maka dari ketiga percobaan tersebut dapat di ketahui pengaruh konsentrasi terhadap waktu : semakin lambat reaksi berlangsung maka semakin cepat waktunya berlangsung.

-          Pada pengaruh suhu (400)5 ml Na2S2O3 0,1 M di campurkan dengan 5 ml HCL 1 M dicatat waktu yang

diperlukan sejak penambahan larutan 5 ml HCL 1 M hingga tanda (X) todak terlihat lagi, waktu yang di butuhkan adalah 72 s. larutan menjadi keruh dan terjadi reaksi endoterm.

5 ml Na2S2O3 0,1 M dicampurkan 5 ml HCL 2 M, dicatat waktu yang diperlukan sejak penambahan larutan 5 ml HCL 2 M hingga tanda (X) tidak terlihat lagi, waktu yang dibtuthkan adalah 44 s. larutan menjadi keruh.

5 ml Na2S2O3 0,2 M dicampurkan 5 ml HCL 2 M, dicatat waktu yang diperlukan sejak penambahan larutan 5 ml HCL 2 M hingga tanda (X) tidak terlihat lagi, waktu yang dibtuthkan adalah 22 s. larutan menjadi keruh.

Maka dari ketiga percobaan tersebut dapat di ketahui pengaruh suhu terhadap waktu : semakin cepat reaksi berlangsung maka semakin lambat waktunya berlangsung.

Hubungan kecepatan molekul bergerak sehingga didapat kecepata reaksi meningkat. Pada suhu tinggi energy molekul-molekul bertambah denga demikian laju molekul-molekul juga bertambah. Energy tumbukan bertambah yang diperlukan untuk mencapai keadaan sehingga suatu reaksi dapat berlngsung, disebut energy pengaktifan.

Page 20: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

Faktor luas permukaan di hubung dengan factor konsentrasi. Syarat-syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur atau bersentuhan peraksi heterogen, reaksi hanya berangsung pada bidang batas campuran, bidang batas campuran itulah yang disebut denga bidang sentuh. Dengan memperluas bidang sentuh reaksi akan berlangsung lebih cepat.

Karena samakin luas bidang sentuh maka kesempatan untuk bertumbukan akan semakin besar sehingga reaksi akan semakin cepat beraksi.

Hubungan bidang sentuh dengan kecepqtan reaksi adalah denag memperbesar luas bidang sentuh maka reakis akan berlangsung lebih cepat, ini di karenakan adanya energy pengaktifan pada molekul yaitu energy tumbukan bertambah yang di perlukan untuk mencapai keadaan, sehingga suatu reaksi dapat berlangsung. Jika energy moleku-molekul bertambah laju molekul-kolekul juga bertambah.

Hubungan bidang sentuh dengan kecepatan reaksi adalah berbanding lurus dengan kecepatan reaksi jika energy tumbukan bertambah maka kecepatan reaksi juga akan bertambah.

                                              

BAB 5PENUTUP

5. 1      Kesimpulan      -     Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah : konsentrasi, luas permukaan,

suhu, dan katalis.      -     Laju reakssi adalah cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung atau laju reksi adalah

perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi terhadap perubahan waktu.

                           -       Secara umum persamaan dari laju reaksi

V = K [ A ]x . [ B ]y , dari hasil percobaan didapatpengaruh konsentrasiV = 0,083 [ Na2S2O3 ] 1,5 . [ HCl ]

Page 21: LAJU REAKSI PRAKTIKUM

Pengaruh suhuV = 0,125 [ Na2S2O3 ] . [ HCl ] 0,7

5.2       SaranJika dalam praktikum larutan yang dipakai tidak hanya HCl diganti dengan larutan

yang lain untuk mengetahui perbedaan laju reaksi yang terjadi.

http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-kimia-dasar-ii-laju-reaksi.html