Upload
kecamatan-setu
View
1.733
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan 2013
Citation preview
1
LAPORAN
AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH( LAKIP )
KECAMATAN SETU
KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2012
Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan
Tahun 2013
2
Setu, Januari 2013
CAMAT SETU
BANI KHOSYATULLOH
NIP. 19740728 199402 1 002
KATA PENGANTAR
Sejalan dengan ikhtiar kita untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
melalui kegiatan pembangunan di segala bidang, sudah sepantasnya kita
senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala, atas
semua limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang tidak terhingga bagi bangsa
dan negara tercinta ini.
Tidak terasa kita telah melaksanakan tugas-tugas yang diamanati oleh
Walikota Tangerang Selatan pada tahun 2012 yang terdiri dari beberapa
program maupun kegiatan untuk mencapai visi Walikota Tangerang Selatan.
Dimana saat ini saya menyusun laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
sebagai wujud terciptanya pelayanan kepada masyarakat secara umum dan
laporan ataspelaksanaan kegiatan, program dan arah kebijakan yang telah
disetuju.
Dengan segala keterbatasan, saya menyadari pula bahwa pelaksanaan
kegiatan pada tahun 2012 takkan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan
dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, saya
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua semua pegawai yang telah
menjalankan tugas maupun kewajibannya.
3
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL .................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 4
1.2 Landasan Hukum ........................................................................................ 5
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 7
1.4 Gambaran Umum........................................................................................ 7
1.4.1. Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan ..................................................... 8
1.4.2. Struktur Organisasi ................................................................................ 9
1.5 Sistematika Penyajian ............................................................................. 10
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2012 .......................... 12
2.1 RPJMD Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2016 ................................ 12
2.2 Rencana Strategi Kecamatan Setu Tahun 2011-2016 .............................. 14
2.2.1 Visi ........................................................................................................ 14
2.2.2 Misi ....................................................................................................... 15
2.2.3 Tujuan .................................................................................................... 16
2.2.4 Sasaran .................................................................................................. 16
2.2.5 Indikator Kinerja Utama (IKU) ........................................................... 17
2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2012 ................................................................. 19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 2012 ........................................................ 22
3.1 Pengukuran Capaian Kinerja 2012 .......................................................... 22
3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ................................................... 25
3.3 Akuntabilitas Keuangan ........................................................................... 25
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 34
4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 34
4.2 Saran ........................................................................................................ 36
LAMPIRAN :
1. Rencana Kinerja Tahun 2012
2. Pengujuran Kinerja Sasaran
3. Pengukuran Kinerja Kegiatan
4. Penetapan Kinerja
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)
Kecamatan Setu adalah bagian dari pada perencanaan strategis dan merupakan
langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Kecamatan Setu.Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan salah satu
barometer untuk mengetahui sejauhmana upaya peningkatan kinerja aparatur
pemerintah telah dilaksanakan.Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) merupakan bentuk pertanggungjawaban instansi
pemerintah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
Pengukuran indikator kinerja yang dipergunakan dalam pencapaian
kinerja dapat diketahui melalui indikator input (masukan), output (keluaran),
outcomes (hasil) dan Benefit (manfaat). Sedangkan untuk mengetahui tahapan
pengakuran evaluasi kinerja dapat dilihat mulai dari capaian pelaksanaan
kegiatan secara keseluruhan, nilai capaian kerja pelaksanaan program samapai
dengan nilai capaian kebijaksanaan.
Tahapan evaluasi kinerja yang akan dijelaskan menunjukan bahwa
kegiatan-kegiatan pembangunan, pengarahan, pengawasan dan pengendalian
yang ada di Kecamatan Setu berjalan baik sesuai dengan tujuan dan sasaran.
Pelaksanaan kinerja pada tahun 2012 Kecamatan Setu menggunakan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp. 5.867.347.178,10
dengan dana yang terealisasi sebesar Rp. 5.394.191.394,00, sisanya sebesar
Rp. 473.155.784,10, merupakan silpa tahun 2012 yang mana kegiatan
tersebut meliputi :
1. Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur;
3. Peningkatan kualitas dan disiplin Sumber Daya Aparatur;
5
4. Musrenbang Kecamatan dan Kelurahan;
5. Peningkatan kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat.
Hasil pencapaian kinerja tahun 2012 secara umum menunjukkan bahwa
Kecamatan Setu telah dapat melaksanakan visi, misi, sasaran, kebijakan,dan
program yang telah ditetapkan. Namun demikian masih terdapat hal- hal yang
harus mendapatkan perhatian untuk peningkatkan pencapaian kinerja di tahun
berikutnya.
Walaupun evaluasi kinerja sudah dilakukan dengan baik dengan
pencapaian kinerja mencapai 97% akan tetapi ada beberapa hambatan yang
perlu diperhatikan seperti kurangnya sarana dan prasarana, sumber daya
manusia
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan LAKIP SKPD Kecamatan Setu Kota
Tangerang Selatan Tahun 2012 adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota
Tangerang Selatan di Provinsi Banten;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
6
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemda;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
17. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
18. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
19. Permendagri Nomor 59 Tahun 2008 tentang Perubahan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
20. Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
21. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
22. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 06 Tahun 2010
tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan
(Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 Nomor 06,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Tanerang Selatan Nomor 0610)
23. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2011
tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Tangerang Selatan;
(Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 Nomor 8,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Tanerang Selatan Nomor 0811)
7
24. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota
Tangerang Selatan Tahun 2011 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Daerah Kota Tanerang Selatan Nomor 1211)
1.3 Tujuan
Dalam penyusunan LAKIP ini yang bertujuan seperti dibawah ini :
1. Keluaran berupa dokumen LAKIP Kecamatan Setu tahun 2012;
2. Hasil yang diharapkan adalah tersusunnya Laporan Capaian Kinerja
Kecamatan Setu dan Laporan Kinerja Capaian Kinerja Kecamatan Setu
Kota Tangerang Selatan;
3. Manfaat yang ingin dicapai adalah tersedianya media
pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam pencapaian misi dan
tujuan organisasi;
4. Dampak yang diharapkan adalah terwujudnya clean government dan
good governance pada Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan.
1.4 Gambaran Umum
Kecamatan Setu adalah salah satu dari tujuh kecamatan yang ada di
wilayah Kota Tangerang Selatan yang telah terbentuk berdasarkan Undang-
undang Nomor 51 Tahun 2008, Tentang Pembentukan Kota Tangerang
Selatan di Provinsi Banten. Kecamatan Setu yang terletak di bagian lintang
selatan Kota Tangerang Selatan yaitu pada titik koordinat 106˚39’ - 106˚42’
Bujur Timur dan 06˚19’35”- 06˚21’35” Lintang Selatan dengan luas wilayah
3.189,35 Ha. Kecamtan Setu merupakan kecamatan hasil pemekaran
Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang, tujuan pemekaran Kecamatan Setu
tersebut tidak lain untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan,
pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat memberikan kemampuan
dalam pemanfaatan potensi wilayah.
8
1.4.1 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan
Tugas Pokok dan Fungsi secara umum merupakan hal-hal yang harus
bahkan wajib dikerjakan oleh seorang anggota organisasi atau pegawai dalam
suatu instansi secara rutin sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk
menyelesaikan program kerja yang telah dibuat berdasarkan tujuan, visi dan
misi suatu organisasi.
Setiap pegawai seharusnya melaksanakan kegiatan yang lebih rinci yang
dilaksanakan secara jelas dan dalam setiap bagian atau unit.Rincian tugas-
tugas tersebut digolongkan kedalam satuan praktis dan konkrit sesuai dengan
kemampuan dan tuntutan masyarakat.
Tugas Pokok dan fungsi (TUPOKSI) Kecamatan merupakan suatu
kesatuan yang saling terkait antara tugas pokok dan fungsi diantara lain
sebagai berikut :
A. Tugas Pokok Kecamatan
Kecamatan memiliki tugas dimana camat sebagai pelaksana pemerintah
daerah di tingkat kecamatan mempunyai tugas melaksanakan
kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Walikota dan tugas
pemerintahan lainnya.
B. Fungsi Kecamatan
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kecamatan Setu menyelenggarakan
fungsi:
1. Pelaksanaan perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program
kerja bidang Pemerintahan, Ketenteraman dan Ketertiban Umum,
Pembangunan, Pengembangan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial;
2. Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan, penganalisisan data
dibidang Pemerintahan, ketenteraman dan Ketertiban Umum,
pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial;
3. Penyelenggaraan kegiatan perumusan, ketenteraman dan Ketertiban
Umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan
sosial;
9
4. Pelaksanaan Inventarisasi Aset Daerah atau Kekayaan Daerah
lainnya yang ada di Wilayah Kecamatan serta pemeliharaan dan
pengelolaan fasilitas umum dan fasilitas sosial;
5. Pelaksanaan pertimbangan pengangkatan Kepala Kelurahan;
6. Pelaksanaan peningkatan usaha-usaha pengembangan ekonomi Desa
dan Kelurahan;
7. Pelaksanaan ketatausahaan umum dan kepegawaian, perencanaan
dan keuangan;
8. Pelaksanaan pemberian rekomendasi/perijinan kewenangan di
bidang Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum,
Pembangunan, Pengembangan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial
sesuai dengan kewenangannya;
9. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan;
10. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait
dengan kegiatan Pemerintahan Kecamatan;
11. Pelaksanaan pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengendalian
serta pelaporan kegiatan Pemerintahan Kecamatan;
12. Pelaksanaan urusan Pemerintahan lainnya yang dilimpahkan
Kecamatan.
1.4.2 Struktur Organisasi
Untuk melaksanakan tugas pokok, fungsi, susunan organisasi dan
tatakerja tersebut, sesuai Peraturan Walikota Nomor 32 Tahun 2011struktur
organisasi kecamatan, terdiri dari :
a. Kepala Kecamatan;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Seksi Pemerintahan;
d. Seksi Kesejahteraan Sosial;
e. Seksi Pelayanan Umum;
f. Seksi Ekonomi dan Pembangunan ;
g. Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
10
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kecamatan
1.5 Sistematika Penyajian
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini memberikan penjelasan
mengenai pencapaian kinerja Kecamatan Setu selama tahun 2012. Capaian
kinerja (performance results) tahun 2011 tersebut diperbandingkan dengan
Penetapan Kinerja (performance agreement) tahun 2012 sebagai tolok ukur
keberhasilan Tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap
rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah
kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika
penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kecamatan Setu Tahun 2012, sebagai berikut :
BAB I – PENDAHULUAN
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, tujuan pembuatan lakip,
dasar hokum pembuatan lakip dan gambaran umum Kecamatan Setu,
serta struktur organisasi;
BAB II – PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
Menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar
pelaksanan program, kegiatan dan anggaran Kecamatan Setu Tahun
11
2012 meliputi RPJMD 2011-2016, Rencana Strategis Kecamatan Setu
Tahun 2011 - 2016 dan Penetapan Kinerja Tahun 2012.
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012
Menjelaskan analisis pencapaian kinerja Kecamatan Setu dikaitkan
dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran
strategis untuk Tahun 2012.
BAB IV – PENUTUP
Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja
Kecamatan Setu Tahun 2012 dan menguraikan rekomendasi yang
diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
12
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
Perencanaan Kota Tangerang Selatan yang dituangkan kedalam RPJMD
tahun 2011–2016 dimana kecamatan setu sebagai satuan kerja perangkat
daerah Kota Tangerang Selatan telah merencanakan strategi-strategi yang
dituangkan dalam RENSTRA tahun 2011-2016 untuk membantu mewujudkan
visi Walikota Tangerang Selatan dan menetapkan kinerja tahun 2012.
2.1 RPJMD Kota Tangerang Selatan 2011 -2016
RPMJD 2011-2016 ditujukan untuk lebih memantapkan Kota Tangerang
Selatan di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan
teknologi serta penguatan daya saing perekonomian.
Berkaitan dengan ini telah di tetapkan kerangka Visi Kota Tangerang Selatan
2016 adalah: Terwujudnya Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai
dan Asri, dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Visi Mandiri yang dimaksudkan adalah bahwa pada hakekatnya
“Kemandirian” merupakan cita pikir, ide (gagasan), sikap dan perilaku
setiap warga kota yang menunjukkan specific mass identity yang
didasarkan pada penguasaan knowledge system (kualitas IPTEK) dan
symbolic system (ketinggian karsa dan karya suatu urban society).
Kehendak positif itu dapat diartikan bahwa seluruh stakeholder Kota
Tangerang Selatan dengan seluruh sumberdaya yang ada senantiasa
berupaya untuk mencapai hasil maksimal dalam membangun identitas
kolektif sebagai kota pemukiman, kota perdagangan dan jasa, dan kota
pelayanan (pendidikan dan kesehatan dan aspek-aspek sosial budaya
lain) tanpa menggantungkan sebagian atau seluruhnya kepada pihak lain,
kecuali yang sudah menjadi haknya sebagai diatur dalam ketentuan
perundang-undangan.
13
b. Visi Damai yang dimaksudkan adalah bahwa pada hakekatnya
“Kedamaian” merupakan pencapaian kualitas kehidupan bermasyarakat
yang menjunjung tinggi tata nilai (value system) yang berlaku umum
dalam masyarakat. Pembangunan pada dasarnya adalah untuk
menciptakan kedamaian, dan hanya dalam keadaan damai pembangunan
dapat dilakukan dengan baik. Istilah “damai” dalam konteks visi
pembangunan dapat dimaknai sebagai peningkatan kualitas hidup
bermasyarakat menuju ketinggian harkat dan martabat manusia dalam
suatu ruang kota yang terbangun secara harmonis dalam hubungan yang
seimbang antara manusia, alam dan Sang Pencipta. Pencapaian visi
damai dapat diukur dengan dengan keberhasilan Kota Tangerang Selatan
mewujudkan masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti:
(1) ketercukupan pangan; (2) kelayakan tempat tinggal; (3) bekal
pendidikan yang memadai dan pemeliharaan kesehatan yang baik; (4)
memiliki daya saing; dan (5) respek dan saling menghargai berbagai
perbedaan (suku, ras, agama) dan status sosial antar sesama warga kota
dan dengan masyarakat lain.
c. Visi Asri yang dimaksudkan adalah bahwa pada hakekatnya “keasrian”
merupakan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan antara
pengelolaan SDA, kehidupan sosial dan daya dukung lingkungan dalam
mewujudkan kesinambungan kehidupan manusia dan ekosistemnya.
Istilah keasrian dalam konteks visi ini diarahkan kepada pengelolaan dan
pengembangan sumberdaya dengan tetap memperhatikan daya dukung
lingkungan, sehingga dapat merawat, melestarikan dan mewariskannya
kepada generasi sekarang dan yang akan datang. Pencapaian visi asri
dapat diukur dengan dengan keberhasilan Kota Tangerang Selatan
mewujudkan lingkungan seperti: (1) lingkungan kota yang dapat
dikelola dan dikembangkan secara berkesinambungan; (2) kelestarian,
kebersihan, keindahan, kepatutan dan kenyamanan dalam pengelolaan
berbagai sumberdaya seperti sungai dan danau, air tanah, infrastruktur,
perumahan, pusat.
14
Visi Kota Tangerang Selatan Tahun 2016 dijabarkan didalam misi, misi
ini adalah rumusan dari usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai visi
Kota Tangerang Selatan 2016 yaitu Terwujudnya Kota Tangerang Selatan
yang Mandiri, Damai dan Asri. Misi walikota dalam periode 2011-2016
diarahkan untuk mewujudkan Tangerang Selatan yang lebih mandiri, damai
dan asri meletakkan fondasi yang lebih kuat bagi Tangerang Selatan yang
mandiri dan asri.Misi tersebut adalah : (1) Meningkatkan kualitas
kehidupan bermasyarakat; (2) Meningkatkan keharmonisan fungsi ruang
kota yang berwawasan lingkungan; (3) Menata sistem sarana dan
prasarana dasar perkotaan; (4) Meningkatkan pelayanan dasar
pendidikan dan kesehatan masyarakat; (5) Meningkatkan fungsi dan
peran kota sebagai sentra perdagangan dan jasa; (6) Meningkatkan tata
kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
2.2 Rencana Strategi 2011 – 2016
Rencana Strategi merupakan jalan dari pelaksanaan program maupun
kegiatan di suatu lembaga maupun instansi yang berpedoman kepada RPJMN
dan RPJMD yang telah ditetapkan oleh kepala Negara maupun kepala daerah
sebagai suatu proses otinomi daerah dimana RENSTRA Kecamatan Setu
memiliki visi dan misi yang sejalan dengan visi dan misi RPJMD Kota
Tangerang Selatan Tahun 2011-2016. Visi dan misi RENSTRA Kecamatan
Setu sebagai berikut :
2.2.1 Visi
Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah akan
dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi merupakan suatu
gambaran yang menantang tentang masa depan yang diinginkan oleh instansi
pemerintah atau organisasi. Visi dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk
mencapai tujuan dalam waktu tertentu, menentukan sikap dan tindakan sebagai
tolak ukur keberhasilan melaksanakan tugas.
15
Visi kecamatan tidak samadengan visi Camat, karena visi Camat adalah
visi pejabat yang memimpin suatu SKPD yang disusun pada saat dilakukan fit
and proper test untuk menduduki jabatan. Sedangkan visi kecamatan
merupakan perpaduan antara visi seorang Camat dan visi perangkat
kecamatan.Secara umum, dokumen perencanaan kecamatan berisikan visi,
misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan kecamatan. Dengan ini
Kecamatan Setu memiliki Visi “Terwujudnya Pelayanan Prima di
Kecamatan”
2.2.2 Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh SKPD
sesuai dengan visi yang telah ditetapkan agar tujuan dan sasaran organisasi
tercapai dengan baik. Dengan pernyataan misi ini diharapkan seluruh pegawai
dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal SKPD dan mengetahui peran
dan program-program serta hasil yang akan diperoleh dan diperjuangkan untuk
mencapai masa datang yang lebih baikt.
Mengacu pada visi Kecamatan Setu dan Misi Pemerintahan Kota
Tangerang Selatan yang tercantum dalam Rancangan RPJMD, Kecamatan
Setu menetapkan misi yang diemban dalam kurun waktu 2011 – 2016 adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan sistem administrasi perkantoran yang baik di kecamatan
maupun kelurahan/desa.
2. Meningkatkan fasilitas penunjang pelayanan baik di kecamatan maupun
kelurahan/desa.
3. Mewujudkan transparansi dalam prosedur pelayanan publik kepada
masyarakat.
4. Menciptakan perencanaan strategis, melaksanakan pembinaan,
koordinasi, pengawasaan dan pengendalian, melibatkan partisipasi
masyarakat dalam skala pembangunan.
16
2.2.3 Tujuan
Berdasarkan kesesuaian antara faktor kunci keberhasilan dengan misi,
maka dirumuskan tujuan sebagai berikut :
1. Menghasilkan pegawai dan aparatur yang mampu bekerja secara
profesional sesuai dengan Tugas, Pokok, dan Fungsinya.
2. Meningkatkan fasilitas penunjang pelayanan baik di kecamatan
maupun kelurahan/desa.
3. Memberikan kejelasan prosedur kepada masyarakat terhadap
pelayanan publik.
4. Menghasilkan perencanaan dalam sektor ekonomi dan
pembangunan, ekonomi dan kessos, kependudukan, ketentraman
dan ketertiban umum.
2.2.4 Sasaran
Berdasarkan atas tujuan, selanjutnya Kecamatan Setu menjabarkan
dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan selama
periode Renstra. Sasaran strategis dan indicator kinerja sebagai alat ukur
keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Tabel Sasaran Strategi
Sasaran Indikator Kinerja Utama
Tujuan 1 :
Menghasilkan pegawai dan aparatur yang mampu bekerja secara profesional
sesuai dengan Tugas, Pokok, dan Fungsinya.
Sasaran Strategi 1:
Meningkatkan sistem
administrasi perkantoran yang
baik
Penyediaan kebutuhan administrasi
kantor.
Sarana dan prasarana
penunjangpelaksanaan perkantoran.
Sasaran Strategi 2:
Meningkatkan disiplin aparatur
agar mampu bekerja secara
profesional dan akuntabel
Tingkat disiplin aparatur dalam
bekerja.
Seragam PDH, Linmas, Batik untuk
pegawai Kecamatan Setu
17
Tujuan 2 :
Meningkatkan fasilitas penunjang pelayanan baik di kecamatan maupun
kelurahan/desa.
Sasaran Strategi 1:
Fasilitas pelayanan publik di
Kecamatan Setu dan
keluahan/desa
Penunjang fasilitas pelayanan
(Telepon, Internet, ATK, dll);
Tingkat kepuasan masyarakat.
Tujuan 3 :Memberikan kejelasan prosedur kepada masyarakat terhadap
pelayanan publik.
Sasaran Strategi 1:
Masyarakat Kecamatan Setu
yang mendapatkan informasi
secara akurat.
Transparasi publik.
Pelayanan informasi publik.
Tujuan 4 : Menghasilkan perencanaan dalam sektor ekonomi dan pembangunan,
ekonomi dan kessos, kependudukan, ketentraman dan ketertiban umum.
Sasaran Strategi 1:
Terwujudnya para pelaku usaha
dan masyarakat pengguna
infrastruktur serta sarana umum,
organisasi sosial yang ada di
Kecamatan Setu, Akurasi data
kependudukan dan pengawasan
yang dijalankan berdasarkan
peraturan yang ada,
Kenyamanan serta keamanan
warga Kecamatan Setu yang
terjaga dengan baik
Pemberdayaan UKM dan Jumlah
UKM yang ada di wilayah Kecamatan
Setu;
Infrastruktur Penunjang yang masih
kurang memadai;
Peran serta masyarakat dalam proses
pembangunan dan kehidupan
bermasyarakat yg harmonis;
Data kependudukan yang belum
akurat;
Terbatasnya satuan pengamanan lintas
masyarakat Kecamatan Setu;
Tingkat keamanan dan kenyamanan
lingkungan setempat.
2.2.5 Indikator Kinerja Utama (IKU)
Kecamatan Setu juga telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU)
secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi secara dalam
mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada
Renstra Kecamatan Setu serta RPJMD Kota Tangerang Selatan tahun 2011-
2012.Indikator kinerja utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator
kinerja yang ada dalam Renstra Kecamatan Setu tahun 2011-2016 yang
memiliki fokus pada perspektif stakeholder, sedangkan yang fokusnya pada
internal bussines proses (peningkatan kapasitas internal organisasi) tidak
18
dijadikan sebagai Indikator Kinerja Utama.Indikator kinerja utama Kecamatan
Setu yang akan digunakan untuk periode waktu tahun 2011-2016 sesuai
periode Renstra telah ditetapkan oleh Camat Setu, sebagai berikut :
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama
Sasaran Strategi Indikator Kinerja Utama
1. Meningkatkan sistem administrasi
perkantoran yang baik
1. Penyediaan kebutuhan
administrasi kantor.
2. Sarana dan prasarana penunjang
pelaksanaan perkantoran.
2. Meningkatkan disiplin aparatur
agar mampu bekerja secara
profesional dan akuntabel
1. Tingkat disiplin aparatur dalam
bekerja.
2. Seragam PDH, Linmas, Batik
untuk pegawai Kecamatan Setu
3. Fasilitas pelayanan publik di
Kecamatan Setu dan keluahan/desa
1. Penunjang fasilitas pelayanan
(Telepon, Internet, ATK, dll)
2. Tingkat kepuasan masyarakat.
4. Masyarakat Kecamatan Setu yang
mendapatkan informasi secara
akurat
1. Transparasi publik.
2. Pelayanan informasi publik.
5. Para pelaku usaha dan masyarakat
pengguna infrastruktur serta sarana
umum, organisasi sosial yang ada
di Kecamatan Setu, Akurasi data
kependudukan dan pengawasan
yang dijalankan berdasarkan
peraturan yang ada, Kenyamanan
serta keamanan warga Kecamatan
Setu yang terjaga dengan baik
1. Pemberdayaan UKM dan Jumlah
UKM yang ada di wilayah
Kecamatan Setu;
2. Infrastruktur Penunjang yang
masih kurang memadai;
3. Peran serta masyarakat dalam
proses pembangunan dan
kehidupan bermasyarakat yg
harmonis;
4. Data kependudukan yang belum
akurat;
5. Terbatasnya satuan pengamanan
lintas masyarakat Kecamatan
Setu;
6. Tingkat keamanan dan
kenyamanan lingkungan
setempat.
19
2.3 Penetapan Kinerja 2012
Penetapan Kinerja merupakan amanat Inpres Nomor 5 Tahun 2004
tentang Penetapan Kinerja.Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan
komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja
yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan
kinerja antara lain adalah untuk: meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan
kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah
dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja
sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian
rewardatau penghargaan dan sanksi.
Kecamatan Setu telah membuat penetapan kinerja tahun 2012 secara
berjenjang sesuai dengan tugas dan fungsi yang ada.Penetapan kinerja ini telah
mengacu pada Renstra Kecamatan Setu dan serta RJMD tahun 2011-2016.
Oleh karena itu Indikator – indicator kinerja dan target tahunan yang
digunakan dalam penetapan kinerja ini adalah indikator kinerja utama tingkat
kecamatan yang telah ditetapkan dan telah diintegrasikan dalam Renstra
Kecamatan Setu tahun 2011-2016.Penetapan Kinerja tingkat Kecamatan Setu
Tahun 2012 yang telah ditandatangani pada bulan Januari 2012 adalah sebagai
berikut :
20
Tabel 2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2012
NO SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
1 Meningkatnya pelayanan
administrasi perkantoran
yang baik dan efektif
Jumlah Seksi yang belum
memenuhi standar pelayanan
administrasi perkantoran yang
baik.
Paket pengadaan barang
dan jasa Periode Januari-
Desember
Program Non Urusan Setiap
SKPD/Pelayanan Administrasi
Perkantoran
2 Meningkatnya sarana dan
prasarana aparatur
Jumlah aparatur Kec. Setu pada
tiap-tiap seksi dan sub bagian
yang belum mendapatkan
sarana dan prasaranan yang
memadai dan mendukung
kearah pelayanan yang baik.
Paket pengadaan
peralatan dan
perlengkapan kantor,
serta pemeliharaan pada
periode Januari-
Desember
Program Non Urusan Setiap
SKPD/Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
3 Meningkatnya disiplin
aparatur
Jumlah perlengkapan yang
menunjang disiplin aparatur
Kec. Setu
57 Orang (Aparatur
Kantor Kec. Setu) Program Non Urusan Setiap
SKPD/Peningkatan Disiplin
Aparatur
4 Meningkatnya sistem
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Laporan keuangan selama 1
tahun yang terbagi kedalam
laporan perencanaan,
semesteran, dan akhir tahun
Laporan keuangan
selama Januari-Desember Program Non Urusan Setiap
SKPD/Peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
5 Meningkatnya dokumen
perencanaan
Jumlah laporan perencanaan
selama 4 triwulan yang meliputi
Lakip, ROK, IKU, Tapkin,
Renja, Renstra, LKPJ, LPPD,
RKA
Pelaporan selama 12
bulan (januari-desember) Program Non Urusan Setiap
SKPD/Penyusunan Dokumen
Perencanaan
21
6 Meningkatnya perencanaan
pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh
Sosialisasi kebijakan
pemerintah dalam
pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh
117 Orang Program Perencanaan
Pengembangan Wilayah
Strategis dan Cepat Tumbuh
7 Meningkatnya perencanaan
pembangunan daerah
Perancangan pembangunan
daerah dan hasil musyawarah
para pihak yang terkait dengan
mengacu kepada kebijakan yg
berlaku
570 orang (5 desa & 1
kelurahan) Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
8 Meningkatnya pelayanan
administrasi kependudukan
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
Jumlah masyarakat yang sudah
memiliki KTP sesuai aturan
yang ditetapkan
81 orang Program Penataan
Administrasi Kependudukan
9 Meningkatnya kualitas hidup
dan perlindungan perempuan
Jumlah peserta fasilitasi upaya
perlindungan perempuan
terhadap tindak kekerasan
113 orang Program peningkatan kualitas
hidup dan perlindungan
perempuan
10 Meningkatnya
kewirausahaan dan
keunggulan kompetitif usaha
kecil menengah
Jumlah produk yang
dipromosikan dari hasil
produksi unggulan di
Kecamatan Setu
1 Stand pameran UKM Program pengembangan
kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif usaha kecil
menengah
11 Meningkatnya keamanan dan
kenyamanan lingkungan
Penertiban warung remang-
remang, pedagang kaki lima,
dan spanduk di wilayah
Kecamatan Setu
5 titik kawasan bebas
PKL Program peningkatan
keamanan dan kenyamanan
lingkungan
22
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012
Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Setu tahun 2012
dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator
sasaran yang telah ditetapkan dalam PenetapanKinerja Kecamatan Setu 2012
dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja Kecamatan Setu tahun 2012
berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai
berikut :
23
Tabel3.1Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2012
No Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi
%
Pencapaian
Rencana
Target
Ket
1 Meningkatnya pelayanan
administrasi perkantoran yang baik
dan efektif
Jumlah Seksi yang belum memenuhi
standar pelayanan administrasi
perkantoran yang baik.
% 100 100 % 100 Sangat
baik
2 Meningkatnya sarana dan prasarana
aparatur
Jumlah aparatur Kec. Setu pada tiap-
tiap seksi dan sub bagian yang belum
mendapatkan sarana dan prasaranan
yang memadai dan mendukung
kearah pelayanan yang baik.
% 100 96.18% 100
Baik
3. Meningkatnya disiplin aparatur Jumlah perlengkapan yang
menunjang disiplin aparatur Kec.
Setu
% 100 100% 100 Sangat
Baik
4 Meningkatnya sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
Laporan keuangan selama 1 tahun
yang terbagi kedalam laporan
perencanaan, semesteran, dan akhir
tahun
% 100 92.23% 100 Baik
5 Meningkatnya dokumen
perencanaan
Jumlah laporan perencanaan selama
4 triwulan yang meliputi Lakip,
ROK, IKU, Tapkin, Renja, Renstra,
LKPJ, LPPD, RKA
% 100 78.23% 100 Baik
6 Meningkatnya perencanaan Sosialisasi kebijakan pemerintah % 100 100% 100 Sangat
24
pengembangan wilayah strategis
dan cepat tumbuh
dalam pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh
baik
7 Meningkatnya perencanaan
pembangunan daerah
Perancangan pembangunan daerah
dan hasil musyawarah para pihak
yang terkait dengan mengacu kepada
kebijakan yg berlaku
% 100 100% 100 Baik
8 Meningkatnya pelayanan
administrasi kependudukan sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan
Jumlah masyarakat yang sudah
memiliki KTP sesuai aturan yang
ditetapkan
% 100 100% 100 Baik
9 Meningkatnya kualitas hidup dan
perlindungan perempuan
Jumlah peserta fasilitasi upaya
perlindungan perempuan terhadap
tindak kekerasan
% 100 100% 100 Baik
10 Meningkatnya kewirausahaan dan
keunggulan kompetitif usaha kecil
menengah
Jumlah produk yang dipromosikan
dari hasil produksi unggulan di
Kecamatan Setu
% 100 100% 100 Baik
11 Meningkatnya keamanan dan
kenyamanan lingkungan
Penertiban warung remang-remang,
pedagang kaki lima, dan spanduk di
wilayah Kecamatan Setu
% 100 100% 100 Baik
25
3.2 Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja
Evaluasi kinerja dimulai dengan menghitung nilai capaian dan
pelaksanaan kegiatan kemudian dilanjutkan dengan menghitung nilai capaian
program dan kajian serta sasaran didasarkan nilai capaian kinerja tersebut.
Disamping itu pula dilakukan pembobotan standar kegiatan, program,
kebijakan, sasaran dan tujuan dengan mengunakan intelektual judgement
pembobotan sebagai berikut :
3.3 Akuntabilitas Keuangan
Realisasi anggaran dan kinerja Kecamatan Setu tahun 2012 adalah
sebagai berikut :
1. Pagu Tahun 2012 adalah sebesar Rp.3,941,776,180,- (Tiga milyar
sembilan ratus empat puluh satu juta tujuh ratus tujuh enam ribu seratus
delapan puluh rupiah.
2. Realisasi anggaran belanja langsung pada per 31 Desember 2012 adalah
sebesarRp.3,541,188,874,- (Tiga milyar lima ratus empat puluh satu juta
seratus delapan puluh delapan ribu delapan ratus tujuh puluh empat
rupiah) atau 89,84%dari pagu anggaran.
26
Tabel 3.2 Realisasi Anggaran Tahun 2012
NO Kegiatan Pagu Anggarab
(Setelah Perubahan)
Realisasi Realisasi Fisik
(%) Sisa %
Rp %
1. Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran 1,592,772,964 1,507,877,865 94.67 100 84,895,099 5.33
Honorarium Tim Pengadaan
Barang dan Jasa 1,700,000 1,700,000 100 100 0 0
Honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
3,000,000 3,000,000 100 100 0 0
Honorarium Pegawai Honorer
Tidak tetap 1,029,600,000 1,029,600,000 100 100 0 0
Belanja Alat Tulis Kantor 98,970,740 97,905,900 98.92 100 1,064,840 1.08
Penyediaan Dokumen /
Administrasi Tender 394,730 374,000 94.75 100 20,730 5.25
Penyediaan Alat Listrik dan
Elektronik (Lampu Pijar,
Baterai Kering)
5,687,100 5,687,100 100 100 0 0
Penyediaan Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya
3,000,000 3,000,000 100 100 0 0
Penyediaan Peralatan
Kebersihan dan Bahan
pembersih
24,121,424 20,560,000 85.24 100 3,561,424 14.76
Penyediaan Telepon 21,600,000 3,777,866 17.49 100 17,822,134 82.51
Penyediaan Listrik 94,600,000 82,414,997 87.12 100 12,185,003 12.88
27
Penyediaan Kawat / Faksimili
/ Internet 66,000,000 58,902,826 89.25 100 7,097,174 10.75
Penyediaan Jasa Pengamanan
Kantor dan Rumah Dinas 26,400,000 26,400,000 100 100 0 0
Penyediaan Jasa Cleaning
Service 45,600,000 45,600,000 100 100 0 0
Penyediaan Jasa Promosi dan
Publikasi 6,000,000 6,000,000 100 100 0 0
Penyediaan Langganan Satelit 9,600,000 4,229,936 44.06 100 5,370,064 0
Penyediaan Cetakan 17,274,450 17,184,000 99.48 100 90,450 0.52
Makan dan Minum Harian
Pegawai 18,714,520 18,691,240 99.88 100 23,280 0.12
Perjalanan Dinas Dalam
Daerah 66,000,000 28,650,000 43.41 100 37,350,000 56.59
Perjalanan Dinas Luar Dinas 54,510,000 54,200,000 99.43 100 310,000 0.57
2.
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
1,344,596,176 1,207,038,209 89.77 96.18 137,557,967 10.23
Honorarium Tim Pengadaan
Barang dan Jasa 11,600,000 4,950,000 42.67 42.67 6,650,000 57.33
Honorarium Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan 11,700,000 1,050,000 8.97 8.97 10,650,000 91.03
Penyediaan Bahan Bakar Minyak / Gas
52,110,000 20,522,345 39.38 42.10 31,587,655 60.62
Penyediaan Listrik 7,079,200 6,709,000 94.77 100 370,200 5.23
Penyediaan Jasa Service 6,312,000 5,339,764 84.60 100 972,236 15.40
28
Penyediaan Surat Tanda
Nomor Kendaraan 5,500,000 1,573,700 28.61 28.61 3,926,300 71.39
Pemeliharaan Jalan Gedung /
Bangunan 99,992,020 94,940,000 94.95 100 5,052,020 5.05
Penyediaan Perlengkapan
Jaringan Komputer 4,008,400 3,411,500 85.11 100 596,900 14.89
Penyediaan Perlengkapan
Mebeulair 27,889,260 27,260,000 97.74 100 629,260 2.26
Penyediaan Perlengkapan
Dapur 4,163,560 3,944,000 94.73 100 219,560 5.27
Penyediaan Perlengkapan
Penghias Ruangan Rumah
Tangga
22,767,000 22,265,000 97.80 100 502,000 2.20
Penyediaan Perlengkapan Alat
Bangunan / Bengkel 1,950,000 1,900,000 97.44 100 50,000 2.56
Penyediaan Alat-alat Angkutan
Darat Bermotor Micro Bus 148,200,000 143,200,000 96.63 100 5,000,000 3.37
Penyediaan Mesin Fotocopy 58,747,000 51,000,000 86.81 100 7,747,000 13.19
Penyediaan Brankas 8,476,000 7,580,000 89.43 100 896,000 10.57
Penyediaan AC 24,881,800 23,850,000 95.85 100 1,031,800 4.15
Penyediaan Televisi 11,890,000 11,750,000 98.82 100 140,000 1.18
Penyediaan Mesin Absen 7,428,989 5,095,000 68.58 100 2,333,989 31.42
Penyediaan Komputer 163,959,644 139,540,000 85.11 100 24,419,644 14.89
Penyediaan Mebeulair 94,154,600 90,010,000 95.60 100 4,144,600 4.40
Penyediaan Media Promosi dan
Publikasi 4,855,900 4,855,900 100 100 0 0
29
Penyediaan Peralatan
Kebersihan 11,676,009 9,061,000 77.60 100 2,615,009 22.40
Penyediaan Peralatan Dapur 9,500,000 9,000,000 94.74 100 500,000 5.26
Penyediaan Gordyn 32,294,500 31,642,000 97.98 100 652,500 2.02
Penyediaan Tralis 85,185,300 84,175,000 98.81 100 1,010,300 1.19
Penyediaan radio HF / FM
(Handy Talkie) 7,483,560 7,480,000 99.95 100 3,560 0.05
Penyediaan Instalasi Listrik 227,640,248 217,412,000 95.51 100 10,228,248 4.49
Penyediaan Kamera Pengawas
/ CCTV 78,243,920 73,940,000 94.50 100 4,303,920 5.50
Penyediaan Tabung Pemadam
Kebakaran 2,787,350 2,700,000 96.87 100 87,350 3.13
Penyediaan Alat-alat Olahraga
Tenis Meja 4,768,930 4,768,000 99.98 100 930 0.02
Penyediaan Aset Tetap
Renovasi 97,731,186 90,114,000 92.21 100 7,617,186 7.79
3 Program Peningkatan
Disiplin Aparatur 84,767,740 81,961,000 96.69 100 2,806,740 3.31
Honorarium Tim Pengadaan
Barang dan Jasa 1,225,000 1,225,000 100 100 0 0
Belanja Pakaian Sipil Resmi
(PSR) 7,190,000 6,570,000 91.38 100 620,000 8.62
Pakaian Dinas Harian (PDH) 30,937,000 29,105,000 94.08 100 1,832,000 5.92
Belanja Pakaian hansip / Linmas
30,937,000 30,645,000 99.06 100 292,000 0.94
Penyediaan Pakaian Kerja 1,955,600 1,936,000 99.00 100 19,600 1.00
30
Lapangan
Penyediaan Perlengkapan
Pakaian Kerja Lapangan 3,883,140 3,840,000 98.89 100 43,140 1.11
Penyediaan Pakaian batik
Tradisional 8,640,000 8,640,000 100 100 0 0
4. Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
42,480,000 32,925,000 77.51 92.23 9,555,000 22.49
Honorarium Panitia Pelaksana
Kegiatan 5,600,000 2,300,000 41.07 41.07 3,300,000 58.93
Honorarium Panitia Pelaksana
Kegiatan Non PNS 5,000,000 5,000,000 100 100 0 0
Penggandaan 680,000 325,000 47.79 100 355,000 52.21
Makanan dan Minuman
Pelaksana Kegiatan 8,000,000 4,000,000 50.00 100 4.000.000 50.00
Perjalanan Dinas Dalam Daerah
4,200,000 2,500,000 59.52 100 1,700,000 40.48
Jasa Konsultasi Software
Aplikasi 19,000,000 18,800,000 98.95 100 200,000 1.05
5. Penyusunan Dokumen
Perencanaan 40,426,400 24,505,400 60.62 78.23 15,921,000 39.38
Honorarium Panitia Pelaksana
Kegiatan 11,200,000 9,700,000 86.61 100 1,500,000 13.39
Honorarium Panitia Pelaksana
Kegiatan Non PNS 10,000,000 10,000,000 100 100 0 0
31
Alat Tulis Kantor 750,000 750,000 100 100 0 0
Penyediaan Penggandaan 875,500 554,500 63.34 100 321,000 36.66
Perjalanan Dinas Dalam
Daerah 17,600,000 3,500,000 19.89 50.00 14,100,000 80.11
6. Peningkatan Kualitas SDM
Kesejahteraan Sosial
Masyarakat
443,970,000 372,918,000 84.00 100 71,052,000 16.00
Peningkatan Kualitas SDM
Kesejahteraan Sosial
Masyarakat 6 (Enam) Desa dan Kelurahan
300,000,000 271,182,000 90.39 100 28,818,000 9.61
Fasilitasi Pembinaan
Penyelanggaraan Pemakaman
Jenasah
143,970,000 101,736,000 70.66 100 42,234,000 29.34
7. Fasilitasi Musrenbang
Kecamatan dan Kelurahan 190,131,900 128,631,900 67.65 100 61,500,000 32.35
Fasilitasi Musrenbang
Kecamatan 48,737,400 34,200,000 70.17 100 14,537,400 29.83
Fasilitasi Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan
141,394,500 94,431,900 66.79 100 46,962,600 33.21
8. Program Perencanaan
Pengembangan Wilayah
Strategis Cepat Tumbuh
35,390,000 30,690,000 86.72 100 4,700,000 13.28
Jumlah Peserta Sosialisasi
Pengembangan Wilayah
Strategis dan Cepat Tumbuh
35,390,000 30,690,000 86.72 100 4,700,000 13.28
32
9. Koordinasi Pelaksanaan
Kebijakan Kependudukan 20,753,000 20,713,000 99.81 100 40,000 0.19
Operasi Dokumen
Kependudukan 20,753,000 20,713,000 99.81 100 40,000 0.19
10. Fasilitasi Upaya
Perlindungan Terhadap
Tindak Kekerasan
33,305,000 33,305,000 100 100 0 0
Jumlah Peserta Sosialisasi
Upaya Perlindungan
Perempuan Terhadap Tindak
Kekerasan
33,305,000 33,305,000 100 100 0 0
11. Fasilitasi Pengembangan
Sarana Promosi Hasil
Produksi
16,095,000 15,095,000 93.79 100 1,000,000 6.21
Terlaksananya Fasilitasi
Pengembangan Sarana
Promosi Hasil Produksi
16,095,000 15,095,000 93.79 100 1,000,000 6.21
12. Pengendalian Keamanan
Lingkungan 97,088,000 85,528,500 88.09 100 11,539,500 11.91
Penertiban Warung Remang-
Remang 48,276,000 38,633,000 80.03 100 9,643,000 19.97
Penertiban Pedagang Kaki Lima
36,106,000 34,189,500 94.69 100 1,916,500 5.31
Penertiban Spanduk 12,706,000 12,706,000 100 100 0 0
33
3. Permasalahan Dan Solusi Pada Proses Capaian Kinerja Tahun 2012
Adapun yang menjadi permasalahan dari proses pelaksanaan kegiatan
pada tahun 2012 di Kecamatan Setu adalah :
- Kelebihan dalam penganggaran belanja gaji dan tunjangan, serta uang
duka yang tidak terserap.
- Honorium tim pengadaan barang dan jasa dan panitia penerima hasil
pekerjaan, belanja BBM (Bahan Bakar Minyak), belanja pajak
kendaraan bermotor yang tidak terserap seluruhnya.
- Honorarium panitia pelaksanaan kegiatan yang tidak terserap
sepenuhnya, dan belanja perjalanan dinas yang tidak terserap
sepenuhnya dikarenakan kewajaran dan efisiensi dalam penyerapan
anggaran.
Solusi yang mesti dilakukan pada Tahun Anggaran 2013 adalah :
- Diperlukan besaran gaji dan tunjangan yang up to date dengan
golongan dan jabatan, diharapkan dengan Presensi Online dapat
terwujud
- Mengenai tidak terserapnya honorarium tim pengadaaan barang dan
jasa, panitia penerima hasil pekerjaan, belanja bahan bakar, pajak
kendaraan, dan perjalanan dinas akan dilakukan evaluasi dalam
penganggaran pada Tahun Anggaran 2013 ini.
- Selebihnya pada program dan kegiatan yang masih belum terserap 100
% pada presentase keuangan nya akan dilakukan upaya peningkatan
kualitas dan efektifitas penanganan anggaran kegiatan.
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari jumlah 12 (dua belas) program terdiri dari 13 (tiga belas) kegiatan,
Kecamatan Setu menunjukan hasil pencapaian kegiatan cukup baik dengan
capaian kinerja rata-rata 97,68% walaupun masih terdapat program yang
belum aplikatif.
Mengacu pada indikator dan tolok ukur kegiatan dari Renstra Kecamatan
Setu untuk Tahun 2011-2016 menunjukan bahwa indikator dan tolok ukur
meningkatkan pelayanan umum dan mewujudkan kesejahteraan sosial kepada
masyarakat. Indikator dan tolok ukur ini tidak bisa dicapai dengan baik akibat
keterbatasan anggaran.
Selain itu hal-hal yang lebih berpengaruh dan menjadi masalah dalam
pengukuran akuntabilitas kinerja Kecamatan dalam rangka mencapai Visi dan
Misi Kecamatan antara lain :
1. Personil Kecamatan belum dapat seluruhnya menjabarkan dan
mengembangkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing berdasarkan
Peraturan Walikota Nomor 32 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, fungsi
dan Tata Kerja Kecamatan.
2. Kondisi pada perwujudan akuntabilitas kinerja menuju pemerintahan
yang bersih (good governance) harus ditingkatkan, keterbukaan
informasi dan sebagainya.
Hal tersebut diatas menjadi masalah yang sangat dirasakan dan
mempengaruhi kinerja Kecamatan, dengan demikian akuntabilitas kinerja
Tahun 2012 sudahdirasa mengarah kepada tingkatan optimalisasi, baik
perangkat maupun tingkat pelayanan para pegawainya. sehingga diperlukan
upaya-upaya untuk meningkatkan dan melakukan pemecahan guna tercipta
suatu hasil kinerja yang produktif dalam skala yang representatif :
35
1. Meningkatkan SDM melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan,
baik melalui usulan-usulan penambahan pegawai sesuai dengan
kualifikasi yang dibutuhkan maupun penyertaan melalui kursus-kursus
ataupun pelatihan sesuai dengan bidangnya, dengan demikian seluruh
komponen personil yang ada mampu mengembangkan tugas pokoknya
masing-masing sejalan dengan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja.
2. Adanya kebijakan dibidang peraturan perundang-undangan yang lebih
konkrit sehingga prinsip-prinsip dasar Good Governance (penegakan
hukum, akuntabilitas dan profesional) dapat diwujudkan sejalan dengan
meningkatnya kualitas personil.
3. Memberdayakan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2011-2016 melalui
kesungguhan personil Kecamatan untuk lebih kreatif dan inovatif
mengembangkan tugas dan fungsinya sesuai dengan prosedur kerja.
4. Visi dan Misi Renstra belum cukup terakomodasi dalam kaitannya
dengan pelayanan umum dan kesejahteraan sosial kepada masyarakat,
hal ini tercermin dari kecilnya anggaran yang disediakan, sementara
tugas dan kewenangan dalam sektor ini sangat luas.
Kendala yang dihadapi Pemerintah Kecamatan Setu dalam pelaksanaan
program dan kegiatan tahun 2012 serta dalam penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) tahun 2012, antara lain :
1. Masih terbatasnya sumber daya manusia (SDM) aparatur pelaksanaan
program dan kegiatan;
2. Belum optimalnya penyelenggaraan pemerintahan Kota Tangerang
Selatan, sehingga berdampak pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
masing-masing SKPD yang belum maksimal;
3. Masa transisi akibat pemekaran wilayah, sehingga ada pegawai yang
sebelumnya sebagai pelaksana saat ini memegang jabatan tertentu,
sehingga dalam pelaksanaan tugasnya belum maksimal sesuai tugas
pokok dan fungsinya;
4. Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi antar dinas/instansi terkait
baik internal SKPD maupun external SKPD;
36
5. Masih terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung proses
penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP)
di Kecamatan Setu;
4.2 Saran
Berdasarkan kendala yang dihadapi tersebut, maka upaya serta langkah-
langkah yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Setu Kota
Tangerang Selatan sebagai upaya meningkatkan pelaksanaan program dan
kegiatan serta tugas pokok dan fungsi lainnya, antara lain :
1. Optimalisai penyelenggaraan pemerintahan khususnya pada SKPD
Kecamatan Setu;
2. Meningkatkan sumber daya aparatur pelaksana program dan kegiatan
dengan mengikutsertakan pegawai pada Diklat, Bimtek dan sebagainya;
3. Optimalisasi koordinasi baik internal maupun external SKPD;
4. Optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sesuai dengan bidang
tugasnya berdasarkan ketentuan yang berlaku;
5. Optimalisasi pelaksanaan program dan kegiatan serta peningkatan
pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan
kegiatan;
6. Optimaliasi kegiatan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan, baik
bulanan, triwulan, semesteran maupun tahunan.