Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAKIP 2019
RSUD KOTA TANJUNGPINANG
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, atas karunia dan hidayah-Nya, sehingga Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang Tahun Anggaran
2019 dapat diselesaikan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang ini
disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut
didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang merupakan wujud pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dibebankan kepada
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang selama
kurun waktu tahun 2019. Selain itu, laporan ini disusun
sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam
ii
rangka mewujudkan penyelenggaraan instansi pemerintah
yang baik dan bersih (Good Corporate and Clean Governance).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang
memuat gambaran perkembangan/capaian pelaksanaan
program dan kegiatan dari perencanaan kinerja tahun
anggaran 2019, yang merupakan tahun kedua pelaksanaan
Rencana Strategis (RENSTRA) Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Tanjungpinang Tahun 2018 – 2023.
Semoga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi
dalam upaya pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang dimasa mendatang.
Tanjungpinang, Februari 2020
Pimpinan Badan Layanan Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. H. EDDY SOBRI, Sp.PD
iii
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Landasan Hukum 2
C. Aspek Strategi 3
D. Tugas Pokok dan Fungsi 16
E. Struktur Organisasi 17
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA RENCANA
STRATEGIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANJUNGPINANG TAHUN
2018-2023
20
A. Perencanaan Strategis sebelum Reviu 20
B. Perencanaan Strategis Hasil Reviu 31
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 39
A. Kerangka Pengukuran Kinerja 40
B. Capaian Indikator Kinerja Utama 44
C. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Program
46
D. Akuntabilitas Keuangan 65
BAB IV PENUTUP 68
1 | L A K I P
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang
sebagai rumah sakit pemerintah memiliki peran dan tugas
penting dalam menjamin mutu pelayanan kesehatan bagi
seluruh masyarakat Kota Tanjungpinang. Dalam upaya
mendukung visi Walikota Tanjungpinang periode tahun 2018 –
2023 yaitu, “Tanjungpinang sebagai Kota yang Maju,
Berbudaya, dan Sejahtera dalam Harmoni Kebhinekaan
Masyarakat Madani” ,Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang menetapkan berbagai program kesehatan
sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.
Sebagai bentuk petanggungjawaban bahwa pogram yang
dilaksanakan berdayaguna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab, umah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP). Hal ini sejalan dengan Peraturan
Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang pelaksanaannya
didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
2 | L A K I P
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan
akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan
harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan
sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur
legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
B. LANDASAN HUKUM
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang
Tahun 2019 berlandaskan kepada :
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kota Tanjungpinang(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 85, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4112);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
danPemerintah Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
3 | L A K I P
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 11 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kota Tanjungpinang;
7. Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 33 Tahun
2016 tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana, Kota
Tanjungpinang.
C. ASPEK STRATEGI
Aspek strategi adalah aspek yang mendukung dan
merupakan sumber daya dalam upaya mencapai sasaran dan
tujuan menuju perwujudan visi dan misi dinas kesehatan,
pengendalian penduduk dan keluarga berencana dan
mendukung visi Kota Tanjungpinang, aspek-aspek tersebut
antara lain :
4 | L A K I P
1. SARANA PRASARANA
Jumlah Sarana dan Prasarana Berdasarkan Kondisi
di RSUD Kota Tanjungpinang Tahun 2019
No Aset / Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
1. Tanah Bangunan Rumah Sakit 1 Kurang Baik
2. Mobil Ambulance 3 Kurang Baik
3. Mobil Jenazah 2 Kurang Baik
4. Alat Kantor Lainnya 7 Baik
5. Tempat Tidur Besi / Metal 100 Kurang Baik
6. Meja Suntik 1 Kurang Baik
7. Alat Rumah Tangga Lainnya 32 Baik
8. Dehumidifier 1 Baik
9. Sterilisator 16 Kurang Baik
10. Stetoscope 19 Baik
11. Tensi Meter 76 Baik
12. Waskom 10 Kurang Baik
13. Timbangan Badan 3 Kurang Baik
14. Timbangan Bayi 8 Kurang Baik
15. Arteri Klem 15 Kurang Baik
5 | L A K I P
No Aset / Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
16. Instrument Kabinet 20 Kurang Baik
17. Needle Holder 6 Kurang Baik
18. Single Basin Stand 1 Kurang Baik
19. Two Basin Stand 18 Kurang Baik
20. Infusing Stand 47 Kurang Baik
21. Strether 15 Kurang Baik
22. Meja Instrumen 15 Kurang Baik
23. Nirbekhem 1 Kurang Baik
24. Tabung Oksigen 20 Kurang Baik
25. Rak Pispot 1 Kurang Baik
26. Alat Kedokteran Umum Lainnya 152 Kurang Baik
27. Alat Kedokteran Umum Lainnya 96 Baik
28. EKG 18 Kurang Baik
29. Pispot 14 Kurang Baik
30. Bed Side Cabinet 65 Kurang Baik
31. Bed Side Cabinet 49 Baik
32. Tiang Infus 25 Kurang Baik
33. Lampu Operasi 9 Kurang Baik
6 | L A K I P
No Aset / Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
34. Operation Table 5 Baik
35. Tempat Tidur Pasien 31 Baik
36. Suction Pump 17 Kurang Baik
37. Suction Pump 9 Baik
38. Dental Chair 1 Kurang Baik
39. Dental Unit 1 Kurang Baik
40. X Ray Unit 2 Kurang Baik
41. Hand Instrument 2 Kurang Baik
42. Aero Sterilisator 1 Kurang Baik
43. Infra Red 2 Kurang Baik
44. Polish Motor 1 Kurang Baik
45. Mesial Cryer 2 Kurang Baik
46. Distal Cryer 4 Kurang Baik
47. Plastisch Instrument 1 Kurang Baik
48. Amigan Stopper 1 Kurang Baik
49. Scaler 2 Kurang Baik
50. Excavator 5 Kurang Baik
51. Dental Equipment 43 Kurang Baik
7 | L A K I P
No Aset / Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
52. Alat Kedokteran Gigi Lainnya 9 Kurang Baik
53. Geneacologie Tafel 1 Kurang Baik
54. Speculum 1 Kurang Baik
55. Instrument Tray 3 Kurang Baik
56. Sponge Dressing Forceps 9 Kurang Baik
57. Comb Cencep Tribe 1 Kurang Baik
58. Ginecology Bed 1 Kurang Baik
59. Alat Kedokteran KB Lainnya 2 Kurang Baik
60. Test Lens Meter 1 Kurang Baik
61. Schioetz Tonometer 2 Kurang Baik
62. Cistotome 1 Kurang Baik
63. Dressing Forceps 3 Kurang Baik
64. OPH Operation Table 1 Kurang Baik
65. Alat Kedokteran Mata Lainnya 6 Kurang Baik
66. Alat Kedokteran Mata Lainnya 13 Baik
67. Vena Section 1 Baik
68. Ultra Violet Lamp 2 Kurang Baik
69. Suction Pump 7 Kurang Baik
8 | L A K I P
No Aset / Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
70. Laryngoscope 3 Baik
71. Alat Kedokteran THT Lainnya 1 Kurang Baik
72. Diagnostic X Ray 1 Kurang Baik
73. Alat Rontgen Lainnya 16 Kurang Baik
74. Spatula 2 Kurang Baik
75. Alat Farmasi Lainnya 2 Kurang Baik
76. Minor Surgeri Set 11 Kurang Baik
77. Mayor Surgeri Set 1 Kurang Baik
78. Circumsision Set 2 Baik
79. Orthopedy Set 2 Kurang Baik
80. Anaesthesi APP 4 Kurang Baik
81. Electro Surgery 1 Kurang Baik
82. Endoscopy 1 Kurang Baik
83. Palent Monitor 1 Kurang Baik
84. USG 3 Baik
85. Baby Incubator 5 Kurang Baik
86. Bood Gas Anayser 1 Kurang Baik
87. Mobile Operating Lamp 2 Baik
9 | L A K I P
No Aset / Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
88. Mobile X Raycam 1 Kurang Baik
89. Alat Kedokteran Bedah Lainnya 3 Kurang Baik
90. Alat Kedokteran Bedah Lainnya 12 Baik
91. Cutter Elektrik 3 Baik
92. Caesarean Section Set 3 Baik
93. Perinatologi Set 2 Kurang Baik
94. Curetate and Dilation Set 2 Kurang Baik
95. Gynological Examining Table 2 Kurang Baik
96. Irrigator Bottle Complete With
Irrigating Tube
5 Kurang Baik
97. Oxygen Regulator 35 Kurang Baik
98. Vacum Exatractor 1 Kurang Baik
99. Foetal Monitoring 7 Kurang Baik
100. Neonatal Resuscitation 3 Kurang Baik
101. Incubator Bayi 4 Baik
102. Examination Lamp 7 Baik
103. Alat Kesehatan Kebidanan Lainnya 12 Baik
104. Syringe Pump 11 Baik
10 | L A K I P
No Aset / Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
105. CTG 1 Kurang Baik
106. Meja Suntik Beroda 1 Kurang Baik
107. Infus Standar High 2 Meter 5 Kurang Baik
108. Oxigen Tank Complete With
Monometer
1 Kurang Baik
109. Mag Sonde Rubber 3 Kurang Baik
110. Portable X Ray 30 MA Complete 1 Kurang Baik
111. Reflek Hammer Stainlees Steel 1 Kurang Baik
112. Film Viewer 10 Baik
113. Spirometer 2 Kurang Baik
114. Resuscitation for Adult 25 Kurang Baik
115. Infusion Pump 8 Baik
116. Nebulizer 17 Kurang Baik
117. Itrasonic Nebulizer 4 Kurang Baik
118. USG 3 Kurang Baik
119. Vetilator 5 Kurang Baik
120. Head Lamp 1 Kurang Baik
121. Alat Kedokteran Bagian Penyakit 7 Kurang Baik
11 | L A K I P
No Aset / Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
Dalam Lainnya
122. O2 18 Baik
123. Trolly Instrument 18 Baik
124. Sphygmomanometer Mercurial 1 Kurang Baik
125. Blus Light 1 Kurang Baik
126. Alat Kesehatan Anak Lainnya 4 Kurang Baik
127. Infant Radian Warmer 3 Kurang Baik
128. Ben Pan for Child 15 Kurang Baik
129. Bed Pan for Adult 17 Kurang Baik
130. Bed Pan for Adult 18 Baik
131. Paratus (cc) 1 Kurang Baik
132. Wheel Chair 7 Kurang Baik
133. Patient Monitor 13 Baik
134. Bed Side Monitor 53 Kurang Baik
135. Resuscitator 1 Kurang Baik
136. Ventilator 3 Baik
137. Respirator Monitor 1 Kurang Baik
138. DC Shock + Attachment 3 Baik
12 | L A K I P
No Aset / Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
139. Cassete Semua Ukuran 3 Kurang Baik
140. Alat Kedokteran Radiologi Lainnya 11 Baik
141. Emergency Kit 5 Kurang Baik
142. Short Wave Diathermy 1 Baik
143. Micro Wave Diathermy 2 Kurang Baik
144. Infra Red & Ultraviolet 3 Kurang Baik
145. Exercise Blicyles 1 Kurang Baik
146. Electro Stimulation & Analgesia 2 Kurang Baik
147. Whell Chair 30 Baik
148. Alat Kedokteran Rehabilitasi Medis
Lainnya
3 Baik
149. O2 Gas Analyzer 2 Kurang Baik
150. Compressor 2 Kurang Baik
151. Intubation Trainer 2 Kurang Baik
152. PH Meter 1 Kurang Baik
153. Incubator 1 Kurang Baik
154. Pilter 1 Kurang Baik
155. Centrifuge 6 Kurang Baik
13 | L A K I P
No Aset / Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
156. Microscope 3 Kurang Baik
157. Autoclave 1 Kurang Baik
158. Counter Meter 2 Kurang Baik
159. Tabung Gas N2 1 Kurang Baik
160. Spraygun 1 Kurang Baik
161. Water Bth 1 Kurang Baik
162. Suction Tube 1 Kurang Baik
163. Stabilizer 2 Kurang Baik
164. Spectrophotometer 2 Kurang Baik
165. TV Monitor 1 Kurang Baik
166. Blood Gas Analyzer 1 Kurang Baik
167. Rotator 2 Kurang Baik
168. Micro Analytical Balance 2 Kurang Baik
169. Electro Analysis App 1 Kurang Baik
170. Laparascopy 1 Kurang Baik
171. Micropipette 7 Kurang Baik
172. Teromol Herbarium 12 Kurang Baik
173. Lensa 1 Kurang Baik
14 | L A K I P
No Aset / Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
174. Rak Tabung Reaksi 12 Kurang Baik
175. CHN Analyzer 1 Kurang Baik
176. Maximum Minimum Thermometer 2 Kurang Baik
177. DC Calibration Set 2 Kurang Baik
178. X Ray Machine & Control 1 Kurang Baik
179. Blood Calcium Analyzer 1 Kurang Baik
180. Haematology Analyzer 2 Kurang Baik
181. Deferential Blood Cell Counter 1 Kurang Baik
182. Gyneocology Table 1 Baik
183. Multi Tester 1 Baik
2. SUMBER DAYA MANUSIA
Pegawai dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang sampai dengan tahun 2019 sebanyak 405
orang, terdiri dari 271 PNS (70 laki-laki dan 201 perempuan)
dan 134 non PNS (52 laki-laki dan 82 perempuan). Dilihat dari
pendidikannya, terlihat jumlah pegawai paling banyak
berpendidikan D3 sejumlah 175 orang, dan berpendidikan
SMA Sederajat sejumlah 111 orang. Jumlah pegawai
15 | L A K I P
berdasarkan status kepegawaian tahun 2019 dapat dilihat
pada Tabel 2.1. sebagai berikut:
Tabel 2.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di RSUD Kota TanjungpinangTahun 2019
No Tingkat
Pendidikan
PNS Non PNS
Jumlah
L P L P
1 SD Sederajat 3 2 1 3 9
2 SMP Sederajat 1 2 - 4 7
3 SMA Sederajat 27 17 38 29 111
4 D3 21 111 5 38 175
5 S1 10 64 3 6 83
6 S2 8 5 5 2 20
7 S3 - - - - -
TOTAL 70 201 52 82 405
Dilihat dari golongannya, pegawai PNS paling banyak dari
golongan III yaitu sejumlah 188 orang pada tahun 2019,
seperti terlihat pada Tabel 2.3 berikut ini.
16 | L A K I P
Tabel 2.3
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
di RSUD Kota Tanjungpinang Tahun 2019
No Golongan L P Jumlah
1 Golongan I 2 2 4
2 Golongan II 29 30 59
3 Golongan III 32 156 188
4 Golongan IV 7 13 20
D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor
44 Tahun 2012 Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang mempunyai tugas pokok membantu Walikota
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah dibidang pelayanan kesehatan rumah sakit yang
meliputi bidang perencanaan, anggaran, pelayanan
kesehatan, keperawatan dan penunjang pelayanan kesehatan
serta upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya
rujukan.
Dalam melaksanakan tugasnya Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Tanjungpinang mempunyai fungsi :
17 | L A K I P
1. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis daerah
dibidang kesehatan rumah sakit;
2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan secara berdaya guna
dan berhasil guna;
3. Pelaksanaan pencegahan dan penyembuhan penyakit;
4. Pelaksanaan pemulihan kesehatan secara serasi, terpadu
dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat;
5. Pemberikan pelayanan medis, pelayanan penunjang medik,
dan pelayanan asuhan keperawatan;
6. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan
pengembangan dibidang kesehatan;
7. Pengelolaan administrasi dan keuangan; dan
8. Pemberian pelayanan rujukan sesuai ketentuan peraturan
perundang- undangan.
E. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang terdiri dari :
a. Direktur;
Bidang Pelayanan, terdiri dari :
1. Seksi Medis dan Rujukan; dan
2. Seksi Penunjang Medis;
b. Bidang Keperawatan, terdiri dari :
1. Seksi Mutu, Etika dan Profesi Keperawatan; dan
2. Seksi Asuhan Keperawatan;
18 | L A K I P
c. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
1. Sub. Bag. Umum dan RT;
2. Sub. Bag. Kepegawaian; dan
3. Sub. Bag. Humas;
d. Bagian Keuangan, terdiri dari :
1. Sub. Bag. Akuntansi;
2. Sub. Bag. Penyusunan Program dan Evaluasi; dan
3. Sub. Bag. Verifikasi;
e. Kelompok Jabatan Fungsional
19 | L A K I P
DIREKTUR
Jabatan Fungsional
Bidang Pelayanan
Seksi Medis dan
Rujukan
Seksi Penunjang
Medis
Bidang
Keperawatan
Seksi Mutu, Etika
dan Profesi
Keperawatan
Seksi Asuhan
Keperawatan
Bagian Tata
Usaha
Sub. Bag. Umum
dan RT
Sub. Bag.
Kepegawaian
Bagian
Keuangan
Sub. Bag.
Akuntansi
Sub. Bag. Peny.
Program dan
Evaluasi
Komite Medik Komite
Keperawatan Komite
Kesehatan Lainnya
Satuan Pengawas
Internal
Sub. Bag. Humas
Sub. Bag. Verifikasi
Struktur Organisasi RSUD Kota Tanjungpinang
20 | L A K I P
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
RENCANA STRATEGIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2018-2023
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Tahun 2019 ini mengacu pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
2.1. PERENCANAAN STRATEGIS SEBELUM REVIU
A. Rencana Strategis
Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Tanjungpinang adalah merupakan dokumen
yang disusun melalui proses sistematis dan
berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari Visi
dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi
dengan potensi sumber daya yang dimiliki oleh
daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Rumah
21 | L A K I P
Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang. Rencana
Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (
lima ) tahun yaitu dari Tahun 2018 sampai dengan
Tahun 2023. Penetapan jangka waktu 5 tahun
tersebut dihubungkan dengan pola
pertanggungjawaban Walikota terkait dengan
penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang
dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian
akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah
akan menjadi akuntabel.
Renstra Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpiinang tersebut ditujukan untuk
mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah
sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Tanjungpinang Tahun 2018-2023.
Selanjutnya, Renstra Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Tanjungpinang tersebut akan
dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang yang
22 | L A K I P
merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk
periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Tanjungpinang dimuat program
dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk
dilaksanakan pada satu tahun mendatang.
1. Visi
Visi adalah gambaran kondisi ideal yang
diinginkan pada masa mendatang, Visi
Inspektorat adalah visi pembangunan dalam
RPJMD Tahun 2018-2023 yang merupakan visi
Walikota dan Wakil Walikota yang disampaikan
pada saat proses pemilihan Kepala Daerah. Visi
tersebut adalah sebagai berikut:
“Tanjungpinang sebagai Kota yang Maju,
Berbudaya dan Sejahtera dalam Harmoni
Kebhinekaan Masyarakat Madani”
2. Misi
Selanjutnya untuk mewujudkan Visi tersebut,
dirumuskan 5 (lima) Misi pembangunan daerah
sebagai berikut:
23 | L A K I P
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang agamis, berkarakter, berwawasan
kebangsaan dan berdaya saing global.
2. Meningkatkan pengembangan pariwisata dan
pengembangan ekonomi kreatif, dan usaha
masyarakat.
3. Mengembangkan dan melestarikan khasanah
budaya lokal dan nusantara untuk
menciptakan kehidupan masyarakat yang
harmonis, bertoleransi dan kebhinekaan guna
mendukung pembangunan berkelanjutan.
4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
profesional, berwibawa, amanah, transparan
dan akuntabel didukung aparatur yang
berintegritas dan kompeten.
5. Melanjutkan pemerataan pembangunan
infrastruktur dan penciptaan iklim investasi
dan usaha yang kondusif berwawasan
lingkungan.
Kelima misi Walikota telah dijabarkan
tujuan dan sasarannya pada dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Tanjungpinang Tahun 2018-2023.
24 | L A K I P
Adapun misi RPJMD yang terkait dengan tugas
dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang adalah misi ke-1 yaitu:
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang agamis, berkarakter, berwawasan
kebangsaan dan berdaya saing global “ dan
misi ke-5 yaitu; Melanjutkan pemerataan
pembangunan infrastruktur dan penciptaan
iklim investasi dan usaha yang kondusif
berwawasan lingkungan”
3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)
sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan
dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
serta didasarkan pada isu-isu dan analisa
strategis.
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai
secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam
rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam
kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
25 | L A K I P
Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam
kurun waktu tertentu / tahunan secara
berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang
telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk
mencapai Visi dan Misi Kota Tanjungpinang
Tahun 2018-2023 sebanyak 3 (tiga) sasaran
strategis.
Sebagaimana visi dan misi yang telah
ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu
ditetapkan tujuan, sasaran berikut indikator dan
target Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang sebagai berikut :
N
o
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Target Kinerja pada Tahun
2019 2020 2021 2022 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1
Meningkat-
nya Mutu
dan Tata
Kelola
Kesehatan
Rumah
Sakit
Meningkat-
nya
Pencapaian
SPM RS
Kategori Penilaian
Akreditasi RS
Mady
a
Mady
a
Utam
a
Utam
a
Paripur
na
Capaian BOR 58 60 60 65 70
Waktu Tunggu
Pelayanan Rawat
Jalan
90 75 60 60 45
Waktu Tunggu
Pelayanan IGD 2 2 2 2 2
Waktu Tunggu 90 90 90 75 60
26 | L A K I P
B. Indikator Kinerja Utama
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas
dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia
diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang
Pelayanan
Laboratorium
Waktu Tunggu
Pemeriksaan Thorax
Foto
120 100 100 90 75
Waktu Tunggu Obat
Jadi Tunggu 60 60 45 30 20
Meningkat-
nya IKM
terhadap
Pelayanan
RS
Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
terhadap pelayanan
RS
60 75 80 85 90
Terwujudny
a Tata
Ruang
RSUD Kota
Tanjungpina
ng sesuai
Kaidah
Perumahsak
itan
Persentase
ketersediaan fasilitas
kesehatan rujukan
sesuai dengan kaidah
perumahsakitan
0 15 60 85 100
27 | L A K I P
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama
merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota
Tanjungpinang telah menetapkan Indikator Kinerja Utama
untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing
Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Walikota
Tanjungpinang Nomor : 090/Kep…..-Bag.Orpad/2018
Tahun 2018 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota
Tanjungpinang dan Indikator Kinerja Utama SKPD Tahun
2018-2023.
Adapun penetapan Indikator Kinerja Utama Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang tahun 2019
adalah sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2019
NO
INDIKATO
R KINERJA
PROGRAM
(OUTCOME
)
INDIKATOR
KINERJA
SATUAN
PENJELASAN
ALASAN
FORMULASI
/ RUMUS
PERITUNGAN
SUMBER
DATA
1 PeningkataPresentase
% Jumlah SPM
28 | L A K I P
NO
INDIKATO
R KINERJA
PROGRAM
(OUTCOME
)
INDIKATOR
KINERJA
SATUAN
PENJELASAN
ALASAN
FORMULASI
/ RUMUS
PERITUNGAN
SUMBER
DATA
n mutu
pelayanan
kesehatan
rumah sakit
penerapan
Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM) rumah
sakit
yang sudah
diterapkan
dibagi Jumlah
SPM yang
dimiliki dikali
100
2
Pengadaan
bahan
medis habis
pakai
Jumlah
Jenis bahan
medis habis
pakai
item
Jumlah Jenis
bahan medis
habis pakai
3
Pengadaan
alat
kesehatan
Jumlah
Jenis alat
kesehatan
Jenis
Jumlah Jenis
alat
kesehatan
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari
perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan
oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan
karena merupakan wahana proses tentang memberikan
perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk
dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh
29 | L A K I P
instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas
kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas.
Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus
dalam mengarahkan dan mengelola program atau
kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan
tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.
Penyusunan Perjanjian Kinerja Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2019
mengacu pada dokumen Renstra Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2018-2023,
dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2019,
dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2019, dan
dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2019.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang telah
menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 dengan
uraian sebagai berikut:
30 | L A K I P
Perjanjian Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang
Tahun 2019
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1
Meningkatnya kualitas Tata
Kelola Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit
Capaian Bed Occupancy Ratio
(BOR)
65,12 %
Capaian Averege Length Of Stay
(AVLOS)
3,97
Capaian Turn Over Interval (TOI) 7,56
Capaian Bed Turn Over (BTO) 49,23
Capaian Net Death Rate (NDR) 22,46
Capaian Gross Death Rate (GDR) 42,2
Kunjungan Pasien Rawat Jalan 46.492
Kunjungan Pasien Rawat Inap 6673
Persentase Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) rumah
sakit
80 %
Persentase SDM yang memiliki
sertifikat kompetensi
85. %
Persentase sarana, prasarana, dan
alat kesehatan yang berfungsi
80 %
31 | L A K I P
sesuai standart
Persentase gedung/ruang
pelayanan dengan standar patient
safety
80 %
2
Terwujudnya penguatan
ketersediaan obat dan bahan
medis habis pakai
Persentase ketersediaan obat dan
perbekalan kesehatan di rumah
sakit
80 %
3
Terpenuhinya standarisasi
sarana prasarana dan alat
kesehatan
Persentase pemenuhan alat
kesehatan rumah sakit
80 %
4
Terpenuhinya ketersediaan
sarana dan prasarana aparatur
Tersedianya sarana dan prasarana
peralatan laundry
2 unit
5
Penguatan koordinasi lintas
sector dalam penanganan
pasien/ jenazah terlantar dan
penyediaan perlengkapan
Jumlah kasus jenazah pasien
terlantar
6 kasus
2.2. PERENCANAAN STRATEGIS HASIL REVIU
Dalam upaya untuk meningkatkan
akuntabilitas, Pemerintah Kota Tanjungpinang juga
melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama,
baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat
Satuan Kerja Perangkat Daerah, dengan
memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-
32 | L A K I P
isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan
suatu organisasi.
Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas
kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang dilakukan reviu terhadap Perencanaan
Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian
Kinerja Inspektorat yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kota Tanjungpinang dengan narasumber dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi. Hasil reviu tersebut selanjutnya
menjadi dasar penyusunan Laporan akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Tanjungpinang, sebagai berikut :
A. Rencana Strategis Hasil Reviu
Hasil reviu pada rencana strategis Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang terutama
merevisi indikator kinerja pada seluruh sasaran,
selain bertambahnya jumlah indikator juga merevisi
penempatan indikator kinerja strategis menjadi lebih
menggambarkan keberhasilan tujuan dan atau
sasaran. Hasil reviu selanjutnya menjadi lembar
33 | L A K I P
kerja tambahan pada Rencana Strategis Inspektorat
Daerah Tahun 2013-2018.
Berdasarkan hasil reviu dan tindaklanjut
perbaikan Rencana Strategis Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Tanjungpinang tersebut, selanjutnya
diuraikan pada tabel berikut :
Tabel 4
Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Hasil Reviu
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN 2019 2020 2021 2022 2023
(1) (2) (3) (4)
(5) (6) (7) (8) (9) (10)
1
Meningkat
nya Mutu
dan Tata
Kelola
Pelayanan
Kesehatan
RS
1. Meningk
atnya
Pencapai
an
Standar
Pelayana
n
Minimal
RS
1. Kategori
Penilaian
Akreditasi
Rumah
Sakit
Mady
a
Utam
a
Utam
a
Utam
a
Pari-
purn
a
2. Capaian
BOR Rawat
Inap (60 –
85)
%
65.1
2
68.3
8
71.8
0
75.3
9
79.1
6
3. Waktu
Tunggu
Meni
t
90 75 60 60 45
34 | L A K I P
Pelayanan
Rawat Jalan
(≤ 60)
4. Waktu
Tunggu
Pelayan IGD
(≤ 5)
Meni
t
2 2 2 2 2
5. Waktu
Tunggu
Pelayanan
Lanoratoriu
m (≤ 140)
Meni
t
90 90 90 75 60
6. Waktu
Tunggu
Pemeriksaa
n Thorax
Foto (≤ 180)
Meni
t
100 100 90 90 75
7. Waktu
Tunggu
Obat Jadi
Apotik (≤
30)
Meni
t 50 40 30 30 25
2. Meningk
atnya
Indeks
Kepuasa
n
1. Nilai Indeks
Kepuasan
Masyarakat
(IKM)
terhadap
% 60 75 80 85 90
35 | L A K I P
B. Indikator Kinerja Utama Hasil Reviu
Bersamaan dengan reviu rencana strategis Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang juga dilakukan
reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas serta
menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa
formulasi pengukuran dan kriteria indicator kinerja agar
berorientasi hasil.
Berikut ini Indikator Kinerja Utama RSUD
Tanjungpinang hasil reviu berikut penjelasannya yang
diuraikan pada table berikut :
NO
INDIKATOR
KINERJA
PROGRAM
(OUTCOME)
INDIKATOR
KINERJA
SATUAN
PENJELASAN
ALASAN
FORMULASI /
RUMUS
PERITUNGAN
SUMBE
R
DATA
1 Meningkatny Presentase
% Jumlah SPM yang
Masyara
kat (IKM)
terhadap
Pelayana
n RS
Pelayanan
Rumah
Sakit
36 | L A K I P
NO
INDIKATOR
KINERJA
PROGRAM
(OUTCOME)
INDIKATOR
KINERJA
SATUAN
PENJELASAN
ALASAN
FORMULASI /
RUMUS
PERITUNGAN
SUMBE
R
DATA
a mutu
pelayanan
kesehatan
rumah sakit
penerapan
Standar
Pelayanan
Minimal(SPM)
rumah sakit
sudah diterapkan
dibagi Jumlah SPM
yang dimiliki dikali
100
2
Terwujudnya
Penguatan
Ketersediaan
bahan medis
habis pakai
Persentase
Ketersediaan
Obat dan
Perbekalan
Kesehatan
Rumah Sakit
%
Realisasi seluruh
permintaan bahan
medis habis pakai
dikurangi
permintaan barang
medis habis pakai
yg tidak terpenuhi
dibagi seluruh
permintaan bahan
medis habis pakai
dalam setahun
dikali 100
3
Terpenuhiny
a
standarisasi
alat
kesehatan
Persentase
Pemenuhan
Alat
Kesehatan
Rumah Sakit
%
Jumlah/jenis alat
kesehatan yang
tersedia dibagi
jumlah/jenis alat
kesehatan yang
harus dimiliki
sesuai kls RS
37 | L A K I P
NO
INDIKATOR
KINERJA
PROGRAM
(OUTCOME)
INDIKATOR
KINERJA
SATUAN
PENJELASAN
ALASAN
FORMULASI /
RUMUS
PERITUNGAN
SUMBE
R
DATA
dikali 100
C. Perjanjian Kinerja Hasil Reviu
Sesuai dengan tujuan dan sasaran jangka menengah
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang hasil reviu
dan sebagai bahan tahun 2019 diperjanjikan antara
Pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang
dengan Walikota dan besaran anggaran yang direncanakan
melalui Program / Kegiatan pada tahun 2019 adalah sebagai
berikut :
Tabel 6
Perjanjian Kinerja Hasil Reviu
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2019
NO PROGRAM IKU / INDIKATOR
KINERJA
SATUAN TARGET
1 Peningkatan Mutu
Pelayanan
Presentase penerapan
Standar Prosedur
% 80
38 | L A K I P
Kesehatan Rujukan
RS
Operasional (SPO) rumah
sakit
2
Obat dan
Perbekalan
Kesehatan
Persentase Ketersediaan
Obat dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Sakit
% 80
3
Pengadaan,
Peningkatan Sarana
dan Prasarana RS
Persentase Pemenuhan
Alat Kesehatan Rumah
Sakit
% 70
Alokasi dana :
Program Peningkatan Mutu Pelayanan
Kesehatan Rujukan Rumah Sakit
Rp. 48.237.014.135,-
Program Obat dan Perbekalan
Kesehatan
Rp. 2.000.000.000,-
Program Pengadaan, Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit
Rp. 1.818.999.000,-
39 | L A K I P
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab
dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara
transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam
melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang selaku
pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban
berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang yang dibuat
sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor
239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran
penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator
sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun
40 | L A K I P
2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2019. Sesuai dengan
ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan
visi Kepala Daerah yang tentang urusan kesehatan.
A. Kerangka Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam
rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan
Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian Indikator Kinerja
Utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas
indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian
kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas
indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil
41 | L A K I P
pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan
dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator
kinerja sasaran.
Pengukuran indikator kinerja menggunakan
penghitungan persentase pencapaian rencana tingkat
capaian (target) dari masing-masing indikator kinerja
sebagaimana ditetapkan melalui realisasi yang berhasil
dicapai pada indikator dimaksud, maka penghitungan
persentase pencapaian rencana tingkat capaian perlu
memperhatikan karakteristik komponen realisasi. Dalam
kondisi :
(1) semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang
semakin baik maka digunakan rumus:
Persentase pencapaian
rencana tingkat capaian
Realisasi
x 100%
Rencana
(2) semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah
pencapaian kinerja, maka digunakan rumus:
42 | L A K I P
Persentase
pencapaian
rencana tingkat
capaian
Rencana - (Realisasi -
Rencana)
x 100%
Rencana
Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam
skala pengukuran ordinal dengan pendekatan petunjuk
pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah, sebagai berikut :
Persentase Predikat Kode Warna
< 100% Tidak Tercapai
= 100%
Tercapai/ Sesuai
Target
> 100% Melebihi Target
Dan predikat capaian kinerja untuk realisasi capaian
kinerja yang tidak tercapai (< 100%) dengan pendekatan
Permendagri nomor 54 Tahun 2010, sebagai berikut
43 | L A K I P
Pencapaian Kinerja Sasaran Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Tanjungpinang
Tahun 2019
NO. Kategori Rata-Rata % Capaian
Kode
Warna
1 Sangat Baik > 90
2 Baik 75.00 – 89.99
3 Cukup 65.00 – 74.99
4 Kurang 50.00 – 64.99
5 Sangat Kurang 0 – 49.99
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja
dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan
informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab
tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
Dalam laporan ini, Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang dapat memberikan gambaran penilaian
tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing
kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat
pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator
kinerja program yang ditetapkan dalam dokumen Renstra
2018-2023 maupun Rencana Kerja Tahun 2019. Sesuai
ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk
44 | L A K I P
menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan
dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.
B. Capaian Indikator Kinerja Utama
Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja
serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah,
maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator
Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu
dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang
menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang
bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung
dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah,
sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari
suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.
Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran
keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang telah
menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja
Perangkat Daerah melalui Keputusan Walikota
Tanjungpinang Nomor : 090/341-Bag.Orpad tentang
Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Tanjungpinang Tahun
2018-2023. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas,
45 | L A K I P
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang juga
melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam
melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja,
permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil
pengukuran atas indikator kinerja utama Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Tanjungpinang tahun 2019
menunjukan hasil sebagai berikut:
Tabel 7
Capaian Indikator Kinerja Utama
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjujngpinang
Tahun 2019
No. Indikator
Kinerja Utama
Satuan Target Realisasi Capaian
%
1
Meningkatnya
Mutu Pelayanan
Kesehatan
Rumah Sakit
% 80 83 103,75
2
Pengadaan Bahan
Medis Habis
Pakai
Item 230 249 108,26
46 | L A K I P
3
Pengadaan Alat
Kesehatan Jenis 5 5 100
Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian
Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :
Capaian kinerja yang melebih/melampaui target
ditunjukan pada indikator Meningkatnya Mutu Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit, dengan capaian kinerja 103,75%,
pada indikator Pengadaan Bahan Medis Habis Pakai dengan
capaian kinerja 108,26%, pada indikator Pengadaan Alat
Kesehatan dengan capaian kinerja 100%
C. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Program
Secara umum Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang telah dapat melaksanakan tugas dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam Renstra 2018-2023. Jumlah Sasaran yang ditetapkan
untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Tanjungpinang Tahun 2018-2019 sebanyak 2 (dua)
sasaran.
Tahun 2019 adalah tahun pertama pelaksanaan
Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kota
47 | L A K I P
Tanjungpinang , dari 2 (dua) sasaran strategis dan 16 (
enam belas) indikator kinerja program yang ditetapkan
maka pencapaian Kinerja Program Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut:
Tabel 8
Capaian Indikator Kinerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang
Tahun 2019
No.
Indikator Kinerja
Program Satuan Target Realisasi
Capaian
( % )
1
Capaian Bed
Occupancy Ratio
(BOR)
% 65,12 65,67 100,84
2
Capaian Average
Length Of Stay
(AVLOS)
Hari 7 5,95 117,75
3
Capaian Turn Of
Interval (TOI) Hari 3 3,79 79,25
4 Capaian Bed Turn
Over (BTO)
Kali 40 58,40 146
48 | L A K I P
5
Capaian Net Death
Rate (NDR) ‰ 15 12,54 119,62
6 Capaian Gross
Death Rate (GDR)
‰ 30 26,79 111,98
7
Jumlah
Kunjungan Rawat
Jalan
Orang 46.492 60.242 129,57
8
Jumlah
Kunjungan Rawat
Inap
Orang 6.672 8.443 126,54
9
Persentase
Penerapan
Standar
Pelayanan
Minimal Rumah
Sakit
% 80 80 100
10
Persentase SDM
yang Memiliki
Sertifikat
Kompetensi
% 70 82 117,14
11 Persentase Sarana
Prasaran dan Alat
% 80 80 100
49 | L A K I P
Kesehatan yang
berfungsi sesuai
standar
12
Persentase
Gedung/ Ruang
Pelayanan dengan
Standar Patient
Safety
% 80 65 78,75
13
Persentase
ketersediaan obat
dan perbekalan
kesehatan RS
item 230 249
100,89
14
Persentase
Pemenuhan Alat
Kesehatan RS
% 80 80 100
15
Tersedianya
Sarana dan
Prasarana
Peralatan Laundry
Unit 2 2 100
16
Jumlah Kasus
Jenazah Pasien
Terlantar
Kasus 10 5 50
50 | L A K I P
1. Capaian Program Pertama
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan Rumah
Sakit
Program ini mempunyai 9 (sembilan) indikator kinerja.
Tabel
Capaian Indikator Kinerja Program Peningkatan Mutu
Pelayanan Kesehatan Rujukan Rumah Sakit
No
Indikator
Kinerja
Program
Target
2019
Realisasi
2019
Realisasi
2018
Capaian
Kinerja
2019
( % )
1
Capaian Bed
Occupancy
Ratio (BOR)
65,12 65,67 54,84 100,84
2
Capaian
Average
Length Of
Stay (AVLOS)
7 5,95 7,76 117,75
3
Capaian
Turn Of
Interval (TOI)
3 3,79 4,06 79,25
51 | L A K I P
4
Capaian Bed
Turn Over
(BTO)
40 58,40 44,54 146
5
Capaian Net
Death Rate
(NDR)
15 12,54 17,55 119,62
6
Capaian
Gross Death
Rate (GDR)
30 26,79 34,63 111,98
7
Persentase
Penerapan
Standar
Pelayanan
Minimal
Rumah Sakit
80 80 70 100
8
Jumlah
Kunjungan
Rawat Jalan
46.492 60.242 43.681 129,57
9
Jumlah
Kunjungan
Rawat Inap
6.672 8.443 7.092 126,54
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan rumah sakit dapat
52 | L A K I P
dilihat dari berbagai segi, yaitu :
Tingkat pemanfaatan sarana pelayanan
Mutu pelayanan
Tingkat efisiensi pelayanan
Untuk mengetahui ketiga hal tersebut, diperlukan berbagai
indikator yaitu :
BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka Penggunaan Tempat
Tidur)
BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran
tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah
sakit, dengan parameter ideal 60-85 %. (Departemen
Kesehatan RI 2005)
Bor = (jumlah hari perawatan rumah sakit/ (jumlah tempat
tidur X jumlah hari dalam satu periode)) X 100%
AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien
dirawat)
Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga
memberikan gambaran mutu pelayanan. Nilai AVLOS yang
ideal adalah 6-9 hari. (Departemen Kesehatan RI 2005)
AVLOS = Jumlah lama dirawat/ Jumlah pasien keluar
(hidup+mati)
TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
53 | L A K I P
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator
ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaantempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong
tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. (Departemen Kesehatan
RI, 2005)
TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari
Perawatan)/Jumlah pasien keluar (hidup+mati))
BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)
BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu
periode (Departemen Kesehatan RI ,2005). Idealnya dalam
satu tahun tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
BTO = Jumlah pasien keluar (hidup+mati) / Jumlah tempat
tidur
NDR (Net Death Rate)
NDR menurut Departemen Kesehatan RI (2005) adalah
angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap
1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran
mutu pelayanan di rumah sakit.
NDR = (Jumlah pasien mati>48 jam/ jumlah pasien keluar
(hidup+mati)) X 1000‰
GDR (Gross Death Rate)
GDR menurut Departemen Kesehatan RI (2005) adalah
angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita
keluar.
GDR = (Jumlah pasien mati seluruhnya/Jumalh pasien
54 | L A K I P
keluar (hidup+mati)) X 1000‰
Rata – rata kunjungan rawat jalan perhari.
Indikator ini untuk menilai tingkat pemanfaatan poliklinik
rumah sakit.
Tabel
Kategori Pencapaian Indikator Program Peningkatan Mutu
Pelayanan Kesehatan Rujukan Rumah Sakit
No Kategori Jumlah
Indikator
Persentase
(%)
1 Melebihi
/melampaui target
7 77,78
2 Sesuai target 1 11,11
3
Tidak mencapai
target 1 11,11
Capaian kinerja program ini mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2018. Keberhasilan /kegagalan
pencapaian indikator kinerja Program Peningkatan Mutu
Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit disebabkan faktor
pendukung dan penghambat sebagai berikut :
a. Faktor Pendukung
Rapat rutin Komite Medik (setiap Senin pagi)
55 | L A K I P
Mendorong upaya pencapaian Standar Pelayanan Minimal
(waktu tunggu pelayanan dokter spesialis, pelayanan IGD,
Laboratorium, Radiologi, Obat )
Ronde keperawatan yang dilaksanakan sekali dalam
sepekan
Peningkatan kapasitas SDM (inhouse training, diklat,
pendidikan berkelanjutan, dan lain-lain)
Pemenuhan sarana dan prasarana (satu dokter spesialis
mempunyai satu poliklinik, ruang tunggu dan ruang
perawatan yang memadai, dan lain-lain)
Pemenuhan alat – alat kesehatan melalui alokasi dana
APBD/APBN
Mempermudah akses pendaftaran pasien secara online
menggunakan smartphone.
b. Faktor Penghambat :
Kurangnya Sumber Daya Manusia Kesehatan :
- Jumlah Apoteker menurut PMK Nomor 56 Tahun 2014
adalah 8 (delapan) orang. Tenaga yang tersedia 4
(empat) orang (2 PNS dan 2 Honorer)
- Menurut PMK Nomor 56 Tahun 2014 untuk Rumah
Sakit Tipe C seharusnya mempunyai 1 (satu) Dokter
Spesialis Patologi Klinik dan 1 (satu) Dokter Spesialis
Gigi dan Mulut, untuk saat ini tenaga tersebut belum
ada.
- Kurangnya tenaga kesehatan lainnya seperti : Perekam
56 | L A K I P
Medis (kurang 5 orang), Penata Anestesi (kurang 1
orang), Pranata Laboratorium (kurang 3 orang)
,Sanitarian (kurang 1 orang), Asisten Apoteker (kurang 5
orang).
Sistem informasi kapasitas tempat tidur belum up to date
sehingga capaian TOI belum memenuhi standar
Integritas karyawan masih harus ditingkatkan
Untuk meningkatkan kinerja Program Peningkatan
Mutu Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dimasa
mendatang, maka direkomendasikan/ solusi perbaikan
sebagai berikut:
Mengusulkan formasi pegawai untuk tenaga apoteker,
dokter spesialis patologi klinik, dokter spesialis gigi, dan
tenaga lain yang dibutuhkan.
Meng-up date informasi kapasitas tempat tidur dengan cara
mendorong pengembangan aplikasi SIM-RS
Memberikan motivasi demi meningkatnya integritas
karyawan salah satunya memberika reward dan
punishment
57 | L A K I P
2. Capaian Program Kedua
Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
No
Indikator
Kinerja
Program
Target
2019
Realisasi
2019
Realisasi
2018
Capaian
Kinerja
2019
( % )
1
Jumlah
Kasus
Jenazah
Pasien
Terlantar
10 4 2
40
Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah terhadap
masyarakat miskin, dan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban
Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien, maka RSUD Kota
Tanjungpinang mengadakan Program Pelayanan Kesehatan
Penduduk Miskin.
Program ini dialokasikan untuk penyelenggaraan jenazah
pasien yang tidak mampu/ miskin. Dari target 10 kasus pada
tahun 2019 hanya 4 kasus yang terjadi. Sehingga capaian kinerja
tahun 2019 adalah 40%, meningkat 50% disbanding tahun 2018.
58 | L A K I P
a. Faktor Pendukung
Program ini selalu didukung oleh pemerintah daerah Kota
Tanjungpinang dengan alokasi dana dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
b. Faktor Penghambat
Sebenarnya tidak ada faktor penghambat. Besarnya
capaian kinerja tergantung pada jumlah jenazah yang
diselenggarakan. Semakin sedikit jumlahnya semakin baik.
3. Capaian Program Ketiga
Obat dan Perbekalan Kesehatan
No
Indikator
Kinerja
Program
Target
2019
Realisasi
2019
Realisasi
2018
Capaian
Kinerja
2019
( % )
1
Persentase
ketersediaan
obat dan
perbekalan
kesehatan RS
230 249 - 108,26
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan merupakan program
wajib untuk pelayanan kesehatan. Ketersediaan obat dan
perbekalan kesehatan, serta kecepatan dan ketepatan layanan
59 | L A K I P
Instalasi Farmasi sangat mempengaruhi mutu pelayanan rumah
sakit.
a. Faktor Pendukung
Dukungan dana APBD Kota Tanjungpinang untuk
pengadaan bahan medis habis pakai
Proses pengadaan dengan sistem E-Katalog sehingga
harga lebih murah
b. Faktor Penghambat
Dukungan APBD belum memadai (sekitar 15% dari
total kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai)
Kurangnya tenaga apoteker dan asisten apoteker
Hambatan dalam proses pengadaan obat disebabkan
keharusan mengikuti Formularium Nasional dan
proses pengiriman yang relative lama (distributor di
kota-kota besar)
4. Capaian Program Keempat
Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
No
Indikator
Kinerja
Program
Target
2019
Realisasi
2019
Realisasi
2018
Capaian
Kinerja
2019
( % )
1 Persentase
Pemenuhan
5 5 15 100
60 | L A K I P
Alat
Kesehatan RS
2
Tersedianya
sarana dan
prasrana
peralatan
laundry
2 2 - 100
Sarana dan prasarana merupakan bagian yang sangat
penting dalam menunjang mutu pelayanan kesehatan . RSUD
Kota Tanjungpinang selalu berupaya memenuhi standar sarana
dan prasarana yang dimilikinya. Pada tahun 2019, RSUD Kota
Tanjungpinang mendapat tambahan 5 (lima) unit peralatan
kesehatan untuk kamar operasi melalui Dana Alokasi Khusus.
Capaian program ini sama dengan tahun 2018 sebesar 100 %
(sesuai target)
a. Faktor Pendukung
Adanya standarisasi sarana prasarana untuk rumah
sakit, yakni Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31
Tahun 2018 tentang Aplikasi Sarana Prasarana dan
Alat Kesehatan (ASPAK)
Ketersediaan Dana Alokasi Khusus (DAK)
61 | L A K I P
b. Faktor Penghambat
Pendataan inventarisasi sarana prasarana belum
optimal (medis dan medis, kondisi barang, umur
barang), karena masih dilakukan secara manual
Keterbatasan kemampuan daerah dalam
mengakomodir pengadaan sarana prasarana rumah
sakit menyebabkan program ini harus diusulkan
melalui anggaran DAK dengan proses yang sangat
panjang dan alokasi dana terbatas (peruntukkannya
bagi seluruh fasilitas kesehatan se-Indonesia).
5. Capaian Program Kelima
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
No
Indikator
Kinerja
Program
Target
2019
Realisasi
2019
Realisasi
2018
Capaian
Kinerja
2019
( % )
1
Persentase
Sarana
Prasarana
dan Alat
Kesehatan
yang
80 80 - 100
62 | L A K I P
berfungsi
sesuai
standar
2
Persentase
Gedung/
Ruang
Pelayanan
dengan
Standar
Patient Safety
80 65 - 81,25
Keselamatan, ketepatan dan kenyamanan pelayanan
tidak terlepas dari sarana dan prasarana rumah sakit yang
terpelihara dengan baik. Adapun faktor pendukung dan
penghambat program ini adalah :
a. Faktor Pendukung
Adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24
Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan
dan Prasarana Rumah Sakit.
Sudah ada inventarisasi sarana yang dimiliki
walaupun belum optimal
b. Faktor Penghambat
Bangunan rumah sakit sudah sangat lama (berdiri
63 | L A K I P
tahun 1903) sehingga untuk revitalisasi sesuai
standar teknis membutuhkan biaya yang sangat
besar.
Inventarisasi sarana prasarana (kondisi gedung, alat
medis dan non medis) belum optimal.
6. Capaian Program Keenam
Pelayanan Administrasi Perkantoran
No
Indikator
Kinerja
Program
Target
2019
Realisasi
2019
Realisasi
2018
Capaian
Kinerja
2019
( % )
1
Persentase
Realisasi
Keuangan
Perangkat
Daerah
100 100 100 100
Program ini merupakan program rutin setiap organisasi
perangkat daerah. Tahun 2019 program administrasi perkantoran
menaungi 7 (tujuh) kegiatan. Satu kegiatan yang tidak terlaksana
adalah kegiatan belanja bahan pendukung acara karena kegiatan
ini sifatnya mendukung event pemerintah daerah (tidak
dilaksanakan)
64 | L A K I P
7. Capaian Program Ketujuh
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
No
Indikator
Kinerja
Program
Target
2019
Realisasi
2019
Realisasi
2018
Capaian
Kinerja
2019
( % )
1
Persentase
Ketersediaan
Laporan
Capaian
Kinerja dan
Keuangan
3 3 - 100
Program ini merupakan program baru dan muncul pada anggaran
perubahan tahun 2019. Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capain Kinerja dan Keuangan ini merupakan
amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan.
65 | L A K I P
D. Akuntabilitas Keuangan
Selama tahun 2019 pelaksanaan program dan kegiatan
dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk
mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Tanjungpinang dianggarkan melalui
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kota Tanjungpinang dengan total nilai
keseluruhan adalah sebesar Rp 90.656.996.964,00 terdiri dari
Belanja Tidak Langsung (BTL) sebesar Rp 33.158.323.829,00 dan
Belanja Langsung (BL) sebesar Rp. 57.498.673.135,00. Sedangkan
realisasi anggaran Belanja Langsung mencapai Rp
47.678.778.849,00 atau dengan serapan dana APBD mencapai
83 %.
Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait
dengan pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada setiap
Program/Kegiatan Renstra Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang pada tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 10
Pagu dan Realisasi Anggaran Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Tanjungpinang Tahun 2019
No Program Pagu Anggaran Realisasi
Anggaran %
1 Program Pelayanan 4.756.260.000 3.442.581.318 72,38%
66 | L A K I P
Administrasi
Perkantoran
2 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana 650.000.000 480.999.999 73,99%
3 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
10.000.000 2.069.000 20,69%
4 Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan 2.000.000.000 1.991.577.618 99,57%
5 Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk
Miskin
26.400.000 9.800.000 37,12%
6 Program Pengadaan,
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit/
Rumah Sakit Jiwa/
Rumah Sakit paru-paru/
Rumah Sakit Mata
1.818.999.000 1.810.411.000 99,52%
7 Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
BLUD Rumah Sakit
Umum Daerah
48.237.014.135 39.934.853.171 82,79 %
Jumlah 57.498.673.135 47.678.778.849 82,91%
67 | L A K I P
Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran yang direncanakan
dan dimanfaatkan untuk pencapaian program organisasi serta
tingkat efisisensi yang telah dilakukan oleh Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Tanjungpinang pada tahun 2019.
68 | L A K I P
BAB IV
P E N U T U P
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2019 ini merupakan
pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan pemerintah
yang baik (Good Governance) Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tanjungpinang Tahun 2019. Pembuatan LKjIP ini merupakan
langkah yang baik dalam memenuhi harapan Peraturan Presiden
Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Sebagai upaya untuk
penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana
diharapkan oleh semua pihak.
LKjIP Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang
Tahun 2019 ini dapat menggambarkan kinerja Rumah Sakkit
Umum Daerah Kota Tanjungpinang dan Evaluasi terhadap
kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun
kinerja sasaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang
mencerminkan keberhasilan dan kegagalan.
Dalam Tahun Anggaran 2019 untuk pelaksanaan program
dan kegiatan pada Inspektorat daerah Kota Tanjungpinang dalam
rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai dianggarkan
69 | L A K I P
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota
Tanjungpinang Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp.
57.498.673.135,00 sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp.
47.678.778.849,00 atau dengan serapan dana APBD mencapai
83%.
Dalam kurun waktu 1 (satu) tahun tersebut telah
menggunakan anggaran sebesar Rp. 47.678.778.849,00 (Empat
puluh tujuh milyar enam ratus tujuh puluh delapan juta tujuh
ratus tujuh puluh delapan ribu delapan ratus empat puluh
sembilan rupiah) telah mewujudkan capaian kinerja untuk
menunjang pencapaian Misi dan Visi Kepala Daerah Kota
Tanjungpinang. Berdasarkan pagu anggaran tersebut maka
realisasi anggaran yang telah digunakan oleh Inspektorat Daerah
Kota Tanjungpinang adalah 83% dari anggaran yang
direncanakan, hal tersebut menunjukan bahwa perencanaan
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang perlu
dioptimalkan kembali agar lebih efektif dan efisien dalam
meningkatkan kinerja yang mendukung pencapaian Visi dan
Misi Kepala Daerah Kota Tanjungpinang.
Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang ini, diharapkan
dapat memberikan gambaran Kinerja Rumah Sakit Umum
70 | L A K I P
Daerah Kota Tanjungpinang kepada pihak-pihak terkait baik
sebagai stakeholders ataupun pihak lain yang telah mengambil
bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota
Tanjungpinang.
Tanjungpinang, Februari 2020
PIMPINAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH,
Dr. H. EDDY SOBRI, Sp.PD