Upload
vantu
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI TAHUN 2015
DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI 2016
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 i
KATA PENGANTAR
Astiti angayu bagia kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa atas karuniaNya yang tak terhingga kepada kita, sehingga dapat tersusun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) SKPD Dinas Kesehatan
Provinsi Bali Tahun 2015.
LAKIP Dinas Kesehatan Provinsi Bali disusun berdasarkan Inpres Nomor 7 tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Dinas Kesehatan
Provinsi Bali merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja pemerintah daerah. Laporan ini
memuat rencana pembangunan, tingkat capaian dan realisasi indikator dari sasaran-sasaran
yang terdapat dalam Rencana Strategis SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2014-
2018. Dalam mengukur capaian sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam
Renstra SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Bali dipilih indikator kinerja utama yang
merupakan ukuran kinerja dan sasaran strategis SKPD.
Pelaksanaan tahun anggaran 2015 merupakan tahun kedua dari Renstra SKPD Dinas
Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2014-2018. Pelaksanaan pembangunan tahun 2015 telah
menunjukan keberhasilan, hal tersebut berkat buah pikiran dan kerja bersama-sama seluruh
stakeholders pembangunan bidang kesehatan di Bali. Namun demikian kami menyadari
masih dijumpai tantangan dan masalah sehingga masih ada sasaran yang belum tercapai,
tetapi optimisme yang tinggi senantiasa tetap dimiliki untuk lebih meningkatkan kinerja pada
tahun-tahun mendatang.
Kami berharap laporan ini dapat dipergunakan sebagai bahan penyempurnaan
kebijakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan khususnya bidang kesehatan di Bali.
Denpasar, 29 Januari 2016
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali
dr. Ketut Suarjaya, MPPM Pembina Utama Muda NIP. 19620115 198710 1 001
KATA PENGANTAR
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 ii
Kata Pengantar ……………………………………………………................................... i Daftar Isi ……………………………………………………............................................ ii Ikhtisar Eksekutif ……………………………………………………................................ iv I BAB I PENDAHULUAN ………………………………………........................... 1 I.1 Struktur Organisasi …………………………………………………………. 1 I.2 Fungsi dan Tuga ……………………………………………………………. 2 I.3 Keadaan Pegawai …………………………………………………………… 3 I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana ……………………………………………... 6 I.5 Keuangan …………………………………………………………………… 8 I.6 Sistematika LAKIP ………………………………………………………… 18 II BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA …………………….. 21 II.1 Perencanaan Strategis ……………………………………………………… 21 II.1.1 Visi dan Misi ……………………………………………………… 21 II.1.2 Tujuan dan Sasaran ……………………………………………….. 21 II.1.3 Strategi ……………………………………………………………. 27 II.1.3.1 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Misi Pertama …………………………………………… 27 II.1.3.2 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Misi Kedua …………………………………………….. 29 II.1.3.3 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Misi Ketiga …………………………………………….. 31 II.1.4 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ………………………………… 32 III BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………………… 50 III.1 Capaian Kinerja Tahun 2015 ……………………………………………... 50 III.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja …………………………………… 52 III.2.1 Sasaran Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil dan Melahirkan …. 52 III.2.2 Sasaran Meningkatkan Kesehatan Ibu Bayi dan Balita ………… 52 III.2.3 Sasaran Meningkatkan Status Gizi Masyarakat ………………... 53 III.2.4 Sasaran Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit
Menular …………………………………………………………. 54 III.2.1 Sasaran Meningkatkan Pengendalian Penyakit Tidak Menular … 55 III.2.1 Sasaran Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Fasilitas
Kesehatan ……………………………………………………….. 56 III.3 Akuntabilitas Anggaran …………………………………………………... 57 IV Penutup …………………………………………………………………………… 58 LAMPIRAN Prestasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali sampai dengan tahun 2015
DAFTAR ISI
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Visi yang hendak dicapai dalam periode Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Provinsi Bali Tahun 2014-2018 adalah : ” Bali Sehat Menuju Bali Mandara (Maju,
Aman, Damai dan Sejahtera)”
Untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui 3 (tiga) misi yaitu a)
Memelihara, meningkatkan dan mengembangkan upaya kesehatan yang merata,
bermutu dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Bali. b) Menjamin Ketersediaan dan
pemerataan sumber daya kesehatan dan c) Meningkatkan kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan
Provinsi Bali ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Dinas
Kesehatan Provinsi Bali yang memuat rencana, capaian dan realisasi indikator kinerja
dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja yang dipilih termuat dalam
Indikator Kinerja Utama Instansi Tahun 2014-2018 sebagaimana tertuang pada
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2014-2018, dimana indikator yang
digunakan adalah indikator kinerja utama yang dianggap mampu mengukur
pencapaian sasaran yang dimaksud yang meliputi Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Persentase Bumil KEK,
Persentase Balita Malnutrisi dan Gizi Kurang, Angka Kematian Penyakit Menular,
Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit
Tidak Menular dan Persentase Faskes yang Memenuhi Standar Pelayanan. Laporan
ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan penyempurnaan kebijakan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan khususnya bidang kesehatan di Bali
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 1
BAB I
PENDAHULUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan
Provinsi Bali Tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian
dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong
terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik Good Governance di Indonesia.
Dengan disusunnya LAKIP Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015
diharapkan :
1. Dinas Kesehatan Provinsi Bali dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik
dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan
dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
2. Menjadi masukan dan umpan balik bagi instansi lain maupun pihak-pihak yang
berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja.
3. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Dinas Kesehatan Provinsi
Bali di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
I.1 Struktur Organisasi
Berdasarkan Perda No. 4 tahun 2013 tentang Perubahan atas Perda No. 4
Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Daerah. Dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya maka Dinas Kesehatan Provinsi Bali dilengkapi dengan struktur
organisasi yang terdiri dari :
1. Sekretariat
a. Sub. Bagian Umum
b. Sub. Bagian Kepegawaian
c. Sub. Bag. Keuangan dan Penyusunan Program.
BAB I
PENDAHULUAN
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 2
2. Bidang Pengkajian dan Pengembangan
a. Seksi Evapor
b. Seksi Pengkajian dan Pengembangan
c. Seksi JPKM
3. Bidang Kesehatan Masyarakat
a. Seksi Promosi Kesehatan.
b. Seksi Gizi Masyarakat
c. Seksi Kesehatan Keluarga
4. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
a. Seksi Pencegahan Penyakit
b. Seksi Penanggulangan Penyakit
c. Seksi Penyehatan Lingkungan
5. Bidang Palayanan Kesehatan
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
c. Seksi Sertifikasi, Perijinan dan Perbekalan Kesehatan
6. UPT Dinas Kesehatan Provinsi Bali
a. BLK (Balai Laboratorium Kesehatan).
b. JKMB (Jaminan Kesehatan Masyarakat Bali)
c. AKBID SINGARAJA (Akademi Kebidanan).
d. BPKKTK (Balai Pengembangan Keterampilan Khusus Tenaga Kesehatan)
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
I.2 Fungsi dan tugas
Dinas Kesehatan Provinsi Bali sesuai dengan pasal 2 Pergub 70 Tahun 2011
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan atas
otonomi dan tugas pembantuan bidang kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur diatas pasal 3 dalam melaksanakan tugas
pokok Dinas Kesehatan Provinsi Bali mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi serta
pelaksanaan kebijakan bidang kesehatan.
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 3
2. Penyelenggaraan penyusunan rencana dan program kerja Dinas.
3. Penyelenggaraan pembinaan umum dan pembinaan teknis di bidang kesehatan.
4. Penyelenggaraan dukungan kerjasama antar kab/kota.
5. Penyelenggaraan pengendalian terhadap pelayanan umum dan perizinan.
6. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPT.
I.3 Keadaan Pegawai
Komposisi pegawai di lingkunangan Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun
2015 dapat dirinci ke dalam tabel sebagai berikut :
a. Berdasarkan distribusi pada unit-unit kerja
Tabel 1.1 Distribusi Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Bali berdasarkan unit .kerja
Unit/Bidang Jumlah Staf %
Dinas Kesehatan Provinsi Bali 213 56,02
Kepala Dinas 1 0,46
Sekretaris Dinas Kesehatan 1 0,46
Subbag Umum 18 8,41
Subbag Keuangan dan Penyusunan Program 23 10,75
Subbag Kepegawaian 36 16,36
Kabid Pengkajian dan Pengembangan 1 0,46
Seksi Pengkajian dan Pengembangan 6 2,82
Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat
8 3,76
Seksi Evaluasi dan Pelaporan 8 3,76
Kabid Kesehatan Masyarakat 1 0,76
Seksi Kesehatan Keluarga 15 7,04
Seksi Gizi Masyarakat 10 4,69
Seksi Promosi Kesehatan 13 6,10
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 4
Kabid P2PL 1 0,46
Seksi Pencegahan Penyakit 11 5,16
Seksi Penanggulangan Penyakit 13 6,10
Seksi Penyehatan Lingkungan 10 4,69
Kabid Pelayanan Kesehatan 1 0,46
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar 11 5,16
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan 12 5,63
Seksi Sertifikasi Perijinan dan Perbekalan
Kesehatan
13 6,10
UPT BPKKTK 25 6,60
UPT JKMB 29 7,65
UPT AKBID Provinsi Bali 56 14,78
UPT Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali 56 14,78
Jumlah Total 379 100
b. Berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel 1.2 Tingkat Pendidikan Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Bali
No Tingkat Pendidikan Tahun 2015
Jumlah(orang) %
1 Sarjana Strata 3 (S3) - -
2 Sarjana Strata 2 (S2) 65 17,15
3 Sarjana Strata 1 (S1) 138 36,41
4 Sarjana Muda / Diploma 54 14,25
5 SLTA Sederajat 104 27,44
6 SLTP Sederajat 12 3,12
7 Sekolah Dasar (SD) 6 1,58
Jumlah 379 100
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 5
c. Berdasarkan tingkat penjenjangan
Tabel 1.3 Penjenjangan Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Bali
No. Tingkat Pendidikan Penjenjangan s.d Tahun 2015 % dari
total staf Jumlah Orang
1 SPAMEN - -
2 SPAMA/SEPADYA/DIKLATPIM III 9 2,38
3 ADUMLA/SEPALA 8 2,11
4 ADUM/SEPADA 3 0,79
Jumlah 20 5,28
d. Berdasarkan Eselon
Tabel 1.4 Jumlah Eselon di Dinas Kesehatan Provinsi Bali
No Eselon Jumlah
1 2A 1
2 3A 9
3 4A 21
4 Staf non struktural 348
Jumlah Total 379
e. Berdasarkan Analisis Beban Kerja (ABK)
Tabel 1.5 Jumlah Pegawai dibandingkan dengan Analisis Beban Kerja
PEGAWAI
DINKES
PROV. BALI
UPT. LABKES UPT.
BPKKTK
UPT. AKBID
PROV. BALI
UPT. JKMB
ABK Riil ABK Riil ABK Riil ABK Riil ABK Riil
Eselon II 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Eselon III 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1
Eselon IV 15 15 1 1 1 1 1 1 3 3
Staf 207 192 54 54 35 23 95 54 25 25
jumlah 228 213 56 56 37 25 97 56 29 29
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 6
Berdasarkan tabel diatas, jumlah pegawai riil yang ada pada satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebanyak 379 orang yang
tersebar pada instansi induk 213 orang atau 56,20 %, pada UPT Laboratorium
Kesehatan 56 orang atau 14,76 %, di UPT. BPKKTK 25 orang atau 6,86 %, di
UPT. AKBID Provinsi Bali 56 orang atau 14,76 % dan di UPT. Jaminan
Kesehatan Masyarakat Bali (JKMB) berjumlah 29 orang atau 7,65 %. Berdasarkan
Analisis Beban Kerja (ABK) Dinas Kesehatan Provinsi Bali, kebutuhan pegawai
di Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebanyak 447 orang, jika dibandingkan dengan
kebutuhan Riil maka Dinas Kesehatan Provinsi Bali kekurangan pegawai sebanyak
68 orang atau 17,94 %.
Dalam Upaya meningkatkan mutu pelayanan dengan pelaksanaan program-
program lebih optimal untuk mengisi kekurangan pegawai tersebut dari
keterbatasan formasi pegawai negeri sipil maka diperlukan cara lain yaitu dengan
mengadakan tenaga kontrak.
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana
Sebagai penunjang semua program/kegiatan pada SKPD Dinas Kesehatan
Provinsi Bali tahun 2015, dibutuhkan sarana dan prasarana agar kegiatan dapat
berjalan dengan lancer. Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di SKPD Dinas
Kesehatan Provinsi Bali sesuai data asset tetap lainnya pada tahun 2015 terdapat
sebanyak 3.066 item barang senilai Rp 56.259.242.861,32,- dengan garis besar
rincian :
Tabel 1.6 Data Aset Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015
No Uraian Jumlah Barang Jumlah Harga (Rp)
1 Tanah 9 10.840.800.000 2 Alat-alat Besar 5 575.390.500 3 Alat-alat angkutan 85 3.972.825.750 4 Alat Bengkel dan alat ukur 86 276.863.700 5 Alat - alat pertanian 10 114.150.000 6 Alat kantor dan Rumah Tangga 2.207 8.572.872.311,33 7 Alat Studio dan Komunikasi 89 542.307.000 8 Alat-alat kedokteran 107 1.353.157.340 9 Alat Laboratorium 299 10.878.808.418 10 Bangunan dan Gedung 46 18.257.040.977 11 Jalan Khusus Komplek/Jembatan 2 19.813.320 12 Bangunan Air/Irigasi 4 104.142.045
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 7
13 Instalasi 5 291.455.000 14 Jaringan 4 294.038.000 15 Buku Perpustakaan 38 20.807.500 16 Barang bercorak Kebudayaan 70 144.771.000
Jumlah total 3.066 56.259.242.861,32 Beberapa rincian aset tetap alat-alat angkutan dan peralatan kantor antara lain : a. Kendaraan roda 6 /bus : 1 buah ( di UPT Akbid Singaraja)
b. Kendaraan roda 4 : 38 buah
1). Dinas Kesehatan Provinsi Bali : 25 buah
2). UPT Labkes : 4 buah
3). UPT Akbid Singaraja : 3 buah
4). UPT JKMB : 4 buah
5). UPT BPKKTK : 2 buah
c. Kendaraan roda 2 : 50 buah
1). Dinas Kesehatan Provinsi Bali : 42 buah
2). UPT Labkes : 3 buah
3). UPT Akbid Singaraja : 1 buah
4). UPT JKMB : 2 buah
5). UPT BPKKTK : 2 buah
d. Komputer yang dapat digunakan : 109 buah
1). Dinas Kesehatan Provinsi Bali : 50 buah
2). UPT Labkes : 33 buah
3). UPT Akbid Singaraja : 4 buah
4). UPT JKMB : 15 buah
5). UPT BPKKTK : 7 buah
e. Laptop yang dapat digunakan : 95 buah
1). Dinas Kesehatan Provinsi Bali : 38 bua
2). UPT Labkes : 3 buah
3). UPT Akbid Singaraja : 13 buah
4). UPT JKMB : 34 buah
5). UPT BPKKTK : 7 buah
f. Printer yang dapat digunakan : 110 buah
1). Dinas Kesehatan Provinsi Bali : 36 buah
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 8
2). UPT Labkes : 16 buah
3). UPT Akbid Singaraja : 15 buah
4). UPT JKMB : 38 buah
5). UPT BPKKTK : 5 buah
g. Gedung Kantor :
1). Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Jalan Melati No 20 Denpasar
2). UPT Labkes, Jalan Angsoka No. Denpasar
3). UPT Akbid Singaraja, Jaln Bisma Barat No. 25 A Singaraja
4). UPT JKMB, Jalan Cut Nyak Dien No.1 Denpasar
5). UPT BPKKTK, Jalan Gemitir 135 BIaung Kesiman Kertalangu Denpasar
I.5 Keuangan
Pendapatan
Pendapatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali merupakan penerimaan yang
bersumber dari penerimaan retribusi jasa umum dan retribusi jasa usaha. Total
target pendapatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 sebesar
Rp.3.778.600.000,- (Tiga miliar tujuh ratus tujuh puluh delapan juta enam ratus
ribu rupiah).
Alokasi Anggaran
Dalam rangka melaksanakan tugas dan kewenangannya, Dinas Kesehatan
Provinsi Bali didukung dana dari APBD. Pada tahun 2015 Dinas Kesehatan
Provinsi Bali melaksanakan 17 (tujuh belas) program antara lain :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
5) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
6) Program Pengawasan Obat dan Makanan
7) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
8) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
9) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
10) Program Pengembangan Lingkungan Sehat
11) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 9
12) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
13) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
14) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
15) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
16) Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara
17) Program Kesehatan Wisata
Pagu total APBD Dinas Kesehatan Provinsi Bali setelah perubahan adalah
sebesar Rp. 364.496.459.885,36 (tiga ratus enam puluh empat miliar empat
ratus Sembilan puluh enam juta empat ratus lima puluh Sembilan ribu delapan
ratus delapan puluh lima rupiah koma tiga puluh enam), dengan rincian
Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 41.502.185.765,- (empat puluh
satu miliar lima ratus dua juta seratus delapan puluh lima ribu tujuh ratus enam
puluh lima rupiah) dan Belanja Langsung sebesar Rp. 322.994.274.120,36 (tiga
ratus dua puluh dua miliar Sembilan ratus Sembilan puluh empat juta dua ratus
tujuh puluh empat ribu seratus dua puluh rupiah koma tiga puluh enam).
Anggaran Belanja Langsung tersebut terbagi untuk beberapa program/kegiatan
dirinci sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Jumlah Kegiatan : 14
Jumlah Anggaran : Rp. 8.287.758.870,-
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Jumlah Kegiatan : 10
Jumlah Anggaran : Rp. 4.114.641.050,-
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Jumlah Kegiatan : 3
Jumlah Anggaran : Rp. 5.410.502.960,-
4) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Jumlah Kegiatan : 2
Jumlah Anggaran : Rp. 288.643.540,-
5) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Jumlah Kegiatan : 4
Jumlah Anggaran : Rp. 366.293.020,-
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 10
6) Program Pengawasan Obat dan Makanan
Jumlah Kegiatan : 1
Jumlah Anggaran : Rp. 180.400.000,-
7) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
Jumlah Kegiatan : 1
Jumlah Anggaran : Rp. 393.138.720,-
8) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Jumlah Kegiatan : 2
Jumlah Anggaran : Rp. 3.139.760.000,-
9) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Jumlah Kegiatan : 4
Jumlah Anggaran : Rp. 1.478.160.000,-
10) Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Jumlah Kegiatan : 1
Jumlah Anggaran : Rp. 534.936.500,-
11) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Jumlah Kegiatan : 4
Jumlah Anggaran : Rp. 12.419.738.000,-
12) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Jumlah Kegiatan : 5
Jumlah Anggaran : Rp. 4.491.899.980,-
13) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Jumlah Kegiatan : 1
Jumlah Anggaran : Rp. 62.818.000,-
14) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Jumlah Kegiatan : 2
Jumlah Anggaran : Rp. 352.498.000,-
15) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Jumlah Kegiatan : 3
Jumlah Anggaran : Rp. 797.704.100
16) Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara
Jumlah Kegiatan : 2
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 11
Jumlah Anggaran : Rp. 218.876.812.616,-
17) Program Kesehatan Wisata
Jumlah Kegiatan : 1
Jumlah Anggaran : Rp. 70.813.500,-
Adapun pembagian pengampu tugas masing-masing adalah sebagai berikut :
Tabel 1.7 Program dan Pengampu
NO PROGRAM/KEGIATAN PENGAMPU KEGIATAN 1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran - Sub Bagian Umum
- UPT Akademi Kebidanan - UPT JKMB - UPT Labkes - UPT BPKKTK
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Sub Bagian Umum - UPT Akademi Kebidanan - UPT JKMB - UPT Labkes - UPT BPKKTK
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Sub Bagian Kepegawaian - UPT Akademi Kebidanan - Bidang Pengkajian dan
Pengembangan - UPT BPKKTK
4 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
- Bidang Pelayanan Kesehatan
5 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
- Bidang Pelayanan Kesehatan
- UPT JKMB 6 Program Pengawasan Obat dan
Makanan - Bidang Pelayanan Kesehatan
7 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
- UPT JKMB
8 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
- Bidang Kesehatan Masyarakat
9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat - Bidang Kesehatan Masyarakat 10 Program Pengembangan Lingkungan
Sehat - Bidang P2PL
11 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
- Bidang P2PL
12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
- Bidang Pelayanan Kesehatan
- UPT Labkes - Bidang Pengkajian dan
Pengembangan 13 Program Kemitraan Peningkatan - Bidang Pengkajian dan
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 12
Pelayanan Kesehatan Pengembangan 14 Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Lansia - Bidang Kesehatan Masyarakat
15 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
- Bidang Pelayanan Kesehatan - Bidang Kesehatan Masyarakat
16 Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara
- UPT JKMB
17 Program Kesehatan Wisata - Bidang P2PL
Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada tahun 2015 juga menerima dana
dekonsentrasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan total
anggaran sebesar Rp. 21.891.339.000,- (Dua puluh satu miliar delapan ratus
sembilan puluh satu juta tiga ratus tiga puluh Sembilan ribu rupiah) yang terbagai
kedalam 6 program. Adapun rinciannya sebagai berikut :
Tabel 1.8 Anggaran Dana Dekonsentrasi Tahun 2015
No. Program PAGU (Rp.) Keterangan
1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementrian Kesehatan
4.439.206.000
2 Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
9.467.876.000
3 Program Pembinaan Upaya Kesehatan
1.042.995.000
4 Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
6.055.529.000
5 Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
885.733.000
TOTAL 21.891.339.000
Realisasi Anggaran Tahun 2015
Capaian pendapatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 sebesar
Rp.5.121.382.200,- (135,54 %) dari target pendapatan yang telah ditetapkan
sebesar Rp. 3.778.600.000,-. Penerimaan tersebut didapat dari Retribusi jasa
umum meliputi pelayanan kesehatan tradisional, sewa laboratorium, pelayanan
pendidikan dan dari Retribusi jasa usaha yang meliputi sewa kantin dan sewa
rumah dinas. Adapun capaian pendapatan adalah sebagai berikut :
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 13
Tabel 1.9 Realisasi Pendapatan Tahun 2015
NO URAIAN TARGET REALISASI % 1 Retribusi Jasa Umum 3.419.000.000 4.378.654.200 128
2 Retribusi Jasa Usaha 327.600.000 698.840.000 213
Jumlah 3.746.600.000 5.077.494.200 135,52
Realisasi anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Bali bersumber APBD Tahun 2015
adalah sebagai berikut :
a. Belanja Tidak Langsung
Jumlah Anggaran Belanja Tidak Langsung terserap sebesar Rp.35.474.070.810
(85,48%) dari Pagu sebesar Rp. 41.502.185.765,-
b. Belanja Langsung
- Anggaran Belanja Langsung bersumber dari APBD sebesar Rp.
322.994.274.120,36 sedangkan realisasinya sebesar Rp. 313.019.749.837,07
(Tiga Ratus Tiga Belas Miliar Sembilan Belas Juta Tujuh Ratus Empat Puluh
Sembilan Delapan Ratus Tiga Puluh Tujuh) atau sebesar 96,91 %. Adapun
rincian anggaran dan realisasi menurut program adalah sebagai berikut:
Tabel 1.10. Anggaran dan Realisasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali bersumber
APBD Tahun 2015
NO PROGRAM /KEGIATAN
PAGU (RP) REALISASI
KEUANGAN
REALISASI (%) KETERANGAN
KEU FISIK 1 Program
Pelayanan Administrasi Perkantoran
8.687.205.952 7.548.413.956 86,89 100,00
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
4.383.038.050 3.832.288.836 87,43 100,00
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5.423.264.520 4.922.936.560 90,77 98,65
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 14
NO PROGRAM /KEGIATAN
PAGU (RP) REALISASI
KEUANGAN
REALISASI (%) KETERANGAN
KEU FISIK 4 Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan
288.643.540 202.133.704 70,03 94,07
5 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
366.293.020 333.942.140 91,17 99,19
6 Program Pengawasan Obat dan Makanan
180.400.000 172.135.300 95,42 100,00
7 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
393.138.720 362.475.200 92,20 97,37
8 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3.139.760.000 1.336.617.740 42,57 52,23
9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1.478.160.000 1.287.616.450 87,11 100,00
10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
534.936.500 442.525.560 91,94 82,72
11 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
12.916.738.000 10.785.476.496 83,50 96,28
12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
5.682.968.980 4.714.083.902 82,95 100,00
13 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
62.818.000 56.913.700 90,60 100,00
14 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
352.498.000 334.512.150 94,90 100,00
15 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
797.704.100 715.771.865 89,73 100,00
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 15
NO PROGRAM /KEGIATAN
PAGU (RP) REALISASI
KEUANGAN
REALISASI (%) KETERANGAN
KEU FISIK 16 Program Jaminan
Kesehatan Bali Mandara
278.235.893.238 275.914.580.998,07 99,17 99,99
17 Program Kesehatan Wisata
70.813.500 57.325.200 80,95 87,57
- Anggaran Belanja Langsung bersumber dari APBN sebesar Rp. 21.891.339.000
sedangkan realisasinya sebesar Rp. 16.387.997.989 (Enam belas miliar tiga ratus
delapan puluh tujuh juta sembilan ratus Sembilan puluh tujuh ribu Sembilan ratus
delapan puluh sembilan rupiah) atau sebesar 74,86 %. Adapun rincian anggaran
dan realisasi menurut program adalah sebagai berikut
Tabel 1.11 Anggaran dan Realisasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali bersumber
APBN Tahun 2015
NO PROGRAM /KEGIATAN
PAGU (RP) REALISASI
KEUANGAN
REALISASI (%) KET
KEU FISIK 1 Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementrian Kesehatan
4.439.206.000 3.992.156.465 89,93 99,25
2 Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
9.467.876.000 7.607.320.225 80,35 88,43
3 Program Pembinaan Upaya Kesehatan
1.042.995.000 924.052.190 88,60 98,25
4 Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
6.055.529.000 3.059.847.645 50,53 61,40
5 Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
885,733,000 804,621,464 90.84 96,77
Penjelasan Realisasi Anggaran
Capaian realisasi anggaran secara umum sampai dengan akhir Tahun 2015
secara fisik mencapai 99,33 % dan realisasi keuangan sebesar Rp.
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 16
313.019.749.837,07 (Tiga Ratus Tiga Belas Miliar Sembilan Belas Juta Tujuh
Ratus Empat Puluh Sembilan Delapan Ratus Tiga Puluh Tujuh) atau sebesar
96,91%. Dari 17 program hanya 8 program yang realisasi fisiknya mencapai 100
% sedangkan 7 program bisa diselesaikan berkisar antara 90 – 99,99 %, 1 program
penyelesaiannya mencapai 87,57 % dan 1 program hanya bisa diselesaikan sebesar
52, 23 %.
Penjelasan program yang pada pelaksanaanya tidak mencapai 100 % sebanyak
9 program disebabkan karena:
1) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; Program ini
hanya bisa terlaksana sebesar 52,23 %. Hal ini disebabkan pada kegiatan
Pembinaan Lingkungan Sosial Dampak Asap Rokok (DBH-CHT) tidak bisa
dilaksanakan karena untuk tahun 2015 penggunaan dana DBH-CHT beralih
fungsi dari promotif dan preventif menjadi kuratif dan rehabilitatif,
direncanakan dana tersebut untuk pengadaan alat-alat RS Internasional di tahun
2016.
2) Program Kesehatan Wisata; Pelaksanaan program ini mencapai 87,57 %
disebabkan perjalanan dalam daerah pengukuran kebisingan tidak terlaksana
karena berbenturan dengan kegiatan lain.
3) Program Pengembangan Lingkungan Sehat; Program ini terlaksana sampai
91,94 %; tidak mencapai 100 % disebabkan karena pada saat kejadian kasus
legionela bersamaan dengan BBTKL (Balai Besar Teknik Kesehatan
Lingkungan) Kementerian Kesehatan RI sehingga perjalanan legionela tidak
bisa direalisasikan.
4) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; Pelaksanaan program ini mencapai
94,07 %; Pada program ini ada beberapa item obat tidak dapat dilayani melalui
e-katalog (siprofloksasin 500 mg, asam mefenamat 500 mg, gentamicin salep
mata oleh PT bernofarm, Phenobarbital 100 mg dan lansoprazol oleh PT IGM).
5) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; Pelaksanaan
program ini mencapai 96,28 %. Penyebab pelaksanaan tidak mencapai 100 %
karena Belanja sewa tenda dalam rangka skrining faktor resiko PTM
menyesuaikan lokasi, Belanja perjalanan daerah menyesuaikan dengan kasus
KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), Belanja perjalanan luar daerah sesuai
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 17
pemanggilan, kegiatan peningkatan surveillance epidemiologi dan
penanggulangan wabah sesuai dengan KLB (Kejadian Luar Biasa).
6) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia; Program tersebut pelaksanaan
sudah mencapai 97,37 %. Pada kegiatan Pembinaan pengobat tradisional
terdapat kesalahan kode rekening untuk BPJS ketenaga kerjaan sehingga tidak
bisa direalisasikan.
7) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; Pelaksanaan program
ini mencapai 98,65 %. Pada kegiatan Perencanaan dan Penyebarluasan Tenaga
Medis dan Paramedis, ada 3 dr/drg dan 2 bidan PTT mengundurkan diri
sehingga gaji maupun BPJS Kesehatan/Ketenagakerjaan tidak bisa terealisasi.
8) Program Upaya Kesehatan Masyarakat; Pada program ini pelaksanaannya telah
mencapai 99,19 % penyebab tidak tercapainya 100 % adalah kegiatan
Pembinaan Kesehatan Olah Raga, karena kesalahan kode rekening untuk BPJS
ketenaga kerjaan sehingga tidak bisa direalisasikan.
9) Program Kesehatan Bali Mandara; Pelaksanaan program ini telah mencapai
99,99 %, kegiatan rapat yang telah direncanakan akan dilaksanakan pada bulan
Desember dan dibatalkan oleh pejabat eselon 1 yang akan memimpin rapat
tersebut.
Ada 10 program yang pada pelaksanaannya realisasi keuangan terserap dibawah
90 % adalah sebagai berikut :
1) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; Program ini
realisasi keuangannya hanya mencapai 41,65 %. Hal ini disebabkan pada
kegiatan Pembinaan Lingkungan Sosial Dampak Asap Rokok (DBH-CHT)
tidak bisa dilaksanakan karena untuk tahun 2015 penggunaan dana DBH-CHT
beralih fungsi dari promotif dan preventif menjadi kuratif dan rehabilitatif,
direncanakan dana tersebut untuk pengadaan alat-alat RS Internasional di
tahun 2016.
2) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; Realisasi keuangan program ini
mencapai 70,03 %; Pada program ini ada beberapa item obat tidak dapat
dilayani melalui e-katalog (siprofloksasin 500 mg, asam mefenamat 500 mg,
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 18
gentamicin salep mata oleh PT bernofarm, Phenobarbital 100 mg dan
lansoprazol oleh PT IGM).
3) Program Pengembangan Lingkungan Sehat; Realisasi keuangan Program ini
mencapai 79,54 %; disebabkan karena pada saat kejadian kasus legionela
bersamaan dengan BBTKL (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan)
Kementerian Kesehatan RI sehingga perjalanan legionela tidak bisa
direalisasikan.
4) Program Kesehatan Wisata; Realisasi program ini mencapai 80,95 %
disebabkan perjalanan dalam daerah pengukuran kebisingan tidak terlaksana
karena berbenturan dengan kegiatan lain.
5) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan; Realisasi keuangannya sebesar
83,07 disebabkan karena anggaran perubahan diterima bulan Nopember
namun Pergub tentang satuan biaya honor BPRS baru diterima 14 Desember
2015 dan pada lomba Nakes dan Puskesmas berprestasi ada beberapa kab/kota
yang tidak mengikuti.
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; Realisasi
keuangannya mencapai 83,11 %. Penyebabnya adalah pada Belanja sewa
tenda dalam rangka skrining faktor resiko PTM menyesuaikan lokasi, Belanja
perjalanan daerah menyesuaikan dengan kasus KIPI (Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi), Belanja perjalanan luar daerah sesuai pemanggilan, kegiatan
peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah sesuai
dengan KLB (Kejadian Luar Biasa).
7) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Realisasinya keuangan
mencapai 86,58 %, ini disebabkan adanya efisiensi, sesuai kebutuhan dan
untuk perjalanan dinas luar daerah dibiayai oleh Pusat.
8) Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur; realisasi keuangan
program ini mencapai 86,90 % karena adanya efisiensi dan sesuai kebutuhan.
9) Program Perbaikan Gizi Masyarakat; Realisasi keuangan mencapai 87,11 %
hal ini disebabkan karena adanya efisiensi.
10) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak; Realisasi
keuangannya mencapai 88,98 karena adanya efisiensi.
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 19
I.6 Sistematika LAKIP
Laporan Kinerja ini menyajikan pencapaian kinerja Dinas Kesehatan
Provinsi Bali selama tahun 2015. Dalam laporan ini, pencapaian sasaran, yaitu
dengan pengukuran atas indikator-indikator yang dianggap mampu mengukur
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra SKPD Provinsi Bali
2014-2018.
Sistematika penyajian Laporan Kinerja SKPD Dinas Kesehatan Provinsi
Bali tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategis
issued) yang sedang dihadapi organisasi.
Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini ;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun
ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir ;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi ;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
(jika ada) ;
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 20
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan ;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya ;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja ;
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen perjanjian kinerja.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi
serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
Lampiran :
1). Perjanjian Kinerja
2). Lain-lain yang dianggap perlu
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 21
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
II.1 Perencanaan Strategis
II.1.1. Visi dan Misi
Sesuai dengan RPJMD Provinsi Bali Tahun 2014-2018 serta dengan
mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang
yang ada serta mempertimbangkan kearifan lokal yang hidup dalam
masyarakat Bali maka visi yang hendak dicapai dalam periode Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2014-2018 adalah ” Bali
Sehat Menuju Bali Mandara (Maju, Aman, Damai dan Sejahtera)”
Dalam rangka mewujudkan Bali Sehat menuju Bali yang Maju, Aman,
Damai dan Sejahtera, dengan mempertimbangkan isu-isu strategis yang
berkembang selama 5 tahun sebelumnya, telah ditetapkan misi SKPD Dinas
Kesehatan Provinsi Bali dapat dirumuskan sbb :
1. Memelihara, meningkatkan dan mengembangkan upaya kesehatan yang
merata, bermutu dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Bali.
2. Menjamin Ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.
3. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran
strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun
adalah sebagaimana disajikan dalam tabel berikut :
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 22
Tabel II.1.2.1 Keterkaitan Misi dan Tujuan
Misi Tujuan
1 Memelihara, Meningkatkan Dan Mengembangkan Upaya Kesehatan Yang Merata, Bermutu Dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat Bali
1 Terselenggaranya upaya yankes yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan serta terjangkau bagi seluruh masyarakat Bali
2 Menjamin Ketersediaan Dan Pemerataan Sumberdaya Kesehatan
2 Tersedianya sumber daya kesehatan yang merata di seluruh sarana pelayanan kesehatan
3 Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat
3 Mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup Sehat
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran strategis yang
hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai
berikut :
Tabel II.1.2.2 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
NO SASARAN
STRATEGIS
Indikator Kinerja
Satuan
Kondisi
awal
(2014)
Target
Akhir
(2018)
1 Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil dan Ibu Melahirkan
1.1 Angka Kematian Ibu (AKI)
/100.000 KH
70,5 90
1.2 Persentase persalinan di fasilitas kesehatan
% 97,63 100
2 Meningkatkan Kesehatan Bayi dan Balita
2.1 Angka Kematian Bayi (AKB)
/1000 KH 5,96 10
2.2 Angka Kematian Balita (AKABA)
/1000 KH 6,63 10
2.3 Persentase cakupan kunjungan neonatal pertama (Kn1) sesuai standar
% 100 100
2.4 Jumlah balita yang mendapatkan SDIDTK
Balita 64,02 80
2.5 Persentase cakupan KF sesuai standar
% 97,49 100
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 23
3 Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
3.1 Persentase Bumil KEK (%)
% 2,66 9,2
3.2 Persentase balita malnutrisi (gizi buruk) dan gizi kurang
% 13,2 12,1
3.3 Persentase bumil KEK yang mendapatkan PMT
% 0 80
3.4 Persentase Balita yang ditimbang (D/S)
% 79,86 85
3.5 Persentase bayi < 6 bl yang mendapat ASI Eksklusif
% 79,86 47
3.6 Persentase Desa Siaga Aktif
% 92,18 89
3.7 Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10 % untuk dana UKBM
% 18 40
3.8 Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
Kebijakan 3 3
4 Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit Menular
4.1 Angka Kesakitan Penyakit Menular
% n/a n/a
4.2 Angka Kematian Penyakit Menular
% 0,20 <1
4.3 Persentase Bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap
% 100,6 100
4.4 Persentase kab/kota yang melaksanakan verifikasi kab/kota sehat
% 33,33 77.77
4.5 Persentase Batita yang mendapat imunisasi lanjutan
% 65,76 88
4.6 Persentase KLB yang tertangani < 18 jam
% 100 100
4.7 Persentase penanganan kasus sesuai SOP
% 100 100
4.8 Persentase pelaksanaan surveilans penyakit menular
% 100 100
4.9 Persentase sinyal kewaspadaan yang direspon
% 51,9 95
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 24
5 Meningkatkan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5.1 Persentase puskesmas yang melaksanakan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular
% 77,5 100%
5.2 Jumlah Desa yang memiliki posbindu PTM aktif
Desa 101 328
6 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan
6.1 Persentase faskes yang memenuhi standar pelayanan kesehatan
% 26,20 41
6.2 Persentase FKTP yang melaksanakan Pelayanan sesuai Standar
% 2,5 85
6.3 Persentase FKTP yang terakreditasi
% 0 100
6.4 Persentase FKTL yang melaksanakan pelayanan sesuai standar
% 55,60 100
6.5 Persentase FKTL yang terakreditasi
% 55,60 100
6.6 Persentase Faskes lainnya yang melaksanakan pelayanan sesuai standar
% 18,57 30
6.7 Persentase laboratorium kesehatan yang terakreditasi
% 3,6 25
6.8 Persentase sarana kefarmasian dan alat kesehatan yang melaksanakan cara produksi dan distribusi yang baik
% 33,54 30
6.9 Persentase Ketersediaan data kesehatan di 9 kab/kota
% 100 100
6.10 Persentase diklat yang terakreditasi
% 100 100
6.11 Persentase pelaksanaan pendidikan kebidanan
% 100 100
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 25
sesuai kompetensi 6.12 Jumlah kab/kota yang
memiliki laboratorium lapangan yang terbentuk sbg tempat praktek kegiatan pelatihan
Kab/kota 2 9
6.13 Persentase penerapan hasil pelatihan peserta diklat yang dievaluasi
% 100 100
6.14 Jumlah pelatihan formal yang diselenggarakan
Pelatihan 6 6
6.15 Persentase pengembangan kemitraan LS dan LP yang diselenggarakan
% 100 100
6.16 Persentase faskes yang bekerja sama dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan
% 100 100
6.17 Nilai Akreditasi KALK di UPT. Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali
Nilai 88 90
6.18 Persentase pencapaian sertifikasi ISO 17025, 2008 di UPT. Balai Labkes Provinsi Bali
% Dimulai tahun 2016
100
6.19 Persentase tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di faskes
% 45 80
6.20 Persentase tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di FKTP
% 0 80
6.21 Persentase tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di FKTL
% 80 80
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 26
6.22 Revitalisasi sistem pelayanan JKBM
Kab/kota 9 9
6.23 Persentase Pengembangan sistem pelayanan kesehatan alternatif dan komplementer
% 100 100
6.24 Jumlah ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di fasyankses
Paket 1 paket 1 paket
6.25 Jumlah pengadaan obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan
Paket 1 paket 1 paket
Dari sasaran strategis dan indikator tersebut diatas dituangkan ke dalam Indikator
Kinerja Utama sebagai berikut :
Tabel II.1.2.3 Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Kondisi awal
2015
Target akhir
2018
1. Angka Kematian Ibu (AKI) /100.000 KH 83,5 90
2. Angka Kematian Bayi (AKB) /1000 KH 5,72 10
3. Angka Kematian Balita (AKABA) /1000 KH 6,62 10
4. Persentase Bumil KEK (%) % 2,63 9,2
5. Persentase balita malnutrisi dan gizi
kurang(%)
% 9,0 12,1
6. Angka Kematian Penyakit Menular % 0,28 <1
7. Persentase puskesmas yang
melaksanakan deteksi dini faktor resiko
penyakit tidak menular
% 84,17 100
8. Persentase Faskes yang memenuhi
standar pelayanan
% 26,20 41
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 27
II.1.3 Strategi.
Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya
perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai
tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi untuk merealisasikan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi,
kebijakan, program dan kegiatan yang seperti tertuang berikut ini :
II.1.3.1 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Misi Pertama:
“Memelihara, Meningkatkan Dan Mengembangkan Upaya
Kesehatan Yang Merata, Bermutu Dan Terjangkau Bagi Seluruh
Masyarakat Bali”
1. Strategi
Strategi untuk mencapai sasaran misi pertama sebagai berikut :
- Meningkatkan kesehatan ibu hamil dan ibu melahirkan
- Meningkatkan kesehatan bayi dan balita
- Meningkatkan status gizi masyarakat
- Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas
Kesehatan
- Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit
Menular
2. Kebijakan
- Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
- Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk
menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Balita
(AKABA)
- Meningkatkan upaya pencarian anak balita dengan gizi
buruk dan gizi kurang
- Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB)
- Peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program JKN
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 28
- Meningkatkan upaya-upaya pencegahan primer (edukasi
dan regulasi), sekunder (deteksi dini dan pengobatan tepat)
maupun pencegahan tersier (pembatasan ketidak mampuan
dan rehabilitasi) penyakit-penyakit degeneratif
- Meningkatkan pengamatan (surveilans) terhadap emerging
diseases
3. Program
- Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
- Program perbaikan gizi masyarakat
- Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)
- Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
- Program upaya kesehatan masyarakat
- Program standarisasi pelayanan kesehatan
- Pencegahan dan Penanggulangan penyakit menular
4. Kegiatan
- Pelatihan PONED untuk semua tim PONED puskesmas
perawatan di 9 kab/kota
- Pelayanan ibu hamil (minimal 4x selama kehamilannya)
(K4)
- Pelatihan nakes untuk kelas ibu hamil di puskesmas 9
kab/kota
- Review program P4K bagi bidan pada puskesmas di
kab/kota
- Review buku KIA
- Melaksanakan cakupan DD risti bagi bumil
- Peningkatan kemampuan pelayanan PONEK di RS
- Melaksanakan MONEV tentang PONEK di RS
- Melaksanakan gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi
(GRSSI-B)
- Pemeriksaan bayi baru lahir di fasilitas kesehatan
- Pelatihan nakes tentang MTBS di Puskesmas 9 kab/kota
- Kemitraan bidan dengan bidan
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 29
- Monev KB pasca salin
- Penjaringan Ibu Hamil KEK
- Pelaksanaan surveilans gizi aktif di Puskesmas
- Sosialisasi IMD dan ASI Eksklusif
- Pelatihan konselor menyusui bagi nakes
- Penyediaan Vaksin sesuai dengan jumlah sasaran
- Pemberian imunisasi sesuai sasaran
- Melaksanakan MONEV imunisasi
- Pembinaan Kesehatan Olahraga
- Pembinaan dan Evaluasi pelayanan kesehatan JKBM
- Kemitraan Jaminan Kesehatan Bali Mandara
- Diseminasi program JKN
- Melaksanakan MONEV JKN
- Pemberian imunisasi pada Batita, BIAS, WUS dan Bumil
- Melaksanakan penyelidikan Epidemiologi pada KLB
- Melaksanakan pengobatan terhadap penderita TB
- Melaksanakan pengendalian terhadap penyakit DBD
- Melaksanakan monitoring dan evaluasi kasus Rabies
- Melaksanakan respon terhadap sinyal KLB
- Melaksanakan pemantauan jentik secara berkala
- Melaksanakan penemuan penjaringan kasus TB
- Melaksanakan Skrining faktor resiko PTM (IVA, Obesitas,
Hipertensi)
- Melaksanakan KIE pada semua sasaran yang beresiko
II.1.3.2 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Misi Kedua:
“Memelihara, Meningkatkan Dan Mengembangkan Upaya
Kesehatan Yang Merata, Bermutu Dan Terjangkau Bagi Seluruh
Masyarakat Bali”
1. Kebijakan
- Meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 30
- Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga serta
sarana dan prasarana kesehatan
2. Program
- Program standarisasi pelayanan kesehatan
- Program peningkatan sarana dan prasarana fasyankes
- Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
- Program pengembangan obat asli indonesia
- Program obat dan perbekalan kesehatan
- Program peningkatan pengawasan pangan dan bahan
berbahaya
3. Kegiatan
- Meningkatkan persentase FKTP yang terakreditasi
- Melaksanakan pelatihan dan pedampingan akreditasi FKTP
- Pembinaan standar pelayanan kesehatan di FKTP
- Melaksanakan MONEV tentang PONED di Puskesmas
- Meningkatkan persentase FKTL yang terakreditasi
- Pembinaan standar pelayanan kesehatan di FKTL
- Meningkatkan persentase laboratorium kesehatan yang
terakreditasi
- Melaksanakan Pembinaan standar pelayanan di lab.
Kesehatan
- Meningkatkan persentase sarana kefarmasian dan alat
kesehatan yang melaksanakan cara produksi dan distribusi
yang baik
- Melaksanakan Pembinaan standar pelayanan di sarana
kefarmasian dan alat kesehatan
- Penyusunan laporan penyelenggaraan pembangunan
kesehatan
- MONEV Sistem Informasi Kesehatan
- Pembinaan dan Akreditasi Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan formal di 9 Kab/Kota
- Pembinaan dalam rangka sertifikasi tenaga kesehatan
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 31
- Pengkajian aspek-aspek pembangunan kesehatan
- Melaksanakan kegiatan pembentukan laboratorium
lapangan
- Melaksanakan kegiatan evaluasi pelatihan
- Melaksanakan TNA untuk mengetahui kebutuhan pelatihan
Nakes
- Melaksanakan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan sesuai
TNA
- Mengusulkan kegiatan pelatihan untuk mendapatkan
akreditasi
- Membuat sertifikat yang diterbitkan
- Membuat laporan kegiatan pelatihan
- Melakukan advokasi kegiatan kediklatan di fasyankes 9
Kab/Kota
- Melaksanakan Kompetensi Pegawai
- Nilai SKM
- Nilai rata-rata PME
- Melaksanakan kalibrasi alat-alat laboratorium
- Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
- Melaksanakan MONEV tingkat kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan di FKTP
- Melaksanakan MONEV tingkat kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan di FKTL
- Pembinaan Pengobat Tradisional
- Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
II.1.3.3 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Misi Ketiga:
“Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat”
1. Kebijakan
- Meningkatkan upaya-upaya pencegahan primer (edukasi
dan regulasi), sekunder (deteksi dini dan pengobatan tepat)
maupun pencegahan tersier
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 32
2. Program
- Pencegahan dan Penanggulangan penyakit menular
- Pengembangan lingkungan sehat
- Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
3. Kegiatan
- Melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan penderita HIV-
AIDS
- Melaksanakan zero survei pada populasi kunci
- Melaksanakan Inspeksi Sanitasi pada TPM dan TTU
- Melaksanakan Sosialisasi dan Advokasi kab/kota sehat
- Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat pada
kab/kota
- Melaksanakan MONEV pelaksanaan kab/kota sehat
- Advokasi desa, dunia usaha dan ormas untuk mendukung
program kesehatan
- Pembinaan dan evaluasi UKBM
- Advokasi kab/kota untuk mengeluarkan kebijakan publik
tentang PHBS
- Pembinaan dan evaluasi PHBS
II.1.4 Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Dinas Kesehatan Provinsi Bali menetapkan tujuan dan sasaran,
langkah selanjutnya dengan menentukan cara mencapai tujuan dan
sasaran yang merupakan strategi organisasi meliputi kebijakan, program
dan kegiatan seperti pada tabel berikut :
Tabel II.1.4. Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun.
2015
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
1 Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil dan Ibu
1.1 Angka Kematian Ibu (AKI) /100.000 KH
100
1.2 Persentase persalinan di fasilitas % 97
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 33
Melahirkan kesehatan 2 Meningkatkan
Kesehatan Bayi dan Balita
2.1 Angka Kematian Bayi (AKB) /1000 KH 15 2.2 Angka Kematian Balita (AKABA) /1000 KH 15 2.3 Persentase cakupan kunjungan
neonatal pertama (Kn1) sesuai standar
% 96
2.4 Jumlah balita yang mendapatkan SDIDTK
Balita 65
2.5 Persentase cakupan KF sesuai standar
% 98
3 Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
3.1 Persentase Bumil KEK (%) % 10 3.2 Persentase balita malnutrisi (gizi
buruk) dan gizi kurang % 13,2
3.3 Persentase bumil KEK yang mendapatkan PMT
% 20
3.4 Persentase Balita yang ditimbang (D/S)
% 82
3.5 Persentase bayi < 6 bl yang mendapat ASI Eksklusif
% 39
3.6 Persentase Desa Siaga Aktif % 86 3.7 Persentase desa yang
memanfaatkan dana desa 10 % untuk dana UKBM
% 10
3.8 Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
Kebijakan 3
4 Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit Menular
4.1 Angka Kesakitan Penyakit Menular
4.2 Angka Kematian Penyakit Menular % <1 4.3 Persentase Bayi yang mendapat
imunisasi dasar lengkap % 100
4.4 Persentase kab/kota yang melaksanakan verifikasi kab/kota sehat
% 44,44
4.5 Persentase Batita yang mendapat imunisasi lanjutan
% 82
4.6 Persentase KLB yang tertangani < 18 jam
% 100
4.7 Persentase penanganan kasus sesuai SOP
% 100
4.8 Persentase pelaksanaan surveilans penyakit menular dan tidak menular
% 100
4.9 Persentase sinyal kewaspadaan yang direspon
% 80
5 Meningkatkan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5.1 Persentase puskesmas yang melaksanakan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular
% 83%
5.2 Jumlah Desa yang memiliki posbindu PTM aktif
Desa 121
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 34
6 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan
6.1 Persentase faskes yang memenuhi standar pelayanan kesehatan
% 29
6.2 Persentase FKTP yang melaksanakan Pelayanan sesuai Standar
% 5.8
6.3 Persentase FKTP yang terakreditasi % 94 6.4 Persentase FKTL yang
melaksanakan pelayanan sesuai standar
% 42,6
6.5 Persentase FKTL yang terakreditasi % 94 6.6 Persentase Faskes lainnya yang
melaksanakan pelayanan sesuai standar
% 15
6.7 Persentase laboratorium kesehatan yang terakreditasi
% 10
6.8 Persentase sarana kefarmasian dan alat kesehatan yang melaksanakan cara produksi dan distribusi yang baik
% 15
6.9 Persentase Ketersediaan data kesehatan di 9 kab/kota
% 100
6.10 Persentase diklat yang terakreditasi % 94 6.11 Persentase pelaksanaan pendidikan
kebidanan sesuai kompetensi % 100
6.12 Jumlah kab/kota yang memiliki laboratorium lapangan yang terbentuk sbg tempat praktek kegiatan pelatihan
Kab/kota 4
6.13 Persentase penerapan hasil pelatihan peserta diklat yang dievaluasi
% 100
6.14 Jumlah pelatihan formal yang diselenggarakan
Pelatihan 2
6.15 Persentase pengembangan kemitraan LS dan LP yang diselenggarakan
% 100
6.16 Persentase faskes yang bekerja sama dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan
% 100
6.17 Nilai Akreditasi KALK di UPT. Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali
Nilai 88
6.18 Persentase pencapaian sertifikasi ISO 17025, 2008 di UPT. Balai Labkes Provinsi Bali
% Dimulai tahun 2016
6.19 Persentase tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di
% 80
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 35
faskes 6.20 Persentase tingkat kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di FKTP
% 80
6.21 Persentase tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di FKTL
% 80
6.22 Revitalisasi sistem pelayanan JKBM
Kab/kota 9 kab/kota
6.23 Persentase Pengembangan sistem pelayanan kesehatan alternatif dan komplementer
% 100
6.24 Jumlah ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di fasyankses
Paket 1 paket
6.25 Jumlah pengadaan obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan
Paket 1 paket
II.2 Penetapan Kinerja Tahun 2015.
Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan dokumen pernyataan
kinerja/ kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan
target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi.
Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta
target kinerja dan anggaran.
Dalam penyusunan penetapan kinerja instansi mengacu pada Renstra,
RKT, IKU dan anggaran atau DPA, PK.
Adapun Penetapan/Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun
2015 adalah seperti tabel berikut :
Tabel II.2. Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET PROGRAM
/KEGIATAN
ANGGARAN
1 Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil dan Ibu Melahirkan
1.1 Angka Kematian Ibu (AKI)
/100.000 KH
100 Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
797.704.100
1.2 Persentase persalinan di fasilitas
% 97 1 Pelatihan PONED untuk semua
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 36
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET PROGRAM
/KEGIATAN
ANGGARAN
kesehatan tim PONED puskesmas perawatan di 9 kab/kota
2 Pelayanan ibu hamil (minimal 4x selama kehamilannya) (K4)
3 Pelatihan nakes untuk kelas ibu hamil di puskesmas 9 kab/kota
4 Review program P4K bagi bidan pada puskesmas di kab/kota
5 Review buku KIA
6 Melaksanakan cakupan DD risti bagi bumil
7 Peningkatan kemampuan pelayanan PONEK di RS
8 Melaksanakan MONEV tentang PONEK di RS
9 Melaksanakan gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-B)
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 37
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET PROGRAM
/KEGIATAN
ANGGARAN
2 Meningkatkan Kesehatan Bayi dan Balita
2.1 Angka Kematian Bayi (AKB)
/1000 KH
15 10 Pemeriksaan bayi baru lahir di fasilitas kesehatan
2.2 Angka Kematian Balita (AKABA)
/1000 KH
15 11 Pelatihan nakes tentang MTBS di Puskesmas 9 kab/kota
2.3 Persentase cakupan kunjungan neonatal pertama (Kn1) sesuai standar
% 96 12 Kemitraan bidan dengan bidan
2.4 Jumlah balita yang mendapatkan SDIDTK
Balita 65 13 Monev KB pasca salin
2.5 Persentase cakupan KF sesuai standar
% 98
3 Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
3.1 Persentase Bumil KEK (%)
% 10 Program Perbaikan gizi Masyarakat
1.478.160.000
3.2 Persentase balita malnutrisi (gizi buruk) dan gizi kurang
% 13,2 1 Penjaringan Ibu Hamil KEK
3.3 Persentase bumil KEK yang mendapatkan PMT
% 20 2 Pelaksanaan surveilans gizi aktif di Puskesmas
3.4 Persentase Balita yang ditimbang (D/S)
% 82 3 Sosialisasi IMD dan ASI Eksklusif
3.5 Persentase bayi < 6 bl yang
% 39 4 Pelatihan konselor menyusui
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 38
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET PROGRAM
/KEGIATAN
ANGGARAN
mendapat ASI Eksklusif
bagi nakes
3.2 Persentase balita malnutrisi (gizi buruk) dan gizi kurang
% 13,2 5 Penjaringan Ibu Hamil KEK
3.6 Persentase Desa Siaga Aktif
% 86 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1.639.760.000
3.7 Persentase desa yang memanfaat kan dana desa 10 % untuk dana UKBM
% 10 1 Advokasi desa, dunia usaha dan ormas untuk mendukung program kesehatan
3.8 Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
Kebi jakan
3 2 Pembinaan dan evaluasi UKBM
3 Advokasi kab/kota untuk mengeluarkan kebijakan publik tentang PHBS
4 Pembinaan dan evaluasi PHBS
4 Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit Menular
4.1 Angka Kesakitan Penyakit Menular
Program Pencegahan dan Penanggulangan penyakit menular
12.916.738.000
4.2 Angka Kematian Penyakit
1 Penyediaan Vaksin sesuai dengan
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 39
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET PROGRAM
/KEGIATAN
ANGGARAN
Menular jumlah sasaran
4.3 Persentase Bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap
% 100 2 Pemberian imunisasi sesuai sasaran
4.4 Persentase kab/kota yang melaksanakan verifikasi kab/kota sehat
% 44,44 3 Melaksanakan MONEV imunisasi
4.5 Persentase Batita yang mendapat imunisasi lanjutan
% 82 4 Pemberian Imunisasi pada Batita, BIAS, WUS dan Bumil
4.6 Persentase KLB yang tertangani < 18 jam
% 100 5 Melaksanakan penyelidikan Epidemiologi pada KLB
4.7 Persentase penanganan kasus sesuai SOP
% 100 6 Melaksanakan pengobatan terhadap penderita TB
4.8 Persentase pelaksanaan surveilans penyakit menular dan tidak menular
% 100 7 Melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan penderita HIV-AIDS
4.9 Persentase sinyal kewaspadaan yang direspon
% 80 8 Melaksanakan pengendalian terhadap penyakit DBD
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 40
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET PROGRAM
/KEGIATAN
ANGGARAN
5 Meningkatkan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5.1 Persentase puskesmas yang melaksanakan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular
% 83% 9 Melaksanakan monitoring dan evaluasi kasus Rabies
5.2 Jumlah Desa yang memiliki posbindu PTM aktif
Desa 121 10 Melaksanakan respon terhadap sinyal KLB
11 Melaksanakan pemantauan jentik secara berkala
12 Melaksanakan penemuan penjaringan kasus TB
13 Melaksanakan zero survei pada populasi kunci
14 Melaksanakan Skrining faktor resiko PTM (IVA, Obesitas, Hipertensi)
15 Melaksanakan KIE pada semua sasaran yang beresiko
Program Pengembangan lingkungan sehat
534.936.500
1 Melaksanakan Sosialisasi dan Advokasi kab/kota
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 41
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET PROGRAM
/KEGIATAN
ANGGARAN
sehat
2 Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat pada kab/kota
3 Melaksanakan MONEV pelaksanaan kab/kota sehat
4 Melaksanakan Inspeksi Sanitasi pada TPM dan TTU
Program peningkatan pengawasan pangan dan bahan berbahaya
180.400.000
1 Melaksanakan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
6 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan
6.1 Persentase faskes yang memenuhi standar pelayanan kesehatan
% 29 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
5.682.968.980
6.2 Persentase FKTP yang melaksanakan Pelayanan sesuai Standar
% 5,8 1 Meningkatkan persentase FKTP yang terakreditasi
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 42
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET PROGRAM
/KEGIATAN
ANGGARAN
6.3 Persentase FKTP yang terakreditasi
% 94 2 Melaksanakan pelatihan dan pedampingan akreditasi FKTP
6.4 Persentase FKTL yang melaksanakan pelayanan sesuai standar
% 42,6 3 Pembinaan standar pelayanan kesehatan di FKTP
6.5 Persentase FKTL yang terakreditasi
% 94 4 Melaksanakan MONEV tentang PONED di Puskesmas
6.6 Persentase Faskes lainnya yang melaksanakan pelayanan sesuai standar
% 15 5 Meningkatkan persentase FKTL yang terakreditasi
6.7 Persentase laboratorium kesehatan yang terakreditasi
% 10 6 Pembinaan standar pelayanan kesehatan di FKTL
6.8 Persentase sarana kefarmasian dan alat kesehatan yang melaksanakan cara produksi dan distribusi yang baik
% 15 7 Meningkatkan persentase laboratorium kesehatan yang terakreditasi
6.9 Persentase Ketersediaan data kesehatan di
% 100 8 Melaksanakan Pembinaan standar pelayanan di
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 43
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET PROGRAM
/KEGIATAN
ANGGARAN
9 kab/kota lab. Kesehatan
6.10 Persentase diklat yang terakreditasi
% 94 9 Melaksanakan Kompetensi Pegawai
6.11 Persentase pelaksanaan pendidikan kebidanan sesuai kompetensi
% 100 10 Nilai SKM
6.12 Jumlah kab/kota yang memiliki laboratorium lapangan yang terbentuk sbg tempat praktek kegiatan pelatihan
Kab/kota 4 11 Nilai rata-rata PME
6.13 Persentase penerapan hasil pelatihan peserta diklat yang dievaluasi
% 100 12 Melaksanakan kalibrasi alat-alat laboratorium
6.14 Jumlah pelatihan formal yang diselenggarakan
Pelatihan 2 13 Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
6.15 Persentase pengembangan kemitraan LS dan LP yang diselenggarakan
% 100 14 Melaksanakan MONEV tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di FKTP
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 44
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET PROGRAM
/KEGIATAN
ANGGARAN
6.16 Persentase
faskes yang bekerja sama dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan
% 100 15 Melaksanakan MONEV tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di FKTL
6.17 Nilai Akreditasi KALK di UPT. Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali
Nilai 88 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana fasyankes
4.383.038.050
6.18 Persentase pencapaian sertifikasi ISO 17025, 2008 di UPT. Balai Labkes Provinsi Bali
% Dimulai tahun 2016
1 Meningkatkan persentase sarana kefarmasian dan alat kesehatan yang melaksanakan cara produksi dan distribusi yang baik
6.19 Persentase tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di faskes
% 80 2 Melaksanakan Pembinaan standar pelayanan di sarana kefarmasian dan alat kesehatan
6.20 Persentase tingkat kepuasan masyarakat terhadap
% 80.00 3 Penyusunan laporan penyelenggaraan pembanguna
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 45
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET PROGRAM
/KEGIATAN
ANGGARAN
pelayanan kesehatan di FKTP
n kesehatan
6.21 Persentase tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di FKTL
% 80 4 MONEV Sistem Informasi Kesehatan
6.22 Revitalisasi sistem pelayanan JKBM
Kab/kota 9 kab/kota Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5.423.264.520
6.23 Persentase Pengembangan sistem pelayanan kesehatan alternatif dan komplementer
% 100 1 Pembinaan dan Akreditasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan formal di 9 Kab/Kota
6.24 Jumlah ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di fasyankses
Paket 1 paket 2 Pembinaan dalam rangka sertifikasi tenaga kesehatan
6.25 Jumlah pengadaan obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan
Paket 1 paket 3 Pengkajian aspek-aspek pembangunan kesehatan
4 Melaksanakan kegiatan pembentukan laboratorium lapangan
5 Melaksanakan kegiatan
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 46
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET PROGRAM
/KEGIATAN
ANGGARAN
evaluasi pelatihan
6 Melaksanakan TNA untuk mengetahui kebutuhan pelatihan Nakes
7 Melaksanakan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan sesuai TNA
8 Mengusulkan kegiatan pelatihan untuk mendapatkan akreditasi
9 Membuat sertifikat yang diterbitkan
10 Membuat laporan kegiatan pelatihan
11 Melakukan advokasi kegiatan kediklatan di fasyankes 9 Kab/Kota
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
62.818.000
1 Diseminasi program JKN
2 Melaksanakan MONEV JKN
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 47
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET PROGRAM
/KEGIATAN
ANGGARAN
Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara
278.235.893.238
1 Pembinaan dan Evaluasi pelayanan kesehatan JKBM
2 Kemitraan Jaminan Kesehatan Bali Mandara
Program Pengembangan obat asli Indonesia
393.138.720
1 Pembinaan Pengobat Tradisional
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
288.643.540
1 Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
167.553.920
1 Pembinaan Kesehatan Olahraga
II.3 Rencana Anggaran.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali Pada Tahun 2015 melaksanakan kegiatan
dengan anggaran APBD Induk sebesar Rp. 302.023.708.121, Melalui
mekanisme perubahan APBD 2015 menjadi Rp.364.496.459.885,36 dengan
rincian Belanja Tidak Langsung Rp.41.502.185.765 dan Belanja Langsung
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 48
Rp.322.994.274.120,36. Adapun realisasi anggaran sebesar
Rp.323.423.646.868,59 (88,73 %) dengan rincian untuk Belanja Tidak
Langsung Rp.35.574.982.935,00 (85,72 %) dan Belanja Langsung
Rp.287.848.663.933,59 (89,12 %).
1. Target dan Realisasi Belanja Dinas kesehatan Provinsi Bali
Belanja Dinas Kesehatan Provinsi Bali meliputi belanja langsung dan belanja
tidak langsung sebagaimana disajikan dalam tabel berikut :
Tabel : Target dan Realisasi Belanja Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2014.
Anggaran Target Realisasi %
BTL 41.502.185.765 35.574.982.935 85,72
BL 322.994.274.120,36 287.850.413.934 89,12
Jumlah 364.496.459.885 323.425.396.869 88,73
2. Alokasi Anggaran Per sasaran Strategis
Anggaran belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk
pencapaian sasaran strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebagai berikut :
Tabel : Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
No. Sasaran Anggaran %
1 Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil dan Ibu Melahirkan
295.000.600 0,09
2 Meningkatkan Kesehatan Bayi dan Balita 502.703.500 0,16
3 Meningkatkan Status Gizi Masyarakat 1.478.160.000 0,46
4 Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit Menular
12.793.851.000 3,96
5 Meningkatkan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
728.637.000 0,23
6 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan
294.637.318.968,36 91,22
JUMLAH 310.435.671.068,36 96,11
Pada tabel di atas, pada pos belanja langsung dibagi menjadi anggaran
yang digunakan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan
anggaran belanja langsung program/kegiatan pendukung. Jumlah anggaran
untuk program/kegiatan utama sebesar Rp. 310.435.671.068,36 (96,11%) dari
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 49
total Belanja Langsung, sedangkan anggaran untuk program/kegiatan
pendukung sebesar Rp. 12.558.603.052 (4,05%) dari total anggaran Belanja
Langsung. Pada anggaran untuk program/kegiatan utama, sasaran strategis
dengan anggaran paling besar adalah sasaran VI dengan besaran anggaran Rp.
294.637.318.968,36 (96,11%) dari total Belanja Langsung dan anggaran yang
paling sedikit adalah sasaran I Rp. 295.000.600 (0,09%).
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 50
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
III.1 Capaian Kinerja Tahun 2015
Dinas Kesehatan Provinsi Bali telah melaksanakan penilaian
kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi
Bali tahun 2015 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim
pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka
pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran
keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil
pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan
posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu :
III.1.1 Tabel Skala Nilai Peringkat Kinerja
No. Interval Nilai
Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja
Kode
1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah
• Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi Bali dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja
dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan
dan sasaran strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali beserta target dan capaian
realisasinya dirinci sebagai berikut :
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 51
Tabel III.1. Capaian Kinerja Tahun 2015
NO
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA SASARAN
SATUAN TARGET REALISASI PERSENTASE KRITERIA KODE
1 Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil dan Ibu Melahirkan
1. Angka Kematian Ibu (AKI)
/100.000 KH
100 83,5 116,5 Sangat Baik
Hijau Tua
2 Meningkatkan Kesehatan Bayi dan Balita
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
/1000 KH 15 5,72 161,87 Sangat Baik
Hijau Tua
3. Angka Kematian Balita (AKABA)
/1000 KH 15 6,62 155,87 Sangat Baik
Hijau Tua
3 Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
4. Persentase Bumil KEK (%)
% 10 2,63 173,70 Sangat Baik
Hijau Tua
5. Persentase balita malnutrisi dan gizi kurang(%)
% 13,2 9,0 131,82 Sangat Baik
Hijau Tua
4 Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit Menular
6. Angka Kematian Penyakit Menular
% <1 0,28 172,00 Sangat Baik
Hijau Tua
5 Meningkatkan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
7. Persentase puskesmas yang melaksanakan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular
% 83 84,17 101,41 Sangat Baik
Hijau Tua
6 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan
8. Persentase Faskes yang memenuhi standar pelayanan
% 29 26,20 90,34 Tinggi Hijau Muda
Dari tabel di atas terdapat 8 (delapan) indikator kinerja sasaran dan terbagi
ke dalam 6 sasaran strategis. Pada tahun 2015, dari 8 indikator kinerja sasaran, 7
indikator telah mencapai target yang ditentukan dengan kriteria Sangat Baik dan 1
indikator masih belum mencapai target yang telah ditentukan dengan kriteria
Tinggi
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 52
III.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Dalam sub bag ini disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas Kesehatan
Provinsi Bali yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun
evaluasi dan analisis secara rinci indikatir kinerja menurut sasaran strategis
diuraikan sebagai berikut :
III.2.1.Sasaran Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil dan Ibu Melahirkan
Tabel III.2.1 Target dan Realisasi Kinerja
NO INDIKATOR CAPAIAN 2014
2015 TARGET
AKHIR
RENSTRA
(2018)
CAPAIAN
S/D 2015
TERHADAP
2018 (%) TARGET REALISASI
%
REALISASI
1 Angka Kematian Ibu (AKI)
70,5 100/ 100.000
KH
83,5 116,5 90 / 100.000
KH
107,22
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan kematian ibu pada masa kehamilan,
persalinan dan nifas yang disebabkan oleh faktor obstetrik dan non obstetrik. Bila
dibandingkan dengan target AKI di Provinsi Bali telah mencapai target. Namun
bila dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi kenaikkan jumlah kasus kematian
ibu.
III.2.2 Sasaran Meningkatkan Kesehatan Bayi dan Balita
Tabel III.2.2 Target dan Realisasi Kinerja
NO INDIKATOR CAPAIAN 2014
2015 TARGET
AKHIR
RENSTRA
(2018)
CAPAIAN
S/D 2015
TERHADAP
2018 (%) TARGET REALISASI
%
REALISASI
1 Angka Kematian Bayi (AKB)
5,96 15 / 1000 KH
5,72 161,87 10 / 1000 KH
142,80
2 Angka Kematian Balita (AKABA)
6,63 15 / 1000 KH
6,62 155,87 10 / 1000 KH
133,80
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi usia 0-11 bulan
yang dinyatakan dalam 1.000 Kelahiran Hidup (KH) sedangkan Angka Kematian
Balita (AKABA) merupakan jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia
5 tahun. AKABA mempresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 53
kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Pada AKI dan AKABA tahun 2015
capaiannya sudah mencapai target dan bila dibandingkan dengan tahun 2014
terjadi penurunan jumlah kematian bayi dan balita.
Upaya yang telah dilakukan dalam rangka menurunkan AKI, AKB dan
AKABA antara lain dengan Audit Maternal-Perinatal; Pelacakan kasus kematian
Maternal-Perinatal; Meningkatkan surveilans KIA; meningkatkan pelaksanaan
kelas ibu; Antenatal Care Terpadu (ANC Terpadu) dan ANC Terfokus; perbaikan
system rujukan; melakukan bimbingan teknis ke Puskesmas; pendidikan dan
pelatihan teknis.
III.2.3 Sasaran Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
Tabel III.2.3 Target dan Realisasi Kinerja
NO INDIKATOR CAPAIAN 2014
2015 TARGET
AKHIR
RENSTRA
(2018)
CAPAIAN
S/D 2015
TERHADAP
2018 (%) TARGET REALISASI
%
REALISASI
1 Persentase Bumil KEK (%)
2,66 % 10 % 2,63 % 173,70 9,2 % 171,41
2 Persentase balita malnutrisi dan gizi kurang(%)
13,2 % 13,2 % 9,0 % 131,82 12,1 % 125,62
Bumil KEK adalah ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis
yang diketahui melalui Lingkar Lengan Atas kurang dari 23,5 cm. Bumil KEK
tahun 2015 menunjukkan adanya sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun
2014. Permasalahan yang dihadapi dalam penemuan kasus Bumil KEK antara lain
belum seluruh ibu hamil terpantau terutama yang melakukan pemeriksaan ke
fasilitas kesehatan swasta. Solusi yang dilakukan dengan meningkatkan kerjasama
dan koordinasi dengan RS swasta maupun bidan praktek swasta terutama dalam
hal pelaporan.
Balita malnutrisi merupakan Balita yang memiliki berat badan kurang -2 SD
menggunakan indeks berat badan menurut umur (BB/U). Jumlah balita yang
mengalami malnutrisi berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2015
lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2014. Rendahnya kesadaran masyarakat
untuk memantau pertumbuhan berat badannya secara rutin merupakan faktor
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 54
penghambat dalam penemuan kasus. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan
upaya antara lain meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait.
III.2.4 Sasaran Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit
Menular
Tabel III.2.4 Target dan Realisasi Kinerja
NO INDIKATOR CAPAIAN 2014
2015 TARGET
AKHIR
RENSTRA
(2018)
CAPAIAN
S/D 2015
TERHADAP
2018 (%) TARGET REALISASI
%
REALISASI
1 Angka Kematian Penyakit Menular
0,20 <1 0,28 172 <1 172
Penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia termasuk Provinsi Bali, dimana beberapa penyakit menular ini dapat
menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyakit menular yang perlu
diwaspadai adalah timbulnya berbagai penyakit menular baru (new emerging
diseases) yang berskala internasional seperti AIDS, SARS dan penyakit Flu
Burung, adanya penyakit menular yang muncul kembali (re-emerging diseases)
seperti : leptospirosis, antrax, TBC, DBD, cikungunya, dll. Di Bali penyakit
menular yang perlu diwaspadai antara lain : TB, AIDS, DBD, dan Rabies. Upaya
yang telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian penyakit menular dengan
melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular seperti
melaksanakan pengobatan terhadap penderita Tuberculosis(TB) baik di
puskesmas maupun RSUD, melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan penderita
HIV-AIDS dengan melakukan konseling terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan
pengobatan pada klinik CST (Conselling Suport and Treatment) yang sudah
disiapkan oleh pemerintah , melaksanakan pengendalian terhadap penyakit DBD
dengan PSN (Pemerantasan Sarang Nyamuk), mebunuh jentiknya dengan
larvasida(abatisasi) dan membunuh nyamuk dewasa dengan fogging,
melaksanakan monitoring dan evaluasi kasus rabies dengan memberikan VAR
dan SAR apabila terindikasi rabies dan lain sebagainya. Kendala dalam
mendukung kegiatan ini seperti pada pengobatan HIV, kurangnya kesadaran
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 55
pasien penderita HIV-AIDS (ODHA) yang mau minum obat dikarenakan masih
adanya stigma dan diskriminasi masyarakat, sedangkan pada pengobatan TB
penemuan kasus tidak berjalan secara maksimal, disebabkan karena kemampuan
petugas untuk menjangkau seluruh masyarakat sangat terbatas sehingga ada kasus
TB di masyarakat yang tidak termonitor.
III.2.5 Sasaran Meningkatkan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Tabel III.2.5 Target dan Realisasi Kinerja
NO INDIKATOR CAPAIAN 2014
2015 TARGET
AKHIR
RENSTRA
(2018)
CAPAIAN
S/D 2015
TERHADAP
2018 (%) TARGET REALISASI
%
REALISASI
1 Persentase puskesmas yang melaksanakan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular
77,50 % 83 % 84,17% 101,41 100 % 84,17 %
Capaian sasaran meningkatkan pengendalian penyakit tidak menular pada
tahun 2015 dengan indikator persentase puskesmas yang melaksanakan deteksi
dini faktor resiko penyakit tidak menular mengalami kenaikan sebesar 6,67 % dari
capaian pada tahun 2014 sebesar 77,50 %. Kenaikan ini didukung oleh kesadaran
masyarakat dalam melakukan pemeriksaan untuk penyakit tidak menular seperti
pemeriksaan IVA, hipertensi dan obesitas di puskesmas. Selain itu, kerjasama
yang baik antar lintas program dan lintas sektor dalam mempromosikan program
seperti pemeriksaan IVA dan penyakit tidak menular lainnya juga mempengaruhi
tercapainya indikator ini. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, belum semua
puskesmas dapat melaksanakan pemeriksaan untuk penyakit tidak menular. Hal
ini dikarenakan belum tersedianya peralatan untuk pemeriksaan IVA dan terapi
Cryo di seluruh puskesmas serta mobilitas tenaga yang tinggi terutama dokter di
tingkat puskesmas dan kabupaten. Sehingga belum semua puskesmas mampu
melaksanakan pemeriksaan tersebut.
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 56
III.2.6 Sasaran Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan
Tabel III.2.6 Target dan Realisasi Kinerja
NO INDIKATOR CAPAIAN 2014
2015 TARGET
AKHIR
RENSTRA
(2018)
CAPAIAN
S/D 2015
TERHADAP
2018 (%) TARGET REALISASI
%
REALISASI
1 Persentase Faskes yang memenuhi standar pelayanan
26,20 % 29 % 26,20 % 90,34 41 % 63,90
Standar pelayanan merupakan ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan
dasar yang harus dimiliki oleh fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan itu antara
lain : Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (Rumah Sakit), Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (Puskesmas), dan Fasilitas Kesehatan Lainnya (Laboratorium
Kesehatan dan Sarana Kefarmasian. Dalam menentukan standar pelayananan,
akreditasi merupakan mekanisme regulasi yang bertujuan untuk mendorong upaya
tersebut. Setiap faskes yang ada memiliki sistem standar akreditasi yang berbeda-
beda dalam menentukan standar pelayanan.
Capaian sasaran meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan
pada tahun 2015 dengan indikator persentase faskes yang memenuhi standar
pelayanan masih dibawah target yang telah ditentukan. Hal ini dipengaruhi oleh
masih kurangnya kesadaran tiap-tiap faskes dalam melaksanakan akreditasi
dikarenakan biaya akreditasi yang cukup tinggi, kurangnya sumber daya manusia
dan lain-lain. Upaya yang telah dilakukan dalam pencapaian target tersebut antara
lain :
- Melaksanakan sosialisasi, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
akreditasi secara rutin baik di Rumah Sakit, Puskesmas dan Labkes
- Memberikan sangsi kepada labkes yang tidak terakreditasi sehingga ada
keinginan labkes untuk memperbaiki diri dan menyiapkan proses akreditasi
- Peningkatan pembinaan ke sarana kefarmasian yang lain selain PBF,
sehingga sarana yang lain juga ada peningkatan dalam upaya melaksanakan
cara produksi dan distribusi yang baik
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 57
- Melaksanakan pembinaan standar pelayanan kesehatan di Puskesmas
III.3 Akuntabilitas Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung setelah perubahan pada Dinas
Kesehatan Provinsi Bali tahun 2015 sebesar Rp. 313.019.749.837,07 (96,91
%) dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan sebesar Rp.
322.994.274.120,36. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama
sebesar Rp. 303.445.980.551,07 (97,75 %), sedangkan realisasi untuk
program/kegiatan pendukung sebesar Rp. 9.573.769.286 (76,23 %). Jika
dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar
pada program/kegiatan di sasaran VI Sedangkan penyerapan terkecil pada
program/kegiatan di sasaran V sebesar Rp. 530.783.050 (72,85 %).
Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan
anggaran, pencapaian sasaran yang relative baik dan diikuti dengan
penyerapan anggaran kurang dari 100 % menunjukkan bahwa dana yang
terserap untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran
disajikan pada tabel berikut :
Tabel III.3 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung
No Sasaran Anggaran Realisasi % Realisasi
1 Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil dan Ibu Melahirkan
295.000.600 272.108.200 92,24
2 Meningkatkan Kesehatan Bayi dan Balita
502.703.500 443.663.665 88,26
3 Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
1.478.160.000 1.287.616.450 87,11
4 Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit Menular
12.793.851.000 10.754.544.206 84,06
5 Meningkatkan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
728.637.000 530.783.050 72,85
6 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan
294.637.318.968,36 290.157.264.980,07 98,48
Jumlah 310.435.671.068,36 303.445.980.551,07 97,75
Belanja Langsung Pendukung 12.558.603.052 9.573.769.286 76,23
Total Belanja Langsung 322.994.274.120,36 313.019.749.837,07 96,91
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 58
BAB IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
Kesehatan Provinsi Bali disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA)
Tahun Anggaran 2015, serta Penetapan Kinerja Tahun 2015 sebagai pelaksanaan
akuntabilitas kinerja instansi yang merupakan wujud pertanggungjawaban dalam
pencapaian misi dan tujuan instansi.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi
dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
ditetapkan.
Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada tahun
anggaran 2015 merupakan tahun ke-2 dari Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Provinsi Bali Tahun 2014-2018. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan
partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan.
Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan
didukung oleh berbagai pihak.
Hasil laporan kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2015 dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator
kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya
manusia, anggaran dan sarana prasarana.
2. Dari sasaran dan indikator kinerja terdapat 8 Indikator Kinerja Utama yang
dipilih sebagai tolok ukur kinerja.
3. Dari 8 indikator kinerja utama, 7 indikator mencapai kriteria Sangat Baik
dengan warna hijau tua dan 1 indikator mencapai kriteria Tinggi dengan
warna hijau muda.
BAB IV
PENUTUP
LAKIP | Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 59
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan LAKIP
dirumuskan saran-saran sebagai berikut :
1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis
dalam menyusun dokumen-dokumen kinerja untuk mempercepat terwujudnya
pemerintahan yang akuntabel.
2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi
pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik
dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas
pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Penetapan Kinerja (PK)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
Kesehatan Provinsi Bali tahun 2015 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai
bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, sebagai bahan
pertimbangan Bappeda untuk perencaanaan tahun berikutnya, penyempurnaan
pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan
berbagai kebijakan yang diperlukan.
LAMPIRAN