Upload
vuongnhu
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
2016
LaKIP Laporan Kinerja Unit Eselon II Koordinaor Wilayah Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat (Eks BBPJN IV)
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
i
2016
Puji dan syukur kami panjatkan karena atas rahmat dan hidayah Tuhan Yang Maha Esa kami dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) BBPJN VI Tahun 2016
dengan baik dan lancar. Laporan ini merupakan sarana atau media informasi bagi BBPJN VI dalam
mempertanggungjawaban keberhasilan pencapaian kinerja selama periode Tahun 2016, sekaligus
sebagai upaya mewujudkan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Peraturan Presiden No.
29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Menteri PU No. 17/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penyusunan LAKIP
dan PK di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum.
Laporan ini juga merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan
yang telah ditetapkan di dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Tahun 2015 – 2019 yang setiap tahunnya dijabarkan dalam bentuk dokumen
Rencana Kinerja Tahunan. Dengan disusunnya Laporan ini, diharapkan dapat memberikan
informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait, dan juga dapat menjadi bahan
evaluasi atas pencapaian kinerja serta dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja
pada masa yang akan datang.
Kepada semua pihak yang telah membantu memberikan masukan dan saran serta pendampingan
selama penyusunan laporan ini, disampaikan ucapan terima kasih atas kerjasamanya.
Jakarta, Januari 2017
Kepala Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional VI
Ir. Bambang Hartadi, MPM NIP. 19570222 198602 1 001
KATA PENGANTAR
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
ii
2016
Ringkasan Eksekutif dibuat dengan tujuan memberikan gambaran tentang capaian yang telah
dicapai oleh Wilayah Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat (Eks. BBPJN IV). Berdasarkan
Permen PAN dan RB Nomor : 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Ringkasan Eksekutif memuat
tentang Tujuan dan Sasaran, Pencapaian, Kendala yang Dihadapi dan Langkah Antisipatif.
1. Tujuan dan Sasaran
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah terlaksananya program pembangunan
infrastruktur ruas jalan nasional di wilayah Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten dan Provinsi
Jawa Barat melalui program pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, peningkatan,
pelebaran dan pembangunan jalan baru. Program peningkatan jalan dan pembangunan jalan
baru juga bertujuan untuk mendukung kegiatan, pengembangan infrastruktur daerah
perbatasan, dan pengembangan jaringan jalan menuju bandara udara, PKN dan KSN.
Sasaran Program Eks.BBPJN IV berupa :
a. Meningkatnya pelayanan jalan nasional
b. Menurunkan waktu tempuh pada koridor utama
c. Meningkatnya fasilitas terhadap jalan daerah untuk mendukung kawasan
2. Pencapaian Kinerja
Rekapitulasi capaian kinerja rata – rata output dan outcome berdasarkan sasaran dan program
yang telah dilaksanakan Eks.BBPJN IV Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar 91.12%, dengan
rincian sebagai berikut:
a. Sasaran I : Meningkatnya Pelayanan Jalan Nasional
1) Pemeliharaan Rutin Jalan : Persentase capaian pada kegiatan pemeliharaan rutin jalan
sebesar 100 % dari target awal 21.5 km tidak terjadi perubahan pada target revisi.
2) Pemeliharaan Rutin Kondisi : Persentase capaian pada kegiatan pemeliharaan rutin
kondisi sebesar 100 % dari target awal 440.65 km tidak terjadi perubahan pada target
revisi.
RINGKASAN EKSEKUTIF
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
iii
2016
3) Pemeliharaan Preventif : Persentase capaian pada kegiatan pemeliharaan preventif
sebesar 100 % dari target awal 1.785,78 km tidak terjadi perubahan pada target revisi.
4) Rehabilitasi Minor : Persentase capaian pada kegiatan rehabilitasi minor sebesar 100 %
dari target awal 52.61 km tidak terjadi perubahan pada target revisi.
5) Rehabilitasi Mayor : Persentase capaian pada kegiatan rehabilitasi mayor sebesar 100%
dari target awal 72.17 km tidak terjadi perubahan pada target revisi.
6) Rekonstruksi Jalan : Persentase capaian pada kegiatan rekonstruksi jalan sebesar 100 %
dari target awal 36.3 km tidak terjadi perubahan pada target revisi.
7) Pemeliharaan Rutin Jembatan : Persentase capaian pada kegiatan pemeliharaan rutin
jembatan sebesar 100 % dari target awal 27.145,7 m tidak terjadi perubahan pada
target revisi.
8) Dokumen Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan : Persentase capaian pada kegiatan
perencanaan teknis jalan dan jembatan sebesar 100 % dari target awal 20 dokumen
tidak terjadi perubahan pada target revisi.
9) Dokumen Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan : Persentase capaian pada kegiatan
pengawasan teknis jalan dan jembatan sebesar 99,45% dari target awal 20 dokumen
tidak terjadi perubahan pada target revisi, dikarenakan tidak terlaksananya kegiatan
Pengawasan Pembangunan Flyover Pasir Gombong dan Pengawasan Pembangunan
Overpass Tol Serang Timur (Kemang) MYC.
10) Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan : Persentase
capaian pada kegiatan perencanaan teknis jalan dan jembatan sebesar 100 % dari target
awal 3 dokumen tidak terjadi perubahan pada target revisi.
11) Pelayanan Publik (PNBP) : Persentase capaian pada kegiatan pelayanan public (PNBP)
sebesar 100 % dari target awal 12 layanan bulan tidak terjadi perubahan pada target
revisi.
12) Bahan dan Peralatan Jalan dan Jembatan : Persentase capaian pada kegiatan
pengadaan bahan dan peralatan jalan dan jembatan sebesar 100 % dari target awal 6
unit tidak terjadi perubahan pada target revisi.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
iv
2016
13) Dokumen Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan dan Jembatan : Persentase
capaian pada kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan jalan dan jembatan sebesar
100 % dari target awal 20 dokumen tidak terjadi perubahan pada target revisi.
14) Dokumen Penyiapan Perencanaan Program : Persentase capaian pada kegiatan
penyiapan perencanaan program sebesar 100 % dari target awal 5 dokumen tidak
terjadi perubahan pada target revisi.
15) Pelaporan secara Elektronik (e-monitoring) : Persentase capaian pada kegiatan
pelaporan secara elektronik (e-monitoring) sebesar 100 % dari target awal 406
dokumen dan direvisi menjadi 449 dokumen, dikarenakan terjadi kesalahan pada saat
menginput target dokumen pada saat penyusunan RKAKL pada Satker Perencanaan
dan Pengawasan Jalan Nasional Kota Metropolitan Jakarta (semula 1 laporan menjadi
28 laporan) dan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Jakarta (semula 1
laporan menjadi 28 laporan).
16) Layanan Perkantoran : Persentase capaian pada kegiatan layanan perkantoran sebesar
100 % dari target awal 12 bulan layanan tidak terjadi perubahan pada target revisi.
17) Dokumen Penyiapan Perencanaan Program : Persentase capaian pada kegiatan
penyiapan perencanaan program sebesar 100 % dari target awal 5 dokumen tidak
terjadi perubahan pada target revisi.
18) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi : Persentase capaian pada kegiatan
pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi sebesar 99.35% dari capaian
sebesar 153 unit dikarenakan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi
pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Bandung batal dilaksanakan.
19) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran : Persentase capaian pada kegiatan pengadaan
peralatan dan fasilitas perkantoran sebesar 100 % dari target awal 12 layanan bulan dan
tidak terjadi perubahan pada target revisi.
20) Gedung/Bangunan : Persentase capaian pada kegiatan gedung/bangunan sebesar 100
% dari target awal 4.875,77 M2 tidak terjadi perubahan pada target revisi.
b. Sasaran II : Menurunkan Waktu Tempuh pada Koridor Utama
1) Pelebaran Jalan : Persentase capaian pada kegiatan pelebaran jalan sebesar 100 % dari
target awal 10.96 km tidak terjadi perubahan pada target revisi.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
v
2016
2) Pembangunan Fly Over/Underpass/Terowongan : Persentase capaian pada kegiatan
pembangunan fly over/underpass/terowongan sebesar 23.01% atau sepanjang 275 M,
hal ini dikarenakan dihapusnya Pembangunan Overpass Tol Serang (Kemang) sepanjang
90.20 M, belum lelangnya paket Pembangunan Flyover Pasir Gombong (MYC)
sepanjang 700 m dan Pembangunan STS Jl. RE. Martadinata (Bogor) (UMYC) sepanjang
220 m.
3) Peningkatan Jembatan : Persentase capaian pada kegiatan peningkatan jembatan
sebesar 54.47% atau sepanjang 352.4 m, hal ini dikarenakan Paket Peningkatan
Jembatan Cacing B batal lelang disebabkan penyedia jasa termasuk kedalam daftar
blacklist.
4) Pembangunan Jalan : Persentase capaian pada kegiatan pembangunan jalan sebesar
99.01% atau 2.01 km, dikarenakan belum siapnya desain Pembangunan Jalan Akses
Kertajati dan Pembangunan Jalan Akses Gedebage 3.
5) Pembangunan Jembatan : Persentase capaian pada kegiatan pembangunan jembatan
sebesar 100% atau 280 m.
6) Pembangunan Jalan Bebas Hambatan : Persentase capaian pada kegiatan
pembangunan jalan bebas hambatan sebesar 24.13% atau sepanjang 0.83 m,
dikarenakan Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Phase II baru pada tahap
mobilisasi.
c. Sasaran III : Meningkatnya Fasilitas terhadap Jalan Daerah untuk Mendukung Kawasan
1) Dukungan Pembebasan Lahan : Persentase capaian pada kegiatan dukungan
pembebasan lahan sebesar 71.91%, dikarenakan embebasan lahan Pembangunan Jalan
Lingkar Utara Kota Tasikmalaya terkendala desain yang masih direviuw oleh P2JN.
3. Kinerja Keuangan
Pada Tahun Anggaran 2016 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jakarta mendapatkan
alokasi dana dari Pemerintah (APBN) melalui DIPA Nomor SP DIPA-033.04.1.447956/2016
tanggal 7 Desember 2015 sebesar Rp. 2.836.406.504.000,- (awal) dan DIPA Revisi sebesar Rp.
3.321.744.917.000,-. Realisasi keuangan status tanggal 06 Januari 2016 sebesar Rp
2.819.323.804.000,- atau sebesar 84,87%.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
vi
2016
4. Kendala yang Dihadapi di Tahun 2016
Pada saat mengimplementasikan seluruh kegiatan yang tertuang di Rencana Kinerja
Tahunan/Penetapan Kinerja terdapat beberapa kendala yang dihadapi Eks.BBPJN IV, antara lain
sebagai berikut :
a. Penghematan di tahun 2016 menyebabkan terhambatnya pelaksanaan kegiatan di
lingkungan BBPJN VI, salah satunya adalah penghematan self blocking yang menyebabkan
batalnya pelaksanaan Pembangunan STS JL. RE Martadinata (Bogor) dan Pembangunan
Overpass Tol Serang Timur (Kemang).
b. Pembebasan lahan untuk Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya belum
dapat dilaksanakan dikarenakan review desain yang belum selesai.
c. Desain Pembangunan Jalan Akses Kertajati dan Pembangunan Jalan Akses Gedebage 3
yang belum selesai menyebabkan diusulkannya untuk dilakukan penghematan atau
pemotongan anggaran pada paket tersebut sehingga batal dilaksanakan.
d. Terlambatnya penerbitan loan agreement dan register loan sehingga Pembangunan Jalan
Bebas Hambatan Phase II baru terkontrak pada tanggal 18 Agustus 2016 dan pembayaran
uang muka pada tanggal 14 September 2016 yang menyebabkan sampai saat ini
pelaksanaan baru pada tahap mobilisasi.
e. Belum terbitnya MOU mengenai Pembangunan Flyover Pasir Gombong sehingga paket
tersebut batal dilaksanakan.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
vii
2016
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 5
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 6
1.2 Tugas dan Fungsi ................................................................................................................ 13
1.3 Struktur Organisasi ............................................................................................................ 20
1.4 Isu Strategis ........................................................................................................................ 20
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA ........................................................................................................ 32
2.1 Uraian Singkat Renstra ...................................................................................................... 33
2.2 Perjanjian Kinerja ............................................................................................................... 34
2.3 Metode Pengukuran .......................................................................................................... 38
2.4 Target Tahun Ini Menurut Renstra .................................................................................... 43
BAB 3 KAPASITAS ORGANISASI ......................................................................................................... 46
3.1 Sumber Daya Manusia (SDM) ............................................................................................ 47
3.2 Sarana Prasarana ............................................................................................................... 48
3.3 DIPA ................................................................................................................................... 50
BAB 4 AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................................................... 53
4. 2. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................................................ 54
4. 3. Perbandingan Kinerja Organisasi ....................................................................................... 60
4. 4. Analisis Kinerja Organisasi ................................................................................................. 62
4. 5. Efisiensi dan Efektivitas ..................................................................................................... 83
BAB 5 PENUTUP ................................................................................................................................ 91
5. 1. Permasalahan dan Kendala Utama.................................................................................... 92
5. 2. Langkah ke Depan/Harapan .............................................................................................. 92
LAMPIRAN ........................................................................................................................................ 94
DAFTAR ISI
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
viii
2016
Gambar 1 - 1 Peta Jalan Nasional dan Panjang Jalan Nasional di BBPJN IV ...................................... 7
Gambar 1 - 2 Diagram Kondisi Mantap Jalan dan Jembatan di Lingkungan BBPJN VI .................... 11
Gambar 1 - 3 Struktur Organisasi BBPJN VI ..................................................................................... 18
Gambar 1 - 4 Peta Lokasi Pekerjaan Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Tanjung Priok .............. 21
Gambar 1 - 5 Lokasi Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu ....................................... 23
Gambar 1 - 6 Peta Penanganan Paket Long Segmen Rehabilitasi Minor Jalan Pasauran-Simp.
Labuan-Cibaliung-dan Citeurep-Tanjung Lesung ........................................................ 25
Gambar 1 - 7 Foto Hasil Pelaksanaan Kegiatan Lokasi pekerjaan pada ruas Cilegon - Pasauran ... 26
Gambar 1 - 8 Grafik Kondisi Jalan Pansela Provinsi Jawa Barat ......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 1 - 9 Grafik Kondisi Geometrik Pansela Provinsi Jawa Barat Error! Bookmark not defined.
Gambar 1 - 10 Peta Penanganan Jalan Pansela Provinsi Jawa Barat .............................................. 27
Gambar 1 - 11 Foto Hasil Penanganan Jalan Pansela Provinsi Jawa Barat ...................................... 28
Gambar 1 - 12 Peta Lokasi Pansela Banten ...................................................................................... 28
Gambar 1 - 13 Foto Hasil Pelaksanaan Kegiatan Lokasi pekerjaan pada ruas Cilegon - Pasauran . 29
Gambar 1 - 14 Layout Pembangunan Jalan Akses Gedebage ......................................................... 30
Gambar 1 - 15 Site Plan Pembangunan Jalan Akses Gedebage ...................................................... 31
Gambar 3 - 1 Grafik Alat Berdasarkan Kondisi di BBPJN VI .............................................................. 49
Gambar 3 - 2 Grafik Alat Berdasarkan Kondisi di Seiap Provinsi di BBPJN VI .................................. 49
DAFTAR GAMBAR
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
ix
2016
Tabel 1 - 1 Kondisi Kemantapan Jalan Berdasarkan Data Kondisi Jalan Tahun 2015 Semester 2 ... 10
Tabel 1 - 2 Kondisi Kemantapan Jembatan Berdasarkan Data Kondisi Jembatan Tahun 2015
Semester 2 ..................................................................................................................... 10
Tabel 2 - 1 Perjanjian Kinerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Tahun 2016 ................... 36
Tabel 2 - 2 Matriks Pengukuran Kinerja .......................................................................................... 38
Tabel 2 - 3 Target Renstra Tahun 2016 di Provinsi Jawa Barat ....................................................... 43
Tabel 2 - 4 Target Renstra Tahun 2016 di Provinsi Banten ............................................................. 44
Tabel 2 - 5 Target Renstra Tahun 2016 di Provinsi DKI Jakarta ....................................................... 45
Tabel 3 - 1 Jumlah PNS Menurut Jabatan (S SP DIPA-
033.04.1.447956/2016truktural/Fungsional/Staf) ............................................................................ 47
Tabel 3 - 2 Jumlah PNS Menurut Pendidikan ................................................................................. 47
Tabel 3 - 3 Jumlah PNS Menurut Golongan Kepangkatan.............................................................. 47
Tabel 3 - 4 Rekap Pegawai Tiap Satker di BBPJN VI ......................................................................... 48
Tabel 3 - 5 Jenis Peralatan yang Dimiliki BBPJN VI .......................................................................... 50
Tabel 3 - 6 Pemenuhan Uang Muka Rupiah Murni Pendamping Paket Pembangunan Jalan Bebas
Hambatan Cisumdawu Phase 1 ..................................................................................... 51
Tabel 4 - 1 Kinerja Per Triwulan ....................................................................................................... 55
Tabel 4 - 2 Realisasi Tahun 2016, Target PK dan RKAKL Revisi ....................................................... 57
Tabel 4 - 3 Perbandingan Kinerja Organisasi ................................................................................... 60
Tabel 4 - 4 Analisis Kinerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI ........................................... 82
Tabel 4 - 5 Perhitungan Nilai Efisiensi ............................................................................................. 83
Tabel 4 - 6 Perhitungan Nilai Efisiensi Lanjutan .............................................................................. 85
Tabel 4 - 7 Realisasi Anggaran TA. 2016 .......................................................................................... 87
Tabel 4 - 8 Alokasi Anggaran Tahun 2011 – 2015 Bidang Jalan dan Jembatan ............................... 89
DAFTAR TABEL
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
6
2016
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat
Jenderal Bina Marga yang melaksanakan fungsi pelaksanaan dan pengawasan pembangunan atau
penyelenggaraan jalan nasional di Provinsi Banten, DKI dan Jawa Barat.
Laporan kinerja Unit Eselon II ini merupakan tindak lanjut dari laporan kinerja Unit kerja/ satuan
kerja di bawah koordinasi BBPJN VI dan nantinya sebagai bahan penyusunan LaKIP Ditjen Bina
Marga. Bab ini terdiri akan menjelaskan latar belakang/permasalahan, tugas dan fungsi, struktur
organisasi dan isu strategis.
1.1 Latar Belakang
A. Kondisi Umum Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jakarta
a. Peta Jaringan Jalan dan Wilayah Kerja
Wilayah kerja BBPJN VI meliputi Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa
Barat dengan total Jalan Nasional sepanjang 2,409.57 Km. Berikut ditampilkan peta Jalan
Nasional berikut data panjang jalan nasional dalam wilayah kerja BBPJN VI.
Provinsi DKI
Panjang Jalan Nasional
53.31 km
Jumlah Satker:
1 Satker P2JN Metropolitan
3 Satker PJN Metropolitan
1 Satker PJBH Akses Tj. Priok
1 Satker Balai
BAB I PENDAHULUAN
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
7
2016
Provinsi Banten
Panjang Jalan Nasional
564.89 km
Jumlah Satker:
1 Satker P2JN
2 Satker PJN
1 Satker SKPD
Provinsi Jawa Barat
Panjang Jalan Nasional
1,791.37 km
Jumlah Satker:
1 Satker P2JN
2 Satker PJN
1 Satker PJN Metropolitan
1 Satker SKPD
1 Satker PJBH Cisumdawu
1 Satker UPC Cikampek
Gambar 1 - 1 Peta Jalan Nasional dan Panjang Jalan Nasional di BBPJN IV
b. Kondisi Geografis
Provinsi DKI Jakarta
Provinsi DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah Kota administrasi dan satu Kabupaten
administratif, yakni: Kota administrasi Jakarta Pusat dengan luas 47,90 km2, Jakarta
Utara dengan luas 142,20 km2, Jakarta Barat dengan luas 126,15 km2, Jakarta Selatan
dengan luas 145,73 km2, dan Kota administrasi Jakarta Timur dengan luas 187,73
km2, serta Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu dengan luas 11,81 km2. Di
sebelah utara membentang pantai sepanjang 35 km, yang menjadi tempat
bermuaranya 13 buah sungai dan 2 buah kanal. Di sebelah selatan dan timur
berbatasan dengan Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi,
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
8
2016
sebelah barat dengan Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, serta di sebelah
utara dengan Laut Jawa.
DKI Jakarta terdiri atas wilayah yang datar dan pulau-pulau dalam kelompok
Kepulauan Seribu, dan sebagian besar berada pada ketinggian antara 0-10 meter di
atas permukaan laut. Wilayah ini memiliki 13 sungai alam dan buatan. Iklim DKI
Jakarta termasuk tropis lembab yang dipengaruhi oleh angin muson barat dan angin
muson timur dengan curah hujan yang cukup tinggi rata-rata 2.000 milimeter setiap
tahun. Suhu udara beragam antara 27° Celsius-34,9° Celsius. Sebagai wilayah dataran,
beberapa kawasan di DKI Jakarta merupakan kawasan yang rawan terhadap bencana
banjir. DKI Jakarta merupakan ibukota negara Republik Indonesia dimana tantangan
dalam pembangunan dan pemeliharaan Jalan adalah harus menjaga kondisi jalan
yang tetap mantap yang dilengkapi dengan bangunan pelengkap jalan yang memadai
serta diperlukan penerapan konsep jalan ramah lingkungan (green road).
Provinsi Banten
Wilayah Banten terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" Lintang Selatan dan 105º1'11"-
106º7'12" Bujur Timur, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
tahun 2000 luas wilayah Banten adalah 9.160,70 km². Provinsi Banten terdiri dari 4
kota, 4 kabupaten, 154 kecamatan, 262 kelurahan, dan 1.273 desa. Wilayah laut
Banten merupakan salah satu jalur laut potensial, Selat Sunda merupakan salah satu
jalur lalu lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal besar yang
menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara misalnya
Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di samping itu Banten merupakan jalur
penghubung antara Jawa dan Sumatera.
Bila dikaitkan posisi geografis, dan pemerintahan maka wilayah Banten terutama
daerah Tangerang raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang
Selatan) merupakan wilayah penyangga bagi Jakarta. Secara ekonomi wilayah Banten
memiliki banyak industri. Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan
laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
9
2016
dari pelabuhan laut di Jakarta, dan ditujukan untuk menjadi pelabuhan alternatif
selain Singapura. Untuk itu diperlukan pembangunan infrastruktur jalan sebagai
konektivitas untuk dukungan peningkatan perekonomian.
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat terletak diantara 5°50' - 7°50'LS dan 104°48' - 108°48'BT. Provinsi
Jawa Barat dibatasi oleh: Laut Jawa dan Provinsi Jakarta di sebelah Utara, Provinsi
Jawa Tengah di sebelah Timur, Samudra Hindia di bagian Selatan, Provinsi Banten dan
Samudra Hindia di sebelah Barat. Luas wilayah Provinsi Jawa Barat adalah 35.746,26
km². Jawa Barat memiliki karakteristik sebagai bagian dari sabuk vulkanik, yang
membentang dari Pulau Sumatera ke bagian utara Pulau Sulawesi.
Provinsi Jawa Barat memiliki kondisi alam dengan struktur geologi yang kompleks
dengan wilayah pegunungan berada di bagian tengah dan selatan serta dataran
rendah di wilayah utara. Memiliki kawasan hutan dengan fungsi hutan konservasi,
hutan lindung dan hutan produksi yang proporsinya mencapai 22,10% dari luas Jawa
Barat; curah hujan berkisar antara 2000-4000 mm/th dengan tingkat intensitas hujan
tinggi; memiliki 40 Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan debit air permukaan 81 milyar
m3/tahun dan air tanah 150 juta m3/th.
Dalam kaitan bencana gempa, Jawa Barat berada pada jalur gempa tektonik, yang
topografinya bergunung-gunung dan aliran sungai yang umumnya bermuara di
wilayah Pantai Utara, maka di beberapa daerah merupakan daerah rawan banjir,
tanah longsor, gempa bumi dan lain-lain. Untuk itu, pembangunan dan pengelolaan
infrastruktur jalan perlu dilakukan dengan mempertimbangkan aspek mitigasi
bencana salah satu dengan penerapan konsep jalan ramah lingkungan (green road).
c. Kemantapan Jalan
Output RENSTRA Bina Marga ± 87% adalah pelaksanaan preservasi dan peningkatan
kapasitas jalan nasional sehingga kegiatan preservasi dan peningkatan kapasitas perlu
mendapatkan perhatian khusus dari kita semua selaku stakeholder. Selain itu, terdapat
isu strategis penyelenggaraan jalan yang perlu kita cermati yaitu jaringan jalan arteri
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
10
2016
Nasional di lintas ekonomi strategis khususnya di Jawa masih banyak yang rusak dan
berulang-ulang kerusakannya. Kondisi kemantapan jalan nasional di lingkungan BBPJN VI
berdasarkan data kondisi jalan dan jembatan 2015 semester 2 adalah 93,33% mantap dan
6,67% tidak mantap untuk jalan serta 87,27% mantap dan 12,73% tidak mantap untuk
jembatan. Berikut adalah tabel kemantapan jalan di lingkungan BBPJN VI :
Tabel 1 - 1 Kondisi Kemantapan Jalan Berdasarkan Data Kondisi Jalan Tahun 2015
Semester 2
NO. PROVINSI
PROVINSI
JALAN
TOTAL (KM)
MANTAP TIDAK MANTAP
PANJANG PANJANG
KM % KM %
BBPJN VI 2.407,39 2.246,88 93,33 160,51 6,67
20 DKI Jakarta 53,31 52,81 99,06 0,50 0,94
21 Banten 564,88 519,75 92,01 45,13 7,99
22 Jawa Barat 1.789,20 1.674,32 93,58 114,88 6,42
Tabel 1 - 2 Kondisi Kemantapan Jembatan Berdasarkan Data Kondisi Jembatan Tahun
2015 Semester 2
NO. PROVINSI
PROVINSI
JEMBATAN
TOTAL (M)
MANTAP TIDAK MANTAP
PANJANG PANJANG
M % M %
BBPJN VI 41.951,00 36.609,90 87,27 5.341,10 12,73
20 DKI Jakarta 5.736,50 5.496,30 95,81 240,20 4,19 21 Banten 4.789,60 4.173,10 87,13 616,50 12,87 22 Jawa Barat 31.424,90 26.940,50 85,73 4.484,40 14,27
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
11
2016
Target kemantapan kondisi jalan Tahun 2016 adalah 93,27% kondisi mantap dan 6,73%
kondisi jalan tidak mantap untuk panjang penanganan 2409,57 km. Jika dibandingkan
dengan data kondisi jalan tahun 2015 semester 2, kondisi kemantapan jalan di lingkungan
BBPJN IV ini mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan BBPJN IV mendapatkan tambahan
panjang penanganan ±437.13 km yang kondisinya masih kurang baik dan terdapat
beberapa jalan yang kondisinya mengalami penurunan.
B. Tantangan yang Dihadapi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jakarta
a. Tantangan Internal
Dalam memenuhi target kemantapan jalan sebagaimana yang telah dijabarkan di atas,
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jakarta menghadapi tantangan internal
terutama berkaitan dengan ketersediaan dana. Anggaran dana yang terbatas menjadi
tantangan tersendiri dalam mencapai target 93,27% kondisi jalan mantap. Anggaran dana
yang terbatas seringkali mengakibatkan pemeliharaan jalan menjadi tidak optimal.
Penanganan ruas menjadi kurang sesuai dengan kebutuhan yang disyaratkan oleh kaidah
teknis. Oleh karenanya, dilakukan prioritasi penggunaan anggaran untuk koridor-koridor
dengan dampak yang tinggi terhadap perekonomian.
b. Tantangan Eksternal
Selain tantangan internal, beberapa faktor eksternal turut berpengaruh terhadap upaya
pencapaian target kemantapan jalan Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jakarta, di
antaranya adalah :
Gambar 1 - 2 Diagram Kondisi Mantap Jalan dan Jembatan di Lingkungan BBPJN VI
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
12
2016
Kondisi Geografis
Kondisi geografis merupakan tantangan dalam pembangunan jalan di BBPJN IV,
terutama di wilayah Jawa Barat. Provinsi Jawa Barat memiliki kondisi alam dengan
struktur geologi yang kompleks dengan wilayah pegunungan berada di bagian tengah
dan selatan serta dataran rendah di wilayah utara, serta memiliki kawasan hutan
dengan fungsi hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi yang proporsinya
mencapai 22,10% dari luas Jawa Barat. Kondisi jalan yang berada tepat di sisi tebing
menuntut perencanaan desain jalan yang tepat, pertimbangan biaya yang paling
ekonomis, dengan penyesuaian desain jalan terhadap kontur tanah yang tepat dan
aman.
Bencana Alam
Daerah Jawa Barat terletak pada jalur Circum Pacific dan mediteran, sehingga
daerahnya termasuk daerah labil yang ditandai dengan masih banyaknya gunung
berapi yang masih aktif bekerja dan sering terjadi gempa bumi. Provinsi Jawa Barat
memiliki curah hujan berkisar antara 2000-4000 mm/th dengan tingkat intensitas
hujan tinggi.
Selain itu, Pesisir Banten wilayah utara hingga selatan berpotensi terjadi gempa bumi
tektonik dan tsunami karena berada pada pertemuan tiga lempeng/kerak bumi aktif.
Ketiga lempeng aktif tersebut adalah Lempeng Indo-Australia di bagian selatan,
Lempeng Eurasia di bagian utara, dan Lempeng Pasifik di bagian timur.
Banjir seringkali terjadi hampir di semua wilayah, dari Metropolitan Jakarta hingga
jalur Pantura Jabar, sedangkan tanah longsor banyak terjadi di lintas tengah Jawa
Barat dan lintas selatan Jawa Barat dan Banten. Hal ini menjadi tantangan tersendiri
bagi pencapaian target kemantapan jalan di lingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional VI.
Perubahan Iklim
Perubahan iklim global disebabkan antara lain oleh peningkatan emisi Gas Rumah
Kaca (GRK) akibat berbagai aktivitas yang mendorong peningkatan suhu bumi.
Meningkatnya suhu global ini menyebabkan perubahan-perubahan yang lain, salah
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
13
2016
satunya adalah meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem. Fenomena
ini juga terjadi di Indonesia dengan yang ditandai dengan tidak menentunya
perputaran musim hujan maupun musim kemarau. Hal ini cukup mempengaruhi
pelaksanaan penanganan jalan dan jembatan di lapangan. Cuaca yang tidak menentu
dan hujan yang berkepanjangan seringkali menyebabkan kemunduran jadwal.
Aksesibilitas di Wilayah Selatan Jawa
Kebutuhan aksesibiltas di wilayah terpencil, tertinggal, dan masih belum berkembang
secara ekonomi harus dijawab dengan peningkatan jalan di wilayah selatan jawa baik
di Jawa Barat maupun Banten. Wilayah selatan jawa mempunyai potensi pariwisata
yang tinggi selain juga potensi akan hasil-hasil pertanian, perindustrian, dan
perikanan.
Permasalahan Pembebasan Lahan
Pada proyek pembangunan jalan baru maupun pelebaran jalan, kendala terbesar
yang menghambat pelaksanaan konstruksi adalah pembebasan lahan. Pada era
reformasi dan otonomi daerah ini, pembebasan lahan dan permasalahan tanah
bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Tidak adanya payung hukum yang kuat dan
ulah calo-calo tanah semakin memperberat pekerjaan pembebasan lahan ini. Suatu
solusi yang efektif sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan pembebasan
lahan.
1.2 Tugas dan Fungsi
A. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
Tugas dan fungsi BBPJN IV tercantum dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat No. 34/PRT/M/2015 tanggal 01 Juli 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional adalah unit pelaksana teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jenderal Bina Marga yang secara teknis dibina oleh Direktur terkait.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan
pengawasan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengendalian operasi dan pemeliharaan,
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
14
2016
pengendalian operasi dan pemeliharaan, pengendalian mutu, dan pelayanan penyediaan bahan
dan peralatan serta penatausahaan organisasi Balai BesarPelaksanaan Jalan Nasional.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional menyelenggarakan
fungsi :
a. penyiapan data dan informasi sebagai bahan penyusunan program pembangunan
jaringan jalan;
b. penyusunan rencana dan program, studi kelayakan dan rencana teknis/desain/ jalan dan
jembatan termasuk persetujuan justifikasi/pertimbangan teknis;
c. persiapan, penyusunan rencana dan dokumen pengadaan barang dan jasa;
d. pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta penetapan pemenang selaku Unit
Layanan Pengadaan (ULP);
e. pengendalian dan pengawasan konstruksi pelaksanaan pembangunan jaringan jalan
nasional termasuk jalan bebas hambatan dan penyesuaian kontrak pelaksanaan
konstruksi;
f. pelaksanaan audit keselamatan jalan;
g. pengendalian dan pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan;
h. pemantauan dan evaluasi standar pelayanan minimal jalan;
i. pengendalian dan pelaksanaan analisis harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan;
j. pengendalian fungsi dan manfaat jalan nasional;
k. pengendalian dan pelaksanaan pengadaan tanah jalan nasional;
l. pelaksanaan pengamanan fisik dan sertifikasi hasil pengadaan tanah jalan nasional;
m. pengendalian pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan bencana yang berdampak
pada jalan;
n. penyediaan bimbingan teknis penyelenggaraan jalan provinsi, kabupaten, kota dan desa;
o. pelaksanaan penerapan sistem manajemen mutu;
p. pengadaan, pemanfaatan, penyimpanan, pemeliharaan dan pelayanan bahan dan
peralatan jalan dan jembatan, serta pengujian mutu konstruksi;
q. pelaksanaan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang milik negara
selaku Unit Akuntansi Wilayah; dan
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
15
2016
r. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai serta koordinasi dengan instansi
terkait.
B. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada
semua unsur di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional dan koordinasi dengan instansi terkait.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan urusan pengelolaan data dan administrasi kepegawaian, serta tata laksana;
b. Pelaksanaan pengelolaan anggaran, urusan kas dan perbendaharaan, serta administrasi dan
akuntansi keuangan;
c. Pelaksanaan administrasi hasil pemeriksaan dan pengaduan masyarakat;
d. Pelaksanaan penatausahaan, pengelolaan, administrasi dan akuntansi barang milik negara,
serta pengamanan fisik dan proses sertifikasi barang milik negara (pasca konstruksi);
e. Pengelolaan leger jalan;
f. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait;
g. Pelaksanaan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang milik negara
selaku Unit Akuntansi Wilayah;
h. Penyusunan laporan berkala balai besar; dan
i. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai.
C. Bidang Perencanaan
Bidang Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan data dan informasi sebagai bahan
penyusunan program pembangunan jaringan jalan, perencanaan teknis jalan dan jembatan
nasional, audit keselamatan jalan dan penyiapan, penyusunan rencana, serta dokumen pengadaan
barang dan jasa.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Perencanaan menyelenggarakan fungsi:
a. Pengumpulan dan pengolahan data dan informasi penanganan jalan nasional;
b. Penyusunan rencana dan program pembangunan jaringan jalan;
c. Penyusunan anggaran tahunan;
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
16
2016
d. Pelaksanaan studi kelayakan, survei, investigasi dan rencana teknis/desain/ pengembangan
jaringan jalan;
e. Penyiapan rencana dan dokumen pengadaan pekerjaan konstruksi jaringan jalan dan
jembatan;
f. Pelaksanaan justifikasi/pertimbangan teknik untuk amandemen kontrak;
g. Pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan;
h. Pelaksanaan audit keselamatan jalan;
i. Pelaksanaan informasi publik; dan
j. Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja balai besar.
D. Bidang Pelaksanaan I
Bidang Pelaksanaan I mempunyai tugas melaksanakan pengendalian dan pengawasan konstruksi
pelaksanaan pembangunan, penyesuaian kontrak pekerjaan konstruksi serta pengendalian
pemanfaatan bagian-bagian jalan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pelaksanaan I menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan rencana kerja pengendalian konstruksi pelaksanaan pembangunan jaringan jalan;
b. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa;
c. Pengendalian dan pelaksanaan analisis harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan;
d. Pengendalian pemanfaatan bagian-bagian jalan;
e. Pengendalian pelaksanaan penilikan jalan dan jembatan;
f. P pengendalian pelaksanaan penanggulangan bencana yang berdampak pada jalan;
g. Pengendalian dan pelaksanaan administrasi teknik/ kontrak;
h. Pengendalian dan pelaksanaan penyesuaian kontrak pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan;
i. Pelaksanaan sosialisasi dan pengadaan tanah jalan nasional di luar jalan tol; dan
j. Pelaksanaan bimbingan teknis penyelenggaraan jalan provinsi, kabupaten, kota dan desa.
E. Bidang Pelaksanaan II
Bidang Pelaksanaan II mempunyai tugas melaksanakan pengendalian dan pengawasan konstruksi
pelaksanaan pembangunan, penyesuaian kontrak pekerjaan konstruksi serta pengendalian
pemanfaatan bagian-bagian jalan.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
17
2016
Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Pelaksanaan II menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan rencana kerja pengendalian konstruksi pelaksanaan pembangunan jaringan jalan;
b. pelaksanaan pengadaan barang dan jasa;
c. pengendalian dan pelaksanaan analisis harga satuan pekerjaan jalan dan jembatan;
d. pengendalian pemanfaatan bagian-bagian jalan;
e. pengendalian pelaksanaan penilikan jalan dan jembatan;
f. pengendalian pelaksanaan penanggulangan bencana yang berdampak pada jalan;
g. pengendalian dan pelaksanaan administrasi teknik/ kontrak;
h. pengendalian dan pelaksanaan penyesuaian kontrak pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan;
i. pelaksanaan sosialisasi dan pengadaan tanah jalan nasional di luar jalan tol; dan
j. pelaksanaan bimbingan teknis penyelenggaraan jalan provinsi, kabupaten, kota dan desa.
F. Bidang Pengendalian Sistem Pelaksanaan, Pengujian dan Peralatan
Bidang Pengendalian Sistem Pelaksanaan, Pengujian dan Peralatan mempunyai tugas
melaksanakan pengadaan, penyediaan, pemanfaatan, penyimpanan dan pemeliharaan bahan dan
peralatan jalan dan jembatan, pengujian mutu konstruksi, melaksanakan penerapan sistem
manajemen mutu, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, serta sistem manajemen,
sebagai unit penjamin mutu.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Sistem Pelaksanaan, Pengujian dan
Peralatan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana mutu unit kerja dan rencana mutu pelaksanaan kegiatan;
b. Penerapan rencana mutu unit kerja, mutu pelaksanaan kegiatan dan mutu kontrak;
c. Penerapan sistem manajemen mutu, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja,
serta sistem manajemen lingkungan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan non
konstruksi;
d. Pelaksanaan bimbingan penerapan sistem manajemen mutu, sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja, serta sistem manajemen lingkungan;
e. Penyiapan bahan masukan kaji ulang sistem manajemen mutu, sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja, serta sistem manajemen lingkungan;
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
18
2016
f. Pelaksanaan audit internal dan pemeliharaan sistem manajemen mutu, sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja, serta sistem manajemen lingkungan;
g. Pengadaan, penyediaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan peralatan termasuk
suku cadang;
h. Pengadaan, penyediaan, penyimpanan dan penyaluran bahan jalan dan jembatan;
i. Pemberian bimbingan pemanfaatan peralatan, bahan jalan dan jembatan;
j. Pemantauan pemanfaatan peralatan, bahan jalan dan jembatan;
k. Pelaksanaan dan pemantauan pengujian peralatan, bahan dan hasil pekerjaan konstruksi; dan
l. Evaluasi terhadap hasil pengujian.
G. Kepala Satuan Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenangan Pemerintah
dan Dilaksanakan Sendiri, Kepala Satuan Kerja memiliki tugas sebagai berikut :
a. Menetapkan Rencana Umum Pengadaan.
b. Mengumumkan secara luas Rencana Umum Pengadaan paling kurang di website PU net.
c. Menetapkan Pejabat Pengadaan.
d. Menetapkan Tim Pengelola Pekerjaan Swakelola.
e. Menetapkan Panitia/Pejabat Penerimaan Hasil Pekerjaan.
f. Menetapkan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.
g. Mengawasi Pelaksanaan Anggaran sesuai DIPA.
h. Menyampaikan Laporan Keuangan dan laporan lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
i. Menyelesaikan perselisihan antara PPK dengan ULP/Pejabat Pengadaan, dalam hal terjadi
perbedaan pendapat.
j. Mengawasi Penyimpanan dan Pemeliharaan seluruh dokumen Pengadaan Barang/Jasa dan
menerima hasil pekerjaan pengadaan Barang/Jasa dilampiri dokumen laporan dalam bentuk
hardcopy dan softcopy.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
19
2016
k. Mengirimkan dokumen laporan hasil pekerjaan dalam bentuk softcopy kepada Sekretaris
Jenderal melalui PUSDATA dan dalam bentuk hardcopy kepada unit pengelola BMN di masing-
masing Unit Kerja Eselon I.
l. Menetapkan Tim Teknis dan Tim Juri/Tim Ahli untuk Pelaksanaan apabila diperlukan.
m. Melaksanakan seluruh tugas Satker terutama pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan
dan dituangkan dalam DIPA.
n. Memimpin Pelaksanaan seluruh rencana kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam
DIPA.
o. Memberikan pengarahan dan petunjuk-petunjuk kepada Pejabat Inti Satker dibawahnya untuk
kelancaran pelaksanaan kegiatan dan pencapaian keluaran/output yang telah ditetapkan.
p. Mengusulkan pembantu Pejabat Inti Satker yang dipimpinnya sesuai kebutuhan, yang
selanjutnya ditetapkan oleh Atasan Langsungnya.
q. Menandatangani Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP) dan selanjutnya
menyampaikannya kepada Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Penandatangan SPM.
r. Menandatangani Surat Keputusan/Surat Perintah Kerja/Kontrak (dalam hal Kasatker
merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen).
s. Dalam hal Kasatker tidak merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen, penandatanganan
Surat Keputusan/Surat Perintah Kerja/ Kontrak dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
t. Melaporkan setiap terjadinya kerugian negara menurut bentuk dan cara yang ditetapkan,
tepat pada waktunya kepada Pengguna Anggaran sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
u. Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satker Tahunan yang merupakan bagian dari Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) untuk tahun berikutnya.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
20
2016
1.3 Struktur Organisasi
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV merupakan Unit Organisasi Eselon IIB dan menggunakan
nomenklatur Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Tipe A yang terdiri atas :
a. Unit Kerja Eselon II B : 1 (satu ) unit.
b. Unit Kerja Eselon III B: 5 (lima) unit.
c. Unit Kerja Eselon IV A : 11 (sebelas) unit.
dengan rincian sebagai berikut :
a. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV;
b. Kepala Bagian Tata Usaha, dengan 3 ( tiga ) Sub Bagian;
c. Kepala Bidang Perencanaan, dengan 2 ( dua ) Seksi;
d. Kepala Bidang Pelaksana I, dengan 2 ( dua ) Seksi ;
e. Kepala Bidang Pelaksana II, dengan 2 ( dua ) Seksi ;
f. Kepala Bidang Pengendalian Sistem, Pelaksana, Pengujian dan Peralatan, dengan 2 (dua)
Seksi;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
19
2016
Selain dari tugas dan fungsi sesuai dengan struktur organisasi tersebut, Kepala Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional IV juga merupakan atasan langsung dari Satuan Kerja berikut:
1) Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV (Kasatker dirangkap oleh Ka Balai)
Provinsi DKI
2) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan I Jakarta
3) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Jakarta
4) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan III Jakarta
5) Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Kota Metropolitan Jakarta
6) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Tj. Priok
Provinsi Banten
7) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Banten
8) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Banten
9) Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Banten
10) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten
Provinsi Jawa Barat
11) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Jawa Barat
12) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Jawa Barat
13) Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Jawa Barat
14) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
15) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Bandung
16) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu
17) Satuan Kerja Unit Peralatan dan Pengujian Cikampek
Satuan-satuan kerja tersebut melaksanakan penyelenggaraan jalan nasional di lingkungan BBPJN
IV sesuai dengan karakteristik masing-masing. Satker BBPJN IV merupakan satker induk yang
bertugas mengenai operasional dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV. Satker P2JN dan
UPC Cikampek merupakan satker penunjang, sedangkan Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan
Tanjung Priok dan Cisumdawu merupakan satker sementara sesuai kebutuhan. Selain itu SKPD
merupakan satker tugas perbantuan untuk pemerintah provinsi.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
20
2016
1.4 Isu Strategis
Isu strategis pembangunan infrastruktur jalan di lingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional VI di tahun 2016 adalah diantaranya pembangunan jalan akses ke pelabuhan dan
bandara, percepatan pembangunan jalan tol, pembangunan jalan KSPN Tanjung Lesung,
pembangunan jalan Pansela Jawa Barat dan Banten, serta pembangunan Bandung Intra
Urban Toll Road (BIUTR). Paket-paket yang mendukung dalam pencapaian isu strategis
tersebut adalah diantaranya :
1. Pembangunan akses pelabuhan dan bandara, diantaranya :
a. Paket Pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok Seksi E2 sepanjang 0,23 Km;
b. Paket Pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok Seksi E2A sepanjang 0,2 Km;
c. Paket Pembangunan Jalan Akses Kertajati sepanjang 0,02 Km, namun paket
pembangunan ini terkena self blocking untuk penghematan pada pertengahan
tahun 2016;
d. Paket Swakelola Preservasi Pemeliharaan Rutin Kondisi Jalan Merak - Bts. Kota
Cilegon sepanjang 11,44 Km; dan
e. Paket Long Segmen Preservasi Rehabilitasi Minor Jalan Merak - Cikande –
Rangkasbitung sepanjang 104,88 Km.
2. Percepatan pembangunan jalan tol, diantaranya :
a. Paket Pembangunan Jalan Akses Tanjung Priok
Jalan Tol Akses Tanjung Priok merupakan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road yang
akan terkoneksi dengan Jalan Tol Dalam Kota Jakarta (JIUT) dan akan terkoneksi
langsung dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan Terhubungnya Jalan Tol lingkar
Luar Jakarta dengan Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta oleh Jalan Tol Akses Tanjung
Priok akan meningkatkan aksesibilitas jalan yang secara langsung meningkatkan
perekonomian karena jalan tol akses tanjung priok ini merupakan akses utama
kontainer menuju Pelabuhan Tanjung Priok dan pelabuhan New Priok (Kali Baru).
Pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok juga mengakomodir akses jalan rel
kereta api yang bisa mencapai pelabuhan secara langsung sejajar dengan akses ON
dan OFF akses tanjung priok, dimana lahan emplasment kereta api tersebut
menggunakan ruang milik jalan Tol Akses Tanjung Priok.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
21
2016
1. Paket Pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok Seksi E2 sepanjang 0,23 Km;
Seksi E2 (total 2.74 km) dengan kontraktor pelaksana Kajima-Waskita JO dan
tanggal kontrak 29 April 2011, tanggal SPMK 11 Oktober 2011 dengan pekerjaan
konstruksinya saat ini secara total sudah mencapai ± 86 %. Seksi E2 terkendala
pengerjaannya dikarenakan terdapat cacat mutu beton namun masalah ini
sudah dapat diselesaikan.
0 % 50 % 100 %
Seksi NS-DIRECT RAMP (1,1 km) IP-531
Gambar 1 - 4 Peta Lokasi Pekerjaan Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan
Tanjung Priok
Gambar 1 - 5 Foto Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Jalan Tol
Akses Tanjung Priok Seksi E2
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
22
2016
2. Paket Pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok Seksi E2A sepanjang 0,2 Km;
Seksi E2A (total 1.92 km) dengan kontraktor pelaksana Obayashi-Jaya
Konstruksi dan tanggal kontrak 29 Juli 2011, tanggal SPMK 10 Januari 2012
dengan waktu pelaksanaan pekerjaan 1695 hari kalender dan termasuk
pekerjaan tambah 11 Pilar secara total sudah mencapai 100 % per 30 November
2016.
0 % 50 % 100 %
b. Paket Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu
Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cileunyi – Sumedang – Dawuan, merupakan
proyek strategis Nasional yang pembangunannya diprioritaskan sesuai dengan
Perpres No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional tanggal 8 Januari 2016. Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu berfungsi untuk
menyambungkan konektivitas Jalan tol Cileunyi ke Dawuan Cirebon dan mendukung
rencana pembangunan Bandar Udara Internasional Kertajati di Majalengka. Selain
itu JBH ini juga akan mengurangi beban lalu lintas Jalan Nasional Cileunyi Jatinangor
Sumedang yang menghubungkan PKN Bandung dengan PKW Cirebon.
Panjang Total Main Road : + 60,28 Km (Sta. -2+245 ~ Sta.57+998) yang dibagi
menjadi 6 (enam) seksi, yaitu:
1. Seksi I : Sta.-2+245~9+750 (12,025 Km)
2. Seksi II : Sta.9+750~27+100 (17,350 Km)
3. Seksi III : Sta.27+100~30+850 (3,750 Km)
4. Seksi IV : Sta.30+850~38+050 (7,200 Km)
Gambar 1 - 6 Foto Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Jalan Tol
Akses Tanjung Priok Seksi E2A
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
23
2016
5. Seksi V : Sta.38+050~53+950 (15,900 Km)
6. Seksi VI : Sta.53+950~57+998 (4,048 Km)
Gambar 1 - 5 Lokasi Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu
Kendala yang dihadapi dalam Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu
adalah performa kontraktor Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Phase 1
mengalami keterhambatan akibar intensitas hujan tinggi dan terdapat lahan yang
belum terbebaskan (tanah wakaf) serta Loan Agreement Pembangunan Jalan Bebas
Hambatan Phase 2 baru ditandatangani tanggal 13 Juni 2016 dan penerbitan register
loan tanggal 24 Juni 2016, COW Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Phase 2
tanggal 18 Agustus 2016 dan advance payment tanggal 14 September 2016,
sehingga sampai saat ini progress Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Phase II
baru sampai pada tahap mobilisasi.
1) Paket Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Phase 1 sepanjang 0,50
Km;
Yang berhasil diselesaikan di tahun 2016 pada PPK Pelaksanaan Jalan Bebas
Hambatan Cisumdawu Phase 1 adalah sebagai berikut :
- Jembatan Sukasirnarasa sepanjang 120 m;
- Jembatan Cisarongge sepanjang 320 m;
- Overpass sebanyak 9 buah dan underpass sebanyak 2 buah, yang sudah
dibangun, dengan rata-rata panjang bentang 80 m;
- Realisasi penarikan anggaran Pemeliharaan Rutin sebesar 99,02%.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
24
2016
0 % 50 % 100 %
2) Paket Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Phase 2 sepanjang 2,50
Km.
Yang berhasil diselesaikan di tahun 2016 pada PPK Pelaksanaan Jalan Bebas
Hambatan Cisumdawu Phase 2 adalah sebagai berikut :
- Kontrak Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Phase 2
ditandatangani pada tanggal 15 September 2015;
- Ketersediaan Uang Muka pada tanggal 1 September 2016, dan SPMK 18
Agustus 2016;
- Pembangunan Jalan Akses pengganti Jalan Kabupaten di Desa Sirna Mulya;
- Disposal Area telah tersedia di Desa Sirna Mulya dan Desa Ciherang.
3. Paket yang mendukung Pembangunan jalan KSPN Tanjung Lesung adalah Paket Long
Segmen Preservasi Rehabilitasi Minor Jalan Pasauran - Simp. Labuan - Cibaliung dan
Citeureup - Tanjung Lesung sepanjang 194,63 Km.
Tanjung Lesung, Provinsi Banten ditetapkan sebagai kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
yang juga menjadi satu kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Dalam hal ini
Kementerian PUPR mendukung dari segi infrastruktur, sehingga harapannya Tanjung
Lesung akan menjadi salah satu kawasan wisata yang akan dapat menjadi The New Bali.
Gambar 1 - 6 Foto Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Jalan Bebas
Hambatan Cisumdawu Phase 1
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
25
2016
Di tahun 2016, Paket Preservasi Rehabilitasi Minor Jalan Pasauran - Simp. Labuan -
Cibaliung dan Citeureup - Tanjung Lesung terdiri dari :
a. Ruas Pasuruan – Labuan
Lokasi efektif 2,5 km :
KM. 172+000 JKT - KM. 171+800 JKT → 0,2 km
KM. 165+170 JKT - KM. 162+970 JKT → 2,2 km
KM. 160+500 JKT - KM. 160+400 JKT → 0,1 km
b. Ruas Sp. Labuan – Cibaliung
Lokasi efektif 7,6 km :
KM. 176+262 JKT - KM. 178+283 JKT → 2,021 km
KM. 180+278 JKT - KM. 181+017 JKT → 0,739 km
KM. 182+816 JKT - KM. 185+416 JKT → 2,6 km
KM. 195+800 JKT - KM. 197+800 JKT → 2 km
Penanganan Paket Longsegmen Preservasi
Rehabilitasi Minot Jalan Pasauran-Simp.
Labuan-Cibaliung dan Citereup-Tanjung
Lesung
Gambar 1 - 7 Peta Penanganan Paket Long Segmen Rehabilitasi Minor Jalan Pasauran-
Simp. Labuan-Cibaliung-dan Citeureup-Tanjung Lesung
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
26
2016
KM. 200+325 JKT - KM. 200+565 JKT → 0,24 km
4. Pembangunan Jalan Pansela Jawa Barat
Pembangunan Jalan Pantai Selatan di Provinsi Jawa Barat sebelum tahun anggaran 2012
dilaksanakan oleh SKPD Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, kemudian sejak tahun
anggaran 2013 ditangani oleh APBN dengan rincian anggaran sebagai berikut :
a. Tahun 2013 : sepanjang 205.31 km dengan nilai kontrak Rp. 805.079.626.696,00
b. Tahun 2014 : sepanjang 57.74 km dengan nilai kontrak Rp. 233.737.567.012,00
c. Tahun 2015 : sepanjang 52.15 km dengan nilai kontrak Rp. 223.383.657.900,00
d. Tahun 2016 : sepanjang 595.207 km dengan penanganan paket longsegment
dan swakelola jalan dan jembatan
0% 50% 100%
Gambar 1 - 8 Foto Hasil Pelaksanaan Kegiatan Lokasi pekerjaan pada ruas
Cilegon - Pasauran
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
27
2016
Gambar 1 - 9 Peta Penanganan Jalan Pansela Provinsi Jawa Barat
Dengan penanganan yang telah dilakukan, masih terdapat sisa penanganan setelah T.A.
2016 sebagai berikut ;
Kondisi rusak, sisa yang belum ditangani setelah penanganan 2016 sepanjang ±
36 km (± 17 km meliputi jalur vertikal Kalipucang - Banjar – Bts. Jateng, jalur vertikal
Cidaun – Rancabali - Lingkar Soreang, jalur vertikal Cibareno – Bagbagan - Cibadak
dan ± 19 km jalur horizontal lintas pantai selatan)
Penurunan kondisi dari kondisi sedang / rusak ringan pada akhir tahun 2016
menjadi kondisi rusak berat pada akhir tahun 2016 sepanjang ± 18 km
*Nama PPK dan Panjang Ruas sesuai DIPA T.A. 2016
Majingklak
Bd. 201+890
135
Kalipucang
Bd.195+055
Bts.Jateng
Bd.194+448
150063
062
Pangandaran
Bd.211+000
061BA NJARBd.146+600
Bts. Jateng
Bd.152+700
CIA MIS
Bd.122+030
PR
OV
INS
I J
AW
A T
EN
GA
H
0811
081
2
Cimerak
Bd.243+520
Kalapagenep
Bd.260+707
Cikalong
Sukaraja
Karangnunggal
Bd.156+000
Cipatujah
Bd.180+900
059
SUBA NG
PURWA KARTA
BANDUNG
Wanayasa
PR
OV
INS
I B
AN
TE
N
BOGOR
Sp.Psr Hayam
Bd.68+440
Cibeber
CIA NJUR
Bd.63+260
Sukanagara
Sagaranten
Bd.148+550
Tegalbuleud
132
Bd.193+395
Surade
Bd.207+914
038Ujung Genteng
Bd.231+110
03822
21Jp. Kulon
Bd.201+400
CibuniBd.246+500via Surade
CibuniBd.226+886
via SDB
127
128
Agrabinta
Sindangbarang
Bd.174+180
Tanggeung
Pagelaran
0462
2046
Cidaun
Bd.200+230Via CJR
129
Naringgul
Rancabali
Bd.45+430
133
1332
1
Bts.Bdg/Cjr
Bd.59+070
Palembuhan
Bd.114+459
Sukarame
Talegong
1312
1311
Cukul
Bd.55+250
Pintu
Pangalengan
Bd.40+143
Sumadra
Bd.101+000
083
134
Bungbulang
Bd.136+000
Cilauteureun
Bd.154+212
Pameungpeuk
Bd.147+600
Sp.Cilauteureun
Bd.152+050
Cijayana
Bd.172+220
0521
0522
Rancabuaya
CikaenganBd.176+716(via Pmp)Bd.194+015(via Cptj)
CilakiBd.218+550(via CJR)Bd.191+051(via PMP)
Bd.206+000
T A SIKMALAYABd.105+700
Singaparna
Bts.Grt/Tsm
Bd.79+704
GA RUT
Bd.63+210
0541
0542
1
0592
Ancol
RajapolahBd.92+200
058
060
055057
1
0632
MalangbongBd.68+114
Bantarujeg
Cikijing
Cn.55+660
Darma
Oleced
Cn42+560
Cibingbin
Cn.67+190
Banjarharja
Cn.70+615
KUNINGA N
TalagaCn.76+550
CageurCn.60+730Bd.166+730
064
0642
1a
Kawali
1b064
0652
0651
Ciledug
Cn.69+915Bantarsari
Cn.72+088
Losari
Cn.32+200
Caracas
Cn.20+590
Cigasong
111
112
0661
2066
0681
0681
110
SUMBER
Weru
Cn.7+883
Palimanan
Cn16+580
Cikamurang
Bd.96+676
Sanca
Cagak
Jk.166+320
SelaawiLembang
Rancakalong SUMEDA NGBd.45+218
MA JALENGKADarmaraja
WadoBd.75+607
Kadipaten
Cn.49+555Cijelag
Bd.74+928
Cikaramas
Bd.61+986Jk.188+710
WadukJatiluhur
WadukCirata
Cikalong Kulon
Cikalong Wetan
Selajambe
Bd.53+090
SUKA BUMI
SOREA NG
0461
Cimaung Malabar
Banjaran
Dayeuhkolot
Ciparay
Majalaya
Cijapati
Cibadak
Bd.111+190
Cikidang
Cikembang
Jampangtengah
Bd.119+277
BojonglopangKiaradua
Bd.165+286 (via Jp.T)
Bagbagan
Bd.150+280PA LABUHAN RATU
153+924
Sp.Karanghawu
Bd.164+683Cisolok
Cibareno
Bd.179+929
0371K
03724K
0373
1191
03723K
0871
Bts.Banten (Cikotok)
Bd.188+486
142
Bd.112+180
042
0431
Benda
Jk.83+216Bd.130+205
Ciawi
Jk.68+500
2043
0381
0381
Bd.40+980
1106
Waduk Darma
105
141
Nyalindung
044
0411
0412
040
039
141
015K
Puncak
Jk.92+928Bd.90+225
016
0161
2
Cibeet
Bd.81+681Jk.98+114
09511
0771
0772
094
079
1071a 107
1b
1072
Jk.142+850 (via Pwk)Jk.180+710 Ivia Sbg)
Jk.167+152
0752
0751
Bd.25+370
CIMAHI
Cipatik
WadukSaguling
163Cisarua
Nanjung
Patrol
164 047
048
1251
1252
1
2048
1231
1232
018 11 K
CikembarBd.112+400
0452
0451
Cikajang
Bd.88+180
21K
0252
0251
0122
0121
SingakertaCn.22+030
CIREBON
Cn.0+000
CadangpingganCn.34+200
024
0702
0701
Cn.72+428
0232
0231
Cn.24+362
Cn.89+980via Kdpt
022
Cilutung Cn.50+050Bd.79+793
Jk.186+778Cn.138+210
0741
Bd.96+075
013
Cn.81+800
(via Kng)
0671
0672
1661
Manonjaya
Panaekan/Goler
Bd.130+920
Cimaragas
1662
05916K
Bd.95+200051
Leles
Kadungora
Cibatu
SasakbeusiNagreg
0562
0561
0502
126
1182
050
1
160Cileunyi
049
049
139
Lebakjati
075 13 K
021
0202
019K
018
1401
1402
Kanci21
017 01711162
017017 1222
Padalarang
Cimareme
Gekbrong
Bd.80+257
Ciwidey2
047
1
0473
Cn.18+933069
Cikamurang
Cn.107+367
0781
0782
1062
1091091
2
1181
136
138
155
PETA INFORMASI PAKETPJN WILAYAH II PROVINSI JAWA BARAT
Ciawi
Paket Preservasi Rehabilitasi Mayor Jalan Benda - Sukabumi - Cianjur (Rp. 54.294.750.000 ; 150,47 Km)
Paket Rekonstruksi Jalan Ciamis-Banjar-Pangandaran-Bts. Jateng(Rp. 47.830.000.000 ; 98,01 Km)
Paket Preservasi Rekonstruksi Jalan Bagbagan-Jampangkulon-Tegalbuleud(Rp. 41.394.200.000 ; 126,63 Km)
Paket Preservasi Rekonstruksi Jalan Tegalbuleud-Cidaun-Pameungpeuk(Rp. 33.247.400.000; 144,08 Km)
Swakelola Jalan dan Jembatan I(Rp. 10.020.780.000; 40,31 Km)
Swakelola Jalan dan Jembatan II(Rp. 12.270.230.000; 134,75 Km)
Paket Preservasi Rehabilitasi Mayor Jalan Nagreg-Tasikmalaya-Ciamis(Rp. 34.118.715.000 ; 102,02 Km)
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
28
2016
Gambar 1 - 10 Foto Hasil Penanganan Jalan Pansela Provinsi Jawa Barat
5. Pembangunan Jalan Pansela Banten
Pembangunan Jalan Pansela Banten mencakup Paket long segmen Preservasi dan
Pelebaran Jalan Sumur – Simpang Labuan – Cibaliung – Muara Binuangeun – Simpang –
Bayah – Cibarenok – Bts. Jabar sepanjang 194,63 Km.
Gambar 1 - 11 Peta Lokasi Pansela Banten
Di tahun 2016, Paket Preservasi dan Pelebaran Jalan Sumur - Cibaliung - Cikeusik - Muara
Binuangeun - Simpang - Bayah - Cibarenok - Batas Jawa Barat terdiri dari :
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
29
2016
a. Ruas Cibaliung - Cikeusik - Muara Binuangeun
Lokasi efektif 2,4 km :
KM. 235+652 JKT - KM. 236+252 JKT → 0,6 km
KM. 213+966 JKT - KM. 215+525 JKT → 1,559 km
KM. 215+675 JKT - KM. 215+916 JKT → 0,241 km
b. Ruas Bayah - Cibarenok - Bts. Prov. Jabar
Lokasi efektif 2,45 km :
KM. 228+487 JKT - KM. 229+837 JKT → 1,35 km
KM. 242+350 JKT - KM. 243+450 JKT → 1,1 km
6. Pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road didukung oleh Paket Pembangunan Jalan
akses Gede Bage sepanjang 1,8 Km.
Jalan Akses Gedebage merupakan salah satu bagian dari rencana Bandung Intra-Urban
Toll Road (BIUTR), jika berhasil dibangun akan bermanfaat bagi lalulintas menuju
Gedebage dan mengurangi beban Jalan Nasional di Kota Metropolitan Bandung. BIUTR
0% 50% 100%
Gambar 1 - 12 Foto Hasil Pelaksanaan Kegiatan Lokasi pekerjaan pada
ruas Cilegon - Pasauran
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
30
2016
terdiri dari ruas Pasteur-Cileunyi-Gedebage sepanjang ±27 km dan ruas Gedebage-
Majalaya sepanjang ±14 Km.
Gambar 1 - 13 Layout Pembangunan Jalan Akses Gedebage
Sehubungan dengan kesiapan pembebasan lahan dari Tol Purbaleunyi km 149+100
sampai dengan Gedebage pada akhir pada tahun 2014 (pelaksanaan dan pendanaan
pembebasan tanahnya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah
Kota Bandung), maka pada Tahun 2015 kegiatan konstruksi ruas tersebut dimulai dari
Simpang Susun km 149+100 Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi yang terdiri atas dua
paket pekerjaan Paket Pembangunan Jalan Akses Gedebage (MYC) dan Paket
Pembangunan Jalan Akses Gedebage 2 (SYC).
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
31
2016
Gambar 1 - 14 Site Plan Pembangunan Jalan Akses Gedebage
Kendala yang dihadapi dalam Pembangunan Jalan Akses Gedebage adalah
keterlambatan relokasi makam, pemindahan utilitas oleh pemilik utilitas, permasalahan
sosial berupa penolakan warga sangat berpengaruh terhadap rencana awal pelaksanaan
pekerjaan dan dikhawatirkan Jalan Akses Gedebage belum dapat dilalui pada saat
Pembukaan PON XIX Jawa Barat.
0 % 50 %
100 %
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
33
2016
2.1 Uraian Singkat Renstra
Arah kebijakan Renstra Bina Marga 2015-2019 adalah :
1. Mempercepat pembangunan Sistem Transportasi Multimoda
2. Mempercepat pembangunan transportasi yang mendukung Sistem Logistik Nasional
3. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan
transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan
4. Membangun kaitan sistem dan jaringan transportasi dengan investasi untuk mendukung
Koridor Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Sistem Logistik Nasional, Komplek Industri, dan
pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor ekonomi
Khusus Renstra Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Tahun 2015 – 2019, secara umum
mencakup pemeliharaan, rekonstruksi/peningkatan, pelebaran, dan pembangunan baik untuk
jalan, jembatan, maupun flyover/underpass/terowongan, dengan target anggaran yang semakin
meningkat dari 2015 – 2019. Pada Provinsi Banten tidak ada rencana pembangunan jalan baru,
berbeda dengan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat yang menargetkan pembangunan
jalan baru sampai tahun 2019.
Provinsi Banten menargetkan pembangunan flyover/underpass/terowongan dari tahun 2017-2019
dengan volume terpanjang lebih dari 1 km. Untuk pemeliharaan rutin jalan ditargetkan hampir 300
km di tahun 2016 dan sekitar 5 km untuk pemeliharaan rutin jembatan. Provinsi DKI Jakarta
menargetkan pembangunan flyover/underpass/terowongan selama 2017 – 2019 dengan volume
sampai dengan 2,5 km di tahun 2018 dan pembangunan jalan bebas hambatan di tahun 2016 dan
2017. Untuk Provinsi Jawa Barat, pemeliharaan rutin kondisi jalan mencapai lebih dari 800 km di
tahun 2018 dan pelebaran jalan lebih dari 140 km di tahun 2016. Pembangunan jalan bebas
hambatan direncanakan sepanjang tahun 2016 – 2019 dengan volume terbesar di tahun 2018 yaitu
10 km, begitu pula dengan pembangunan flyover/underpass/terowongan dengan volume terbesar
sekitar 1,3 km di tahun 2018. Sedangkan rekonstruksi/peningkatan struktur jalan di Jawa Barat
ditargetkan lebih dari 88 km per tahun.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
34
2016
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional memiliki proyek-proyek strategis yang tersebar di Provinsi
Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Proyek-proyek strategis ini mencakup pembangunan
jembatan, pembangunan FO/underpass, pembangunan jalan baru, dan pembangunan jalan bebas
hambatan. Untuk provinsi Banten terdapat proyek strategis berupa peningkatan
struktur/rekonstuksi jalan di Lingkar Selatan Cilegon dan pelebaran jalan Lingkar Serang. Selain itu,
proyek strategis lainnya di Provinsi Banten berupa FlyOver simpang tak sebidang.
Wilayah Jabodetabekpunjur memiliki proyek strategis pembangunan jembatan di tahun 2015 dan
2016 di antaranya adalah Banjir Kanal Barat/Lebak dan Overpass Balaraja Barat dan Timur. Proyek
strategis lainnya di Jabodetabekpunjur sebagian besar berupa pembangunan FO/underpass di
antaranya adalah STS Semanggi, STS Fatmawati, Fly Over Gaplek, dan Fly Over Bulak Kapal.
Pembangunan jalan baru Arteri Sejajar JORR ditargetkan dimulai tahun 2017 dan jalan Akses Dry
Port ditargetkan selesai di tahun 2016, sedangkan pembangunan jalan bebas hambatan Tanjung
Priok direncanakan dibangun masing – masing 0,2 km di tahun 2016 dan 2017.
Proyek strategis di Provinsi Jawa Barat salah satunya adalah pembangunan jalan bebas hambatan
Cisumdawu dengan panjang sekitar 5 km tiap tahunnya. Sedangkan pembangunan BIUTR
direncanakan tahun 2018 dan 2019. Provinsi Jawa Barat juga memiliki target pembangunan jalan
baru di antaranya Jalan Akses Gedebage dan Jalan Lingkar Malambong serta pembangunan
FO/underpass di antaranya FO Kopo, FO Buah Batu, dan UP Slamet Riyadi. Pembangunan
FO/underpass umumnya direncanakan dimulai tahun 2018, kecuali FO Kopo yang dilaksanakan di
tahun 2016 dan FO Gede Bage di tahun 2017.
2.2 Perjanjian Kinerja
Terkait dengan perjanjian kinerja, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, diwajibkan kepada seluruh entitas
akuntabilitas kinerja untuk menyusun dokumen perjanjian kinerja yang berdasarkan dokumen
rencana kerja dan anggaran. Dokumen ini merupakan suatu kesepakatan kinerja yang akan
diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah yang merupakan pimpinan suatu unit
kerja/organisasi kepada atasan langsungnya. Dokumen perjanjian kinerja dilampiri oleh dokumen
Penetapan Kinerja (PK) yang menggambarkan kinerja yang akan diwujudkan dalam suatu tahun
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
35
2016
tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Dokumen penetapan kinerja
disusun setelah ada kejelasan mengenai alokasi anggaran. Hal ini dimaksudkan agar dokumen
penetapan kinerja dapat disusun secara lebih realistis dengan mempertimbangkan ketersediaan
sumber dana yang nyata sudah akan diperoleh. Dokumen Penetapan Kinerja dapat dimanfaatkan
oleh setiap pimpinan unit kerja / organisasi untuk:
1. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi;
2. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam laporan kinerja;
3. Sebagai acuan target dalam menilai keberhasilan organisasi.
Perjanjian Kinerja (PK) 2016 di Lingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI sesuai dengan
hasil kesepakatan pada Bulan Januari 2016 adalah sebagai berikut:
1. Sasaran Program, yang terdiri dari :
a. Meningkatnya pelayanan jalan nasional;
b. Menurunkan waktu tempuh pada koridor utama;
c. Meningkatnya fasilitasi terhadap jalan daerah untuk mendukung kawasan.
2. Indikator Kinerja Output, yang terdiri dari :
a. Panjang Jalan yang Mendapat Pemeliharaan Rutin sepanjang 21,5 Km;
b. Panjang Jalan yang Mendapat Pemeliharaan Rutin Kondisi sepanjang 440,64 Km;
c. Panjang Jalan yang Mendapat Pemeliharaan Preventif sepanjang 1.785,78 Km;
d. Panjang Jalan yang Mendapat Rehabilitasi Minor sepanjang 52,61 Km;
e. Panjang Jalan yang Mendapat Rehabilitasi Mayor sepanjang 72,17 Km;
f. Panjang Jalan yang Mendapat Rekonstruksi sepanjang 36,3 Km;
g. Panjang Jembatan yang Mendapat Pemeliharaan Rutin sepanjang 27.145,7 M;
h. Jumlah Dokumen Perencanaan Teknis jalan dan jembatan sebanyak 10 dokumen;
i. Jumlah Dokumen Pengawasan Teknis jalan dan jembatan sebanyak 34 dokumen;
j. Jumlah Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan sebanyak 3
dokumen;
k. Jumlah Bulan Layanan Publik (PNBP) selama 12 bulan;
l. Jumlah Bahan dan Peralatan Jalan dan Jembatan sebanyak 6 unit;
m. Jumlah Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan sebanyak 20
dokumen;
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
36
2016
n. Jumlah Dokumen Penyiapan Perencanaan Program sebanyak 5 dokumen;
o. Jumlah Dokumen Sistem Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring) sebanyak 406
dokumen;
p. Jumlah Bulan Layanan Perkantoran selama 12 bulan;
q. Jumlah Unit Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi sebanyak 151 unit;
r. Jumlah Unit Peralatan dan Fasilitas Perkantoran sebanyak 215 unit;
s. Jumlah Gedung/Bangunan seluas 4.875,77 m2;
t. Panjang Jalan yang Mendapat Pelebaran Jalan sepanjang 10,96 Km;
u. Panjang Fly Over/Underpass/ Terowongan yang Dibangun sepanjang 1.285,2 M;
v. Panjang Jembatan yang Mendapat Peningkatan sepanjang 646,9 M;
w. Panjang Jalan yang Dibangun sepanjang 2,62 Km;
x. Panjang Jembatan yang Dibangun sepanjang 260 M; dan
y. Panjang Jalan Bebas Hambatan yang Dibangun sepanjang 3,44 Km.
Tabel 2 - 1 Perjanjian Kinerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Tahun 2016
NO INDIKATOR KINERJA TARGET
Indikator Kinerja Output
1 Panjang Jalan yang Mendapat Pemeliharaan Rutin
21,5 Km
2 Panjang Jalan yang Mendapat Pemeliharaan Rutin Kondisi
440,65 Km
3 Panjang Jalan yang Mendapat Pemeliharaan Preventif
1.785,78 Km
4 Panjang Jalan yang Mendapat Rehabilitasi Minor
52,61 Km
5 Panjang Jalan yang Mendapat Rehabilitasi Mayor
72,17 Km
6 Panjang Jalan yang Mendapat Rekonstruksi 36,3 Km
7 Panjang Jembatan yang Mendapat Pemeliharaan Rutin
27.145,7 M
8 Panjang Jembatan yang Mendapat Pemeliharaan Berkala
- M
9 Jumlah Dokumen Perencanaan Teknis jalan dan jembatan
10 Dok
10 Jumlah Dokumen Pengawasan Teknis jalan dan jembatan
34 Dok
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
37
2016
NO INDIKATOR KINERJA TARGET
11 Jumlah Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan
3 Dok
12 Jumlah Bulan Layanan Publik (PNBP) 12 Bln
13 Jumlah Bahan Jalan dan Jembatan - Ton
14 Jumlah Bahan dan Peralatan Jalan dan Jembatan
6 Unit
15 Jumlah Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan
20 Dok
16 Jumlah Dokumen Penyiapan Perencanaan Program
5 Dok
17 Jumlah Dokumen Sistem Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring)
406 Dok
18 Jumlah Bulan Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan
19 Jumlah Unit Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
151 Unit
20 Jumlah Unit Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 215 Unit
21 Jumlah Gedung/Bangunan 4.875,77 M2
Indikator Kinerja Output
1 Panjang Jalan yang Mendapat Pelebaran Jalan 10,96 Km
2 Panjang Fly Over/Underpass/ Terowongan yang Dibangun
1.285,2 M
3 Panjang Jembatan yang Mendapat Peningkatan 646,9 M
4 Panjang Jalan yang Dibangun 2,62 Km
5 Panjang Jembatan yang Dibangun 260 M
6 Panjang Jalan Bebas Hambatan yang Dibangun 3,44 Km
Indikator Kinerja Output
1 Panjang jalan Daerah yang mendapat dukungan - Km
2 Jumlah Hektar Dukungan Pembebasan Lahan - Ha.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
38
2016
2.3 Metode Pengukuran
Metode pengukuran dalam penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah di Lingkungan BBPJN VI dilakukan berdasarkan perhitungan
jumlah target yang tercapai. Target tersebut didapat dari e-monitoring Bina Marga yang secara berkala diupdate oleh petugas e-monitoring
di masing-masing satker. Berikut adalah matriks metode pengukuran yang digunakan.
Tabel 2 - 2 Matriks Pengukuran Kinerja
SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN
CARA PENGUKURAN SUMBER DATA
SASARAN PROGRAM CARA PENGUKURAN SUMBER DATA
SASARAN KEGIATAN CARA PENGUKURAN
SUMBER DATA
KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
SS.6 Meningkatnya dukungan konektivitas bagi penguatan daya saing
SP.1 Menurunkan waktu Tempuh pada koridor utama (Sumatera & Jawa)
K1. Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional
DJBM
IKS.6
Tingkat konektivitas jalan nasional
Persentase panjang jalan yang terbangun terhadap total panjang jala yang akan dibangun pada akhir masa renstra (2019) di kawasan perbatasan
Data panjang jalan terbangun di perbatasan
IKP.1
Menurunnya waktu tempuh pada koridor utama
Melalui perhitungan oleh IRMS. Waktu tempuh pada IRMS merupakan fungsi dari kondisi IRI, Lebar perkerasan jalan, volume capacity ratio/VCR,)
Hasil Survai
IKK 1
Panjang jalan yang dibangun
Total panjang jalan yang terbangun
e-Monitoring
IKK2 Panjang jalan bebas hambatan yang dibangun
Total panjang jalan tol yang terbangun
e-Monitoring
IKK3 Panjang jembatan yang dibangun
Total panjang jembatan yang terbangun
e-Monitoring
IKK4 Pembangunan Fly Over/Underpass/Terowongan
Panjang FO/UP/Terowongan yang terbangun
e-Monitoring
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
39
2016 SASARAN STRATEGIS
KEMENTERIAN CARA PENGUKURAN SUMBER
DATA SASARAN PROGRAM CARA PENGUKURAN SUMBER
DATA SASARAN KEGIATAN CARA
PENGUKURAN SUMBER
DATA KET
IKK5 Pelebaran Jalan Total panjang
jalan yang dilebarkan
e-Monitoring
SS.7 Meningkatnya kemantapan jalan nasional
SP.2 Meningkatnya Penggunaan Jalan Nasional
K1. Dukungan Manajemen, Koordinasi, Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan
DJBM
IKS.7
Tingkat kemantapan jalan nasional
Kemantapan Jalan melalui survai jalan menggunakan alat NAASRA, Roughmeter. Keluarannya berupa nilai IRI (ketidakrataan permukaan jalan) per 100 meter. Berdasarkan nilai IRI dihitung kemantapan jalan (iri <=4, baik; 4<iri<=8, sedang; 8<iri<=12, rusak ringan; iri>12, rusak berat). jalan mantap adalah jalan dengan kondisi baik dan sedang. survai kondisi ini dilaksanakan oleh P2JN.
IKK1 Jumlah laporan layanan publik (PNBP)
Jumlah laporan yang tersusun
e-Monitoring
IKK2 Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring)
Jumlah dokumen yang tersusun
e-Monitoring
IKK3 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Jumlah unit yang terealisasi
e-Monitoring
IKK4 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Jumlah unit yang terealisasi
e-Monitoring
IKK5 Gedung/Bangunan
Luas gedung yang terbangun
e-Monitoring
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
40
2016 SASARAN STRATEGIS
KEMENTERIAN CARA PENGUKURAN SUMBER
DATA SASARAN PROGRAM CARA PENGUKURAN SUMBER
DATA SASARAN KEGIATAN CARA
PENGUKURAN SUMBER
DATA KET
K2. Pengaturan, Pembinaan, Pengembangan Sistem Jaringan dan Manajemen Jalan dan Jembatan, Pemrograman Penyelenggaraan Jalan, Termasuk Aspek Lingkungannya, Perencanaan dan Pengawasan Teknik Jalan dan Jembatan
IKK1 Dokumen Perencanaan Teknis jalan dan jembatan
Jumlah dokumen yang tersusun
e-Monitoring
IKK2 Dokumen Pengawasan Teknis jalan dan jembatan
Jumlah dokumen yang tersusun
e-Monitoring
IKK3 Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan
Jumlah dokumen yang tersusun
e-Monitoring
IKK4 Bahan dan Peralatan Jalan dan Jembatan
Jumlah dokumen yang tersusun
e-Monitoring
IKK5 Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan
Jumlah dokumen yang tersusun
e-Monitoring
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
41
2016 SASARAN STRATEGIS
KEMENTERIAN CARA PENGUKURAN SUMBER
DATA SASARAN PROGRAM CARA PENGUKURAN SUMBER
DATA SASARAN KEGIATAN CARA
PENGUKURAN SUMBER
DATA KET
IKK6 Dokumen Penyiapan Perencanaan Program
Jumlah dokumen yang tersusun
e-Monitoring
K7. Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional
IKK1 Panjang jalan yang terpelihara
Jumlah panjang jalan yang dipelihara
e-Monitoring
IKK2 Panjang jalan yang mendapat pemeliharaan Rutin Kondisi
Jumlah panjang jalan yang mendapat pemeliharaan rutin kondisi
e-Monitoring
IKK3 Panjang jalan yang mendapat pemeliharaan Preventif
Jumlah panjang jalan yang mendapat pemeliharaan preventif
e-Monitoring
IKK4 Panjang jalan yang mendapat Rehabilitasi Minor
Jumlah panjang jalan yang mendapat rehabilitasi minor
e-Monitoring
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
42
2016 SASARAN STRATEGIS
KEMENTERIAN CARA PENGUKURAN SUMBER
DATA SASARAN PROGRAM CARA PENGUKURAN SUMBER
DATA SASARAN KEGIATAN CARA
PENGUKURAN SUMBER
DATA KET
IKK5 Panjang jalan yang mendapat Rehabilitasi Mayor
Jumlah panjang jalan yang mendapat rehabilitasi minor
e-Monitoring
IKK6 Panjang jalan yang mendapat rekonstruksi
Jumlah panjang jalan yang mendapat rekonstruksi
e-Monitoring
IKK7 Panjang jembatan yang terpelihara
Jumlah panjang jembatan yang mendapat pemeliharaan
e-Monitoring
IKK8 Panjang jembatan yang ditingkatkan
Jumlah panjang jembatan yang mendapat peningkatan
e-Monitoring
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
43
2016
2.4 Target Tahun Ini Menurut Renstra
Menurut Renstra, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI memiliki target keuangan di tahun
2016 sebesar lebih dari 5 Trilyun Rupiah, di mana berdasarkan provinsinya sekitar 4 Trilyun
merupakan anggaran penanganan di Provinsi Jawa Barat, dan sisanya sekitar 900 Milyar untuk
Provinsi DKI Jakarta, dan sekitar 600 Milyar untuk Provinsi banten.
Provinsi Jawa Barat memiliki target penanganan jalan sepanjang lebih dari 1.300 km dan target
penanganan jembatan sepanjang lebih dari 32 km. Jawa Barat juga memiliki proyek-proyek
strategis/baru, berupa pembangunan jalan baru sepanjang 11 km, pembangunan
flyover/underpass/terowongan sepanjang 600 m, dan pembangunan jalan bebas hambatan
sepanjang 5 km. Flyover yang ditargetkan dibangun di tahun 2016 adalah flyover Kopo, sedangkan
jalan bebas hambatan yang dibangun merupakan bagian dari Tol Cisumdawu. Adapun
pembangunan jalan baru terdiri dari Jalan Akses Gedebage sepanjang 3 km dan Jalan Akses Tol
Karawang Barat dan Karawang Timur sepanjang 8 km. Untuk penanganan usulan jalan nasional
baru di wilayah Jawa Barat, terdapat target pemeliharaan rutin jalan sepanjang 272 km dan
rekonstruksi/peningkatan struktur jalan sepanjang lebih dari 90 km.
Tabel 2 - 3 Target Renstra Tahun 2016 di Provinsi Jawa Barat
Vol. Satuan
JAWA BARAT
Pemeliharaan Rutin Jalan 455.11 Km
Pemeliharaan Rutin Kondisi Jalan 625.72 Km
Pemeliharaan Preventif Jalan 128.32 Km
Pemeliharaan Rehabilitasi Minor Jalan - Km
Pemeliharaan Rehabilitasi Major Jalan - Km
Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan - Km
Pelebaran Jalan 141.20 Km
1,350.35 Km
Penanganan Jembatan
Pemeliharaan Rutin Jembatan 30,772.30 m
Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jembatan - m
Penggantian Jembatan 1,707.60 m
Pembangunan Jembatan Baru - m
32,479.90
Proyek Strategis / Baru
Pembangunan Jalan Baru 11.00 Km
Pembangunan Jembatan Baru - m
Pembangunan Fly Over/Underpass/ Terowongan 612.50 m
Pembangunan Jalan Bebas Hambatan 5.00 Km
Penanganan Usulan Jalan Nasional Baru
Pemeliharaan Rutin Jalan 272.28 Km
Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan 92.84 Km
Tahun 2016
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
44
2016
Di Provinsi Banten, penanganan jalan di tahun 2016 ditargetkan sepanjang 476 km dan penanganan
jembatan ditargetkan sepanjang 5 km lebih. Untuk Provinsi Banten di tahun 2016 tidak ada proyek
strategis, baik berupa jalan, jembatan, flyover/underpass/ terowongan, maupun jalan bebas
hambatan. Sedangkan untuk penanganan usulan jalan nasional baru terdapat 53 km target
pemeliharaan rutin jalan dan 20 km rekonstruksi/peningkatan struktur jalan.
Tabel 2 - 4 Target Renstra Tahun 2016 di Provinsi Banten
Target penanganan jalan di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2016 adalah sepanjang lebih dari 140
km, sedangkan penanganan jembatan sepanjang lebih dari 2 km. Provinsi DKI Jakarta tidak memiliki
target penanganan untuk usulan jalan nasional baru, namun memiliki beberapa proyek strategis di
tahun 2016 yaitu pembangunan jalan baru sepanjang 1,3 km, pembangunan jembatan baru
sepanjang 1,2 km, pembangunan flyover/underpass/ terowongan sepanjang hampir 2 km, dan
pembangunan jalan bebas hambatan sepanjang 0,2 km. Pembangunan jalan baru di wilayah
jabodetabekpunjur tersebut terdiri dari Jalan Sejajar RE Martadinata, Jalan Cimanggis – Nagrak,
dan Jalan Akses Dryport. Selain itu terdapat 2 jembatan yang baru dibangun di tahun 2016 yaitu
Overpass Balaraja Barat dan Overpass Balaraja Timur masing-masing memiliki panjang 600 m.
Untuk target pembangunan flyover/underpass/terowongan sepanjang 1,95 km tersebut terbagi
Vol. Satuan
BANTEN
Pemeliharaan Rutin Jalan 289.01 Km
Pemeliharaan Rutin Kondisi Jalan 97.9 Km
Pemeliharaan Preventif Jalan 48.7 Km
Pemeliharaan Rehabilitasi Minor Jalan 0 Km
Pemeliharaan Rehabilitasi Major Jalan 0 Km
Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan 0 Km
Pelebaran Jalan 40.89 Km
476.50
Penanganan Jembatan
Pemeliharaan Rutin Jembatan 4,725.90 m
Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jembatan - m
Penggantian Jembatan 419.60 m
5,145.50
Proyek Strategis
Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan Km
Pelebaran Jalan Km
Pembangunan Jalan Baru Km
Pembangunan Jembatan Baru - m
Pembangunan Fly Over/Underpass/ Terowongan m
Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Km
Penanganan Usulan Jalan Nasional Baru
Pemeliharaan Rutin Jalan 52.75 Km
Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan 20 Km
Tahun 2016
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
45
2016
menjadi beberapa flyover, yaitu Flyover Sulawesi sepanjang 100 m, STS Semanggi sepanjang 500
m, Flyover Gaplek sepanjang 650 m, Underpass Bulak Kapal sepanjang 100 m, dan Flyover Bitung
sepanjang 600 m. Sedangkan pembangunan jalan bebas hambatan merupakan pembangunan Jalan
Tol Tanjung Priok yang di tahun 2016 ditargetkan rampung sepanjang 200 m.
Tabel 2 - 5 Target Renstra Tahun 2016 di Provinsi DKI Jakarta
Vol. Satuan
DKI JAKARTA
Pemeliharaan Rutin Jalan 76.48 Km
Pemeliharaan Rutin Kondisi Jalan 18.58 Km
Pemeliharaan Preventif Jalan 5.87 Km
Pemeliharaan Rehabilitasi Minor Jalan 0.60 Km
Pemeliharaan Rehabilitasi Major Jalan - Km
Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan - Km
Pelebaran Jalan 41.12 Km
142.65 Km
Penanganan Jembatan
Pemeliharaan Rutin Jembatan 2,254.70 m
Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jembatan - m
Penggantian Jembatan 10.20 m
2,264.90
Proyek Strategis / Baru
Pembangunan Jalan Baru 1.30 Km
Pembangunan Jembatan Baru 1,200.00 m
Pembangunan Fly Over/Underpass/ Terowongan 1,950.00 m
Pembangunan Jalan Bebas Hambatan 0.20 Km
Tahun 2016
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
47
2016
3.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI memiliki data jumlah pegawai sebagai berikut :
No (Golongan) JUMLAH No (Golongan) JUMLAH
1 CPNS 0 10 III/A 54
2 I/A 24 11 III/B 164
3 I/B 5 12 III/C 88
4 I/C 32 13 III/D 21
5 I/D 23 14 IV/A 28
6 II/A 81 15 IV/B 2
7 II/B 67 16 IV/C 1
8 II/C 90 17 IV/D 0
9 II/D 30 18 IV/E 0
Jumlah 710
BAB III KAPASITAS ORGANISASI
Tabel 3-1
No Status Kepegawaian JUMLAH
1 Struktural 16
2 Fungsional 137
3 Staff 557
Jumlah 710
No Pendidikan yang
Ditamatkan JUMLAH
1 SD 61
2 SLTP 34
2 SLTA 241
3 D1 - D3 42
4 D4/S1 219
5 S2 112
6 S3 1
Jumlah 710
Tabel 3 - 1
Jumlah PNS Menurut Jabatan
(Struktural/Fungsional/Staf)
Tabel 3 - 2
Jumlah PNS Menurut Pendidikan
Tabel 3 - 3
Jumlah PNS Menurut Golongan Kepangkatan
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
48
2016
untuk rekapitulasi data jumlah pegawai per satker di lingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional VI antara lain sebagai berikut :
Tabel 3 - 4 Rekap Pegawai Tiap Satker di BBPJN VI
No Satuan Kerja
Jumlah Pegawai
PNS
Pusat
PNS Daerah
DKI Jakarta
Satker Balai IV 96
Satker PJN Metropolitan I DKI 43
Satker PJN Metropolitan II DKI 19
Satker PJN Metropolitan III DKI 35
Satker P2JN Metropolitan DKI 18
Satker PJBH Akses Tj Priok 21
BANTEN
Satker PJN Wil I Banten 29
Satker PJN Wil II Banten 40
Satker P2JN Prov Banten 16
Satker SKPD Banten 31 1
JAWA BARAT
Satker PJN Wil I Jabar 64
Satker PJN Wil II Jabar 125
Satker PJN Metropolitan Bandung 58
Satker SKPD Jabar 13 20
Satker P2JN Prov Jabar 32
Satker PJBH Cisumdawu 28
Satker UPC Cikampek 21
TUGAS BELAJAR 21
Jumlah 710 21
3.2 Sarana Prasarana
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI mempunyai peralatan-peralatan yang bisa digunakan
untuk penanganan rutin jalan maupun tanggap darurat. Sebanyak 1.534 unit peralatan berbagai
jenis tersebar di berbagai satuan kerja dalam rangka mendukung UPR (Unit Pemeliharaan Rutin)
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
49
2016
dan DRU (Disaster Relief Unit). Peralatan tersebut memiliki berbagai kondisi baik dalam keadaan
laik operasi (baik) maupun tidak laik operasi (rusak). Berikut adalah grafik keadaan peralatan di
lingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI.
Gambar 3 - 1 Grafik Alat Berdasarkan Kondisi di BBPJN VI
Gambar 3 - 2 Grafik Alat Berdasarkan Kondisi di Setiap Provinsi di BBPJN VI
850 684
Laik Tidak Laik
DKI JAKARTA BANTEN JAWA BARAT
104 148
598 25
106
553
LAIK OPERASI TIDAK LAIK OPERASI
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
50
2016
Jumlah peralatan yang dimiliki Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI berdasarkan jenis
peralatan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3 - 5 Jenis Peralatan yang Dimiliki BBPJN VI
No Jenis Peralatan Baik Rusak Ringan
Rusak Berat
Scrap Jumlah
1 Alat Produksi 13 5 3 5 26
2 Alat Pengangkut 145 179 29 95 448
3 Alat Penghampar 57 25 30 76 188
4 Alat Pemadat 23 13 9 13 58
5 Alat Penunjang 185 147 226 174 732
6 Alat Pengikis 3 2 - - 5
7 Alat Daur Ulang 1 - - - 1
8 Alat Pengolah Tanah
24 25 13 11 73
451 396 310 374 1.534
3.3 DIPA
DIPA TA. 2016 di lingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jakarta pada awal tahun
adalah sebesar Rp 2.836.406.504.000,- mengalami perubahan dikarenakan revisi DIPA sebanyak 5
(lima) kali, sehingga DIPA akhir BBPJN VI adalah Rp 3.321.774.917.000,-. Revisi DIPA yang telah
dilakukan BBPJN VI adalah :
2. Revisi penghematan dari sisa lelang.
3. Revisi self blocking Tahap I dengan sumber self blocking adalah sisa lelang paket-paket yang
baru terkontrak dan paket-paket yang belum/sedang melaksanakan proses lelang. Adapun
paket-paket yang belum melaksanakan proses lelang dan mengalami self blocking adalah
Paket Pembangunan FO Kopo sebesar Rp 3,000,000,000,-, Paket Pengawasan/Supervisi
Pembangunan Flyover Pasir Gombong sebesar Rp 3,009,215,000.- , Paket Pengawasan
Pembangunan STS RE. Martadinata sebesar Rp 1,909,545,000.-, Paket Supervisi Konstruksi
Pembangunan Jembatan Overpass Tol Serang Timur (Kemang) sebesar Rp 1,552,886,000.-
dan Paket Pembangunan Overpass Serang Timur sebesar Rp 500,000,000.-.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
51
2016
4. Revisi pemenuhan kekurangan Uang Muka Rupiah Murni Pendamping untuk Pembangunan
Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu dengan rincian dapat dilihat pada table sebagai berikut :
Tabel 3 - 6 Pemenuhan Uang Muka Rupiah Murni Pendamping Paket Pembangunan Jalan
Bebas Hambatan Cisumdawu Phase 1
NO. PROVINSI/SATKER/PAKET
ALOKASI
KETERANGAN TIDAK TERSERAP
PEMANFAATAN
TOTAL 348,000,000 348,000,000
SATKER PELAKSANAAN JALAN BEBAS HAMBATAN CISUMDAWU
1 Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Phase II
348,000,000 Uang Muka Rupiah Murni Pendamping
2 Optimalisasi DED Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Seksi III s/d VI
3,450,510
3 Optimalisasi DED Persimpangan Cileunyi dan Gerbang Tol Seksi I
1,688,385
4 Supervisi/Pengawasan Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Phase I
9,405,210
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VI JAKARTA
5 Pengadaan Alat Survey Kinerja Pekerjaan Jalan
2,000,000
6 Bantuan Teknis Pelaksanaan Penilik Jalan dan Pemeliharaan Jalan Nasional Bidang Pelaksanaan I
1,200,000
SATKER PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN NASIONAL JABAR
7 Pengawasan Pembangunan FO Kopo (MYC) 1,079,159
SATKER PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI JABAR
8 Pembangunan Jalan Akses Kertajati 1,464,341
SATKER PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II PROVINSI JABAR
9 Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya
14,995,000
SATKER PELAKSNAAN JALAN NASIONAL METROPOLITAN I JAKARTA
10 Fly Over Pasir Gombong (UMYC) 18,866,248
11 Pekerjaan Rancang Bangun Gedung Serba Guna PP PON Cibubur
1,169,707
SATKER PELAKSNAAN JALAN NASIONAL METROPOLITAN II JAKARTA
12 Jembatan Gantung 33,600,000
SATKER PELAKSNAAN JALAN NASIONAL METROPOLITAN III JAKARTA
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
52
2016
NO. PROVINSI/SATKER/PAKET
ALOKASI
KETERANGAN TIDAK TERSERAP
PEMANFAATAN
13 PEMBANGUNAN STS JL. RE. MARTADINATA (BOGOR) (UMYC)
35,000,000
DIREKTORAT JEMBATAN
14 Rangka Baja 168,000,000
15 Alat Berat 25,000,000
16 Supervisi Rangka Baja dan Alat Berat 4,000,000
17 Optimalisasi Direktorat Jembatan 17,635,168
DIREKTORAT JALAN BEBAS HAMBATAN, PERKOTAAN DAN FASILITASI JALAN DAERAH
18 Optimalisasi Direktorat Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah
9,446,272
5. Revisi self blocking tahap II; dan
6. Revisi antar satker untuk pemenuhan kekurangan dana yang terealisasi paket-paket yang
terkena self blocking.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
54
2016
4. 2. Capaian Kinerja Organisasi
Dalam Penetapan kinerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI untuk mencapai visi misinya
maka telah ditetapkan 2 (dua) sasaran yang harus dilaksanakan yaitu meningkatkan pelayanan
jalan nasional dan menurunkan waktu tempuh pada koridor utama. Masing-masing sasaran
tersebut memiliki sub sasaran yang didukung oleh kegiatan-kegiatan atau kelompok–kelompok
kegiatan tersebut. Dari kedua sasaran yang telah ditetapkan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional VI melaksanakan kegiatan penanganan infrastruktur jalan dan jembatan yaitu kegiatan
paket long segment, pembangunan jalan baru, pemeliharaan rutin jalan dan jembatan,
pembangunan flyover, serta pembangunan jalan bebas hambatan.
Terkait dengan rencana kinerja triwulan, diwajibkan agar setiap satuan kerja menyusun penetapan
kinerja sebagai ikhtisar kinerja dari rencana kinerja triwulan yang memuat sasaran yang
mencerminkan sesuatu yang akan dicapai secara nyata dari pelaksanaan program dalam rumusan
yang spesifik, terukur, dan berorientasi pada hasil, yang kemudian diintisarikan oleh koordinator
wilayah yaitu Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI. Komponen penetapan kinerja pada tahun
2016 meliputi beberapa hal sebagai berikut :
1. Program, dalam penyusunan penetapan kinerja, program dikaitkan dengan program
penganggaran dalam DIPA;
2. Kegiatan, sebagaimana dicantumkan dalam DIPA Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI
bahwa kegiatan merupakan basis satuan kinerja yang terkecil dari kegiatan pokok, sasaran
maupun program dimana kinerja yang direncanakan harus disesuaikan dengan tingkat
pencapaian dari suatu kegiatan yang telah ditetapkan.
3. Indikator Kinerja DIPA Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI merupakan agregasi dari
kinerja masing-masing Satuan Kerja yang berada di bawahnya, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1) Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV Jakarta
2) Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Kota Metropolitan Jakarta
BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
55
2016
3) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan I Jakarta
4) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Jakarta
5) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan III Jakarta
6) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Akses Tanjung Priok
7) Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Banten
8) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Banten
9) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Banten
10) Satuan Kerja Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten
11) Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Barat
12) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Jawa Barat
13) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat
14) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Bandung
15) Satuan Kerja Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
16) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu
17) Satuan Kerja Unit Peralatan dan Pengujian Cikampek
Beberapa indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran kinerja penyelenggaraan jalan pada
tahun 2016 tercantum dalam capaian realisasi kinerja per triwulan adalah sebagai berikut :
Tabel 4 - 1 Kinerja Per Triwulan
NO INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Realisasi
Triwulan I (%)
Realisasi Triwulan II
(%)
Realisasi Triwulan III
(%)
Realisasi Triwulan IV
(%)
1 Pemeliharaan Rutin Jalan 160,00 133,95 111,30 100,00
2 Pemeliharaan Rutin Kondisi 154,14 195,64 108,54 100,00
3 Pemeliharaan Preventif 71,05 121,41 113,25 100,00
4 Rehabilitasi Minor 159,09 114,10 101,96 100,00
5 Rehabilitasi Mayor 106,42 130,47 113,28 100,00
6 Rekonstruksi Jalan 45,06 145,26 114,42 100,00
7 Pemeliharaan Rutin Jembatan 52,04 139,44 113,80 100,00
8 Pelebaran Jalan 82,86 113,31 103,70 100,00
9 Pembangunan Fly Over/Underpass/Terowongan
92,90 86,52 94,64 23.01
10 Peningkatan Jembatan 42,23 97,53 118,32 54,47
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
56
2016
NO INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Realisasi
Triwulan I (%)
Realisasi Triwulan II
(%)
Realisasi Triwulan III
(%)
Realisasi Triwulan IV
(%)
11 Pembangunan Jalan 140,83 218,96 113,53 99,06
12 Pembangunan Jembatan 123,23 114,23 108,66 100.00
13 Pembangunan Jalan Bebas Hambatan
105,39 81,70 130,10 24.13
14 Dukungan pembebasan lahan 100,00 100,00 100,00 71.91
15 Dokumen Perencanaan Teknis jalan dan jembatan
84,46 98,02 104,61 100.00
16 Dokumen Pengawasan Teknis jalan dan jembatan
102,23 118,21 109,30 99.45
17 Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan
55,60 186,95 111,15 100.00
18 Pelayanan Publik (PNBP) 1,24 92,70 81,40 100,00
19 Bahan dan Peralatan Jalan dan Jembatan
100,00 0,00 50,48 100,00
20 Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan
238,52 197,96 153,78 100.00
21 Dokumen Penyiapan Perencanaan Program
100,00 328,94 104,90 100.00
22 Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring)
87,75 110,23 102,80 100.00
23 Layanan Perkantoran 87,26 107,72 104,04 100.00
24 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
249,20 106,17 115,40 99.35
25 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
229,85 104,89 70,03 100.00
26 Gedung/Bangunan 56,32 90,15 137,58 100.00
Pencapaian terhadap indikator kinerja yaitu capaian sasaran dan indikator kinerja kegiatan
inilah sebagai dasar pengukuran capaian kinerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI dalam
penyelenggaraan infrastruktur bidang jalan dan jembatan dimana realisasi capaian kinerja kegiatan
menunjukkan bahwa progres pelaksanaan pekerjaan pada Triwulan 1, 2 dan 3 sebagian besar
sudah sesuai dengan rencana, namun pada Triwulan 1 masih terdapat beberapa output yang tidak
memenuhi target, diantaranya : Output Preventif (71,01%), Output Rekonstruksi Jalan (45,06%),
Output Pemeliharaan Jembatan (52,04%), Output Peningkatan Jembatan (42,23%), Ouput
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
57
2016
Dokumen Perencanaan Teknis jalan dan jembatan (84,46), Output Dokumen Pengelolaan Sistem
Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan (55,60%), Output Pelayanan Publik (1,24%), dan output
Gedung/Bangunan (56,32%). Pada Triwulan 2 yang tidak memenuhi target adalah output
Pembangunan Jalan Bebas Hambatan (81,70) dan output Bahan dan Peralatan Jalan dan Jembatan
(0 %). Pada Triwulan 3 yang tidak memenuhi target adalah output Pelayanan Publik (PNBP) (81,40),
output Bahan dan Peralatan Jalan dan Jembatan (50,48 %), dan output Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran (70,03).
Pada Triwulan 4, realisasi yang tidak memenuhi target adalah output Pembangunan
Flyover/Underpass/Terowongan (23,01%), Output Peningkatan Jembatan (54.47%), Output
Pembangunan Jalan (99,06%), Output Pembangunan Jalan Bebas Hambatan (24.13%), Output
Dukungan Pembebasan Lahan (71.91%), Output Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan (99.45%),
dan Output Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (99.35%). Untuk lebih jelasnya, alasan
mengenai ketidaktercapaian indikator kinerja di lingkungan BBPJN VI akan dijelaskan pada sub bab
berikutnya.
Tabel 4 - 2 Realisasi Tahun 2016, Target PK dan RKAKL Revisi
NO SASARAN
PROGRAM INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN SATUAN
TARGET PK
(AWAL)
TARGET REVISI
REALISASI %
(1) Meningkatnya Pelayanan
Jalan Nasional
Panjang Jalan Yang Mendapat Pemeliharaan
Rutin
Km 21,5 21,5 21,5 100.00
Panjang Jalan Yang Mendapat Pemeliharaan
Rutin Kondisi
Km 440,65 440,65 440,65 100.00
Panjang Jalan Yang Mendapat Pemeliharaan
Preventif
Km 1.785,78 1.785,78 1.785,78 100.00
Panjang Jalan Yang Mendapat Rehabilitasi
Minor
Km 52,61 52,61 52,61 100.00
Panjang Jalan Yang Mendapat Rehabilitasi
Mayor
Km 72,17 72,17 72,17 100.00
Panjang Jalan Yang Mendapat Rekonstruksi
Km 36,3 36,3 36,3 100.00
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
58
2016
NO SASARAN
PROGRAM INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN SATUAN
TARGET PK
(AWAL)
TARGET REVISI
REALISASI %
Panjang Jembatan yang Mendapat Pemeliharaan
Rutin
M 27.145,7 27.145,7 27.145,7 100.00
Jumlah Dokumen Perencanaan Teknis jalan dan jembatan
Dok 10 10 10 100.00
Jumlah Dokumen Pengawasan Teknis jalan dan jembatan
Dok 34 34 33.81 99.45
Jumlah Dokumen Pengelolaan Sistem
Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan
Dok 3 3 3 100.00
Jumlah Bulan Layanan Publik (PNBP)
Bln 12 12 12 100.00
Jumlah Bahan dan Peralatan Jalan dan
Jembatan
Unit 6 6 6 100.00
Jumlah Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan
Jembatan
Dok 20 20 20 100.00
Jumlah Dokumen Penyiapan Perencanaan
Program
Dok 5 5 5 100.00
Jumlah Dokumen Sistem Pelaporan secara
Elektronik (e-Monitoring)
Dok 406 449 449 100.00
Jumlah Bulan Layanan Perkantoran
Bulan Layanan
12 12 12 100.00
Jumlah Unit Perangkat Pengolah Data dan
Komunikasi
Unit 151 154 153 99.35
Jumlah Unit Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran
Unit 215 215 215 100.00
Jumlah Gedung/Bangunan
M2 4.875,77 4.875,77 4.875,77 100.00
(2) Menurunkan waktu
Tempuh pada Koridor Utama
Panjang Jalan yang Mendapat Pelebaran
Jalan
Km 10,96 10,96 10,96 100.00
Panjang FlyOver / Underpass/Terowongan
yang Dibangun
M 1.285,2 1,195.00 275 23.01
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
59
2016
NO SASARAN
PROGRAM INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN SATUAN
TARGET PK
(AWAL)
TARGET REVISI
REALISASI %
Panjang Jembatan yang Mendapat Peningkatan
M 646,9 646,9 352,4 54,47
Panjang Jalan yang Dibangun
Km 2,62 2.12 2.10 99,05
Panjang Jembatan yang Dibangun
M 260 280 280 100
Panjang Jalan Bebas Hambatan yang
Dibangun
Km 3,44 3,44 0.83 24.13
(3) Meningkatnya fasilitasi
terhadap jalan daerah untuk mendukung
kawasan
Jumlah Hektar Dukungan Pembebasan
Lahan
Ha. 0 59.65 42.90 71.91
Beberapa target kinerja kegiatan di BBPJN VI mengalami perubahan dikarenakan dilakukan revisi
RKAKL, adapun target yang mengalami perubahan adalah sebagai berikut :
1. Jumlah Dokumen Sistem Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring), target semula adalah 406
dokumen berubah menjadi 449 dokumen dikarenakan terjadi kesalahan dalam penjumlahan
pada PK awal dan mengisi jumlah dokumen di RKAKL Awal pada Satker Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional Kota Metropolitan Jakarta (semula 1 laporan menjadi 28 laporan).
2. Jumlah Unit Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi, target semula adalah 151 unit berubah
menjadi 154 unit dikarenakan terdapat penambahan pengadaan perangkat pengolah data dan
komunikasi pada Satker Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV Jakarta berupa infocus
sebanyak 1 unit dan Uninterupted Power Suply (UPS) sebanyak 2 unit.
3. Panjang FlyOver / Underpass/Terowongan yang Dibangun, target semula adalah 1.285,2 m
berubah menjadi 1,195.0 m dikarenakan Paket Duplikasi Overpas Kemang (Tol Serang Timur)
sepanjang 90.20 m pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Banten mengalami
pemotongan anggaran yang menyebabkan dihapusnya paket tersebut dalam RKAKL.
4. Panjang Jalan yang Dibangun, target semula 2,62 Km berubah menjadi 2.12 Km dikarenakan
desain Paket Pembangunan Jalan Akses Gedebage III sepanjang 0,5 Km pada Satker
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
60
2016
Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Bandung masih belum selesai sehingga mengalami
pemotongan anggaran yang menyebabkan dihapusnya paket tersebut dalam RKAKL.
5. Panjang Jembatan yang Dibangun, target semula 260 M berubah menjadi 280 M dikarenakan
batalnya pelaksanaan Paket Pembangunan Jembatan Gantung pada Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Metropolitan II Jakarta sepanjang 100 m dan munculnya Paket Pembangunan
Jembatan Gantung Cipamingkis (Kab. Bogor) sepanjang 120 m. Sehingga menambah target
menjadi 280 m.
6. Jumlah Hektar Dukungan Pembebasan Lahan, target semula 0 Ha. berubah menjadi 59,65 Ha.
dikarenakan terdapat kesalahan penempatan output dukungan pembebasan lahan pada Satker
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat dan Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Provinsi Banten.
4. 3. Perbandingan Kinerja Organisasi
Kinerja organisasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasiona IV Tahun Anggaran 2016 memiliki
perubahan jika dibandingkan dengan kinerja tahun anggaran 2015. Hal ini disebabkan oleh
perubahan nama output pada RKAKL Tahun Anggaran 2016 dan adanya paket long segmen. Berikut
adalah tabel perbandingan kinerja organisasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI :
Tabel 4 - 3 Perbandingan Kinerja Organisasi
NO INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
REALISASI TA. 2015
REALISASI TA. 2016
KETERANGAN
1 Pemeliharaan Rutin Jalan 1489,22 Km 21,5 Km Pemeliharaan pada
masa transisi/swakelola
2 Pemeliharaan Rutin Kondisi - Km 440,65 Km Swakelola
3 Pemeliharaan Preventif - Km 1785,78 Km Paket Long Segmen
4 Rehabilitasi Jalan 58,98 Km - Km
Di tahun 2016, rehabilitasi jalan dibagi menjadi 2 yaitu rehabilitasi
minor dan rehabilitasi mayor
5 Rehabilitasi Minor - Km 52,61 Km Paket long segmen
6 Rehabilitasi Mayor - Km 72,17 Km Paket long segmen
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
61
2016
NO INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
REALISASI TA. 2015
REALISASI TA. 2016
KETERANGAN
7 Rehabilitasi Jembatan 271,10 m - m Tidak ada paket
rehabilitasi jembatan
8 Rekonstruksi Jalan 107,16 Km 36,3 Km -
9 Pemeliharaan Rutin Jembatan
33.791,85 m 27.145,7 m -
10 Pelebaran Jalan 100,59 Km 10,96 Km -
11 Pembangunan Fly Over/Underpass/Terowongan
260 M 275 M -
12 Peningkatan Jembatan - M 352,4 M
Pada tahun 2015 tidak ada output
peningkatan jembatan
13 Pembangunan Jalan 2.75 Km 2.10 Km -
14 jembatan yg mendapat penggantian
1074 m - m
Jembatan yang mendapatkan
penggantian di tahun 2016 masuk ke
output pembangunan
jembatan
15 Pembangunan Jembatan 102 m 280 m -
16 Pembangunan Jalan Bebas Hambatan
1.53 Km 0.83 Km -
17
Pembangunan / Pelebaran Jalan di Kawasan Strategis, Perbatasan, Wil. Terluar dan Terdepan
26.56 Km - Km
-
18 Dukungan pembebasan lahan - Ha. 42.90 Ha. -
19 Dokumen pengumpulan data jalan dan jembatan
13 Dokumen Dokumen Pada tahun 2016 masuk ke output
dokumen perencanaan teknis jalan dan jembatan
dan dokumen pengawasan teknis jalan dan jembatan
20 dokumen DED dan pengawasan
9 Dokumen Dokumen
21 Jumlah dokumen Penyiapan Dokumen Lingkungan Jalan dan Jembatan
1 Dokumen Dokumen
22 Dokumen Perencanaan Teknis jalan dan jembatan
- Dokumen 10 Dokumen -
23 Dokumen Pengawasan Teknis jalan dan jembatan
- Dokumen 33.81 Dokumen -
24 Pelaksanaan Pengujian/ Manajemen Mutu
5 Dokumen - Dokumen
Pada tahun 2016 masuk ke output
Pengelolaan Sistem Pelaksanaan
Pengujian dan Peralatan
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
62
2016
NO INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
REALISASI TA. 2015
REALISASI TA. 2016
KETERANGAN
25 Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan
- Dokumen 3 Dokumen -
26 Pelayanan Publik (PNBP) 12 Bulan
Layanan 12
Bulan Layanan
-
27 Jumlah Layanan Perkantoran (PNBP)
12 Bulan
Layanan -
Bulan Layanan
Pada tahun 2016 masuk ke output
Layanan Perkantoran
28 Bahan Jalan & Jembatan 1 Ton - Ton -
29 Bahan dan Peralatan Jalan dan Jembatan
80 Unit 6 Unit
30 Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan
22 Dokumen 20 Dokumen -
31 Dokumen Penyiapan Perencanaan Program
5 Dokumen 5 Dokumen -
32 Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring)
436 Dokumen 449 Dokumen -
33 Layanan Perkantoran - Bulan
Layanan 12
Bulan Layanan
-
34 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
195 Unit 153 Unit -
35 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
191 Unit 215 Unit -
36 Gedung/Bangunan 1.507,57 M2 4.875,77 M2 -
37 Dukungan Pembebasan Lahan
- Ha 59,65 Ha -
4. 4. Analisis Kinerja Organisasi
Realisasi capaian Indikator Kinerja Output merupakan realisasi capaian kinerja dari kegiatan yang
dilaksanakan pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI, hasil pengukuran kinerjanya adalah
sebagai berikut :
1. Program, dalam penyusunan penetapan kinerja, program dikaitkan dengan program
penganggaran dalam DIPA.
2. Kegiatan, sebagaimana dicantumkan dalam DIPA Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI
bahwa kegiatan merupakan basis satuan kinerja yang terkecil dari kegiatan pokok, sasaran
maupun program dimana kinerja yang direncanakan harus disesuaikan dengan tingkat
pencapaian dari suatu kegiatan yang telah ditetapkan.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
63
2016
3. Indikator Kinerja DIPA Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI merupakan agregasi dari
kinerja masing-masing Satuan Kerja (Satker) yang berada di bawahnya.
4. Beberapa indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran kinerja penyelenggaraan jalan
pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :
a. Pemeliharaan Rutin Jalan
Manfaat :
Kegiatan pemeliharaan rutin jalan dilakukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar
tetap mampu melayani pengguna jalan dengan aman dan nyaman sesuai dengan umur
rencana (design life) dan menjaga kemantapan jalan sehingga kinerja jalan tetap dapat
mendukung mobilitas penumpang dan barang yang pada akhirnya dapat meningkatkan
aksesibilitas dan perekonomian wilayah.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Pemeliharaan Rutin Jalan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
21,5 Km 21,5 Km 21,5 Km 100
Kendala :
Tidak ditemukan kendala yang berarti dalam pelaksanaan pemeliharaan rutin kondisi jalan.
b. Pemeliharaan Rutin Kondisi
Manfaat :
Kegiatan pemeliharaan rutin jalan dilakukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar
tetap mampu melayani pengguna jalan dengan aman dan nyaman sesuai dengan umur
rencana (design life) dan menjaga kemantapan jalan sehingga kinerja jalan tetap dapat
mendukung mobilitas penumpang dan barang yang pada akhirnya dapat meningkatkan
aksesibilitas dan perekonomian wilayah.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
64
2016
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Pemeliharaan Rutin Kondisi)
Awal Revisi Capaian % Capaian
440,65 Km 440,65 Km 440,65 Km 100
Kendala :
Pada triwulan pertama terdapat beberapa kendala pada pemeliharaan rutin kondisi seperti
terdapat perubahan pada lokasi, sebagian PPK belum mulai melaksanakan paket kegiatan
swakelola tersebut, serta belum adanya serah terima ruas baru dan riwayat penanganan
jalannya masih belum diketahui pada Satker PJN Wilayah II Provinsi Jawa Barat sehingga
menyulitkan pejabat pembuat komitmen dalam melaksanakan kegiatan. Namun, pada
triwulan selanjutnya tidak terdapat kendala yang berarti sehingga pada triwulan 4 target
pemeliharaan rutin kondisi dapat tercapai.
Rencana Tindak :
Pelaksanaan pekerjaan pada output pemeliharaan rutin kondisi akan segera dilaksanakan
dengan memperhatikan kondisi terakhir jalan yang akan ditangani, proses informasi
realisasi dipercepat pada triwulan selanjutnya, serta memberikan rekomendasi kepada
Kepala Satker agar memberikan instruksi kepada kawaslap masing masing PPK dan Asisten
Umum untuk segera melakukan proses realisasi.
c. Pemeliharaan Preventif
Manfaat :
Kegiatan pemeliharaan Preventif dilakukan untuk mempertahankan dan mengembalikan
kondisi jalan agar tetap pada kondisi mantap serta memperpanjang umur rencana.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Pemeliharaan Preventif)
Awal Revisi Capaian % Capaian
1.785,78 Km 1.785,78 Km 1.785,78 Km 100
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
65
2016
Kendala :
Pada triwulan pertama terdapat kendala dalam pencapaian target pemeliharaan preventif
dikarenakan sebagaian paket pemeliharaan preventif baru terkontrak dan belum
melakukan penarikan uang muka seperti Paket Preservasi Rehab Mayor Jalan Bts. Kota
Serang - Jalan Daan Mogot - Jalan Otista (Ciputat) pada Satker PJN Metropolitan II Jakarta
dan Paket Preservasi Rekonstruksi Jln Cilodong/Bts Depok, Jln Sawangan Raya (Depok), Bts
Depok/Bogor pada Satker PJN Metropolitan III Jakarta, selain itu pemeliharaan preventif
merupakan paket long segmen yang jarak dan wilayah penanganan yang berbeda dan
cukup jauh sehingga menyulitkan kontraktor untuk melakukan mobilisasi. Permasalahan
lain yaitu cuara yang kurang baik, curah hujan yang sanggat tinggi sehingga di beberapa
lokasi ruas jalan nasional mengalami bencana alam seperti banjir,longsor dan ketinggian air
laut (rob), sehingga pelaksanaan pekerjaan memakan waktu pelaksanaan yang sangat lama
pada paket Pemeliharaan preventif Jalan Pasauran – Simp. Labuan – Cibaliung dan Citereup
– Tanjung Lesung di Satker PJN Wilayah II Banten. Kendala-kendala tersebut hanya terjadi
pada triwulan pertama saja, untuk triwulan selanjutnya tidak ditemui kendala yang berarti
sehingga target dapat dicapai.
Rencana Tindak :
a. Berkoordinasi dengan penyedia jasa untuk segera dilakukan proses pengajuan uang
muka.
b. Meminta masukan dari Balai tentang cara yang efektif dalam mengerjakan paket
tersebut dan meminta Kontraktor Pelaksana agar mempercepat proses pekerjaaan di
lapangan dengan menambah personil dan alat yang memadai.
c. Menginstrusikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk segera mempercepat
melakukan proses pelaksanaan pekerjaan tetapi tetap menjaga kualitas pekerjaan
melakukan penanganan sementara.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
66
2016
d. Rehabilitasi Minor
Manfaat :
Kegiatan Pemeliharaan Rehabilitasi Minor dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan
kualitas struktur/fisik jalan sehingga meningkatkan kinerja jalan dan pelayanan jalan
nasional yang dapat mendukung mobilitas penumpang dan barang.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Rehabilitasi Minor)
Awal Revisi Capaian % Capaian
52,61 Km 52,61 Km 52,61 Km 100
Kendala :
Tidak terdapat kendala yang berarti pada indikator kinerja rehabilitasi minor sehingga
target dapat dicapai 100%.
Rencana Tindak:
Tidak diperlukan rencana tindak untuk kegiatan rehabilitasi minor.
e. Rehabilitasi Mayor
Manfaat :
Kegiatan Pemeliharaan Rehabilitasi Minor dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan
kualitas struktur/fisik jalan sehingga meningkatkan kinerja jalan dan pelayanan jalan
nasional yang dapat mendukung mobilitas penumpang dan barang.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Rehabilitasi Mayor)
Awal Revisi Capaian % Capaian
72,17 Km 72,17 Km 72,17 Km 100
Kendala :
Kendala yang dihadapi pada kegiatan rehabilitasi mayor terjadi pada triwulan satu saja,
sedangkan pada triwulan berikutnya tidak ditemui kendala yang berarti sehingga target
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
67
2016
kinerja dapat dicapai 100%. Kendala tersebut diantaranya pada triwulan petama paket
kegiatan rehabilitasi mayor satker PJN Metropolitan I Jakarta masih dalam tahap proses
lelang, Paket Preservasi Rehabilitasi Mayor Jalan Ciawi (Jln Raya Tajur), Benda, Bts Kota
Cianjur, pada Satker PJN Metropolitan III Jakarta, terjadi keterlambatan penarikan uang
muka, serta terlambatnya update capaian realisasi oleh petugas e-monitoring.
Rencana Tindak :
1. Mempercepat evaluasi lelang dan melakukan tanda tangan kontrak.
2. Berkoordinasi dengan penyedia jasa untuk segera dilakukan proses pengajuan uang
muka.
3. Proses pengupdate-an oleh petugas hendaknya dilakukan secara berkala dan petugas
selalu aktif menanyakan info mengenai pelaksanaan kegiatan untuk pengupdate-an di
triwulan berikutnya.
f. Rekonstruksi Jalan
Manfaat :
Kegiatan rekonstruksi jalan berfungsi untuk meningkatkan umur rencana jalan, sehingga
kinerja jalan dan pelayanan jalan meningkat dan menjadi lebih mendukung mobilitas
penumpang dan barang.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Rekonstruksi Jalan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
36,3 Km 36,3 Km 36,3 Km 100
Kendala :
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam pelaksanaan kegiatan rekonstruksi jalan
sehingga target kinerja dapat dicapai 100%.
Rencana tindak :
Tidak diperlukan rencana tindak untuk kegiatan rekonstruksi jalan.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
68
2016
g. Pemeliharaan Rutin Jembatan
Manfaat :
Kegiatan pemeliharaan rutin jembatan berfungsi untuk menjaga kinerja jembatan sehingga
tetap dapat mendukung mobilitas penumpang dan barang.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Pemeliharaan Rutin Jembatan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
27.145,7 M 27.145,7 M 27.145,7 M 100
Kendala :
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan rutin
jembatan sehingga target kinerja dapat dicapai 100%. Namun, pada triwulan pertama
terjadi keterlambatan dalam mengupdate data emon oleh petugas.
Rencana tindak :
Proses pengupdate-an oleh petugas hendaknya dilakukan secara berkala dan petugas selalu
aktif menanyakan info mengenai pelaksanaan kegiatan untuk pengupdate-an di triwulan
berikutnya.
h. Pelebaran Jalan
Manfaat :
Kegiatan pelebaran jalan berfungsi untuk meningkatkan kapasitas jalan, sehingga dapat
menurunkan waktu tempuh pada koridor utama yang dilewati oleh pengguna jalan
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Pelebaran Jalan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
10,96 Km 10,96 Km 10,96 Km 100
Kendala :
Kendala dihadapi pada saat triwulan ke dua pada Paket Pelebaran Jalan Sumur-Cibaliung-
Cikeusik-Muara Binuangeun-Simpang-Bayah-Cibarenok-Batas Jabar yaitu Cuara yang
kurang baik, curah hujan yang sangat tinggi sehingga di beberapa lokasi ruas jalan nasional
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
69
2016
mengalami bencana alam seperti banjir, longsor dan ketinggian air laut (rob), sehingga
pelaksanaan pekerjaan memakan waktu pelaksanaan yang sangat lama.
Rencana Tindak :
1. Menginstrusikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk segera mempercepat
proses pelaksanaan pekerjaan tetapi tetap menjaga kualitas pekerjaan.
2. Kepala Satuan Kerja PJNW II BANTEN mengundang Kepala Satuan Kerja P2JN untuk
memrogramkan penanganan yang lebih efektif dan mengusulkan kepada pejabat
eselon 1 untuk menindaklanjuti dengan revisi anggaran DIPA.
i. Pembangunan Fly Over/Underpass/Terowongan
Manfaat :
Kegiatan pembangunan Fly Over baru berfungsi untuk meningkatkan kinerja jaringan jalan
yang pada akhirnya dapat meningkatkan aksesibilitas wilayah dan meningkatkan
perekonomian serta dapat menurunkan waktu tempuh koridor utama.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Pembangunan Fly Over/Underpass/Terowongan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
1.285,2 M 1,195.00 M 275 M 23.01
Kendala :
Kinerja yang dicapai pada kegiatan pembangunan flyover/underpass/terowongan hanya
tercapai sebesar 23,01 %, hal ini disebabkan karena belum terlaksananya proses lelang
Paket Pembangunan Flyover Pasir Gombong (MYC) pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional
Metropolitan I Jakarta sepanjang 700 m yang dikarenakan belum adanya MOU antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah karena flyover tersebut bukan merupakan
jalan nasional serta terdapat pemotongan anggaran/self blocking pada paket Flyover Pasir
Gombong dan STS RE. Martadinata (Bogor) sehingga pembangunan flyover tersebut
dibatalkan/tidak dapat dilaksanakan.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
70
2016
Rencana tindak :
Segera berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai MOU Pembangunan Flyover Pasir
Gombong (MYC) agar kegiatan dapat dilaksanakan pada tahun anggaran 2017 dan
menganggarkan kegiatan pembangunan STS Jl. RE. Martadinata (Bogor) di tahun 2017.
j. Peningkatan Jembatan
Manfaat :
Kegiatan peningkatan jembatan dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
struktur/fisik Jembatan yang diharapkan akan meningkatkan kinerja jaringan jalan yang
pada akhirnya dapat meningkatkan aksesibilitas wilayah dan meningkatkan perekonomian
serta dapat menurunkan waktu tempuh koridor utama.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Peningkatan Jembatan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
646,9 M 646,9 M 352,4 M 54,47
Kendala :
Pada triwulan I dan triwulan II terdapat kendala pada Paket Peningkatan Jembatan Banjir
Kanal Pelbak pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Jakarta, yaitu adanya
usulan perubahan desain yang diajukan oleh Ditjen Sumber Daya Air. Satker juga melakukan
usulan untuk rekomposisi anggaran pada TA 2016 untuk memenuhi kebutuhan anggaran
sesuai nilai total kontrak. Selain itu kendala lain adalah batalnya kontrak Paket Peningkatan
Jembatan Cacing B dikarenakan penyedia jasa / kontraktor masuk dalam daftar perusahaan
blacklist, sehingga target sepanjang 294,5 m tidak tercapai.
Rencana Tindak :
Berkoordinasi dengan P2JN terkait review desain Paket Peningkatan Jembatan Banjir Kanal
Pelbak dan mempercepat proses rekomposisi anggaran, serta melakukan lelang ulang
untuk Paket Peningkatan Jembatan Cacing B.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
71
2016
k. Pembangunan Jalan
Manfaat :
Kegiatan pembangunan jalan baru dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kuantitas
jalan. BBPJN VI melakukan pembangunan jalan baru adalah untuk membuka jalan akses
menuju lokasi strategis nasional seperti pembangunan jalan akses Tol Cimanggis Nagrak,
Pembangunan Jalan Akses Bandara Kertajati dan Pembangunan Jalan Akses Gedebage.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Pembangunan Jalan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
2,62 Km 2.12 Km 2.10 Km 99,05
Kendala :
Kendala yang dihadapi BBPJN VI dalam melaksanakan kegiatan pembangunan jalan adalah
belum tersedianya lahan dan disain untuk paket Pembangunan Jalan Akses Kertajati,
sehingga hingga akhir tahun 2016 paket tersebut tidak dapat dilaksanakan, selain itu perlu
dilakukan review desain Paket Pembangunan Jalan Akses Gedebage 3.
Rencana tindak :
Sebelum memasukan suatu paket ke dalam program hendaknya perlu dicek kembali
readiness criteria agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lancar.
l. Pembangunan Jembatan
Manfaat :
Kegiatan pembangunan jembatan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kuantitas
jalan.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Pembangunan Jembatan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
260 M 280 M 280 M 100
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
72
2016
Kendala :
Paket Pembangunan Jembatan Gantung pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional
Metropolitan II Jakarta batal dilaksanakan, karena adanya pemotongan anggaran. Pada
paket Pembangunan Jembatan Gantung Cipamingkis (Kab. Bogor) di Satker Pelaksanaan
Jalan Nasional Metropolitan III Jakarta kendala yang dihadapi adalah sedikitnya waktu yang
tersedia sehingga penyedia jasa harus ekstra bekerja keras agar target tercapai.
Rencana Tidak :
Berkoordinasi dengan penyedia jasa agar segera menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
m. Pembangunan Jalan Bebas Hambatan
Manfaat :
Kegiatan pembangunan jalan Bebas Hambatan berfungsi untuk meningkatkan kinerja
jaringan jalan yang pada akhirnya dapat meningkatkan aksesibilitas wilayah dan
meningkatkan perekonomian serta mengurangi waktu tempuh perjalanan.
Jalan Bebas Hambatan Akses Tanjung Priok berguna bagi sistem jaringan jalan dari dan
menuju pelabuhan Tanjung Priok serta mendukung jaringan jalan tol Lingkar Luar Jakarta
(JORR). Pada nantinya angkutan barang dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok tidak lagi
membebani jaringan jalan nasional di perkotaan.
Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu berfungsi untuk menyambungkan konektivitas jalan tol
Cileunyi ke Dawuan Cirebon dan mendukung rencana pembangunan Bandar Udara
Internasional Kertajati di Majalengka. Selain itu JBH ini juga akan mengurangi beban lalu
lintas Jalan Nasional Cileunyi Jatinangor Sumedang yang menghubungkan PKN Bandung
dengan PKW Cirebon
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Pembangunan Jalan Bebas Hambatan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
3,44 Km 3,44 Km 0.83 Km 24.13
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
73
2016
Kendala :
Kendala yang dihadapi dalam Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Tanjung Priok adalah
terjadinya cacat mutu beton pada seksi E2, secara kontraktual kontrak fisik telah berakhir
pada bulan November 2015 dan di perpanjang hingga Maret 2016 dan pembayaran Klaim
seksi NS Link belum dapat dilaksanakan.
Kendala yang dihadapi dalam Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu adalah
performa kontraktor Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Phase 1 mengalami
keterhambatan akibar intensitas hujan tinggi dan terdapat lahan yang belum terbebaskan
(tanah wakaf) serta Loan Agreement Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Phase 2 baru
ditandatangani tanggal 13 Juni 2016 dan penerbitan register loan tanggal 24 Juni 2016,
COW Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Phase 2 tanggal 18 Agustus 2016 dan advance
payment tanggal 14 September 2016, sehingga sampai saat ini progress Pembangunan
Jalan Bebas Hambatan Phase II baru sampai pada tahap mobilisasi.
Rencana Tindak :
Tindak lanjut yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan pada Pembangunan Jalan
Bebas Hambatan tanjung Priok adalah kontraktor telah menyatakan bertanggung jawab
penuh terhadap pembongkaran dan perbaikan cacat mutu beton dan secara kontraktural
sudah dilakukan proses perpanjangan masa konstruksi dengan pendampingan dari BPKP,
serta sedang dilakukan proses pembayaran Klaim seksi NS Link dengan meminta
persetujuan dari Kementerian Keuangan RI dan BPKP.
Tindak lanjut untuk menyelesaikan permasalahan pada Pembangunan Jalan Bebas
Hambatan Cisumdawu adalah pelaksanaan Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Phase 1
menjadi 3 shift kerja serta percepatan Pelaksanaan Pembangunan Jalan Bebas Hambatan
Phase 2.
n. Dukungan pembebasan lahan
Manfaat :
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjelaskan stasus aset sertifikat tanah jalan nasional di
lingkungan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Banten dan untuk
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
74
2016
membebaskan lahan yang dibutuhkan dalam Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota
Tasikmalaya.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Dukungan pembebasan lahan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
0 Ha. 59.65 Ha. 42.90 Ha. 71.91
Kendala :
Pada pengurusan asset sertifikat tanah terkendala di triwulan pertama karena menunggu
keputusan apakah kegiatan tersebut tetap dilaksanakan atau tidak jadi dilaksanakan, serta
terkendala revisi dipa dikarenakan salah penempatan output pada kegiatan tersebut. Selain
itu pembebasan lahan Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya terkendala
desain yang masih direview oleh P2JN sehingga lahan belum dapat dibebaskan.
Rencana Tindak :
Berkoordinasi dengan P2JN agar mempercepat proses review desain Pembangunan Jalan
Lingkar Utara Kota Tasikmalaya.
o. Dokumen Perencanaan Teknis jalan dan jembatan
Manfaat :
Pelaksanakan kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan bertujuan untuk
mengumpulkan data leger jalan nasional, pengumpulan data IRMS dan BMS, penyusunan
desain untuk mendukung pelaksanaan kegiatan fisik pembangunan/pemeliharaan jalan dan
jembatan, menyusun dokumen lingkungan sebagai syarat dari kelayakan pembangunan
infrastruktur jalan serta menyusun dokumen studi kelayakan yang bermanfaat untuk
mengkaji kelayakan suatu pekerjaan pembangunan infrastruktur yang membutuhkan
investasi besar.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
75
2016
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Dokumen Perencanaan Teknis jalan dan jembatan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
10 Dok. 10 Dok. 10 Dok. 100
Kendala :
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam proses pelaksanaan penyusunan dokumen
perencanaan teknis jalan dan jembatan.
Rencana tindak :
Tidak dibutuhkan strategi khusus dalam mencapai target kinerja kegiatan perencanaan
teknis jalan dan jembatan.
p. Dokumen Pengawasan Teknis jalan dan jembatan
Manfaat :
Kegiatan pengawasan teknis jalan dan kegiatan bermanfaat untuk mengawasi dan
memonitoring kegiatan fisik di lapangan.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Dokumen Pengawasan Teknis jalan dan jembatan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
34 Dok 34 Dok 33.81 Dok 99.45
Kendala :
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengawasan teknis jalan nasional adalah batal
dilelangnya kegiatan Pengawasan Pembangunan Flyover Pasir Gombong pada Satker P2JN
Kota Metropolitan Jakarta dikarenakan belum adanya MOU terkait pembangunan flyover
tersebut serta batal lelangnya kegiatan Pengawasan Pembangunan Overpass Tol Serang
Timur (Kemang) MYC dikarenakan anggaran kegiatan fisik terkena
pemotongan/selfblocking.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
76
2016
Rencana Tindak :
Berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai MOU pembangunan Flyover Pasir Gombong
dan menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan Pembangunan Overpass Tol Serang
Timur (kemang) di tahun yang akan datang.
q. Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan
Peralatan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
3 Dok. 3 Dok. 3 Dok. 100
Kendala :
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam proses pelaksanaan penyusunan dokumen
Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan.
Rencana tindak :
Tidak dibutuhkan strategi khusus dalam mencapai target kinerja kegiatan Pengelolaan
Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan.
r. Pelayanan Publik (PNBP)
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Pelayanan Publik (PNBP))
Awal Revisi Capaian % Capaian
12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100
Kendala :
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam proses pelaksanaan Pelayanan Publik (PNBP).
Rencana tindak :
Tidak dibutuhkan strategi khusus dalam mencapai target kinerja kegiatan Pelayanan Publik
(PNBP).
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
77
2016
s. Bahan dan Peralatan Jalan dan Jembatan
Manfaat :
Kegiatan pengadaan peralatan ini merupakan kegiatan penunjang penyelenggaraan jalan,
oleh karenanya manfaat dirasakan oleh para satker yang mendapatan manfaat dari bahan
dan peralatan tersebut. Namun peralatan disini lebih langsung mendukung fungsi utama
penyelenggaraan jalan, dibandingkan dengan peralatan dan fasilitas perkantoran.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Bahan dan Peralatan Jalan dan Jembatan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
6 Unit 6 Unit 6 Unit 100
Kendala :
Pelaksanaan Bahan dan Peralatan Jalan dan Jembatan sedikit terkendala dikarenakan
pengadaan alat survey kinerja pekerjaan jalan baru terkontrak pada tanggal 08 September
2016, namun target tetap dapat tercapai pada triwulan terakhir.
Rencana Tindak :
Berkoordinasi dengan penyedia agar pengadaan alat tersebut dapat berjalan lancar dan
target kinerja dapat tercapai.
t. Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan
Manfaat :
Kegiatan Monitoring dan evaluasi berfungsi untuk memonitor dan mengevaluasi kegiatan
penyelenggaraan jalan di wilayah Balai VI. Penerima manfaat utama, karena ini merupakan
program dukungan, maka penerima manfaat utama adalah para pelaksana lapangan (satker
fisik).
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan
Jembatan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
20 Dok. 20 Dok. 20 Dok. 100
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
78
2016
Kendala :
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam proses pelaksanaan Monitoring Dan Evaluasi
Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan.
Rencana tindak :
Tidak dibutuhkan strategi khusus dalam mencapai target kinerja kegiatan Monitoring Dan
Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan.
u. Dokumen Penyiapan Perencanaan Program
Manfaat :
Kegiatan Penyiapan Perencanaan Program merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan
tiap tahunnya. Penerima manfaat utama, karena ini merupakan program dukungan, maka
penerima manfaat utama adalah para Satuan Kerja di lingkungan BBPJN VI. Karena bila tidak
didukung oleh kegiatan ini, maka manajemen organisasi dalam hal ini penganggaran tidak
berjalan.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Dokumen Penyiapan Perencanaan Program)
Awal Revisi Capaian % Capaian
5 Dok. 5 Dok. 5 Dok. 100
Kendala :
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam proses pelaksanaan Penyiapan Perencanaan
Program.
Rencana tindak :
Tidak dibutuhkan strategi khusus dalam mencapai target kinerja kegiatan Penyiapan
Perencanaan Program.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
79
2016
v. Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring)
Manfaat :
Membantu proses manajemen pelaksanaan paket-paket pekerjaan di lingkungan Balai
Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI dalam mengambil kebijaksanaan untuk mencapai
sasaran yang dituju.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring))
Awal Revisi Capaian % Capaian
406 Dok. 449 Dok. 449 Dok. 100
Kendala :
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam proses pelaksanaan Penyiapan Pelaporan secara
Elektronik (e-Monitoring).
Rencana tindak :
Tidak dibutuhkan strategi khusus dalam mencapai target kinerja kegiatan Pelaporan secara
Elektronik (e-Monitoring).
w. Layanan Perkantoran
Manfaat :
Tersedianya layanan perkantoran untuk mendukung operasional perkantoran dan untuk
menunjang kegiatan-kegiatan administrasi pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Layanan Perkantoran)
Awal Revisi Capaian % Capaian
12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100
Kendala :
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam proses pelaksanaan Layanan Perkantoran.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
80
2016
Rencana tindak :
Tidak dibutuhkan strategi khusus dalam mencapai target kinerja kegiatan Layanan
Perkantoran.
x. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Manfaat :
Tersedianya sarana untuk menunjang kegiatan perkantoran.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi)
Awal Revisi Capaian % Capaian
151 Unit 154 Unit 153 Unit 99.35
Kendala :
Kegiatan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi pada Satker Pelaksanaan
Jalan Nasional Metropolitan Bandung batal dilaksanakan dikarenakan menunggu revisi
DIPA sehingga setelah revisi DIPA keluar waktu yang tersisa tidak cukup untuk
melaksanakan pengadaaan dengan e-purchasing.
Rencana tindak :
Pelaksanaan pengadaan hendaknya dilakukan pada awal tahun agar dapat dilaksanakan.
y. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Manfaat :
Tersedianya sarana untuk menunjang kegiatan perkantoran.
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Peralatan dan Fasilitas Perkantoran)
Awal Revisi Capaian % Capaian
215 Unit 215 Unit 215 Unit 100
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
81
2016
Kendala :
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam proses pelaksanaan Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran.
Rencana tindak :
Tidak dibutuhkan strategi khusus dalam mencapai target kinerja kegiatan Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran.
z. Gedung/Bangunan
Manfaat :
Kegiatan pengadaan gedung dan bangunan ini merupakan kegiatan penunjang
penyelenggaraan jalan, oleh karenanya manfaat dirasakan oleh para satker yang
mendapatkan manfaat dari pengadaan gedung dan bangunan tersebut. Manfaat ke
masyarakat tidak langsung karena merupakan program dukungan administrasi pelaksanaan
tugas sehari-hari
Indikator Kinerja Kegiatan :
Volume/Satuan (Gedung/Bangunan)
Awal Revisi Capaian % Capaian
4.875,77 M2 4.875,77 M2 4.875,77 M2 100
Kendala :
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam proses pelaksanaan Gedung/Bangunan.
Rencana tindak :
Tidak dibutuhkan strategi khusus dalam mencapai target kinerja kegiatan
Gedung/Bangunan.
Analisis kinerja pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI dalam peningkatan kinerja bidang
jalan meliputi bagaimana meningkatkan kualitas jalan dan jaringan jalan untuk dapat melayani lalu-
lintas dengan sebaik-baiknya, diantaranya sebagai berikut :
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
82
2016
Tabel 4 - 4 Analisis Kinerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI
No. Analisis Kinerja Tindak Lanjut
1 Manajemen
Penyiapan organisasi Satker sebaik mungkin dengan tetap memperhatikan mengenai kompetensi dari seluruh personil Satker.
Perlunya penambahan personil teknis.
Meningkatkan komunikasi yang baik, melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan peraturan.
2 Perencanaan
Kecermatan dalam pembuatan program penyelenggaraan jalan terutama yang berbantuan luar negeri sehingga tidak terjadi penyimpangan waktu jadwal pelaksanaan.
Komitmen terhadap pencapaian kinerja.
Kurangnya pemahaman terhadap spesifikasi teknis.
Perlunya penerapan teknologi perkerasan yang cocok dan murah dari segi biaya untuk beban berat dan kondisi yang mendesak.
Pengoptimalan fungsi dari renstra dan Penetapan Kinerja sebagai pemberi arah untuk pencapaian visi dan misi organisasi.
Memastikan readiness kriteria (FS, DED, dokumen lingkungan, andalalin, lahan) apakah sudah siap atau belum
Meningkatkan prestasi capaian target
Koordinasi dengan P2JN terkait dengan kesiapan desain
3 Pengadaan
Masih banyak yang belum memahami atau interpretasi yang berbeda terhadap Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Pengadaan barang dan jasa yang terlambat dilaksanakan.
Keseragaman dalam pembuatan dokumen lelang dan seleksi yang mengacu pada Permen PU 07/KPTS/M/2011.
Proses evaluasi prakualifikasi dan pelelangan yang berlarut-larut.
Pemahaman gugur / tidaknya penawaran
Kurang intensifnya pemanfaatan dan pengembangan e-procurement baik di pusat maupun di daerah.
Mengikuti diklat/pelatihan pengadaan bagi anggota POKJA
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
83
2016
No. Analisis Kinerja Tindak Lanjut
4 Pelaksanaan
Perlunya percepatan pembebasan lahan.
Kemampuan kontraktor dan konsultan perlu diperhatikan.
Faktor Alam : Kondisi cuaca tidak menentu.
5 Pengawasan
Peran konsultan supervisi belum optimal
Meningkatkan Kemampuan teknis staf pengawas Satker / PPK.
Berkoordinasi dengan pihak perencanaan dan pengawasan (P2JN) dalam mengevaluasi tenaga ahli konsultan supervisi.
6 Evaluasi
Berjalannya sistem evaluasi kinerja belum efektif.
Belum adanya pemahaman yang komprehensif terhadap indikator-indikator kinerja.
Efisiensi penggunaan anggaran.
Masih minimnya referensi / SOP untuk melakukan evaluasi kinerja.
Saling berkoordinasi antar Satker dan PPK.
4. 5. Efisiensi dan Efektivitas
a. Nilai Efisiensi
Tabel 4 - 5 Perhitungan Nilai Efisiensi
NO INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Target Volume Realisasi Volume Pagu Anggaran Realisasi Anggaran
1 Pemeliharaan Rutin Jalan 21.50 Km 21.50 Km 5,630,400.00 4,748,969.48
2 Pemeliharaan Rutin Kondisi 440.65 Km 440.65 Km 28,658,854.00 28,507,949.22
3 Pemeliharaan Preventif 1,785.78 Km 1,785.78 Km 201,741,682.00 199,922,060.51
4 Rehabilitasi Minor 52.61 Km 52.61 Km 144,303,042.00 144,295,898.31
5 Rehabilitasi Mayor 72.17 Km 72.17 Km 340,173,304.00 338,294,897.73
6 Rekonstruksi Jalan 36.30 Km 36.30 Km 185,174,156.00 182,270,111.21
7 Pemeliharaan Rutin Jembatan 27,145.70 M 27,145.70 M 31,023,844.00 31,005,076.50
8 Pelebaran Jalan 10.96 Km 10.96 Km 99,118,411.00 93,191,219.00
9 Pembangunan Fly Over/Underpass/Terowongan
1,195.00 M 275.00 M 31,289,679.00 16,617,596.88
10 Peningkatan Jembatan 646.90 M 646.90 M 80,475,779.00 74,722,568.19
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
84
2016
NO INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Target Volume Realisasi Volume Pagu Anggaran Realisasi Anggaran
11 Pembangunan Jalan 2.12 Km 2.10 Km 254,379,820.00 247,907,998.05
12 Pembangunan Jembatan 260.00 M 257.73 M 27,562,942.00 26,904,721.50
13 Pembangunan Jalan Bebas Hambatan
3.44 Km 3.23 Km 1,450,915,386.00 1,063,343,209.13
14 Dukungan pembebasan lahan 59.65 Ha. 42.90 Ha. 155,000.00 149,998.20
15 Dokumen Perencanaan Teknis jalan dan jembatan
10.00 Dok 10.00 Dok 58,568,322.00 57,996,680.18
16 Dokumen Pengawasan Teknis jalan dan jembatan
34.00 Dok 33.45 Dok 150,414,177.00 100,616,319.12
17 Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan
3.00 Dok 3.00 Dok 5,453,939.00 4,879,738.96
18 Pelayanan Publik (PNBP) 12.00 Bln 12.00 Bln 684,310.00 680,965.13
19 Bahan dan Peralatan Jalan dan Jembatan
6.00 Unit 6.00 Unit 8,260,000.00 8,259,934.55
20 Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan
20.00 Dok 20.00 Dok 21,812,539.00 17,635,420.55
21 Dokumen Penyiapan Perencanaan Program
5.00 Dok 5.00 Dok 14,787,703.00 14,325,382.95
22 Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring)
449.00 Dok 449.00 Dok 595,530.00 432,798.30
23 Layanan Perkantoran 12.00 Bln 12.00 Bln 156,668,618.00 139,856,994.40
24 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
154.00 Unit 153.00 Unit 1,913,349.00 1,697,666.10
25 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
215.00 Unit 215.00 Unit 830,198.00 695,487.76
26 Gedung/Bangunan 4,875.77 M2 4,875.77 M2 21,183,933.00 20,364,142.32
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
85
2016
Tabel 4 - 6 Perhitungan Nilai Efisiensi Lanjutan
NO INDIKATOR KINERJA KEGIATAN a= c= a/c 1-(a/c) (1-(a/c))x100
1 Pemeliharaan Rutin Jalan 84.35 100.00 0.84 0.16 15.65
2 Pemeliharaan Rutin Kondisi 99.47 100.00 0.99 0.01 0.53
3 Pemeliharaan Preventif 99.10 100.00 0.99 0.01 0.90
4 Rehabilitasi Minor 100.00 100.00 1.00 0.00 0.00
5 Rehabilitasi Mayor 99.45 100.00 0.99 0.01 0.55
6 Rekonstruksi Jalan 98.43 100.00 0.98 0.02 1.57
7 Pemeliharaan Rutin Jembatan 99.94 100.00 1.00 0.00 0.06
8 Pelebaran Jalan 94.02 100.00 0.94 0.06 5.98
9 Pembangunan Fly Over/Underpass/Terowongan
53.11 23.01 2.31 -1.31 -130.78
10 Peningkatan Jembatan 92.85 100.00 0.93 0.07 7.15
11 Pembangunan Jalan 97.46 99.06 0.98 0.02 1.62
12 Pembangunan Jembatan 97.61 99.13 0.98 0.02 1.53
13 Pembangunan Jalan Bebas Hambatan
73.29 93.90 0.78 0.22 21.95
14 Dukungan pembebasan lahan 96.77 71.92 1.35 -0.35 -34.56
15 Dokumen Perencanaan Teknis jalan dan jembatan
99.02 100.00 0.99 0.01 0.98
16 Dokumen Pengawasan Teknis jalan dan jembatan
66.89 98.38 0.68 0.32 32.01
17 Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan
89.47 100.00 0.89 0.11 10.53
18 Pelayanan Publik (PNBP) 99.51 100.00 1.00 0.00 0.49
19 Bahan dan Peralatan Jalan dan Jembatan
100.00 100.00 1.00 0.00 0.00
20 Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan
80.85 100.00 0.81 0.19 19.15
21 Dokumen Penyiapan Perencanaan Program
96.87 100.00 0.97 0.03 3.13
22 Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring)
72.67 100.00 0.73 0.27 27.33
23 Layanan Perkantoran 89.27 100.00 0.89 0.11 10.73
24 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
88.73 99.35 0.89 0.11 10.69
25 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
83.77 100.00 0.84 0.16 16.23
𝑅𝐴𝐾
𝑃𝐴𝐾𝑥100%
𝑅𝑉𝐾
𝑇𝑉𝐾𝑥100%
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
86
2016
NO INDIKATOR KINERJA KEGIATAN a= c= a/c 1-(a/c) (1-(a/c))x100
26 Gedung/Bangunan 96.13 100.00 0.96 0.04 3.87
Nilai Efesiensi 27.27
Keterangan :
E : Efisiensi
a : Penyerapan Anggaran
c : Pencapaian Keluaran (Fisik)
RAK : Realisasi Anggaran per Keluaran
PAK : Pagu Anggaran per Keluaran
RVK : Realisasi Volume Keluaran
TVK : Target Volume Keluaran
n : Jumlah Jenis Keluaran
Sehingga,
𝑬 = 𝟐𝟕, 𝟐𝟕 %
𝟐𝟔 𝑶𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕= 𝟏, 𝟎𝟒%
𝑵𝑬 = 𝟓𝟎 % + (𝟏, 𝟎𝟒 %
𝟐𝟎 𝐱 𝟓𝟎) = 𝟓𝟐, 𝟔𝟐 %
b. Analisa Penyerapan Anggaran
Penyerapan BBPJN IV pada pelaksanaan anggaran TA 2016 mencapai 84,87% diatas rata-rata
Direktorat Jenderal Bina Marga yaitu 83,58%, namun begitu masih terdapat satker yang realisasi
anggarannya dibawah rata-rata Direktorat Jenderal Bina Marga, yaitu Satker Pelaksanaan Jalan
Bebas Hambatan Cisumdawu sebesar 60,76%. Hal ini disebabkan oleh performa kontraktor
Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Phase 1 mengalami keterhambatan akibar intensitas hujan
tinggi, Loan Agreement Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Phase 2 baru ditandatangani tanggal
𝑅𝐴𝐾
𝑃𝐴𝐾𝑥100%
𝑅𝑉𝐾
𝑇𝑉𝐾𝑥100%
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
87
2016
13 Juni 2016 dan penerbitan register loan tanggal 24 Juni 2016, COW Pembangunan Jalan Bebas
Hambatan Phase 2 tanggal 18 Agustus 2016 serta advance payment tanggal 14 September 2016
sehingga penyerapan keuangan terhambat.
Tabel 4 - 7 Realisasi Anggaran TA. 2016
NO INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Pagu Anggaran Realisasi Anggaran
Presentase Penyerapan
BBPJN VI 3,321,774,917.00 2,819,323,804.23 84.87
1 Pemeliharaan Rutin Jalan 5,630,400.00 4,748,969.48 84.35
2 Pemeliharaan Rutin Kondisi 28,658,854.00 28,507,949.22 99.47
3 Pemeliharaan Preventif 201,741,682.00 199,922,060.51 99.10
4 Rehabilitasi Minor 144,303,042.00 144,295,898.31 100.00
5 Rehabilitasi Mayor 340,173,304.00 338,294,897.73 99.45
6 Rekonstruksi Jalan 185,174,156.00 182,270,111.21 98.43
7 Pemeliharaan Rutin Jembatan 31,023,844.00 31,005,076.50 99.94
8 Pelebaran Jalan 99,118,411.00 93,191,219.00 94.02
9 Pembangunan Fly Over/Underpass/Terowongan
31,289,679.00 16,617,596.88 53.11
10 Peningkatan Jembatan 80,475,779.00 74,722,568.19 92.85
11 Pembangunan Jalan 254,379,820.00 247,907,998.05 97.46
12 Pembangunan Jembatan 27,562,942.00 26,904,721.50 97.61
13 Pembangunan Jalan Bebas Hambatan 1,450,915,386.00 1,063,343,209.13 73.29
14 Dukungan pembebasan lahan 155,000.00 149,998.20 96.77
15 Dokumen Perencanaan Teknis jalan dan jembatan
58,568,322.00 57,996,680.18 99.02
16 Dokumen Pengawasan Teknis jalan dan jembatan
150,414,177.00 100,616,319.12 66.89
17 Dokumen Pengelolaan Sistem Pelaksanaan Pengujian dan Peralatan
5,453,939.00 4,879,738.96 89.47
18 Pelayanan Publik (PNBP) 684,310.00 680,965.13 99.51
19 Bahan dan Peralatan Jalan dan Jembatan
8,260,000.00 8,259,934.55 100.00
20 Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan
21,812,539.00 17,635,420.55 80.85
21 Dokumen Penyiapan Perencanaan Program
14,787,703.00 14,325,382.95 96.87
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
88
2016
NO INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Pagu Anggaran Realisasi Anggaran
Presentase Penyerapan
22 Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring)
595,530.00 432,798.30 72.67
23 Layanan Perkantoran 156,668,618.00 139,856,994.40 89.27
24 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
1,913,349.00 1,697,666.10 88.73
25 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 830,198.00 695,487.76 83.77
26 Gedung/Bangunan 21,183,933.00 20,364,142.32 96.13
Meskipun realisasi anggaran BBPJN VI sudah diatas rata-rata realisasi keuangan Direktorat
Jenderal Bena Marga, namun jika dilihat dari masing-masing indikator kinerja masih terdapat
penyerapan yang dibawah rata-rata sebagai berikut :
Realisasi keuangan untuk indikator kinerja output Pembangunan Fly
Over/Underpass/Terowongan dapat dikategorikan cukup karena progressnya hanya
53,11%. Hal ini disebabkan oleh tidak terserapnya Pembangunan Flyover Pasir Gombong
(MYC) pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan I Jakarta sebesar Rp
5.733.752.000,- karena belum adanya MOU terkait pembanganan flyover tersebut, serta
Pembangunan STS Jl. RE. Martadinata (Bogor) pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional
Metropolitan II Jakarta karena terkena pemotongan anggaran dan self blocking sebesar Rp
3.120.772.000,-.
Realisasi keuangan untuk indikator kinerja output Pembangunan Jalan Bebas Hambatan
dapat dikategorikan baik dan perlu sedikit perbaikan karena progress keuangannya hanya
73,29%. Hal ini disebabkan oleh Paket Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu
Phase II yang hanya mampu menyerap sebesar Rp 401.703.060.000,- dari pagu sebesar Rp
712.700.000.000,- dikarenakan Loan Agreement Pembangunan Jalan Bebas Hambatan
Phase 2 baru ditandatangani tanggal 13 Juni 2016 dan penerbitan register loan tanggal 24
Juni 2016, COW Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Phase 2 tanggal 18 Agustus 2016 dan
advance payment tanggal 14 September 2016, sehingga sampai saat ini progress
Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Phase II baru sampai pada tahap mobilisasi.
Realisasi keungan untuk indikator kinerja output Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan
dapat dikategorikan baik dan perlu sedikit perbaikan karena progress keuangannya hanya
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
89
2016
66,89%. Hal ini disebabkan karena Paket Pengawasan/supervisi Pembangunan Jalan Bebas
Hambatan Cisumdawu hanya mampu menyerap sebesar Rp. 2.637.031.000,- dari pagu
sebesar Rp 29.183.265.000 dikarenakan pekerjaan fisik yang pelaksanaannya baru sampai
pada tahap mobilisasi saja, serta sebagian dana terkena sef blocking, Paket Supervisi
Konstruksi Pembangunan Jembatan Overpass Tol Serang Timur (Kemang) MYC yang
penyerapannya 0% dengan pagu Rp 1.552.886.000,- dikarenakan batalnya lelang
pembangunan fisik paket tersebut dikarenakan pemotongan anggaran, dan Paket
Pengawasan/Supervisi Pembangunan Flyover Pasir Gombong (MYC) penyerapannya 0%
dengan pagu Rp 817.830.000,- dikarenakan belum lelangnya paket fisik karena MOUnya
belum ada.
c. Informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja Unit Kerja
Tabel 4 - 8 Alokasi Anggaran Tahun 2012 – 2015 Bidang Jalan dan Jembatan
No Tahun
DIPA
DIPA
Awal/PK (Rp)
DIPA Revisi
Akhir (Ribu Rp)
Realisasi
Anggaran
(Ribu Rp)
Sisa Anggaran
(Ribu Rp)
Persentasi
Realisasi
Anggaran (%)
1 2012 3.537.343.092 3.567.189.703 2.534.648.620 1.032.541.080 71,05
2 2013 4,359,235,649 4,351,502,707 3,904,135,851 447,366,856 89,72
3 2014 3.191.122.001 3.551.565.327 3.335.766.353 215.798.974 93,92
4 2015 2.904.357.646 4.676.090.541 3.847.443.561 828.646.980 82.28
5 2016 2,836,406,504 3,321,774,917 2,819,323,804 502,451,113 84.87
Anggaran BBPJN VI yang meningkat secara signifikan dari tahun 2012 kembali meningkat menjadi
4.3 T di TA 2013. Di tahun 2013 terjadi peningkatan signifikan akibat adanya dana On-top untuk
pelebaran jalan Jabar selatan sebesar 1 Trilyun Rupiah. DIPA pada tahun 2014 mengalami
penurunan kembali menjadi 3.2 T yang bahkan lebih rendah dari DIPA 2012. Sedangkan pada tahun
2015 DIPA BBPJN VI mengalami penurunan kembali yaitu 2.9 T. Kemudian pada tahun 2016 DIPA
BBPJN VI mengalami penurunan menjadi 2.8 T dan setelah direvisi menjadi 3,3 T.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
90
2016
Realisasi penyerapan anggaran TA. 2016 adalah 84,87% dimana masalah utama penyerapan ada
pada penyerapan pelaksanaan JBH Cisumdawu dan batal terlaksananya kegiatan Pembangunan
Flyover Pasir Gombong, Pembangunan STS Jl. RE. Martadinata (Bogor) dan Pembangunan Overpass
Serang Timur (Kemang). Jika dibandingkan antara penyerapan anggaran dengan pencapaian
kinerja, korelasinya adalah berbanding lurus, artinya jika kinerja tercapai (100%) maka penyerapan
anggarannya akan tinggi begitupun sebaliknya jika kinerja tidak tercapai maka penyerapan
anggarannya pun akan kecil.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
92
2016
5. 1. Permasalahan dan Kendala Utama
Dokumen LaKIP ini akan ditutup dengan kesimpulan terkait permasalahan dan kendala yang
dihadapi dalam pencapaian kinerja di TA. 2016 sebagai berikut :
a. Penghematan di tahun 2016 menyebabkan terhambatnya pelaksanaan kegiatan di lingkungan
BBPJN VI, salah satunya adalah penghematan self blocking yang menyebabkan batalnya
pelaksanaan Pembangunan STS JL. RE Martadinata (Bogor) dan Pembangunan Overpass Tol
Serang Timur (Kemang).
b. Pembebasan lahan untuk Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya belum dapat
dilaksanakan dikarenakan review desain yang belum selesai.
c. Desain Pembangunan Jalan Akses Kertajati dan Pembangunan Jalan Akses Gedebage 3 yang
belum selesai menyebabkan diusulkannya untuk dilakukan penghematan atau pemotongan
anggaran pada paket tersebut sehingga batal dilaksanakan.
d. Terlambatnya penerbitan loan agreement dan register loan sehingga Pembangunan Jalan
Bebas Hambatan Phase II baru terkontrak pada tanggal 18 Agustus 2016 dan pembayaran uang
muka pada tanggal 14 September 2016 yang menyebabkan sampai saat ini pelaksanaan baru
pada tahap mobilisasi.
e. Belum terbitnya MOU mengenai Pembangunan Flyover Pasir Gombong sehingga paket
tersebut batal dilaksanakan.
5. 2. Langkah ke Depan/Harapan
Berkaitan dengan apa yang telah dijabarkan pada subbab 5.1 dapat disimpulkan bahwa
permasalahan utama pada penyelenggaraan jalan TA 2016 adalah permasalahan pembebasan
lahan yang belum selesai dan desain yang belum siap. Hal ini berdampak siginfikan terhadap
penilaian kinerja Unit Eselon II Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI. Dengan memperhatikan
hal tersebut di atas maka agar kinerja yang ditargetkan tercapai haruslah didahului dengan
perencanaan dan persiapan yang matang. Readiness kriteria dari kegiatan yang akan dilaksanakan
harus sudah siap dan layak untuk dieksekusi, sebelum kegiatan tersebut diprogramkan.
BAB V PENUTUP
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
93
2016
Harapan dari penyusunan dokumen LaKIP ini adalah Dokumen LaKIP benar-benar digunakan
sebagai perangkat evaluasi kinerja dan sebagai bahan evaluasi dalam rangka peningkatan
pelaksanaan tahun-tahun selanjutnya. Permasalahan yang sudah terjadi bertahun-tahun sudah
seharusnya tidak terulang lagi karena permasalahan sudah diketahui dan cara mengatasi masalah
tersebut juga sudah sedikit banyak dicoba dan dipahami.
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
94
2016
Lampiran yang disajikan di akhir laporan memuat:
1. Lampiran Formulir Pernyataan penetapan Kinerja
2. Penetapan Kinerja (Formulir PK)
3. Lampiran Formulir Pengukuran Kinerja
4. Lampiran visualisasi foto dan keterangan foto pelaksanaan kegiatan (0%, 50%, dan 100%)
LAMPIRAN
LaKIP BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV
95
2016
LAKIP BBPJN IV TA 2016
Bidang Perencanaan BBPJN VI
Jl. Sapta Taruna Raya No 21 Komp PU Pasar Jumat
12310 Ph: 021-7256548