Upload
vanny-resi
View
213
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Lamp Iran
Citation preview
Rencana Bisnis dan Anggaran
LAMPIRAN | 1
LAMPIRAN
DEFINISI OPERASIONAL
Laporan Keuangan
Laporan keuangan BLUD terdiri dari: a) neraca yang menggambarkan posisi
keuangan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu; b)
laporan operasional yang berisi informasi jumlah pendapatan dan biaya BLUD
selama satu periode; c) laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan
dengan aktivitas operasional, investasi, dan aktivitas pendanaan dan/atau
pembiayaan yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo
akhir kas selama periode tertentu; dan d) catatan atas laporan keuangan yang
berisi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan
keuangan (Pasal 118 ayat (1), Permendagri No. 61 Tahun 2007). Laporan
keuangan disertai dengan laporan kinerja yang berisikan informasi pencapaian
hasil/keluaran BLUD (Pasal 118 ayat (2), Permendagri No. 61 Tahun 2007)..
Laporan keuangan konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang merupakan
gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas akuntansi sehingga tersaji sebagai
satu entitas pelaporan. (Pasal 1 angka 16, Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Penyelenggaraan akuntansi dan laporan keuangan menggunakan basis akrual baik
dalam pengakuan pendapatan, biaya, aset, kewajiban dan ekuitas dana. (Pasal 116
ayat (2), Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. (Pasal 1 angka 14,
Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian
sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang
menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu
periode pelaporan. (Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, Lampiran II
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005)
Neraca adalah komponen laporan keuangan BLUD yang menggambarkan posisi
keuangan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
(Pasal 118 ayat (1) huruf (a), Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Rencana Bisnis dan Anggaran
LAMPIRAN | 2
Laporan operasional adalah komponen laporan keuangan BLUD yang berisi
informasi jumlah pendapatan dan biaya BLUD selama satu periode. (Pasal 118
ayat (1) huruf (b), Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Laporan arus kas adalah komponen laporan keuangan BLUD yang menyajikan
informasi kas berkaitan dengan aktivitas operasional, investasi, dan aktivitas
pendanaan dan/atau pembiayaan yang menggambarkan saldo awal, penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir kas selama periode tertentu (Pasal 118 ayat (1) huruf
(c), Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Catatan atas laporan keuangan adalah komponen laporan keuangan BLUD yang
berisi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan
keuangan. (Pasal 118 ayat (1) huruf (d), Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD, yang selanjutnya disingkat RBA adalah
dokumen perencanaan bisnis dan pengangaran tahunan yang berisi program,
kegiatan, target kinerja dan anggaran BLUD. (Pasal 1 angka 17, Permendagri No.
61 Tahun 2007)
Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLUD yang selanjutnya disingkat DPA-BLUD
adalah dokumen yang memuat pendapatan dan biaya, proyeksi arus kas, jumlah
dan kualitas barang dan/atau jasa yang akan dihasilkan dan digunakan sebagai
dasar pelaksanaan anggaran oleh BLUD. (Pasal 1 angka 18, Permendagri No. 61
Tahun 2007)
Rencana Strategis Bisnis BLUD yang selanjutnya disingkat Renstra Bisnis BLUD
adalah dokumen lima tahunan yang memuat visi, misi, program strategis,
pengukuran pencapaian kinerja dan arah kebijakan operasional BLUD. (Pasal 1
angka 19, Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Standard Pelayanan Minimal adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan
minimal yang diberikan oleh BLUD kepada masyarakat. (Pasal 1 angka 20,
Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Praktek bisnis yang sehat adalah penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan
kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang
bermutu dan berkesinambungan. (Pasal 1 angka 21, Permendagri No. 61 Tahun
2007)
Satuan pengawas internal adalah perangkat BLUD yang bertugas
melakukan pengawasan dan pengendalian internal dalam rangka membantu
Rencana Bisnis dan Anggaran
LAMPIRAN | 3
pimpinan BLUD untuk meningkatkan kinerja peiayanan, keuangan dan pengaruh
lingkungan sosial sekitarnya (socialresponsibility) dalam menyelenggarakan
bisnis sehat. (Pasal 1 angka 22, Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Dewan Pengawas BLUD, yang selanjutnya disebut Dewan Pengawas adalah
organ yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BLUD. (Pasal
1 angka 23, Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Aset, Kewajiban, dan Ekuitas
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah
dan budaya. (Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, Lampiran II
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005)
Nilai aset adalah jumlah aktiva yang tercantum dalam neraca pada akhir suatu
tahun buku tertentu, dan merupakan bagian dari aset pemerintah daerah yang tidak
terpisahkan. (Pasal 1 angka 25, Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan
akan diperoleh perusahaan. (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan, IAI)
Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. (Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, IAI). Kewajiban adalah utang yang
timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar
sumber daya ekonomi pemerintah. (Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintahan, Lampiran II Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005)
Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban. (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, IAI).
Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara
Rencana Bisnis dan Anggaran
LAMPIRAN | 4
aset dan kewajiban pemerintah. (Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan,
Lampiran II Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005)
Investasi adalah penggunaan aset untuk memperoleh manfaat ekonomis yang
dapat meningkatkan kemampuan BLUD dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. (Pasal 1 angka 13, Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Rekening Kas BLUD adalah rekening tempat penyimpanan uang BLUD yang
dibuka oleh pemimpin BLUD pada bank umum untuk menampung seluruh
penerimaan pendapatan dan pembayaran pengeluaran BLUD. (Pasal 1 angka 15,
Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Pendapatan dan Biaya
Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan BLUD
yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode anggaran bersangkutan
yang tidak perlu dibayar kembali. (Pasal 1 angka 10, Permendagri No. 61
Tahun 2007)
Pendapatan BLUD dapat bersumber dari jasa layanan; hibah; hasil kerjasama
dengan pihak lain; APBD; APBN; dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah.
(Pasal 60, Permendagri No. 61 Tahun 2007).
Pendapatan BLUD yang bersumber dari jasa layanan berupa imbalan yang
diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat. (Pasal 61 ayat
(1), Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Tarif adalah imbalan atas barang dan/atau jasa yang diberikan oleh BLUD
termasuk imbal hasil yang wajar dari investasi dana, dapat bertujuan untuk
menutup seluruh atau sebagian dari biaya per unit layanan. . (Pasal 1 angka
26, Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Pendapatan BLUD yang bersumber dari hibah dapat berupa hibah terikat dan
hibah tidak terikat. (Pasal 61 ayat (2), Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Hibah terikat diperlakukan sesuai peruntukannya. (Pasal 62 ayat (1),
Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Hasil kerjasama dengan pihak lain dapat berupa perolehan dari kerjasama
operasional, sewa menyewa dan usaha lainnya yang mendukung tugas dan
fungsi BLUD. (Pasal 61 ayat (3), Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Rencana Bisnis dan Anggaran
LAMPIRAN | 5
Pendapatan BLUD yang bersumber dari APBD berupa pendapatan yang
berasal dari otorisasi kredit anggaran pemerintah daerah bukan dari kegiatan
pembiayaan APBD. (Pasal 61 ayat (4), Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Pendapatan BLUD yang bersumber dari APBN dapat berupa pendapatan yang
berasal dari pemerintah dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi dan/atau
tugas pembantuan dan lain-lain. (Pasal 61 ayat (5), Permendagri No. 61
Tahun 2007)
Lain-lain pendapatan BLUD yang sah antara lain: hasil penjualan kekayaan
yang tidak dipisahkan; hasil pemanfaatan kekayaan; jasa giro; pendapatan
bunga; keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; komisi,
potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau
pengadaan barang dan/atau jasa oleh BLUD; dan hasil investasi. (Pasal 61
ayat (7), Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Nilai omset adalah jumlah seluruh pendapatan operasional yang diterima oleh
BLUD yang berasal dari barang dan/atau jasa layanan yang diberikan kepada
masyarakat, hasil kerja BLUD dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya.
(Pasal 1 angka 24, Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Biaya adalah sejumlah pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar
untuk memperoleh barang dan/atau jasa untuk keperluan operasionsl BLUD.
(Pasal 1 angka 12, Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur
dalam stuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi
untuk tujuan tertentu (Mulyadi. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Penerbit Aditya
Media. Yogyakarta. 1999. hal. 8-9)
Biaya operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam
rangka menjalankan tugas dan fungsi. (Pasal 63 ayat (2), Permendagri No. 61
Tahun 2007)
Biaya non operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencakup
seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam rangka menunjang
pelaksanaan tugas dan fungsi. (Pasal 63 ayat (3), Permendagri No. 61 Tahun
2007)
Rencana Bisnis dan Anggaran
LAMPIRAN | 6
Biaya pelayanan mencakup seluruh biaya operasional yang berhubungan
langsung dengan kegiatan pelayanan. (Pasal 64 ayat (2), Permendagri No. 61
Tahun 2007)
Biaya umum dan administrasi mencakup seluruh biaya operasional yang tidak
berhubungan langsung dengan kegiatan pelayanan. (Pasal 64 ayat (3),
Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Pengeluaran biaya BLUD diberikan fleksibilitas dengan mempertimbangkan
volume kegiatan pelayanan (Pasal 67 ayat (1), Permendagri No. 61 Tahun
2007)
Fleksibilitas adalah keleluasaan pengelolaan keuangan/barang BLUD pada
batas-batas tertentu yang dapat dikecualikan dari ketentuan yang berlaku
umum (Pasal 1 angka 3, Permendagri No. 61 Tahun 2007). Fleksibilitas
pengeluaran biaya BLUD merupakan pengeluaran biaya yang disesuaikan dan
signifikan dengan perubahan pendapatan dalam ambang batas RBA yang telah
ditetapkan secara definitif (Pasal 67 ayat (2), Permendagri No. 61 Tahun
2007).Fleksibilitas pengeluaran biaya hanya berlaku untuk biaya BLUD yang
berasal dari pendapatan selain dari APBN/APBD dan hibah terikat. (Pasal 67
ayat (3), Permendagri No. 61 Tahun 2007). Fleksibilitas pengeluaran biaya
BLUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak berlaku untuk BLUD
bertahap (Pasal 67 ayat (4), Permendagri No. 61 Tahun 2007).
Ambang batas RBA ditetapkan dengan besaran persentase (Pasal 68 ayat (1),
Permendagri No. 61 Tahun 2007). Besaran persentase ditentukan dengan
mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD (Pasal 68 ayat (2),
Permendagri No. 61 Tahun 2007). Besaran persentase ditetapkan dalam RBA
dan DPA-BLUD oleh PPKD (Pasal 68 ayat (3), Permendagri No. 61 Tahun
2007). Persentase ambang batas tertentu merupakan kebutuhan yang dapat
dlprediksl, dapat dicapai, terukur, rasional dan dapat dipertanggungjawabkan
(Pasal 68 ayat (4), Permendagri No. 61 Tahun 2007).
Analisis dan perkiraan biaya satuan merupakan perkiraan biaya per unit
penyedia barang dan/atau jasa pelayanan yang diberikan, setelah
memperhitungkan seluruh komponen biaya dan volume barang dan/atau jasa
yang akan dihasilkan (Pasal 74 ayat (4), Permendagri No. 61 Tahun 2007).
Rencana Bisnis dan Anggaran
LAMPIRAN | 7
Perkiraan harga merupakan estimasi harga Jual produk barang dan/atau jasa
setelah memperhitungkan biaya persatuan dan tingkat margin yang ditentukan
seperti tercermin dari tarif layanan (Pasal 74 ayat (5), Permendagri No. 61
Tahun 2007)..
Anggaran pendapatan dan biaya merupakan rencana anggaran untuk seluruh
kegiatan tahunan yang dinyatakan dalam satuan uang yang tercermin dari
rencana pendapatan dan biaya (Pasal 74 ayat (6), Permendagri No. 61 Tahun
2007)..
Besaran persentase ambang batas merupakan besaran persentase perubahan
anggaran bersumber dari pendapatan operasional yang diperkenankan dan
ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD.
(Pasal 74 ayat (7), Permendagri No. 61 Tahun 2007)..
Prognosa laporan keuangan merupakan perkiraan realisasi keuangan tahun
berjalan seperti tercermin pada laporan operasional, neraca, dan laporan arus
kas. (Pasal 74 ayat (8), Permendagri No. 61 Tahun 2007).
Perkiraan maju (forward estimate) merupakan perhitungan kebutuhan dana
untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun yang direncanakan guna
memastikan kesinambungan program dan kegiatan yang telah disetujui dan
menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya . (Pasal 74 ayat (9),
Permendagri No. 61 Tahun 2007).
Rencana pengeluaran investasi/modal merupakan rencana pengeluaran dana
untuk memperoleh aset tetap. (Pasal 74 ayat (10), Permendagri No. 61 Tahun
2007).
Ringkasan pendapatan dan biaya untuk konsolidasi dengan RKA-
SKPD/APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (1) huruf k,
merupakan ringkasan pendapatan dan biaya dalam RBA yang disesuaikan
dengan format RKA-SKPD/APBD. (Pasal 74 ayat (11), Permendagri No. 61
Tahun 2007).
Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas yang mengurangi ekuitas
dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh BLUD. (Pasal 1 angka 11,
Permendagri No. 61 Tahun 2007)
Rencana Bisnis dan Anggaran
LAMPIRAN | 8
Biaya tetap merupakan elemen dari sebuah aktivitas yang tidak mengalami
perubahan atau tidak bervariasi meskipun terjadi perubahan volume pada cost
driver atau activity driver. (Baker, Judith J. Activity-Based Costing and
Activity-Based Management for Health Care. 1998. Aspen Publishers, Inc.
Maryland)
Biaya variabel merupakan elemen dari sebuah aktivitas yang berubah-ubah
atau bervariasi seiring dengan terjadinya perubahan volume pada cost driver
atau activity driver. (Baker, Judith J. Activity-Based Costing and Activity-
Based Management for Health Care. 1998. Aspen Publishers, Inc.
Maryland)
Biaya langsung adalah sebuah biaya yang dapat ditelusur secara langsung ke
sebuah aktivitas dari sebuah sebuah objek biaya. (Baker, Judith J. Activity-
Based Costing and Activity-Based Management for Health Care. 1998.
Aspen Publishers, Inc. Maryland)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang dialokasikan ke sebuah aktivitas atau
objek biaya. (Baker, Judith J. Activity-Based Costing and Activity-Based
Management for Health Care. 1998. Aspen Publishers, Inc. Maryland)
Objek biaya adalah pasien, produk, pelayanan, kontrak, proyek, atau unit
pekerjaan yang ingin diukur biayanya secara tersendiri/individu. Pada
umumnya, manajemen memfokusan diri pada tiga hal, yaitu :unit produk
pelayanan (units of service) ; program-program (programs) ; atau pusat-pusat
pertanggungjawaban (responsibility centers), seperti departemen-departemen.
(Baker, Judith J. Activity-Based Costing and Activity-Based Management for
Health Care. 1998. Aspen Publishers, Inc. Maryland)
Standar Pelayanan Minimum merupakan ukuran pelayanan yang harus
dipenuhi oleh Satuan Kerja Instansi Pemerintah yang menerapkan PPK
BLU yang ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan pelayanan kepada masyarakat yang harus
mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan, dan kesetaraan layanan
serta kemudahan memperoleh layanan.
Praktek bisnis yang sehat adalah penyelenggaraan fungsi organisasi
berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian
layanan yang bermutu dan berkesinambungan.
Rencana Bisnis dan Anggaran
LAMPIRAN | 9
DAFTAR PUSTAKA
Baker, Judith J. Activity-Based Costing and Activity-Based Management for Health
Care. 1998. Aspen Publishers, Inc. Maryland
Caplan Dennis, Management Accounting, Concepts and techniques,Oregon State
University.
Depdagri, Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Permendari no 61 Tahun 2007
IAI, Standard Akuntansi Keuangan, 2007.
Mulyadi,Activity Based Cost System.2002
Peraturan pemerintah no 23 Tahun 2005 Pengeloaan Keuangan Badan Layanan Umum,
2005
Peraturan Menteri Keuangan No.08/PMK.02/2006 Kewenangan Pengadaan barang / jasa
pada badan layanan umum.2006
Peraturan menteri Keuangan No.07/PMK.0.2/2006 Persyaratan Administratif Dalam
Rangka Pengusulan Dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah untuk
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum,2006.
PMPK FK UGM,Pelatihan perencanaan dan penganggaran dinas Kesehatan, Modul ,
2007
Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005 Pengelolaan Keuangan Daerah
Permendagri No 59 Tahun 2007 Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005,Standar Akuntansi Pemerintahan,2005.
Peraturan Menteri Keuangan No 66/PMK.02/2006 Tatacara Penyusunan, Pengajuan,
Penetapan, dan Perubahan Rencana Bisnis dan Anggaran serta Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum,2006.
Tauchid, Chamdani .Drs,MM,M.KES,MBA, pp, Strategi menyusun RBA Rumah Sakit
Berwawasan Praktik Bisnis Yang Sehat.