Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
71
Lampiran 1
Jadwal Kegiatan Penelitian
Pengaruh Pursed Lip Breathing Exercise terhadap
Arus Puncak Ekspirasi Pada Pasien Asma
di IGD RSUD Klungkung Tahun 2019
No Kegiatan Bulan
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Revisi Proposal
4 Pengurusan Izin Penelitian
5 Pengumpulan Data
6 Pengolahan Dan Analisis Data
7 Penyusunan Laporan
8 Sidang Hasil Penelitian
9 Revisi Laporan
10 Pengumpulan Skripsi
72
Lampiran 2
Anggaran Penelitian Pengaruh Pursed Lip Breathing Exercise
terhadap Arus Puncak Ekspirasi Pada Pasien Asma
di IGD RSUD Klungkung Tahun 2019
Alokasi dana yang diperlukan dalam penelitian ini direncanakan sebagai berikut:
No Kegiatan Rincian Biaya
1 Tahap Persiapan
a. Penyusunan Proposal
b. Penggandaan Proposal
c. Revisi Proposal
4 buah
4 buah
Rp. 40.000,00
Rp. 40.000,00
Rp 300.000,00
Rp 160.000,00
Rp. 160.000,00
2 Tahap Pelaksanaan
a. Pengurusan ijin
b. Alat Peak Flow Meter
c. Alkohol swab
d. Penggandaan lembar
pengumpulan data
e. Penggandaan lembar
inform consent
f. Transportasi dan Ako-
modasi
g. Pengolahan data dan
Analisis data
1 buah
1 box
22 lembar
88 lembar
Rp. 500.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 300,00
Rp. 300.000
Rp. 300.000,00
Rp 500.000,00
Rp. 20.000,00
Rp.6.600,00
Rp.27.000,00
Rp.100.000,00
rp Rp. 100.000,00
3 Tahap Akhir
a. Penyusunan Laporan
b. Penggandaan Laporan
c. Revisi Laporan
d. Jilid Laporan
4 buah
4 buah
8 exp
Rp. 50.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 15.000/exp
Rp 200.000,00
Rp 200.000,00
Rp 200.000,00
Rp. 120.000,00
Jumlah Rp 2.653.600,00
73
Lampiran 3
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth. Saudara/I Calon Responden
Di-
IGD RSUD Klungkung
Dengan hormat,
Saya mahasiswa D-IV Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar semester
VIII bermaksud mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Pursed Lip Breathing
Exercise terhadap Arus Puncak Ekspirasi Pada pasien Asma di IGD RSUD Klungkung
Tahun 2019”, sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program studi D-IV
Keperawatan. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, saya mohon kesediaan
bapak/ibu/saudaa untuk menjadi responden yang merupakan sumber informasi bagi
peneliti.
Demikian permohonan ini kami sampaikan dan atas partisipasinya, kami ucapkan
terimakasih.
Denpasar, ………….2019
Peneliti
Luh Putu Ari Anggari
NIM. P07120215024
74
Lampiran 4
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
SEBAGAI PESERTA PENELITIAN
Yang terhormat Bapak/ Ibu/Saudara/Adik, Kami meminta kesediannya untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikutsertaan dari penelitian ini bersifat
sukarela/tidak memaksa. Mohon untuk dibaca penjelasan dibawah dengan seksama
dan disilahkan bertanya bila ada yang belum dimengerti.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pursed lip breathing
exercise terhadap arus puncak ekspirasi pada pasien asma di IGD RSUD Klungkung
Tahun 2019. Jumlah peserta sebanyak 22 orang dengan syaratnya yaitu pasien asma
yang bersedia menjadi responden, pasien asma dengan umur 22-70 tahun, pasien asma
dengan tinggi badan 150-172 cm, pasien asma dengan mendapat pengobatan awal
terapi nebulisasi, pasien asma yang tidak merokok atau mempunyai riwayat merokok,
pasien asma yang tidak memiliki infeksi sekunder ( tbc, pneumonia), pasien asma yang
Judul Pengaruh Pursed Lip Breathing Exercise Terhadap Arus
Puncak Ekspirasi Pada Pasien Asma di IGD RSUD
Klungkung Tahun 2019
Peneliti Utama Luh Putu Ari Anggari
Institusi Politeknik Kesehatan Denpasar
Lokasi Penelitian IGD RSUD Klungkung
Sumber pendanaan Swadana
75
tidak mengalami penurunan kesadaran. Peserta akan diukur nilai arus puncak ekspirasi
dengan menggunakan alat peak flow meter. Pengukuran nilai arus puncak ekspirasi
dilakukan sebanyak dua kali yakni setelah dilakukan terapi nebulisasi dan setelah
mendapatkan latihan pernapasan. Latihan pernapsan pursed lip diberikan selama 3
siklus dimana satu siklus terdiri dari 10 kali melakukan pernapasan. Latihan ini
dilakukan selama 7 menit sudah termasuk jeda selama 1 menit disetiap siklus.
Kepesertaan dalam penelitian ini tidak secara langsung memberikan manfaat kepada
peserta penelitian. Tetapi dapat memberi gambaran informasi yang lebih banyak
tentang latihan pernapasan pursed lip. Mungkin awal laihan pursed lip sulit dilakukan.
Latihan pernapasan ini tidak menimbulkan risiko dan efek samping. Apabila pasien
mengalami sesak bertambah saat latihan pernapasan maka latihan akan dihentikan dan
akan diberikan penanganan medis untuk mengurangi sesak seperti pemberian oksigen
dan brokodilator oleh tenaga medis di IGD RSUD Klungkung. Jika latihan dilakukan
dengan benar sesuai prosedur latihan pursed lip breathing exercise, latihan ini akan
membantu mengurangi sesak napas , meningkatkan nilai arus puncak ekspirai sehingga
dapat meningkatkan fungsi ventilasi paru.
Atas kesedian berpartisipasi dalam penelitian ini maka akan diberikan imbalan
sebagai pengganti waktu yang diluangkan untuk penelitian ini. Kompensasi lain yaitu
peneliti akan memberikan apresiasi berupa snack kepada peserta penelitian ini. Peneliti
menjamin kerahasiaan semua data peserta penelitian ini dengan menyimpannya dengan
baik dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
76
Kepesertaan Bapak/Ibu/Saudara/Adik pada penelitian ini bersifat sukarela.
Bapak/Ibu/Saudara/Adik dapat menolak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
pada penelitian atau menghentikan kepesertaan dari penelitian kapan saja tanpa ada
sanksi. Keputusan Bapak/Ibu/Saudara/Adik untuk berhenti sebagai peserta peneltian
tidak akan mempengaruhi mutu dan akses/ kelanjutan pengobatan yang akan diberikan.
Jika setuju untuk menjadi peserta peneltian ini, Bapak/Ibu/Saudara/Adik diminta untuk
menandatangani formulir ‘Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent) Sebagai
*Peserta Penelitian/ *Wali’ setelah Bapak/Ibu/Saudara/Adik benar-benar memahami
tentang penelitian ini. Bapak/Ibu/Saudara/Adik akan diberi Salinan persetujuan yang
sudah ditanda tangani ini.
Bila selama berlangsungnya penelitian terdapat perkembangan baru yang dapat
mempengaruhi keputusan Bapak/Ibu/Saudara/Adik untuk kelanjutan kepesertaan
dalam penelitian, peneliti akan menyampaikan hal ini kepada Bapak/Ibu/Saudara/Adik.
Bila ada pertanyaan yang perlu disampaikan kepada peneliti, silakan hubungi
peneliti : Luh Putu Ari Anggari dengan no HP 081933116288.
Tanda tangan Bapak/Ibu/Saudara/Adik dibawah ini menunjukkan bahwa
Bapak/Ibu/Saudara/Adik telah membaca, telah memahami dan telah mendapat
kesempatan untuk bertanya kepada peneliti tentang penelitian ini dan menyetujui
untuk menjadi peserta *penelitian/Wali.
Peserta/ Subyek Penelitian, Wali,
77
Tanda Tangan dan Nama Tanda Tangan dan Nama
Tanggal (wajib diisi): / / Tanggal (wajib diisi): / /
Hubungan dengan Peserta/ Subyek Penelitian:
______________________
(Wali dibutuhkan bila calon peserta adalah anak < 14 tahun, lansia, tuna grahita,
pasien dengan kesadaran kurang – koma)
Peneliti
__________________________________ __________________
Tanda Tangan dan Nama Tanggal
Tanda tangan saksi diperlukan pada formulir Consent ini hanya bila
Peserta Penelitian memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, tetapi tidak
dapat membaca/ tidak dapat bicara atau buta
Wali dari peserta penelitian tidak dapat membaca/ tidak dapat bicara atau buta
Komisi Etik secara spesifik mengharuskan tanda tangan saksi pada penelitian ini
(misalnya untuk penelitian resiko tinggi dan atau prosedur penelitian invasive)
Catatan:
Saksi harus merupakan keluarga peserta penelitian, tidak boleh anggota tim penelitian.
Saksi:
Saya menyatakan bahwa informasi pada formulir penjelasan telah dijelaskan dengan
benar dan dimengerti oleh peserta penelitian atau walinya dan persetujuan untuk
menjadi peserta penelitian diberikan secara sukarela.
___________________________________________________
__________________
Nama dan Tanda tangan saksi
Tanggal
(Jika tidak diperlukan tanda tangan saksi, bagian tanda tangan saksi ini dibiarkan
kosong)
78
Lampiran 5
PROSEDUR PENGUKURAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI
MENGGUNAKAN PEAK FLOW METER
Mengukur Arus Puncak Ekspirasi Menggunakan
Peak Flow Meter
Pengertian Kecepatan aliran ekspirasi puncak (peak expiratory flow rate atau
PEFR) merupakan titik yang dicapai selama ekspirasi maksimal dan
titik ini dapat mengidentifikasikan apabila terjadi perubahan ukuran
jalan napas.
Tujuan Untuk pasien dengan obstruksi jalan nafas, pengukuran arus puncak
ekspirasi memberikan data obektif tentang beratnya obstruksi jalan
napas.
Prosedur Kerja PRA INTERAKSI
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Persiapan alat: peak flow meter, gaas, alkohol 90%
INTERAKSI
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam, panggil klien dengan nama yang
disukai.
2. Memperkenalkan diri
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan.
4. Mendekatkan alat
5. Mencuci tangan
79
Tahap Kerja
1. Tempatkan indikator pada angka skala dasar
2. Meminta klien duduk dengan tegak
3. Meminta klien untuk menarik napas dalam
4. Meminta klien untuk meletakkan alat pada mulut dan
katupkan bibir di sekeliling mouthpiece
5. Minta klien untuk meniup dengan tenaga maksimal(secara
cepat dan kuat) segera setelah bibir dikatupkan dan pastikan
tidak ada kebocoran.
6. Baca skala yang ditunjuk jarum pada alat peak flow meter
7. Minta klien untuk mengulangi langkah dua sampai lima dua
kali dan gunakan nilai tertinggi sebagai hasil pemeriksaan
APE.
8. Mencatat hasil pengukuran arus puncak ekspirasi responden
di lembar rekapitulasi nilai arus puncak ekspirasi.
9. Berdasarkan jenis kelamin, umur dan tinggi badan sampel
penelitian, dibaca nilai APE prediksi pada table nilai normal
APE untuk orang Indonesia (table terlampir)
10. Presentase nilai APE diukur dengan membandingkan nilai
ukur dengan nilai prediksi dengan menggunakan rumus
Persentase APE = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑃𝐸 𝑈𝑘𝑢𝑟 (𝐿/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑃𝐸 𝑃𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖 x 100%
Tahap Terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Berikan reinforcement positif pada klien
3. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik (mengucapkan salam)
4. Cuci tangan.
80
POST INTERAKSI
1. Mengelola alat yang telah dipakai
2. Mencuci tangan
3. Mencatat hasil tindakan dan respon klien dalam catatan
Sumber : (Francis, 2011). Penilaian Respirasi. In Perawatan Respirasi (p.223). Jakarta :
Erlangga.
81
Lampiran 6
NILAI NORMAL ARUS PUNCAK EKSPIRASI
Sumber : Djojodibroto, Darmanto. 2014. Respirologi (Respiratoty Medicine). Jakarta : EGC
82
Sumber : Djojodibroto, Darmanto. 2014. Respirologi (Respiratoty Medicine). Jakarta : EGC
83
Lampiran 7
PROSEDUR PEMBERIAN PURSED LIP BREATHING EXERCISE
PURSED LIP BREATHING EXERCISE
NO DOKUMEN
NO REVISI HALAMAN
PENGERTIAN Latihan pernapsan dengan menghirup udara melalui hidung
dan mengeluarkan udara dengan cara bibir yang lebih
dirapatkan dengan waktu ekspirasi lebih panjang.
TUJUAN 1. Membantu pasien memperbaiki transport oksigen
2. Menginduksi pola napas lambat dan dalam , membantu
pasien untuk mengontrol pernapasan
3. Mencegah kolaps dan melatih otot ekspirasi untuk
memperpanjang ekhalasi
4. Meningkatkan tekanan jalan napas selama ekspirasi dan
mengurangi jumlah udara yang terjebak
INDIKASI 1. Klien post operasi dengan keluhan nyeri atau dengan
mobilitas terbatas
2. Dipsnea saat istirahat atau aktivitas minimal
3. Ketidakmampuan untuk melakukan ADL akibat dispnea
4. Klien dengan pola pernapasan tidak efisien seperti
bronchitis kronis.
KONTRAINDIKASI 1. Klien dengan asma parah yang ditandai dengan
hiperinflasi paru
84
2. Klien dengan pernapasan paradoksal
3. Peningkatan usaha untuk melakukan inspirasi dan
peningkatan dispnea selama melakukan pernapsan pursed
lip.
PERSIAPAN ALAT 1. Bed/tempat tidur
2. Kursi (apabila melakukan dengan posisi duduk)
3. Stopwatch
PERSIAPAN
PERAWAT
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat klien dengan benar
PERSIAPAN
KLIEN
1. Klien diberi penjelasan hal-hal yang akan dilakukan
2. Posisi diatur dalam keadaan tidur atau duduk. Jika pasien
dalam keadaan tidur, atur posisi semifowler
3. Ukur RR klien (normal 16-20 x/menit)
PROSEDUR 1. Lakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Tempatkan alat di dekat klien dengan benar
3. Berikan salam sebagi pendekatan terapeutik
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga
/klien
5. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman
6. Sebelum melakukan pursed lip breathing, ajarkan
terlebih dahulu teknik pernapasan abdominal pada pasien
7. Letakkan satu tangan diatas dada dan tangan yang lain
dibawah tulang iga (diatas abdomen). Hal ini akan
membuat klien merasakan pergerakan diafragma selama
pernapasan.
8. Napaslah dengan lambat dan dalam melalui hidung,
biarkan abdomen menonjol sebesar mungkin
85
9. Kontraksikan otot abdomen, dan keluarkan napas
melalui bibir yang dirapatkan secara perlahan. Tangan
yang berada diatas dada, sebisa mungkin tidak bergerak
untuk memastikan tidak adanya kontraksi otot intercostal
10. Setelah pasien bias melakukan pernapasan abdominal
dengan abenar, lanjutkan untuk melatih pasien
melakukan pernapasan pursed lip breathing
11. Instruksikan pasien untuk menghirup napas (seperti
teknik pernapasan abdominal) melalui hidung sambil
menghitung sampai 3 seperti saat menghirup wangi dari
bunga mawar.
12. Instruksikan pasien untuk menghembuskan dengan
lambat dan rata melalui bibir yang dirapatkan sambil
mengecangkan otot-otot abdomen ( merapatkan bibir
meningkatkan tekanan intratrakeal, menghembuskan
melalui mulut memberikan tahanan lebih sedikit pada
udara yang dihembuskan.
13. Hitung hingga 7 sambil memperpanjang ekspirasi
melalui bibir yang dirapatkan seperti sedang meniup
lilin.
Klien dalam posisi duduk
1. Instruksikan klien untuk duduk dengan nyaman, lutut
ditekuk dan bahu, kepala serta leher dalam keadaan
rileks.
2. Lipat tangan diatas abdomen
3. Hembuska napas melaui bibir yang dirapatkan smbil
menghitung hingga 7 (lakukan seperti no 11-13)
86
EVALUASI 1. Kaji respon verbal pasien setelah melakukan latihan
2. Kaji respon non verbal pasien setelah melakukan
latihan
TERMINASI 1. Berikan reinforcement positif pada pasien setelah
melakukan latihan
2. Kontrak waktu untuk latihan selanjutnya
HASIL
1. Catat tanggal dan jam pemberian tindakan
2. Catat respon klien vebal dan nonverbal
3. Nama dan paraf perawat
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Hentikan tindakan apabila klien lelah, dan mulai lagi tindakan setelah jeda
istirahat selama 1 menit.
87
Lampiran 8
LEMBAR INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Judul Penelitian : Pengaruh Pursed Lip Breathing Exercise terhadap
Arus Puncak Ekspirasi Pada pasien Asma di IGD RSUD Klungkung Tahun 2019
Kode Responden :
Tanggal pengisian :
A. Data Umum Responden
A. Umur : ………tahun
B. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
C. Tinggi Badan : ………cm
B. Nilai Arus Puncak Ekspirasi Pre :
C. Nilai Arus Puncak Ekspirasi Post :
88
Lampiran 9
LEMBAR REKAPITULASI
NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI PASIEN ASMA
No
Responden
Data
Personal Arus Puncak Ekspirasi
Inisial Jenis
Kelamin
Umur
(tahun)
TB
(cm)
Pre test
L/menit
Post test
L/menit
Selisih
pre dan
post test
1. Tn. WS L 60 162 190 200 10
2. Tn. MA L 53 160 220 230 10
3. Ny. NS P 27 156 220 230 10
4. Tn. B L 39 168 340 370 30
5. Tn. RS L 53 166 230 240 10
6. Ny. WS P 34 156 180 190 10
7. Tn. JA L 39 170 390 410 20
8. Ny. WT P 59 150 100 120 20
9. Ny. MS P 34 154 210 220 10
10. Ny. SL P 28 156 230 240 10
11. Tn. SA L 46 168 290 300 10
12. Ny. SA P 22 152 230 260 30
13. Ny. NA P 33 156 190 200 10
14. Ny. AD P 23 154 250 260 10
15. Ny. KB P 39 160 180 200 20
16. Ny.KS P 39 154 250 250 0
17. Tn. ND L 48 164 320 330 10
18. Ny. KS P 38 155 190 200 10
19. Ny.NR P 55 152 160 160 0
20. Tn. WS L 47 160 250 260 10
21. Tn.SN L 50 166 240 240 0
22. Ny. AS P 22 156 300 310 10
89
Lampiran 10
LEMBAR ANALISA DATA NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI PASIEN ASMA
No
Responden
Analisis
Nilai Arus Puncak Ekspirasi
Nilai
Prediksi
APE
Pre
Test
APE Pre
Test
(%)
Keterangan APE
Post
Test
APE Post
Test (%)
Keterangan Selisih
Pre dan
Post Test
(%)
Keterangan
1 480 190 39,58 Zona merah 200 41,66 Zona merah 2,08 Meningkat
2 541,2 220 40,65 Zona merah 230 42,49 Zona merah 1,84 Meningkat
3 427,8 220 51,42 Zona merah 230 53,76 Zona merah 2,34 Meningkat
4 659,4 340 51,56 Zona merah 370 56,11 Zona merah 4,55 Meningkat
5 581,4 230 39,55 Zona merah 240 41,27 Zona merah 1,72 Meningkat
6 428,4 180 42,01 Zona merah 190 44,35 Zona merah 2,34 Meningkat
7 672,6 390 57,98 Zona merah 410 60,95 Zona kuning 2,97 Meningkat
8 335,4 100 29,81 Zona merah 120 35,77 Zona merah 5,96 Meningkat
9 420 210 50 Zona merah 220 52,38 Zona merah 2,38 Meningkat
10 428,4 230 53,68 Zona merah 240 56,02 Zona merah 2,34 Meningkat
11 640,2 290 45,29 Zona merah 300 46,86 Zona merah 1,57 Meningkat
12 405,6 230 56,70 Zona merah 260 64,10 Zona kuning 7,40 Meningkat
13 429 190 44,28 Zona merah 200 46,62 Zona merah 2,34 Meningkat
14 415,2 250 60,21 Zona kuning 260 62,62 Zona kuning 2,41 Meningkat
15 440,4 180 40,87 Zona merah 200 45,41 Zona merah 4,54 Meningkat
16 415,2 250 60,21 Zona kuning 250 60,21 Zona kuning 0,00 Tetap
17 603 320 53,06 Zona merah 330 54,72 Zona merah 1,66 Meningkat
18 416,4 190 45,62 Zona merah 200 48,03 Zona merah 2,41 Meningkat
19 361,8 160 44,22 Zona merah 160 44,22 Zona merah 0,00 Tetap
90
20 581,4 250 42,99 Zona merah 260 44,71 Zona merah 1,72 Meningkat
604,2 240 39,72 Zona merah 240 39,72 Zona merah 0,00 Tetap
22 422,4 300 71,02 Zona kuning 310 73,39 Zona kuning 2,37 Meningkat
Keterangan :
1. Zona hijau bila nilai APE > 80% sampai 100% : fungsi paru baik
2. Zona kuning bila nilai APE > 60% sampai 80% : mulai terjadi penyempitan saluran respirasi
3. Zona merah bila nilai APE ≤ 60% : saluran respirasi besar telah menyempit
91
Lampiran 11
HASIL ANALISA DATA
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 9 40.9 40.9 40.9
perempuan 13 59.1 59.1 100.0
Total 22 100.0 100.0
Umur
Statistic Std. Error
Umur Mean 40.36 2.527
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 35.11
Upper Bound 45.62
5% Trimmed Mean 40.30
Median 39.00
Variance 140.433
Std. Deviation 11.850
Minimum 22
Maximum 60
Range 38
Interquartile Range 19
Skewness .006 .491
Kurtosis -1.035 .953
92
Tinggi Badan
Statistic Std. Error
Tinggi Badan Mean 158.82 1.267
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 156.18
Upper Bound 161.45
5% Trimmed Mean 158.69
Median 156.00
Variance 35.299
Std. Deviation 5.941
Minimum 150
Maximum 170
Range 20
Interquartile Range 11
Skewness .496 .491
Kurtosis -.996 .953
APE pre test
Statistic Std. Error
Nilai APE pre test Mean 48.2014 1.99427
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 44.0540
Upper Bound 52.3487
5% Trimmed Mean 47.9608
Median 45.4550
Variance 87.497
Std. Deviation 9.35397
Minimum 29.81
Maximum 71.02
Range 41.21
Interquartile Range 13.62
Skewness .497 .491
Kurtosis .398 .953
93
APE post test
Statistic Std. Error
Nilai APE post test Mean 50.6986 2.01945
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 46.4990
Upper Bound 54.8983
5% Trimmed Mean 50.2943
Median 47.4450
Variance 89.720
Std. Deviation 9.47205
Minimum 35.77
Maximum 73.39
Range 37.62
Interquartile Range 13.35
Skewness .636 .491
Kurtosis -.109 .953
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Nilai APE pre test -
Nilai APE post test -2.49727 1.78440 .38044 -3.28843 -1.70611 -6.564 21 .000
94
lAMPIRAN 12
BLANKO BIMBINGAN
95
96
97
98
99
LAMPIRAN 13
SURAT IJIN PENELITIAN
100
101
102
103
104
105