87
63 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI PARTISIPAN Judul penelitian : Peran lingkungan sosial terhadap pengambilan keputusan mengenai kesehatan maternal di Desa Binaus Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Tujuan : Mengetahui bagaimana Peran Lingkungan Sosial terhadap Pengambilan Keputusan mengenai Kesehatan Maternal di Desa Binaus Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Pengambilan data : Penelitian ini menggunakan 2 teknik pengumpulan data yaitu Focus Group Discussion (FGD) pada kepala keluarga dan wawancara mendalam (in-depth interview) pada perangkat desa (kepala desa, kepala dusun), dan tua adat (orang yang dituakan). Waktu : Pengambilan data akan dilaksanakan selama peneliti membutuhkan data dari partisipan dan sesuai kesepakatan bersama antara peneliti dan partisipan.

Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN UNTUK

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

63

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI PARTISIPAN

Judul penelitian : Peran lingkungan sosial terhadap pengambilan

keputusan mengenai kesehatan maternal di

Desa Binaus Kecamatan Mollo Tengah,

Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Tujuan : Mengetahui bagaimana Peran Lingkungan

Sosial terhadap Pengambilan Keputusan

mengenai Kesehatan Maternal di Desa Binaus

Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor

Tengah Selatan.

Pengambilan data : Penelitian ini menggunakan 2 teknik

pengumpulan data yaitu Focus Group

Discussion (FGD) pada kepala keluarga dan

wawancara mendalam (in-depth interview) pada

perangkat desa (kepala desa, kepala dusun),

dan tua adat (orang yang dituakan).

Waktu : Pengambilan data akan dilaksanakan selama

peneliti membutuhkan data dari partisipan dan

sesuai kesepakatan bersama antara peneliti dan

partisipan.

64

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN

Fakultas : Fakultas Ilmu Kesehatan

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Universitas : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Judul penelitian : Peran lingkungan sosial terhadap

pengambilan keputusan mengenai

kesehatan maternal di Desa Binaus

Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor

Tengah Selatan

Peneliti : Glorya Pretty Ndoen

NIM : 462012097

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan oleh

Peneliti tentang penelitian yang akan dilaksanakan sesuai dengan

judul di atas, maka saya mengetahui tujuan dari penelitian ini, yaitu

untuk mengetahui bagaimana Peran Lingkungan Sosial terhadap

Pengambilan Keputusan mengenai Kesehatan Maternal di Desa

Binaus Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor Tengah

Selatan.

Saya memahami bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian

ini sangat besar manfaatnya bagi peningkatan kualitas pelayanan

keperawatan maternal, terutama bagi pencegahan kematian ibu

hamil, ibu melahirkan dan nifas.

Saya juga mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini

akan dijaga kerahasiaannya dan berkas yang mencantumkan

identitas saya hanya digunakan untuk keperluan pengolahan data

saja dan bila sudah tidak digunakan lagi, kerahasiaan data tersebut

akan dimusnahkan.

65

Selanjutnya saya secara sukarela dan tidak ada unsur

paksaan, saya menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian

ini.

Peneliti

(Glorya Pretty Ndoen)

Binaus, Oktober 2016

Partisipan

(…………………………)

66

Lampiran 3

67

Lampiran 4

Panduan Pertanyaan FGD (Kepala Keluarga)

1. Bolehkah bapak/ibu ceritakan apa yang anda ketahui tentang

kesehatan ibu?

2. Seberapa pentingkah kesehatan ibu bagi anda?

3. Kondisi apa yang anda anggap sebagai prioritas dalam

kesehatan ibu?

4. Bagaimana cara menyelesaikan masalah kesehatan ibu yang

terjadi?

5. Siapakah yang berhak untuk mengambil keputusan dalam

keluarga, apakah pendapat ibu dipertimbangkan?

6. Bagaimana cara anda memilih layanan kesehatan untuk ibu?

7. Sumber informasi manakah yang membantu anda untuk

menentukan pilihan layanan kesehatan untuk ibu?

8. Siapa yang menentukan bentuk dan lokasi layanan kesehatan

ibu?

68

Lampiran 5

Panduan Wawancara Mendalam (Perangkat Desa)

1. Bolehkan bapak/ibu menceritakan apa yang anda ketahui

tentang kesehatan ibu?

2. Bolehkan bapak/ibu menceritakan bagaimana bentuk hubungan

komunikasi anda dengan masyarakat setempat?

3. Bagaimana peran anda untuk menyelesaikan masalah

kesehatan ibu di masyarakat?

4. Masalah apa saja yang anda ketahui terjadi di Desa Binaus ini,

terkait kesehatan ibu?

5. Bagaimana anda menyikapi masalah yang terjadi?

6. Adakah hambatan yang anda alami dalam menyelesaikan

masalah yang terjadi?

7. Hambatan apa saja yang dialami dalam proses penyelesaian

masalah kesehatan ibu?

8. Pendekatan apa saja yang anda lakukan dalam menghadapi

hambatan tersebut?

9. Kegiatan apa saja yang diselenggarakan oleh pemerintah atau

inisiatif perangkat desa berkaitan dengan kesehatan ibu?

10. Apakah ada organisasi atau komunitas tertentu yang diacu

sebagai sumber informasi keadaan kesehatan ibu di Desa

Binaus?

11. Dilihat dari organisasi diatas, siapa saja atau organisasi mana

yang paling berperan penting dalam menyelesaikan masalah

kesehatan ibu di Desa Binaus?

69

Lampiran 6

Tabel 6.1 Verbatim Wawancara Partisipan

Pewawancara (P) : Glorya Pretty Ndoen (Peneliti)

Partisipan 1 (P1) : Tn. NT (Riset Partisipan)

Waktu : Senin, 26 September 2016, pukul 11.10 –

11.40

Tempat : Ruang Kerja Kantor Desa Binaus

Pelaku Uraian Wawancara Kode

P Slamat pagi bapak. P1.1

P1 Iya slamat pagi (sambil berjabatan tangan).

P Trima kasih bapak sudah meluangkan waktu

untuk melakukan wawancara dengan saya, akan

ada beberapa pertanyaan yang akan saya ajukan

terkait dengan topik penelitian saya disini bapak.

Apakah sudah bisa dimulai bapak?

P1.2

P1 Oia silahkan silahkan.

P Yang pertama bapak bisa menceritakan atau

memberitahukan kepada saya apa yang bapak

ketahui tentang apa itu kesehatan ibu dan

seberapa pentingkah kesehatan ibu bagi bapak?

P1.3

P1 Iya, kalo soal kesehatan ibu dan anak itu kami

peduli sekali karena dulu itu angka kematian bayi

dan ibu itu cukup tinggi khususnya di desa

Binaus. Dengan sudah ada dua periode saya

pimpin kelihatan dulukan contoh ke dulu orang

mau melahirkan di rumah padahal sudah ada

tempat-tempat yang ditunjuk untuk pergi

melahirkan disana atau tempat tunggu, rumah

70

tunggu untuk melahirkan. Waktu itu kan belum

mempunyai puskesmas tapi pustu itu ada dan

kami biasa buat supaya, ini apa e e kalau bisa dia

melahirkan di tempat-tempat umum, karena itu

juga ada Perda yang mengatur. Kalo melahirkan

di rumah itu dikenakan sanksi. Hanya adakalanya

dia kurang aktif di posyandu jadi hitung-hitung

tafsiran mau melahirkan kapan itu salah. Kadang-

kadang bisa melahirkan di rumah tapi itu harus di

bawa ke puskesmas.

P Berarti itu tetap dilayani bapak? P1.4

P1 Iya tetap dilayani. Memang perda sudah

mengatur tentang itu tapi ya masyarakat

pedesaan ini mau karmana? Dia seperti yang dia

bisa buat, dia punya uang tidak ada dia mau buat

karmana? Nah walaupun ada perda tapi dia juga

bukan malawan e tapi hanya salah takser kira-

kira kapan melahirkan. Tapi akhir-akhir ini sudah

kurang, apalagi ada sudah dari kesehatan

terutama dari UKSW itu Salatiga sudah bekerja

sama dengan kami dan betul-betul sekarang

masyarakat su sadar, su sadar tentang

kesehatan. Dulu mereka kan kebanyakan

melahirkan di rumah bulat kan, terus pake sistem

tatobi tapi dengan sudah berapa tahun terakhir ini

4 tahun mau 5 tahun terakhir ini sudah sejak pak

rektor kesini, terus tambah pak ferri yang selalu

kesini, terus tempatkan eni sudah eni turun dia

yang mulai kumpul bersama dengan ibu-ibu kader

akhirnya sekarang sudah cukup bagus, walaupun

71

ukuran ya belum maksimal tapi sudah agak

lumayan ada perkembangan.

P Kalau puskesmas sudah lama bapak disini? P1.5

P1 Puskesmas baru mau jalan 3 tahun

P Kalau dulu sebelum ada puskesmas dimana ibu-

ibu melahirkan bapak?

P1.6

P1 Di Pustu, ada petugas yang pergi-pulang terus

kalau ada yang begitu kita telepon membantu dan

dulu ada dukun to untuk bersalin tapi sekarang

sudah tidak pakai lai. Hanya terutama kader-

kader yang membantu untuk, karena kader kami

kasih insentif dari kantor desa 1 tahun 500.000,

jadi bayar insentif dari kantor desa. Ditambah lagi

dengan beberapa kader juga untuk BKBHI ada 5

ko 6 itu dibayar dari sini untuk mereka membantu

bisa datang ada kegiatan jadi itu setiap bulan

berjalan. Posyandu disini tanggal 18 dan

dibawah tanggal 20 terus ditambah BKBHI sekitar

tanggal 15 ditambah lagi kegiatan lain seperti

posyandu lansia. Jadi untuk binaus ya memang

bukan sudah terlalu bagus tapi sudah lebih baik

dari kemarin-kemarin.

P Belakangan ini bapak mungkin ada masalah apa

saja atau kasus-kasus yang terjadi terkait dengan

kesehatan ibu?

P1.7

P1 Ya, memang adakalanya dong contoh ke kemarin

e. Tadi malam saya masih baomong dengan

kepala puskesmas loh kenapa harus bayar oto

sedangkan oto kita ada desak DPR, telepon pak

bupati, dulu itu DPR sasaran kalau ada yang sakit

72

disini kita harus minta tolong DPR tolong kirim

kendaraan jemput bawa ke puskesmas. Akhirnya

kami apa terror-teror DPR akhirnya kemarin

sudah dikasih ambulans 1. Nah penggunaannya

adalah nanti kadang-kadang minta uang minyak

lebih dari yang kita jangkau. Contoh disini

cukuplah 100.000 tidak apa-apa e kalau rujuk nah

dong minta lebih dari itu kan saya tanda tanya.

Tadi malam sempat kepala puskesmas bilang

bapak nanti uang itu dikembalikan, saya bilang

oke kenapa harus diminta kalau dia tidak punya

uang kira-kira seperti apa.

P Itu bayarnya dari mana bapak? P1.8

P1 Dari yang bersangkutan yang melahirkan,

keluarga yang bawa. Istilah ini anak angkanya

besar 250.000 ya saya marah-marah, nah minta

600 mungkin tidak dapat tapi campur tangan dari

katong disini ya kami biasa teror orang, teror

terutama DPR yang dapil sini itu dong stengah

mati dong harus kasih. Sampai air bersih buat

puskesmas kami pengadaan. Listrik buat

puskesmas kami pengadaan. Pak tolong bantu

saya puskesmas saya ada kurang ini itu, dong

kasih. Jadi untuk puskesmas sini kan baru hanya

namanya petugasnya orangnya yang biasa buat

lebih-lebih. Kalau sampe yang macam ke bidan

desa yang bertugas sini kalau lu tidak punya data

kan saya marah-marah, he ibu su tugas lima

tahun disini kenapa tidak punya data harus minta

terus? Bidan, ia bapak. Jadi kadang-kadang dong

73

mau datang untuk saya mau tanda tangan dong

punya itu yak kita omong dulu, kok ibu masok jam

11 pulang jam 12 hanya 1 jam saja, kita ju tanda

tanya tapi akhir-akhir ini su agak lumayan baik

apalai di Binaus su ada ibu kota kecamatan

Binaus terdekat dengan e e puskesmas sendiri,

tidak sama desa lain yang dong dari dana desa

itu alokasi buat dana-dana lain kalau perlukan

dalam waktu ini secepatnya harus pelayanan, itu

dong anggarkan dana sampai 6 7 juta dari desa.

Itu berlaku di desa-desa contoh ke di desa Pika,

Kualeu, Oelekam, Nekamunifeto, dong alokasi

dana tapi kalau orang tidak turun dong ju bayar

sesuai dengan dia pung apa dia punya jalankan

dia punya itu.

P Kalau angka kematian sendiri sudah bagaimana

bapak?

P1.9

P1 Su kurang, akhir-akhir ini su kurang. Dulu tahun

brapa e itu pernah ada KLB disini, itu terjadi di

dusun 3, tidak ada jalan motor, tidak ada jalan

oto, jalan manusia saja. Sudah saya lapor

kesana, ini masih siso to puskesmas masih siso

Mollo Selatan, jadi petugas turun, turun saya

suruh linmas dengan dusun, RT, RW, ajak

masyarakat datang kesini biar dekat. Jadi bagi

dua jalan, mereka jalan kaki kan jaraknya sekitar

15 kilo, dong jalan datang 5 kilo, 7 kilo ya petugas

ketemu di bawah pohon kasih pengobatan disitu.

Itu tahun ya tahun pertama saya jadi kepala desa

2007 2008.

74

P Kalau seperti kasus-kasus yang masih ada yang

melahirkan di rumah bapak sebagai kepala desa,

bagaimana peran untuk menyikapi masalah

tersebut?

P1.10

P1 Ya kalau melahirkan di rumah adakalanya

petugas tidak mau pergi ambil, nah saya bilang

waduh ini kalau tidak pergi ambil kira-kira sapa

yang pergi, saya biasa paksa. Paksa harus tolong

itu sudah dapat kendaraan tu, kalau bisa ambil

bawa kesana. Jangan hitung kendaraannya,

manusianya bagaimana kita keslamatan

manusianya yang kita hitung harus utamakan.

Jadi untuk Binaus akhir-akhir ini ya su lumayan,

memang ada beberapa yang melahirkan, contoh

ke kemarin ada yang melahirkan di rumah. Nah

ini juga tidak tau, ini juga dia tidak ikut posyandu

itu yang kasus kemarin. Nah anak baru 1 tahun 2

minggu kaget ada adik lagi, dia sudah hamil lagi

dan itu juga biar dong tenang-tenang dolo baru

kita panggil.

P O jadi kasus seperti ini nanti dipanggil ya bapak? P1.11

P1 Ya, kenapa harus begitu? Paling tidak datang ke

posyandu, jangan malu-malu, kesana kasih tau

kan ada petugas mau malu buat apa, kalau

memang sudah terlanjur seperti itu ya sudah kita

lihat ko apa kalau hanya dengan perasaaan malu

dengan orang lain terus lu yang jadi korban

bagaimana? Itu saya rencana juga, ya saya

punya masa jabatan lagi 1 tahun, lagi sedikit.

Kalau bisa di Perdeskan, buat ke semacam

75

Perdes tentang itu.

P O jadi saat ini belum ada perdes tentang itu ko

bapak?

P1.12

P1 Belum ada, hanya kita kan masih bisa jangkau

jadi kita juga harus buat lebih itu ya tegas lagi

untuk mereka.

P Jadi saat ini belum ada sanksi begitu untuk yang

bersangkutan ko bapak?

P1.13

P1 Ya belum, belum ada. Tapi nanti kita teror dong

lain, ya kita omong kalu lu tidak ikut ya sudah kita

bisa kasih dia sanksi sosial. Jadi sanksi sosial

yang biasa kami terapkan untuk sementara.

P Kalau saat ini bapak dalam menyikapi masalah-

masalah adakah hambatan-hambatan yang

bapak sendiri temui?

P1.14

P1 O tidak, tidak ada. Dong cukup kenal saya dan

saya cukup kenal mereka. Nah saya omong

harus tegas, karena demi untuk keslamatan

mereka sendiri kita hanya membantu berpikir buat

mereka. Nah dong tau saya memang orangnya

tegas dan mereka buat apa pasti takut.

P Bentuk komunikasi bapak dengan masyarakat

setempat di Binaus bagaimana bapak?

P1.15

P1 Kalau soal komunikasu itu aman, saya omong

apa sa dong ikut karena dulu memang saya su

pernah jadi kepala desa, nah saya tidak mau tapi

dong paksa bapak harus naik lagi. Oke kalau

seperti itu saya omong apa kamu ikut, saya tidak

pernah suruh kamu untuk bekerja buat saya tapi

bagaimana kita bangun ini kampung. Dengan

76

komunikasi saja saya rasa kita bisa jalan dengan

baik, o mari kita hidup disini ke basudara sa, jadi

kita omong apa bagaimana membangun

kampung itu dari hambatan memang buat saya.

P Kegiatan yang dilaksanakan oleh bapak sendiri di

desa sini terkait dengan kesehatan ibu, apa saja

bapak?

P1.16

P1 Ya untuk kesehatan ibu kita ulang-ulang kasih

mereka pemahaman supaya ada sakit atau ada

apa yang sakit, atau hamil harus ke posyandu,

memang kita tidak buat Perdes tapi kita selalu

menghimbau. Kita biasa buat pengumuman di

greja, di tempat-tempat umum kita buatkan itu.

Contoh ke kemarin sempat beberapa kegiatan

saya kasih masuk untuk mereka bisa membantu

saya. Dulu kan susahnya di dusun 3, jalannya

stengah mati memang sampai sekarang jalan

masih stengah mati tapi su sampai dusun 2. Dulu

air bersih kurang disana, sekarang sudah ada air.

Dusun 3 belum, masih konsumsi air kali, dusun 2

seluruh sudah ada air bersih. Kalau tidak biasa

kita ke dusun 3 pulang minta minum aer stengah

mati karna susah air tapi sudah tahun ini mulai

tahun ini sudah tidak lagi, su aman apalai dibantu

dengan dana desa ya kita melihat masyarakat ini

sudah terbantu dengan aturan juga.

P Kalau di desa ini mungkin ada organisasi atau

komunitas apa yang bapak jadikan sebagai acuan

sumber informasi?

P1.17

P1 Ya ada pemuda desa atau karang taruna terus

77

ada beberapa komunitas seperti yang saya bilang

ada BKBHI ada, kita tidak susah cari informasi.

Mereka bisa sampaikan selain saya sampaikan

mereka bisa sampaikan kepada masyarakat,

terus kadang-kadang mau akhir tahun kami

evaluasi hasil kerja 1 tahun itu seperti apa. Itu

lengkap BPD, LPM, Kader Posyandu, semua

datang sini kita evaluasi setiap akhir tahun

sedangkan setiap bulan ada yang pantau, seperti

posyandu pasti anggota saya sudah disana dan

juga ada yang ada anak merah setiap tanggal 18

kalau anak su lebih dari 1 bapak deng mama

harus kesana, diwajibkan untuk bapak ju bawa itu

anak ke posyandu.

P Baik trima kasih banyak bapak untuk kesempatan

dan waktu yang sudah bapak berikan pagi ini.

P1.18

P1 Ia sama-sama (sambil berjabatan tangan).

78

Pewawancara (P) : Glorya Pretty Ndoen (Peneliti)

Partisipan 2 (P2) : Tn. YK (Riset Partisipan)

Waktu : Senin, 26 September 2016, pukul 08.40 –

09.25

Tempat : Ruang Kerja Kantor Desa Binaus

Pelaku Uraian Wawancara Kode

P Slamat pagi bapak, saya Glorya dari UKSW

Salatiga.

P2.1

P2 Oia ibu slamat pagi (sambil berjabatan tangan).

P Trima kasih untuk kesediaan bapak bersedia

saya wawancarai, bisa dimulai sekarang ko

bapak?

P2.2

P2 Oia tentu bisa, silahkan.

P Yang pertama mungkin bapak bisa menceritakan

kepada saya apa yang bapak ketahui tentang apa

itu kesehatan ibu?

P2.3

P2 Ya tentang kesehatan ibu yang pertama waktu

ibu yang melahirkan dan hamil itu setiap tanggal

18 harus ke posyandu, terus waktu melahirkan itu

harus ke puskesmas atau layanan kesehatan.

Setelah itu pulang ke rumah untuk tunggu hari

yang ke 40 baru bisa keluar masa nifas selama

40 hari 40 malam.

P Sebagai kepala dusun, terkait peran bapak

sendiri bagaimana bentuk komunikasi dengan

masyarakat di dusun, apakah lewat telepon

ataukah langsung menyapa ke rumah-rumah,

atau bagaimana bapak, bapak bisa

menceritakan?

P2.4

P2 Itu untuk kesehatan ibu itu kita langsung ke

79

rumah untuk kita memberitahukan tentang

bagaimana, umpama baru hamil itu harus setiap

tanggal 18 itu harus ke posyandu untuk periksa

kehamilan. Saya langsung ke rumah, kan saya

tidak punya handphone jadi saya langsung ke

rumah masyarakat.

P Sejauh ini berjalan baik bapak, komunikasinya

bapak?

P2.5

P2 Iya sejauh ini berjalan baik.

P Kalau di dusun sendiri mungkin apa saja

masalah-masalah atau kasus-kasus yang bapak

ketahui terkait dengan kesehatan ibu yang terjadi

di desa Binaus?

P2.6

P2 Ya ini dari kesadaran masyarakat ya, kita sudah

memberitahu mereka supaya waktu hamil itu ke

posyandu untuk periksa kehamilan, trus waktu

lahir itu harus ke puskesmas untuk ditolong oleh

perawat trus masyarakat ini yang tidak sadar nah

kita mau apakan? Itu, sepertinya satu yang baru-

baru tanggal berapa itu sih maina yang baru-baru

pak welem punya istri melahirkan itu, kan waktu

dia hamil tidak mau ke posyandu. Kita sudah

memberitahu sampai di rumah beritahu kalau

hamil kesana untuk periksa kehamilan itu kira-kira

bagaimana, tidak mau periksa kemamilan ke

puskesmas juga. Nah ini kita mau pake

kekerasan kan sekarang HAM jadi tidak bisa kita

tidak bisa. Tanggal 19 baru-baru itu melahirkan di

rumah trus ari-ari anaknya keluar baik trus ari-

arinya tidak keluar diangkut ke puskesmas

80

sampai puskesmas baru tertolong.

P Jadi kasus seperti ini masih dilayani di fasilitas

kesehatan bapak?

P2.7

P2 Ya namanya kan itu su begitu jadi kita harus

tolong.

P Nah kalau dari dusun atau dari desa sendiri

apakah ada sanksi yang diberikan buat yang

melakukan itu bapak?

P2.8

P2 Ya itu ada sanksi yang sudah ditetapkan di

posyandu dari ketua kadernya nanti kita cari tau

sanksinya apa-apa kan kami belom itu saya

sendiri belom tau. Dari desa sendiri baru-baru su

ada keputusan untuk sanksi lahir eh melahirkan di

rumah itu dia punya sanksi bayar 500.000 satu

kali melahirkan di rumah, kalau melahirkan di

puskesmas tidak ada biaya. 500 itu buat kasih

takut dong sa, keputusan dari desa itu 500.000

untuk ibu yang melahirkan di rumah. Kalau

melahirkan di puskesmas tidak bayar.

P Terkait dengan pekerjaan bapak sebagai kepala

dusun dalam menghadapi masalah seperti ini

bagaimana bapak menjalankan peran untuk

menyelesaikan masalah tersebut?

P2.9

P2 Kita harus beritahu mereka dengan baik supaya

ke depan itu jangan terulang lagi, supaya

bagaimana pentingnya kesehatan itu, karna kalau

kita tidak ikuti kesehatan dengan baik kita

sebagai manusia ini kita yang sendiri derita, kita

sendiri yang menderita karna apa kita tidak mau

ikut orang lain perhatikan kita. Kita mau pribadi

81

kita yang sendiri mau perbaiki kan tidak bisa,

butuh orang lain pertolongan orang lain.

P Nah dalam menyelesaikan masalah seperti ini

apakah ada hambatan-hambatan yang bapak

temui?

P2.10

P2 Memang ada hambatan-hambatan tetapi tetap

kita harus mengupayakan untuk selesaikan.

P Hambatan dalam bentuk apa bapak? P2.11

P2 Hambatan dalam bentuk yak e kita sudah

beritahu trus tidak mau ikut kita punya mau ikut

dia punya mau, itu kan pengertian ini tidak sama

beda-beda.

P Dalam menyikapi hal tersebut bapak sebagai

kepala dusun strategi apa yang bapak pakai

untuk o ini dia punya karakter yang berbeda ini

beda jadi saya harus seperti apa?

P2.12

P2 Untuk pribadi saya, saya orangnya kasar dan

saya harus pake kekerasan supaya orang yang

kita sudah beritahu ulang-ulang dia tidak sadar

kita harus kasar dengan dia supaya ke depan dia

bisa sadar untuk dia perhatikan dia punya pribadi

itu jadi baik.

P Kasar ini dalam bentuk tindakan atau kata-kata

atau bagaimana bapak?

P2.13

P2 Hanya kata-kata saja, tidak maen fisik hanya

kata-kata saja yang kasar.

P Nah mungkin tadi bapak bilang kalau komunikasi

dengan masyarakat langsung turun ke rumah-

rumah, nah itu apakah hanya untuk misalnya

terjadi kasus saja atau umumnya semua ibu yang

P2.14

82

hamil bapak langsung sosialisasi ke rumah-

rumah?

P2 Ya kalau untuk itu kan di dusun 1 ini ada 5 RT,

jadi disetiap RT ada berapa ibu hamil yang ada di

RT itu saya harus kesitu untuk beritahu semua, 5

RT ini saya kunjungi semua. Saya beritahu

bahwa setiap tanggal 18 itu harus ke posyandu

untuk periksa kehamilan trus pas waktu untuk

melahirkan harus ke puskesmas ditolong oleh

perawat.

P Kalau di dusun bapak sendiri atau mungkin bapak

ada bentuk tim yang bantu untuk misalnya

sosialisasi ke rumah-rumah?

P2.15

P2 Saya sendiri. Untuk saya sendiri tiap tanggal 18

saya juga hadir di posyandu untuk mencek

kehadiran ibu hamil untuk dusun saya, kehadiran

bayi balita yang ada di posyandu itu tanggal 18

berapa yang ikut berapa yang tidak ikut, saya

selalu cek setiap bulan berjalan.

P Kalau tidak hadir di posyandu bagaimana bapak? P2.16

P2 Itu diberi sanksi, 1 kali alpa itu sekarang

kesepakatan itu dinaikan menjadi 25.000 bayar

harus bayar karna ini penting. Bayarnya langsung

ke posyandu.

P Sanksi bayaran ini dialokasikan kemana bapak? P2.17

P2 Untuk perawatan posyandu, ke gedung rusak

begitu, meja rusak apa segala macam yang rusak

ya ambil dari dana itu untuk kerja. Jadi

bermanfaat kembali untuk posyandu tersebut.

P Apa saja kegiatan yang diselenggarakan oleh P2.18

83

pemerintah atau oleh desa terkait dengan

kesehatan ibu disini?

P2 Itu kesehatan ibu itu ah disuruh tanam sayur, eh

pokoknya untuk makanan sehari-hari itu disuruh

tanam sayur.

P Itu dibiayai atau dipantau saja? P2.19

P2 Pantau saja mereka yang kelolah.

P Ada lagi kegiatan yang lain bapak? P2.20

P2 Kegiatan lain ya ke membantu mereka untuk ke

liat ada yang WC nya tidak bagus kita suruh

untuk perbaiki, lubang sampahnya begitu,

kebersihan dalam rumah.

P Kalau untuk ibu hamil bapak? P2.21

P2 Untuk ibu hamil ah ah di untuk kita dari desa

setiap kali ditugaskan oleh bapak desa untuk kita

keluar monitoring langsung ke rumah-rumah

untuk ibu hamil, kita pi lihat kondisi ibu hamil

seperti apa kita beritahu dan laporkan ke desa

trus kita laporkan lagi ke kader posyandu begitu.

P Kalau di dusun 1 kader ada berapa bapak? P2.22

P2 Kader ada 10 orang, jadi bagi-bagi tugas ke 2

orang di 1 RT begitu-begitu dipantau terus. Ibu

kader juga berperan terus ke desa-desa, tugas

yang sudah diberikan itu.

P Nah seperti kasus-kasus yang bapak sudah

sebutkan, salah satunya masih ada yang

melahirkan di rumah. Mungkin seperti kasus ini,

organisasi atau kelompok mana yang biasanya

bapak jadikan acuan untuk mendapatkan

informasi kalau ada kasus disini disana, ada

P2.23

84

laporan dari mana begitu bapak?

P2 Itu adakalanya yang pertama dari bapak RT, RW,

trus masyarakat sendiri yang ada di RT itu.

Mereka langsung laporkan kepada saya untuk

saya bisa lanjutkan ke atas lagi. Saya musti

laporkan ke kepala desa baru kepala desa

perintahkan untuk saya kesana untuk selesaikan

begitu. Jika saya tidak bisa diangkat lagi ke bapak

desa untuk bapak desa bisa selesaikan begitu.

P Organisasi yang berperan paling tinggi untuk

berhak mengambil keputusan atau kebijakan itu

siapa bapak?

P2.24

P2 Kepala desa, kita pertama begini kita selesaikan

dulu di RT kalau tidak bisa dinaikkan ke RW kalau

RW tidak mampu untuk selesaikan kita naikkan

ke dusun kalau sampai di dusun tidak bisa lagi

kita harus ke kepala desa baru selesaikan.

Mereka biasanya diundang untuk hadir di kantor

untuk selesaikan masalah tersebut. Dipanggil,

dibuatkan surat undangan untuk ke kantor

langsung kita selesaikan di kantor.

P Sejauh ini bagaimana kesehatan ibu di Binaus

yang bapak amati?

P2.25

P2 Ya dengan adanya masa ini semua ibu hamil baik

balita yang ada di desa Binaus ini semua baik

karna masyarakat sekarang semakin hari

semakin su mulai sadar pentingnya kesehatan

untuk pribadinya mereka. Semakin baik sudah

ada perkembangan.

P Baik trima kasih banyak bapak untuk kesempatan P2.26

85

dan waktu yang sudah bapak berikan pagi ini.

P2 Ia sama-sama ibu, semoga bisa membantu

(sambil berjabatan tangan).

86

Pewawancara (P) : Glorya Pretty Ndoen (Peneliti)

Partisipan 3 (P3) : Tn. YK (Riset Partisipan)

Waktu : Minggu, 25 September 2016, pukul 16.00 –

16.35

Tempat : Ruang Tamu Rumah Partisipan

Pelaku Uraian Wawancara Kode

P Slamat sore om (sambil berjabatan tangan), trima

kasih sudah bersedia diwawancara sore ini, ada

beberapa pertanyaan yang akan beta ajukan.

Yang pertama mungkin om sendiri bisa

menceritakan buat beta apa yang om Yanto

ketahui tentang apa itu kesehatan ibu?

P3.1

P3 Iya ehem kesehatan ibu itu artinya eh eh ibu itu

kuat, sehat jasmani dan rohani, tidak cacat dalam

penyakit, selalu mengkonsumsi makanan yang

mengandung vitamin dan protein. Aaahhhh kami

disini khususnya ini ibu menyusui dia harus

mengkonsumsi makanan yang bergizi kalau disini

banyak konsumsi jagung bose. Tujuannya untuk

memperlancar ASI. Selain itu juga waktu 40 hari

40 malam ibu nifas itu harus banyak melakukan

kegiatan tatobi dengan menggunakan air panas

itu dibantu oleh keluarga, walaupun bersalin di

puskesmas waktu kembali ke rumah mereka

harus tatobi. Nah kalau tidak melakukan itu jelas

sudah lewat waktu 40 hari 40 malam itu ketika ibu

nifas itu mau ambil barang yang sedikit berat

artinya dia kurang bertenaga jadi harus tatobi.

Selain itu dulu itu mereka harus mengkonsumsi

obat tradisional tetapi sekarang tidak dianjurkan

87

lagi seperti itu.

P Yang berikut om Yanto bisa ceritakan bagaimana

gambaran hubungan komunikasi disini dengan

masyarakat?

P3.2

P3 Kalau itu kan kami dari pemerintah desa sudah

mengharuskan dan itu sudah tercantum dalam

aturan, contoh ke dia bersalin di rumah jelas

keluarga yang bersangkutan itu kena dengan

aturan. Ada punya sanksi, biasanya kalau

ketahuan saja keluarga yang anggotaya bersalin

di rumah itu bayar 1 juta. Biayanya dialokasikan

kembali ke ibu bersalin itu.

P Sebagai kepala dusun dalam menghadapi

masyarakat dengan kasus seperti ini strategi apa

yang dibuat dalam berkomunikasi dengan

masyarakat?

P3.3

P3 Itu kali lalu kami bentuk tim, saya juga masuk

dalam tim. Kalau ada ibu yang hamil keluarga

harus melaporkan kepada kami supaya kami tau

kemudian kami dalam tim bagi tugas untuk ibu

tersebut kami pantau. Tim ini juga kami libatkan

dengan kader. Kali lalu ada 1 yang bersalin di

rumah terpaksa saya ambil alih. Saya kokoh ini

bayi yang sementara sudah lahir ini dengan

darah-darah dengan ari-ari semua itu saya ambil

bawa ke puskesmas. Puskesmas tetap melayani,

nah kena dengan aturan sekarang kalau ada

yang melahirkan di rumah orang yang bantu

melahirkan di rumah itu juga kena dengan aturan

dia akan kena sanksi. Disini dukun tidak boleh

88

lagi menolong bersalin, macam kalau ketahuan

dukun terlibat berarti dukun kena dengan aturan

kena denda.

P Om sebagai kepala dusun, bagaimana peran

untuk menyelesaikan masalah yang terjadi?

P3.4

P3 Ah untuk saya punya pribadi saya tetap

melaksanakan program yang sudah ditetapkan

oleh pemerintah, tetap mendukung bahkan saya

sendiri ketika ibu yang bersalin itu sepertinya

sudah merasa sakit saya akan anjurkan langsung

dibawa ke puskesmas. Lapor untuk bawa kesana

biar periksa dia punya kehamilan itu seperti apa

jadi kami pantau terus.

P Apa saja masalah-masalah yang ada disini terkait

dengan kesehatan ibu yang om sendiri ketahui?

P3.5

P3 Itu sudah masih ada yang melahirkan di rumah,

ada yang dia punya anak baru umur 2 bulan dia

sudah hamil lagi saya bilang hhhmm hhhmm ini

suami bagaimana sementara istri masih sakit dia

sudah buat lagi, jadi saya anjurkan untuk ikut

program KB. Ada juga 1 disini umur kehamilan,

ada yang dia hamil umur sudah lewat dari masa

subur itu kan berpengaruh pada janin. Mana ko

dia su umur 45 tahun ke atas masih hamil lagi,

kasian nanti urus dia punya anak karmana. Kalau

untuk masalah gizi saya pikir masih baik saja.

P Untuk menyikapi masalah-masalah yang terjadi

ini bagaimana om?

P3.6

P3 Untuk saya mau sikapi, perlu pemerintah ini

bersikap tegas terus-menerus harus melakukan

89

kegiatan agar artinya masyarakat sadar untuk

buat sesuai aturan yang sudah ditetapkan oleh

pemerintah. Contohnya promosi kesehatan atau

sosialisasi terus-terus. Pemerintah harus terus

mencanangkan program yang sudah dibuat agar

kasingat masyarakat dong.

P Dalam menyikapi masalah yang ada, pernahkah

om menghadapi hambatan?

P3.7

P3 Saya hanya kadang kami punya waktu ini yang

menyulitkan saya untuk bertemu dengan

masyarakat. Jadi kadang kalau ada waktu baru

saya ke masyarakat, kadang kalau ke padat

begitu di kantor jelas saya tidak bisa kesana. Ke

depan saya mau kasih motivasi lagi ke kader agar

mereka yang bisa bantu perhatikan masyarakat.

Kalau sifat masyarakat dong tergantung, ada

beda-beda jadi kuncinya perlu kita memahami

dong punya karakter. Contoh ke dong punya

karakter keras kepala nah katong harus bisa buat

untuk menetralisasi itu. Kami jadi pihak tengah

begitu.

P Kalau ada hambatan di waktu, apakah ada

strategi kusus yang om yanto buat untuk

mengatasi hambatan ini?

P3.8

P3 Saya biasanya artinya macam ke saya punya

waktu luang tidak ada saya biasanya

menyampaikan kepada kader untuk bantu saya,

bapak ibu tolong untuk menyampaikan

pemahaman kepada masyarakat kususnya ibu

hamil, ibu menyusui untuk tetap memperhatikan

90

kesehatan yang ada terus ke macam ibu bersalin

perlu ada kegiatan pemeriksaan setiap bulan ke

posyandu untuk periksa atau macam ke ada sakit

begitu langsung lapor ke puskesmas atau lapor

kepada kami untuk kami teruskan ke puskesmas

kalau puskesmas berhalangan kami bantu untuk

lapor ke tingkat kabupaten.

P Disini kegiatan apa saja yang dibuat untuk

kesehatan ibu?

P3.9

P3 Biasanya kami dari pemerintah desa hanya

memberikan anjuran artinya motivasi begitu,

langsung ke macam ada kegiatan sosialisasi di

kantor kami sudah menyampaikan kepada

masyarakat. Biasanya kadang 1 bulan itu 2

sampai 3 kali katong buat pertemuan di kantor.

Pokoknya kalau ada waktu untuk kita kumpul

dengan masyarakat langsung disampaikan,

contoh ke kegiatan di posyandu, gereja juga.

Posyandu setiap bulan 1 kali. Ada 2 pos disini,

masyarakat cukup aktif juga untuk ikut posyandu.

Kalau ada yang tidak hadir ke posyandu biasa

bayar denda nah itu uang dialokasikan kembali

untuk perawatan posyandu kadang ke beli

kacang hijau untuk dong makan. Ini posyandu di

kelolah oleh kader kerja sama dengan

puskesmas jadi ada tenaga kesehatan yang

terlibat juga.

P Sumber-sumber informasi yang dipakai dari mana

saja om?

P3.10

P3 Itu kadang lewat RT, RW trus kadang lewat

91

masyarakat, masyarakat langsung

menyampaikan kepada saya. Kadang juga kalau

RT atau RW berhalangan begitu mereka

langsung melaporkan kepada saya, untuk saya

kalau bisa selesaikan ya saya dengan kader

selesaikan tetapi kalau tidak saya laporkan lagi ke

kepala desa.

P Yang berhak untuk mengambil kebijakan

mengatasi masalah disini siapa om?

P3.11

P3 Kalau kami punya aktivitas biasa di kantor jadi

artinya langsung kepala desa. Semua dilaporkan

ke beliau.

P Bagaimana perkembangan kesehatan ibu disini? P3.12

P3 Lewat kegiatan sosialisasi kesehatan artinya

separuh sudah berlakukan itu jadi sebagian

sudah sadar untuk mau bebas dari setiap sakit

penyakit yang terjadi jadi kalau saya lihat sudah

ada perkembangan. Kalau kasus yang masih

terjadi sejauh ini masih bisa di tangani.

P Baik trima kasih banyak om yanto untuk waktu

yang sudah diberikan sore ini.

P3.13

P3 Ia sama-sama kk, semoga bisa membantu

(sambil berjabatan tangan).

92

Pewawancara (P) : Glorya Pretty Ndoen (Peneliti)

Partisipan 4 (P4) : Tn. JM (Riset Partisipan)

Waktu : Senin, 26 September 2016, pukul 13.05 –

13.40

Tempat : Ruang Kerja Kantor Desa Binaus

Pelaku Uraian Wawancara Kode

P Slamat siang om (sambil berjabatan tangan), beta

Glorya dari UKSW Salatiga. Trima kasih sudah

bersedia beta wawancarai siang ini, ada

beberapa pertanyaan yang akan beta ajukan.

Yang pertama apa yang om Jid ketahui tentang

kesehatan ibu dan seberapa pentingkah

kesehatan ibu itu?

P4.1

P4 Menurut saya kesehatan ibu itu suatu hal yang

penting dan tentang ibu hamil di desa Binaus

mereka selalu kontrol ke puskesmas dan

diwajibkan setiap bulan juga ke posyandu, kalau

tidak harus itu ada dia punya sanksi bayaran

yang dialokasikan untuk kebutuhan posyandu.

Intinya kembali untuk mereka lagi.

P Kalau sebagai kepala dusun bagaimana bentuk

komunikasi dengan masyarakat?

P4.2

P4 Iya dibawah jaringan agak susah kk jadi kalau

ada informasi begitu saya dari sini langsung pake

motor untuk turun kasih tau ke masyarakat, karna

jarak juga lumayan jauh kk. Saya punya dusun di

daerah terpencil paling ujung dari ini desa.

P Komunikasi mereka dengan perangkat desa

sejauh ini bagaimana?

P4.3

P4 Sejauh ini baik-baik saja.

93

P Masalah apa saja yang terjadi disini terkait

dengan kesehatan ibu?

P4.4

P4 Kalau disini masih ada yang bersalin di rumah,

karna saya punya dusun itu kk kendaraan sonde

bisa masuk. Saya sudah sampaikan kepada

mereka jadi sebelum melahirkan sebaiknya

menginap di dekat-dekat puskesmas supaya

pertolongan lebih cepat tapi itu sudah kk.

P Strategi apa yang om buat sebagai kepala dusun

untuk mengatasi masalah yang terjadi?

P4.5

P4 Saya selalu pi kastau dong di rumah kk untuk

periksa dan kontrol di puskesmas atau posyandu.

Kalau dulu puskesmas belum ada biasa dong pi

pustu karna disana ada tenaga kesehatan.

Kadang kalau kastau dan dong sonde mau

datang, beta pake motor ko pi cek kk.

P Dalam mengatasi masalah yang ada pernahkah

om menemui hambatan atau tidak?

P4.6

P4 Iya itu ada kk, jarak pi dusun talalu jauh ko

kadang pake motor sampe parkir ko jalan kaki.

P Kegiatan-kegiatan apa saja yang sedang berjalan

terkait kesehatan ibu?

P4.7

P4 Biasanya setiap bulan ada posyandu, dong naik

datang di pos 2. Abis itu kegiatan BKBHI setiap

tanggal 22 setiap bulan. Saya biasanya dibantu

oleh kader, di dusun 3 hanya ada 1 kader karna

masyarakt juga hanya 1 RT.

P Sumber informasi dari mana saja yang om pakai? P4.8

P4 Dari kader kk.

P Secara umum di binaus bagaimana P4.9

94

perkembangan kesehatan ibu yang om amati?

P4 Keadaan kesehatan sudah bagus, karna ada

posyandu to kk jadi setiap bulan bisa pantau terus

kk. Saya berharap ke depan lebih bagus dari

sekarang.

P Baik trima kasih banyak om Jid untuk waktu yang

sudah diberikan siang ini.

P4.10

P4 Ia sama-sama kk, (sambil berjabatan tangan).

95

Pewawancara (P) : Glorya Pretty Ndoen (Peneliti)

Partisipan 5 (P5) : Tn. BS (Riset Partisipan)

Waktu : Minggu, 25 September 2016, pukul 17.10 –

17.55

Tempat : Ruang Tamu Rumah Partisipan

Pelaku Uraian Wawancara Kode

P Slamat sore bapak. P5.1

P5 Iya slamat sore nona (sambil berjabatan tangan).

P Trima kasih bapak sudah meluangkan waktu sore

ini untuk wawancara dengan beta, akan ada

beberapa pertanyaan yang akan beta ajukan

terkait dengan topik penelitian disini bapak.

Apakah sudah bisa dimulai ko bapak?

P5.2

P5 Oia silahkan silahkan nona.

P Bapak bisa ceritakan bagaimana posisi bapak

saat ini di tengah masyarakat Binaus?

P5.3

P5 Ia kalo setelah adanya kehadiran mahasiswa dan

kepala FIK Salatiga kami dilibatkan untuk jadi

motivator untuk ibu-ibu dan anak-anak. Selain itu

jadi tokoh adat atau tua adat disini.

P Bapak bisa menceritakan buat beta apa yang

bapak ketahui tentang kesehatan ibu?

P5.4

P5 Iya baik jadi kesehatan ibu itu berarti ibu yang

sehat dan ibu yang tidak sakit-sakitan.

P Bagaimana bapak punya hubungan komunikasi

dengan masyarakat disini?

P5.5

P5 Iya hubungannya, kita melihat apabila ibu-ibu

pada saat 2 3 bulan itu harus diarahkan untuk

periksa ke puskesmas atau posyandu. Saya

langsung turun ke rumah-rumah, kan saya dapat

96

informasi dari mama kebetulan mama kader jadi

kami sama-sama turun untuk mengarahkan

masyarakat periksa. Sementara ini komunikasi

berjalan baik nona.

P Apa yang bapak ketahui tentang masalah-

masalah yang terjadi di Binaus terkait dengan

kesehatan ibu?

P5.6

P5 Ini kebetulan begini sebelum ada mahasiswa

disini memang ada tapi kadang-kadang ada yang

terlanjur melahirkan di rumah. Nah mungkin salah

perhitungan dia punya tanggal untuk melahirkan

jadi akhirnya dengan tiba-tiba sudah melahirkan

di rumah, akhirnya ada beberapa yang dikenakan

sanksi. Dalam bentuk bayaran 50.000 untuk di

posyandu atau di kader. Jadi waktu kedapatan

bayar dulu baru anaknya ditimbang. Bayaran ini

nanti mereka kelolah beli kacang-kacangan untuk

memberikan makanan kembali ke ibu dan anak.

Kalau masalah lain nona, kebetulan ya kita disini

harus diikuti terus kalau tidak diikuti terus dia

mungkin sudah 6 bulan baru dia datang periksa di

posyandu, nah informasinya kita dapat dari kader.

Kebetulan dulu ini nona kita bukan hanya disini

saja, saya dengan mama dari sini sampe

nekemunifeto dan kebetulan posyandu ada 2

disini dengan di nekemunifeto. Jadi ibu hamil

yang tidak ikut kita pi turun langsung sampe

rumah ko cari dan ajak ikut posyandu.

P Bagaimana bapak menjalankan peran untuk

menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi di

P5.7

97

masyarakat Binaus?

P5 Iya jadi apabila kita dapat informasi, kita

dilibatkan oleh Pak Desa kita diberikan undangan

menghadiri untuk memecahkan masalah

bersama. Biasanya yang hadir kader posyandu,

kader kesehatan yang BKBHI dengan kami.

Sejauh ini masalah yang terjadi bisa diselesaikan.

Apalagi beliau ketua kader ibu Desa ini kalau dia

cepat tau itu informasi cepat, kadang-kadang

beliau langsung tangani dan bawa ke puskesmas.

P Organisasi yang dijadikan sumber informasi dari

mana bapak?

P5.8

P5 Ini dari kader dong, nah mereka dapat informasi

karna sudah ditugaskan masing-masing harus

dapat berapa ibu jadi tanggung jawab. Mereka

cepat melaporkan ke tim penggerak PKK dan

beliau langsung teruskan ke kepala desa

langsung kita kumpul mulai bahas.

P Sejauh ini dalam proses penyelesaian masalah,

hambatan apa saja yang ditemui bapak?

P5.9

P5 Kalau hambatannya saya kira kalau sudah

berembuk tidak ada masalah lagi malah kalau

ada itu bagi dusun yang jauh di dusun 3. Tapi

akhir-akhir ini yang melahirkan diangkut semua

dekat dusun 2.

P Sanksi apa yang diberikan untuk pelaku? P5.10

P5 Langsung panggil yang bersangkutan dan

dihadirkan pada pertemuan di kantor desa, kalau

dia datang omong kontan brarti tidak dikenakan

sanksi tetapi kalau dia omong masih berbelit-belit

98

itu yang dikenakan sanksi yaitu harus bayar atau

dia punya anak tidak boleh ikut timbang di

posyandu. Sehingga akhirnya dorang takut dan

tidak buat lagi. Biasanya pelaku kami undang

lewat kader jadi kader yang bertanggung jawab

untuk bawa pelaku ke kantor desa.

P Apakah ada pendekatan-pendekatan dari bapak

untuk masyarakat yang menjadi pelaku kasus-

kasus ini?

P5.11

P5 Ya seringkali kita sudah sampai disitu pokoknya

kalau saya sudah dapat informasi dari mama

saya sudah mulai lakukan pendekatan ke

mereka. Saya bilang ingat o hitung bae-bae ko

pas dia punya hari itu jangan terlambat kalau

tidak kita dikenakan sanksi jadi saya peringati

langsung ke orangnya.

P Di desa sini bapak kegiatan apa saja yang

dilakukan terkait dengan kesehatan ibu?

P5.12

P5 Ya itu mereka dilibatkan ke misalnya penyuluhan

kesehatan dari tingkat kecamatan atau

kabupaten, posyandu setiap bulan berjalan

tanggal 20 dengan 21, kegiatan yang berikut

misalnya anak-anak balita dong itu mereka diikut

sertakan dalam permainan simulasi BKB nanti

setelah bermain mereka dikasih makanan

misalnya kacang-kacangan. Kegiatan ini biasanya

diselenggarakan di posyandu setiap bulan.

P Organisasi mana yang paling berperan penting

untuk menyelesaikan masalah di desa Binaus

bapak?

P5.13

99

P5 Ini kebetulan kalau mereka masih berbelit-belit

kita undang dari kecamatan untuk memberikan

pengertian. Kalau di desa yang berperan paling di

atas kepala desa.

P Sejauh ini bagaimana pendapat bapak tentang

kesehatan ibu di Binaus?

P5.14

P5 Kalau pengamatan saya, setelah dibentuk kader

dengan tugas mereka masing-masing untuk ikuti

dan pantau ibu hamil terus kesehatan ibu sudah

cukup baik kecuali yang jauh dari posyandu

seperti di dusun 3 tetapi pemerintah sudah ambil

alih untuk kasih keluar bagi yang ada anak balita

datang dekat-dekat di dusun 2 jadi di bawah

tinggal yang tidak ada balita lagi. Dulu sebelum

kehadiran mahasiswa dari UKSW dan tim dosen

memang disini kesehatan ibu agak buruk tetapi

sekarang masyarakat sudah mulai ada

perubahan perilaku lebih baik.

P Baik trima kasih banyak bapak untuk waktu yang

sudah diberikan sore ini.

P5.15

P5 Ia sama-sama nona, (sambil berjabatan tangan).

100

Pewawancara (P) : Glorya Pretty Ndoen (Peneliti)

Partisipan 6 (P6) : Ny. YT (Riset Partisipan)

Waktu : Senin, 26 September 2016, pukul 12.10 –

12.55

Tempat : Ruang Kerja Kantor Desa Binaus

Pelaku Uraian Wawancara Kode

P Slamat siang mama, beta Glorya dari UKSW

Salatiga.

P6.1

P6 Ia slamat siang (sambil berjabatan tangan).

P Trima kasih siang ini mama su bersedia beta

wawancarai, beta mulai sa e mama.

P6.2

P6 Iya ibu.

P Mama bisa ceritakan kasih beta BPD itu apa dan

fungsinya di desa itu apa ko mama?

P6.3

P6 Iya BPD itu Badan Permusyawaratan Desa,

fungsinya sebagai alat untuk mengontrol

masyarakat dan aparatur desa disini. Kami ada 5

orang dengan tugas yang sama tetapi posisi yang

berbeda.

P Yang pertama mama bisa menceritakan buat beta

apa yang mama ketahui tentang apa itu

kesehatan ibu?

P6.4

P6 Kesehatan ibu itu sesuatu yang sangat penting,

sebagai seorang ibu kita harus menjaga

kesehatan dalam rumah tangga, anak-anak dan

diri sendiri. Dalam keluarga kesehatan ibu dan

anak paling penting.

P Bisakah mama gambarkan kepada saya

bagaimana bentuk komunikasi mama dan teman-

teman BPD dengan masyarakat?

P6.5

101

P6 Itu biasa kami keluar rumah masuk rumah seperti

baru-baru ada satu yang meninggal kami keluar

rumah masuk rumah untuk fasilitasi mereka kalau

bisa sakit hanya kepala saja harus ke puskesmas

apalagi melahirkan.

P Masalah apa saja yang mama ketahui terjadi di

Binaus terkait dengan kesehatan ibu?

P6.6

P6 Masih banyak ibu baru-baru ada satu meninggal

ibu, baru keluar gereja sa tidak tau sakit apa dia

punya tempat anak itu luka, jadi kami sekarang

keluar rumah masuk rumah waktu hamil lebih-

lebih kalau mau melahirkan harus ke puskesmas

jangan pake dukun diluar lagi karna pake dukun

bae kita selamat tapi kalau ada dia punya hal-hal

yang sonde baik kan kita pi puskesmas dong

sonde terima lai. Jadi kami tidak tau yang lain

bagaimana tapi saya dengan teman-teman keluar

rumah masuk rumah untuk kasih tau terlebih buat

ibu hamil harus banyak kontrol di puskesmas.

Kalau yang meninggal ini ibu dia sudah selesai

melahirkan di rumah datang di puskesmas datang

bilang belum sampe saat jadi dong pulang.

Pulang sampe di rumah 2 hari ko melahirkan di

rumah tidak datang kembali ke puskesmas.

Rumah dekat saja dengan puskesmas tidak jauh-

jauh. Nah selesai melahirkan 1 minggu kemudian

dia meninggal di rumah. Ada juga yang 1 dia

melahirkan di rumah, su abis baru kastau kader

bilang su melahirkan abis jadi sonde bawa lagi ke

puskesmas.

102

P Mama sebagai anggota BPD bagaimana

menyikapi masalah-masalah seperti ini?

P6.7

P6 Kami omong itu supaya kalau ke ada kasus ke

ibu melahirkan anak meninggal atau ibu

melahirkan dan ibu yang meninggal itu kita harus

cepat-cepat orang pertama yang diambil itu yang

tolong itu. Kami omong begitu karna su begini

lama pengumuman di greja, di posyandu tapi dia

masih tetap orang pertama yang kita ambil itu.

Sanksi ju sama sa ibu, kita su omong sanksi mah

kalau dia masih tetap tolong orang biar kita bilang

tunggu sa satu saat pasti ada dia punya waktu.

Kalau kasus yang terjadi kemarin itu dibiarkan

saja karna dia punya suami yang mau na

malahan dia punya suami yang jemput.

P Dalam menyelasaikan masalah-masalah yang

terjadi, mama dengan teman-teman pernahkah

menemui hambatan?

P6.8

P6 Hambatannya itu kalau kita su kastau tapi orang

sonde mau dengar kita mau kermana ibu.

Walaupun kita su masuk rumah keluar rumah

atau ada pengumuman tapi kalau dia tetap tidak

mau ke fasilitas kesehatan kita mau kermana.

P Strategi apa yang mama dan teman-teman

lakukan untuk mengatasi hambatan itu?

P6.9

P6 Kami tetap ikuti mereka untuk beritahukan terus

ibu.

P Kegiatan apa saja yang dilakukan di desa terkait

dengan kesehatan ibu?

P6.10

P6 Itu kita ada posyandu setiap bulan untuk ibu dan

103

anak tanggal 18 dan 20, BKBHI tanggal 22 setiap

bulan juga.

P Organisasi mana saja yang mama dan teman-

teman jadikan acuan sumber informasi?

P6.11

P6 Itu dari posyandu dengan dia punya kader dong.

P Siapa yang paling berperan penting untuk

menyelesaikan masalah seperti ini mama?

P6.12

P6 Itu ibu ketua kader, walaupun orang mau bersalin

atau sakit apa sa begitu itu mamtua cepat.

P Bagaimana gambaran kesehatan ibu saat ini di

Binaus mama?

P6.13

P6 Disini sudah baik ibu, dibanding dengan dulu

sudah cukup berkembang.

P Baik trima kasih banyak mama untuk waktu yang

sudah diberikan siang ini.

P6.14

P6 Ia sama-sama ibu, (sambil berjabatan tangan).

104

Lampiran 7

Tabel 7.1 Verbatim FGD (Focus Group Discussion) Partisipan

Moderator : Ibu Treesia

Notulen : Ibu Eni

Observer : Glorya

Dokumentasi : Pak Arwyn

Peserta : berjumlah 34 orang, terdiri dari kader,

perangkat desa dan kepala keluarga

Waktu : Sabtu, 08 Oktober 2016, pukul 11.00 –

13.00

Tempat : Ruang Kerja Kantor Desa Binaus

Pelaku Uraian Wawancara Kode

M Slamat pagi bapak/mama semua, seperti yang

sudah diperkenalkan kami tim peneliti dari

gabungan dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga dengan Universitas Saporo Jepang.

Kami mengucapkan trima kasih banyak atas

kesempatan yang diberikan untuk melaksanakan

kegiatan diskusi siang ini dan trima kasih atas

waktu dan kehadiran dari bapak/mama semua

yang sudah hadir pada kesempatan siang ini.

Judul penelitian kami adalah peran lingkungan

sosial terhadap pengambilan keputusan

mengenai kesehatan maternal/ibu di Desa

Binaus. Dalam proses diskusi ini akan ada

beberapa pertanyaan yang akan kami ajukan

kepada bapak/mama semua dan bapak/mama

akan diberikan kesempatan untuk menjawab.

P1.1

105

Pertanyaan yang pertama bolehkah bapak/mama

ceritakan bagaimana pengalaman bapak/mama

semua dalam proses pengambilan keputusan di

Desa Binaus. Iya kami memberikan kesempatan

untuk 5 orang pertama, Bpk.M selanjutnya Bpk.N,

Bpk.W, Bpk.A dan terakhir Bpk.S. Silahkan bapak

Bpk.M yang pertama.

Bpk.M Baik trima kasih atas waktunya saya Bpk.M,

kalau berbicara tentang pengambilan keputusan,

disaat-saat seorang ibu mau melahirkan saya

berbicara atas dua kurun waktu. Kalau tempo lalu

keputusan itu di tangan seorang suami sekarang

bukan zamannya lagi untuk keputusan berada di

tangan bapak lagi. Kalau dulu kami punya zaman

tahun 50an bapa bilang apa ya mama ikot,

sekarang tidak lagi bukan zamannya lagi. Kadang

itu di Pemda Kabupaten TTS sudah mengambil

suatu keputusan barangkali di Perda, sudah

melarang setiap ibu yang mau melahirkan tidak

boleh melahirkan di rumah kecuali melahirkan di

puskesmas. Karena itu untuk melahirkan seorang

bayi dari seorang ibu tentu harus kompromi

sepakat antar suami dan istri karna kalau tidak

sepakat berarti sanksi harus kena. Kalau

melahirkan di rumah berarti 500.000 kena, jadi

lebih baiknya kesepakatan antara suami dan istri

untuk mendukung Perda yang diberlakukan di

TTS maka itu harus ke puskesmas. Karna itu

untuk mengambil keputusan bukan keputusan

sepihak tetapi atas kesepakatan suami dan istri.

106

Mungkin dari saya seperti itu dan kami

kembalikan.

M Baik terima kasih Bpk.M yang berikut Bpk.A P2.1

Bpk.A Hit tamolok antom lais honet bi Desa Binaus I

huma nua. Huma ahunut, amnait keputusan itu

dukun. Huma amunit le sekarang to Desa Binaus

nao natuin ambil keputusan itu bidan, ibu bidan.

Kalu tnaom bi puskesmas. Kalu afi ahunut, ibu

dukun, nbi in umenmes-mes, kat bi fa bale bian-

bian. Ibu dukun nak bapa, mama, bapa mfen hem

telkal ho ao bala, mama mfen hem sef ho nakam

nafum. Itu arti keputusan dari dukun, tapi

sekarang bukan seperti itu. Ambil keputusan ibu

bidan. Makasih, waktu haim nona mifani.

(Kalau kita bicara tentang masalah kesehatan

melahirkan di Desa Binaus ada dua macam.

Yang pertama yang mengambil keputusan itu

dukun. Kedua atau yang sekarang yang

mengambil keputusan itu bidan, ibu bidan kalau

pergi ke puskesmas. Kalau dulu ibu dukun hanya

di rumah masing-masing tidak ke tempat-tempat

lain. Ibu dukun bilang bapa, mama, bapa bangun

ko kebas basong punya badan, mama bangun ko

buka lu punya rambut. Itu arti keputusan dari

dukun, tapi sekarang bukan seperti itu. Ambil

keputusan ibu bidan. Makasih, waktu kami

serahkan kembali).

M Baik terima kasih, Bpk.N silahkan. P3.1

Bpk.N Baik langsung saja, menurut saya saat

pengambilan keputusan saat ibu mau melahirkan

107

tentukan saya sebagai seorang suami saya harus

bertindak untuk ikut bidan ke rumah sakit. Trus

kalau kita mau bandingkan seperti Bpk.S tadi

sudah kemukakan memang ada perbedaan saya

cukup perjuangkan karna ini pengalaman saya

sebagai orang tua tapi tidak bayangkan lagi kalau

harus punya anak lagi, nah setelah saya

bandingkan memang betul melahirkan di rumah

sakit lebih bagus dari pada kita harus di dukun.

Itu yang saya bandingkan, trima kasih atas waktu

yang saya peroleh.

M Yang berikut lagi Bpk.W P4.1

Bpk.W Trima kasih atas waktu yang kami dapat,

mungkin hidup kami tidak lain dari beberapa

orang yang sudah kemukakan mengenai hamil

dan melahirkan. Disini melahirkan ini ada 2 hal

kalau dari tahun 2006 kebawah itu beda tahun

2006 ke atas itu beda. Karna dari pemerintah

melihat banyak mama mama yang stengah mati

ada yang sampe meninggal makannya ambil

keputusan Perda supaya harus melahirkan di

rumah sakit, itu yang pertama. Yang kedua liat

sikon memang kalau dulu liat saya punya anak

pertama harus dipanggang dan saya sendiri

rasakan anak pertama dipanggang anak kedua

sampe ketiga tidak dan ada punya perbedaan ya

dulu dengan sekarang. Perbedaannya anak

kedua 6 bulan baru makan, anak pertama tidak

sampe 6 bulan makan kondisi tubuh tidak sama.

Sampe saya memang saya liat dan ya betul

108

disaat ikut lomba vitalita anak kedua saya dapat

juara, yang berikut memang kami sebagai bapak

yang beban adalah ibu pikul beban dan harus

melahirkan di rumah sakit, mungkin saya punya

hanya itu saja dan waktu saya kembalikan.

M Baik yang berikut Bpk.S P5.1

Bpk.S Baik trima kasih atas waktu yang kami peroleh,

disini saya akan menceritakan tentang

pengalaman. Pengalaman kami di Desa Binaus

ini kalau hanya melulu untuk puskesmas dan

disaat dia melahirkan nanti stengah mati.

Pertama-tama itu harus didukung oleh dukun jadi

dia harus urut perutnya katanya liat

kandungannya nanti mau melahirkan baru ke

puskesmas tapi kalau langsung tidak bisa, itu

pengalaman kami disini. Yang saya liat disini

memang kalau langsung tidak bisa harus urut

dolo supaya kalau su sakit baru ke puskesmas.

Itu tidak tau betul atau tidak, trima kasih.

M Baik berikutnya apa saja yang menjadi

pertimbangan bapak/mama dalam mengambil

keputusan, misalnya apa yang membuat bapak

memilih untuk ke dukun atau misalnya apa yang

membuat bapak memilih untuk pergi ke

puskesmas untuk melahirkan.

P6.2

Bpk.S Trima kasih, kalau saya ibu memang aturan

sekarang harus ke puskesmas tetapi sebelum ke

puskesmas untuk lebih cepat harus dirawat oleh

dukun, jadi kami dibantu oleh dukun baru kami ke

puskesmas.

109

M Jadi itu berdasarkan pengalaman atau?

Bpk.S Iya pengalaman ibu.

M Trima kasih, baik Bpk.M silahkan. P7.2

Bpk.M Baik saya menanggapi apa yang disampaikan

oleh ibu, bahwa apa yang membuat kita harus

memilih untuk ke puskesmas dari pada ke dukun,

pertimbangan apa. Pertimbangannya

pengalaman ibu, kalau saat-saat melahirkan

tempo lalu kalau ke puskesmas lebih cepat dari

pada kalau tinggal di tempat dukun. Jadi

pertimbangan apa saja yang diambil

kesimpulannya ialah lebih baik melahirkan di

puskesmas dari pada kita melahirkan di rumah

dukun, sebab dukun ibu saya minta maaf dia

hanya pegang dari luar tapi tidak tau keadaan di

dalam.

Bpk.N Saya tambahkan sedikit ibu, pertama dulu

puskesmas itu jauh kita jalan 25 kilo meter baru

sampai. Yang berikut yang kedua adalah tidak

punya duit, dia kesana butuh transportasi, butuh

makan dan minum, ini yang saya pikir stengah

mati bagaimana saya kalau di rumah sa susah

apa lai saya harus jalan keluar. Itu 2 hal yang

saya kira paling mereka alami untuk mereka mau

ke puskesmas pikir itu. Sudah 3 tahun terakhir

kami sudah dapat puskesmas hanya masyarakat

ini memang ada yang masih di rumah karna

hitung salah, ya ada yang hitung pas dia kurang

mungkin 2 3 hari, kami dari perangkat desa

Binaus kami buatkan rumah tunggu dan

P8.2

110

sederhana dari alang-alang kira-kira itu yang

kami buat supaya masyarakat bisa kesana untuk

melahirkan. Mungkin itu, trima kasih.

M Lalu dalam mengambil keputusan itu kondisi

seperti apa yang menurut bapak/mama menjadi

prioritas, misalnya o saya harus segera bawa ibu

ke puskesmas atau ke dukun nah kondisi seperti

apa yang kira-kira dimengerti oleh bapak dan

mama disini, seperti apa sih saat-saat dimana

saya sudah harus pergi mencari pertolongan.

Kapan saya harus pergi ke dukun atau kapan

saya harus pergi ke puskesmas.

P9.3

Bpk.N Kalau untuk dukun di Desa Binaus sekarang tidak

ada lagi, ya mungkin masih ada sembunyi-

sembunyi tapi tidak diperbolehkan lagi oleh pihak

puskesmas. Ya silahkan Bpk.S

Bpk.S Baik terima kasih, pertimbangan apa ya kami

hanya berpikir tentang keslamatan ibu karna itu

yang penting dan apa lagi sekarang sudah ada

peraturan jadi kami tidak berpikir untuk tinggal

diam di rumah tapi ke sarana kesehatan lebih

baik. Jadi kami hanya berpikir tentang

keslamatan ibu, barangkali itu ibu.

P10.3

M Trima kasih bapak, mungkin bapak/ibu bisa cerita

kira-kira tanda-tandanya seperti apa kalau

dirumah ada ibu/istri yang sedang hamil lalu

tandanya seperti apa saya harus membawa istri

saya ke puskesmas atau ke rumah sakit.

Silahkan bapak.

P11.4

Bpk.M Itu tanda-tanda barangkali air ketuban pecah, dia

111

punya punggung rasa ke sakit mau patah itu

tanda-tanda sudah mau melahirkan, kalau sudah

ada tanda-tanda seperti itu maka kedua insan

suami dan istri itu harus mengambil kesepakatan

untuk membawa ibu ke sarana kesehatan, trima

kasih.

M Mungkin kalau belum waktunya melahirkan tapi

sudah ada tanda-tanda apa yang dilakukan

bapak/mama.

P12.5

Bpk.M Tidak ada jalan lain kecuali langsung bawa

periksa ke sarana kesehatan.

Bpk.S Menurut pengalaman saya, selama puskesmas fe

kan taman neu desa in nanan, lais honit es I

huma nua. Es npoi neke nakan, ese npoi nek

haen, jadi npoi noka nakan le’na nasuil nako le

npoi nek haen. Jadi le to Binaus npoi nok neon

Im le namtau he neke neu uimenas karna ….

Anpoi hae. Karena kalu npoi neke nakan, nao of

labah. Tapi kalu npoi nok haen of funes tna na

hoin nan. Kalu nahoin nok haen. Au le’I au

rasakan.

(Menurut pengalaman saya, selama puskesmas

belum masuk di desa sini, masalah melahirkan

ada dua jenis. Yang satu keluar dengan kepala,

yang satu keluar dengan kaki, jadi kalau keluar

dengan kepala itu lebih baik dari pada keluar

dengan kaki. Jadi di Desa Binaus kalau mau

melahirkan selalu takut bawa ke rumah sakit

karena keluar kaki. Karna kalau keluar kepala,

berjalan cepat. Tapi kalau keluar kaki duluan

P13.5

112

bisa-bisa satu bulan baru bisa melahirkan. Kalau

melahirkan dengan kaki saya sudah rasakan).

Bpk.M Memang waktu puskesmas belum ada ini

stengah mati, mereka paling itu dengan kalau

bayi itu keluar kepala yang duluan aman tapi

kalau kaki yang duluan itu gawat itu yang buat

mereka takut jadi harus langsung ke sarana

kesehatan. Dan berkat juga dari tim kesehatan

dari salatiga bersama kader disini kompak orang-

orang yang melahirkan di rumah hampir tidak ada

itu yang saya lihat karna apa lagi dia punya

orangnya ditempatkan disini Ibu Eni selalu

bertanggung jawab ke masyarakat terutama

kader posyandu untuk mereka bisa buat

pendekatan untuk masyarakat.

P14.5

Bpk.S Jadi baik saya bercerita sesuai pengalaman

selama di masyarakat di 2 tahun terakhir.

Pertama untuk 2 tahun terakhir ini untuk tingkat

melahirkan di rumah itu dia hanya sekitar 2%

kebanyakan itu ke sarana kesehatan. Masalah

yang sampai sekarang masih melahirkan di

rumah itu seperti yang tadi disampaikan oleh

Bpk.N bahwa dia tau itu trus yang kedua kurang

komunikasi. Komunikasi antara ibu yang hamil

dengan kader atau petugas kesehatan, itu yang

kedua. Yang ketiga itu masalah hal kebiasaan

kalau biasa kita melahirkan di rumah ibu yang

bisa rabah dan rawat ibu melahirkan itu hanya

dukun trus dia masih tertutup tapi kalau di rumah

sakit itu dia dibuka pakaian trus siapa saja mau

P15.5

113

masuk tidak dilarang, itu yang membuat ibu-ibu

itu memang secara kita paksa mereka akan pi

tetapi setelah keluar mereka akan cerita bahwa

kita setelah sampai disana perlakuannya seperti

ini, cerita kepada orang lain jadi orang lain

sebentar mau kesana juga agak takut. Trus yang

berikut 2013 ada yang dari UKSW itu menurut

kami bagus karna dia pendampingan selalu jadi

ibu yang mau siap melahirkan itu dia sudah tau

persis dia punya waktu melahirkan trus dia

memberikan motivasi. Memang itu yang perlu kita

perhatikan karna mungkin bukan selamanya

orang Binaus harus didampingi tapi mungkin dia

bisa damping sampai 5 6 orang itu dia akan

bercerita kepada orang lain maka jadi hal

kebiasaan dulu itu bisa beralih kepada hal yang

lebih baik sekarang.

M Mungkin berkaitan dengan yang tadi terbiasa di

rabah dan dirawat oleh dukun, kalau saya boleh

lebih tau seperti apa caranya dukun tradisional

disini untuk merawat dan seperti tadi sudah tau

ada kepala dulu atau kaki duluan?

P16.6

Bpk.S Jadi saya bercerita sesuai dengan apa yang saya

alami, kalau istilah orang tua dulu itu kalau

sampe anak masih tatahan itu sang suami itu dia

hanya dituntut untuk naketi. Naketi itu istilah

mereview kembali perbuatan, tapi kalau yang

sekarang ibu saya tidak tau persis ini tapi

terutama kalau saya punya anak pertama ibu itu

sampe ini suami dibawah ke dalam trus buat

114

rangsangan jadi rabah permisi buah dada

akhirnya orang bukan apa ibu mah kalau dia baru

mau belajar melahirkan tidak jadi persoalan tapi

kalau dia sudah biasa melahirkan di luar trus tiba-

tiba ke anak ke 4 baru bawah ke rumah sakit itu

antisipasinya bahwa dia tidak akan mau

melahirkan lagi trus yang berikut dia tidak mau

ke rumah sakit. Ini masalahnya hanya karna dulu

itu kebiasaan dulu dan sekarang. Ini kita hanya

mau menghilangkan kebiasaan dengan aturan

sekarang, itu yang jadi persoalan tapi kami terus

terang ibu bahwa binaus itu 2 bulan lalu kalau

tidak salah baru 1 trus tahun lalu itu 1 karna dia

hamilnya di luar trus datang sini sudah mau

melahirkan tiba-tiba baru ketua kader disini tau

kalau dia sudah melahirkan. Trus ada yang

mungkin dengan tengah malam komunikasi dia

dengan kebiasaan disini kan ketua kader mama

desa itu yang selalu itu jadi karna komunikasi dia

dengan mama desa kurang baik terakhir mama

desa pigi sudah abis melahirkan. Kejadiannya

dengan tengah malam jadi tidak bisa, ada yang

sampe dia sudah tunggu di rumah sakit sekitar 3

hari belum melahirkan dia pulang sampe rumah

langsung melahirkan.

M Jadi terpengaruh nyaman dan tidaknya juga ya?

Bpk.S Iya, ketika perlakuan di rumah sakit, apa lai kalau

sampe di bentak-bentak.

M Mungkin 1 lagi pak, mungkin bapak-bapak yang

disini kan mendukung istri atau ibu yang di rumah

P17.7

115

nah dari mana informasi yang didapatkan oleh

bapak-bapak mengenai kesehatan ibu di rumah,

apa yang penting atau apa yang mungkin harus

diperhatikan ketika ibu sedang hamil atau ketika

sedang melahirkan atau mungkin setelah

melahirkan?

Bpk.M Baik trima kasih, kalau mengenai itu ibu dan

bapak-bapak di saat mau melahirkan saya

omong dalam 2 tenggang waktu. Waktu-waktu

lampau kalau seorang ibu yang sedang

mengandung nene-nene atau bai-bai bilang kalau

kemana-mana harus bawah dan pegang pisau

atau paku untuk menangkal setan jang sampe

merusak kandungan, tidak boleh jalan malam-

malam. Kemudian ada beberapa makanan yang

tidak boleh dimakan oleh seorang ibu yang

mengandung, katanya itu pantangan. Tapi

sekarang seorang ibu yang harus perhatikan

cara-cara makanan yang bergizi untuk kebaikan

bayi di kandungan, selalu kontrol kesehatan dan

setelah melahirkan kalau seorang ibu yang sudah

melahirkan tidak boleh makan lain-lain harus

makan bose, bose yang dimasak tidak boleh

terlalu noe artinya stengah matang dicampur

dengan bunga papaya. Itu kebiasaan tempo lalu

seperti itu. Kalau setelah melahirkan kalau makan

tidak beraturan anak itu bisa perut kembung

sekarang tidak setelah melahirkan makanan itu

harus terjamin demi kelancaran ASI, dulu tidak

harus makan bose. Mungkin dari saya seperti itu.

116

M Mungkin bapak bisa menceritakan dari mana

informasinya sumber informasinya tau lebih baik

makan jagung bose saja atau dicampur dengan

yang lain itu mungkin informasinya di dapat dari

mana?

P18.7

Bpk.M Itu kebiasaan turun-temurun ibu. Bukan informasi

yang di dapat dari siapa-siapa tapi itu secara

warisan kami sudah diwariskan begitu. Kalau

tentang makanan yang bergizi itu kami tau dari

petugas kesehatan yang kasih tau.

M Mungkin yang paling terakhir jadi mungkin dalam

keluarga di bapak mama, siapa yang

menentukan kita pergi ke mana untuk pelayanan

kesehatan. Jadi misalnya oke kita akan

melahirkan ke puskesmas atau baik kita mau ke

dukun dulu baru ke puskesmas, biasa di dalam

keluarga siapa yang menentukan?

P19.8

Bpk.T Berdua ibu, suami istri berunding dan diskusi dulu

di dalam keluarga setelah itu baru diputuskan.

Bpk.S Kita di Desa Binaus ibu, untuk sekarang ibu kita

punya ketua kader dia selalu cek usia hamil itu

sudah berapa jadi dia kawal jadi dia selalu kasih

kita motivasi untuk harus ke rumah sakit, permisi

mah biar anak sudah keluar juga mamtua

gonceng dengan motor bawa ke puskesmas. Jadi

memang sudah ada pengawasan dari kader.

P20.8

M Mungkin dari bapak mama yang lain ada yang

mau menambahkan?

P21.8

Bpk.M Dari saya ibu, saya hanya mau berterima kasih

kepada tim dari UKSW Salatiga yang sudah kasih

117

pencerahan bagaimana saat-saat bagaimana

seorang ibu mau melahirkan dan juga ikut terlibat

mensejahterahkan kehidupan masyarakat di

Desa Binaus. Kami juga berterima kasih bahwa

atas inisiatif kepala desa kami juga dilibatkan

untuk menangani masalah-masalah yang terjadi

di Binaus terutama masalah kesehatan ibu.

Bpk.W Baik mungkin kami mau cerita ko tanya sedikit

ibu, kalau memang bicara teori kami orang yang

tidak tau teori. Memang kami liat hamil dan

melahirkan ada yang baik dan ada yang tidak.

Nah satu hal yang saya ingin menggali kenapa

sampe anak yang saat dilahirkan umur dari 0

bulan sampe 1 tahun masih baik mah di saat

tahun kedua ketiga subisa jalan ada yang kakinya

pincang tangannya pincang ini akibatnya apa

sehingga terjadi demikian. Mungkin itu saja.

P22.8

M Ya, sebetulnya kondisi anak itu akan berkembang

sesuai dengan tahap dan perkembangan usianya

dan setiap tahap perkembangannya ada hal-hal

yang harus diperhatikan misalnya ketika sedang

belajar berjalan ada hal-hal yang harus

diperhatikan oleh kita misalnya bagaimana cara

membantu anak ini dalam berjalan, bagaimana

gizi dan nutrisi yang dimakan oleh anak-anak ini

dan apakah sudah lengkap imunisasinya,

bagaimana kesehatan secara umum nah itu yang

harus diperhatikan bapak. Jadi mungkin di tahun

pertama itu belum terlihat karna anak kan masih

baru dan belum banyak aktivitas nah makannya

118

ada posyandu kan ya bapak? Ada posyandu nah

anak itu diperiksa dan diawasi oleh bidan dan

juga perawat yang ada di posyandu sehingga

kalau ada hal-hal yang harus diperhatikan

misalnya ada penyakit tertentu atau ada

kekurangan di gizinya atau dilainnya sudah bisa

dideteksi atau diketahui terlebih dahulu. Nah

mungkin kenapa di tahun pertama tidak apa-apa

kok tiba-tiba di tahun kedua ada pincang atau

apa ketika di tahun pertamanya berarti

pengawasannya kurang baik sehingga tidak

terlihat ada penyakit tertentu begitu, tapi secara

normal seharusnya apabila selalu diperiksakan di

posyandu harusnya sudah terlihat apa yang

harus diperhatikan supaya ketika masuk ke usia

kedua tahun ketiga tahun tidak terjadi seperti itu

lagi. Begitu bapak, bagaimana?

Bpk.W Iya ibu, saya cukup puas trima kasih banyak.

M Baik masih ada lagi yang mau menambahkan lagi

ko bapak dan mama semua? (semua partisipan

terdiam), iya kalau tidak ada lagi kami

mengucapkan trima kasih banyak karna bapak

dan mama semua sudah bersedia mengikuti

kegiatan diskusi siang ini. Semoga kita semua

dapat berperan bersama untuk meningkatkan

kesehatan ibu di Desa Binaus ini.

Selamat siang bapak dan mama semua..

Semua Iya selamat siang (bertepuk tangan)

63

JAWABAN KATA KUNCI KATEGORI TEMA

Bolehkah bapak/ibu menceritakan

apa yang anda ketahui tentang

kesehatan ibu :

P1 :

“…… kesehatan ibu dan anak itu

kami peduli sekali karena dulu itu

angka kematian bayi dan ibu itu

cukup tinggi khususnya di desa

Binaus.” (P1.3)

Kesehatan ibu :

- Peduli sekali

- Suatu hal yang

penting

- Sesuatu yang sangat

penting

Suatu hal yang

sangat penting

Kesehatan ibu penting

untuk perangkat desa

Binaus

P4 :

“…… kesehatan ibu itu suatu hal

yang penting dan tentang ibu hamil

di desa Binaus mereka selalu kontrol

ke puskesmas dan diwajibkan setiap

bulan juga ke posyandu, kalau tidak

harus itu ada dia punya sanksi

Tabel 8.1 Analisa Data Verbatim Wawancara

Lampiran 8

64

bayaran yang dialokasikan untuk

kebutuhan posyandu.” (P4.1)

P6 :

“…… ibu itu sesuatu yang sangat

penting, sebagai seorang ibu kita

harus menjaga kesehatan dalam

rumah tangga, anak-anak dan diri

sendiri.” (P6.4)

P1 :

“……orang mau melahirkan di rumah

padahal sudah ada tempat-tempat

yang ditunjuk untuk pergi melahirkan

disana atau tempat tunggu, rumah

tunggu untuk melahirkan.” (P1.3)

“…… paling tidak datang ke

posyandu, jangan malu-malu,

Kesehatan ibu :

- Tempat-tempat yang

ditunjuk

- Harus ke posyandu

- Harus ke puskesmas

Memanfaatkan

fasilitas

kesehatan yang

disediakan

seperti posyandu

dan puskesmas

65

kesana kasih tau kan ada petugas

mau malu buat apa.” (P1.11)

“……untuk kesehatan ibu kita ulang-

ulang kasih mereka pemahaman

supaya ada sakit atau ada apa yang

sakit, atau hamil harus ke posyandu,

memang kita tidak buat Perdes tapi

kita selalu menghimbau.” (P1.16)

P2 :

“…… kesehatan ibu yang pertama

waktu ibu yang melahirkan dan hamil

itu setiap tanggal 18 harus ke

posyandu, terus waktu melahirkan itu

harus ke puskesmas atau layanan

kesehatan.” (P2.3)

“……beritahu bahwa setiap tanggal

18 itu harus ke posyandu untuk

66

periksa kehamilan trus pas waktu

untuk melahirkan harus ke

puskesmas ditolong oleh perawat.”

(P2.14)

P4 :

“…… tentang ibu hamil di desa

Binaus mereka selalu kontrol ke

puskesmas dan diwajibkan setiap

bulan juga ke posyandu, kalau tidak

harus itu ada dia punya sanksi

bayaran yang dialokasikan untuk

kebutuhan posyandu.” (P4.2)

P5 :

“…… ibu hamil yang tidak ikut kita pi

turun langsung sampe rumah ko cari

dan ajak ikut posyandu.” (P5.6)

P6 :

67

“…… kami tidak tau yang lain

bagaimana tapi saya dengan teman-

teman keluar rumah masuk rumah

untuk kasih tau terlebih buat ibu hamil

harus banyak kontrol di

puskesmas.” (P6.6)

P3 :

“…… kesehatan ibu itu artinya eh eh

ibu itu kuat, sehat jasmani dan

rohani, tidak cacat dalam penyakit,

selalu mengkonsumsi makanan

yang mengandung vitamin dan

protein.” (P3.1)

Kesehatan ibu :

- Ibu itu kuat

- Sehat jasmani dan

rohani

- Tidak cacat dalam

penyakit

- Mengkonsumsi

makanan yang

mengandung vitamin

dan protein

Sehat secara

fisik, jasmani dan

rohani

P5 :

“…… jadi kesehatan ibu itu berarti ibu

yang sehat dan ibu yang tidak

sakit-sakitan.” (P5.4)

68

P6 :

“…… ibu itu sesuatu yang sangat

penting, sebagai seorang ibu kita

harus menjaga kesehatan dalam

rumah tangga, anak-anak dan diri

sendiri.” (P6.4)

- Ibu yang sehat, Ibu

yang tidak sakit-

sakitan

- Harus menjaga

kesehatan

Apakah ada organisasi atau

komunitas tertentu yang diacu

sebagai sumber informasi keadaan

kesehatan ibu di Desa Binaus :

P1 :

“…… ada pemuda desa atau karang

taruna terus ada beberapa komunitas

seperti yang saya bilang ada BKBHI

ada, kita tidak susah cari informasi.”

(P1.17)

Sumber informasi

permasalahan

kesehatan ibu:

- Pemuda desa atau

karang taruna

- Kader posyandu

- Bapak RT, RW, trus

masyarakat

- Istri yang adalah

Kader

Sumber informasi

berasal dari

masyarkat Binaus

sendiri

Sumber informasi

berasal dari masyarat

Binaus sendiri

P2 :

69

“…… adakalanya yang pertama dari

bapak RT, RW, trus masyarakat

sendiri yang ada di RT itu.” (P2.23)

P3 :

“…… kadang lewat RT, RW trus

kadang lewat masyarakat,

masyarakat langsung menyampaikan

kepada saya.” (P3.10)

P4 :

“……dari kader kk.” (P4.8)

P5 :

“…… kan saya dapat informasi dari

mama kebetulan mama kader jadi

kami sama-sama turun untuk

mengarahkan masyarakat periksa.”

(P5.5)

“……Ini dari kader dong, nah

70

mereka dapat informasi karna sudah

ditugaskan masing-masing harus

dapat berapa ibu jadi tanggung

jawab.” (P5.8)

P6 :

“……itu dari posyandu dengan dia

punya kader dong.” (P6.11)

Bolehkan bapak/ibu menceritakan

bagaimana bentuk komunikasi

anda dengan masyarakat setempat

:

P1 :

“…… soal komunikasi itu aman, saya

omong apa sa dong ikut karena

dulu memang saya su pernah jadi

kepala desa, nah saya tidak mau tapi

dong paksa bapak harus naik lagi.”

Komunikasi partisipan

dengan masyarakat :

- Itu aman, saya

omong apa sa dong

ikut

- Berjalan baik

- Baik-baik saja

Komunikasi

berjalan aman

dan baik

Sebagian masyarakat

patuh terhadap saran

dan instruksi perangkat

desa

71

(P1.15)

P2 :

“……Iya sejauh ini berjalan baik.”

(P2.5)

P4 :

“……Sejauh ini baik-baik saja.”

(P4.3)

P5 :

“……kami sama-sama turun untuk

mengarahkan masyarakat periksa.

Sementara ini komunikasi berjalan

baik nona.” (P5.5)

P2 :

“……kesehatan ibu itu kita langsung

ke rumah untuk kita memberitahukan

tentang bagaimana, umpama baru

Bentuk komunikasi

partisipan dengan

masyarakat :

Partisipan

berkomunikasi

dengan

masyarakat

72

hamil itu harus setiap tanggal 18 itu

harus ke posyandu untuk periksa

kehamilan. Saya langsung ke rumah,

kan saya tidak punya handphone jadi

saya langsung ke rumah

masyarakat.” (P2.4)

“……kita dari desa setiap kali

ditugaskan oleh bapak desa untuk

kita keluar monitoring langsung ke

rumah-rumah untuk ibu hamil, kita pi

lihat kondisi ibu hamil seperti apa kita

beritahu dan laporkan ke desa trus

kita laporkan lagi ke kader posyandu

begitu.” (P2.21)

- Monitoring langsung

ke rumah-rumah

- Bentuk tim

- Turun kasih tau ke

masyarakat

melalui cara tatap

muka langsung

ke rumah-rumah

P3 :

“…… Itu kali lalu kami bentuk tim,

saya juga masuk dalam tim.” (P3.3)

73

“…… kadang kalau ada waktu baru

saya ke masyarakat, kadang kalau

ke padat begitu di kantor jelas saya

tidak bisa kesana.” (P3.7)

P4 :

“…… dibawah jaringan agak susah kk

jadi kalau ada informasi begitu saya

dari sini langsung pake motor untuk

turun kasih tau ke masyarakat,

karna jarak juga lumayan jauh kk.”

(P4.2)

P5 :

“…… saya langsung turun ke

rumah-rumah, kan saya dapat

informasi dari mama kebetulan mama

kader jadi kami sama-sama turun

untuk mengarahkan masyarakat

74

periksa.” (P5.5)

P6 :

“…… biasa kami keluar rumah

masuk rumah seperti baru-baru ada

satu yang meninggal kami keluar

rumah masuk rumah untuk fasilitasi

mereka kalau bisa sakit hanya kepala

saja harus ke puskesmas apalagi

melahirkan.” (P6.5)

Masalah apa saja yang anda

ketahui terjadi di Desa Binaus ini,

terkait dengan kesehatan ibu :

P1 :

“……akhir-akhir ini ya su lumayan,

memang ada beberapa yang

Masalah yang terjadi di

Binaus:

- Melahirkan di rumah

- Bersalin di rumah

Masyarakat masih

ada yang

melahirkan di

rumah

Sanksi sebagai upaya

perangkat desa terkait

masalah kurangnya

pemanfaatan fasilitas

kesehatan

75

melahirkan, contoh ke kemarin ada

yang melahirkan di rumah.” (P1.10)

P2 :

“……baru-baru itu melahirkan di

rumah trus ari-ari anaknya keluar

baik trus ari-arinya tidak keluar

diangkut ke puskesmas sampai

puskesmas baru tertolong.” (P2.6)

P3 :

“…… itu sudah masih ada yang

melahirkan di rumah, ada yang dia

punya anak baru umur 2 bulan dia

sudah hamil lagi saya bilang hhhmm

hhhmm ini suami bagaimana

sementara istri masih sakit dia sudah

buat lagi.” (P3.5)

76

P4 :

“……kalau disini masih ada yang

bersalin di rumah, karna saya punya

dusun itu kk kendaraan sonde bisa

masuk.” (P4.4)

P5 :

“…… kebetulan begini sebelum ada

mahasiswa disini memang ada tapi

kadang-kadang ada yang terlanjur

melahirkan di rumah.” (P5.6)

P6 :

“……ada juga yang 1 dia melahirkan

di rumah, su abis baru kastau kader

bilang su melahirkan abis jadi sonde

bawa lagi ke puskesmas.” (P6.6)

P1 :

“…… adakalanya dia kurang aktif di

Masalah yang terjadi di

Binaus:

Masyarakat

kurang

77

posyandu jadi hitung-hitung tafsiran

mau melahirkan kapan itu salah.”

(P1.3)

- Kurang aktif di

posyandu

- Tidak mau ke

posyandu

- Tidak mau periksa

kemamilan ke

puskesmas

- Sudah 6 bulan baru

dia datang periksa di

posyandu

memanfaatkan

fasilitas

kesehatan yang

disediakan

seperti posyandu

dan puskesmas

P2 :

“…… waktu dia hamil tidak mau ke

posyandu. Kita sudah memberitahu

sampai di rumah beritahu kalau hamil

kesana untuk periksa kehamilan itu

kira-kira bagaimana, tidak mau

periksa kemamilan ke puskesmas

juga.” (P2.6)

P4 :

“…… kalau kastau dan dong sonde

mau datang, beta pake motor ko pi

cek kk.” (P4.5)

P5 :

“…… kebetulan ya kita disini harus

78

diikuti terus kalau tidak diikuti terus

dia mungkin sudah 6 bulan baru dia

datang periksa di posyandu, nah

informasinya kita dapat dari kader.”

(P5.6)

P6 :

“…… kita su masuk rumah keluar

rumah atau ada pengumuman tapi

kalau dia tetap tidak mau ke fasilitas

kesehatan kita mau kermana.” (P6.8)

Bagaimana peran anda untuk

menyelesaikan masalah kesehatan

ibu di masyarakat :

P1 :

“…… kita teror dong lain, ya kita

omong kalu lu tidak ikut ya sudah kita

bisa kasih dia sanksi sosial.” (P1.13)

Peran partisipan untuk

menyelesaikan masalah

:

- Sanksi sosial

- Sanksi bayar

500.000

Diberikan sanksi

kepada pembuat

masalah

79

P2 :

“…… ada keputusan untuk sanksi

lahir eh melahirkan di rumah itu dia

punya sanksi bayar 500.000 satu kali

melahirkan di rumah, kalau

melahirkan di puskesmas tidak ada

biaya.” (P2.8)

P3 :

“…… punya sanksi, biasanya kalau

ketahuan saja keluarga yang

anggotaya bersalin di rumah itu bayar

1 juta.” (P3.2)

P5 :

“…… salah perhitungan dia punya

tanggal untuk melahirkan jadi

akhirnya dengan tiba-tiba sudah

melahirkan di rumah, akhirnya ada

80

beberapa yang dikenakan sanksi.”

(P5.6)

P1 :

“…… sakit atau ada apa yang sakit,

atau hamil harus ke posyandu,

memang kita tidak buat Perdes tapi

kita selalu menghimbau.” (P1.16)

“…… kaget ada adik lagi, dia sudah

hamil lagi dan itu juga biar dong

tenang-tenang dolo baru kita

panggil.” (P1.10)

Peran partisipan untuk

menyelesaikan masalah

:

- Selalu menghimbau

- Beritahu mereka

dengan baik

- Selalu pi kastau

- Diikuti terus

- Memecahkan

masalah bersama

- Panggil yang

bersangkutan

Mengupayakan

untuk

memecahkan

masalah bersama

P2 :

“…… harus beritahu mereka

dengan baik supaya ke depan itu

jangan terulang lagi, supaya

bagaimana pentingnya kesehatan itu,

karna kalau kita tidak ikuti kesehatan

81

dengan baik kita sebagai manusia ini

kita yang sendiri derita.” (P2.9)

“…… biasanya diundang untuk hadir

di kantor untuk selesaikan masalah

tersebut. Dipanggil, dibuatkan surat

undangan untuk ke kantor langsung

kita selesaikan di kantor.” (P2.24)

P4 :

“…… saya selalu pi kastau dong di

rumah kk untuk periksa dan kontrol di

puskesmas atau posyandu.” (P4.5)

P5 :

“…… kebetulan ya kita disini harus

diikuti terus kalau tidak diikuti terus

dia mungkin sudah 6 bulan baru dia

datang periksa di posyandu, nah

informasinya kita dapat dari kader.”

82

(P5.6)

“…… kita dapat informasi, kita

dilibatkan oleh Pak Desa kita

diberikan undangan menghadiri untuk

memecahkan masalah bersama.”

(P5.7)

“……langsung panggil yang

bersangkutan dan dihadirkan pada

pertemuan di kantor desa.” (P5.10)

Adakah hambatan yang anda alami

dalam menyelesaikan masalah

yang terjadi dan hambatan apa

saja yang anda alami :

P2 :

“……dalam bentuk yak e kita sudah

beritahu trus tidak mau ikut kita

punya mau ikut dia punya mau, itu

Perbedaan karakter

sebagai hambatan:

- Sudah beritahu trus

tidak mau ikut

- Sifat masyarakat

beda-beda

- Kastau dan dong

Perbedaan

karakter setiap

individu dan

keterbatasan

jangkauan

partisipan

terhadap

masyarakat

Karakter individu dan

keterbatasan jangkauan

sebagai hambatan dalam

meningkatkan akses

layanan kesehatan

83

kan pengertian ini tidak sama beda-

beda.” (P2.11)

sonde mau datang

- Kastau tapi orang

sonde mau dengar

P3 :

“…… kalau sifat masyarakat dong

tergantung, ada beda-beda jadi

kuncinya perlu kita memahami dong

punya karakter.” (P3.7)

P4 :

“……kadang kalau kastau dan dong

sonde mau datang, beta pake motor

ko pi cek kk.” (P4.5)

P6 :

“……hambatannya itu kalau kita su

kastau tapi orang sonde mau

dengar kita mau kermana ibu.” (P6.8)

84

P3 :

“…… hanya kadang kami punya

waktu ini yang menyulitkan saya

untuk bertemu dengan masyarakat.”

(P3.7)

Keterbatasan jangkauan

sebagai hambatan:

- Waktu ini yang

menyulitkan

- Kendaraan sonde bisa

masuk

- Jarak pi dusun talalu

jauh

P4 :

“…… disini masih ada yang bersalin

di rumah, karna saya punya dusun itu

kk kendaraan sonde bisa masuk.”

(P4.4)

“…… itu ada kk, jarak pi dusun

talalu jauh ko kadang pake motor

sampe parkir ko jalan kaki.” (P4.6)

Pendekatan atau strategi apa saja

yang anda lakukan dalam

menghadapi hambatan tersebut :

P2 :

Pendekatan atau

strategi yang dilakukan

dalam menghadapi

hambatan:

Ketegasan

perangkat desa

dalam usaha

peningkatan

Hambatan yang terjadi

diatasi dengan

ketegasan dan inisiatif

dari perangkat desa

85

“…… saya orangnya kasar dan saya

harus pake kekerasan supaya orang

yang kita sudah beritahu ulang-ulang

dia tidak sadar kita harus kasar

dengan dia supaya ke depan dia bisa

sadar untuk dia perhatikan dia punya

pribadi itu jadi baik.” (P2.12)

“…… hanya kata-kata saja, tidak

maen fisik hanya kata-kata saja

yang kasar.” (P2.13)

- Pake kekerasan

- Kata-kata saja yang

kasar

- Memahami dong

punya karakter

akses layanan

kesehatan

P3 :

“…… sifat masyarakat dong

tergantung, ada beda-beda jadi

kuncinya perlu kita memahami dong

punya karakter.” (P3.7)

P3 :

“…… biasanya artinya macam ke

Pendekatan dalam

hambatan keterbatasan

Inisiatif perangkat

desa dalam

86

saya punya waktu luang tidak ada

saya biasanya menyampaikan

kepada kader untuk bantu saya,

bapak ibu tolong untuk

menyampaikan pemahaman kepada

masyarakat kususnya ibu hamil.”

(P3.8)

jangkauan:

- Kader untuk bantu

saya

- Beta pake motor ko

pi cek kk

- Pake motor sampe

parkir ko jalan kaki

- Pengumuman di

greja, di posyandu

menjangkau

masyarakat

P4 :

“…… kadang kalau kastau dan dong

sonde mau datang, beta pake motor

ko pi cek kk.” (P4.5)

“…… itu ada kk, jarak pi dusun talalu

jauh ko kadang pake motor sampe

parkir ko jalan kaki.” (P4.6)

P6 :

“……omong begitu karna su begini

87

lama pengumuman di greja, di

posyandu tapi dia masih tetap orang

pertama yang kita ambil itu.” (P6.7)

Kegiatan apa saja yang

diselenggarakan oleh pemerintah

atau inisiatif perangkat desa

berkaitan dengan kesehatan ibu :

P1 :

“…… posyandu disini tanggal 18

dan dibawah tanggal 20 terus

ditambah BKBHI sekitar tanggal 15

ditambah lagi kegiatan lain seperti

posyandu lansia.” (P1.6)

P2 :

“…… beritahu bahwa setiap tanggal

18 itu harus ke posyandu untuk

periksa kehamilan trus pas waktu

Kegiatan yang

diselenggarakan di

Binaus :

- Posyandu tanggal 18

dan 20

- Program KB

- Pertemuan di kantor

- Penyuluhan

kesehatan ibu dan

anak

Implementasi

program

Pemerintah

Daerah terkait

kesehatan Ibu

dan Anak

Implementasi program

Pemerintah Daerah

terkait kesehatan Ibu

dan Anak

88

untuk melahirkan harus ke

puskesmas ditolong oleh perawat.”

(P2.14)

P3 :

“…… suami bagaimana sementara

istri masih sakit dia sudah buat lagi,

89

jadi saya anjurkan untuk ikut

program KB.” (P3.5)

“…… langsung ke macam ada

kegiatan sosialisasi di kantor kami

sudah menyampaikan kepada

masyarakat.” (P3.9)

“…… pokoknya kalau ada waktu

untuk kita kumpul dengan masyarakat

langsung disampaikan, contoh ke

kegiatan di posyandu, gereja juga.

Posyandu setiap bulan 1 kali. ”

(P3.9)

“…… biasanya kadang 1 bulan itu 2

sampai 3 kali katong buat pertemuan

di kantor.” (P3.9)

P4 :

“…… biasanya setiap bulan ada

90

posyandu, dong naik datang di pos

2.” (P4.7)

P5 :

“…… mereka dilibatkan ke misalnya

penyuluhan kesehatan dari tingkat

kecamatan atau kabupaten,

posyandu setiap bulan berjalan

tanggal 20 dengan 21, kegiatan yang

berikut misalnya anak-anak balita

dong itu mereka diikut sertakan dalam

permainan simulasi BKB nanti setelah

bermain mereka dikasih makanan

misalnya kacang-kacangan.” (P5.12)

P6 :

“…… kita ada posyandu setiap bulan untuk ibu dan anak tanggal 18 dan 20, (P6.10)

91

92

93